Top Banner
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 TANGERANG SELATAN MEITA SUCI RAMADHANI 8105119039 Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan/ Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KONSENTRASI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016
172

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

Mar 28, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 2 TANGERANG SELATAN

MEITA SUCI RAMADHANI 8105119039

Skripsi ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan/ Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI KONSENTRASI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN EKONOMI DAN ADMINISTRASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2016

Page 2: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

THE INFLUENCE OF FAMILY ENVIRONMENT AND SCHOOL ENVIRONMENT TO LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN SMK NEGERI 2 SOUTH TANGERANG

MEITA SUCI RAMADHANI 8105119039

Skripsi is Written as Part of Bachelor Degree in Education Accomplishment ECONOMIC EDUCATION STUDY PROGRAM CONCENTRATION IN ACCOUNTING EDUCATION DEPARTMENT OF ECONOMIC AND ADMINISTRATION FACULTY OF ECONOMIC STATE UNIVERSITY OF JAKARTA 2016

Page 3: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI
Page 4: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI
Page 5: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah

Terhadap Motivasi Siswadi SMK Negeri 2 Tangerang Selatan”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Ekonomi & Administrasi Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Jakarta. Dalam menyusun skripsi ini, penulis banyak memperoleh

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Cuhaya Maman dan Cucu Romlah selaku kedua orang tua yang telah banyak

memberikan dukungan moril dalam penulisan skripsi ini;

2. Setyo Ferry Wibowo, SE, M.Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Jakarta;

3. Drs. Nurdin Hidayat MM., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ekonomi &

Administrasi;

4. Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi;

5. Santi Susanti, S.Pd., M.Ak., selaku Ketua Konsentrasi Pendidikan Akuntansi;

6. Dr. Mardi, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah rela meluangkan

waktunya untuk membimbing penulisan skripsi ini;

Page 6: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

viii

7. Ahmad Fauzi, S.Pd., M.Ak., selaku Dosen Pembimbing II yang telah rela

meluangkan waktunya untuk membimbing penulisan skripsi ini;

8. Drs. H. Ambiar, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Tangerang

Selatan yang telah memberikan izin untuk peneliti melakukan penelitian di

sekolahnya;

9. Bapak Santoso selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Kurikulum dan Ibu Bayu

selaku Guru Bimbingan Konseling di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan yang

telah membantu penelitidalam memberikan informasi dan membantu

secarateknis dalam penelitian di sekolah;

10. Teman – teman Pendidikan Akuntansi Alih Program 2011 atas kebersamaan

dankebahagiaan selama perkuliahan yang telah membantu dalam

pengerjaanskripsi ini sekaligus teman-teman seperjuangan skripsi (Mba

Rizka, Icha, Tantri, Nova) serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan

satupersatu, terimakasih atas doa, motivasi, semangat, canda, dan

kebahagianyang diberikan kepada peneliti selama dalam pengerjaan skripsi

ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal

inidiakibatkan oleh keterbatasan dan kemampuan peneliti. Sehubungan dengan

itupeneliti juga mengharapkan kritik yang membangun, saran, dan masukan

daripembaca sekalian.

Jakarta, Desember 2015

Meita Suci Ramadhani

Page 7: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

ix

DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................ i

ABSTRAK.......................................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ v

PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................................... vi

KATA PENGANTAR........................................................................................ vii

DAFTAR ISI....................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.......................................................................... 8

C. Pembatasan Masalah......................................................................... 8

D. Perumusan Masalah.......................................................................... 9

E. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual........................................................................ 11

1. Motivasi Belajar........................................................................ 11

2. Lingkungan Keluarga................................................................ 22

3. Lingkungan Sekolah.................................................................. 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan.......................................................... 32

C. Kerangka Teoritik............................................................................. 38

Page 8: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

x

D. Perumusan Hipotesis......................................................................... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian............................................................................... 45

B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................ 45

C. Metode Penelitian.............................................................................. 45

D. Populasi dan Sampling....................................................................... 45

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 47

1. Lingkungan Keluarga................................................................... 48

2. Lingkungan Sekolah..................................................................... 51

3. Motivasi Belajar........................................................................... 54

F. Teknik Analisis Data.......................................................................... 58

1. Analisis Regresi Linear Berganda............................................... 58

2. Uji Persyaratan Analisis............................................................. 59

3. Uji Hipotesis............................................................................... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data................................................................................... 66

1. Variabel Motivasi........................................................................ 66

2. Variabel Lingkungan Keluarga................................................... 69

3. Variabel Lingkungan Sekolah..................................................... 72

B. Analisis Data..................................................................................... 75

1. Analisis Regresi Linear Berganda............................................... 75

2. Uji Persyaratan Analisis.............................................................. 76

a) Uji Normalitas......................................................................... 76

Page 9: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xi

b) Uji Linearitas........................................................................... 78

c) Uji Asumsi Klasik................................................................... 79

1. Uji Multikolinearitas.......................................................... 79

2. Uji Autokorelasi................................................................. 80

3. Uji Heteroskedastisitas....................................................... 81

3. Uji Hipotesis............................................................................... 82

a) Uji Korelasi Ganda................................................................. 82

b) Uji Koefisien Korelasi secara Bersama-sama........................ 82

c) Uji Koefisien Korelasi secara Parsial..................................... 83

d) Uji Koefisien Determinasi...................................................... 85

C. Pembahsan Hasil Penelitian.............................................................. 86

BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................... 97

B. Implikasi........................................................................................... 98

C. Saran................................................................................................. 100

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... xvii

LAMPIRAN....................................................................................................... 102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP........................................................................... 154

Page 10: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Proses Pengambilan Jumlah Sampel..... ...................................... 47 III.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X1 Lingkungan Kelluarga............. 49 III.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X2 Lingkungan Sekolah................ 52 III.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y Motivasi Belajar........................ 55 IV.1 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar........................... 67 IV.2 Perhitungan Indikator Motivasi Belajar....................................... 69 IV.3 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga.................. 70 IV.4 Perhitungan Indikator Lingkungan Keluarga.............................. 72 IV.5 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Sekolah.................... 73 IV.6 Perhitungan Indikator Lingkungan Sekolah................................ 75 IV.7 Persamaan Regresi Linear Berganda........................................... 76 IV.8 Uji Normalitas.............................................................................. 77 IV.9 Uji Linearitas (X1 terhadap Y)..................................................... 78 IV.10 Uji Linearitas (X2 terhadap Y)..................................................... 79 IV.11 Uji Multikolinearitas.................................................................... 80 IV.12 Uji Autokorelasi........................................................................... 80 IV.13 Uji Heterokedastisitas.................................................................. 81 IV.14 Uji Korelasi Ganda...................................................................... 82 IV.15 Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama.............................. 83 IV.16 Uji Keofisien Korelasi Parsial..................................................... 84

Page 11: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xiii

IV.17 Uji Korelasi Parsial antara X1 terhadap Y apabila X2 tetap....... 84 IV.18 Uji Korelasi Parsial antara X2 terhadap Y apabila X1 tetap....... 85 IV.19 Uji Keofisien Determinasi........................................................... 85

Page 12: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

IV.1 Grafik Histogram Variabel Motivasi Belajar............................... 68

IV.2 Grafik Histogram Variabel Lingkungan Keluarga...................... 71

IV.3 Grafik Histogram Variabel Lingkungan Sekolah........................ 74

IV.4 Gambar Grafik Uji Normalitas.................................................... 78

Page 13: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1 Surat Izin Penelitian.................................................................... 102 2 Surat Keterangan Penelitian SMKN 2 Tangerang Selatan......... 103 3 Instrumen Uji Coba Variabel X1, X2 dan Y............................... 104 4 Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel X1..... 110 5 Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel X2..... 111 6 Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel Y....... 112 7 Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel X1... 113 8 Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel X2... 115 9 Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel Y.... 117 10 Instrumen Final Variabel X1, X2 dan Y..................................... 119 11 Kriteria Hubungan..................................................................... 125 12 Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel X1.................... 126 13 Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel X2.................... 129 14 Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel Y..................... 132 15 Data Mentah Variabel X1, X2dan Y........................................... 135 16 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X1.......................... 138 17 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X2.......................... 139 18 Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel Y............................ 140 19 Tabel Hasil Perhitungan Rata – Rata, Varians, & Simpangan... 141 20 Tabel Perhitungan Analisis Regresi Linear Berganda............... 142

Page 14: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

xvi

21 Tabel PerhitunganUji Persyaratan Analisis................................ 143 22 Tabel Perhitungan Uji Hipotesis................................................. 147 23 Tabel Isaac dan Michael. ............................................................ 150 24 Tabel Liliefors............................................................................. 151 25 Tabel F. ...................................................................................... 152 26 Tabel T........................................................................................ 153

Page 15: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lembaga Pendidikan baik formal, non formal, maupun informal memiliki

peranan yang sangat penting yaitu sebagai tempat transfer ilmu pengetahuan dan

budaya (peradaban). Melalui praktik pendidikan, peserta didik dipersiapkan untuk

menghadapi tantangan dan tuntutan hidup yang ada di lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu dalam UU RI No.20 Tahun 2003, pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.

Hal ini juga berarti mempersiapkan masyarakat baru yang lebih ideal, yaitu

masyarakat yang mengerti hak dan kewajiban dan berperan aktif dalam proses

pembangunan bangsa. Ilmu yang didapat bukan saja untuk individu itu sendiri,

tetapi juga untuk kemaslahatan hidup orang banyak. Esensi dari tujuan pendidikan

nasional adalah proses menumbuhkan bentuk budaya keilmuan, sosial, ekonomi,

dan politik yang lebih baik untuk masa depan yang lebih baik. Hal ini juga

mengandung makna bahwa lembaga pendidikan sebagai tempat pembelajaran

manusia memiliki fungsi sosial yaitu sebagai agen perubahan di lingkungan

Page 16: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

2

masyarakat. Dan untuk mendukung tujuan pedidikan nasional ini dibutuhkan

dorongan yang kuat dari para pelaku pendidikan di Indonesia.

Setiap manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari pastilah memiliki

sebab dan latar belakang mengapa dia melakukan sesuatu, atau yang biasa kita

kenal dengan motivasi. Begitu pun dengan belajar, kegiatan belajar merupakan

kegiatan yang memerlukan usaha yang tidak mudah, maka dari itu setiap manusia

dalam menjalani proses belajar harus memiliki latar belakang dan tujuan yang

kuat yaitu motivasi belajar. Terkadang suatu proses belajar tidak dapat mencapai

hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang mendorong

(motivasi).

Dengan adanya motivasi belajar tersebut, maka siswa akan mendapatkan hasil

belajar yang maksimal dan memuaskan. Setiap manusia memiliki kadar motivasi

yang berbeda-beda, ada yang memiliki motivasi besar, sedang, kecil atau bahkan

tidak memiliki motivasi sama sekali. Semua itu tergantung dari dalam individu

manusia itu sendiri. Sayangnya fakta yang terjadi masih banyak siswa siswa

sekolah menengah yang memiliki motivasi yang rendah. Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa diantaranya adalah lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, kemampuan siswa, adanya penghargaan berupa hadiah, dan

cita-cita siswa.

Permasalahan motivasi ini berbeda-beda di setiap daerah, seperti yang terjadi

di Aceh. “Ujian nasional tingkat SMA/sederajat, yang dilaksanakan pada 13-16

April 2015, membuat para siswa waswas dan khawatir. Untuk memotivasi

mereka, Pemerintah Kota Banda Aceh mengumpulkan 3.000 siswa yang akan

Page 17: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

3

menghadapi UN untuk dimotivasi oleh ustad. Seorang siswa SMA, Vina,

mengakui acara tersebut mampu memotivasi dirinya dan para siswa lain untuk

terus belajar dan siap menghadapi UN dengan apa pun hasil yang akan mereka

raih”.1

Sedangkan permasalahan motivasi yang rendah juga terjadi di sekolah tempat

peneliti melakukan penelitian, yaitu di SMKN 2 Tangerang Selatan. Melalui

wawancara dengan guru bimbingan konseling, diperoleh beberapa informasi

mengenai motivasi belajar di sekolah tersebut. Salah satu contohnya, pada saat

penerimaan murid baru, seorang murid berdasarkan dengan nilai NEM dan

ketersidaan jurusan, maka siswa tersebut masuk ke jurusan akuntansi. Tapi dalam

semester pertama anak tersebut motivasi belajarnya sangat rendah. Dan ternyata

setelah ditelusuri, anak ini memiliki minat lain di bidang multimedia. Maka dari

itu sekolah memutuskan pada semester kedua siswa tersebut dipindahkan ke

jurusan multimedia. Keterbatasan sekolah dalam proses penerimaan murid baru

ini menjadi kendala yang dapat mempengaruhi dan menghambat motivasi belajar

siswa.

Faktor pertama yang mempengaruhi motivasi belajar adalah berasal dari

lingkungan sekitarnya, yang salah satunya adalah dari lingkungan keluarga yang

sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Jika lingkungan keluarga dari

siswa tersebut mendukung kegiatan belajar si anak baik dalam bentuk dukungan

moril maupun dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai di rumah,

maka si anak akan terdorong untuk belajar lebih giat, tidak hanya disekolah tapi

1 http://harianaceh.co.id/2015/04/04/3-000-siswa-dimotivasi-ustad-karena -galau-hadapi-UN/ Diakses pada tanggal 24 Juni 2015 pukul 09.16

Page 18: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

4

juga di rumah. Kondisi ekonomi keluarga yang rendah bisa saja membuat

motivasi belajar siswa rendah, tetapi juga bisa menjadi pemicu agar siswa

temotivasi untuk belajar lebih giat agar dapat meningkatkan kondisi ekonomi

keluarganya menjadi lebih baik di masa depan.

Tapi sayangnya hal tersebut tidak terjadi pada anak-anak nelayan di Medan,

yang hanya bercita-cita menjadi nelayan. Rendahnya tingkat ekonomi masyarakat

di pesisir pantai, berbanding lurus dengan harapan dan cita-cita pada setiap anak

nelayan di kemudian hari. Pendiri rumah baca bakau yang merupakan Direktur

Pilar Indonesia, Ismail mengungkapkan, bahwa sebahagian besar dari anak

nelayan khususnya yang berada di kawasan pesisir pantai Dusun Bagan, Percut

Sei Tuan, Deli Serdang rata-rata memang hanya berhasrat ingin menjadi nelayan.2

Lingkungan keluarga mereka yang tidak bisa memotivasi anak-anaknya untuk

belajar lebih tinggi, malah membiarkan anak-anaknya memiliki nasib yang

dengan mereka. Hal ini memang perlu usaha khusus untuk menyadarkan para

keluarga nelayan di daerah tersebut.

Kemudian faktor lingkungan sekitar yang mempengaruhi motivasi belajar

selanjutnya adalah lingkungan sekolah, yaitu fasilitas belajar yang sangat

dibutuhkan terkait dengan motivasi belajar siswa ini. Biasanya di SMK proses

pengajaran sebagian dilakukan melalui praktek, dan hal ini cukup memberikan

antusias kepada para siswa, karena mereka diberi kesempatan di luar ruang kelas

untuk mempraktikkan teori-teori yang sudah mereka pelajari di kelas. Dan jika

2http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/17/85066/banyak_anak_nelayan_hanya_bercita-cita_menjadi_nelayan/#.VZS8OlLVqzk Diakses pada tanggal 2 Juli pukul 10:23

Page 19: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

5

fasilitas untuk praktikumnya kurang memadai maka itu akan menurunkan

antusiasme siswa yang sudah tercipta sebelumnya.

Seperti misalnya motivasi belajar anak yang tinggal di pedesaan atau di

pedalaman yang minim fasilitas. Seperti kisah pendidikan “anak-anak suku

Talang Mamak di Riau yang harus menempuh waktu bejam-jam untuk

bersekolah. Para pelajar hanya menggunakan peralatan sekolah seadanya.

Bangunan sekolah yang tidak layak dan seba minim. Bangunannya hanya

berdinding bambu. Atapnya terbuat dari daun rumbia. Untung saja ada tokoh-

tokoh yang masih berbaik hati. Merekalah yang memberi motivasi sehingga

anak-anak bisa membaca dan menulis”3. Bisa dikatakan bagi anak-anak dari suku

Talang Mamak ini, lingkungan belajar bagi mereka masih sangat kurang

mendukung, dari akses menuju sekolah dan fasilitas sekolah yang masih sangat

minim.

Kemudian faktor selanjutnya adalah kemampuan siswa yang berbeda-beda

antara siswa satu dengan siswa yang lainnya. Kemampuan siswa ini akan

mempengaruhi tingkat motivasi belajar setiap siswa. Anak yang memiliki

kemampuan di atas rata-rata, dia akan merasa percaya diri dan termotivasi

belajarnya. Sedangkan siswa yang kemampuannya masih rendah akan membuat

siswa tidak percaya diri dan memiliki motivasi yang rendah pula. Seperti yang

dijelaskan oleh oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan

mengatakan berdasarkan kajian "Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD)" kemampuan matematika dan membaca anak Indonesia

3 http://www.goriau.com/berita/pendidikan/di-riau-yang-kaya-raya-ini-anakanak-talang-mamak-inhu-justru-jalan-kaki-1-2-jam-ke-sekolah.html Diakses pada tanggal 2 Juli 2015 pukul 08.11

Page 20: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

6

amat lemah. Sekretaris Jenderal OECD, Angel Gurria, menjelaskan perlu ada

prioritas utama Indonesia dalam meningkatkan hasil pendidikan dasar dan

memberdayakan siswa untuk membangun keterampilan dan pemahaman yang

mendasar tersebut. "Bantuan tambahan diperlukan untuk mengatasi tingkat

kesiapan dan motivasi siswa yang rendah," kata Gurria.4 Hal ini merupakan

cerminan bagi para guru dan para cara guru untuk terus meningkatkan

kemapuannya agar mampu meningkatkan kemampuan murid, sehingga motivasi

belajar siswanya pun akan meningkat.

Selanjutnya adalah adanya penghargaan berupa hadiah yang dapat

memotivasi anak untuk belajar dan berprestasi di sekolah. Dengan adanya hadiah

ini, diharapkan si anak mempunyai dorongan untuk mencapai target belajarnya.

Biasanya siswa yang berprestasi ini mendapatkan dari pihak sekolah ataupun dari

pihak pemerintah daerah, sedangkan dari institusi swasta masih sedikit yang

melakukan hal tersebut. Seperti yang dilakukan Gramedia Gajah Mada di Medan

memberikan hadiah bagi murid berprestasi. “Ini adalah kegiatan yang pertama kali

diadakan di Gramedia Gajah Mada. Mungkin tahun depan akan buat seperti ini

lagi. Karena fungsinya kan baik untuk memberikan motivasi dan semangat belajar

untuk anak sekolah.”5

Kemudian yang terakhir faktor dari yaitu bakat dan cita-cita siswa. Bagi anak

yang memang bercita-cita dan berbakat di suatu bidang , tentu dia akan senang

masuk ke sekolah yang sesuai dengan bakat dan cita-citanya. Sedangkan bagi

4 http://www.antaranews.com/berita/487278/mendikbud-kemampuan-matematika-dan-membaca-anak-lemah Diakses 4 Agustus 2015 pukul 06.11 5 http://medan.tribunnews.com/2015/06/23/pemberian-hadiah-bagi-murid-berprestasi-diapresiasi-masyarakat Diakses pada tanggal 26 Juni 2015 pukul 15.34

Page 21: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

7

anak-anak yang belum mengetahui cita-citanya, akan berefek pada motivasi

belajarnya. Seperti yang dilakukan oleh para “relawan pengajar Kitong yang

mengajar di beberapa sekolah di Kecamatan Fatule'u, pedalaman Kabupaten

Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mereka ini tidak hanya guru dan dosen tetapi

juga orang-orang dari profesi lain seperti pegawai kesehatan, wartawan, pegawai

badan lingkungan hidup, dan pegawai bank. Selain memperkenalkan berbagai

macam profesi, para relawan pengajar akan memberikan motivasi kepada para

siswa di daerah tersebut dan membagikan buku. Yorgen mengatakan akses

terhadap informasi yang masih rendah membuat anak-anak di kecamatan itu

kurang punya motivasi untuk maju sehingga semangat belajarnya rendah. "Selama

tiga hari di sana kita berusaha untuk memberikan motivasi serta dorongan kepada

para siswa agar memiliki cita-cita yang tinggi. Para relawan juga akan melakukan

dialog dengan orangtua murid agar mereka bisa mendorong anak-anak menimba

ilmu sampai ke bangku pendidikan tinggi. Putri Sipayung dari SM3T, yang sudah

sekitar satu tahun mengajar di kecamatan itu, mengatakan anak-anak di daerah

tersebut sangat membutuhkan suntikan motivasi untuk belajar dan

mengembangkan diri. "Bisa dikatakan niat belajar dan sekolah anak-anak di

daerah tersebut sangat rendah. Mereka lebih banyak berada di kebun, bercocok

tanam, atau menjaga sapi dibandingkan sekolah," tuturnya.6

Maka dari itu seharusnya dalam perekrutan murid di lembaga pendidikan

sekolah menengah ini juga harus dipertimbangkan cita-cita dari siswa-siswa

tersebut. Sehingga tugas sekolah tidak hanya mengembangkan kemampuan

6 http://www.antaranews.com/berita/509780/relawan-pengajar-kitong-berbagi-ilmu-ke-pedalaman-kupang Diakses pada tanggal 8 Agustus 2015 pukul 15:18

Page 22: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

8

akademiknya saja, tapi juga dapat membantu mewujudkan cita-cita siswa dalam

bidang lain, seperti dalam bidang olahraga dan seni. Dari pemaparan di atas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yang

rendah adalah :

1. Lingkungan keluarga yang kurang mendukung

2. Lingkungan sekolah yang kurang memadai

3. Kemampuan siswa yang rendah

4. Kurangnya penghargaan berupa hadiah (khususnya dari pihak swasta)

5. Cita-cita siswa yang tidak sesuai dengan jurusan yang diinginkan

C. Pembatasan Masalah

Dikarenakan banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar,

maka dari itu peneliti akan membatasi penelitian ini pada pengaruh lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa. Lingkungan

keluarga dapat dilihat dari sikap orang tua, hubungan antara anggota keluarga,

suasana rumah, dan ekonomi keluarga. Lingkungan sekolah dapat dilihat dari

gedung sekolah, sarana prasarana belajar, kurikulum, hubungan guru dengan

Page 23: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

9

siswa, hubungan antar siswa, dan disiplin atau peraturan sekolah. Sedangkan

motivasi belajar dilihat berdasarkan beberapa indikator berikut ini yaitu :

1. Minat siswa untuk belajar

2. Ketekunan siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas

3. Keuletan siswa dalam mengerjakan tugas dan menghadapi kesulitan

4. Cita-cita

5. Adanya tujuan belajar

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang sudah

dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan masalahnya yaitu :

1. Adakah pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar

siswa?

2. Adakah pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar

siswa?

3. Adakah pengaruh antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar siswa?

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :

1. Untuk menjadi bahan pengetahuan tambahan bagi program studi

Pendidikan Ekonomi Konsentrasi Pendidikan Akuntansi.

Page 24: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

10

2. Sebagai tambahan referensi informasi dan wawasan ilmu pengetahuan, dan

dapat dibaca oleh kalangan akademika kampus di lingkungan Universitas

Negeri Jakarta.

3. Bagi pihak sekolah dapat menjadi acuan untuk memperhatikan lingkungan

keluarga dan meningkatkan lingkungan sekolah dalam hal memberikan

motivasi belajar kepada siswa.

Page 25: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

11

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Motivasi Belajar

Menurut Uno “motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari

luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan sebelumnya”.7

Menurut Ratna Yudhawati “motivasi diartikan sebagai suatu upaya untuk

menimbulkan atau meningkatkan dorongan untuk mewujudkan perilaku tertentu

yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Dan juga motivasi dapat

diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat

persistensi dan antusiasismenya dalam melakukan suatu kegiatan, baik yang

bersumber dari dalam diri sendiri maupun dari luar individu”.8

Menurut Djamarah “motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk

dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan

suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi ini juga bisa dalam bentuk usaha-

usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu kerena

ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya”.9

7 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.1 8 Ratna Yudhawati, Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya, 2011), p.25 9 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar- Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.148

Page 26: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

12

Menurut Sardiman “motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan

kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu”.10

Kemudian jenis-jenis motivasi menurut Uno dilihat dari dasar

pembentukannya adalah :

1. Motif bawaan adalah motif yang sudah ada yang dibawa sejak dilahirkan dan

tidak perlu dipelajari, misalnya makan, minum, dan seksual.

2. Motif yang di pelajari adalah motif yang timbul karena kedudukan atau

jabatan.11

Menurut Dimyati motivasi dibagi menjadi dua macam yaitu :

1. Motivasi primer yaitu motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar yang berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Golongan motif ini terbagi menjadi dua yaitu dorongan fisiologis dan dorongan umum atau dorongan darurat. Dorongan fisiologis bersumber pada kebutuhan organis seperti lapar, haus, pernapasan, seks, kegiatan dan istirahat. Sedangkan dorongan umum/darurat contohnya dorongan rasa takut, kasih sayang, kekaguman, rasa ingin tahu, dorongan untuk melarikan diri, menyerang, berusaha, mengejar, meyelamatkan diri dan lainnya.

2. Motivasi Sekunder yaitu motivasi yang dapat dipelajari dan berkembang dalam diri individu karena pengalamannya, misalnya motif ingin tahu, memperoleh kecakapan, berprestasi, kasih sayang, kekuasaan, kebebasan, motof-motif sosial (ingin diterima, dihargai, persetujuan, status dan lain-lain), motof-motif objektif dan interest (eksplorasi, manipulasi, minat), beraspirasi dan sebagainya.12

Menurut Hamzah B Uno hakikat motivasi belajar adalah “dorongan internal

dan eksternal pada anak didik yang sedang belajar untuk mendapatkan perubahan

tingkah laku, pada umumnya selaras dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung yang keberhasilan seseorang dalam belajar”.13

10 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2011), p.75 11 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.4 12 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.86-89 13 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.3

Page 27: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

13

Sedangkan “kaitannya dengan kegiatan belajar, motivasi menurut Dimyati

dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan

perilaku manusia, termasuk perilaku belajar”.14

Menurut Sardiman, “dalam kegiatan belajar motivasi dapat diartikan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang

dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”.15

Menurut W.S. Winkel motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak

psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu

demi mencapai suatu tujuan.16

Abin Syamsuddin Makmun mengemukakan bahwa untuk memahami

motivasi dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

1. Durasi kegiatan. 2. Frekuensi kegiatan. 3. Presistensi pada kegiatan. 4. Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan

kesulitan. 5. Devonasi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan. 6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. 7. Tingkat kualifikasi prestasi/produk (output) yang dicapai dari kegiatan

yang dilakukan. 8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.17

Prayitno (dalam Riduwan, 2005:31) menyatakan tentang indikator –indikator

dalam motivasi belajar yaitu sebagai berikut:

14 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.80 15 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2011), p.75 16 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta: Grafindo , 1999), p.169 17 Abin Syamsudin Makmun, Psikologi Pendidikan (Bandung: PT Rosda Karya Remaja , 2003), p.40

Page 28: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

14

1. Ketekunan dalam belajar 2. Ulet dalam menghadapi kesulitan 3. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 4. Berprestasi dalam belajar 5. Mandiri dalam belajar18

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Siswa

yang memiliki minat terhadap bidang pelajaran tertentu, makan akan merasa

tertarik dan menaruh perhatian terhadap pelajaran tersebut, sehingga akan timbul

motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut dan mengarahkan kegiatan

belajarnya. Sardiman menyatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap orang

itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah. Untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya).

4) Lebih senang bekerja mandiri 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang bersifat rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.19

Faktor- faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yang berasal dari siswa itu sendiri/ instinsik adalah (Purwanto,2008) :

1. Minat Minat merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu, dimana minat belajar yang tinggi akan menyebabkan belajar siswa menjadi lebih mudah dan cepat. Minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegitan tertentu yang spesifik. Minat adalah kecenderungan seseorang untuk merasa pada objek tertentu yang dianggap

18 Elida Prayitno, Psikologi Belajar atau Motivasi dalam Belajar (Jakarta: P2LPTK , 1989), p.??? 19 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2011), p.83

Page 29: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

15

penting. Dari rasa ketertarikan terhdap sesuatu akan membentuk motivasi yang akhirnya teraktualisasi dalam perilaku belajrnya. Syarat yang penting untuk memulai sesuatu adalah minat terhadap apa yang mau dipelajari. Tanpa minat dan hanya didasari atas dasar tepaksa, maka tidak akan tercipata motivasi belajar sehingga hasil yag didapat tidak akan optimal meskipun cara belajar yang digunakan sudah efektif.

2. Cita-cita Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan serta oleh perkembangan kepribadian. Cita-cita untuk menjadi sesorang (gambaran ideal) akan memperkuat semangat belajar. Seseorang dengan kemauan besar serta didukung oleh cita-cita yang sesuai maka akan menimbulkan semangat dan dorongan yang besar untuk bisa meraih apa yang diinginkan.

3. Kondisi siswa Motivasi belajar adalah usaha-usaha seseorang (siswa) untuk menyediakansegala daya (kondisi-kondisi) untuk beljar sehingga ia mau atau ingin melakukan pembrelajaran. Kondisi- kondisi tersebut baik fisik maupun emosi yag dihadapi oleh peserta didik akan mempengaruhi keinginan individu untuk belajar dan tentunya akan melemahkan dorongan untuk melakukan sesuatu dalam kegiatan belajar. Kondisi fisik serta pikiran yang sehat akan menumbuhkan motivasi blejar. Sehat berarti dalam keadaan baik, segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit serta keadaan akal yang sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu.20

Menururut Sardiman terdapat dua jenis Motivasi dalam belajar yaitu :

a. Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu yang sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya.

b. Motivasi ekstrinsik, adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.21

Segala sesuatu yang menarik minat seseorang belum tentu menarik minat

orang tertentu selama sesuatu itu tidak berhubungan dengan kebutuhannya. Sebab

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin

20 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan/Administrasi Dan Supervisi Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosdakarya , 2003/2006), p.107 21 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2012), p.89-91

Page 30: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

16

komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang

menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.”22

Dapat dikatakan bahwa dalam proses belajar mengajar motivasi merupakan

hal yang penting karena dengan adanya motivasi belajar pada siswa berarti ada

dorongan untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan

kegiatan belajar. Motivasi memiliki peranan besar dalam keberhasilan seseorang

dalam belajar. Selain itu dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat

untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Motivasi dapat

memberikan semangat kepada siswa dalam kegiatan-kegiatan belajarnya,

memberi petunjuk atas perbuatan yang dilakukannya dan juga sebagai pengarah

untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang terdapat dalam kurikulum.

Menurut Dimyati, motivasi belajar sangat penting bagi siswa. Menurut Hamzah,

ada beberapa peranan penting motivasi dalam belajar, antara lain :

1. Menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar. Untuk memecahkan permasalahan ketika dalam proses belajar, siswa akan memerlukan bantuan hal-hal yang pernah dilalui sebelumnya atau materi-materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Motivasi dapat menentukan hal-hal apa di lingkungan anak yang dapat memperkuat perbuatan belajar. Untuk seorang guru perlu memahami suasana itu, agar dia dapat membantu siswanya dalam memilih faktor-faktor atau keadaan yang ada dalam lingkungan siswa sebagai bahan penguat belajar. Misalnya dengan mengaitkan isi pelajaran dengan perangkat apa pun yang berada paling dekat dengan siswa di lingkungannya.

2. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai. Hal ini erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajarinya itu sudah diketahui manfaatnya oleh siswa untuk kehidupan sehari-harinya.

3. Menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik.23

22 Ibid. , p.91 23 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.27-28

Page 31: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

17

Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut :

1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. 2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang di bandingkan

dengan teman sebaya. 3) Mengarahkan kegiatan belajar 4) Membesarkan semangat belajar. 5) Menyadarkan bahwa adanya perjalan belajar dan kemudian bekerja ( di

sela-selanya ada istirahat atau bermain ) yang berkesinambungan.24

Motivasi berfungsi dalam pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik

ketika belajar yang menghasilkan usaha yang tekun akan menunjukkan hasil dan

prestasi yang baik. Sardiman mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menuntun arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai, dengan demikian motivasi dapat memberi arah, dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.25

Djamarah mengemukakan ada tiga fungsi motivasi, yaitu :

1. Motivasi sebagai pendorong untuk berbuat.

2. Motivasi sebagai penggerak dalam berbuat.

3. Motivasi sebagai pengarah dalam berbuat.26

Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang

disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan

strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki

keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang

24 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.85 25 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2012), p.85 26 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar- Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.149-158

Page 32: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

18

tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Guru dapat membangkitkan motivasi intrinsik siswa dengan memacu

kuriositas dan membuatnya merasa memerlukan apa yang dipelajari. Akan tetapi

motivasi intrinsik tidak dapat diharapkan sepenuhnya mendukung kegiatan

belajar. Terdapat situasi di mana hadiah dan dorongan eksternal lainnya

diperlukan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Guru harus mendorong

dan memelihara motivasi intrinsik sambil menyiapkan motivasi ekstrinsik dengan

tepat.

Selain itu kekuatan motivasi dalam perilaku belajar dapat dipelihara,

diperkuat dan dikembangkan. Maka dari itu harus dilakukan suatu upaya agar

siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dengan demikian siswa yang

bersangkutan dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Maka untuk memotivasi

para siswanya dalam belajar, menurut Hamzah seorang pendidik dapat melakukan

hal-hal berikut ini :

1. Pernyataan penghargan secara verbal, pernyataan verbal terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar yang baik.

2. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan, pengetahuan atas hasil pekerjaan merupakan suatu cara untuk meningkatkan motif belajar .

3. Menimbulkan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu hal, masalah atapun objek.

4. Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh peserta didik. 5. Menggunakan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa. 6. Menggunakan materi yang dikenal peserta didik sebagai contoh dalam

belajar. 7. Gunakan kaitan unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep

dan prinsip yang telah di fahami, 8. Menuntut peserta didik untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari

sebelumnya. 9. Menggunakan simulasi dan permainan.

Page 33: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

19

10. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahiranya di depan umum.

11. Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dari keterlibatan peserta didik dalam kegiatan belajar (kehilangan kepercayaan diri, kecewa, ketidak nyamanan).

12. Memahami iklim kelas dalam sekolah. 13. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat. Misalkan dalam

memberikan ganjaran, dalam pengendalian perilaku siswa dan lain sebagainya.

14. Memperpadukan motif-motif yang kuat. 15. Memperjelas tujuan belajar. 16. Merumuskan tujuan-tujuan belajar sementara. 17. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai. 18. Membuat suasana persaingan sehat di antara para siswa 19. Mengembangkan persaingan dengan diri sendiri. 20. Memberikan contoh yang positif.27

Kemudian menurut Sardiman, bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi

dalam kegiatan belajar di sekolah antara lain sebagai berikut:

1. Memberi angka, angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.

2. Hadiah, hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi. 3. Saingan/kompetisi, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Ego-involvement, menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting.

5. Memberi ulangan, murid-murid akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi.

6. Mengetahui hasil, dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.

7. Pujian, apabila ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini merupakan bentuk reinforcement positif sekaligus menjadi motivasi yang baik. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.

8. Hukuman, sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak, dapat menjadi alat motivasi.

27 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.34-37

Page 34: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

20

9. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.

10. Minat, motivasi sangat erat kaitannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat, sehingga tepatlah jika minat merupakan alat motivasi yang pokok. Minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara berikut: - membangkitkan adanya suatu kebutuhan; - menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; - memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; - menerapkan berbagai macam metode pembelajaran.

11. Tujuan yang diakui, rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa akan merupakan alat motivasi yang cukup penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai (karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan), maka akan menimbulkan gairah untuk terus belajar.28

Sedangkan Djamarah, menjelaskan ada beberapa bentuk motivasi yang dapat

dimanfaatkan dalam mengarahkan belajar siswa di kelas, yaitu:

1. Memberi angka 2. Hadiah 3. Pujian 4. Gerakan tubuh, dalam bentuk mimik muka, dengan senyum, mengangguk,

acungan jempol, tepuk tangan dan lain-lain. 5. Memberikan tugas 6. Memberi ulangan 7. Mengetahui hasil 8. Hukuman 9. Menggunakan metode yang bervariasi29

Dimyati dalam buku Belajar dan Pembelajaran, menjelaskan upaya-upaya

untuk meningkatkan motivasi belajar adalah dengan cara berikut ini :

1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar 2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran yaitu dengan cara :

a) Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkap hambatan belajar yang dialaminya.

b) Memelihara minat, kemauan dan semangat belajarnya. c) Meminta kesempatan pada orang tua siswa, agar memberi kesempatan

kepada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar. d) Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.

28 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengaja r (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada , 2011), p.92-95 29 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar- Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.149-158

Page 35: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

21

e) Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku belajar.

3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa yaitu dengan cara : a) Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya; tiap membaca

bahan belajar siswa mencatat hal-hal yang sukar. b) Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa. c) Guru memecahkan hal-hal yang sukar. d) Guru mengajarkan cara memecahkan dan mendidikkan keberanian

mengatasi kesukaran. e) Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran. f) Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan

masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesukaran. g) Guru memberi penguatan kepada yang berhasil mengatasi kesukaran

belajarnya sendiri. 4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar yaitu dengan cara :

a) Guru menciptakan suasana belajar yang menggembirakan. b) Guru mengikutsertakan semua siswa untuk memelihara fasilitas belajar. c) Guru mengajak serta siswa untuk membuat perlombaan untuk belajar. d) Guru mengajak serta orang tua siswa untuk memperlengkap fasilitas

belajar. e) Guru memberanikan siswa untuk mencatat keinginan-keinginan di

notes pramuka, daan mencatat keinginan yang tercapai dan tak tercapai; siswa diajak berdiskusi tentang keberhasilan atau kegagalan mencapai keinginan; selanjutnya siswa diminta meneruskan keinginan-keinginan yang baru yang diduga dapat dicapai.

f) Guru bekerja sama dengan pendidik lain untuk mendidikkan dan mengembangkan cita-cita belajar sepanjang hayat.30

Dari pemaparan di atas maka dapat ditarik kesimpulan secara sederhana

bahwa motivasi belajar adalah dorongan minat yang membuat seseorang ingin

melakukan suatu kegiatan atau perbuatan belajar yang terlihat dari ketekunan dan

keuletan dalam belajar, baik ketika mengerjakan tugas maupun ketika menghadapi

kesulitan dalam belajar, serta terlihat dari usahanya untuk mencapai cita-cita dan

tujuannya. Dengan adanya motivasi dan minat dalam belajar, maka dapat

mengarahkan siswa ke perbuatan belajar yang bersemangat, dan berarti, serta

mendapatkan hasil belajar yang sesuai kebutuhannya secara memuaskan. Antara

30 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.101-108

Page 36: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

22

kebutuhan, motivasi, perbuatan atau kelakuan, tujuan dan kepuasan terdapat

hubungan yang saling berkaitan. Setiap perbuatan yang kita lakukan pasti karena

adanya dorongan motivasi. Munculnya motivasi pada seseorang karena merasakan

sesuatu kebutuhan tertentu dan menyebabkan perbuatannya tadi terarah kepada

pencapaian tujuan tersebut. Kemudian bila tujuannya telah tercapai maka ia akan

merasa lebih puas.

Guru harus memberikan motivasi intrinsik kepada siswa dengan

memunculkan tujuan belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan anak didik

agar menguasai nilai-nilai yang terkandung di dalam pelajaran itu. Motivasi itu

muncul karena ia membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Selain itu

guru juga dapat dapat memunculkan motivasi belajar siswa dengan motivasi

ekstrinsik, sebab tidak semua siswa dapat memiliki motivasi intrinsik yaitu minat

terhadap suatu pelajaran.

2. Lingkungan Keluarga

Menurut Djaali lingkungan keluarga “situasi keluarga (ayah, ibu, saudara,

adik, kakak, serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa”.31

Menurut Gunarsa “lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang

mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Dari anggota-

anggota keluarganya (ayah, ibu dan saudara-saudaranya) anak memperoleh segala

kemampuan dasar, baik intelektual maupun social”.32

Menurut Hasbullah “lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan

pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama

31 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), p.99 32 Singgih D. Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi untuk Pembimbing (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2009), p.67

Page 37: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

23

mendapat didikan dan bimbingan. Dan dikatakan sebagai lingkungan yang utama

karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga”.33

Menurut Sadulloh “keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama

bagi anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan pertumbuhan

mental maupun fisik dalam kehidupannya”.34

Ari Gunawan berpendapat bahwa, “keluarga merupakan lingkungan

pendidikan primer dan fundamental”35

Menurut Slameto faktor lingkungan keluarga yang berpengaruh belajar

terdiri dari:

1. Cara orang tua mendidik 2. Relasi antara anggota keluarga

Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak.

3. Suasana rumah Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan susana rumah yang tenang dan tentram.

4. Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

5. Perhatian orang tua anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak disekolah.36

Menurut Sutikno yang termasuk faktor keluarga adalah sebagai berikut :

1. Cara Orang Tua Mendidik

33 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), p.38 34 Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), p.192 35 Ari Gunawan, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), p.95 36 Slameto, Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), p.60-64

Page 38: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

24

Orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam proses belajarnya. Orang tua harus mengetahui dan memahami apa yang menjadi keinginan/ kebutuhan anak-anaknya. Dalam mendidik jangan sekali-kali memanjakan atau memberikan posisi atau perhatian yang lebih antara anak yang satu dengan anak yang lain. Mendidik anak terlalu keras, memaksa, dan mengejar-ngejar anak untuk belajar adalah cara mendidik anak yang salah. Orang tua harus mengetahui kapan anak perlu dididik dengan menggunakan kekerasan dan kapan saatnya perlu dididik dengan lema lembut dan penuh perhatian.

2. Hubungan antara anggota keluarga Hubungan antara orang tua dengan anaknya, selain itu relasi antara anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain.maka perlu diusahakan hubungan yang baik antar keluarga, yaitu dengan adanya saling pengertian dan kasih sayang. Orang tua harus memahami waktu-waktu dalam belajar anaknya sehingga tidak tumpang tindih antara waktu belajar dengan pekerjaan atau waktu untuk bermain-main.

3. Suasana Rumah Suasana yang gaduh atau ramai, dan sering terjadi pertengkaran antara anggota keluarga akan mempengaruhi belajar anak. Konsentrasi anak pada pelajaran menjadi berkurang akibat keributan yang sering terjadi, percekcokan di antara orang tua juga akan mengakibatkan perkembangan psikologi anak terganggu. Agar anak dapat belajar dengan nyaman dan tentram di rumah, perlu diciptakan suasana yang nyaman pula.

4. Keadaan ekonomi keluarga Orang tua dengan status sosial tinggi dan pendapatan tinggi akan memberikan nilai yang tinggi terhadap pendidikan anaknya, kedua, oleh karena itu mereka akan berupaya untuk menyediakan berbagai kebutuhan belajar anak di rumah dan mencari sekolah yang terbaik untuk anaknya. Anak yang berada dalam keluarga yang miskin yang kebutuhan pokoknya kurang atau bahkan tidak terpenuhi dapat mengalami gangguan kesehatan akibatnya, belajar anak pun terganggu. Di sisi lain, anak yang berada dalam lingkungan miskin, jika hidup di tengah anak-anak yang kaya akan merasa minder karena merasa kekurangan. Hal ini pun akan dapat mengganggu belajar anak. Anak yang miskin akan sulit memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau fasilitas-fasilitas belajarnya. Mungkin dengan hidup miskin dan penuh dengan kesusahan serta penderitaan, hal itu akan menjadi cambuk bagi anak tersebut untuk rajin dan giat belajar. Sementara itu, orang kaya yang berkecukupan yang selalu memanjakan anaknya akan dapat juga mengganggu belajar anaknya yang menjadikan anak tersebut bodoh. Orang tua dengan status sosial ekonomi tinggi akan mengalokasikan lebih banyak sumber daya yang dimilikinya bagi pendidikan anaknya. Orang tua dengan status sosial ekonomi yang tinggi

Page 39: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

25

cenderung mempunyai kesadaran tentang hal ini dibanding dengan mereka dari status sosial yang rendah.37

Menurut Syamsu, faktor-faktor keluarga yang mempengaruhi peserta didik

adalah : 1. Keberfungsian Keluarga

Ada keluarga yang yang semakin kokoh dalam menerapkan fungsinya (fungsional-normal) tetapi ada juga keluarga yang mengalami keretakan atau ketidakharmonisan (disfungsional). Keluarga yang fungsional ditandai oleh karakter : a) Saling memperhatikan dan mencintai b) Bersikap terbuka dan jujur c) Orangtua mau mendengarkan anak, menerima perasaannya dan

menghargai pendapatnya d) Ada sharing masalah atau pendapat di antara anggota keluarga e) Mampu berjuang mengatasi masalah hidupnya f) Saling menyesuaikan diri dan mengakomodasi g) Orangtua melindungi anak h) Komunikasi antaranggota keluarga berlangsung dengan baik i) Keluarga memenuhi kebutuhan psikososial anak dan mewariskan

nilai-nilai budaya j) Mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

Sedangkan ciri-ciri keluarga yang mengalami disfungsi itu adalah : a) Kematian salah satu atau kedua orangtua b) Kedua orang tua berpisah atau bercerai c) Hubungan kedua orangtua tidak baik d) Hubungan orangtua dengan anak tidak baik e) Suasana rumah tangga yang tegang dan tanpa kehangatan f) Orangtua sibuk dan jarang berada di rumah g) Salah satu atau kedua orangtua mempunyai kelainan kepribadian atau

gangguan kejiawaan 2. Pola hubungan orangtua-anak (Sikap atau perlakuan orangtua terhadap

anak) 3. Kelas sosial dan status ekonomi

Orangtua dari status ekonomi rendah cenderung lebih menekankan kepatuhan kepada figur-figur yang mempunyai otoritas; kelas menengah dan atas cenderung menekankan kepada pengembangan inisiatif, keingintahuan, dan kreativitas anak.38

Menurut Muhibin Syah “lingkungan keluarga lebih banyak pengaruhnya

terhadap kegiatan belajar siswa, yaitu orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

37 Pupuh Fathurrohman & Sutikno M. Sobri, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), p.17 38 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remmaja (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), p.42-53

Page 40: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

26

Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan

demografi keluarga, semuanya dapat memberikan dampak baik ataupun buruk

terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa”.39

Menurut Djaali faktor dari keluarga adalah “situasi keluarga (ayah, ibu,

saudara, adik, kakak, serta famili). Pendidikan orang tua, status ekonomi, rumah

kediaman, persentase hubungan orang tua, dan bimbingan orang tua,

mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak”.40

Dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan yang ditulis oleh Tim

Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, dijelaskan bahwa lingkungan keluarga

terdiri dari orang tua, suasana rumah, dan kondisi ekonomi keluarga.41

Menurut Hasbullah pendidikan yang di lakukukan di dalam lingkungan keluarga ini berfungsi:

1. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak 2. Menjamin kehidupan emosional anak 3. Menanamkan dasar pendidikan moral 4. Memberikan dasar pendidikan sosial 5. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak 42

Menurut Soelaeman fungsi keluarga dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu :

a. Secara Psikologis, keluarga berfungsi sebagai : 1. Pemberi rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainnya 2. Sumber pemenuhan kebutuhan, baik fisik maupun psikis 3. Sumber kasih sayang dan penerimaan 4. Model perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi anggota

masyarakat yang baik 5. Pemberi bimbingan bagi pengembangan perilaku yang secara sosial

dianggap tepat 6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya dalam

rangka menyesuaikan dirinya terhadap kehidupan

39 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT, 200), p.138 40 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013), p.99 41 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung : PT Imperial Bhakti Utama, p. 329 42 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), p.34

Page 41: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

27

7. Pemberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk penyesuaian diri

8. Stimulator bagi perkembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi yang baik di sekolah maupun di masyarakat

9. Pembimbing dalam mengembangkan aspirasi 10. Sumber persahabatan atau teman di luar rumah atau apabila persahabatan

di luar rumah tidak memungkinkan b. Secara Sosiologis, fungsi keluarga meliputi :

1. Fungsi biologis Keluarga dipandang sebagai pranata sosial yang memberikan legalitas, kesempatan dan kemudahan bagi para anggotanya untuk memenuhi kebutuhan dasar biologisnya. Kebutuhan itu meliputi : a) pangan, sandang, papan; b) hubungan seksual suami isteri; c) reproduksi/ pengembangan keturunan.

2. Fungsi ekonomis Keluarga (dalam hal ini adalah ayah) mempunyai kewajiban untuk menafkahi anggota keluarga (isteri dan anak).

3. Fungsi pendidikan (edukatif) Keluarga menanamkan, membimbing/membiasakan nilai-nilai agama, budaya dan keterampilan-keterampilan tertentu yang bermanfaat bagi anak.

4. Fungsi sosialisasi Keluarga merupakan lembaga yang mempengaruhi perkembangan kemampuan anak untuk menaati peraturan (disiplin), mau bekerjasama dengan orang lain, bersikap toleran, menghargai pendapat/ gagasan orang lain, mau bertanggung jawab dan bersikap matang dalam kehidupan yang heterogen (etnis, ras, budaya, agama).

5. Fungsi perlindungan Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman/ kondisi ketidaknyamanan para anggota keluarga.

6. Fungsi kreatif Keluarga harus diciptakan sebagai lingkungan yang memberikan kenyamanan, keceriaan, kehangatan, dan penuh semangat bagi anggota keluarga.

7. Fungsi agama Keluarga sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar. 43

Dari pemaparan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga

adalah sebuah kondisi yang terdiri dari ayah, ibu, saudara dan tempat pertama

anak mengalami interaksi hubungan dan tempat pertama bagi anak untuk belajar

43 Yusuf Syamsu, Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), p.38-42

Page 42: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

28

kemampuan dasar baik dalam hal pengetahuan maupun sosial, yang di dalamnya

terdapat sikap orangtua, hubungan antaraanggota keluarga, suasana rumah dan

status ekonomi yang sangat berpengaruh pada fungsi keluarga dalam pendidikan

anak.. Orangtua merupakan faktor penting untuk mempersiapkan anak menjadi

pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Lingkungan rumah terutama orang

tua, memegang peranan penting serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal

dunianya dan juga mempunyai pengaruh besar terhadap kegiatan belajar anak di

rumah, yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar anak di sekolah.

3. Lingkungan Sekolah

Menurut Tu’u (2004:1) “lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga

pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar

berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak

didik”.44

Sedangkan menurut Gerakan Disiplin Nasional (dalam Tu’u, 2004:11)

“lingkungan sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan

dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran

berbagai bidang studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah

lingkungan dimana kegiatan belajar menajar berlangsung yang para siswanya

dibiasakan dengan nilai-nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan

pembelajaran berbagai bidang studi”.45

44 Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa (Jakarta: Grasindo, 2004), p.1 45 Ibid, p.11

Page 43: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

29

Menurut Hasbullah “lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan

utama yang kedua. Siswa-siswi, guru, administrator, konselor hidup bersama dan

melaksanakan pendidikan secara teratur dan terencana dengan baik.”46

Menurut Sadulloh “sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang secara

sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan yang ketat, seperti harus

berjenjang dan berkesinambungan”.47

Menurut Abulraihan dalam Husamah, lingkungan bisa lingkungan sekolah

dan luar sekolah, yang terpenting bahwa aktivitas pembelajaran luar kelas yang

dilakukan siswa, guru harus pandai-pandai memilih model atau jenis

pembelajaran yang tepat sesuai situasi lingkungan, memperhatikan faktor

keamanan karena di alam bebas mempunyai tingkat keriskanan yang tinggi

terhadap keselamatan siswa. Lingkungan sekolah adalah suatu wilayah yang

sudah dikenal oleh siswa setiapa kali belajar. Hal ini memungkinkan siswa untuk

bebas melakukan pengamatan terhadap objek yang menjadi bahan kajian.

Lingkungan sekolah dapat juga digunakan sebagai sumber dan sarana belajar.48

Ahmadi menyatakan bahwa sekolah itu mempunyai beberapa unsur penting,

yaitu :

1. Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah, dan perlengkapan lain)

2. Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan

3. Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru, non teaching specialist dan tenaga administrasi

4. Nilai-nilai norma, sistem peraturan dan iklim kehidupan sekolah.49

46 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), p.36 47 Uyoh Sadulloh, Pedagogik (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), p.203 48 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2013), p.4 49 Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), p.187

Page 44: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

30

Menurut Tatang Syarifudin, komponen sekolah antara lain terdiri dari :

1. Tujuan pendidikan 2. Manusia, yaitu guru, peserta didik, kepala sekolah, laboran, pustakawan,

tenaga administrasi, petugas kebersihan, dst 3. Kurikulum 4. Media pendidikan dan teknologi pendidikan 5. Sarana, prasarana, dan fasilitas 6. Pengelola sekolah50

“Lingkungan sekolah yang esensial yang mempengaruhi pembelajaran dan

pengajaran, yaitu; metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa dan

siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah, keadaan gedung, metode

belajar dan tugas rumah.”51

“Menurut Djaali tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrumen

pendidikan, lingkungan sekolah, dan rasio guru dan murid per kelas (40-50

peserta didik), mempengaruhi kegiatan belajar siswa”.52

Menurut Soedomo lingkungan Sekolah terdiri dari

1. Hubungan antara Guru dengan Siswa Jika hubungan antar guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, mak siswa akan memperhatikan materi yang diajarkan guru. sebaliknya jika hubungan antara guru dengan siswa kurang baik maka akan menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar.

2. Hubungan antara Siswa dengan Siswa yang Lain karena dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai hubungan kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari kelompoknya akibatnya hal tersebut dapat menggangu belajarnya, untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik

3. Alat Belajar dan sarana dalam belajar. Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian materi pelajaran yang tidak baik. Terutama untuk pelajaran praktikum, kekurangan alat pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar bagi anak.

4. Kurikulum

50 Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009), p.149 51 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2005), p.138 52 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), p.99

Page 45: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

31

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu menyajikan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkanbahan pelajaran.

5. Disiplin sekolah erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Kedisiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

6. Kondisi Gedung Kondisi gedung ini terutama ditujukan pada ruang kelas atau ruang tempat belajar. Ruang kelas harus memenuhi syarat-syarat kebersihan, cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan lain-lain. 53

Dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan yang ditulis oleh Tim

Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, dijelaskan bahwa lingkungan sekolah

terdiri dari kurikulum, hubungan sosial antar guru dengan siswa, siswa dengan

siswa, alat pelajaran, pelaksanaan disiplin sekolah, keadaan sekolah, dan

sebagainya.54

Menurut Nasution fungsi sekolah, yaitu :

1. Mempersiapkan anak untuk suatu pekerjaan 2. Memberikan keterampilan dasar 3. Membuka kesempatan memperbaiki nasib 4. Menyediakan tenaga pembangunan 5. Membantu memecahkan masalah-masalah sosial 6. Mentranmisi kebudayaan 7. Membentuk manusia yang sosial 8. Merupakan alat mentransformasi kebudayaan.55

Dari pemaparan teori diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah

adalah tempat kedua bagi anak untuk melakukan kegiatan belajar setelah

lingkungan keluarga, yang pelaksanaannya diatur oleh peraturan atau tata tertib di

sekolah yang unsur-unsurnya terdiri dari gedung sekolah, sarana prasarana,

53 Soedomo Hadi, Pendidikan (Suatu Pengantar) (Surakarta: UNS Press, 2003), p.87 54 Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan (Bandung : PT Imperial Bhakti Utama, p. 329 55 S. Nasution, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), p.14-16

Page 46: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

32

kurikulum, hubungan guru dengan siswa , hubungan antar siswa, dan peraturan

atau disiplin sekolah. Lingkungan sekolah ini sangat berperan penting dalam

pendidikan anak, yaitu menyiapkan siswa agar mampu hidup di tengah-tengah

lingkungan masyarakat nantinya. Dan sekolah juga menyumbang pengaruh besar

dalam memberikan motivasi ektrinsik kepada siswa agar mendapatkan hasil

belajar yang memuaskan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Fajar Budiman Suparman56 menganalisa

tentang pengaruh pembelajaran guru, lingkungan sekolah, dan lingkungan

keluarga terhadap motivasi belajar peserta didik jurusan elektronika industri di

SMK Muhammadiyah Prambanan.

Dalam penelitian ini, menurut Ngalim Purwanto motivasi adalah suatu usaha

yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia menjadi

tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mecapai hasil atau

tujuan tertentu. Motivasi bagi peserta didik sangat penting diberikan oleh guru

supaya muncul keinginan untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga

tercapai tujuan dari kurikulum sekolah. Menurut Sugihartono motivasi belajar

memegang peranan yang sangat penting untuk pencapaian prestasi belajar peserta

didik.

56 Fajar Budiman Suparman, Pengaruh Pembelajaran Guru, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Jurusan Elektronika (SMK Muhammadiyah Prambanan), (Universitas Negeri Yogyakarta, 2012)

Page 47: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

33

Menurut Dimyati dan Mudjiono mengemukakan pembelajaran adalah proses

yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa dalam belajar

bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

Tabrani Rusyan, dkk menyebutkan bahwa lingkungan adalah segala sesuatu

yang berada di sekitar kita yang ada hubungannya dan berpengaruh terhadap diri

kita. Menurut Hartati Sukirman , sekolah merupakan lembaga pendidikan formal

yang memiliki tugas utama mendidik dan mengajar sehingga dapat mencapai

tujuan pada tataran tertentu sesuai dengan jenjang yang dilaui. Dwi Siswoyo

menyatakan bahwa sekolah adalah lingkungan pendidikan yang mengembangkan

dan meneruskan anak menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan bertingkah

laku baik.

Menurut Ahmadi keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari

suami, istri dan anak-anak yang belum dewasa. Ahmadi juga menyatakan

keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan

suatu kelomopok kecil dalam masyarakat. Lingkungan keluarga sebagai salah satu

faktor yang mempegaruhi motivasi belajar peserta didik. Menurut Slameto faktor

yang mempengaruhi dari lingkungan keluarga terdiri dari : 1) Cara orang tua

mendidik, 2) Relasi antara anggota keluarga, 3) Suasana rumah tangga, 4)

Keadaan ekonomi keluarga, 5) Pengertian orang tua, 6) Latar belakang

kebudayaan. Menurut Dalyono menyebutkan faktor-faktor dari keluarga yang

mempengaruhi belajar peserta didik adalah: (1) Faktor Orang Tua, (2) Suasana

Rumah atau Keluarga, (3) Keadaan Ekonomi Keluarga

Page 48: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

34

Penelitian yang dilakukan oleh Novi Nitya Santi57 menganalisa tentang

hubungan antara persepsi terhadap pola asuh orang tua, persepsi terhadap kondisi

lingkungan sekolah, dan kecerdasan emosi terhadap motivasi belajar.

Dalam penelitian ini, menurut Mc. Donald: Motivasi adalah perubahan energi

dalam diri seorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului

dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang

dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting, yaitu:

1. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu

manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya "rasa / feeling", afeksi seseorang.

3. Motivasi akan terangsang karena adanya tujuan (Sardiman, 2007).

Dalam kegiatan belajar-mengajar, peran motivasi baik motivasi intrinsik

maupun motivasi ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, mahasiswa dapat

mengembangkan aktifitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Menurut Winkel motivasi dalam

kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam

diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan yang menimbulkan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai.

Menurut Turmudji pola asuh orang tua merupakan interaksi antara anak dan

orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini berarti orang

57 Novi Fitya Santi, Hubungan antara Persepsi terhadap Pola Asuh Orang Tua, Persepsi terhadap Kondisi Lingkungan Sekolah, dan Kecerdasa Emosi terhada Motivasi Belajar (UNP Kediri, 2013)

Page 49: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

35

tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak untuk

mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Berdasarkan uraian tersebut pola asuh adalah interaksi antara anak dan orang tua

selama mengadakan kegiatan pengasuhan untuk membentuk anak menjadi yang

terbaik sesuai dengan apa yang dianggap ideal oleh para orang tua. Gaya

pengasuhan yang berbeda-beda terhadap anak akan menghasilkan sikap

dan perilaku berbeda-beda pula. Pada umumnya menurut Kartono pola

pengasuhan orangtua dibedakan menjadi tiga. pertama pola asuh demoktratis;

kedua pola asuh otoriter; ketiga pola asuh permisif. Menurut Rahmat persepsi

terhadap pola asuh merupakan cara pandang anak terhadap pola asuh orang tua

yang diterimanya, sehingga apabila seorang anak yang mempersepsi pola asuh

orang tuanya secara positif menurut pengalaman yang diterima anak, maka hal ini

cenderung dapat menciptakan motivasi belajar yang tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap pola

asuh orang tua adalah cara pandang anak terhadap orang tua dalam memberikan

penerapan pendidikan dan melakukan bimbingan pada anak-anaknya dan

menanamkan norma-norma yang ada, sehingga apabila seorang anak yang

mempersepsi pola asuh orang tuanya secara positif menurut pengalaman yang

diterima anak, maka hal ini cenderung dapat menciptakan motivasi belajar yamg

tinggi.

Menurut Supardi lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta

seluruh kondisi yang ada didalam ruang yang kita. Lingkungan adalah bagian dari

Page 50: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

36

kehidupan anak didik, dalam lingkungan inilah anak didik berinteraksi dalam

rantai kehidupan.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Diah Murtiasih58 menganalisa

tentang pengaruh lingkungan fisik kelas dan dukungan orang tua terhadap

motivasi belajar peserta didik Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1

Sukoharjo.

Dalam penelitian ini, menurut Ahmadi dan Uhbiyati (2001) lingkungan fisik

adalah lingkungan alam di sekitar anak, yang meliputi jenis tumbuh-tumbuhan,

keadaan tanah, rumah, jenis makanan, benda gas, benda cair, dan juga benda

padat. Sementara Asmani (2011) menyatakan bahwa lingkungan fisik adalah

lingkungan yang ada di sekitar peserta didik belajar, berupa sarana fisik, baik

yang ada di dalam sekolah maupun di sekitar sekolah, termasuk masyarakat.

Dalam hal ini lebih ditekankan pada lingkungan fisik dalam kelas dan alat/media

belajar yang ada.

Nawawi (Djamarah & Zain, 2010) mengemukakan kelas dalam arti sempit

adalah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding, tempat sejumlah peserta didik

berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam pengertian

tradisional ini mengandung sifat statis karena sekadar menunjuk pengelompokan

peserta didik menurut tingkat perkembangannya yang antara lain didasarkan pada

batas umur kronologis masing-masing. Terdapat beberapa prinsip dalam menata

58 Diah Murtiasih, Pengaruh Lingkungan Fisik Kelas dan Dukungan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo (Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2013)

Page 51: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

37

lingkungan fisik kelas seperti yang disampaikan oleh Loisell (Winataputra, 2003:

9.22) yang meliputi:

a. Keleluasaan Pandangan (visibility)

b. Mudah Dicapai (accessibility)

c. Keluwesan (flexibility)

d. Kenyamanan

e. Keindahan

Dukungan orang tua mengacu pada pengertian dukungan sosial karena

peserta didik dalam proses belajarnya sangat membutuhkan kehadiran orang lain

dalam kehidupannya. House dalam Smet (1994: 234) menjelaskan dukungan

sosial sebagai persepsi seseorang terhadap dukungan potensial yang diterima dari

lingkungan. Dukungan sosial tersebut mengacu pada kesenangan yang dirasakan

sebagai penghargaan akan kepedulian serta pemberian bantuan dalam konteks

hubungan yang akrab. Senada dengan hal tersebut, Sarafino mengemukakan

dukungan sosial tertuju pada perasaan nyaman, diperhatikan, dihargai atau

bantuan yang dirasakan dari orang lain atau kelompok (1994).

Menurut Usman, motivasi diartikan sebagai keinginan untuk berbuat sesuatu,

sedangkan motif adalah kebutuhan (need), keinginan (wish), dorongan (desire)

atau impuls sehingga dapat pula dikatakan bahwa motivasi merupakan proses

psikis yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Motivasi seseorang

ditentukan oleh intensitas motifnya (2006). Adapun hakikat motivasi belajar

menurut Uno adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang

sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan

Page 52: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

38

beberapa indikator, meliputi: 1.) Adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2.)

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3.) Adanya harapan dan cita-cita

masa depan; 4.) Adanya penghargaan dalam belajar; 5.) Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar; dan 6.) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga

memungkinkan seseorang peserta didik dapat belajar dengan baik.

C. Kerangka Teoritik

Menurut Slameto, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

diantaranya adalah :

1. Cara orang tua mendidik 2. Relasi antaranggota keluarga 3. Suasana rumah 4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orang tua 6. Latar belakang kebudayaan59

Menurut Thursan Hakim, lingkungan rumah atau keluarga merupakan

langkah pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan

seseorang dan tentu saja merupakan faktor pertamadan utama dalam menentukan

semangat seseorang dalam belajar.60

Menurut Susan B. Bastable faktor yang bersifat memfasilitasi atau

menghalangi yang membentuk motivasi belajar dapat digolongkan ke dalam tiga

kategori utama, yang tidak terpisah : (1) atribut pribadi, yang terdiri dari

komponen fisik, perkembangan, dan psikologis peserta didik individual; (2)

pengaruh lingkungan, yang mencakup kondisi fisik dan sikap; dan (3) sistem

59 Slameto, Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), p.63-64 60 Thursan Hakim, Belajar yang Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2000), p.17

Page 53: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

39

hubungan peserta didik, seperti pihak lain yang berkepentingan, keluarga,

komunitas, dan pengaruh pengajar-peserta didik pada motivasi.61

Menurut Prof. Dr. Conny R. Semiawan, suatu lingkungan keluarga baru akan

dapat dikatakan berusaha memenuhi tuntutan motivasi belajar bila ia dapat

mengadakan lingkungan yang kaya stimulasi mental dan intelektual, dengan

mengusahakan suatu suasana dan sarana belajar yang memberikan kesempatan

peserta untuk secara spontan dapat memperhatikan dan menyatakan diri terhadap

berbagai kejadian di dalam lingkungannya.62

Menurut Joko Susilo, walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya

kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi

keluarga yang lemah, justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk

belajar lebih giat dan akhirnya sukses besar.63

Menurut Yudrik Jahja, suasana keluarga sangat berpengaruh pada motivasi

dan semangat belajar anak. Inilah faktor yang paling tepat dengan kehidupan

anak, yang akan secara langsung mempengaruhi motivasi dan semangant balajar

anak. Suasana yang amburadul yang sering ditemui anak akan menyebabkan

motivasi dan semangat belajarnya amburadul juga.64

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

keluarga mempunyai pengaruh yang penting terhadap motivasi belajar, sehingga

tercapai tujuan belajarnya.

61 Susan B. Bastable, Perawat sebagai Pendidik : Prinsip-prinsip Pengajaran dan Pembelajaran (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002), p.135 62 Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.85 63 M. Djoko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009), p.81 64 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan: (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), p.359

Page 54: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

40

Faktor-faktor Sekolah yang memepengaruhi Motivasi Belajar menurut

Slameto, faktor-faktor tersebut diantaranya :

1. Kedisiplinan guru 2. Penyusunan program pembelajaran 3. Penguasaan guru pada materi 4. Variasi metode pembelajaran 5. Tersedianya media pembelajaran 6. Tersedianya sumber belajar 7. Interaksi guru dengan siswa 8. Interaksi antara siswa dengan siswa 9. Penerapan fungsi evaluasi 10. Motivasi belajar dari guru 11. Kondisi ruang belajar65 Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para

guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan

suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin

membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong positif bagi kegiatan belajar

siswa.66

Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Gunarsa Singgih mengenai

lingkungan fisik sekolah, bahwa sebagai tempat yang setiap hari dikunjungi oleh

anak/ siswa, keadaan lingkungan yang meliputi sarana pendidikan dan fasilitas-

fasilitasnya besar pengaruhnya terhadap penilaian yang menyenangkan atau tidak

tidak menyenangkan. Lingkungan fisik sekolah yang sempit, penerangan yang

kurang baik, kebisingan, mempengaruhi motivasi belajar, dan secara tidak

langsung pula mempengaruhi pola proses belajar anak di sekolah.67

65 Slameto, Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya (Jakarta: Bina Aksara, 2003), p.67-72 66 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p.154 67 Gunarsa Singgih, Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), p.61-62

Page 55: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

41

Menurut Reid, lingkungan yang memberi rangsangan juga merupakan

lingkungan yang anak merasa nyaman dan termotivasi belajar dalam cara yang

bebas stres dan konstruktif. Lingkungan ruang kelas harus menjadi sumber

dukungan bagi anak yang berarti bahwa selain bebas stres lingkungan harus bisa

menjadi penyelesaian masalah. 68

Selain itu Reid juga mengatakan bahwa faktor yang mengelilingi dan

memengaruhi pengalaman belajar menyumbang ke motivasi siswa dan faktor

tersebut ada pada sistem sekolah.69

Kemudian menurut Desmita, iklim sekolah adalah situasi atau suasana yang

muncul akibat hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan guru,

guru dengan peserta didik, dan hubungan antarperserta didik, yang mempengaruhi

sikap (attitude), kepercayaan (beliefs), nilai (value), motivasi (motivation) dan

prestasi orang-orang yang terlibat dalam suatu (sekolah) tertentu. Iklim sekolah

yang sehat ini, disamping dibutuhkan untuk membangkitkan motivasi belajar

siswa, juga diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya perasaan tidak nyaman

dan stres dalam diri siswa, yang pada gilirannya akan mempengaruhi prestasi

belajar mereka.70

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah

memberikan pengaruh yang baik untuk memotivasi siswa dalam belajar dan

mendapatkan hasil belajar yng baik pula.

68 Gavin Reid, Memotivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi: (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.58 69 Gavin Reid, Memotivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi: (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.144 70 Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), p.301-302

Page 56: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

42

Dimyati menjelaskan mengenai unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi

belajar yaitu sebagai berikut :

1) Cita-cita atau aspirasi, dengan adanya kemauan mencapai cita-cita anak akan mempunyai semangat belajar untuk mencapainya.

2) Kemampuan siswa Keinginan seorang anak perlu di barengi dengan kemampuan atau

kecakapan mencapainya. Dapat di katakan bahwa kemampuan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

3) Kondisi siswa Kondisi siswa yang meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi

motivasi belajar. Seorang yang marah atau lapar akan mengganggu perhatian belajar sedangkan seorang yang sehat, gembira akan mudah memusatkan perhatian.

4) Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat barupa lingkungan alam, lingkungan tempat

tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat.

5) Unsur-unsur dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang

mengalami perubahan karena pangalaman hidup, sehingga berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Hal itulah yang mendinamiskan motivasi belajar.71

Menurut Saefullah, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah

sebagai berikut :

a. Cita-cita atau aspirasi Cita-cita disebut juga aspirasi, adalah target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Cita-cita atau aspirasi adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini bisa bersifat positif dan negatif.

b. Kemampuan belajar Dalam kemampuan belajar, taraf perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Jadi, siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar.

c. Kondisi siswa Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan dengan kondidi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik lebih cepat terlihat karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi

71 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), p.97-100

Page 57: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

43

psikologis. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi, bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa.

d. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi yang sifatnya kondisional.

f. Upaya guru membelajarkan siswa Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi samapai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar.72

Indikator dari motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno yaitu sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4. Adanya penghargaan dalam belajar, 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang

siswa dapat belajar dengan baik.73 Menurut Djaali motivasi belajar juga dapat berasal dari luar dirinya yaitu

dorongan dari lingkungan, misalnya guru dan orang tua.74

Ada empat pengaruh utama dalam motivasi belajar seorang anak : budaya,

keluarga, sekolah dan diri anak itu sendiri. Masing-masing pengaruh utama

tersebut mewakili sebuah sistem.75

Menurut Yudrik Jahja, bahwa naik turunnya semangat belajar anak serta motivasi anak Anda ditentukan oleh banyak faktor di antaranya :

- Lingkungan rumah

72 Dr. K.H. U. Saefullah, M.M.Pd. , Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), p.292-293 73 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), p.31 74 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), p.99 75 Raymond J. Wiodkowski & Judith H. Jaynes, Hasrat Untuk Belajar (Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar), (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2004), p.24

Page 58: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

44

- Lingkungan sekolah - Lingkungan masyarakat - Teman sebayanya.76

Wlodkowski dan Jaynes (1990) menyebutkan ada empat hal besar yang dapat

mempengaruhi motivasi belajar anak, yaitu kultur, keluarga, sekolah, dan diri

anak itu sendiri.77

Sehingga berdasarkan pada penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah sama-sama memberikan

pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar.

2. Terdapat pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar.

3. Terdapat pengaruh antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar.

76 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan: (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), p.358-359 77 Dr. Reni Akbar - Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak : Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001), p.94

Page 59: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan yang

terletak di Jalan Pondok Aren Raya No 52 Kecamatan Pondok Aren, Kota

Tangerang Selatan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Oktober sampai dengan

bulan November 2015.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

pendekatan korelasi. Penelitian survey adalah suatu penelitian yang mengambil

sampel dari suatu populasi dengan mengandalkan kuesioner dan pengamatan /

observasi sebagai instrument pengumpulan data. Untuk mengukur ketiga variabel

dalam penelitian ini digunakan kuisioner.

D. Populasi dan Sampling

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Page 60: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

46

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya78. Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMK Negeri 2 Tangerang Selatan tahun akademik 2015/2016.

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 2 Tangerang

Selatan kelas XI jurusan Akuntansi tahun ajaran 2015 - 2016 yang berjumlah 115

siswa, terdiri dari 3 kelas.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh 79.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini secara sampling

berimbang (Propotional Random Sampling) alasannya adalah agar semua anggota

yang masuk kategori populasi mempunyai kesempatan yang sama dan bebas

untuk di pilih. Propotional Sampling adalah teknik pengambilan sampel

disesuaikan dengan jumlah anggota tiap-tiap kelompok yang lebih besar80.

Dengan pengertian itu maka dalam menentukan anggota sampel, peneliti

mengambil wakil-wakil dari tiap kelompok yang ada dalam populasi yang

jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subjek yang ada di dalam masing-

masing kelompok tersebut. Teknik pengambilan sampel ini dipakai dengan tujuan

untuk lebih memenuhi keterwakilan sampel yang diambil terhadap populasi.

Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan tabel isaac dan michael

dengan tingkat kesalahan 5%. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah berjumlah 84 siswa. Adapun pembagian jumlah sampel untuk tiap-tiap

kelas ditetapkan sebagai berikut :

78 Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2010), p. 90. 79 Ibid., p. 62. 80 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), p. 98.

Page 61: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

47

Tabel III.1 Proses Pengambilan Jumlah Sampel

Kelas Jumlah Sampel

XI AK 1 38/115 X 84 = 28 Siswa

XI AK 2 41/115 X 84 = 30 Siswa

XI AK 3 36/115 X 84 = 26 Siswa

Jumlah 84 Siswa

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data kuantitatif. Menurut

Sugiyono data kuantitatif adalah “data yang berbentuk angka, atau data kualitatif

yang diangkakan (skoring)”81. Sedangkan sumber data yang digunakan oleh

peneliti adalah dengan menggunakan data primer. Menurut Sugiyono data primer

adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”82

Teknik pengumpulan data primer ini adalah melalui instrumen penelitian

dengan menggunakan kuesioner atau angket. Menurut pendapat Sugiono

“kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawab”83. Untuk mendukung penelitian ini, setiap butir pernyataan dalam

kuesioner diberi skor sesuai dengan model skala likert (likert scale). Skala Likert

81 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), p. 23. 82 Sugiyono, op. cit., p. 137. 83 Ibid., p. 142.

Page 62: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

48

merupakan jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian

dengan lima alternatif sebagai berikut:84

a. Selalu / sangat setuju dengan skor 5 b. Sering / setuju dengan skor 4 c. Jarang / ragu-ragu dengan skor 3 d. Sangat jarang / kurang setuju dengan skor 2 e. Tidak pernah / tidak setuju dengan skor 1

Penelitian ini meneliti tiga variabel, variabel independen yaitu

Lingkungan Keluarga (variabel X1), dan Lingkungan Sekolah (variabel X2)

dengan variabel dependen yaitu Motivasi Belajar (variabel Y).

1. Lingkungan Keluarga

a) Definisi Konseptual

Lingkungan keluarga adalah sebuah kondisi yang terdiri dari ayah,

ibu, saudara dan tempat pertama anak mengalami interaksi hubungan dan

tempat pertama bagi anak untuk belajar kemampuan dasar baik dalam hal

pengetahuan maupun sosial, yang di dalamnya terdapat sikap orangtua,

hubungan antaraanggota keluarga, suasana rumah dan status ekonomi yang

sangat berpengaruh pada fungsi keluarga dalam pendidikan anak.

b) Definisi operasional

Lingkungan keluarga diukur oleh indikator yang pertama sikap orang

tua, indikator yang kedua yaitu hubungan hubungan antara anggota

keluarga, indikator yang ketiga yaitu suasana rumah, dan indikator yang

terakhir yaitu keadaan ekonomi keluarga.

84 Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), p. 146.

Page 63: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

49

c) Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrumen ini bertujuan untuk mengukur lingkungan keluarga

agar dapat memberikan gambaran seberapa besar instrument ini

mencerminkan indikator-indikator variabel lingkungan keluarga dengan

melakukan uji validitas dan juga uji reliabilitas terhadap butir soal

instrumen penelitian.

Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel X1

Lingkungan Kelluarga

No Indikator Item Uji Coba Item Valid

(+) (-) (+) (-)

1 Sikap orang tua

13,14,15,16,17,18,19,20,21,22*

13,14,15,16,17,18,19,20,21

2

Hubungan antara anggota keluarga

23,24,25,26,27,28,29,30*

23,24,25,26,27,28,29

3 Suasana rumah

7,8,9,10,11*,12 7,8,9,10,12

4 Ekonomi Keluarga 2,3*,4,6

1*,5 2,4,6 5

Jumlah 28 2 24 1

d) Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1) Uji Validitas

Menurut Arikunto “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.” Dengan uji

validasi dapat diketahui tingkat ketepatan suatu instrumen dan mengetahui

ketepatan dari apa yang ingin diukur. Untuk menguji validitas instrument

Page 64: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

50

ini digunakan teknik Korelasi Product Moment. Rumus Korelasi Product

Moment yang digunakan untuk uji validasi yaitu :

Keterangan :

rXY = koefisien korelasi

n = sampel

X = skor item

Y = skor total

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas,

peneliti menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007.

Berdasarkan perhitungan uji validitas pada lampiran 4, halaman 110,

memiliki nilai rtable sebesar 0,361. Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan

dianggap valid. Sebaliknya, Jika rhitung < rtabel , maka butir pernyataan

dianggap tidak valid dan sebaiknya didrop atau tidak digunakan.

2) Uji Reliabilitas

Setiap alat ukur mempunyai kemampuan untuk memberikan hasil

pengukuran yang konsisten. Selanjutnya untuk mengetahui hasil

pengukuran yang konsisten maka dilakukan perhitungan realibilitas.

Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

Page 65: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

51

pengukur tersebut realibel. Adapun rumus untuk menguji realibilitas

adalah sebagai berikut85 :

Keterangan :

r11 = realibilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

n = jumlah item

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, peneliti

menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007. Berdasarkan perhitungan

uji reliabilitas pada lampiran 7, halaman 113, variable lingkungan keluarga

memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,91 atau 91%.

2. Lingkungan Sekolah

a) Definisi Konseptual

Lingkungan sekolah adalah tempat kedua bagi anak untuk

melakukan kegiatan belajar setelah lingkungan keluarga, yang

pelaksanaannya diatur oleh peraturan atau tata tertib di sekolah yang

unsur-unsurnya terdiri dari gedung sekolah, sarana prasarana, kurikulum,

hubungan guru dengan siswa , hubungan antar siswa, dan peraturan atau

disiplin sekolah.

b) Definisi operasional

Lingkungan sekolah diukur oleh indikator yang pertama kondisi

gedung sekolah, indikator kedua yaitu sarana prasaranya, indikator yang

85 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009), p. 109

Page 66: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

52

ketiga yaitu pelaksanaan kurikulum sekolah, indikator yang keempat yaitu

hubungan guru dengan siswa, dan indikator kelima yaitu hubungan antar

siswa, serta indikator yang terakhir yaitu pelaksanaan peraturan atau

disiplin di sekolah.

c) Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument ini untuk mengukur lingkungan sekolah agar

dapat memberikan gambaran seberapa besar instrument ini mencerminkan

indikator-indikator variabel lingkungan sekolah dengan melakukan uji

validitas dan uji reliabilitas terhadap butir soal instrumen penelitian.

Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X2

Lingkungan Sekolah

No Indikator Item Uji Coba Item Valid 1 Gedung sekolah 6,7,8*,9,10,11,12 6,7,9,10,11,12

2 Sarana prasarana 13,14,15,16,17,18 13,14,15,16,17,18 3 Pelaksanaan kurikulum 1,2,3*,4*,5 1,2,5

4 Hubungan guru dengan siswa 19,20*,21*,22,23,24,25* 19,22,23,24,

5 Hubungan antar siswa 26,27*,28,29*,30,31 26,28,30,31

6 Disipilin sekolah 32,33*,34,35,36, 37 32,34,35,36,37 Jumlah 37 28

d) Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1) Uji Validitas

Menurut Arikunto “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.” Dengan uji

validasi dapat diketahui tingkat ketepatan suatu instrumen dan mengetahui

Page 67: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

53

ketepatan dari apa yang ingin diukur. Untuk menguji validitas instrument

ini digunakan teknik Korelasi Product Moment. Rumus Korelasi Product

Moment yang digunakan untuk uji validasi yaitu :

Keterangan :

rXY = koefisien korelasi

n = sampel

X = skor item

Y = skor total

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas,

peneliti menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007.

Berdasarkan perhitungan uji validitas pada lampiran 5, halaman 111,

memiliki nilai rtable sebesar 0,361. Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan

dianggap valid. Sebaliknya, Jika rhitung < rtabel , maka butir pernyataan

dianggap tidak valid dan sebaiknya didrop atau tidak digunakan.

2) Uji Reliabilitas

Setiap alat ukur mempunyai kemampuan untuk memberikan hasil

pengukuran yang konsisten. Selanjutnya untuk mengetahui hasil

pengukuran yang konsisten maka dilakukan perhitungan realibilitas.

Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

Page 68: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

54

pengukur tersebut realibel. Adapun rumus untuk menguji realibilitas

adalah sebagai berikut86 :

Keterangan :

r11 = realibilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

n = jumlah item

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, peneliti

menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007. Berdasarkan perhitungan

uji reliabilitas pada lampiran 8, halaman 115, variable lingkungan sekolah

memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,893 atau 89,3%

3. Motivasi Belajar

a) Definisi Konseptual

Motivasi belajar adalah dorongan minat yang membuat seseorang

ingin melakukan suatu kegiatan atau perbuatan belajar yang terlihat dari

ketekunan dan keuletan dalam belajar, baik ketika mengerjakan tugas

maupun ketika menghadapi kesulitan dalam belajar, serta terlihat dari

usahanya untuk mencapai cita-cita dan tujuannya.

b) Definisi Operasional

Berdasarkan definisi konseptual terdapat indikator- indikator dari

motivasi belajar. Antara lain indikator pertama yaitu faktor minat siswa

terhadap belajar, indikator kedua yaitu ketekunan siswa dalam belajar dan

86 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009), p. 109

Page 69: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

55

mengerjakan tugas dan indikator ketiga yaitu keuletan siswa dalam

mengerjakan tugas atau mengahadapi kesulitan, dan indikator keempat

yaitu adanya cita-cita yang ingin dicapai, serta indikator terakhir yaitu

adanya tujuan yang ingin dicapai.

c) Kisi-Kisi Instrumen

Kisi-kisi instrument ini untuk mengukur motivasi belajar agar dapat

memberikan gambaran seberapa besar instrument ini mencerminkan

indikator-indikator variabel motivasi belajar dengan melakukan uji

validitas dan uji reliabilitas terhadap butir soal instrumen penelitian.

Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y

Motivasi Belajar

No Indikator Item Uji Coba Item Valid

1 Minat terhadap belajar 1,2,3,4,5,6 1,2,3,4,5,6

2

Ketekunan siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas

7*,8,9,10,11,12*, 13,14 8,9,10,11,13,14

3

Keuletan siswa dalam mengerjakan tugas dan menghadapi kesulitan

15,16,17,18,19, 20

15,16,17,18,19, 20

4 Adanya cita-cita yang ingin dicapai

21,22,23,24*, 25*,26* 21,22,23

5 Adanya tujuan yang ingin dicapai

27,28,29,30,31*, 32* 27,28,29,30

Jumlah 32 25

Page 70: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

56

d) Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1) Uji Validitas

Menurut Arikunto “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.” Dengan uji

validasi dapat diketahui tingkat ketepatan suatu instrumen dan mengetahui

ketepatan dari apa yang ingin diukur. Untuk menguji validitas instrument

ini digunakan teknik Korelasi Product Moment. Rumus Korelasi Product

Moment yang digunakan untuk uji validasi yaitu :

Keterangan :

rXY = koefisien korelasi

n = sampel

X = skor item

Y = skor total

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas,

peneliti menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007.

Berdasarkan perhitungan uji validitas pada lampiran 6, halaman 112,

memiliki nilai rtable sebesar 0,361. Jika rhitung > rtabel, maka butir pernyataan

dianggap valid. Sebaliknya, Jika rhitung < rtabel , maka butir pernyataan

dianggap tidak valid dan sebaiknya didrop atau tidak digunakan.

Page 71: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

57

2) Uji Reliabilitas

Setiap alat ukur mempunyai kemampuan untuk memberikan hasil

pengukuran yang konsisten. Selanjutnya untuk mengetahui hasil

pengukuran yang konsisten maka dilakukan perhitungan realibilitas.

Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang

sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat

pengukur tersebut realibel. Adapun rumus untuk menguji realibilitas

adalah sebagai berikut87 :

Keterangan :

r11 = realibilitas yang dicari

= jumlah varians skor tiap-tiap item

= varians total

n = jumlah item

Dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas,

peneliti menggunakan bantuan program Microsoft excel 2007.

Berdasarkan perhitungan uji reliabilitas pada lampiran 9, halaman 117,

variable motivasi belajar memiliki tingkat reliabilitas sebesar 0,898 atau

89,8%

87 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009), p. 109

Page 72: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

58

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Analisis regresi linier berganda

Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar pada siswa

kelas XII jurusan Akuntansi SMK N 2 Tangerang Selatan. Persamaan regresi

linier berganda penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + βX1 + β2X2 + ε ........................... (1)

Keterangan:

Y = variabel dependent atau variabel terikat

α = Konstanta persamaan regresi

X1 = Variabel bebas (Volume Penjualan)

X2 = Variabel bebas (Perputaran Piutang)

β = Koefisien Regresi

ε = Faktor Pengganggu

Di mana koefisien a0 dan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

Koefisien b1 dapat dicari dengan rumus :

Page 73: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

59

Koefisien b2 dapat dicari dengan rumus :

2. Uji Persyaratan Analisis

a) Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data sampel yang diambil

dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

menggunakan Uji Liliefors dengan α = 0,05. Artinya bahwa resiko

kesalahan hanya sebesar 5% dan tingkat kepercayaannya sebesar 95%.

Adapun rumus Uji Liliefors sebagai berikut88 :

Lo = F(Zi) – S(Zi)

Dimana :

Lo : Harga Mutlak

F(Zi) : Peluang Angka Baku

S(Zi) : Proporsi Angka Baku

Hipotesis Statistik

Ho : Distribusi galat taksiran regresi Y atas X normal

Hi : Distribusi galat taksiran regresi Y atas X tidak normal

Kriteria Pengujian Data

Terima Ho, jika Lo > Lt dan data akan berdistribusi normal, dalam hal

lain Ho ditolak pada α = 0,05.

88 Ibid., p. 466.

Page 74: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

60

Sedangkan kriteria pengambilan keputusan dengan analisis grafik

(normal probability), yaitu:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas

b) Uji Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan dengan memuat plot residual terhadap

nilai-nilai prediksi. Jika diagram antara nilai-nilai prediksi dan nilai-nilai

residual tidak membentuk suatu pola tertentu, juga kira-kira 95% dari

residual terletak antara -2 dan +2 dalam Scatterplot, maka asumsi linearitas

terpenuhi.

c) Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Dalam Ghozali (2006:91-92), disebutkan bahwa: Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berhubungan atau berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Inflaction Factor (VIF) dibawah 10 dan tolerance diatas 0,1.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi

Page 75: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

61

antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah ada atau tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering

digunakan adalah dengan Uji Durbin-Watson (Uji DW) dengan

ketentuan sebagi berikut: 1) Ada autokorelasi positif apabila 0<d<dl,

harus ditolak, 2) Tidak ada autokorelasi positif apabila dl<d<du, tidak

ada keputusan. 3) Ada autokorelasi negatif apabila 4-dl < d < 4, harus

ditolak. 4) Tidak ada autokorelasi negatif apabila 4-du < d < 4-dl, tidak

ada keputusan. 5) Tidak ada autokorelasi apabila du < d < 4-du, jangan

ditolak.

3. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2006:105) menyatakan bahwa:

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi heterokedastisitas.

Penelitian ini menggunakan Uji Glejser untuk mendeteksi ada

tidaknya heteroskedastisitas. Uji Glejser pada prinsipnya meregres

residual yang dikuadratkan dengan variabel bebas pada model. Jika t-

statistik>t-tabel maka ada heterokedastisitas, jika t-statistik < t-tabel

maka tidak ada heterokedastisitas. atau Jika nilai Prob > 0,05 maka tidak

ada heterokedastisitas, jika nilai Prob < 0,05 maka ada heterokedastisitas.

Page 76: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

62

3. Uji Hipotesis

a) Uji Korelasi Ganda

Mencari koefisien korelasi antara variabel X1, X2 dan variabel Y

dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Keterangan :

Ryx1x2 = korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama

dengan variabel Y

Nilai koefisien korelasi r berkisar antara -1 sampai +1 yang berarti jika

nilai r > 0 artinya terjadi hubungan linear positif, yaitu semakin besar nilai

variabel X (independen), maka semakin besar nilai variabel Y (dependen),

atau r < 0 semakin kecil nilai variabel X maka kecil pula nilai variabel Y

b) Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama (Uji F)

Uji F atau uji koefisien korelasi secara bersama-sama, yaitu untuk

mengetahui pengaruh variable bebas secara serentak terhadap variable

terikat, apakah pengaruh signifikan atau tidak.89

Mencari koefisien antara variabel X1, X2 dan variabel Y dilakukan

dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

89 D. Priyatno, SPSS Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate ( Yogyakarta : Gava Media, 2009), p.48

Page 77: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

63

F = koefisien uji signifikansi korelasi antara variabel X1, X2 dan variabel

Y

R2 = koefisien korelasi ganda

n = jumlah data

k = kelompok

Analisis korelasi ini berguna untuk menggunakan suatu besaran yang

menyatakan bagaimana kuatnya pengaruh suatu variabel dengan variabel

lain.

Hipotesis Penelitian :

Ho = Tidak ada pengaruh simultan signifikan

Ha = ada pengaruh simultan signifikan

Kriteria Pengujian:

Ho ditolak jika F hitung > F tabel maka ada pengaruh signifikan;

Ho diterima jika F hitung < F tabel maka tidak ada pengaruh signifikan.

c) Uji Koefisien Korelasi secara parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen (X1 dan X2) secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen (Y).

Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya koefisien korelasi

secara parsial adalah

Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1 bila X2 konstan

Ryx1.x2 = ryx1 - ryx2.rx1x2

√1-r2x1x2 . √1-r2yx2

Page 78: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

64

Koefisien korelasi parsial Y dan X2 bila X1 konstan

Ryx2.x1 = ryx2 - ryx1.rx1x2

√1-r2x1x2 . √1-r2yx1

Rumus t hitung adalah sebagai berikut :

Keterangan :

r = Koefisien korelasi parsial

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data atau kasus

Kriteria pengujian :

Ho diterima dan Ha diterima jika t hitung < t tabel, berarti tidak ada

pengaruh yang signifikan

Ho ditolak dan Ha diterima jika t hitung > t table, berarti ada pengaruh

yang signifikan

d) Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa

besar persentase variasi variabel terikat/ dependent (Y) ditentukan oleh

variabel bebas independent (X1) dan variabel bebas (X2) , digunakan uji

determinasi sebagai berikut :

KD = (Ryx1x2)2 X 100%

Keterangan :

Page 79: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

65

KD = Koefisien Determinasi

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-

sama dengan variabel Y.

Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menjelaskan variasi variabel terikat terbatas.Sedangkan nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat.

Page 80: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

66

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian merupakan gambaran umum mengenai

penyebaran atau distribusi data. Berdasarkan penelitian ini terdapat tiga

variabel, yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Ketiga variabel

dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh melalui

pengumpulan angket / kuesioner. Deskripsi data hasil penelitian

dimaksudkan untuk menyajikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan

data dalam penelitian ini, yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

sebagai variabel bebas dan motivasi belajar sebagai variabel terikat. Skor

yang disajikan adalah skor yang telah diolah dari data mentah dengan

menggunakan statistik deskriptif. Pengolahan data sendiri menggunakan

bantuan progam microsoft excel dan software SPSS. Deskripsi data variabel

bebas maupun terikat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Data Motivasi Belajar (Variabel Y)

Data motivasi belajar diperoleh melalui pengisian instrumen penelitian

yang berupa angket dan diberi skor menurut skala likert oleh 84 orang siswa

sebagai responden. Responden tersebut merupakan para siswa SMKN 2

Tangerang Selatan Jurusan Akuntansi yang duduk di kelas XI.

Berdasarkan pengolahan data kuesioner model skala Likert diperoleh

skor terendah 81 dan skor tertinggi 111 dan skor rata-rata sebesar 95,13.

Page 81: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

67

Varians (S2) variabel Y (Motivasi Belajar) sebesar 47,25 dan simpangan baku

(S) sebesar 6,87 (proses perhitungan terdapat pada lampiran). Berdasarkan

data yang ada, dibuat distribusi frekuensi untuk variabel Y dengan

menghitung rentang kelas adalah 30 diperoleh dari data terbesar dikurang

data terkecil (111-81). Banyaknya kelas interval diperoleh dari rumus K = 1 +

(3,3 log n) atau K = 1 + (3,3 log 84) = 7,34 yang dibulatkan menjadi 7.

Panjang kelas interval diperoleh dari rentang kelas dibagi banyak kelas (R/K)

= 30/7 = 4,28 yang dibulatkan menjadi 5. Berikut ini adalah tabel distribusi

frekuensi dari variabel Y :

Tabel IV.1 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar

No Interval Batas Atas

Batas Bawah

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 81,00 - 85,00 80,5 85,5 9 11% 2 86,00 - 90,00 85,5 90,5 8 10% 3 91,00 - 95,00 90,5 95,5 32 38% 4 96,00 - 100,00 95,5 100,5 15 18% 5 101,00 - 105,00 100,5 105,5 15 18% 6 106,00 - 110,00 105,5 110,5 4 5% 7 111,00 - 115,00 110,5 115,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Sumber data : Data diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi

variabel motivasi belajar terletak pada interval kelas ke-3 yakni 91-95 dengan

frekuensi relatif sebesar 38% atau sebanyak 32 responden. Pada interval kelas

tersebut skornya berada di bawah rata-rata. Frekuensi kelas terendah terletak

pada interval kelas ke-7 yaitu antara 111-115 dengan frekuensi relatif sebesar

Page 82: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

68

1% atau sebanyak 1 responden. Dapat dilihat dari kelas interval tersebut

bahwa skornya berada di atas rata-rata. Berikut ini adalah grafik histogram

dari distribusi frekuensi untuk variabel Y :

Gambar IV.1 Grafik Histogram Variabel Motivasi Belajar

Berdasarkan indikator yang terdapat pada variabel motivasi belajar, dapat

diketahui indiktor kecenderungan motivasi belajar, untuk lebih jelas dapat

dilihat dalam tabel perhitungan rata-rata per indikator pada tabel IV.2

sebagai berikut :

Page 83: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

69

Tabel IV.2 Perhitungan Indikator Motivasi Belajar

No Indikator Skor Total Jumlah

Soal Rata-rata %

1 Minat 1890 6 315 19,49%

2 Tekun 1890 6 315 19,49%

3 Ulet 1873 6 312,17 19,31%

4 Cita-cita 1078 3 359,33 22,23%

5 Tujuan 1260 4 315 19,49%

Jumlah 7991 25 1616,50 100,00% Sumber data : Data diolah tahun 2015

Pada penelitian ini, variabel motivasi belajar merupakan data primer.

Dari hasil perhitungan indikator di atas, yang dominan pada variabel

motivasi belajar adalah indikator cita-cita yang memiliki skor tertinggi yaitu

sebesar 22,23%, artinya motivasi belajar siswa yang paling besar berasal dari

indikator cita-cita . Sedangkan skor terendah yaitu indikator ulet sebesar

19,31% yang artinya bahwa motivasi belajar siswa yang paling rendah berasal

dari indikator ulet.

2. Data Lingkungan Keluarga (Variabel X1)

Data lingkungan keluarga diperoleh melalui pengisian instrumen

penelitian yang berupa angket dan diberi skor menurut skala likert oleh 84

orang siswa sebagai responden. Responden tersebut merupakan para siswa

SMKN 2 Tangerang Selatan Jurusan Akuntansi yang duduk di kelas XI.

Berdasarkan pengolahan data kuesioner model skala Likert diperoleh

skor terendah 74 dan skor tertinggi 132 dan skor rata-rata sebesar 95,89.

Varians (S2) variabel X1 (lingkungan keluarga) sebesar 107,95 dan

Page 84: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

70

simpangan baku (S) sebesar 10,39 (proses perhitungan terdapat pada

lampiran). Berdasarkan data yang ada, dibuat distribusi frekuensi untuk

variabel X1 dengan menghitung rentang kelas adalah 58 diperoleh dari data

terbesar dikurang data terkecil (132-74). Banyaknya kelas interval diperoleh

dari rumus K = 1 + (3,3 log n) atau K = 1 + (3,3 log 84) = 7,34 yang

dibulatkan menjadi 7. Panjang kelas interval diperoleh dari rentang kelas

dibagi banyak kelas (R/K) = 58/7 = 8,29 yang dibulatkan menjadi 9. Berikut

ini adalah tabel distribusi frekuensi dari variabel X1 :

Tabel IV.3 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga

No Interval Batas

Bawah Batas Atas

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 74 - 82 73,5 82,5 7 8% 2 83 - 91 82,5 91,5 22 26% 3 92 - 100 91,5 100,5 30 36% 4 101 - 109 100,5 109,5 17 20% 5 110 - 118 109,5 118,5 4 5% 6 119 - 127 118,5 127,5 3 4% 7 128 - 136 127,5 136,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Sumber data : Data diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi

variabel lingkungan keluarga terletak pada interval kelas ke-3 yakni 92-100

dengan frekuensi relatif sebesar 36% atau sebanyak 30 responden. Pada

intervel kelas tersebut terlihat bahwa skornya yang berada antara di bawah

rata-rata dan di atas rata-rata. Frekuensi kelas terendah terletak pada interval

kelas ke-7 yaitu antara 128-136 dengan frekuensi relatif sebesar 1% atau

sebanyak 1 responden. Dapat dilihat dari kelas interval tersebut bahwa

Page 85: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

71

skornya berada di atas rata-rata. Berikut ini adalah grafik histogram dari

distribusi frekuensi untuk variabel X1 :

Gambar IV.2 Grafik Histogram Variabel Lingkungan Keluarga

Berdasarkan indikator yang terdapat pada variabel lingkungan keluarga,

dapat diketahui indiktor kecenderungan lingkungan keluarga, untuk lebih

jelas dapat dilihat dalam tabel perhitungan rata-rata per indikator pada tabel

IV.4 sebagai berikut :

Page 86: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

72

Tabel IV.4 Perhitungan Indikator Lingkungan Keluarga

No Indikator Skor Total

Jumlah Soal

Rata-rata %

1 Ekonomi keluarga 1154 4 288,50 22,83%

2 Suasana rumah 1512 5 302,4 23,92% 3 Sikap orang tua 3049 9 338,78 26,80%

4 Hubungan antar anggota keluarga

2340 7 334,29 26,45%

Jumlah 8055 25 1263,96 100,00% Sumber data : Data diolah tahun 2015

Pada penelitian ini, variabel lingkungan keluarga merupakan data primer.

Dari hasil perhitungan indikator di atas, yang dominan pada variabel

lingkungan keluarga adalah indikator sikap orang tua yang memiliki skor

tertinggi yaitu sebesar 26,80%, artinya lingkungan keluarga yang paling

besar berasal dari indikator sikap orang tua . Sedangkan skor terendah yaitu

indikator ekonomi keluarga sebesar 22,83% yang artinya bahwa lingkungan

keluarga yang paling rendah berasal dari indikator ekonomi keluarga.

3. Data Lingkungan Sekolah (Variabel X2)

Data lingkungan sekolah diperoleh melalui pengisian instrumen

penelitian yang berupa angket dan diberi skor menurut skala likert oleh 84

orang siswa sebagai responden. Responden tersebut merupakan para siswa

SMKN 2 Tangerang Selatan Jurusan Akuntansi yang duduk di kelas XI.

Berdasarkan pengolahan data kuesioner model skala Likert diperoleh

skor terendah 90 dan skor tertinggi 137 dan skor rata-rata sebesar 108,02.

Varians (S2) variabel X2 (lingkungan sekolah) sebesar 76,29 dan simpangan

baku (S) sebesar 8,73 (proses perhitungan terdapat pada lampiran).

Page 87: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

73

Berdasarkan data yang ada, dibuat distribusi frekuensi untuk variabel X2

dengan menghitung rentang kelas adalah 47 diperoleh dari data terbesar

dikurang data terkecil (137-90). Banyaknya kelas interval diperoleh dari

rumus K = 1 + (3,3 log n) atau K = 1 + (3,3 log 84) = 7,34 yang dibulatkan

menjadi 7. Panjang kelas interval diperoleh dari rentang kelas dibagi banyak

kelas (R/K) = 47/7 = 6,71 yang dibulatkan menjadi 7. Berikut ini adalah tabel

distribusi frekuensi dari variabel X2 :

Tabel IV.5 Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Sekolah

No Interval Batas

Bawah Batas Atas

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 90 - 96 89,5 96,5 6 7% 2 97 - 103 96,5 103,5 20 24% 3 104 - 110 103,5 110,5 28 33% 4 111 - 117 110,5 117,5 17 20% 5 118 - 124 117,5 124,5 11 13% 6 125 - 131 124,5 131,5 1 1% 7 132 - 138 131,5 138,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Sumber data : Data diolah tahun 2015

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi kelas tertinggi

variabel lingkungan sekolah terletak pada interval kelas ke-3 yakni 104-110

dengan frekuensi relatif sebesar 33% atau sebanyak 28 responden, artinya

sebanyak 28 responden terlihat skornya yang berada antara di bawah rata-

rata dan di atas rata. Frekuensi kelas terendah terletak pada interval kelas ke-

6 dan ke-7 yaitu antara 125-131 dan 132-138 dengan frekuensi relatif sebesar

2% atau sebanyak 2 responden. Dapat dilihat dari kelas interval tersebut

Page 88: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

74

bahwa skornya berada di atas rata-rata. Berikut ini adalah grafik histogram

dari distribusi frekuensi untuk variabel X2 :

Gambar IV.3 Grafik Histogram Variabel Lingkungan Sekolah

Berdasarkan indikator yang terdapat pada variabel lingkungan sekolah,

dapat diketahui indiktor kecenderungan lingkungan sekolah, untuk lebih jelas

dapat dilihat dalam tabel perhitungan rata-rata per indikator pada tabel IV.6

sebagai berikut :

Page 89: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

75

Tabel IV.6 Perhitungan Indikator Lingkungan Sekolah

No Indikator Skor Total

Jumlah Soal

Rata-rata %

1 Kurikulum 931 3 310,33 15,93% 2 Gedung Sekolah 1821 6 303,50 15,58% 3 Sarana prasarana 1876 6 312,67 16,05%

4 Hubungan guru dengan siswa 1301 4 325,25 16,70%

5 Hubungan antar siswa 1348 4 337 17,30% 6 Disiplin Sekolah 1797 5 359,40 18,45%

Jumlah 9074 28 1948,15 100,00% Sumber : Data diolah tahun 2015

Pada penelitian ini, variabel lingkungan sekolah merupakan data primer.

Dari hasil perhitungan indikator di atas, yang paling besar pada variabel

lingkungan sekolah adalah indikator disiplin sekolah yang memiliki skor

tertinggi yaitu sebesar 18,45%, artinya lingkungan sekolah yang paling

dominan berasal dari indikator disiplin sekolah . Sedangkan skor terendah

yaitu indikator gedung sekolah sebesar 15,58% yang artinya bahwa

lingkungan sekolah yang paling rendah berasal dari indikator gedung sekolah.

B. Analisis Data

Dalam penelitian ini, data terlebih dahulu dianalisis dengan uji

persyaratan analisis yang bertujuan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak dan menguji linearitas.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui variable

terikat jika variable bebas dinaikkan atau diturunkan.

Page 90: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

76

Tabel IV.7 Persamaan Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000 X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS versi 23

Nilai-nilai koefisien dapat dilihat pada table IV.7 di atas, sehingga dapat

diperoleh persamaan linearnya sebagai berikut:

Y = 55,704 + 0,006X1 + 0,359X2

Pada table koefisien di atas, nilai konstanta (a) sebesar 55,704 , artinya

jika lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah nilainya 0, maka motivasi

belajarnya bernilai positif 55,704. Nilai koefisien (b1) sebesar 0,006 , artinya

jika lingkungan sekolah bernilai tetap dan lingkungan keluarga ditingkatkan

1, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,006. Nilai koefisien (b2)

sebesar 0,359 , artinya jika nilai lingkungan keluarga tetap dan lingkungan

sekolah ditingkatkan 1, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,359.

2. Uji Persyaratan Analisis

a) Uji Normalitas

Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Liliefors

dengan α = 0,05. Artinya bahwa resiko kesalahan hanya sebesar 5% dan

tingkat kepercayaannya sebesar 95%. Kriteria Pengambilan keputusannya

Page 91: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

77

yaitu jika Lo > Lt maka data akan berdistribusi normal, dalam hal lain Ho

ditolak pada α = 0,05.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas menggunakan program

microsoft excel, pada variabel X1 didapatkan Lhitung = 0,0961 < Ltabel =

0,09667 dan , maka H0 diterima sehingga sampel berasal dari populasi

yang berdistribusi normal. Kemudian pada variabel X2 didapatkan Lhitung

= 0,0844 < Ltabel = 0,09667 , maka H0 diterima sehingga sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Dan pada variabel Y didapatkan

Lhitung = 0,09093 < Ltabel = 0,09667 , maka H0 diterima sehingga sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas menggunakan SPSS 23

menyatakan bahwa data semua variable berdistribusi normal, ini

dibuktikan dengan tingkat signifikansi X1 = 0,053 , X2 = 0,200 dan Y =

0,083 > 0,05.

Tabel IV.8 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1keluarga X2sekolah Ymotivasi

N 84 84 84

Normal

Para/metersa,b

Mean 95,8929 108,0238 95,1310

Std. Deviation 10,39001 8,73433 6,87370

Most Extreme

Differences

Absolute ,096 ,084 ,091

Positive ,096 ,084 ,091

Negative -,045 -,044 -,074

Test Statistic ,096 ,084 ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,053c ,200c,d ,083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Page 92: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

78

Gambar IV.4 Normal Probably Plot

Dengan demikian, data dalam penelitian ini dapat digunakan dalam

analisis selanjutnya dengan metode statistik.

b) Uji Linearitas

Pengujian linieritas digunakan untuk mengetahui apakah model

regresi berganda bersifat linier atau tidak. Untuk mengetahuinya dapat

dilihat dari hasil uji linieritas dengan menggunakan SPSS 23, yaitu :

Tabel IV.9 Uji Linearitas (X1 terhadap Y)

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Ymotiva

si *

X1keluar

ga

Between

Groups

(Combined) 1739,512 36 48,320 1,041 ,444

Linearity 47,325 1 47,325 1,019 ,318

Deviation from

Linearity 1692,187 35 48,348 1,041 ,443

Within Groups 2182,048 47 46,427

Total 3921,560 83 Sumber : SPSS versi 23

Page 93: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

79

Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikansi antara variabel

lingkungan keluarga (X1) dengan variabel motivasi belajar (Y) adalah

sebesar 0,443 (uji signifikansi > 0,05) maka terdapat hubungan linier

secara signifikan antara variabel lingkungan keluarga (X1) dengan

variabel motivasi belajar (Y).

Tabel IV.10 Uji Linearitas (X2 terhadap Y)

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Ymotivasi *

X2sekolah

Between

Groups

(Combined) 1786,276 32 55,821 1,333 ,176

Linearity 825,117 1 825,117 19,707 ,000

Deviation

from Linearity 961,160 31 31,005 ,741 ,813

Within Groups 2135,283 51 41,868 Total 3921,560 83

Sumber : SPSS versi 23

Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai signifikansi antara variabel

lingkungan sekolah (X2) dengan variabel motivasi belajar (Y) adalah

sebesar 0,813 (uji signifikansi > 0,05) maka terdapat hubungan linier

secara signifikan antara variabel lingkungan sekolah (X2) dengan variabel

motivasi belajar (Y).

c) Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah keadaan dimana antara dua variable bebas

atau lebih pada model regresi terdapat hubungan linear yang sempurna

atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak

adanya masalah multikolinearitas.

Page 94: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

80

Tabel IV.11 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000

X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y Sumber : SPSS versi 23

Dari table koefisien regresi linier dapat diketahui nilai tolerance dari

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah adalah 1,051 yang berarti

lebih dari 0,1 dan VIF sebesar 1,051 yang berarti kurang dari 10. Jadi

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat masalah

multikolinieritas.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi

antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model

regresi.

Tabel IV.12 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,459a ,210 ,191 6,18251 1,857

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y Sumber : SPSS versi 23

Page 95: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

81

Berdasarkan hasil hitung uji autokorelasi dengan metode Uji Durbin-

Watson menggunakan progam SPSS 23.0 menununjukkan besar nilai DW

adalah 1,857. Dengan menggunakan derajat kepercayaan 5%, sampel (n)

yang kita miliki sebanyak 84 responden, dan variabel penjelas sebanyak 2

maka didapatkan nilai dL dan dU sebesar 1,58 dan 1,68. Karena nilai DU

= 1,68 < DW = 1,857 < 4-du (4–1,68=2,32), maka dapat disimpulkan

bahwa model ini tidak memiliki masalah autokerelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedestisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan

varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik

mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedestisitas. Heterokedestisitas

menyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak efisien dan nilai

koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi.

Tabel IV.13 Uji Heterokedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,073 5,280 ,014 ,989

X1 ,047 ,037 ,144 1,282 ,204

X2 ,004 ,044 ,010 ,088 ,930

a. Dependent Variable: abresid

Sumber : SPSS versi 23

Page 96: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

82

Berdasarkan perhitunganan uji heterokedestisitas menggunakan Uji

Glejser didapatkan hasil nilai t-statistik X1 = 0,204 dan X2 = 0,930 >

0,05. Nilai t-statistik dari seluruh variabel pejelas tidak ada yang

signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a) Uji Korelasi Ganda

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varibael bebas

memiliki hubungan yang positif atau negatif dengan varibel terikatnya.

Tabel IV.14 Uji Korelasi Ganda

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,459a ,210 ,191 6,18251 1,857

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS versi 23

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 23,0 ,

didapatka nilai ryx1x2 = 0,459. Berdasarkan perhitungan tersebut, dapat

disimpulkan bahwa kedua variabel lingkungan keluarga dan lingkungan

sekolah memiliki hubungan yang positif dengan motivasi belajar, hal

tersebut terlihat dari nilai r = 0,459 > 0.

b) Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui besaran yang menyatakan

bagaimana kuatnya pengaruh kedua variabel bebas dengan varibel

Page 97: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

83

terikatnya, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Kriteria

Pengujiannya adalah Ho ditolak jika F hitung > F tabel maka ada pengaruh

signifikan, dan Ho diterima jika F hitung < F tabel maka tidak ada

pengaruh signifikan.

Tabel IV.15 Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 825,463 2 412,732 10,798 ,000b

Residual 3096,096 81 38,223

Total 3921,560 83

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : SPSS versi 23

Dari perhitungan dengan menggunakan program SPSS 23,0, dapat

diperoleh Fhitung = 10,798 > Ftable (signifikansi 0,05) = 3,11 sehingga Ho

ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif yang

signifikan antara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah secara

bersama-sama terhadap motivasi belajar.

c) Uji Koefisien Korelasi secara parsial (Uji t)

Uji t untuk mengetahui pengaruh variable bebas sacara parsial terhadap

variable terikat, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak.

Page 98: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

84

Tabel IV.16 Uji Keofisien Korelasi Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000 X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y Sumber : SPSS versi 23

Pengujian X1 (lingkungan keluarga)

Tabel IV.17 Uji Korelasi Parsial antara X1 terhadap Y apabila X2 tetap

Sumber : SPSS versi 23

Uji t dapat dilihat dalam tabel di atas, diperoleh hasil Ryx1.x2 = 0,11dan

thitung = 0,095 serta ttable = 1,66. Dapat diketahui bahwa thitung = 0,095 <

ttable = 1,66 sehingga hipotesis Ho diterima. Jadi kesimpulannya secara

parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan

keluarga terhadap variabel motivasi belajar dengan menganggap varibel

lingkungan sekolah tetap.

Correlations

Control Variables X1 Y

X2 X1 Correlation 1,000 ,011

Significance (2-tailed) . ,924

Df 0 81

Y Correlation ,011 1,000

Significance (2-tailed) ,924 .

Df 81 0

Page 99: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

85

Pengujian X2 (lingkungan sekolah)

Tabel IV.18 Uji Korelasi Parsial antara X2 terhadap Y apabila X1 tetap

Correlations

Control Variables X2 Y

X1 X2 Correlation 1,000 ,448

Significance (2-tailed) . ,000

Df 0 81

Y Correlation ,448 1,000

Significance (2-tailed) ,000 .

df 81 0

Sumber : SPSS versi 23

Uji t dapat dilihat dalam tabel di atas, diperoleh hasil Ryx2.x1 = 0,448

dan thitung = 4,512 serta ttable = 1,66. Dapat diketahui bahwa thitung = 4,512 >

ttable = 1,66 sehingga hipotesis Ho ditolak. Jadi kesimpulannya secara parsial

ada pengaruh yang signifikan antara variabel lingkungan sekolah terhadap

variabel motivasi belajar dengan menganggap varibel lingkungan keluarga

tetap.

d) Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur

seberapa besar sumbangan yang diberikan oleh varibel bebas untuk

menerangkan variable terikat secara bersama-sama.

Tabel IV.19 Uji Keofisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,459a ,210 ,191 6,18251

a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber : SPSS versi 23

Page 100: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

86

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS

23,0, dapat diketahui bahwa nilai R² atau pengaruh antara lingkungan

keluarga dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar sebesar 0,2104.

Jadi kemampuan dari variabel lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah

untuk menerangkan motivasi belajar secara simultan sebesar 21,04%,

sedangkan selebihnya 78,96% dipengaruhi oleh faktor lain.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Lingkungan keluarga adalah sebuah kondisi yang terdiri dari ayah, ibu,

saudara dan tempat pertama anak mengalami interaksi hubungan dan tempat

pertama bagi anak untuk belajar kemampuan dasar baik dalam hal pengetahuan

maupun sosial, yang di dalamnya terdapat sikap orangtua, hubungan

antaraanggota keluarga, suasana rumah dan status ekonomi yang sangat

berpengaruh pada fungsi keluarga dalam pendidikan anak. Berdasarkan data yang

diperoleh melalui kuesioner dengan indikator sikap orang tua, hubungan

hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah, dan ekonomi keluarga,

diketahui bahwa siswa kelas XI AK memiliki persepsi lingkungan keluarga yang

sangat rendah, karena ada 75 siswa yang memiliki skor lingkungan keluarga di

bawah rata – rata sedangkan 9 siswa memiliki skor lingkungan keluarga di atas

rata – rata.

Lingkungan sekolah adalah tempat kedua bagi anak untuk melakukan

kegiatan belajar setelah lingkungan keluarga, yang pelaksanaannya diatur oleh

peraturan atau tata tertib di sekolah yang unsur-unsurnya terdiri dari gedung

Page 101: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

87

sekolah, sarana prasarana, kurikulum, hubungan guru dengan siswa , hubungan

antar siswa, dan peraturan atau disiplin sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh

melalui kuesioner dengan indikator gedung sekolah, sarana prasaranya,

kurikulum sekolah, hubungan guru dengan siswa, hubungan antar siswa, dan

disiplin sekolah, diketahui bahwa siswa kelas XI AK memiliki persepsi

lingkungan sekolah yang cukup rendah, karena ada 49 siswa yang memiliki skor

lingkungan sekolah di bawah rata – rata sedangkan 35 siswa memiliki skor

lingkungan sekolah di atas rata – rata.

Motivasi belajar adalah dorongan minat yang membuat seseorang ingin

melakukan suatu kegiatan atau perbuatan belajar yang terlihat dari ketekunan dan

keuletan dalam belajar, baik ketika mengerjakan tugas maupun ketika menghadapi

kesulitan dalam belajar, serta terlihat dari usahanya untuk mencapai cita-cita dan

tujuannya. Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuesioner dengan indikator

minat, ketekunan, keuletan, cita-cita, dan tujuan, diketahui bahwa siswa kelas XI

AK memiliki motivasi belajar yang cukup rendah, karena ada 49 siswa yang

memiliki skor motivasi belajar di bawah rata – rata sedangkan 35 siswa memiliki

skor motivasi belajar di atas rata – rata.

Pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi

belajar pada penelitian ini memiliki persamaan regresi dengan nilai konstanta (a)

sebesar 55,704, artinya jika lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah nilainya

0, maka motivasi belajar nilainya positif 55,704. Nilai koefisien (b1) sebesar

0,006, artinya jika lingkungan sekolah bernilai tetap dan lingkungan keluarga

ditingkatkan 1, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar 0,006. Nilai

Page 102: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

88

koefisien (b2) sebesar 0,359, artinya jika nilai lingkungan keluarga tetap dan

lingkungan sekolah ditingkatkan 1, maka motivasi belajar akan meningkat sebesar

0,359.

Dari perhitungan uji koefisien regresi simultan menyatakan bahwa nilai F

hitung 10,798 > F tabel sebesar 3,11 , yang berarti lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah memiliki pengaruh yang signifikan secara serentak terhadap

motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan. Kemudian untuk

perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai ryx1x2 sebesar 0,459 dengan

koefisien determiasi sebesar 21,04%, yang berarti antara lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Tangerang

Selatan memiliki hubungan yang cukup. Maka hasil penelitian ini sudah sesuai

dengan teori yang menyatakan adanya pengaruh lingkungan keluaga dan

lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa yang dikemukan oleh para

ahli berikut ini:

Menurut Saefullah, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah

sebagai berikut :

a. Cita-cita atau aspirasi Cita-cita disebut juga aspirasi, adalah target yang ingin dicapai. Penentuan target ini tidak sama bagi semua siswa. Cita-cita atau aspirasi adalah tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini bisa bersifat positif dan negatif.

b. Kemampuan belajar Dalam kemampuan belajar, taraf perkembangan berpikir siswa menjadi ukuran. Jadi, siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi biasanya lebih termotivasi dalam belajar.

c. Kondisi siswa Kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar berhubungan dengan kondidi fisik dan kondisi psikologis. Biasanya kondisi fisik lebih cepat terlihat karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi

Page 103: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

89

psikologis. Kondisi-kondisi tersebut dapat mengurangi, bahkan menghilangkan motivasi belajar siswa.

d. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga lingkungan tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang keberadaannya dalam proses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah, dan bahkan hilang sama sekali, khususnya kondisi yang sifatnya kondisional.

f. Upaya guru membelajarkan siswa Guru mempersiapkan diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi samapai dengan mengevaluasi hasil belajar siswa. Upaya tersebut berorientasi pada kepentingan siswa yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar.90

Menurut Djaali motivasi belajar juga dapat berasal dari luar dirinya yaitu

dorongan dari lingkungan, misalnya guru dan orang tua.91 Ada empat pengaruh

utama dalam motivasi belajar seorang anak : budaya, keluarga, sekolah dan diri

anak itu sendiri. Masing-masing pengaruh utama tersebut mewakili sebuah

sistem.92 Wlodkowski dan Jaynes (1990) menyebutkan ada empat hal besar yang

dapat mempengaruhi motivasi belajar anak, yaitu kultur, keluarga, sekolah, dan

diri anak itu sendiri.93

Menurut Yudrik Jahja, bahwa naik turunnya semangat belajar anak serta motivasi anak Anda ditentukan oleh banyak faktor di antaranya :

- Lingkungan rumah - Lingkungan sekolah - Lingkungan masyarakat - Teman sebayanya.94

90 Dr. K.H. U. Saefullah, M.M.Pd. , Psikologi Perkembangan dan Pendidikan (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012), p.292-293 91 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), p.99 92 Raymond J. Wiodkowski & Judith H. Jaynes, Hasrat Untuk Belajar (Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar), (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2004), p.24 93 Dr. Reni Akbar - Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak : Mengenal Sifat, Bakat, dan Kemampuan Anak (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2001), p.94 94 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan: (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), p.358-359

Page 104: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

90

Para peneliti terdahulu juga menyebutkan adanya pengaruh simultan antara

lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar, yaitu

penelitian yang pernah dilakukan oleh Fajar Budiman Suparman yang hasil

penelitiannya menyatakan adanya pengaruh yang positif signifikan pembelajaran

guru, lingkungan sekolah, dan lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar

peserta didik Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.

Penelitian yang relevan lainnya oleh Novi Nitya Santi yang hasil penelitiannya

menyatakan ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap pola asuh

orang tua, persepsi terhadap kondisi lingkungan sekolah, kecerdasan emosi

dengan motivasi belajar. Penelitian lainnya oleh Diah murtiasih yang hasil

penelitiannya juga menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan lingkungan

fisik kelas dan dukungan orang tua terhadap motivasi belajar peserta didik.

Kemudian perhitungan koefisien regresi secara parsial antara variabel

lingkungan keluarga dengan motivasi belajar siswa diperoleh t hitung 0,095 < t

tabel 1,66 sehingga hipotesis Ho diterima, yang artinya secara parsial tidak ada

pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan motivasi belajar

siswa di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan. Hal ini berarti baik siswa yang

memiliki lingkungan keluarga yang tinggi ataupun rendah, tetap tidak meliliki

pengaruh pada motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada responden

yang berinisial MK2 yang memiliki lingkungan keluarga dengan skor yang tinggi

120 poin mendapatkan skor motivasi belajar sebesar 100. Sedangkan responden

yang berinisial TW1 dengan skor lingkungan keluarga yang rendah yakni sebesar

98 poin, tetap bisa mendapatkan skor motivasi belajar yang tinggi pula yaitu

Page 105: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

91

sebesar 100. Selain itu juga terlihat dari nilai r sebesar 0,11 dan koefisien

determiasi sebesar 1,21%, yang berarti antara lingkungan keluarga dengan

motivasi belajar siswa di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan memiliki hubugan

yang sangat rendah.

Maka untuk teori yang menyatakan adanya pengaruh secara parsial antara

lingkungan keluarga dengan motivasi belajar tidak terbukti pada penelitian ini.

Hal ini terjadi dikarenakan adanya kelemahan dalam penelitian ini, yaitu

penggunaan indikator variabel ligkungan keluarga, yang menurut teorinya

memiliki pengaruh yang positif dan juga negatif. Untuk indikator sikap orang tua

dan hubungan antar anggota keluarga sudah sesuai teori-teori yang menyatakan

adanya pengaruh positif yang dikemukakan oleh para ahli berikut ini :

Menurut Susan B. Bastable faktor yang bersifat memfasilitasi atau

menghalangi yang membentuk motivasi belajar dapat digolongkan ke dalam tiga

kategori utama, yang tidak terpisah : (1) atribut pribadi, yang terdiri dari

komponen fisik, perkembangan, dan psikologis peserta didik individual; (2)

pengaruh lingkungan, yang mencakup kondisi fisik dan sikap; dan (3) sistem

hubungan peserta didik, seperti pihak lain yang berkepentingan, keluarga,

komunitas, dan pengaruh pengajar-peserta didik pada motivasi.95 Menurut Prof.

Dr. Conny R. Semiawan, suatu lingkungan keluarga baru akan dapat dikatakan

berusaha memenuhi tuntutan motivasi belajar bila ia dapat mengadakan

lingkungan yang kaya stimulasi mental dan intelektual, dengan mengusahakan

suatu suasana dan sarana belajar yang memberikan kesempatan peserta untuk

95 Susan B. Bastable, Perawat sebagai Pendidik : Prinsip-prinsip Pengajaran dan Pembelajaran (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2002), p.135

Page 106: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

92

secara spontan dapat memperhatikan dan menyatakan diri terhadap berbagai

kejadian di dalam lingkungannya.96 Menurut Yudrik Jahja, suasana keluarga

sangat berpengaruh pada motivasi dan semangat belajar anak. Inilah faktor yang

paling tepat dengan kehidupan anak, yang akan secara langsung mempengaruhi

motivasi dan semangat belajar anak. Suasana yang amburadul yang sering ditemui

anak akan menyebabkan motivasi dan semangat belajarnya amburadul juga.97

Kemudian untuk teori yang menyatakan adanya pengaruh negatif terdapat

dalam indikator suasana rumah dan ekonomi keluarga yang dikemukan oleh Joko

Susilo, walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang

serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi keluarga yang lemah,

justru keadaan yang begitu menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan

akhirnya sukses besar.98 Penggunaan kedua inidikator inilah yang menyebabkan

tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga dengan motivasi

belajar siswa di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan.

Begitupun dengan hasil penelitian terdahulu yang hasilnya berbeda dengan

hasil penelitian ini. Penelitian pertama dilakukan oleh Fajar Budiman Suparman

menyatakan adanya pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan keluarga

terhadap motivasi belajar peserta didik Jurusan Elektronika Industri di SMK

Muhammadiyah Prambanan. Kemudian penelitian selanjutnya oleh Diah

murtiasih juga menyatakan adanya pengaruh yang signifikan dukungan orang tua

terhadap motivasi belajar peserta didik.

96 Prof. Dr. Conny R. Semiawan, Penerapan Pembelajaran pada Anak (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.85 97 Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan: (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013), p.359 98 M. Djoko Susilo, Sukses dengan Gaya Belajar (Yogyakarta: Pinus Book Publisher, 2009), p.81

Page 107: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

93

Sedangkan perhitungan koefisien regresi secara parsial untuk variable

lingkungan sekolah dengan motivasi belajar dapat diketahui bahwa t hitung

4,512 > t tabel 1,66 sehingga hipotesis Ho ditolak maka kesimpulannya secara

parsial ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasi

belajar siswa di SMK Negeri 2 Tangerang Selatan. Kemudian untuk nilai r sebesar

0,448 dan koefisien determinasinya sebesar 20,07%, yang berarti antara

lingkungan sekolah dengan motivasi belajar siswa memiki hubungan yang

rendah. Hal ini berarti ketika lingkungan sekolah meningkat maka motivasi

belajar juga akan ikut meningkat, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan penelitian

ini, maka dapat dilihat bahwa hasil penenelitian ini sudah sesuai dengan teori

yang dikemukan oleh para ahli berikut ini :

Menurut Muhibin Syah, lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar

seorang siswa. Para guru selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik

dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,

misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong positif bagi

kegiatan belajar siswa.99 Pendapat selanjutnya dikemukakan oleh Gunarsa Singgih

mengenai lingkungan fisik sekolah yang sempit, penerangan yang kurang baik,

kebisingan, mempengaruhi motivasi belajar, dan secara tidak langsung pula

mempengaruhi pola proses belajar anak di sekolah.100 Menurut Reid, lingkungan

yang memberi rangsangan juga merupakan lingkungan yang anak merasa nyaman

dan termotivasi belajar dalam cara yang bebas stres dan konstruktif. Lingkungan

99 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), p.154 100 Gunarsa Singgih, Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), p.61-62

Page 108: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

94

ruang kelas harus menjadi sumber dukungan bagi anak yang berarti bahwa selain

bebas stres lingkungan harus bisa menjadi penyelesaian masalah. 101 Selain itu

Reid juga mengatakan bahwa faktor yang mengelilingi dan memengaruhi

pengalaman belajar menyumbang ke motivasi siswa dan faktor tersebut ada pada

sistem sekolah.102 Kemudian menurut Desmita, iklim sekolah adalah situasi atau

suasana yang muncul akibat hubungan antara kepala sekolah dengan guru, guru

dengan guru, guru dengan peserta didik, dan hubungan antarperserta didik, yang

mempengaruhi sikap (attitude), kepercayaan (beliefs), nilai (value), motivasi

(motivation) dan prestasi orang-orang yang terlibat dalam suatu (sekolah) tertentu.

Iklim sekolah yang sehat ini, disamping dibutuhkan untuk membangkitkan

motivasi belajar siswa, juga diperlukan untuk mengantisipasi timbulnya perasaan

tidak nyaman dan stres dalam diri siswa, yang pada gilirannya akan

mempengaruhi prestasi belajar mereka.103

Para peneliti terdahulu juga menyebutkan adanya pengaruh secara parsial

antara lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. Hasil dari penelitian yang

dilakukan oleh Fajar Budiman Suparman menyatakan bahwa terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar peserta

didik Jurusan Elektronika Industri di SMK Muhammadiyah Prambanan.

Kemudian hasil penelitian lainnya oleh Diah murtiasih juga menyatakan terdapat

pengaruh yang signifikan lingkungan fisik kelas terhadap motivasi belajar peserta

didik.

101 Gavin Reid, Motivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi: (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.58 102 Gavin Reid, Motivasi Siswa di Kelas Gagasan dan Strategi: (Jakarta: PT Indeks, 2009), p.144 103 Dra. Desmita, M.Si, Psikologi Perkembangan Peserta Didik (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), p.301-302

Page 109: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

95

Keterbatasan dari penelitian ini adalah karena penelitian ini dibuat hanya

berdasarkan asumsi kondisi siswa kelas XI jurusan Akuntansi di SMK Negeri 2

Tangerang Selatan saat ini pada variabel tingkat motivasi belajar, tingkat

lingkungan keluarga dan tingkat lingkungan sekolah. Dalam kenyataannya masih

banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yang tidak

diteliti dalam penelitian ini. Faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi

belajar diantaranya adalah faktor kemampuan siswa, kondisi siswa (jasmani dan

rohani), adanya penghargaan berupa hadiah, adanya cita-cita / harapan, kebutuhan

akan belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam kegiatan belajar, dan

ketertarikan pada belajar.

Kemudian keterbatasan yang lain ada pada penentuan indikator masing-

masing variabel. Pada variabel motivasi belajar, indikator yang digunakan pada

penelitian ini adalah minat siswa terhadap belajar, ketekunan siswa dalam belajar

dan mengerjakan tugas, keuletan siswa dalam mengerjakan tugas atau

mengahadapi kesulitan, adanya cita-cita yang ingin dicapai, dan adanya tujuan

yang ingin dicapai. Selain itu masih ada indikator lain yang tidak diungkapkan

dalam penelitian ini diantaranya indikator semangat belajar, senang terhadap

belajar, durasi atau frekuensi kegiatan belajar, sikap belajar, prestasi atau hasil

belajar, dan lainnya sebagainya.

Kemudian untuk variabel lingkungan keluarga, indikator yang digunakan

dalam penelitian ini adalah orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana

rumah, dan ekonomi keluarga. Sedangkan untuk variabel lingkungan keluarga ini,

indikator tersebut masih terbatas dan dapat diperluas dengan indikator-indikator

Page 110: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

96

lainnya seperti keutuhan dan keberfungsian keluarga, pengelolaan keluarga,

demografi keluarga, tingkat pendidikan orang tua dan latar belakang kebudayaan.

Sedangkan pada variabel lingkungan sekolah, indikatornya terbatas pada

indikator gedung sekolah, sarana prasarana, pelaksanaan kurikulum, hubungan

guru dengan siswa, hubungan antar siswa dan disiplin sekolah. Variabel

lingkungan sekolah memiliki indikator lain yang dapat digali seperti indikator

kegiatan pembelajaran, staf sekolah, sumber dan media pembelajaran, keamanan

sekolah, letak sekolah, pengelolaan sekolah, metode pembelajaran dan

kenyamanan sekolah.

Selain itu pada penelitian ini jumlah penyebaran responden berdasarkan jenis

kelamin juga tidak merata, yang mana pada penelitian ini jumlah responden

perempuan jauh lebih banyak dari pada jumlah responden laki-laki. Pada

penelitian ini gambaran tingkat lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan

motivasi belajar pada responden laki-laki masih belum terakomodir karena

jaumlahnya yang jauh lebih sedikit.

Page 111: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

97

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan ini berhasil memberikan kesimpulan

secara empiris dan membuktikan bahwa hipotesis yang dikemukakan diawal

adalah benar. Kesimpulan tersebut berupa :

1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan keluarga terhadap

motivasi belajar siswa. Artinya baik lingkungan keluarga yang tinggi

ataupun yang rendah, tetap tidak mempengaruhi motivasi belajar siswa yang

dapat membatu dalam proses belajar.

2. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan sekolah

terhadap motivasi belajar siswa. Apabila lingkungan belajar sekolah

kondusif dalam melaksanakan proses belajarnya, sehingga motivasi belajar

yang didapat akan ikut meningkat.

3. Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara lingkungan keluarga dan

lingkungan sekolah secara bersama-sama terhadap motivasi belajar siswa.

Hal ini berarti teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya terbukti

benar.

Page 112: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

98

B. Inplikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka beberapa implikasi

yang diperoleh dari hasil penelitian, antara lain :

1. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tinggi rendahnya motivasi belajar

tidak dapat ditentukan melalui lingkungan keluarga siswa. Jika siswa

memiliki persepsi lingkungan keluarga yang tinggi maupun rendah maka

tetap tidak dapat menentukan tinggi rendahnya motivasi belajar siswa

tersebut. Kemudian juga diperoleh data bahwa indikator lingkungan

keluarga yang paling rendah yaitu ekonomi keluarga dan suasana rumah.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa-siswa di SMK Negeri 2 Tangerang

Selatan Jurusan Akuntansi memiliki ekonomi keluarga yang rendah, dimana

para orang tua ini memiliki pekerjaan yang berpenghasilan rendah, bahkan

ada siswa yang juga harus ikut membantu bekerja untuk memenuhi

kebutuhan ekonomi keluarga. Hal tersebut tentu saja mengganggu kegiatan

belajar dan berdampak pada motivasi belajar yang rendah. Kemudian untuk

indikator suasana rumah yang rendah juga menunjukkan kelanjutan dari

implikasi ekonomi keluarga yang rendah. Dari ekonomi keluaga yang

rendah mengakibatkan orang tua tidak dapat menyediakan dan memberikan

suasana rumah yang baik dan nyaman untuk belajar anak di rumah, sehingga

berpengaruh kepada motivasi belajar anak baik di rumah maupun di

sekolah.

2. Kemudian untuk lingkungan sekolah menunjukkan bahwa tinggi rendahnya

motivasi belajar juga dapat ditentukan melalui lingkungan sekolah siswa

Page 113: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

99

sebesar 20,07%. Jika siswa memiliki persepsi lingkungan sekolah yang

tinggi maka cenderung menghasilkan motivasi belajar yang tinggi, dan

begitu pun sebaliknya jika siswa memiliki persepsi lingkungan sekolah

yang rendah maka motivasi belajar yang dihasilkan cenderung rendah. Dari

penelitian ini juga didapatkan bahwa indikator lingkungan sekolah yang

paling rendah adalah gedung sekolah dan kurikulum. Gedung sekolah yang

dirasa siswa sangat kurang salah satunya adalah fasilitas toilet sekolah yang

kurang bersih. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi belajar siswa di kelas

menjadi terganggu, begitu pun dengan motivasi belajar yang dihasilkan

menjadi rendah. Begitu pula dengan sub indikator kurikulum mendapat

presentase yang rendah dikarenakan kemampuan guru dalam mengelola

kurikulum dan juga dalam pengaturan serta pelaksanaan penyampaian

meteri pelajaran di kelas dirasakan oleh siswa kurang sesuai dengan yang

diharapkan. Ketika hal tersebut terjadi, siswa menjadi tidak mengerti dengan

materi pelajaran tersebut dan menurunkan minat dan motivasi siswa untuk

melanjutkan belajar pelajaran tersebut.

Page 114: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

100

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, maka dapat diberikan

beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Pada faktor ekonomi keluaga, siswa diharapkan dapat memahami keadaan

ekonomi keluarga yang rendah dan menjadikannya pelecut serta motivasi

untuk belajar lebih giat agar di kemuadian hari dapat merubah keadaan

ekonomi keluarga nya menjadi lebih baik. Dan untuk siswa yang ikut

membantu bekerja juga dapat mengatur waktunya agar tetap bisa

berkosentrasi untuk belajar dan memelihara semangat dan motivasi

belajarnya.

2. Pihak keluarga diharapkan mampu memberikan dorongan dengan terus

berusaha memberikan lingkungan keluarga yang baik bagi anak, karena

lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan

pengaruh kepada anak. Ketika keluarga dapat memberikan pondasi yang

kuat pada anak, maka anak dapat menghadapi kehidupan di masyarakat

dengan baik pula.

3. Lingkungan sekolah diharapkan dapat melakukan kerjasama denga orang

tua murid dalam menumbuhkan dan memberikan dorongan belajar sehingga

prestasi belajar siswa dapat menjadi lebih baik demi masa depan mereka.

Selain itu sekolah juga diharapkan dapat turut serta membantu dalam

menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan membangun

kebersamaan antar siswa dan bergotong royong dalam belajar sehingga

siswa dapat belajar dengan nyaman di sekolah.. Lingkungan fisik sekolah

Page 115: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

101

yang baik dapat memberikan kenyamanan belajar kepada siswa sehingga

meningkatkan motivasi belajarnya dan menghasilkan hasil belajar yang

baik.

4. Kemudian kepada para guru diharapkan mampu mengelola materi

kurikulum yang menarik minat siswa agar siswa termotivasi untuk belajar

lebih giat dalam semua mata pelajaran. Selain itu guru juga diharapkan

dapat membangun interaksi secara rutin sehingga siswa tidak merasa ada

distansi dengan guru.

5. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar pada penelitian ini hanya

ditinjau dari dua faktor yaitu faktor lingkungan keluarga dan faktor

lingkungan sekolah, namun masih banyak faktor-faktor lain yang juga dapat

mempengaruhi motivasi belajar. Maka dari itu bagi peneliti selanjutnya,

variabel-variabel lain yang mempengaruhi motivasi belajar siswa sebaiknya

juga diteliti. Variabel lain yang dimaksud adalah variabel kemampuan

siswa, penghargaan berupah hadia, cita-cita siswa dan lain sebagainya.

6. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini juga sebaiknya diperluas

dengan indikator-indikator lainnya yang dapat mengambarkan varibabel

penelitian secara lebih luas.

7. Dalam penelitian ini penyebaran responden berdasarkan jenis kelaminnya

sangat tidak seimbang. Maka untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menggunakan responden yang lebih merata jumlah responden berdasarkan

jenis kelaminnya.

Page 116: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007.Sosiologi Pendidikan . Jakarta: Rineka Cipta Akbar – Hawadi, Reni. 2001 . Psikologi Perkembangan Anak : Mengenal Sifat,

Bakat, dan Kemampuan Anak . Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Arikunto, Suharsini. 2005.Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsini. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Bastable, Susan B. 2002 . Perawat sebagai Pendidik : Prinsi-Prinsip

Pengajaran dan Pembelajaran . Jakarta Penerbit Buku Kedokteran EGC Desmita . 2009 . Psikologi Perkembangan Peserta Didik . Bandung : PT

Remaja Rosdakarya Dimyati. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.Strategi Belajar- Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta Fathurrohman, Pupuh. & Sutikno M. Sobri. 2007. Strategi Belajar Mengajar.

Bandung: PT Refika Aditama. Gunarsa, Singgih D. dan Yulia Singgih D. Gunarsa. 2009. Psikologi untuk

Pembimbing. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia Gunawan, Ari . 2001. Sosiologi Pendidikan . Jakarta : Rineka Cipta Hadi , Soedomo. 2003.Pendidikan (Suatu Pengantar) . Surakarta: UNS Press Hakim, Thursan .2000. Belajar yang Efektif . Jakarta : Puspa Swara Hasbullah. 2008.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada http://www.antaranews.com/berita/487278/mendikbud-kemampuan-matematika-

dan-membaca-anak-lemahDiakses 4 Agustus 2015 pukul 06.11

xvii

Page 117: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

http://www.antaranews.com/berita/509780/relawan-pengajar-kitong-berbagi-ilmu-ke-pedalaman-kupang Diakses pada tanggal 8 Agustus 2015 pukul 15:18

http://harianaceh.co.id/2015/04/04/3-000-siswa-dimotivasi-ustad-karena -galau-hadapi-UN/ Diakses pada tanggal 24 Juni 2015 pukul 09.16

http://medanbisnisdaily.com/news/read/2014/03/17/85066/banyak_anak_nelayan_

hanya_bercita-cita_menjadi_nelayan/#.VZS8OlLVqzk Diakses pada tanggal 2 Juli pukul 10:23

http://medan.tribunnews.com/2015/06/23/pemberian-hadiah-bagi-murid-

berprestasi-diapresiasi-masyarakatDiakses pada tanggal 26 Juni 2015 pukul 15.34

http://www.goriau.com/berita/pendidikan/di-riau-yang-kaya-raya-ini-anakanak-

talang-mamak-inhu-justru-jalan-kaki-1-2-jam-ke-sekolah.html Diakses pada tanggal 2 Juli 2015 pukul 08.11

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta:

Prestasi Pustakaraya Jahja, Yudrik . 2013 . Psikologi Perkembangan . Jakarta : Kencana

Prenadamedia Group Makmun, Abin Syamsudin. 2003.Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda

Karya Remaja Murtiasih, Diah . 2013 . Pengaruh Lingkungan Fisik Kelas dan Dukungan

Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Sukoharjo . Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran . Vol 2, No. 1 . http://jurnal.fkip.uns.ac.id

Nasution, S. 2010. Sosiologi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara Prayitno, Elida. 1989.Psikologi Belajar atau Motovasi dalam Belajar. Jakarta:

P2LPTK Purwanto, Ngalim . 2003/2006. Psikologi Pendidikan/Administrasi Dan

Supervisi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Reid, Gavin . 2009 . Memotivasi Siswa di Kelas : Gagasan dan Strategi .

Jakarta : PT Indeks Sadulloh , Uyoh. 2009.Pedagogik.Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama RI

xviii

Page 118: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

Saefullah, K. H. U. 2012 . Psikologi Perkembangan dan Pendidikan . Bandung : CV. Pustaka Setia

Santi, Novi Fitya. 2013.Hubungan antara Persepsi terhadap Pola Asuh Orang

Tua, Persepsi terhadap Kondisi Lingkungan Sekolah, dan Kecerdasan Emosi terhadap Motivasi Belajar. Efektor , No. 22

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar- Mengajar. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada Semiawan, Conny R. 2009 . Penerapan Pembelajaran pada Anak . Jakarta : PT

Indeks Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktoryang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta Sugiyono. 2010.Statistika untuk Penelitia. Bandung : Alfabeta. Sukardi. 2009. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan

Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara Suparman, Fajar Budiman. 2012.Pengaruh Pembelajaran Guru, Lingkungan

Sekolah, Lingkungan Belajar terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Jurusan Elektronika di SMK Muhammadiyah Prambanan . Jurnal ElektronikPendidikan Teknik Elektronik . Volume 1, No. 4

Susilo, M. Djoko . 2009 . Sukses dengan Gaya Belajar . Yogyakarta : Pinus

Book Publisher Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Ramaja Rosdakarya Syarifudin , Tatang. 2009.Landasan Pendidikan.Jakarta: Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Departemen Agama RI Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikasi

Pendidikan (Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu).Bandung: PT. Imperial Bhakti Utama

Tu’u, Tulus. 2004.Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:

Grasindo Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Jakarta: PT Bumi Aksara Winkel, W.S . 1999. Psikologi Pengajaran . Jakarta : Grafindo

xix

Page 119: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

Wiodkowski, Raymond J. & Judith H. Jaynes. 2004. Hasrat Untuk Belajar (Membantu Anak-anak Termotivasi dan Mencintai Belajar) . Yogyakarta : Pustaka Belajar

Yudhawati, Ratna. 2011.Teori-teori Dasar Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT

Prestasi Pustakaraya Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak dan Remmaja.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

xx

Page 120: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

102

Lampiran 1

Page 121: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

103

Lampiran 2

Page 122: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

104

Lampiran 3

Instrumen Uji Coba Variabel X1, X2 dan Y

DATA RESPONDEN

Nama : No. Respoden : (diisi peneliti)

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

1. Isilah data responden diatas.

2. Bacalah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan baik dan teliti.

3. Nyatakan pendapat dengan memberikan tanda (v) pada ruang jawaban, setiap pernyataan berikan hanya satu jawaban.

4. Kepada anda diminta diminta hanya memberikan pendapat sesuai dengan nurani anda sendiri berdasarkan kenyataan yang dialami.

5. Kriteria jawaban :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat tidak Setuju

RR : Ragu Ragu

INSTRUMEN PENELITIAN

MOTIVASI BELAJAR

No Pernyataan SS S RR TS STS

1 Dari awal saya tertarik dengan bidang ekonomi dan akuntasi.

2 Saya memilih pelajaran akuntansi karena atas kemauan sendiri bukan pakasaan dari keluarga atau mengikuti teman.

3 Saya senang membaca buku tentang ekonomi dan akuntansi.

4 Saya senang berdiskusi terkait pelajaran ekonomi dengan orang lain.

Page 123: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

105

5 Materi pembelajaran akuntansi ini sangat menarik perhatian saya.

6 Pembelajaran akuntansi menambaha rasa ingin tahu saya.

7 Saya berusaha untuk menyelesaikan tugas-tugas akuntansi saya secara mandiri.

8 Saya senang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran.

9 Saya berusaha untuk mengerjakan tugas akuntansi dan berusaha mendapatkan nilai yang tinggi dalam ulangan akuntansi dengan sebaik mungkin.

10 Saya rajin mencatat hal penting saat mata pelajaran akuntansi.

11 Saya mempelajari pelajaran sebelum dibahas guru. 12 Saya mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.

13 Saya berusaha menambah kemampuan belajar saya melalui bimbingan belajar atau tempat kursus akuntansi di luar sekolah.

14 Saya menyimak pelajaran ekonomi dan akuntansi dengan baik.

15 Saya tetap belajar dan sering mengerjakan latihan soal akuntansi di rumah walaupun tidak disuruh guru.

16 Walaupun belum mendapatkan nilai ulangan akuntansi yang tinggi, saya tetap berusaha untuk belajar akuntansi lebih giat lagi.

17 Saya mengulang pelajaran yang sudah disampaikan guru di kelas.

18 Saya belajar rutin di rumah, tidak hanya pada saat akan ulangan atau pada saat ada PR saja.

19 Saat berhadapan dengan tugas yang berat dan menantang, saya terdorong untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan kemampuan saya.

20 Saya memncari informasi mengenai pengetahuan akuntansi yang tidak saya mengerti kepada guru atupun melalui perpustakaan.

21 Saya ingin kuliah di jurusan akuntansi atau ekonomi. 22 Saya ingin bekerja di bidang ekonomi dan akuntansi.

23 Saya belajar karena saya memerlukan pengetahuan untuk pencapaian cita-cita.

24 Saya belajar karena ingin merubah hidup saya ke arah yang lebih baik dengan menggapai cita-cita.

25 Saya ingin menjadi orang yang sukses di masa depan.

Page 124: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

106

26 Jika saya belajar dengan giat, maka cita-cita saya akan tercapai.

27 Saya mengikuti pelajaran akuntansi agar mendapat kan nilai yang bagus.

28 Mendapatkan ilmu akuntansi yang maksimal merupakan tujuan saya mengikuti pelajaran akuntansi.

29 Saya berusaha untuk belajar akuntansi dengan sebaik mungkin, agar mendapatkan pujian/ hadiah dari guru ataupun orang tua.

30 Belajar akuntansi itu penting untuk memperoleh keberhasilan di dunia pekerjaan dalam bidang akuntansi.

31 Saya belajar untuk mendapatkan pujian dari teman.

32 Saya akan bekerja keras dalam belajar supaya mendapatkan hasil yang optimal.

INSTRUMEN PENELITIAN

LINGKUNGAN KELUARGA

No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya membantu orang tua dalam mencari nafkah.

2 Pendapatan/ Gaji orang tua mencukupi untuk biaya kebutuhan sekolah saya.

3 Orang tua saya memiliki pengasilan yang tinggi.

4 Orang tua mampu membiayai saya untuk kursus di luar sekolah.

5 Saya pernah menunggak uang bayaran (SPP) sekolah.

6 Orang tua saya memiliki pekerjaan yang bagus untuk masa depan keluarga.

7 Suasana rumah saya tenang , nyaman dan jauh dari kebisingan sehingga nyaman untuk lebih konsentrasi belajar di rumah.

8 Rumah saya rapih dan bersih. 9 Saya memiliki ruangan khusus untuk belajar di rumah.

10 Suhu udara di rumah saya yang sejuk membuat saya nyaman dan dapat berkonsentrasi belajar rumah.

11 Keluarga saya memiliki peraturan, sehingga suasana rumah teratur.

12 Sirkulasi udara dan pecahayaan di rumah membuat nyaman untuk belajar.

Page 125: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

107

13 Orang tua selalu mengingatkan saya untuk mengerjakan PR dan tugas sekolah.

14 Orang tua selalu mengajarkan saya materi pelajaran sekolah dan menjawab pertanyaan saya tentang pelajaran.

15 Orang tua saya akan membantu dan mengarahkan saya dalam mengatasi permasalahan belajar.

16 Orang tua saya akan marah atau menegur saya jika nilai pelajaran akuntansi saya rendah.

17 Orang tua selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

18 Orang tua memantau perkembangan nilai pelajaran saya dengan menanyakan dan melihat hasil ulangan.

19 Sikap dan tingkah laku orang tua dapat dijadikan panutan atau teladan.

20 Orang tua selalu menyemangati dan menasihati saya untuk belajar lebih rajin.

21 Komunikasi saya dengan orang tua terjalin dengan baik.

22 Orang tua saya akan bangga dan memberikan pujian/hadiah jika saya mendapat nilai yang tinggi.

23 Seluruh anggota keluarga saya harmonis dan saling pengertian.

24 Seluruh anggota keluarga saya membantu dengan penuh kasih sayang dalam menyelesaikan masalah.

25 Dalam keluarga terjalin hubungan yang baik antara orang tua, adik, dan kakak.

26 Keluarga kami saling menghargai antar anggota keluarga.

27 Kami terbiasa saling memuji dan menyemangati antara anggota keluarga.

28 Komunikasi saya dengan adik dan kakak terjalin dengan baik.

29 Kakak membantu saya mengerjakan PR, ataupun saya suka membatu adik mengerjakan PR.

30 Waktu berkumpul dan bersantai dengan anggota keluarga adalah waktu yang menyenangkan.

Page 126: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

108

INSTRUMEN PENELITIAN

LINGKUNGAN SEKOLAH

No Pernyataan SS S RR TS STS

1 Guru memberikan materi pelajaran yang mengacu pada buku-buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2 Guru memberikan soal ulangan yang sesuai dengan materi yang sudah dipelajari.

3 Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai sebelum memulai pelajaran.

4 Metode mengajar guru bervariasi dan menyenangkan. 5 Semua materi pelajaran tuntas dibahas tepat waktu.

6 Ruangan kelas yang bersih membuat saya nyaman belajar.

7 Gedung sekolah mempunyai struktur yang kokoh dan kuat untuk dijadikan tempat proses belajar mengajar.

8 Penataan tempat duduk di kelas membuat Saya bebas bergerak dan berkomunikasi.

9 Penerangan lampu listrik dan cahaya dari jendela ke dalam ruang kelas mencukupi kebutuhan untuk belajar.

10 Tempat beribadah, ruang unit kesehatan sekolah dan tempat berolahraga tersedia dengan baik.

11 Toilet di sekolah dalam keadaan bersih.

12 Suhu udara di ruang kelas yang sejuk membuat saya nyaman dan dapat berkonsentrasi belajar.

13 Penggunaan alat peraga dan laboratorium dapat meningkatkan pemahaman saya terhadap akuntansi.

14 Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi buku-buku yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar.

15 Keperluan media pengajaran seperti OHP tersedia di sekolah.

16 Jumlah kursi siswa di ruang kelas sesuai dengan jumlah siswa.

17 Guru menggunakan alat peraga saat mengajar.

18 Ruang laboratorium di sekolah cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar.

19 Saya akan bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran yang tidak saya mengerti.

Page 127: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

109

20 Cara mengajar guru yang bervariasi membuat saya tertarik untuk belajar.

21 Guru akan memberikan pujian kepada saya jika belajar dengan baik.

22 Guru suka memberikan bimbingan bagaimana cara belajar yang baik dan menyemangati saya untuk belajar lebih rajin.

23 Guru menciptakan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan.

24 Ada kedekatan dan keakraban antara saya dengan guru-guru.

25 Komunikasi saya dengan guru terjalin dengan baik.

26 Agar lebih memahami pelajaran, saya suka belajar bersama teman untuk membahas/ mendiskusikan pelajaran.

27 Saya suka menjelaskan materi pelajaran kepada teman yang belum mengerti.

28 Saya dengan teman yang lain saling membantu jika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

29 Saya memiliki banyak teman baik dari jurusan sendiri ataupun dari jurusan lain.

30 Teman sekelas saya memberikan semangat belajar dan akan menegur saya jika malas belajar.

31 Saya bertanya kepada teman yang lebih paham tentang materi pelajaran yang belum saya mengerti.

32 Sekolah saya memiliki peraturan sekolah yang tetat.

33 Jika saya datang terlambat ke sekolah, pihak sekolah tidak mengijinkan saya masuk.

34 Tata tertib yang berlaku di sekolah dilaksanakan secara tegas.

35 Di sekolah memiliki peraturan tertulis bagi para siswa yang harus diketahui.

36 Saya tidak berani melanggar peraturan sekolah.

37 Jika saya tidak mengerjakan tugas maka akan diberi hukuman oleh guru yang bersangkutan.

Page 128: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

110

Lampiran 4

Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel X1 1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

301

4CP

12

23

11

22

21

24

22

22

24

32

34

43

23

43

31

475

224

NTU

11

54

45

45

43

33

44

34

54

45

54

45

55

44

45

412

33

22M

J 15

42

14

32

31

23

43

14

51

32

42

53

32

53

34

592

410

DF 1

44

33

43

33

33

33

42

35

34

55

54

33

44

44

43

108

59

DRQ

13

43

33

33

43

33

44

33

54

54

54

44

44

43

43

511

16

14IK

13

33

24

32

32

25

25

23

55

45

55

45

55

44

42

511

17

31SW

12

43

32

23

44

43

43

22

35

44

45

35

44

55

35

510

98

12HS

D 1

34

33

43

44

44

54

42

25

35

35

55

45

25

43

34

114

97

DAR

14

42

22

32

44

42

43

22

44

44

43

42

22

42

33

493

1017

KN

13

44

34

44

54

43

44

44

44

34

44

33

44

43

44

411

411

92IO

32

43

35

25

54

34

55

34

54

44

55

35

44

45

34

412

012

52FA

S 2

44

32

34

24

22

25

54

55

55

55

54

43

55

34

44

117

1360

NG

24

42

23

25

42

45

53

34

44

45

55

35

55

55

54

512

114

68SN

21

43

31

33

33

44

43

35

55

45

55

44

45

55

55

511

815

58M

AB 2

34

32

43

44

32

32

41

14

24

33

24

22

22

21

13

8016

66RA

24

55

24

55

55

45

44

44

44

55

55

45

45

54

54

513

417

38AS

P 2

24

33

43

43

34

44

43

54

44

45

54

54

54

43

45

117

1811

1VA

N 3

24

34

52

55

55

45

54

55

55

55

53

44

55

53

55

132

1964

PIS

23

43

34

43

44

34

44

23

44

44

44

53

34

44

42

410

920

62N

S 2

44

34

23

44

24

43

22

22

32

55

55

33

43

33

25

100

2155

M 2

45

43

44

44

34

43

43

44

45

55

54

55

55

45

45

127

2282

AA 3

35

34

24

34

33

44

43

34

54

34

45

43

44

43

45

112

2310

3SO

33

43

33

33

32

23

33

33

45

35

53

53

33

44

32

510

124

97N

N 3

54

34

35

34

34

43

43

34

54

54

55

55

55

55

35

125

2580

AR 3

45

44

44

44

44

45

41

55

45

55

55

44

55

42

22

122

2687

FFZ

34

55

35

34

44

55

53

22

53

43

45

44

34

23

22

511

227

104

SSA

32

51

24

32

53

43

52

12

54

35

45

45

55

55

51

511

028

106

SD 3

44

34

55

55

45

35

33

45

55

54

45

45

44

33

45

127

2910

9SD

R 3

24

22

25

33

33

44

54

44

44

45

55

45

55

55

45

119

3079

AO 3

24

33

43

43

33

43

53

55

55

55

55

53

34

44

35

118

9212

492

8510

410

010

511

694

103

111

116

112

7810

213

012

112

212

813

613

312

612

011

412

212

811

610

898

135

3371

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

-0.0

30.

516

0.32

70.

526

0.41

20.

416

0.56

30.

492

0.54

30.

560.

324

0.53

30.

477

0.60

50.

654

0.45

20.

487

0.59

10.

644

0.63

70.

656

-0.1

10.

714

0.71

90.

715

0.47

50.

583

0.48

80.

586

0.25

3

drop

drop

drop

drop

drop

Res

pond

enN

oN

ama

NO

MO

R B

UTIR

Jum

lah

PER

HIT

UNG

AN V

ALID

ASI K

UESI

ON

ER U

JI C

OBA

VAR

IABE

L LI

NG

KUN

GAN

KEL

UAR

GA

(X1)

Ʃ X1

r tab

elr h

itung

Page 129: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

111

Lampiran 5

Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel X2 1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

3031

3233

3435

3637

1CP 1

32

23

34

42

33

22

34

44

44

33

33

34

43

44

44

45

44

43

312

52N

TU 1

45

54

45

44

44

44

45

55

34

33

44

45

54

34

53

55

44

45

415

53M

J 14

44

53

54

44

31

35

45

42

55

43

43

45

43

45

35

53

45

42

144

4DF 1

34

44

34

44

43

23

43

43

43

44

34

44

43

34

44

44

44

44

413

65D

RQ 1

43

43

34

44

44

34

33

44

34

43

33

34

44

44

33

45

34

55

313

66I

K 1

34

44

35

44

44

12

44

43

34

44

34

44

44

34

44

44

44

55

414

07S

W 1

55

55

44

54

55

45

54

45

34

34

33

33

33

44

43

55

45

55

315

38H

SD 1

42

43

34

44

44

23

44

44

32

44

34

43

45

34

54

55

55

53

314

09D

AR 1

43

33

33

34

44

24

34

34

32

43

33

34

43

44

43

33

44

43

412

610

KN 1

33

44

33

34

43

24

34

44

32

33

34

44

44

34

44

45

44

43

413

211

IO 3

44

44

43

44

44

33

44

53

44

44

35

55

44

44

45

45

45

45

415

112

FAS 2

52

33

34

44

53

33

24

45

34

33

43

34

43

34

53

45

45

55

513

913

NG 2

54

34

35

54

44

34

55

55

44

45

45

43

44

44

35

55

55

55

516

014

SN 2

34

45

33

45

45

23

34

53

44

44

53

33

44

34

55

53

44

44

314

215

MAB

24

44

33

43

34

32

33

44

42

34

43

43

44

34

45

35

33

34

44

131

16RA

24

43

34

55

35

54

54

55

55

55

34

55

53

43

44

45

55

44

55

161

17AS

P 23

44

54

44

44

22

23

33

33

44

53

43

43

35

54

34

22

23

43

127

18VA

N 3

44

44

22

44

44

15

55

55

34

54

35

55

55

55

44

55

55

55

515

919

PIS 2

44

34

33

32

33

23

33

34

33

44

34

33

43

34

43

43

43

34

312

220

NS 2

33

43

33

33

42

22

34

33

32

43

34

44

43

34

53

54

44

45

412

721

M 2

44

54

45

53

45

33

44

55

44

44

35

43

45

35

43

55

35

55

515

522

AA 3

33

44

34

43

44

33

44

44

34

54

44

33

44

34

43

45

24

44

313

623

SO 3

34

43

34

43

23

33

34

34

33

43

34

33

34

53

43

55

55

55

513

624

NN 3

44

55

55

52

44

33

44

55

55

55

45

55

53

45

45

55

35

55

416

425

AR 3

45

34

35

55

54

34

35

45

42

54

44

45

55

45

55

54

54

55

516

126

FFZ 3

23

32

35

43

52

14

53

35

33

35

53

24

55

54

35

55

13

45

213

327

SSA

33

54

53

25

22

12

45

42

35

44

43

44

35

35

35

32

43

45

54

134

28SD

34

33

33

23

54

52

35

44

43

43

54

55

43

44

53

34

54

55

34

142

29SD

R 3

44

43

33

43

44

23

33

44

34

44

44

44

44

44

55

55

44

55

414

430

AO 3

44

34

32

32

33

22

24

24

33

34

43

33

44

33

43

45

55

55

312

611

111

111

311

397

114

120

105

118

107

7199

111

119

119

123

101

107

118

116

104

119

110

116

122

114

111

123

126

111

133

134

114

126

134

133

114

4237

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.361

0.480

0.442

0.363

0.269

0.400

0.413

0.723

0.302

0.435

0.609

0.475

0.525

0.474

0.625

0.748

0.579

0.431

0.458

0.409

0.218

0.267

0.589

0.62

0.423

0.209

0.43

0.019

0.445

-0.01

0.452

0.512

0.445

0.281

0.499

0.468

0.474

0.490

drop

drop

drop

drop

drop

drop

drop

drop

drop

r hitu

ng

Ʃ X2

r tab

el

Resp

ond

enNa

maJu

mlah

PERH

ITUN

GAN

VALI

DASI

KUE

SION

ER U

JI C

OBA

VARI

ABEL

LIN

GKUN

GAN

SEKO

LAH

(X2)

NOM

OR B

UTIR

Page 130: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

112

Lampiran 6

Data Hasil Perhitungan Uji Validitias Uji Coba Variabel Y 1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

3031

321

CP 1

44

34

44

34

33

34

24

34

32

43

55

55

55

44

25

25

120

2N

TU 1

44

45

44

34

55

33

34

35

33

44

33

55

55

44

45

25

127

3M

J 15

53

43

44

44

53

31

42

53

33

35

55

55

54

43

52

512

44

DF 1

44

43

44

44

44

34

34

34

33

43

44

45

55

44

14

14

118

5DR

Q 1

34

33

44

44

53

35

24

34

33

43

55

55

54

43

35

25

122

6IK

14

53

34

44

44

43

43

44

54

45

44

45

45

45

52

52

512

97

SW 1

45

33

44

34

55

33

34

45

54

43

55

55

55

55

35

25

133

8HS

D 1

54

34

44

44

44

34

33

35

43

44

55

55

54

33

24

25

124

9DA

R 1

44

24

44

34

44

34

44

34

44

44

34

44

44

44

44

14

119

10K

N 1

44

34

34

33

43

34

24

35

44

44

44

45

54

44

34

24

119

11IO

34

44

54

54

55

54

34

45

54

34

54

55

45

45

42

41

513

412

FAS

24

44

45

54

54

43

43

43

33

33

35

54

55

55

42

51

512

613

NG

24

34

44

43

44

43

43

44

44

35

55

55

55

55

51

51

512

914

SN 2

43

33

34

44

45

33

33

34

34

43

34

33

54

42

13

14

107

15M

AB 2

25

24

34

24

44

13

15

14

31

44

33

44

55

43

14

15

103

16RA

24

44

54

43

34

55

34

55

53

54

45

55

55

54

55

51

513

817

ASP

24

32

44

43

44

43

43

43

43

34

45

55

55

44

44

53

512

518

VAN

34

44

54

55

55

45

34

45

54

35

55

55

55

55

52

41

514

019

PIS

23

42

33

34

55

43

43

33

43

34

45

45

55

54

41

42

411

820

NS

23

33

33

33

34

42

42

33

43

33

33

34

55

53

32

41

510

521

M 2

45

33

44

54

54

34

24

35

43

45

34

55

55

45

15

15

126

22AA

34

33

44

43

44

54

44

43

54

44

54

45

55

44

41

41

512

523

SO 3

33

34

25

53

34

33

32

25

34

43

33

45

55

33

33

35

112

24N

N 3

33

34

44

44

45

34

34

34

33

44

34

55

53

34

34

15

118

25AR

34

53

44

44

55

54

53

45

54

45

45

54

55

54

52

52

513

826

FFZ

35

54

55

53

45

53

52

53

54

35

35

55

55

55

55

52

514

127

SSA

35

54

45

55

55

55

53

44

55

55

55

54

55

54

53

51

514

628

SD 3

33

33

44

44

55

33

34

34

33

44

33

55

55

54

34

15

120

29SD

R 3

44

34

45

45

44

35

34

35

33

44

55

55

55

54

12

15

126

30AO

34

54

44

44

45

54

44

45

54

45

55

35

55

55

43

42

413

711

612

196

116

115

125

111

123

130

130

9711

586

117

100

136

106

100

124

117

127

129

139

144

149

139

126

122

7313

046

144

3749

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.36

10.

361

0.64

00.

473

0.59

50.

487

0.69

40.

474

0.26

80.

425

0.53

90.

381

0.78

30.

279

0.42

10.

423

0.74

60.

534

0.62

00.

452

0.60

00.

446

0.63

60.

563

0.43

80.

342

0.10

70.

203

0.52

10.

789

0.36

40.

444

0.03

40.

255

drop

drop

drop

drop

drop

drop

drop

PER

HIT

UNG

AN V

ALID

ASI K

UESI

ON

ER U

JI C

OBA

VAR

IABE

L M

OTI

VASI

BEL

AJAR

(Y)

NO

MO

R B

UTIR

Jum

lah

Nam

aR

espo

nden r t

abel

r hitu

ng

Ʃ Y

Page 131: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

113

Lampiran 7

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel X1 2

45

67

89

1012

1314

1516

1718

1920

2123

2425

2627

2829

1C

P 1

21

12

22

12

22

22

24

32

34

32

34

33

158

2N

TU 1

54

54

54

33

44

34

54

45

54

55

54

44

510

73

MJ

14

14

32

31

24

31

45

13

24

23

32

53

34

724

DF

14

34

33

33

33

42

35

34

55

53

34

44

44

915

DR

Q 1

43

33

34

33

44

33

54

54

54

44

44

34

393

6IK

13

24

32

32

22

52

35

54

55

55

55

44

42

917

SW 1

43

22

34

44

43

22

35

44

45

54

45

53

593

8H

SD 1

43

43

44

44

44

22

53

53

55

45

25

43

394

9D

AR

14

22

32

44

44

32

24

44

44

32

22

42

33

7710

KN

14

34

44

54

44

44

44

43

44

43

44

43

44

9711

IO 3

43

52

55

43

55

34

54

44

55

54

44

53

410

412

FAS

24

23

42

42

25

54

55

55

55

54

35

53

44

100

13N

G 2

42

32

54

24

53

34

44

45

55

55

55

55

410

214

SN 2

43

13

33

34

43

35

55

45

55

44

55

55

510

115

MA

B 2

42

43

44

32

24

11

42

43

32

22

22

21

164

16R

A 2

52

45

55

54

44

44

44

55

55

54

55

45

411

117

ASP

24

34

34

33

44

43

54

44

45

55

45

44

34

9918

VA

N 3

44

52

55

55

55

45

55

55

55

44

55

53

511

5

19P

IS 2

43

44

34

43

44

23

44

44

44

33

44

44

290

20N

S 2

44

23

44

24

32

22

23

25

55

33

43

33

279

21M

25

34

44

43

43

43

44

45

55

55

55

54

54

106

22A

A 3

54

24

34

33

44

33

45

43

44

43

44

43

492

23SO

34

33

33

32

23

33

34

53

55

33

33

44

32

8224

NN

34

43

53

43

43

43

34

54

54

55

55

55

53

103

25A

R 3

54

44

44

44

54

15

54

55

55

44

55

42

210

326

FFZ

35

35

34

44

55

32

25

34

34

54

34

23

22

89

27SS

A 3

52

43

25

34

52

12

54

35

45

55

55

55

195

28SD

34

45

55

54

55

33

45

55

54

44

54

43

34

107

29SD

R 3

42

25

33

33

45

44

44

44

55

45

55

55

410

130

AO

34

34

34

33

33

53

55

55

55

55

33

44

43

9925 24

0.38

20.

739

1.31

60.

822

1.05

00.

582

0.98

20.

846

0.84

90.

796

0.84

01.

307

0.68

90.

899

0.59

60.

862

0.38

20.

779

0.86

70.

960

1.06

20.

662

0.78

21.

040

1.46

221

.55

171.

140.

910

ƩX1i

12

48

51

04

10

01

05

11

69

41

03

11

61

12

78

10

21

30

12

11

22

12

81

36

13

31

20

11

41

22

12

81

16

10

89

82

81

5

ƩX1i

252

426

340

035

839

946

632

437

947

444

222

838

658

451

551

457

262

861

350

646

252

856

647

242

036

426

9275

PE

RH

ITU

NG

AN

RE

AB

ILIT

AS

KU

ES

ION

ER

UJI

CO

BA

VA

RIA

BE

L L

ING

KU

NG

AN

KE

LU

AR

GA

(X

1)

reab

ilit

asK

are

na

r h

itu

ng

= 0,

910

> r

tab

el =

0,3

61 m

aka

angk

et

din

yata

kan

re

liab

el

Nam

a

var.

tota

l

NO

MO

R B

UT

IRJu

mla

h

Be

rdas

arka

n p

erh

itu

nga

n d

i ata

s d

idap

at r

hit

un

g se

be

sar

0,91

0 se

dan

gkan

r t

abe

l de

nga

n N

=30

dan

α=0

,05

adal

ah 0

,361

Res

pond

en

k -

1va

r.b

uti

rju

mla

h v

ar b

uti

r

K

Page 132: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

114

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Keluarga (X1)

No. Varians 1. Menghitung Varians tiap butir dengan rumus

2 0,382 Contoh butir ke 1

4 0,739

(ƩX1i)2

124 5 1,316

Si2 = ƩX1i2 - n

6 0,822

n 7 1,050

124 2

8 0,582

= 524 - 30 = 0,3822 9 0,982

30

10 0,846 12 0,849

2. Menghitung Varians Total 13 0,796

14 0,840

(ƩX1t)2 15 1,307

St2 = ƩX1t2 - n

16 0,689

n 17 0,899

2815 2

18 0,596

= 269275 - 30 = 171,14 19 0,862

30

20 0,382 21 0,779

3. Menghitung Reliabilitas 23 0,867

24 0,960 r11 =

k [1 - ƩSi2 ] 25 1,062

k-1 St2 26 0,662

27 0,782 r11 =

25 [1 - 21,55 ] 28 1,040

24 171,1 29 1,462

= 0,910

Ʃ 21,55

Tabel Interpretasi

Kesimpulan : Besarnya nilai r Interpretasi

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa r11 termasuk kategori (0,800-1,00). Maka instrumen memiliki realibilitas yang sangat tinggi.

0,800 - 1,000 Sangat tinggi 0,600 - 0,799 Tinggi 0,400 - 0,599 Cukup 0,200 - 0,399 Rendah

Page 133: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

115

Lampiran 8

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel X2 1

25

67

910

1112

1314

1516

1718

1922

2324

2628

3031

3234

3536

371

CP 1

32

34

43

32

23

44

44

43

33

43

44

45

44

33

962

NTU

14

54

54

44

44

45

55

34

34

45

44

35

54

45

411

83

MJ 1

44

35

44

31

35

45

42

55

43

44

43

55

45

42

108

4D

F 1

34

34

44

32

34

34

34

34

44

43

44

44

44

44

102

5D

RQ 1

43

34

44

43

43

34

43

44

33

44

43

45

45

53

105

6IK

13

43

54

44

12

44

43

34

44

44

44

44

44

55

410

67

SW 1

55

44

55

54

55

44

53

43

33

33

43

55

55

53

117

8H

SD 1

42

34

44

42

34

44

43

24

44

35

44

55

55

33

105

9D

AR

14

33

33

44

24

34

34

32

43

34

34

33

34

43

494

10KN

13

33

33

43

24

34

44

32

34

44

44

44

54

43

499

11IO

34

44

34

44

33

44

53

44

45

55

44

54

55

45

411

612

FAS

25

23

44

53

33

24

45

34

33

34

34

34

55

55

510

613

NG

25

43

55

44

34

55

55

44

45

43

44

55

55

55

512

414

SN 2

34

33

44

52

33

45

34

44

33

34

45

53

44

43

103

15M

AB

24

43

43

43

23

34

44

23

44

34

34

35

33

44

498

16RA

24

44

55

55

45

45

55

55

55

55

44

45

54

45

513

017

ASP

23

44

44

42

22

33

33

34

44

34

35

34

22

34

392

18V

AN

34

42

24

44

15

55

55

34

55

55

55

45

55

55

512

1

19PI

S 2

44

33

33

32

33

33

43

34

43

33

43

43

33

43

9120

NS

23

33

33

42

22

34

33

32

44

44

34

35

44

45

495

21M

24

44

55

45

33

44

55

44

45

43

55

35

55

55

512

222

AA

33

33

44

44

33

44

44

34

54

33

44

34

54

44

310

423

SO 3

34

34

42

33

33

43

43

34

43

34

33

55

55

55

103

24N

N 3

44

55

54

43

34

45

55

55

55

53

55

55

55

54

127

25A

R 3

45

35

55

43

43

54

54

25

44

55

55

54

45

55

122

26FF

Z 3

23

35

45

21

45

33

53

33

32

45

45

55

34

52

101

27SS

A 3

35

32

52

12

45

42

35

44

44

33

33

24

45

54

9828

SD 3

43

32

34

52

35

44

43

43

55

44

53

45

55

34

108

29SD

R 3

44

33

44

42

33

34

43

44

44

44

45

55

45

54

109

30A

O 3

44

32

33

32

22

42

43

33

33

34

33

45

55

53

9328 27

0.47

70.

677

0.31

21.

027

0.46

70.

529

0.97

90.

699

0.74

30.

810

0.36

60.

766

0.55

70.

566

0.77

90.

462

0.49

90.

622

0.51

60.

493

0.29

00.

677

0.51

20.

716

0.56

00.

382

0.57

90.

760

16.8

19

120.

69

0.89

3ƩX

2i11

111

197

114

120

118

107

7199

111

119

119

123

101

107

118

119

110

116

114

123

111

133

134

126

134

133

114

3213

ƩX2i

242

543

132

346

449

448

041

118

934

943

548

349

552

135

740

547

848

742

246

444

851

343

160

562

054

661

060

745

634

7733

reab

ilita

s

NO

MO

R B

UT

IRJu

mla

h

Berd

asar

kan

perh

itun

gan

di a

tas

dida

pat r

hit

ung

sebe

sar 0

,893

sed

angk

an r

tabe

l den

gan

N=3

0 da

n α

=0,0

5 ad

alah

0,3

61Ka

rena

r hi

tung

= 0

,893

> r

tabe

l = 0

,361

mak

a an

gket

din

yata

kan

relia

bel

Res

pond

en

PER

HIT

UN

GA

N R

EA

BIL

ITA

S K

UE

SIO

NE

R U

JI C

OB

A V

AR

IAB

EL

LIN

GK

UN

GA

N S

EK

OL

AH

(X2)

jum

lah

var b

utir

var.

tota

l

Nam

a

K k - 1

var.

buti

r

Page 134: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

116

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)

No. Varians 1. Menghitung Varians tiap butir dengan rumus

1 0,477 Contoh butir ke 1

2 0,677

(ƩX2i)2 5 0,312

Si2 =

- n

6 1,027

n 7 0,467

111 2

9 0,529

= 425 -

30 = 0,477

10 0,979

30 11 0,699

12 0,743

2. Menghitung Varians Total 13 0,810

14 0,366

(ƩX2t)2

15 0,766

St2 = ƩX2t2 -

n

16 0,557

n

3213 17 0,566

3213 2

18 0,779

= 347733 -

30 = 120,69

19 0,462

30 22 0,499

23 0,622

3. Menghitung Reliabilitas 24 0,516

26 0,493 r11 =

k [1

- ƩSi2

]

28 0,290

k-1 St2 30 0,677

31 0,512 r11 =

28 [1

- 16,82

]

32 0,716

27 120,69

34 0,560

= 0,893

35 0,382 36 0,579

Kesimpulan : 37 0,760

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa r11 termasuk kategori (0,800-1,00). Maka instrumen memiliki realibilitas yang

Ʃ 16,819

Page 135: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

117

Lampiran 9

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Uji Coba Variabel Y 1

23

45

68

910

1113

1415

1617

1819

2021

2223

2728

2930

1C

P 1

44

34

44

43

33

24

34

32

43

55

54

42

591

2N

TU 1

44

45

44

45

53

34

35

33

44

33

54

44

599

3M

J 1

55

34

34

44

53

14

25

33

33

55

54

43

595

4D

F 1

44

43

44

44

43

34

34

33

43

44

44

41

490

5D

RQ

13

43

34

44

53

32

43

43

34

35

55

43

35

926

IK 1

45

33

44

44

43

34

45

44

54

44

55

52

510

17

SW 1

45

33

44

45

53

34

45

54

43

55

55

53

510

58

HSD

15

43

44

44

44

33

33

54

34

45

55

33

24

959

DA

R 1

44

24

44

44

43

44

34

44

44

34

44

44

495

10K

N 1

44

34

34

34

33

24

35

44

44

44

44

43

492

11IO

34

44

54

55

55

44

45

54

34

54

55

54

24

108

12FA

S 2

44

44

55

54

43

34

33

33

33

55

45

42

597

13N

G 2

43

44

44

44

43

34

44

43

55

55

55

51

510

114

SN 2

43

33

34

44

53

33

34

34

43

34

34

21

383

15M

AB

22

52

43

44

44

11

51

43

14

43

34

43

14

7816

RA

24

44

54

43

45

54

55

53

54

45

55

45

55

111

17A

SP 2

43

24

44

44

43

34

34

33

44

55

54

44

596

18V

AN

34

44

54

55

54

54

45

54

35

55

55

55

24

111

19P

IS 2

34

23

33

55

43

33

34

33

44

54

54

41

489

20N

S 2

33

33

33

34

42

23

34

33

33

33

43

32

477

21M

24

53

34

44

54

32

43

54

34

53

45

45

15

9622

AA

34

33

44

44

45

44

43

54

44

54

45

44

14

9823

SO 3

33

34

25

33

43

32

25

34

43

33

43

33

381

24N

N 3

33

34

44

44

53

34

34

33

44

34

53

43

491

25A

R 3

45

34

44

55

54

34

55

44

54

55

44

52

510

726

FFZ

35

54

55

54

55

32

53

54

35

35

55

55

55

111

27SS

A 3

55

44

55

55

55

34

45

55

55

55

44

53

511

528

SD 3

33

33

44

45

53

34

34

33

44

33

55

43

492

29SD

R 3

44

34

45

54

43

34

35

33

44

55

55

41

296

30A

O 3

45

44

44

45

54

44

55

44

55

53

55

43

410

825 24

0.44

90.

566

0.42

70.

449

0.40

60.

272

0.35

70.

356

0.42

20.

646

0.64

90.

357

0.88

90.

316

0.38

20.

622

0.31

60.

557

0.77

90.

610

0.29

90.

427

0.59

61.

379

0.55

61

3.0

894

.68

0.89

8Ʃy

i1

16

12

19

61

16

11

51

25

12

31

30

13

09

78

61

17

10

01

36

10

61

00

12

41

17

12

71

29

13

91

26

12

27

31

30

29

01

ƩYi2

462

505

320

462

453

529

515

574

576

333

266

467

360

626

386

352

522

473

561

573

653

542

514

219

580

2833

67

PE

RH

ITU

NG

AN

RE

AB

ILIT

AS

KU

ES

ION

ER

UJI

CO

BA

VA

RIA

BE

L M

OT

IVA

SI

BE

LA

JAR

(Y

)

Jum

lah

Be

rdas

arka

n p

erh

itu

nga

n d

i ata

s d

idap

at r

hit

un

g se

be

sar

0,89

8 se

dan

gkan

r t

abe

l de

nga

n N

=30

dan

α=0

,05

adal

ah 0

,361

Kar

en

a r

hit

un

g =

0,89

8 >

r ta

be

l = 0

,361

mak

a an

gke

t d

inya

taka

n r

eli

abe

l

Res

pond

enN

ama

NO

MO

R B

UT

IR

Kk

- 1

var.

bu

tir

jum

lah

var

bu

tir

reab

ilit

asva

r.to

tal

Page 136: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

118

Data Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (Y)

No. Varians 1. Menghitung Varians tiap butir dengan rumus

1 0,449 Contoh butir ke 1

2 0,566

(Ʃyi)2 3 0,427

Si2 = ƩYi2 - n

4 0,449

n 5 0,406

116 2

6 0,272

= 462 - 30 = 0,449 8 0,357

30

9 0,356 10 0,422

2. Menghitung Varians Total 11 0,646

13 0,649

(ƩYt)2 14 0,357

St2 = ƩYt2 - n

15 0,889

n 16 0,316

2901 2

17 0,382

= 283367 - 30 = 94,68 18 0,622

30

19 0,316 20 0,557

3. Menghitung Reliabilitas 21 0,779

22 0,610 r11 =

k [1 - ƩSi2 ] 23 0,299

k-1 St2 27 0,427

28 0,596 r11 =

25 [1 - 13,08 ] 29 1,379

24 94,68 30 0,556

= 0,898

Ʃ 13,08

Tabel Interpretasi

Kesimpulan : Besarnya nilai r Interpretasi

Berdasarkan perhitungan di atas menunjukan bahwa r11 termasuk kategori (0,800-1,00). Maka instrumen memiliki realibilitas yang sangat tinggi.

0,800 - 1,000 Sangat tinggi 0,600 - 0,799 Tinggi 0,400 - 0,599 Cukup 0,200 - 0,399 Rendah

Page 137: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

119

Lampiran 10

Instrumen Final Variabel X1, X2 dan Y

DATA RESPONDEN

Nama : No. Respoden : (diisi peneliti)

Jenis Kelamin :

Kelas :

Petunjuk Pengisian:

6. Isilah data responden diatas.

7. Bacalah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini dengan baik dan teliti.

8. Nyatakan pendapat dengan memberikan tanda (v) pada ruang jawaban, setiap pernyataan berikan hanya satu jawaban.

9. Kepada anda diminta diminta hanya memberikan pendapat sesuai dengan nurani anda sendiri berdasarkan kenyataan yang dialami.

10. Kriteria jawaban :

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat tidak Setuju

RR : Ragu Ragu

INSTRUMEN PENELITIAN

MOTIVASI BELAJAR

No Pernyataan SS S RR TS STS

1 Dari awal saya tertarik dengan bidang ekonomi dan akuntasi.

2 Saya memilih pelajaran akuntansi karena atas kemauan sendiri bukan pakasaan dari keluarga atau mengikuti teman.

3 Saya senang membaca buku tentang ekonomi dan akuntansi.

4 Saya senang berdiskusi terkait pelajaran ekonomi dengan orang lain.

Page 138: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

120

5 Materi pembelajaran akuntansi ini sangat menarik perhatian saya.

6 Pembelajaran akuntansi menambaha rasa ingin tahu saya.

8 Saya senang memperhatikan guru saat menjelaskan pelajaran.

9 Saya berusaha untuk mengerjakan tugas akuntansi dan berusaha mendapatkan nilai yang tinggi dalam ulangan akuntansi dengan sebaik mungkin.

10 Saya rajin mencatat hal penting saat mata pelajaran akuntansi.

11 Saya mempelajari pelajaran sebelum dibahas guru.

13 Saya berusaha menambah kemampuan belajar saya melalui bimbingan belajar atau tempat kursus akuntansi di luar sekolah.

14 Saya menyimak pelajaran ekonomi dan akuntansi dengan baik.

15 Saya tetap belajar dan sering mengerjakan latihan soal akuntansi di rumah walaupun tidak disuruh guru.

16 Walaupun belum mendapatkan nilai ulangan akuntansi yang tinggi, saya tetap berusaha untuk belajar akuntansi lebih giat lagi.

17 Saya mengulang pelajaran yang sudah disampaikan guru di kelas.

18 Saya belajar rutin di rumah, tidak hanya pada saat akan ulangan atau pada saat ada PR saja.

19 Saat berhadapan dengan tugas yang berat dan menantang, saya terdorong untuk belajar lebih giat untuk meningkatkan kemampuan saya.

20 Saya memncari informasi mengenai pengetahuan akuntansi yang tidak saya mengerti kepada guru atupun melalui perpustakaan.

21 Saya ingin kuliah di jurusan akuntansi atau ekonomi. 22 Saya ingin bekerja di bidang ekonomi dan akuntansi.

23 Saya belajar karena saya memerlukan pengetahuan untuk pencapaian cita-cita.

27 Saya mengikuti pelajaran akuntansi agar mendapat kan nilai yang bagus.

28 Mendapatkan ilmu akuntansi yang maksimal merupakan tujuan saya mengikuti pelajaran akuntansi.

Page 139: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

121

29 Saya berusaha untuk belajar akuntansi dengan sebaik mungkin, agar mendapatkan pujian/ hadiah dari guru ataupun orang tua.

30 Belajar akuntansi itu penting untuk memperoleh keberhasilan di dunia pekerjaan dalam bidang akuntansi.

INSTRUMEN PENELITIAN

LINGKUNGAN KELUARGA

No Pernyataan SS S RR TS STS 1 Saya membantu orang tua dalam mencari nafkah.

2 Pendapatan/ Gaji orang tua mencukupi untuk biaya kebutuhan sekolah saya.

4 Orang tua mampu membiayai saya untuk kursus di luar sekolah.

5 Saya pernah menunggak uang bayaran (SPP) sekolah.

6 Orang tua saya memiliki pekerjaan yang bagus untuk masa depan keluarga.

7 Suasana rumah saya tenang , nyaman dan jauh dari kebisingan sehingga nyaman untuk lebih konsentrasi belajar di rumah.

8 Rumah saya rapih dan bersih. 9 Saya memiliki ruangan khusus untuk belajar di rumah.

10 Suhu udara di rumah saya yang sejuk membuat saya nyaman dan dapat berkonsentrasi belajar rumah.

12 Sirkulasi udara dan pecahayaan di rumah membuat nyaman untuk belajar.

13 Orang tua selalu mengingatkan saya untuk mengerjakan PR dan tugas sekolah.

14 Orang tua selalu mengajarkan saya materi pelajaran sekolah dan menjawab pertanyaan saya tentang pelajaran.

15 Orang tua saya akan membantu dan mengarahkan saya dalam mengatasi permasalahan belajar.

16 Orang tua saya akan marah atau menegur saya jika nilai pelajaran akuntansi saya rendah.

Page 140: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

122

17 Orang tua selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

18 Orang tua memantau perkembangan nilai pelajaran saya dengan menanyakan dan melihat hasil ulangan.

19 Sikap dan tingkah laku orang tua dapat dijadikan panutan atau teladan.

20 Orang tua selalu menyemangati dan menasihati saya untuk belajar lebih rajin.

21 Komunikasi saya dengan orang tua terjalin dengan baik.

23 Seluruh anggota keluarga saya harmonis dan saling pengertian.

24 Seluruh anggota keluarga saya membantu dengan penuh kasih sayang dalam menyelesaikan masalah.

25 Dalam keluarga terjalin hubungan yang baik antara orang tua, adik, dan kakak.

26 Keluarga kami saling menghargai antar anggota keluarga.

27 Kami terbiasa saling memuji dan menyemangati antara anggota keluarga.

28 Komunikasi saya dengan adik dan kakak terjalin dengan baik.

29 Kakak membantu saya mengerjakan PR, ataupun saya suka membatu adik mengerjakan PR.

]

Page 141: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

123

INSTRUMEN PENELITIAN

LINGKUNGAN SEKOLAH

No Pernyataan SS S RR TS STS

1 Guru memberikan materi pelajaran yang mengacu pada buku-buku sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2 Guru memberikan soal ulangan yang sesuai dengan materi yang sudah dipelajari.

5 Semua materi pelajaran tuntas dibahas tepat waktu.

6 Ruangan kelas yang bersih membuat saya nyaman belajar.

7 Gedung sekolah mempunyai struktur yang kokoh dan kuat untuk dijadikan tempat proses belajar mengajar.

9 Penerangan lampu listrik dan cahaya dari jendela ke dalam ruang kelas mencukupi kebutuhan untuk belajar.

10 Tempat beribadah, ruang unit kesehatan sekolah dan tempat berolahraga tersedia dengan baik.

11 Toilet di sekolah dalam keadaan bersih.

12 Suhu udara di ruang kelas yang sejuk membuat saya nyaman dan dapat berkonsentrasi belajar.

13 Penggunaan alat peraga dan laboratorium dapat meningkatkan pemahaman saya terhadap akuntansi.

14 Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi buku-buku yang memadai untuk menunjang kegiatan belajar.

15 Keperluan media pengajaran seperti OHP tersedia di sekolah.

16 Jumlah kursi siswa di ruang kelas sesuai dengan jumlah siswa.

17 Guru menggunakan alat peraga saat mengajar.

18 Ruang laboratorium di sekolah cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar.

19 Saya akan bertanya kepada guru jika ada materi pelajaran yang tidak saya mengerti.

22 Guru suka memberikan bimbingan bagaimana cara belajar yang baik dan menyemangati saya untuk belajar lebih rajin.

23 Guru menciptakan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan.

Page 142: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

124

24 Ada kedekatan dan keakraban antara saya dengan guru-guru.

26 Agar lebih memahami pelajaran, saya suka belajar bersama teman untuk membahas/ mendiskusikan pelajaran.

28 Saya dengan teman yang lain saling membantu jika mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran.

30 Teman sekelas saya memberikan semangat belajar dan akan menegur saya jika malas belajar.

31 Saya bertanya kepada teman yang lebih paham tentang materi pelajaran yang belum saya mengerti.

32 Sekolah saya memiliki peraturan sekolah yang tetat.

34 Tata tertib yang berlaku di sekolah dilaksanakan secara tegas.

35 Di sekolah memiliki peraturan tertulis bagi para siswa yang harus diketahui.

36 Saya tidak berani melanggar peraturan sekolah.

37 Jika saya tidak mengerjakan tugas maka akan diberi hukuman oleh guru yang bersangkutan.

Page 143: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

125

Lampiran 11

Besaran Uji Reabilitas adalah :

a. Antara 0,8 sampai dengan 1 : sangat tinggi

b. Antara 0,6 sampai dengan 0,8 : tinggi

c. Antara 0,4 sampai dengan 0,6 : cukup

d. Antara 0,2 sampai dengan 0,4 : rendah

e. Antara 0 sampai dengan 0,2 : sangat rendah

Page 144: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

126

Lampiran 12

Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel X1

Page 145: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

127

Page 146: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

128

Page 147: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

129

Lampiran 13

Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel X2

Page 148: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

130

Page 149: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

131

Page 150: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

132

Lampiran 14

Data Hasil Perhitungan Angket Final Variabel Y

Page 151: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

133

Page 152: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

134

/

Page 153: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

135

Lampiran 15

Data Mentah Variabel X1, X2 dan Y

No Nama X1 X2 Y 1 LF 1 114 101 99 2 TW 1 98 100 100 3 IRP 1 98 112 95 4 NA 1 85 90 84 5 DP 1 92 104 102 6 LA 1 90 94 92 7 AK 1 98 105 100 8 MS 1` 87 109 91 9 SA 1 98 93 94

10 AWH 1 89 98 92 11 NH 1 112 112 103 12 NAS 1 132 103 83 13 ST 1 106 137 98 14 DAM 1 84 101 93 15 I 1 82 104 98 16 N 1 89 102 97 17 VA 1 94 99 92 18 DS 1 93 106 98 19 EGA 1 102 109 105 20 NF 1 100 105 102 21 NN 1 102 104 95 22 AA 1 95 108 99 23 HH 1 91 104 94 24 LSA 1 119 112 101 25 M 1 88 108 93 26 TJ 1 80 113 103 27 WR 1 98 106 93 28 DRQ 1 93 105 92 29 DS 2 82 123 109 30 VSN 2 107 114 102 31 APR 108 110 97 32 AS 2 99 120 94 33 AO 2 99 124 99 34 A 1 77 118 93 35 FIH 2 93 107 93 36 AAH 2 102 113 86 37 NFR 2 78 97 96

Page 154: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

136

38 SNR 2 94 107 90 39 SP 2 103 108 91 40 RAN 2 105 101 82 41 FR 2 90 98 88 42 NI 2 90 121 108 43 FH 2 92 115 95 44 MK 2 120 118 100 45 PVS 2 96 103 93 46 YSP 2 82 97 82 47 AI 2 91 100 84 48 FRD 2 110 107 85 49 MK 2 120 118 100 50 SF 2 105 121 94 51 RJR 2 84 123 99 52 ATM 2 86 105 87 53 WA 2 97 96 81 54 AD 2 83 106 89 55 DW 2 92 103 93 56 LR 2 104 121 109 57 VY 2 89 103 94 58 MS 2 88 106 96 59 SS 2 86 116 102 60 UNZ 2 103 111 89 61 RSR 3 74 108 93 62 ES 3 96 128 93 63 ADY 3 102 116 101 64 IWN 3 107 101 104 65 AF 3 104 119 104 66 HK 3 88 107 90 67 IS 3 89 90 83 68 SK 3 94 102 82 69 DA 3 112 110 101 70 NNF 3 92 114 95 71 FRA 3 106 117 105 72 WA 3 94 107 94 73 TDA 3 98 101 88 74 RO 3 101 107 92 75 FK 3 97 111 111 76 AOR 3 98 112 91 77 SN 3 92 105 101 78 HS 3 92 110 91

Page 155: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

137

79 SL 3 91 101 92 80 ICN 3 92 99 95 81 SMD 3 87 113 107 82 KS 3 94 115 92 83 SH 3 90 94 103 84 PP 3 101 113 95

Page 156: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

138

Lampiran 16

Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X1

Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga

n

= 84

Range = 132-74

= 58

Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 84

= 1+3,3 log 84

= 1 + 6,34

= 7,34 (dibulatkan)

= 7

Panjang Kelas Interval = Range / banyak kelas interval

= 58/7

= 8,28571429 Dibulatkan

= 9

No Interval Batas

Bawah Batas Atas

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 74 - 82 73,5 82,5 7 8% 2 83 - 91 82,5 91,5 22 26% 3 92 - 100 91,5 100,5 30 36% 4 101 - 109 100,5 109,5 17 20% 5 110 - 118 109,5 118,5 4 5% 6 119 - 127 118,5 127,5 3 4% 7 128 - 136 127,5 136,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Page 157: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

139

Lampiran 17

Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel X2

Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Sekolah

n = 84

Range = 137-90

= 47

Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 84

= 1+3,3 log 84

= 1 + 6,34

= 7,34 (dibulatkan)

= 7

Panjang Kelas Interval = Range / banyak kelas interval

= 47/7

= 6,71428571 Dibulatkan

= 7

No Interval Batas

Bawah Batas Atas

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 90 - 96 89,5 96,5 6 7% 2 97 - 103 96,5 103,5 20 24% 3 104 - 110 103,5 110,5 28 33% 4 111 - 117 110,5 117,5 17 20% 5 118 - 124 117,5 124,5 11 13% 6 125 - 131 124,5 131,5 1 1% 7 132 - 138 131,5 138,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Page 158: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

140

Lampiran 18

Perhitungan Distribusi Frekuensi Variabel Y

Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar

n

= 84

Range = 111-81

= 30

Kelas Interval (K) = 1+3,3 log n

= 1+3,3 log 84

= 1+3,3 log 84

= 1 + 6,34

= 7,34 (dibulatkan)

= 7

Panjang Kelas Interval

= Range / banyak kelas interval

= 30/7

= 4,28571429 Dibulatkan

= 5

No Interval Batas

Bawah Batas Atas

Frekuensi Absolut

Frekuensi Relatif

1 81,00 - 85,00 80,5 85,5 9 11% 2 86,00 - 90,00 85,5 90,5 8 10% 3 91,00 - 95,00 90,5 95,5 32 38% 4 96,00 - 100,00 95,5 100,5 15 18% 5 101,00 - 105,00 100,5 105,5 15 18% 6 106,00 - 110,00 105,5 110,5 4 5% 7 111,00 - 115,00 110,5 115,5 1 1%

Jumlah 84 100%

Page 159: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

141

Lampiran 19

Tabel Hasil Perhitungan Rata – Rata, Varians, dan Simpangan

Statistics

Lingk.Keluarga Lingk.Sekolah MotivasiBelajar

N Valid 84 84 84

Missing 0 0 0

Mean 95,8929 108,0238 95,1310

Median 94,0000 107,0000 94,0000

Mode 92,00a 101,00a 93,00

Std. Deviation 10,39001 8,73433 6,87370

Variance 107,952 76,289 47,248

Range 58,00 47,00 30,00

Minimum 74,00 90,00 81,00

Maximum 132,00 137,00 111,00

Sum 8055,00 9074,00 7991,00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Page 160: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

142

Lampiran 20

Tabel Perhitungan Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel Persamaan Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000 X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y

Sumber : SPSS versi 23

Nilai-nilai koefisien dapat dilihat pada table di atas, sehingga dapat

diperoleh persamaan linearnya sebagai berikut:

Y = 55,704 + 0,006X1 + 0,359X2

Page 161: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

143

Lampiran 21

Tabel Perhitungan Uji Persyaratan Analisis

a) Uji Normalitas

Tabel Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1keluarga X2sekolah Ymotivasi

N 84 84 84

Normal

Para/metersa,b

Mean 95,8929 108,0238 95,1310

Std. Deviation 10,39001 8,73433 6,87370

Most Extreme

Differences

Absolute ,096 ,084 ,091

Positive ,096 ,084 ,091

Negative -,045 -,044 -,074

Test Statistic ,096 ,084 ,091

Asymp. Sig. (2-tailed) ,053c ,200c,d ,083c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Gambar Normal Probably Plot

Page 162: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

144

Data semua variable berdistribusi normal, ini dibuktikan dengan tingkat

signifikansi X1 = 0,053 , X2 = 0,200 dan Y = 0,083 > 0,05.

b) Uji Linearitas

Uji Linearitas (X1 terhadap Y) ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Ymotiva

si *

X1keluar

ga

Between

Groups

(Combined) 1739,512 36 48,320 1,041 ,444

Linearity 47,325 1 47,325 1,019 ,318

Deviation from

Linearity 1692,187 35 48,348 1,041 ,443

Within Groups 2182,048 47 46,427 Total 3921,560 83

Nilai signifikansi antara variabel lingkungan keluarga (X1) dengan variabel

motivasi belajar (Y) adalah sebesar 0,443 (uji signifikansi > 0,05) maka terdapat

hubungan linier secara signifikan antara variabel lingkungan keluarga (X1)

dengan variabel motivasi belajar (Y).

Uji Linearitas (X2 terhadap Y) ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Ymotivasi *

X2sekolah

Between

Groups

(Combined) 1786,276 32 55,821 1,333 ,176

Linearity 825,117 1 825,117 19,707 ,000

Deviation

from Linearity 961,160 31 31,005 ,741 ,813

Within Groups 2135,283 51 41,868

Total 3921,560 83 Nilai signifikansi antara variabel lingkungan sekolah (X2) dengan variabel

motivasi belajar (Y) adalah sebesar 0,813 (uji signifikansi > 0,05) maka terdapat

hubungan linier secara signifikan antara variabel lingkungan sekolah (X2) dengan

variabel motivasi belajar (Y).

Page 163: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

145

c) Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000 X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y Nilai tolerance dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah adalah

1,51 /1,002 yang berarti lebih dari 0,1 dan VIF sebesar 1,51 / 1,002 yang

berarti kurang dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

terdapat masalah multikolinieritas.

2. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,459a ,210 ,191 6,18251 1,857

a. Predictors: (Constant), X2, X1

b. Dependent Variable: Y Nilai dL dan dU sebesar 1,58 dan 1,68. Karena nilai DU = 1,68 < DW =

1,857 < 4-du (4–1,68=2,32), maka dapat disimpulkan bahwa model ini tidak

memiliki masalah autokerelasi.

Page 164: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

146

3. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,073 5,280 ,014 ,989

X1 ,047 ,037 ,144 1,282 ,204

X2 ,004 ,044 ,010 ,088 ,930

a. Dependent Variable: abresid Dengan menggunakan Uji Glejser didapatkan hasil nilai t-statistik X1 =

0,204 dan X2 = 0,929 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model

regresi tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

Page 165: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

147

Lampiran 22

Tabel Perhitungan Uji Hipotesis

a) Uji Korelasi Ganda

Tabel Uji Korelasi Ganda Correlations

X1 X2 Y

X1 Pearson Correlation 1 ,219* ,110

Sig. (2-tailed) ,045 ,320

N 84 84 84

X2 Pearson Correlation ,219* 1 ,459**

Sig. (2-tailed) ,045 ,000

N 84 84 84

Y Pearson Correlation ,110 ,459** 1

Sig. (2-tailed) ,320 ,000 N 84 84 84

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Nilai ryx1x2 = 0,459

b) Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama

Tabel Uji Koefisien Korelasi secara bersama-sama ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 825,463 2 412,732 10,798 ,000b

Residual 3096,096 81 38,223 Total 3921,560 83

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Fhitung = 10,798 > Ftable (signifikansi 0,05) = 3,11 .

Page 166: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

148

c) Uji Koefisien Korelasi secara parsial (Uji t)

Tabel Uji Keofisien Korelasi Parsial Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 55,704 9,562 5,826 ,000 X1 ,006 ,067 ,010 ,095 ,924 ,952 1,051

X2 ,359 ,080 ,457 4,512 ,000 ,952 1,051

a. Dependent Variable: Y

Pengujian X1 (lingkungan keluarga)

Tabel Uji Korelasi Parsial antara X1 terhadap Y apabila X2 tetap

Sumber : SPSS versi 23

Uji t dapat dilihat dalam tabel di atas, diperoleh hasil Ryx1.x2 = 0,11dan

thitung = 0,095 serta ttable = 1,66. Dapat diketahui bahwa thitung = 0,095 <

ttable = 1,66 .

Correlations

Control Variables X1 Y

X2 X1 Correlation 1,000 ,011

Significance (2-tailed) . ,924

Df 0 81

Y Correlation ,011 1,000

Significance (2-tailed) ,924 .

Df 81 0

Page 167: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

149

Pengujian X2 (lingkungan sekolah)

Tabel Uji Korelasi Parsial antara X2 terhadap Y apabila X1 tetap Correlations

Control Variables X2 Y

X1 X2 Correlation 1,000 ,448

Significance (2-tailed) . ,000

Df 0 81

Y Correlation ,448 1,000

Significance (2-tailed) ,000 .

df 81 0

Sumber : SPSS versi 23

Uji t dapat dilihat dalam tabel di atas, diperoleh hasil Ryx2.x1 = 0,448

dan thitung = 4,512 serta ttable = 1,66. Dapat diketahui bahwa thitung = 4,512 >

ttable = 1,66 .

d) Uji Koefisien Determinasi

Tabel Uji Keofisien Determinasi Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,459a ,210 ,191 6,18251

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Nilai R² = 0,2104 = 21,04% .

Page 168: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

150

Lampiran 23

Tabel Isaac dan Michael

Page 169: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

151

Lampiran 24

Tabel Liliefors

Page 170: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

152

Lampiran 25

Tabel F

Page 171: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

153

Lampiran 26

Tabel t

Page 172: PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN ...repository.unj.ac.id/2073/1/skripsi meita 1.pdfPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI

154

RIWAYAT HIDUP

Meita Suci Ramadhani, dilahirkan di kota Cianjur pada

tanggal 6 Mei 1987 dari ayah yang bernama Cuhaya

Maman dan ibu bernama Cucu Romlah. Penulis

merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara. Penulis saat

ini tinggal di Pondok Maharta G10/25, Pondok Aren,

Tangerang Selatan.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 03 Tangerang dan

lulus pada tahun 1999, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3

Tangerang dan lulus pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan di SMA

Negeri 3 Tangerang dan lulus pada tahun 2005. Setelah tamat dari SMA pada

tahun 2015 penulis mulai mengikuti program Diploma 3 Akuntansi di Politeknik

Negeri Jakarta sampai dengan tahun 2008. Kemudian pada tahun 2011 sebelas

melanjutkan kuliah Alih Program S-1 Pendidikan Akuntansi di Universitas Negeri

Jakarta sampai dengan tahun 2016.

Pada tahun 2009 penulis bekerja di PT. Chakraprima Gitanusa selama dua tahun

sebagai Staf Akunting. Kemudian pada tahun 2011 bekerja sebagai tutor

Akuntansi di Lembaga Kursus Binus Center Bintaro Selama 1 tahun. Selanjutnya

pada tahun 2012 bekerja di PT. O Five Multimedia sebagai Sales Executive

selama satu tahun. Dan pada tahun 2013 penulis memulai karir sebagai guru

matematika di MTs Nurul Hikmah dan guru privat di ANTS.