Jurnal Kesehatan Kartika Vol.8 No.1 April 2013 1 PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN DAN WAKTU GENERASI TERHADAP PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN KOLONI Klebsiella pneumoniae STRAIN ATCC 700603, CT1538 DAN S941 OLEH Lactobacillus bulgaricusKS1 DALAM SOYGHURT Prima Nanda Fauziah 1 , Jetty Nurhajati 2 , Chrysanti 3 1 Prodi Analis Kesehatan, STIKes Jenderal Achmad Yani 2 Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran 3 Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran * Email: [email protected]ABSTRAK Suatu usaha pencegahan pertumbuhan berbagai strain bakteri Klebsiella pneumoniae dalam saluran pernapasan dengan menggunakan probiotik Lactobacillus bulgaricusdalam soyghurt telah dilakukan secara in vitrodi laboratorium mikrobiologi UPK FK Universitas Padjadjaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan dan waktu generasi terhadap penghambatan pertumbuhan koloni berbagai strain K.pneumoniaeoleh L.bulgaricus dalam soyghurt. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap penelitian, yaitu tahap pertama membuat kurva pertumbuhan untuk mengetahui laju pertumbuhan yang dilanjutkan dengan penentuan waktu generasi.Tahap kedua menguji penghambatan pertumbuhan koloni berbagai strain K.pneumoniae olehL.bulgaricus dalam soyghurt. Hasil penelitian tahap pertama diketahui bahwa L.bulgaricusKS1 dalam soyghurt mengalami pertumbuhan tertinggi (fase log) pada jam ke-18 inkubasi, K.pneumoniae ATCC 700603 dan K.pneumoniae CT1538 pada jam ke-10 inkubasi, sertaK.pneumoniae S941 pada jam ke-6 inkubasi.L.bulgaricus KS1 dalam soyghurt memiliki waktu generasi selama 10.05 jam, K.pneumoniae ATCC 700603 selama 9.62 jam, K.pneumoniae CT1538 selama 5.32 jam, dan K.pneumoniae S941 selama 3.08 jam. Hasil penelitian tahap kedua diketahui bahwa L.bulgaricusKS1dalam soyghurtmemiliki sifat antagonisme terhadap berbagai strain K.pneumoniae, yang ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan koloni dari ketiga strain K.pneumoniae. Pengaruh penghambatan pertumbuhan koloni berbeda untuk masing-masing strain. Perbedaan laju pertumbuhan, waktu generasi dan penghambatan pertumbuhan koloni K.pneumoniaeoleh L.bulgaricus dalam soyghurt bergantung pada strain bakteri dan waktu inkubasi. Kata Kunci : lactobacillus bulgaricus, klebsiella pneumoniae, soyghurt A. PENDAHULUAN Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah adekuat akan memberikan manfaat kesehatan bagi penjamu (Kaboosi, 2011). Probiotik mampu mengaktifkan sistem imunitas tubuh serta melawan bakteri dan virus patogen dengan cara meningkatkan aktivitas sistem imun. Dengan begitu berbagai penyakit infeksi bisa dicegah (Soeharsono dkk., 2010).
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.8 No.1 April 2013
1
PENGARUH LAJU PERTUMBUHAN DAN WAKTU GENERASI TERHADAP
700603, CT1538 DAN S941 OLEH Lactobacillus bulgaricusKS1 DALAM SOYGHURT
Prima Nanda Fauziah1, Jetty Nurhajati2, Chrysanti3
1Prodi Analis Kesehatan, STIKes Jenderal Achmad Yani 2Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Padjadjaran
3Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran *Email: [email protected]
ABSTRAK
Suatu usaha pencegahan pertumbuhan berbagai strain bakteri Klebsiella pneumoniae dalam saluran pernapasan dengan menggunakan probiotik Lactobacillus bulgaricusdalam soyghurt telah dilakukan secara in vitrodi laboratorium mikrobiologi UPK FK Universitas Padjadjaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan dan waktu generasi terhadap penghambatan pertumbuhan koloni berbagai strain K.pneumoniaeoleh L.bulgaricus dalam soyghurt. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap penelitian, yaitu tahap pertama membuat kurva pertumbuhan untuk mengetahui laju pertumbuhan yang dilanjutkan dengan penentuan waktu generasi.Tahap kedua menguji penghambatan pertumbuhan koloni berbagai strain K.pneumoniae olehL.bulgaricus dalam soyghurt. Hasil penelitian tahap pertama diketahui bahwa L.bulgaricusKS1 dalam soyghurt mengalami pertumbuhan tertinggi (fase log) pada jam ke-18 inkubasi, K.pneumoniae ATCC 700603 dan K.pneumoniae CT1538 pada jam ke-10 inkubasi, sertaK.pneumoniae S941 pada jam ke-6 inkubasi.L.bulgaricus KS1 dalam soyghurt memiliki waktu generasi selama 10.05 jam, K.pneumoniae ATCC 700603 selama 9.62 jam, K.pneumoniae CT1538 selama 5.32 jam, dan K.pneumoniae S941 selama 3.08 jam. Hasil penelitian tahap kedua diketahui bahwa L.bulgaricusKS1dalam soyghurtmemiliki sifat antagonisme terhadap berbagai strain K.pneumoniae, yang ditunjukkan dengan terhambatnya pertumbuhan koloni dari ketiga strain K.pneumoniae. Pengaruh penghambatan pertumbuhan koloni berbeda untuk masing-masing strain. Perbedaan laju pertumbuhan, waktu generasi dan penghambatan pertumbuhan koloni K.pneumoniaeoleh L.bulgaricus dalam soyghurt bergantung pada strain bakteri dan waktu inkubasi. Kata Kunci : lactobacillus bulgaricus, klebsiella pneumoniae, soyghurt
A. PENDAHULUAN
Probiotik merupakan mikroorganisme hidup yang jika diberikan dalam jumlah adekuat
akan memberikan manfaat kesehatan bagi penjamu (Kaboosi, 2011). Probiotik mampu
mengaktifkan sistem imunitas tubuh serta melawan bakteri dan virus patogen dengan cara
meningkatkan aktivitas sistem imun. Dengan begitu berbagai penyakit infeksi bisa dicegah
(Soeharsono dkk., 2010).
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.8 No.1 April 2013
2
Agen antibakteri seperti asam laktat dan bakteriosin yang dimiliki bakteri probiotik juga
diketahui memiliki efek antagonisme yang sangat penting pada penghambatan
pertumbuhan bakteri patogen (Schifferli, 1988). Efek antagonisme terhadap bakteri
patogen ini disebabkan karena agen antibakteri yang dihasilkan probiotik mampu
menurunkan pH menjadi rendah sehingga bakteri patogen sulit bertahan hidup (Jay, 1996).
Salah satu bakteri probiotik yang paling umum digunakan adalah genus Lactobacillus.
Umumnya Lactobacillus merupakan bakteri yang termasuk dalam mikroflora normal usus
dan saluran pernapasan atas yang bersifat anaerob, termasuk diantaranya adalah
L.bulgaricus (Glück dan Gebbers, 2003).
L.bulgaricus merupakan salah satu bakteri probiotik dari genus Lactobacillus yang
telah lolos uji klinis dan mampu menyekresikan enzim yang dapat mengatasi intoleran
terhadap laktosa, menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan yang terbunuh
akibat konsumsi antibiotik (Waspodo, 2001). L.bulgaricus memiliki aktivitas lipolitik yang
tinggi dibandingkan bakteri asam laktat lainnya, sehingga memiliki cita rasa dan nilai gizi
yang tinggi saat dibuat suatu produk (Holt dkk., 1994).
Menurut Riskedas (2007) dalam Buletin Jendela Epidemiologi (2010), pneumonia
merupakan penyakit penyebab kematian kedua tertinggi setelah diare diantara balita. Dinas
Kesehatan Jabar menyebutkan bahwa ditahun 2006 jumlah anak balita penderita
pneumonia mencapai 199.287 anak, dengan jumlah kematian akibat pneumonia pada bayi
mencapai 63 orang dan anak balita mencapai 19 orang (Nurhidayah dkk., 2008).
Ditinjau dari etiologinya, pneumonia dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi mikroba,
intoksikasi dan imunodefisiensi (Jawetz,1996; Qauliyah, 2010). Bakteri adalah penyebab
tersering dari pneumonia (90%). Bakteri – bakteri yang diketahui dapat menyebabkan
pneumonia, yaitu Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, danKlebsiella
pneumonia (Alsagaff dan Mukty, 2005; Ngastiah, 2008).
K.pneumoniae merupakan mikroflora normal pada mulut, selaput lendir saluran
pernapasan bagian atas, usus, saluran kemih dan alat kelamin manusia dan hewan (Ewing,
1986; Gutierrez dkk., 1999). Dalam keadaan sehat, tidak terjadi pertumbuhan kolonisasi
mikroorganisme patogen yang disebabkan adanya mekanisme pertahanan tubuh dan paru-
paru. Jika terjadi ketidakseimbangan daya tahan tubuh, bakteri patogen ini mampu
berkembang biak lebih cepat dan menyebabkan penyakit pneumonia (Dalimunthe, 2008).
Pada bayi dan orang dewasa yang terserang pneumonia, memiliki keadaan tidak toleran
dengan susu sapi karena ketidakmampuan mencerna laktosa dapat memperberat penyakit
tersebut. Hal ini dapat dihindari dengan mengurangi asupan laktosa (Putra, 2007).
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.8 No.1 April 2013
3
Soyghurt merupakan susu kedelai yang telah mengalami fermentasi salah satunya
oleh bakteri L.bulgaricus. Kedelai diketahui memiliki sumber prebiotik alami dan juga dapat
dikonsumsi oleh orang dengan ketidakmampuan mencerna laktosa (Winarno, 1993).
Saat ini antibiotik sering digunakan untuk menyembuhkan penyakit pneumonia
(Firmansyah, 2007). Akan tetapi memberikan efek negatif karena menyebabkan bakteri
patogen menjadi resisten terhadap antibiotik dan juga dapat membunuh mikroflora normal
dalam usus yang diketahui bermanfaat dalam meningkatkan sistem imun (Levy, 2000).
Oleh sebab itu diperlukan bahan alami seperti penggunaan mikroorganisme yang bersifat
menghambat kolonisasibakteri penyebab penyakit pneumonia.
Pengaruh bakteri probiotik dalam menghambat pertumbuhan koloni bakteri patogen
dapat dipelajari secara in vitro. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui sifat
antagonisme dari probiotik terhadap bakteri patogen pneumonia. Sebelum melakukan
pengujian antagonisme, hal yang harus dilakukan adalah membuat kurva pertumbuhan
untuk mengetahui laju pertumbuhan dan menentukan waktu generasi.
Pembuatan kurva pertumbuhan merupakan bagian yang penting dari suatu penelitian
karena dapat menggambarkan karakteristik kolonisasi bakteri. Selain itu, penghitungan
waktu generasi juga diperlukan untuk mengetahui prediksi populasi setiap mikroorganisme
dalam jangka waktu yang sama serta keaktifannya dalam proses metabolisme (Fardiaz,
1992).Sifat antagonisme bakteri probiotik terhadap bakteri patogen penyebab pneumonia
penting untuk diketahui dan dipelajari, maka dari itu perlu dilakukan proses penghambatan
terhadap infeksi bakteri K.pneumoniae secara in vitro. Pemberian L.bulgaricus sebagai
probiotik diharapkan dapat mencegah infeksi bakteri K.pneumoniae.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dan dilakukan
dengan 2 tahap penelitian, yaitu:
1. Pembuatan kurva pertumbuhan dan penentuan waktu generasi bakteri L.bulgaricus
KS1 dan K.pneumoniae strain ATCC 700603. CT1538 serta S941. Bagian pertama,
yaitu pembuatan kurva pertumbuhan menggunakan metode TPC (Total Plate Count)
dan piringan tuang (pour plate method). Data kemudian dibuat kurva dan dianalisis
secara deskriptif. Bagian kedua, yaitu penghitungan waktu generasi dilakukan dengan
memasukan data hasil kurva pertumbuhan ke dalam rumus penghitungan waktu
generasi.Rumus penghitungan waktu generasi:
Jurnal Kesehatan Kartika Vol.8 No.1 April 2013
4
dimana G merupakan waktu waktu generasi, t merupakan selang waktu antara
pengukuran jumlah sel di dalam populasi pada suatu saat di dalam fase log (B) dan
kemudian lagi pada suatu titik waktu kemudian (b), B merupakan populasi awal, b
merupakan populasi setelah waktu t dan 3,3 merupakan faktor konversi log2 menjadi