Top Banner
PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPTIF TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014) Disusun Oleh: Hikmah Helydah Febriana 115120500111023 JURNAL Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik Program Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang PEMINATAN METODE ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015
23

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Apr 07, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK

(STUDI DESKRIPTIF TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI

SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Disusun Oleh:

Hikmah Helydah Febriana

115120500111023

JURNAL

Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat

Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

PEMINATAN METODE ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2015

Page 2: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

MASS MEDIA INFLUENCES TO POLITICAL CHOICES

(DESCRIPTIVE STUDY FOR LABORA AND CIVIL SERVANTS IN

MALANG CITY IN PRESIDENT ELECTION 2014)

Hikmah Helydah Febriana, Faza Dhora Nailufar, dan Habibi Subandi. Program

Study of Political science. Faculty of Social and Political Sciences. University of

Brawijaya

ABSTRACT

Mass media has a big role in order to succeed the general election in

Indonesia. The various of mass media give the information to the whole of society

through the political advertising, especially for President Election 2014. Malang

City is as the one of industry city which the majority of society work as labor and

many kind their job has the high participant on President Election 2014. So that’s

why Malang City is became as the research field which aims to consider the mass

media influences to the political choices for civil servants and labors who worked

in Malang City. The voter behaviour is chosen as an approach that used to explain

the civil servant and labor consideration in order to define their choices. The

method of this research use the descriptivequantitative which using 100

respondents sample of labor and 97 respondents sample of civil servant, through

the Purposive Sampling to spread those sample. The collecting data method use

the Questionnaire technique, interview, observation, and literature study. Then

for the examining the hypothesis, researcher using the SPSS 16 Program as the

support means. The Data analysis technique that used are frequency, cross-

tabulation, and simply linear regression to measure the variable significances level

of mass media influences for political choices of labors and civil servants. The

result told that mass media doesn’t influence enough to the political choices of

labors and civil servants, it caused there are other factors such as family, and

public figures/ community leader who influenced their political choices.

Keywords: civil servants, labors, mass media, and voting behavior.

Page 3: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

PENDAHULUAN

Rezim Orde Baru merupakan masa terburuk bagi eksistensi media massa

di Indonesia. Adanya kontrol terhadap pers termasuk penyiaran dan kekangan

terhadap kebebasan media massa serta berbagai regulasi dan undang-undang

dibentuk dengan tujuan untuk menjaga stabilitas politik dan stabilitas legitimasi

rezim. Kehidupan media massa di Indonesia dianggap sebagai instrumen dominasi

penguasa orde baru dan pemilik modal. Media massa baik cetak maupun

elektronik tidak boleh memberitakan hal-hal yang merugikan para penguasa di

rezim orde baru ini. Tidak ada stasiun televisi atau stasiun radio swasta, semua

yang disiarkan di Indonesia merupakan milik pemerintah yaitu hanya stasiun

Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan stasiun Radio Republik Indonesia (RRI).

Namun, sejak lahirnya orde reformasi, media massa mengalami angin segar.

Tahun 1999 merupakan pemilu pertama kalinya setelah rezim orde baru

runtuh. Pada pemilu ini Indonesia menganut sistem multi partai dengan jumlah

100 partai peserta pemilu dan tersisa 48 partai politik yang lolos proses kualifikasi.

Berselang lima tahun kemudian yaitu tahun 2004 adalah tahunnya demokrasi

berdiri di Indonesia, pada tahun ini merupakan tahun perubahan wajah Indonesia

dari pemilu tidak langsung menjadi pemilu langsung. Hak politik masyarakat

yang selama ini bungkam pada orde baru, kini mendapatkan kebebasan demi

terwujudnya demokrasi di Indonesia. Melihat perubahan sistem pemilu di

Indonesia yang menjadikan masyarakat Indonesia sebagai penentu pemimpin

negerinya, menimbulkan fenomena sosialisasi kampanye yang baru dan lebih

beragam. Pada Pilpres 2014, mulai muncul metode baru dalam berkampanye

Page 4: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

selain media cetak dan elektronik kini muncul kampanye melalui media sosial

seperti facebook, twitter, youtube dan lain sebagainya.

Kota Malang merupakan kota yang angka partisipasinya tinggi dalam

Pilpres 2014 lalu yaitu sekitar 70%. Keberhasilan Kota malang dalam mencapai

angka tersebut tak luput dari peran pemerintah setempat dalam

mensosialisasikannya. Masyarakat Kota Malang bekerja sebagai buruh,

disebabkan Kota Malang memang dikenal sebagai kota industri. Selain itu,

masyarakat Kota Malang juga memiliki pekerjaan beragam lainnya seperti

Pegawai Negeri Sipil

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah media massa mempengaruhi pilihan politik buruh

dan pilihan politik PNS pada Pemilu Presiden 2014 di Kota Malang?”.

TUJUAN

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari media massa terhadap

afiliasi pilihan politik buruh pada Pemilu Presiden 2014.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari media massa terhadap

pilihan politik PNS pada Pemilu Presiden 2014.

Page 5: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komunikasi Politik

Komunikasi politik adalah proses penyampaian pesan kepada seseorang

yang berhubungan dengan hal politik. Para ahli juga menyimpulkan bahwa

komunikasi politik adalah komunikasi yang melibatkan pesan-pesan politik dan

aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan

pemerintah. Komunikasi politik juga bisa dipahami sebagai komunikasi antara

"yang memerintah" dan "yang diperintah". Konsep komunikasi politik merupakan

proses penyampaian pesan yang berhubungan dengan politik dari sumber

komunikasi kepada penerima, baik dengan menggunakan alat maupun tatap muka.

Kemudian dari kejadian tersebut, terjadi umpan balik untuk menilai akibat dari

penerimaan pesan yang disampaikan (Nimmo, 2005: 13). Dalam teori komunikasi

politik, terdapat pendapat Lasswel yang mendukung konsep komunikasi politik

tersebut terdiri dari lima unsur:

1. Komunikator: siapa yang mengatakan pesan tersebut

2. Pesan: apa yang akan disampaikan

3. Media: melalui saluran/ channel/ media apa yang digunakan

4. Komunikan: kepada siapa pesan tersebut disampaikan

5. Efek : efek apa yang dihasilkan

Berdasarkan Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah

pihak komunikator membentuk pesan politik dan menyampaikannya melalui suatu

saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

Page 6: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

B. Perilaku memilih

Perilaku memilih atau voting behavior dalam pemilu adalah respon

psikologis dan emosional yang diwujudkan dalam bentuk tindakan politik

mendukung suatu partai politik atau kandidat dengan cara mencoblos surat suara.

Dalam perilaku pemilih, terdapat dua faktor yang terdiri dari faktor internal dan

faktor eksternal. Secara eksternal perilaku pemilih merupakan hasil sosialisasi

nilai-nilai dari lingkungannya, sedangkan secara internal merupakan tindakan

yang didasarkan atas rasionalitas berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki (Surbakti, 2007: 145).

Selain itu terdapat beberapa pendekatan perilaku pemilih menurut Ramlan

Surbkati yang melatarbelakangi pilihan potilik. Pertama, pendekatan sosiologis

atau sosial struktural, Pendekatan ini menekankan pentingnya beberapa hal yang

berkaitan dengan instrumen kemasyarakatan seseorang seperti, status sosio-

ekonomi (seperti pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan, dan kelas), agama,

etnik, bahkan wilayah tempat tinggal (misalnya kota, desa, pesisir, ataupun

pedalaman). Kedua, pendekatan psikologis atau psikologi sosial. Teori ini

dilandasi oleh konsep sikap dan sosialisasi. Sikap seseorang sangat mempengaruhi

perilaku politiknya. Bahkan ketika kandidat masih muda, karena sikap dan

sosialisasi ini bisa dibentuk melalui orang tuanya. Sehingga muncul istilah

identifikasi partai yang disebabkan lamanya sosialisasi. Para pemilih yang

dipengaruhi oleh faktor identifikasi partai ini digolongkan sebagai pemberi suara

yang reaktif.

Page 7: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Ketiga, pendekatan pilihan rasional atau rational choice. pada dasarnya

bertindak secara rasional ketika membuat pilihan dalam tempat pemungutan suara

(TPS), tanpa mengira agama, jenis kelamin, kelas, latar belakang orang tua, dan

latar lainnya yang bersifat eksternal. Keempat Pendekatan struktural yang melihat

kegiatan memilih sebagai produk dari konteks struktur yang lebih luas, seperti

struktur sosial, sistem partai, sistem pemilihan umum, permasalahan, dan program

yang ditonjolkan oleh setiap partai. Kelima Pendekatan ekologis hanya relevan

apabila dalam suatu daerah pemilihan terdapat perbedaan karakteristik pemilih

berdasarkan unit teritorial, seperti desa, kelurahan, kecamatan, dan kabupaten.

C. Media Massa

Media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran

informasi/berita kepada masyarakat juga kepada pemerintah dan dalam

pembentukan pendapat umum. Media merupakan sarana bagi komunikasi dalam

menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam

jumlah yang banyak (Subiakto, 2014: 131). Hal ini menunjukan media massa

merupakan sebuah bagian yang penting bagi masyarakat. Media massa yang

digunakan pada penelitian ini adalah media massa televisi, radio, koran, facebook,

twitter dan youtube.

D. Pilpres

Pemilu Presiden yang selanjutnya disebut Pilpres sebagai bagian dari

pemilu diadakan pertama kali pada Pemilu tahun 2004 yang menjadi tonggak

perubahan sistem pemilu di Indonesia. Pilpres adalah pemilihan umum untuk

memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Page 8: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

E. Buruh

Buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang yang bekerja

kepada orang lain dan mendapatkan upah dari hasil pekerjaan yang telah

dilakukannya. Tipe buruh dalam penelitian ini adalah buruh kasar atau buruh yang

bekerja menggunakan otot pada industri atau pabrik di Kota Malang. Kriteria

buruh dalam penelitian ini juga yang berumur minimal 17 tahun atau sudah

menikah meskipun umurnya belum 17 tahun dan terdaftar sebagai Daftar Pemilih

Tetap di Komisi Pemilihan Umum Daerah Kota Malang pada Pemilu Presiden

2014 lalu.

F. PNS

Pengertian dari PNS dalam penelitian ini adalah seseorang yang bekerja di

instansi pemerintah Kota Malang, memiliki pendidikan terakhir S1 dan

berpangkat golongan IIIa, IIIb, IIIc dan IIId. Kriteria PNS dalam penelitian ini

juga termasuk salah satu Daftar Pemilih Tetap di Kota Malang pada Pemilu

Presiden 2014 lalu.

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian sosial terbagi menjadi tiga jenis rancangan

yaitu pendekatan kualitatif, kuantitatif dan pendekatan mix method (Creswell,

2012: 4). Dalam penelitian kuantitatif terdapat tiga jenis penelitian. Pertama,

Page 9: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau

penghubung dengan variabel yang lain. Kedua, penelitian komparatif adalah suatu

penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan

panelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam

waktu yang berbeda. Ketiga, penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

(Creswell, 2012: 5). Pada penelitian ini, menggunakan metode penelitian

kuantitatif deskriptif disebabkan untuk menjelaskan pengaruh media massa

terhadap afiliasi politik buruh dan PNS.

B. Teknik pengambilan sampel

Populasi

Populasi merupakan jumlah total dari sampel yang akan diteliti. Populasi juga

berarti seluruh unit-unit yang darinya sampel dipilih. Dalam penelitian ini,

populasi adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil dengan pangkat Golongan I, II, III,

IV dan IV (a, b, c, dan d) di lingkungan pemerintah Kota Malang dan seluruh

masyarakat Kota Malang yang bekerja sebagai buruh pada industri yang berskala

besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Malang jumlah Pegawai

Negeri Sipil di Kota Malang dengan pangkat golongan I, II, III, dan IV (a, b, c,

dan d) sebanyak 9.536 orang yang tersebar di 52 instansi dan jumlah total buruh

yang bekerja pada industri berskala besar berada di Kota Malang sebanyak 41.212

orang (BPS, 2014: 35).

Page 10: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih mengikuti prosedur

tertentu, sehingga dapat mewakili populasinya. Suatu sampel dapat

dikatakan representatif atau ideal apabila karakteristik sampel sama

dengan karakteristik populasi. Jika karakteristik sampel tidak sama dengan

karakteristik populasi maka sampel tersebut dikatakan sampel bias atau

unrepresentative sample (Purwanto, 2012: 38). Untuk menentukan sampel

buruh dan PNS, peneliti menggunakan rumus dari Taro yamane (Riduwan,

2013: 254) yaitu:

a. Untuk sampel buruh:

Keterangan:

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

d2 :

presisi (ditetapkan 10%)

Jadi, total sampel untuk buruh sebanyak 100 kuesioner.

b. Sampel untuk PNS

Page 11: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Jadi, total sampel untuk PNS sebanyak 97 kuesioner.

Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel dari penelitian ini

adalah Purposive sampling. Purposive Sampling merupakan metode penetapan

responden untuk dijadikan sampel pada kriteria-kriteria tertentu (Siregar, 2014:

33). Untuk menentukan sampel buruh dengan menyaring industri di Kota Malang

yang terdiri dari industri besar, sedang, dan kecil menjadi industri besar saja yang

digunakan. Industri besar di Kota Malang terdiri dari 71 perusahaan/pabrik

dengan total jumlah buruh pada industri besar sebanyak 34.704 jiwa, kemudian

membagi secara proposional sampel penelitian pada industri yang dibagi per

kecamatan. Berikut pembagian sampel berdasarkan industri per kecamatan yang

ada di Kota Malang:

Tabel Sampel buruh

No Industri/Pabrik Jumlah sampel

1. PT Akhas 18

2. PT Gandum 21

3. PT HM Sampoerna 24

4. PT GerbangJaya Lestari 19

5. Keramik Dinoyo 18

Total 100

Sumber: Data diolah peneliti, 2014.

Sampel tersebar disetiap kecamatan yang berada di Kota Malang. Satu

pabrik mewakili satu kecamatan, sehingga pembagian sampel dapat tersebar

secara adil dan merata. Jenis produksi dari pabrik diatas mayoritas memproduksi

Page 12: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

rokok kretek dan rokok filter, hanya satu industri yaitu pabrik Keramik Dinoyo

yang menghasilkan produk kerajinan.

Selanjutnya untuk perhitungan sampel PNS, berawal dari pemilihan

golongan yang terdapat di PNS yaitu golongan I, II, III, dan IV. Penelitian ini

mengambil golongan III disebabkan PNS yang mendapatkan golongan III dan IV

memiliki latar belakang pendidikan minimal S1 dan menempati lapisan sosial

kelas menengah. Selanjutnya peneliti hanya memilih golongan III saja yang terdiri

dari golongan IIIa, IIIb, IIIc, dan IIId. Dengan menghitung secara proposional,

maka jumlah sampel berdasarkan golongan di beberapa instansi adalah sebagai

berikut:

Tabel Sampel PNS

Instansi Total

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 18

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 12

Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi 22

Dinas Komunikasi dan Informatika 23

Dinas Perindustrian dan Perdagangan 22

Total 97

Sumber: data diolah peneliti, 2014.

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah konsep yang mengalami variasi nilai. Variabel tediri dari

variabel Independent, variabel dependent, variabel intervening dan variabel

Page 13: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

control (Purwanto, 2011: 17). Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua

variabel yaitu variabel independent dan variabel dependent.

Variabel Independent

Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya variabel dependent

(Purwanto, 2011: 17). Pada penelitian ini yang menjadi variabel independent

yaitu karakteristik sosial ekonomi, karakteristik pilihan rasional, dan

karakteristik pilihan psikologis

Variabel Dependent

Variabel dependent atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel independent/variabel bebas (Purwanto, 2011: 17). Dalam penelitian

Pengaruh Media Massa Terhadap Pilihan Politik Buruh dan Pegawai Negeri

Sipil Pada Pilpres 2014 di Kota Malang, yang menjadi variabel

dependent/variabel terikatnya ialah Pilihan politik buruh dan PNS pada Pilpres

2014 lalu.

D. Analisi Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu menggunakan program SPSS 16,

langkah selanjutnya setelah data di entry yaitu data diolah dengan menggunakan

prosedur frekuensi, crosstabulation dan Regresi linier (Wahyono, 2012: 56).

Prosedur frekuensi memiliki kegunaan pokok untuk melakukan pengecekan

terhadap input data. selain itu, prosedur frekuensi memiliki kegunaan lain untuk

menyediakan informasi deskripsi data yang menggambarkan demographic

Page 14: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

characteristics dari sampel yang diambil. Sedangkan prosedur crosstabulation

(crosstab) merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik, dimana

menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu

distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Regresi

Linier digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dan atau untuk menyelidiki hubungan antara dua variabel.

HASIL PENELITIAN

Grafik Hubungan infromasi media massa terhadap pilihan politik PNS

Sumber: Data diolah peneliti, 2015.

Grafik diatas menunjukan hubungan antara variabel media massa

memberikan informasi dengan variabel pilihan politik PNS. hasil dari responden

yang memilih Prabowo Hatta dengan Jokowi-JK adalah sama, dimana hampir

semua responden dari kedua pasangan calon tersebut mengakui bahwa media

massa telah memberikan informasi yang dibutuhkan responden terkait Pilpres

98%

98%

2%

2%

P R A B O W O - H A T T A J O K O W I - J K

ya tidak

Page 15: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

2014. Sedangkan responden yang tidak merasakan bahwa media massa

memberikan informasi hanya beberapa persen yang sangat kecil.

Grafik Pengaruh media massa terhadap pilihan politik PNS

Sumber: Data diolah peneliti, 2015.

Melihat dari masing-masing pasangan calon, terdapat hubungan yang

sedikit berbeda. Responden yang memilih Prabowo-Hatta terdapat selisih 12%

yang lebih banyak merasa bahwa media massa telah mempengaruhi pilihan

politiknya. Kemudian untuk pasangan calon Jokowi-JK selisihnya cukup besar

yaitu 28%, sesuai dengan kampanye yang dilakukan secara besar-besaran oleh

56%

64%

44%

36%

P R A B O WO - H A TTA J O K O WI - J K

ya tidak

Page 16: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

calon tersebut di media massa, sehingga responden merasa bahwa media massa

telah mempengaruhi pilihan politiknya. Untuk menguji hal diatas, dibuktikan

dengan menguji apakah korelasi antara dua variabel tersebut. Pengujian dilakukan

melalui uji regresi linear yang membandingkan signifikansi tabel dengan taraf

signifikansi yang telah ditetapkan.

Grafik hubungan infromasi media massa terhadap pilihan politik Buruh

Sumber: Data diolah peneliti, 2015.

Media massa berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat,

beragam informasi ditampilkan oleh media massa. Penelitian ini mencari tentang

hubungan media massa sebagai pemberi informasi terhadap pilihan politik buruh.

Hasilnya menyatakan dari 47 responden buruh yang memilih pasangan calon

Prabowo-Hatta sebesar 85%nya setuju bahwa media massa memberikan informasi

85%

100%

15%

0%

P R A B O W O - H A T T A J O K O W I - J K

ya tidak

Page 17: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

yang dibutuhkan responden terkait Pilpres 2014 dan sisanya sebanyak7 responden

tidak merasa bahwa media massa telah memberikan infromasi yang dibutuhkan.

Sedangkan untuk responden buruh yang memilih pasangan calon Jokowi-JK,

100% responden menyetujui bahwa media massa telah memberikan informasi.

Kampanye yang gencar dilakukan oleh tim sukses maupun relawan Jokowi

berhasil masuk di tengah-tengah masyarakat yang dibuktikan dengan setujunya

semua responden yang memilih pasangan calon Jokowi-JK.

Grafik Pengaruh media massa terhadap pilihan politik Buruh

Sumber: Data diolah peneliti, 2015.

Hasil dari penelitian terhadap responden buruh menyatakan bahwa media

massa memberikan pengaruh terhadap pilihan politiknya, meskipun pengaruh

tersebut tidaklah signifikan. Responden buruh yang memilih Pasangan calon

Prabowo-Hatta memiliki selisih yang sangat tipis antara yang setuju dan tidak

setuju. Responden yang merasa bahwa media massa telah mempengaruhi pilihan

51%

57%

49%

43%

P R A B O W O - H A T T A J O K O W I - J K

ya tidak

Page 18: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

politiknya sebesar 51% dan yang tidak sependapat sebanyak 23 responden dari

total 47 responden yang memilih pasangan tersebut. kemudia untuk responden

yang memilih pasangan Jokowi-JK, terdapat selisih 14% antara responden yang

merasa terpengaruh dan tidak terpengaruh. Responden buruh yang memilih

pasangan Jokowi-JK lebih banyak menytakan bahwa media massa telah

memberikan pengaruh terhadap pilihan politiknya atau sebesar 57% dan sebanyak

23 responden dari total 53 responden yang memilih pasangan Jokowi-JK tidak

merasakan bahwa media massa memberikan pengaruh pada pilihan politiknya.

ANALISIS HASIL PENELITIAN

Gambar regresi linear PNS

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .163 1 .163 .657 .420a

Residual 23.508 95 .247

Total 23.670 96

a. Predictors: (Constant), pengaruh media massa

b. Dependent Variable: calon yang di pilih

Sumber: Data diolah peneliti, 2015.

Page 19: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Hasil dari perhitungan menggunakan SPSS 16 didapat signifikasi sebesar

0,42 dimana taraf signifikan yang ditetapnya sebesar α = 0,1, sehingga

menghasilkan sig > α = 0,42 > 0,1 yang berarti kaidah pengujiannya adalah Ho

diterima dan Ha ditolak. Jadi dalam penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari media massa terhadap pilihan politik PNS pada Pilpres tahun 2014

di Kota Malang.

Gambar regresi linear buruh

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .077 1 .077 .303 .584a

Residual 24.833 98 .253

Total 24.910 99

a. Predictors: (Constant), pengaruh media massa

b. Dependent Variable: calon yang di pilih

Page 20: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Sumber: data diolah peneliti, 2015.

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 didapat signifikasi sebesar

0,584 dimana taraf signifikan yang ditetapnya sebesar α = 0,1 dan menghasilkan

sig > α = 0,584 > 0,1, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi dalam penelitian

ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengaruh media massa terhadap

pilihan politik buruh pada Pilpres tahun 2014 di Kota Malang.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian tentang Pengaruh Media Massa Terhadap Pilihan

Politik Buruh dan PNS di Kota Malang pada Pilpres Tahun 2014 dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat pengaruh media massa dalam menetukan pilihan politik

PNS pada Pilpres tahun 2014, hal ini terbukti dengan hasil penelitian

menunjukan sig PNS > α atau sebesar 0,420 > 0,1, maka Ho diterima

dan Ha ditolak.

2. Tidak terdapat pengaruh media massa dalam menentukan pilihan politik

buruh pada Pilpres tahun 2014. Dengan perhitungan melalui SPSS 16

melalui analisis regresi linear menghasilkan sig buruh > α atau 0,584 >

0,1 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga kesimpulannya

adalah media massa tidak mempengaruhi buruh dalam menentukan

pilihan politiknya.

3. Analisis deskriptif buruh dan PNS dalam menetukan pilihan politiknya

pada Pilpres 2014 di Kota Malang ternyata tidak terpengaruh dari media

Page 21: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

massa. Hasil tersebut disebabkan karna terdapat beberapa faktor lain

yang mempengaruhi.

4. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan politik buruh dan

PNS di Kota Malang, hal ini dibuktikan dengan adanya faktor sosiologis,

faktor pilihan rasional, dan faktor psikologis. Sehingga Ho diterima

sedangkan Ha ditolak dengan memperhatikan hasil dari penelitian ini.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan politik buruh dan PNS terbagi

dalam dua faktor: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

berkaitan dengan pendekatan sosial ekonomi dan faktor pilihan rasional.

Sedangkan faktor eksternal berkaitan dengan faktor psikologis. Faktor

Internal yang berkaitan dengan pendekatan sosial ekonomi didasarkan

pada indikator jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir yang ditamatkan,

pekerjaan dan identifikasi organisasi keagamaan. Sedangkan pendekatan

pilihan rasional dalam menentukan pilihan politik didasarkan pada iklan-

iklan atau pemberitaan di media massa, bentuk kampanye yang

dilakukan pasangan calon, dan hal-hal yang dilakukan saat berkampanye

melalui media massa dimana hasilnya bahwa media massa hanya

memberikan informasi yang dibutuhkan terkait Pilpres 2014, tetapi tidak

memberikan pengaruhnya kepada buruh dan PNS untuk menetukan

pilihan politik keduanya. Sedangkan pendekatan psikologis didasarkan

pada faktor lain yang mempengaruhi pilihan politik buruh dan PNS

selain media massa yaitu dengan adanyaya pengaruh dari tokoh

masyarakat dan keluarga.

Page 22: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

SARAN

Saran yang dapat diberikan diantaranya yaitu kerjasama antara Komisi

Pemilihan Umum Daerah Kota Malang dengan media massa baik lokal maupun

nasional untuk mengampanyekan calon presiden maupun menyajikan informasi

terkait Pilpres 2014 dan melakukan sosialisasi secara langsung khususnya kepada

PNS dan buruh dengan tujuan untuk meningkatkan pastisipasi keduanya pada

Pilpres 2019 yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Statistik Daerah Kota Malang. Malang: Badan Pusat Statistik

Kota Malang.

Bungin, Burhan. 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Prenada media Group.

Creswell, John W. 2012. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan

Mixed. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Nimmo, Dan. 2005. Komunikasi Politik Komunikator, Pesan, dan Media.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk

Administrasi Publik Dan Masalah-masalah Sosial, Yogjakarta: Gava

Media

Riduwan, dkk. 2013. Rumus dan Data Dalam Analisis Statistik. Bandung:

Alfabeta.

Page 23: PENGARUH MEDIA MASSA TERHADAP PILIHAN POLITIK (STUDI DESKRIPSI TERHADAP BURUH DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL KOTA MALANG PADA PEMILU PRESIDEN 2014)

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif – Dilengkapi Dengan

Perbandingan Perhitungan Manusal & SPSS. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Subiakto, Henry, dkk. 2014. Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi Edisi

Kedua. Jakarta: Kencana Prenada media Group.

Surbakti, Ramlan. 2007. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Grasindo.