Top Banner
1 PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIH (PIPER BETLE L) TERHADAP PERUBAHAN WARNA BASIS RESIN AKRILIK HEAT CURED SKRIPSI ANDI NUR MAYANTI J111 10 104 UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI MAKASSAR 2013
72

PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

Jan 22, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

1

PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIH

(PIPER BETLE L) TERHADAP PERUBAHAN WARNA BASIS

RESIN AKRILIK HEAT CURED

SKRIPSI

ANDI NUR MAYANTI

J111 10 104

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2013

Page 2: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

2

PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIH

(PIPER BETLE L) TERHADAP PERUBAHAN WARNA BASIS

RESIN AKRILIK HEAT CURED

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

ANDI NUR MAYANTI

J111 10 104

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

MAKASSAR

2013

Page 3: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Larutan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L) Terhadap Perubahan

Warna Basis Resin Akrilik Heat Cured

Oleh : Andi Nur Mayanti / J111 10 104

Telah Diperiksa dan Disahkan

Pada Tanggal 20 Agustus 2013

Oleh

Pembimbing

Dr. drg. Edy Machmud, Sp.Pros(K)

NIP. 19631104 199401 1 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Hasanuddin

Prof. drg. H. Mansjur Nasir, Ph.D

NIP. 19540625 198403 1 001

Page 4: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

4

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini

adalah plat resin akrilik Heat Cured sebanyak 15 plat. Penelitian ini menggunakan

ekstrak daun sirih (Piper Betle L) konsentrasi 35%, konsentrasi 50% serta aquades

(kontrol) 100 ml sebagai bahan pembersih gigitiruan yang dilakukan perendaman

selama 8 jam. Masing-masing 5 plat resin akrilik heat cured dimasukkan dalam 5

gelas kimia yang berisi konsentrasi 35%, 5 plat resin akrilik heat cured

dimasukkan dalam 5 gelas kimia yang berisi konsentrasi 50% serta 5 plat resin

akrilik heat cured dimasukkan dalam 5 gelas kimia yang berisi aquades (kontrol)

dengan lama perendaman selama 8 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji

ANOVA dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Uji ANOVA menunjukkan

adanya perbedaan rata-rata yang signifikan perubahan warna antara dua

konsentrasi ekstrak daun sirih dengan menggunkan interval kepercayaan 0,005

yaitu pada konsentrasi 35% diperoleh nilai F 6.020 dan sig diperoleh nilai 040

sedangkan untuk konsentrasi 50% diperoleh nilai F 32.954 dan sig diperoleh nilai

000. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah konsentrasi 50%

lebih signifikan dibandingkan konsentrasi 35% terhadap perubahan warna resin

akrilik heat cured yang dilakukan perendaman selama 8 jam.

Kata Kunci : Resin akrilik heat cured, Ekstrak daun sirih, Perubahan warna

Page 5: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

5

ABSTRACT

This research is an experimental laboratory. Object of this study is the Heat

Cured acrylic resin plate as much as 15 plates. This study uses a betel leaf extract

(Piper betle L) concentration of 35%, the concentration of 50% and distilled water

(control) 100 ml as a denture cleanser soaking for 8 hours. Each 5 heat cured

acrylic resin plate inserted in the 5 beaker containing 35% concentration, 5 heat

cured acrylic resin plate inserted in the 5 beaker containing a concentration of

50% and 5 heat cured acrylic resin plate inserted in a beaker containing 5 distilled

water (control) with immersion time for 8 hours. Data were analyzed by ANOVA

using SPSS version 16.0. ANOVA showed a mean difference of significant

changes in color between the two concentrations of betel leaf extract by using the

confidence interval 0.005 at 35% concentration of F values obtained 6,020 and sig

040 while values obtained for the concentration of 50% values obtained F values

obtained 32 954 and sig 000. The conclusion that can be drawn from this research

is a significant concentration of 50% is more than 35% concentration of the color

change is heat cured acrylic resin soaking for 8 hours.

Keywords: Heat cured acrylic resin, Betel leaf extract, Discoloration

Page 6: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

6

KATA PENGANTAR

Tiada kata seindah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena

hanyalah dengan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Larutan Ekstrak Daun Sirih (Piper

Betle L) Terhadap Perubahan Warna Basis Resin Akrilik Heat Cured”.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah syarat mencapai gelar

Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Selain itu skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan

peneliti lainnya untuk menambah pengetahuan dalam bidang ilmu kedokteran gigi.

Dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak hambatan yang penulis hadapi,

namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga akhirnya,

penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terima

kasih kepada:

1. Prof. drg. H. Mansjur Nasir, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Hasanuddin.

2. Dr. drg. Edy Machmud, Sp.Pros(K), selaku dosen pembimbing skripsi ini

yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan saran, petunjuk,

serta bimbingan bagi penulis selama penyusunan skripsi ini, terimakasih

Page 7: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

7

banyak karena beliau telah sangat sabar dalam memberikan arahan dan

bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. drg. Marhamah, M.Kes, sebagai penasehat akademik yang senantiasa

memberikan dukungan, nasihat, motivasi dan semangat, sehingga penulis

berhasil menyelesaikan jenjang perkuliahaan dengan baik.

4. Terimakasih banyak kepada orang tua tercintaku, skripsi ini saya

persembahkan kepada orang tua tercinta Ayahandaku, Anwar dan Ibundaku

Andi Nawar, rasa terima kasih dan penghargaan yang terdalam dari lubuk

hati, penulis berikan kepada kedua orang tuaku yang senantiasa telah

memberikan doa, dukungan, bantuan, didikan, nasihat, perhatian, semangat,

motivasi, dan cinta kasih yang tak ada habis-habisnya. Tak ada kata atau

kalimat yang mampu mengekspresikan besarnya rasa terima kasihku. Yang

pasti, saya sungguh bersyukur dan bahagia memiliki oran tua seperti papa

dan mama yang selalu berada disisiku. Sekali lagi, terima kasih.

5. Terimakasih juga penulis berikan buat adik-adikku tercinta Andi Nur

Hildayanti dan Andi Nur aziza, yang selama ini telah turut mendoakan

saya.

6. Tanteku tercinta Andi Nawir yang selama ini sangat sabar dan setia

menemani, membantu, memotivasi serta memberikan saran dan kritikan

dalam penyusunan skripsi saya, meskipun terkadang diantara kami juga

terdapat ketidakcocokan dalam hal masukan yang beliau berikan tapi

semuanya berakhir dengan pernyataan setuju dari saya.

Page 8: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

8

7. Sahabat-sahabatku tersayang Hamdani, Sri Haryuti, Donna Trye L yang

senantiasa memberi dukungan yang sangat berarti pada penulis. Terima

kasih untuk menjadi bagian dalam hidupku. Mengenal kalian adalah salah

satu hal yang indah dalam hidupku.

8. Seluruh dosen yang telah bersedia memberikan ilmu, serta staf karyawan

FKG universitas Hasanuddin.

9. Terimaksih juga saya ucapkan seluruh anak-anak prosthodonsi yang telah

membantu dalam menyelesaikan penelitian skripsi, terkhusus kepada

Kurniadi dan Melinda Maria Awing.

10. Segenap keluarga besar Atrisi 2010, terima kasih untuk kekompakan dan

rasa persaudaraan yang telah kalian tunjukkan sangat bangga rasanya bisa

menjadi bagian dari kalian.

11. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini yang

namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis berharap kiranya Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dari

segala pihak yang telah bersedia membantu penulis. Akhirnya dengan segenap

kerendahan hati, penulis mengharapkan agar kiranya tulisan ini dapat menjadi salah

satu bahan pembelajaran dan peningkatan kualitas pendidikan di Fakultas

Kedokteran Gigi ke depannya, juga dalam usaha peningkatan perbaikan kualitas

kesehatan Gigi dan Mulut masyarakat. Amin.

Makassar, 20-08-2013

Andi Nur Mayanti

Page 9: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ........................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

ABSTRAK .............................................................................................. iv

ABSTRACT ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................................ vi

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG .............................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................... 3

1.3 TUJUAN PENELITIAN ........................................................... 3

1.4 HIPOTESIS PENELITIAN ...................................................... 3

1.5 MANFAAT PENELITIAN ....................................................... 4

Page 10: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BAHAN PEMBERSIH GIGITIRUAN .................................... 6

2.2.1 Syarat-Syarat Pembersih Gigitiruan ................................. 6

2.2.2 Jenis Pembersih Gigitiruan .............................................. 6

2.2.2.1 Daun sirih (Piper betle L) .................................. 7

2.2.2.1.1 Gambaran Umum ..................................... 7

2.2.2.1.2 Nama Asing dan Nama Daerah ................ 7

2.2.2.1.3 Klasifikasi Ilmiah ..................................... 8

2.2.2.1.4 Morfologi ................................................. 9

2.2.2.1.5 Kandungan daun sirih (Piper Betle L) ..... 10

2.2.2.1.6 Manfaat .................................................... 11

2.2 RESIN AKRILIK ...................................................................... 14

2.3 RESIN AKRILIK HEAT CURED ............................................ 14

2.3.1 Definisi ............................................................................. 14

2.3.2 Komposisi ........................................................................ 15

2.3.3 Manipulasi ........................................................................ 15

2.3.4 Keuntungan ...................................................................... 16

Page 11: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

11

2.3.5 Kerugian ........................................................................... 17

2.3.6 Proses polimerisasi ........................................................... 17

2.3.7 Sifat-sifat .......................................................................... 17

2.4 STABILITAS WARNA ............................................................ 22

2.5 SKALA WARNA CIELAB ...................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA TEORI................................................................ 25

3.2 KERANGKA KONSEP ............................................................ 26

3.3 ALUR PENELITIAN ............................................................... 27

3.4 JENIS PENELITIAN ................................................................ 28

3.5 DESAIN PENELITIAN ............................................................ 28

3.6 LOKASI PENELITIAN ............................................................ 28

3.7 WAKTU PENELITIAN............................................................ 28

3.8 SAMPEL ................................................................................... 29

3.9 JUMLAH SAMPEL .................................................................. 29

3.10 KRITERIA SAMPEL ............................................................. 29

3.10.1 Kriteria inklusi ............................................................. 29

Page 12: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

12

3.10.2 Kriteria Eksklusi .......................................................... 30

3.11 VARIABEL PENELITIAN ............................................................ 30

3.11.1 Variabel sebab ...................................................................... 30

3.11.2 Variabel akibat ..................................................................... 30

3.11.3 Variabel kontrol ................................................................... 30

3.12 DEFINISI OPERASIONAL ........................................................... 31

3.13 ALAT DAN BAHAN ..................................................................... 32

3.13.1 Alat ....................................................................................... 32

3.13.2 Bahan ................................................................................... 34

3.14 PROSEDUR KERJA ...................................................................... 34

3.14.1 Pembuatan plat resin akilik heat cured ................................ 34

3.14.2 Pembuatan ekstrak daun sirih (Piper Betle L) dengan

menggunakan metode Maserasi ........................................... 36

3.15 DATA .............................................................................................. 40

3.15.1 Jenis data .............................................................................. 40

3.15.2 Pengolahan data ................................................................... 40

3.15.3 Analisis data ......................................................................... 40

Page 13: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

13

3.15.4 Penyajian data ...................................................................... 41

3.16 PROSEDUR KERJA PENELITIAN .............................................. 41

3.17 KRITERIA PENILAIAN ................................................................ 44

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 HASIL PENELITIAN ............................................................... 46

BAB V PEMBAHASAN

5.1 PEMBAHASAN ....................................................................... 49

BAB VI PENUTUP

6.1 SIMPULAN .............................................................................. 52

6.2 SARAN ..................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

14

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Komposisi Kimia Daun Sirih Segar per 100 gram ............................. 10

2. Komponen Aktif Daun Sirih per 100 gram Daun Segar ..................... 11

3. Perubahan Warna Pada Resin Akrilik Heat Cured Setelah

Perendaman Selama 8 Jam .................................................................. 46

4. Hasil Uji Statistik Resin Akrilik Heat Cured Dalam Ekstrak Daun

Sirih (Piper Betle L) Konsentrasi 35% dengan Aquades (Kontrol)

Selama 8 Jam....................................................................................... 47

5. Hasil Uji Statistik Resin Akrilik Heat Cured Dalam Ekstrak Daun

Sirih (Piper Betle L) Konsentrasi 50% dengan Aquades (Kontrol)

Selama 8 Jam....................................................................................... 47

Page 15: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

15

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Daun Sirih Hijau ................................................................................. 9

2. Ruang Warna CIELab ......................................................................... 23

3. Oven Simplisia .................................................................................... 36

4. Daun Sirih Yang Telah Kering ........................................................... 37

5. Daun Sirih Yang Direndam Dalam Toples Kaca ................................ 37

6. Ekstrak Cair Daun Sirih (Piper Betle L) ............................................. 38

7. Rotary Evaporator ............................................................................... 38

8. Ekstrak Kental Daun Sirih (Piper Betle L) ........................................ 39

9. Ekstrak Kental Yang Dituang Ke dalam Cawan Porselen .................. 39

10. Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle L) Konsentrasi 35% dan 50% ....... 40

11. Pengamatan Sebelum Perendaman ................................................... 41

12. Perendaman Plat Resin Akrilik Dengan Konsentrasi 35% ............... 42

13. Perendaman Plat Resin Akrilik Dengan Konsentrasi 50% ............... 42

14. Perendaman Plat Resin Akrilik Dengan Aquadest (Kontrol) ........... 43

Page 16: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

16

15. Pengamatan Setelah Perendaman ...................................................... 43

16. Adobe Photoshop® 7.0 ...................................................................... 44

17. Struktur Tannin ................................................................................. 50

Page 17: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

17

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Penugasan Penelitian

2. Surat Izin Penelitian Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Unhas

3. Diagram Batang Plat Resin Akrilik Heat Cured Sebelum Perendaman

4. Diagram Batang Plat Resin Akrilik Heat Cured Sesudah Perendaman

5. Hasil Perhitungan Pretest- Posttest

6. Plat Resin Akrilik Heat Cured Sebelum Perendaman

7. Plat Resin Akrilik Heat Cured Sesudah Perendaman

Page 18: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Basis gigitiruan saat ini masih banyak menggunakan bahan resin akrilik. Resin

akrilik terdiri atas monomer dan polimer. Menurut American Dental Association

terdapat dua jenis resin akrilik yaitu heat cured polymer dan self cured polymer,

yang masing-masing terdiri atas bubuk yang disebut polimer dan cairan yang

disebut monomer. Namun bahan dasar basis gigi tiruan yang sering dipakai adalah

resin akrilik polimetil metakrilat jenis heat cured. Resin akrilik dipakai sebagai

basis gigi tiruan oleh karena bahan ini tidak toksik, tidak mengiritasi dan tidak

larut dalam cairan mulut, mempunyai estetik yang baik, mudah dimanipulasi,

mereparasinya mudah serta perubahan dimensinya kecil.1,2

Kekurangan resin akrilik yaitu mudah patah apabila terjatuh serta mudah

mengalami perubahan warna setelah beberapa lama dipakai dalam mulut,

memiliki porositas dan kekasaran permukaan yang cukup tinggi sehingga

permukaan basis gigitiruan yang tidak dipoles seperti halnya bagian yang

menghadap ke jaringan lebih mudah melekat sisa makanan dan apabila tidak

dibersihkan dengan baik maka akan menjadi tempat berkembangnya spesies

mikroba. Salah satu mikroorganisme adalah Candida albicans. Apabila keadaan

tersebut dibiarkan terus-menerus maka akan terjadi denture stomatitis. Oleh

Page 19: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

19

karena itu perlu menjaga kebersihan gigi tiruan resin akrilik agar bebas dari

mikroorganisme dengan melakukan pembersihan gigi tiruan secara rutin..1

Cara membersihkan gigi tiruan dapat dengan merendam gigi tiruan dalam

larutan pembersih yang mengandung bahan desinfektan. Ausberger

mengemukakan bahwa pembersih dengan menggunakan bahan pembersih dapat

membersihkan secara sempurna terutama bagian-bagian yang sulit dipakai sikat

gigi, karena itu dianjurkan agar gigi tiruan direndam dalam larutan pembersih.

Selain itu bagi orang lanjut usia dengan kemampuan gerak yang telah menurun,

merendam gigi tiruan pada bahan pembersih gigi tiruan dapat dipilih sebagai

pilihan.1

Bahan pembersih gigi tiruan yang beredar di pasaran pada umumnya berasal

dari bahan kimia antara lain alkalin peroksida, sodium hipoklorit, dan klorhexidin

glukonat. Dan masih sedikit yang menggunakan bahan tradisional atau alam.

Beberapa obat-obatan tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

tanaman-tanaman Indonesia dapat dipakai sebagai bahan pembersih gigitiruan.

Misalnya daun sirih (Piper Betle L), nanas (Ananas Comosus(L) Merr), dan daun

sirsak (Annona Muricata). Salah satu dari ketiga bahan pembersih tradisional

yang sering dipakai pada masyarakat umumnya yaitu daun sirih (piper betle l).

Dalam daun sirih terkandung minyak atsiri yang terdiri atas kurang lebih 30%

fenol derivate, antara lain kavikol dan juga mengandung betlephenol. Kedua zat

ini merupakan kandungan terbesar minyak atsiri yang ada dalam daun sirih (piper

betle l), yang memiliki daya antiseptik yang kuat. Pada penelitian sebelumnya

ekstrak daun sirih dengan konsentrasi 35% efektif dalam menghambat

Page 20: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

20

pertumbuhan candida albicans dan konsentrasi 50% dapat menurunkan indeks

plak.1

Daun sirih (Familia Piperaceae) memiliki nama binomial Piper betle Linn ,

merupakan salah satu tanaman yang diketahui berkhasiat sebagai antiseptik dan

desinfektan. Praja melaporkan bahwa ada pengaruh perendaman bahan basis

gigitiruan resin akrilik polimerisasi panas dalam ekstrak daun sirih terhadap

pertumbuhan Candida albicans. Daun sirih mengandung minyak atsiri yang

terdiri dari kabivetol, estargiol, eugenol metileugenol, karvakrol, terpen,

seskuierpen, fenilpropan, tannin, fenol dan hidroksi kavikol.3

Bahan resin akrilik mempunyai salah satu sifat yaitu menyerap air secara

perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu, dengan mekanisme penyerapan

melalui difusi molekul air sesuai hukum difusi. Terjadinya penyerapan zat warna

cairan dalam resin akrilik merupakan salah satu faktor penyebab perubahan warna

pada resin akrilik. Bahan kimia seperti alkohol, kloroform, zat warna buatan atau

asli, dan karbonat dapat menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik.1

Bahan pembersih gigitiruan merupakan suatu bahan yang mempunyai

efektifitas untuk menghilangkan lapisan plak bakteri dan mencegah terbentuknya

kembali serta memiliki kemampuan untuk menghilangkan debris makanan,

kalkulus, dan stain. Tetapi pada kenyataannya banyak sekali dikalangan

masyarakat yang belum mengetahui mengenai efek samping yang dapat

ditimbulkan oleh bahan pembersih gigitiruan yang mereka gunakan contohnya:

terjadinya perubahan warna. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis

ingin meneliti pengaruh larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L ) terhadap

perubahan warna basis resin akrilik heat cured. Hasil penelitian ini diharapkan

Page 21: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

21

dapat memberi tambahan informasi bagi para klinisi prostodonsia akan pentingnya

pemilihan jenis bahan pembersih gigi tiruan.1

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah ada pengaruh larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L ) terhadap

perubahan warna basis resin akrilik heat cured ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

Pengaruh larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L) terhadap perubahan

warna basis resin akrilik heat cured.

1.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Ada pengaruh larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L) terhadap perubahan

warna basis resin akrilik heat cured.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat yaitu :

1. Manfaat bagi peneliti

Terhadap ilmu pengetahuan diharapkan dapat menjadi informasi

ilmiah dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan terutama dalam

bidang prostodonsia dan menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya.

Page 22: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

22

2. Manfaat bagi masyarakat

Sebagai informasi yang bersifat ilmiah bagi masyarakat.

3. Manfaat bagi institusi

Dapat digunakan sebagai bahan bacaan, bahan ajar dan masukan bagi

mahasiswa kedokteran gigi yang melakukan penelitian di Universitas

Hasanuddin.

Page 23: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 BAHAN PEMBERSIH GIGITIRUAN

Bahan pembersih gigitiruan dapat berupa krim, pasta, gel atau larutan yang

dibuat untuk membersihkan gigitiruan penuh atau gigitiruan sebagian lepasan.

Sebuah bahan pembersih gigitiruan yang efektif harus mempunyai kemampuan

untuk menghilangkan lapisan plak bakteri dan mencegahnya terbentuknya

kembali serta memiliki kemampuan untuk menghilangkan debris makanan,

kalkulus, dan stain. Bahan pembersih gigitiruan merupakan produk pembersih

yang dijual di apotik dan toko obat, aman apabila digunakan sesuai dengan

instruksi pabrik.1,4

2.2.1 Syarat-Syarat Pembersih Gigitiruan

Bahan pembersih gigitiruan yang ideal umumnya memiliki syarat-syarat

seperti tidak toksik, tidak merusak atau mengubah bahan- bahan yang digunakan

dalam pembuatan gigitiruan, stabil pada penyimpanan, bersifat bakterisidal dan

fungisidal.4

2.2.2 Jenis Pembersih Gigitiruan

Jenis bahan pembersih gigitiruan yang saya gunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:4

Page 24: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

24

2.2.2.1 Daun sirih (Piper betle L)

2.2.2.1.1 Gambaran Umum

Piper Betle L adalah anggota family Piperaceae yang merupakan tanaman

yang dapat dimakan dengan daun yang telah banyak digunakan secara tradisional

di Negara India, Cina, dan Thailand. Nama-nama umumnya adalah sirih (dalam

bahasa Inggris), paan (di India), phlu (di Thailand) dan sirih (dalam bahasa

Indonesia). Sirih adalah tanaman yang perlu kondisi pertumbuhan yang hangat

dan basah untuk pertumbuhannya. Genus piper (piperaceae) telah terdistribusi

luas di wilayah tropis dan subtropics di dunia. Sirih dibudidayakan di India,

Srilanka, Indonesia, Malaysia, Philipina, dan Afrika Timur. Bagian dari sirih yang

dimanfaatkan adalah daun, akar, batang, tangkai. Sirih mempunyai minyak

esensial aromatik berwarna kuning, dengan bau yang pedas dan tajam.5,6

2.2.2.1.2 Nama Asing dan Nama Daerah

Disebabkan manfaatnya yang besar bagi kesehatan, sirih tidak saja dikenal

di kawasan Asia, tetapi juga di Eropa, Afrika, dan Amerika. Hal ini tentunya

membawa konsekuensi logis terhadap nama sirih itu sendiri, yakni masing-masing

wilayah menyebut sirih sesuai dengan bahasanya. Misalnya :7

1. Arab : tamul atau tanbul

2. Cina : ju jiang, tu wei teng, wei ze, wei ye, dafeng teng

3. Inggris : betel, betel pepper, betel vire

4. Francis : betel, poivrief betel

5. Jerman : betelpfeffer, betel-pfeffe

6. Gujarat : paan, tanbolaa

Page 25: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

25

7. India : pan

8. Kanada : eleballi, panu, vileyadele

9. Malaysia : bakik serasa

10. Marathi : pan, vidyache pan

11. Nepal : naagavallii

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa yang memiliki

tradisi, budaya, dan bahasa yang berbeda sehingga istilah untuk menyebut sirih

pun bermacam-macam seperti :7

1. Sumatera : ranub, blo, sereh, purokawo, belo, ibun, cambai,

sireh, suruh, serasa, ifan, taufao

2. Jawa : sedah, suruh, seureuh, sere

3. Nusa tenggara : base, sedah, nahi, kuta, mota, taa, mokeh, malu

4. Kalimantan : uwit, buyu, sirih, uduh sifat, uruisepa

5. Sulawesi : gapura, ganjang, baulu, buya, bolu, komba,

lalama,sangi, dondili

6. Maluku : mota, ani-ani, papek, raunge, nien, rambika, kamu,

kakina, bido, garmo, amu

7. Papua : afo, nai wadok, mirtan, freedor, dedami, mera,

wangi, manaw, reman

2.2.2.1.3 Klasifikasi Ilmiah

Klasifikasi ilmiah dari daun sirih adalah sebagai berikut:7

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Page 26: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

26

Class : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Family : Piperaceae

Genus : Piper

Species : P. Betle

2.2.2.1.4 Morfologi

Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pokok

disekelilingnya dengan daunnya yang memiliki bentuk pipih seperti gambar hati,

tangkainya agak panjang, tepi daun rata, ujung daun meruncing, pangkal daun

berlekuk, tulang daun menyirip, dan daging daun yang tipis. Permukaan daunnya

berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek.

Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm.

Gambar 2.1 Daun sirih hijau

Sumber : Dokumentasi pribadi

Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm

berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan

terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar

1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan

Page 27: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

27

hijau kekuningan. Buahnya buah buni berbentuk bulat berwarna hijau keabu-

abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan.1,7

2.2.2.1.5 Kandungan daun sirih (Piper Betle L)

Daun sirih (Piper betle L) secara umum telah dikenal masyarakat sebagai

bahan obat tradisonal. Seperti halnya dengan antibiotika, daun sirih juga

mempunyai daya anti bakteri. Kemampuan tersebut karena adanya berbagai zat

yang terkandung di dalamnya. Daun sirih mengandung 4,2 % minyak atsiri yang

sebagian besar terdiri dari Chavicol paraallyphenol turunan dari Chavica betel.

Isomer Euganol allyprocathechine, Cineol methyl euganol dan Caryophyllen,

kavikol, kavibekol, estragol, terpinen. Selain itu, minyak atsiri daun sirih

mengandung karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tamin,

glukosa, pati, dan asam amino.8

Komposisi kimia daun sirih dapat dilihat pada Tabel 1.7

Tabel 2.1 Komposisi Kimia Daun Sirih Segar per 100 gram

Kandungan Jumlah

Air

Protein

Karbohidrat

Serat

Yodium

Mineral

Kalsium

Fosfor

Besi Ion

Karoten (Vitamin A)

Kalium Nitrat

Tiamin

Ribovlafin

Asam Nikotinal

Vitamin C

85,4 mg

3,1 mg

6,1 mg

2,3 mg

3,4 mg

2,3 mg

230 mg

40 mg

3,5 mg

9600 iu

0,26–0,42 mg

70 mg

30 mg

0,7 mg

5 mg

Sumber : Wiart C. Medicinal plants of the Asia-Pacific: drugs for to the future.

Malaysia:World Scientific Publishing Co. Ptc. Ltd;2006.pp.37-40.

Page 28: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

28

Minyak atsiri dikenal dengan nama minyak eteris atau minyak terbang

yang merupakan salah satu hasil metabolism tanaman. Bersifat mudah menguap

pada suhu kamar, mempunyai rasa getir, serta berbau wangi sesuai dengan bau

tanaman penghasilanya. Minyak atsiri terdiri dari hidroksi kavikol, kavibetol

estargiol, eugenol, metileugenol, karvakol, terpen, seskuiterpen, fenilpropan dan

tannin. Minyak atsiri larut dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air. Minyak

atsiri pada industry banyak digunakan sebagai bahan pembuat kosmetik, parfum,

antiseptik, dll. Beberapa jenis minyak atsiri mampu bertindak sebagai bahan terapi

(aromaterapi) atau bahan obat suatu jenis penyakit. Fungsi minyak atsiri sebagai

bahan obat tersebut disebabkan adanya bahan aktif, sebagai contoh bahan anti

radang, hepatoprotektor, analgetik, anestetik, antiseptik, psikoaktif dan anti

bakteri.9,10

Daftar komponen aktif dalam daun sirih dapat dilihat pada Tabel 2.7

Tabel 2.2 Komponen Aktif Daun Sirih Per 100 gram Daun Segar

Kandungan Presentase

Alilkatekol

Kadinen

Karvakol

Kariofilen

Kavibetol

Kavikol

Sineol

Eugenol

Eugenol Metil eter

2,7–4,6%

6,7–9,1%

2,2–4,8%

6,2–11,9%

0,0–1,2%

5,1–8,2%

3,6–6,2%

26,8– 42,5%

26,8–15,58%

Sumber : Wiart C. Medicinal plants of the Asia-Pacific: drugs for to the future.

Malaysia:World Scientific Publishing Co. Ptc. Ltd;2006.pp.37-40.

Page 29: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

29

2.2.2.1.6 Manfaat

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak (betIephenol),

seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya

mematikan kuman, antioksidasi dan anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan

bau badan yang ditimbulkan bakteri dan cendawan.1,7

Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan, menyembuhkan luka

pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat

mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan

menghentikan perdarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar

daun segar Piper betle L, dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam

lubang hidung. Selain itu, kandungan bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih

hutan juga dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan

hama penghisap.1,7

Ekstrak kasar daun sirih dilaporkan dapat berfungsi sebagai anti bakteri

terhadap Strepcoccus mutans dengan mempengaruhi pertumbuhan dan

pembentukan glucan. Komponen kimia daun sirih pada minyak atsiri,

seskuiterpen, triterpen, terpenoid sitosterol neolignan dan krotepoksid. Aktivitas

anti cendawan diduga berasal dari minyak atsiri daun sirih yaitu isoeugenol,

limonene, β-pinen dan kariofilena. Minyak atsiri dan ekstrak etanol daun sirih

dilaporkan mempunyai aktivitas anticendawan terhadap Candida albicans.

Kehadiran fenol yang merupakan senyawa toksik mengakibatkan struktur tiga

dimensi protein terganggu dan terbuka menjadi struktur acak tanpa adanya

kerusakan pada struktur kerangka kovalen. Hal ini menyebabkan protein

Page 30: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

30

terdenaturasi, namun aktivitas biologisnya menjadi rusak sehingga protein tidak

dapat melakukan fungsinya.7

Karvakol bersifat sebagai desinfektan dan antijamur sehingga bisa

digunakan sebagai antiseptic, eugenol dan methyl-euganol dapat digunakan untuk

mengurangi sakit gigi. Selain itu di dalam daun sirih juga terdapat flavanoid,

saponin, dan tannin. Saponin dan tannin bersifat sebagai antiseptic pada luka

permukaan, bekerja sebagai bakteriostatik yang biasanya digunakan untuk infeksi

pada kulit, mukosa, dan melawan infeksi pada luka.11

Flavanoid selain berfungsi sebagai bakteriostatik juga berfungsi sebagai

antiinflamasi. Selain itu daun sirih juga mengandung kavikol dan kavibetol yang

merupakan turunan dari fenol yang mempunyai daya antibakteri lima kali lipat

dari fenol biasa terhadap Staphylococcus aureus.11

Cara kerja fenol dalam membunuh mikroorganisme yaitu dengan cara

mendenaturasi protein sel. Dengan terdenaturasinya protein sel, maka semua

aktvitas metabolism sel dikatalisis oleh enzim yang merupakan suatu protein.

Minyak atsiri yang aktif sebagai antibakteri pada umumnya mengandung gugus

fungsi hidroksil (-OH) dan karbonil. Turunan fenol berinteraksi dengan sel bakteri

melalui proses adsorpsi yang melibatkan ikatan hydrogen. Pada kadar rendah

terbentuk kompleks protein fenol dengan ikatan yang lemah dan segera

mengalami peruraian, diikuti penetrsai fenol ke dalam sel dan menyebabkan

presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol menyebabkan

koagulasi protein dan sel membrane mengalami lisis.12

Page 31: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

31

2.2 RESIN AKRILIK

Bahan yang paling sering digunakan dalam pembuatan basis gigi tiruan ialah

polimetil metakrilat (PMMA) dan sering disebut resin akrilik, atau akrilik saja.

PMMA dimodifikasi dengan menambahkan monomer-monomer ikatan-silang

(cross-linking) yang meningkatkan kekerasan-kekerasan dan kekakuannya.

Pigmen ditambahkan untuk memberikan warna. PMMA merupakan polimer yang

padat, terdiri dari rantai-rantai unit molekul metal metakrilat yang lurus dan

panjang. Metal metakrilat merupakan monomer cair. Resin basis gigi tiruan

tersedia dalam bentuk cairan monomer dan bubuk polimer. Cairan membasahkan

bubuk dan membentuk ikatan padat pengerasannya.2

Dikenal dua cara polimerisasi atau pengerasan resin, yaitu pengerasan dengan

pemanasan dan pengerasan melalui proses kimiawi. Pengerasan melalui

pemanasan terjadi jika panas menyerang inisiator (bensoil peroksida) di dalam

bubuk, yang bekerja pada metal metakrilat untuk membentuk polimer. Perbedaan

pengerasan melalui cara kimiawi terletak pada activator dalam cairan yang

bereaksi dengan insiator ketika cairan dan bubuk bertemu. Kekuatan akrilik untuk

gigi tiruan sangat berbeda. Jika basis gigi tiruan akan dibuat dengan ketebalan

yang minimal, dengan risiko patah yang lebih besar.2

2.3 RESIN AKRILIK HEAT CURED

2.3.1 Definisi

Resin akrilik polimerisasi panas (heat cured acrylic resin) merupakan jenis

basis gigi tiruan yang paling sering digunakan saat ini. Heat cured resin akrilik

Page 32: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

32

adalah salah satu bahan basis gigi tiruan resin akrilik yang proses polimerisasinya

dengan pengaplikasian panas. Energi termal yang diperlukan untuk polimerisasi

bahan tersebut dengan menggunakan pemanasan air di dalam waterbath dan dapat

juga menggunakan pemanasan oven gelombang mikro.13,14

2.3.2 Komposisi

Heat cured resin akrilik tersedia dalam bentuk bubuk dan cairan. Unsur-unsur

yang terkandung dalam heat cured resin akrilik antara lain.13,14

a. Bubuk

Polimer : butiran atau granul polimetil metakrilat

Inisiator : benzoyl peroxide

b. Cairan

Monomer : metil metakrilat

Cross-linking agents :dimethacrylates, either ethylene glycol

dimethacrylate or 1,4-butylene glycol

dimethacrylate.

Inhibitor : hydroquinone

2.3.3 Manipulasi

Pencampuran bubuk dan cairan de ngan perbandingan volume 3 : 1 atau

perbandingan berat 2 : 1.Bubuk dan cairan dengan perbandingan yang benar

dicampur di dalam tempat yang tertutup lalu dibiarkan hingga mencapai dough

stage . Pada saat pencampuran ada empat stages yang terjadi yaitu: 15

1. Sandy stage adalah terbentuknya campuran yang menyerupai pasir

basah.

Page 33: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

33

2. Sticky stage adalah saat bahan akan merekat ketika bubuk mulai larut

dalam cairan dan berserat ketika ditarik.

3. Dough stage adalah stage dengan konsistensi adonan mudah diangkat dan

tidak merekat lagi, serta merupakan waktu yang tepat memasukkan

adonan ke dalam mould dan kebanyakan dicapai dalam waktu 10 menit.

4. Rubber hard adalah berwujud seperti karet dan tidak dapat dibentuk lagi

dengan kompresi konvensional.

Setelah adonan resin akrilik mencapai dough stage, adonan diisikan dalam

mould gips. Setelah pengisian adonan dilakukan tekanan pres pertama sebesar

1000 psi untuk mencapai mould terisi dengan padat dan kelebihan resin dibuang

kemudian dilakukan tekanan pres terakhir mencapai 2200 psi lalu kuvet dikunci.

Selanjutnya kuvet dibiarkan pada temperatur kamar kemudian kuvet dipanaskan

pada. suhu 70˚C selama 90 menit dan dilanjutkan dengan suhu 100˚C selama

30 menit.15

2.3.4 Keuntungan

Keuntungan jenis basis gigitiruan heat cured resin akrilik adalah sebagai

berikut: 14

1. Harga relatif murah

2. Proses pembuatan mudah

3. Tidak larut dalam cairan mulut

4. Estetik sangat baik

5. Warna stabil

6. Mudah direparasi

7. Mudah dipoles

Page 34: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

34

2.3.5 Kerugian

Kerugian jenis basis gigitiruan heat cured resin akrilik adalah sebagai berikut :14

1. Kekuatan terhadap benturan rendah

2. Kekuatan fleksural rendah

3. Tidak tahan abrasif

4. Konduktivitas termal rendah

5. Monomer bebas dapat menimbulkan reaksi sensitif

2.3.6 Proses polimerisasi

Polimerisasi merupakan persamaan senyawa berat molekul rendah yang

disebut monomer ke senyawa berat molekul besar yang disebut polimer. Pada

proses polimerisasi poly methyl methacrylate terjadi reaksi kimia berupa reaksi

adisi.14

2.3.7 Sifat-sifat

Beberapa sifat-sifat heat cured resin akrilik :15

a. Porositas

Adanya gelembung permukaan dan dibawah permukaan dapat mempengaruhi

sifat fisik, estetika, dan kebersihan basis protesa. Porositas cenderung terjadi pada

bagian basis protesa yang lebih tebal. Porositas tersebut akibat dari penguapan

monomer yang tidak bereaksi serta polimer berberat molekul rendah, bila

temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Namun

porositas jenis ini tidak terjadi seragam sepanjang segmen resin yang terkena.

Porositas juga dapat berasal dari pengadukan yang tidak tepat antara

komponen bubuk dan cairan. Bila ini terjadi, beberapa bagian massa resin akan

Page 35: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

35

mengandung monomer lebih banyak dibandingkan yang lain. Selama

polimerisasi, bagian ini mengerut lebih banyak dibandingkan daerah di dekatnya,

dan pengerutan yang terlokalisasi cenderung menghasilkan gelembung.

Timbulnya porositas dapat diminimalkan dengan menjamin homogenitas resin

yang sebesar mungkin. Penggunaan rasio polimer berbanding monomer yang

tepat serta prosedur pengadukan yang terkontrol dengan baik membantu keadaan

ini. Tambahan lagi, karena bahan lebih homogen dalam tahap seperti adonan,

adalah bijaksana untuk menunda memasukkan resin sampai dicapai konsistensi

tersebut.

Porositas juga dapat disebabkan karena tekanan atau tidak cukupnya bahan

dalam rongga kuvet selama polimerisasi. Gelembung udara akibat kekurangan ini

tidak berbentuk bola tetapi berbentuk tidak teratur. Gelembung ini dapat begitu

banyak sehingga seluruh resin Nampak lebih lebih ringan dan lebih lebih opak

dibandingkan warna sebelumnya. Selain itu, jenis porositas yang lain adalah

kebanyakan dihubungkan dengan resin cair. Porus tersebut nampaknya

disebabkan oleh masuknya udara selama prosedur pengadukan dan pemanasan.

Bila udara ini tidak dikeluarkan, gelembung-gelembung besar dapat terbentuk

pada basis protesa. Pengadukan, pemberian sprue, dan pemanasan jalan masuk

secara cermat dapat membantu mengurangi masuknya udara.

b. Penyerapan air

Poli (metal metakrilat) menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada

lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata

pada sifat mekanis dan dimensi polimer. Meskipun penyerapan dimungkinkan

Page 36: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

36

oleh adanya polaritas molekul poli(metal metakrilat), umumnya mekanisme

penyerapan air yang terjadi adalah difusi. Difusi adalah berpindahnya suatu

substansi melalui rongga, atau melaui substansi kedua. Dalam contoh ini, molekul

air menembus massa poli(metil metakrilat) dan menempati posisi di antara rantai

polimer. Sebagai akibatnya, rantai polimer yang terganggu dipaksa memisah.

Adanya molekul air di dalam massa yang terpolimerisasi menimbulkan dua efek

penting. Pertama, hal itu menyebabkan massa terpolimerisasi mengalami sedikit

ekspansi. Kedua, molekul air mempengaruhi kekuatan rantai polimer dan

karenanya bertindak sebagai bahan pembuat plastis.

Poli(metil metakrilat) memiliki nilai penyerapan air sebesar 0,69 mg/cm2.

Meskipun jumlah ini mungkin Nampak kecil, dapat menimbulkan efek nyata pada

dimensi basis protesa yang terpolimerisasi. Diperkirakan bahwa setiap 1%

peningkatan berat disebabkan karena penyerapan air, resin akrilik mengalami

ekspansi linier sebesar 0,23%. Percobaan laboratorium menunjukkan bahwa

ekspansi linier yang disebabkan oleh penyerapan air adalah hamper sama dengan

pengerutan termal yang diakibatkan oleh proses polimerisasi. Jadi, proses-proses

tersebut saling mempengaruhi satu sama lain.

Hasil laboratorium menunjukkan ada sedikit perbedaan dimensi dari basis

protesa yang diaktifkan dengan panas dibandingkan dengan yang diaktifkan

secara kimia setelah penyimpanan lama di dalam air. Spesifikasi ADA No. 12

memberikan petunjuk tentang pengujian dan syarat resin basis protesa yang dapat

diterima. Untuk menguji penyerapan air, suatu lempeng bahan dengan dimensi

khusus dipersiapkan dan dikeringkan sampai dicapai suatu berat yang stabil. Berat

Page 37: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

37

ini dicatat sebagai berat awal. Selanjutnya, lempeng direndam dalam air murni

selama 7 hari. Kemudian lempeng ditimbang kembali, dan nilai ini dibandingkan

dengan nilai awal. Menurut persyaratan, berat yang bertambah setelah

perendaman tidak boleh melebihi 0,8 mg/cm .

c. Kelarutan

Meskipun resin basis protesa larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil

monomer dilepaskan, resin basis umumnya tidak larut dalam cairan yang

ditemukan dalam rongga mulut. Setelah direndam dalam air, lempeng tersebut

dikeringkan dan ditimbang ulang untuk menentukan kehilangan berat. Menurut

spesifikasi, kehilangan berat harus tidak melebihi 0,04 mg/cm2 dari permukaan

lempeng. Kehilangan berat dalam jumlah tersebut dapat diabaikan dari

pertimbangan klinis, tetapi reaksi jaringan yang merugikan dapat terjadi.

d. Crazing

Meskipun perubahan dimensi mungkin terjadi selama relaksasi tekanan,

perubahan ini umumnya tidak menyebabkan kesulitan klinis. Sebaliknya, relaksasi

tekanan mungkin menimbulkan sedikit goresan permukaan yang dapat berdampak

negatif terhadap estetika dan sifat fisik suatu protesa. Terbentuknya goresan atau

retakan mikro ini dinamakan crazing.

Secara klinis, crazing terlihat sebagai garis retakan kecil yang Nampak timbul

pada permukaan protesa. Dari sudut pandang fisik, crazing dapat disebabkan oleh

aplikasi tekanan atau resin yang larut sebagian. Tekanan tarik paling sering

berperan pada pembentukan crazing di basis protesa. Dipercaya bahwa crazing

disebabkan oleh pemisahan mekanik dari rantai-rantai polimer individu pada saat

ada tekanan tarik.

Page 38: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

38

Crazing umumnya berawal pada permukaan resin dan mengarah pada sudut

yang tepat dari gaya tarik. Retakan mikro yang terbentuk dengan cara ini

kemudian berlanjut secara internal. Selain itu, crazing juga mungkin terbentuk

sebagai hasil aksi pelarut. Contohnya, carzing akibat pelarut umumnya berasal

dari kontak dengan cairan seperti etil alcohol, yang terlalu lama. Perkembangan

dalam elemen gigi resin akrilik serta ikatan silang resin basis protesa telah

menurunkan insidens crazing pada basis protesa.

e. Kekuatan

Kekuatan dari basis resin akrilik bergantung dari beberapa faktor. Faktor-

faktor ini termasuk komposisi resin, teknik pembuatan, dan kondisi-kondisi yang

ada dalam rongga mulut.

Untuk memberikan sifat fisik yang dapat diterima, resin basis resin akrilik

memenuhi atau melampaui standar yang disajikan dalam spesifikasi ADA No. 12.

Suatu uji transversal digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara beban yang

diberikan dan resultan defleksi dalam contoh resin dengan dimensi tertentu.

Penentu paling utama dari kekuatan resin akrilik secara keseluruhan adalah

derajat polimerisasi yang ditunjukkan oleh bahan. Begitu derajat polimerisasi

meningkat, kekuatan resin juga meningkat. Dalam hubungan ini, siklus

polimerisasi yang terdapat pada resin teraktivasi dengan panas adalah sangat

penting. Jika dibandingkan dengan resin yang diaktifkan panas, resin yang

diaktifkan secara kimia umumnya menunjukkan peningkatan banyaknya monomer

residu dan penurunan kekuatan serta nilai kekerasan. Diluar karakteristik ini, resin

yang diaktifkan dengan panas dan kimia menunjukkan modulus elastic serupa.

Page 39: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

39

2.4. STABILITAS WARNA

Stabilitas warna adalah kemampuan segala jenis bahan untuk

mempertahankan warna asalnya, termasuk bahan kedokteran gigi. Mulut adalah

lingkungan yang dinamis. Kebersihan mikroflora, saliva, dan konsumsi makanan

berwarna yang terus menerus (kromatogen), stabilitas warna bahan dapat

terganggu. Akan tetapi, stabilitas warna suatu bahan kedokteran gigi yang estetik

bisanya diabaikan dibandingkan dengan sifat fisik dan mekanik sewaktu

mengambil keputusan pemilihan bahan.16,17

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan warna pada bahan

kedokteran gigi dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan faktor

ekstrinsik.Faktor intrinsik meliputi perubahan warna struktur kimia dari bahan,

misalnya pada resin basis gigitiruan dapat berubah warna akibat oksidasi oleh

senyawa amina, senyawa ini dapat mengubah warna basis menjadi kekuning-

kuningan.Faktor ekstrinsik yang dapat menyebabkan perubahan warna termasuk

adhesi atau penyerapan pewarna dari sumber luar seperti kopi, teh, nikotin dsb.18

2.5 SKALA WARNA CIELAB

Kedua versi sistem CIE, yaitu 1931 CIE dan 1976 CIE atau CIElab,

merupakan skala warna yang digunakan untuk menentukan presepsi warna suatu

objek. Sistem 1931 CIE terbatas karena tidak dapat membedakan warna secara

seragam dala hal cahaya, kemurnian, dan gelombang dominan antara warna. Akan

tetapi, sistem CIElab telah mengembangkan pengaturan warnanya sehingga

perbedaan numerik antara warna lebih cocok dengan presepsi visual manusia, dan

Page 40: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

40

karena itu, system ini memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan system

1931 CIE.19,20

Oleh karean CIElab menentukan warna yang lebih dekat ke presepsi warna

manusia, system ini biasanya digunakan untuk control kualitas produk berwarna.

Misalnya, sewaktu warna dari sampel produk terletak didalam ruang warna

CIElab, warna tersebut dibandingkan dengan control kualitas warna standar

produksi. Perbedaan warna antara sampel produk dan standar kemudian

ditentukan dan dibandingkan untuk menentukan toleransi warna yang dapat

diterima.19,20

Ruang warna CIElab diabuat berdasarkan konsep bahwa warna merupakan

kombinasi merah dan kuning, merah dan biru, hijau dan kuning, dan hijau dan

biru. Untuk menentukan kombinasi dari suatu produk, koordinat dari ruang warna

tiga dimensi perlu ditentukan.19

Gambar 2.3 Ruang Warna CIElab

Sumber . An Interpretation of the CIELAB

System. Available at www. CIE color

systems.com/pdf.

Page 41: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

41

Berdasarkan gambar diatas, terdapat koordinat L* merupakan koordinat yang

mempresentasikan intensitas cahaya suatu objek yang diukur dari skala 0 hingga

100, dimana 0 mempresentasikan warna hitam dan 100 mempresentasikan warna

putih. Koordinat a* merupakan koordinat yang mempresentasikan posisi warna

objek pada skala hijau murni dan merah murni, dimana -127 mempresentasikan

warna hijau murni dan +127 mempresentasikan warna merah murni. Koordinat b*

merupakan koordinat yang mempresentasikan posisi warna objek pada skala biru

murni dan kuning murni, dimana -127 mempresentasikan warna biru murni dan

+127 mempresentasikan warna kuning murni.19

Terdapat nilai delta yang berhubungan dengan skala warna ini. ΔL*, Δa

*, dan

Δb* mengindikasikan berapa banyak perbedaan warna yang terjadi antara satu

sampel dan sampel lainnya. Nilai delta ini digunakan untuk control kualitas atau

perumusan suatu formula warna. Nilai toleransi dapat didapatkan dari nilai delta

ini. Nilai delta yang diluar batas toleransi mengindikasikan bahwa terlalu banyak

perbedaan diantara standar dan sampel. Koreksi dibutuhkan apabila nilai delta ini

diluar batas toleransi. Misalnya, apabila Δa* positif, sampel lebih merah

dibandingkan dengan standar.19

Perbedaan warna total, ΔE* dapat juga diperhitungkan. ΔE* merupakan nilai

yang diperoleh dari perbedaan antara L*, a

*, dan b

* dari sampel dan standar. Nilai

ini tidak mengindikasikan parameter yang mana (L*, a

*, dan/atau b

*) yang berada

diluar batas toleransi apabila ΔE* diluar batas toleransi.

19

Page 42: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 KERANGKA TEORI

Faktor Intrinsik

Faktor Ekstrinsik

Bahan Basis Gigitiruan

Resin Akrilik

Klasifikasi Definisi

Self Cured Acrylic

Light Cured Acrylic

Heat Cured Acrylic

Manipulasi Komposisi Keuntungan &Kerugian

Porositas Kekuatan

Penyerapan Air Kekasaran

Stabilitas Warna Kelarutan

Teh Kopi Minuman Soda Bahan Pembersih

Penyikatan

Perendaman

Pengukuran

Pengolahan Data

Analasis Data

Kesimpulan

Sifat-sifat

Page 43: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

43

3.2 KERANGKA KONSEP

Keterangan warna kotak: Keterangan garis kotak:

Variabel sebab Variabel yang diteliti

Variabel akibat Variabel yang tidak diteliti

Variabel kontrol

Aquades

(Kontrol)

100 ml

Daun Sirih

(Piper Betle L)

50%

Daun Sirih

(Piper Betle L)

35%

Perubahan Warna Basis Heat

Cured Resin Akrilik

Jenis larutan bahan pembersih

gigtiruan

Lamanya proses perendaman

Jenis bahan plat resin Heat cured akrilik

Bentuk dan ketebalan plat resin akrilik

Heat cured

Konsentrsai masing-masing larutan

pembersih gigitiruan

Cara polis plat resin akrilik Heat cured

Jenis Kamera Ukuran Lensa

Jenis Pencahayaan Jarak Foto

Bahan Pembersih Gigitiruan

Proses Perendaman

Page 44: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

44

3.3 ALUR PENELITIAN

15 Plat Resin Akrilik heat cured

20 x 20 x 2,5 mm

Amplas 400 dan 600 grit sebanyak 5 kali disetiap sisi

Pengamatan warna sebelum dilakukan perendaman

Perendaman sampel

Pengamatan perubahan warna

Analisis data

Kesimpulan

Daun Sirih

(Piper Betle L)

50%

Aquades

(Kontrol)

100 ml

Daun Sirih

(Piper Betle L)

35%

8

jam

8

jam

8

jam

Page 45: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

45

3.4 JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental

laboratoris.

3.5 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest

with control group design.

3.6 LOKASI PENELITIAN

a. Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

Dilakukan proses ekstrak daun sirih (Piper betle L).

b. Laboratorium Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin.

Dilakukan proses perendaman dan pengamatan plat resin akrilik heat

cured.

c. Studio Golden Foto Jl. Mesjid Raya No. 73A/143-145

Makassar/Indonesia. Dilakukan pengambilan foto plat resin akrilik heat

cured.

3.7 WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan maret – april 2013

Page 46: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

46

3.8 SAMPEL

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin akrilik heat cured

yang berukuran 20 x20x 2,5 mm sebanyak 15 buah.

3.9 JUMLAH SAMPEL

Jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Masing-masing lima sampel plat resin akrilik heat cured direndam dalam

larutan daun sirih (Piper betle l) 35%dengan waktu 8 jam

2. Masing-masing lima sampel plat resin akrilik heat cured direndam dalam

larutan daun sirih (Piper betle l) 50% dengan waktu 8 jam

3. Masing-masing lima sampel plat resin akrilik heat cured direndam dalam

larutan aquades (kontrol) dengan waktu 8 jam

3.10 KRITERIA SAMPEL

Pemilihan sampel dilakukan secara random, yang memenuhi kriteria

inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

3.10.1 Kriteria inklusi

1. Bentuk dan ukuran basis resin akrilik heat cured yang sama yaitu 20 x

20 x 2,5 mm

2. Jumlah sampel 15 buah

3. Lama perendaman selama 8 jam.

Page 47: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

47

4. Jenis larutan bahan pembersih gigitiruan yang digunakan adalah daun

sirih (Piper betle l)

3.10.2 Kriteria Eksklusi

1. Bentuk dan ukuran basis resin akrilik heat cured yang bervariasi

2. Jumlah sampel > 15 buah

3. Lama waktu perendaman yang tidak dikendalikan

4. Jenis larutan bahan pembersih gigitiruan yang digunakan adalah >

4 jenis

3.11 VARIABEL PENELITIAN

3.11.1 Variabel sebab

Variabel sebab pada penelitian ini adalah pengaruh larutan ekstrak daun sirih

(Piper betle l).

3.11.2 Variabel akibat

Variabel akibat pada penelitian ini adalah terjadi perubahan warna pada

basis resin akrilik heat cured.

3.11.3 Variabel kontrol

Variabel kontrol pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis larutan bahan pembersih gigitiruan

2. Lamanya proses perendaman yaitu 8 jam

Page 48: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

48

3. Jenis bahan plat resin heat cured akrilik yaitu QC-20

4. Bentuk dan ketebalan plat resin akrilik heat cured

5. Konsentrsai masing-masing larutan pembersih gigitiruan

6. Cara polis plat resin akrilik heat cured

7. Jenis kamera yaitu canon 1100 D

8. Ukuran lensa yaitu EF-S 18 x 55 mm

9. Jenis pencahayaan dengan soft box lighting

10. Jarak 20 cm dari kamera ke plat resin akrilik heat cured

3.12 DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Ekstrak daun sirih (Piper betle L) adalah daun sirih yang masih muda

berwarna hijau muda atau hijau pupus yang diperoleh dari tanaman

daun sirih (Piper betle L) Ibu Mursyik, Jl. Poros Perintis Kemerdekaan

KM. 13,75 samping STIFA KEBANGSAAN, Daya, Kec.

Biringkanaya, Kel. Paccerakkang, Kota Makassar Sulawesi Selatan.

Yang di ekstrak dengan menggunakan metode maserasi di

Laboratorium Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin.

2. Perubahan warna adalah berubahnya warna awal basis resin akrilik heat

cured yang dipengaruhi jenis larutan pembersih gigitiruan dan lama

waktu perendaman.

Page 49: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

49

3. Akrilik adalah salah satu bahan dasar yang digunakan untuk membuat

plat resin akrilik. Dalam penelitian ini resin akrilik yang digunakan

adalah heat cured.

4. Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada plat resin akrilik

heat cured setelah dilakukan perendaman selama 8 jam dilakukan

pengukuran dengan menggunakan program Adobe Photoshop® versi

7.0.

3.13 ALAT DAN BAHAN

3.13.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Pembuatan ekstrak daun sirih :

1. Toples kaca lengkap dengan tutupnya berdiameter 15 cm dan tinggi 25

cm

2. Rotavapor

3. Oven simplisia

4. Daun sirih 1000 gram

5. Cawan porselen

6. Kertas saring

7. Gunting

8. Kertas wadah

B. Uji konsentrasi :

1. Sarung tangan (proteksi diri)

Page 50: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

50

2. Masker (proteksi diri)

3. Timbangan digital

4. Labu Erlenmeyer

5. Gelas ukur

6. Mikropipet

7. Kompor listrik

8. Cawan porselen

C. Perendaman plat resin akrilik :

1. Gelas kimia 100 ml 15 buah

2. Pinset

3. Gelas ukur 250 ml, 25 ml dan 10 ml

4. Kertas label

5. Pulpen

6. Timer

D. Pengambilan foto :

1. Plat resin akrilik 15 buah ukuran 20 x 20 x 2,5 mm

2. Camera canon 1100 D

3. Lensa EF-S 18-55 mm

4. Soft box lighting

5. Kain putih/kertas putih

6. Dilakukan oleh phothographer profesional

7.Studio Golden Foto Jl. Mesjid Raya No. 73A/143-145

Makassar/Indonesia.

Page 51: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

51

3.13.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Pembuatan ekstrak daun sirih :

1. Ethanol 96% 1500 ml

B. Uji konsentrasi :

1. Aquades (Kimia Farma) 500 ml

2. Ekstrak kental daun sirih

C. Perendaman plat resin akrilik :

1. Aquades (Kimia Farma) 500 ml

2. Ekstrak daun sirih konsentrasi 35% (50 ml) dan 50% (125 ml)

3.14 PROSEDUR KERJA

3.14.1 Pembuatan plat resin akilik heat cured

1. Pembuatan plat resin akrilik heat cured diawali dengan mengulasi

kuvet dengan vaselin.

2. Gips keras dimanipulasi sesuai aturan pabrik dan dituang dalam

kuvet bagian bawah. Proses penuangan dilakukan di atas vibrator.

3. Model master yang sudah diulasi vaselin ditanam dalam adonan

gips dengan posisi mendatar. Setelah gips mengeras, permukaan

gips diulasi vaselin yang berfungsi sebagai separator.

4. Kuvet lawan dipasang dan adonan gips dituang. Sesudah gips

mengeras, kuvet dibuka dan model master dikeluarkan sehingga

didapat mould (rongga).

Page 52: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

52

5. Mould diulas dengan could mould seal.

6. Resin akrilik merek QC 20 disiapkan dengan perbandingan bubuk

dan cairan sesuai aturan pabrik kemudian diaduk.

7. Selanjutnya dilakukan pengisian resin akrilik ke dalam kuvet

setelah adonan mencapai konsistensi dough stage.

8. Adonan ditutup dengan kertas celopan, kemudian kuvet lawan

dipasang dan dipres dengan hydraulic press, setelah itu kuvat

dibuka kembali, kertas celopan dibuka dan kelebihan akrilik

dipotong, lalu kuvet ditutup kembali dan dipres dengan hydraulic

press lagi dengan tekanan 22 kg/cm2Hg

9. Selanjutnya kuvet dipres dengan bench press.

10. Panci diisi air hingga bisa merendam seluruh kuvet, kemudian

dipanaskan di atas kompor. Setelah air mendidih, kuvet yang

dipres dengan bench press dimasukkan ke dalam panci.

11. Kuvet terus dipanaskan selama 20 menit pada suhu 100°C (sesuai

aturan pabrik).

12. Setelah 20 menit, api dimatikan dan kuvet tetap diletakkan di dalam

panci sampai dingin. Setelah dingin kuvet dikeluarkan dari panci

dan sampel dikeluarkan dari kuvet.

13. Sampel dihaluskan dengan kertas amplas tahan air. No. 400 dan

600 di bawah air mengalir dengan gerakan melingkar. Selanjutnya

sampel dipotong dan dirapikan dengan stone sampai berukuran 20 x

20 x 2,5 mm.

Page 53: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

53

3.14.2 Pembuatan ekstrak daun sirih (Piper Betle L) dengan menggunakan

metode Maserasi

Cara kerja pembutan ekstrak daun sirih (Piper Betle L) dengan menggunakan

metode maserasi adalah sebagai berikut:

1. Proses mengekstrak diawali dengan menyediakan daun sirih yang

masih muda berwarna hijau muda atau hijau pupus sebanyak 1000

gram

2. Daun sirih yang masih muda berwarna hijau muda atau hijau pupus

dikeringkan selama 12 jam dalam oven simplisia suhu 40-450C

Gambar 3.1 Oven simplisia

Sumber : Dokumentasi pribadi

3. Daun sirih yang masih muda berwarna hijau muda atau hijau pupus

dimasukkan ke dalam toples kaca lalu direndam dengan etanol 96 %

sebanyak 2 L dengan batas 3 cm di atas permukaan daun sirih,

kemudian diaduk dan ditutup rapat dengan aluminium foil dan tutup

toples

Page 54: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

54

Gambar 3.2 Daun sirih yang telah kering

Sumber : Dokumentasi pribadi

4. Didiamkan selama 3 x 24 jam, tetapi tetap dilakukan pengadukan

setiap harinya

Gambar 3.3 Daun sirih yang direndam dalam toples kaca

Sumber : Dokumentasi pribadi

5. Lakukanlah pemisahan ampas dan filtratnya dengan cara disaring,

untuk memperoleh ekstrak cair daun sirih

Page 55: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

55

Gambar 3.4 Ekstrak cair daun sirih (Piper betle L)

Sumber : Dokumentasi pribadi

6. Untuk mendapatkan ekstrak kental, maka diuapkan dengan

menggunakan Rotavapor

Gambar 3.5 Rotary evaporator (Rotavapor)

Sumber : Dokumentasi pribadi

Page 56: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

56

7. Selanjutnya akan diperoleh ekstrak kental daun sirih (Piper betle L)

Gambar 3.6 Ekstrak kental daun sirih (Piper betle L)

Sumber : Dokumentasi pribadi

8. Lalu ekstrak tersebut dituang ke dalam cawan porselen dan diuapkan

lagi dengan penangas kemudian diangin-anginkan pada suhu kamar

Gambar 3.7 Ekstrak kental yang dituang ke dalam cawan porselen

Sumber : Dokumentasi pribadi

9. Proses ekstraksi selesai dan diperolehlah ekstrak daun sirih (Piper

Betle L) yang diinginkan .

Page 57: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

57

Gambar 3.8 Ekstrak daun sirih (Piper betle L) konsentrasi 35% dan 50%

Sumber : Dokumentasi pribadi

3.15 DATA

3.15.1 Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.

3.15.2 Pengolahan data

Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan perhitungan statistik dengan

SPSS versi 16.0.

3.15.3 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ANOVA untuk

mengetahui pengaruh larutan ekstrak daun sirih (Piper betle l) terhadap perubahan

warna basis resin akrilik heat cured.

Page 58: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

58

3.15.4 Penyajian Data

Penyajian data penelitian ini adalah dalam bentuk tabel dan diagram batang.

3.16 PROSEDUR KERJA PENELITIAN

1. Resin akrilik heat cured dibentuk lempengan persegi yang berukuran 20 x

20 x 2,5 mm sebanyak 15 buah

2. Dilakukan pengamatan warna basis resin akrilik heat cured sebelum

dilakukan perendaman

Gambar 3.9 Pengamatan sebelum perendaman

Sumber : Dokumentasi pribadi

3. Masing-masing lima plat resin akrilik heat cured dari 15 plat direndam

dalam larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L) 35% dengan waktu

perendaman 8 jam.

Page 59: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

59

Gambar 3.10 Perendaman plat resin akrilik dengan konsentrasi 35%

Sumber : Dokumentasi pribadi

4. Masing-masing lima plat resin akrilik heat cured dari 10 plat yang tersisa

direndam dalam larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L) 50% dengan

waktu perendaman 8 jam.

Gambar 3.11 Perendaman plat resin akrilik dengan konsentrasi 50%

Sumber : Dokumentasi pribadi

Page 60: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

60

5. Lima plat resin akrilik heat cured yang tersisa direndam dalam larutan

aquadest (kontrol) dengan waktu perendaman 8 jam.

Gambar 3.11 Perendaman plat resin akrilik dengan aquadest (kontrol)

Sumber : Dokumentasi pribadi

6. Plat resin akrilik heat cured yang direndam selama 8 jam diamati

perubahan warnanya pada waktu yang telah ditentukan.

Gambar 3.12 Pengamatan setelah perendaman

Sumber : Dokumentasi pribadi

Page 61: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

61

3.17 KRITERIA PENILAIAN

Perubahan warna dinilai dengan membandingkan warna sebelum dengan

sesudah direndam didalam larutan ekstrak daun sirih (Piper betle L) konsentrasi

35% dan 50%, serta larutan aquades sebagai kontrol. Selanjutnya dilakukan

pengambilan gambar dengan kamera canon 1100 D dan data yang diperoleh

diolah menggunakan program Adobe Photoshop® versi 7.0, dengan menggunakan

system CIElab, yang menggunakan L*, a

*, b

*.

Gambar 3.13 Adobe photoshop® 7.0

Sumber : http://www.google.com/imgres?um=1&hl=id&sa

Hasil L*, a

*, b

* , kemudian dihitung hasil ΔE

*ab menggunakan rumus

berikut ini:

ΔL* = L

*0 - L

*t

Δa* = a

*0 – a

*t

Δb* = b

*0 – b

*t

ΔE*ab = [ (ΔL

*)2 + (Δa

*)

2 + (Δb

*)2]

1/2

Page 62: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

62

L*0, a

*0, b

*0 merupakan angka yang didapatkan setelah perendaman, sedangkan

L*t, a

*t, dan b

*t merupakan angka yang didapatkan sebelum perendaman. Hasil

ΔE*ab yang didapatkan kemudian dibandingkan untuk menentukan perubahan

warna yang terjadi.

Page 63: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

63

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 16 Maret 2013 dengan sampel berjumlah

15 jenis heat cured resin akrilik. Pada masing-masing kelompok sampel tersebut,

lima sampel direndam dalam aquades (kontrol), lima sampel direndam dalam

ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 35%, dan lima sampel direndam

dalam ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50%. Perendaman sampel

dilakukan dalam jangka waktu 8 jam. Plat resin akrilik heat cured kemudian

difoto sebelum dan sesudah perendaman. Selanjutnya dinilai perubahan warna

yang terjadi dengan sistem CIELab Adobe Photoshop® yang kemudian dihitung

nilai ΔE*ab disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Perubahan warna pada resin akrilik heat cured setelah perendaman

selama 8 jam

Waktu

&

Jenis

Bahan

Pembersih

Plat Resin Akrilik Heat Cured Rata-

Rata 1 2 3 4 5

8 jam

Aquades

6,5

7,9

13,7

10,6

15,3

10,8

8 jam

Daun sirih

konsentrasi

35%

17,5

13,3

13,2

15,8

19,2

15,8

8 jam

Daun sirih

konsentrasi

50%

30

21

28,1

24,3

35,2

27,72

Keterangan : * hasil perhitungan pretest-posttest perendaman plat resin akrilik heat cured

Page 64: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

64

Data primer yang didapatkan tersebut kemudian diberi uji statistik yang

berupa ANOVA, dengan menggunakan interval kepercayaan sebesar 0,05, yang

membandingkan pengaruh larutan ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi

35% dan 50% terhadap perubahan warna basis resin akrilik heat cured yang

digunakan. Hasil uji ANOVA yang didapatkan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil uji statistik resin akrilik heat cured dalam ekstrak daun sirih

(piper betle L) konsentrasi 35% dengan aquades (kontrol) selama 8 jam

Nilai F hasil perhitungan pada tabel diatas adalah 6.020 yang lebih besar

dibandingkan dengan nilai F0,05(1,8) yang bernilai 5,32. Hal ini berarti bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna. Selanjutnya pada kolom sig yang bernilai 040

berarti bahwa ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 35% tidak

berpengaruh sepenuhnya terhadap perubahan warna basis resin akrilik heat cured.

Tabel 4.3 Hasil uji statistik resin akrilik heat cured dalam ekstrak daun sirih

(piper betle L) konsentrasi 50% dengan aquades (kontrol) selama 8 jam

ANOVA

Daun_Sirih_Konsentrasi_35_Persen

62.500 1 62.500 6.020 .040

83.060 8 10.383

145.560 9

Between Groups

Within Groups

Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

ANOVA

Daun_Sirih_Konsentrasi_50_Persen

715.716 1 715.716 32.954 .000

173.748 8 21.719

889.464 9

Between Groups

Within Groups

Total

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Page 65: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

65

Nilai F hasil perhitungan pada tabel diatas adalah 32.954 yang lebih besar

dibandingkan dengan nilai F0,05(1,8) yang bernilai 5,32. Hal ini berarti bahwa

terdapat perbedaan yang bermakna. Selanjutnya pada kolom sig yang bernilai 000

berarti bahwa ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50% berpengaruh

sepenuhnya terhadap perubahan warna basis resin akrilik heat cured.

Page 66: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

66

BAB V

PEMBAHASAN

Estetik merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia masa kini, oleh

karena itu gigitiruan dengan klamer non logam menjadi pilihan banyak orang.

Akan tetapi, seperti resin lainnya bahan dasar gigitiruan tersebut, yaitu resin

akrilik heat cured juga dapat mengalami perubahan warna. Hal tersebut

dibuktikan dalam penelitian Saied HM, yang mendapatkan bahwa resin akrilik

heat cured yang direndam dalam hygiene cleansing tablets, denture cleansing

tablets, dan bleach selama 12 jam akan mengalami perubahan warna.1,2,16

Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan ekstrak daun sirih (piper

betle L) konsentrasi 35% dan ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50%

serta aquades sebagai kontrol. Pengamatan perubahan warna dilakukan satu hari

selama 8 jam, yang interval waktu ini ditentukan berdasarkan kondisi sebenarnya

pada masyarakat yaitu waktu istirahat normal dalam kehidupan sehari-hari.1,3

Penelitian ini menunjukkan bahwa resin akrilik heat cured jenis QC-20, dapat

berubah warna. Hal ini ditunjukkan dari tabel hasil uji statistik ANOVA (tabel 4.2

dan tabel 4.3) yang memiliki perbedaan bermakna. Hal ini berarti bahwa terdapat

perbedaan perubahan warna yang signifikan antara ekstrak daun sirih (piper betle

L) konsentrasi 35% dan ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50%

didapatkan bahwa ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50% lebih

signifikan terhadap perubahan warna dibandingkan ekstrak daun sirih (piper betle

L) konsentrasi 35%.

Page 67: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

67

Perubahan warna yang terjadi pada resin akrilik heat cured yang direndam

dalam ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 35% dan ekstrak daun sirih

(piper betle L) konsentrasi 50% dapat disebabkan oleh salah satu kandungan

ekstrak daun sirih hijau yaitu tannin. Senyawa tannin adalah senyawa astringent

yang memilik rasa pahit dari gugus polifenolnya yang dapat mengikat dan

mengendapkan atau menyusutkan protein. Tannin selama ini dapat digunakan

sebagai adsorben logam berat, antimikroba, plywood adhesive, dan medical

potential. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai bahan pewarna, perekat, dan

mordan. Tannin adalah senyawa phenol yang larut dalam air dan memiliki berat

molekul antara 500 dan 300 Da. Selain itu, tanin diklasifikasikan menjadi

hydrolyzable tanin dan condensed tanin.21

Gambar 5.1 Struktur tannin

Sumber : Ismarani. Potensi senyawa tannin dalam menunjang produksi ramah

lingkungan. J Agribisnis;2012:3(2) : 46-54.

Pada hasil uji ANOVA antara ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi

35% dan ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi 50%, menunjukkan adanya

Page 68: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

68

perbedaan yang bermakna. Hal ini disebabkan oleh kandungan pewarna ekstrak

daun sirih hijau (piper betle L) yaitu tannin, dimana kemampuan penyerapan zat

warna pada plat resin akrilik heat cured disebabkan oleh gugus OH dari tannin

yang mampu mengoksidasi gugus-gugus kandungan polimer dan monomer dari

resin akrilik heat cured sehingga terdapat penyerapan warna pada plat resin akrilik

heat cured. Berkaitan dengan penciptaan perubahan warna pada plat resin akrilik

heat cured karena pada dasarnya setiap tanaman memiliki pigmen alam yang

berpotensi sebagai pewarna alami. Zat pewarna alam ini terdapat pada bagian

tanaman seperti daun, batang, kulit batang, bunga, buah, akar, dsb dengan kadar

yang bervariasi.22

Walaupun hasil yang diperoleh seperti uraian diatas, metode yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu sistem CIELab dari Adobe Photoshop®

versi 7.0,

merupakan metode baru yang digunakan karena adanya keterbatasan alat di

sekitar penelitian. Oleh karena itu metode ini harus diuji lebih jauh, karena

memiliki keterbatasan.

Page 69: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

69

BAB VI

PENUTUP

6.1 SIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah ekstrak daun sirih

(piper betle L) konsentrasi 35% dan ekstrak daun sirih (piper betle L) konsentrasi

50% dapat merubah warna resin akrilik heat cured setelah perendaman dalam

waktu sehari selama 8 jam. Resin akrilik heat cured memiliki perubahan warna

yang lebih signifikan, yang direndam dalam ekstrak daun sirih (piper betle L)

konsentrasi 50% dibandingkan dengan ekstrak daun sirih (piper betle L)

konsentrasi 35%. Jadi, semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun sirih (piper betle

L) maka semakin tinggi pula pengaruhnya terhadap perubahan warna plat resin

akrilik heat cured.

6.2 SARAN

Saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini adalah:

1. Resin akrilik heat cured jenis QC-20 sebaiknya dihindari dalam

pembuatan gigitiruan karena sifatnya yang mudah berubah warna.

2. Para pengguna gigitiruan sebaiknya menggunakan alternatif lain seperti air

rebusan daun sirih (piper betle L) dan polident sebagai bahan pembersih

gigitiruan dibandingkan ekstrak daun sirih (piper betle L).

Page 70: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

70

DAFTAR PUSTAKA

1. Kristiana D. Kekuatan transversa (transversal strength) akrilik self cured

dan akrilik heat cured direndam rebusan daun sirih (piper bitle) sebagai

bahan pembersih gigitiruan lepasan, J Scien Dent ;2007:22(4) : 121-7.

2. Zarb GA, Bolender CL, Hickey JC, Carlsson GE. Buku ajar prostodonti

untuk pasien tak bergigi menurut Boucher edisi 10. Mardjono D, editor.

Jakarta:EGC; 2001, hal. 401-3.

3. Astrina I. Pengaruh perendaman bahan basis gigitiruan resin akrilik

polimerisasi panas dalam ekstrak bonggol nanas queen dan rebusan daun

sirih terhadap pertumbuhan candida albicans. Artikel Ilmiah. Fakultas

Kedokteran Gigi USU, 2012.

4. Chittaranjan B. Material and methods for cleaning the dentures. In J Dent

Advan [serial online] 2010 Oct-Nov;3(1): [internet]. Available from:

URL:http://www.nacd.in. Accessed December 16, 2012.

5. VikashC, Shalini T, Verma NK, Singh DP, Chaudary SK, asha R. Piper

betle: phytochemistry, traditional use & pharmacological activity-a review.

IJPRD 2011;4(4):216-23.

6. Datta A, Ghosdastidar, Singh M. Antimicrobial property of piper betle leaf

against clinical isolates of bacteria. IJPSR 2011;2(3):104.

7. Wiart C. Medicinal plants of the Asia-Pacific: drugs for to the future.

Malaysia:World Scientific Publishing Co. Ptc. Ltd;2006, pp.37-41.

Page 71: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

71

8. Dalimartha S. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta: Puspa

Swara; 2008. Hal.88.

9. Sari R, Isadiartuti D. Studi aktivitas sediaan gel antiseptic tangan ekstrak

daun sirih (piper betle l). Majalah Farmasi Indonesia 2006;17(4):163-9.

10. Arniputri RB, Sakya AT, Rahayu M. Identifikasi komponen utama minyak

atsiri temu kunci (kaemferia pandurata roxb.) pada ketinggian tempat yang

berbeda. Biodiversitas 2007;8(2):135-7.

11. Hermawan A, Eliyani H, Tyasningsih W. Pengaruh ekstrak daun sirih

(piper betle l) terhadap pertumbuhan staphylococcus aereus dan

escherichia coli dengan metode difusi disk. Artikel ilmiah. Fakultas

Kedokteran Hewan Universitas Airlangga,2007.

12. Parwata OA, Dewi FS. Isolasi dan uji efektivitas antibakteri minyak atsiri

dari rimpang lengkuas (alpinia galangal l). Jurnal kimia 2008;2(2):100-4.

13. Gladwin M, Bagby M. Clinical aspects of dental materials. Morgantown,

West Virginia : School of Dentistry;2001, pp.128-30.

14. O’Brien WJ. Dental materials and their selection 3rd

ed. Michigan :

Qintesssence Publishing Co, Inc; 2002, pp.78-83.

15. Anusavice KJ. Juwono L, editor. Philips Buku ajar ilmu bahan kedokteran

gigi edisi 10. Juwono L, editor. Jakarta:EGC; 2003, hal.211-8.

16. Saied HM. Influence of dental cleansers on the color stability and surface

roughness of three types of denture bases. J Bagh Coll Dent ; 2011:23(3):

17.

Page 72: PENGARUH LARUTAN EKSTRAK DAUN SIRIHdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/Digital...4 ABSTRAK Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris. Objek penelitian ini adalah

72

17. Lestari LP, Usri K, Febrida R. The comparison of color stability between

thermoplastic nylon and heat-cured acrylic resin after tea-soaking using

spectrophotometer. Padjadjaran J Dent ;2009:21(3) : 143-4.

18. Khazil AS. Evaluation of color alteration of heat-polymerized acrylic

resin. J Bagh Iraq;2008:5(4): 384-5.

19. Lindner. Technical services department of CIE lab. Reston,

Virginia:Hunter Associates Laboratory;2008, pp.1-4.

20. Zhang X, Wandell BA. A spatial extension of cielab for digital color

image reproduction. Stanford:Department of Psychology;2007, pp.233-9.

21. Ismarani. Potensi senyawa tannin dalam menunjang produksi ramah

lingkungan. J Agribisnis;2012:3(2) : 46-54.

22. Bogoriani NW. Ekstraksi zat warna alami campuran biji pinang, daun

sirih, gambir dan pengaruh penambahan KMnO4 terhadap pewarnaan kayu

jenis albasia. Jurnal Kimia;2010:4(2): 125-134.