PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI OLEH NOVIA RATNASARI NIM 105731113816 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH
DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
OLEH
NOVIA RATNASARI
NIM 105731113816
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
PENGARUH LABA KOTOR, LABA OPERASI, LABA BERSIH
DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS
(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
SKRIPSI
Oleh
NOVIA RATNASARI
NIM 105731113816
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Pada Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammdiyah Makassar
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Muh. Tang dan Ibunda Nurhayati, yang
telah memberikan semangat dan doa sehingga bisa menyelesaikan skripsi
ini.
2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus
dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberikan arahan
dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Para sahabat dan teman-teman yang selalu memberi bantuan dan semangat
beserta dukungan dalam menyelesaikan karya ini.
MOTTO HIDUP
“Balas Dendam Terbaik Adalah Dengan Memperbaiki Diri Sendiri”
(Ali Bin Abi Thalib)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian : Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)
Nama Mahasiswa : Novia Ratnasari
No. Stambuk/ NIM : 105731113816
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah disetujui serta dipertahankan di hadapkan penguji pada Ujian Skripsi
yang dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, 24 Oktober 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Amir, S.E., M.Si.Ak.CA Mukminati Ridwan, S.E.,M.Si NIDN: 0031126404 NIDN: 0919017901 Tanggal : 5 November 2020 Tanggal : 29 Oktober 2020
Mengetahui
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM. 1 073 428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Laporan laba rugi dapat disusun dalam dua bentuk pilihan, yaitu
bentuk langsung (single—step) dan bentuk bertahap (multiple-step) : (Hery,
2017:125)
a. Bentuk langsung (single-step) adalah laporan laba rugi yang
menekankan pada total pendapatan dan total beban sebagai faktor
penentun laba/rugi bersih. Seluruh pendapatan, baik yang berasal dari
kegiatan normal bisnis perusahaan (pendapatan penjualan bersih)
maupun yang bukan berasal dari kegiatan normal bisnis perusahaan
atau pendapatan lain-lain seperti, pendapatan bunga, deviden, dan
sewa yang akan digabung menjadi satu jumlah sebagai total
pendapatan. Demikian juga dengan seluruh beban mulai dari harga
pokok, penjualan (COGS), beban penjualan, beban umum dan
administrasi, hingga beban bunga (beban lain-lain) akan digabung
23
menjadi satu jumlah sebagai total beban. Laba/rugi bersih dihitung dari
selisih antara total pendapatan dengan total beban. Dengan demikian,
dalam laporan laba rugi bentuk langsung ini tidak menrinci berapa
besarnya laba kotor, beban operasional, laba operasional, pendapatan
lain-lain, dan beban lain-lain. Keungggulan utama dari pelaporan laba
rugi bentuk langsung terletak pada kesederhaan penyajian dan tidak
adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih
diproritaskan dari lainnya. Dengan demikian, laporan laba rugi bentuk
langsung ini menghilangkan masalah klarifikasi yang bisa muncul.
b. Bentuk bertahap (multiple-step) adalah laporan laba rugi yang
menunjukkan tahapan-tahapan dalam menentukan laba bersih.
Pendapatan penjualan bersih akan dikurangkan dengan harga pokok
penjualan untuk menentukan besarnya laba kotor. Laba kotor ini akan
dikurangkan dengan beban operasional yang terdiri dari beban
penjualan dan beban umum administrasi untuk mementukan besarnya
laba operasional. Lalu, laba operasional ini akan ditambah dengan
pendapatan dan keuntungan lain-lain dan dikurangkan dengan beban
dan kerugian lain-lain untuk menentukan besarnya laba sebelum pajak
penghasilan. Laba sebelum pajak penghasilan dikurangkan dengan
pajak penghasilan diperoleh laba bersih.
24
5. Jenis Laba
a. Laba kotor
Laba kotor merupakan selisih dari pendapatan perusahaan
dikurangi dengan cost barang terjual. Cost barang terjual adalah semua
biaya yang dikorbankan, untuk perusahaan pemanufakturan
perhitungan dimulai dari tahap ketika bahan baku masuk ke pabrik,
diolah, hingga dijual, semua biaya-biaya langsung yang berhubungan
dengan penciptaan produk tersebut dikelompokkan sebagai cost
barang terjual (Ariani, 2010:27). Laba kotor yaitu laba yang diperoleh
sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban beban perusahaan.
Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh
(Kasmir, 2012:303).
b. Laba operasi
Angka laba operasi merupakan selisih laba kotor dengan biaya-
biaya operasi. Biaya-biaya operasi adalah biaya –biaya yang
berhubungan dengan operasi perusahaan atau biaya-biaya yang sering
terjadi didalam perusahaan yang bersifat operatif. Selain biaya-biaya
ini diasumsikan memiliki hunbungan dengan penciptaan pendapatan.
Dintaranya biaya-biaya operasi tersebut adalah biaya gaji karyawan,
biaya administrasi, biaya perjalanan dinas, biaya iklan dan promosi,
biaya penyusutan dan lain-lain. Laba operasional mengukur kinerja
fundamental operasi perusahaan dan dihitung sebagai selisih antara
laba kotor dengan beban operasional (Ariani, 2010:27). Laba
operasional menggambarkan bagai aktivitas operasi perusahaan telah
25
dijalankan dan kelolah secara baik dan efisien, terlapas dari kebijkan
pembiayaan dan pengelolah pajak penghasilan. (Hery, 2017:136),
sedangkan (subramanyam, 2017:23) laba operasi tidak memiliki definisi
tetap, tetapi mengacu pada selisi antara pendapatan penjualan dan
semua beban operasi.
c. Laba bersih
Angka laba bersih merupakan angka yang menunjukkan selisih
antara seluruh pendapatan dari kegiatan operasi perusahaan maupun
non operasi perusahaan. Para akuntan menggunakan istilah (net
income) untuk menyatakan kelebihan pendapatan atas biaya dan istilah
(net loss) untuk menyatakan kelebihan biaya atas pendapatan. Untuk
menentukan keputusan investasinya, calon investor perlu menilai
perusahaan dari segi kemampuan untuk memperoleh laba bersih
sehingga diterapkan perusahaan dapat memberikan tingkat
pengebalian yang tinggi. Laba bersih (net income) dapat dijadikan
ukuran kinerja perusahaan selama satu periode tertentu. Earning
merupakan suatu ukuran berupa besar harga yang masuk (pendapatan
dan keuntungan) melebihi harta yang keluar (beban dan kerugian).
Dengan demikian, laba bersih adalah laba yang menunjukkan bagian
laba yang akan ditahan didalam perusahaan dan akan dibagikan
sebagai deviden (Ariani, 2010:27). Laba bersih (net profit) merupakan
laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang merupakan beban
perusahaan dalam suatu periode tertentu termasuk pajak (Kasmir,
2012:303).
26
6. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (statement of cash flows) adalah suatu laporan yang
menunjukkan aliran tunai yang diterima dan digunakan perusahaan di
dalam satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya. Walaupun
begitu terdapat banyak aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dengan
berbagai keunikan produknya, tetapi secara umum semua aktivitas
perusahaan dapat dikelompokkan kedalam 3 kelompok aktivitas utama
berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas. (Hamzah, 2019:86)
7. Klasifikasi Arus Kas Menurut Aktivitas
Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pembayaran kas
diklasifikasikan menurut tiga kategori utama yaitu : (Lam dan Lau,
2015:374).
a. Aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan derivatif utama dari
pendapatan utama aktivitas produksi dari suatu entitas. Dengan
demikian arus kas ini pada umumnya merupakan hasil dari transaksi
dan kejadian lain yang menentukan laba neto atau kerugian suatu
entitas.
Arus kas yang muncul dari aktivitas operasi dapat dijadikan suatu
indikator kunci dari kemampuan entitas, tanpa sumber pendanaan
eksternal, untuk menjaga kemampuan operasi mereka, jumlah dari arus
kas operasional historis bersama dengan informasi lain dapat
menyediakan sejumalah informasi-informasi yang akan membantu
peramalan arus kas opersional dimasa depan.
27
Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi antara lain sebagi berikut:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
2. Kas yang diperoleh dari royalti, honor, komisi dan pendapatan lain.
3. Pembayaran kas kepemasok barang dan jasa.
4. Pembayaran kas untuk kepentingan karyawan.
5. Penerimaan kas dan dibayarkan untuk premi asuransi entitas, klaim,
tunjangan, dan mamfaat dari kebijakan lainnya.
6. Pembayaran kas atau pembayaran kembali pajak penghasilan
kecuali dapat diidentifikasikan dengan aktivitas investasi dan
pendanaan.
7. Penerimaan kas atau dibayarkan dari kontrak kerja sama atau
keperluan perdagangan.
b. Aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi menggambarkan pengeluaran
entitas untuk mendapatkan pemasukan dimasa mendatang. Arus kas ini
menyediakan informasi bagi penggunaan untuk mengestimasi, sebagai
contoh adalah kemampuan operasi dan pertumbuhan entitas.
Pengungkapan terpisah arus kas yang bersal dari aktivitas investasi
perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan sumber daya yang bertujuan untuk
menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan.
28
Arus kas yang timbul dari aktivitas investasi yang mencakup:
1. Pembayaran kas untuk mengakuisisi aset tetap, aset tak berwujud
dan aset jangka panjang lainnya. Pembayaran ini meliputi hal-hal
yang berhubungan dengan kapasitasi biaya pengembangan dan
pembuatan aset tetap itu sendiri.
2. Penerimaan kas dari penjualan aset tetap, aset tak berwujud, dan
aset jangka panjang lainnya.
3. Pembayaran untuk mengakuisisi modal dan instrumen utang dari
entitas lainnya serta kepentingan dalam ventura bersama (selain
pembayaran untuk instrumen ini dianggap sebagai setara kas atau
yang dimiliki untuk dijual kembali).
4. Penerimaan kas dari penjualan modal atau instrumen utang dari
entitas lain dan kepentingan dalam ventura bersama (selain
penerimaan untuk instrumen ini dianggap sebagai setara kas atau
yang dimilki untuk dijual kembali).
5. Uang muka dan pinjaman yang dibuat untuk pihak lain (selain uang
meka dan pinjaman yang boleh dibuat oleh lembaga keuangan).
6. Penerimaan kas dari pengembalian kembali uang muka dan
pinjaman yang dibuat untuk pihak lain (selain uang muka dan
pinjaman yang dibuat oleh lembaga keuangan).
7. Pembayarn kas untuk kontrak fiture, kontrak forward, kontrak opsi
dan kontrak swap kecuali ketika kontrak tersebut dipegang untuk
tujuan dijual kembali atau pembayaran diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
29
8. Penerimaan kas untuk kontrak fiture, kontrak forward kontak opsi dan
kontrak swap kecuali ketika kontrak tersebut dipegang untuk tujuan
dijual kembali atau pembayaran diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan.
c. Aktivitas pendanaan
Arus kas historis yang muncul dari aktivitas pendanaan
menggambarkan sumber dana dari pemilik modal maupun pemberian
pinjaman. Mereka dapat membantu memprediksi klaim atas arus kas
dimasa depan dari pemilik modal dan pemberi pinjaman serta menilai
struktur keuangan dari entitas .
Arus kas pendanaan merupakan arus kas yang dihasilkan dari
penerbitan saham atau obligasi baru, pembayaran deviden, pembelian
kembali saham perusahaan, peminjaman utang maupun pelunasan
utang.
Berikut adalah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan:
1. Kas yang diperoleh dari saham atau instrumen ekuitas lainnya.
2. Pembayaran kas kepada pemilik modal untuk mendapatkan atau
menebus saham ekuitas.
3. Kas yang dihasilkan dari pengeluaran surat utang, pinjaman, obligasi,
hipotek, dan pinjaman jangka pendek maupun janggka panjang
lainnya.
4. Pembayaran kembali kas pinjaman yang telah diterbitkan.
5. Pembayaran kembali oleh penyewa untuk mengurangi kewajiban
yang beredar berhubungan dengan sewa pembiayaan.
30
8. Tujuan Laporan Arus Kas
Laporan arus kas ini sangat berguna untuk menganalisis laporan
keuangan. Sesuai PSAK no.2 penyajian laporan arus dimulai pada tahun
buku 1 januari 1995 atau sebelumnya. Tujuan menyajikan laporan arus kas
adalah memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan
pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaa pada suatu periode
tertentu. Laporan ini akan membantu para investor, kreditor, dan pemakai
lainnya untuk: Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan
(memperoleh) kas dimasa yang akan datang, Menilai kemampuan
perusahaan untuk memasukkan (memperoleh) kas dimasa yang akan
datang, Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan eksternal, Menilai
pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi keuangan
lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode
tertentu.
a. Menilai kemampuan perusahaan untuk memasukkan (memperoleh) kas
dimasa yang akan datang.
Melakukan pemeriksaan hubungan antarpos pada laporan arus kas,
para investor dan pihak lainnya dapat membuat prediksi mengenai
jumlah, waktu, dan ketidakpastian mengenai arus kas di masa depan
dengan lebih baik dibandingkan jika mereka menggunakan data akrual.
(Syahputra, 2014:21)
b. Menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
membayar deviden dan keperluan dana untuk kegiatan eksternal.
31
Jika sebuah perusahaan tidak memiliki cukup kas, mereka tidak
dapat membayar karyawan, melunasi utang atau membayar deviden.
Para karyawan, kreditor dan pemegang saham umumnya tertarik pada
laporan ini, karena laporan ini sendiri menunjukkan arus kas dalam
kegiatan bisnis. (Syahputra, 2014:21)
c. Menilai alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan dikaitkan
dengan penerimaan dan pengeluaran kas.
Laba bersih menyediakan informasi mengenai keberhasilan atau
kegagalan sebuah perusahaan bisnis. Meski demikian, beberapa pihak
mengkritik laba bersih berbasis akrual, karena membutuhkan banyak
perhatian. Hasilnya keandalan dari angka tersebut sering dipertanyaan.
Hal tersebut tidak terjadi pada kas. (Syahputra, 2014:21)
d. Menilai pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi
keuangan lainnya terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu
periode tertentu.
Dengan memeriksa transaksi investasi dan pendanaan sebuah
perusahaan, pembaca laporan keuangan dapat mengerti dengan lebih
baik mengapa aset dan kewjiban berubah selama periode tersebut.
(Syahputra, 2014:21)
32
B. PENELITIAN TERDAHULU
Sampai saat ini penelitian mengenai kemampuan laba dalam
memprediksi arus kas masa depan telah banyak dilakukan. Penelitian
terdahulu merupakan salah satu acuan penulis untuk melakukan penelitian
sehingga dapat memperkaya teori yang nantinya akan digunakan. Berikut
merupakan penelitian terdahulu dari beberapa junal yang terkait dengan
penelitian yang dilakukan:
Marisca Dwi Ariani (2010) dengan judul “Pengaruh Laba Kotor, Laba
Operasi, Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Dimasa Mendatang (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-
2008) hasil penelitian menunjukkan bahwa laba kotor memiliki kemampuan
yang paling baik dibandingkan dengan laba operasi dan laba bersih dalam
memprediksi arus kas masa depan. Secara parsial hanya variabel laba kotor
yang terbukti signifikan mempengaruhi variabel dependen (arus kas). Namun
secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih mempunyai kemampuan
prediktif terhadap arus kas masa depan.
Wartini (2013) dengan judul “Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi dan
Laba Bersih dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas Operasi di Masa
Mendatang Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Bergerak di Bidang
Industri Dasar dan Kimia di BEI 2009-2011”, penelitian ini menggunakan
populasi sebanyak 12 perusahaan, berdasarkan hasil secara parsial (uji t)
hanya laba bersih yang berhasil berpengaruh signifikan dalam memprediksi
arus kas aktivitas operasi di masa mendatang, sedangkan laba kotor, laba
operasi tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas
operasi di masa mendatang, sehingga para pengguna laporan keuangan
33
dapat menggunakan ketiga variabel tersebut dalam memprediksi dimasa
mendatang.
Shofiahlimy Rispayanto (2013) dalam penelitiannya dengan judul “Laba
Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih, Dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi
Arus Kas Operasi Masa Mendatang (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur
BEI periode 2008-2011). Dengan menggunakan jenis data kuantitatif, sumber
data skunder. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa variabel laba
operasi dan arus kas operasi memiliki pengaruh yang signifikan positif
terhadap arus kas operasi mendatang, yang dimana semakin tinggi laba
operasi dan arus kas operasi tahun berjalan maka semakin tinggi pula arus
kas operasi mendatang, akan tetapi pada variabel laba kotor dan bersih
menunjukkan hasil yang tidak signifikan positif terhadap arus kas operasi
dimasa mendatang. Hal ini menunjukkan bahwa informasi laba operasi dan
arus kas operasi dapat membantu pengguna laporan keuangan untuk
memprediksi arus kas operasi dimasa mendatang.
Lenny yuniani (2015) dalam penelitian “Kemampuan Laba Dan Arus Kas
dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Food And
Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2013”. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan laba kotor, laba operasi, laba bersih
dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas masa depan di perusahaan
food and beverage dengan sample 19 perusahaan. Hasil penelitian
menunjukkan secara individu laba kotor, laba operasi, laba bersih dan arus
kas operasi, memilki kemampuan untuk memprediksi arus kas masa depan,
34
berdasarkan koefisien ( ) untuk mengetahui angka laba terbaik, variabel laba
bersih memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan laba operasi dan bersih.
Jusniati (2016) dalam penelitiannya “Pengaruh Laba Kotor, Laba Bersih,
dan Arus Kas Operasi Terhadap Arus Kas Operasi Dimasa Depan pada
Perusahaan Aneka Industri Yang Terdaftar BEI 2011-2014”. Pengambilan
sampel yang dilakukan secara purposive sampling sebanyak 51 perusahaan
aneka industri dengan data yang diolah pada SPSS Versi 2.1. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas
operasi dimasa depan. Sedangkan laba bersih dan arus kas aktivitas operasi
tidak tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap arus kas operasi
dimasa mendatang.
Dwiani Rita Widyastuti (2017) meneliti judul “Analisis Laba, Arus Kas
Operasi dan Komponen-Komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas
Operasi Dimasa Depan” jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dari
laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI periode 2013-
2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba kotor, laba operasi, arus
kas tahun berjalan, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha,
perubahan persediaan dan perubahan depresiasi berpengaruh signifikan
terhadap arus kas operasi dimasa mendatang. Sedangkan variabel laba
bersih tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi dimasa depan.
Yessi Rinanda (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh Kemampuan
Laba dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa
Mendatang Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia”. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan tingkat signifikansi
35
0,000<0,05 maka hasil penelitian ini menyimpulkan laba berpengaruh
signifikan positif terhadap arus kas operasi masa depan, arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi masa depan, dimana nilai
0,000<0,05 laba memiliki kemampuan yang lebih tinggi baik dari arus kas
operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan, dimana laba
memiliki nilai standardized coefficients beta lebih besar dari nilai arus kas
operasi, yaitu 0,582>0,384.
Risa Maulidia, Abdul Wahid Mahsuni dan Afifudin (2018) pada
penelitiannya dengan judul “Kemampuan Informasi Laba dan Arus Kas Dalam
Memprediksi Arus Kas Masa Depan”. Jenis penelitian yang dipakai yaitu
korelasional dan kausal kompratif dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, sampel yang digunakan sebanyak 36 perusahaan LQ-45 yang
terdaftar BEI periode 2014-2016, dengan menggunakan variabel independen
X1: informasi laba, X2: arus kas operasi dan variabel dependen. Y: arus kas
dimasa depan. Hasil penelitian menunjukkan secara simultan maupun parsial
mamiliki pengaruh positif terhadap arus kas masa depan pada perusahaan
LQ-45di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016.
Rukmala Risma Nurlita, Tatas Rhido Nugroho, Nur Ainiyah (2018) studi
ini meneliti dengan judul “Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih
Untuk Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Food &
Beverages yang terdaftar di BEI periode 2015-2017. Jumlah sampel dalam
penelitian ini sebanyak 30 yang dipilih menggunakan metode purposive
sampling. Pada penelitian ini menggunakan jenis pendekatan asiosatif yang
bersifat kausal dengan teknik analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian
menyimpulkan bahwa laba kotor tidak berpengaruh signifikan dan positif
36
dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang dengan nilai signifikasi
sebesar 0,496>0,05. Laba operasi berpengaruh signifikan dan positif dalam
memprediksi arus kas masa depan dengan nilai signifikan sebesar 0,001<0,05
sedangkan pada laba bersih tidak berpengaruh positif dalam memprediksi
arus kas masa depan dengan ilai signifikasi sebesar 0,355>0,05. Berdasarkan
uji F yang dilakukan peneliti di simpulkan bahwa laba kotor, laba operasi, laba
bersih memiliki kemampuan secara simultan dalam memprediksi arus kas
masa depan.
Wahyu Alatas Sitompul (2018) dengan judul penelitian “Pengaruh Laba
Bersih Dan Piutang Terhadap Prediksi Arus Kas Aktivitas Operasional Masa
Depan (studi kasus PDAM cabang HM. Yamin Medan)” penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder yang
dilakukan pada kantor PDAM cabang HM tahun 2013 sampai 2017. Yamin
Medan, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetaui bagaimana
pengaruh laba bersih dan piutang terhadap prediksi arus kas aktivitas
operasional masa depan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dilakukan secara dokumentasi,
teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari catatan-catatan atau
dokumen-dokumen, formulir-formulir, laporan-laporan, yang terdapat pada
objek penelitian yang berhubungan dengan data yang diperlukan dengan
menggunakan regresi berganda, dengan uji F, uji t, dan uji koefisien
determinan. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan uji asumsi
klasik, regresi linier berganda dan uji hipotesis.
37
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, laba bersih (X1)
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap prediksi arus kas aktivitas
operasional masa depan di PDAM cabang HM. Yamin Medan. Pengujian ini
dapat dilihat dari nilai laba bersih (X1) adalah sebesar 9,995 lebih
besar dari sebesar 2,00247 dan nilai signifikan laba bersih (X1) adalah
0,000 yang berarti nilai ini lebih kecil nilai dari alpa sebesar 0,05 dan Piutang
(X2) adalah sebesar 2,502 lebih besar dari sebesar 2,00247 dan nilai
signifikan Piutang (X2) adalah 0,016 yang berarti nilai lebih kecil dari nilai alpa
sebesar 0,005 secara simultan laba bersih dan piutang berpengaruh signifikan
terhadap prediksi arus kas aktivitas operasional masa depan di PDAM cabang
HM. Yamin Medan pengujian ini dapat dilihat dari nilai sebesar
151,405 lebih besar dari sebesar 3,18 dan nilai signifikan sebesar 0,000
lebih kecil dari nilai alpa sebesar 0,05
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun) Variabel Penelitian Hasil Penelitian
1 Ariani (2010) Variabel Arus kas Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas mendatang. Laba operasi dan laba bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas aktivitas operasi. Secara simutan variabel laba kotor, laba operasi, dan laba bersih secara bersama atau simutan yang mempunyai
38
kemampuan prediktif arus kas mendatang
2 Wartini (2013) Variabel dependen arus kas aktivitas operasi variabel independen laba kotor laba operasi laba bersih
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor industri dasar dan kimia di BEI priode 2009-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba bersih yang berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi dimasa mendatang sedangkan laba kotor dan laba operasi tidak berpengaruh signifkan positif terhadap arus kas aktivitas operasi. Secara simultan variabel laba kotor, laba operasi, laba bersih secara bermasa-bersama atau simultan mempunyai kemampuan prediktif terhadap arus kas mendatang.
3 Rispayanto (2013)
Variabel dependen Arus kas operasi Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba kotor dan laba bersih berpangaruh signifikan posistif terhadap arus kas operasi mendatang, laba operasi tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi masa mendatang. Secara simultan variabel laba kotor, laba operasi dan laba bersih secara bersama-sama memiliki kemampuan prediktif terhadap arus kas operasi masa mendatang.
4 Yuliana (2015) Variabel dependen Arus kas operasi Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih Arus kas operasi
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data kuantitatif, data yang bersifat skunder yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur tahun 2010-2014, populasi pada sektor food and beverge dengan
39
hasil penelitian secara parsial laba kotor, laba operasi, laba bersih dan arus kas operasi memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas masa depan. Berdasarkan
koefisien determinasi ( ) untuk mengetahui laba terbaik , variabel laba bersih memiliki kemampuan lebih tinggi di bandingkan laba laba kotor dan laba operasi.
5 Jusniati (2016) Variabel dependen Arus kas operasi Variabel independen Laba kotor Laba bersih Arus kas operasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba kotor berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi dimasa depan. Sedangkan arus kas aktivitas operasi tidak menunjukkan terhadap arus kas operasi dimasa depan.
6 Widyastuti (2017)
Variabel dependen Arus kas operasi Variabel independen Laba kotor, laba operasi, laba bersih, arus kas operasi, perubahan piutang usaha, perubahan hutang usaha, perubahan persediaan , perubahan beban depresiasi
Data yang digunakan data sekunder dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2013-2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba kotor, laba operasi, arus kas tahun berjalan, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan dan perubahan depresiasi berpengaruh terhadap arus kas operasi dimasa depan. Sedangkan variabel laba bersih tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi masa depan.
7 Rinanda (2018)
Variabel dependen Arus kas operasi Variabel independen Laba Arus kas operasi
Penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Hasil penelitian menyimpulkan laba berpengaruh signifikan positif terhadap arus kas operasi masa depan, arus operasi kas berpengaruh signifikan positif terhadap
40
arus kas operasi masa depan, namun laba memiliki kemampuan yang lebih baik dari pada arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
8 Maulidia, Abdul dkk (2018)
Variabel dependen Arus kas Variabel independen Informasi laba Arus kas
Penelitian ini pada perusahaan di BEI yang terdaftar LQ-45 periode 2014-2016. Secara parsial laba dan arus kas memiliki pengaruh positif terhadap arus kas masa depan, maka secara simultan laba dan arus kas berpengaruh terhadap arus kas masa depan.
9
Nurlita, Tatas dkk (2018)
Variabel dependen Arus kas Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih
Penelitian ini pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di BEI periode 2015-2017. Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa laba kotor dan laba bersih tidak berpengaruh signifikan dan positif dalam memprediksi arus kas masa depan sedangkan laba operasi berpengaruh signifikan dan positif dalam memprediksi arus kas masa depan. Dan berdasarkan uji F penelitian menyimpulkan bahwa laba kotor, laba opeasi dan laba bersih memiliki kemampuan simultan dalam memprediksi arus kas masa depan.
10 Sitompul (2018)
Variabel dependen Arus kas operasional Variabel independen Laba bersih Piutang
Penelitian kuantitatif yang menggunakan data sekunder yang dilakukan pada kantor PDAM Cabang HM. Yamin Medan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa laba bersih dan piutang berpengaruh signifikan secara simultan terhadap prediksi arus kas aktivitas operasional masa depan dan secara parsial laba bersih terhadap
41
prediksi arus kas operasional masa depan dan piutang berpengaruh terhadap prediksi arus kas aktivitas operasional masa depan.
11 koeswardhana (2020)
Variabel dependen Arus kas Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Teknik penarikan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah jumlah sampel sebanyak 30 dari perusahaan sektor makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2015-2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba kotor tidak berpengaruh dalam memprediksi arus kas sedangkan laba operasi dan laba bersih mempunyai kemampuan signifikan dalam memprediksi arus kas masa mendatang.
12 Alamsyah dan Noor (2019)
Variabel dependen Arus kas Variabel independen Laba kotor Laba operasi Laba bersih
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri dari perusahaan-perusahaan manufaktur dengan sampel penelitian yang diambil dari tahun 2012-2017, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Alat analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda dengan hasil uji t menyimpulkan laba kotor, laba operasi, laba bersih berpengaruh terhadap arus kas masa mendatang.
Sumber: Data Diolah 2020
42
C. KERANGKA KONSEP
D. HIPOTESIS
Berdasarkan tinjauan teoritis hasil penelitian sebelumnya di atas maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pengaruh Laba Kotor Terhadap Arus Kas Dimasa Mendatang
Laporan laba rugi yang terdapat pada laporan keuangan memiliki
komponen seperti laba kotor. Perusahaan dapat menyampaikan sinyal
informasi bagi para investor dengan angka laba kotor. Apabila laba kotor
mengalami peningkatan maka dapat menunjukkan penjualan yang mengalami
peningkatan. Hal itu merupakan sinyal yang baik bagi investor mengenai arus
kas yang dihasilkan perusahaan dimasa mendatang.
Alamsyah, Noor (2019) dalam penelitiannya menyatakan Variabel laba
kotor berpengaruh signifikan positif terhadap arus kas masa mendatang,
kenaikan laba kotor akan mengakibatkan kenaikan arus kas, yang mana laba
kotor merupakan perbandingan antara pengurangan cost barang terjual
Arus Kas
Mendatang
Laba Kotor H1
Laba Operasi H2
Laba Bersih H3
H4
43
dengan pendapatan yang diterima perusahaan. Semua biaya yang telah
dikeluarkan merupakan harta yang telah dikorbankan untuk cost barang
terjual. Pengakuan adanya cost barang terjual sejak bahan baku yang telah
terjual sampai ke pabrik, dan mulai diolah hingga terjual. Jadi seluruh biaya
disatukan dalam produk yang akan dijual sehingga diklasifikasikan sebagai
cost barang terjual. Dalam hal ini, laba kotor merupakan informasi yang
relevan bagi para investor dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan uraian dan hasil temuan diatas dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H1 : Laba kotor berpengaruh fositif terhadap arus kas di masa mendatang
Pengaruh Laba Operasi Terhadap Arus Kas Dimasa Mendatang
Koeswardhana (2020) laba operasi adalah selisih antara laba kotor dan
biaya-biaya operasi dan diperoleh dari aktivitas operasi utama perusahaan.
Laba operasi memiliki pengaruh dalam memprediksi arus dimasa depan,
karena nilai pada laba operasi memperhitungkan beban operasi perusahaan
yang digunakan untuk kegiatan utama perusahaan, dalam beban operasional
tersebut terdapat nilai dari beban yang masih harus dibayar dan beban
dibayar dimuka yang bersifat akrual dapat mempengaruhi keuangan
perusahaan dimasa depan
Nurlita dkk (2018) mengemukakan bahwa variabel laba operasi memiliki
pengaruh positif terhadap arus kas masa mendatang, laba operasi berkaitan
dengan laba yang berasal dengan aktivitas operasi perusahaan, artinya laba
operasi mampu menggambarkan operasi perusahaan dan memiliki hubungan
langsung pada proses penciptaan laba melalui biaya operasi, seperti biaya
44
gaji karyawan, biaya administrasi, biaya iklan, dll. Sehingga, laba operasi lebih
mampu menggambarkan maupun menilai efisiensi perusahaan dalam
menjalankan aktivitas operasi dan membantu para pemakai laporan keuangan
dalam mengambil keputusan dimasa mendatang.
Berdasarkan uraian dan hasil temuan diatas dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H2 : Laba operasi berpengaruh positif terhadap arus kas dimasa mendatang
Pengaruh Laba Bersih Terhadap Arus Kas Dimasa Mendatang
Menurut subramanya dalam Nurlita, dkk (2018). Laba bersih dapat
digunakan dalam memprediksi arus kas dimasa depan. Laba bersih
mencerminkan nilai yang mampu diberikan oleh perusahaan kepada investor
dan menunjukkan bagian laba yang ditahan oleh perusahaan yang akan
dibagikan sebagai deviden. Informasi yang disediakan laporan laba rugi sering
kali digunakan untuk memperkirakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan arus kas dan aktiva yang disamakan dengan kas dimasa
mendatang.
Alamsyah, Noor (2019) mengemukakan bahwa variabel laba bersih
berpengaruh signifikan positif terhadap arus kas masa mendatang. Hal ini
menunjukkan laba bukan hanya mengindikasikan arus kas dimasa mendatang
saja melainkan dasar evaluasi akan laba dimasa lalu dan menjadi bahan
pertimbangan dimasa yang akan datang. Dengan demikian semakin tinggi
laba bersih yang dicapai suatu perusahaan maka semakin tinggi prediksi arus
kas dimasa mendatang.
45
Berdasarkan uraian dan hasil temuan diatas dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H3 : Laba bersih berpengaruh positif terhadap arus kas dimasa mendatang
Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Laba Bersih Terhadap Arus Kas
Dimasa Depan
Laporan keuangan pada perusahaan merupakan hasil akhir dari kegiatan
akuntansi (siklus akuntansi) yang mencerminkan kondisi keuangan dari hasil
operasi perusahaan yang sangat berguna bagi pihak-pihak baik intern
maupun ekstenal perusahaan. Dalam penelitian ini salah satu instrumen
keuangan yang dijadikan dasar dalam memprediksi arus kas dimasa depan
yaitu laporan laba rugi. Laba rugi merupakan laporan yang menyajikan ukuran
keberhasilan operasi perusahaan selama priode waktu tertentu.
Menurut kieso (2005) dalam Ariani (2010:22) laporan laba rugi digunakan
untuk membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas dimasa
mendatang, Seperti mengevaluasi kinerja masa lampau perusahaan,
membantu menilai resiko atau ketidakpastian dari arus kas mendatang yaitu
pada komponen-komponen dalam informasi laba, seperti pada pendapatan,
biaya, laba dan rugi yang menggambarkan hubungan antara komponen
tersebut dan dapat digunakan untuk menilai resiko pada tingkat tertentu suatu
arus kas dimasa mendatang.
Berdasarkan uraian dan hasil temuan diatas dapat dibuat hipotesis
sebagai berikut:
H4 : Informasi laba kotor, laba operasi, dan laba bersih secara simultan
berpengaruh terhadap arus kas dimasa mendatang.
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif
dengan metode asiosatif. Pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positif, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan data instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statiktik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
diterapkan (Sugiyono, 2015:37). Penelitian yang berbentuk asiosatif adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh sebab akibat variabel
yang akan diteliti (Sugiyono, 2015:62). Penelitian ini menjelaskan pengaruh
laba kotor, laba operasi dan laba bersih dalam memprediksi arus kas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Galeri Investasi Bursa Efek
Indonesia (BEI) Univesitas Muhammadiyah Makassar. Jalan Sultan
Alauddin No. 259 kota Makassar, Sulawesi Selatan kode pos 90221.
Lokasi penelitian dipilih peneliti karena Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah
wadah yang menyediakan data laporan keuangan. (www.idx.co.id) .
Didapat persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut:
berdasarkan hasil uji model diatas yaitu uji analisis regresi berganda
pada tabel 5.6 dapat dianalisis pengaruh masing-masing variabel
independent terhadap arus kas :
Nilai koefisien regresi 0,819 (X1) variabel laba kotor terdapat hubungan
yang positif dengan arus kas. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu persen dari laba kotor akan menyebabkan kenaikan arus
kas yang diterima sebesar nilai koefisiennya.
Nilai koefisien regresi -0,116 (X2) variabel laba bersih terdapat
hubungan negatif dengan arus kas. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu persen dari arus kas menyebabkan terjadinya penurunan
pada arus kas yang diterima sebesar nilai koefisiennya.
Y= 0,584 + 0,819(X1) - 0,116(X2) + 0,237(X3)
73
Nilai koefisien regresi 0,237 (X3) variabel laba bersih terdapat hubungan
yang positif dengan arus kas. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
kenaikan satu persen dari arus kas mengalami kenaikan pada arus kas
yang diterima sebesar koefisiennya.
c. Pengujian Kelayakan Model
i. Uji Koefisien Determinan ( )
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (0<R<1). Semakin
besar koefisien determinasinya maka semakin besar variasi variabel
independennya mempengaruhi variabel dependennya. Untuk menguji
apakah model yang terpilih layak digunakan untuk meramalkan
(memprediksi).
Tabel 5.7
Uji Koefisien Determinan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,715a ,511 ,487 1,19452 1,919
Sumber : Data Diolah 2020
Berdasarkan tabel di atas pada kolom Adjusted R Square, diperoleh
nilai koefisien determinan sebesar 0,487 yang berarti 48,7% perubahan
variabel arus kas dijelaskan oleh perubahan variabel laba kotor, laba
74
operasi dan laba bersih. Sedangkan sisanya 51,3% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
Tabel 5.8
Model Summaryb
<0,10 Buruk ketepatannya
0,11 – 0,30 Rendah ketepatannya
0,31 – 0,50 Cukup
>0,50 Tinggi ketepatannya
Berdasarkan tabel 5.8 diatas bahwa hasil koefisien terhitung cukup
sehingga dapat digunakan sebagai bahan prediktor arus kas masa
mendatang, koefisien determinan hanyalah salah satu bukan satu-
satunya kriteria memilih model yang baik.
ii. Uji Hipotesis
Uji t
Tabel 5.9 Uji Siginikasi Secara Parsial
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig. Keterangan
(Constanta) ,584 3,844 ,152 ,880
Laba Kotor ,819 ,291 ,575 2,811 ,007
Hipotesis diterimah
Laba Operasi -,116 ,303 -,101 -,384 ,702
Hipotesis ditolak
Laba Bersih ,237 ,240 ,252 ,988 ,327
Hipotesis ditolak
Sumber: data diolah 2020
75
Uji F
Tabel 5. 10 Nilai Signifikan Secara Simultan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 93,784 3 31,261 21,909 ,000b
Residual 89,893 63 1,427
Total 183,677 66
a. Dependent Variable: arus kas
b. Predictors: (Constant), laba bersih, laba kotor, laba operasi
Sumber : Data Diolah 2020
d. Interpretasi Model
i. Variabel X1 terhadap Y
Adanya pengaruh signifikan positif pada laba kotor dalam memprediksi
arus kas.
Pada output regresi menunjukkan bahwa angka signifikan pada
variabel laba kotor adalah sebesar 0,007 dimana nilai yang dihasilkan
lebih kecil dari tingkat angka signifikasi yaitu 0,05 sehinggga dapat
diambil kesimpulan bahawa arus laba kotor berpengaruh positif
signifikan terhadap arus kas mendatang, berdasarkan hasil uji
hipotesis disimpulkan bahwa H1 diterima.
ii. Variabel X2 terhadap Y
Adanya pengaruh signifikan positif pada laba operasi dalam
memprediksi arus kas.
76
Pada aoutput regresi menunjukkan bahwa angka signifikan pada
variabel laba operasi adalah sebesar 0,702 dimana nilai yang
dihasilkan lebih besar dari tingkat angka signifikasi yaitu 0,05 sehingga
dapat diambil kesimpulan bahwa laba operasi tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap arus kas masa mendatang, berdasarkan
hasil uji hipotesis disimpulkan H2 ditolak karena tidak didukung oleh
data dan tidak seuai dengan ekspektasi penelitian.
iii. Variabel X3 terhadap Y
Adanya pengaruh signifikan positif pada laba bersih dalam
memprediksi arus kas.
Pada output regresi menunjukkan bahwa angka signifikan pada
variabel laba bersih adalah sebesar 0,327 dimana nilai yang dihasilkan
lebih besar dari tingkat angka signifikasi yaitu 0,05 sehingga dapat
disumpulkan bahwa laba bersih tidak berpengaruh secara signfikan
terhadap arus dimasa mendatang, berdasarkan hasil uji hipotesis
dapat disimpulkan H3 ditolak karena tidak didukung oleh data dan
tidak sesuai dengan ekspetasi peneltian.
iv. Variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y
informasi laba kotor, laba operasi, laba bersih secara simultan
berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas.
Berdasarkan hasil uji tabel 5.8 diatas, hasil output regresi laba
menunjukkan nilai signifikansi dengan nilai 0,000 lebih kecil 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu laba
77
kotor, laba operasi dan laba bersih secara bersama-sama memiliki
kemampuan prediktif terhadap arus kas mendatang, dan dapat
disimpulkan H4 diterima dan didukung data dan sesuai dengan
ekspektasi penelitian.
B. Pembahasan
Penelitian ini melibatkan 67 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dimana pada penelitian melakukan
pengujian pengaruh komponen Laba Kotor (X1), Laba Operasi (X2), dan
Laba Bersih (X3) terhadap Arus Kas Mendatang (Y). Hasil uji t dan F
berdasarkan hipotesis dapat diketahui pengaruh laba kotor (X1), laba operasi
(X2), dan laba bersih (X3) terhadap arus kas masa mendatang (Y) yaitu
sebagai berikut:
1. Pengaruh Laba Kotor terhadap arus kas masa mendatang
Variabel laba kotor dalam hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap arus kas masa mendatang dimana nilai
yang dihasilkan lebih kecil sehingga dapat disimpulkan bahwa laba kotor
berpengaruh terhadap arus kas masa mendatang. Hasil pengujian dalam
ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jusniati (2016)
yang memperoleh hasil penelitian pada uji persial hanya laba kotor yang
berpengaruh dalam memprediksi arus kas aktivitas operasi dimasa depan
kemudian penelitian ini didukung oleh Ariani (2010) menunjukkan bahwa
laba kotor memiliki kemampuan yang paling baik diantara variabel lainnya
dalam memprediksi arus kas dimasa mendatang, Alasan diterimahnya
hipotetsis pada penelitian ini yaitu sebanyak 67 perusahaan manufaktur
78
yang terdaftar di bursa efek indonesia di tahun 2019, bahwa laba kotor
berpengaruh posistif terhadap arus kas masa mendatang.
Laba kotor merupakan selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi
dengan cost barang terjual (Ariani, 2010,27) yakni nilai yang terkandung
pada laba kotor berasal dari penjualan tunai dan penjualan kredit yang
menunjukkan bahwa adanya kas masuk dari pelanggan oleh perusahaan
dimasa yang akan datang, selain itu dalam penyusunan laporan
keuangan pada posisi laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih awal
dari dua angka laba lainnya, artinya perhitungan angka laba kotor
menyertakan lebih sedikit komponen pendapatan dan biaya dibandingkan
dengan angka laba lainnya. Semakin detail perhitungan suatu angka laba,
maka semakin banyak metode akuntansi dimana terdapat kemungkinan
manajer memilih metode akuntansi yang menguntungkan pihak-pihak
tertentu. Dari ulasan tersebut dapat dikatakan bahwa laba kotor lebih
relevan digunakan sebagai alat dalam memprediksi arus kas dibandingkan
dengan laba operasi dan laba bersih.
Hal ini sejalan dengan teori signal yang merupakan teori yang
digunakan untuk memahami suatu tindakan oleh pihak manajemen dalam
menyampaikan informasi kepada investor yang pada akhirnya dapat
mengubah keputusan investor dalam melihat kondisi perusahaan
(Suganda, 2018:16), bahwa investor memerlukan informasi sebagai alat
peninjau untuk mengambil keputusan investasi.
2. Pengaruh Laba Operasi terhadap arus kas masa mendatang
79
Variabel laba operasi menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan
terhadap arus kas masa mendatang. Hasil ini terlihat pada nilai signifikan
pengujian berada di atas nilai signifikansi sehingga variabel laba operasi
secara parsial tidak dapat dijadikan indikator dalam memprediksi arus
kas. Hasil penelitian ini di dukung pada penelitian yang dilakukan Wartini
(2013) dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa laba operasi
tidak berpengaruh signifkan positif terhadap arus kas aktivitas operasi.
Alasan penolakan tersebut dikarenakan dari 67 perusahaan yang dijadikan
sampel penelitian pada perusahaan manufaktur terdapat variasi laba
operasi perusahaan yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena
perbedaan dari kebijakan perusahaan dalam menilai ataupun menentukan
beban operasi perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak selaras dengan teori signal karena investor
tidak memerhatikan laba operasi pada perusahaan dalam memprediksi
arus kas dikarena penentuan laba operasi yang berbeda setiap
perusahaan.
3. Pengaruh Laba Bersih terhadap arus kas masa mendatang
Variabel laba bersih menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan
terhadap arus kas masa mendatang. Hasil ini terlihat pada nilai signifikan
pengujian yang dihasilkan lebih besar dari nilai signifikasi sehingga dapat
disimpulkan laba bersih secara parsial tidak dapat dijadikan dalam
memprediksi arus kas. Hasil penelitian ini di dukung pada penelitian yang
dilakukan Nurlita (2018), dari hasil penelitian laba bersih tidak
80
berpengaruh signifikan dan positif dalam memprediksi arus kas masa
depan.
Hal ini tidak sejalan dengan teori signal karena investor tidak
memperhatikan laba bersih dalam memprediksi arus kas, laba bersih tidak
berpengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan. Nilai laba netto
diperoleh dari selisih pendapatan dan beban non operasional serta pajak
penghasilan. Hal ini berkaitan dengan pengaruh pajak dalam nilai laba
bersih. Pajak memiliki perhitungan sendiri yang sulit diprediksi akibat
aturan yang berubah ubah selain itu koreksi-koreksi fiskal yang dilakukan
pihak pajak mengakibatkan nilai laba bersih sulit digunakan dalam
prediktor dalam memprediksi arus kas mendatang.
4. Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, dan Laba Bersih terhadap arus kas
masa mendatang
Berdasarkan uji signifikansi simultan (Uji F) disimpulkan bahwa laba
kotor, laba operasi, laba bersih secara simultan mempunyai kemampuan
prediktif terhadap arus kas. hasil output regresi laba menunjukkan nilai
lebih kecil dari nilai signifikansi sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
simultan variabel independen yaitu laba kotor, laba operasi dan laba
bersih memiliki kemampuan prediktif terhadap arus kas mendatang. Hasil
penelitian ini didukung oleh Wartini (2013) bahwa hasil secara uji F, laba
kotor, laba operasi dan laba bersih berpengaruh signifikan dalam
memprediksi arus kas masa mendatang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan signal theory dalam suganda
(2018:15) adalah tindakan yang diambil manajemen perusahaan untuk
81
memberikan petunjuk bagi investor mengenai prospek perusahaan yang
dimana pada akhirnya dapat mengubah keputusan investor dengan
melihat kondisi perusahaan.
Menurut kieso (2005) dalam Ariani (2010:22) laporan laba rugi
digunakan untuk membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus
kas dimasa mendatang, Seperti mengevaluasi kinerja masa lampau
perusahaan, membantu menilai resiko atau ketidakpastian dari arus kas
medatang yaitu pada komponen-komponen dalam imformasi laba, seperti
pada pendapatan, biaya, laba dan rugi yang menggambarkan hubungan
antara komponen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai resiko pada
tingkat tertentu suatu arus kas dimasa mendatang.
82
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan bab-bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Laba kotor berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Laba operasi tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Laba bersih tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Secara simultan laba kotor, laba operasi dan laba bersih memiliki
kemampuan prediktif terhadap arus kas, Artinya semakin tinggi laba kotor,
laba operasi dan laba bersih berjalan maka semakin tinggi pula arus kas
mendatang.
5. Berdasarkan hasil uji determinan hasil koefisien terhitung cukup sehingga
model terpilih dapat digunakan sebagai model prediktor arus kas masa
mendatang.
83
B. SARAN
1. Bagi investor, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk
pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi dalam rangka
mengurangi resiko dari investasi, investor dapat menjadikan laba kotor
secara parsial dan secara simultan laba kotor, laba operasi, laba bersih
dalam memprediksi arus kas.
2. Bagi peneliti selanjutnya untuk memberikan penelitian yang lebih meluas
lagi seperti meningkatkan variabel, contohnya harga saham, aset tetap,
dan deviden.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Dwi Marisca. (2010). Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi, Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Di Masa Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI). Skripsi. Universitas Diponerogo:
Semarang
Bachthiar, Nurfadilah. (2019). Akuntansi dasar. Yogyakarta: Cv Budi Utama
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Undip
Harahap, S. S. (2018). Teori Akuntansi. Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Hery. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah I. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Jusniati (2016) Pengaruh Laba Kotor, Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi
Terhadap Arus Kas Operasi Dimasa Depan Pada Perusahaan Aneka
Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014. Skripsi.
Universitas Maritim Raja Ali Haji : Kepulauan Riau
Kasmir. (2012). Analisis laporan keuangan. PT raja grafindo persada ; jakarta. Lee, C. (2012). Menyusun Laporan Keuangan & Auditing di Excel. jakarta: Elex
Media Komputindo. Lam, Nelson Dan Lau. (2015). Akuntansi Keuangan Intermediate Financiall
Reporting. Buku 2, Edisi 2, Jakarta; Saemba Empat
Najmudin. (2011). Manajemen Keuangan dan Aktualitasi Syar’iyyah Modern.
Yogyakarta: ANDI Reni, (2018) Pengaruh Komponen Arus Kas Dan Laba Kotor Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Universitas Muhammdiyah Makassar :Makassar
Rispayanto, S. 2013. Pengaruh Laba Kotor, Laba Opersi, Laba Bersih, Dan Arus Kas Operasi Masa Mendatang. Universitas Negeri Padang.Skripsi
Syahputra, Fegi. (2014). Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan
Laporan Arus Kas Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas Negeri Padang
85
Subramanyam, K.R. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Buku 1, Edisi 11. Jakarta; Salemba Empat
Suganda, T. R. (2018). Teori dan Pembahasan Reaksi Pasar Modal Indonesia.
Malang Jawa Timur: CV. Seribu Bintang .
Sugiono, Arief dan Untung. (2016). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: PT Grasindo
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.
Syaiful. B. (2016). Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: CV. Andi Affset.
www.idx.co.id (diakses tanggal 20 maret 2020)
Wartini, (2013) Pengaruh Laba Kotor, Laba Operasi Dan Laba Bersih Dalam Memprediksi Arus Kas Aktivitas Operasi Di Masa Mendatang (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Bergerak Dibidang Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011). Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji: Kepulaun Riau