Top Banner
PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I Emilria AS’ , Elfida2. Fazdria5 ’"Star Pengajar Prodi KebkJanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh, Jl. Desa Paya Bujok Beuramo Kecamatan Langsa BaratKota Langsa 24414 Telp. (0641) 424307 Fax. (0641) 424307 '[email protected]. [email protected], [email protected] ABSTRACT Pain during labor is a thing that makes women feel anxious . Assume that pain is a physiological process that even the other type of pain that is always caused by an accident or illness , Massage is one of the non-pharmacological methods are done to relieve labor pain. Objective: To determine the effect of method of Massage Pain Intensity Reduction In the first stage of labor in the Delivery Room General Hospital Aceh Tamiang" . This research is to design Analytic Cross - Sectional . The population in this study were all mothers giving birth in Delivery Room Hospital Aceh Tamiang , the way sampling is birthing mothers when I. Sampling collection techniques by accidental sampling.The results showed that of the 45 respondents obtained at the time (post - treatment) the majority of respondents 28 (62,2%) experienced pain Serious . Meanwhile, after the massage intervention effiuerage (Post - treatment) showed Kala Pain Intensity I Persalian majority 21 (46.7%) respondents experienced Moderate Pain. And the results of analysis of the Paired T -test is obtained (value P value 0.000) . it can be concluded that there are significant differences in the reduction of pain intensity in the first stage of labor after the massage action on maternal parturition. Massege can used as one of the interventions in reducing pain active phase of the first stage of labor, as an alternative nonpharmacological techniques for Midwifery Education . Keywords : massage , pain, childbirth INTISARI Nyeri selama persalinan adalah suatu hal yang membuat wanita merasa cemas. Beranggapan bahwa nyeri merupakan proses yang fisioiogis meskipun pada tipe nyeri yang lain selalu disebabkan oleh suatu kecelakaan atau penyakit, Massage merupakan salah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persaiinan. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan Intensitas Nyeri Pada Persalinan Kala I di Kamar Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Tamiang". Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Aceh Tamiang, cara pengambilan sampel adalah ibu-ibu bersalin kala I. Tekhnik pengumpulan sampling dengan cara Accidental Sampling. Hasil penelitian menunjukkan, dari 45 responden didapatkan pada saat (ÿPost-treatment) mayoritas responden 28 (62,2%) mengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelah dilakukan Intervensi massage effiuerage (Post-treatment ) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Persalinan mayoritas 21 (46,7%) responden mengalami nyeri sedang. Serta hasil Analisis dengan uji Paired T-test diperoleh (nilai P value 0,000), maka dapat disimpulkan ada perbedaan yang signifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada kala I Persalinan setelah dilakukan tindakan massage pada ibu partus. Massage dapat digunakan sebagai salah satu intervensi dalam mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif, sebagai altematif tekhnik nonfarmakologi Bagi Pendidikan Kebidanan. Kata Kunci: massage, nyeri, persalinan 28
8

PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Oct 02, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN INTENSITAS NYERIPADA PERSALINAN KALA I

Emilria AS’ , Elfida2. Fazdria5

’"Star Pengajar Prodi KebkJanan Langsa Poltekkes Kemenkes Aceh, Jl. Desa Paya Bujok BeuramoKecamatan Langsa BaratKota Langsa 24414

Telp. (0641) 424307 Fax. (0641) 424307'[email protected]. [email protected], [email protected]

ABSTRACT

Pain during labor is a thing that makes women feel anxious .Assume that pain is a physiological process that even the other type ofpain that is always caused by an accident or illness , Massage is one of the non-pharmacological methods are done to relieve laborpain. Objective: To determine the effect of method of Massage Pain Intensity Reduction In the first stage of labor in the DeliveryRoom General Hospital Aceh Tamiang" .This research is to design Analytic Cross - Sectional . The population in this study were allmothers giving birth in Delivery Room Hospital Aceh Tamiang , the way sampling is birthing mothers when I. Sampling collectiontechniques by accidental sampling.The results showed that of the 45 respondents obtained at the time (post - treatment) themajority of respondents 28 (62,2%) experienced pain Serious . Meanwhile, after the massage intervention effiuerage (Post -treatment) showed Kala Pain Intensity I Persalian majority 21(46.7%) respondents experienced Moderate Pain.And the results ofanalysis of the Paired T -test is obtained (value P value 0.000) . it can be concluded that there are significant differences in thereduction of pain intensity in the first stage of labor after the massage action onmaternal parturition. Massegecanused as one of theinterventions in reducing pain active phase of the first stage of labor, as an alternativenonpharmacological techniques for MidwiferyEducation .Keywords: massage , pain, childbirth

INTISARI

Nyeri selama persalinan adalah suatu hal yang membuat wanita merasa cemas. Beranggapan bahwa nyeri merupakan prosesyang fisioiogis meskipun pada tipe nyeri yang lain selalu disebabkan oleh suatu kecelakaan atau penyakit, Massage merupakansalah satu metode nonfarmakologi yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri persaiinan. Tujuan penelitian untuk mengetahuiPengaruh Metode Massage Terhadap Pengurangan IntensitasNyeriPada Persalinan KalaIdiKamar Bersalin Rumah Sakit UmumDaerah Aceh Tamiang". Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruhibu-ibu melahirkan di Ruang Bersalin RSUD Aceh Tamiang, cara pengambilan sampel adalah ibu-ibu bersalin kala I. Tekhnikpengumpulan sampling dengan cara Accidental Sampling.Hasil penelitian menunjukkan, dari 45 responden didapatkan pada saat(ÿPost-treatment) mayoritas responden 28 (62,2%) mengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelah dilakukan Intervensi massageeffiuerage (Post-treatment ) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Persalinan mayoritas 21 (46,7%) responden mengalami nyerisedang. Serta hasilAnalisis dengan uji Paired T-test diperoleh (nilai P value 0,000), maka dapat disimpulkan ada perbedaan yangsignifikan terhadap pengurangan intensitas nyeri pada kala I Persalinan setelah dilakukan tindakan massage pada ibu partus.Massage dapat digunakan sebagai salah satu intervensi dalam mengurangi nyeri persalinan kala I fase aktif, sebagai altematiftekhniknonfarmakologi BagiPendidikanKebidanan.

KataKunci:massage,nyeri,persalinan

28

Page 2: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

tEmUda AS . Sukmadewi HRP, Alchaltdi, Pengaruh Metode Massage.

PENDAHULUANSejalan dengan target Millenium

Development Goals (MDGs) 2C15, DepartemenKesehatan Rl, telah fcerperan aktif untuk mencapaitarget ke empat dan kelima MDGs yaitu perbaikanderajat kesehatan ibudanbayi’.

Menurut data Survei Demografi danKesehatan Indonesia Tahun 2007 menyebutkanbahwa AKI untuk periode 5 tahun sebelum survei(2003-2007) sebesar 228 per 100.000 kelahiranhidup. Angka ini lebih rendah dibandingkan AKIhasil SDKI tahun 2002-2003 yang mencapai 307per 100.000 kelahiran hidup adanyakecenderungan penurunan AKI sejak tahun 1994sampai dengan tahun 2007. Dalam upayapencapaian MDG's dan tujuan pembangunankesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibudiprioritaskan yaitu dengan menurunkan AngkaKematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiranhidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Periodepersalinan merupakan salah satu periode yangberkontribusi besar terhadapAngka Kematian IbudiIndonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggupertama diperkirakan 60% dari seluruh kematianibu (Maternal Mortality). Sedangkan dalam targetMDG's. salah satu upaya yang harus dilakukanuntuk meningkatkan kesehatan ibu adalahmenurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 sertameningkatkan pertolongan persalinan oleh tenagakesehatan menjadi 90% pada tahun 2015.Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanadalah pelayanan persalinan yang aman yangdilakukan oleh tenaga kesehatan dengankompetensi kebidanan termasuk melalakukantindakan episiotomi pada saat persalian2.

Dinas Kesehatan Aceh menargetkanpenurunan Angka Kematian Ibu menjadi 181/100ribu ibu melahirkan dibawah target nasional102/100 ribu ibu melahirkan pada tahun 2015.Sedangkan jumlah kematian ibu maternal padatahun 2008 di Provinsi Aceh yang dilaporkansebesar 190,6/1000 KH, dan untuk rincian untukkeseluruhan Kabupaten/ Kota di provinsi Acehberdasrkan kematian ibu hamil sebanyak 60 kasus,jumlah kematian ibu bersalin sebanyak 93 kasus,dan jumlah kematiann ibu nifas sebanyak 28 kasus3.

Sedangkan jumlah dan persentase Ibuhamil resiko tinggi / kompilkasi yang ditangani untukProvinsi Aceh tahun 2008 sebanyak 4512 orang(19,93%) dari jumlah ibu hamil sebanyak 113.181orang dan untuk bumil resti/ komplikasi yangditangani sebanyak 4512 kasus (19,93%),sedangkan data untuk Kota Langsa sebanyak 95

orang (2,58%) dari jumlah ibu hamil sebanyak 3.686orang dan untuk bumil resti/ komplikasi yangditangani sebanyak 95 kasus (95%). menurutKabupaten/ Kota masalah umum yang terjadiadalah distribusi tenaga medis belum merata,minimnya sarana kesehatan, ketiadaan pos-poskesehatan di desa-desa, sosialisasi yang masihkurang kepada ibu-ibu hamil, serta aspekpelayanan petugas kesehatan yang masih perluditingkatkan. Diperkirakan 80 persen ibu hamilmeningga! karena faktor pendarahan yang tak atauterlambat tertangani3.

Angka kematian ibu maternal saat ini diwilayah kerja Dinas Kesehatan Aceh TamiangTahun 2012 sebanyak 17 Kasus , sedangkan tahun2013 sebanyak 20 kasus, persentase cakupanpertolongan persalinan oleh Nakes adalah 78,81%dari perkiraan jumlah seluruh persalinan sementaratarget nasional SPM adalah 90%. Hal inidisebabkan masih kurangnya jumlah bidan danrendahnya kesadaran masyarakat melakukanpersalinan pada tenaga kesehatan. Untuk inidiperlukan adanya sosialisasi kepada masyarakatuntuk melakukan persalinan kepada tenagakesehatan4.

\t

Persalinan adalah suatu prosespengeluaran atau hasil konsepsi yang dapat hidupdidalam uterus melalui vagina kedunia luar. Prosespengeluaran janin yang terjadi pada kehamilancukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan denganpresentasi belakang kepala yang berlangsungdalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibumaupun pada janin*.

Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat merasakankebahagiaari melihat dan memeluk bayinya. Tetapipersalinan juga disertai rasa nyeri yang membuatkebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasatakut dan cemas. Beberapa penelitianmenunjukkan bahwa pada masyarakat primitif,persalinannya lebih lama dan nyeri, sedangkanmasyarakat yang telah maju 7-14% bersalin tanparasa nyeri dan sebagian besar (90%) persalinandisertai rasa nyeri*.

Semua wanita mengalami nyeri selamapersalinan, hal ini merupakan proses fisiologis.Secara obyektif sebagaimana telah dilakukanpenelitian oleh Niven dan Gijsbem pada tahun 1984didapatkan bahwa nyeri jauh melebihi keadaanpenyakit. Bagaimanapun nyeri harus diatasi,Pendapat Browridge, menyatakan bahwa nyeriyang menyertai kontraksi uterus mempengaruhimekanisme fungsional yang menyebabkan responstress fisiologis, nyeri persalinan yang lamamenyebabkan hiperventilasi dengan frekwensi

29

Page 3: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Jumal Kesehatan Ibu dan AnaK Vol. 6, No.2. November 20H Hal. 28-35

pemafasan 60-70 kali per menit sehinggamenurunkan kaciar tekanan partial C02 dalamalveoli (PaC02) ibu dan peningkatan pH. Apabilakadar PaC02 ibu rend3h, maka kadar PaC02 janinjuga rendah sehingga menyebabkan deselerasilambat denyut jantung janin, nyeri jugamenyebabkan aktivitas uterus yang tidakterkoordinasi yang akan mengakibatkan persalinanlama, yang akhirnya dapat mengancam kehidupanjanindan ibu7.

1000 wanita menunjukkan bahwa 90% wanitamerasakan manfaat relaksasi dan pijatan untukmeredakan nyeri". Dua studi skala kecilmenunjukkan bahwa pijatan dapat memberikanmanfaat bagi wanita hamil dan wanita bersalin.Wanita yang mendapat pijatan secara teraturselama kehamilan mengalami penurunankecemasan, penurunan nyeri punggung dan dapattidur lebih nyenyak dibandingkan wanita yang tidakmendapat pijatan. Kelompok yang mendapatpijatan juga memiliki lebih sedikit kadar hormonestress. Wanita yang mendapat pijatan selamapersalinan mengalami penurunan kecemasan,pengurangan nyeri dan waktu persalinan lebihpedek secara bermakna".

Nyeri persalinan merupakan masalah yangsangat mcncemaskan bagi ibu inpartu, khususnyaibu primigravida, dan biasanya yang seringdilakukan untuk mengurangi rasa nyeri adalalidengan metode massage, baik oleh petugaskesehatan, keluarga pasien maupun pasien itusendiri. Metode massage yang sering dilakukanadalah metode effleurage, metode deep backmassage, firm counter pressure dan abdominallifting10. Tetapi kadang kala metode massage yangdilakukan tidak pada tempatnya sehingga hasilnyatidak efesien. Salah satu contohnya padapelaksanaan tekhnik deep back massage, dimanaseharusnya penekanan dilakukan tepat padadaerah secrum dengan telapak tangan dan posisiibu dalam keadaan berbaring miring tetapikadangkala pelaksanaannya tidak sesuai sehingganyeri yang dirasakan oleh pasien tidak berkurang.Hal ini mungkin diakibatkan oleh posisi ibu tidakdalam keadaan berbaring miring, ataupenekanannya tidak tepat pada daerah secrum.

Fenomena dalam masyarakat, sekarang inibanyak para ibu yang merasa begitu ketakutanuntuk melahirkan secara alami atau persalinanmelalui vagina. Ketakutan ini sering terjadi karenamer.dengar cerita-cerita yang mengerikan saatmelahirkan ataupun pengalaman melahirkandengan rasa nyeri hebat.Banyak ibu-ibuhamil yangmerencanakan persalinan secara section caisaria(SC) walaupun tanpa indikasi, Dari data RSUDAceh Tamiang tahun 2013, jumlah tindakan sectioncaesaria sangat tinggi dibandingkan denganpersalinan spontan (pervagina). Jumlah pasienyang dirawat diruang bersalin RSUD Aceh Tamiangtahun 2013 yaitu 1953 orang, dimana SectioCaisaria sebanyak G84 orang (35%), persalinanspontan 725 orang (37 %) dan 544 orang (28 %)adalah kelainan obstetric lainnya. Survei awalpeneliti terhadap 10 orang ibu bersalin di Kamar

Berbagai upaya dilakukan untukmenurunkan nyeri pada persalinan, baik secarafarmakologi maupun noniarmakologi. Manajemennyeri secara farmakologi lebih efektif dibandingdengan metode nonfarmakologi, namun metodefarmakologi lebihmahal dan berpotensi mempunyaiefek yang kurang baik. Sedangkan metodenonfarmakologi lebih murah, simple, efektif dantanpa efek yang rnerugikan. Metodenonfarmakologi juga dapat meningkatkankepuasan selama persalinan, karena ibu dapatmengontrol perasaannya dan kekuatannya.Relaksasi, tekhnik pemafasan, pergerakan danperubahan posisi, massage, hidroterapi, lerapipanas/dingin, music, guided imagery, akupresur,aromaterapi merupakan beberapa tekhniknonfarmakologi yang ' dapat meningkatkankenyamanan ibu saat bersalin dan mempunyaipengaruh pada koping yang efektif terhadappengalaman persalinan. Penelitian yang dilakukanoleh Sylvia T seorang mahasiswa asal AmerikaSerikat pada tahun 2001, rnenggunakan 10 metodenonfarmakologi yang dilakukan pada sample 46orang didapatkan bahwa tekhnik pemafasan,relaksasi, akupresur dqn massage merupakantekhnik yang paling efektif menurunkan nyeri saatpersalinan’.

Salah satu metode yang sangat efektifdalam menanggulangi rasa nyeri adalah denganmassage yang merupakan salah satu metodenonfarmakologi yang dilakukan untuk menguranginyeri persalinan. Dasar teori massage adalah teorigate control yang dikemukakan oleh Melzak danWall8. Teori ini menje.'askan tentang dua macamserabut syaraf berdiameter kecil dan serabutberdiameter besar yang mempunyai fungsiberbeda. Bidan mempunyai andil yang sangatbesar dalam menguranci nyeri nonfarmakologi.Intervensi yang termasuk dalam pendekatannonfarmakologi adalah analgesia psikologis yangdilakukan sejak awal kohamilan, relaksasi,massage, stimulasi kuteneus, aroma terapi,hipnotis, akupuntur dan yoga10. Studi yangdilakukan oleh National Birthday Trust terhadap

30

Page 4: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

f >m ' '

i“ „* " ! '

iEmitda AS , Sukmadewi HRP, AlchaMi, Pengaruh Metode Massage.

Bersalin RSUD Aceh Tamiang semuanyamengalami nyeri persalinan kala I, hanya sajatingkat rasa nyeri yang berbeda.

Kemajuan llmu pengetahuan dan didukungdengan penelitian-penelitian para ahli bahwa nyeripersalinan dapat diatasi baik secara farmakologimaupun nonfarmakologi. Untuk itu peneliti sangattertarik untuk meneliti apakah ada pengaruhmetode nonfarmakologi khususnya metodemassage terhadap pengurangan rasa nyeri padapersalinan, sehingga peneliti mengambil judul"Pengaruh Metode Massage TerhadapPengurangan Intensitas Nyeri Pada PersalinanKala I di Kamar Bersalin Rumah Sakit Umum AcehTamiang".

Massage pada Kala I Persalinan yang di ukurintensitas (skala) Nyeri Pre-treatment dan Post¬treatment adalah sebagai berikut :

Analisis univariat dilakukan untuk melihatdistribusi frekuensi dan Data dalam menentukanTingkatan Nyeri pada kala I Persalianan, Sebelumdan Setelah dilakukan Intervensi Massage untukmeredam tingkatan nyeri yang dialami ibu partuspada Kala I persalinan, hal ini dilakukan untukmenjamin validitas keberhasilan intervensimassage yang dilakukan serta untuk menurunkanintensitas Nyeri yang dirasakan ibu (Responden),Hasil variabel Tingkat Nyeri pada Kala I persaliananPre dan Post Treatment, untuk variabel TingkataNyeri ( Pada Saat Sebelum dilakukan Massage danSesudah massage),dapat dilihat pada Tabel dibawahini:

r

;

METODEDesain Penelitian ini yang digunakan dalam

penelitian ini adalah " Pra Eksperimental" denganrancangan pra-pasca test dalam I group (OneGroup Pretest-Postest Design) yaitu rancanganyang berupaya mengungkapkan hubungan sebabakibat dengan cara melibatkan satu kelompokeksprimen, bertujuan untuk mengidentifikasipenatalaksanaan nyeri persalinan Pada PersalinanKala I dengan melakukan metode massage .

Populasi dalam penelitian adalah ibu-ibumelahirkan di Ruang Bersalin BLUD RSUD AcehTamiang. Tehnik pengambilan sampelmenggunakan cara Accidental sampling dilakukanberdasarkan siapa saja yang ditemui yaitu ibu-ibubersalin kala I, asalkan sesuai dengan persyaratandata yang di inginkan. Sampel didapatkan denganmengunakan rumus lameshow infinit dengantingkat kepercayaan 90% dan Tingkat kesalahanyang di pilih 15 % didapatkan jumlah sampelsebanyak 30 orang responden.

Metode pengumpulan data penelitian inimelalui wawancara terhadap responden denganmenggunakan kuesioner Skala Pengukuran Nyeri(Skala bourbanis). Tehnik analisa data dilakukanmelalui analisa univariat, dan bivariat. Dalammenganalisa secara bivariat bertujuan melihatpengaruh massage terhadap penguranganintensitas nyeri pada persalinan kala I. Uji yangdigunakan adalah uji T dengan tingkat kepercayaan0,05 %. Berdasarkan uji statistic One sample T Test,Ha diterima jika nilai p < 0,05 dan Ho ditolak jika nilaip>0,05.

Tabel. 1Distribusi Responden Menurut Tingkatan Nyeri pada Kala I

Persalianan Di Ruang Kramzal (Ruang Bersalin)BLUD RSUD Kab. Aceh Tamiang Tahun 2014 ( Sn= 45 )

Intervensi Massagef No Tingkatan Nyeri pada

Kala I PersalinanPost-treatmentPre-treatmentN V.N %

1 Tidak Nyeri2 Nyeri Ringan3 Nyeri Sedang4 Nyeri Berat5 Nyeri Sangat Berat

28.946.7

1321

24.428 62.2 %17 37.8%

11

4545TotaJ_Sumter : Data Primv (diolah) 101*

Hasil penelitian menunjukkan pada saatpre-treatment menunjukkan Intensitas Nyeri Kala IPersalian mayoritas mengalami Nyeri Beratsebanyak 28 (62,2%) Responden. Sedangkansetelah dilakukan Inten/ensi massage effluerage(Post-treatment) menunjukkan Intensitas NyeriKala I Persalian mayoritas mengalami NyeriSedang 21 (46,7%)Responden.

Analisis bivariat digunakan menguraikanperbedaan kecepatan Intensitas Nyeri pada Kala IPersalianan sebelum dan sesudah dilakukanintervensi (Massage), setelah pelaksanaanmassage effluerage. Dalam menilai pengaruhtersebut digunakan Uji Paired t-test dengan a=0,05) maka Ho ditolak (bila P value < Nilai a)artinya menujukkan ada perbedaan nilai meanantara variabel yang diuji, bila hasil uji diperoleh(bila P value > Nilai a), maka Ho gagal ditolak berartimenujukkan tidak ada perbedaan nilai mean antaravariabel yang diuji, dengan derajat kepercayan 95%(a=0,05). Uji Paired t-test digunakan untukmembandingkan nilai mean Intensitas Nyeri PadaKala I Persalianan pada Pre-treatment dan Post¬treatment dilakukan tindakan massage effluerage.Dengan demikian menjelaskan Hipotesa Hasil

HASILHasil penelitian melalui proses

pengumpulan data yang dilakukan dari tanggal 12Maret s/d 15 April 2014 terhadap 45 respondensesuai kriteria inklusi yang diberi perlakuan

31

Page 5: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Junta! Kesehatan Ibu dan Anak, VoI. 6. No.2, November 2014, Hal. 28-35

penelitian tentang sejauh mans massage dapatmenurunkan/mengurangi intensitas Nyeri padaKala I Persalinan.

Hasil Uji Paired t-test untukmembandingkan nilai mean Intensitas Nyeri PadaKala I Persalianan pada Pre-treatment dan Post¬treatment dilakukan tindakan massage effluerage.dapatdiiihat pada Tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2Hasil Uji Paired T-test Menurut Intensitas Nyeri

pada Kala I Persalianan Di Ruang Kramzal (Ruang Bersalin)BLUD RSUD Kab. Aceh Tamiang Tahun 2014 ( n= 30 )

treatment) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala IPersalian mayoritas 14 (46,7%) Respondenmenaalami Nyeri Sedang.

Hal ini sejalan dengan teori PenelitianSylvia T Brown 8, yang bertujuan untuk melihatpengaruh metode nonfarmakologi terhadappenurunan intensitas nyeri persalinan dengan10 metode nonfarmakologi yang dilakukanpada 46 orang sampel diperolah hasil bahwateknik pernapasan, relaksasi, akupresur,massage merupakan teknik paling efektifmenurunkan nyeri saat persalinan.

Dalam persalinan, massage membantuibu lebih rileks dan nyaman selama persalinan.Ibu yang yang di massage 20 menit setiap jamselama tahapan persalinan yang dilakukan olehpetugas kesehatan, keluarga pasien ataupunpasien itu sendiri akan lebih bebas dari rasasakit. karena massage meransang tubuhmelepaskan senyawa endorphin. Banyakbagian tubuh ibu bersalin yang dapat dimassage, seperti kepala, leher, punggung dantungkai. Saat memijat, pemijat harusmemperhatikan respon ibu apakah tekananyang diberikan sudah tepat12.

Asumsi peneliti bahwasannya tingkatannyeri pada persalianan aktif kala I yangresponden rasakan setelahdiintervensidenganmotede massage, terjadi penguranganintensitas nyeri dikarenakan selama persalinanmembuat seorang wanita merasa cemas saatmenjalani fase laten sampai fase aktif pada kalaI. Banyak wanita menganggap bahwa nyerimerupakan bagian besardari proses kelahiran.Nyeri saat persalinan merupakan proses yangfisiologis, selain nyeri persalinan merupakanpengalaman subyektif tentang sensasi fisikyang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasidan penipisan serviks, serta penurunan janinselama persalinan. Respon fisiologis terhadapnyeri rneliputi peningkatan tekanan darah,denyut nadi, pernafasan, keringat, diameterpupil dan ketegangan otot uterus. Hal inidikarenakan sebagian besar respondenmemiliki usia rata-rata yang sama mayoritasberusia sehat untuk reproduksi (>20 tahun s/d<35 tahun), sedangkan untuk paritas mayoritasprimipara (Partus 1). Hal inilah yangmenyebabkan intervensi massage berupaPemijatan secara lembut .akan membantu ibumerasa lebih segar, rileks dan nyaman selamapersalinan. Pemijatan yang intens selama 20menit setiap jam selama tahapan persalinanakan meringankan rasa sakit dan nyeri padafase aktif pada kala I dan II Persalinan. Hal itu

Karaktrfstlk(Vartabvl )

Mean Std. Std. P value NDeviation Error Mean

Tingkatan NyeriPada Kala I Persalianan- Pre-treatment- Post-treatment

4.38 0.4900,737

0.0730,110

0,000 452.96

Sumfter:D*ta Prinm(iMth) 20U

Berdasarkan tabel 2. diatas diketahui dari30 responden (Pre-treatment dan post-treatmentMassage effluerage) yang terdapat di RuangKramzal (Ruang Bersalian) BLUD RSUD AcehTamiang menunjukkan rata-rata Tingkatan Nyeripada Kala I persalianan pada saat sebelumpelaksanaan Pre-treatment {massage effluerage)adalah 4,38 (Tingkat Nyeri Berat) dengan Std.deviasi 0,490, sedangkan rata-rata Tingkatan Nyeripada Kala I persalianan pada saat setelahpelaksanaan Post-treatment (massage effluerage)adalah adalah 2,96 (Tingkatan Nyeri Ringan)dengan Std. deviasi 0,737. Terlihat nilai meanperbedaan antara Pre-treatment dan Post¬treatment adalah 1,422 dengan Std. deviasi 0,499.Hasil Uji Statistik mengunakan Paired T-testdidapatkan nilai P value 0,000 maka dapatdisimpulkan ada perbedaan yang signifikanterhadap pengurangan Intensitas Nyeri pada kala IPersalinan setelah dilakukan tindakan massagepada ibu partus.

PEMBAHASANDalam pembahasan ini, peneliti mencoba

menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah adaPengaruh Metode Massage TerhadapPengurangan Intensitas Nyeri Pada PersalinanKala I.1. Interpretasi Dan DiskusiHasil Penelitian

a. Perbedaan Tingkatan Nyeri pada Kala IPersalianan Pre-treatment dan Post¬treatment {Massage)

Pada penelitian ini, hasil penelitianmenunjukkan pada saat pre-treatmentmenunjukkan Intensitas Nyeri Kala I Persalianmayoritas 19 (63,3%) Responden mengalamiNyeri Berat. Sedangkan setelah dilakukanIntervensi massage effluerage {Post-

32

Page 6: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Emida AS . Sukmadowi HRP, Alchalidi. Pangaruh Metode Massage

terjadi karena pijat merangsang tubuhmelepaskan senyawa endorphin yangmenjpakai'i pereda sakit alami. Endorphin jugadapat menciptakan perasaan nyaman danenak.

pada kelompok intervensi yaitu nilai P=0,001.Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruhmetode massage terhadap penurunnnintensitas nyeri persalinan kala I fase aktif padaibu inpsrtu. Sehingga disarankan supaya bidanmenerapkan metode massage sebagaiintervensi mengurangi nyeri dalam asuhan ibubersalin normal.

b. Perbedaan Intensitas Nyeri pada kelompokintervensi dan kelompok kontrol dengan UjiPairedt-test

Penelitian ini menunjukkan 45responden (Pre-treatment dan post-treatmentMassage effluerage) yang terdapat di RuangKramzal (Ruang Bersalian) BLUD RSUD AcehTamiang menunjukkkan rata-rata TingkatanNyeri pada Kala I persalianan pada saatsebelum pelaksanaan(massage effluerage) adalah 4,38 (TingkatNyeri Berat) dengan Std. deviasi 0,490,sedangkan rata-rata Tingkatan Nyeri pada KalaI persalianan pada saat setelah pelaksanaanPost-treatment (massage effluerage) adalahadalah 2,96 (Tingkatan Nyeri Ringan) denganStd. deviasi 0,737. Terlihat nilai meanperbedaan antara Pre-treatment dan Post¬treatment adalah 1,422 dengan Std. deviasi0,499. Berdasarkan hasil Uji Statistikmengunakan Paired T-test didapatkan nilai (P-value=0,000 < ).

Maka dapat disimpulkan adaperbedaan yang signifikan PenguranganIntensitas Nyeri pada Kala I Persalinan setelahdilakukan tindakan intervensi massage, terlihatdari perbedaan yang sangat signifikan dariTingakatan Skala Nyeri Pre-treatment danPost-treatment yang responden rasakanselama fase aktif kala I Persalinan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitianPlora N.F Sinaga13 menyatakan Persalinansuatu proses membuka dan menipisnya serviksserta terjadi kontraksi uterus sehinggamenyebabkan nyeri pada proses persalinan.Manajemen nyeri persalinan dapat diterapkansecara nonfarmakologis, salah satunya adalahmassage yang bertujuan melepaskan senyawaendorphin sehingga mengurangi nyeri,mengurangi kecemasan dan waktu persalinanlebih pendek secara bermakna. Hasil penelitianberdasarkan uji t-dependen intensitas nyerisebelum dan sesudah dilakukan massage padakelompok intervensi diperoleh nilai P=0,000dan pada kelompok kontrol sebelum dansesudah dilakukan massage diperoleh nilaiP=0,007. Hasil uji t-independen dapatdisimpulkan bahwa ada perbedaan yangsignifikan sesudah dilakukan metode massage

Penelitian Rahmadani 14yangbertujuan untuk mengetahui pengaruh pijatpunggung terhadap nyeri persalinan yangdilakukan pada 9 orangibu primipara kelompokintervensi dan9 orang kelompok kontrol selama30 menit dengan menggunakan desain quasyeksperimen diperoleh hasil bahwa sebelumdilakukan pijat, intensitas nyeri rata-rata 7,33dan setelah dilakukan pijat punggung intensitasnyeri rata-rata 4,56. Hal ini menunjukkan bahwapijat punggung dapat menurunkan intensitasnyeripersalinan pada ibu primipara kala I.

Penelitian Gadysa10 yang bertujuanuntuk melihat pengaruh Massage AbdominalLifting dengan menggunakan desain kualitatifpada 3 ibu inpartu diperoleh hasil bahwa 2orang setuju dilakukan massage karena dapatmengurangi nyeri persalinan sedangkan 1orang tidak nyaman dengan tindakan tersebut,sehingga disimpulkan bahwa MassageAbdominal Lifting dapat digunakan sebagaipertolongan pertama untuk mengurangi nyeripersalinan.

Pre-treatment

Penelitian Ratih15 yang bertujuan untukmengetahui pengaruh metode massage yaituMassage effleurage terhadap penurunanintensitas nyeri persalinan denganmenggunakan desain quasi eksperimenmemberi hasil yang signifikan antara intensitasnyeri sebelum dan sesudah dilakukanintervensi pada kala I persalinan, sehinggadisimpulkan bahwa massage ini efektifmengurangi intensitas nyeri persalinan.

Asumsi peneliti terhadap pelaksanaanmassage dapat mempengaruhi penguranganIntensitas Nyeri pada persalinan kala I di RuangKramzal (Ruang Bersalin) BLUD RSUD AcehTamiang, menunjukkan responden yang diberikan itervensi massage memiliki TingkatanSkala Nyeri Post-treatment nilai rata-rata 2,67(Tingkatan Nyeri Ringan) dari Skala Nyeri Pre-tretment rata-rata 4,27 (Tingkat Nyeri Berat),hal inr dikarenakan ibu setelah dilakukanintervensi massage menyebabkan ibu merasarelaks sehingga membantu mempercepat kerjahormon oksitosin sebagai katalis dalampengeluaran senyawa endorphin yang

33

Page 7: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Jumal Kesehatan Ibu ban Anak. VoI. 6, No 2. November 2014. Hal. 28-35

merupakan pereda sakit alami. Endorphin jugadapat menciptakan perasaan nyaman donmeningkatkan rasa nyaman saat melahirkanterutama pada Fase Aktif kala I Persalinan.Tekhnik pemiiatan berupa usapan lembut,lambat dan panjang atau tidak terputus-putus.Tekhnik ini menimbulkan efek relaksasi. Dalampersalinan, dengan melakukan usapan yangringan dan tanpa tekanan yang kuat, tetapiusahakan ujung jari tidak lepas dari permukaankulit. Bertujuan menimbulakan efek relaksasibagi Ibu Partus. Ketika sentuhan dan nyeridirar.gsang bersamaan, sensasi sentuhanberjalan keotak dan menutup pinti gerbangdalam otak, pembatasan jumlah nyeridirasakan dalam otak. Dengan melakukanpijatan secara teratur dengan latihanpernafasan selama kontraksi bertujuanmengalihkan perhatian pasien dari nyeriselama kontraksi. Begitu pula adanya massageyang mempunyai efek distraksi juga dapatmeningkatkan pembentukan endorphin.Massage dapat membuat pasien lebih nyamankarena massage membuat relaksasi ototsehingga secara tidak langsung dapatmenurunkan intensitas nyeri yang dirasakanpada fase aktif kala I persalinan.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian dart uraian

pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penelitianyang dilakukan terhadap 45 responden sebagaiberikut:1. Terdapat perbedaan yang bermakna antara

ibu-ibu partus yang mengalami Nyeri pada KalaI Persalinan Setelah diberikan intervensimassage dengan Tingkatan Nyeri Sebelumdiberikan intervensi tersebut, dalam halPengurangan Intensitas Nyeri pada kala IPersalinan (P-value 0,000< 0,05). BerdasarkanPaired T-test tersebut maka dapat disimpulkanada perbedaan yang signifikan terhadappengurangan Intensitas Nyeri pada kala IPersalinan setelah dilakukan tindakanmassage pada ibu partus.

2. Ibu-ibu partus yang diberikan intervensimassage menunjukkan pada saat pre-treatment menunjukkan Intensitas Nyeri Kala IPersalian mayoritas 28 (62,2%) Respondenmengalami Nyeri Berat. Sedangkan setelahdilakukan Intervensi massage effluerage (Post¬treatment) menunjukkan Intensitas Nyeri Kala IPersalian mayoritas 21 (46,7%) Respondenmengalami Nyeri Sedang.

SARANUntuk meningkatkan sikap positif remaja

puiri tentang kesehatan reproduksi diharapkan:1. Bagi Praktek Keperawatan / Kebidanan

Untuk Perawat / bidan di rumah sakit untukdapat menggunakan Massage sebagai salah satuintervensi dalam mengurangi nyeri persalinan kala Ifase aktif, sebagai alternative tekhniknonfarmakologi yang mudah untuk dilakukan tanpaefek yang membahayakan dalam memberikanintervensi dan asuhan keperawatan/kebidananpada ibu selama persalinan2. Bagi Pendidikan Keperawatan dan Kebidanan

Hasil penelitian ini perlu di integrasikandalam mata kuliah Perawatan maternitas danasuhan kebidanan ibu bersalin (ASKEB II) bagiPendidikan kebidanan sebagai pengembanganilmu.3. Bagi PenelitianKebidanan

Penelitian ini dapat dilanjutkan denganbatasan paritas dan pembukaan serviks yaitu padakategori paritas naullygravida dan primigravidadenganpembukaan yang sama.4. Bagi Responden

Untuk dapat melakukan massage ataupunpendamping persalinan yang melakukannyasebagai salah satu intervensi untuk mengurangiintensitas nyeri ibu selama proses persalinan kala Ifase aktif.

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes Rl. Panduan Pelatihan KomunikasiPerubahan Perilaku Bagi Fasilitator,Narasumber, Peserta, dan Penyelengaranyauntuk Mempromosikan Kesehatan Ibu, BayiBaru Lahir dan Anak (KIBBLA). Usaid, Jakarta;2008.

2. Depkes Rl. Profil Indonesia sehat; 2010.http://www.depkes.go.id. dikutip 19 Maret 2013.

3. Dinkes Aceh. Profil Kesehatan Provinsi Aceh,BandaAceh;2010.

4. Imelda. Persalinan dengan Tenaga Kesehatan;2009 [diakses 22 Januari 2010). Tersedia di:http://www.damandiri.com.

5. Notoatmodjo S. Metodelogi PeneltianKesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

6. Kholisotin. The Influence of Massage CounterPressure Technique for Labor Back Pain PhaseI Active On Women Giving Birth In PrimaryHealth Centers of Mergangsan Yogyakarta;2010.

34

Page 8: PENGARUH METODE MASSAGE TERHADAP PENGURANGAN …

Emilda AS .Sukmadewi HRP, Alchalidi, Pengaruh Melode Massage.

7. Mursadad A, Rachmalina, Rahajeng E.Pengambilan Keputusan dalam PertolonganPersalinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. J.Ekcl.Kes;2003:2:200-208.

fc. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta:Departemen Kesehatan Republik Indonesia;2008.

9. Insaffita, Surya. Pengaruh massage PunggungTerhadap Nyeri Primigravida Kala I PersalinanFisiologis (Studi Kasus Di RSAB GajayanaMalang), Program Diploma III Keperawatan,Universitas MuhammadiyahMalang;2006.

10. Varney,Helen.Buku SakuBidan. Jakarta:EGC;2008.

11. Roseneil, Wendy. Panduan LengkapPerawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat;2008.

12. Mander, R. Nyeri Persalinan. Jakarta: EGC;2004.

13. Kusnanto. Asuhan Keperawatan Pada KlienDengan Gangguan Pemenuhan KebutuhanRasa Nyeri. Surabaya: Fakultas KedokteranUniversitasAirlangga; 2000.

14. Danuatmaja, Bonny & Mila. Persalinan NormalTanpa Rasa Sakit. Jakarta:Puspa Swara; 2004.

15. Nola. Kehamilan dan Melahirkan, cet.1,Jakarta:Arcan; 2004.

35