PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT IHUTHAN GANDA KARTASURA ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah variabel- variabel pada marketing mix secara parsial maupun simultan berpengaruh secara siginifikan terhadap keputusan konsumen untuk menabung pada Bank Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura Sukoharjo dan untuk mengidentifikasi variabel manakah diantara variabel-variabel produk, harga, tempat dan promosi yang memiliki pengaruh paling dominan thdp keputusan konsumen unt. menabung BPR Ihuthan Ganda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisisan angket dan wawancara. Pengambilan sample dilakukan dengan cara tehnik sensus. Jumlah nasabah yang diambil sebagai sample adalah 50 orang nasabah. Analisis deskriptif digunakan untuk mendukung interpretasi terhadap hasil-hasil analisis yang digunakan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang ada dalam marketing mix ( produk, harga, tempat dan promosi ) secara parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menabung pada BPR Ihuthan Ganda Kartasura dan untuk
56
Embed
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP …dosen.amikom.ac.id/downloads/artikel/2010/01/20100127... · Web viewSedangkan variabel distribusi terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENABUNG PADA BANK
PERKREDITAN RAKYAT IHUTHAN GANDA KARTASURA
ABSTRAKSI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membuktikan apakah variabel-variabel pada marketing mix secara parsial maupun simultan berpengaruh secara siginifikan terhadap keputusan konsumen untuk menabung pada Bank Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura Sukoharjo dan untuk mengidentifikasi variabel manakah diantara variabel-variabel produk, harga, tempat dan promosi yang memiliki pengaruh paling dominan thdp keputusan konsumen unt. menabung BPR Ihuthan Ganda.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survey. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisisan angket dan wawancara. Pengambilan sample dilakukan dengan cara tehnik sensus. Jumlah nasabah yang diambil sebagai sample adalah 50 orang nasabah.
Analisis deskriptif digunakan untuk mendukung interpretasi terhadap hasil-hasil analisis yang digunakan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang ada dalam marketing mix ( produk, harga, tempat dan promosi ) secara parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menabung pada BPR Ihuthan Ganda Kartasura dan untuk mengidentifikasi variabel manakah diantara variabel-variabel produk, harga, tempat dan promosi yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan konsumen untuk menabung pada BPR Ihuthan Ganda Kartasura.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel-variabel bebas yang meliputi produk( X1 ), harga(X2), tempat ( X3 ) dan promosi (X4) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (keputusan konsumen). Seluruh variabel bebas secara simultan memiliki korelasi yang kuat terhadap variabel terikat dengan nilai 0,270. Ini artinya seluruh variabel bebas memberikan kontribusi pengaruh 91 % terhadap variabel terikat sedangkan sebesar 9 % dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dimasukan kedalam model ini.
Variabel produk, harga dan promosi secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menabung pada BPR Ihuthan Ganda Kartasura. Sedangkan variabel distribusi terbukti tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menabung pada BPR Ihuthan Ganda Kartasura.
THE EFFECT OF MARKETING MIX TOWARD CONSUMER’S DECISION TO SAVING IN BPR IHUTHAN
GANDA KARTASURA
ABSTRACTION
The objective of the research is to find out the influence of marketing mix consisting of product, price, promotion and place both partially or simultaneously to consumer saving behaviour in BPR Ihuthan Ganda Kartasura and the one which dominantly affects consumer’s saving behaviour in BPR Ihuthan Ganda Kartasura.
According to the method of the research, the type of the research is survey research. Collecting data method using questionaire and interview. Samples were taken by using census method. The number of customers taken as samples is 50 people who saved their funds in BPR Ihuthan Ganda Kartasura.
Descriptive analysis was imployed to support interpretation of the result of the analysis used. Multiple Regresion Analysis was used to fine out the influence of marketing mix to consumers behaviour in the decision making to save their funds in BPR Ihuthan Ganda Kartasura.
The result of the research shows that independent variables consisting of product (X1), price (X2), promotion (X3) and place (X4) simultaneously have significance influence to dependen variable ( Consumer Decision ). Independent variables simultaneously have strong correlation to dependent variable with R = 0,270. It means that independent variables have contribution about 91% influencing dependent variable. While 9% influenced by other variables that not included to the model.
Variabel of product, price, promotion and place partially have significance influence to consumer’s decision making to save their
funds in BPR Ihuthan Ganda Kartasura. While variable Place (X4) have no significance influence to consumers decision making to save their funds in BPR Ihuthan Ganda Kartasura
A. Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia sejak bulan Juli 1997
sampai saat ini Maret 2004 masih dalam kondisi yang
memprihatinkan. Para pakar ekonomi berpendapat bahwa
permasalahan ekonomi di negara Indonesia ini berkaitan dengan
permasalah politik dan keamanan. Optimalisasi pemanfaatan
sumber daya belum maksimal, disebabkan adanya revolusi
informasi dan globalisasi yang berakibat pada persaingan yang
sangat ketat, baik persaingan antara sesama perusahaan domestik
maupun perusahaan multinasional dari manapun juga, serta adanya
perubahan pada perilaku konsumen yang kini semakin banyak
tuntutan baik mengenai kualitas produk, harga maupun pelayanan.
Sebelum krisis moneter yang terjadi pada akhir tahun 1997,
perbankan nasional sedang mengalami proses menuju terwujudnya
prudential banking practices, mengenai usaha dalam memperkuat
struktur permodalan perbankan nasional, pembagian peran didalam
perbankan yang membedakan dua jenis bank yaitu bank umum dan
bank perkreditan rakyat, telah mengakibatkan seluruh target market
perbankan menjadi perebutan dari semua bank. Spesialisasi
pelayanan perbankan bagi masyarakat menjadi tidak sejalan dengan
struktur pendanaan, sehingga pemanfaatan dana-dana masyarakat
menjadi tidak efisien dan tidak optimal. Dana-dana yang berjangka
panjang justru banyak dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan
penanaman dana berjangka pendek. Saving investment gap yang
tinggi terjadi sebagai akibat dari upaya untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi tanpa melihat pada kemampuan
riil ekonomi bangsa. Terjadinya krisis moneter telah mengakibatkan
perbankan nasional mengalami tingkat suku bunga kredit yang
semakin meningkat sebagai dampak dari menurunnya nilai rupiah
dan kualitas aktiva produktif yang memburuk telah mewajibkan
bank-bank mempunyai cadangan dana yang cukup dan krisis nilai
tukar rupiah yang menurun diikuti dengan beberapa bank yang
dilikuidasi, telah mengakibatkan kepercayaan dari masyarakat
terhadap perbankan nasional menjadi menurun. Untuk mengatasi
hal-hal tersebut diperlukan adanya perbaikan kinerja perbankan
nasional, sehingga kepercayaan dari masyarakat dapat kembali
meningkat sejalan dengan kebijaksanaan dan program pemerintah
bahwa semangat dan upaya perbaikan ekonomi bangsa Indonesia
adalah tugas yang harus dipikul dan menjadi tanggung jawab
bersama. Menjamurnya jasa pelayanan perbankan beberapa tahun
terakhir ini membuktikan bahwa jenis ini menjanjikan banyak
kesempatan. Pelayanan perbankan kepada masyarakat merupakan
jawaban terhadap kebutuhan ekonomi yang berkembang pesat.
Dengan kondisi yang semacam ini maka setiap lembaga bisnis
masuk dalam persaingan ketat agar tetap bertahan.
Pemerintah berupaya untuk menyelamatkan dunia perbankan
dengan melakukan langkah-langkah penyehatan terhadap bank-
bank yang mengalami masalah serius. Dalam hal permodalan,
pemerintah pengeluarkan kebijakan restrukturisasi perbankan sejak
bulan Juli 1998. Restrukturisasi di bidang perbankan pada dasarnya
terbagi dalam dua langkah strategi, yaitu upaya menanggulangi
akibat krisis atau penyehatan lembaga bank dan upaya memperkuat
pertahanan sistem perbankan nasional, agar di masa yang akan
datang tidak terulang krisis lagi.
Antisipasi krisis telah diupayakan antara lain dengan
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan
nasional diantaranya melalui pemberian jaminan pemerintah
berupa blanket guarantee kepada para penyimpan dana.Langkah
strategis untuk menyehatkan keuangan bank dilakukan melalui
upaya memperbaiki pasiva bank dengan program rekapitalisasi
terhadap bank-bank yang memenuhi syarat, memperbaiki dengan
restrukturisasi terhadap bank-bank yang memenuhi syarat,
memperbaiki dengan restrukturisasi kredit, penyerahan non
performance loans kepada BPPN, maupun penutupan terhadap
beberapa bank yang tidak mempunyai prospek dan harapan lagi.
Bank Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura salah satu
bank swasta juga menghadapi tantangan yang sama dengan bank-
bank konvensional lainnya. Persaingan antar bank berimbas kepada
sulitnya menarik para nasabah sebagai pelanggan tetap di BPR
Ihutan Ganda Kartasura. Pada era otonomi daerah ini persaingan
sesama bank sangat ketat sekali, karena kelompok bank swasta,
bank BUMN dan bank asing yang sekarang telah membuka
cabang–cabang hampir diseluruh pelosok tanah air.
Dalam rangka mengantisipasi persaingan yang lebih
kompetitif, maka BPR Ihutan Ganda Kartasura selalu
menyesuaikan produk-produknya agar dapat melakukan pelayanan
yang lebih baik. BPR Ihutan Ganda tumbuh dan berkembang serta
berupaya meningkatkan diri diseluruh bidang untuk menghadapi
perkembangan pasar.
Bank Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura adalah
sebuah perusahaan jasa perbankan, diharapkan mampu
menjalankan fungsi perbankan yaitu menarik dana dari masyarakat
kemudian menyalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan
modal melalui fasilitas kredit. Salah satu cara mengumpulkan dana
masyarakat tersebut adalah melalui tabungan.
Sikap konsumen merupakan salah satu faktor eksternal yang
kuat pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Sikap evaluasi
kognitif, adalah perasaan emosional dan kecenderungan tindakan
yang menguntungkan dan tidak menguntungkan terhadap suatu
benda atau gagasan, dengan menuntun individu ke dalam kerangka
berfikir untuk menyukai atau tidak menyukai suatu obyek.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk
menganalisis keputusan konsumen untuk menabung di Bank
Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura.
Kondisi persaingan antar bank tersebut diatas maka manajer
pemasaran jasa perbankan diharapkan mampu mengidentifikasi
dan menganalisis tentang perilaku konsumen dalam mengambil
keputusan untuk menabung.
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti mengambil
judul sebagai berikut: “Pengaruh Marketing Mix Terhadap
Keputusan Konsumen Untuk Menabung Pada Bank
Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apakah variabel-variabel marketing mix berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan konsumen untuk menabung di
Bank Perkreditan Rakyat Ihutan Ganda Kartasura
2. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap keputusan
konsumen untuk menabung di Bank Perkreditan Rakyat Ihutan
Ganda Kartasura
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan latar belakang pemilihan judul tersebut
diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel marketing mix
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen
untuk menabung di Bank Perkreditan Rakyat Ihutan Ganda
Kartasura.
2. Untuk mengidentifikasi variabel manakah yang paling
berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menabung di
Bank Perkreditan Rakyat Ihutan Ganda Kartasura.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai
berikut:
1. Memberikan masukan kepada manajemen Bank Perkreditan
Rakyat Ihutan Ganda Kartasura tentang pengaruh marketing
mix dengan keempat variabelnya terhadap keputusan konsumen
menabung di BPR Ihutan Ganda Kartasura, sehingga dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang dapat diterapkan
dalam strategi pemasaran yang benar sehingga dapat
meningkatkan jumlah pelanggan.
2. Bagi peneliti diharapkan untuk menambah wawasan
keilmuannya dan memperdalam pengetahuan dibidang
marketing mix terhadap keputusan untuk menabung pada Bank
Perkreditan Rakyat Ihutan Ganda Kartasura.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang
lain dalam rangka mendalami pengaruh marketing mix terhadap
keputusan konsumen untuk menabung di BPR Ihutan Ganda
Kartasura.
E. Kerangka Pemikiran
Marketing mix adalah serangkaian variabel pemasaran
terkendali yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
tanggapan yang dikehendaki dari pasar sasarannya..
Kerangka Pemikiran
BPRIhutan Ganda
Kartasura
Marketing Mix
Produk Harga Promosi Distribusi(X1) (X2) (X3) (X4)
Keputusan untukmenabung
di BPR Ihutan Ganda
Penjabaran:
1. Produk
Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli dipergunakan atau dikonsumsi
dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler
dan Amstrong 1997). Produk mencakup obyek secara fisik,
jasa, orang, tempat organisasi dan ide dalam hal ini lingkup
BPR.
2. Harga
Sejumlah uang yang ditagih untuk suatu produk atau jasa,
jumlah nilai yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa (Kotler dan
Amstrong 1997).
Pertimbangan penetapan harga sebuah jasa perbankan
mencakup biaya-biaya yang bersifat moneter dan pengorbanan-
pengorbanan lain yang meliputi waktu, upaya-upaya yang
bersifat fisik, biaya-biaya sensor dan biaya-biaya psikologis.
3. Promosi
Seluruh kegiatan untuk mengkomunikasikan produk
perusahaan kepada konsumen agar tertarik untuk membeli.
Unsur promosi pemasaran jasa membentuk peranan penting
dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada
para pelanggan dan pasar-pasar relationship kunci lainnya.
Bauran promosi jasa menurut Payne (200) meliputi periklanan,
penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat,
word of mouth dan pos langsung,
4. Distribusi
Distribusi ialah saluran yang digunakan oleh produsen
untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen kepada
konsumen atau industri pemakai. Distribusi merupakan struktur
unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang
terdiri dari agen, pedagang besar dan pengecer melalui mana
suatu produk atau jasa yang dipasarkan.
Sedangkan saluran distribusi untuk jasa didefinisikan
oleh Sumarni (1997) sebagai setiap sarana yang meningkatkan
keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang menambah
penggunaannya atau pendapatan dari penggunaannya, baik
dengan mempertahankan pemakai yang ada, meningkatkan
kegunaannya diantara pemakai yang ada maupun menarik
pemakai baru. Keputusan pemilihan lokasi sebuah kantor bank
harus mempertimbangkan beberapa hal seperti: lokasi kantor
pesaing, lokasi nasabah, tersedianya beberapa fasilitas yang
akan digunakan bank seperti saluran telepon, listrik, tempat
parkir yang luar, sistem keamanan yang memadai. Lokasi
kantor lain seperti notaris, Bank Indonesia, kantor pos,p kantor
asuransi, kantor akuntan/konsultan bank dan sebagainya.
Fleksibilitas pengaturan lokasi, maksudnya adalah perlu
dipertimbangkan jika sekiranya nanti bank ingin memperluas
atau akan meninggalkan lokasi bank, agar tidak terlalu banyak
biaya yang dikeluarkan.
Pemahaman tentang konsep marketing mix dalam
meprediksi perilaku konsumen menjadi dasar dalam menyusun
kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model tersebut menggambarkan penerapan marketing mix
yang terdiri atas variabel Produk (X1), Harga (X2), Distribusi
(X3), Promosi (X4), dan variabel penyeimbang yaitu Orang (X5),
Proses (X6), dan Bukti fisik (X7) dalam manajemen Bank
Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda Kartasura untuk
mempengaruhi perilaku konsumen dalam mengambil keputusan
untuk menabung pada Bank Perkreditan Rakyat Ihuthan Ganda
Kartasura.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah merupakan jawaban yang bersifat
sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam
perumusan masalah. Hipotesis tersebut baru dapat diuji
kebenarannya melalui penganalisaan data penelitian.
Dari pengertian tersebut diatas maka hipotesis yang penulis
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Diduga ada hubungan yang positif dan signifikan antara
marketing mix dengan keempat variabel yaitu produk, harga,
distribusi dan promosi terhadap perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan untuk menabung di Bank Perkreditan
Rakyat Ihutan Ganda Kartasura.
2. Diduga variabel produk yang paling berpengaruh terhadap
perilaku konsumen dalam mengambil keputusan untuk
menabung pada Bank Perkreditan Rakyat Ihutan Ganda
Kartasura.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam jenis penelitian ini adalah
penelitian survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi
besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari
sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan
antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey
dapat digunakan dengan maksud antara lain penjajagan,