Top Banner
1 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN “KOMIK” DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur) Randi Ramliyana 085711032191 [email protected] Dosen Bahasa Indonesia Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika, dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil kemampuan menulis karya ilmiah siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan perbandingan menggunakan media pembelajaran komik dan media pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Jakarta Timur. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dan jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Sementara desain penelitian eksperimen ini menggunakan Anava dua jalur, kemudian penelitian dilakukan di dua tempat berbeda, yaitu di SMA Negeri 93 Jakarta sebagai kelas eksperimen dan di SMA Negeri 39 Jakarta sebagai kelas kontrol. Proses penelitian ini berlangsung hampir sebulan, di mana peneliti mengajar langsung di kedua kelas tersebut. Selesai dari pembelajaran dilakukan tes psikotes untuk mengelompokkan siswa yang memiliki aktivasi hemisfer otak dominan kanan dan kiri sebagai variabel atributifnya. Akhirnya peneliti memperoleh hasil penelitian: (1) bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara media pembelajaran terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa; (2) menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara aktivasi hemisfer otak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa; (3) membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara media pembelajaran dan aktivasi hemisfer otak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa. Kata Kunci: media pembelajaran, komik, menulis karya ilmiah, aktivasi hemisfer otak dominan. Abstract. The purpose of this research is to describe the increase in student’s ability to writing scientific papers in Bahasa subject with by comparison using comic as a
22

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

Feb 26, 2023

Download

Documents

Asep Rizal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

1

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN “KOMIK” DAN AKTIVASI HEMISFEROTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta

Timur)

Randi Ramliyana085711032191

[email protected] Bahasa Indonesia

Program Studi Teknik InformatikaFakultas Teknik, Matematika, dan IPA

Universitas Indraprasta PGRI

Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanpeningkatan hasil kemampuan menulis karya ilmiah siswa dalammata pelajaran bahasa Indonesia dengan perbandingan menggunakanmedia pembelajaran komik dan media pembelajaran konvensionalpada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Jakarta Timur.Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimendan jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.Sementara desain penelitian eksperimen ini menggunakan Anava duajalur, kemudian penelitian dilakukan di dua tempat berbeda, yaitudi SMA Negeri 93 Jakarta sebagai kelas eksperimen dan di SMANegeri 39 Jakarta sebagai kelas kontrol. Proses penelitian iniberlangsung hampir sebulan, di mana peneliti mengajar langsungdi kedua kelas tersebut. Selesai dari pembelajaran dilakukan tespsikotes untuk mengelompokkan siswa yang memiliki aktivasihemisfer otak dominan kanan dan kiri sebagai variabelatributifnya. Akhirnya peneliti memperoleh hasil penelitian: (1)bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara mediapembelajaran terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa; (2)menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antaraaktivasi hemisfer otak dominan terhadap kemampuan menulis karyailmiah siswa; (3) membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruhinteraksi yang signifikan antara media pembelajaran dan aktivasihemisfer otak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiahsiswa.

Kata Kunci: media pembelajaran, komik, menulis karya ilmiah,aktivasi hemisfer otak dominan.

Abstract. The purpose of this research is to describe the increase in student’s abilityto writing scientific papers in Bahasa subject with by comparison using comic as a

Page 2: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

2

textbook and conventional textbook in grade XI public high school in East Jakarta.Method in this research using the experimental approach and the kind of the researchis quantitative. While the design in this research using Anova two lines, then theresearch is done in two different places, namely at 93 public high schools Jakarta asthe eksperimental class and 39 public high schools as control class. This researchprocess lasted nearly a month, in which researchers directly taught in both theclassroom. Completion of the classroom conducted psychological tests to classifystudents who had dominant hemisphere activation of the right and left as a variableattributive. Eventually researchers obtained results: (1) that there is a significantrelationship between instructional media on the students ability to write scientificpapers; (2) showed no significant effect between brain hemisphere dominant activationof the ability of student’s to writing scientific papers; (3) prove that there is nosignificant interaction effect between instructional media and dominant brainhemisphere activation of the ability to writing scientific paper and dominant brainhemisphere activation and the ability of student to write scientific papers.

Keyword: instructional media, comics, writing scientific papers, dominant brainhemisphere activation PENDAHULUAN

Kemampuan berbahasa terdiri atas empat kemampuan yangberkesinambungan satu dengan yang lainnya. Empat kemampuantersebut ialah kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.Dalam pembelajaran bahasa, siswa dituntut untuk menguasai semuakemampuan berbahasa. Mata pelajaran bahasa tidak seperti matapelajaran lainnya yang menuntut siswa untuk hafal dan pahamsaja, tetapi mata pelajaran bahasa menuntut siswa untuk terampildan mampu berbahasa dengan baik. Di sinilah guru bertugasmenyediakan dan menciptakan suasana menyenangkan selama prosespembelajaran. Oleh karena itu, guru bahasa tidak dapatmemperlakukan seluruh siswanya sama, karena setiap siswa adalahindividu yang berbeda dan unik.

Banyak cara menciptakan suasana yang menyenangkan ke dalamproses pembelajaran. Salah satunya dengan menggunakan mediapembelajaran yang disukai anak-anak, yaitu komik. Anak-anakmenyukai komik karena sangat menyenangkan untuk dibaca. Selainitu, komik juga memberikan beragam informasi di dalamnya. Olehkarena itu, komik dapat menjadi media pembelajaran yang efektif,karena anak-anak senang membacanya dan mendapatkan materipembelajaran (edukatif) di dalamnya.

Komik sebagai media pembelajaran sudah lama diterapkan danmemberikan dampak yang positif selama proses pembelajaran. Mediakomik selain menyenangkan, juga selalu dikaitkan dapatmeningkatkan minat membaca, serta mengembangkan perbendaharaan

Page 3: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

3

kosakata dalam berbahasa. Komik digunakan sebagai langkah awaluntuk membangkitkan minat membaca siswa, terutama yang tidaksuka membaca. Selain karena komik menghibur, menyenangkan danedukatif, komik juga merupakan jembatan untuk membaca buku yanglebih serius. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media komik memilikikaitan yang erat dengan pembelajaran bahasa, karena selaludikaitkan dengan peningkatan keterampilan berbahasa. Oleh karenaitu, jika membicarakan tentang media komik yang berpengaruhpenting dalam peningkatan minat membaca siswa, maka secaraotomatis kemampuan siswa dalam menulis pun akan meningkat.

Masalah yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia saatini adalah kurangnya minat membaca yang mengakibatkan rendahnyaketerampilan menulis siswa. Kurangnya minat membaca pada siswadikarenakan mereka tidak terbiasa dengan budaya membaca sejakusia dini. Sementara membaca merupakan jendela semua ilmupengetahuan, dengan membaca banyak informasi yang didapat.

Selain kurangnya minat membaca juga ditemukan berbagaipenyebab masalah yang mengakibatkan rendahnya keterampilanmenulis siswa. Berbagai masalah tersebut antara lain terkaitdengan keunikan otak setiap individu siswa, menyebabkanperbedaan kemampuan siswa sendiri dalam mengolah beragaminformasi yang mereka dapat selama pembelajaran.

Komik dan bahasa memang memiliki kaitan yang erat, tetapiproses pengolahan informasinya terjadi di hemisfer (belahan)otak yang berbeda. Informasi yang berasal dari komik yangberbentuk rentetan gambar, akan dikelolah di hemisfer otakkanan. Sementara informasi yang berupa bahasa akan dikelolah dihemisfer otak kiri. Alasan itulah yang menjadikan mediapembelajaran komik dapat menjadi solusi terbaik untukmenyampaikan beragam informasi yang edukatif dan menyenangkankepada anak. Informasi yang akan diterima dari media komik akandikelolah di dalam hemisfer otak yang berbeda, sehingga dapatmemaksimalkan kedua fungsi hemisfer otak.

Dunia pendidikan telah menyejajarkan langkah denganledakan penelitian terhadap otak selama dua dekade terakhir yangterbukti memang menantang. Namun, para pendidik yang cakap telahmengaplikasikan berbagai penemuan tersebut dengan kesuksesanyang mengagumkan. Wawasan ilmiah yang semakin mendalam tentangfungsi otak manusia menumbuhkan kegairahan besar di kalanganpendidik. Namun, proses menerapkan temuan bidang neurobiologisdalam dunia pendidikan sejauh ini masih belum konsisten.

Oleh sebab itu, penelitian ini akan berfokus pada pengaruhmenggunakan media pembelajaran “komik” dan aktivasi hemisferotak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa

Page 4: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

4

kelas XI Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta Timur. Penelitiberharap penelitian ini akan berguna bagi dunia pendidikan diIndonesia dan memberikan solusi baru dengan menggunakan komiksebagai media pembelajaran yang menyenangkan dan tepat bagisemua siswa baik yang didominasi hemisfer otak sebelah kananmaupun sebelah kiri.

TINJAUAN PUSTAKAHakikat Menulis Karya Ilmiah

Menulis pada umunya merupakan proses kreatif. Sepertipendapat Syihabuddin (dalam Widjono, 2007:237) mengatakan:pertama, tahap persiapan yaitu mengumpulkan informasi, merumuskanmasalah, menentukan arah dan fokus penulis, mengamati objek yangakan ditulis, dan memperkaya pengalaman kognitif untuk prosesselanjutnya. Misalnya, penentuan topik yang kreatif, unik,menarik, memikat, dan menimbulkan dorongan pembaca untukmengembangkan potensinya sehingga menghasilkan daya cipta baikbagi pembaca maupun penulisnya. Kedua, tahap inkubasi(pendadaran) yaitu proses logis dengan memanfaatkan seluruhinformasi yang dikumpulkan dari sebab ke akibat. Ketiga, tahapilumnasi atau kejelasan yang ditandai dengan adanya inspirasipemecahan masalah. Keempat, tahap verifikasi yaitu mengevaluasi,memeriksa kembali, atau menyeleksi seluruh tahapan, danmenyusunnya kembali sesuai dengan fokus tujuan penulisan. Iniberarti setiap bahasan penulisan menghendaki adanya pemikirandengan kesungguhan, semangat penuh, dan serius sehinggamenghasilkan kreativitas yang terus mengalir.

Menurut Dalman (2012:5), “Karya ilmiah merupakan karyatulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalahsecara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, denganmenggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, danbukti-bukti empirik.”

Dalam hal ini, karya tulis ilmiah dapat dikatakan sebagaihasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil pemikiran yangdidasarkan pada fakta, peristiwa, dan gejala yang disampaikansecara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Karya ilmiahmerupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatupembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulisatau peneliti. Tujuannya untuk memberitahukan sesuatu hal secaralogis dan sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanyaditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu yang terdapatdalam objek tulisan. Oleh sebab itu, tulisan ilmiah seringmengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum

Page 5: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

5

pernah ditulis orang lain. Meskipun tulisan tersebut sudahpernah ditulis dengan tema yang sama. Namun, tujuannya adalahsebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Hal itu disebutdengan penelitian lanjutan.

Finoza (dalam Dalman, 2012:6) “Mengklasifikasikankarangan menurut bobot isinya atas tiga jenis: karangan ilmiah,karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, dan karangannonilmiah. Yang tergolong ke dalam karangan ilmiah, antara lain:makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong kedalam karangan semi ilmiah atau ilmiah populer, antara lain:artikel, editorial, opini, feuture, reportase; yang tergolong ke dalamkarangan nonilmiah, antara lain: anekdot, hikayat, dongeng,cerpen, novel, roman, dan naskah drama.”

Ketiga jenis karangan tersebut memiliki karakteristikyang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlahpersyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa,sedangkan karangan nonilmiah adalah karangan yang tidak terikatpada karangan baku. Sementara itu, karangan semi ilmiah beradadi antara keduannya.

Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmupengetahuan yang berbentuk tulisan menggunakan sistematika yangdapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematikapenulisan yang disepakati. Dalam karya tulis ilmiah, ciri-cirikeilmiahan dari suatu karya harus dapat dipertanggungjawabkansecara empiris dan objektif. Teknik penulisan ilmiah mempunyaidua aspek yakni gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiahsecara teknik notasi dalam menyebutkan sumber pengetahuan ilmiahyang digunakan dalam penulisan. Penulisan ilmiah harusmenggunakan bahasa yang baik dan benar. Sebuah kalimat yangtidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan subjek danpredikat serta hubungan apa antara subjek dan predikatkemungkinan besar merupakan informasi yang tidak jelas.Penggunaan kata harus dilakukan secara tepat artinya kita harusmemilih kata-kata yang sesuai dengan pesan apa yang harusdisampaikannya.

Dalam penelitian, yang digunakan sebagai bahan penulisankarya ilmiah dapat berupa kutipan atas pernyataan orang lainsebagai dasar atau sebagai landasan penyususnan penelitian.Pernyataan ilmiah ini digunakan untuk bermacam-macam tujuansesuai dengan bentuk argumentasi yang diajukan. Pernyataantersebut dapat digunakan sebagai definisi dalam menjelaskansuatu konsep, atau dapat digunakan sebagai premis dalampengambilan simpulan pada suatu argumentasi. Isi karya ilmiahharus mengandung kajian pengetahuan ilmiah dengan menggunakan

Page 6: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

6

metode berpikir keilmuan dan membentuk tulisan keilmuan pulaseperti logis dan empiris (berdasarkan fakta), sistematis,lugas, jelas, dan objektif.

Tulisan ilmiah pada dasarnya dapat berwujud artikel,makalah, naskah siaran radio, dan berbagai wujud yang lain.Karya ilmiah dapat dibagi menjadi karya ilmiah murni dan karyailmiah populer. Karya ilmiah murni disebut juga dengan karya ilmiahakademik, yaitu karya ilmiah yang ditulis oleh para ilmuwan danakademisi berdasarkan hasil penelitian dan hasil pemikiran ataukajian pustaka untuk tujuan tertentu dengan menaati aturankeilmiahan dan disajikan dengan menggunakan bahasa baku ataubahasa keilmuan. Karya ilmiah populer adalah karya ilmiah yangdisajikan dengan gaya bahasa yang populer atau santai sehinggamudah dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca.

Dalam karya ilmiah murni, penulis harus memperhatikanmetode penulisan karya ilmiah. Misalnya, untuk menulis karyailmiah berdasarkan hasil penelitian, kita harus menggunakanmetode berpikir ilmiah atau metode keilmuan. Dalam hal ini,Dalman (2012:10) mengatakan: metode ilmiah penelitian danpengembangan adalah suatu cara perencanaan yang sistematik danobjektif yang mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: melakukanobservasi dan menetapkan masalah dan tujuan; menyusun hipotesis;menyusun rencana penelitian; melaksanakan percobaan berdasarkanmetode yang direncanakan; melaksanakan pengamatan danpengumpulan data; menganalisis dan menginterpretasikan data;merumuskan simpulan dan teori.

Metode keilmuan merupakan cara berpikir yang spesifikmenggabungkan cara berpikir deduktif dan induktif. Ilmumerupakan bagian dari pengetahuan dengan ciri yang khusus. Ilmudi antaranya diperoleh dari penelitian yang dilakukan melaluimetode spesifik yang umum disebut sebagai metode (berpikir)keilmuan. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajianterhadap suatu permasalahan yang dilakukan berdasarkan metodeilmiah yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah darihal yang dipermasalahkannya.

Sistematika suatu karya ilmiah sangat perlu disesuaikandengan sistematika yang diminta oleh media publikasi (jurnalatau majalah ilmiah), sebab bila tidak sesuai akan sulit untukdimuat. Suatu karya ilmiah tidak ada artinya sebelumdipublikasikan. Walaupun ada keragaman permintaan penerbittentang sistematika karya ilmiah yang akan dipublikasikan.Namun, pada umunya penerbit meminta penulis untuk menjawab limapertanyaan berikut: apa yang menjadi masalah; kerangka acuanteoretik apa yang dipakai untuk memecahkan masalah; bagaimana

Page 7: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

7

cara yang telah dilakukan untuk memecahkan masalah itu; apa yangditemukan; makna apa yang dapat diambil dari temuan itu.

Tentu saja sistematika ini tidak baku atau harga mati.Sistematika karya ilmiah sangat bergantung pada tradisimasyarakat keilmuan dalam bidang terkait, jenis karya ilmiah(makalah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi, danlain-lain). Dalam suatu karya ilmiah yang mempunyai tingkatkefromalan yang tinggi, seperti skripsi, sistematika penulisanlebih baku, dan beberapa paparan lainnya sering diminta darimahasiswa, seperti simpulan dan rekomendasi (saran-saran) padabagian akhir, atau kata pengantar pada bagian awal.

Menurut Zulfikar (dalam Dalman, 2012:12-14) menjelaskan,“Ciri-ciri karya ilmiah ialah objektif, netral, sistematis,logis, menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan), dan tidakPleonastis. Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihanatau dengan kata lain hemat kata dan langsung tepat menujusasaran Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.”

Dalam menulis karya ilmiah, peneliti tidak bolehmenggunakan bahasa ragam santai. Oleh sebab itu, bahasa yangdigunakan adalah bahasa Indonesia ragam formal, yaitu bahasaIndonesia yang baik dan benar.

Ciri-ciri penulisan karya ilmiah di atas harusdiperhatikan bagi penulis karya ilmiah. Dalam hal ini, karyatulis ilmiah berbeda dengan karya tulis nonilmiah. Dalam karyatulis ilmiah ciri keobjektifannya sangat tinggi, sedangkan padakarya tulis nonilmiah ciri kesubjektifannya yang sangat tinggi.

Dalam penulisannya, karya ilmiah memiliki syarat-syarattertentu. Menurut Zulfikar (dalam Dalman, 2012:14) syarat-syaratkarya ilmiah adalah sebagai berikut.1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan

alur pikiran.2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir

dengan unsur-unsur yang menyangganya.3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.4. Karya tulis ilmiah terdiri atas unsur-unsur: kata, angka,

tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yangtertentu.

5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yangterkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

6. Karya tulis ilmiah terdiri atas serangkaian narasi(penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan), danargumentasi (alasan).

Page 8: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

8

Di dalam menulis karya ilmiah, persyaratan di atassebaiknya diperhatikan oleh penulis agar ide atau gagasan yangdituangkannya dalam bentuk tulisan dapat terarah dan tersusunsecara sistematis sehingga enak dibaca dan mudah dipahami maksuddan tujuannya.

Karya ilmiah memiliki banyak sekali fungsi terutama bagiseorang penulis. Menulis karya ilmiah bermanfaat untukmeningkatkan kemampuan membaca dan menulis. Berlatihmenintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secarasistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasanintelektual. Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat TenagaKependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan TenagaKependidikan (2008:9), karya tulis ilmiah hasil penelitianberfungsi mengomunikasikan ikhwal gagasan atau hasil penelitianyang telah dilakukan, khususnya: 1. gagasan: apa yang menjadi permasalahan, dan bagaimana gagasan

yang dikemukakan dalam memecahkan masalah,2. penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan

dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuankonseptualnya, bagaimana desainnya, bagaimana datadikumpulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apasimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan dengantemuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanganilmu.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwaseorang penulis dituntut untuk berpikir secara ilmiah dalammencari solusi atas masalah yang muncul baik yang diperoleh baikdari data empiris maupun yang berasal dari kajian pustaka. Hasilpenelitian tersebut dapat dijadikan sebagai karya tulis ilmiahyang memiliki manfaat bagi orang banyak. Dengan demikian, karyatulis ilmiah berfungsi untuk memublikasikan gagasan seserangatau sekelompok orang berupa hasil penelitian dan hasilpemikiran (kajian pustaka) yang bertujuan untuk meningkatkanpengetahuan dan pengalaman pembaca. Dalam hal ini, menulis karyailmiah bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca danmenulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan danmenyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan ataucakrawala pengetahuan, serta memberi kepuasan intelektual bagipenulis.

Hakikat OtakSalah satu organ tubuh yang mengagumkan adalah otak.

Benda kecil yang beratnya tidak lebih dari satu setengah

Page 9: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

9

kilogram ini, dengan seratus miliar sel saraf aktif (neuron)merupakan organ yang paling inti dari tubuh manusia. Denganorgan kecil ini, manusia bisa berpikir, merasa, melihat,berbicara, dan mencipta. Di situlah pusat utama kecerdasanmanusia berada.

Otak manusia merupakan benda paling kompleks yang pernahdikenal di alam semesta ini. Muhammad (2011:7) mengatakan, “Otakmanusia adalah satu-satunya organ yang sangat berkembang,sehingga dapat mempelajari dirinya sendiri. Bahkan, jika dirawatoleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkanrangsangan, otak manusia dapat tetap aktif dan reaktif selamalebih dari seratus tahun.”

Otak inilah yang dipakai oleh manusia untuk berpikir dansekaligus menjadi salah satu tanda perbedaan manusia denganmakhluk lainnya. Manusia menggunakan otak sebagai alat untukmengetahui segala sesuatu meskipun sangat rumit. Selain itu,otak juga sebagai media berpikir untuk mendapatkan ilmupengetahuan yang kemudian diaplikasikan dalam kehidupan nyata.Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Otak merupakan struktur yang sangat kompleks. Parafilsuf, ilmuwan, penjelajah, pemimpin dunia, peraih Nobel, danorang-orang terbaik dalam setiap aspek kehidupan hanyamemfungsikan sedikit dari sekian banyak sel yang terdapat didalam otak mereka.

Berbagai studi menunjukkan betapa hebatnya otak yangdimiliki manusia. Penelitian mutakhir menunjukkan bahwa otakmanusia terdiri atas dua hemisfer atau belahan, yakni hemisferotak kiri dan hemisfer otak kanan. Kedua hemisfer tersebutmemiliki fungsi dan peran yang berbeda, akan tetapi keduanyasaling melengkapi satu sama lain. Walaupun demikian, setiaporang memiliki kecenderungan untuk dominan pada salah satuhemisfer otak tersebut. Kondisi yang merugikan adalah apabiladominasi itu menyebabkan fungsi belahan otak lainnya menjadilemah. Hal itu tentunya akan membuat kemampuan berpikir kitamenjadi kurang optimal. Yang paling bagus adalah dapatmemanfaatkan kedua belahan otak tersebut secara keseluruhan.

Sayangnya, sistem pendidikan formal yang ada, umumnyacenderung lebih menghargai kemampuan hemisfer otak kiri. Hal initentunya akan merugikan para siswa yang hemisfer otak kanannyalebih dominan. Pendidikan formal merugikan sebagian besar siswakarena hanya 15% dari semua anak yang diteliti diketahui dominanhemisfer otak kirinya.

Salah satu karakteristik menarik dari otak manusia adalahkemampuannya untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas yang

Page 10: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

10

kelihatannya berbeda-beda dan tidak saling berhubungan, yangsedang berlangsung dalam area-area terspesialisasi pada otak,menjadi satu aktivitas yang bersatu secara utuh. Pemindaian otakmemperlihatkan bagaimana area-area tertentu otak terlibat dalampemprosesan dan pelaksanaan tugas-tugas tertentu. Sebagaicontoh, korteks auditori merespon input berupa suara, lobusfrontal merespons pengulangan kognitif, dan bagian-bagianhemisfer kiri merespons bahasa lisan. Kemampuan area-areatertentu otak untuk melakukan tugas-tugas tertentu diistilahkansebagai spesialisasi otak. Jika aktivitas terutama terbatashanya pada satu hemisfer, maka diistilahkan lateralisasi.

Tabel 1 Fungsi-Fungsi Hemisfer Otak Kanan dan Hemisfer OtakKiri

Fungsi-fungsi hemisfer kiri

CORPUS

CALLOSUM

Fungsi-fungsi hemisfer kananBerhubungan dengan bagiantubuh sebelah kanan

Berhubungan dengan bagiantubuh sebelah kiri

Memproses input dengan carasekuensial (berurutan) dananalitikal

Memproses input dengan carayang cenderung holistik danabstrak

Pengenalan waktu (sensitifterhadap waktu)

Pengenalan ruang (sensitifterhadap ruang)

Menghasilkan bahasa lisan

Menginterpretasikan bahasamelalui sikap, tubuh, mimikwajah, emosi, dan bahasatubuh

Mengerjakan operasi-operasiaritmetika

Mengerjakan operas-operasimatematika

Terspesialisasi dalammengenali kata danangka/bilangan (dalam bentukkata)

Terspesialisasi dalammengenali wajah, tempat,objek, dan musik

Aktif dalam mengonstruksimemori-memori palsu

Lebih terpercaya dalammengingat

Mencari penjelasan mengapasetiap peristiwa terjadi

Menempatkan berbagaiperistiwa dalam pola spasialruang

Baik dalam membangkitkanperhatian untuk menghadapistimulus luar

Baik dalam pemprosesaninternal

Hakikat Komik

Page 11: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

11

Peneliti memilih komik sebagai media pembelajaran untukmeningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah siswa, karena komikmerupakan media yang menyenangkan dan dapat menjadi mediaedukatif selama proses pembelajaran berlangsung. Meskipunmasyarakat masih beranggapan bahwa komik hanya cerita bergambaryang ringan dan menyenangkan. Banyak orang yang belum tahudefinisi tentang komik. Oleh sebab itu, banyak yang telahmencoba mengemukakan definisi komik, di antaranya adalah sebagaiberikut.

Menurut McCloud (2001:20), “Komik adalah gambar-gambardan lambang-lambang lain yang terjuktaposisi dalam tuturantertentu, bertujuan untuk memberikan informasi dan mencapaitanggapan estetis dari pembaca.”

Harvey (dalam McCloud, 2008:128) menyarankan, “Pernyataankombinasi berseni dari kata dan gambar harus terliput dalamsemua definisi tentang komik, McCloud menambahkan tentangkekuatan kata adalah bagian tak terpisahkan dari pesona karyaseni yang disebut komik.”Sudjana dan Rivai (2001:64) berpendapat, “Komik dapatdidefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkankarakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang eratdihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburankepada para pembaca.”

Masdiono (2001:9) mengatakan, “Komik adalah gamcer ataugambar bercerita atau sebuah dunia tutur gambar, suatu rentetangambar yang bertutur menceritakan suatu kisah.” Kamus UmumBahasa Indonesia (KBBI), “Komik adalah bacaan bergambar, ceritabergambar (dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk buku).”Sementara dalam situs Wikipedia Indonesia menjelaskan tentangpengertian komik sebagai berikut.

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehinggamembentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertasdan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalamberbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalammajalah, hingga berbentuk buku tersendiri (www.wikipedia.com)

Eisner (2002:123) mendefinisikan teknis dan strukturkomik sebagai sequential art, “Susunan gambar dan kata-kata untukmenceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide.” Para ahlimasih belum sependapat mengenai definisi komik, sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan,yang lain lebih mementingkan kesinambungan gambar dan kata, dansebagian lain lebih menekankan sifat kesinambungannya(sequential).

Page 12: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

12

Berdasarkan beberapa definisi tentang komik di atas, makadapat disimpulkan bahwa komik adalah salah satu karya sastrabernilai estetis yang terdiri atas perpaduan antara gambar dankata yang membentuk sebuah cerita. Selain itu, bertujuan untukmemberikan informasi dan hiburan kepada pembaca.

Daya tarik berbagai jenis komik mengikuti pola yang dapatdiprediksikan. Hurlock (2000:338) berpendapat bahwa anak-anakusia sekolah menyukai komik karena beberapa hal di antaranya: 1. melalui identifikasi dengan karakter di

dalam komik, anak memperoleh kesempatan yang baik untukmendapat wawasan mengenal masalah pribadi dan sosialnya. Halini akan membantu memecahkan masalahnya,

2. komik menarik imajinasi anak dan rasaingin tahu tentang masalah supranatural,

3. komik memberi anak pelarian sementarahirup-pikuk hidup sehari-hari,

4. komik mudah dibaca, bahkan anak yangkurang mampu membaca dapat memahami arti dari gambarnya,

5. karena komik tidak mahal dan jugaditayangkan di televisi sehingga semua anak mengenalnya,

6. karena banyak komik yang menggairahkan,misterius, dan lucu, komik mendorong anak untuk membaca yangtidak banyak diberikan buku lain,

7. bila berbentuk serial, komik memberisesuatu yang diharapkan,

8. dalam komik, tokoh sering melakukan ataumengatakan hal-hal yang tidak berani mereka lakukan sendiri,walaupun mereka ingin melakukannya, ini memberikankegembiraan,

9. tokoh dalam komik sering kuat, berani, danberwajah tampan, jadi memberikan tokoh pahlawan bagi anakuntuk mengidentifikasikannya,

10. gambar dalam komik berwarna-warni dancukup sederhana untuk dimengerti anak-anak.

METODEPenelitian ini dilakukan di dua sekolah di Jakarta Timur.

Pertama, penelitian akan dilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA)Negeri 39 Jakarta, Jl. Dr. Fadillah. Kedua, penelitian akandilakukan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 93 Jakarta, Jl.SMA 93. Sementara waktu penelitian (dari pengajuan judul hinggapengetikan) dimulai dari Desember 2012 hingga akhir September2013, dan penelitian ini dilakukan pada 15-30 September 2013.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain

Page 13: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

13

penelitian Anava dua arah. Pada penelitian ini menggunakan duakelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diajarkandengan menggunakan media pembelajaran “komik” sedangkan kelaskontrol diajarkan dengan media pembelajaran konvensional.Setelah penelitian dilakukan kedua kelas diuji denganmenggunakan tes psikotes dan tugas pembuatan makalah karyailmiah dari kedua kelas tersebut. Konstelasi masalah yang akanditeliti dapat tergambar dalam desain penelitian seperti dibawah ini.

Tabel 2 Faktorial 2x2 Anava Dua JalurMedia

pembelajaranHemifer Dominan

Komik A1 KonvesionalA2

∑ B

Kanan B1 Y11 Y12 ∑ B1

Kiri B2 Y21 Y22 ∑ B2

∑ A ∑A1 ∑A2

HASIL DAN PEMBAHASANHasil Penelitian

Adapun ringkasan hasil analisis data dengan menggunakanANOVA dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3 Ringkasan Hasil ANOVA Tests of Between-SubjectsEffects

Dependent Variable: Kemampuan Menulis Karya IlmiahSource Type III

Sum ofSquares

df MeanSquare

F Signifikan.

CorrectedModel

1931,994a 3 643,998 4,331 ,007

Intercept 326739,730 1 326739,730 2197,259,000MP 1467,489 1 1467,489 9,869 ,002HOD 204,249 1 204,249 1,374 ,245MP * HOD 6,448 1 6,448 ,043 ,836Error 10706,638 72 148,703Total 376686,000 76CorrectedTotal

12638,632 75

a. R Squared = .153 (Adjusted R Squared = .118)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa:1. pengaruh media

pembelajaran terhadap kemampuan menulis karya ilmiah memiliki

Page 14: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

14

nilai F hitung sebesar 9,869 dengan sig 0,002 < 0,05.Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yangsignifikan media pembeljaran terhadap kemampuan menulis karyailmiah.

2. pengaruh aktivasi hemisferotak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswamemiliki nilai F hitung sebesar 1,374 dengan sig 0,245 >0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapatpengaruh yang signifikan aktivasi hemisfer otak dominanterhadap kemampuan menulis karya ilmiah.

3. pengaruh interaksi antaramedia pembelajaran dan aktivasi hemisfer otak dominanterhadap kemampuan menulis karya ilmiah memiliki F hitungsebesar 0,043 dengan sig 0,836 > 0,05. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikaninteraksi antara media pembelajaran dan aktivasi hemisferotak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah.

PembahasanBerdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa

kemampuan menulis karya ilmiah siswa dapat dipengaruhi olehmedia pembelajaran “komik”, hal ini sejalan dengan Hurlock(2000:339) memberikan argumen yang menguntungkan untuk komikadalah sebagai berikut. 1. Komik membekali anak dengan kemampuan

membaca yang terbatas melalui pengalaman membaca yangmenyenangkan.

2. Komik dapat digunakan untuk memotivasianak mengembangkan kemampuan membaca.

3. Prestasi pendidikan yang dicapai anak yangsering membaca komik hampir identik dengan mereka yang jarangmembacanya.

4. Anak diperkenalkan dengan kosakata yangluas.

5. Komik menyediakan teknis bagus untukmenyebarluaskan propaganda, terutama propaganda yangmenentang prasangka.

6. Komik memberikan sumber katarsis emosionalbagi emosi yang tertahan.

7. Anak mungkin mengidentifikasi dirinyadengan tokoh buku komik yang memiliki sifat yang dikaguminya.

Sehingga tidak heran jika media pembelajaran “komik” padakelas eksperimen memberikan hasil yang jauh lebih baik daripadakelas kontrol yang menggunakan media pembelajaran konvensional.

Page 15: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

15

Aktivasi hemisfer otak dominan kanan dan hemisfer otakdominan kiri memiliki fungsi yang berbeda. Sesuai dengan teoridari Souza (2012:135), “Hemisfer otak dominan kiri lebih ungguldalam hal logika dan hemisfer kanan lebih unggul dalam halperasaan.” Hal tersebut tidak membedakan hasil menulis karyailmiah siswa. Karena keduanya menghasilkan tulisan karya ilmiahdengan nilai yang tidak jauh berbeda. Terkadang siswa denganhemisfer otak dominan kiri bisa lebih unggul bisa juga siswadengan hemisfer otak dominan kanan jauh lebih unggul juga.

Pada kelas kontrol, hasil kemampuan menulis karya ilmiahsiswa yang menggunakan media pembelajaran konvensional baiksiswa yang memiliki aktivasi hemisfer otak dominan kanan maupunhemisfer otak kiri tergolong kurang baik. Hal tersebut jugamembuktikan bahwa media pembelajaran konvensional yang selamaini digunakan tidak begitu memberikan peningkatan baik dengansiswa yang memiliki hemisfer otak dominan kanan maupun hemisferotak dominan kiri.

Sesuai dengan teori Gunawan (dalam Muhammad, 2010:17-18)yang menjelaskan tentang sembilan prinsip genius learningberdasarkan pemahaman akan cara kerja otak dan memori.Kesembilan prinsip tersebut adalah sebagai berikut.1. Otak akan bekerja secara maksimal dalam lingkungan yang kaya

akan stimulus multisensoris dan tantangan berpikir.Lingkungan demikian akan menghasilkan jumlah koneksi yanglebih besar di antara sel-sel otak.

2. Besarnya pengharapan berbanding lurus dengan hasil yangdicapai. Otak selalu berusaha mencari dan menciptakan artidari suatu pembelajaran. Proses pembelajaran berlangsung padatingkat pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Motivasi akanmeningkat saat murid menetapkan tujuan pembelajaran yangpositif dan bersifat pribadi.

3. Lingkungan belajar yang aman adalah lingkungan belajar yangmemberikan tantangan tinggi. Namun, dengan tingkat ancamanyang rendah. Dalam kondisi ini, otak neocortex dapat diaksesdengan maksimal sehingga proses berpikir dapat dijalankandengan maksimal.

4. Otak sangat membutuhkan umpan balik yang bersifat segera danmempunyai banyak pilihan.

5. Musik membantu proses pembelajaran dengan tiga cara. Pertama,musik membantu men-charge otak. Kedua, musik membantumerilekskan otak sehingga otak siap untuk belajar. Dan ketiga,musik dapat digunakan untuk membawa informasi yang ingindimasukkan ke dalam memori.

Page 16: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

16

6. Ada beberapa jenis memori yang berbeda di dalam otak kita.Dengan menggunakan teknik dan strategi yang khusus, kemampuanuntuk mengingat dapat ditingkatkan.

7. Kondisi fisik dan emosi saling berkaitan dan tidak dapatdipisahkan. Untuk bisa mencapai hasil pembelajaran secaramaksimal, kedua kondisi ini, yaitu kondisi fisik dan kondisiemosi, harus benar-benar diperhatikan.

8. Setiap otak adalah unik dengan kapasitas pengembangan yangberbeda berdasarkan pada pengalaman pribadi. Ada beberapajenis kecerdasan. Kecerdasan dapat dikembangkan dengan prosespengajaran dan pembelajaran yang sesuai.

9. Walaupun terdapat perbedaan dan fungsi antara otak kanan dankiri. Namun, keduanya dapat bekerja sama dalam mengolah suatuinformasi.

Berdasarkan teori tersebut dapat dijelaskan mengapa tidakterdapat pengaruh interkasi dikarenakan otak manusia memilikisembilan prinsip genius learning berdasarkan pemahaman dan carakerja otak dan memori. Meskipun dilakukan pengelompokkan siswadengan aktivasi hemisfer otak dominan kanan dan hemisfer kiridengan tujuan awal adalah untuk melihat siswa dengan hemisferotak dominan mana yang lebih unggul. Ternyata itu tidakmemberikan hasil yang jauh berbeda. Anak dengan aktivasihemisfer otak dominan kiri tidak selalu memiliki nilai bahasayang jauh lebih baik daripada siswa yang memiliki hemisfer otakdominan kanan. Begitupun sebaliknya, siswa yang emmilikihemisfer otak dominan kanan bukan berarti memiliki kemampuanberbahasa yang buruk. Karena salah satu perbedaan fungsihemisfer otak kanan dan kiri adalah pada sistem kerjanya.Hemisfer otak kanan lebih cenderung kepada kecerdasan spasial,kesenian, dan berpikir secara acak; sementara hemisfer otak kiricenderung kepada berpikir secara sistematis, memiliki kemampuanberbahasa, dan kemampuan logika. Secara tidak langsungpenelitian ini juga mematahkan paradigma yang ada jika anakdenang hemisfer otak kiri jauh lebih unggul dibandingkan siswadengan yang berhemisfer kanan. Sementara adanya perlakuan mediapembelajaran itu berjalan sendiri dan tidak ada interaksi atauhubungan timbal balik dari media pembelajaran “komik” terhadapaktivasi hemisfer otak dominan.

PENUTUPSimpulan

Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis penelitian dananalisis pengolahan data pada bab IV, maka dapat disimpulkansebagai berikut.

Page 17: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

17

1. Terdapat pengaruh signifikan media pembelajaranterhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa. Hasilpengujian diperoleh dari nilai signifikan untuk mediapembelajaran (MP) sebesar 0,002 < 0,05, maka hipotesis nol(H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal inimembuktikan bahwa perbedaan rerata (mean) siswa yang diajardengan media komik dan media konvensional adalah perbedaanyang signifikan.

2. Tidak terdapat pengaruh signifikan aktivasi hemisferotak dominan terhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa.Berdasarkan tabel mengenai ringkasan hasil ANOVA (output SPSS21) terlihat bahwa signifikan untuk hemisfer otak dominan(HOD) sebesar 0,245 > 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterimadan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Hal ini membuktikanbahwa perbedaan rerata (mean) responden yang mempunyaihemisfer otak dominan kanan dengan siswa yang mempunyaihemisfer otak dominan kiri tidak memiliki perbedaan yangsignifikan.

3. Tidak terdapat pengaruh signifikan interaksi antaramedia pembelajaran dan aktivasi hemisfer otak dominanterhadap kemampuan menulis karya ilmiah siswa. Berdasarkantabel mengenai ringkasan hasil ANOVA (output SPSS 21)terlihat bahwa signifikan untuk interaksi (MP*HOD) sebesar0,836 > 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterima dan hipotesisalternatif (H1) ditolak.

SaranBerdasarkan simpulan dan implikasi penelitian, maka

beberapa saran terkait yang dapat penulis sampaikan padapenelitian ini.1. Proses pembelajaran akan menjadi lebih baik jika guru dapat

menciptakan atau memilih media pembelajaran yang menyenangkandi kelas selama proses pembelajaran. Dan media pembelajaranyang menyenangkan adalah media pembelajaran yang disukai olehsiswa dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Salahsatunya adalah media pembelajaran komik. Buku komik dapatmenjadi media pembelajaran yang baru yang menyenangkandibandingkan media konvensional. Sehingga sudah ada beberapanegara yang mengganti buku pelajaran mereka menjadi bukukomik.

2. Sebaik apapun media pembelajaran yang ada, semua itu tidakdapat dilepas begitu saja kepada siswa tanpa adanya seorangguru. Peranan guru di dalam kelas dengan menggunakan mediapembelajaran adalah sebagai seorang fasilitator yang akan

Page 18: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

18

menjelaskan isi dari dalam media tersebut. Sehingga adanyamedia pembelajaran bukan berarti peranan seorang guru lepasbegitu saja melainkan peranannya sedikit berkurang karenahanya sebagai fasilitator saja.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang efektivitasdari media pembelajaran komik ini, serta analisis terhadapfaktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi lebihlanjut hasil belajar bahasa Indonesia siswa untuk materi ataupokok bahasan serta tingkat pendidikan lainnya.

DAFTAR PUSTAKAArikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek .Jakarta. PT. Rineka Cipta.Arysad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada.Bragdon, Allen D. dan David Gamin. 2005. Cara Baru Mengasah Otakdengan Asyik. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.Eisner, Will. 1986. Comics and Sequential Art. Florida: PoorhousePressEnterprise, Jubilee. 2011. Melejitkan Otak Lewat Gaya Menulis Bebas.Jakarta: PT Elex Media Komputindo.Finoza, Lamudin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DiksiInsan Mulia.Given, Barbara K. 2007. Brain Based Teaching. Bandung: Kaifa PTMizan Pustaka.Hurlock, Elizabeth B. 2000. Child Development. Jakarta: Erlangga.Jensen, Eric. 2008. Memperkaya Otak. Jakarta: Indeks.---------------. 2008. Brain Based Learning. Jogjakarta: PustakaPelajar.Kadir, Abdul. 2010. Misteri Otak Kiri Manusia. Jogjakarta: Diva Press.Kountur, Ronny. 2001. Metode Penelitian. Jakarta: PMM Masdiono, Toni. 2001. 14 Jurus Membuat Komik. Jakarta: CreativMediaMcCloud, Scott. 2001. Understanding Comic. Jakarta: KepustakaanPopuler Gramedia.--------------------. 2008. Membuat Komik. Jakarta: PT GramediaPustaka Utama.Muhammad, As’adi. 2010. Miliaran Keluarbiasaan Otak Kita. Jogjakarta:Flashbook.Muhammad, Najmuddin. 2011. Memahami Cara Kerja Gelombang OtakManusia. Jogjakarta: Diva Press.Pink, Daniel. 2006. Otak Kanan Manusia. Jogjakarta: Think.

Page 19: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

19

Poerwadarminta, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:PN Balai Pustaka.Rahayu, Minto. 2009. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Jakarta: PTGrasindo.Riduwan. 2008. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.Sadiman, Arief. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo.Stenberg, Robert J. 2008. Psikologi Kognitif. Jogjakarta: PustakaPelajar.Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.Sudjana, Nana dan Rivai Ahmad. 1991. Media Pengajaran. Bandung :C.V Sinar Baru Bandung.Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.-----------. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.Solso, Robert L., Otto H. Maclin, dan M. Kimberly Maclin. 2007.Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga.Sousa, David A. 2012. Bagaimana Otak yang Berbakat Belajar. Jakarta:PT Indeks.---------------------. 2012. Bagaimana Otak Belajar. Jakarta: PTIndeks.Universitas Indraprasta PGRI. 2013. Buku Panduan Penulisan Tesis.Jakarta: Universitas Indraprasta PGRI.U.S, Supardi. 2012. Aplikasi Statistk dalam Penelitian. Jakarta: UfukPress.

LAMPIRANMedia Pembelajaran “Komik Bahasa Indonesia: Klub Bermain BahasaIndonesia (KBBI)”

Page 20: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

20

Gambar 1 Halaman Buku Komik Tentang Teori Karya Ilmiah

Gambar 2 Halaman Buku Komik Tentang Pembuatan Halaman Sampul

Page 21: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

21

Gambar 3 Halaman Buku Komik Tentang Penulisan Bab dan Subbab

Gambar 4 Halaman Buku Komik Tentang Penulisan Kutipan

Page 22: PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN "KOMIK" DAN AKTIVASI HEMISFER OTAK DOMINAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH (Eksperimen Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Di Jakarta Timur

22