Artikel .PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH DI MADRASAH ALIYAH IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh : Mohammad Sauji ABSTRAK Artikel dengan judul ”Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati.” ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana sistem pengajaran metode diskusi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada bidang studi Fiqih. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket. Berdasarkan hasil analisis, penggunaan metode diskusi di gunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dan seberapa pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar terutama dalam bidang studi fiqih. Dengan mengisi angket dan menjawab soal-soal serta mengetahui nilai raport, maka dapat diketahui uji validitas, anava, uji normalitas,uji homogenitas, dan kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis awal pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih dilihat dari hasil observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan jumlah responden 24 orang, memiliki pandangan yang sangat baik tentang penerapan metode diskusi dengan jumlah persentase 83,33% dan mean atau nilai rata-rata 69,79. Sedangkan Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke dalam kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai rata - rata 74,70 atau 75. Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar fiqih, adapun penjelasanya diperoleh dari F hitung = 4,56 dengan harga signifikansi sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai F hitung yang diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang dapat disampaikan adalah metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu alternative guru dalam mengajar. Dengan upaya dan kerja keras dari apa yang penulis sajikan semoga bisa menberi wacana dan pengalaman untuk pembaca. Mari kita berkarya untuk menyukseskan pendidikan nasional. Kata Kunci: Pengaruh, Metode Diskusi, dan Peningkatan Prestasi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Artikel
.PENGARUH METODE DISKUSI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH
DI MADRASAH ALIYAH IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh : Mohammad Sauji
ABSTRAK
Artikel dengan judul ”Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar
Fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati.” ini dimaksudkan
untuk melihat sejauh mana sistem pengajaran metode diskusi dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar pada bidang studi Fiqih.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan
(field research) dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket.
Berdasarkan hasil analisis, penggunaan metode diskusi di gunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan siswa dan seberapa pengaruhnya terhadap
peningkatan prestasi belajar terutama dalam bidang studi fiqih. Dengan mengisi
angket dan menjawab soal-soal serta mengetahui nilai raport, maka dapat
diketahui uji validitas, anava, uji normalitas,uji homogenitas, dan kesamaan dua
rata-rata. Dari hasil analisis awal pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih
dilihat dari hasil observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul
Ulum Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil
angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan jumlah responden 24
orang, memiliki pandangan yang sangat baik tentang penerapan metode diskusi
dengan jumlah persentase 83,33% dan mean atau nilai rata-rata 69,79.
Sedangkan Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke
dalam kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai rata-
rata 74,70 atau 75.
Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar fiqih, adapun
penjelasanya diperoleh dari F hitung = 4,56 dengan harga signifikansi sebesar 0,044.
Karena harga signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang
diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi
belajar fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%.
Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang dapat disampaikan
adalah metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu alternative guru dalam
mengajar. Dengan upaya dan kerja keras dari apa yang penulis sajikan semoga
bisa menberi wacana dan pengalaman untuk pembaca. Mari kita berkarya untuk
menyukseskan pendidikan nasional.
Kata Kunci: Pengaruh, Metode Diskusi, dan Peningkatan Prestasi
Artikel
A. PENDAHULUAN
Artikel berjudul ” Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi
Belajar Fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran
2011/2012.” Sekolah sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal harus
betul-betul diarahkan guna menghasilkan manusia yang berkualitas dan
mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur serta moral
yang baik. Karenanya, dalam suatu proses belajar-mengajar guru sebagai
pendidik harus memiliki strategi khusus agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu, kompetensi guru dalam sistem intruksional yang
modern harus dipenuhi. Yakni dengan menggunakan teknik pengajaran yang
efektif guna menunjang proses belajar-mengajar secara mendalam dan
terperinci. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar
akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap dalam diri anak didik.1
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak didik.2
Adapun metode diskusi merupakan salah satu teknik mengajar yang di
dalamnya terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat,
saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. Sehingga
seluruh siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tidak ada
yang hanya bersikap pasif sebagai pendengar saja.
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau
penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada
1 Saiful Bahri Jamaroh, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta, PT.
Rineka Cipta, 2000, hlm.12
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta,
2003, hlm.1
Artikel
peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.3
Dari sini dapat diketahui, bahwa guru membimbing dan mendidik
murid-muridnya untuk hidup dalam suasana diskusi dengan mengemukakan
pendapat berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan, menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar
dan menolak pendapat yang salah, sehingga memberi kemungkinan
pemecahan masalah bagi siswa, dan melatih hidup demokratis dengan
mengajak mereka bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar
persetujuan bersama.
Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar,
setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pengajarnya masing-masing, metode diskusi juga dapat menumbuhkan dan
mengembangkan pola pikir dan sikap ilmiah. Dengan semua itu di harapkan
siswa mempunyai kepercayaan diri akan kemampuanya serta memotivasi
dirinya untuk belajar atau melakukan aktifitas belajar.
Metode Diskusi dapat dikaji dari berbagai bidang pendidikan, salah
satunya bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mata pelajaran fiqih.
Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak
membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan antara manusia
dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya. Melalui metode diskusi untuk bidang studi fiqih ini
diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dalam
menjalankan aturan syari‟at Islam. Dan dengan sendirinya, penguasaan fiqih
akan sangat menentukan kualitas pemahaman seseorang terhadap disiplin ilmu
yang lainnya seperti kajian tafsir, hadits dan lain sebagainya, karena ilmu fiqih
menyangkut kehidupan umat setiap hari, baik yang berkaitan dengan hablum
minallah (ibadah) maupun hablum minannas (muamalah). Ibadah seseorang
3 Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
hlm.47
Artikel
tidak akan diterima, misalnya shalat, apabila dia tidak mengetahui aturan-
aturannya dan tata caranya yang benar dan bersifat teknis (tafshili). Dan
disinilah urgensinya ilmu Fiqih, karena itu menjadi fardhu „ain bagi seorang
muslim untuk mempelajari dan menguasainya agar shalatnya sah, mantap dan
yakin. Dan dengan adanya metode diskusi ini siswa di harapkan mampu
berfikir secara kritis, mengeluarkan pendapatnya secara rasional serta mampu
menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan paham yang telah tersebar
dimasyarakat atau lingkungan.
B. Metode Pembelajaran Diskusi
1. Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi
Kata "diskusi" berasal dari bahasa latin yaitu: "discussus" yang berarti
"to examine", "investigate" (memeriksa, menyelidiki)."Discutstre" berasal
dari akar kata dis + cuture. "Dis" artinya terpisah, "cuture" artinya
menggoncang atau memukul (to shake atau strike), kalau diartikan maka
discuture ialah suatu pukulan yang dapat memisahkan sesuatu. Atau dengan
kata lain membuat sesuatu itu jelas dengan cara memecahkan atau
menguraikan sesuatu tersebut (to clear away by breaking up or cuturing).4
Dalam pengertian lain yang umum, diskusi ialah suatu proses yang
melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau saran yang sudah tertentu melalui
cara tukar menukar informasi ( information sharing ), mempertahankan
pendapat (self maintenance), atau pemecahan masalah (problem solving).5
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.6
4 Prof. DR. Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2005,
Hlm.253 5 Ibid.
6 Drs. Syaiful Bahri Djamarah , Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT.
Asdi Mahasatya, 2002, hlm. 99
Artikel
Adapun pembelajaran berbeda dengan pengajaran, pengajaran terpusat
pada guru, sedangkan pembelajaran terpusat pada siswa.7
Jadi metode pembelajaran diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara
penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik
untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas
suatu masalah.8
C. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak
peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan khususnya
pembelajaran.
Menurut istilah prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.9
Prestasi belajar (achievement) semakin terasa penting untuk
dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik.
7 Prof. DR. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta, Kalam Mulia, 2005, Hlm.239
8 Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
hlm.47 9 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka, 2005, hlm.409
Artikel
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli
psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan
(couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi
peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
berperan sebagai umpan balik (freedback) dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan
peserta didik di masyarakat . Asumsinya adalah kurikulum yang
digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta
didik. Dalam pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang
harus diperhatikan, karena peserta didik menjadi fokus utama yang
diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka
betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta
didik, baik secara perseorangan maupun kelompok, sebab fungsi prestasi
belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu,
tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu,
prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu
melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach (1970) bahwa kegunaan
prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain ”sebagai umpan balik bagi guru
dalam mengajar, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau
Artikel
penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan
kebijakan sekolah”.
Sebagaiman dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai
suatu sistem memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi dan
berinterdependensi. Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi.
Begitu juga dalam prosedur pembelajaran, salah satu langkah yang harus
ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai
konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting
dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian terpisahkan dari
pembelajaran itu sendiri.10
D. Bidang Studi Fiqih
1. Pengertian Fiqih
Kata Fiqih secara etimologi berarti pemahaman yang mendalam yang
membutuhkan pengerahan potensi akal.11
pengertian ini dapat ditemukan
dalam surat Taha, 20:27-28 yang berbunyi :
Artinya: Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Agar mereka mengerti
perkataanku” (Q.S Taha: 27-28)12
Pengertian Fiqih secara etimologi ini juga ditemukan dalam surat
An-Nisa 4:78, dan Hud 11:91. Kemudian pengertian yang sama juga terdapat