PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWET TERHADAP TOTAL BAKTERI Coliform DAN E.coli DAGING BROILER (Skripsi) Oleh OKTI TRIWIDAYANTI JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
47
Embed
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN MENGGUNAKAN …digilib.unila.ac.id/29109/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfpenulis berikan atas segala karunia yang telah Allah SWT berikan. Sholawat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN MENGGUNAKANLARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWETTERHADAP TOTAL BAKTERI Coliform DAN E.coli DAGING BROILER
(Skripsi)
Oleh
OKTI TRIWIDAYANTI
JURUSAN PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN MENGGUNAKANLARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWETTERHADAP TOTAL BAKTERI Coliform DAN E.coli DAGING BROILER
Oleh
Okti Triwidayanti
Penelitian ini dilaksanakan pada Mei – Juni 2017 yang bertempat di LaboratoriumProduksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,Universitas Lampung dan Laboratorium Kesmavet Balai Veteriner Lampung.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dagingbroiler dalam larutan daun salam terhadap total bakteri Coliform dan bakteriE.coli. Penelitian yang dilakukan menggunakan 4 perlakuan perendaman yangmeliputi P0(daging broiler tanpa perendaman), P1 (daging broiler yang direndamsalam selama 20 menit), P2 (daging broiler yang direndam salam selama 40menit) dan P3 (daging broiler yang direndam salam selama 60 menit ). Padapenelitian ini terdapat 5 ulangan pada setiap perlakuan, sehingga terdapat 20satuan percobaan dan setiap satuan percobaan terdiri atas 1 buah dada ayambroiler. Data yang diperoleh pada penelitian ini dibuat dalam bentuk tabulasi dandianalisis secara deskriptif . Hasil penelitian menunjukkan bahwa lamaperendaman daging broiler dalam larutan daun salam selama (0, 20, 40 dan 60menit) tidak menurunkan total bakteri Coliform dan E.coli.
Kata kunci : daging broiler, lama perendaman, daun salam, Coliform, dan E. coli
ABSTRACT
THE EFFECT OF IMMERSION DURATION IN SALAM LEAFSOLUTION (Syzygium polyanthum) AS A PRESERVER ON TOTAL
CONTENT OF Coliform AND E.coli OF BROILER MEAT
By
Okti Triwidayanti
This research was conducted in May - June 2017 at Animal Production andReproduction Laboratory, Livestock Production Department, Faculty ofAgriculture, University of Lampung and veterinary public health laboratory ofLampung Regional Veterinary Hall. This research intended to determine theeffect of immersion duration in salam leaf on total content of Coliform and E. colibacteria of broiler meat. The research was conducted using 4 immersiontreatments that is P0 (broilers without immersion), P1 (broilers soaked for 20minutes), P2 (broilers soaked for 40 minutes) and P3 (broiler meat soaked for 60minutes). In this research there is 5 replications in each treatment, so there is 20experimental units and each experimental unit used 1 broiler chicken breast. Thedata obtained in this research is made in tabulation and analyzed descriptively.The results of this research indicated that broiler immersion duration in salam leafsolution during (0, 20, 40 and 60 minutes) did not decrease the total content ofColiform and E.coli bacteria.
Key words: broiler meat, immersion duration, salam leaf, Coliform, and E. coli
PENGARUH LAMA PERENDAMAN DENGAN MENGGUNAKANLARUTAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI PENGAWETTERHADAP TOTAL BAKTERI Coliform DAN E.coli DAGING BROILER
(Skripsi)
Oleh
Okti Triwidayanti
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Peternakan
Pada
Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Campang pada 18 Oktober 1994. Penulis merupakan anak ketiga
dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Bapak Mikan dan Ibu Rohmah. Penulis
menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Dharma Wanita pada
2001, Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Dadapan pada 2007, Sekolah Mengengah
Pertama di SMP Negeri 1 Gedung Aji pada 2010, Sekolah Menengah Atas di
SMA Lentera Harapan Banjar Agung pada 2013 dan pada tahun yang sama
penulis diterima di Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Aji Murni Jaya,
Kecamatan Gedung Aji, Kabupaten Tulang Bawang pada Januari-Maret 2016 dan
melaksanakan Praktik Umum di Mulawarman Farm Gadingrejo, Pringsewu pada
Juli-Agustus 2016. Selama masa studi penulis pernah menjadi pengurus
Himpunan Mahasiswa Peternakan (HIMAPET) 2014—2015 bidang Pengabdian
Masyarakat dan 2015—2016 bidang Penelitian dan Pengembangan. Selain itu
penulis juga pernah menjadi asisten mata kuliah Biologi Ternak pada tahun ajaran
2015—2016 dan asisten mata kuliah Pengenalan Bahan Pakan dan Formulasi
Ransum pada tahun ajaran 2016—2017.
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkannikmat dan rizki kepada penulis. Sembah sujud syukur
penulis berikan atas segala karunia yang telah Allah SWTberikan. Sholawat serta salam teruntuk baginda Rosulullah
SAW dan sahabat.
Teruntuk ayahanda dan ibunda tercinta terimakasih atascinta dan kasih sayang yang tak henti-hentinya kalian
berikan, untuk setiap tetes keringat yang mengalir, untuksetiap doa yang senantiasa terucap, untuk setiap semangat,untuk setiap hembusan nafas yang selalu mengajarkan akanhidup. Terimakasih untuk segalanya dan semoga Allah SWT
menempatkannya di jannah. Aamiin
Teruntuk kakak-kakakku tersayang terimakasih atasmotivasi, semangat, keceriaan, kebersamaan, ketulusan dan
kasih sayang kalian.
Teruntuk keluarga besar peternakan, pendidik, sahabat danteman-teman terimakasih atas dukungan, semangat,
motivasi, bantuan dan kebersamaan selama ini.
Almamater tercinta yang telah membawa penulis sampaidititik ini.
“Tersenyumlah, karena senyummu adalah tanda keikhasanhatimu”
(Okti Triwidayanti)
“Bahagia itu bukan dengan siapa kamu berada dan seberapa banyak uang yang kamumiliki, tetapi seberapa ikhlas kamu menerima apa yang kamu miliki saat ini”
(Okti Triwidayanti)
“ Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak menggunakannya untuk memotong,ia akan memotongmu (menggilasmu)”
(H.R. Muslim)
"Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah"
(Lessing)
"Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang palingsetia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh"
(Andrew Jackson)
"Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalaukita telah berhasil melakukannya dengan baik"
(Evelyn Underhill)
"Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidakmenyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka
menyerah"(Thomas Alva Edison)
SANWACANA
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Lama
Perendaman dengan Menggunakan Larutan Daun Salam (Syzygium polyanthum)
Sebagai Pengawet Terhadap Total Bakteri Coliform dan E.coli Daging Broiler ”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.—selaku Dekan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung—atas izin yang telah diberikan;
2. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M.P.—selaku Ketua Jurusan Peternakan— atas
motivasi, dukungan, bantuan dan ilmu yang diberikan;
vortex (pengocok tabung), inkubator, penangas air, autoklaf, refrigerator, dan
freezer.
23
C. Bahan Penelitian
1. Bahan- bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah larutan daun salam
dari hasil perebusan daun salam segar, daging broiler jantan bagian dada;
2. Media untuk pengujian Coliform adalah larutan Buffer Peptone Water (BPW),
Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLB), Lauryl Triptose Borth (LTB);
3. Media untuk pengujian E. Coli adalah larutan Butterfielt’s phosphate buffered,
larutan Brilliant Green Lactose Bile Broth 2% (BGLBB), larutan Lauryl
Tryptose Broth (LTB), EC broth, Levine’s Eosin Methylene Blue agar (L-
EMB), Methyl Red-Voges Proskauer (MR-VP), Plate Count Agar (PCA),
Kalium Cyanide Broth (KCB), Simmons Citrate Agar (SCA), Plager Kovac,
Reagen VP, dan Sulfit Indol Motility (SIM).
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 5
ulangan.
P0: daging broiler tanpa perendaman dengan menggunakan larutan daun salam
P1: daging broiler yang direndam dengan menggunakan larutan daun salam
selama 20 menit
P2: daging broiler yang direndam dengan menggunakan larutan daun salam
selama 40 menit
P3: daging broiler yang direndam dengan menggunakan larutan daun salam
selama 60 menit
24
E. Analisis Data
Data yang diperoleh dibuat dalam bentuk tabulasi dan dianalisis secara deskriptif.
F. Pelaksanaan Penelitian
1. Pembuatan larutan daun salam
Tahapan yang dilakukan dalam pembuatan larutan daun salam yaitu dengan
menggunakan metode modifikasi oleh Cornelia et al. (2005) dan Pura et al.
(2015):
1) mengambil daun salam yang tua;
2) daun salam ditambahkan air kemudian diblender hingga halus. Perbandingan
antara daun salam dan air yaitu 1:2 (b/v);
3) daun salam yang telah dihaluskan dan dicampur air kemudian dipanaskan
sampai suhu 100°C (waktu pendidihan selama 15 menit);
4) setelah dipanaskan kemudian dilakukan penyaringan;
5) mengencerkan larutan daun salam dengan aquadest dengan perbandingan 1:4;
6) larutan daun salam siap untuk digunakan.
2. Persiapan perlakuan daging broiler
Tahapan persiapan daging broiler yang akan dilakukan yaitu:
1) menyiapkan daging broiler bagian dada sebanyak 20 buah;
2) merendam dada broiler dalam larutan daun salam dengan lamanya waktu
perendaman sesuai dengan perlakuan yang digunakan (0, 20, 40, 60 menit);
3) meniriskan daging broiler;
4) menyimpan selama 8 jam (setelah pemotongan) pada suhu ruang;
25
5) memasukkan daging broiler ke dalam wadah plastik;
6) memasukkan daging broiler ke dalam freezer sebelum pengangkutan;
7) mengirim sampel ke Laboratorium Kesmavet Balai Veteriner Bandar
Lampung.
3. Pengamatan
Mengamati total bakteri Coliform dan E.coli pada daging broiler.
a. Menghitung total bakteri Coliform
Menurut Fardiaz (1993) cara perhitungan total bakteri Coliform dilakukan dengan
cara 25 gram sampel daging ayam yang akan diuji dihaluskan. Masing-masing
dilarutkan ke dalam 225 ml BPW sehingga didapatkan pengenceran sepersepuluh.
Sampel yang telah diencerkan dipipet secara aseptik untuk diencerkan kembali
sampai pengenceran yang dikehendaki. Sebanyak 1 ml dari 3 pengenceran
terakhir dipupukkan ke dalam cawan petri steril, selanjutnya dituangi dengan
media LTB 1 ml dari setiap pengencer kesetiap tiga tabung durham. Inkubasi
semua tabung pada suhu 45,5 oC selama 48±2 jam, kemudian mengamati
terbentuknya gas pada tabung durham lalu catat hasilnya. Interpretasi hasil positif
jika media keruh dan terbentuk gas. Interpretasi hasil negatif jika tidak terdapat
pertumbuhan dan tidak terbentuknya gas. Selanjutnya dari perhitungan manual
dimasukkan ke dalam rumus sebagai berikut:
Σ Coliform = rata-rata Σ koloni x faktor pengencer
26
b. Menghitung total bakteri E.coli
Prosedur yang digunakan untuk menghitung total bakteri E.coli menggunakan
metode Balai Veteriner (2015) sebagai berikut:
1) Persiapan sampel
1. menimbang sampel daging ayam sebanyak 25 gram secara aseptik kemudian
memasukan ke dalam wadah steril;
2. menambahkan 225 ml larutan LB ke dalam wadah steril yang berisi sampel
Daging ayam, lalu menghomogenkan dengan stomacher selama 1—2 menit.
2) Cara Uji
1. Uji pendugaan untuk bakteri E. coli adalah memindahkan 1 ml larutan
pengenceran 10-1 tersebut dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml larutan
BPW 0,1% untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Dengan cara yang sama
seperti di atas dibuat pengenceran 10-3. Memindahkan dengan pipet steril
masing-masing 1 ml dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung LSTB
yang berisi tabung durham. Menginkubasi pada temperatur 35°C selama 24
jam sampai dengan 48 jam. Memperhatikan gas yang terbentuk didalam
tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas dan akan
dilanjutkan dengan uji peneguhan.
2. Uji peneguhan dilakukan dengan cara memindahkan dengan menggunakan ose
biakan dari tabung LTSB yang positif ke tabung-tabung ECB yang berisi
tabung durham. Menginkubasi ECB selama 24 jam pada suhu 45,5°C±2°C.
jika uji menunjukkan hasi yang negatif maka diinkubasikan kembali selama 48
jam. Memperhatikan gas yang terbentuk pada tabung durham, tabung-tabung
ini adalah hasil posiitif dalam uji peneguhan E. coli. Dengan menggunakan
27
tabel “Most Propable Number (MPN)” menentukan nilai MPN berdasarkan
pada jumlah tabung ECH yang mengandung gas sebagai jumlah E. coli per
milimeter per gram. (Balai Veteriner Bandar Lampung, 2015).
3. Isolasi – identifikasi dengan membuat goresan media L-EMBA dari tabung
ECH yang positif kemudian menginkubasi selama 18—24 jam pada suhu
35°C±2°C. koloni yang diduga E. coli memiliki diameter 2—3mm, pada
bagian pusatnya berwarna hitam atau gelap dan metalik kehijauan yang
mengkilat pada media L-EMBA. Memindahkan koloni yang diduga dari
masing-masing media L-EMBA menggunakan ose ke PCA miring.
Menginkubasi PCA miring selama 18—24 jam pada suhu 35°C±2°C untuk uji
biokimia.
3) Uji Biokimia
a. Uji produksi indole
1. menginokulasi koloni dari tabung PCA pada TB dan menginkubasikannya
selama 24 jam pada suhu 35°C±2°C;
2. menambahkan 0,2 ml sampai dengan 0,3 ml reagen kovac;
3. hasil uji positif ditandai dengan adanya cincin merah dipermukaan media;
4. hasil uji negatif ditandai dengan terbentuknya cincin kuning.
b. Uji Voges-prosauer (VP)
1. mengambil biakan dari media TSIA dengan ose lalu menginokulasi ke tabung
yang berisi 10 ml media MR-VP dan inkubasikan pada temperatur 35°C
selama 48 jam ± 2 jam;
2. memindahkan 5 ml MR-VP ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 0,6 ml
larutan a- naphatol dan 0,2 ml KOH 40%, kemudian digoyang-goyangkan
28
sampai tercampur dan didiamkan;
3. untuk mempercepat reaksi tambahkan kristal keratin. Membaca hasil setelah
4 jam;
4. hasil uji positif apabila terjadi perubahan warna pink sampai merah delima.
c. Uji Methyl Red (MR)
1. mengambil biakan dari media TSIA dengan ose inokulasikan ke dalam
tabung yang berisi 10 ml media MR-VP dan menginkubasi pada temperatur
35°C selama 48 jam ± 2 jam;
2. menambahkan 5 tetes sampai dengan 6 tetes indikator methyl Red pada
tabung;
3. hasil uji positif ditandai dengan adanya difusi warna merah ke dalam media;
4. hasil uji negatif ditandai dengan terjadinya warna kuning pada media.
d. Uji Citrate
1. menginokulasi koloni dari TSIA ke dalam SCA dengan ose;
2. mengikubasi pada temperatur 35°C selama 96 jam ± 2 jam;
3. hasil uji positif ditandai adanya pertumbuhan koloni yang diikuti perubahan
4. warna dari hijau menjadi biru;
5. hasil uji negatif ditandai dengan tidak adanya pertumbuhan koloni atau
6. tumbuh sangat sedikit dan tidak terjadi perubahan warna.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh simpulan sebagai
berikut:
1. lama perendaman dengan menggunakan larutan daun salam (Syzygium
polyanthum) selama (0, 20, 40 dan 60 menit) tidak menurunkan total bakteri
Coliform daging broiler;
2. lama perendaman dengan menggunakan larutan daun salam (Syzygium
polyanthum) selama (0, 20, 40 dan 60 menit) tidak menurunkan total bakteri
E. coli daging broiler.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyarankan:
1. adanya penelitian lanjutan mengenai perendaman daging broiler dengan
menggunakan larutan daun salam pada lama perebusan berbeda;
2. adanya penelitian lanjutan mengenai perendaman daging broiler dengan
menggunakan larutan daun salam dengan peubah yang diamati yaitu bakteri
Coliform selain E. coli.
DAFTAR PUSTAKA
Aiello, S. E and M. A. Moses. 1998. The Merck Veterinary Manual. Merck & Co.Kenilworth.
Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhimurium terhadap ekstrak daunPsidium Guajava L. J Bioscientic 1(1):31—38.
Akiyama, H., K. Fujii, O. Yamasaki, T. Oono, K. Iwatsuki, 2001. Antibacterialaction of several tannins against Staphylococcus aureus. The Journal ofAntimicrobial Chemotherapy 48(4):487—491.
Anonim. 2011. Penyakit Colibacillosis Akibat Bakteri E. coli pada Ayam.http://dokterternak.com/2011/05/31/penyakit-colibacillosis-akibat-bakteri-e-coli-pada-ayam/. Diakses pada 11 September 2017.
Balai Veteriner. 2015. Buku Pedoman Metode Uji Cemaran Mikroba dan BatasMaksimum dalam Daging, Telur dan Susu. Balai Veteriner Lampung.Bandar Lampung.
Barnes, H. J. and W. B. Gross. 1997. Colibacillosis. In : Disease of poultry. TenthEdition. Edited by : B. W. Calnek with H. J . Barnes, C. W. Beard, L .R. MeDougald and Y. M. Saif. Iowa State University Press. Ames.
Brooks, G. F., S. B. Janet, A. M. Stephen. 2005. Jawetz, Melnick and Adelberg’s.Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiology) Buku I. Alih Bahasa olehE. Mudihardi, Kuntaman, E. B. Wasito, N. M. Mertaniasih, S. Harsono danL. Alimsardjono. Salemba Medika. Jakarta.
Cornelia. M., C. C. Nurwitri dan Manissjah. 2005. Peranan ekstrak kasar daunsalam (Syzygium polyanthum (wight) walp) dalam menghambatpertumbuhan total mikroba dan Escherichia coli pada daging ayam segar.Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan 3(2):35—45.
Cushnie, T. P. T. and A. J. Lamb. 2011. Recent advances in understanding theantibacterial properties of flavonoids. International Journal of AntimicrobialAgents 38(2):99—107.
Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Edisi 2. Trubus Agiwidya.Jakarta.
38
Dalimartha, S. dan F. Andian. 2013. Ramuan Herbal Tumpas Penyakit. PenebarSwadaya. Jakarta.
Dewanti, S dan M. T. Wahyudi. 2011. Uji aktivitas antimikroba infusum daunsalam (Folia syzygium polyanthum wight) terhadap pertumbuhan bakteriEscherichia coli secara in-vitro. Jurnal Medika Planta 1(4):78- 81.
Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengelolaan Pangan 1. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Cetakan Pertama. Raja GrafindoPersada. Jakarta.
Gupte, S. 1990. Mikrobiologi Dasar. Binarupa Aksara. Jakarta.
Hapsari, A. M. N. 2010. Pengaruh Eksktrak Jahe terhadap PenghambatanMikroba Perusak pada Ikan Nila. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan.Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Hardjoeno. 2007. Kumpulan Penyakit Infeksi dan Tes Kultur Sensitivitas KumanSerta Upaya Pengendaliannya. Cahya Dinan Rucitra. Makasar.
Hariana, A. 2011. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 3. Swadaya. Jakarta.
Hendradjatin, A. A. 2009. Efek antibakteri infusa daun salam (Eugenia polyantha)secara in vitro terhadap V. Cholarae dan E. coli enteropatogen. MajalahKedokteran Bandung 36(2):89—96.
Jawetz E., J. L. Melnick and E. A. Adelberg. 2012. Medical Microbiology Edisi25. Salemba Medika. Jakarta.
Kurniawan, B., and W. F. Aryana, 2015. Binahong (Cassia alata L) as inhibitor ofEscherichia coli growth. Majority 4(4):100—104.
Kurtini, T., K. Nova, dan D. Septinova. 2014. Produksi Ternak Unggas. AnugrahUtama Raharja (AURA). Bandar Lampung.
Kusuma, S. A. F. 2010. Escherichia coli. Makalah. Fakultas Farmasi. UniversitasPadjajaran. Bandung.
Kusumaningrum, A., P. Widiyaningrum dan I. Mubarok. 2013. Penurunan totalbakteri daging ayam dengan perlakuan perendaman infusa daun salam(Syzygium polyanthum). Jurnal MIPA 36(1):14—19.
Lynch, J. M. and N. J. Poole. 1979. Water Pollution and its Prevention. InMicrobial Ecology: A Conceptual Approach. Blackwell ScientificPublication. Oxford.
39
Murtidjo dan B. Agus. 2003. Pemotongan dan Penanganan Daging Ayam.Kanisius. Yogyakarta.
Nazzaro, F., F. Fratianni, L. D. Martino, R. Coppola, and V. D. Feo. 2013. Effectof essential oils on pathogenic bacteria. Pharmaceuticals 6(12):1451—1474.
Nova, K., T. Kurtini, dan Riyanti. 2015. Manajemen Usaha Ternak Unggas.Anugrah Utama Raharja (AURA). Bandar Lampung.
Prayitno, A. (2009). Uji Bakteriologi Air Baku Siap Konsumsi dari PDAMSurakarta Ditinjau dari Jumlah Bakteri Coliform. Tesis. UniversitasMuhamadiyah Surakarta. Surakarta.
Pura, E. A., K. Suradi dan L. Suryaningsih. 2015. Pengaruh berbagai konsentrasidaun salam (Syzygium polyanthum) terhadap daya awet dan akseptabilitaspada karkas ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak 15(2):32—38.
Purchase, H. G. 1989. A Laboratory Manual for the Isolation and Identification ofAvian Phatogens. Third Edition. Publishing Company. Dubuque.
Puspitasari, S. 2012. Pengawetan Suhu Rendah pada Daging dan Ikan. Makalah.Universitas Diponogoro. Semarang.
Ratna, Y., P. Indrayudha dan S. S. Rahmi . 2011. Aktivitas antibakteri minyakatsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap Staphylococcus aureus danEscherichia coli. Pharmacon 12(2):50—54.
Sari, S. H. 2017. Pengaruh Lama Perendaman dengan Larutan Daun Salam(Syzygium Polyanthum) Sebagai Pengawet Terhadap Sifat Fisik DagingBroiler. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Soeparno. 2009. Ilmu dan Teknologi Daging. Edisi Ke-5. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta.
Srikandi, F. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2009. Batas Maksimum Cemaran Mikroba dalamPangan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Standar Nasional Indonesia. 2010. Ayam Broiler. Badan Standarisasi Nasional.Jakarta.
Suharti, S., A. Banowati, W. Hermana dan K. G. Wiryawan. 2008. Komposisi dankandungan kolesterol karkas ayam broiler diare yang diberi tepung daunsalam (Syzygium polyanthum Wight) dalam ransum. Jurnal Peternakan31(2):138—145.
40
Sukardi, A., R. Mulyarto dan W. Safera. 2007. Optimasi waktu ekstraksi terhadapkandungan tanin pada bubuk ekstrak daun jambu biji (Psidii folium) sertabiaya produksinya. Jurnal Teknologi Pertanian 8(2):88—94.
Sumono, A. and A. Wulan. 2008. The use of bay leaf (Eugenia polyantha wight)in dentistry. Dental Journal 41(3):147—150.
. 2009. Kemampuan air rebus daun salam (Eugeniapolyantha w) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus sp.Majalah Farmasi Indonesia 20(3):112—117.
Suprayogo, D., I. G. K. Suarjana dan M. D. Rudyanto. 2014. Lama penyimpanandaging broiler terhadap jumlah cemaran Coliform pada showcase pasar-pasar swalayan di Denpasar. Indonesia Medicus Veterinus 3(2):92—98.
Suriawiria, U. 1996. Pengantar Mikrobiologi Umum. Angkasa. Bandung.
Syibli, M. 2014. Manual Penyakit Unggas. Subdit Pengamatan Penyakit Hewan.Direktorat Kesehatan Hewan. Jakarta.
Tabbu., C. R. 2000. Penyakit Ayam dan Penanggulangannya. Volume 1. Kanisius.Yogyakarta.
Warsa, U. C., 1994. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran. Edisi Revisi. BinarupaAksara. Jakarta.
Yuliani, R., P. Indrayudha dan S. S. Rahmi . 2011. Aktivitas antibakteri minyakatsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix) terhadap Staphylococcus aureus danEscherichia coli. Pharmacon 12(2):50—53.