PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP BERPIKIR KREATIF PADA MATERI APLIKASI OPERASI HIMPUNAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH AMBON SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (IAIN) Ambon Oleh WA ODE TINA Nim.160303017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AMBON 2020
91
Embed
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP BERPIKIR …
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP BERPIKIR
KREATIF PADA MATERI APLIKASI OPERASI HIMPUNAN
KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH AMBON
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (IAIN) Ambon
Oleh
WA ODE TINA
Nim.160303017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) AMBON
2020
ii
Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
IAIN Ambon
Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd
NIP. 19840506 200912 2 004
Disahkan Oleh :
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Ambon
Dr. SamadUmarella, M.Pd
NIP. 19650706 199203 1 003
PENGESAHAN SKRIPSI
JUDUL : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap
BerpikirKreatif Pada Materi Aplikasi Operasi
Himpunan kelas VII Smp Muhammadiyah Ambon
NAMA : Wa Ode Tina
NIM : 160303017
JURUSAN / KLS : Pendidikan Matematika / A
FAKULTAS : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon
Telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada
hari Jumat tanggal 10 bulan April tahun 2020 dan dinyatakan dapat diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam ilmu
Pendidikan Matematika.
DEWAN MUNAQASYAH
PEMBIMBING I : Ainun Diana Lating M.Si (………….…)
PEMBIMBING II : Syafruddin Kaliky, M.Pd (……….……)
PENGUJI I : Nur Afriani Nukuhaly, M.Pd (…….………)
PENGUJI II : NurlailaSehuwaky, M.Pd (.……………)
iv
Motto
“Tidak ada pemberian bekal orang tua kepada anaknya yang
paling baik dan utama kecuali pendidikan dan kebaikan”
(HR. Muslim )
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmU
maka dia berada di jalan Allah”
(HR.Turmudzi)
“Belajarlah dan jangan pernah mengharapkan untuk
mendapatkan nilai yang bagus,tetapi belajarlah untuk
mengetahui apa yang belum diketahui”
(Wa Ode Tina)
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. atas segala karunia yang telah
memberiku kesempatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan
rasa bangga dan bahagia saya ucapkan rasa terima kasih saya kepada :
1. Allah SWT. Karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini dapat
dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang takterhingga pada Allah
SWT. Penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala do’a. Dan
Almamaterku Tercinta IAIN AMBON
2. Ayah dan ibu saya sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang
tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ayah handa La Ruhami
dan Ibunda Wa Pipa, yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan,
dan cinta kasihnya yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Terima kasih Ayah dan
terima kasih Ibu.
3. Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji, dan pengajar, yang selama ini telah
tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya,
memberikan bimbingan dan pembelajaran yang tiada ternilai harganya, agar
saya menjadi lebih baik. Terima kasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian
akan selalu ku ingat.
4. Seluruh keluarga besarku (Kakak dan adik-adikku), yang telah senantiasa
memberikan dukungan, semangat, dan do’anya untuk keberhasilan ini, terima
kasih dan sayangku untuk kalian.
5. Sahabat terbaikku Suarti Dahlan, Nurfatimah Hamadi dan Miranti Jailan yang
selalu memberiku motivasi dorongan dan bantuan.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada umat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Berpikir
Kreatif Pada Materi Aplikasi Operasi Himpunan Kelas VII SMP
Muhammadiya Ambon”. Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta sahabat dan keluarga Beliau, yang
telah membimbing kita umat manusia menuju alam yang berilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terwujud tanpa bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini izinkanlah penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Ayah tercinta La Ruhami dan ibunda tersayang Wa Pipa selaku orang tua
kandung yang telah memberikan dukungan, kasih sayang, dan motivasi yang
sangat luar biasa kepada penyusun disertai dengan do’a dan pengorbanan yang
ihklas dan tulus, yang tak pernah terlupakan oleh penulis semoga itu semua
menjadi amal jariah serta mendapat pahal disisi Allah SWT Aamiin.
2. Dr. Hasbollah Toisuta, M. Ag selaku Rektor IAIN Ambon beserta wakil-wakil
rektor IAIN Ambon.
3. Dr. Samad Umarella, M. Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
beserta Wakil Dekan I Patma Sopamena, M. Pd, Wakil Dekan II Umu Saidah, M.
Pd.I dan Wakil Dekan III Ridwan Latuapo, M. Pd.I, Dosen dan seluruh Civitas
Akademika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Ambon yang telah membantu
penulis untuk mendapatkan pelayanan dan ilmu pengetahuan yang berguna di
masa yang akan datang.
4. Dr. Ajeng Gelora Mastuti, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ibu
Nur Afriani Nukuhaly, M.Pd selaku wakil Ketua Jurusan Pendidikan Matematika,
beserta para stafnya yang telah membantu penulis selama ini sehingga dapat
menyelesaikan studi ini.
5. Ibu Ainun Diana Lating, M.Si selaku pembimbing pertama. Dan Bapak
Syafruddin Kaliky, M.Pd selaku pembimbing Kedua yang telah banyak
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Mariana M.Si selaku Penasehat Akademik yang telah menasehati dan
memberikan inspirasi kepada penulis.
7. Ibu Nur Afriani Nukuhaly, M.Pd selaku Penguji I dan Ibu Nurlaila Sehuwaky,
M.Pd selaku Penguji II yang telah memberikan Kritik dan Masukan yang sangat
berguna untuk penulis.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika yang telah memberikan
ilmu pengtahuan dan pengalaman dan proses perkuliahan.
9. Seluruh pegawai Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) karena telah
memberikan pelayanan yang terbaik selama proses pengurusan studi akhir
viii
10. Pustakawan dan staf yang telah membantu dalam proses pelaksanaan untuk
penulisan skripsi ini Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Bapak Ardon Jamdi, S.Pd M.Pd selaku kepala Sekolah SMP Muhammadiyah
Ambon serta Ibu Patima Kota S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika dan
seluruh guru yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengadakan penelitian di SMP Muhammadiyah Ambon tersebut.
12. Seluruh peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon sebagai tempat
penelitian, yang telah banyak memberikan semangat kepada penulis, khusunya
peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon, atas partisipasi dan
kerjasamanya selama pelaksanaan penelitian.
13. Keluarga besar yang tersayang, kakak dan adik-adiku tersayang, Serta keluarga
lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan
bantuan, dukungan, motivasi, ilmu dan do’a kepada penulis selama masa-masa
sulit, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Rekan-rekan seperjuangan, angkatan 2016 Prodi Pendidikan Matematika IAIN
Ambon terutama teman-teman kelas matematika yang senasib dan seperjuangan
serta senantiasa menjadi penyemangat atas dukungan dan bantuannya selama ini
semoga tetap solid dan tetap terjaga kebersamaannya..
balik) dari siswa. Di mana pada saat guru memberikan suatu permasalahan siswa
tidak dapat mengemukakan pendapat (ide-ide) dalam memecahkan permasalahan
tersebut. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hepytriati.
Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau
cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Pada umumnya, berpikir kreatif dipicu
oleh masalah-masalah yang menantang. Berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir
yang mampu memecahkan masalah dengan cara orisinal dan berguna. Untuk berpikir
kreatif seseorang harus mendapat kesan atas suatu masalah dengan sangat mendalam,
merenungkan, menghayati, kemudian menyatakannya dalam perumusan dan
visualisasi ide tradisional”.10
Berpikir kreatif adalah suatu kemampuan untuk menghasilkan ide atau cara
baru yang mempunyai nilai tambah. Sejalan dengan itu, Sumarmo mendefinisikan
bahwa berfikir kreatif adalah cara melihat atau melakukan sesuatu, sedangkan
menurut Siswono berfikir kreatif adalah berfikir originalitas, reflektif dan hasilnya
kompleks. Selanjutnya menurut Munandar, berfikir kreatif disebut juga (berfikir
divergen) ialah memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan
informasi yang dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian.11
10
Monty P. Satiadarma dan Fidelis E Waruwu, Mendidik Kecerdasan Pedoman Bagi Orang
Tua dan Pendidik dalam Mendidik Anak Cerdas, (Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003), hlm. 117
11 Sumarmo dalam Monty P. Satiadarma dan Fidelis E Waruwu, Mendidik Kecerdasan
Pedoman Bagi Orang Tua dan Pendidik dalam Mendidik Anak Cerdas, (Jakarta: Pustaka Populer
Obor, 2003), hlm. 117
6
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, berfikir kreatif adalah
kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-
hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya untuk memecahkan atau
menjawab masalah.
Berfikir kreatif sangat penting dalam proses pembelajaran pada umumnya,
karena dengan berfikir kreatif dapat menumbuhkan kondisi dalam proses
berlangsungnya pembelajaran, dimana adanya berbagai macam ide yang dapat
ditemukan untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Tanpa adanya
berfikir kreatif siswa maka pembelajaran tidak berlangsung dengan baik, sebab siswa
banyak yang pasif dikarenakan malas untuk berfikir. Hal ini merupakan salah satu
ciri bahwa proses pendidikan dikatakan tercapai apabila siswa mampu
membuktikannya dengan sebuah prestasi yang cukup baik. Tinggi rendahnya
kemampuan berfikir kreatif salah satunya dipengaruhi oleh motivasi siswa itu sendiri
dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah.
Hubungan antara motivasi dengan berfikir kreatif. Pernah diteliti oleh Siti
Eftafiyana1, Siti Asiyah Nurjanah
2, Marzan Armania
3, Asep Ikin Sugandi
4, Nelly
Fitriani5 dengan judul “Hubungan Antara Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis
dan Motivasi Belajar Siswa SMP yang Menggunakan Pendekatan Creative Problem
Solving” Penelitian ini bertujuan untuk menelaah bagaimana hubungan antara
kemampuan berpikir kreatif matematis dengan motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran yang menggunakan pendekatan Creative Problem Solving (CPS). Hasil
penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan berpikir
kreatif matematis dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika.12
Dengan demikian, penelitian ini bukanlah satu-satunya penelitian yang
peneliti lakukan, melainkan sudah ada para peneliti terdahulu yang meneliti berkaitan
dengan judul penelitian ini diantaranya yaitu: Andri Eko Prabowo meneliti tentang
“Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kreatifitas Mahasiswa pada mata kuliah
ekonomi syariah di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Kegurauan Dan
Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau”. Hasil penelitian menunjukkan coefficients
menunjukkan nilai t hitung (3,475) > t tabel (1,986) dan sig (0,001) < α (0,05), yang
berarti Hipotesis Nol (H0) ditolak secara nyata, dengan kontribusi motivasi belajar
sebesar 34,6% terhadap kreativitas mahasiswa. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang
signifikan motivasi belajar terhadap kreativitas mahasiswa pada mata kuliah ekonomi
syariah.13
Selain itu, peneliti serupa dilakukan oleh Mori’ah Miftakhul dengan judul
“Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Kreativitas dalam
12
Siti Evtaviana dkk. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dan Motivasi
Belajar Siswa SMP yang Menggunakan Pendekatan Crative Problem Solving. Vol. 2. No. 2. Jurnal
Teori dan Riset Matematika (TEOREMA). 2018. https:jurnal.unigal.ac.id/indekx.php/teorema/artikles
(diakses 08 Juli 2019). Abstrak. 13
Andri Eko Prabowo. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Kreatifitas Mahasiswa pada
mata kuliah ekonomi syariah di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Kegurauan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Islam Riau. Vol. 1. No. 1. Jurnal Inovasi Pendidikan. 2015.
https://zenodo.org/record/1035849. (diakses 08 Juli 2019). Abstrak.
8
Menyelesaikan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung”,
Jurusan Tadris Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung, Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara motivasi dan gaya belajar siswa terhadap kreativitas siswa
dalam menyelesaikan masalah matematika pada siswa kelas VII MTsN 2
Tulungagung.14
Perbedaan antara penelitian relevan dengan penelitian ini yaitu: pada peneliti
Andri Eko Prabowo, lebih mengarah pada motivasi dengan kreativitas sedangkan
Mori’ah, Miftakhul, mengarah padah motivasi, gaya, dan kreativitas dalam
menyelesaikan masalah matematika. Sementara penelitian ini lebih mengkaji pada
motivasi belajar dan berfikir kreatif.
Salah satu materi pembelajaran pada kelas VII adalah materi himpunan.
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau objek-objek yang dapat didefinisikan
dengan jelas, sehingga dengan tepat dapat diketahui objek yang termasuk himpunan
dan yang tidak termasuk dalam himpunan. Pentingnya kita mempelajari materi
himpunan ini adalah agar kemampuan logika akan semakin terasah dan akan memacu
kita agar kita mampu berpikir secara logis, karena dalam hidup, logika memiliki
peran penting karena logika berkaitan denagan akal pikir. Banyak kegunaan logika
diantaranya yaitu: mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian, dan
14
Miftakhul Qori’ah, Pengaruh Motivasi dan Gaya Belajar Siswa Terhadap Kreativitas
dalam Menyelesaikan Masalah Matematika pada Siswa Kelas VII MTsN 2 Tulungagung. Skripsi.
2015. https///repo.iain-tulungagung.ac.id/id/e.print/1767 (diakses 24 Juli 2019). Abstrak.
meningkatakan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat dan objektif. Melalui
peningkatan kemampuan berpikir kreatif, diharapkan peserta didik dapat memahami
dan termotivasi untuk mempelajari matematika.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Berfikir Kreatif pada Materi
Aplikasi Operasi Himpunan kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh
Motivasi Belajar Siswa terhadap Berpikir Kreatif pada Materi Aplikasi Operasi
Himpunan kelas VII SMP Muhammdiyah Ambon.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Motivasi Belajar
Siswa terhadap Berfikir Kreatif pada Materi Aplikasi Operasi Himpunan kelas VII
SMP Muhammdiyah Ambon.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai Sumbangan pengetahuan bagi
pengembangan pembelajaran Pendidikan matematika.
10
2. Bagi guru
Membantu guru dalam meningkatkan Motivasi Belajar Siswa terhadap
Berfikir Kreatif pada materi Aplikasi Operasi Himpunan kelas VII SMP
Muhammadiyah Ambon.
3. Bagi siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa dalam hal menemukan aspek-aspek
memotivasi, menggali potensi belajar, dan mampu mempengaruhi berfikir
kreatif siswa.
4. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk peneliti dalam rangka menerapkan teori-teori
dan ilmu yang didapat selama studi di Institut Agama Islam Negri (IAIN)
Ambon dan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pendidik.
E. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang keliru terhadap judul penelitian ini,
maka perlu dijelaskan sebagai berikut:
1. Motivasi belajar merupakan dorongan dan semangat yang muncul dari diri
siswa atas dasar keinginannya sendiri. Yaitu suatu daya penggerak baik dari
dalam diri siswa maupun dari luar dengan menciptakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan
dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar itu dapat tercapai.
2. Berfikir kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru
maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada
sebelumnya untuk memecahkan atau menjawab masalah. Adapun indikator
dari berfikir kreatif adalah: kelancaran, Keluwesan, Kebaruan, dan
keterincian. Aspek kelancaran meliputi kemampuan untuk menyelesaikan
masalah dan memberikan banyak jawaban terhadap masalah tersebut. Aspek
keluwesan meliputi kemampuan untuk menggunakan beragam strategi
penyelesaian masalah dan memberikan beragam contoh atau pernyataan
terkait konsep atau situasi matematis tertentu. Aspek kebaruan meliputi
kemampuan untuk menggunakan strategi yang bersifat baru, atau tidak biasa
untuk menyelesaiakan masalah dan memberikan contoh atau pernyataan yang
bersifat baru, unik atau tidak biasa.15
3. Operasi himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat
didefinisikan dengan jelas, sehingga dengan tetapat dapat diketahui objek
yang termasuk himpunan dan yang tidak termasuk dalam himpunan.16
15 Fifi Wulandari. Upaya Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif siswa Melalui
Pendekatan Open-Ended Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas IV MIN Miruk Taman Aceh
Besar. Skripsi. 2017. https://library.ar-raniry.ac.id (diakses 28 juli 2019). Hlm. 15 16 Dewi Nurhaini dan Try Wahyuni, Matematika Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Pusat
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sudjana bahwa penelitian deskriptif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan peristiwa
yang berlangsung pada saat penelitian tanpa menghiraukan sebelum dan
sesudahnya.39
Metode deskriptif berfungsi untuk menggambarkan motivasi belajar
siswa mempengaruhi berfikir kreatif kelas VII di SMP Muhammadiyah Ambon
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon.
2. Waktu
Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 11 November sampai dengan 11
Desember 2019.
39
Riduwan dan Akdom, Rumus dan Data Dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,
2009). Hlm. 182
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. 40
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII
SMP Muhammadiyah Ambon.
2. Sampel
Purwanto mendefinisikannya Sampel adalah sebagian dari populasi yang
memiliki ciri yang sama dengan populasi. Jika populasi lebih dari 100 maka
sebagian yang dijadikan sebagai sampel, tapi populasi kurang dari 100 maka
dijadikan sebagai sampel populasi. Maka yang menjadi sampel dalam
penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII dengan jumlah 30 siswa atau
sampel populasi (Arikunto,2005).41
D. Variabel Penelitian
Menurut Suwarno, variabel adalah karakteristik dari objek yang dapat diamati
dan dapat memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori42
. Di dalam
penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu:
1. Variabel bebas (independent variable atau X) yaitu motivasi belajar siswa
40
Ibid, hlm. 183 41
Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2010). Hlm. 220 42
Suwarno balam Riduwan dan Akdon, hlm. 6
34
2. Variabel terikat (dependent variable atau Y), yaitu berfikir kreatif.
E. Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini termasuk jenis data kuantitatif, dan diperlukan suatu
alat untuk mengumpul data, seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi sebagai
berikut “instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya”43
.
Untuk mencapai hasil tersebut, maka peneliti menggunakan:
1. Soal Tes
Soal tes dalam penelitian ini yaitu tes uraian yang terdiri dari satu butir soal
yang digunakan untuk mengetahui berpikir kreatif siswa.
2. Lembar angket
lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar angket
motivasi belajar siswa. Lembar angket ini diadopsi dari penelitian Lista
Listiyani, lembar angket ini telah divalidasi sebelumnya44
. Dalam lembar
angket terdiri dari 32 item pernyataan. Lembar angket dalam penelitian ini
terdiri dari dua macam pernyataan yaitu pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Setiap item soal dalam lembar angket disediakan empat alternatif
jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Untuk memberikan skor pada masing-masing jawaban menggunakan skala
43
Hartono, Statistik untuk Penelitian (Jakarta: Pustaka Pelajar 2004). Hlm 165 44 Lista Listiyani, Pengaruh Penggunaan Alat Media Berbasis Metode Mentossori Terhadap
Hasil Belajar Matematika Siswa Siswa Kelas VII. (Skripsi), Lampiran.
Likert dengan interval 1 sampai 4. Diberikan skor 4 sampai 1 untuk item
positif dan skor 1 sampai 4 untuk item negatif.45
Tabel 3.1. skor Alternatif Positif/Negatif
Alternatif
Pernyataan
+ -
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
2. Dokumentasi
Dokumentasi untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan objek
penelitian yang dapat memperkuat dan melengkapi data yang diperoleh.
3. Rubrik
Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang
diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan
siswa. Untuk memberikan skor terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa,
penulis menggunakan pedoman penskoran.
Pedoman penskoran tes kemampuan berpikir kreatif siswa dapat dilihat di tabel
3.2 berikut:
45 Rukaesih A. Maolani dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Cet. 1 Jakarta :
PT RajaGrafindo Persada, 2015), hlm. 122-125.
36
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif Siswa
Aspek yang
Diamati
Level
1 2 3 4
Orisinalitas/
Keaslian
Memberikan
jawaban/pemis
alan yang sama
dengan yang
diberikan oleh
guru.
Memberikan
jawaban/permisal
an yang sudah
sering diberikan.
Memberikan
jawaban
/permisalan
yang tidak
terpikirkan
oleh orang
lain.
Kelancaran Tidak memberi
kan ide
Memberikan ide
tetapi masih
belum benar.
Memberikan
ide dengan
benar tetapi
belum sesuai
Memberikan
ide dengan
benar dan
sesuai
Fleksibelitas/
Keluwesan
Menyelesaikan
soal dengan
satu cara dan
proses
perhitungannya
benar
Menyelesaikan
soal lebih dari
satu cara, cara
yang satu benar
tetapi cara yang
lain belum sesuai
Menyelesaika
n soal lebih
dari satu cara
tetapi hasil p
erhitunganny
a berbeda.
Menyelesaik
an soal lebih
dari satu
cara, proses
perhitungan
dan hasilnya
benar.
Elaborasi Tidak
memperinci
penyelesaia
soal
Memperinci
penyelesaian soal
tetapi masih ada
kesalahan.
Memperinci
penyelesaian
soal dengan
benar dan
sesuai.
Sumber :Rubrik Penilaian Berpikir Kreatif (Suharsimi Arikunto dalam Nana
Sudjana)
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan lansung ke objek yang diteliti
merupakan teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan
informasi, data yang akurat dan lengkap guna memperoleh gambaran yang
sebenarnya terhadap masalah yang diteliti pada MTs ITTAQALLAH
Ambon.
2. Angket/kuisioner
Angket adalah teknik pengumpulan berbagai data yang dilakukan dengan
memberi berbagai pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab.
3. Soal tes berfikir kreatif
Tes berfikir kreatif merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
mengukur sejauh mana seseorang dapat menyelesaikan sesuatu masalah
dengan menggunakan berbagi cara yang diketahuinya. Soal tes yang
digunakan berupa soal uraian dengan jumlah soal sebanyak satu soal. Soal
ini disusun berdasarkan pada indikator materi menyelesaikan masalah
dengan menggunakan konsep himpunan
4. Dakumentasi
Dokumentasi bertujuan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel-
variabel yang berupa catatan, agenda dan sebagainya. Metode ini dilakukan
untuk memperoleh data nama-nama peserta didik yang akan menjadi sampel
dalam penelitian.
38
G. Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data adalah menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih
mudah dibawa dan diinterprestasikan. Teknik analisis data yang dipakai dalam
penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif. Data diperoleh melalui angket dan
soal tes. untuk mengetahui motivasi siswa dan untuk mengetahui tingkat berpikir
kreati siswa . Dari data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunakan metode
statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi46
. Adapun teknik analisa data yang penulis gunakan adalah:
1. Analisis Deskriptif
Data tes yang diperoleh siswa akan dianalisis menggunakan:
Keterangan:
N = nilai yang dicari atau yang diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap47
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
(Bandung : Alfabeta, 2010), hlm. 135 47
Mngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Cet. XIII; Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 102.
Untuk menjawab tentang deskripsi motivasi belajar siswa kelas VII SMP
Muhammadiyah Ambon, dibuat skor-skor perolehan siswa yang diolah yang
digunakan Penelitian Acuan Patokan (PAP)48
Tabel 3.3 Penelitian Acuan Patokan (PAP) Tipe I.49
Kualifikasi Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Sangat Tinggi 90%-100%
Tinggi 80%-89%
Cukup 65%-79%
Rendah 55%-64%
Sangat Rendah < 55%
Selanjutnya nilai tes berpikir kreatif disajikan dalam tabel distribusi frekuensi,
sehingga dapat menggambarkan kedudukan suatu nilai dari seluru siswa yang telah
diteliti. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui apakah siswa tersebut
tingkat berpikirnya sudah kreatif atau belum.
48 Marselus, Deskripsi Motivasi Belajar Siswi-siswi Kelas X SMA Santa Maria Yogyakarta Tahun
Pelajaran 2009/2010:Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar Yang Sesuai, (skripsi, diakses 26 desember 2019) hlm: 46.
40
Tabel 3.4 Kategori Berpikir Kreatif50
Interval Nilai
Angka
Kualifikasi
0-24 Sangat Tidak Kreatif
25-49 Tidak Kreatif
50-74 Cukup Kreatif
75-85 Kreatif
86-100 Sangat Kreatif
2. Analisis Inferensial
a. Uji Validitas
Untuk menguji validitas maka dapat digunakan rumus korelasi product moment
sebagai berikut:
))((.))((
)(.)(
2222 yyNxxN
yxxyNr XY
Keterangan:
rxy = Koefisien validitas
x = Jumlah x
y = Jumlah y
50 Yeni Widiastuti, Ratu Indra Putri “Kemampuan Berpikir Kreatif Ssiswa Pada Pembelajaran
Operasi Pecahan Menggunakan Pendekatan Open-Ended “ (Jurnal pendidikan matematika, Vol, 12 No. 2, Juli 2018) Hlm; 4.
xy = Jumlah hasil penelitian tiap-tiap skor dari x dan y
N = Banyak subjek penelitian51
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika r hitung > r tabel maka item valid. Sedangkan Jika r hitung < r tabel maka H0 item
tidak valid.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan dengan menggunakan rumus Chi-Square. Data
yang terkumpul harus merupakan data jenis interval dan disusun dalam satu tabel
distribusi frekuensi terlebih dahulu. Rumus yang digunakan dalam uji normalitas,
yakni:52
∑
Keterangan:
F0 = frekuensi pengamatan
Fh = frekuensi yang diharapkan
X2 = jumlah interval
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika X2hitung X2
tabel pada taraf 5% dengan db = N – 2 maka sampel penelitian
berasal dari populasi yang berdistribusi normal, sedangkan jika X2hitung X2
tabel pada
51
Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan. (Jakarta: Rajawali, 2006), hlm 318. 52
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar ,(Bandung: Rosdakarya,1992), hlm 273.
42
taraf 5% dengan db = N – 2 maka sampel penelitian berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal.
c. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakan rumus:
Keterangan:
= varians terbesar
= varians terkecil
Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Jika Fhitung Ftabel yang menunjukan bahwa sebuah sampel homogen, sedangkan
jika Fhitung > Ftabel maka sebuah sampel tidak homogen.
d. Regresi Linear Sederhana
Regresi linear sederhan memperkirakan satu variable terikat berdasarkan satu
variable bebas. Variable terikat diberi notasi Y dan variable bebas diberi notasi X,
sehingga bentuk hubungan yang diberi adalah regresi Y atas X. maka dapat dilihat
berdasarkan rumus berikut:
Di mana :
= subjek variable terikat yang diproyesikan
X = variable bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = bilangan konstanta
b = koefisien arah regresi linear
Di mana nialai a dan b harus ditemukan terlebih dahulu dengan rumus sebagai
berikut: 53
a = ∑ (∑ ) ∑ ∑
∑ ∑
b = ∑ ∑ ∑
∑ ∑
e. Uji T
Rumus uji t yang digunakan yaitu :
√
Dimana: √ ∑
∑
Keterangan:
S = standar deviasi
xi = nilai x ke-i
= nilai rata-rata
n = ukuran sampel
53Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Cetakan ke-7, (Bandung:
Sinar Baru Algensindo Offset, 2012 ). Hlm. 159.
44
setelah nilai thitung diperoleh, hasilnya dibandingkan dengan nilai ttabel yang taraf
signifikansinya 5% dengan db = n-1
kriteria pengujian sebagai berikut:
jika thit ttab pada taraf 5% dengan db = n – 1 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
sedangkan jika thit > ttab pada taraf 5% dengan db = n – 1 maka H0 ditolak dan Ha
diterima.
f. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan saluran ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketepatan antara nilai dugaan atau garis regresi dengan data sampel.
Apabila nilai koefisien korelasi sudah diketahui, maka untuk mendapatkan koefisien
determinasi dapat diperoleh dengan mengkuadratkannya. Besar koefisien
determinasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Kd = x 100%
Dimana:
Kd = koefisien determinasi
= koefisien korelasi
Kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah:
1. Jika Kd mendeteksi nol (0), maka pengaruh variable independen
terhadap variable dependen lemah.
2. Jika Kd mendeteksi satu (1), maka pengaruh variable independen
terhadap variable dependen kuat. 54
Untuk mempermudah penghitungan maka analisis data pada penelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS.
54
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Cet. III; Jakarta: Bumi
Aksara,2002), hlm 279.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap berpikir kreatif pada materi
aplikasi operasi himpunan kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon hal ini
dibuktikan dengan hasil analisis (uji-t) dengan melihat nilai signifikan pada
motivasi belajar siswa lebih besar 0,05, artinya bahwa diterima. Dalam hal
ini terdapat pengaruh motivasi belajar siswa terhadap berpikir kreatif pada
materi aplikasi operasi himpunan kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon. Hal
ini dibuktikan dengan menunjukan lebih besar dari =
(2,656 > 1,701) artinya diterima.
2. Besar pengaruh motivasi belajar siswa terhadap berpikir kreatif sebesar 40%
sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh variabel lain. Hal ini dilihat dari hasi
l analisis koefisien determinasi pada regresi linear sederhana menunjukan nilai
koefisien korelasi (R) adalah 0,123 dan nilai r square 0,400. Kemudian nilai R
square dirubah ke dalam bentuk persen dengan cara mensubtisusikan nilai R
square ke dalam rumus Koefisien Determinasi yaitu KD = 0,400 x 100 = 40%
70
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas, maka penulis
memberikan saran:
1. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini memberikan informasi bahwa Motivasi Belajar Siswa
berpengaruh terhadap Berpikir Kreatif pada materi aplokasi operasi himpunan
kelas VII SMP Muhammadiyah Ambon. Sumbangan efektif yang didapat
dalam penelitian ini sebesar 40% . hal tersebut menunjukkan bahwa berpikir
kreatif tidak hanya dipengaruhi oleh variabel Motivasi Belajar, namun masih
terdapat 60% masih dipengaruhi oleh variable-variabel lain yang tidak diteliti
pada penelitian ini. Oleh karena itu, diharapkan dalam penelitian selanjutnya
dapat ditemukan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi berpikir kreatif.
2. Bagi Siswa
Pada variabel Motivasi Belajar indikator adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar masih rendah, diharapkan siswa dapat memaknai kebutuhan
belajar dengan cara lebih banyak membaca buku yang berhubungan dengan
mata pelajaran Operasi Himpunan untuk mningkatkan kemampuan berpikir
kreatif.
3. Bagi Guru
a. Bagi guru matematika, khususnya guru matematika kelas VII agar dapat
menjadikan kemampuan berpikir kreatif sebagai salah satu alternatif
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Pada saat pembelajaran berlangsung hendaknya siswa diberi suatu
pertanyaan yang bersifat analisis untuk meningkatkan tingkat berpikir
kreatif.
c. Siswa hendaknya diberi kesempatan untuk menemukan konsep sendiri
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
2. Bagi Sekolah
Sekolah dapat meningkatkan berpikir kreatif dengan memperhatikan aspek-
aspek yang membentuk Motivasi Belajar terutama disaat kegiatan
pembelajaran, seperti sekolah dapat meningkatkan keterampilan bapak dan
ibu guru melalui pelatihan-pelatihan kegiatan workshop, sedangkan bagi
siswa, sekolah dapat memberikan pelatihan yang berkaitan dengan Motivasi
Belajar Siswa.
72
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cet. III; Jakarta: Bumi