Page 1
PENGARUH MODEL PROCESS ORIENTED GUIDED
INQUIRY LEARNING (POGIL) TERHADAP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh
RADEN NOVIA CHOERUNNISA
NIM.11140170000038
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
Page 5
i
ABSTRAK
Raden Novia Choerunnisa (11140170000038). Pengaruh Model Process
Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Desember 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran
POGIL terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Penelitian ini
dilakukan di salah satu MTs di Kabupaten Bogor tahun ajaran 2019/2020.
Indikator kemampuan pemahaman konsep matematis yang diukur dalam
penelitian ini meliputi: (a) Translasi, (b) Interpretasi, dan (c) Extrapolasi. Metode
yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain Randomized Control
Group Post Test Only Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster
random sampling. Sampel terdiri dari dua kelas yaitu 30 siswa kelas eksperimen
dan 30 siswa kelas kontrol. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji
perbedaan dua rata-rata populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada pembelajaran POGIL
memperoleh pencapaian paling tinggi pada aspek translasi sedangkan pencapaian
paling rendah terdapat pada aspek ekstrapolasi, (2) kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa pada pembelajaran konvensional memperoleh pencapaian
paling tinggi pada aspek interpretasi, sedangkan pencapaian paling rendah pada
aspek ekstrapolasi, (3) kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
menggunakan model POGIL lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional.
Kata Kunci : Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL),
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis (Translasi, Interpretasi, dan
Ekstrapolasi)
Page 6
ii
ABSTRACT
Raden Novia Choerunnisa (11140170000038). “The Effect of Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL) Models of Students' Mathematical
Understanding Ability”. The Thesis of Mathematics Education Department,
Faculty of Educational Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University of
Jakarta, December 2019.
This study aims to analyze the effect of the POGIL learning model on
students' mathematical understanding abilities. This research was conducted in
one of the MTs in Bogor Regency in the academic year 2019/2020. Competence
indicators measured in this study include: (a) Translation, (b) Interpretation, and
(c) Extrapolation. The method used is a quasi-experimental design with a posttest
only randomized control group design. Sampling technique used is cluster
random. The sample consisted of two classes, namely 30 experimental class
students and 30 control class students. Based on the results of hypothesis testing
using t-test at 5% significance level, a significance value of 0.002 was obtained
which is less than α = 0.05. This shows that the students 'mathematical
understanding ability applied to the learning of Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL) model is higher than the students 'mathematical understanding
ability applied with conventional learning models.
Keywords: Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL), Mathematical
Concept Understanding Ability (Translation, Interpretation, Extrapolation)
Page 7
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Shalawat beserta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengkutnya sampai akhir
zaman.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit kesulitan yang
dialami. Namun, berkat bantuan, doa dan semangat dari berbagai pihak, semua
dapat terasi dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Gelar Dwi Rahayu M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Gusni Satriawati M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Dr.Abdul Muin S.Si, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan
motivasi selama proses penyusunan skripsi. Semoga bapak selalu dalam
lindungan-Nya.
5. Firdausi, S.Si, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi
selama proses penyusunan skripsi. Semoga bapak selalu dalam lindungan-
Nya.
6. Drs. Dindin Sobiruddin, M.Kom selaku Dosen Penasihat Akademik yang
selalu memberikan bimbingan arahan perhatian dan motivasi untuk segera
menyelesaikan skripsi ini. Semoga bapak selalu dalam lindungan-Nya.
7. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan selama penulis mengikuti perkuliahan.
Page 8
iv
Semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapat keberkahan-
Nya.
8. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, R.H Dahmal Fayumi dan
Hj. Dede Rosadah, M.Pd yang tak henti-hentinya mendoakan,
melimpahkan kasih sayang dan memberikan dukungan moril dan materil
kepada penulis. Kakaku tersayang Raden Imelda Damayanti dan Adikku
Raden Salma Maulidia yang selalu memberikan semangat penulis dalam
penyusunan skripsi.
9. Tersayang Muhamad Alfi Alfath, S.Pd yang selalu memberikan semangat
dan selalu menjadi pendengar terbaik dalam penyusunan skripsi.
10. Kepala MTs Al-Hikmah Bogor yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian.
11. Bapak Ansor, S.Pd selaku guru matematika kelas VIII MTs. Al-Hikmah
Bogor, seluruh dewan guru, staff MTs. Al-Hikmah Bogor serta siswa-
siswi MTs. Al-Hikmah Bogor khususnya kelas VIII2 dan VIII3 yang telah
membantu penulis melaksanakan penelitian ini.
12. Sahabat tercinta Pangesti Tito Dipoyanti, S.E, Tia Apriliani, S.Pd, Fatma
Chairunnisa, Amd.Keb, Esa Mahardhani, S.Ikom, Ajeng Puji Rahayu,
S.Pd dan Maulidia teman berkeluh kesah dan selalu menjadi pendengar
yang baik.
13. Sahabat tersayang Nurul Mardhiyah S.Pd, Fifi Frialita, S.Pd, Diwani
Octaviani Hafsah, S.Pd, Kuni Nafiah, Imtiyaz Fawaida,S.Pd, Ulfah
Nurfitri, S.Pd dan Nurhalimah, S.Pd yang telah menemani penulis selama
penyelesaian perkuliahan dari awal hingga akhir perkuliahan.
14. Teman-teman seperjuangan skripsi Nadia Raudhi Syifa, S.Pd yang selalu
memberikan semangat dan selalu menjadi pendengar terbaik, Anita
Mutiara Rizki, S.Pd, Zharotunnnisa, S.Pd yang telah menjadi teman
berjuang bersama selama penyelesaian skripsi.
15. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Matematika Angkatan
2014 khususnya Kasyifah Fikriyyah, S.Pd, Huswetul Hasanah, S.Pd,
Page 9
v
Arista Ambar Pratiwi, S.Pd, Nur Rifdah terimakasih atas kebersamaan
selama ini.
16. Teman-teman seperjuangan BPH OPTIKA 17 Nanda Rafli Muttaqin,
Ahmad Kurniawan, Deni Adsumi, Linda Fauziah, S.Pd Peni Meilani,
Nurul Mardhiyah, S.Pd, Fitria Maghfirah, S.Pd, Imtiyaz Fawaida, S.Pd,
Santri Eka Erawati, Siti Mahmudah, Diwani Oktaviani Hafsah, S.Pd,
Aminatuzuhriah Rizki, S.Pd dan Tias yang selalu memberikan semangat
kepada penulis. Terimakasih atas kebersamaan dan pengalamannya.
Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada semua pihak yang namanya
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis hanya dapat memohon dan
berdoa mudah-mudahan bantuan, bimbingan, dukungan, semangat, masukan
dan doa yang telah diberikan menjadi pintu datangnya ridho dan kasih sayang
Allah SWT di dunia dan di akhirat Amin yaa robbal’alamin.
Demikianlah, betapa penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan
yang ada untuk menyusun karya tulis yang sebaik-baiknya, namun diatas
lembaran-lembaran skrispsi ini masih saja dirasakan dan ditemui berbagai
macam kekurangan dan kelemahan. Karena itu, kritikan dan saran dari siapa
saja yang membaca skrispsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka.
Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat yang
sebesar-besarnya bagi penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian
umumnya.
Jakarta, Desember 2019
Penulis,
Raden Novia Choerunnisa
Page 10
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 5
F. Manfaat Penelitian............................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ....................................... 7
A. Kajian Teoritik .................................................................................................... 7
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika .................................................... 7
2. Model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) ................................ 11
a. Definisi Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) ......................... 11
3. Model Pembelajaran Konvensional ...................................................................... 20
B. Hasil Penelitian yang Relavan ............................................................................. 21
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................... 22
Hipotesis Penelitian.................................................................................................. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 26
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................................. 26
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................................. 26
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................... 27
D. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 27
Page 11
vii
E. Instrumen Penelitian ............................................................................................ 27
1. Validitas Instrumen ....................................................................................... 30
2. Daya Pembeda ............................................................................................... 31
3. Taraf Kesukaran ............................................................................................ 33
4. Reliabiltas Instrumen ..................................................................................... 35
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 36
1. Uji Prasyarat .................................................................................................. 36
a. Uji Normalitas ......................................................................................... 36
b. Uji Homogenitas ...................................................................................... 36
2. Uji Hipotesis.................................................................................................. 37
3. Hipotesis Statistik .......................................................................................... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 39
A. Deskripsi Data ..................................................................................................... 39
1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ................................................. 40
2. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Per Indikator ................. 40
3. Proses Pembelajaran Kelas POGIL dan Kelas Konvensional ......................... 42
a. Proses Pembelajaran Kelas POGIL .......................................................... 42
b. Proses Pembelajaran Konvensional .......................................................... 47
4. Analisis Hasil Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa ......... 48
B. Analisis Data ....................................................................................................... 53
1. Uji Prasyarat Analisis .................................................................................... 54
a. Uji Normalitas ......................................................................................... 54
b. Uji Homogenitas ...................................................................................... 54
2. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................... 56
D. Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................... 60
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 62
Page 12
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ................................... 11
Tabel 3.1 Desain Penelitian ............................................................................................. 26
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Konsep Matematis Siswa ............................. 28
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis .................. 29
Tabel 3.4 Kriteria Koefesien Korelasi Validitas .............................................................. 30
Tabel 3.5 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Pemahaman Konsep ...................... 31
Tabel 3.6 Kriteria Indeks Daya Pembeda ........................................................................ 32
Tabel 3.7 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen KPKM ..................................................... 32
Tabel 3.8 Kriteria Taraf Kesukaran Instrumen................................................................. 33
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen KPKM .................................................. 34
Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan Taraf Kesukaran.......... 34
Tabel 3.11 Kriteria Korelasi Reliabilitas Instrumen ......................................................... 35
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif KPKM............................................................................... 40
Tabel 4.2 Perbandingan Rata-Rata KPKM ...................................................................... 41
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas KPKM ............................................................................ 54
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas KPKM ........................................................................ 55
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-Rata KPKM Kelas POGIL dan Kelas Konvensional 56
Page 13
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 25
Gambar 4.1 Diagram Batang Persentase Skor KPKM ..................................................... 42
Gambar 4.2 Contoh LAP pada Tahapan Orientasi .......................................................... 43
Gambar 4.3 Contoh Pengerjaan LAP pada Tahapan Orientasi ........................................ 44
Gambar 4.4 Contoh Hasil Pengerjaan LAP pada Tahapan Ekplorasi .............................. 44
Gambar 4.5 Contoh Hasil pengerjaan pada Tahapan Penemuan Konsep .......................... 45
Gambar 4.6 Contoh Hasil Pengerjaan LAP pada Tahapan Aplikasi ................................. 46
Gambar 4.7 Contoh Hasil Pengerjaan LAP pada Tahapan Penutup ................................. 46
Gambar 4.8 Suasana Kegiatan Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen yang
Menggunakan Model POGIL .......................................................................................... 47
Gambar 4.9 Suasana Kegiatan Proses Pembelajaran pada Kelas Konvensional................ 48
Gambar 4.10 Soal KPKM Indikator Translation ............................................................. 48
Gambar 4.11 Jawaban Siswa Indikator Translation ......................................................... 49
Gambar 4.12 Soal KPKM Indikator Interpretation .......................................................... 50
Gambar 4.13 Jawaban Siswa Indikator Interpretation ..................................................... 51
Gambar 4.14 Soal KPKM Indikator Extrapolation .......................................................... 52
Gambar 4.15 Jawaban Siswa Indikator Extrapolation ..................................................... 52
Page 14
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................................ 65
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ....................................... 95
Lampiran 3 Lembar Aktivitas Pembelajaran.................................................................... 125
Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis................ 163
Lampiran 5 Instrumen Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ........................ 164
Lampiran 6 Kunci Jawaban Instrumen Tes Pemahaman Konsep Matematis .................... 170
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis ............... 175
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Tes KPKM .......................................... 176
Lampiran 9 Hasil Uji Daya Beda Instrumen KPKM ........................................................ 178
Lampiran 10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen KPKM .......................................... 180
Lampiran 11 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran ....... 181
Lampiran 12 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen KPKM ............................................ 182
Lampiran 13 Data Hasil Post Test Siswa Kelas POGIL ................................................... 183
Lampiran 14 Data Hasil Post Test Siswa Kelas Konvensional ......................................... 184
Lampiran 15 Hasil Uji Normalitas Kelas POGIL dan Kelas Konvensional ..................... 185
Lampiran 16 Hasil Uji Homogenitas Kelas PoOGIL dan Kelas konvensional ................. 186
Lampiran 17 Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 187
Lampiran 18 Uji Referensi .............................................................................................. 188
Lampiran 19 Surat Bimbingan Skripsi ............................................................................ 193
Lampiran 20 Surat Izin Penelitian .................................................................................. 194
Page 15
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu bagian yang penting dalam ilmu
pengetahuan. Matematika memiliki ciri khas tersendiri dalam ilmu pengetahuan
yaitu alur berpikir yang menggunakan logika. Matematika juga berfungsi sebagai
alat, pola pikir, dan ilmu dengan sifat masih elementer merupakan konsep
matematika yang esensial sebagai prasyarat konsep matematika lanjut.1
Matematika sering dimanfaatkan oleh ilmu-ilmu pengetahuan yang lainnya
sebagai alat bantu untuk menyelesaikan berbagai macam permasalahan. Hal
tersebut menuntut siswa untuk memiliki kemampuan matematis yang baik.
Tujuan pembelajaran matematika di dalam kelas harus sesuai dengan
Permendikbud Nomor 23 tahun 2006 yaitu memahami konsep matematika,
menggunakan penalaran, memecahkan masalah, mengkomunikasikan gagasan,
serta memiliki sikap menghargai matematika.2 Sejalan dengan itu, maka
kemampuan pemahaman konsep merupakan kemampuan dasar yang harus
dimiliki peserta didik sebelum kemampuan-kemampuan lainnya.
Kemampuan pemahaman konsep dimaksudkan agar siswa mampu memahami
konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan
konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan
masalah.3 Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika yang harus ditekankan
terlebih dahulu adalah pemahaman konsep yang baik dan benar. Sehingga siswa
dapat mengetahui konsep itu berlangsung dan dapat menempatkan konsep dalam
memecahkan masalah.
Akan tetapi fakta menunjukkan, bahwa kemampuan pemahaman konsep
matematika siswa Indonesia belum memperlihatkan hasil yang baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional (UN). Hasil UN tahun 2018 matematika
1 Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Jakarta: Raja Grafindo, 2014), h. 57 2 Depdiknas, Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, (Jakarta: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurilkulum, 2007), h. 4 3 Ibid.
Page 16
2
menduduki peringkat terbawah dibanding dengan pelajaran lainnya dengan rata-
rata 43,34%.4 Hasil UN 2018 ini mengalami penurunan sebesar 6,97% jika
dibandingkan dengan hasil UN 2017 yang mencapai rata-rata 50,31%.5
Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa tergolong rendah dan harus ditingkatkan.
Selain berdasarkan hasil UN, dipaparkan pula dalam beberapa penelitian.
Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Khumaidi di MTs Jam’iyyatul Khair
Ciputat dipaparkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa di kelas VIII-2
pada pokok bahasan bangun ruang hanya mencapai 47,70 dan ini tidak memenuhi
standar KKM yaitu sebesar 62,00 dengan persentase nilai di atas KKM hanya
10% (3 orang) dan 90% nilai di bawah KKM (27 orang).6
Selain hasil penelitian oleh Khumaidi, rendahnya kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa juga ditunjukkkan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Seyma Cicek di SMP Kharisma Bangsa. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
pemahaman konsep siswa kelas VII dalam hasil UAS yang rata-ratanya 56 dan ini
tidak terpenuhi standar KKM yaitu 60. Sementara siswa yang mendapatkan nilai
di atas KKM sebesar 71 siswa dari 187 siswa kelas VII.7 Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Pramita Dewiatmini di SMP Negeri 14 Yogyakarta juga
memperkuat pernyataan bahwa kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
masih tergolong rendah. Hasil penelitian tersebut menunjukkan, bahwa
pembelajaran matematika masih berpusat pada guru sementara siswa bersifat
pasif, hampir sebagian siswa justru mengaku bahwa mereka seringkali masih
mengalami kesulitan untuk memahami pokok bahasan matematika yang
dijelaskan guru, sebagian siswa hanya menghafal rumus tanpa mengetahui alur
penyelesaian atau rumus awal yang dijadikan dasar dari permasalahan yang
4 Kemendikbud, Rekap Hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat Sekolah diakses pada bulan
November 2018, (Puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/) 5 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Konferensi PERS UN 2017 Jenjang SMP”,
2017, h. 9 6 Khumaidi, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Datar
Dengan Menggunakan Media Manipulatif”, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011), h. 8-9 7 Seyma Cicek, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui
Pendekatan Visualisasi”, (Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), h. 6
Page 17
3
diberikan.8 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan membuktikan
bahwa kemampuan pemahaman konsep siswa di Indonesia masih relatif rendah.
Rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa disebabkan
oleh beberapa faktor. Salah satu faktornya yang dipaparkan oleh Khumaidi bahwa
rendahnya pemahaman konsep matematis siswa dikarenakan kurangnya sarana
dan prasarana sekolah, misal media sebagai alat bantu dalam proses belajar
mengajar, kenyataan menunjukkan bahwa selama ini kebanyakan guru mengajar
tanpa menggunakan media pembelajaran.9 Faktor lainnya dalam penelitian
Paramita Dewi Atmini dipaparkan penyebab rendahnya kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa adalah pertama, rangkaian kegiatan pembelajaran yang
diterapkan oleh guru belum dapat membantu meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa. Kedua, pada saat pembelajaran siswa tidak
berani untuk menanyakan kesulitan dalam memahami materi maupun dalam
mengerjakan soal yang diberikan guru, hal tersebut nampak ketika guru memberi
kesempatan siswa untuk bertanya maupun berpendapat tidak dimanfaatkan oleh
siswa.10
Berdasarkan hal tersebut, maka kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa perlu dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran
yang menekankan pada proses pembelajaran yang membuat siswa memiliki
tanggung jawab, dan berperan aktif dalam mengatur kegiatan belajarnya guna
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran
Process Oriented Guided Inquir Learning (POGIL).
Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) merupakan model
pembelajaran yang banyak melibatkan keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna, tidak hanya guru
menyampaikan materi lalu siswa menerima materi. Dalam Implementasi Process
Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) aktivitas inkuiri terbimbing
membantu siswa untuk mengembangkan pemahamannya dengan menerapkan
8 Pramita Dwiatmini, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Pada
Pokok Bahasan Himpunan Kelas VIIA SMP Negeri 14 Yogyakarta Dengan Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achieviment Divisions (STAD)”, (Yogyakarta:
Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta, 2010), h. 2-3 9 Khumaidi. loc. cit. 10 Dwiatmini. loc.cit.
Page 18
4
siklus belajar (Learning Cycle). Model POGIL mempunyai 5 tahapan diantaranya
yaitu, orientation, exploration, concept formation, application, dan closure.
Penerapan model pembelajaran POGIL dalam pembelajaran matematika
dapat digunakan untuk memahami materi ajar ataupun memecahkan masalah.
Model POGIL melibatkan siswa untuk berperan aktif untuk menemukan konsep
yang ada pada suatu pokok bahasan dan menentukan konsep yang tepat dalam
memecahkan masalah.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Process oriented Guided
Inquiry Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa
pokok masalah yang dapat dikemukakan antara lain:
1. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa masih tergolong rendah
2. Model pembelajaran yang digunakan masih kurang tepat untuk
mengembangkan proses pemahaman siswa dalam pembelajaran.
3. Soal-soal pemahaman konsep belum bagus, ditandai dengan kemampuan
siswa belum mampu memahami konsep matematis .
4. Tigkat penbelajaran POGIL terkait materi SPLDV belum tepat dalam
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, diperoleh
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dalam penelitian ini
dibatasi tiga indikator, yaitu: pengubahan (translation), pemberian arti
(interpretation), dan pembuatan ekstrapolasi (extrapolation).
2. Materi ajar pada penelitian dibatasi pada materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV)
3. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII MTs. Al-Hikmah Bogor
Page 19
5
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang diteliti
adalah:
1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning
(POGIL)?
2. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
memperoleh metode konvensional?
3. Apakah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan
dengan model Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) lebih
tinggi dibandingkan dengan siswa yang memperoleh kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa yang diajarkan dengan metode
konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Process Oriented
Guided Inquiry Learning (POGIL)
2. Mengidentifikasi kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan metode konvensional
3. Menganalisis perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara
siswa yang memperoleh pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL) dengan siswa yang memperoleh metode konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan informasi bahwa pembelajaran dengan model Process
Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dapat memberikan pengaruh
yang positif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa
b. Sebagai referensi yang relavan untuk penelitian lain.
Page 20
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif
pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa.
b. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa.
c. Bagi sekolah, hasil penelitian ini menambah referensi model pembelajaran
yang dapat digunakan sekolah dan diharapkan mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran matematika di sekolah.
Page 21
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu MTs yang beralamat di
Jalan Abdul Fatah No.16, Tapos 2, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten
Bogor.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII, semester I tahun ajaran
2019/2020.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam
penelitian ini dilakukan dengan membagi kelompok yang diteliti menjadi dua
kelas. Kelas pertama yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan
pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dan kelas
kedua yaitu kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan pembelajaran
konvensional.
Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Posttest Only Control
Group Design, dimana tes untuk mengetahui hasil dari perlakuan yang diberikan
yaitu hanya pada akhir dari keseluruhan proses pembelajaran. Pengambilan
populasi pada penelitian ini dipilih secara acak. Desain penelitian Randomed Post
Test Only Control Group Design ditampilkan pada Tabel 3.1 sebagai berikut:1
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Kelompok Treatment Post-Test
(R) → Eksperimen XE O
(R) →Kontrol Xk O
1 Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, (Bandung: PT.Refika Utama, 2015), h.126
25
Page 22
26
Keterangan :
XE = Perlakuan pada kelompok eksperimen yaitu dengan pemberian perlakuan
pembelajaran Model Process Oriented Guided Inquiry Learning
(POGIL)
Xk = Perlakuan pada kelompok kontrol yaitu dengan pemberian perlakuan
pembelajaran konvensional yaitu dengan pendekatan saintifik
O = Hasil Post-test
R = Random Kelas
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VIII di salah satu MTs
Swasta yang berada di Kabupaten Bogor pada semeseter I tahun ajaran 2019/2020
yang terdiri sebanyak enam kelas.
2. Sampel
Sampel dari penelitian ini diambil dari populasi yakni seluruh siswa kelas
VIII di salah satu MTs yang berada di Kabupaten Bogor. Sampel diambil
sebanyak dua unit kelas dari enam kelas yaitu kelas (VIII-1, VIII-2, VIII-3, VIII-
4, VIII-5 dan VIII-6) dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Setelah
cluster dilakukan terpilihlah dua kelas yang akan dijadikan sampel dalam
penelitian. Dari dua kelas tersebut dilakukan pengundian untuk menentukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang diberikan
perlakuan dengan model POGIL, sedangkan kelas kontrol menggunakan
pendekatan Saintifik. Berdasarkan hasil pengundian, terpilih kelas VIII-3 sebagai
kelas eksperimen dan kelas VIII-2 sebagai kelas kontrol.
D. Variabel Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang diguanakan yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Kemamapuan pemahaman konsep matematis sebagai
variabel terikat dan model POGIL sebagai variabel bebas. Teknik pengumpulan
data yang digunakan yaitu pemberian tes yang dilakukan setelah pembelajaran
Page 23
27
(post-test). Tes diberikan kepada kedua kelompok sampel pada materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes berupa
soal uraian (essay). Tes dilakukan pada akhir pembelajaran (post-test) yang
bertujuan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Tes
yang diberikan mengacu kepada Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa. Adapun kisi-kisi instrumen pada penelitian ini dapat dilihat
pada Tabel 3.2sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Konsep Matematis Siswa
No Indikator Pemahaman
Konsep
Indikator Soal Nomor
Butir Soal
1 Translation
.
Mengubah informasi pada
soal cerita menjadi bentuk
umum SPLDV
1(a), 2(a),
3(a) dan
4(a)
2 Interpretation (memberi
arti)
Menentukan konsep yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang diberikan
1(b)
Menentukan metode yang
digunakan untuk
menyelesaikan masalah
yang diberikan
2(b)
3 Extrapolation
Menerapkan konsep dalam
perhitungan matematis
terkait dengan masalah
Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV).
1(c), 2(c),
3(b) dan
4(b)
Page 24
28
Adapun kriteria penskoran kemampuan pemahaman konsep matematis dapat
dilihat pada tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3
Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
No Indikator Skor Kriteria
1. Translation 0 Tidak memberikan jawaban
1 Membuat model penyelesaian yang salah
2 Membuat model penyelesaian dengan
tepat tetapi tidak lengkap
3 Membuat model penyelesaian dengan
tepat tetapi tidak selesai
4 Membuat model penyelesaian dengan
tepat dan lengkap
2. Interpretation 0 Tidak memberikan jawaban
1 Menuliskan metode SPLDV yang salah
2 Menuliskan metode SPLDV tetapi tidak
tepat
3 Menuliskan metode SPLDV dengan tepat
tetapi tidak lengkap
4 Menuliskan metode SPLDV dengan tepat
dan lengkap
3. Extrapolation 0 Tidak memberikan jawaban
1 Mengidentifikasi informasi saja
2 Mengidentifikasi informasi dengan benar
dan menghitung dengan kurang tepat
3 Mengidentifikasi informasi dan
menghitung dengan benar namun salah
dalam menarik kesimpulan
4 Mengidentifikasi informasi dan melakukan
perhitungan dengan benar dan menarik
kesimpulan akhir benar
Sebelum instrumen penelitian diberikan, peneliti terlebih dahulu melakukan
uji coba instrumen. Uji coba dimaksudkan untuk memperoleh pengujian terlebih
dahulu berupa uji validitas, daya beda, taraf kesukaran soal dan reliabilitas
Page 25
29
sehingga instrumen tes yang digunakan sudah memenuhi persyaratan kelayakan
sebagai pengumpul data yang baik.
1. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid ketika instrumen terebut dapat mengukur
sesuatu yang hendak diukur.2 Uji Validitas dilakukan untuk mengetahui apakah
instrumen yang dibuat dapat mengukur kemampuan pemahaman konsep
matematis siswa. Uji validitas yang digunakan dengan teknik korelasi Product
Moment dengan rumus sebagai berikut:3
√
Keterangan :
= koefesien korelasi antara variabel X dan Y dua variabel yang di
korelasikan
N = banyaknya responden
X = skor butir soal
Y = skor total
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan hasil perhitungan
dengan dengan alpha 5% dengan derajat kebebasan df = n-2. Jika
maka soal tersebut dikatakan valid, sebaliknya jika
maka soal dikatakan tidak valid tidak valid.4 Setelah dilakukan analisis dengan
perhitungan korelasi product moment, seluruh soal berkategori valid. Berikut hasil
rekapitulasi uji validitas instrumen tes kemampuan pemahaman konsep matematis dapat
dilihat pada tabel 3.5 berikut ini :
2 Ibid., h. 190
3 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Depok: PT RajaGrafindo Persada,
2014), cet.I, h.220 4 Ali Hamzah., op.cit. h. 222
Page 26
30
Tabel 3.5
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Tes
Pemahaman Konsep Matematis
Indikator Nomor
Soal
rhitung rtabel Keterangan
Translation 1a 0,466
0,374
Valid
2a 0,664 Valid
3a 0,579 Valid
4a 0,763 Valid
Interpretation 1b 0,595 Valid
2b 0,836 Valid
Exploration 1c 0,653 Valid
2c 0,668 Valid
3b 0,588 Valid
4b 0,680 Valid
2. Daya Pembeda
Uji daya pembeda butir soal dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal
tersebut mampu membedakan kemampuan siswa yang tinggi dan rendah.5
Rumus yang digunakan untuk menentukan indeks daya pembeda butir tes
adalah sebagai berikut:6
Keterangan:
= Daya pembeda butir soal
= Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
= Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
= Banyaknya siswa kelas atas
= Banyaknya siswa kelas bawah
Setelah menemukan nilai Dp maka digunakan tabel berikut untuk
menginterprestasikan daya pembeda tiap butir tes.7
5 Ali Hamzah, op.cit., h. 240 6 Ibid., h. 241 7 Karunia Eka Lestari dan Mokhammad Ridwan Yudhanegara, op. cit., h. 217.
Page 27
31
Tabel 3.6
Kriteria Indeks Daya Pembeda
Nilai Dp Interpretasi
Sangat baik
Baik
Cukup
Buruk
Sangat buruk
Hasil rekapitulasi uji daya pembeda instrumen tes kemampuan pemahaman
konsep matematis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut ini :
Tabel 3.7
Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Indikator
Pemahaman Konsep
No Soal Daya Pembeda
DP Kriteria
Translation 1a 0,2175 Cukup
2a 0,6 Baik
3a 0,4 Cukup
4a 0,1 Buruk
Interpretation 1b 0,215 Cukup
2b 0,2325 Cukup
Eskploration 1c 0,335 Cukup
2c 0,385 Cukup
3b 0,2675 Cukup
4b 0,2325 Cukup
3. Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran ini perlu dilakukan untuk mengklarifikasi tingkat
kesulitan tiap butir soal apakah silit, sedang atau mudah. Taraf kesukaran soal
dapat dilihat dari persentase siwa yang menjawab benar pada butir soal tersebut.
Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran instrumen tes.8
8 Ali Hamzah, op. cit., h. 246
Page 28
32
Keterangan :
P = Taraf kesukaran
B = Banyak subjek yang menjawab benar
Js = Banyak subjek yang mengikuti tes
Setelah menemukan nilai P maka digunakan tabel berikut untuk
menginterprestasikan taraf kesukaran tap butir tes.9
Tabel 3.8
Kriteria Taraf Kesukaran Instrumen
Nilai P Interpretasi Indeks Kesukaran
Sangat sukar
Sukar
Sedang
Mudah
Sangat mudah
Hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan pemahaman
konsep matematis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini :
Tabel 3.9
Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis
Indikator
Pemahaman Konsep
No Soal Taraf Kesukaran
P Kriteria
Translation 1a 0,71 Mudah
2a 0,68 Sedang
3a 0,21 Sukar
4a 0,25 Sukar
Interpretation 1b 0,34 Sedang
2b 0,40 Sedang
Eskploration 1c 0,33 Sedang
2c 0,40 Sedang
3b 0,15 Sukar
4b 0,21 Sukar
9 Ibid
Page 29
33
Setelah dilakukan uji vaiditas, daya pembeda, dan taraf kesukaran, berikut
disajikan rekapitulasi hasilnya pada tabel 3.10 berikut ini:
Tabel 3.10
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Daya Pembeda, dan
Taraf Kesukaran
No Soal Validitas Daya Pembeda Taraf Kesukaran Kesimpulan
1a Valid 0,2175 0,71 Dipakai
1b Valid 0,215 0,34 Dipakai
1c Valid 0,335 0,33 Dipakai
2a Valid 0,6 0,68 Dipakai
2b Valid 0,2325 0,40 Dipakai
2c Valid 0,385 0,40 Dipakai
3a Valid 0,4 0,21 Dipakai
3b Valid 0,2675 0,15 Dipakai
4a Valid 0,1 0,25 Dipakai
4b Valid 0,2325 0,21 Dipakai
4. Reliabilitas Instrumen
Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji keabsahan suatu instrumen tentang
sejauh mana hasil dari suatu instrumen dapat dipercaya. Untuk mengetahui
reliabilitas tes maka digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:10
( )( )
Keterangan :
r11 = nilai reliabilitas
k = banyaknya item pertanyaan
∑σb2
= jumlah varians butir
∑σt2 = varians skor total
Kriteria menurut Guideford dalam menginsterprestasikan derajat reliabilitas
instrumen disajikan dalam tabel dibawah ini.11
10 Ibid, h. 233 11 Karunia Eka Lestari dan Mokhamad Ridwan, op.cit., h. 206
Page 30
34
Tabel 3.11
Kriteria Korelasi Reliabilitas Instrumen
Koefisien korelasi Korelasi Interpretasi
Sangat tinggi Sangat tepat/sangat baik
Tinggi Tepat/baik
Sedang Cukup tepat/cukup baik
Rendah Tidak tepat/buruk
Sangat rendah Sangat tidak tepat/ Sangat buruk
Berdasarkan hasil perhitungan reliabiitas menggunakan Software MS. Excell,
seluruh soal berkategori valid dan diperoleh nilai r = 0,841. Nilai tersebut berada
dalam interval 0,70 ≤ r < 0,90 sehingga memiliki kriteria Tinggi. Dengan
demikian, instrumen yang digunakan baik untuk mengukur kemampuan
pemahaman konsep matematis
F. Teknik Analisis Data
Setelah memperoleh data hasil kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa, tahap selanjutnya yaitu dilakukan dengan pengolahan dan analisis data
menggunakan perangkat lunak SPSS. Pengolahan dan analisis tersebut bertujuan
untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Peneliti melakukan
analisis dengan melihat pengaruh model POGIL terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematis. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah uji perbedaan dua rata-rata populasi independen dengan menggunakan
teknik yaitu uji-t. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dilakukan asumsi yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Prasyarat
Sebelum melakukan pegujian hipotesis mengenai perbedaan dua rata-rata
populasi dengan teknik uji t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat anaslisis
berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Page 31
35
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak.12
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan software SPSS pada taraf signifikansi 5%. Adapun
hipotesisnya adalah sebagai berikut:13
H0: distribusi populasi normal, jika probalitas > 0,05, maka H0 diterima
H1: distribusi populasi tidak normal, jika probalitas ≤ 0,05, maka H0 ditolak
b. Uji Homogenitas
Dalam penelitian eksperimen uji homogenitas digunakan untuk mengetahui
apakah sampel yang terpilih bersifat homogen, yaitu sama dalam segala hal
kecuali perlakuan berbeda yang diberikan. Pehitungan uji homogenitas pada
penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS. Perumusan Hipotesis untu uji
homogenitas adalah sebagai berikut :
:
(varians kedua kelompok sama atau homogen)
: (varians kedua kelompok berbeda atau tidak homogen)
Uji humogenitas dengan menggunakan software SPSS yang taraf
signifikansi 5%. Kriteria pengambilan yang digunakan adalah sebagai
berikut:14
jika nilai Signifikansi. > 0,05 maka H0 diterima maka varians kedua
kelompok sama atau homogen
Jika nilai Signifikansi. 0,05 maka H0 ditolak maka varians kedua
kelompok berbeda atau tidak homogen.
2. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji prasyarat dan diperoleh hasil bahwa sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal dan variansinya homogen maka dilakukan
uji statistik yaitu uji t untuk mengetahui perbedaan rata-rata pada populasi. Untuk
12 Kadir, Statistika Terapan Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan SPSS/Lisrel dalam
Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015), h. 143 13 Ibid., h. 157 14 Ibid., h. 170
Page 32
36
menguji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan analisis Independent
Sample T-Test pada aplikasi perangkat lunak SPSS.
Perumusan hipotesis untuk penelitian ini adalah kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Process
Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) lebih tinggi dari kemampuan
pemahaman konsep matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
konvensional.
3. Hipotesis Statistik
Berikut merupakan rumusan hipotesis statistika dalam penelitian ini:
Keterangan:
: rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas POGIL
: rata-rata kemampuan pemahaman konsep matematis siswa kelas
konvensional.
Kriteria untuk menentukan hipotesis yang akan dipilih mengacu pada nilai
signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
b. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak
Page 33
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di salah satu MTs di Kabupaten
Bogor telah diperoleh mengenai Pengaruh Model Process Oriented Guided
Inquiry Learning (POGIL) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis
siswa, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan
pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
memperoleh pencapaian paling tinggi pada aspek translansi, dimana siswa
sudah mampu menerjemahkan kalimat menjadi bentuk kalimat lain,
sedangkan pencapain paling rendah pada aspek ekstrapolasi, terlihat siswa
belum mampu menerapkan konsep dalam perhitungan matematis. Urutan
perolehan pencapain indikator dari yang paling tinggi sampai yang paling
rendah pada kelas POGIL adalah indikator translasi, interpretasi, dan
ekstrapolasi.
2. Kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan
pembelajaran konvensional memperoleh pencapaian paling tinggi pada aspek
interpretasi, hal ini menunjukkan siswa sudah mampu menentukan konsep-
konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal sedangkan
pencapaian paling rendah pada aspek ekstrapolasi. Urutan perolehan
pencapaian indikator dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah pada
kelas konvensional adalah indikator interpretasi, translasi, dan ekstrapolasi.
3. Pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kemampuaan pemahaman
konsep matematis siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Secara keseluruhan, kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang
menggunakan model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL) lebih tinggi dibandingkan kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Page 34
60
B. Saran
Terdapat beberapa saran yang peneliti temukan selama penelitian
berlangsung, di antaranya:
1. Untuk guru, model pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning
(POGIL) dapat menjadi salah satu alternatif model yang disarankan dalam
pembelajaran matematika untuk mengembangkan kemampuan pemahaman
konsep matematis siswa.
2. Untuk guru, sebelum menggunakan model POGIL sebaiknya terlebih dahulu
mendesain Lembar Aktivitas Pembelajaran (LAP) yang baik sehingga akan
memberikan hasil yang baik.
3. Untuk sekolah, hendaknya dapat memfasilitasi pembelajaran dengan model
POGIL.
4. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini hanya melihat pengaruh strategi
pembelajaran Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematis siswa pada pokok bahasan sistem
persamaan linear dua variabel. Oleh sebab itu, penelitian sebaiknya juga
dilakukan pada pokok bahasan materi matematika yang lain serta mengukur
kemampuan matematika lain.
Page 35
DAFTAR PUSTAKA
Algoritma (Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika), Pembelajaran
dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman
dan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP. Jakarta:
CeMED, UIN Jakarta, 2006
Bodan, Djamilah, Mengembangkan Kecakapan Matematis Mahasiswa Calon
Guru Matematika melalui Strategi Perkuliahan Kolaboratif Berbasis
Masalah, Yogyakarta: Prosiding Seminar Nasional Fakultas
Universitas Negeri Yogyakarta, 2011
Cicek, Seyma, “Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Melalui
Pendekatan Visualisasi”. Jakarta: Jakarta: Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2017
David Hanson, Designing Process Oriented Guided Inquiry Activities, Stony
Brook University: Pacific Creast, 2005, 2 ed,.
Depdiknas, Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, Jakarta:
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum 2007
Dwiatmini, Pramitra, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika
Pada Pokok Bahasan Himpunan Kelas VIIA SMP Negeri 14
Yogyakarta Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achieviment Divisions (STAD)”, Yogyakarta: Skripsi
Universitas Negeri Yogyakarta, 2010
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.9,
Edisi 1, 2009
Hamzah, Ali dan Muhlisrari, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika, Jakarta: Raja Grafindo, Cet.I, 2014
Hamzah, Ali, Evaluasi Pembelajaran Matematika, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, Cetakan I, 2014
Hanson, David M. Instructor’s Guided to Process Oriented Guided Inquiry
Learning, Stony Brook University: Suny, 2006.
Hendiana, Heris, Hard Skills dan Soft Skills Matematik Siswa, Jakarta: Aditama,
2014
Herlianti, Yanti, Pembelajaran Tematik Menggunakan Pendekatan Saintifik dan
Penilaian Otentik untuk mendukung Implementasi Kurikulum 2013,
Jakarta: UIN PRESS, 2015.
Kadir. StatistikaTerapan (Konsep,Contoh, dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisrel dalam Penelitian). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
Cetakan ke-2, 2015.
61
Page 36
62
Kemendikbud, Rekap Hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat Sekolah diakses pada
bulan November 2018, (Puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/)
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Konferensi PERS UN 2017 Jenjang
SMP”, 2017
Khumaidi, “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Bangun Ruang Sisi Datar
Dengan Menggunakan Media Manipulatif”. Jakarta: Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011
Kilpatrick, Jeremy. Swafoord, Jane and Findel, Bradford Adding It Up: Helping
Children Learn Mathematics. Washington DC: National Academy,
2001
Lestari, Karunia Eka dan Muhamad Ridwan Yudhanegara, Penelitian Pendidikan
Matematika, Bandung: PT. Refika Aditama. 2015
Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Michener, E. R, Understanding-Understanding Mathematics, Massachusett:
Masschusetts Institute Of Technology, 1978
Octaria, Elke Annisa. “Pengaruh Model Process Oriented Guided Inquiry
Learning (POGIL) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Matematis”. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2018
Pratiwi, Anita Dwi. “Pengaruh Model Process Oriented Guided Inquiry Learning
(POGIL) Terahadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik
Siswa”. Jakarta: Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016
Rainer Zawazdzki, “ Is Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL)
Suitable as a teaching method in Thailand’s higher Education?’,
Asian Journal on Education and Learning, Vol.2, 2010
Rianto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2010
Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta: Kencana, Cet I,
2004
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta: Rajawali Pers, 2016.
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan
Problema Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta, Cet. VIII, 2012
Strawmanis, Andrei. “Classroom Implementation of Process Oriented Guided
Inquiry Learning. A Practial Guide for Instructors”. College of
Charleston, 2010.
Page 37
63
Sumardyono, Karakteristik Matematika dan Implikasinya Terhadap
Pembelajaran Matematika, Yogyakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, 2004
Sumiyati. “Pengaruh Pendekatan Concrete Pictorial Abstract (CPA) Terhadap
Pemahaman Konsep Matematika Siswa”. Jakarta: Skripsi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2017
Warsono dan Hariyanto, Pembelajaran Aktif Teori dan Assemen, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset, Cetakan I, 2012.
Widyaningsih, dkk., “Model MFI dan POGIL Ditinjau Dari Aktivitas Belajar dan
Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar” Jurnal inkuiri, 2012.
Wijaksono, Agung. “Pengaruh Context Based Learning (CBL) Terhadap
Kemampuan Pemahaman Konsep Matematik Siswa”. Jakarta: Skripsi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2017
Zevika, Mona, Yarman dan Yerizon, Meningkatkan Kemampuan Pemahaman
Konsep Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Padang Panjang Melalui
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pais Share Disertai Peta
Pikiran, Padang: Jurnal Pendidikan Matematika Part 2 UNP, Vol. 1
No 1, 2012, diakses dari ejournal.unp.ac.id