Page 1
PENGARUH LAYANAN ORIENTASI DALAM BIMBINGAN PRIBADITERHADAP SIKAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII
MTs SYAHID DORO PEKALONGANTAHUN PELAJARAN 2010/2011
RIPSI
KUSNANDAR
NPM. 06110304
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
SKRIPSI
Page 2
PENGARUH LAYANAN ORIENTASI DALAM BIMBINGAN PRIBADITERHADAP SIKAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII
MTs SYAHID DORO PEKALONGANTAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan
Program Sarjana Pendidkan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
KUSNANDAR
NPM. 06110304
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
i
Page 3
SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN ORIENTASI DALAM BIMBINGAN PRIBADITERHADAP SIKAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII
MTs SYAHID DORO PEKALONGANTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dibuat dan dipersembahkan oleh:Kusnandar
NPM. 06110304
Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankandi hadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi pada 25 Februari 2011
Pembimbing I, Pembimbing II,
Drs. Agus Suharno, M.Si. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh, M.Pd.NPP. 936501088....... NIP. 19430227 198103 1 001
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
ii
Page 4
SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN ORIENTASI DALAM BIMBINGAN PRIBADITERHADAP SIKAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VII
MTs SYAHID DORO PEKALONGANTAHUN PELAJARAN 2010/2011
Dibuat dan dipersembahkan oleh:Kusnandar
NPM. 06110304
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Sidang Penguji SkripsiPada hari Jumat tanggal 25 Februari 2011..
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Dewan Penguji,
Ketua, Sekretaris,
Drs. Agus Suharno, M.Si. Dra. M.Th. Retnaningdyastuti, M.Pd.NPP. 936501088 NIP 130936822 .......
Penguji Tanda Tangan
1. Drs. Agus Suharno, M.Si. (..............................................)NPP. 936501088.......
2. Prof. Dr. A.Y. SoegengYsh, M.Pd. (..............................................)NIP. 19430227 198103 1 001
3. Heri Saptadi Ismanto, S.Pd., M.Pd (..............................................)NPP. 106701254
IKIP PGRI SEMARANGFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN2010/2011
iii
Page 5
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
1. Keberhasilan akan teras bermakna kalau dilalui dengan perjuangan.
2. Katakanlah sesuatu yang sejujurnya walaupun akan terasa menyakitkan.
3. Ukirlah kebaikan orang lain di bongkahan logam yang keras, sehingga kamu
akan selalu mengingatnya.
4. Raihlah cita-citamu setinggi bintang di angkasa.
PERSEMBAHAN:
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Orangtua tercinta.
2. Istriku tercinta.
3. Kakak dan adik.
4. Segenap dewan guru MTs Syahid
Doro.
5. Teman-teman mahasiswa
iv
Page 6
PRAKATA
Puja dan puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah yang telah memberikan banyak
kenikmatan kepada umat-Nya juga kepada diri penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini penulis beri judul
“Pengaruh Layanan Orientasi dalam Bimbingan Pribadi terhadap Sikap
Kepercayaan Diri Siswa Kelas VII MTs Syahid Doro Pekalongan Tahun Pelajaran
2010/2011.
Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan dan
dukungan dari beberapa pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penghargaan dan
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang turut membantu
yaitu kepada:
1. H. Muhdi, S.H, M.Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang.
2. Drs. Agus Suharno, M.Si, selaku Dekan FIP IKIP PGRI Semarang serta
Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
3. Prof. Dr. A.Y. Soegeng Ysh M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Kepala Sekolah MTs Syahid Doro yakni Nur Izah yang berkenan memberikan
ijin penelitian kepada penulis untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh
layanan orientasi terhadap sikap kepercayaan diri di MTs Syahid Doro.
v
Page 7
5. Juga, kepada teman-teman mahasiswa IKIP PGRI Semarang yang telah ikut
membantu dalam penyusunan skripsi ini, serta kepada semua pihak yang telah
membantu.
Semoga amal kebaikan dari Bapak dan Ibu, saudara-saudari serta teman-
teman semua dapat diterima Allah SWT dan mendapat balasan yang layak.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi diri
penulis sendiri maupun bagi pembaca yang budiman.
Semarang, 25 Februari 2011
Penulis
vi
Page 8
ABSTRAK
KUSNANDAR. 2011. Pengaruh Layanan Orientasi dalam BimbinganPribadi terhadap Sikap Kepercayaan Diri Siswa Kelas VII MTs Syahid DoroPekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi.
Permasalahan dalam penelitian ini yang pertama masih banyak siswa yangmengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah. Hal inidirasakan menjadi momok yang menakutkan bagi peserta didik. Kedua, belum adaguru BK di MTs Syahid yang sesuai dengan kependidikannya. Padahal guru BKmerupakan mitra bagi para peserta didik dalam membantu permasalahan persertadidik itu sendiri. Ketiga, hampir sebagian siswa baru itu mengalami kurangnyasikap kepercayaan diri.
Perumusan masalah penelitian yaitu: “adakah pengaruh layanan orientasidalam bimbingan pribadi terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTsSyahid Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011?”.Berkaitandengan permasalahan di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan tujuanuntuk mengetahui pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi terhadapsikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro Kabupaten PekalonganTahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan berikutnya adalah untuk menguji hipotesis.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII dengan jumlah 135. Sampelpenelitian diambil menggunakan teknik purposive proportional random sampling.Besar sampel penelitian yang diambil adalah 40. Metode penelitian yang dipakaiadalah eksperimen sungguhan dengan desain randomized control group pretest-posttest. Metode pengumpulan datanya adalah skala psikologis kepercayaan diri.
Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan menggunakan uji-t makadiperoleh selisih mean hasil tes akhir skala psikologis kepercayaan diri yangdiperoleh kelompok eksperimen (E) setelah diberikan layanan orientasi dalambimbingan pribadi lebih baik dari kelompok kontrol (K) yang tidak diberi layananorientasi dalam bimbingan pribadi. Nilai rata-rata (mean) yang diperoleh kelompokeksperimen (E) sebesar 115,05 sedangkan rata-rata (mean) kelompok kontrol (K)sebesar 112,9. Selisih rata-rata nilai (mean) posttest antara kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol sebesar 2,15. Dari hasil uji-t diperoleh t hitung 2,812.Berdasarkan perhitungan tersebut pada traraf kepercayaan α = 5% dengan dk = 20+ 20 – 2 = 38 diperoleh t tabel = 1,686. Karena t tabel (1,686) < t hitung (2,812), makahipotesis yang diajukan yaitu “ada pengaruh layanan orientasi dalam bimbinganindividu terhadap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro” signifikandan dapat diterima. Dari hasil itu diketahui pula bahwa kelompok eksperimen lebihbaik daripada kelompok kontrol.
Kesimpulan yang dapat penulis berikan dari hasil penelitian adalah adapengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi terhadap sikap kepercayaandiri. Saran yang penulis berikan bagi sekolah dan guru pembimbing, hendaknyameningkatkan pelayanan bimbingan konseling untuk mengoptimalkan programbimbingan sekaligus sikap kepercayaan diri siswa yang salah satunya dapatdilakukan dengan pemberian layanan orientasi dengan memperhatikan pengaturanrencana dan waktu yang baik. Bagi para orangtua agar lebih intensif dalam prosespengawasan dan memberikan bimbingan terhadap anaknya sehingga anak dapatlebih mandiri dalam bertindak dan bersikap.
vii
Page 9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL …………………………………………………...... i
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………...... ii
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………….. iv
PRAKATA ……………………………………………………………...... v
ABSTRAK ……………………………………………………………...... vii
DAFTAR ISI …………………………………………………………....... viii
DAFTAR TABEL ………..………………………………………….......... x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….......... xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah ……………..……………………….. 8
C. Pembatasan Masalah …………….……………………….. 9
D. Perumusan Masalah ………………………………………. 10
E. Keaslian Penulisan
F. Definisi Operasional Variabel …..………………………… 10
G. Tujuan Penelitian ………………………………………... 12
H. Manfaat Penelitian ………………………………………. 12
I. Sistematika Penulisan …………………………………… 13
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori tentang Kepercayaan Diri …………………… 14
1. Pengertian kepercayaan diri ………………………….. 14
2. Gejala-gejala kurang kepercayaan diri ………………. 15
3. Ciri-ciri orang kurang percaya diri …………………… 16
B. Kajian Teori Layanan Orientasi dalam Bimbingan Pribadi .. 17
viii
Page 10
Halaman
1. Pengertian layanan orientasi ………………………….. 17
2. Tujuan dan fungsi layanan orientasi ………………….. 20
3. Materi kegiatan layanan orientasi ……………………… 21
4. Pengertian bimbingan pribadi …………………………. 21
C. Kerangka Berpikir ………………………………………. 24
D. Pengajuan Hipotesis …………………………………….. 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….. 26
B. Populasi Penelitian ……………………………………….. 26
C. Sampel dan Sampling Penelitian ………………………… 27
D. Metode Penelitian ………………………………………. 28
E. Instrumen Penelitian ……………………………………… 29
1. Uji validitas …………………………………………… 30
2. Uji reliabilitas …………………………………………. 34
F. Rancangan Penelitian……………………………………….. 37
G. Prosedur Penelitian …………………………………….. 38
H. Teknik Analisis Data……………………………………….. 38
I. Hipotesis Statistik ………………………………………… 39
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ……………………………………………. 40
B. Hasil Analisis Data ………………………………………. .. 46
C. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………… 49
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ………………………………………………… 52
B. Saran-saran ……………………………………………… 52
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 55
ix
Page 11
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman
3.1 Jumlah Populasi Penelitian ………………………………………….. 27
3.2 Rancangan Pengambilan Sampel Penelitian ……………………….. 28
3.3 Kisi-Kisi Instrumen Skala Psikologis Kepercayaan Diri ……………. 30
3.4 Nilai Uji Coba Instrumen Penelitian ……………………………….. 32
3.5 Persiapan Uji Validitas Butir Skala Kepercayaan Diri………………. 33
3.6 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Skala Kepercayaan Diri ………….. 34
3.7 Persiapan Uji Reliabilitas Belah Dua Awal-Akhir Rulon……………. 35
3.8 Interpretasi Hasil Hitung Korelasi ………………………………… 37
5.1 Deskripsi Nilai Tes Skala Kepercayaan Diri ……………………… 41
5.2 Data Nilai Hasil Tes Awal Kelompok Kontrol …………………… 41
5.3 Data Nilai Hasil Tes Awal Kelompok Eksperimen ……………… 42
5.4 Data Nilai Hasil Tes Akhir Kelompok Kontrol …………………… 44
5.5 Data Nilai Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen ……………… 45
5.6 Data Selisih Nilai Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Antara Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen…………………………………. 47
5.7 Persiapan Uji-t ……………………………………………………… 48
x
Page 12
DAFTAR GAMBAR
Gambar: Halaman
1. Rancangan Penelitian ………………………………………….. 37
xi
Page 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Halaman
1. Daftar Peserta Uji Coba Instrumen Penelitian ……………………… 57
2. Sampel Penelitian Kelompok Eksperimen & Kelompok Kontrol …… 58
3. Instrumen Penelitian …………………………….………………….. 59
4. Tabulasi Data Uji Validitas Skala Psikologis Kepercayaan Diri …… 65
5. Perhitungan Uji Validitas ……………………………………………. 70
6. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas …………………………………… 75
7. Uji Reliabilitas Belah Dua Ganjil-Genap Spearman-Brwon ……… 76
8. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan Diri
Kelompok Kontrol
…………………………………………………………. 77
9. Data Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Skala Kepercayaan Diri
Kelompok Kontrol
…………………………………………………………. 78
10. Data Selisih Nilai Hasil Tes Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok
Eksperimen ……………………………………………….. 79
11. Hasil Uji Beda (Uji-t) Skala Kepercayaan Diri Antara Kelompok
Kontrol dan Kelompok Eksperimen………………………………….. 80
12. Tabel Korelasi Hitung Product Moment……………………………… 81
13. Tabel Kritis Uji-t……………………………………………………… 82
14. Surat Permohonan Ijin Penelitian ……………………………………. 99
15. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian …………………………. 101
16. Satuan Layanan Bimbingan Pribadi-Sosial…………………………… 102
xii
Page 14
27
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Situasi di Indonesia pada dewasa ini sedemikian rupa hingga kebutuhan
anak dan anak muda untuk bersekolah begitu besarnya hingga sekolah-sekolah
yang ada tidak dapat menampungnya lagi. Seleksi menjadi begitu ketat hingga
anak-anak yang tidak tergolong bodoh tetapi juga tidak sangat pintar terpaksa
tidak bisa melanjutkan sekolahnya. Karena kesempatan kerja juga tidak banyak
maka akhirnya banyak remaja tidak menentu nasibnya.
Masalah yang dapat dilontarkan adalah apakah sekolah juga mempunyai
fungsi pembentukan watak yang sesuai dengan perkembangan kepribadian
perkembangan dengan kepribadian remaja. Dengan lain perkataan: sumbangan
apa yang diberikan oleh sekolah kepada pemenuhan tugas-tugas perkembangan
remaja serta terhadap emansipasinya. Bantuan apa yang diberikan oleh sekolah
terhadap penerimaan fisik remaja, seksualitas serta peran jenisnya. Bantuan apa
yang diberikan pada remaja pada saat remaja melepaskan secara emosional dari
orang tua, pada saat mempersiapkan diri untuk ekonomis mandiri, mencari
pekerjaan, membuat hubungan baik dengn teman-teman sebaya. Juga bantuan apa
yang diberikan sekolah pada remaja dalam mencari pengisian waktu luang yang
baik, dalam mengembangkan kemampuan kreatifnya.
Setiap orang baik anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua dalam
menjalani kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangannya, mengalami
dan menghadapi berbagai hal dalam memasuki lingkungan baru, misalnya daerah
1
Page 15
27
2
baru, sekolah baru, kelas baru, lingkungan kerja baru, rumah baru dan lain
sebaginya, merupakan peristiwa penting. Keakuratan dan kelengkapan
pemahaman akan menimbulkan persepsi dan sikap memadai yang mendorong ke
arah adaptasi secara tepat.
Demikian juga halnya ketika seseorang hendak atau menginginkan berada
pada situasi yang baru. Terlebih dahulu mereka perlu memahami apa dan
bagaimana keadaan lingkungan yang baru tersebut. Proses adaptasi dan
perencanaan kegiatan yang bersifat konstruktif dilakukan untuk lebih baik lagi
dalam memasuki atau berhubungan dengan suasana baru itu.
Ketidakmampuan anak atau remaja menyesuaikan diri dengan teman-
temannya atau lingkungan dimana dia berada. Maka semakin banyak jumlah anak
tertinggal perkembangan sosialnya dan akan berakibat pada perkembangan
menuju arah dewasa nanti. Jika remaja tidak mampu menyelesaikan masalah yang
sedang dihadapi bahkan muncul masalah baru, pertanda bahwa remaja tersebut
sedang terganggu perkembangan sosialnya, sehingga akan berpengaruh terhadap
kepercayaan dirinya terhadap lingkungan.
Pada pendidikan formal di sekolah banyak faktor yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan, sesama teman dan
suasan baru yang sebelumnya belum dialami siswa baik yang satu dengan yang
lain yang mempunyai tingkat adaptasi yang berbeda. Kemampuan siswa dalam
proses belajar mengajar dan mengenal lingkungannya. Siswa yang berhasil dalam
proses adaptasi dan mempunyai tingkat sikap keperayaan diri yang tinggi akan
membantu siswa dalam menentukan keberhasilannya dalam proses belajar
Page 16
27
3
mengajar. Hal ini disebabkan karena siswa merasa mudah untuk berinteraksi
dengan lingkungan. Kegiatan belajar mengajar mewujudkan ada sebagian siswa
kurang berhasil dalam melakukan proses beradaptasi dengan lingkungannya, hal
ini ditunjukkan dengan adanya siswa yang belum bisa melaksanakan tata tertib
sekolah, menggunakan fasilitas sekolah berinteraksi dengan teman dan
sebagainya.
Kompleksnya masalah masalah yang dihadapi siswa dewasa ini, ternyata
tidak cukup ditangani melalui proses belajar mengajar saja, melainkan menuntut
adanya layanan khusus yang tidak dapat dilakukan melalui jalur pengajaran, yakni
layanan bimbingan dan konseling. Banyak orang tampaknya dilahirkan dengan
kepercayaan diri yang rendah, tetapi keadaan ini sering diperburuk oleh semacam
kemalangan. Dalam gejala perhatian, organ-organ kita baik jasmani maupun
rohani yang diperlukan untuk menerima objek bekerja dengan sungguh-sungguh
dalam memperhatikan sesuatu, organ-organ kita menjadi giat menyesuaikan diri
antara subjek dan obyek. Kepercayaan diri tidak selalu sama. Pada saat yang
berbeda, kita merasa yakin atau mungkin tidak; ada situasi dimana kita merasa
yakin dan situasi di mana kita titdak demikian. Kepercayaan diri mungkin sukar
dipahami. Kepercayaan diri dapat ditingkatkan. Kita dapat belajar meningkatkan
kepercayaan diri.
Pendidikan yang bermutu menuntut guru atau pendidik untuk mengamati
perkembangan individu dan mampu menyusun sistem pendidikan sesuai dengan
perkembangan tersebut. Dalam pengertian ini berarti proses pendidikan
merupakan penciptaan sikap kepercayaan diri siswa dengan nilai-nilai yang
Page 17
27
4
diharuskan oleh lingkungan menurut perkembangan dan spiritual individu.
Keberhasilan proses ini sangat tergantung pada cara kerja dan metode yang
digunakan pendidik dalam penyesuaian tersebut. Para pendidik sangat
berpengaruh dalam menentukan dan menanamkan sikap kepercayaan diri siswa
dengan lingkungannya.
Pada pendidikan formal di sekolah banyak faktor yang mempengaruhi
kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan lingkungan, sesama teman dan
suasan baru yang sebelumnya belum dialami siswa baik yang satu dengan yang
lain yang mempunyai tingkat adaptasi yang berbeda. Kemampuan siswa dalam
proses belajar mengajar dan mengenal lingkungannya. Siswa yang berhasil dalam
proses adaptasi dan mempunyai tingkat sikap keperayaan diri yang tinggi akan
membantu siswa dalam menentukan keberhasilannya dalam proses belajar
mengajar.
Hal ini disebabkan karena siswa merasa mudah untuk berinteraksi dengan
lingkungan. Kegiatan belajar mengajar mewujudkan ada sebagian siswa kurang
berhasil dalam melakukan proses beradaptasi dengan lingkungannya, hal ini
ditunjukkan dengan adanya siswa yang belum bisa melaksanakan tata tertib
sekolah, menggunakan fasilitas sekolah berinteraksi dengan teman dan
sebagainya. Tanpa program-program orientasi, periode adaptasi diri untuk
sebagian besar siswa berlangsung kira-kira tiga sampai empat bulan. Ada
beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yaitu, program orientasi yang
efektif mempercepat proses adaptasi dan juga memberikan kemudahan untuk
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, murid-murid yang
Page 18
27
5
mengalami masalah penyesuaian diri ternyata kurang berhasil di sekolah dan
anak-anak dari kelas sosio ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih
lama untuk menyesuaikan diri pada anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang
lebih tinggi.
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik untuk mempermudah dan memperlancar
berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu (Prayitno, 1998: 35).
Individu yang baru memasuki lingkungan baru perlu segera dan secepat mungkin
memahami lingkungan baru dan secepat mungkin memahami lingkungan baru,
seperti keadaan lingkungan fisik, materi dan kondisi kegiatan, peraturan dan
berbagai ketentuan lainnya jenis-jenis personal yang ada, tugas masing-masing
dan saling hubungan diantara mereka.
Hasil yang diharapkan dari layanan orientasi adalah dapat tumbuh
kembangnya sikap kepercayaan diri siswa terhadap kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa. Demikian juga
orang tua siswa, dengan memahami kondisi, situasi dan tuntutan sekolah anaknya
akan dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi keberhasilan belajar
anaknya.
Setidaknya ada empat layanan orientasi bimbingan dan konseling pada
anak didik, yaitu: pertama, layanan orientasi dalam bidang bimbingan pribadi.
Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam menemukan dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
mantap, tangguh, mandiri serta sehat jasmani dan rohani. Kedua, layanan orientasi
Page 19
27
6
dalam bimbingan sosial. Pada layanan ini membantu siswa dalam mengenal dan
berhubungan dengan lingkungan sosialnya (dirumah, sekolah dan lingkungan
masyarakat yang lebih luas) yang dilandasi oleh kesadaran norma, tata krama,
budi pekerti luhur dan bertanggung jawab. Ketiga, layanan orientasi dalam bidang
bimbingan belajar. Layanan yang satu ini diharapkan siswa terbantu dalam
mengembangkan sikap dan kebisaaan belajar yang baik untuk dapat menguasai
pelajaran disekolah dan ketrampilan serta mempersiapkannya, melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Keempat, layanan orientasi dalam bidang
karier. Tujuannya adalah membantu siswa dalam mengembangkan perencaan
masa depan kariernya, sesuai dengan potensi bakat, minat dan kemampuan-
kemampuannya.
Secara umum kegiatan konseling sebagai kegiatan bantuan yang diabdikan
bagi peningkatan harkat dan martabat kemanusiaan dengan cara menfasilitasi
perkembangan individu atau kelompok individu sesuai dengan kekuatan,
kemampuan potensial dan aktual serta peluang-peluang yang dimilikinya, dan
membantu mengatasi kelemahan dan hambantan serta kendala yang dihadapi
dalam perkembangan dirinya. Guru BK dalam proses tersebut sebagai perencana
program, fasilitator demi tercapainya tujuan. Konseling untuk sepanjang semua
dan konseling sepanjang hayat menjadi sangat relevan dan sangat diperlukan
dalam penyelenggaraan pendidikan dan peningkatan kondisi kehidupan
masyarakat yang mendunia, terutama di lingkungan sekolah-sekolah.
MTs Syarif Hidayatullah (Syahid) merupakan lembaga pendidikan
dibawah LP Ma’arif NU yang bertempat di Doro. Siswa-siswi MTs Syahid
Page 20
27
7
sebagian besar berasal dari sekitar kecamatan Doro. Mereka yang bersekolah di
MTs Syahid kebanyakan berasal dari kalangan ekonomi menengah kebawah. MTs
Syahid Doro dirintis dan didirikan oleh pengurus MWC Doro. Tujuan utama
didirikannya sekolah tersebut adalah untuk meningkatkan pendidikan
dilingkungan kecamatan Doro, terutama pendidikan agama islam. Diharapkan
lembaga pendidikan MTs Syahid Doro dapat menciptakan lulusan-lulusan yang
mempunyai prestasi baik dan mempunyai akhlak yang baik. Siswa MTs Syahid
mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu 5 tahun ini.
Kalau dilihat dari sarana prasarana dan mutu pendidikan, sekolah ini tidak
kalah jauh dengan sekolah negeri yang berada di sekitar kecamatan Doro. Dari
segi profesionalisme para pengajar dan pegawainya, MTs Syahid Doro sudah
tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari segi sarana prasarana, outpun lulusannya
dan prestasi yang diraih baik akademik maupun non akademik.
Untuk meningkatkan prestasi belajar, maka perlu adanya layanan orientasi
yang bertujuan untuk mengenalkan siswa dengan lingkungan sekitarnya, baik
teman-temannya, guru-gurunya, proses belajar mengajarnya, sarana prasarananya
dan lain sebagainya. Kadang peranan guru BK di sekolah-sekolah ini dipandang
sebelah mata. Guru BK dianggap sebagai guru sampingan saja yang
keberadaannya kurang penting.
Apabila seorang guru Pembimbing benar-benar bisa melaksanakan
tugasnya sesuai disiplin ilmunya, sebenarnya banyak tugas yang harus dikerjakan
oleh guru BK tersebut. Kadang guru Pembimbing ini kerjanya hanya mengatasi
siswa yang bermasalah saja. Bimbingan dalam sekolah sebenarnya mutlak
Page 21
27
8
diperlukan bagi siswa. Apalagi dalam pemberian berbagai layanan dalam
bimbingan, tidak terkecuali layanan orientasi dalam bimbingan pribadi, sangat
diperlukan bagi siswa agar mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan yang
serba baru. Hal ini dilakukan agar siswa dapat memahami secara betul tugas dan
kewajibannya sebagai seorang siswa dan siswa tersebut diharapkan dapat
mengenal lingkungannya dengan baik, sehingga akan memacu prestasinya
disekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasi
beberapa masalah yang muncul di lingkungan sekolah yang dialami oleh peserta
didik. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang mempengaruhi permasalahan
tersebut. Permasalahan-permasalahan yang mucul berdasarkan latar belakang
diatas antara lain; Permasalahan yang pertama masih banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri atau proses adaptasi dengan
lingkungan sekolah. Hal ini dirasakan menjadi momok yang menakutkan bagi
peserta didik yang baru.
Permasalahan yang kedua adalah belum adanya guru BK dalam
lingkungan sekolah MTs Syahid yang sesuai dengan kependidikannya. Padahal
guru BK merupakan mitra bagi para peserta didik dalam membantu permasalahan
perserta didik itu sendiri. Agar peserta didik bisa lebih mandiri dalam mengatasi
masalahnya baik masalah pribadi, sosial, belajar maupun masalah kariernya.
Permasalahan yang ketiga yaitu hampir sebagian siswa baru itu mengalami
kurangnya sikap kepercayaan diri. Kepercayaan diri sangat diperlukan dalam
Page 22
27
9
menunjang keberhasilan prestasi belajarnya. Tanpa adanya kepercayaan diri
peserta didik tidak akan mampu berperestasi secara optimal. Demikian beberapa
diantara permasalahan yang dapat penulis paparkan berdasarkan latar belakang
masalah di atas.
C. Pembatasan Masalah
Banyak siswa kelas VII MTs Syahid Doro mengalami kurang percaya diri,
apalagi siswa kelas VII yang termasuk siswa baru. Bagi siswa yang berasal dari
kalangan ekonomi lemah akan berperngaruh pada proses adaptasi dan
penyesuaian dengan teman-teman yang berasal dari keluarga yang berstatus
ekonomi dan sosial menengah ke atas.
Kepercayaan diri dapat dikembangkan di berbagai lingkungan. Di sekolah,
kepercayaan diri dapat dikembangkan oleh guru dengan memupuk keberanian
untuk bertanya, belajar berpidato, mengerjakan soal di kelas dan lain-lain. Juga
dapat dipupuk dengan kemampuan dan pengalaman, berpikir yang realistis,
pengendalian diri dan berpikir positif. Di keluarga maupun di masyarakat cara
menumbuhkan kepercayaan diri tentulah berbeda dengan di sekolah.
Sementara itu bimbingan konseling memiliki beberapa bidang dan
beberapa jenis layanan yang dapat dipakai untuk mengembangkan kepercayaan
diri. Dalam penelitian ini peneliti menerapkan layanan orientasi dalam bimbingan
pribadi untuk meningkatkan kepercayaan diri. Adapun kepercayaan diri yang
diteliti dibatasi pada aspek memupuk kemampuan dan pengalaman, berpikir
realistis, pengendalian diri dan berpikir positif. Sehingga pembatasan masalahnya
adalah pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan individu terhadap sikap
Page 23
27
10
kepercayaan diri siswa kelas VII di MTs Syahdi Doro pada Tahun Pelajaran
2010/2011.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah layanan
orientasi dalam bimbingan individu terhadap sikap kepercayaan diri. Sehingga
rumusan masalah penelitian ini yaitu: “Adakah pengaruh layanan orientasi dalam
bimbingan pribai terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid
Doro Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”?.
E. Keaslian Penulisan
Hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pelaksanaannya selalu
mengikuti prosedur ilmiah dan menjaga keobyektivitasan data. Selain itu
penelitian tersebut bukan merupakan jiplakan ataupun saduran dari hasil karya
orang lain, baik berupa hasil penelitian maupun dalam bentuk buku yang telah
diterbitkan.
Dalam hal ini, penulis menjamin bahwa penelitan ini bukan merupakan
jiplakan ataupun saduran sebagaimana yang dimaksud di atas. Data-datanya
merupakan data asli, bukan hasil rekayasa ataupun manipulasi data yang semata-
mata untuk membuktikan hipotesis.
Page 24
27
11
F. Definisi Operasional Variabel
1. Sikap kepercayaan diri
Sikap kepercayaan diri adalah nilai yang didapat dari tes awal dan tes akhir skala
sikap kepercayaan diri di mana dalam skala tersebut terdapat 4 indikator yang
diangkakan dan terdiri dari 40 butir soal dalam bentuk soal positif dan negatif.
Tiap-tiap nomor soal dari skala psikologis mengandung skor yakni 1 (satu)
sampai 4 (empat). Cara menghitung nilai sikap kepercayaan diri dengan
menjumlahkan skor yang didapat dari tiap nomor soal. Indikator skala psikologis
sikap kepercayaan diri yang diangkakan meliputi kemampuan dan pengalaman,
berpikir realistis, pengendalian diri dan berpikir positif.
2. Layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
Layanan orientasi dalam bimbingan pribadi adalah suatu tindakan layanan oleh
peneliti dalam bentuk bimbingan klasikal yang diberikan kepada 40 siswa yang
terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Masing-masing kelompok tersebut terdiri dari 20 anak dari populasi sebanyak 135
siswa melalui cara pemberian informasi dan pemahaman tentang sikap
kepercayaan diri. Layanan orientasi ini dilaksanakan sebanyak 8 kali yang
dilaksanakan mulai 2 Agustus sampai 21 Oktober 2010.
Sebelum melakukan layanan orientasi ini penulis mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan layanan orientasi ini. Kegiatan yang
dilakukan antara lain; menyiapkan materi yang akan diberikan, mengumpulkan
siswa yang akan dijadikan obyek penelitian, menyiapkan tempat sebagai
Page 25
27
12
pelaksanaan program layanan, menyiapkan alat tulis, dan lain sebagainya. Dalam
kegiatan layanan ini tidak hanya menggunakan model ceramah, akan tetapi juga
siswa diberikan waktu untuk sesi tanya jawab. Hal ini bertujuan agar siswa ikut
aktif dalam mengasah kemampuan dan pengalaman yang dimiliki, sehingga
kegiatan layanan orientasi ini akan berjalan lebih hidup dan menarik.
G. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan penelitan di atas maka penulis mengadakan
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh layanan orientasi dalam
bimbingan individu terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid
Doro Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan berikutnya
adalah untuk menguji hipotesis.
H. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terdiri dari manfaat teoretis dan manfaat praktis.
Manfaat teoretis untuk mengembangkan dan menambah khasanah ilmu
pengetahuan dalam psikologi dan bimbingan konseling, khususnya tentang
pengaruh guru pembimbing dalam layanan orientasi terhadap penyesuaian diri
siswa.
Manfaat praktis, bagi guru pembimbing, dengan adanya penelitian ini
diharapkan guru pembimbing dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi
siswanya. Agar guru pembimbing dapat meningkatkan peranannya dalam
memberikan layanan orientasi kepada siswanya.
Page 26
27
13
Bagi guru bidang studi, dengan adanya penelitian ini diharapkan guru
bidang studi dapat membantu dalam memberikan bimbingan. Hendaknya guru
bidang studi dapat memberikan pengarahan dan motivasi kepada siswa.
Bagi siswa, dengan adanya penelitian ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan sikap kepercayaan diri terhadap lingkungannya khususnya
lingkungan sekolah. Sehingga akan memberikan dampak yang positif bagi
kemampuan dirinya untuk mengembangkan potensi dan kemampuan yang
dimilikinya secara optimal. Dengan adanya penelitian ini siswa dapat menerima
dengan baik adanya layanan orientasi.
I. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami skripsi ini, maka
sangatlah perlu dikemukakan sistematika skripsi. Adapun sistematika skripsi yang
penulis kemukakan yaitu sebagai berikut:
1. Bagian awal, berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman penegasan,
halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi,
daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
2. Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab yaitu:
Bab I Pendahuluan, pada bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, penegasan istilah, tujuan penulisan, manfaat penelitian dan
sistemtika skripsi. Bab II Kajian Teoretis, bab ini berisi tentang konsep teori
layanan orientasi, konsep teori penyesuaian diri, konsep teori pengaruh
layanan orientasi dalam membantu penyesuaian diri siswa, hipotesis. Bab III
Metode Penelitian, berisi tentang variabel penelitian, definisi operasional
Page 27
27
14
variabel, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, uji validitas dan
realibilitas dan teknik analisis data. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan,
di dalamnya memaparkan tentang langkah-langkah penelitian deskripsi hasil
pengolahan data dan pembahasan. Bab V Penutup, bab ini berisi tentang
simpulan dan saran penulis berkaitan dengan hasil penelitian.
3. Bagian akhir skripsi, terdiri dari daftar pustaka dan lampiran.
Page 28
27
15
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori tentang Kepercayaan Diri
1. Pengertian kepercayaan diri
Kepercayaan diri adalah sesuatu yang tak ternilai. Dengan memiliki rasa percaya
diri, seseorang dapat melakukan apa pun dengan keyakinan bahwa itu akan
berhasil, apabila ternyata gagal, seseorang tidak lantas putus asa, tetapi tetap
masih mempunyai semangat, tetap bersikap realistis, dan kemudian dengan
mantap mencoba lagi. Rasa percaya diri setiap orang merupakan salah satu
kekuatan jiwa yang sangat menentukan berhasil tidaknya orang tersebut dalam
mencapai berbagai tujuan hidupnya (Hambly, 2005: 3).
Seseorang akan mengatasi perasaan ketidakberdayaannya dengan berjuang
untuk mendapatkan kompetensi, penguasaan, dan kesempurnaan. Misalnya
dengan jalan mengubah kelemahan menjadi kekuatan, atau berjaya di satu bidang
sebagai kompensasi atas kekurangan di bidang lain.
Setiap orang pernah mengalami inferioritas, seperti merasa lemah, tidak
berdaya, dan rendah diri. Rendah diri merupakan salah satu gejala kurang percaya
diri. Apabila seseorang dikuasai inferioritas, maka perasaan rendah diri dapat
mengakibatkan seseorang menjadi kurang percaya diri, namun dengan dorongan
untuk mendapatkan superioritas, rasa rendah diri dapat dijadikan pendorong untuk
memperbaiki diri atau pendorong ke arah kemajuan/kesempurnaan. Sebagai
contoh, apabila siswa yang tidak naik kelas dikuasai inferioritas maka ia akan
menjadi rendah diri, takut mengemukakan pendapat, sulit bergaul, cemas
15
Page 29
27
16
menghadapi ujian dan apabila siswa melakukan kompensasi yang berlebihan
maka siswa tersebut akan menarik perhatian dengan cara yang tidak wajar,
misalnya suka membuat gaduh di kelas atau berbicara sendiri ketika guru sedang
mengajar di kelas sehingga mengganggu siswa yang lain.
Kurang percaya diri mula-mula disebabkan oleh perasaan cemas dan tidak
tenang serta perasaan-perasaan lain yang mengikutinya, seperti malas, kurang
sabar, sulit, susah, atau rendah diri. Dengan perasaan tersebut, individu menjadi
ragu akan kemampuan dan dirinya, hal inilah yang membuat seseorang tidak
merasa percaya diri (Luxori, 2004: 103). Maka dalam menjalani hidup seseorang
harus selalu mengembangkan rasa kepercayaan dirinya. Krisis kepercayaan diri
membawa kita ke dalam sebuah perjuangan hidup yang tak bergairah, kita merasa
segala sesuatu di luar jangkauan. Kurang percaya diri pada individu hanya dapat
dirasakan langsung oleh dirinya. Seseorang dapat melihat kurang percaya diri
pada individu melalui gejala-gejala yang tampak dalam tingkah lakunya.
2. Gejala-gejala kurangnya kepercayaan diri
Gejala kurang kepercayaan diri yang nampak pada siswa yang tidak naik kelas
yaitu cenderung diam, rendah diri, menyendiri, pemalu, pesimis, kurang berani
berbicara dengan orang lain, kurang dapat mengemukakan pendapat, menarik diri
dari lingkungan, kurang perhatian terhadap pekerjaan dan menyalahkan suasana
apabila ia gagal. Kadang gejala itu sangat berlebihan untuk mencapai
kesempurnaan, ditunjukkan dengan tersembunyi karena ada rasa takut
mendapatkan kritikan orang lain.
Page 30
27
17
Kurang percaya diri akan menghambat aktualisasi dalam kehidupannya,
terutama dalam melaksanakan tugas-tugas perkembanggannya dan juga akan
menimbulkan masalah-masalah lain yang terjadi dalam dirinya, sehingga pada
akhirnya mengganggu konsentrasi belajar, menghambat proses belajar di
sekolah/pencapaian prestasi pada bidang tertentu, menghambat aktualisasi dirinya
di lingkungan, membuat anak minder dan takut, bahkan dapat menarik diri dari
lingkungan sosialnya.
3. Ciri-ciri orang kurang percaya diri
Ciri-ciri orang yang tidak percaya diri antara lain mudah cemas dalam
menghadapi persoalan dengan tingkat kesulitan tertentu. Ciri yang lain adalah
memiliki kelemahan atau kekurangan dari segi mental, fisik, sosial, atau ekonomi;
gugup dan kadang-kadang bicara gagap; sering menyendiri dari kelompok yang
dianggapnya lebih dari dirinya; mudah putus asa; cenderung tergantung pada
orang lain dalam mengatasi masalah; serta sering bereaksi negatif dalam
menghadapi masalah.
Siswa yang kurang percaya diri biasanya banyak yang mengalami
kecemasan ketika menghadapi masalah dan ketika menghadapi ujian; memiliki
kelemahan dalam mengikuti pelajaran; gugup ketika harus berbicara di depan
banyak orang; sering menyendiri; rendah diri; mudah putus asa; cenderung
tergantung pada orang lain, misalnya saat mengerjakan tes selalu meminta
bantuan orang lain; timbul sikap pengecut; dan cemas dalam menghadapi berbagai
situasi, seperti cemas menghadapi lingkungan baru, menghadapi orang-orang
Page 31
27
18
yang baru dikenal, timbulnya suasana persaingan di sekolah, masuk ke lingkungan
yang ramai dan berhadapan dengan siswa lain yang status sosialnya lebih tinggi.
Berdasarkan ciri-ciri kurang percaya diri, maka layanan orientasi sangat
diperlukan agar siswa dapat mengenal lingkungannya dengan baik, sehingga
siswa tersebut dapat berprestasi. Kepercayaan diri sebagian besar berkenaan
dengan hubungan kita dengan orang lain. Diperlukan dua orang bercakap-cakap
atau mengadakan hubungan macam apa pun. Kepercayaan diri berawal dari tekad
diri sendiri, untuk melakukan segala yang kita inginkan dan kebutuhan dalam
hidup.
B. Kajian Teori tentang Layanan Orientasi dalam Bimbingan Pribadi
1. Pengertian layanan orientasi
Orientasi berarti tatapan ke depan ke arah dan tentang suatu yang baru. Hal ini
sangat penting berkenaan dengan berbagai kondisi yang ada, peristiwa yang
terjadi dan kesempatan yang terbuka dalam kehidupan setiap orang. Kondisi yang
ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatan-kesempatan baru yang terbuka tidak
boleh dibiarkan berlalu begitu saja, tanpa makna dan guna, melainkan perlu
ditangkap, ditatap, dipahami, dimaknai, disikapi, dan bahkan diberikan perlakuan
agar kondisi, peristiwa dan kesempatan itu berguna dan membawa kebahagiaan.
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orangtua) memahami
lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasukinya peserta didik di lingkungan
Page 32
27
19
yang baru itu (Sukardi, 2004: 43). Diperlukan proses adatasi yang cukup lama
bagi peserta didik untuk dapat mengenal lingkungan yang baru.
Menurut Mugiarso (2004: 54) layanan orientasi adalah layanan yang
diberikan untuk semua siswa baru dan untuk pihak-pihak lain yang memberikan
pemahaman dan penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru
dimasukinya. Hasil yang ingin dicapai dalam layanan orientasi tersebut adalah
dipermudahnya penyesuaian diri siswa terhadap pola kehidupan sosial, kegiatan
belajar dan kegiatan lain yang mendukung keberhasilan siswa.
Menurut Prayitno (1999: 2) layanan orientasi adalah layanan bimbingan
dan konsleing yang memungkinkan peserta didik (klien) memahami lingkungan
(seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan
memperlancar perannya peserta didik di lingkungan yang baru itu. Layanan
orientasi merupakan pelayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
konseli memahami lingkungan seperti sekolah yang baru dimasuki konseli, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya konseli di lingkungan yang baru
(Sukardi dan Kusmawati, 2008: 56). Dari keempat pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling
yang memungkinkan konseli memahami lingkungkan (seperti sekolah) yang baru
dimasuki konseli, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya konseli
dilingkungan yang baru agar dapat berkembang dan meningkatkan kemampuan,
potensi, prestasi, minat dan bakatnya secara optimal baik disekolah maupun
dilingkungan masyarakat.
Page 33
27
20
Tujuan khusus layanan orientasi dikaitkan dengan fungsi-fungsi konseling.
Fungsi pemahaman mendapat posisi yang paling dominan dalam layanan
orientasi. Individu memahami berbagai hal yang penting dari suasana yang baru
dijumpainya, kemudian mengolah hal-hal yang baru tersebut sehingga dapat
digunakan untuk sesuatu yang menguntungkan. Penyesuaian diri dan perencanaan
kegiatan bersifat konstruktif dilakukan untuk lebih baik lagi dalam memasuki atau
berhubungan dengan suasana baru itu. Komponen dalam layanan orientasi sebagai
berikut.
a. Konselor
Konselor merupakan ahli pelayanan konseling, penyelenggara layanan
orientasi. Konselor menyiapkan segenap keperluan untuk terselenggaranya
layanan, terutama yang menyangkut para peserta layanan, isi layanan, dan
perangkat teknis layanan. Konselor dapat dibantu oleh penyaji atau nara sumber.
b. Peserta layanan
Peserta layanan adalah orang-orang atau individu yang sedang akan berada
pada, atau memerlukan akses terhadap suasana, lingkungan dan/ atau objek-objek
yang baru. Keberadaan individu di tempat baru dan perlunya akses dengan
elemen-elemen baru itu terjadi dengan atau tanpa kemauan individu itu sendiri;
bahkan dimungkinkan ada individu yang merasa terpaksa berada di tempat baru
dan/atau harus berhubungan dengan hal-hal baru itu. Individu itu berasal dari
berbagai kalangan. Disekolah ada siswa, guru dan personil sekolah lainnya.
Page 34
27
21
c. Isi layanan
Isi layanan orientasi adalah berbagai elemen berkenaan dengan suasana,
lingkungan, dan objek-objek yang ada dan/atau terkait dengn apa yang dianggap
baru oleh individu yang bersangkutan. Dari seluruh bidang pelayanan konseling
isi layanan orientasi dapat diangkat: bidang pengembangan pribadi, bidang
pengembangan hubungan sosial, bidang pengembangan kegiatan belajar, bidang
pengembangan karier, bidang pengembangan kehidupan berkeluarga, bidang
pengembangan kehidupan keberagamaan.
Materi-materi orientasi yang mendapat penekanan untuk lingkungan
sekolah adalah: sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya, kurikulum
yang ada, penyelenggaraan pengajaran, kegiatan belajar siswa yang diharapkan,
sistem penilaian, ujian dan kenaikan kelas, fasilitas dan sumber belajar yang ada
(seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang praktek), fasilitas
penunjang (sarana olahraga dan rekreasi, pelayanan kesehatan, pelayanan
bimbingan dan konseling, kafetaria, dan tata usaha), staf pengajar dan tata usaha,
hak dan kewajiban siswa, organisasi siswa, organisasi orang tua siswa (Sukardi
dan Kusmawati, 2008: 57).
2. Tujuan dan fungsi layanan orientasi
Layanan orientasi di SMP di tujukan untuk siswa baru dan untuk pihak-pihak lain
(terutama orang tua siswa) guna memberikan pemahaman dan penyesuaian diri
terhadap lingkungan sekolah yang baru dimasukinya siswa. Hasil yang diharapkan
dari layanan orientasi adalah dipermudahnya penyesuaian diri siswa terhadap pola
kehidupan sosial, kegiatan belajar dan kegiatan lain yang mendukung
Page 35
27
22
keberhasilan siswa. Demikian juga orangtua siswa, dengan memahami kondisi,
situasi dan tuntutan sekolah anaknya akan dapat memberikan dukungan yang
diperlukan bagi keberhasilan belajar anaknya itu. Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan orientasi ini adalah fungsi pemahaman dan fungsi
pencegahan (Prayitno, 1997: 70).
3. Materi kegiatan layanan orientasi
Menurut Allan dan Mc. Kean (dalam Prayitno dan Amti, 2004: 256) menegaskan
bahwa tanpa program-program orientasi, periode penyesuaian untuk sebagian
besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau empat bulan. Dalam kaitannya itu
menunjukkan ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Yang pertama,
program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi, dan juga
memberikan kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan
masalah. Kedua, murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata
kurang berhasil di sekolah. Ketiga, anak-anak dari kelas sosio ekonomi yang
rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri daripada
anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang tinggi.
4. Pengertian bimbingan pribadi
Jika ditelaah dari berbagai sumber akan dijumpai pengertian-pengertian yang
berbeda mengenai bimbingan, tergantung jenis sumbernya dan yang merumuskan
pengertian tersebut. Perbedaan tersebut disebabkan hanyalah oleh perbedaan
tekanan atau dari sudut pandang saja. Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
Page 36
27
23
berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri.
Sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar.
Sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat
dan kehidupan pada umumnya.
Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan
memberikan sumbangan yang berarti kepada kepada kehidupan masyarakat pada
umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara
optimal sebagai makhluk sosial.
Menurut (Sukardi dan Kusmawati, 2008: 2) Bimbingan ialah proses
pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada
yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, penerimaan
diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkap perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Menurut Prayitno (1999:
99) bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang
individu, baik anak-anak, remaja maupun dewasa; agar orang yang dibimbing
dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan pribadi bisa dimaknai sebagai suatu bantuan dari pembimbing
kepada terbimbing (individu) agar mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan
diri dengan lingkungannya secara baik (Tohirin, 2007: 124). Dengan
Page 37
27
24
membandingkan beberapa definisi tentang bimbingan dari beberapa pakar di atas.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan pribadi adalah proses pemberian
bantuan kepada seseorang/individu oleh pembimbing (orang yang ahli
dibidangnya) secara terus menerus dan sistematis agar individu tersebut menjadi
individu yang mandiri.
Kemandirian yang menjadi tujuan usaha bimbingan ini menjadi tujuan
usaha bimbingan ini mencakup lima fungsi pokok yang hendaknya dijalankan
oleh pribadi yang mandiri. Fungsi tersebut yaitu: mengenal diri sendiri dan
lingkungan sebagaimana adanya, menerima diri sendiri dan lingkungannya secara
positif dan dinamis, mengambil keputusan, mengarahkan diri sendiri, dan
mewujudkan diri sendiri.
Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri, serta sehat
jasmani dan rohani. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
pemantapan sikap dan kebisaaan serta pengembangan wawasan dalam beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa; pemantapan pemahaman tentang
kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehiduapn sehari-hari maupun untuk peranannya di masa
depan; pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangannya pada atau melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif; pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya; pemantapan kemampuan mengambil keputusan; pemantapan
Page 38
27
25
kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya;
pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat, baik secara
rohaniah maupun jasmaniah.
C. Kerangka Berpikir
Sebagaimana dijelaskan di atas layanan orientasi adalah layanan
bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang
terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Sedangkan kepercayaan diri
merupakan keyakinan yang ada pada diri manusia untuk menentukan berhasil atau
tidaknya seseorang dalam hidupnya. Seseorang yang berada dilingkungan baru
bisaanya kurang bisa beradaptasi dengan baik. Hal ini akan menghambat siswa
tersebut dalam mengaktualisasikan dirinya dengan baik. Layanan orientasi dalam
bimbingan pribadi sangat diperlukan dalam membimbing dan mengarahkan siswa
tentang beberapa hal baru yang berada di lingkungannya.
Adanya bimbingan pribadi yang didalamnya terdapat layanan orientasi,
diharapkan siswa dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan barunya
dengan baik. Diharapkan dengan layanan orientasi terhadap lingkungan yang
baru, siswa tersebut dapat tumbuh sikap kepercayaan dirinya sehingga akan
mempengaruhi kegiatan proses belajar mengajar dan dapat mengembangkan
potensi, minat dan bakat yang dimiliki siswa tersebut secara optimal.
D. Hipotesis
Sesuai judul skripsi penulis dapat merumuskan hipotesis kerjanya ialah:
“ada pengaruh yang signifikan layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
Page 39
27
26
terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro Kabupaten
Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hipotesis kerja ini akan diuji
kebenarannya menggunakan teknik analisis data uji-t.
Page 40
27
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Syahid Doro kabupaten
Pekalongan. Alasan pemilihan penelitian di tempat tersebut karena MTs Syahid
adalah tempat di mana peneliti bekerja. Disamping itu juga tempatnya tidak
terlalu jauh dengan rumah tempat tinggal peneliti.
Faktor yang mendukung pemelihan MTs Syahid sebagai tempat penelitian
dikarenakan peneliti sudah mengenal baik lingkungan tempat tersebut. Penelitian
dilaksanakan mulai tanggal 2 Agustus sampai dengan 21 Oktober 2010. Sebelum
melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan-persiapan khusus guna
menunjang keberhasilan penelitian, diantaranya; observasi terhadap lingkungan
tempat penelitian, membina hubungan baik dewan guru dan karyawan MTs
Syahid, mengenal lebih dekat dengan obyek yang akan dijadikan penelitian,
mempersiapkan alat test dan mempersiapkan ruangan untuk dijadikan sebagai
tempat pemberian layanan orientasi.
B. Populasi Penelitian
Adapun yang menjadi populasi pada peneliti ini adalah semua siswa kelas
kelas VII MTs Syahid Doro Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah
populasi penelitian adalah 135 orang dengan rician sebagai berikut:
27
Page 41
27
28
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa
1.
2.
3.
VII A
VII B
VII C
21
22
20
24
23
25
45
45
45
Jumlah 63 72 135
C. Sampel dan Sampling Penelitian
Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Syahid Doro Pekalongan
yang jumlahnya 40 siswa yang terdiri dari 20 siswa kelompok kontrol dan 20
siswa kelompok eksperimen. Alasan pemilihan sampel siwa kelas VII adalah
karena siswa kelas VII masih belum banyak mengenal lingkungan yang baru
disekolahnya tersebut. Sehingga memungkinkan mereka kurang bisa beradaptasi
dengan baik dengan lingkungan sekolah yang akan berdampak pada rendahnya
sikap kepercayaan diri mereka dibandingkan dengan kelas VIII dan IX.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive proportional random sampling. Purposive adalah teknik pengambilan
sampel yang didasarkan pada suatu tujuan yang dikehendaki peneliti.
Proportional adalah sebanding, artinya sampel yang diambil dari tiap kelas
jumlahnya sama antara laki-laki dan perempuan. Random yaitu teknik
pengambilan sampel secara acak. Jadi teknik pengambilan sampel didasarkan
pada suatu tujuan di mana jumlah sampel yang diambil dari tiap kelas jumlahnya
seimbang secara acak. Pemilihan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau sifat
Page 42
27
29
tertentu. Hal ini bertujuan untuk meneliti pengaruh layanan orientasi dalam
bimbingan pribadi dengan sikap kepercayaan diri siswa. Berikut adalah tabel
rancangan atau prediksi pengambilan sampel dari semua kelas.
Tabel 3.2
Rancangan Pengambilan Sampel Penelitian
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Sampel
1.
2.
3.
VII A
VII B
VII C
10
10
10
10
10
10
20
20
20
Jumlah Sampel 20 20 40
Dari tabel di atas, hanya akan dipilih dua kelas di mana satu kelas dengan
20 siswa untuk sampel kelompok eksperimen dan satu kelas lagi untuk sampel
kelompok kontrol. Apabila yang terpilih adalah kelas A dan kelas B maka
jumlahnya 40. Jika yang terpilih adalah kelas B dan kelas C jumlahnya juga 40,
dan apabila yang terpilih adalah kelas A dan kelas C jumlahnya 40.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian ini adalah eksperimen sungguhan yang menggunakan
rancangan randomized control group pretest-posttest. Di mana pada rancangan
tersebut populasi penelitian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yakni kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol, dengan tujuan untuk mengetahui adanya
perbedaan pengaruh antara kelompok eksperimen yang diberi layanan orientasi
dan kelompok kontrol yang tidak diberi layanan orientasi terhadap sikap
kepercayaan diri siswa.
Page 43
27
30
Dalam penelitian ini eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh
layanan orientasi dalam bimbingan individu terhadap sikap kepercayaan diri siswa
di sekolah. Sikap kepercayaan diri siswa tersebut diukur dengan skala psikologis
tentang sikap kepercayaan diri siswa di sekolah yang berupa data nominal/nilai
dari masing-masing anak pada masing-masing kelompok. Kemudian keseluruhan
dari nilai pada masing-masing kelompok tersebut di cari meannya dan diuji beda
dengan uji beda (uji-t).
E. Instrumen Penelitian
Sebelum perlakuan yang berupa layanan orientasi dalam bimbingan
pribadi terlebih dahulu diadakan pengukuran untuk mengetahui kepercayaan diri
siswa dengan menggunakan melalui skala sikap dalam bentuk pilihan ganda, dan
pemberian skornya menggunakan skala. Dalam hal ini yang digunakan adalah
skala kepercayaan diri yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang
dijawab oleh responden yang terdiri dari 4 pilihan yakni, sangat setuju, setuju,
tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Jika butirnya berupa pertanyaan positif, maka
skornya sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2 dan sangat tidak setuju = 1.
Dan jika butirnya berupa pertanyaan negatif, maka skornya sangat setuju = 1,
setuju = 2, tidak setuju = 3, dan sangat tidak setuju = 4.
Adapun langkah-langkah dalam proses penyusunan skala adalah sebagai
berikut: merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan responden,
mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran skala, menyebutkan sikap
variabel menjadi sub-variabel yang lebih, menentukan jenis data yang akan
Page 44
27
31
dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya. Kisi-kisi angket
yang disusun berdasarkan langkah-langkah diatas sebagai berikut.
Tabel 3.3Kisi-kisi Penyusunan Instrumen Variabel Kepercayaan Diri
Variabel IndikatorPernyataan Jumlah
Positif Negatif Positif Negatif Total
Kepercayaan
Diri
1. Kemampuan
dan
pengalaman
2. Berpikir
realistis
3. Pengendalian
diri
4. Berpikir positif
1, 2, 3
4, 5, 6
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17
21, 22,
23, 24,
25, 26,
27
31, 32,
33, 34,
35, 36,
37
7, 8, 9,
10
18, 19,
20
28, 29,
30
38, 39,
40
6
7
7
7
4
3
3
3
10
10
10
10
Jumlah Pernyataan 27 13 40
1. Uji validitas
a. Data uji validitas
Uji coba intrumen kepercayaan diri dilakukan terhadap 20 siswa,
sedangkan jumlah butir yang diujicobakan jumlahnya 40 butir. Skor butir (X) dan
skor total (Y) ditabulasikan dan tercantum pada Lampiran 4 halaman 65-69.
Berikut adalah skor butir dan skor total dari hasil uji coba terhadap 20 siswa.
Page 45
27
32
Tabel 3.4Skor Butir dan Skor Total Skala Kepercayaan Diri
Resp. Skor Butir (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3
5 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3
6 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
7 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3
8 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4
9 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3
11 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3
12 4 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 3 2 3 3
13 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2
14 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4
15 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3
16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
17 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3
18 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3
19 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4
20 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3
63 62 60 62 60 62 53 61 62 62 60 61 52 64 62
Resp. Skor Butir (X)
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 2
2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3
5 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2
6 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2
7 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 2
8 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4
9 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3
10 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 2 2 2
11 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3
12 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3
13 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4
14 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3
15 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3
16 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4
18 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3
19 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 420 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3
65 64 62 61 62 61 61 63 61 63 62 56 62 43 59
Page 46
27
33
Resp. Skor Butir (X)
Y31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 119
2 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 131
3 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3 113
4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 119
5 3 2 3 3 3 3 2 2 4 2 109
6 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 112
7 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 108
8 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 130
9 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 132
10 3 3 3 3 2 3 2 4 3 2 111
11 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 129
12 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 107
13 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 101
14 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 113
15 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 137
16 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 117
17 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 134
18 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 132
19 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 150
20 3 2 3 2 2 3 1 2 3 4 110
63 53 55 62 56 62 56 66 67 63 2414
b. Analisis data uji validitas
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji validitas internal dengan
analisis butir dengan jalan menguji validitas setiap butir dengan cara skor-skor
yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir
dipandang sebagai nilai X dan skor total faktor dipandang sebagai nilai Y.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengungkapkan apa
yang diinginkan atau mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Dalam penelitian ini digunakan korelasi butir antara skor butir dan skor total
dihitung dengan rumus product moment. Adapun rumusan product moment
tersebut adalah:
Page 47
27
34
rxy = 2222 )(.)(.
.
YYNXXN
YXXYN
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara skor butir (X) dan skor total (Y)
X = Skor tiap butir
Y = Skor total
N = Jumlah responden
XY = Jumlah perkalian antar skor butir (X) dan skor total (Y)
( Arikunto, 1997: 146)
Langkah awal dalam melakukan uji validitas instrumen yaitu melakukan
tabulasi data, kemudian menggunakan rumus product moment untuk mengetahui
angka r hitung dari tiap-tiap butir. Setelah angka r hitung diketahui, maka peneliti
mengkonsultasikannya dengan angka r tabel. Apabila r hitung > r tabel maka butir itu
dinyatakan valid. Sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka butir dinyatakan tidak valid.
Untuk menghitung validitas butir 1 sampai 40, perlu dicari skor kuadrat
butir (X2) dan jumlah skor kuadrat butir (X2); dicari skor kuadrat total (Y2) dan
jumlah skor kuadrat total (Y2); dicari skor hasil kali antara skor butir dan skor
total (XY), dan jumlah hasil kali antara skor butir dan skor total (XY). Untuk
memudahkan dalam mencari X2, X, Y2, Y2, XY dan XY dibutuhkan tabel
persiapan uji validitas per butir seperti pada tabel berikut ini. Perhitungan uji
validitas bisa dilihat pada Lampiran 5 halaman 71-74.
Tabel 3.5Persiapan Uji Validitas Butir Skala Kepercayaan Diri
Butir X X² Y Y² XY Butir X X² Y Y² XY
1 63 203 2414 294484 7643 21 61 199 2414 294484 7392
2 62 196 2414 294484 7542 22 61 199 2414 294484 7468
3 60 186 2414 294484 7326 23 63 205 2414 294484 7691
Page 48
27
35
4 62 198 2414 294484 7556 24 61 191 2414 294484 7423
5 60 186 2414 294484 7315 25 63 203 2414 294484 7667
6 62 198 2414 294484 7555 26 62 194 2414 294484 7521
7 53 149 2414 294484 6483 27 56 170 2414 294484 6856
8 61 199 2414 294484 7492 28 62 198 2414 294484 7548
9 62 198 2414 294484 7564 29 43 105 2414 294484 5318
10 62 200 2414 294484 7580 30 59 185 2414 294484 7216
11 60 184 2414 294484 7293 31 63 201 2414 294484 7658
12 61 197 2414 294484 7455 32 53 149 2414 294484 6476
13 52 144 2414 294484 6389 33 55 162 2414 294484 6740
14 64 208 2414 294484 7793 34 62 198 2414 294484 7547
15 62 196 2414 294484 7534 35 56 168 2414 294484 6864
16 65 215 2414 294484 7905 36 62 198 2414 294484 7564
17 64 212 2414 294484 7795 37 56 170 2414 294484 6864
18 62 198 2414 294484 7549 38 66 232 2414 294484 8059
19 61 189 2414 294484 7407 39 67 193 2414 294484 8183
20 62 198 2414 294484 7558 40 63 209 2414 294484 7695
c. Hasil analisis data
Pada taraf signifikan 5%, diperoleh r tabel = 0,444. Dari hasil perhitungan
kepada 40 butir, setelah r hitung dikonsultasikan dengan r tabel diketahui 38 butir
dinyatakan valid, sedangkan 2 butir dinyatakan tidak valid. Butir yang valid yaitu
nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, dan 40. Butir yang tidak valid
yaitu nomor 1 dan 38. Berikut adalah tabel hasil perhitungan uji validitas.
Tabel 3.6Hasil Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Sikap Kepercayaan Diri
No r tabel r hitung Keputusan No. r tabel r hitung Keputusan1 0,444 0,3268 Tidak Valid 21 0,444 0,5387 Valid2 0,444 0,5387 Valid 22 0,444 0,5243 Valid3 0,444 0,6145 Valid 23 0,444 0,6085 Valid4 0,444 0,5402 Valid 24 0,444 0,4857 Valid5 0,444 0,5340 Valid 25 0,444 0,5284 Valid6 0,444 0,5328 Valid 26 0,444 0,5022 Valid7 0,444 0,5264 Valid 27 0,444 0,4774 Valid
Page 49
27
36
8 0,444 0,6439 Valid 28 0,444 0,4807 Valid9 0,444 0,5997 Valid 29 0,444 0,6470 Valid10 0,444 0,6198 Valid 30 0,444 0,6470 Valid11 0,444 0,4569 Valid 31 0,444 0,6048 Valid12 0,444 0,4998 Valid 32 0,444 0,4835 Valid13 0,444 0,6802 Valid 33 0,444 0,5306 Valid14 0,444 0,6832 Valid 34 0,444 0,4732 Valid15 0,444 0,4651 Valid 35 0,444 0,5612 Valid16 0,444 0,5506 Valid 36 0,444 0,5997 Valid17 0,444 0,4688 Valid 37 0,444 0,5169 Valid18 0,444 0,4881 Valid 38 0,444 0,4413 Tidak Valid19 0,444 0,4622 Valid 39 0,444 0,5889 Valid20 0,444 0,5551 Valid 40 0,444 0,5015 Valid
2. Uji reliabilitas
Untuk menentukan reliabilitas instrumen penelitian metode yang dipakai adalah
metode belah dua ganjil-genap yang menggunakan teknik yang dikembangkan
oleh Spearman-Brown. Metode reliabilitas Spearman-Brown ini juga didasarkan
kepada perhitungan korelasi product moment dari Pearson.Sebelum menggunakan
rumus belah dua ganjil-genap Spearman-Brown, terlebih dahulu membuat tabel
persiapan untuk menghitung indeks korelasi antara nilai butir genap dan nilai butir
ganjil. Kemudian mencari indeks korelasi antara butir genap dan butir ganjil
dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Setelah indeks korelasi
diperoleh, barulah dimasukkan ke dalam rumus reliabilitas Speraman-Brown
untuk mengetahui reliabilitas instrumen. Berikut adalah rumus Spearman-Brown.
Keterangan:
r 11 : Reliabilitas instrumen
r XY : Indeks korelasi antara butir ganjil dan butir genap
Xr XY
+r XY
r11 =
Page 50
27
37
Apabila angka r hitung > angka r tabal maka instrumen skala kepercayaan diri
dinyatakan reliabel. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan
tidak reliabal. Berikut ini adalah tabel persiapan uji reliabilitas
Tabel 3.7Tabel Persiapan Uji Reliabilitas
No. Kode X / Ganjil X² Y / Genap Y² XY
1 UC 01 59 3481 60 3600 3540
2 UC 02 68 4624 63 3969 4284
3 UC 03 57 3249 56 3136 3192
4 UC 04 57 3249 62 3844 3534
5 UC 05 55 3025 54 2916 2970
6 UC 06 52 2704 60 3600 3120
7 UC 07 52 2704 56 3136 2912
8 UC 08 63 3969 67 4489 4221
9 UC 09 64 4096 68 4624 4352
10 UC 10 56 3136 55 3025 3080
11 UC 11 61 3721 68 4624 4148
12 UC 12 53 2809 54 2916 2862
13 UC 13 47 2209 54 2916 2538
14 UC 14 57 3249 56 3136 3192
15 UC 15 66 4356 71 5041 4686
16 UC 16 56 3136 61 3721 3416
17 UC 17 64 4096 70 4900 4480
18 UC 18 66 4356 66 4356 4356
19 UC 19 74 5476 76 5776 5624
20 UC 20 53 2809 57 3249 3021
1180 70454 1234 76974 73528
Mencari indeks korelasi
r XY = 20(73284) - (1176)(1234)
{ 20(70006) - (1176)² } { 20(76974) - (1234)² }
r XY = 0.865
Menghitung reliabilitas
2 x r XY
r 11 =
1 + r XY
2 x 0,864r 11 =
1 + 0,864
Page 51
27
38
r 11 = 0,927
Dari hasil perhitungan menggunakan rumus Spearman-Brown di atas,
diperoleh angka koefisien reliabilitas untuk skala psikologis sikap kepercayaan
diri siswa sebesar 0,927. Dari hasil tersebut maka skala psikologis sikap
kepercayan diri siswa dinyatakan reliabel, karena koefisien hitung reliabilitas
lebih besar daripada harga r tabel, di mana r tabel adalah 0,444. Perhitungan uji
reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 7 halaman 76.
Dari butir yang valid dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas, maka 38
butir yang valid akan digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian.
Butir tersebut yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, dan 40. Butir
yang valid tersebut telah mewakili seluruh aspek dari skala kepercayaan diri.
Dari 38 butir yang valid dan reliabel dari hasil uji coba instrumen skala
sikap kepercayaan diri penulis memperoleh 38 butir instrumen valid dan
memperoleh hasil bahwa skala reliabel. Seluruh butir yang valid digunakan
penulis dalam penelitian untuk tes kepada siswa. Nilai tertinggi skala adalah 152
diperoleh dari 38 dikali 4 (skor tertinggi skala) dan nilai terendahnya 38 didapat
dari 38 dikali 1 (skor terendah skala).
Banyak kelas adalah 5, yaitu kriteria: “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup”,
“rendah” dan “sangat rendah”. Rentang kelas didapat dari nilai tertinggi dikurangi
nilai terendah yaitu: 152 – 38 = 114. Panjang kelas didapat dari: rentang kelas
dibagi banyak kelas = 114 : 5 = 22,8. Panjang kelas dalam deskripsi nilai sikap
Page 52
27
39
kepercayaan diri adalah 23. Berikut ini adalah tabel interpretasi hasil tes skala
sikap kepercayaan diri yang digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini.
Tabel 3.8Interpretasi Hasil Tes Skala Sikap Kepercayaan Diri
No. Rentang Nilai Keterangan
1. Antara 130 – 152 Sangat Tinggi
2. Antara 107 – 129 Tinggi
3. Antara 84 – 106 Sedang
4. Antara 61 – 83 Rendah
5. Antara 38 – 60 Sangat Rendah
(Sumber deskripsi nilai, Sudjana, 2002: 47)
F. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen yaitu penelitian
eksperimen sungguhan dengan desain penelitian randomized control-group
pretest-posttest. Menurut Soegeng (2006: 166) desain randomized control-group
pretest-posttest adalah sebagai berikut:
Tes awal Perlakuan Tes akhir
Eksperimen (E) T1 X T2
Kontrol (K) T1 O T2
Gambar 1 (Desain Penelitian)Keterangan:
T1 : Tes awal
T2 : Tes akhir
X : Diberikan perlakuan (layanan orientasi dalam bimbingan pribadi)
O : Tidak diberi perlakuan (layanan orientasi dalam bimbingan pribadi)
Page 53
27
40
G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian mencakup langkah-langkah penelitian yang
menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu: (1) pembuatan rancangan
penelitian, (2) pelaksanaan penelitian, (3) pembuatan laporan penelitian.
Pembuatan rancangan penelitian meliputi langkah: melilih masalah, studi
pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar atau hipotesis,
memilih pendekatan, menentukan variabel dan sumber data. Pelaksanaan
penelitian meliputi langkah: menentukan dan menyusun instrumen,
mengumpulkan data, analisis data, menarik kesimpulan. Sedangkan langkah akhir
adalah pembuatan laporan penelitian atau menulis laporan.
Sebelum melakukan penelitian di MTs Syahid Doro Kabupaten
Pekalongan, peneliti melakukan prosedur berikut: melakukan observasi lapangan
pada tanggal 3 sampai 4 Maret 2010; kemudian melakukan observasi lanjut pada
tanggal 16 Maret 2010; melakukan uji coba instrumen (try out) pada 12 April
2010; menganalisa hasil uji coba instrumen penelitian. Pelaksanaan penelitian di
MTs Syahid Doro, direncanakan berlangsung selama 8 (delapan) minggu, yakni
mulai dari tanggal 2 Agustus sampai 21 Oktober 2010.
H. Teknik Analisis Data
Dalam analisis data pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro Kabupaten
Pekalongan menggunakan uji beda (uji-t). Uji-t digunakan untuk mengetahui
pengaruh dari perbedaan nilai rata-rata tes awal dan nilai rata-rata tes akhir antara
kelompok eksperimen yang diberi tindakan dan kelompok kontrol yang tidak
Page 54
27
41
diberi tindakan sesuai dengan rancangan randomized control group pretest-
posttest. Rumus yang dipakai untuk analisis data rancangan randomized control
group pretest-posttest adalah sebagai berikut.
Keterangan:
S = Standar deviasi
S1 = Standar deviasi populasi kelompok eksperimen
S12 = Variansi kelompok eksperimen
S22 = Variansi kelompok kontrol
S2 = Standar deviasi populasi kelompok kontrol
x1 = Mean kelompok eksperimen
x2 = Mean kelompok kontrol
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah “ada pengaruh layanan
orientasi dalam bimbingan pribadi terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas
VII MTs Syahid Doro Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011”. Hipotesis
statistik dalam penelitian ini adalah Ho: t hitung < t tabel dan hipotesis kerja atau Ha
adalah: t hitung > t tabel dibuktikan dengan menggunakan uji-t atau dengan kata lain
Ho: ditolak apabila t hitung > t tabel.
dengan(n1 – 1) S1
2 + (n2 – 1) S22
n2 + n2 - 2S2 =x 1 – x 2
1 1
.n 1 n 2
.t =
S 2gab +
Page 55
27
42
BAB IV
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam melaksanakan penelitian
yang berjudul pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi terhadap sikap
kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro Pekalongan Tahun Pelajaran
2010/2011 meliputi: perijinan, penentuan populasi dan sampel, persiapan
instrumen penelitian, pelaksanaan penelitian.
Pelaksanaan penelitian di MTs Syahid Doro Kabupaten Pekalongan
dimulai dari tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 21 Oktober 2010.
Dalam penelitian tersebut dilakukan tes awal (T1) dan tes akhir (T2). Berikut ini
adalah tabel nilai hasil tes awal kelompok kontrol.
Tabel 4.1
Data Nilai Hasil Tes Awal Kelompok Kontrol
Tes Awal
Kode Nilai Varians / S1²x - x ( x - x )² ( x-x )²
( n - 1 )
K-1 114 1.45 2.10 93.21
K-2 110 -2.55 6.50
K-3 108 -4.55 20.70
K-4 122 9.45 89.30
K-5 106 -6.55 42.90
K-6 105 -7.55 57.00
K-7 111 -1.55 2.40
K-8 134 21.45 460.10
K-9 99 -13.55 183.60
K-10 120 7.45 55.50
42
Page 56
27
43
K-11 120 7.45 55.50
K-12 92 -20.55 422.30
K-13 109 -3.55 12.60
K-14 108 -4.55 20.70
K-15 120 7.45 55.50
K-16 118 5.45 29.70
K-17 124 11.45 131.10
K-18 102 -10.55 111.30
K-19 116 3.45 11.90
K-20 113 0.45 0.20
2251 0.00 1770.95 93.21
n .= 20
x1 .= 112.55
s1² .= 93.21
s1 .= 9.6544
Dari data nilai di atas, diperoleh hasil 15 anak mendapatkan nilai
kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), dan 5 anak
mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-106).
Berikut adalah tabel nilai tes awal kelompok eksperimen.
Tabel 4.2Data Nilai Hasil Tes Awal Kelompok Eksperimen
Tes Awal
Kode Nilai Varians / S1²x – x ( x - x )² ( x-x )²
( n - 1 )
E-1 115 7.25 52.56 299.78
E-2 118 10.25 105.06
E-3 114 6.25 39.06
E-4 119 11.25 126.56
E-5 105 -2.75 7.56
E-6 111 3.25 10.56
E-7 85 -22.75 517.56
E-8 143 35.25 1242.56
Page 57
27
44
E-9 104 -3.75 14.06
E-10 126 18.25 333.06
E-11 118 10.25 105.06
E-12 89 -18.75 351.56
E-13 75 -32.75 1072.56
E-14 113 5.25 27.56
E-15 108 0.25 0.06
E-16 69 -38.75 1501.56
E-17 105 -2.75 7.56
E-18 110 2.25 5.06
E-19 121 13.25 175.56
E-20 107 -0.75 0.56
2155 0.00 5695.75 299.78
n .= 36
x1 .= 107.75
s1² .= 299.78
s1 .= 17.314
Dari data nilai di atas, diperoleh hasil 13 anak mendapatkan nilai
kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), 3 anak mendapatkan
nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-106), dan 2 anak
mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “rendah” (antara 61-83).
Setelah tes awal dilaksanakan terhadap ke dua kelompok, selanjutnya peneliti
melakukan perlakuan layanan orientasi dalam bimbingan pribadi terhadap 20
kelompok eksperimen, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan.
Sesuai dengan Berikut adalah tabel nilai hasil tes awal untuk kelompok
eksperimen.
Sesuai dengan rancangan randomized control-group pretest-posttest maka
setelah selesai pemberian tindakan layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
Page 58
27
45
selanjutnya dilakukan tes akhir terhadap ke dua kelompok. Berikut adalah tabel
nilai hasil tes akhir untuk kelompok kontrol.
Tabel 4.3Data Nilai Hasil Tes Akhir Kelompok Kontrol
Tes Akhir
Kode Nilai Varians / S2²
x - x ( x - x )² ( x-x )²
( n - 1 )
K-1 114 1.101.21 67.36
K-2 112 -0.900.81
K-3 106 -6.9047.61
K-4 117 4.1016.81
K-5 103 -9.9098.01
K-6 105 -7.9062.41
K-7 106 -6.9047.61
K-8 128 15.10228.01
K-9 100 -12.90166.41
K-10 125 12.10146.41
K-11 120 7.1050.41
K-12 98 -14.90222.01
K-13 118 5.1026.01
K-14 115 2.104.41
K-15 107 -5.9034.81
K-16 122 9.1082.81
K-17 116 3.109.61
K-18 117 4.1016.81
K-19 117 4.1016.81
K-20 112 -0.900.81
2258 0.001279.8 67.36
n .= 20
x2 .= 112.9
s2² .= 67.36
s2 .= 8.20719
Page 59
27
46
Dari data nilai di atas, diperoleh hasil 14 anak mendapatkan nilai
kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), 6 anak mendapatkan
nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-106). Berikut adalah
tabel nilai hasil tes akhir untuk kelompok eksperimen setelah diberi tindakan.
Tabel 4.4Data Nilai Hasil Tes Akhir Kelompok Eksperimen
Tes Akhir
Kode Nilai Varians / S2²
x - x ( x - x )² ( x-x )²( n - 1 )
E-1 106 -9.0581.90 213.31
E-2 119 3.9515.60
E-3 120 4.9524.50
E-4 125 9.9599.00
E-5 120 4.9524.50
E-6 117 1.953.80
E-7 115 -0.050.00
E-8 140 24.95622.50
E-9 113 -2.054.20
E-10 132 16.95287.30
E-11 120 4.9524.50
E-12 87 -28.05786.80
E-13 100 -15.05226.50
E-14 122 6.9548.30
E-15 110 -5.0525.50
E-16 77 -38.051447.80
E-17 118 2.958.70
E-18 122 6.9548.30
E-19 130 14.95223.50
E-20 108 -7.0549.70
2301 0.00 4052.95 213.31
n .= 36
x2 .= 115.05
s2² .= 213.31
s2 .= 14.6052
Page 60
27
47
Dari data nilai di atas, diperoleh hasil 3 anak mendapatkan nilai
kepercayaan diri dengan kriteria “sangat tinggi” (antara 130-152), 13 anak
mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), 3
anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-106),
dan 1 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “rendah” (antara
61-83). Dengan demikian setelah diberi perlakuan terjadi peningkatan nilai
kepercayaan diri pada kelompok eksperimen.
B. Hasil Analisis Data
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen sungguhan. Dalam
penelitian ini peneliti membandingkan sikap kepercayaan diri siswa di sekolah
antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pada rancangan penelitian
yang telah peneliti sebutkan pada bagian sebelumnya, kelompok eksperimen (E)
diberi perlakuan layanan orientasi, sedangkan kelompok kontrol (K) tidak diberi
perlakuan layanan orientasi.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh layanan orientasi dalam
bimbingan pribadi terhadap sikap kepercayaan diri, maka perlu dilakukan
perhitungan dengan uji-t. Namun terlebih dahulu hasil nilai tes dari kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen ditabulasikan kembali kemudian dicari mean,
varian, dan simpangan baku yang baru. Caranya yaitu nilai tes akhir dikurangi
nilai tes awal. Berikut adalah tabel selisih nilai tes awal dan tes akhir antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Page 61
27
48
Tabel 4.5Data Selisih Nilai Antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
Beda Varians / S1² Beda Varians / S2²
nilai x - x ( x - x )² ( x-x )² Nilai x - x ( x - x )² ( x-x )²( n - 1 ) ( n - 1 )
-9 -16,30 265,69 81,69 0 -0,35 0,12 40,45
1 -6,30 39,69 2 1,65 2,72
6 -1,30 1,69 -2 -2,35 5,52
6 -1,30 1,69 -5 -5,35 28,62
15 7,70 59,29 -3 -3,35 11,22
6 -1,30 1,69 0 -0,35 0,12
30 22,70 515,29 -5 -5,35 28,62
-3 -10,30 106,09 -6 -6,35 40,32
9 1,70 2,89 1 0,65 0,42
6 -1,30 1,69 5 4,65 21,62
2 -5,30 28,09 0 -0,35 0,12
-2 -9,30 86,49 6 5,65 31,92
25 17,70 313,29 9 8,65 74,82
9 1,70 2,89 7 6,65 44,22
2 -5,30 28,09 -13 -13,35 178,22
8 0,70 0,49 4 3,65 13,32
13 5,70 32,49 -8 -8,35 69,72
12 4,70 22,09 15 14,65 214,62
9 1,70 2,89 1 0,65 0,42
1 -6,30 39,69 -1 -1,35 1,82
146 0,00 1552,2 81,69 7 0,00 768,55 40,45
n 20 N 20
x1 7,3 x2 0,35
s1² 81,69 s2² 40,45
s1 9,0385 s2 6,36003
Dari hasil tes awal dan tes akhir kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol di atas, maka diperoleh angka-angka yang diperlukan dalam uji-t untuk
menguji hipotesis yang penulis ajukan. Kemudian data hasil tes awal dan tes akhir
tersebut ditabulasikan dalam tabel persiapan uji-t sebagai berikut.
Page 62
27
49
Tabel 4.6Tabel Persiapan Uji-t
Sumber KelompokEksperimen
KelompokKontrol
N 20 20
x 7.30 0.35
Varians (S²) 81.69 40.45
Standar deviasi (s) 9.04 6.36
Kemudian untuk menghitung varians gabungan adalah menggunakan rumus
berikut.
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh:
S2 = 7,815
Selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan rumus uji-t berikut.
Rumus yang dipakai:
Perhitungan:
7,30 ....- 0,351 120 20
(n1 – 1) S12 + (n2 – 1) S2
2
n2 + n2 - 2S2 =
x 1 – x 2
1 1
.n 1 n 2
.t =
S 2gab +
.77,815 +
t =
(20 – 1) 81,69 + (20 – 1) 40,45
20 + 20 - 2S2 =
1552,11 + 768,55
38S2 =
2320,66
38S2 =
Page 63
27
50
t = 2,812
H0 ditolak apabila t hitung > t tabel (1-α) (n1+n2-2). Berdasarkan perhitungan di
atas pada taraf kepercayaan α = 5% dengan dk = 20 + 20 – 2 = 38 diperoleh t tabel
= 1,686. Karena t tabel lebih kecil dari t hitung yaitu: 1,686 < 2,812 maka
perhitungan uji-t dinyatakan signifikan. Dengan demikian hipotesis penelitian
yang berbunyai “ada pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
terhadap sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro”, signifikan
dan diterima pada taraf kepercayaan 5%. Hasil perhitungan uji-t selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 11 halaman 80.
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini penulis melakukan beberapa langkah-langkah. Dalam
langkah uji coba instrumen penelitian, penulis memperoleh 38 butir instrumen
yang valid setelah diuji validitas dan selanjutnya ke-38 butir yang valid tersebut
digunakan penulis dalam penelitian. Dari hasil uji coba instrumen tersebut, maka
instrumen kepercayaan diri memiliki nilai tertinggi 152 yang didapat dari 38
dikali 4 (skor tertinggi skala) dan nilai terendah adalah 38 yang didapat dari 38
dikali 1 (skor terendah skala).
Dari hasil tes awal terhadap kelompok kontrol, diperoleh hasil 15 anak
mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), dan
5 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-
106) dan nilai rata-rata kepercayaan diri 112,55. Sedangkan pada tes akhir
diperoleh hasil 14 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria
Page 64
27
51
“tinggi”(antara 107-129), 6 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan
kriteria “cukup” (antara 84-106) serta nilai rata-rata tes 112,9.
Dari hasil tes awal kelompok eksperimen diperoleh hasil 13 anak
mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “tinggi”(antara 107-129), 3
anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “cukup” (antara 84-106),
dan 2 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “rendah” (antara
61-83) serta nilai rata-rata tes 107,75. Sedangakan pada tes akhir diperoleh hasil 3
anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria “sangat tinggi” (antara
130-152), 13 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan kriteria
“tinggi”(antara 107-129), 3 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri dengan
kriteria “cukup” (antara 84-106), dan 1 anak mendapatkan nilai kepercayaan diri
dengan kriteria “rendah” (antara 61-83) serta nilai rata-rata tes 115,05.
Berdasarkan analisis data yang penulis lakukan menggunakan uji-t maka
diperoleh selisih nilai rata-rata hasil tes akhir skala psikologis kepercayaan diri
yang diperoleh kelompok eksperimen (E) setelah diberikan layanan orientasi
dalam bimbingan pribadi lebih baik dari kelompok kontrol (K) yang tidak diberi
layanan orientasi dalam bimbingan pribadi. Nilai rata-rata (mean) yang diperoleh
kelompok eksperimen (E) sebesar 115,05 sedangkan nilai rata-rata (mean)
kelompok kontrol (K) sebesar 112,9. Selisih nilai rata-rata tes akhir antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 2,15. Berdasarkan hasil tes
awal dan tes akhir kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 3,39%.
Hasil tersebut didapat dari prosentase mean hasil tes akhir dikurangi mean hasil
tes awal yaitu: 74,27% - 70,88% = 3,39%.
Page 65
27
52
Dari hasil uji-t diperoleh t hitung 2,812. Berdasarkan perhitungan tersebut
pada taraf kepercayaan α = 5% dengan dk = 20 + 20 – 2 = 38 diperoleh t tabel =
1,686. Karena t tabel lebih kecil dari t hitung yaitu: 1,686 < 2,812 maka hipotesis
yang diajukan yaitu “ada pengaruh layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
terhadap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro” signifikan dan dapat
diterima. Dari hasil itu diketahui pula bahwa kelompok eksperimen lebih baik
daripada kelompok kontrol.
Rasa percaya diri setiap orang merupakan salah satu kekuatan jiwa yang
sangat menentukan berhasil tidaknya orang tersebut dalam mencapai berbagai
tujuan hidupnya. Siswa yang kurang percaya diri bisaanya banyak mengalami
kecemasan ketika menghadapi masalah dan ketika menghadapi ujian; memiliki
kelemahan dalam mengikuti pelajaran; gugup berbicara di depan banyak orang;
sering menyendiri; rendah diri; mudah putus asa; cenderung tergantung pada
orang lain; timbul sikap pengecut dan cemas dalam menghadapi berbagai situasi.
Dengan diberikannya tindakan layanan orientasi dalam bimbingan pribadi
terhadap siswa kelas VII MTs Syahid Doro, sikap kepercayaan diri siswa menjadi
lebih meningkat, siswa bersikap lebih dewasa, siswa dapat menerima diri untuk
tidak putus asa apabila gagal, mempunyai semangat, mempunyai sikap realistis
dan mantap.
Page 66
27
53
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan diperoleh keterangan
sebagaimana tercantum pada bab empat yaitu bagian analisis data dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh antara layanan orientasi dalam bimbingan pribadi terhadap
sikap kepercayaan diri siswa kelas VII MTs Syahid Doro Kabupaten
Pekalongan Tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Uji validitas yang dilakukan kepada 20 orang siswa terhadap 40 butir skala
psikologis sikap kepercayaan diri, memberikan hasil bahwa 38 butir skala
dinyatakan valid dan butir yang valid tersebut digunakan dalam penelitian ini
untuk mengumpulkan data.
3. Berdasarkan analisis data uji-t dapat ditarik kesimpulan bahwa kepercayaan
diri anak kelompok eksperimen lebih baik daripada kepercayaan diri anak
kelompok kontrol.
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan oleh penulis di atas dan
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penulis mengajukan beberapa
saran sebagai berikut:
53
Page 67
27
54
1. Bagi siswa
Bahwa layanan orientasi di sekolah sangatlah dibutuhkan bagi siswa. Dengan
layanan orientasi tersebut siswa dapat lebih mengenal dan menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekolah. Dengan demikian akan saling tercipta hubungan yang
harmonis dan kondusif diantaranya keduanya. Sehingga siswa akan lebih
mengoptimalkan kompetensi yang dimilikinya. Hal itu akan membawa dampak
yang positif dalam peningkatan sikap kepercayaan diri siswa.
2. Bagi orangtua
Program layanan orientasi di sekolah akan membawa dampak positif bagi siswa.
Terutama dalam proses adaptasi dan interaksi di sekolah. Untuk itu bagi para
orangtua agar lebih intensif dalam proses pengawasan dan memberikan bimbingan
terhadap anaknya. Sehingga anak dapat lebih mandiri dalam bertindak dan
bersikap. Hal ini akan lebih menumbuhkan sikap kepercayaan diri siswa terhadap
lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
3. Bagi pihak sekolah dan guru pembimbing
Hendaknya perlu meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
untuk mengoptimalkan program bimbingan di sekolah yang salah satunya dapat
dilakukan dengan pemberian layanan orientasi. Dalam pelayanan orientasi
dibutuhkan rencana dan waktu di mana waktu tersebut dapat direncanakan di luar
jam sekolah maupun di dalam jam sekolah atau mungkin memanfaatkan jam
pelajaran yang kosong. Sehingga dari adanya kesepakatan waktu tersebut, pihak
sekolah dan guru pembimbing dapat mensosialisasikan peraturan-peraturan
Page 68
27
55
maupun kegiatan-kegiatan sekolah, sekaligus dapat memberikan arahan tentang
perilaku-perilaku sosial yang diharapkan sekolah untuk dilakukan siswa. Dalam
pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah guru pembimbing dapat
menerapkan pembelajaran yakni berupa hadiah dan hukuman.
Page 69
27
56
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.
Hambly, Kenneth. 2005. Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Jakarta:ARCAN
Haryadi, Sugeng. 1995. Perkembangan Peserta Didik. Semarang: IKIP SemarangPress.
Luxori, Yusuf. 2004. Percaya Diri. Penerjemah; Mahfud Hidayat. Jakarta:Khalifa.
Mugiarso, Heru. 2004. Bimbingan dan Konseling. Semarang: UPT UNNES Press.
Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi.
Prayitno. 1998. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.Jakarta: PT Ikrar Mandiri Abadi
Prayitno. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Priyatno dan Amti, Erman. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta: Rineka Cipta
Singarimbun, Masri. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Soegeng Ysh, A.Y. 2007. Dasar-Dasar Penelitian. Semarang: IKIP PGRISemarang Press.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan danKonseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak.P.E. Nila. 2008. Proses Bimbingandan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
Suryabrata, Sumadi, 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tohirin., 2007. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta: RajaGrapinda Persada.
Page 70
27
57
Lampiran 1
Daftar Nama Uji Coba Instrumen Penelitian
No. Nama Kelas1 Ahmad Nazarudin Kelas VIII2 Amin Sholeh Kelas VIII3 Abdul Hadi Kelas VIII4 Abdul Salim Kelas VIII5 Imam Mutaqin Kelas VIII6 Saifuddin Kelas VIII7 Wahidah Sofiana Kelas VIII8 Nok Sokhibatul A. Kelas VIII9 Ana Afifatun Kelas VIII10 Ana Hikmatunnisa Kelas VIII11 Rofikoh Kelas VIII12 Sakdiniyati Kelas VIII13 Sundisiah Kelas VIII14 Naila Mazuidah Kelas VIII15 Kamal Indriyanto Kelas VIII16 Nur Khoiri Kelas VIII17 Hamdan Hilmawan Kelas VIII18 Ropita Saringsih Kelas VIII19 M. Tazid Kelas VIII20 Imam Farizal Kelas VIII
Page 71
27
58
Lampiran 2Dafftar Siswa Yang Menjadi Subjek Sampel Penelitian Dari Kelompok Kontrol
No NamaJenis
Kelas KeteranganKelamin
1 Abdul Mujib L VII A
2 Alfian L VII A
3 Antoni L VII A
4 Ali P Suganda L VII A5 Antoni L VII A6 Dori L VII A7 Kurnianto L VII A8 Khairul Anam L VII A9 M Khoirul Umam L VII A10 M Ridwan L VII A
11 Dewi Apriliani P VII A
12 Dwi Ariyanti P VII A
13 Ela Yuliana P VII A
14 Endang Purwanti P VII A
15 Farikhana Zulfa P VII A
16 Inda Sufiyanti P VII A
17 Khoirunnisa P VII A
18 Kiki Novitasari P VII A
19 Munawaroh P VII A
20 Neli Astuti P VII A
Dafftar Siswa Yang Menjadi Subjek Sampel Penelitian Dari Kelompok Eksperimen
No NamaJenis
Kelas KeteranganKelamin
1 A Busairi L VII C2 A Fahri L VII C3 Ali Mukror L VII C4 Ari Irawan L VII C5 Eko Kurniadi L VII C
6 Erwin Maskur L VII C
7 Fathurohman L VII C8 Firman L VII C9 Husain Khoirul L VII C
10 Khosirin L VII C
11 Fera Antriyani P VII C
12 Idanah Diana P VII C13 Indah Indriyani P VII C14 Irma Sofiyana P VII C15 Istikomah P VII C
16 Laila Kumariyah P VII C
17 Mila Dianur P VII C18 Muamanah P VII C19 Mulyati P VII C20 Nindasari P VII C
Page 72
27
59
Lampiran 3
INSTRUMEN SIKAP KEPERCAYAAN DIRI
A. Pengantar
Dalam rangka penelitian, mohon sekiranya kalian dapat bekerjasama
dengan pengisi skala yang ada. Pengisian skala bertujuan untuk memperoleh data
kepercayaan dirimu. Lakukanlah pengisian dengan keterbukaan dan kejujuranmu.
Dalam pengisian skala ini tidak akan mempengaruhi nilai kamu di sekolah, karena
pernyataan tersebut terlepas dari benar dan salah serta jaminan kerahasiaan
jawaban tetap tersimpan aman.
B. Petunjuk pengisian
1. Tulislah identitasmu
2. Bacalah dengan cermat, kemudian jawablah semua pertanyaaan jangan sampai
ada yang terlewatkan.
3. Satu pertanyaan hanya ada satu jawaban
4. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu yaitu dengan
cara memberi tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c, d, atau e pada lembar
jawaban yang telah disediakan.
1) Saya termasuk orang yang sangat percaya terhadap diri sendiri
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
2) Guru kehidupan yang terbaik adalah pengalaman yang pernah saya alami.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
3) Pujian dari teman sekelas ketika saya berhasil dalam prestasi, merupakan hal
yang bisaa-bisaa saja.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
4) Ketakutan dan keraguan merupakan bagian dari ketidakpercayaan diri sendiri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
Page 73
27
60
b. setuju d. Sangat tidak setuju
5) Dalam mewujudkan cita-cita, saya selalu berusaha sendiri tanpa bantuan
orang lain.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
6) Keberhasilan dan kesuksesan diriku karena hasil usahaku, bukan karena teman
sekelasku.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
7) Sukses, berhasil, terkenal adalah bagian dari kehidupanku karena jerih
payahku sendiri bukan karena teman-temanku.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
8) Kemampuan dalam pergaulanku disebabkan kepercayaan diri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
9) Kemandirian dalam segala hal merupakan bagian dari kepercayaan diri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
10) Orang yang percaya diri akan berusaha untuk mengeksplorasikan semua
bakan dan kemampuan yang ia miliki.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
11) Seorang yang percaya diri selalu memandang kenyataan yang ada atau
realitas.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
12) Keberhasilan dalam prestasi akan mendukung seseorang untuk berkembang
menjadi lebih percaya diri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
Page 74
27
61
13) Seorang yang percaya diri selalu memandang kenyataan yang ada.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
14) Rasa malas dan ragu-ragu merupakan bagian dari kepercayaan diri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
15) Emosi yang berlebihan dan meluap-luap adalah faktor yang mendukung rasa
percaya diri saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
16) Terlalu percaya diri adalah bagian dari kehiduan saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
17) Saya selalu bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang telah saya buat
sendiri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
18) Saya adalah orang yang selalu mudah untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang baru.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
19) Prinsip diri yang kuat mampu mengembangkan kemampuan dan kreatifitas
saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
20) Selalu bekerja keras adalah motivasi kehidupan saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
21) Saya selalu berusaha mengerti dan memahami kekurangan orang lain.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
Page 75
27
62
22) Untuk dapat maju dan berkarya saya yakin atas kemempuan diri sendiri dan
tidak terperngaruh orang lain.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
23) Dapat mengendalikan diri dalam segala hal adalah ciri dan sifat saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
24) Saya lebih senang hanya melihat dan menunggu kesempatan untuk meraih
keberhasilan.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
25) Saya tidak bisa menunjukkan kemampuan diri dan tidak berani
mengungkapkan ide atau pendapat.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
26) Ketika saya gagal, saya sering menyalahkan orang lain dan ketika saya
berhasil saya ingin diakui oleh orang lain.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
27) Berani menerima dan menghadapi penolakan adalah semangat keberhasilan
saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
28) Tidak senang dengan kepribadian selalu mengikuti orang lain atau kelompok
adalah prinsip saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
29) Perasaan menghargai diri sendiri dan orang lain adalah kunci kesuksesan saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
Page 76
27
63
30) Kegagalan adalah langkah awal dari suatu keberhasilan adalah motto
kehidupan saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
31) Dalam setiap melakukan suatu tindakan yang nyata, saya selalu
merencanakannya dengan matang.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
32) Kepribadian dan sifat saya adalah kunci dalam setiap pergaualn saya.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
33) Saya lebih senang berpikir negatif apabila orang lain mengikutsertakan saya
dalam kegiatan.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
34) Orang yang percaya diri adalah orang yang ingin tampil agar terkenal.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
35) Saya mencoba selalu berfikir positif dalam menghadapi suatu masalah.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
36) Saya termasuk orang yang suka berfikir positif dan tidak mencela pendapat
orang lain.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
37) Dengan berfikir positif membuat saya tidak berbuat seenaknya sendiri.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
Page 77
27
64
38) Dalam menjalani hidup, saya tidak bisa berfikir positir dalam menyikapi
masalah.
a. sangat setuju c. Tidak setuju
b. setuju d. Sangat tidak setuju
Page 78
27
65
Lampiran 7
Hasil Uji Coba Instrumen Skala Psikologis Sikap Kepercayaan Diri
No r tabel R hitung Keputusan No. r tabel r hitung Keputusan
1 0,444 0,3268 Tidak Valid 21 0,444 0,5387 Valid
2 0,444 0,5387 Valid 22 0,444 0,5243 Valid
3 0,444 0,6145 Valid 23 0,444 0,6085 Valid
4 0,444 0,5402 Valid 24 0,444 0,4857 Valid
5 0,444 0,5340 Valid 25 0,444 0,5284 Valid
6 0,444 0,5328 Valid 26 0,444 0,5022 Valid
7 0,444 0,5264 Valid 27 0,444 0,4774 Valid
8 0,444 0,6439 Valid 28 0,444 0,4807 Valid
9 0,444 0,5997 Valid 29 0,444 0,6470 Valid
10 0,444 0,6198 Valid 30 0,444 0,6470 Valid
11 0,444 0,4569 Valid 31 0,444 0,6048 Valid
12 0,444 0,4998 Valid 32 0,444 0,4835 Valid
13 0,444 0,6802 Valid 33 0,444 0,5306 Valid
14 0,444 0,6832 Valid 34 0,444 0,4732 Valid
15 0,444 0,4651 Valid 35 0,444 0,5612 Valid
16 0,444 0,5506 Valid 36 0,444 0,5997 Valid
17 0,444 0,4688 Valid 37 0,444 0,5169 Valid
18 0,444 0,4881 Valid 38 0,444 0,4413 Tidak Valid
19 0,444 0,4622 Valid 39 0,444 0,5889 Valid
20 0,444 0,5551 Valid 40 0,444 0,5015 Valid
75
Page 79
27
66
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(IKIP) PGRI SEMARANG
Jl. Lontar Nomor 1 (Sidodadi Timur) Telp. 8316377 Semarang
REKAPITULASI PROSES BIMBINGAN SKRIPSI
Tanggal KeteranganTanda TanganPembimbing II
Semarang, ………………2010Mengetahui
Pembimbing II, Mahasiswa,
Drs. Agus Suharno, M. Si KusnandarNPP. 936505088 NPM. 06110304