i PENGARUH METODE LATIHAN PASS ATAS LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN 2005/2006 SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Nama : M NURIFANSYAH NIM : 6301401009 Jurusan / Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2005
82
Embed
PENGARUH METODE LATIHAN PASS ATAS LANGSUNG DAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH METODE LATIHAN PASS ATAS LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN PASS ATAS
DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI
SMA NEGERI 1 SUKOREJO KABUPATEN KENDAL
TAHUN 2005/2006
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Nama : M NURIFANSYAH NIM : 6301401009 Jurusan / Program Studi : Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas : Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi. Semarang, ………………….. Pembimbing I Pembimbing II Drs. Joko Hartono Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes NIP.131415251 NIP. 131993872
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan
Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Semarang pada :
Hari : Tanggal :
Panitia Ujian :
Ketua Sekretaris …………………………… ………………………… Penguji I Penguji II (Pembimbing II) …………………………… Dra. Kaswarganti Rahayu, M.Kes NIP. 131993872
Penguji III (Pembimbing I) Drs. Joko Hartono NIP.131415251
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat
atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Semarang, …………… 2005 M NURIFANSYAH
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Martabat seseorang tampak dari bahasanya
PERSEMBAHAN Untuk guruku,
Orang tuaku,
Dan generasi penerusku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan laporan penilitian tindakan kelas yang berjudul “PENGARUH METODE
LATIHAN PASS ATAS LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP
KEMAMPUAN PASS ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA
PUTRA EKSTRA KURIKULER BOLA VOLI SMA NEGERI 1 SUKOREJO
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2005/2006”
Dengan tulus disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat dan
semua pihak yang telah membantu memperlancar dalam menulis skripsi ini :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah menerima saya sebagai mahasiswa
UNNES
2. Dekan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Ketua jurusan pendidikan kepelatihan olahraga UNNES yang telah memberikan
petunjuk serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs.Joko Hartono selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan
petunjuk dan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra.Kaswarganti Rahayu, M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingannya dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Drs.Waluyo, selaku Kepala SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal yang telah
memberikan ijin menggunakan siswa peserta ekstra kurikuler bola volley sebagai
sampel penelitian.
vii
7. Bapak Drs.Budi Wahono, M.Pd selaku Guru olahraga SMA Negeri 1 Sukorejo
yang telah membantu memperlancar pelaksanaan penelitian.
8. Siswa-siswa peserta ekstra kurikuler bola volley SMA Negeri 1 Sukorejo yang
telah menjadi sampel penelitian.
9. Rekan-rekan dari klub bola volley PERVOS Sukorejo yang telah turut serta
membantu pelaksanaan penelitian.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang juga berperan baik
langsung maupun tidak langsung dalam membantu pelaksanaan penelitian.
Semoga karya tulisan ini ada manfaatnya bagi para pembaca. Segala
kekurangan yang ada mohon kritik dan saran untuk perbaikan pada kegiatan semacam
ini di kemudian hari.
Penulis
viii
SARI NURIFANSYAH MUHAMMAD. 2005. Pengaruh metode latihan pass atas langsung dan
tidak langsung terhadap kemampuan pass atas dalam permainan bola voli pada siswa putra ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal tahun 2005/2006. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I. Drs.Joko Hartono, II.Dra.Kaswarganti Rahayu, M.Kes.
Kata Kunci : Metode latihan pass atas langsung, metode latihan pass atas tidak langsung, ekstra kurikuler bola voli SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pangaruh latihan pass atas langsung dan tidak langsung serta mengetahui mana yang lebih baik antara kedua metode latihan pass atas tersebut. Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu peserta ekstrakurikuler bola voli siswa putra SMA Negeri 1 Sukorejo kabupaten Kendal tahun palajaran 2005/2006 yang berjumlah 40 siswa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total sampling yaitu mengikutsertakan semua individu atau anggota populasi menjadi sampel.
Tes awal dilaksanakan pada tanggal 19 Nopember 2005 dimulai pukul 14.30 WIB sampai pukul 17.00 WIB. bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diadakan perlakuan penelitian sekaligus untuk menentukan rangking yang diolah untuk mendapatkan kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 atau kelompok kontrol. Selanjutnya dari dua kelompok yang ditetapkan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi latihan sebanyak 12 kali mulai tanggal 21 Nopember 2005 sampai dengan tanggal 17 Desember 2005. Kelompok eksperimen dilatih menggunakan metode latihan pass atas langsung dan kelompok kontrol dilatih menggunakan metode latihan pass atas tidak langsung. Pada tanggal 19 Desember 2005 diadakan tes akhir untuk mengetahui kemampuan pass atas setelah melakukan latihan sebanyak 12 kali terhadap kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil yang diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan statistik dengan hasil sebagai berikut : Dari perhitungan statistik diperoleh nilai t = 2,41 dimana hasil tersebut ternyata lebih besar dari nilai t pada tabel yaitu 2,093 dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat perbedaan (d.b) = 20 – 1 = 19. sehingga nilai t hasil penelitian = 2,41 adalah diatas batas penolakan atau diatas nilai t dalam tabel ( 2, 093 ). Dengan demikian maka perumusan hipotesa nihil yang menyatakan bahwa “ Latihan passing atas langsung tidak mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan passing atas dalam permainan bola volley dibanding dengan latihan passing atas tidak langsung “ ditolak , Dengan kata lain hipotesa alternative atau hipotesa kerja yang dirumuskan yaitu : “ Latihan dengan pass atas langsung lebih baik daripada latihan pass atas tidak langsung terhadap kemampuan pass atas dalam permainan bola voli” diterima. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : ada perbedaan pengaruh antara latihan pass atas bola volley yang menggunakan metode latihan langsung dan metode
ix
latihan tidak langsung pada siswa SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal yang mengikuti kegiatan ekstra kurikuler bola volley tahun ajaran 2005/2006. Metode latihan pass atas langsung ternyata lebih baik dibandingkan dengan metode latihan pass atas tidak langsung dalam melatih kemampuan melakukan pass atas pada permainan bola volley pada siswa SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal tahun ajaran 2005/2006. Dari simpulan diatas penulis menyarankan agar :setiap guru olahraga, pelatih bola volley maupun para praktisi olahraga khususnya permainan bola volley agar mengutamakan latihan passing terlebih dahulu sebelum melatih tehnik-tehnik yang lain. Dalam melatih pass atas hendaknya dapat menggunakan metode latihan pass atas langsung, karena hasilnya lebih baik dibandingkan dengan latihan yang menggunakan metode tidak langsung.
BAB I PENDAHULUANA. Alasan Pemilihan Judul ……………………………………….. 1B. Pemasalahan …………………………………………………. 4C. Penegasan Istilah …………………………………………….. 4D. Tujuan Penelitian ……………………………………………… 6
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Permainan Bola Volley ……………………………………….. 7B. Tehnik Permainan Bola Volley ………………………………… 7C. Hipotesis ……………………………………………………… 17
BAB III METODE PENELITIANA. Populasi ……………………………………………………… 18B. Sampel ………………………………………………………. 18C. Variabel Penelitian ……………………………………………. 18D. Metode Penelitian ……………………………………………. 19E. Metode Pengumpulan Data …………………………………… 19F. Instrumen Penelitian ………………………………………….. 20G. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………… 22H. Tenaa Pembantu ……………………………………………… 26I. Metode Analisa Data …………………………………………. 27
xi
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIANA. Hasil Penelitian …………………………………………………… 30B. Pembahasan …..…………………………………………………. 32
BAB V SIMPULAN DAN SARANA. Simpulan ……. …………………………………………………… 34B. Saran ……...…..…………………………………………………. 34
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 35LAMPIRAN ……………………………………………………………………… 36
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Kelebihan dan kekurangan antara pass atas langsung dengan pass atas tidak langsung 16
Tabel 2 : Jadwal kegiatan penelitian 23
Tabel 3 : Tenaga pembantu penelitian 27
Tabel 4 : Analisa statistik 27
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Urutan tehnik geakan servis atas 8
Gambar 2 : Urutan tehnik gerakan servis bawah 9
Gambar 3 : Urutan tehnik gerakan smash 10
Gambar 4 : Urutan tehnik gerakan block 10
Gambar 5 : Urutan tehnik gerakan pass bawah 11
Gambar 6 : Urutan tehnik gerakan pass atas 12
Gambar 7 : Bentuk latihan pass atas langsung 14
Gambar 8 : Bentuk latihan pass atas tidak langsung 15
Gambar 9 : Pelaksanaan tes AAPHER face volley tes 21
Gambar 10 : AAPHER Face Wall Volley Test 1969 22
Gambar 11 : Susunan Formasi Latihan 26
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing 35
Lampiran 2 : Surat ijin penelitian 36
Lampiran 3 : Persetujun pembimbing 37
Lampiran 4 : Daftar siswa yang terpilih menjadi sampel 38
Lampiran 5 : Hasil nilai tes awal (pre tes) 39
Lampiran 6 : Hasil nilai tes awal (pre tes) 39
Lampiran 7 : Rangking nilai tes awal untuk dimatchkan kedalam kelompok eksperimen dankelompok kontrol 40
Lampiran 8 : Daftar sampel hasil matching 41
Lampiran 9 : Nilai rata-rata akhir (post tes) kelompok eksperimen 42
Lampiran 10 : Nilai rata-rata akhir (post tes) kelompok kontrol 43
Lampiran 11 : Tabel perhitungan statistik dengan pola M-S 44
Lampiran 12 : Foto sampel penelitian 45
Lampiran 13 : Foto latihan pass atas langsung 46
Lampiran 14 : Foto latihan pass atas tidak langsung 47
Lampiran 15 : Foto post-tes 48
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul
Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan
beregu, yang dimainkan dua regu yang masing–masing regu terdiri dari enam
pemain. Saat ini telah berkembang menjadi salah satu cabang olahraga yang
digemari diseluruh lapisan masyarakat. Permainan bola voli ini dilakukan oleh
semua lapisan masyarakat, dari anak–anak sampai orang dewasa, laki – laki dan
perempuan, masyarakat kota ataupun masyarakat desa.
Salah satu faktor permainan bola voli dapat cepat berkembang adalah
murahnya biaya. Seperti yang dikemukakan oleh Imam Soejoedi (1979:18 )
bahwa, permainan bola voli cepat berkembang di masyarakat, hal ini disebabkan
karena tidak hanya manfaatnya sangat baik bagi pembentukan individu secara
keseluruhan, tetapi permainan bola voli murah biayanya, alat dan
perlengkapannya serta mudah mendatangkan kesenangan bagi yang bermain.
Tujuan permainan yang bersifat rekreatif untuk mengisi waktu luang atau
sebagai selingan setelah bekerja dan untuk menjaga kesegaran jasmani.
Kemudian adanya perkembangan untuk meningkatkan prestasi diri,
mengharumkan nama daerah, bangsa dan negaranya. Seperti yang di ungkapkan
oleh Suharno HP (1982:9) bahwa, Ciri–ciri permainan bola voli pada sekarang
ini tidak hanya merupakan olah raga yang bersifat rekreasi sekedar alat untuk
meningkatkan kesegaran jasmani saja, tetapi telah menuntut kualitas
2
prestasi yang sertinggi tingginya. Dengan adanya tuntutan prestasi yang setinggi-
tingginya, maka permainan bola voli sangat perlu adanya pembinaan prestasi
secara serius sejak usia dini harus terus dilakukan, salah satunya melalui jalur
pendidikan. Lembaga pendidikan dapat digunakan untuk melakukan pembinaan
prestasi olahraga dikarenakan muatan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah
juga memuat pokok bahasan permainan bola voli termasuk jalur pembinaan
prestasi yang dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler.
Bola voli merupakan cabang olahraga permainan beregu, maka antara
pemain harus bekerja sama dan saling mendukung agar menjadi regu yang
kompak dan tangguh. Dengan demikian penguasan teknik dasar permainan bola
voli secara individual sangat diperlukan bagi seorang pemain bola voli.
Kesempurnaan dalam melaksanakan tehnik-tehnik dasar hanya dapat dikuasai
dengan baik jika melakukan latihan yang teratur dan terprogram secara tepat.
Metoda-metoda latihan yang tepat akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan
yang dilakukan oleh seorang pemain.
Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP (1982 : 12) “penguasan
teknik dasar permainan bola voli harus benar–benar diperhatikan sebab teknik
dasar dalam permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang turut
menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu permainan , disamping
kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar permainan bolavoli harus benar–
benar dipelajari terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi dalam
permainan bola voli’’.
3
Dari berbagai ragam tehnik dasar permainan bola voli salah satunya adalah
tehnik dasar pass atas. Pass atas sangat penting dalam permainan bola voli karena
merupakan langkah awal untuk menyusun serangan. Pelaksanaan teknik pass atas
yang baik dapat menyajikan dengan teman seregunya dengan baik atau
mengumpankan bola kepada smaser yang selanjutnya dilakukan serangan.
Dengan demikian kesuksesan menciptakan pola-pola penyerangan dan pola-pola
pertahanan serta penyerangan banyak ditentukan oleh keakuratan pemain dalam
mempassing bola yang diberikan kepada temannya atau kepada smaser. Karena
pentingnya penguasaan teknik pass atas, maka perlu diadakan latihan secara
bersungguh-sungguh dan terus-menerus. Dalam latihan pass atas ada beberapa
metode atau cara yang latihan yang digunakan, adapun metode latihan pass atas
menurut Theoklenment (1992 : 38-42) dalah:
1. Latihan pass atas secara langsung
2. Latihan pass atas kontrol / tidak langsung
3. Latihan pass atas seegitiga
4. Latihan pass atas dengan melewati ring
Latihan pass atas langsung adalah dua anak secara berpasangan melakukan
latihan pass atas hanya dengan memainkan bola satu kali kemudian
langsungdikembalikan kepada temannya melewati net atau tali dengan jarak
±3 meter.
Sedangkan latihan pass atas tidak langsung adalah Berpasangan dua anak
melakukan latihan pass ats dengan jarak tiga meter bola dikontrol keatas
4
terlebih dahulu, baru melakukan pass atas ke temannya (Theoklenment, 1984
: 38)
Dari uraian diatas, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian
dengan judul “pengaruh latihan pass atas langsung dan tidak langsung
terhadap kemampuan pass atas dalam permainan bola voli pada siswa putra
ekstrakurikuler bola voli SMA Negeri 1 Sukorejo tahun ajaran 2005/2006’’
Adapun alasan lain yang dijadikan penulis sebagai alasan penulisan judul
adalah:
1. Latihan pass atas dengan latihan langsung dan tidak langsung merupakan
bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan pass atas.
2. Pass atas merupakan salah satu faktor yang menentukan dalam mencapai
kemenangan dan merupakan langkah awal untuk menyusun serangan.
3. Dari penguasaan pass atas yang baik akan dapat mengumpankan dengan baik.
4. Mengetahui kelebihan kedua metode latihan tersebut dalam menghasilkan
pemain-pemain yang dapat menguasai pass atas.
B. Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah, “ Apakah ada pengaruh antara
latihan pass atas langsung dan pass atas tidak langsung terhadap kemampuan pass
atas dalam permainan bola voli pada siswa putra ekstrakurikuler bola voli SMA
Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2005/2006”
5
C. Penegasan istilah
Sehubungan dengan judul tersebut, maka untuk menghindari agar
persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan
semula dan supaya di dalam penelitian tidak terjadi salah penafsiran istilah yang
digunakan maka perlu adanya penegasan istilah yang meliputi :
1. Pengaruh
Pengaruh dapat diartikan sebagai “daya yang ada atau timbul dari
suatu benda, orang yang ikut membentuk watak kepercayaan atau perbuatan
seseorang” (W.J.S Poerwadarminta, 1984:731). Pengaruh dalam penelitian ini
berarti suatu daya yang ditimbulkan oleh pelaksana latihan pass atas langsung
dan pass atas tidak langsung.
2. Latihan
Latihan adalah suatu proses berlatih yanh sistimatis yang dilakukan
secara berulang-ulang dan yang kian hari beban latihan kian bertambah
(Harsono,1988).
3. Pass Atas
Yang dimaksud dengan pass atas dalam permainan bola voli adalah
dasar dari suatu serangan dan pada umumnya pass atas sangat tepat untuk
mengoper bola, maka sedapat mungkin bola harus dapat diterima dengan
kedua lengan sementara tubuh mengambil posisi di belakang bola tersebut.
Disamping itu pass atas sangat penting untuk menyusun serangan dari bola-
bola lawan (Dieter Beutelstahl,1986:73)
6
4. Pass atas langsung
Passing atas secara langsung yaitu anak secara berpasangan
melakukan latihan pass atas dengan jarak kurang lebih 3 m. (Theoklennment,
1984: 43)
5. Pass atas tidak langsung
Berpasangan dua anak melakukan latihan kontrol pass dengan jarak
3 m, bola dikontrol ke atas terlebih dahulu, baru melakukan pass atas ke
temannya. (Theoklennment, 1984: 38)
6. Kemampuan
Adalah kesanggupan, kecakapan (Depdikbud 1984:9) dalam hal ini
kesanggupan untuk melakukan suatu perbuatan atau hasil yang diinginkan.
Perbuatan yang diharapkan bisa dilakukan dalam penelitian ini adalah
perbuatan untuk melakukan pass atas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan pangaruh latihan pass atas langsung dan tidak
langsung terhadap kemampuan permainan bola voli.
2. Untuk mengetahui mana yang lebih baik latihan pass atas langsung dan pass
atas tidak langsung terhadap kemampuan pass atas pada permainan bola voli.
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Permainan Bola voli
Permainan bola voli dikenal sejak abad pertengahan sebelum masehi
dinegara Romawi. Padatahun 1895 William G Morgan seorang guru pendidikan
jasmani pada Young Men Cristisn Association di kota Holioke, yang pada
mulanya dikenal dengan olahraga rekreasi dalam lapamgan tertutup.Kemudian
semakin berkembang bola voli dimainkan dilapanngan terbuka, dihalaman
sekolah, ditepi pantai, dan ditempat terbuka lainnya. Kemudian pada tahun 1946
dibentu Organizing Committee, dan pada tahun 1947 diadakan Konggres
pertama yang dihadiri 14 negara dan berdirilah International Volleyball
Vederation Internationale De Volleyball (F.I.V.B) Dan perkembangan bolavoli
semakin meningkat keseluruh dunia termasuk Indonesia. Perkembangan bolavoli
di Indonesia yang mulai dikenal pda tahun1828 yang dibawa oleh guru-guru
belanda yang mengajar di sekolah lanjutan. Namun pada waktu itu belum
Populer dikalangan masyarakat. Pada jaman penjajahan, tentara Jepang juga
banyak memberikan andil dalam memperkenalkan permainan ini kepada
masyarakat. Setelah proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia banyak tentara
bekas tentara bekas angkatan perang belanda yang menggabunngkan diri
kedalam kesatuan tentara republik Indonesia, nelalui mereka Tentara Nasional
Indonesia ikut mempopulerkan permainan bola voli ke masyarakat
8
Perkembangan permainan bola voli nampak maju dengan pesat sejak persiapan
menghadapiu Asian Games IV dari Ganefo I di Jakarta. Hal ini terbukti dari
banyaknya klub-klub dari kota besar sampai pelosok desa yang terpencil.
Sejak PON II di Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang bola voli
termasuk cabang olahraga yang resmi dipertandingkan. Pada tanggal 22 Januari
1955di Jakarta diresmikan berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia
(P.B.V.S.I) denangan menunjuk W.Y.Latumanten sebagai formatur untuk
menyusun pengurus.
P.B.V.S.I disyahkan oleh K.O.I (Komite Olahraga Indonesia) pada bulan
maret 1955 sebagai induk olahraga Bola Voli yann tertinggi di Indonesia.
Konggres pertama dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 28 sampai dengan 30
Mei 1955. Pada Konggres dihadiri 20 persatuan kota yang menggabungkan diri
dalam P.B.V.S.I mendapat pengesahan sementara oleh I.V.F di Paris.
Perkembangan permainan bola voli nampak maju dengan pesat sejak persiapan
menghadiri Asian Gammes IV di dari Ganevo di Jakarta. Hal ini terbukti dri
banyaknya klub-klub dari kota besar sampai pelosok desa terpencil.
B. Teknik dasar bola voli.
Permainan bola voli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua
regu yang masing-masing regu yang masing-masing regu terdiri dari enam orang
pemain dan setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan
boleh menggunakan seluruh anggota badan.
9
Tujuan dari permainan ini adalah minimal agar setiap regu melewatkan bola
secara teratur melewati atas net sampai bola itu menyentuh lantai (mati) di daerah
lawan, dan mencegah agar bolanya yang dilewatkan tidak menyentuh lantai
dalam lapangan sendiri.
Di dalam permainan bola voli seorang pemain harus menguasai teknik
dasar sebaik mungkin secara perorangan, agar dapat bermain dengan baik dan
berprestasi. Sedangkan yang dimaksud teknik dasar dalam permainan bola voli
adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek
dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan
bola voli. Suharno HP, (1982: 12)
Jadi, teknik dalam permainan bola voli dapat diartikan cara yang
mendasar yang efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang
berlaku untuk mencapai hasil yang optimal.
Usaha untuk menguasai teknik dasar bermain bola voli seperti servis,
passing, block, smash dalam proses pembelajaran, perlu adanya suatu strategi
atau metode agar proses pembelajaran bola voli berlaku efektif dan mencapai
tujuan yang diinginkan perlu adanya metode latihan, tujuan latihan, evaluasi,
media yang dibutuhkan.. Adapun tehnik-tehnik dasar dalam permainan bola voli
adalah :
10
a. Servis
Menurut Suharno H.P.(1982 : 111) mengartikan servis adalah pukulan
pertama dalam suatu pemain yang dilaksanakan di daerah petak servis dengan
tangan.
Sedangkan Servis menurut Dieter Beutsthal (2003 : 9),servis adalah
sentuhan pertama dengan bola. Mula-mula servis ini hanya hanya dianggap
sebagai pukulan permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai
permainan. Tetapi servis ini kemudian berkembang menjadi senjata yang
ampuh untuk menyerang. Jadi teknik dasar ini tidak boleh kita abaikan, dan
harus kita latih dengan baik dan secara terus menerus. Servis dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu servis atas dan servis bawah.
1. Servis Atas
Servis atas adalah servis yang dilaksanakan di daerah atas kepala,
sehingga pada waktu melakukan servis atas tangan harus diangkat keatas.
(Sukinta, 1983 : 45)
Gambar : 1 Urutan tehnik gerakan servis atas
(M. Yunus, 1992 : 74)
11
2. Servis Bawah
Servis bawah adalah servis yang dilaksanakan dengan memukul bola dari
daerah bawah pinggang. Teknik pelaksanaan servis bawah dapat dilihat
seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar : 2
Urutan tehnik gerakan servis bawah (M. Yunus, 1992 : 72)
b. Smash (Spike)
Menurut Suharno HP (1979:34) smash adalah bola dipukul keras ke
bawah sehingga bola akan bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas
net menuju lapangan dan akan sulit diterima oleh lawan.
12
Gambar : 3
Urutan teknik gerakan smash (M. Yunus, 1992 : 83)
c. Block
Block adalah suatu cara bertahan yang sangat ampuh terhadap smash .
Block dilakukan dengan loncatan setinggi mungkin dekat jaring dalam usaha
membendung bola yang di smash oleh lawan atau pihak penyerang.
Pemblokir mengulurkan tangannya sejauh mungkin dengan kedua tangan
berdekatan serta jari-jari agak terkembang ke arah bola, agar bola tersebut
tidak dapat menerobos pertahanannya. Disamping itu pergelangan tangan
harus digerakkan secara eksplosif pada saat bola mengenai tangan serta jari-
jari diteganggkan agar cukup kuat menahan bola yang cepat dan keras
datangnya (Imam sadikun 1992 : 102). Tehnik pelaksanaannya pada gambar
dibawah ini :
13
Gambar : 4
Urutan teknik gerakan block (M. Yunus, 1992 : 121)
d. Passing
Passing adalah mengoprkan bola kepada teman sendiri dalam suatu
tehnik tertentu, sebagai langkah awaluntuk menyusun pola serangan kepada
lawan (M. Yunus 1992 : 79). Pelaksanaan passing secara umum dapat
dilaksanakan dengan dua cara yaitu, passing yang dilakukan dari atas (pass
atas) dan passing yang dilakukan dari bawah (pass bawah)
1. Pass Bawah
Pass bawah adalah penerimaan bola dengan gaya menggali (Dieter
Beutelsthal (1986 : 17)
Tehnik pelaksanaan pass bawah dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
14
Gambar : 5
Urutan teknik gerakan pass bawah (M. Yunus, 1992 : 91)
2. Pass Atas
Tehnik pelaksanaan pass atas dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar : 6
Urutan teknik gerakan pass atas (M. Yunus, 1992 : 91)
15
Menurut (M. Yunus 1992 : 79) salah satu teknik dasar permainan bola
voli adalah pass atas, pass atas adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri
dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk
menyusun serangan kepada lawan.
Untuk dapat melaksanakan gerakan pass atas dengan baik terlebih dahulu
memperhatikan dan melatih bagian-bagian dari gerakan pass atas secara baik dan
benar.
Menurut (M. Yunus 1992 : 80)Teknik dasar passing atas ada tiga bagian
yaitu:
a. Sikap Permulaan
Ambil posisi siap normal dalam permainan voli yaitu: kedua kaki
terdiri selebar bahu, berat badan bertumpu pada telapak kaki bagian depan,
lutut ditekuk dengan badan merendah,tempatkan badan secepat mungkin
dibawah bola,dengan kedua tangan diangkat lebih tinggi dari dahi, dan jari-
jari tangan terbuka membentuk cakungan seperti setengah lingkaran bola.
b. Gerakan Pelaksanaan
Tepat saat bola berada diatas dan sedikit didepan dahi, lengan
diluruskan dengan gerakan agak eksplosif untuk mendorong bola. Perkenaan
bola pada jari-jari ruas pertama dan kedua dan yang dominan mendorong bola
adalah ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah. Pada waktu perkenaan dengan
bola jari-jari agak ditegangkan kemudian diikuti dengan gerakan pergelangan
tangan agar bola dapat memantul dengan baik.
16
c. Gerakan Lanjutan
Setelah bola memantul dengan baik, lanjutkan dengan meluruskan
lengan ke depan atas, sebagai suatu gerakan lanjutan, diikuti dengan
memindahkan berat badan ke depan dengan melangkahkan kaki belakang ke
depan dan segera mengambil sikap siap dalam posisi normal kembali.
Passing atas sangat penting dalam permainan bola voli karena
merupakan langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu lawan.
a. Latihan Passing Atas Langsung
Dalam penelitian ini passing atas langsung maksudnya pemain hanya
memainkan atau menyentuh bola hanya satu kali lalu dikembalikan
langsung pada temannya melalui net atau tali. Latihan passing atas
langsung mempunyai dua macam tugas gerak yaitu menerima dan
mendorong bola kearah sasaran (Theo Klein Mann 1984 : 41).
Adapun bentuk latihan dari passing atas langsung adalah sebagai berikut:
1). Dua orang saling berhadapan di dalam lapangan permainan bola voli
dalam posisi siap malakukan passing atas.
2). Bola dilambungkan oleh pemain A ke pemain B melewati atas net
kemudian pemain B menerima bola itu dengan menggunakan teknik
passing atas. Oleh pemain B bola hanya disentuh satu kali kemudian
langsung dikembalikan pada pemain A.
17
3). Pemain A menerima bola tersebut dengan menggunakan teknik
passing atas dan bola disentuh satu kali kemudian langsung
dikembalikan ke pemain B. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut:
Gambar : 7 Bentuk latihan passing atas langsung.
(Theo Klein Mann, 1984 : 38)
b. Latihan Passing Atas Tidak Langsung
Dalam penelitian ini teknik latihan passing atas tidak langsung
maksudnya pemain memainkan atau menyentuh bola sebanyak dua kali.
Latihan passing atas tidak langsung mempunyai tiga macam tugas gerak
yaitu menerima, mendorong bola pertama tegak lurus keatas, mendorong
bola kedua kearah sasaran (Theo Klein Mann1984 : 41).
Adapun bentuk latihan dari passing atas tidak langsung adalah sebagai
berikut:
1). Dua orang saling berhadapan dalam posisi siap untuk melakukan
passing atas.
18
2). Bola dilambungkan oleh pemain A ke pemain B melewati net
kemudian pemain B menerima bola tersebut dengan menggunakan
teknik passing atas. Oleh pemain B bola dipassing dua kali atau
dimainkan dua kali.
3). Pada lemparan bola pertama bola dipassing keatas melewati batas tali
yang dibentangkan di atas kepala dengan menggunakan teknik
passing atas.
4). Pada pantulan bola kedua bola dikembalikan pada pemain A dengan
menggunakan teknik passing atas.
5). Pemain A menerima bola dengan menggunakan teknik passing atas
dan memainkan bola sebanyak dua kali pantulan seperti yang
dilakukan oleh B.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini:
Gambar : 8 Bentuk latihan passing atas tidak langsung.
(Theo Klein Mann, 1984 : 38)
19
Kedua metode latihan passing tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Adapun kelebihan dan kekurangannya dapat dilihat pada matrik dibawah ini :
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan1.Melatih naluri berma- 1.Untuk melatih rang- 1.Untuk melatih rang- 1.Tingkat kesuitan lati- in bola volley yang se sang peryarafan mo- sang peryarafan mo- han lebih tinggi kare- benarnya, karena se- toris kurang bagus toris lebih bagus na anak harus melaku suai dengan peratu- karena sentuhan ter- karena sentuhan ter- kan sentuhan bola dua ran permainan. hadap bola sedikit. hadap bola lebih dari kali.2.Latihan lebih mudah 2.Anak mudah sekali satu kali. 2.Kurang melatih naluri dilaksanakan karena bosan dalam latihan, 2.Anak tidak mudah bermain bola volley anak hanya mengon- karena kurang varia- bosan dalam latihan, yang sebenarnya, ka- trol dan mengarah- tif. karena latihan berva- rena passing dengan kan bola kesatu sasa 3.Power sentuhan ter- riasi. dua kali sentuhan ti - ran. hadap bola kurang 3.Power sentuhan ter- dak dibenarkan dalam 3.Memiliki tingkat ke- kuat. hadap bola kuat. permainan. sukaran rendah, kare na hanya menyentuh bola hanya satu kali.
P A S S A T A SPass Atas Langsung Pass Atas Tidak Langsung
Pentingnya latihan pass atas dengan metode yang tepat dan baik dalam
permainan bola volley memungkinkan dihasilkannya seorang atlit bola volley yang
mampu bermain dengan baik saat bertanding. Hal ini dapat ditempuh diantaranya
melalui latihan mengunakan dua metode latihan seperti tersebut diatas.
Kedua metode latihan tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Metode latihan pass atas langsung lebih memiliki keunggulan dalam
membentuk naluri bermain bola volley terutama dalam tehnik pass atas dikarenakan
bentuk latihannya yang tidak berbeda dengan pada saat terjadi permainan yang
sebenarnya.(Wawancara Edi Sanyoto peltih Bola voli PERVOS, 21 Desember pukul
15.00 s/d selesai)
20
C. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih
perlu dibuktikan kebenarannya. (Sutrisno Hadi, 2000:267).
Sesuai dengan permasalahan yang ada dan berdasarkan kajian teoritis
yang berhubungan dengan permasalahan dan didukung dengan karangka hasil
penelitian yang terkait, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah:
“ Latihan dengan pass atas langsung lebih baik daripada latihan pass atas tidak
langsung terhadap pass atas dalam permainan bola voli”.
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian
merupakan penelitian populasi (Suharsimi Arikunto, 1992:102). Dalam penelitian
ini populasi diambil dari peserta ekstrakurikuler bola voli siswa putra SMA
Negeri 1 Sukorejo Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2005/2006, yang berjumlah
40 siswa.
B. Sampel
Menurut Suharsimi Arikunto (1996:120) mengatakan bahwa: “Apabila
subyek kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya
berupa penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat
diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel yang diambil dalam penelitian
ini yaitu peserta ekstrakurikuler bola voli siswa putra SMA Negeri 1 Sukorejo
kabupaten Kendal tahun palajaran 2005/2006 yang berjumlah 40 siswa.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara total
sampling yaitu mengikutsertakan semua individu atau anggota populasi menjadi
sampel.
22
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah obyek penelitian yang bervariasi. (Suharsimi Arikunto,
1992 : 89). Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel yaitu:
1. Variabel Bebas
1.1 Latihan passing atas langsung
1.2 Latihan passing atas tidak langsung
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan pass atas dalam
permainan bola voli.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen, yaitu suatu metode yang menggunakan gejala yang dinamakan
latihan atau perlakuan yang berbeda antara dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 sebagai pembandingnya sehingga
setelah diadakan latihan atau perlakuan akan terlihat pengaruhnya dari latihan
tersebut.
Hal ini sesuai dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (1990 : 427), bahwa metode
eksperimen merupakan salah satu metode yang paling tepat untuk menyelidiki
hubungan sebab akibat.
Untuk menyelesaikan penelitian eksperimen ini penulis menggunakan
Matched by Subject design yang didasari oleh suatu pengertian :
23
… dalam pola M-S, matching dilakukan terhadap subject demi subject. Subject
Matching sudah tentu sekaligus berarti juga group matching karena hakekat
subject matching adalah sedemikian rupa sehingga pemasangan-pemasangan
subject (pair of subject) masing-masing ke group eksperimen 1 dan ke group
control secara otomatis akan menseimbangkan kedua group itu. Adapun pair of
subject yang setingkat atau seimbang dijalankan atas dasar penyelidikan-
Dari hasil perhitungan statistik diperoleh hasil, bahwa ∑D = -29
selanjutnya dapat digunakan untuk mencari Mean Perbedaan (MD) yaitu dengan
menggunakan rumus :
MD = ∑ D MD = - 29 MD = - 1, 45 ___________ ________ N 20
Setelah nilai MD didapat, maka persyaratan untuk mencari nilai t sudah
terpenuhi, sedangkan dari data-data yang sudah diperoleh adalah :
38
MD = - 1, 45
∑ d² = 1.370.45
N = 20 (jumlah pasangan)
Selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai t sebagai berikut :
t =
1)N(NΣd
MD2
−
t =
1)20(2045.370.1
1.45-
−
t =
38045.370.1
1.45-
t = 606.3
1.45-
t = 05,60
1.45-
t = 2,41 Dari hasil perhitungan statistik diperoleh nilai t = 2,41 dimana hasil tersebut
ternyata lebih besar dari nilai t pada tabel yaitu 2,093 dengan taraf signifikansi 5%
dengan derajat perbedaan (d.b) = 20 – 1 = 19.
Jadi untuk nilai t hasil penelitian = 2,41 adalah diatas batas penolakan atau
diatas nilai t dalam tabel ( 2, 093 ).
39
T Hitung T Tabel Kesimpulan2,41 2,093 Signifikan
Dengan demikian maka perumusan hipotesa nihil yang menyatakan bahwa
“Latihan passing atas langsung tidak mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap
kemampuan passing atas dalam permainan bola volley dibanding dengan latihan
passing atas tidak langsung “ ditolak , Dengan kata lain hipotesa alternative atau
hipotesa kerja yang dirumuskan yaitu : “ Latihan dengan pass atas langsung lebih
baik daripada latihan pass atas tidak langsung terhadap kemampuan pass atas dalam
permainan bola voli” diterima.
Mean Eksperimen Mean Kontrol Kesimpulan
27,15 25,27 27,25 > 25,27 Dari hasil tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa latihan pass atas
langsung lebih baik dari latihan pass atas tidak langsung terhadap kemampuan pass
atas dalam permainan bola voli.
B. Pembahasan
Pelaksanaan penelitian diatas dilaksanakan dengan ketat sesuai dengan
jadwal yang telah direncanakan. Hasil tersebut tidak lepas dari beberapa persipan
yang telah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya dengan dukungan :
40
a. Fasilitas pendukung penelitian :
1. Bola Voli yang cukup sebanyak 20 bola
2. Tempat latihan dan tes yang memadai yaitu menggunakan Gedung Olah Raga
Panembahan Agus Sakti di desa Sukorejo, sehingga dalam keadan hujanpun
pelaksanaan latihan akan tetap berjalan dengan lancar
b. Personil pendukung penelitian :
1. Adanya tenaga pembantu penelitian yang baik yaitu Guru Olahraga, Pelatih
Club Bola Voli PERVOS Sukorejo, Mahasiswa.
2. Peserta penelitian yang berasal dari Sekolah yang tergolong baik di
Kabupaten Kendal yaitu SMA Negeri 1 Sukorejo sehingga siswanya mudah
diatur dan memiliki minat yang tinggi pada setiap kegiatan yan diadakan.
c. Lain-lain pendukung penelitian :
1. Sampel penelitian memiliki minat yan tinggi terhadap permainan bola volley
karena semuanya adalah peserta ekstra kurikuler bola volley.
2. Selama penelitian peserta penelitian memperoleh penyegar latihan yang
cukup berupa snack, minum dan makan.
Selama penelitian berlangsung nampak kesungguhan semua peserta
penelitian baik yang meneliti maupun yang diteliti. Pada awal pertemuan untuk
pelaksanaan pre tes nampak sekali bahwa sampel penelitian masih canggung
dalam melaksanakan tes dikarenakan model tes pass atas ke dinding yang
dilakukan tergolong masih sebagai pengetahuan yang baru sehingga hasil yang
diperoleh nampak tidak sebaik jika dibandingkan dengan hasil setelah melakukan
41
latihan. Sampel yang memiliki bakat dalam permainan bola volley nampak sekali
dari hasil yang diperoleh dalam tes dengan hasil yang lebih baik.
Perubahan kemajuan kemampuan melakukan pass atas baik yang latihan pass
atas langsung maupun pass atas tidak langsung terlihat pada latihan ke enam dan
seterusnya. Perubahan ini dikarenakan masing-masing peserta sudah dapat
menyesuaikan dengan rekan sesama latihan, baik yang kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol.
Suasana latihan yang menyenangkan membuat semua program yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Memperhatikan hasil tes akhir yang
diperoleh ternyata kelompok eksperimen 1 atau kelompok eksperimen
memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok eksperimen 2
atau kelompok kontrol.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan pass atas bola volley yang
menggunakan metode langsung lebih baik disbanding dengan yang menggunakan
latihan tidak langsung.
42
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Ada perbedaan pengaruh antara latihan pass atas bola volley yang
menggunakan metode latihan langsung dan metode latihan tidak langsung
pada siswa SMA Negeri 1 Sukorejo Kendal yang mengikuti kegiatan ekstra
kurikuler bola volley tahun ajaran 2005/2006.
2. Metode latihan pass atas langsung ternyata lebih baik dibandingkan dengan
metode latihan pass atas tidak langsung dalam melatih kemampuan
melakukan pass atas pada permainan bola volley pada siswa SMA Negeri 1
Sukorejo Kendal tahun ajaran 2005/2006.
B. Saran
Dari simpulan diatas penulis menyarankan agar :
1. Setiap Guru Olahraga, Pelatih Bola Volley maupun para praktisi olahraga
khususnya permainan bola volley agar mengutamakan latihan passing
terlebih dahulu sebelum melatih tehnik-tehnik yang lain.
2. Dalam melatih pass atas hendaknya dapat menggunakan metode latihan pass
atas langsung, karena hasilnya lebih baik dibandingkan dengan latihan yang
menggunakan metode tidak langsung.
43
DAFTAR PUSTAKA
Dieter Beutelstahl, 1986, Belajar Bermain Bola Volley, Bandung : Pioneer Jaya Depdikbud, 1984, Permainan dan Metodik, Jakarta : Proyek Pendidikan Olahraga
SGO Harsono, 1998, coaching dan Aspek Aspek Psikologis dalam Coaching, tambak
kusuma,jakarta Karno Eko Wardono, 2002, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Skripsi Tesis dan
Disertasi, Semarang : Universitas Negeri Semarang.
M.Sajoto, 1988, Pembinaan Kondisi Phisik dalam olahraga, Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorak Jenderal Pendidikan Tinggi.
M.Yunus, 1992, Olahraga Pilihan Bola Volley, Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Suharno HP, 1979, Dasar-dasar Permainan Bola Volley, Semarang : FPOK Suharsimi Arikunto, 1996, Prosedur Penelitian, Yogyakarta : Rineka Cipta Sutrisno Hadi, 2000, Statistik, Yogyakarta : Andi offset Theo Klein Mann dan Dieter Kruber, 1984, Bola Volley Pembinaan Tehnik-tehnik
dan Kondisi, Jakarta : PT. Gramedia WJS.Purwodarminto, 1984, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
44
Lampiran : 1
DAFTAR SISWA SAMPEL PENELITIAN SISWA PUTRA EKSTRA
KURIKULER BOLA VOLI SMA N 1 SUKOREJO TH 2005/2006
1 Agung Ari Anggoro Lampung, 26 Juni 1990 XA2 Aji Setiawan Kendal, 4 September 1990 XA3 Andi Winoto Kendal, 20 Mei 1989 XA4 Eko Darmawan Kendal, 21 Desember 1990 XA5 Rudi Setiyawan Kendal, 18 April 1990 XA6 Galih Rosadi Kendal, 29 Oktober 1989 XA7 Gigih Yudhi Saputra Kendal, 3 Oktoberber 1990 XA8 Adhi Witono Kendal, 12 Februari 1990 XB9 Dwi Yanto Kendal, 28 Maret 1989 XB
10 Dani Kurniyanto Kendal, 1 April 1989 XB11 Fajar Antariksa Perdana Semarang, 2 Februari 1990 XB12 Galih Hendri Saputra Kendal, 12 September 1990 XB13 Jati Permana Kendal, 20 September 1990 XB14 Lilik Heru Setiawan Batang, 10 April 1990 XB15 Aenun Najib Kendal, 4 Juli 1989 XC16 Ahmad Munawir Kendal, 5 Juni 1991 XC17 Arfin Wida Krisnanto Kendal, 23 Maret 1991 XC18 Atia Mahmud Hasan F Kendal, 9 Juni 1991 XC19 Danang Wirawan Kendal, 19 Juni 1990 XC20 Edi Sutrisno Kendal, 1 Nopember 1990 XC21 Eko Suherdik Kendal, 18 Nopember 1989 XC22 Akhmad Syaifudin Kendal, 5 Desember 1989 XD23 Ari Widianto Kendal, 27 Mei 1989 XD24 Arif Rochman Kendal, 17 Nopember 1989 XD25 Budi Agus Setiawan Kendal, 19 Agustus 1990 XD26 Eko Suprayitno Kendal, 8 Oktober 1990 XD27 Fajar Riwayanto Kendal, 15 Mei 1990 XD28 Taufik Hidayat Kendal, 19 Februari 1990 XD29 Ahmad Zaeni Kendal, 14 Nopember 1990 XE30 All Syukqron Kendal, 25 Oktober 1990 XE31 Arie Wibisono Kendal, 11 Maret 1990 XE32 Fajar Susilo Kendal, 26 Agustus 1990 XE33 Lulus Panji Saputra Kendal, 17 Desember 1990 XE34 Mukhafid Kendal, 17 Agustus 1990 XE35 Arista Rian Andriawan Kendal, 20 Oktober 1990 XF36 Dwi Agus A Kendal, 2 Agustus 1990 XF37 Arya Nata Gani Putra Kendal, 6 Juli 1990 XF38 Fajar Sodik Kendal, 20 Oktober 1990 XF39 Asep Setiawan Kendal, 20 September 1990 XF40 Choerul Anas Kendal, 11 Oktober 1990 XF
NO N A M A TEMPAT / TANGGAL LAHIR KELAS
45
Lampiran : 2
HASIL PELAKSANAAN TES AWAL SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMA N 1 SUKOREJO
RANGKING NILAI TES AWAL UNTUK DIMATCHKAN MENJADI KELOMPOK EKSPERIMEN 1 DAN KELOMPOK EKSPERIMEN 2
47
NO N A M A NRA RUMUS MATCH DI MATCH PASANGAN1 Dani Kurniyanto 45 a a - b 1 - 22 Arista Rian Andriawan 45 b3 Eko Suprayitno 39 b a - b 4 - 34 Lilik Heru Setiawan 37 a5 Arif Rochman 34 a a - b 5 - 66 Eko Darmawan 29.5 b7 Fajar Riwayanto 29 b a - b 8 - 78 Fajar Sodik 29 a9 Asep Setiawan 28.5 a a - b 9 - 1010 Galih Hendri Saputra 27 b11 Lulus Panji Saputra 27 b a - b 12 - 1112 Jati Permana 26 a13 Arfin Wida Krisnanto 25.5 a a - b 13 - 1414 Rudi Setiyawan 25 b15 Eko Suherdik 25 b a - b 16 - 1516 Dwi Agus A 24.5 a17 Danang Wirawan 24 a a - b 17 - 1818 Choerul Anas 24 b19 Akhmad Syaifudin 22.5 b a - b 20 - 1920 Adhi Witono 22 a21 Edi Sutrisno 22 a a - b 21 - 2222 Fajar Antariksa Perdana 20.5 b23 Andi Winoto 20 b a - b 24 - 2324 Ahmad Munawir 20 a25 Mukhafid 20 a a - b 25 - 2626 Gigih Yudhi Saputra 19.5 b27 Ari Widianto 19.5 b a - b 28 - 2728 Arya Nata Gani Putra 19.5 a29 Agung Ari Anggoro 19 a a - b 29 - 3030 Aji Setiawan 18.5 b31 Budi Agus Setiawan 18.5 b a - b 32 - 3132 Taufik Hidayat 18.5 a33 Ahmad Zaeni 18.5 a a - b 33 - 3434 Dwi Yanto 17.5 b35 Arie Wibisono 17.5 b a - b 36 - 3536 Atia Mahmud Hasan F 17 a37 All Syukqron 17 a a - b 37 - 3838 Fajar Susilo 17 b39 Aenun Najib 12 b a - b 40 - 3940 Galih Rosadi 11 a
Lampiran : 7
DARTAR SAMPEL HASIL MATCHING
48
NO KELOMPOK EKSPERIMEN 1 KELOMPOK EKSPERIMEN 2 NO1 Dani Kurniyanto Arista Rian Andriawan 24 Lilik Heru Setiawan Eko Suprayitno 35 Arif Rohman Eko Darmawan 68 Fajar Sodik Fajar Riwayanto 79 Asep Setiawan Galih Hendri 1012 Jati Permana Lulus Panji Saputra 1113 Arfin Wida Krisnanto Rudi Setiyawan 1416 Dwi Agus Eko Suherdik 1517 Danang Wirawan Choirul Anas 1820 Adhi Witono Akhmad Syaifudin 1921 Edi Sutrisno Fajar Antariksa Perdana 2224 Ahmad Munawir Andi Winoto 2325 Mukhafid Gigih Yudi Saputra 2628 Arya Nata Gani Putra Ari Widiyanto 2729 Agung Ari Anggoro Aji Setiawan 3032 Taufik Hidayat Budi Agus Setiawan 3133 Ahmad Zaeni Dwi Yanto 3436 Atia Mahmud Hasan Arie Wibisono 3537 Ali Syukron Fajar Susilo 3840 Galih Rosadi Aenun Najib 39
( 15.00 - 17.00 ) Keterangan : L P A L = Latihan Passing Atas Langsung L P A T L = Latihan Passing Atas Tidak Langsung
57
Lampiran : 1
DARTAR SISWA YANG TERPILIH MENJADI SAMPEL
NO N A M A TEMPAT / TANGGAL LAHIR KELAS1 Agung Ari Anggoro X A2 Aji Setiawan X A3 Anggun Erwinnudin X A4 Eko Darmawan X A5 Furi Yanuar X A6 Galih Rosadi X A7 Gigih Yudhi Saputra X A8 Adhi Witono X B9 Dwi Yanto X B
10 Dani Kurniyanto X B11 Fajar Antariksa Perdana X B12 Galih Hendri Saputra X B13 Jati Permana X B14 Lilik Heru Setiawan X B15 Aenun Najib X C16 Ahmad Munawir X C17 Arfin Wida Krisnanto X C18 Atia Mahmud Hasan F X C19 Danang Wirawan X C20 Edi Sutrisno X C21 Eko Suherdik X C22 Akhmad Syaifudin X D23 Ari Widianto X D24 Arif Rochman X D25 Budi Agus Setiawan X D26 Eko Suprayitno X D27 Fajar Riwayanto X D28 Fajar Sodiq X D29 Ahmad Zaeni X E30 All Syukqron X E31 Arie Wibisono X E32 Fajar Susilo X E33 Lulus Panji Saputra X E34 Mukhafid X E35 Arista Rian Andriawan X F36 Dwi Agus A X F37 Arya Nata Gani Putra X F38 Asep Ristianto X F39 Asep Setiawan X F40 Choerul Anas X F
RANGKING NILAI TES AWAL UNTUK DIMATCHKAN MENJADI KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
60
NO N A M A NRA RUMUS MATCH DI MATCH PASANGAN1 Arista Rian Andriawan 10.5 a a - b 1 - 22 Dwi Yanto 10 b3 Arfin Wida Krisnanto 9.5 b a - b 4 - 34 Choerul Anas 9 a5 Atia Mahmud Hasan F 8.5 a a - b 5 - 66 Arif Rochman 8.5 b7 Budi Agus Setiawan 8.5 b a - b 8 - 78 Ari Widianto 8 a9 Eko Suprayitno 8 a a - b 9 - 1010 Dwi Agus A 8 b11 Jati Permana 7.5 b a - b 12 - 1112 Danang Wirawan 7.5 a13 Edi Sutrisno 7.5 a a - b 13 - 1414 Arya Nata Gani Putra 7.5 b15 Asep Ristianto 7.5 b a - b 16 - 1516 Furi Yanuar 7 a17 Dani Kurniyanto 7 a a - b 17 - 1818 All Syukqron 7 b19 Arie Wibisono 7 b a - b 20 - 1920 Fajar Susilo 7 a21 Asep Setiawan 6.5 a a - b 21 - 2222 Galih Rosadi 6 b23 Gigih Yudhi Saputra 6 b a - b 24 - 2324 Ahmad Munawir 6 a25 Akhmad Syaifudin 6 a a - b 25 - 2626 Aji Setiawan 5.5 b27 Adhi Witono 5.5 b a - b 28 - 2728 Lilik Heru Setiawan 5.5 a29 Ahmad Zaeni 5.5 a a - b 29 - 3030 Anggun Erwinnudin 5 b31 Eko Darmawan 5 b a - b 32 - 3132 Galih Hendri Saputra 5 a33 Aenun Najib 5 a a - b 33 - 3434 Fajar Riwayanto 5 b35 Lulus Panji Saputra 5 b a - b 36 - 3536 Agung Ari Anggoro 4 a37 Fajar Antariksa Perdana 4 a a - b 37 - 3838 Eko Suherdik 4 b39 Fajar Sodiq 4 b a - b 40 - 3940 Mukhafid 4 a
61
Lampiran : 4
DARTAR SAMPEL HASIL MATCHING
NO KELOMPOK EKSPERIMEN KELOMPOK KONTROL NO1 Arista Rian Andriawan Dwi Yanto 24 Choerul Anas Arfin Wida Krisnanto 35 Atia Mahmud Hasan F Arif Rochman 68 Ari Widianto Budi Agus Setiawan 79 Eko Suprayitno Dwi Agus A 10
12 Danang Wirawan Jati Permana 1113 Edi Sutrisno Arya Nata Gani Putra 1416 Furi Yanuar Asep Ristianto 1517 Dani Kurniyanto All Syukqron 1820 Fajar Susilo Arie Wibisono 1921 Asep Setiawan Galih Rosadi 2224 Ahmad Munawir Gigih Yudhi Saputra 2325 Akhmad Syaifudin Aji Setiawan 2628 Lilik Heru Setiawan Adhi Witono 2729 Ahmad Zaeni Anggun Erwinnudin 3032 Galih Hendri Saputra Eko Darmawan 3133 Aenun Najib Fajar Riwayanto 3436 Agung Ari Anggoro Lulus Panji Saputra 3537 Fajar Antariksa Perdana Eko Suherdik 3840 Mukhafid Fajar Sodiq 39
62
Lampiran : 5
NILAI RATA-RATA AKHIR (POST-TEST)
KELOMPOK EKSPERIMEN :
I II III 1 21 Arista Rian Andriawan 17 20 21 20 21 41 20.52 Choerul Anas 17 20 20 20 20 40 203 Atia Mahmud Hasan F 18 19 19 19 19 38 194 Ari Widianto 17 18 18 18 18 36 185 Eko Suprayitno 17 19 19 19 19 38 196 Danang Wirawan 18 17 17 18 17 35 17.57 Edi Sutrisno 19 18 18 19 18 37 18.58 Furi Yanuar 18 17 19 19 18 37 18.59 Dani Kurniyanto 21 21 19 21 21 42 21