PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011) Bunga Herlina Maulida¹, Cahyaningsih² ¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Abstrak Mekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan operasi dari sekuritas pasar dalam lingkungan yang tidak pasti untuk memperoleh informasi yang relevan dan reliable berdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna pengambilan keputusan dan sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Pada penelitian ini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan institusional dan kualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifat kausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metode pengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional dan kualitas audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square sebesar 11,9%, artinya seluruh variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel ketepatan waktu pelaporan keuangan sebesar 11,9%. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit, Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2012 Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
24
Embed
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE …repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/16328/resume/... · Stabilitas sistem keuangan juga masih tetap terkendali tercermin dari
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATANWAKTU PELAPORAN KEUANGAN (STUDI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2008-2011)
Bunga Herlina Maulida¹, Cahyaningsih²
¹Akuntansi, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
AbstrakMekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan operasi dari sekuritas pasardalam lingkungan yang tidak pasti untuk memperoleh informasi yang relevan dan reliableberdasarkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untukmengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai sumber daya yangdimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut.Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya gunapengambilan keputusan dan sebaliknya manfaat laporan keuangan akan berkurang jika laporantidak tersedia tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruhmekanisme corporate governance terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan padaperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011. Padapenelitian ini, mekanisme corporate governance yang dianalisis sebagai faktor yangmempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah kepemilikan institusional dankualitas audit. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif verifikatif bersifatkausalitas. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BursaEfek Indonesia (BEI) tahun 2008-2011 dengan sampel sebanyak 17 perusahaan. Jenis data yangdikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan metodepengumpulan data melalui studi dokumentasi dan studi pustaka. Metode analisis data yangdigunakan adalah analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabelindependen, yaitu mekanisme corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional dankualitas audit secara simultan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.Sementara itu secara parsial, hanya variabel kualitas audit yang berpengaruh signifikan terhadapketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan kepemilikan institusional tidak mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil analisis regresilogistik menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang dilihat dari Nagelkerke R Square sebesar11,9%, artinya seluruh variabel independen dapat menjelaskan variasi dari variabel ketepatanwaktu pelaporan keuangan sebesar 11,9%. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Kualitas Audit,Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Industri perbankan adalah suatu industri yang memiliki fungsi menghimpun
dan menyalurkan dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang
pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat banyak (www.bi.go.id).
Industri perbankan memiliki karakteristik khusus yang membedakannya
dengan sektor industri lain, dilihat dari beberapa karakteristik utama yang
dimilikinya. Karakteristik pertama adalah industri yang padat akan regulasi
dan kedua adalah industri ini merupakan industri yang berbasis kepada
kepercayaan.
Perkembangan kinerja perbankan dari tahun 2008 sampai saat ini terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 kinerja perbankan masih relatif
stabil. Terjaganya stabilitas perbankan di tengah kondisi pasar keuangan
global yang bergejolak, tercermin pada beberapa indikator utama perbankan
yang tetap tumbuh positif. Total aset perbankan tumbuh Rp. 324,1 triliun
(16,3%) menjadi Rp. 2.310,6 triliun, dana pihak ketiga tumbuh Rp. 242,6
triliun (16,1%) menjadi Rp. 1.753,3 triliun, sementara kredit tumbuh Rp.
308,0 triliun (29,5%) menjadi Rp. 1353,6 triliun.
Pada tahun 2009 kinerja perbankan Indonesia cukup baik. Dengan semakin
berkurangnya tekanan krisis global dan kecenderungan bank melakukan
konsolidasi internal. Rasio permodalan bank relatif terjaga di level 17,4%
yang didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang sedikit
membaik dalam mengelola asset yang selama tahun 2009 meningkat 9,7%.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
2
Pertumbuhan dana pihak ketiga yang relatif baik, yaitu sebesar 12,5%, namun
disertai pertumbuhan penyaluran kredit yang dibawah target.
Pada tahun 2010 perkembangan kinerja perbankan menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Dampak krisis ekonomi global yang mengemuka sejak
akhir 2008 dan sempat mengganggu kinerja perbankan pada 2009, khususnya
terkait penyaluran kredit, berhasil diatasi dengan cukup baik. Hal ini
tercermin dari berbagai pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan
sepanjang 2010. Dana pihak ketiga perbankan juga tumbuh tinggi, sangat
memadai untuk mendukung pertumbuhan kredit. Sementara ekspansi kredit
tetap dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku
sehingga rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang relatif rendah.
Begitu pula dengan permodalan bank juga cukup tinggi dengan kualitas yang
baik karena didukung oleh profitabilitas yang tinggi dan efisiensi yang relatif
membaik.
Pada tahun 2011 kinerja perbankan menunjukkan perkembangan yang
positif. Kondisi keuangan global yang masih melemah seiring berlarutnya
krisis utang di Eropa dan melemahnya perekonomian Amerika Serikat terlihat
belum memberikan dampak yang signifikan bagi perbankan Indonesia.
Stabilitas sistem keuangan juga masih tetap terkendali tercermin dari berbagai
pencapaian positif yang berhasil diraih perbankan sepanjang tahun 2011.
Dana pihak ketiga perbankan tumbuh cukup tinggi dan sebagian besar
digunakan untuk membiayai pertumbuhan kredit. Ekspansi kredit tetap
dilakukan dengan memperhatikan koridor prudential yang berlaku sehingga
rasio kredit bermasalah terkendali pada level yang rendah. Kondisi
permodalan bank juga tetap terjaga pada level yang cukup tinggi karena
didukung profitabilitas yang tinggi.
Pada saat ini perbankan Indonesia tetap menunjukkan kinerja yang positif
selama triwulan I-2012 (sampai dengan Februari 2012) di tengah perlambatan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
3
ekonomi global. Kinerja positif tersebut tampak dari kondisi permodalan
perbankan yang lebih tinggi dari triwulan sebelumnya. Meningkatnya
permodalan dicapai melalui profitabilitas yang cukup tinggi dan fungsi
intermediasi berjalan dengan baik.
Dengan melihat perkembangan perbankan yang terus mengalami
peningkatan setiap tahunnya mendorong peneliti untuk menggunakan
subsektor perbankan menjadi objek penelitian. Pada tahun 2008-2011
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berjumlah 28
perusahaan.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kelangsungan hidup suatu perusahaan atau bank, baik yang BUMN,
BUMD maupun BUMS sangat dipengaruhi oleh tata kelola perusahaan
tersebut. Tata kelola perusahaan yang kurang baik dapat menimbulkan
penyimpangan di kalangan pengelola perusahaan, direksi atau manajemen
yang dilakukan oleh pemegang saham maupun karyawan. Penyimpangan
terjadi karena adanya kepentingan pribadi tingkat atas dalam mengelola
perusahaan yang memudahkan terjadinya penyalahgunaan kekuasaan.
Maraknya ketidakstabilan dunia bisnis menggambarkan lemahnya
penerapan Good Corporate Governance sehingga menimbulkan masalah yang
menjadi sorotan para bankir, pemegang saham, stakeholder dan khususnya
pihak pemerintah seperti terjadinya kasus Bank Century Tbk dimana terjadi
pembobolan uang nasabah yang dilakukan oleh pemiliknya sendiri yaitu
Robert tantular. Bank ini dinyatakan gagal karena laporan audit menyatakan
bahwa terdapat penyelewengan-penyelewengan dalam penggunaan uang
nasabah, walaupun kasus ini sudah diatasi oleh BI dengan bailout dana
sebesar Rp. 6,7 T namun hingga kini belum juga menunjukkan tanda-tanda
bahwa kasus ini akan segera tuntas. Adanya kasus ini membuat Bank Century
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
4
mendapat teguran dari BEI karena terlambat menyampaikan laporan
keuangannya.
Kasus Bank Century memperlihatkan lemahnya sistem pengendalian intern
yang dilakukan oleh auditor internal dalam perusahaan dan pengelolaan
manajemen perusahaan yang kurang baik dari tingkat pelaksanaan audit
internal, manajemen, komite, maupun direksi perusahaan yang dapat
merugikan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap Bank dan
menghambat perwujudan Good Corporate Governance.
Pada dasarnya isu tentang corporate governance dilatarbelakangi oleh
agency theory yang menyatakan permasalahan agency muncul ketika
pengelolaan suatu perusahaan terpisah dari pemiliknya. Pemilik sebagai
pemasok modal perusahaan mendelegasikan wewenangnya atas pengelolaan
perusahaan kepada profesional managers. Akibatnya, kewenangan untuk
menggunakan sumber daya yang dimiliki perusahaan sepenuhnya ada di
tangan eksekutif. Hal itu menimbulkan kemungkinan terjadinya moral hazard
dimana manajemen tidak bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemilik
karena adanya perbedaan kepentingan (conflict of interest). Manajer dengan
informasi yang dimilikinya bisa bertindak hanya untuk menguntungkan
dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pemilik karena manajer
memiliki informasi perusahaan yang tidak dimiliki pemilik (asymmetric
information). Hal ini akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan
menghasilkan kepercayaan investor terhadap pengembalian (return) atas
investasi yang telah mereka tanam pada perusahaan tersebut.
Maka untuk mengatasi permasalahan agency, pihak perbankan melakukan
pembenahan terhadap sistem tata kelola perusahaan. Untuk mencapai good
corporate governance dibutuhkan suatu mekanisme cara kerja secara
konsisten untuk memantau terhadap sejumlah kebijakan yang diambil.
Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan main, prosedur
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
5
dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan baik
yang melakukan kontrol atau pengawasan terhadap keputusan tersebut.
Mekanisme corporate governance penting dilakukan untuk menekan
operasi dari sekuritas pasar dalam lingkungan yang tidak pasti untuk
memperoleh informasi yang relevan dan reliable berdasarkan laporan
keuangan (Virginia dan Eleni, 2008).
Laporan keuangan merupakan wahana bagi perusahaan untuk
mengkomunikasikan berbagai informasi dan pengukuran ekonomi mengenai
sumber daya yang dimiliki serta kinerja kepada berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan atas reaksi tersebut. Informasi akan mempunyai
manfaat jika disampaikan tepat waktu kepada para pemakainya guna
pengambilan keputusan. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan
merupakan determinan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut
(Givoly dan Valmon, 1982) dalam Afianti (2011). Sebaliknya manfaat laporan
keuangan akan berkurang jika laporan tidak tersedia tepat pada waktunya.
Informasi laporan keuangan yang disampaikan secara tepat waktu akan
mengurangi asimetri informasi yang berkaitan dengan agency theory (Kim
dan Verrechia, 1994) dalam Afianti (2011). Ketepatan waktu pelaporan
keuangan akan memberikan andil bagi kinerja yang efisien di pasar saham
yaitu sebagai fungsi evaluasi dan pricing, membantu mengurangi tingkat
insider trading dan kebocoran serta rumor-rumor di pasar saham.
Tuntutan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan telah diatur dalam
Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang peraturan pasar modal dan
Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 80/PM/1996 tentang kewajiban
penyampaian laporan tahunan bagi emiten atau perusahaan publik. Namun
peraturan itu berubah dengan ditetapkannya Keputusan Ketua Bapepam
Nomor: 36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan
Berkala dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, disebutkan bahwa laporan
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
6
keuangan tahunan harus dilengkapi dengan laporan akuntan dengan pendapat
yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir
bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan.
Untuk melengkapi Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, kemudian
dikeluarkan Keputusan Ketua Bapepam Nomor: 40/BL/2007 tentang jangka
waktu penyampaian laporan keuangan berkala dan laporan keuangan tahunan
bagi Emiten atau perusahaan publik yang efeknya tercatat di BEI dan bursa
efek negara lain dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.7, disebutkan bahwa
batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan kepada Bapepam dan LK
dilakukan sesuai dengan ketentuan di negara lain tersebut.
Keterlambatan atas penyampaian laporan tersebut akan dikenakan sanksi
adminstratif berupa denda berdasarkan pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah
Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar
modal yang mengatakan bahwa: Emiten yang pernyataan pendaftarannya
efektif, dikenakan sanksi denda Rp.1.000.000,- atas setiap hari keterlambatan
penyampaian laporan dengan ketentuan jumlah keseluruhan denda paling
banyak Rp.500.000.000,-. Selain itu, BEI melalui keputusan direksi PT.Bursa
Efek Jakarta Nomor 307/BEJ/07-2004 juga menerbitkan Peraturan Pencatatan
No.I-H tentang sanksi bagi perusahaan yang tidak patuh terhadap Peraturan
Bapepam No. X.K.2, disebutkan ada empat bentuk sanksi yang dikenakan,
terdiri atas: 1) Peringatan tertulis I, atas keterlambatan penyampaian laporan
keuangan sampai 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak lampaunya
batas waktu penyampaian laporan keuangan; 2) Peringatan tertulis II dan
denda Rp 50.000.000,- apabila mulai hari kalender ke 31 hingga kalender ke
60 sejak lampaunya batas waktu penyampaian laporan keuangan, perusahaan
tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan keuangan; 3)
Peringatan tertulis III dan denda Rp 150.000.000,- apabila mulai hari kalender
ke 61 hingga kalender ke 90 sejak lampaunya batas waktu penyampaian
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
7
laporan keuangan perusahaan tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan keuangan atau menyampaikan laporan keuangan
namun tidak memenuhi kewajiban untuk membayar denda sebagaimana
dimaksud pada ketentuan peraturan II di atas; 4) Penghentian sementara
perdagangan dalam hal kewajiban laporan keuangan dan atau denda tersebut
di atas belum dilakukan oleh perusahaan.
Dari sisi regulasi Bank Indonesia bahwa perusahaan perbankan harus
memiliki nilai transparansi dan melaporkan laporan keuangan tahunan secara
tepat waktu. Hal ini sesuai dengan peraturan Bank Indonesia Nomor:
3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank bahwa laporan
tahunan wajib disampaikan kepada pemegang saham selambat-lambatnya 5
(lima) bulan setelah tahun buku berakhir dan bagi bank yang telah memiliki
home page wajib menginformasikan laporan tahunan selambat-lambatnya
dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) yaitu 5 (lima)
bulan setelah tahun buku berakhir.
Publikasi laporan keuangan dimaksudkan sebagai bentuk
pertanggungjawaban perusahaan kepada masyarakat khususnya investor dan
komposisi dewan direksi dan auditor internal untuk
mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan
5.2.2 Aspek Praktis
a. Bagi Investor, apabila investor ingin melakukan investasi sebaiknya
memilih perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate
Governance dengan baik dan menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu serta mempunyai kategori “sangat terpercaya” di
dalam survei Indonesian Institute For Corporate Governance (IICG)
karena perusahaan yang terbukti menerapkan Good Corporate
Governance dengan baik memiliki kinerja baik juga.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
83
b. Bagi Perusahaan, sebaiknya:
a. Memastikan bahwa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh
pihak investor institusional dapat mendorong manajer untuk
lebih memfokuskan perhatiannya terhadap kinerja perusahaan
sehingga akan mengurangi perilaku opportunistic atau
mementingkan diri sendiri.
b. Perusahaan memilih KAP dengan spesialisasi KAP karena
dengan KAP mengaudit perusahaan dengan jenis subsektor
yang sama maka KAP tersebut mengetahui seluk beluk
perusahaan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan tersebut
sehingga KAP mampu menyelesaikan pekerjaan auditnya
secara efektif, efisien dan dapat selesai secara tepat waktu.
c. Bagi Bapepam-LK, sebaiknya sanksi yang dikenakan pada
peringatan tertulis I ditambahkan dengan denda agar dapat
memberikan efek jera kepada perusahaan yang terlambat
mempublikasikan laporan keuangan serta mendorong perusahaan
perbankan untuk mempublikasikan laporan keuangan tepat waktu.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
84
DAFTAR PUSTAKA
Afianti, Siska., dan Ritonga, Ferdiansyah, (2011). Pengaruh Faktor-FaktorInternal Perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Perbankan yang Listing di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. STIE STAN Indonesia Mandiri Bandung.
Ang, Robert. (1997). The Intelligent to Indonesian Capital Market. 1stEdition- Mediasoft Indonesia.
Arief, dan Bambang. (2007). Mekanisme Corporate Governance, ManajemenLaba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Publik SektorManufaktur). Simposium Nasional Akuntansi X.
Arifin, Z. (2005). Hubungan antara Corporate Governance dan VariabelPengurang Masalah Agensi. Jurnal Siasat Bisnis, Vol.1 No.10, pp. 39-55.
Balsam, S., Bartov, E and Marquardt, C. (2002) dalam Savitri (2010).AccrualManagement, Investor Sophistication, and Equity Valuation: Evidencefrom 10-Q Filings. Journal of Accounting Research 40(4): 987-1012.
Bradbury, et al. (2004). Board Characteristic, Audit Committe Characteristicand Abnormal Accruals. Working Paper, Unitec New Zealand andNational University of Singapore.
Cornett, M.M., A.J.Marcus, and A. Saunders. (2006) dalam Savitri (2010).Earnings Management, Corporate Governance, and Trust FinancialPerformance. Diunduh dari http://papers.ssrn.com/ (10 September 2012)
Chen, S., and Zhang. (2006). After Enron Conservatism and Ex-AndersenClients. The Accounting Review. p. 49-82.
De Angelo, L.E (1988). Managerial Competition, Information Costs andCorporate Governance: The Use of Accounting Performance Measures inProxy Contest. Journal of Accounting and Economcs, Vol.10, pp. 3-36.
Dwiyanti, Rini. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yangTerdaftar di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.
Emirzon, J. (2007). Good Corporate Governance. Yogyakarta: LenggePrintika.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
85
Fama, & Jensen. (1983). Separation of Ownership and Control. Journal ofLaw & Economics, Vol. 26 No.2, pp. 301-28.
Francis. (2003). The Role of Accounting and Auditing in CorporateGovernance and The Development of Financial Markets around TheWorld. Asia Pacific Journal of Accounting and Economics, Vol.10, pp. 1-31.
Ghozalli, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan ProgramSPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Givoly, D., and Palmon, D. (1982). Timeliness of Annual EarningsAnnouncement Some Empirical Evidence. The Accounting Review, 486-508.
Gunarsih, dan Bambang. (2008). Struktur Corporate Governance danKetepatan Waktu Penyampaian Laporan keuangan : Studi PadaPerusahaan Jasa di BEI. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 204-216.
Herdiawan, Feri Saputra. (2011). Etika dalam profesiakuntansi.www.fhsaputra11.blogspot.com (25 Juni 2012).
Hendriksen, Eldon S., and Breda M F, Van. (2000). Accounting Theory. FifthEdition. USA : Richard D Irwin Inc.
IAI. (2002). Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002. Jakarta: SalembaEmpat.
Ifada, dan Kartikasari. (2010). Analisis Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan Perusahaan Go Publik Di Pasar Modal: Bukti EmpirisDari Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 11. No. 1Januari: 43-54.
Indriantoro, dan Supomo. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis untukAkuntansi dan Manajemen. Edisi kelima. Cetakan kelima. BFEYogyakarta.
Jama’an. (2008). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan KualitasKantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Informasi Laporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 43-52.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
86
Jensen, Michael C., and William H, Meckling. (1976). Theory of the Firm:Managerial Bahaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal ofFinancial Economic 3(4): 305-360.
Kadir, Abdul. (2008). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap KetepatanWaktu Pelaporan Keuangan. Tesis Program Pasca Sarjana Magister SainsAkuntansi Universitas Diponegoro.
Keputusan Ketua Bapepam No. 8/PM/1995
.No : Kep-80/PM/1996
.No: Kep-36/PM/2003
.No: Kep-29/PM/2004
.No: Kep-40/BL/2007
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta. No: Kep-315/BEJ/06/2000
.No: Kep-339/BEJ/07-2001
.No: Kep-307/BEJ/07/2004
Kim, Oliver., and Robert E, Verrechia. (1994). Market Liquidity and VolumeAround Earning Announcement. Journal of Accounting and Economics,pp. 41-67.
KNKCG. (2002). Pedoman Good Corporate Governance. Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2004). Pedoman Good CorporateGovernance. Jakarta.
Li Dang, Kevin F Brown, B D McCullough. (2004). Assessing Audit Quality:A Value Relevance Respective.
Midiastury, P. dan Machfoedz. (2003). Analisis Hubungan MekanismeCorporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. MakalahSimposium Nasional Akuntansi VI, 176-199.
Na’im, Ainun. (1999). Nilai Informasi Ketepatan Waktu PenyampaianLaporan Keuangan: Analisis Empirik Regulasi Informasi di Indonesia.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (14:2). p. 85-89.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
87
Ningsaptiti, Restie. (2010). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan danMekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba padaPerusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2006-2008. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.
OECD. (2005). Good Corporate Governance. Jakarta: PT Damar MuliaPustaka.
Peraturan Bank Indonesia Nomor : 3/22/PBI/2001
.Nomor : 8/4/PBI/2006
Purwati, Atiek Sri. (2006). Pengaruh Karakteristik Komite Audit terhadapKetepatan Waktu Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Publik yangTercatat di BEJ. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.
Rachmawaty, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan EksternalPerusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi danKeuangan. Vol. 10 Nomor 1. Hal. 1-10.
Respati, Novita Wening Tyas. (2001). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi Empiris di BursaEfek Jakarta. Tesis Program Pasca Sarjana Magister AkuntansiUniversitas Diponegoro: tidak dipublikasikan.
Saleh, Rahmat. (2004). Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan KeuanganPerusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium NasionalAkuntansi VII (Desember), 897-910.
Savitri, Roswita. (2010). Pengaruh Mekanisme Corporate Governanceterhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan : Studi pada PerusahaanManufaktur di BEI. Skripsi Universitas Diponegoro Semarang: tidakditerbitkan.
Scott, W. R. (1977) dalam Rachmawati (2008). Financial Accounting Theory.New Jersey : Prentice-Hall, Inc.
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
88
Sekaran, Uma. (2007). Research Methods For Business Metodologi,Penelitian Untuk Bisnis. Ed 4. Jakarta: Salemba Empat.
Santoso, Singgih. 2010. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta:PT.Elex Media Komputindo.
Sloan. (2001). Financial Accounting and Corporate Governance : Discussion.Journal of Accounting and Economics, Vol. 32, pp. 335-47.
Suaryana, Agung. (2006). Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba.Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9 No. 4, pp. 307-326
Sugiyono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michael., dan Awaliawati, Rachpriliani. (2006). Studi Empiris Faktoryang Berpengaruh Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan.Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 8 No. 1, 1 April 2006, 34-55.
Sulistyo, Wahyu Adhy Noor. (2010). Analisis faktor-faktor yang berpengaruhterhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan padaPerusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia. Skripsi ProgramSarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Surat Edaran BAPEPAM No: SE-03/PM/2002
.No: SE-31/01/2008
Surat Edaran PT. Bursa Efek Jakarta No: SE-008/BEJ/12-2001
Tarjo. (2002). Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadapKebijakan Hutang pada Perusahaan Publik Indonesia. Tesis S2 ProgramPasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Tjager, I.N., F.A. Alijoyo, H.R. Djemat, dan B. Sembodo. (2003). CorporateGovernance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komisaris BisnisIndoneesia. Pearson Education-Prentice Hall, 2003.
Ukago, Kristianus dan Ghozali. (2005). Faktor-faktor yang berpengaruhterhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan: Bukti Empiris Emiten diBursa Efek Jakarta. Jurnal Maksi, Vol. 5, pp. 13-33.
Virginia, A., dan Eleni, K. (2008). The Role of Financial AccountingInformation in Strengthening Corporate Control Mechanisms toAlleviatiate Corporate Corruption. Greece: University of Macedonia.
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi
89
Wooten, Thomas C. (2003). Research About Audit Quality. The CPA JournalOnline.
Weisbach, M. (1988). Outside directors and CEO turnover. Journal ofFinancial Economics, 431-460
www.bapepam.go.id (1 Mei 2012)
www.bi.go.id (21 Juni 2012)
www.idx.co.id (1 Mei 2012)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2012
Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Akuntansi