PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Pelajaran 2018/2019) (Skripsi) Oleh DINA EKA CHAYANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
62
Embed
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP …digilib.unila.ac.id/56543/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · 18. Sahabat ku sejak SMA Ananda Oktaria, Indah Aristi, Rini Kurnia Utami,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAPKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1
Pesawaran Tahun Pelajaran 2018/2019)
(Skripsi)
Oleh
DINA EKA CHAYANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2019
ABSTRAK
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAPKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1
Pesawaran Tahun Pelajaran 2018/2019)
Oleh
DINA EKA CHAYANI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh discovery learning terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Desain yang digunakan adalah
pretest - posttest control group design. Populasinya adalah seluruh sebanyak 252
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Pelajaran 2018/2019 yang
terdistribusi dalam 9 kelas. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik
purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui tes kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
bahwa discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.
Kata kunci: Pengaruh, Pemecahan Masalah Matematis, Discovery Learning
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUANPEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pesawaran TahunPelajaran 2018/2019)
Oleh
DINA EKA CHAYANI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan MatematikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2019
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Gedong Tataan pada tanggal 06 Desember 1996. Penulis
merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Tri Joko dan Ibu Suratmi.
Penulis menyelesaikan pendidikan taman kanak-kanak di TK Nurul Iman pada
tahun 2002, pendidikan dasar di SDN 1 Sukaraja pada tahun 2008, pendidikan
menengah pertama di SMPN 1 Gedong Tataan pada tahun 2011, dan pendidikan
menengah atas di SMAN Gedong Tataan pada tahun 2014.
Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui
jalur Penerimaan Mahasiswa Perluasan Akses Pendidikan (PMPAP) dengan
program studi Pendidikan Matematika.
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Jaga Raga,
Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat dan menjalani Praktik Profesi
Kependidikan (PPK) di SMP Negeri 3 Sukau, Kecamatan Sukau, Kabupaten
Lampung Barat.
Motto
Selalu ada harapan bagi yang seringberdoa dan selalu ada jalan bagi yang
sering berusaha.
PersembahanBismillahirahmanirohim
Alhamdulillahirobbil alamin
Segala Puji dan syukur bagi Allah SWT, Dzat yang Maha Sempurna.
Shalawat dan Salam selalu tercurah kepada Baginda
Rasulullah Muhammad SAW
Dengan kerendahan hati dan rasa sayang, kupersembahkan karya ini sebagaitanda cinta dan sayangku kepada:
Bapakku tercinta (Tri Joko) dan Ibuku Tercinta (Suratmi) yang telahmembesarkanku dengan penuh kasih sayang, semangat, doa, serta pengorbananuntuk kebahagian dan kesuksesan putrimu ini. Semoga karya ini bisa menjadi
salah satu dari sekian banyak alasan untuk membuat ibu dan bapak tersenyum.
Adikku tersayang (Raficka Permata Sari) serta seluruh keluarga besar yang terusmemberikan dukungan dan doanya padaku.
Para pendidik yang telah mengajar dengan penuh kesabaran
Semua Sahabat yang begitu tulus menyayangiku saat bahagia maupun sedihku,
dari kalian aku belajar memahami arti kebersamaan.
Almamater Universitas Lampung tercinta
SANWACANA
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah atas manusia yang akhlaknya paling
mulia, yang telah membawa perubahan luar biasa, menjadi uswatun hasanah,
yaitu Rasulullah Muhammad SAW.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa (Studi Pada Siswa Kelas
VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun Pelajaran.
2018/2019)” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang tulus ikhlas kepada:
1. Bapak (Tri Joko) dan Ibu (Suratmi), terimakasih atas doa, kasih sayang,
perhatian dan dukungannya yang selalu menjadi motivasi terbesar dalam
hidupku.
2. Bapak Dr. Sugeng Sutiarso, M.Pd., selaku Dosen Pmbimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, sumbangan pemikiran,
ii
memberikan perhatian, dan memotivasi selama penyusunan skripsi sehingga
skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Bapak Dr. Haninda Bharata, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II sekaligus
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika periode 2014-2018 yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, sumbangan pemikiran,
kritik, saran, dan memotivasi selama penyusunan skripsi sehingga skripsi ini
menjadi lebih baik.
4. Bapak Drs. M. Coesamin, M.Pd., selaku pembahas yang telah memberikan
masukan, motivasi dan saran-saran yang membangun demi terselesaikannya
skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung
beserta staff dan jajarannya yang telah memberikan bantuan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA yang telah
memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Dr. Sri Hastuti Noer, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika periode 2018-2022 yang telah memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan.
9. Bapak Didi Purwanto, S.Pd, MM., selaku Kepala SMP Negeri 1 Pesawaran
yang telah memberikan izin penelitian.
10. Ibu Nina Mayasari, S.Pd., selaku guru mitra yang telah banyak membantu
dalam penelitian.
iii
11. Bapak dan Ibu Dewan Guru SMP Negeri 1 Pesawaran yang telah memberikan
masukan, semangat, dan kerjasamanya selama melaksanakan penelitian.
12. Siswa/siswi kelas VIII-A dan VIII-B SMP Negeri 1 Pesawaran Tahun
Pelajaran 2018/2019, atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin.
13. Adikku satu-satunya yang tercinta dan tersayang (Raficka Permata Sari) serta
keluarga besarku yang telah memberikan doa, semangat dan motivasi
kepadaku.
14. Ibu Sartini, S.H., M.H. terimakasih yang telah memberikan doa, semangat dan
Rosulawati, Wayan Widastre, Wayan Ardani, dan Devi terimakasih atas
kebersamaan 60 hari di satu atap yang penuh makna dan kenangan yang
sangat indah.
22. Almamater tercinta yang telah mendewasakanku.
Semoga kebaikan, bantuan, dan dukungan yang telah diberikan mendapat balasan
pahala yang setimpal dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Bandarlampung, April 2019Penulis
Dina Eka Chayani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 7E. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................. 8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...................................................................................... 91. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis .............................. 92. Discovery Learning ...................................................................... 123. Pengaruh ...................................................................................... 164. Penelitian yang Relevan ............................................................... 17
B. Kerangka Pikir .................................................................................. 18C. Anggapan Dasar ................................................................................ 22D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 23
1. Hipotesis Umum .......................................................................... 232. Hipotesis Khusus ......................................................................... 23
III. METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel ......................................................................... 25B. Desain Penelitian .............................................................................. 26C. Data Penelitian .................................................................................. 26D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 27E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 27F. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ................................... 28
1. Validitas Instrumen ....................................................................... 302. Reliabilitas..................................................................................... 313. Daya Pembeda............................................................................... 32
iii
4. Tingkat Kesukaran ........................................................................ 33G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 34
a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata................................................... 36b. Uji Proporsi .............................................................................. 38
IV. HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 391. Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Awal............. 402. Data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Akhir ............ 413. Data Peningkatan (Gain) Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematis ...................................................................................... 424. Hasil Uji Hipotesis Kemampuan Pemecahan Masalah
Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Skor Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis......................................................................................... 36
Tabel 3.9 Hasil Uji Homogenitas Skor Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis......................................................................................... 36
Tabel 4.1 Data Skor Kemampuan Pemahaman Pemecahan Masalah Awal .... 39
Tabel 4.2 Pencapaian Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah MatematisAwal ................................................................................................. 40
Tabel 4.3 Data Skor Kemampuan Pemecahan Maslaah Matematis Akhir ...... 41
Tabel 4.4 Pencapaian Indikator Kemampuan Pemecahan Maslaah MatematisAkhir ................................................................................................ 42
Tabel 4.5 Data Gain Kemampuan Pemecahan Maslaah Matematis ................ 43
Lampiran C.6 Analisis Perhitungan Skor Peningkatan (Gain) PemecahanMasalah Matematis Siswa Kelas Kontrol .............................. 171
Lampiran C.7 Uji Normalitas Daya Skor Gain Kemampuan PemecahanMasalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran DiscoveryLearning .................................................................................. 172
Lampiran C.8 Uji Normalitas Daya Skor Gain Kemampuan PemecahanMasalah Matematis Siswa Pada Pembelajaran Konvensional 175
Lampiran C.9 Rangking Skor Peningkatan (Gain) Kemampuan PemecahanMasalah Matematis Siswa Kelas Eksperimen .......................... 178
Lampiran C.10 Uji Hipotesis Data Gain Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis Siswa....................................................................... 180
Lampiran C.11 Skor Per Indikator dan Rekapitulasi PencapaianKemampuan Awal Pemahaman Konsep Matematis SiswaPada Kelas Discovery Learning dan Konvensional ............... 183
Lampiran C.12 Skor Per Indikator dan Rekapitulasi PencapaianKemampuan Akhir Pemahaman Konsep Matematis SiswaPada Kelas Discovery Learning dan Konvensional ................ 188
Lampiran D.1 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .................. 193
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting bagi setiap warga negara untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Setiap warga negara tentu mem-
butuhkan pendidikan karena pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang
sangat mendasar bagi bangsa dan negara. Menurut Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif me-
ngembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Jadi pendidikan adalah salah satu hal
yang penting bagi setiap warga negara karena pendidikan dapat menjadikan
manusia lebih baik dan berkarakter. Selain itu, yang paling utama dapat mem-
bantu dalam kemajuan dan perkembangan bangsa.
Kegiatan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar
hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi yang bersifat
edukatif antara guru dengan siswa. Kegiatan yang dilaksanakan tersebut bermuara
pada satu tujuan yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
2
sebelumnya. Kegiatan pembelajaran pada umumnya berlangsung di sekolah, salah
satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa pada tingkat sekolah dasar
hingga menengah adalah matematika.
Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisasi secara
sistematik. Dengan belajar matematika, siswa diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dalam memecahkan suatu masalah.
Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilihat melalui
sudut pandang matematik serta dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip-
prinsip dalam matematika. Hal tersebut menunjukkan bahwa belajar matematika
merupakan hal yang sangat penting.
Di Indonesia tujuan pembelajaran matematika belum tercapai dengan baik.
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59
Tahun 2014, matematika adalah ilmu universal yang berguna bagi kehidupan
manusia, perkembangan teknologi modern, berperan dalam berbagai ilmu, dan
memajukan daya pikir manusia. Hal ini dirumuskan oleh National Council of
Teachers of Mathematics (NCTM, 2000: 67) menetapkan lima kemampuan yang
harus dimiliki siswa dalam pembelajaran matematika, yakni: pemecahan masalah
matematis (mathematical problem solving), komunikasi matematis (mathematical
Berdasarkan teknik purposive sampling, maka dipilihlah siswa kelas VIII-A
dengan jumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol dan siswa kelas VIII-B dengan
jumlah 28 siswa sebagai kelas eksperimen.
26
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperiment) yang
terdiri dari satu variabel bebas dan dua variabel terikat. Variabel bebasnya adalah
model discovery learning dan variabel terikatnya adalah kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa. Desain yang akan digunakan adalah pretest - posttest
control group design. Pemberian pretest dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal pemecahan masalah matematis siswa, sedangkan pemberian posttest
dilakukan untuk memperoleh data penilaian berupa kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa. Pada kelas eksperimen dilakukan discovery learning
dan pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran konvensional. Desain penelitian
tersebut digambarkan seperti yang diungkapkan oleh Fraenkel dan Wallen
(1993:248) sebagai berikut:
Tabel 3.2 Pretest-Posttest Kontrol Desain
KelompokPerlakuan
Pretest Pembelajaran PosttestE Y1 Discovery Y2
K Y1 Konvensional Y2
Keterangan:E : kelas eksperimen dengan discovery learningK : kelas kontrol dengan pembelajaran konvensionalY1 : kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebelum diberikan
perlakuanY2 : kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diberikan
perlakuan
C. Data Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian ini: 1) data skor kemampuan pemecahan
masalah awal yang diperoleh melalui pretest sebelum perlakuan; 2) data skor
27
kemampuan pemecahan masalah akhir yang diperoleh melalui posttest setelah
perlakuan; dan 3) data skor peningkatan (gain).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Teknik
tes digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada kelas yang mengikuti discovery learning dan kelas yang
mengikuti pembelajaran konvensional.
E. Prosedur Penelitian
Adapun prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk melihat kondisi sekolah seperti jumlah kelas,
karakteristik siswa, populasi siswa, dan cara guru mengajar di kelas VIII SMP
Negeri 1 Pesawaran.
b. Menentukan sampel penelitian.
c. Menetapkan materi yang akan digunakan dalam penelitian.
d. Menyusun proposal penelitian.
e. Menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen tes yang akan digunakan
dalam penelitian.
f. Mengonsultasikan bahan ajar dan instrumen dengan dosen pembimbing dan
guru bidang studi matematika
g. Melakukan validasi instrumen dan uji coba instrumen penelitian.
h. Melakukan perbaikan instrumen tes bila diperlukan.
28
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberikan pretest kemampuan pemecahan masalah matematis sebelum
perlakuan.
b. Melaksanakan discovery learning pada kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol.
c. Memberikan posttest kemampuan pemecahan masalah matematis setelah
perlakuan.
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan data hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa.
b. Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh.
c. Membuat laporan penelitian.
F. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Dalam penelitian ini, jenis
instrumen yang digunakan adalah tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa terhadap pembelajaran
matematika.
1. Instrumen tes
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pretest dan posttest.
Bentuk tes yang digunakan berupa soal uraian yang terdiri dari empat butir soal.
Tes ini diberikan kepada siswa secara individual untuk mengukur kemampuan
29
pemecahan masalah matematis siswa. Tes yang diberikan pada dua kelas baik soal
untuk pretest maupun posttest sama. Sebelum penyusunan tes kemampuan
pemecahan masalah matematis, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal tes
kemampuan pemecahan masalah matematis dengan pedoman pemberian skor
kemampuan pemecahan masalah matematis yang disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan MasalahMatematis
NoAspek yang
dinilaiReaksi terhadap soal/masalah Skor
1Memahamimasalah
a. Tidak memahami masalah/tidak menjawab 0b. Tidak memperhatikan syarat-syarat
soal/interpretasi soal kurang tepat1
c. Merumuskan masalah/menyusun metodematematika dengan baik
2
Skor Maksimum 2
2Merencanakanpenyelesaian
a. Tidak ada rencana strategi 0b. Strategi yang direncanakan kurang relevan 1c. Menggunakan satu strategi tetapi mengarah pada
jawaban yang salah2
d. Menggunakan satu strategi tetapi salahmenghitung
3
e. Menggunakan beberapa strategi yang benar danmengarah pada jawaban yang benar
4
Skor Maksimum 4
3
Menerapkanstrategipenyelesaianmasalah
a. Tidak ada penyelesaian 0b. Ada penyelesaian tetapi prosedur tidak jelas 1c. Menggunakan satu prosedur dan mengarah pada
jawaban yang salah2
d. Menggunakan satu prosedur yang benar tetapisalah menghitung
3
e. Menggunakan satu prosedur dan jawaban yangbenar
4
Skor Maksimum 4
4Mengujikebenaranjawaban
a. Tidak ada pengujian jawaban 0b. Pengujian hanya pada proses atau jawaban saja
tetapi salah1
c. Pengujian hanya pada proses atau jawaban tetapibenar
2
d. Pengujian pada proses dan jawaban tetapi salah 3e. Pengujian pada proses dan jawaban yang benar 4
Skor Maksimum 4Dikutip dari Noer (2007:54)
30
Untuk mendapatkan data yang akurat, tes yang digunakan dalam penelitian ini
harus memenuhi kriteria tes yang baik. Instrumen tes yang baik harus memenuhi
kriteria valid, reliabel dengan kriteria tinggi atau sangat tinggi, daya pembeda
dengan interpretasi cukup, baik atau sangat baik, serta tingkat kesukaran dengan
interpretasi mudah, sedang, atau sukar.
a. Validitas Tes
Validitas isi dari tes pemecahan masalah matematis diketahui dengan cara menilai
kesesuaian isi yang terkandung dalam tes kemampuan pemecahan masalah
matematis dengan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yang
telah ditentukan.
Pengujian validitas instrumen tes dalam penelitian ini dilakukan oleh guru mata
pelajaran matematika kelas VIII di SMP Negeri 1 Pesawaran dengan asumsi
bahwa guru tersebut mengetahui dengan benar Kurikulum SMP. Dalam penelitian
ini, soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII A
dan VIII B. Suatu tes dikategorikan valid jika butir-butir soal tes sesuai dengan
standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Hasil penilaian
terhadap tes menunjukkan bahwa tes yang digunakan untuk mengambil data telah
memenuhi validitas isi. Soal tes dinyatakan valid kemudian dilakukan tes uji coba
pada kelas di luar sampel, yaitu kelas IX A di SMP Negeri 1 Pesawaran. Langkah
selanjutnya dilakukan uji coba soal yang dilakukan di luar sampel penelitian
kemudian menganalisis hasil uji coba untuk mengetahui kualitasnya yaitu
mengetahui realibilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.
31
b. Reliabilitas Tes
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu instrumen di-
katakan mempunyai indeks reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai
hasil yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak dituju. Rumus yang
digunakan untuk mengukur reliabilitas dalam penelitian ini adalah rumus Alpha
dalam Arikunto (2010:109) sebagai berikut:
= 1 − ∑ dimana: = ∑ − ∑Keterangan:
: reliabilitas yang dicarin : banyaknya butir soal∑ : jumlah varians skor tiap-tiap item
: varians totalN : jumlah responden∑ : jumlah kuadrat semua data∑ : jumlah semua data
Dalam penelitian ini, instrument koefisien reliabilitas diinterpretasikan
berdasarkan pendapat Arikunto (2010:75) seperti yang terlihat dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas
Koefisien relibilitas (r11) Kriteria0,80 < r11≤ 1,00 Sangat tinggi0,60 < r11 ≤ 0,80 Tinggi0,40 < r11≤ 0,60 Cukup0,20 < r11≤ 0,40 Rendah0,00 < r11≤ 0,20 Sangat rendah
Setelah menghitung reliabilitas instrumen tes diperoleh = 0,75 yang berarti
instrumen tes memenuhi kriteria tinggi. Oleh karena itu instrumen tes dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Hasil perhitungan reliabilitas uji coba dapat dilihat pada lampiran C2 halaman 163
32
c. Daya Pembeda
Sebelum menghitung daya pembeda, data akan diurutkan terlebih dahulu dari
siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah, kemudian diambil 27%
siswa yang memperoleh nilai tertinggi sebagai kelompok atas dan 27% siswa
yang memperoleh nilai terendah sebagai kelompok bawah. Menurut Sudijono
(2011:386) daya pembeda dihitung menggunakan rumus:
DP =
Keterangan :DP : Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu
: Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah: Rata-rata kelompok atas pada butir soal yang diolah: Skor maksimum butir soal yang diolah
Kriteria tolak ukur daya pembeda butir soal yang digunakan menurut Sudijono
(2011:389) selengkapnya ditunjukkan pada Tabel 3.6.
Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa reliabilitas soal adalah 0,75 yang berarti
reliabilitas soal tinggi. Soal dinyatakan valid dan daya pembeda serta tingkat
kesukaran telah memenuhi syarat yang ditentukan, maka soal tes dapat digunakan
untuk mengumpulkan data.
G. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Analisis data bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis. Dalam pene-
litian ini, data yang diperoleh setelah melaksanakan discovery learning di kelas
eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol adalah data berupa
hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mendapatkan skor peningkatan (gain)
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada kedua kelas. Menurut
Hake (1999:1) besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi
(normalized gain) yaitu:
g =
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan setelah uji prasyarat yaitu uji
normalitas dan uji homogenitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data
sampel berasal dari data populasi yang berdistribusi normal dan memiliki varians
35
yang homogen. Dalam penelitian ini analisis data mula-mula akan dilakukan
dengan cara uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu barulah dilakukan
pengujian hipotesis.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, data skor peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa diuji dengan menggunakan uji
Chi-Kuadrat berdasarkan pada Sudjana (2005:273).
a. Hipotesis uji normalitas data kemampuan pemecahan masalah matematis
Ho : data gain berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 : data gain berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
b. Taraf signifikan: α = 0,05
c. Statistik uji chi-kuadrat:= ∑ ( )Keterangan:
= frekuensi harapan= frekuensi yang diharapkan= banyaknya pengamatan
d. Kriteria Uji
Kriteria uji H0 diterima jika < dengan dk = k − 3 maka data
berdistribusi normal. H0 ditolak jika ≥ , maka data tidak
berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas data skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa disajikan pada Tabel 3.7.
36
Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Data Skor Peningkatan KemampuanPemecahan Masalah Matematis
Kelompok Penelitian Banyaksiswa
KesimpulanH0
Eksperimen 28 11,56 9,49 DitolakKontrol 27 6,61 9,48 Diterima
Berdasarkan Tabel 3.8, dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen
lebih dari dengan α = 0,05 sehingga H0 ditolak, sedangkan pada
kelas kontrol kurang dari , sehingga dengan taraf nyata 0,05 sehingga H0
diterima. Dengan demikian, data skor peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis pada kelas eksperimen berasal dari populasi yang tidak
berdistribusi normal sedangkan data skor peningkatan kemampuan pemecahan
masalah mate-matis pada kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi
normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C5 − C6 halaman166 − 171.2. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas pada data peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis diketahui bahwa data pada kelas eksperimen berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi normal, sedangkan data pada kelas kontrol
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena salah satu data tidak ber-
distribusi normal maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji non
parametrik. Sama halnya dengan Russeffendi (1998:401), jika data berasal dari
populasi yang tidak berdistribusi normal maka uji hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji non parametrik. Dalam penelitian ini, uji non parametrik yang
37
digunakan untuk data peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis
siswa adalah uji Mann-Whitney U dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Data Skor Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Ho: tidak ada perbedaan median yang signifikan antara data skor peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti
discovery learning dengan data skor peningkatan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
H1: median data skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah mate-
matis siswa yang mengikuti discovery learning lebih tinggi daripada
median data skor peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.
b. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus sebagai berikut:
= + ( + 1)2 − Ʃ= + ( + 1)2 − Ʃ
Keterangan:= Jumlah sampel kelas ekperimen= Jumlah sampel kelas kontrol= Jumlah peringkat 1= Jumlah peringkat 2Ʃ = Jumlah rangking pada sampelƩ = Jumlah rangking pada sampel
Nilai U yang digunakan adalah nilai U yang paling kecil. Karena n1 dan n2
lebih besar dari 20 maka digunakan uji z dengan statistik uji sebagai berikut.
= ( )dengan Mean = ( ) = dan =
( )
38
Keterangan :( )= Nilai harapan mean= Standar deviasi
c. Kriteria pengujian adalah tolak H0 jika nilai z hitung ≥ z tabel dan terima H0 jika
sebaliknya, dengan α = 0,05. Jika H1 diterima maka perlu analisis lanjutan
untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa pada kelas yang mengikuti discovery learning lebih tinggi
daripada peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
kelas yang mengikuti pembelajaran konvensional. Adapun analisis lanjutan
tersebut adalah jika H1 diterima, maka median data skor peningkatan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti discovery
learning lebih tinggi daripada median data skor peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional. Menurut Russeffendi (1998:314) jika H1 diterima, maka cukup
melihat data sampel mana yang rata-ratanya lebih tinggi.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pesawaran
semester genap tahun pelajaran 2018/2019.
B. Saran
Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, penulis mengemukakan saran-saran
sebagai berikut.
1. Kepada guru yang ingin menggunakan pembelajaran discovery learning
hendaknya:
a. Kepada guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa disarankan untuk menggunakan model pembelajaran
discovery learning sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran
matematika di kelas.
b. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian menggunakan model
pembelajaran discovery learning secara berkelompok sebaiknya pembagian
kelompok dilakukan sebelum pembelajaran dimulai, bisa pada saat setelah
pretest ataupun di saat yang lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pada saat
50
pembelajaran dimulai siswa sudah siap dengan kelompoknya masing-
masing sehingga suasana kelas menjadi lebih siap melaksanakan
pembelajaran.
c. Kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian mengenai
pembelajaran discovery learning ditinjau dari kemampuan pemecahan
masalah matematis, hendaknya melakukan pengkajian lebih mendalam
serta memperhatikan manejemen waktu sebaik mungkin agar proses
pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan baik.
d. Kepada peneliti lain yang akan membuat instrumen tes kemampuan
pemecahan masalah matematis disarankan untuk memperhatikan dengan
cermat karakteristik soal pemecahan masalah matematis. Hal ini
dimaksudkan agar instrumen tes yang dibuat benar-benar mampu
mengukur kemampuan pemecahan masalah matematis.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk. 2010. Guru Profesional Menguasai Metode dan TerampilMengajar. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Alwi. H. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Amelia, Sindi. (2012). Pengaruh Accelerated Learning Cycle TerhadapKemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis Siswa SekolahMenengah Pertama (Studi Kuasi–Eksperimen Pada salah Satu SMP Negeridi Pekanbaru). Tesis Jurusan Pendidikan Matematika UPI Bandung.
Borthick, F. dan Jones, D. R. (2000) “The Motivation for Collaborative DiscoveryLearning Online and its Application in an Information Systems AssuranceCourse.”Issues in Accounting Education.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Pusat Bahasa. 2001. Kamus BesarBahasa Indonesia (Edisi ke-3). Jakarta: Balai Pustaka.
Depdikbud. 2014. PERMENDIKBUD No.58 Th. 2014 tentang Kurikulum 2013Sekolah Menengah Perrtama/Madrasah Tsanawiyah. (Online). Tersedia:http://staff.unila.ac.id/ngadimunhd/files/2012/03/Permen-58-ttg-Kurikulum-SMP.doc. Diakses pada tanggal 8 Mei 2017.
Depdiknas. 2006. PERMENDIKNAS No. 22 Th. 2006 tentang Standar Isi untukSatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. (Online). Tersedia:https://asefts63.files.wordpress.com/2011/01/permendiknas-no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf. Diakses pada tanggal 5 Mei 2017.
Endarmoko, Eko. 2007. Tesaurus bahasa indonesia. Jakarta: PT Gramedia PustakaTersedia: books.google.co.id
Fadillah, Syarifah. 2009. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dalamPembelajaran Matematika. Prosiding Seminar Nasional Penelitian,Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas NegeriYogyakarta, 16 Mei 2009. Yogyakarta: UNY.
53
Fraenkel, Jack R. dan Norman E. Wallen. 1993. How to Design and EvaluatifResearch in Education. New York: Mcgraw-hill Inc.
Fitriyanti. 2016. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning TerhadapKemampuan Komunikasi Matematis dan Self Confidence Siswa. Skripsi.Bandarlampung: Unila.
Hana dan Siti. 2015. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa PadaPembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model PembelajaranGeneratif (Generatif Learning) di SMP. Jurnal Pendidikan Matematika,Vol. 3, No. 2, Oktober 2015, Hlm 166 – 175. Diakses pada tanggal 11Oktober 2017.
Hake, Richard R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. (Online). Tersedia:http://www.physics.indiana.edu/~sdi/ajpv3i.pdf. Diakses pada tanggal 19Oktober 2017.
Ibrahim, Asriadi. 2018. Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kemandirian Belajarterhadap Hasil belajar Sejarah SMA Negeri 1 Parung. Jurnal PendidikanSejarah.
Kurniasih, I. dan Sani, B. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013.Yogyakarta: Kata Pena.
National Council of Teachers of Mathematics. 2000. Principles and Standard forSchool Mathematis. Reston, VA: National Council of Teachers ofMathematics.
Noer, Sri Hastuti. 2007. Pembelajaran Open-Ended untuk MeningkatkanKemampuan Pemecahan Masalah Matematik dan Kemampuan BerpikirKreatif (Penelitan Eksperimen pada Siswa Salah Satu SMP N di BandarLampung).(Tesis). UPI. Tidak diterbitkan.
OECD. 2016. PISA 2015 Results in Focus. (Online). Tersedia: https://www.oe-cd.org/pisa/pisa-2015-results-in-focus.pdf. Diakses pada tanggal 2 Mei2017.
Permatasari, Devi Putri. 2017. Pengaruh model reciprocal teaching terhadappeningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa. Skripsi.Bandarlampung: Unila.
Polya, George.1985. How to Solve I A New Aspect of Mathematical Method(2nd ed). Princeton, New Jersey: Princeton University Press.
Putri, Dini Arrum. 2017. Efektivitas Metode Discovery Learning Ditinjau DariKemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa. Skripsi.Bandarlampung: Unila.
53
Rahmawati. 2016. Hasil TIMSS 2015. (Online). Tersedia: http://puspen-dik.kemdikbud.go.id/seminar/upload/Hasil%20Seminar%20Puspendik%202016/Rahmawati-Seminar%20Hasil%20TIMSS%202015.pdf. Diakses pada14 Desember 2016.
Ruseffendi. 2006. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: IKIPBandung Press.
Ruseffendi, E. T. 1998. Statistika Dasar untuk Penenlitian Pendidikan. : Bandung:IKIP Bandung Press.
Saleh, Samsubar. 1986. Statistik Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Sari, Fitri Anita. 2017. Pengaruh Discovery Learning Terhadap KemampuanPemecahan Masalah Matematis Siswa. Skripsi. Bandar Lampung: Unila.
Sheskin, David J. 2004. Handbook of Parametric and Nonparametric StatisticalProcedur. Boca Raton: A CRC Press Comany. (Online). Tersedia di: b-ok.org. Diakses pada 7 April 2018.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sumiati dan Asra. 2008. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.
Sujarweni, V.Wiratna. 2014. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka BaruPress.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:Kencana.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Tracy Bicknell-, Paul Seth Hoffman (2000) “elicit engage, experience, explore:discovery learning in library instruction”, Reference Services Review.
Trihendradi, Cornelius. 2005. Step by step SPSS 13.0 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistemPendidikan Nasional. Jakarta: Dharma Bhakti.
Wardani dan Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika
53
SMP:Belajar dari PISA dan TIMSS.Yogyakarta PPPPTK. [Online]Diakses di http://p4-tkmatematika.org/ pada 12 November 2017.
Widyastuti, Ellyza. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Discovery LearningPada Materi Konsep Ilmu Ekonomi. Prosiding Seminar Nasional 9 Mei2015. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.