Top Banner
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI VIRUS PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PAKUE KOLAKA UTARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar NURUL ARDITA 105440003715 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

(PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI VIRUS

PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 PAKUE

KOLAKA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

NURUL ARDITA

105440003715

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

ii

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

iii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

iv

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.

Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul ardita

NIM : 105 4400 3715

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi Virus Pserta

didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya

sendiri dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar,….Januari 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Nurul ardita

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : [email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.

Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurul ardia

NIM : 105 4400 3715

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan

Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,….Januari 2020

Yang Membuat Perjanjian,

Nurul ardita

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku kepada orang terkasihku yakni Ayahanda Basira dan

Ibunda Kasmawati yang Tak kenal Waktu, Lelah, Materi serta Edukasi tanpa

henti. Nenek dan Kakek serta saudara-saudariku bahkan keluarga besar

Tulada hingga sahabatku yang selalu memberiku motivasi

ku ucapkan banyak terima kasih tanpa Do’a dan

dukungan kalian saya mungkin tak

akan sampai ketahap ini. !!

“ TIDAK AKAN PERNAH KEMBALI WAKTU

YANG TELAH BERLALU “

~Maqala~

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

vii

ABSTRAK

NURUL ARDITA. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Peserta Didik Materi Virus Kelas

X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi,

Universitas Muhammadiyah Makassar.Pembimbing I Irmawanty dan Pembimbing

II Nurul Magfirah.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajara peserta didik melalui model pembelajaran Problem

Based Learning. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA1 dan IPA

5 SMAN 1 Pakue pada Tahun ajaran 2019-2020 sebanyak 60 peserta didik.

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perancangan, pelaksanaan,

observasi dan tes hasil belajar (evaluasi). Penilaian ini dilakukan secara kolaborasi

antara guru biologi dengan peneliti. Unuk mengetahui tes hasil belajar peserta

didik kelas IPA 1 sebagai kelas Eksperimen menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning Dan untuk kelas IPA 5 sebagai kelas kontrol

menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada proses pembelajaran hasil

peneliti mengungkapkan adanya peningkaan hasil belajar peserta didik dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Skor rata-rata yaitu

83,40 dengan satandar deviasi yaitu 80 atau sekitar 40% peserta didik telah

memenuhi kriteria ketuntasan minimal 75%. Model pembelajaran Problem Based

Learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dapat juga diketahui dari

selisih nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu 50,40 dan kelas kontrol yaitu sebesar

35,86. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penguasaan peserta didik pada

materi virus meningkat dari kategori rendah menjadi tinggi disamping itu peserta

didik juga lebih disiplin aktif dan bertanggung jawab dalam mengikuti kegiaan

pembelajaran.

Kata Kunci : problem based learning, hasil belajar.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi materi Virus peserta didik Kelas

X SMA NEGERI 1 PAKUE Kolaka utara.”

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membawa petunjuk kebenaran seluruh manusia ad-Dinul Islam yang kita

harapkan syafaatnya di dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas

dari berbagai macam rintangan dan hambatan. Namun semua dapat terlewati atas

izin Allah SWT dan bantuan dari berbagai pihak. Olehnya itu penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang setulusnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Irmawanty, S.Si.,M.Si. selaku dosen pembimbing I

dan Ibu Nurul Magfirah S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan bimbingan dan

kesempatan paling berharga bagi penulis. Semoga Allah SWT memberikan

perlindungan, kesehatan dan pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang

telah dicurahkan kepada penulis selama ini.

Pada kesempatan ini, penghargaan dan terima kasih secara khusus penulis

sampaikan kepada :

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

ix

1. Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,M.M. Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah menerima penulis menjadi

mahasiswa di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, M.Pd.,PH.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

fasilitas yang lengkap dalam proses belajar di fakultas khususnya di

Jurusan Pendidikan Biologi.

3. Ibu Irmawanty S.Si.,M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

pertimbangan dalam pemilihan judul penelitian, sekaligus dosen

pembimbing I yang senantiasa menjadi panutan penulis selama menjadi

mahasiswa.

4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali penulis dengan berbagai

pengetahuan yang tak ternilai harganya.

5. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2015 khususnya kelas Biologi B

tanpa terkecuali bersama kita menaklukkan semester-semester dan

bersama kita menghadapi masalah-masalah yang tak terduga.

Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang senantiasa mengiringi

penulis dengan Do’a dan mengorbankan segalanya demi kepentingan

penulis dalam menuntut ilmu. Penulis ingin mengucapkan sungguh sangat

bahagia ananda terlahir dan di besarkan dari kalian berdua. Tak lupa

penulis hanturkan terima kasih kepada saudara-saudaraku serta sahabat-

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

x

sahabatku terutama Nirmala dan Atica sella yang selalu ada dikalah suka

dan duka, terima kasih untuk waku dan kebersamaan kita sehinggah

sampai ke tahap ini yang senantiasa memberiku nasehat, motivasi dan

do’a yang tulus dan ikhlas.

Skripsi ini disusun dan diusahakan agar tidak terjadi kesalahan di

dalamnya. Akan tetapi, sebagai manusia yang serba kekurangan pastilah

ada berbagai kesalahan yang terjadi baik dengan sengaja maupun tidak

sengaja. Untuk itu, penulis memohon maaf di sertai harapan supaya para

pembaca memberikan kritikan dan sarannya agar di hari mendatang

penulis dapat membuat karya yang lebih baik lagi.

Makassar, Januari 2020

Penulis

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. iv

MOTTO .......................................................................................................... v

ABSTRAK....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................. xv

DAFTAR GRAFK .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ................................................................................ 5

D. Manfaat Penulisan .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

HIPOTESIS ....................................................................................... 6

A. Kajian Pustaka……………………………………………………… 6

B. Materi Pembelajaran Virus ................................................................. 26

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xii

C. Kerangka pikir .................................................................................... 36

D. Hipotesis ............................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 38

A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 38

B. Populasi dan Sampel ........................................................................... 43

C. Defenisi Operasional Variabel............................................................ 44

D. Instrument Penelitian .......................................................................... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 45

F. Teknik Analisis data .......................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 49

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 49

B. Pembahasan ........................................................................................ 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 62

A. Kesimpulan ....................................................................................... 62

B. Saran .................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................. 68

RIWAYAT HIDUP

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Langkah- langkah (PBL) ........................................................................... 18

3.1 Desain Non Equivalent Pretest Posttest Control Group Design ................ 38

3.2 Sintaks proses pembelajaran ..................................................................... 41

3.3 Jumlah peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara ........... 44

3.4 Jumlah sampel ............................................................................................ 44

3.5 Pengkategorian Hasil Belajar Biologi Pada peserta didik ......................... 46

3.6 Kategori Nilai Uji N-gain………………………………………………… 47

4.1Deskripsi Hasil Persentase Dan Kriteria Aktifitas Peserta Didik ............... 50

4.2Pengolahan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes Belajar Materi Virus

Secara Umum Peserta didik Kelas X IPA 1 Dan X IPA 5 SMA Negeri 1

Pakue .......................................................................................................... 51

4.3Kategorisasi Tes Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik Materi Virus Kelas

Ekperimen Dan Kelas Kontrol ................................................................... 53

4.4 Data ketuntasan Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik Materi Virus

Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol…………………………………… 55

4.5 Kategori Hasil Rata-rata Nilai Uji N-gain………………………………. 55

4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test dan Post-Test Kelas

Eksperimen ................................................................................................ 56

4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol...................................................................................... 57

4.8 Hasil Nilai Rata-rata Selisi Prettes kurang Posttes Kelas Eksperimen

Dan Kontrol…………………………………………………………. 58

4.7 Hasil Uji Hipotesis Independen Sampel T-tes .......................................... 58

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Bentuk Virus Kompleks ............................................................................. 29

2.2 Bentuk Virus .............................................................................................. 30

2.3 Virus Berbentuk Helix ............................................................................... 31

2.4 Virus Berbentuk Polihedral ........................................................................ 31

2.5 Virus Komplek ........................................................................................... 32

2.6 Virus Berpelindung .................................................................................... 32

2.7 Daur hidup virus ......................................................................................... 34

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

2.8 Kerangka Pikir Penelitia ....................................................................................... 37

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Kategori Hasil Tes Hasil Belajar Peserta didik Maeri Virus Kelas

Eksperimen Dan Kelas Kontrol ................................................................. 54

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 69

2. Lembar kerja Peserta didik (LKPD) ........................................................ 80

3. Soal Pret-test dan Post-tes ....................................................................... 91

4. Silabus ..................................................................................................... 101

5. Kisi-kisi Soal ............................................................................................ 103

6. Kunci Jawaban .......................................................................................... 106

7. Daftar Nilai Peserta Didik ........................................................................ 107

8. Lembar kerja Peserta Didik ...................................................................... 109

9. Hasil Analisis Data ................................................................................... 111

10. Lembar Observasi Peserta didik ............................................................... 124

11. Lembar Observasi Guru ............................................................................ 128

12. Absen ........................................................................................................ 129

13. Rekapitulasi Nilai Peserta didik ............................................................... 131

14. Dokumentasi Penelitian ............................................................................ 134

15. Persuratan ................................................................................................. 183

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah

berkembang sangat pesat, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus

diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini

dilakukan karna majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap

pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda

harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan

zaman.

Akan tetapi dalam proses mencapai suatu tujuan yang baik pasti ada

kendala yang menghalangi pencapaian tujuan itu, seperti halnya dalam

bidang pendidikan. Masalah yang timbul pada poses pembelajaran misalnya,

kurangnya minat dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti

pemebelajaran serta kurangnya kreativitas guru dalam menerapkan model

pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik relatif lebih rendah.

Pembelajaran memiliki peran yang sangat dominan untuk mewujudkan

kualitas, baik proses maupun lulusan pendidikan. Proses Pembelajaran juga

memiliki pengaruh yang dapat menyebabkan kualitas pendidikan menjadi

rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam

melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Dan tidak semua guru

memiliki kemampuan dalam hal menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik. Akibatnya pembelajaran dilakukan asal jalan, asal materi

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

2

disampaikan dan asal materi habis, soal peserta didik memahami materi atau

tidak, kurang mendapatkan perhatian dari guru.

Peningkatan keberhasilan belajar peserta didik dapat dilakukan melalui

upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru

sangat berperan penting selaku pengelolah kegiatan peserta didik, guru juga

diharapkan dapat membantu dan membimbing peserta didik dalam mengolah

materi pelajaran. Kurikulum 2013 menuntut sikap dan kompotensi peserta

didik dalam pembelajara serta keterkaitan antara teori yang dipelajari peserta

didik dengan kondisi lingkungan yang di hadapi. Kurikulum menuntut peran

aktif peserta didik dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue

Kolaka utara terdapat beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu

peserta didik kurang berpartisipasi sehingga mengakibatkan kurangnya minat

dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang relatif lebih rendah, dimana nilai KKM yang telah

ditentukan yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai

nilai KKM biologi yang telah diterapkan. Karena kemampuan peserta didik

masih terbatas pada hafalan dan mengalami kesulitan jika dihadapkan pada

soal yang membutuhkan analisis dan pemahaman, maka perlu diterapkan

sebuah model pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan tersebut,

yaitu dengan menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah atau Problem

Based Learning (PBL). Mengetahui hal tersebut peneliti berinisiatif

menerapkan model pemebelajaran PBL. Dimana dengan menggunakan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat menekankan

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

3

peserta didik untuk berfikir tingkat tinggi. Peserta didik harus berusa belajar

dalam memecahkan problem (masalah) dalam mengembangkan kemampuan,

menganalisis dan mengolah informasi.

Model pembelajaran PBL, guru berperan sebagai penggerak atau

pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai penerima atau yang dibimbing.

Proses interaksi ini akan berjalan baik apabila peserta didik banyak aktif

dibandingkan guru, penyampaian materi pelajaran biologi itu perlu dirancang

dengan suatu strategi yang tepat, dan peserta didik akan mendapatkan

pengalaman yang baru, proses pembelajaran lebih menyenangkan dan

menimbulkan interaksi antara sesama peserta didik.

Materi virus yang bersifat pemahaman, lebih tepat jika menggunakan

model pembelajaran based learning karna proses pembelajaran yang

menghadapkan peserta didik pada suatu masalah nyata yang memacunya

untuk meneliti, menguraikan dan mencari penyelesaiaan. Materi yang

bersifat pemahaman membutuhkan sebuah model yang interaktif dan aktif

agar peserta didik dapat memahami materi yang dipelajari. Untuk itu

diperlukan berbagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, dengan

menggunakan model pembelajaran problem based learning pembelajaran

lebih aktif dan tidak menjenuhkan, sehingga nanti akan memberi dampak

positif terhadap hasil belajar peserta dididk.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) menekankan pada berpikir tingkat tinggi. Peserta

didik harus berusa belajar dalam memecahkan problem dalam

mengembangkan kemampuan menganalisis dan mengolah informasi. Hasil

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

4

penelitian yang dilakukan Nani (2016) menyimpulkan bahwa penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan

motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Perbaikan pembelajaran melalui penerapan model Problem Based

Learning dalam proses pembelajaran IPA-Biologi pada materi Ekosistem

menunjukkan peningkatan antara lain menjelaskan tujuan pembelajaran dan

mengarahkan peserta didik dalam menyajikan laporan hasil pengamatan dan

motivasi belajar peserta didik kelas VII7 SMPN 4 Kota Bengkulu meningkat

serta meningkatkan hasil belajar peserta didik (Fitri, 2017).

Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa nilai

rata-rata pretestpada kelas eksperimen adalah 42,09, sedangkan rata-rata

posttestnya adalah 74,68. Pada kelas kontrol nilai rata-rata pretest44,18 dan

nilai posttestdengan ratarata 63,24. Hasil uji t menunjukkan thitung> ttabel

(2,42> 1,98) hal tersebut menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL)

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta

didik pada mata biologi materi pencemaran lingkungan kelas X MIA

(Dwijowati, 2017).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakannya penelitian

mengenai Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil

Belajar Biologi materi Virus Peserta didik Kelas X SMA Negeri 1 Pakue

Kolaka utara.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar

biologi materi virus peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

utara?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi

materi Virus kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, antara lain:

1. Bagi peserta didik, model pembelajaran Problem Based Bearning (PBL)

diharapkan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik pada

mata pelajaran biologi materi Virus kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

utara.

2. Bagi peneliti, menambah pengalaman tentang cara mengajar disekolah

dengan menggunakan model pembelajaran PBL.

3. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan mampu dijadikan referensi

dalam memperbaiki proses pembelajaran.

4. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode

pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan

dengan karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan

pendekatan belajar tematik dan atau tematik terpadu dan atau saintifik dan

atau inquiry dan penyingkapan (discovery) Dan pemeblajaran yang

menghaasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning)

di sesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan.

Pembelajaran dengan metode ilmia adalah pembelajaran yang terdiri atas

kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi hal-hal yang ingin/perlu

diketahui), menanya/merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis),

mengumpulkan informasi dengan berbagai teknik, menalar/mengasosiasi

menganalisis data/informasi Dan menarik kesimpulan dan

mengomunikasikan jawaban/kesimpulan. Langkah-langkah tersebut dapat

dilanjutkan dengan kegiatan mencipta. (Abdul, 2016).

Sebuah model pembelajaran terkait dengan teori pembelajaran

berdasarkan teori tertentu dikembangkan tahapan, sistem social, prinsip

reaksi, dan sistem pendukung untuk membantu peserta didik

membangun/mengkonstruksi pengetahuannya melalui interaksi dengan

sumber belaja. Model pembelajaran memiliki: a) sintaks (fase

pembelajaran), b) sistem social, c) prinsip reaksi, d) sistem pendukung,

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

7

dan c) dampak. Sebuah model pembelajaran juga memiliki efek atau

dampak intruksional dan dampak pengiring. Dampak intruksional

merupakan dampak langsung yang dihasilkan dari materi dan keterampilan

berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Sedangkan dampak pengiriman

merupakan dampak tidak langsung yang dihasilkan akibat interaksi dengan

lingkungan belajara (Ridwan, 2019).

Kelompok model pembelajaran pemrosesan informasi menekakan

pada perolehan,ketuntasan, dan pemrosesan informasi yang difokuskan

pada fungsi kognitif peserta didik. Model dikembangkan berdasarkan teori

psikologi kognitif yang membahas tentang bagaimana seseorang berfikir,

mengingat, dan memahami. Teori psikologi kognitif diterapkan untuk

membantu peserta didik memahami, mengingat, dan membuat hubungan

antar ide dan pikiran. Model pembelajaran pemrosesan informasi focus

pada cara mengingatkan kemampuan peserta didik dalam memahami

dunia, yakni; bagaimana memperoleh informasi, mengorganisasikan data,

membingkai permasalahan, dan mengembangkan penyelesaiaan atau

solusi permasalahan, dan mengembangkan penyelesaian atau solusi

permasalahan. Pembelajaran dengan model ini diterapkan pada cara

meningkatkan dorongan internal untuk memahami dunia dengan cara

merasakan adanya permasalahan dan mengembangkan penyelesaiaan,

menggali informasi dan menggalinya, serta mengomunikasikannya

(Ridwan, 2019).

Menurut Zulfiani dkk,”model merupakan rencana atau pola yang

dapat dipakai untuk merancang mekanisme suatu pengajaran meliputi

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

8

sumber belajar, subyek pembayaran, lingkungan belajar, dan kurikulum.

Joyce dan Weil dikutip oleh rusman berpendapat bahwa, model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (Rencana pembelajaran jangka panjang),

merancang bahan-bahan pembelajaran dikelas atau yang lain. Arends

seperti dikutip oleh trianto menjelaskan bahwa, ” model pembelajaran

merupakan suatu perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan dan menyusun pembelajaran di kelas yang mengacu

pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan

pengelolahan kelas (Arfan,2016).

Dalam proses pembelajaran problem based learning supaya

peserta didik terdorong dan bergerak untuk aktif harus ada peran

guru selain fasilitator, yaitu harus menjadi motivator yang baik untuk

menciptakan suasana belajar yang aktif. Tugas ini telah dilaksanakan

oleh Pelawi dan Sinulingga (2016) dalam penelitiannya dalam penerapan

model problem based learning, dimana agar pembelajaran lebih

optimal, guru menjelaskan kembali tujuan dari pelaksanaan

problem based learning dan aktivitas aktivitas yang akan dilaksanakan

oleh guru dan peserta didik (Mimin, 2018)

2. Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat menolong peserta didik untuk meningkatkan

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

9

keterampilan yang dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini.

Problem Based Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh

Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu

medis di McMaster University Canada (Amir,2009). Model

pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi peserta

didik sebagai awal pembelajaran kemudian diselesaikan melalui

penyelidikan dan diterapkan dengan menggunakan pendekatan

pemecahan masalah. Beberapa definisi tentang Problem Based

Learning (PBL) :

1) Menurut Duch (1995,h. 201), Problem Based Learning (PBL)

merupakan model pembelajaran yang menantang peserta didik

untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok

untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah ini

digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada

pembelajaran yang dimaksud.

2) Menurut Arends (Trianto, 2007,h. 68), Problem Based Learning

(PBL) merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana peserta

didik dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga

diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri,

menumbuh kembangkan keterampilan tingkat tinggi dan inkuiri,

memandirikan peserta didik, dan meningkatkan kepercayaan

dirinya.

3) Menurut Glazer (2001,h.89), mengemukakan Problem Based

Learning merupakan suatu strategi pengajaran dimana peserta didik

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

10

secara aktif dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi yang

nyata (Nuraeni,2016).

Dari beberapa uraian mengenai pengertian Problem Based

Learning dapat disimpulkan bahwa Problem Based Learning

merupakan model pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada

masalah dunia nyata (real world) untuk memulai pembelajaran dan

merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat

memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Problem Based

Learning adalah pengembangan kurikulum dan proses pembelajaran.

Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalah yang menuntut

peserta didik mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka

mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar

sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses

pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk

memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan dalam kehidupan

sehari-hari (Nuraeni,2016).

Problem Based Learning sering disebut dengan pembelajaran

berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah merupakan proses

pembelajaran yang menghadapkan peserta didik pada suatu masalah

sebelum memulai suatu proses pembelajaran yang menghadapkan

peserta didik pada suatu masalah nyata yang memacunya untuk

meneliti, menguraikan dan mencari penyelesaiaan. Pembelajaran

berbasis masalah sangat berkaitan dengan realitas kehidupan nyata

peserta didik sehingga peserta didik belajar tidak hanya wilayah

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

11

pengetahuan, tetapi juga mengalami dan merasakan. Hal ini

menyebabkan pembelajaran berbasis masalah,cenderung lebi dapat

diterima peserta didik dibanding dengan strategi pembelajaran

lain(Erwin,2018)

Pembelajaran berbasis masalah merupakan pemebelajaran yang

menyajika masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik

untuk belajar. Dalam penerapannya, peserta didik dikelompokkan

kedalam tim-tim yang bertugas untuk memecahkan masalah dunia nyata

(real word). Dengan model pembelajaran ini, diharapkan konsep-

konsep pengetahuan dapat diperoleh dengan sendirinya oleh peserta

didik melalui proses pemecahan masalah. (Erwin,2018)

Menurut Huda (2013), pengertian pembelajaran berbasis masalah

adalah metode mengajar dengan fokus pemecahan masalah yang nyata,

proses dimana peserta didik melaksanakan kerja kelompok, umpan

balik, diskusi yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk

investigasi dan penyelidikan dan laporan akhir. Dengan demikian

peserta didik di dorong untuk lebih aktif terlibat dalam materi

pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berfikir kritis

(Gea,2017).

Duch (1995) mengemukakan, bahwa PBL merupakan model

pembelajaran yang menantang peserta didik untuk belajar bagaimna

belajar, bekerja secara Arends (2001) mendefinisikan PBL sebagai

suatu model pembelajaran dimana peserta didik dihadapkan pada

masalah autentik (nayata) sehingga diharapkan dapat menyususn

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

12

pengetahuan sendiri, menumbuh kembangkan inkuiri dan keterampilan

tingkat tinggi, memandirikan peserta didik dan meningkatkan

kepercayaan dirinya. Selanjutnya Ward (2002) mengemukaakan bahwa

PBL adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik

untuk menyelesaikan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmia

sehingga peserta didik dapat mempelajarai pengetahuan yang

berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memiliki keterampilan

untuk menyelesaikan masalah. (Wahyudin, 2018).

Pembelajaran berbasis masalah (Problem-based learning),

selanjutnya disingkat PBL merupakan salah satu metode yang banyak

digunakan (Amir,2009). Beberapa teori PBL mengatakansebagai

berikut : PBL merupakanpendekatan berpusat pada peserta didik

danpembelajaran aktif progresif dimana masalahyang tidak terstruktur

digunakan sebagaititik awal dan pengait dalam prosespembelajaran

(Tan, 2004). Savin-Badin(2004) mendefinisikan PBL sebagai suatu

pendekatan yang terdiri dari beberapa aspek yaitu self-directed and life-

long learning, dengan problem solving dan keterampilanberpikir kritis

dikembangkan dengan difasilitasinya kelompok pembelajar. Barak,

2006 dalam (Tan, 2009) mendefinisikan PBL sebagai alternatif

pendekatan yang lebih progresif dalam pembelajaran dan salah satu

yang didasarkan pada kesempatan untuk melatih kreativitas dan

pengembangannya. Definisi-definisi lain PBL yang cukup mewakili,

seperti yang diungkapkan oleh: Prof. Howard Barrows dan Kelson

(dalam Amir, 2009: 21) yaitu bahwa PBL merupakan kurikulum dan

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

13

pembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah masalah yang

menuntut mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang penting,membuat

mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki strategi

belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim.

Proses pembelajarannya menggunakan pendekatanyang sistemik untuk

memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti

diperlukan dalam karier dan kehidupan sehari-hari. Kemudian

Dutch,1994 dalam (Amir, 2009) menyatakan bahwa PBL merupakan

metode instruksional yang menantang mahasiswa agar “belajar untuk

belajar,” bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi

masalah yang nyata. PBL mempersiapkan peserta didik untuk berpikir

kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber

pembelajaran yang sesuai. Kemudian, Amir (2009:12) mengemukakan

bahwa PBL adalah suatu metode untuk menunjang pendekatan learner

centre dan memberdayakan pembelajar. Berdasarkan pendapat-

pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PBL adalah pendekatan

pembelajaran yang memfasilitasi terjadinya learner centre dengan

menggunakan masalah sebagai pemicu rasa ingin tahu siswa. Salah satu

manfaat PBL menurut Amir (2009) adalah memberdayakan pembelajar.

Hal yang ingin dicapai dalam pemberdayaan pembelajar adalah peserta

didik memperoleh pengetahuan yang relevan (knowledge), peserta

didik berpikir untuk dapat memahami (thinking), siswa melakukan

(doing) serta perubahan perilaku dan cara pikir atas sesuatu. Dengan

demikian pembelajar bukan lagi penerima pasif atas pemikiran-

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

14

pemikiran pendidiknya namun harus dapat memastikan bahwa mereka

dapat melihat dengan jelas pemikirannya . (ST Maani,2016)

Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu pendekatan

pemberlajaran dengan membuat konfrontasi kepada peserta didik

dengan masalah-masalah praktis, berbentuk ill-struktured atau open

ended melalui stimulus dalam belajar. Pembelajaran berdasarkan

masalah memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :

1) Belajar dimulai dengan suatu masalah.

2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan

masalah dunia nyata peserta didik atau integrasi konsep dan

masalah di dunia nyata.

3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, bukan diseputar

disiplin ilmu.

4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pemberlajar dalam

membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar

mereka sendiri.

5) Menggunakan kelompok kecil.

6) Menuntut pembelajaran untuk mendemonstrasikan apa saja yang

telah mereka pelajari dalam bentuk suatu produk atau kinerja

mereka. Inilah yang akan membentuk skill peserta didik. Jadi

peserta didik diajari keterampilan (Muhammad, 2017).

Tan (2009) mengemukakan bahwa Pada prinsipnya PBL

menekankan pada peningkatan dan perbaikan cara belajar dengan

tujuan untuk menguatkan konsep dalam situasi nyata,

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

15

mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, keterampilan

memecahkan masalah, meningkatkan keaktifan belajar peserta

didik, mengembangkan keterampilan membuat keputusan,

menggali informasi, meningkatkan percaya diri, tanggung jawab,

kerjasama dan komunikasi. Proses pembelajaran dengan model

PBL sangat menunjang pembangunan keterampilan dalam

mengatur diri sendiri (self directed), kolaboratif, keterampilan

berpikir tingkat tinggi yang di dalamnya termasuk berpikir kreatif,

cakap menggali informasi yang semuanya diperlukan di dunia

kerja ( Markus, dan Hendrikus ,2016).

b. Karakteristik Model Problem Based Learning

Ciri yang paling utama dari model pembelajaran Problem

Based Learning yaitu dimunculkannya masalah pada awal

pembelajarannya.. Menurut Arends (Trianto,2007,h.68), berbagai

pengembangan pengajaran berdasarkan masalah telah memberikan

model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut :

1) Pengajuan pertanyaan atau masalah

a) Autentik, yaitu masalah harus berakar pada kehidupan dunia

nyata peserta didik dari pada berakar pada prinsip-prinsip

disiplin ilmu tertentu.

b) Jelas, yaitu masalah dirumuskan dengan jelas, dalam arti tidak

menimbulkan masalah baru bagi peserta didik yang pada

akhirnya menyulitkan penyelesaian peserta didik.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

16

c) Mudah dipahami, yaitu masalah yang diberikan harusnya

mudah dipahami peserta didik dan disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

d) Luas dan sesuai tujuan pembelajaran. Luas artinya masalah

tersebut harus mencakup seluruh materi pelajaran yang akan

diajarkan sesuai dengan waktu, ruang, dan sumber yang

tersedia.

e) Bermanfaat, yaitu masalah tersebut bermanfaat bagi peserta

didik sebagai pemecah masalah dan guru sebagai pembuat

masalah.

2) Berfokus pada keterkaitan antar disiplin ilmu

Masalah yang diajukan hendaknya melibatkan berbagai disiplin

ilmu.

3) Penyelidikan autentik (nyata)

Dalam penyelidikan siswa menganalisis dan merumuskan masalah,

mengembangkan dan meramalkan hipotesis, mengumpulkan dan

menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat

kesimpulan, dan menggambarkan hasil akhir.

4) Menghasilkan produk dan memamerkannya peserta didik bertugas

menyusun hasil belajarnya dalam bentuk karya dan memamerkan

hasil karyanya.

5) Kolaboratif

Pada model pembelajaran ini, tugas- tugas belajar berupa masalah

diselesaikan bersama-sama antar siswa. (Nuraeni,2016).

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

17

Adapun beberapa karakteristik proses Problem based

learning menurut Tan Amir (2007) dalam (Nuraeni,2016)

diantaranya :

1) Masalah digunakan sebagai awal pembelajaran.

2) Biasanya, masalah yang digunakan merupakan masalah dunia

nyata yang disajikan secara mengambang.

3) Masalah biasanya menuntut perspektif majemuk. Solusinya

menuntut peserta didik menggunakan dan mendapatkan konsep

dari beberapa ilmu yang sebelumnya telah diajarkan atau lintas

ilmu ke bidang lainnya.

4) Masalah membuat peserta didik tertantang untuk mendapatkan

pembelajaran di ranah pembelajaran yang baru.

5) Sangat mengutamakan belajar mandiri (self directed learning).

6) Memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi, tidak dari satu

sumber saja.

7) Pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan kooperatif. peserta

didik bekerja dalam kelompok, berinteraksi, saling mengajarkan

(peer teaching), dan melakukan presentasi.

Dari beberapa penjelasan mengenai karakteristik proses

Problem Based Learning dapat disimpulkan bahwa tiga unsur yang

esensial dalam proses Problem Based Learning yaitu adanya suatu

permasalahan, pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan belajar

dalam kelompok kecil. (Nuraeni,2016).

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

18

3. Langkah- langkah model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)

Pada dasarnya Problem Based Learning diawali dengan aktivitas

peserta didik untuk menyelesaikan masalah nyata yang didtentukan

atau disepakati. Proses penyelesaian masalah tersebut berimplikasi

pada terbentuknya keterampilan peserta didik dalam menyelesaikan

masalah dalam berfikir kritis serta sekaligus membentuk pengetahuan

baru proses tersebut dilakukan dalam tahapan-tahapan atau sintaks

pembelajaran yang disajikan pada tabel 2.1 dapa dilihat pada table

dibawa beriku ini:

Tabel 2.1 Langkah- langkah (PBL)

No Tahap Aktivitas Guru dan Peserta didik

1 Tahap 1:

Mengorientasi

peserta didik

terhadap masalah

Guru Menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistic yang dibutuhkan,

mengajukan demonstrasi atau fenomena

atau cerita unrtuk memunculkan

masalah dan Memotivasi peserta didik

agar dapat terlibat dalam kegiatan

mengatasi masalah yang dipilih atau

ditentukan.

2 Tahap 2 :

Mengorganisasikan

peserta didik untuk

Guru membantu peserta didik

mendefinisikan dan mengorganisasikan

tugas-tugas belajar yang terkait dengan

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

19

belajar permasalahan yang dihadapi

sebelumnya.

3 Tahap 3

Membimbing

penyelidikan

individual maupun

kelompok

Guru membantu peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen untuk

mendapatkan kejelasan yang diperlukan

untuk menyelesaikan masalah.

4 Tahap 4

Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya

Guru membantu peserta didik untuk

berbagi tugas dan merencanakan atau

menyiapkan karya yang sesuai sebagai

hasil pemecahan masalah dalam bentuk

laporan,video,atau model.

5 Tahap 5

Menganalisis dan

mengevaluasi

proses-proses

dalam pemecahan

masalah.

Guru membatu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi

terhadap proses pemecahan masalah

yang dilakukan.

(Muhammad, 2017)

Langkah mengidentifikasi masalah merupakan tahapan yang sangat

penting dalam PBL pemilihan masalah yang tepat agar dapat memberikan

pengalaman belajar yang mencirikan kerja ilmiah seringkali menjadi

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

20

“masalah” bagi guru dan peserta didik. Oleh sebab itu sangat penting

adanya pendampingan oleh guru agar pembelajaran tetap pada bingkai

yang direncanakan. (Ngalimun,2017).

PBL memiliki lima tahapan pembelajaran menurut Sugiyanto

(2010). yaitu:

1) memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik.

2) mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti.

3) membantu investigasi mandiri dan kelompok.

4) mengembangkan dan mempresentasikan hasil, dan

5) menganalisis dan mengevaluasi mengatasi masalah( Markus,2016).

Pelaksanaan model Problem Based Learning terdiri dari 5 tahap

proses, yaitu

Tahap pertama, adalah proses orientasi peserta didik pada

masalah. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran,

menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi peserta didik untuk

terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah, dan mengajukan masalah.

Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik. Pada tahap ini guru

membagi peserta didik kedalam kelompok, membantu peserta didik

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan

dengan masalah.

Tahap ketiga, membimbing penyelidikan individu maupun

kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk

mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, melaksanakan eksperimen

dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

21

Tahap keempat, mengembangkan dan menyajikan hasil. Pada

tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan

menyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, dan membantu mereka

berbagi tugas dengan sesama temannya.

Tahap kelima, menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil

pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk

melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan

yang mereka lakukan Trianto (2007) (Nuraini,201).

4. Kelebihan dan kelemahan Model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL).

a. Kelebihan

Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pembelajaran problem based

learning memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.

1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna, peserta didik

yang belajar memecahkan suatu masalah mereka akan

menerapkan pengetahuan yang dimiliknya atau berusaha

mengetahui pengetahuan yang diperlukan. Belajar dapata semakin

bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik berhadapan

dengan situasi dimana konsep diterapkan.

2) Dalam situasi PBL peserta didik mengintegrasikan pengetahuan

dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam

konteks yang relevan.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

22

3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,

menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi

internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan

interpersonal dalam bekerja kelompok (Erwin, 2018).

Kelebihan PBL Menuru Warsono & Hariyanto (2012).

adalah:

a) peserta didik akan terbiasa menghadapi masalah dan merasa

tertantang untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya terkait

dengan pembelajaran dalam kelas, tetapi juga menghadapi

masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

b) memupuk solidaritas sosial dengan terbiasa berdiskusi dengan

teman-teman sekelompok kemudian berdiskusi dengan teman

sekelasnya.

c) semakin mengakrabkan guru dengan peserta didik ,

d) karena ada kemungkinan suatu masalah harus diselesaikan peserta

didik melalui eksperimen, hal ini juga akan membiasakan peserta

didik dalam menerapkan metode eksperimen (Markus, 2016).

Kelebihan Model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL).Sebagai suatu model pembelajaran, memiliki beberapa

kelebihan menurt Sanjaya (2007) diantaranya :

a) Menantang kemampuan peserta didik serta memberikan

kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta didik.

b) Meningkatakan motivasi dan aktivitas pembelajaran peserta

didik.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

23

c) Membantu peserta didik dalam mentransfer pengetahuan peserta

didik untuk memahami masalah dunia nyata.

d) Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan

barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang

mereka lakukan. Disamping itu, PBM dapat mendorong peserta

didik untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil

maupun proses belajarnya.

e) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis

dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan

dengan pengetahuan baru.

f) Memberikan kesemnpatan bagi peserta didik untuk

mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

g) Mengembangkan minat peserta didik untuk secaraterus menerus

belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

h) Memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep-konsep

yang dipelajari guna memecahkan masalah (Nuraini,2016)

b. Kelemahan

Sedangkan, kekurangan model PBL Shoimin (2016) antara

lain:

1) Pembelajaran berbasis masalah (PBM) tidak dapat diterapkan untuk

setiap materi pelajaran, ada bagian guru berperan aktif dalam

menyajikan materi. PBM lebih cocok untuk pembelajaran yang

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

24

menuntut kemampuan tertentu yang kaitannya dengan pemecahan

masalah, dan

2) Dalam suatu kelas yang memiliki tingkat keragaman peserta didik

yang tinggi akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas (Nensi dkk,

2017).

Kelemahan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Disamping kebihan di atas, Problem based learning juga memiliki

kelemahan, menuru Sanjaya (2007). diantaranya:

1) Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.

2) Untuk sebagian peserta didik beranggapan bahwa tanpa pemahaman

mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah

mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin

pelajari (Nuraini,2016).

5. Penelitian Relevan

(Markus Iyus Supiandi, Hendrikus Julung, 2016). Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model PBL secara signifikan

meningkatkan hasil belajar kognitif pada peserta didik di kelas XI IPA 1

SMA PancaSetya Sintang.

6. Hasil Belajar

Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi

dengan ligkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Belajar

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

25

adalah aktifitas mental/psikis yag berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Perubahan itu diperole melalui usaha (buka karna

kematangan), menetap dalam waktu yang relative lama dan merupakan hasil

pegalaman. Perubaan perilaku akibat kegiatan belajar mengajar

mengakibatkan peserta didik memiliki penguasaaan terhadap materi

pengajaran yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar unuk

menyampaikan tujuan pengajaran. Perubahan perilaku disebabkan karena dia

mencapai penguasaan yang diberikan dalam proses belajar mengajar

(Purwanto, 2016).

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran

Gagne, hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara

spesifik terhadap rangsangan spesifik.

b. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang.

c. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

26

Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif,

psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Hasil belajar merupakan

perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami

kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut

tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. (Agus, 2015)

Lebih lanjut Arends (2004) menyatakan bahwa ada tiga hasil belajar yang

diperoleh pelajar yang diajar dengan PBL yaitu :

a. Inkuiri dan keterampilan melakukan pemecahan masalah dimana

peserta didik akan menggunakan keterampilan berfikir tingkat tinggi.

b. Belajar model peraturan orang dewasa

c. Keterampiln belajar mandiri. (Ngalimun,2017).

B. Materi pembelajaran Virus

1. Definisi Virus

Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah

penemuan virus diawali dengan ditemukannya virus oleh Adolf mayer,

berikut adalah ilmuan yang berkontribusi dalam penemuan virus Dimitri

Ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakir Wendell

Stanley (Pujiati, 2017).

Definisi virus secara umum ialah parasit berukuran mikroskopik

dengan menginfeksi sel organisme biologis. Menurut para ahli biologi

virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dengan benda mati.

Virus dikatakan peralihan, sebab virus memiliki 5 ciri-ciri virus seperti

makhluk hidup yakni memiliki DNA dan dapat berkembang biak pada sel

hidup. Dan virus memiliki ciri-ciri benda mati yakni tidak memiliki

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

27

protoplasma dan dapat dikristalkan. Pada dasarnya virus adalah materi

genetik yang telah dikelilingi oleh protein Virus dalam bereproduksi

memerlukan sel inang, sehingga virus sifatnya parasit obligasi. Pengertian

virus secara etimologi ialah kata virus berasal dari bahasa latin yakni

virion yang berarti “racun”. Virus merupakan organisme subseluler sebab

ukurannya yang sangat kecil, yang mana virus hanya bisa dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron. Virus ukurannya lebih kecil dari pada

bakteri.

2. Sejarah Penemuan Virus

Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion, yang artinya racun.

Lalu, bagaimana awal mula virus ditemukan?

a) Adolf Meyer

Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883, setelah seorang

ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer, menemukan adanya bintik-bintik

kuning pada daun tembakau. Mengetahui hal itu, Meyer mencoba

mengekstraksi getah tembakau tersebut lalu menyemprotkannya pada

tembakau yang masih sehat. Ternyata, tembakau yang sehat tersebut

juga mengalami bintik-bintik kuning. Lalu, Meyer meneliti getah

tembakau tersebut menggunakan mikroskop, ternyata tidak ditemukan

adanya bakteri, sehingga ia berkesimpulan bahwa makhluk yang

menyerang tembakau tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri.

b) Dmitri Ivanovsky

Pada tahun 1892, ilmuwan asal Rusia, Dmitri Ivanovsky

melakukan penelitian yang sama dengan Meyer, yaitu menyaring getah

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

28

tembakau yang sakit. Perbedaannya, Dmitri menyaring getah tersebut

dengan saringan bakteri. Lalu hasil saringan tersebut disemprotkan

pada tembakau yang sehat, ternyata tembakau juga menjadi sakit.

c) Martinus Beijerinck

Beijerinck merupakan ilmuwan asal Belanda yang melakukan

penelitian sama dengan dua peneliti sebelumnya, bedanya Beijerinck

mencoba untuk menonaktifkan makhluk penyebab penyakit tersebut

menggunakan alkohol. Hasilnya alkohol tidak bisa menonaktifkan

makhluk tersebut. Beijerinck menyebutnya sebagai virus lolos saring.

d) Wendell Meredith Stanley

Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Stanley, berhasil

mengristalkan makhluk penyebab penyakit pada tembakau pada tahun

1935. Kemudian, penyakit tersebut diberi nama Tobacco Mosaic

Virus (TMV).

3. Ciri-ciri Virus

Adapun ciri-ciri yang dimiliki virus adalah sebagai berikut.

a) Virus bisa bersifat seperti benda hidup, contohnya bisa berkembang

biak jika berada di dalam sel hidup.

b) Memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.

c) Virus bisa bersifat seperti benda mati, contohnya tidak melakukan

metabolisme, tidak bernapas, tidak bergerak, dan berbentuk kristal

jika berada di luar sel hidup.

d) Berukuran sangat kecil, yaitu antara 20 dan 300 nm.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

29

4. Struktur tubuh virus

Virus tidak digolongkan dalam organisme seluler karena tidak

memiliki bagian-bagian sel seperti, dinding sel, membran sel, sitoplasma,

serta organel sel lainnya. Adapun struktur tubuh virus bakteriofag adalah

sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bentuk Virus Kompleks Sumber: https://www.researchgate.net/publication

a) Kepala

Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan bagian

luarnya diselubungi oleh kapsid. Untuk virus bakteriofag, kepalanya

berbentuk polihedral dengan jenis asam nukleatnya DNA.

b) Kapsid

Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung banyak

subunit protein yang disebut kapsomer. Kapsid terdiri dari beberapa

bentuk, sehingga berpengaruh pada bentuk virusnya.

c) Asam nukleat

Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau

RNA saja. Asam nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai

informasi genetik untuk replikasi.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

30

d) Leher

Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor. Leher

berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.

e) Ekor

Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar. Ekor ini

berfungsi untuk menempel pada inang. Berikut ini merupakan struktur

virus selain bakteriofag yang telah ditemukan.

Gambar 2.2 Bentuk Virus

Sumber: https://www.researchgate.net/publication/

330042372_modul_mikroum

5. Bentuk Virus

Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam

hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang

berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak, dan kebanyakan berbentuk

seperti kecebong dengaan “kepala” oval dan “ekor” silindris.Virus

bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), Hanya memiliki satu macam

asam nukleat (RNA dan DNA). Berdasarkan bentuk tubuh dan bagain-

bagain tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama

yaitu :

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

31

a) Virus Berbentuk Helix (helical virus)

Bentuknya menyerupai batang yang penjang, agak kaku dan

lentur (fleksibel).Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek

berbentuk seperti helik yang mengelilingi asam nukleat virus.

Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix

Sumber: https://www.researchgate.net/publication/

330042372_modul_mikroum

b) Virus Berbentuk Polihedral

Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang

sangat bervariasi yaitu dari 20 – 400 nanometer.kapsid dari

kebanyakan virus ini berbentuk ikosahedron (acosahedron) yaitu

polyhedron beraturan dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.

Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral Sumber: https://www.researchgate.net/publication/

330042372_modul_mikroum

c) Virus Komplek

Morfologi virus kompleks memiliki bagain-bagain tubuh yang

lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus lainnya.

Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga memiliki

bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

32

Gambar 2.5 Virus Komplek Sumber:https://www.researchgate.net/

publication/330042372_modul_

mikroum

d) Virus Berpelindung

Disebut dengan virus berpelindung, hal ini karena salah satu

struktur virus ini memiliki pelindung atau pembungkus luar yang

meliputi glikoprotein. Lipoprotein atau kombinasi glikoprotein dan

lipoprotein. Dimana, biasanya virus ini berbentuk bulat atau juga bisa

berbentuk bola, dengan diameter umum sekitar 60 hingga 300

nanometer. Salah satu contoh jenis virus ini yakni terdapat pada virus

Influenza.

Gambar 2.6 Virus Berpelindung Sumber:https://www.researchgate.net/ publication/

330042372_modul_ mikroum

6. Cara hidup virus

Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya

dapat hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati, virus

tidak akan mati melainkan mengkristal. Sel hidup yang ditumpangi virus

disebut sel inang. Bagaimana cara virus mengenali inangnya? Yaitu

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

33

menggunakan sistem lock key atau kesesuaian. Berdasarkan jenisnya, sel

inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas dan kisaran inang sempit.

Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang,

contohnya virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi, dan manusia.

Sedangkan virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa menginfeksi

inang tertentu saja, contohnya virus flu hanya menginfeksi sel-sel di

saluran pernapasan dan virus bakteriofag hanya bisa menginfeksi

bakteri Escherichia coli. Penularan virus dari satu inang ke inang yang

lain bisa melalui udara, lendir, air, darah, atau melalui perantara seperti

nyamuk.

7. Perkembangbiakan virus

Perkembangbiakan virus dikenal dengan istilah replikasi atau

perbanyakan diri. Bagi virus, sel inang merupakan sumber energi untuk

sintesis protein. Perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua, yaitu daur

litik dan lisogenik

a) Daur litik

Terjadinya daur litik disebabkan oleh ketahanan sel inang lebih

lemah daripada daya infeksi virus. Akibatnya sel inang akan pecah

dan mati, serta akan menghasilkan virion-virion baru. Adapun

tahapan pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan

replikasi, pematangan atau perakitan, dan lisis.

b) Daur lisogenik

Daur lisogenik terjadi jika pertahanan tubuh inang lebih kuat

daripada daya infeksi virus. Pada daur ini sel inang masih bisa

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

34

bereproduksi dengan normal dan tidak akan langsung pecah. Akan

tetapi, DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom sel

inang membentuk profag. Saat sel inang yang mengandung profag

tersebut membelah diri, barulah profag akan diwariskan ke sel

berikutnya. Adapun tahapan pada daur lisogenik adalah adsorpsi dan

infeksi, pemetrasi, penggabungan, pembelahan, sintesis. Untuk

memahami lebih lanjut, silakan Quipperian simak gambar berikut ini.

Gambar 2.7 Daur hidup virus Sumber:https://www.researchgate.net/ publication/330042372_modul_ mikroum

8. Manfaat virus

Mungkin kalian bertanya-tanya, apakah benar jika virus

bermanfaat? Bukannya virus selalu merugikan makhluk hidup?

Jika ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar. Akan

tetapi, jika dianalisis kembali sifat, struktur, dan klasifikasinya, ternyata

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

35

virus masih bisa dimanfaatkan untuk membantu makhluk hidup. Apa saja

manfaatnya?

a) Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein. Protein

selubung dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat vaksin

protein agar terbentuk respon kekebalan tubuh untuk melawan

penyakit.

b) Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.

c) Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau

membunuh bakteri yang bersifat patogen.

d) Ilmuwan dari Inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan

mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat

kapasitor.

e) Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian yang

tidak mencemari lingkungan.

f) Produksi interferon, yaitu senyawa yang mampu mencegah replikasi

virus di dalam inang.

g) Pembuatan hormon insulin, dengan cara mencangkokkan virus ke

dalam gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan

insulin dalam jumlah besar.

9. Penyakit yang disebabkan oleh virus

Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada manusia,

hewan, dan tumbuhan adalah sebagai berikut.

a) Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus.

b) Campak disebabkan oleh Morbilivirus.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

36

c) AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency Virus.

d) Flu disebabkan oleh virus influenza atau parainfluenza.

e) Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic Avian

Influenza Virus.

f) Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus.

g) Tetelo disebabkan oleh virus NCD.

h) Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus.

C. Kerangka Pikir

Perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara

maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karna majunya

pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue terdapat

beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik kurang

berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya minat

dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang relatif rendah, dimana nilai KKM yang telah diterapkan

yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai nilai

KKM Biologi yang telah diterapkan.

Berikut ini adalah diagram kerangka pikir penelitian dapat dilihat pada

diagram 2.8 berikut ini :

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

37

Diagram 2.8 Kerangka Pikir Penelitia

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi

peserta didik Materi Virus kelas XI SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.

Guru perluh menerapkan sebuah model

pembelajaran yang mampu mengatasi permasalahan

dengan memberian pembelajaran yang efektif dan

inovatif.

Maka Guru perlu menerapkan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Permasalahan yang terjadi di SMA NEGRI 1 PAKUE dimana hasil

belajar peserta didik relatif lebih rendah sehingga tidak sesuai

dengan nilai KKM yang telah di terapkan.

Hasil belajar peserta didik

meningkat.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksprimen semu (quasi

experimental). Secara sederhana penelitian eksperimen adalah penelitian

yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan yang diberikan (Sugiyono,

2016).

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa quasi experimental digunakan

karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang

digunakan untuk penelitian. Desain penelitian ini tidak akan mengambil

subjek secara acak dari populasi tetapi menggunakan seluruh subjek dalam

kelompok yang utuh untuk diberi perlakuan.

2. Desain penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Non Equivalent

Pretest Posttest Control Group Design, yaitu jenis desain yang biasanya

dipakai dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama, keadaan

atau kondisinya. Desain ini dapat dilihat pada tebel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Desain Non Equivalent Pretest Posttest Control

Group Design.

Sampel Pretest Variabel bebas Posttest

E O1 X O2

C OI - O2

Keterangan :

O1 : pretest

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

39

O2 : posttest

E : kelas eksperimen

C : kelas kontrol

X : perlakuan menggunakan model pembelajaran PBL

- : perlakuan dengan pembelajaran konvensional

3. Variabel Penelitian

Menurut Sugiono (2016) macam-macam variabel dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas yang merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat

merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu

Pegaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sedangkan

variabel terikatnya yaitu hasil belajar biologi peserta didik materi virus

kelas X SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.

4. Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran

2019/2020, Selama dua bulan terhitung pada bulan Oktober hingga bulan

November di SMA Negeri 1 Pakue yang berlokasi di Kecamatan Pakue,

Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi tenggara.

5. Prosedur Penelitian

a. Tahap observasi

1) Observasi awal ke sekolah dengan konsultasi kepala sekolah guru

bidang studi perihal perizinan untuk melakukan penelitian.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

40

2) Mengamati proses pembelajaran dan masalah yang terdapat pada

proses pembelajaran.

b. Tahap persiapan

1) Menentukan populasi dan sampel.

2) Menyusun perangkat pembelajaran (RPP) yang disesuaikan

dengan keterampilan berpikir kritis dan langkah-langkah model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

3) Menyusun instrument penelitian berupa soal Pilihan ganda 30 soal

LKPD dan Lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan tahapan

pembelajaran PBL dan lembar observasi keterlaksanaan model

pembelajaran PBL sebagai penunjang dalam penelitian.

4) Melaksanakan uji validitas perangkat pembelajaran yang

digunakan sebagai instrumen penelitian kepada Dosen

pembimbing, apabilah sudah layak maka instrument tersebut siap

digunakan.

c. Tahap pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga bulan

November tahun ajaran 2019/2020 di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

Utara kelas X IPA dengan materi Virus. Penelitian dilakukan sebanyak

4 kali pertemuan, dimana 2 kali pertemuan digunakan untuk proses

pembelajaran dan 2 kali pertemuan untuk memberikan uji tes hasil

belajar. Tiap pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran (3 x 45 menit)

Adapun Sintaks proses pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3.2.

sebagai berikut :

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

41

Tabel 3.2 Sintaks proses pembelajaran.

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pendahuluan (15 menit)

Tahap-1

Oreantasi peserta didik pada masalah

a. Mengucapkan salam pembuka dan

meminta ketua kelas untuk

memimpin do’a sebelum pelajaran

dimulai.

b. Mengabsen peserta didik dan

menanyakan peserta didik yang

tidak hadir.

c. Memotivasi peserta didik dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai.

d. Menayakan peserta didik tentang

apa yang mereka ketahui tentang

materi virus.

e. Guru memotivasi peserta didik

untuk dapat menyelesaikan masalah

melalui pemberian masalah.

Kegiatan inti (105 menit)

Tahap-2

Mengorganisasikan peserta didik

untuk belajar.

a. Guru membagi peserta didik

kedalam kelompok.

b. Guru menyampaikan materi pokok

tulang dan rangkah tubuh.

c. Guru membagikan materi yang

berisis permasalahan mengenai

materi pembelajaran.

Tahap-3

Membimbing penyelidikan individual

maupun kelompok.

a. Guru meminta peserta didik untuk

mengerjakan soal penyelesaian

masalah.

b. Guru membimbing peserta didik

Pendahuluan (15 menit)

a. Mengucapkan salam pembuka

dan meminta ketua kelas untuk

memimpin do’a sebelum

pelajaran dimulai.

b. Mengabsen peserta didik dan

menanyakan peserta didik yang

tidak hadir.

c. Memotivasi peserta didik dengan

menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

d. Menayakan peserta didik tentang

apa yang mereka ketahui tentang

materi virus.

e. Guru memotivasi peserta didik

untuk memperhatikan

pembelajaran yang akan

berlangsung.

Kegiatan inti (105 menit)

a. Guru menyampaikan materi

pembelajaran yaitu tulang dan

rangkah tubuh.

b. Guru mempersiapkan kepada

peserta didik untuk bertanya

tentang materi yang belum

dipahami dari penjelasan guru.

c. Guru melakukan evaluasi kepada

peserta didik untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik

memahami materi yang telah

diajarkan.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

42

untuk melakukan pemecahan

masalah.

Tahap-4

Mengembangkan dan menyajikan

hasil karya.

a. Meminta peserta didik untuk

berdiskusi dengan teman kelompok,

menuliskan hasil diskusi dalam

kertas doublefolio

b. Salah satu kelompok ditunjuk untuk

mempresentasikan hasil diskusi

mereka.

Tahap-5

Menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah.

a. Meminta peserta didik untuk

mengecek kembali hasil pemecahan

masalah mereka.

b. Guru meluruskan permasalahan

yang ada.

c. Mempersilahkan peserta didik

untuk menayakan materi yang

belum di pahami.

Penutup (15 menit)

a. Guru meminta peserta didik untuk

menarik kesimpulan tentang materi

yang telah dipelajari.

b. Guru menyampaikan materi yang

akan di bahas pada pertemuan

selanjutnya.

c. Guru menutup pembelajaran (salam

penutup).

Penutup (15 menit)

a. Guru meminta peserta didik

untuk menarik kesimpulan

tentang materi yang telah

dipelajari.

b. Guru menyampaikan materi yang

akan dibahas pada pertemuan

selanjutnya.

c. Guru menutup pembelajaran

(salam penutu)

d. Evaluasi

1) Evaluasi pembelajaran dilakukan sebanyak dua kali yaitu:

a) Pada saat awal penelitian sebelum dilakukan pembelajaran

dilakukan pretest dengan soal pilihan ganda yang terdiri dari 30

soal.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

43

b) Pada saat akhir penelitian dilakukan posttest dengan soal

pilihan ganda yang terdiri dari 30 soal.

2). Setelah data hasil evaluasi penelitian diperoleh, selanjutnya

melakukan analisis data.

3). Menyusun laporan hasi penelitian.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peserta

didik kelas X di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara. Penjelasan mengenai

populasi dan sampel dalam penelitian ini selengkapnya dijelaskan sebagai

berikut:

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek atau subyek yang dipelajari tetapi meliputi seluruh

karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Populasi

dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas X IPA Negeri 1

Pakue Kolaka Utara. Lebih jelasnya pada tabel 3.3 berikut ini :

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

44

Tabel 3.3 Jumlah peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pakue Kolaka

Utara.

Kelas Jumlah peserta didik

X IPA 1 30

X IPA 2 30

X IPA 3 30

X IPA 4 30

X IPA 5 30

Total 150

2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Random sampling

karena karakteristik dari subjek yang ingin diteliti sesuai dengan

tingkatan kemampuan para peserta didik. Dengan pertimbangan bahwa

kemampuan akademik dari kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda dilihat

dari nilai pretest dan posttes. Sampel yang diambil dalam penelitian ini

yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan Kelas X IPA 5 sebagai

kelas kontrol yang berjumlah 60 orang. Dan dapat dilihat pada tabel 3.4

dibawa ini:

Tabel 3.4 Jumlah sampel

Kelas JumLah peserta didik

X IPA 1 30

X IPA 5 30

Total 60

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

45

C. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi oprasional variabel yaitu sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau Pembelajaran

Berbasis Masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya

permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar

memecahkan masalah dan memperoleh pengetahuan.

2. Hasil belajar peserta didik adalah nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi

peserta didik setelah melakukan proses belajar mengajar dalam kurun

waktu tertentu. Hasil belajar yang dimaksud adalah hasil belajar pada

ranah kognitif.

D. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk tes obkjektif

tipe pilihan ganda sebanyak 30 soal dengan 5 pilihan jawaban diberikan

perlakuan awal (pretess) sebelum kegiaan pembelajaran dan (posttest) diakhir

pembelajaran pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. LKPD dan

Lembar kerja peserta didik yang sesuai dengan tahapan pembelajaran PBL

dan lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran PBL sebagai

penunjang dalam penelitian (Lampiran 15 ,Hlm 128).

E. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan berupa soal Pilihan ganda 30 soal

dengan 5 pilihan jawaban diberikan perlakuan awal (pretess) sebelum

kegiaan pembelajaran dan (posttest) diakhir setelah pembelajaran pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. .

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

46

F. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

statistik deskriptif dan statistik inferensial yaitu analisis data mengenai hasil

prettest posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian analisis data

mengenai pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

terhadap hasil belajar peserta didik SMA Negeri 1 Pakue Kolaka Utara.

1. Analisis statistic deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran

umum mengenai karakteristik pencapaian hasil belajar peserta didik bagi

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Menurut Sugiyono (2016) Statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana adanya tanpa

bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Pada analisis data ini, data yang dianalisis adalah hasil belajar

yang terlebih dahulu dibandingkan dengan kriteria hasil belajar peserta didik

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Pengkategorian Hasil Belajar Biologi Pada peserta didik

Interval Nilai Predikat Keterangan

93-100 A Sangat baik

84-92 B Baik

75-83 C Cukup

<75 D Kurang

Sumber : (Kemendikbud, 2014)

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

47

a. Uji Gain (N-Gain)

Uji N-gain bertujuan untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau

persentase keberhasilan peserta didik setelah proses belajar. Adapun

kategorisasi untuk nilai N-gain dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut :

Table 3.6 Kategori Nilai Uji N-gain

Skor N-Gain Kategori

Nilai G ≥ 0,70 Tinggi

0,30 ≤ Nilai G ≤ 0,070 Sedang

0,00 < Nilai G < 0,30 Rendah

Sumbe: (Hake, 2015).

2. Analisis statistik inferensial

Analisis statistik inferensial dilakukan melalui analisis perbandingan

antara kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap

hasil belajar. Statistik Inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah Uji Independen sampel T-tes Sebelum uji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas, uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakkan SPSS Statistic 22. Jika signifikan kurang dari 0,05 maka

kesimpulannya data tidak berdistribusi normal, jika signifikan lebih dari 0,05

maka data berdistribusi normal (Purnomo,2016).

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

48

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data

apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sama atau

beda. Kriteria pengambilan keputusan adalah jika nilai signifikan lebih dari

0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data

sama (Purnomo,2016).

c. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji

normalitas dan homogen, apabila data populasi berdistribusi normal dan

populasi berdistribusi homogen maka dilakukan pengujian hipotesis dengan

dengan Uji N-Gain Independen Sampel T-test. Perhitungan pada penelitian

ini menggunakan SPSS Statistic 22. Untuk mengambil keputusan dapat

dilihat setelah dilakukan analisis data, yaitu:

Jika signifikan > 0.05 maka H0 ditolak

Jika signifikan < 0,05 maka H1 diterima

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pakue, Kabupaten Kolaka

Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara dengan populasi penelitian adalah seluruh

peserta didik kelas X Tahun ajaran 2019/2020.

Pelaksanaan penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu, di mana kelas

X IPA 1 sebagai kelas eksperimen sebanyak 30 peserta didik dan kelas X IPA

5 sebanyak 30 peserta didik sebagai kelas kontrol. Pada proses pembelajaran,

kedua kelas diberikan materi yang sama tapi dengan perlakuan yang berbeda.

Dimana pada kelas ekperimen adanya perlakuan yang diterapkan yaitu model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), sedangkan pada kelas kontrol

diterapkan model pembelajaran yaitu dengan menggunakan pembelajaran

yang berpusat pada guru atau konvensional.

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui media tes yang terdiri dari

pret-test dan post-test. pret-test merupakan tes awal yang diberikan kepada

peserta didik baik peserta didik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal pesera didik sebelum

diberikan perlakuan yang berbeda. Sedangkan post-test merupakan tes yang

diberikan kepada pesera didik baik pada peserta didik kelas eksperimen

maupun kontrol yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik

pada materi virus. Data pret-test dan post-tes diperoleh dari tes pilihan ganda

sebanyak 30 soal.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

50

Ada dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis yang

menggunakan statisik deskriptif dan hasil analisis yang menggunakan

satatistik inferensial. Uraian dari masing-masing deskripsi hasil analisis

sebagai berikut :

1. Analisis Statisik Deskriptif

a. Deskripsi Aktivitas Peserta Didik

Data aktivitas peserta didik ini diperoleh melalui instrumen

observasi aktivitas peserta didik yang dilakukan selama proses

pembelajaran berlangsung. Indicator aktivitas pesera didik terdiri dari

tiga belas aspek observasi, observasi dilakukan berdasarkan petunjuk

pada instrumen pengamatan yang dilakukan pada setiap pertemuan.

Data hasil pengamatan aktivitas peserta didik disajikan dalam table 4.1

berikut:

Table 4.1 Deskripsi Hasil Persentase Dan Kriteria Aktifitas

Peserta Didik.

Pertemuan Presentase Kriteria

I 73,3 Aktif

II 83,3 Sangat aktif

Jumlah rata-rata 78,3 Aktif

Berdasarkan data pada tabel 4.1 pada pertemuan pertama terlihat

bahwa keterlaksanaan pembelajaran kriteria aktif, ini ditunjukan oleh

persentase skor akivitas peserta didik selama proses pembelajaran

pada angka 73,3 %. Peretemuan kedua persentase skor aktivitas

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

51

peserta didik selama proses pembelajaran pada angka 83,3% dengan

kriteria sangat aktif.

Dengan ketetapan kriteria mulai skor persentase 0%-20% kriteria

tidak aktif,21%-40% kriteria kurang aktif, 41%-60% kriteria cukup

aktif, 61%-80% aktif dan 81%-100% kriteria sangat aktif. Secara

umum aktifitas peserta didik dalam pembelajaran termasuk dalam

kriteria aktif dengan presentase keterlaksanaan sebesar 78,3%.

b. Deskripsi Hasil Belajara Biologi Peserta Didik Kelas Ekperimen

Dan Kelas Kontrol.

Analisis data deskriptif merupakan hasil analisis data yang

nantinya akan menunjukkan deskripsi dari hasil belajar biologi

peserta didik pada materi Virus yang diperoleh dari kedua sampel

kelas yaitu kelas ekperimen dan kontrol.

Berikut merupakan hasil analisis deskriptif materi virus pada

kelas ekperimen dan kelas kontrol disajikan dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Pengolahan Data Statistik Deskriptif Skor Hasil Tes

Belajar (Prettest Dan Posttest) Materi Virus Secara

Umum Peserta didik Kelas X IPA 1 Dan X IPA 5

SMA Negeri 1 Pakue.

Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test

Jumlah Sampel 30 30 30 30

Skor Maksimum 63 97 43 83

Skor Minimum 10 67 10 37

Mean 33,00 83,40 22,77 58,63

Varians 168,138 65,283 89,082 139,137

Range 53 30 33 47

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

52

Standar Deviasi 12,967 8,080 9,438 11,796

Berdasarkan pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada kelas

ekperimen dan kelas kontrol masing-masing menggunakan 30

sampel. Pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan Problem

Based Learning (PBL), memperoleh skor maksimum pada Pre-Test

sebesar 30 dan skor minimum sebesar 10. Sedangkan Post-Test,

skor maksimum yang diperoleh sebesar 97 dan skor minimum

sebesar 67. Adapun nilai rata-rata (mean) Pre-Test sebesar 33,00

dan Post-Test sebesar 83,40 Kemudian varians pada Pre-Test

sebesar 168,138 dan varians pada Post-Test sebesar 65,283. Lalu,

range pada Pre-Test sebesar 53 dan range pada Post-test 30, serta

adapula standar deviasi pada Pre-test didapatkan skor sebesar

12,967dan Post-test didapatkan skor sebesar 8,080. Selanjutnya,

pada kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan Problem Based

Learning (PBL), memperoleh skor maksimum pada Pre-test sebesar

43 dan skor minimum sebesar 10. Sedangkan Post-test, skor

maksimum yang diperoleh sebesar 83 dan skor minimum yang

diperoleh yaitu 37. Adapun nilai rata-rata (mean) Pre-Test sebesar

22,77 dan Post-Test sebesar 58,63 Kemudian varians pada Pre-Test

sebesar 89,082 dan Post-Test sebesar 139,137 dengan range pada

Pre-test sebesar 33 dan range pada Post-Test sebesar 47 Serta

standar deviasi Pre-Test sebesar 9,438 dan Post-Test sebesar

11,796. Data skor hasil belajar peserta didik materi virus pada tabel

4.3 sebagai berikut :

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

53

Tabel 4.3 Kategorisasi Tes Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik

Materi Virus Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol.

Interval

Skor

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi Persentase

(%)

Frekuensi Persentase

(%)

93-100 Baik Sekali 6 20 0 0

84-92 Baik 6 20 0 0

75-83 Cukup 13 43,4 2 6,7

<75 Kurang 5 16,6 28 93,3

Jumlah 30 100 30 100

Dari tabel 4.3 di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa di

kelas ekperimen, rentang <75 terdapat 5 pesera didik yang memperoleh

skor dengan kategori kurang dengan persentase 16,6%. pada rentang 75-83

terdapat 13 pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan

persentase 43,4%. Kemudian pada rentang 84-92 terdapat 6 pesera didik

memperoleh kategori baik dengan nilai persentase 20% dan pada rentang

93-100 terdapat 6 pesera didik yang memperoleh skor dengan kategori

baik sekali dengan nilai persentase 16,6%. Sedangkan kelas kontrol, dapat

dilihat rentang <75 terdapat 28 pesera didik yang memperoleh skor dengan

kategori kurang dengan persentase 93,3%. pada rentang 75-83 terdapat 2

pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan persentase

6,7%. Kemudian pada rentang 84-92 tidak ada pesera didik memperoleh

kategori baik dan pada rentang 93-100 juga tidak terdapat pesera didik

yang memperoleh skor dengan kategori baik sekali. Kategori hasil tes hasil

belajar pesera didik materi Virus digambarkan dalam grafik 4.1 sebagai

berikut:

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

54

Grafik 4.1 Kategori Hasil Tes Hasil Belajar Peserta didik Maeri

Virus Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol.

Berdasarkan grafik 4.1 di atas, dapat dillihat bahwa kelas

ekperimen, rentang <75 terdapat 5 pesera didik yang memperoleh skor

dengan kategori kurang dengan persentase 16,6%. pada rentang 75-83

terdapat 13 pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan

persentase 43,4%. Kemudian pada rentang 84-92 terdapat 6 pesera didik

memperoleh kategori baik dengan nilai persentase 20% dan pada rentang

93-100 terdapat 6 pesera didik yang memperoleh skor dengan kategori

baik sekali dengan nilai persentase 16,6%. Sedangkan kelas kontrol, dapat

dilihat rentang <75 terdapat 28 pesera didik yang memperoleh skor dengan

kategori kurang dengan persentase 93,3%. pada rentang 75-83 terdapat 2

pesera didik memperoleh skor dengan kategori cukup dengan persentase

6,7%. Kemudian pada rentang 84-92 tidak ada pesera didik memperoleh

kategori baik dan pada rentang 93-100 juga tidak terdapat pesera didik

yang memperoleh skor dengan kategori baik sekali.

0

5

10

15

20

25

30

<75 75-83 84-92 93-100

Eksperimen

Kontrol

y

x

interval skor

f

re

k

u

en

s

i

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

55

Tabel 4.4 Data ketuntasan Hasil Belajar (Posttest) Peserta didik

Materi Virus Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol.

Interval

Skor

Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frekuensi (%) Frekuensi (%)

75-100 Tuntas 25 83,4 2 6,7

<75 Tidak tuntas 5 16,6 28 93,3

Jumlah 30 100 30 100

Berdasarkan tabel 4,4 menjelaskan kategori ketuntasan hasil

belajar (posttest) pada materi virus pada kelas eksperimen yaitu dari

interval skor 75-100 mendapakan frekuensi 25 dengan pesentase 83,4%

dengan kategori tuntas Dan untuk skor interval <75 mendapatkan

frekuensi 5 dengan persenase 16,6% dengan kategori tidak tuntas

sedangkan untuk kelas kontrol yaitu dari interval skor 75-100 mendapakan

frekuensi 2 dengan pesentase 6,7% dengan kategori tuntas Dan untuk skor

interval <75 mendapatkan frekuensi 28 dengan persentase 93,3% dengan

kategori tidak tuntas.

c. Uji N-gain

Uji N-gain berguna unuk mengetahui perbandingan antara antara

nilai pretest dengan nilai posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

adapun hasil perhitungan N-gain adalah pada tabel 4.5 sebagai berikut:

Table 4.5 Kategori Hasil Rata-rata Nilai Uji N-gain

Kelas Nilai Rata-rata Kategori

Eksperimen 0,74 Tinggi

Kontrol 0,45 Sedang

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

56

Berdasarkan tabel 4.5 hasil rata-rata nilai uji N-gain dapat

dilihat bahwa hasil rata-rata kelas eksperimen sebesar 0,70 yang

dikategorikan tinggi, sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 0,45

yang dikategorikan sedang.

2. Analisis Statisik Inferensial

Teknik analisis data inferensial dilakukan untuk menjawab

hipotesis penelitian. Untuk keperluan uji hipotesis ini, maka dilakukan uji

normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

a. Uji normalitas

Sebelum pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan

uji persyaratan analisis terhadap data penelitian. Uji persyaratan yang

pertama adalah uji normalitas. Pengujian normalitas bertujuan untuk

mengetahui apakah populasi berdistribusi normal. Uji normalitas yang

digunakan yaitu dengan menggunakan uji SPSS 22 dengan uji

Normality Test (Kolmogorov-Smirnov). Data dikatakan berditribusi

normal, jika nilai signifikan (Sig) > 0.05. Berdasarkan hasil

pengolahan data SPSS 22 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut :

Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Pre-Test Dan Post-Test

Kelas Eksperimen

Kelas Nilai Signifikan

Pre-Test Ekperimen 0.183

Post-Test Eksperimen 0.200*

Pre-Test Kontrol 0.085

Post-Test Kontrol 0.102

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

57

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data hasil belajar

baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05,

maka dapat disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi

normal.

b. Uji homogenitas

Berdasarkan hasil data dari uji normalitas yang dilakukan,

didapatkanlah data dari sampel berdistribusi normal. Setelah

melakukan uji normalitas tersebut, selanjutnya dilakukan uji

homogenitas yang di mana bertujuan untuk mengetahui tingkat

kesamaan varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Dan dikatakan homogen apabila nilai

signifikan (Sig) > 0,05. Uji homogenitas dua buah variabel dapat

diperoleh melalui uji Homogenity Of Variance Test dengan bantuan

SPSS 22. Adapun hasil analisis uji homogenitas dapat dilihat pada

tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Homogenitas Pre-Test dan Post-Test

Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Statistik

Pre-Test Post-Test

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Sig 0,159 0,062

Taraf Sig (a) 0,05

Kesimpulan Kedua data Homogen Kedua Data Homogen

Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat dari hasil uji homogenitas

varians yang diperoleh eksperimen dan kelas kontrol, mendapatkan

hasil signifikan Pre-Test dan Post-Test.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

58

c. Uji Hipotesis

Uji hipotesis yang dilakukan adalah dengan menggunakan

Uji N-Gain Independen Sampel T-test pada SPSS 22. Uji hipotesis

dilakukan untuk menguji apakah ada tidaknya pengaruh penerapan

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil

belajar peserta didik materi virus. Sebelum data uji hipotesis

independen sampel T-tes untuk nilai sig pada eksperimen dan

kontrol terlebih dahulu dilakukan pencarian nilai selisi rata-rata

prettes dan postest dapa diliha pada tabel 4.8 berikut:

Table 4.8 Hasil Nilai Rata-rata Selisi N-gain Posttes kurang

Prettes Kelas Eksperimen Dan Kontrol

Kelas Nilai Rata-rata

Eksperimen 50,40

Kontrol 35,86

Berdasarkan tabel 4.6 hasil rata-rata nilai selisi kelas

eksperimen sebesar 50,40 dimana lebih tinggi dari hasil rata-rata

selisi kelas kontrol yang hanya sebesar 35,86.

Adapun kriteria penerimaan data signifikan Independen

sampel T–test berdasarkan nilai signifikan yang keluar dari output

SPSS sebagai tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.9 Hasil Hipotesis Uji N-gain Independen Sampel T-tes

Variabel Nilai Sig (2-tailed)

Hasil Belajar Peserta didik 0,001

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

59

Berdsarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji hipotesis yang

dilakukan pada hasil belajar kelas eksperimen dan kelas control

diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar 0,001 < 0,05. Maka

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan efekifitas

yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dengan metode konvensional untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik materi virus pada

peserta didik kelas X SMA 1 Pakue Kolaka uatara.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pakue Kolaka utara Sulawesi

Tenggara dengan sampel X IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 5

sebagai kelas kontrol. Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen yaiu model

pembelajaran Problem Based Learning sedangkan pada kelas kontrol adalah

pembelajaran konvensional. Kedua kelas didberikan tes awal (prettes) dan tes

akhir (posstes) serta dilakukan observasi terhadapa akivitas peserta didik

selama proses pembelajaran berlangsung.

Analisis statistik inferensial dilakukan untuk melakukan uji normalitas

data penelitian, uji homogenitas data, uji hipotesis penelitian. Berdasarkan

hasil analisis deskriptif pada tabel 4.2, uji normalitas diperoleh hasil skor tes

hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dengan kelas kontrol

pembelajaran konvensional. Sebelum penerapan model pemebelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran konvensional

dilaksanakan, terlebih dahulu diberikan tes belajar (Pret-test) dan setelah

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

60

penerapan model pembelajaran selesai maka deberikan tes hasil belajar (Post-

Test). Jika dilihat dari hasil perhitungan yang telah diperoleh maka terlihat

kelas ekeperimen jauh lebih unggul dibanding kelas kontrol dengan rata-rata

nilai hasil belajar posttest eksperimen yaiu 83,40 sedangkan nilai hasil belajar

posttest kontrol yaitu 58,63. Berdasarkan hasil penelitian (Desy, 2016)

membuktikan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dengan

menggunakan model problem based learning lebih baik dibandingkan dengan

rata-rata hasil belajar kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran

konvensional. Kemudian untuk uji homogen dimana menunjukkan hasil

bahwa prettest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol

memiliki varian yang sama (homogen), pada pengujian N-Gain didapakan

pengkategorian nilai rata-rata eksperimen lebih tinggi dari pada

pengkategorian nilai kontrol yang tergolong sedang. Dengan nilai selisi rata-

rata prettes dan postes kelas eksperimen adalah 50,40 dan kelas kontrol nilai

selisi rata-rata prettes dan postes kelas kontrol adalah 35,86. Untuk uji

hipotesis menggunakan uji N-gain independen sampel T-tes dengan nilai sig

2-tailed yaitu 0,001 atau (0,001 ≤ 0,05) yang berarti ada penguruh signifikan

model pembelajaran problem based learning terhadap hasil belajar biologi

peserta didik materi virus. Dan Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian

(Fitri, 2019) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di SMA

Negeri 2 Rambang Kuang didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 <α

0,05/1 yang sudah di uji t tidak berpasangan (independent sample t-test).

Maka disimpulkan model pembelajaran PBL (Problem Based Lerning)

berpengaruh terhadap hasilbelajar kognitif siswa kelas X di SMA Negeri 2

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

61

Rambang Kuang. Serta dalam penelitian (Desy, 2016) Pada hasil

penelitiannya menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model

Problem Based Learning terhadap hasil belajar peserta didik pada materi

pokok bahasan virus dikelas X MAN Rantauprapat T.P. 2016/2017.

Presentase keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran

berlangsung dapat dilihat pada tabel 4.1, yang dimana diperoleh melalui

lembar observasi keaktifan peserta didik. Dari hasil presentase keaktifan

peserta didik, diperoleh sebesar 78,3% persentase keaktifan peserta didik

secara keseluruhan yaitu pertemuan pertama dan kedua sehingga dapat

disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran virus

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

telah mencapai kriteria aktif. Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning menekankan Peserta didik harus

berusaha belajar dalam memecahkan problem (nyata) dalam mengembangkan

kemampuan menganalisis dan mengolah informasi menjadi lebih mudah

dipahami peserta didik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

62

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut ini:

Penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dimana adanya peningkatan

hasil belajar siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Pakue pada materi virus yang

dapat dilihat pada hasil analisis data deskriptif yang menunjukkan bahwa pada

kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih tinggi dengan rata-rata 83% dari pada kelas kontrol yang

tidak diterapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan

nilai rata-rata 58%. Persentase keaktifan peserta didik secara keseluruhan

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

diperoleh sebesar 72,80%, telah mencapai kategori aktif. Pada hasil belajar

kelas eksperimen dan kelas control diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar

0,001 < 0,05. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

efekifitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dengan metode konvensional untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi peserta didik materi virus pada peserta

didik kelas X SMA 1 Pakue Kolaka Uatara.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang ingin peneliti

sampaikan bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

63

pembelajaran ini, diharapkan agar mengkaji lebih banyak sumber maupun

referensi yang terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan maupun

efektifitas proses pembelajaran agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan

lebih lengkap lagi.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Ridwan sami. 2019.Stategi Belajar Mengajar. Depok:

PT RajaGrafindo Persada.

Alim Abdul Mahfudin. 2016. RPP PADA K-13 (Rujukan: PermendikbudNo. 22

Tahun2016). Penyamaan Persepsi K-13 Bagi Instruktur PLPG UNY 2016.

Amrullah, Arfan. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning

terhadapa Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Fungi Quasi

EksperimenSMA87jakarta.http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/12

3456789/31927/3/ARFAN%20AMRULLAH-FITK.pdf

Asih, Dwijowati Saputri & Selfy febriani. 2017. pengaruh model Problem Based

Learning (PBL) terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik

pada materi pencemaran lingkungan kelas X MIA. BIOSFER Jurnal Tadris

Pendidikan Biologi Vol. 8 no.1 (2017) 40-52 p-ISSN : 2086-5945 e-ISSN :

2580-4960Juli 2017.http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/index

Awalia, Gea & Aseptianova. 2017. Implementasi Hasil Penelitian Menggunakan

Model Problem Based Learning Untuk Peningkatan Hasil Belajar Biologi.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. Vol. 2 No. 1. ISSN: 2527-7553.

http://fkip.um-palembang.ac.id/wp-content/uploads/2018/02/Gea-

Awalia.pdf Jan-Des 2017.

Dayeni, Fitri. Sri Irawati & Yennita. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil

Belajar Siswa Melalui Model Problem Based Learning. Diklabio: Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 1(1): 29-36 (2017) ISSN 2598-9669.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Model-model Pembelajaran Inovatif: Alternatif

Desain Pembelajaran yang menyenangkan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Hikmayanti Ika, Sahrul Saehana dan Muslimin. 2016. Pengaruh Model Problem

Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou. Jurnal Pendidikan Fisika

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

65

Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN 2338

[email protected]

Mardhiah, Mimin Zural & Rahmayudi Febrinald. 2018. Pengaruh Penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Aktifitas Siswa..

BioConcetta. Jurnal Biologi dan Pendidikan Biologi, Vol.4No.12018-

ISSN:2460-8556/E-ISSN:2502-1737.https://docplayer.info/114428968-

Bioconcetta-jurnal-biologi-danpendidikan-biologi-vol-4-no-issn-e-issn-

jurnal-biologi-dan-pendidikan-biologi.html

Maani ST. 2016. Penerapan Problem Based Learning Terhadapa

Prestasi Belajar

Siswa Kelas XII SMA Muhammadiyah Bolo Tahun Pelajaran

2015/201. JUPE, Volume 1 ISSN 2548-5555. Desember 2016.

Mukti, Nanik Prasetyanti. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Berbasis Kegiatan Praktikum dapat meningkatkan aktivitas

iklim kelas, motivasi belajar peserta didik dan hasil belajar kognitif peserta

didik kelas XII-MIPA-6 SMA. Jurnal Unnes. Vol. 45, No. 2, ISSN: 0216-

0847.https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/LIK/article/view/9426/61562

September 2016.

Ngalimun. 2017. Stategi Pembelajaran Dilengkapi dengan 65 Model

Pembelajaran Yogyakarta: Dua Satrio Offet. (Nuraeni,2016).BAB III Kajian

Teoritis Model Problem Based Learning (PBL)

http://repository.unpas.ac.id/12753/4/BAB%20II.pdf

Purwanto. 2016. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Prasetyanti Nanik Murti, Dwi Nopita Sari, Sajidan. 2016. Penerapan Model

Pembelajaran PRroblem Based Learning (PBL) UNntuk Meningkakan

Kemampuan Proses Berpikir Kogniif Siswa Kelas XI MIPA-1 SMA

Negeri I3 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016. JURNAL INKUIRI.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016

(hal 1-7).

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

66

Rahma ewo. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian

Pendidikan ISSN 1412-565 X e-ISSN 2541-4135.

Rerung, Nensy dkk. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik SMA

pada Materi Usaha dan Energi. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi,

06 (1) (2017) 47-55.(Online),p-ISSN: 2303-1832 e-ISSN: 2503-023X

https://www.researchgate.net/publication/319455519_Penerapan_Model_P

embelajaran_Problem_Based_Learning_PBL_untuk_Meningkatkan_Hasil_

Belajar_Peserta_Didik_SMA_pada_Materi_Usaha_dan_Energi diakses 29

April 2017

Sri, Fitri, Agading. 2019. Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Virus Kelas X

di SMA Negeri 2 Rambang Kuang. Universitas Muhammadiyah

Palembang.

Sanjaya, W. 2008. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Suprijono, Agus. 2015. Edisi Revisi. Cooperative learning: teori & aplikasi

Palkem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Sugiono, 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,

dan R&D). Bandung : ALFABETA.

Sugiono, 2018. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,

dan R&D). Bandung : ALFABETA.

Setiadi. 2016. Dasar-dasat Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta:

Indomedia Pustaka.

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

67

Sutanto Wiji, Marjono, Murni Ramli. 2018. Penggunaan Problem Based Learning

untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran

Biologi Peserta Didik Kelas VII F di Salah Satu SMP Negeri di

Surakarta.BIOEDUKASI: Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11, Nomor 1

Halaman 61 – 65. p-ISSN: 1693-265X e-ISSN: 2549-0605 Februari 2018.

Supiandi Markus Iyus, Hendrikus Julung. 2016. Pengaruh Model Problem Based

Learning (PBL) terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah dan Hasil

Belajar Kognitif Siswa Biologi SMA. Jurnal Pendidikan Sains Vol. 4 No.

2, Juni 2016, Hal 60–64. Tersedia Online di

http://journal.um.ac.id/index.php/jps/ ISSN: 2338-9117/EISSN: 2442-3904.

Widiasworo, Erwin. 2018. Stategi Pembelajaran Edu Taintmen berbasis karakter

Yogyakarta: Ar-RuzzMedia

Zarkasyi, Wahyudin. 2018. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT

Refika Aditama.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

68

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP

2. Lembar kerja Peserta didik (LKPD)

3. Soal Pret-test dan Post-tes

4. Silabus

5. Kisi-kisi Soal

6. Kunci Jawaban

7. Daftar Nilai Peserta Didik

8. Lembar kerja Peserta Didik

9. Hasil Analisis Data

10. Dokumentasi Penelitian

11. Absen

12. Rekapitulasi Nilai peserta didik

13. Lembar Observasi Peserta didik

14. Lembar Observasi Guru

15. Persuratan

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

69

Lampiran 1: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 1 Pakue

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Materi Pokok : Virus

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit. (2 x pertemuan) 6 jp

A. Kompetisi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif

dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

70

4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.4. Menganalisis struktur, replikasi, dan peran

virus dalam kehidupa.

3.4.1. Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus

3.4.2. Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.

3.4.3. Mendeskripsikan replikasi virus

3.4.4. Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang

disebabkan oleh virus

4.4. Membuat usulan tindakan prefentif untuk

meminima-lisir dampak dampak infeksi

virus HIV, Herves,dll. pada manusia dan

menjelaskan peran virus dalam rekayasa

genetika.

4.4.1. Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak

infeksi virus.

C. Tujuan Pembelajaran

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus

2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

71

3. peserta didik diharapkan dapat Mendeskripsika replikasi virus

4. peserta didik diharapkan mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan oleh virus.

5. peserta didik diharapkan dapat merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak infeksi virus.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian Virus dan Ciri-ciri Virus

2. Struktur tubuh dan bentuk-bentuk tubuh virus

3. Replikasi virus

4. Peranan virus bagi kehidupan

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran

1. Pendekatan : Sciencetific

2. Metode : Tanya jawab, diskusi, presentasi, dan ceramah

3. Model Pembelajaran : Problem Based Learning.

F. Media, Alat dan Sumber belajar

1. Media :

- PPT

2. Alat/Bahan :

- Penggaris, spidol, papan tulis

- Laptop

- Slide presentasi (PPt)

3. Sumber belajar

- Buku paket Peserta didik

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

72

- LKPD

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran

virus dalam kehidupa.

3.4.1 Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus.

3.4.2 Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya.

Rincian Kegiatan pembelajaran

Guru Pesera Didik Alokasi waku

Pendahuluan (apersepsi)

Guru Mengucapkan salam pembuka dan meminta ketua kelas

untuk memimpin do’a sebelum pelajaran dimulai.

Guru Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan peserta

didik yang tidak hadir.

Guru Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan KD dan

Indikator tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Fase 1:

Oreantasi peserta didik pada masalah

Pendahuluan (apersepsi)

Peserta didik Menjawab salam dan bedoa

bersama.

Mendengarkan dan menjawab guru

Peserta didik Menyimak

15 menit

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

73

Guru memunculkan masalah dengan memberikan tanya jawab

pada peserta didik “apa yang dipelajari pada materi

sebelumnya?”,“bagaimana keterkaitan antara materi sebelumnya

dengan materi yang akan dipelajari, yaitu materi virus?”,“apakah

balita di lingkungan rumahmu melakukan vaksinasi? “mengapa

balita perlu melakukan vaksinasi?”

Menanyakan peserta didik tentang apa yang mereka ketahui

tentang virus. “apakah pengertian virus ? apa saja ciri-ciri virus ?

dan bagaimanakah bentuk tubuh virus ? ada yang tahu ?

Menjawab pertanyaan sesuai kemampuan

yang dimiliki.

Menyimak dan menjawab pertanyaan

guru.

(Kegiatan Inti)

Fase 2:

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

Guru mengintruksikan peserta didik untuk membuat kelompok,

dengan menghitung 1-6.

Fase 3 :

Membimbing penyelidikan individual maupun

kelompok.

(Kegiatan Inti)

Fase 2:

Mengorganisasikan peserta didik

untuk belajar.

Peserta didik berhitung 1-6 dan

berkumpul berdasarkan angka kemudian

memilih ketua kelompok.

105 menit

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

74

Mengumpulkan data

Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Mengamati

Guru memberikan LKPD dan mengamati tiap kelompok dalam

memecahkan masalah mengenai “Virus menginfeksi bakteri”

“ciri-ciri” Dan “struktur tubuh virus”.

Menanya

Guru bertanya bagaimana kelompok mendefinisikan dan

mengorganisiasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut.

Fase 4 :

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Mengasosiasikan

Guru meminta perwakilan kelompok peserta didik

menjelaskan/memaparkan “Virus menginfeksi bakteri”

Fase 5 :

Menganalisis dan mengevaluasi proses-proses dalam

Mengumpulkan data

Bersama-sama teman kelompok mencari

reverensi/sumber dari buku.

Mengamati

Mengamati masalah yang disajikan

dalam LKPD. kemudian mendiskusikan

untuk memecahkan masalah.

Menanya

Perwakilan kelompok menjawab.

Mengasosiasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

75

pemecahan masalah.

Mengkomunikasikan

Guru membatu peserta didik untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.

Mengkomunikasikan

Menyimak penyampaiaan guru.

Penutup)

Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang

materi yang telah dipelajari.

Guru menyimpulkan materi pertemuan yang telah di pelajari.

Guru menyampaikan materi yang akan di bahas pada pertemuan

selanjutnya.

Guru menutup pembelajaran (salam penutup).

(Penutup)

Menyimak dan menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari.

Menyimak

Menjawab

Menjawab salam.

15 meni

Pertemuan kedua

Kompetensi Dasar Indikator

3.4 Menganalisis struktur, replikasi, dan peran

virus dalam kehidupa.

3.4.3 Mendeskripsikan replikasi virus.

3.4.4 Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit

yang disebabkan oleh virus

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

76

4.4.1 Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir

dampak infeksi virus.

Rincian Kegiatan pembelajaran

Guru Pesera Didik Alokasi waku

Pendahuluan (apersepsi)

Guru Mengucapkan salam pembuka dan meminta ketua kelas

untuk memimpin do’a sebelum pelajaran dimulai.

Guru Mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan peserta

didik yang tidak hadir.

Guru mengulas materi pertemuan yang lalu.

Guru Memotivasi peserta didik dengan menyampaikan KD dan

Indikator tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Fase 1:

Oreantasi peserta didik pada masalah

Guru memunculkan masalah dengan memberikan tanya jawab

pada peserta didik “bagaimanakah stuktur tubuh virus?

“mengapa seseorang bisa terkena cacar air ?”, bagaimanakah

proses terinfeksinya?” “apakah kalian tau apa arti replikasi ?

Pendahuluan (apersepsi)

Peserta didik Menjawab salam dan bedoa

bersama.

Mendengarkan dan menjawab guru

Mendengarkan dan menjawab guru

Peserta didik Menyimak

Menjawab pertanyaan sesuai kemampuan

yang dimiliki.

15 menit

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

77

“apakah ada virus yang menguntungkan bagi kesehatan

manusia?

(Kegiatan Inti)

Fase 2:

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.

Guru meminta peserta didik untuk duduk dengan anggota

kelompoknya.

Fase 3 :

Membimbing penyelidikan individual maupun

kelompok.

Mengumpulkan data

Guru membantu peserta didik untuk mengumpulkan informasi

yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Mengamati

Guru memberikan LKPD dan mengamati tiap kelompok dalam

memecahkan masalah mengenai “Penyakit yang disebabkan

oleh virus”. “struktur tubuh virus dan bentuk-bentuk virus ”

(Kegiatan Inti)

Mengorganisasikan peserta didik

untuk belajar.

Peserta didik duduk dengan anggota

kelompoknya

Mengumpulkan data

Bersama-sama teman kelompok mencari

reverensi/sumber dari buku.

Mengamati

Mengamati masalah yang disajikan

dalam LKPD. kemudian mendiskusikan

untuk memecahkan masalah.

Menanya

105 menit

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

78

“Proses replikasi Virus”.

Menanya

Guru bertanya bagaimana kelompok mendefinisikan dan

mengorganisiasikan tugas belajar yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut.

Fase 4 :

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

Mengasosiasikan

Guru meminta perwakilan peserta didik untuk menjelaskan

proses replikasi virus dan dan memberikan contoh peranan virus

bagi kehidupan.

Fase 5 :

Menganalisis dan mengevaluasi proses-proses dalam

pemecahan masalah.

Mengkomunikasikan

Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau

evaluasi terhadap proses pemecahan masalah yang dilakukan.

Perwakilan kelompok menjawab.

Mengasosiasikan

Peserta didik mempresentasikan hasil

diskusi kelompok.

Mengkomunikasikan

Menyimak penyampaiaan guru.

(Penutup) (Penutup) 15 meni

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

79

Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang

materi yang telah dipelajari dan mengapresiasi peserta didik

juga kelompok yang telah mampu menguasai materi virus.

Guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari dari pertemuan

pertama sampai pertemuan terakhir.

Guru menutup pembelajaran (salam penutup).

Menyimak dan menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari.

Menyimak

Menjawab salam.

H. Penilaian

1. Tes penilaian : Tes tertulis

2. Bentuk instrument : Pilihan ganda (Multiple choice)

Kolaka utara, ,November, 2019

Guru Biologi

Peneliti

Irmawati, S.Pd Nurul ardita

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

80

UNTUK KELAS X SMA/MA

Lampiran 2 : Lembar kerja Peserta didik (LKPD)

80

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

81

Virus

Standar kompetensi :

Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan mahluk hidup.

Kompetensi Dasar :

Menganalisis struktur, replikasi, dan peran virus dalam

Indikator :

1. Menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus

2. Menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan

fungsinya.

3. Mendeskripsikan replikasi virus

4. Mengidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang

penyakit yang disebabkan oleh virus

5. Merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk

meminimalisir dampak infeksi virus.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

82

A. Pengertian Virus

Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus

adalah parasit mikroskopik yang menginfeksisel organisme biologis. Secara

umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang

mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA)

atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang

berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar

tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu

memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau RNA), dapat

bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel inang

(parasit obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan

dicairkan. Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.

Partikel virus secara keseluruhan ketika berada di luar inang yang terdiri dari

asam nukleat yang dikelilingi oleh protein dikenal dengan nama virion. Virion

tidak melakukan aktivitas biosinteis dan reproduksi.

B. Ciri-ciri virus

Adapun ciri-ciri virus yaitu sebagai berikut :

1. Memiliki sifat peralihan dari mahluk hidup dengan benda mati.

2. Virus hanya dapat hidup pada sel atau jaringan yang hidup.

3. Virus dibentuk oleh sebuah vartikel yang disebut virion yang mengandung

DNA atau RNA saja.

4. Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebutmasih memiliki daya patogen

apabila diinfeksikan ke organisme hidup.

5. Bersifat aseluler (tidak memiliki sel) dan tidak memiliki organel-organel

sel.

C. Stuktur tubuh virus

1. Kabsid Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas

protein. Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikar satu sama lain.

Fungsi :

a. Memberi bentuk virus

b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan

c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

83

2. Isi Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul

pembawa sifat keturunan yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki

satu asam nukleat saja yaitu satu DNA/ satu RNA saja, tidak kedua-

duanya. Asam nukleat sering bergabung dengan protein disebut

nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan berisi RNA/ DNA, virus fage berisi

DNA.

3. Kepala

Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid

tersusun oleh satu unit protein yang disebut kapsomer.

4. Ekor

Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk

menempelkan tubuh virus pada sel inang.

D. Bentuk-bentuk tubuh virus

1. Virus bentuk spiral (helical)

2. Virus bentuk ikosahedron (polyhedral)

3. Virus bentuk berpelindung (enveloped)

4. Virus bentuk kompleks (compleks)

E. Replikasi virus

Perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein

virus, dimana protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan

kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-

jenis virus lainnya, Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa

beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan

dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

1. Siklus lisis

Siklus lisis adalah siklu reproduksi atau replikasi genom virus

yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis

mengacu pada tahapan akhirdari infeksi, yaitu saat sel inang bakteri lisis

atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan di dalam sel inang

tersebut.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

84

2. Siklus lisogenik

Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa

meng-hancurkan sel inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam

kromosom bakteri, integrasi ini disebut profaga. Istilah lisogenik

mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi tertentu dapat

menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya

pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia

tertentu, hal inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme

reproduksinya dari cara lisogenik menjadi cara lisis.

F. Peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan

oleh virus

Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran, yaitu peran virus sebagai

mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan. Virus yang

menguntungkan: Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika

karena dapat digunakan untuk cloning gen(reproduksi DNA yang secara

genetis identik).

Virus yang merugikan :Virus yang dapat merugikan karena

menyebabkan berbagai jenis penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan

Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis

protein virus dan virion baru; jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus dapat

sedikit dapat banya.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

85

LKPD 1.1

Mengidentifikasi ciri-ciri virus, struktur dan bentuk-bentuk

virus berkaitan dengan fungsinya.

Kegiatan 1

Mari cari solusi

Virus menginfeksi Bakteri

Baktrioflag atau sering disingkat sering disingkat fag ditemukan

oleh dua orang ahli frederk twork (1913) dan felix d’herelle sebagai

parikel yang menyebabkan sel bakeri lisis (pecah) nama bakerioflag berasal

dari kaa baceri (bahasa inggris) dan kaa phagein (bahasa yunani) yang

arinya makan.

Srukur bakerioflag erdiri dari kepala, ekor dan serabu ekor kepala

erdiri dari asam nuklea yang diselubungi kapsid berbenuk polyhedral.

Serabu ekor merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi unuk

menancapkan diri merupakan perpanjangan ekor yang berfungsi unuk

menancapkan diri kebagian ubuh bakeri.

Kunci masalah

Bakerioflag adalah virus pemakan bakteri,

sebagaimanah kita tahu bahwa virus tidak dapat dikategorikan

sel, karena tidak mempunyai protoplasma dan nukleus, virus

juga berukuran sangat kecil bahkan biasa mencapai 50 kali

lebih kecil dari bakteri, tapi mengapa virus dapat menginfeksi

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

86

Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

Jawaban ..........................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

87

Kerjakan soal-soal dibawah ini !

1. Sebutkan ciri-ciri virus !

a. …………………..

b. ………………….

c. ………………….

d. ………………….

e. …………………

2. Berdasarkan gambar berikut tuliskan bagian-bagian tubuh virus bakteriofag

dan fungsinya masing-masing !

3. Gambarkan 4 bentuk-bentuk tubuh virus !

Jawaban ………………………………

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

88

Kelompok :

Ketua Kelompok :

Anggota kelompok : 1.

2.

3.

4.

5.

LKPD 1.2

Mendeskripsikan replikasi virus, mengidentifikasi peran

dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang

disebabkan oleh virus.

Kegiatan 2

Mari cari solusi

Penyakit yang disebabkan oleh virus.

Ketika Mirna pulang dari sekolah ia merasa sangat kelelahan,

pusing, sakit tenggorokan dan tidak punya selera untuk makan.

Beberapa hari kemudian badannya demam dan timbul ruam yang

gatal serupa melepuh pada kulit, serta bintik–bintik merah

dibadannya. Ketika diperiksa kedokter ternyata mirna menderita

penyakit yang disebabkan oleh virus.

Kunci masalah

Berdasarkan kasus di atas maka penyakit apa yang

diderita oleh mirna ? virus apa yang menyebabkan penyakit

tersebut ? bagaimana proses penanggulangannya ?

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

89

Jawaban ..........................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

1. Perkembang biakan virus dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan daur litik dan

daur lisogenik. Jelaskan tahapan masing-masing daur dan perbedaannya !

a. Daur litik ….

Jawaban ………………………………………………………….

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

90

b. Daur lisogenik….

Jawaban ………………………………………………………….

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

2. Sebutkan 5 peranan virus yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia

yang disebabkan oleh virus !

Jawaban ………………………………………………………….

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

.........................................................................................................

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

91

Lampiran 3 : Soal Pret-test dan Post-tes

Petunjuk menjawab soal:

1. Sebelum menjawab soal, tulislah nama dan nomor presensi secara lengkap

pada Lembar

2. Jawab yang disediakan.

3. Periksa dan bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab.

4. Kerjakan soal yang menurut kamu mudah terlebih dahulu.

5. Tidak diperkenankan melihat pekerjaan teman lain.

6. Berikanlah tanda silang (x) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e yang

menurut kamu benar

pada lembar jawab yang tersedia.

1. Berikut ini yang bukan merupakan sifat-sifat dari virus adalah …..

a. Bentuk dan ukuran virus bervariasi

b. Virus bukan sel, jadi tidak memiliki protoplasma

c. Virus dapat aktif pada makhluk hidup yang spesifik

d. Hanya memiliki satu macam asam nukleat (AND atau ARN)

e. Untuk reproduksinya hanya membutuhkan bahan anorganik saja

2. Perhatikan gambar berikut ini.

Bagian yang ditunjuk berfungsi untuk ....

a. pergerakan virus

b. reproduksi virus

Mata pelajaran : Biologi

Materi pokok : Virus

Kelas/Smst : X / Ganjil

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

92

c. pergerakan bakteri

d. menancapkan diri ke bakteri

e. menancapkan diri ke berbagai substrat

3. Perhatikan gambar berikut ini.

Pada virus, struktur di atas diselubungi oleh ....

a. Virion

b. Kapsid

c. Vaksin

d. Hospes

e. Partikel virus

4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Struktur yang ditunjuk oleh tanda panah tersusun atas ....

a. Protein

b. Kolesterol

c. Fosfolipid

d. Karbohidrat

e. Glikoprotein

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

93

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada tahapan penetrasi, bagian yang berperan adalah nomor ....

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. 5

6. Virus influenza memiliki struktur aksesori yang membantu virus

menginfeksi sel inang. Struktur aksesori tersebut tersusun dari ...

a. Protein, fosfolipid, dan glikoprotein

b. Protein, fosfolipid, dan glikolipid

c. Protein, DNA, dan karbohidrat

d. Protein, karbohidrat, dan lipid

e. Protein, DNA, dan fosfolipid

7. Temuan Stanley bahwa sebagian virus bisa dikristalisasi merupakan berita

yang menarik sekaligus membingungkan, karena sel paling sederhana

sekalipun tidak bisa beregregasi menjadi kristal teratur. Oleh karena itu,

virus tidak digolongkan ke dalam sel, karena ...

a. Virus tidak memiliki organel

b. Virus tidak dapat menyintesis DNA

c. Virus hanya dapat hidup pada organisme hidup

d. Tidak memiliki sitoplasma dan membran plasma

e. Dapat membentuk kristal di luar sel organisme

1

5

4

3

2

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

94

8. Perhatikan gambar virus di bawah ini.

Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu ....

a. Virus yang membentuk kapsid heliks

b. Virus yang dapat menginfeksi bakteri

c. Virus yang membentuk kapsid polihedral

d. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan

e. Virus yang memiliki amplop bermembran (membran envelope)

9. Virus menggunakan perlengkapan dan mol ekul-molekul kecil sel

inangnya untuk bereproduksi. Oleh karena itu virus dapat dikatakan

sebagai ....

a. Parasit

b. Substansi aseluler

c. Substansi tak hidup

d. Partikel penginfeksi

e. Parasit obligat intraselular

10. Virus adalah substansi yang dapat menggandakan dirinya sendiri.

Komponen berikut mana yang terdapat pada virus dan berperan dalam

penggandaannya ...

a. Inti

b. Kapsid

c. Sentriol

d. Materi genetic

e. Selubung protein

11. Virus tidak dapat dikelompokkan ke dalam makhluk hidup karena ....

a. Virus dapat dikristalkan

b. Virus berukuran sangat kecil

c. Virus dapat melakukan replikasi

d. Virus dapat menularkan penyakit

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

95

e. Virus tidak memiliki sitoplasma

12. Virus tidak tampak memiliki organisasi sel seperti makhluk hidup lainnya.

Hal ini bisa tampak bahwa virus ...

a. Terbungkus oleh selubung protein

b. Tidak dapat mensintesis protein sendiri

c. Dapat berkembangbiak dalam medium agar

d. Dapat berkembangbiak dalam biakan sel hewan

e. Tidak dapat memperbanyak diri dalam medium yang bebas makhluk

hidup lain

13. Perbedaan antara virus dan bakteri dapat dilihat dari, kecuali ...

a. Ukuran

b. Materi genetik

c. Struktur tubuh

d. Perkembangbiakan

e. Aktivitas metabolism

14. Perhatikan daftar ciri-ciri berikut ini:

1. Memiliki organisasi sel

2. Merupakan organisme autotrof

3. Mempunyai materi genetik

4. Bentuk tubuh batang, oval, dan huruf T

5. Mempunyai selubung yang disebut kapsid

Ciri-ciri virus ditunjukkan oleh nomor

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 2, dan 4

c. 1, 2, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 3, 4, dan 5

15. Setelah DNA virus masuk ke sel bakteri, fungsi DNA bakteri akan diambil

alih oleh DNA virus. Tujuan tindakan ini adalah ...

a. Melipatgandakan bakteri

b. Untuk menghancurkan bakteri

c. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

96

d. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan

sel

e. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi

enzim baru

16. Virus yang menginfeksi bakteri disebut ...

a. Profag

b. Mikrofa

c. Mikrobakteri

d. Bakteriofag

e. Makrobakteri

17. Virus DNA beruntai ganda bisa bereplikasi melalui dua mekanisme.

Replikasi virus yang diakhiri dengan matinya sel inang disebut ....

a. Lisis I

b. Siklus litik

c. Proliferasi

d. nfeksi sel inang

e. Siklus lisogenik

18. Ketika berada dalam daur lisogenik, bakteri yang terinfeksi virus tidak

menunjukkan gejala terganggu karena ...

a. DNA virus belum aktif

b. Virus tidak bersifat parasit

c. Bakteri mampu melawan virus

d. Jumlah asam nukleat virus masih sedikit

e. Virus belum menginjeksikan materi genetik

19. Virus mempunyai ciri-ciri sebagai benda mati yaitu….

a. dapat dikristalkan

b. belum merupakan sel

c. terdiri atas ADN atau ARN saja

d. hanya dapat hidup pada sel hidup

e. dapat hidup dalam medium agar-agar

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

97

20. Di bawah ini yang merupakn ciri-ciri yang benar tentang virus yaitu …..

Klasifikasi virus yaitu dibawah tingkat seluler organisasi biologis

a. Partikel virus memiliki DNA dan RNA

b. Perakitan kapsid virus dari protein memerlukan sel inang

c. Partikel virus bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya

d. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai

pada pelepasan partikel-partikel virus baru

21. Saat imunisasi seorang bayi diberi vaksin polio. Hal ini dilakukan agar

bayi tidak terkena penyakit polio. Bagaimanakah mekanisme kerja vaksin

dalam mencegah bayi terkena polio ....

a. Vaksin akan melumpuhkan virus

b. Vaksin akan merusak struktur virus, sehingga infeksi tidak akan terjadi

c. Vaksin akan langsung membunuh virus yang masuk ke dalam sel

tubuh

d. Vaksin akan merangsang enzim di dalam tubuh untuk menghancurkan

virus

e. Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk

membangkitkan pertahanan terhadap virus polio

22. Azidothymidine (AZT) dapat menghambat replikasi virus. Reproduksi

virus yang dimaksud adalah virus ...

a. HIV

b. Cacar

c. Campak

d. Hepattis

e. Herpesvirus

23. Pembuatan antitoksin dimulai dengan menggabungkan DNA virus dan

DNA manusia yang mengontrol sintesis antitoksin. Selanjutnya gen

tersebut digabungkan ke sel bakteri. Dari uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa ...

a. Virus diekstraksi

b. Virus dapat membawa gen manusia

c. Virus dapat memproduksi antibakteri

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

98

d. Virus dapat dititipi gen dari manusia

e. Virus dapat mengontrol sintesis antitoksin

24. Seseorang yang terinfeksi HIV akan mudah terserang berbagai penyakit.

Hal ini dapat terjadi karena ...

a. Penurunan kadar eritrosit

b. Kerusakan hati dan limfa

c. Peningkatan kadar eritrosit

d. Peningkatan kadar trombosit

e. Rapuhnya sistem kekebalan tubuh

25. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas menunjukkan tanaman yang terinfeksi oleh ....

a. Tungro

b. Mozaik Virus

c. New Castle Disease

d. Foot and Mouth Disease

e. Citrus Vein Phloem Degeneration

26. Agar bisa menyebabkan pandemi pada manusia, virus flu burung/ H5N1

harus ….

a. Menjadi lebih patogenik

b. Muncul sendiri pada ayam

c. Menyebar ke primata sampai simpanse

d. Mampu menular dari manusia ke manusia

e. Berkembang menjadi strain virus dengan kisaran inang yang

berbeda

27. Perhatikan tabel di bawah ini.

No Penyakit

1 Tuberculosis

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

99

2 Disentri

3 Influenza

4 Demam berdarah dengue

5 Polio

Dari tabel di atas, manakah penyakit yang disebabkan oleh virus ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 4

c. 1, 3, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 3, 4, dan 5

28. Di bawah ini penyakit yang disebabkan oleh virus:

1) New Castle Disease

2) Citrus Vein Phloem Degeneration

3) Foot and Mouth Disease

4) Tobacco Mozaik Virus

5) Tungro

Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah ....

a. 1, 4, dan 5

b. 1, 2, dan 5

c. 3, 4, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 2, 4, dan 5

29. Seseorang menderita pusing, nyeri dan demam. Selanjutnya muncul ruam-

ruam di tubuh korban lalu diikuti dengan diare dan muntah seperti biasa.

Proses ini terjadi selama 8-10 hari. Fase kritis selanjutnya adalah separuh

penderita mengalami kencing darah atau muntah darah. Berdasarkan

gejala di atas, maka orang tersebut menderita penyakit . ...

a. AIDS

b. Ebola

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

100

c. Cacar

d. Hepatitis

e. Tuberculosis

30. Virus tungro adalah virus yang merupakan parasit pada tanaman padi

penyebarnya adalah wereng coklat dan wereng hijau. Penyakit yang

disebabkan oleh virus ini mengakibatkan ...

a. Tanaman tidak berbuah

b. Tanaman tidak berbunga

c. Tanaman menjadi kerdil

d. Tanaman menjadi besar dan layu

e. Tanaman tidak terjadi penyerbukan

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

101

Lampiran 4 : Silabus

SILABUS

Mata Pelajaran : Biologi

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Pakue

Kelas / Semester : X/Ganjil

Tahun Pelajaran : 2018/2019

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

3.4 Menganalisis

struktur dan

replikasi, serta

peran virus dalam

aspek kesehatan

masyarakat.

4.4 Melakukan

kampanye

tentang bahaya

virus dalam

Virus

Ciri-ciri virus

Struktur tubuh

virus

Replikasi virus

Peranan virus bagi

kehidupan

Mengkaji berbagai

kasus penyakit yang

disebabkan oleh virus,

seperti influenza,

AIDS, flu burung

melalui berbagai

media informasi

Mendiskusikan,

menjelaskan dan

mengaitkan proses

perkembangbiakan,

3 x

45menit

3 JP

Buku Peserta

didik

LKPD

Tertulis

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

102

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Aloksi

Waktu Sumber Belajar Penilaian

kehidupan

terutama bahaya

AIDS

berdasarkan

tingkat

virulensinya

melalui berbagai

media informasi.

cara pencegahan,

penyebaran virus serta

dampak sosial-

ekonomi bagi

kehidupan manusia

dan

mempresentasikannya

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

103

Lampiran 5 : Kisi-kisi Soal

KISI-KISI SOAL

Sekolah : SMA Negeri 1Pakue

Mata Pelajaran : Biologi (Materi Virus)

Kelas/ Semester : X/ Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (90 menit)

Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran N0 Jenjang kemampuan Jumlah Kunci

jawaban

C

1

C2 C3 C4 C5 C6

3.4. Menganalisis

struktur,

replikasi, dan

peran virus

dalam kehidupa.

3.4.1. Menjelaskan

pengertian virus

dan

mengidentifikasi

ciri-ciri virus

Peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan pengertian virus

dan mengidentifikasi ciri-ciri

virus

1 √

7

e

2 √ d

3 √ b

4 √ a

5 √ e

6 √ b

7 √ a

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

104

3.4.2 Menjelaskan

struktur dan

bentuk-

bentuk virus

berkaitan

dengan

fungsinya.

Peserta didik diharapkan dapat

menjelaskan struktur dan

bentuk-bentuk virus berkaitan

dengan fungsinya.

8 √

6

e

9 √ a

10 √ e

11 √ e

12 √ d

13 √ e

3.4.3Mendeskripsi

ka replikasi

virus

peserta didik diharapkan

dapat Mendeskripsika

replikasi virus

14 √

5

a

15 √ d

16 √ d

17 √ b

18 √ b

3.4.4Mengidentifi

kasi peran

dalam

aspekkeseha

tan manusia

tentang

penyakit

yang

peserta didik diharapkan

mengidentifikasi peran dalam

aspek kesehatan manusia

tentang penyakit yang

disebabkan oleh virus

19 √

8

d

20 √ c

21 √ d

22 √ b

23 √ a

24 √ a

25 √ a

26 √ b

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

105

disebabkan

oleh virus

4.4. Membuat

usulan tindakan

prefentif untuk

meminima-lisir

dampak

dampak infeksi

virus HIV,

Herves,dll.

pada manusia

dan

menjelaskan

peran virus

dalam rekayasa

genetika.

4.4.1. Merancang

gagasan tentang

tindakan

prefentif untuk

meminimalisir

dampak infeksi

virus.

peserta didik diharapkan dapat

merancang gagasan tentang

tindakan prefentif untuk

meminimalisir dampak infeksi

virus.

27 √

12

a

28 √ e

29 √ a

30 √ c

31 √ e

32 √ d

33 √ d

34 √ e

35 √ a

36 √ e

37 √ e

38 √ e

39 √ b

40 √ c

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

106

Lampiran 6: Kunci Jawaban

KUNCI JAWABAN

Nomor soal Jawaban Nomor soal Jawaban

1 E 16 D

2 D 17 B

3 B 18 A

4 A 19 A

5 E 20 A

6 A 21 E

7 E 22 A

8 A 23 D

9 E 24 E

10 D 25 E

11 A 26 E

12 B 27 E

13 B 28 E

14 E 29 B

15 C 30 C

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

107

Lampiran 7 : Daftar Nilai Peserta Didik

Daftar nilai hasil belajar kelas X Ipa 1

KELAS EKSPERIMEN

NO NAMA MAHASISWA PRE-TEST POST-TEST

1 AGUSINA 23 97

2 AMELIA 43 83

3 A. MUH. ISKANDAR 63 80

4 A. NURHALISA AWALIA 13 80

5 A. YULIADI AMDA 30 73

6 ARDIYANSYAH 30 93

7 ARUM WIKA HAPSARI 50 90

8 ARYA 47 90

9 AUDY NURFADILLAH 40 83

10 BESSE FITRI 20 80

11 CINTA ASMAUL 60 77

12 FIKSAL FIKLI 33 70

13 GUNADI 30 67

14 HARIYANTI 10 73

15 IKSAL 20 80

16 INDAR WATI 30 90

17 KHUSNUL AMALIA 37 90

18 M. AIKAL ANASTU 43 77

19 MUH. RIFKY 20 83

20 MUH. ADIT ASHARI 33 93

21 NILMAYANI 30 73

22 NOVI YUNASTI 23 77

23 NUR AKIBAH 20 80

24 NUR AMALIA 40 87

25 RADIATUL ADEWIA 23 97

26 RISKY AMELIA 23 83

27 RUSNI FATIMAH 30 87

28 SARINA 43 93

29 SASMI 50 83

30 SATRIANI 33 93

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

108

Daftar nilai hasil belajar kelas X Ipa 5

KELAS KONTROL

NO NAMA SISWA PRE-TEST POST-TEST

1 A. CHELSIE OLIVIA 20 37

2 AHMAD SYARIF HIDAYA 13 63

3 AIDIL 20 40

4 ALYAN RAMADHANI 43 47

5 AMINAH 37 40

6 ARIF MULIAWAN 40 60

7 ARMILA 27 70

8 ARNIS MONICA 10 83

9 ATRIANA WULANDARI 13 63

10 NOVA 10 63

11 FERDY 20 63

12 HEBRI ADI SANJAYA 20 70

13 HERUL 13 57

14 IDIL AKBAR 30 73

15 KHAEREUN NISA 13 63

16 KHOEREUN NISA 13 63

17 MAGFIROH 30 60

18 MEYKHA JUMILIAYANDA. M 23 50

19 MELDA PURI MILIADI 17 57

20 MUH. SATRIO ABDILLAH 23 47

21 NABILA. S 33 47

22 NUR ASISA 33 73

23 NURFADILLAH 23 60

24 PUSPA SARI 33 73

25 RHYVALDO SUARAN 23 50

26 RINI RAHMAT 13 47

27 RIYANTI 30 60

28 SABRIANI 10 60

29 SAINUDDIN 30 43

30 SAPUTRI 20 77

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

109

Lampiran 8 : Lembar kerja Peserta Didik

LEMBAR JAWABAN

PRETTES KELAS EKSPERIMEN & KONTROL

NAMA :

KELAS :

NO ABSEN :

1. a B c D e 16. A b c d e

2. a B c D e 17. A b c d e

3. a B c D e 18. A b c d e

4. a B c D e 19. A b c d e

5. a B c D e 20. A b c d e

6. a B c D e 21. A b c d e

7. a B c D e 22. A b c d e

8. a B c D e 23. A b c d e

9. a B c D e 24. A b c d e

10. a B c D e 25. A b c d e

11. a B c D e 26. A b c d e

12. a B c D e 27. A b c d e

13. a B c D e 28. A b c d e

14. a B c D e 29. A b c d e

15. a B c D e 30. A b c d e

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

110

LEMBAR JAWABAN

POSTTES KELAS EKSPERIMEN & KONTROL

NAMA :

KELAS :

NO ABSEN :

1. a B c D e 16. a b c d e

2. a B

c D e 17. a b c d e

3. a B

c D e 18. a b c d e

4. a B

c D e 19. a b c d e

5. a B

c D e 20. a b c d e

6. a B

c D e 21. a b c d e

7. a B

c D e 22. a b c d e

8. a B

c D e 23. a b c d e

9. a B

c D e 24. a b c d e

10. a B

c D e 25. a b c d e

11. a B

c D e 26. a b c d e

12. a B

c D e 27. a b c d e

13. a B

c D e 28. a b c d e

14. a B

c D e 29. a b c d e

15. a B

c D E 30. a b c d e

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

111

Lampiran 9 : Hasil Analisis Data

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Hasil Pre-Test E .133 30 .183 .962 30 .351

Post-Test

E .126 30 .200

* .963 30 .379

Pre-Test K .150 30 .085 .937 30 .076

Post-Test

K .146 30 .102 .963 30 .366

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Hasil Pre-Test E Mean 33.00 2.367

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 28.16

Upper

Bound 37.84

5% Trimmed Mean 32.61

Median 30.00

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

112

Variance 168.138

Std. Deviation 12.967

Minimum 10

Maximum 63

Range 53

Interquartile Range 20

Skewness .506 .427

Kurtosis -.071 .833

Post-Test

E

Mean 83.40 1.475

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 80.38

Upper

Bound 86.42

5% Trimmed Mean 83.50

Median 83.00

Variance 65.283

Std. Deviation 8.080

Minimum 67

Maximum 97

Range 30

Interquartile Range 13

Skewness -.095 .427

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

113

Kurtosis -.792 .833

Pre-Test K Mean 22.77 1.723

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 19.24

Upper

Bound 26.29

5% Trimmed Mean 22.41

Median 21.50

Variance 89.082

Std. Deviation 9.438

Minimum 10

Maximum 43

Range 33

Interquartile Range 17

Skewness .394 .427

Kurtosis -.789 .833

Post-Test

K

Mean 58.63 2.154

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 54.23

Upper

Bound 63.04

5% Trimmed Mean 58.54

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

114

Median 60.00

Variance 139.137

Std. Deviation 11.796

Minimum 37

Maximum 83

Range 46

Interquartile Range 18

Skewness -.033 .427

Kurtosis -.633 .833

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

pret

test

Based on Mean 2.037 1 58 .159

Based on Median 1.462 1 58 .231

Based on Median and

with adjusted df 1.462 1 48.371 .232

Based on trimmed

mean 1.975 1 58 .165

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

115

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

post-test Based on Mean 3.578 1 58 .064

Based on Median 2.758 1 58 .102

Based on Median and

with adjusted df 2.758 1 48.754 .103

Based on trimmed

mean 3.610 1 58 .062

post-test kelas eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 67 1 3.3 3.3 3.3

70 1 3.3 3.3 6.7

73 3 10.0 10.0 16.7

77 3 10.0 10.0 26.7

80 5 16.7 16.7 43.3

83 5 16.7 16.7 60.0

87 2 6.7 6.7 66.7

90 4 13.3 13.3 80.0

93 4 13.3 13.3 93.3

97 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

116

Statistics kelas eksperimen

post-test Kelas

N Valid 30 30

Missin

g 0 0

Mean 83.40 1.00

Median 83.00 1.00

Std. Deviation 8.080 .000

Variance 65.283 .000

Range 30 0

Minimum 67 1

Maximum 97 1

post-test kelas kontrol

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 37 1 3.3 3.3 3.3

40 2 6.7 6.7 10.0

43 1 3.3 3.3 13.3

47 4 13.3 13.3 26.7

50 2 6.7 6.7 33.3

57 2 6.7 6.7 40.0

60 5 16.7 16.7 56.7

63 6 20.0 20.0 76.7

70 2 6.7 6.7 83.3

73 3 10.0 10.0 93.3

77 1 3.3 3.3 96.7

83 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

117

Statistics

post-test Kelas

N Valid 30 30

Missi

ng 0 0

Mean 58.63 1.00

Median 60.00 1.00

Mode 63 1

Std. Deviation 11.796 .000

Variance 139.137 .000

Range 46 0

Minimum 37 1

Maximum 83 1

Group Statistics pos_kurang_pre (nilai selisi)

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

pos_kurang_pr

e

Eksperime

n 30 50.4000 14.60184 2.66592

Kontrol 30 35.8667 16.52111 3.01633

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

118

Uji N-Gain Independen Sampel T-tes Leneven’s Tes

for equality of

variances

t-test quality of means

f Sig t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

error

Differen

ce

95% confidence interval

of the difference

Lower Upper

Post_Kurang_Pre Equal variance

Assumed

Equal variance not

Assumed

.433 .513 3.610

3.610

58

57.137

.001

.001

14.53333

14.53333

4.02559

4.02559

6.47524

6.47265

22.59142

22.59402

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

119

Descriptives NGain_score

Kelas Statistic Std. Error

NGain_scor

e

Eksperime

n

Mean .7418 .02530

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound .6901

Upper

Bound .7936

5% Trimmed Mean .7466

Median .7601

Variance .019

Std. Deviation .13860

Minimum .43

Maximum .96

Range .54

Interquartile Range .20

Skewness -.560 .427

Kurtosis -.134 .833

Kontrol Mean .4521 .03411

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound .3824

Upper

Bound .5219

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

120

5% Trimmed Mean .4561

Median .4938

Variance .035

Std. Deviation .18682

Minimum .05

Maximum .81

Range .76

Interquartile Range .26

Skewness -.511 .427

Kurtosis -.279 .833

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

121

Data Prettest dan Posttes kelas eksperimen dan kontrol NGain

Kelompok Pre Pos Post_kurang_pre Seratus_Kurang_Pre NGain_Score NGain_Persen

1 23 97 74 77 0.96 96.1

1 43 83 40 57 0.7 70.18

1 63 80 17 37 0.46 45.95

1 13 80 67 87 0.77 77.01

1 30 73 43 70 0.61 61.43

1 30 93 63 70 0.9 90

1 50 90 40 50 0.8 80

1 47 90 43 53 0.81 81.13

1 40 83 43 60 0.72 71.67

1 20 80 60 80 0.75 75

1 60 77 17 40 0.43 42.5

1 33 70 37 67 0.55 55.22

1 30 67 37 70 0.53 52.86

1 10 73 63 90 0.7 70

1 20 80 60 80 0.75 75

1 30 90 60 70 0.86 85.71

1 37 90 53 63 0.84 84.13

1 43 77 34 57 0.6 59.65

1 20 83 63 80 0.79 78.75

1 33 93 60 67 0.9 89.55

1 30 73 43 70 0.61 61.43

1 23 77 54 77 0.7 70.13

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

122

1 20 80 60 80 0.75 75

1 40 87 47 60 0.78 78.33

1 23 97 74 77 0.96 96.1

1 23 83 60 77 0.78 77.92

1 30 87 57 70 0.81 81.43

1 43 93 50 57 0.88 87.72

1 50 83 33 50 0.66 66

1 33 93 60 67 0.9 89.55

2 20 37 17 80 0.21 21.25

2 13 63 50 87 0.57 57.47

2 20 40 20 80 0.25 25

2 43 47 4 57 0.07 7.02

2 37 40 3 63 0.05 4.76

2 40 60 20 60 0.33 33.33

2 27 70 43 73 0.59 58.9

2 10 83 73 90 0.81 81.11

2 13 63 50 87 0.57 57.47

2 10 63 53 90 0.59 58.89

2 20 63 43 80 0.54 53.75

2 20 70 50 80 0.63 62.5

2 13 57 44 87 0.51 50.57

2 30 73 43 70 0.61 61.43

2 13 63 50 87 0.57 57.47

2 13 63 50 87 0.57 57.47

2 30 60 30 70 0.43 42.86

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

123

2 23 50 27 77 0.35 35.06

2 17 57 40 83 0.48 48.19

2 23 47 24 77 0.31 31.17

2 33 47 14 67 0.21 20.9

2 33 73 40 67 0.6 59.7

2 23 60 37 77 0.48 48.05

2 33 73 40 67 0.6 59.7

2 23 50 27 77 0.35 35.06

2 13 47 34 87 0.39 39.08

2 30 60 30 70 0.43 42.86

2 10 60 50 90 0.56 55.56

2 30 43 13 70 0.19 18.57

2 20 77 57 80 0.71 71.25

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

124

Lampiran 10 : Lembar Observasi Peserta didik

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

KELAS EKSPERIMEN

Petunjuk Pengisian :

Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan Peserta didik.

Berilah penilaian pada aktivitas Peserta didik sesuai aspek yang di

amati setiap pertemuan.

No Aspek yang Diamati

Jumlah Murid Pada Pertemuan

Ke-

1 2 3 4

1 Peserta didik yang menjawab salam dan

berdoa

P

R

E

T

T

E

S

T

30 28

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Peserta didik yang hadir tepat waktu

saat pembelajaran berlangsung 29 30

3

Peserta didik mendengarkan penjelasan

guru secara seksama saat pembelajaran

berlangsung

25 26

4 Peserta didik menanggapi pertanyaan

dari guru 6 18

5 Peserta didik yang bertanya pada saat

diskusi/pembelajaran berlangsung 12 10

6

Peserta didik yang menanggapi

pendapat teman ketika berdiskusi

dengan kelompok maupun pada saat

penyampaian hasil diskusi

12 16

7

Peserta didik yang mampu bekerja

sama dengan teman kelompoknya

masing-masing.

30 30

8 Peserta didik yang mencatat bagian

penting dari materi pelajaran 26 30

9 Peserta didik yang menyimpulkan hasil

pembelajaran 4 6

10

Peserta didik yang memperhatikan

penyampaian guru untuk pertemuan

selanjutnya.

18 30

11

Peserta didik yang melakukan aktivitas

yang tidak relevan seperti ribut dan

menggangu teman.

8 6

Jumlah 73,3% 83,3%

Rata-Rata 7,880 %

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

125

Keterangan :

(020)% = Tidak Aktif

(2140)% = Kurang Aktif

(4160)% = Cukup Aktif

(6180)% = Aktif

(81100)% = Sangat Aktif

Makassa Oktober 2019

Observer,

(Nirmala)

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

126

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK

KELAS KONTROL

Petunjuk Pengisian :

Perhatikan setiap aktivitas yang dilakukan Peserta didik.

Berilah penilaian pada aktivitas Peserta didik sesuai aspek yang di

amati setiap pertemuan.

No Aspek yang Diamati

Jumlah Murid Pada Pertemuan

Ke-

1 2 3 4

1 Peserta didik yang menjawab salam dan

berdoa

P

R

E

T

T

E

S

T

30 28

P

O

S

T

T

E

S

T

2 Peserta didik yang hadir tepat waktu saat

pembelajaran berlangsung 27 29

3

Peserta didik mendengarkan penjelasan

guru secara seksama saat pembelajaran

berlangsung

25 27

4 Peserta didik menanggapi pertanyaan

dari guru 4 8

5 Peserta didik yang bertanya pada saat

diskusi/pembelajaran berlangsung 4 6

6

Peserta didik yang menanggapi pendapat

teman ketika berdiskusi dengan

kelompok maupun pada saat

penyampaian hasil diskusi

6 8

7

Peserta didik yang mampu bekerja sama

dengan teman kelompoknya masing-

masing.

20 25

8 Peserta didik yang mencatat bagian

penting dari materi pelajaran 10 28

9 Peserta didik yang menyimpulkan hasil

pembelajaran 2 4

10

Peserta didik yang memperhatikan

penyampaian guru untuk pertemuan

selanjutnya.

20 20

11

Peserta didik yang melakukan aktivitas

yang tidak relevan seperti ribut dan

menggangu teman.

14 6

Jumlah 59,4% 69,3%

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

127

Rata-rata 6,435%

Keterangan :

(020)% = Tidak Aktif

(2140)% = Kurang Aktif

(4160)% = Cukup Aktif

(6180)% = Aktif

(81100)% = Sangat Aktif

Makassar, Oktober 2019

Observer,

(Nirmala)

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

128

RUBRIK PENILAIAN

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Petunjuk Pengisian :

Berilah tanda ( √ ) pada setiap pertemuan saat guru melakukan aktivitas sesuai kriteria yang di amati.

No

Kriteria

Pertemuan-2 Pertemuan-3 Nilai

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Memulai pembelajaran (Salam, Doa, Apersepsi) √ √ 4

2 Membuka pelajaran √ √ 3

3 Memberikan pertanyaan √ √ 3,5

4 Memberikan penguatan materi √ √ 5

5 Menjelaskan materi dengan sistematis √ √ 3,5

6 Menggunakan media atau sumber belajar dari LKPD dan buku √ √ 3,5

7 Antusias dalam kegiatan mengajar √ √ 5

8 Mengelola pembelajaran dengan diskusi √ √ 6

9 Adanya variasi atau gaya guru dalam mengajar √ √ 2,5

10 Menggunakan bahasa yang mudah dan jelas √ √ 3

11 Menulis dipapan tulis pada bagian yang dijelaskan √ √ 2,5

12 Memberikan kesempatan murid untuk bertanya √ √ 2,5

13 Mengadakan kesimpulan √ √ 2,5

Jumlah 46,5

Rata-rata 3,57

Keterangan :

Skala Nilai:

Kurang Sekali : 1

Kurang : 2

Baik : 3

Baik Sekali : 4

Makassar, 2019

Observer

Lampiran 11: Lembar Observasi Guru

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

129

Lampiran 12: Absen

ABSEN KEHADIRAN PESERTA DIDIK KELAS X IPA 1 SMA

NEGERI 1 PAKUE KOLAKA UTARA

N

O

NAMA PESERTA DIDIK JENIS

KELAMIN

PERTEMUAN

1 AGUSTINA P

2 AMELIA P

3 A. MUH. ISKANDAR L

4 A.NURHALISA AWALIA P

5 A. YULIADI AMDA P

6 ARDIYANSYAH L

7 ARUM WIKA HAPSARI P

8 ARYA L

9 AUDY NURFADILLAH P

10 BESSE FITRI P

11 CINTA ASMAUL P

12 FIKSAL FIKLI L

13 GUNADI L

14 HARIYANTI P

15 IKSAL L

16 INDAR WATI P

17 KHUSNUL AMALIA P

18 M. AIKAL ANASTU L

19 MUH. RIFKY L

20 MUH. ADIT ASHARI L

21 NILMAYANI P

22 NOVI YUNASTI P

23 NUR AKIBAH P

24 NUR AMALIA P

25 RADIATUL ADEWIA P

26 RISKY AMELIA P

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

130

27 RUSNI FATIMAH P

28 SARINA P

29 SASMI P

30 SATRIANI P

Pakuae,…November, 2019

Nurul Ardita

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

131

NO NAMA PESERTA DIDIK

NOMOR SOAL

Jumlah Nilai

perolehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 AGUSTINA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97

2 AMELIA 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83

3 A. MUH. ISKANDAR 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80

4 A. NURHALISA AWALIA 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 24 80

5 A. YULIADI AMDA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 22 73

6 ARDIYANSYAH 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93

7 ARUM WIKA HAPSARI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

8 ARYA 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

9 AUDY NURFADILLAH 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 25 83

10 BESSE FITRI 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 24 80

11 CINTA ASMAUL 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 77

12 FIKSAL FIKLI 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 21 70

13 GUNADI 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 20 67

14 HARIYANTI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 22 73

15 IKSAL 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 24 80

16 INDAR WATI 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

17 KHUSNUL AMALIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

18 M. AIKAL ANASTU 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 23 77

19 MUH. RIFKY 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 25 83

20 MUH. ADIT ASHARI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93

21 NILMAYANI 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 22 73

22 NOVI YUNASTI 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 23 77

23 NUR AKIBAH 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 24 80

24 NUR AMALIA 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87

25 RADIATUL ADEWIA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 29 97

26 RISKY AMELIA 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 83

27 RUSNI FATIMAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 26 87

28 SARINA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 28 93

29 SASMI 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 25 83

30 SATRIANI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 93

Jumlah 28 21` 28 21 20 27 27 24 24 24 28 22 28 25 20 24 27 27 22 24 28 25 27 22 23 23 25 24 22 21 25.033333 83.4

Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai hasil belajar posstes kelas eksperimen

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

132

NO NAMA PESERTA DIDIK NOMOR SOAL

Jumlah Nilai perolehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 A. CHELSIE OLIVIA 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 11 37

2 AHMAD SYARIF HIDAYA 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 63

3 AIDIL 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 12 40

4 ALYAN RAMADHANI 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 14 47

5 AMINAH 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 12 40

6 ARIF MULIAWAN 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 18 60

7 ARMILA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21 70

8 ARNIS MONICA 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 25 83

9 ATRIANA WULANDARI 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 19 63

10 NOVA 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 19 63

11 FERDY 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 19 63

12 HEBRI ADI SANJAYA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 21 70

13 HERUL 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 17 57

14 IDIL AKBAR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 22 73

15 KHAEREUN NISA 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 19 63

16 KHOEREUN NISA 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 19 63

17 MAGFIROH 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 60

18 MEYKHA JUMILIAYANDA. M

1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 15 50

19 MELDA PURI MILIADI 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 17 57

20 MUH. SATRIO ABDILLAH 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 47

21 NABILA. S 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 14 47

22 NUR ASISA 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 22 73

23 NURFADILLAH 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 18 60

24 PUSPA SARI 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 22 73

25 RHYVALDO SUARAN 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 15 50

26 RINI RAHMAT 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 14 47

27 RIYANTI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18 60

28 SABRIANI 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 18 60

29 SAINUDDIN 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 43

30 SAPUTRI 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 23 77

Jumlah 24 10 22 15 19 17 16 21 21 21 18 19 23 22 16 19 20 18 18 20 18 16 18 16 12 12 16 15 14 12 17.6 58.63333333

Rekapiulasi nilai hasul belajar posstes kelas kontrol

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

134

Lampiran 14 : Dokumentasi

Pemberian pret-test pada kelas Eksperimen Dan kelas kontrol

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Proses pembelajaran problem based learning

1. meengoreantasikan peserta didk pada masalah

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

135

2. Mengorganisasikan peseta didik unuk belajar

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok.

4. Menyajikan hasil karya peserta didik

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

136

5. Menganalisis Dan mengevaluasi hasil diskusi kelompok

Pemberian post-test pada kelas eksperimen dan kontrol

Kelas eksperimen

Kelas kontrol

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

137

Lampiran 15 : Persuratan

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

138

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

139

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

140

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

141

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

142

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

143

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

144

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

145

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

146

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

147

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

148

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

149

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

150

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

151

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

152

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

153

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

154

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

155

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

156

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

157

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

158

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

159

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

160

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

161

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

162

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

163

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

164

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

165

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

166

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

167

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

168

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

169

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

170

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

171

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

172

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

173

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

174

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

175

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

176

RIWAYAT HIDUP

NURUL ARDITA. Dilahirkan di kota Pinrang, Sulawesi

Selatan pada tanggal 19 April 1997. Anak keempat dari

pasangan Basira dan Kasmawati, memulai jenjang

pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2003 sampai

2009 di SDN 198 Baulappa. Kemudian pada tahun yang

sama penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas pertama

(SMP) Negei 2 Baulappa dan berhasil menyelesaikan sudinya pada tahun 2012.

Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang sekolah menengah atas/Madrasah

Aliyah (MA) di MAN Pinrang mulai tahun 2012 sampai 2015. Pada tahun yang

sama, penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Starata Sau (S1) Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.