PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 SYARIAH CABANG CIPUTAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I ) Oleh Siti Muddawamah NIM: 109053000032 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M/1434 H
108
Embed
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41831/1/SITI... · dengan Tingkat Kepuasan Nasabah pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KUALITAS PELAYANANTERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912SYARIAH CABANG CIPUTAT
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Prasyarat Mencapai GelarSarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )
OlehSiti Muddawamah
NIM: 109053000032
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGANSYARIAH
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2013 M/1434 H
PENGARUH KUALITAS PELAYANANTERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH PADA
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912SYARIAH CABANG CIPUTAT
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Prasyarat Mencapai GelarSarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA
2013 M/1434 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
menjiplak dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di diUniversitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Juli 2013.
Siti Muddawamah
ABSTRAK
Siti Muddawamah. 109053000032. Pengaruh Kualitas Pelayanandengan Tingkat Kepuasan Nasabah pada Asuransi Jiwa BersamaBumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat. Program Studi ManajemenDakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Di bawahBimbingan Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA.
Kepuasan pelanggan merupakan tanggapan pelanggan atas terpenuhinyakebutuhan yang berarti bahwa penilaian pelanggan atas barang atau jasamemberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatukebutuhan, termasuk pemenuhan yang tidak sesuai harapan atau pemenuhan yangmelebihi harapan pelanggan. Oleh karena itu perusahaan asuransi syariah harusdapat meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada nasabah agarperusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan asuransi syariah lainnya.
Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu, faktor-faktor kualitaspelayanan apa sajakah yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah?,Apakah kualitas pelayanan secara keseluruhan (berwujud, Keandalan,Keresponsifan, Jaminan, dan Empati) berpengaruh terhadap tingkat kepuasannasabah? Dan Adakah korelasi antara kualitas pelayanan terhadap tingkatkepuasan nasabah?. Dan tujuannya adalah untuk mengetahui variabel-variabelkualitas pelayanan apa saja yang berpengaruh terhadap tingkat kepuasan nasabah,untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan (berwujud, Keandalan,Keresponsifan, Jaminan, dan Empati) terhadap tingkat kepuasan nasabah danuntuk mengukur hubungan antara kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasannasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Ciputat.
Dalam mengukur kualitas pelayanan terdapat lima dimensi kualitaspelayanan diantaranya berwujud, Keandalan, Keresponsifan, Jaminan, dan Empatiterhadap kepuasan nasabah. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak75 responden. Pada penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh daripenelitian lapangan dengan objek nasabah AJB Bumiputera 1912 Syariah cabangCiputat pada bulan Januari 2012 – April 2013. Untuk analisis dan uji hipotesismenggunakan bantuan software SPSS 18.0 for Windows.
Berdasarkan hasil penelitian pada uji T-test (parsial), menunjukkan bahwavariabel-variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh positif terhadap kepuasannasabah adalah variabel berwujud dan keresponsifan dengan nilai signifikasimasing-masing 0.008 dan 0.044. hal ini menunjukkan bahwa variabel kualitaspelayanan sesuai dengan harapan nasabah. Pada uji F-test (Simultan)menunjukkan bahwa nilai signifikasinya sebesar 0,000 yang berarti bahawavariabel kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh secara signifikanterhadap variabel kepuasan nasabah. Dan variabel X mempunyai hubungan yangpositif terhadap variabel Y. Dan besarnya pengaruh kualitas pelayanan terhadaptingkat kepuasan nasabah pada AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputatyaitu sebesar 0,494 (49,4%), sedangkan sisanya 50,6% (100% – 49,4%)dijelaskan dengan faktor lain atau variabel lain diluar variabel berwujud,keandalan, keresponsifan, jaminan dan empati. Dan berdasarkan hasil analisiskoefisien korelasi maka dapat disimpulkan bahwasannya antara variabel kualitaspelayanan dengan tingkat kepuasan secara umum sebesar 0,726 menunjukkanbahwa variabel X berhubungan dengan kategori tinggi.
KATA PENGANTAR
Dengan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang
telah dilimpah kan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas
penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam tak lupa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW rasul paling mulia dan penutup para Nabi, serta iringan doa
untuk para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis sangat terbantu oleh partisipasi
dari banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan atas
bantuannya, motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, terutama untuk kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda H.
Mahmud Syarofi dan Ibunda Hj. Supriyatni yang telah memberikan kasih sayang
dengan besar hati mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu
menginspirasikan penulis sehingga dapat menyelesaikan bangku perkuliahan
hingga akhir. Dan selebihnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pudek I Drs. Wahidin Saputra, MA. Pudek II Drs. H. Mahmud Jalal, MA.
Pudek III Drs. Study Rijal LK, MA.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. H. Mulkanasir, BA, S.Pd., MM, selaku sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban, MA selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya untuk memberikan nasihat dan arahan kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Semoga Allah
SWT selalu memberikan rahmat dan perlindungannya.
5. Kakak (Ayatussyifa Hasib) serta adik-adik (Nila Fachriyah, Muhammad Adib
Muchtar dan Muhammad Mahadir Rajab) yang telah memberikan semangat
dan keceriaan untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap TIM PENGUJI Sidang Munaqasyah, Bapak Drs. Wahidin Saputra,
MA, Ibu Dra. Hj. Jundah Sulaiman, MA, Bapak Drs. Sugiarto, dan Bapak H.
Mulkanasir, BA, S. Pd., MM Yang telah memberi masukan dan saran kepada
penulis sehingga skripsi diselesaikan dengan baik.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan
yang berlimpah, semoga ilmu yang telah diberikan bermanfaat bagi penulis.
8. Pihak AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Ciputat dan seluruh stafnya
(Bpk Dudi Rudhiana, S. Sos, Ibu Diah Hadianti, SE, Mas Wahyu dan seluruh
mitra kerja Bumiputera) yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
riset dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada Ibu Musli Erni, SE.
MM selaku kepala cabang AJB Bumiputera 1912 Syariah Cabang Ciputat
yang telah memberi banyak masukan kepada penulis.
9. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama UIN, serta Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang telah
membantu penulis dalam melengkapi literature guna mendukung penulisan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat tercinta, kelas MD A (maaf tidak dapat disebutkan satu
persatu) yang selama ini telah mensupport dan membantu penulis.
11. Semua sahabat-sahabat Manajemen Dakwah, Konsentrasi Lembaga
Keuangan Syariah Angkatan 2009 kebersamaan dan dukungannya selama
penulis menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat yang telah banyak membantu penulis (Sdr. Ahmad Farhan,
Sdr. Abdan Syakur dan Sdri, Susi Susanti) bantuan yang mereka berikan
sangat bermanfaat bagi penulis.
Terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu, baik dalam bentuk dukungan, semangat dalam menyelesaikan tugas
ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Jakarta, Mei 2013.
Siti Muddawamah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................. 5
Manfaat penelitian ini diuraikan sebagai berikut :
a) Bagi penulis :
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi penulis tentang informasi keseluruhan mengenai
asuransi jiwa syariah khususnya AJB Bumiputera 1912 Syariah.
b) Bagi AJB Bumiputera 1912 Syariah :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak masukan, ide dan
sumber informasi bagi pihak asuransi dalam meningkatkan kualitas
pelayanan agar lebih memuaskan nasabah serta untuk
8
mempertahankan tingkat pelayanan yang menguntungkan dimasa kini
dan dimasa mendatang.
c) Bagi akademisi :
Sebagai bahan referensi untuk penelitian di bidang kualitas pelayanan
jasa dimasa yang akan datang dan sebagai bahan untuk menambah
khazanah pustaka di bidang pelayanan berdasarkan penerapan yang
ada dalam kenyataan.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, langkah awal yang penulis tempuh
adalah mengkaji terhadap pustaka – pustaka yang ada sebelum penulis
mengadakan penelitian lebih lanjut dan menyusunnya menjadi suati karya
ilmiah.
Adapun kajian pustaka yang memiliki judul hampir sama dengan yang
penulis tulis adalah milik Ayi Aminuddin Rosid, dalam penelitiannya yang
berjudul “Analisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasan
pelanggan (Studi kasus jama’ah haji PT. Pandu As Shofa Trevel Jakarta)’.
Dalam penelitian ini menggunakan dimensi Service Quality (SERVQUAL)
dengan 5 dimensi yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry yaitu Reliability (keadaan), Responsiveness (ketanggapan), Tangible
(bukti fisik), Assurance (jaminan), dan Empathy (empati). Dari hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan. 6
6 Ayi Aminuddin Rosid, “Analisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan terhadap kepuasanpelanggan (Studi kasus jama’ah haji PT. Pandu As Shofa Trevel Jakarta),” (Skripsi S1 FakultasIlmu Dakwah dan Komunikasi Jurusan Manajemen Dakwah, UIN Jakarta, 2004).
9
Sedangkan yang penulis kaji membahas mengenai kualitas dan tingkat
kepuasan nasabah pada lembaga asuransi, dengan judul “Hubungan Kualitas
Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Nasabah pada AJB Bumiputera 1912
Syariah cabang Ciputat”.
Kajian pustaka selanjutnya yaitu adalah milik Nila Oktavia, dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh kualitas layanan mesin ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Syariah
Mandiri kantor cabang pembantu Palmerah Jakarta Selatan”. Dari hasil
penelitian ini Tingkat pengaruh antara kualitas layanan mesin ATM dengan
kepuasan nasabah tinggi dan sedang, karena semakin tinggi kualitas yang
diberikan maka akan tinggi pula kepuasan nasabahnya.7
Sedangkan yang penulis kaji membahas mengenai kualitas pelayanan
pegawai dan tingkat kepuasan nasabah pada lembaga asuransi, dengan judul
“Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Nasabah pada AJB
Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat”.
Oliver dalam (Barnes, 2003:64) menyatakan kepuasan adalah
tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhan yang berarti bahwa
penilaian pelanggan atas barang atau jasa memberikan tingkat kenyamanan
yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan yang
tidak sesuai harapan atau pemenuhan yang melebihi harapan pelanggan.8
7 Nila Oktavia, “Pengaruh kualitas layanan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabang pembantu PalmerahJakarta Selatan,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan ManajemenDakwah, UIN Jakarta, 2009), No. M166.
8 James G Barnes, Secrets of Customer Relationship Management (Rahasia ManajemenHubungan Pelanggan), (Yogyakarta : Andi, 2003), h.64.
10
Kepuasan pelanggan (Peter, 1996:157) adalah rangkuman kondisi
psikologis yang yang dihasilkan ketika emosi yang mengelilingi harapan
yang tidak cocok dilipat gandakan oleh perasaan-perasaan yang terbentuk
dalam pelanggan tentang pengalaman pengkonsumsian.9
Definisi kepuasan pelanggan juga dipaparkan oleh Tse dan Wilson
dalam (Nasution, 2004:104) bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan
adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan setelah pemakaian. Artinya pelanggan akan
merasa puas bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan sebaliknya
pelanggan akan merasa tidak puas bila hasilnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan.10
Menurut amir dalam (Amir, 2005:13) kepuasan pelanggan adalah
sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan (perceived) sesuai dengan apa
yang diharapkan pelanggan.11
Kemudian secara sederhana dalam (Kuswadi, 2004:16) kepuasan
pelanggan adalah sebuah produk atau jasa yang dapat memenuhi atau
melampaui harapan pelanggan, biasanya pelanggan merasa puas.12
E. Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula
9 Paul J. Peter dan Jerry C Olson, Consumer Behavior (Prilaku konsumen dan StrategiPemasaran) (Jakarta : Erlangga1996 Edisi keempat) h.157.
10 M. Nur Nasution, Manajemen Jasa Terpadu (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004) H,10411 M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran jelajahi dan Rasakan (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada Edisi Pertama, 2005) h.1312Kuswadi, Cara Mengukur Kepuasan Karyawan (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2004) h.16
11
dengan hipotesis alternatif (Ha).13 Adapun hipotesis dalam penelitian ini
adalah :
Ho : βO = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Ciputat.
Ha : βO ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Ciputat.
F. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan skripsi ini lebih tersusun dan terarah, maka disusun
sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat latar belakang masalah, identifikasi masalah
yang terdiri dari pembatasan masalah dan perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, hipotesis,
dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI TENTANG KUALITAS PELAYANAN
DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH
Dalam bab ini akan menjelaskan tentang Kualitas Pelayancan
(Service Quality), tingkat kepuasan (Satisfaction) dan pelayanan
AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat.
13 Singgih Santoso, SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta : PenerbitPPM, 2002) cet ke-2, h. 22-23
12
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang pendekatan dan desain penelitian,
ruang lingkup penelitian, metode penentuan sampel, variabel
penelitian, devinisi operasional dan indikator penelitian, uji
instrumen dan metode analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang gambaran perusahaan AJB
Bumiputera 1912 Syariah yang terdiri dari profil AJB Bumiputera
1912 Syariah, Visi Misi, struktur organisasi, dan produk-produk,
BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA
Bab ini berisi hasil pengujian dan hasil analisis data yang terdiri
dari deskripsi data responden, uji instrumen dan analisis data
penelitian.
BAB VI PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari hasil analisa dan pembahasan
yang telah dilakukan dan berdasarkan kesimpulan tersebut akan
diberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan
yang diteliti dan juga penutupan.
13
BAB II
TINJAUAN TEORI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DAN
TINGKAT KEPUASAN NASABAH
A. Kualitas Pelayanan (Service Quality)
1. Kualitas (Quality)
Kualitas yang sering disebut mutu adalah sebuah kata yang bagi
penyedia jasa merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik.
Kualitas menurut Kotler secara istilah adalah keseluruhan ciri
serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau
tersirat.1
Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang manufaktur
maupun jasa untuk menjaga reputasi atau nama baiknya yaitu dengan
cara memproduksi barang atau jasa yang bermutu baik atau berkualitas
tinggi. Kualitas memegang peranan penting dalam suatu perusahaan,
karena keberhasilan perusahaan dalam memperluas pasar atau pelanggan
adalah memproduksi barang atau jasa sesuai dengan standar kualitas
yang telah di tetapkan.
Kepuasan pelanggan dan kemampuan perusahaan mencetak laba
berkaitan erat dengan mutu atau kualitas dari produk atau jasa. Oleh
1 Philip Kolter, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeka, 2005) h. 95.
14
karena itu tugas memperbaiki mutu produk dan jasa seharusnya menjadi
prioritas utama bagi perusahaan.2
Kualitas sebagai suatu yang memenuhi standar, yang berorientasi
kepada konsumen. Konsumen pada umumnya menghendaki barang atau
jasa pelayanan yang baik, harga murah atau relatif, jumlah cukup serta
pengiriman yang tepat waktu.
Maka dapat disimpulkan, kualitas suatu produk adalah keadaan
atau sifat dan ciri suatu produk yang menunjukan tingkat kemampuan
produk tersebut di dalam menjalankan fungsinya untuk memenuhi
kebutuhan konsumen berarti semakin tinggi kualitas produk tersebut,
sebaliknya semakin rendah kemampuan produk tersebut dalam
memenuhi kebutuhan konsumen berarti kualitas produk tersebut semakin
rendah.
2. Pelayanan (Service)
Pelayanan yang baik atau layanan prima adalah pelayanan dengan
standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti perkembangan
kebutuhan pelanggan setiap saat, secara konsisten dan akurat (handal).
Berorientasi kepada kepuasan pelanggan, selalu mengikuti
perkembangan standar internasional / ISO, dan menerapkan manajemen
mutu total/ konsistensi dan kesadaran mutu yang tinggi (high quality
consciousness) seperti customer orientation (fokus pelanggan), robotics,
QC-Circles (siklus kendali mutu), automation (otomatisasi), discipline in
2 Philip Kotler dan Gary Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (Jakarta: Prenhallindo, 1996),h. 199.
15
the workplace (disiplin), quality improvement (perbaikan mutu), zero
defects (kerusakan nol), dan sebagainya.3
Sejak diberlakukannya otonami daerah, pelayanan publik menjadi
ramai diperbincangkan, karena pelayanan publik merupakan salah satu
variabel yang menjadi ukuran keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah.
Apabila pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah baik/
berkualitas, maka pelaksanaan otonomi daerah dapat dikatakkan berhasil.
Disamping sudah menjadi keharusan bagi pemerintah/ pemerintah daerah
untuk meningkatkan kualitas berbagai pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat, isu tentang kualita pelayanan publik ini juga dipicu adanya
pengaruh perubahan paradigma ilmu administrasi, termasuk perubahan
global yang terjadi di berbagai bidang kehidupan dan di berbagai belahan
dunia. New Public Service (NPS) sebagai paradigma terbaru dari
administrasi negara/ publik meletakkan pelayanan publik sebagai
kegiatan utama para administrator negara/ daerah. Salah satu intisari dari
prinsip NPS adalah bagaimana administrator publik mengartikulasikan
dan membagi kepentingan (shared interests) warga negara (Denhardt &
Denhardt, 2007).4
Setiap penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar
pelayanan dan dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi
penerima pelayanan. Standar pelayanan merupakan ukuran yang
dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati
3 Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, h. 18.4 Dr. Hardiyansyah, Kualitas Pelayanan Publik (Yogyakarta: 2011, Gava Media) h.1
16
oleh pemberi dan atau penerima pelayanan. Standar pelayanan, sekurang-
kurangnya meliputi :
a. Prosedur Pelayanan
Prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan termasuk pengaduan.
b. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian yang di tetapkan sejak saat pengajuan
permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk
pengaduan.
c. Biaya Pelayanan
Biaya/ tarif pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam
proses pembrian pelayanan.
d. Produk Pelayanan
Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang
telah ditetapkan.
e. Sarana dan Prasarana
Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh
penyelenggara pelayanan publik.
f. Kompetensi Petugas Pemberi Pelayanan
Kompetensi petugas pemberi pelayananharus ditetapkan dengan
tetap berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap, dan
prilaku yang di butuhkan.5
5 Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima, h. 89.
17
Kotler mengungkapkan bahwa jasa yang diberikan kepada
konsumen mengandung karakteristik, diantaranya : 6
a. Intangibility (tidak berwujud), artinya bahwa suatu jasa memiliki
sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan tidak dapat dilihat,
didengar atau dicium sebelum membelinya.
b. Inseparability (tidak dapat dipisahkan), artinya adalah bahwa pada
umumnya jasa dikonsumsi dan dirasakan pada waktu bersamaan dan
apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak
yang lain, dia akan merupakan bagian dari jasa tersebut, dan hal ini
tidak berlaku bagi barang fisik yang diproduksi, ditempatkan pada
persediaan dan didistribusikan ke berbagai pengecer dan akhirnya
dikonsumsi.
c. Variability (bervariasi), artinya bahwa barang yang sesungguhnya
sangat mudah berubah-ubah, karena jasa bergantung pada siapa yang
menyajikan dan dimana disajikan. Pembeli akan berhati-hati
terhadap keragaman ini dan sering kali membicarakannya dengan
yang lain sebelum memilih seseorang penyedia jasa.
d. Perishability (tidak tahan lama), artinya daya tahan suatu jasa
tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh berbagai variabel.
3. Dimensi Kualitas Pelayanan (SERVQUAL)
Menurut Zeithmal yang dikutip dalam Majalah Manajemen
Usahawan Indonesia, perwujudan kepuasan pelanggan dapat
6 Philip Kolter. Dasar - Dasar Pemasaran, hal 132.
18
diidentifikasi melalui lima dimensi kualitas pelayanan yaitu:7 Keandalan
(reliability): kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan
dengan tepat dan terpercaya. Keresponsifan (responsiveness): pemberian
pelayanan secara cepat dan tanggap. Jaminan (assurance): pengetahuan,
kemampuan, dan kesopanan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Empati
(empathy): memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual yang
diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan
konsumen. Berwujud (tangible): kebutuhan pelanggan yang berfokus
pada penampilan barang atau jasa. Ini mencakup antara lain; fasilitas
fisik, perlengkapan, penampilan pegawai dan sarana komunikasi.
a. Jasa yang diharapkan
Model Servqual (kualitas pelayanan) menekankan arti
penting harapan pelanggan sebelum membeli atau mengkonsumsi
suatu jasa sebagai standar atau acuan dalam mengevaluasi kinerja
jasa yang bersangkutan hasil penelitian Zeithaml, sebagaimana
dikutip oleh Fandy Tjiptono8, menunjukkan bahwa terdapat 10 faktor
utama yang memenuhi harapan pelanggan terhadap suatu jasa.
Kesepuluh faktor tersebut diantaranya :
1) Harapan yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi
seseorang mengenai suatu jasa.
7 Aviliani dan Wilfridus, “Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas Pelayanan”(Majalah Manajemen Usahawan Indonesia, 1997) h. 10-11.
8 Ibid, h. 270.
19
2) Kebutuhan pribadi, meliputi kebutuhan fisik, sosial, dan
psikologis.
3) Transitory service intensifiers, terdiri atas situasi darurat yang
membutuhkan jasa tertentu dan jasa terakhir yang pernah
dikonsumsi pelanggan.
4) Persepsi pelanggan terhadap tingkat pelayanan perusahaan lain.
5) Self-perceived role, yaitu persepsi pelanggan terhadap tingkat
keterlibatannya dalam proses penyampaian jasa.
6) Faktor situasionalyang berada diluar kendali penyedia jasa.
7) Janji layanan eksplisit, baik berupa iklan, personal selling,
perjanjian, maupun komunikasi dengan karyawan penyedia jasa.
8) Janji layanan implisit, yang tercermin dari harga dan sarana
pendukung jasa.
9) Word-of-mouth, baik dari teman, keluarga, rekan kerja, pakar,
maupun publikasi media massa.
10) Pengalaman masa lampau atau masa lalu.
b. Jasa yang dipersepsikan
Kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan. Sebagai pihak yang membeli dan
mengonsumsi jasa, pelangganlah yang menilai tingkat kualitas jasa
sebuah perusahaan. Sayangnya, jasa memiliki karakteristik
variability, sehingga kinerja acapkali tidak konsisten. Hal ini
menyebabkan pelanggan menggunakan isyarat intrinsik (output dan
penyampaian jasa) dan isyarat ekstrinsik (unsur-unsur pelengkap
20
jasa) sebagai acuan atau pedoman dalam mengevaluasi kualitas jasa.
Konsekuensinya, jasa yang sama bisa dinilai secara berlainan oleh
konsumen berbeda.
Menurut Muhammad dengan mengutip pendapat Brill,
perusahaan yang dapat survive dan bersaing dalam era persaingan
pasar bebas adalah perusahaan yang diantaranya berfokus pada
dorongan pelanggan dengan menekankan kualitas atau mutu baik
produk atapun jasa, memanfaatkan waktu seefisien mungkin pada
setiap kegiatan dan proses serta inovatif.9
4. Kualitas Pelayanan Dalam Perspektif Islam
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Seorang imam (pemimpin) adalah pemelihara dan pengatururusan (rakyat). Ia akan diminta pertanggungjawaban atas urusanrakyatnya”. (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah mengatakkan, “Saidul kaum khadimuhum”, pengurus
itu adalah pelayan masyarakat. Atau dalam makna yang luas berarti
perusahaan dalam bisnis apapun apalagi bisnis yang terkait dengan
pelayanan, harus bener-bener mampu memberikan pelayanan yang
optimal kepada customer. Karena pelayanan (khitmah) adalah salah satu
bagian penting dalam muamalah yang islami.10
Dalam islam, kualitas pelayanan yang baik dilakukan tidak hanya
bertujuan untuk mempertahankan konsumen dan meningkatkan jumlah
konsumen ataupun nasabah semata, namun dalam islam memberikan
9 Muhammad, Bank Syariah Problem dan Prospek di Indonesia, (Yogyakarta : GrahaIlmu, 2005) h. 101.
10 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, (Jakarta: Gema Insani, 2004), H. 746.
21
pelayanan yang baik kepada orang lain memang telah diperintahkan oleh
Allah SWT dan dianjurkan.
Sebagaimana dalam surat Luqman ayat 18-19 :
Artinya :Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karenasombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagimembanggakan diri. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan danlunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suarakeledai.(Luqman : 18-19)
Rasulullah SAW bersabda yang artinya :
“Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda “Sebaik-baik kalian adalahyang memberikan manfaat kepada orang lain” (Al-Hadits)
Berdasarkan dalil diatas, pelayanan yang baik harus dilaksanakan pada
segala kegiatan termasuk kegiatan ekonomi (bermuamalah). Diantaranya
yaitu11 :
a. Tata Krama
Dalam menjalankan segala aktivitas terutama kegiatan bisnis
maka diperintahkan bagi orang yang beriman untuk menjaga tata
krama seperti bermurah hati, sopan dan bersahabat saat melakukan
dealing dengan sesama manusia. Rasulullah telah mengkatagorikan
11 Mustaq Ahmad, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar 2001),h. 109.
22
bahwa orang yang beriman adalah orang yang bersahabat dengan
orang lain dan orang lain bersahabat dengannya.12
Termasuk dalam murah hati dalam kualitas pelayanan
diantaranya adalah kompensasi (bayaran), dengan arti memberikan
bantuan kapan saja dibutuhkan tanpa berfikir tentang kompensasi
yang akan didapat. Menghilangkan kesulitan yaitu dengan
memberikan jalan keluar dengan kemudahan kepada konsumen
ataupun nasabah yang mengalami kesulitan seperti tidak memberikan
denda disaat nasabah telat membayar premi. Memberikan bantuan hal
ini sangat jelas bahwa bantuan harus diberikan kepada orang lain
terutama dalam melayani nasabah yang memerlukan bantuan.
b. Tauhid dan Ketaqwaan
Tauhid dan ketaqwaan merupakan kunci dari segala amal
ibadah kita kepada Allah SWT termasuk dalam hal bermuamalah.
Dengan tujuan agar segala bentuk aktivitas ibadah kita termasuk
dalam bermuamalah, dapat membawa kita kepada ketaqwaan yang
semakin meningkat. Sebagaimana dalam firman Allah SWT dalam
surat Al-Maidah ayat 2 :
Artinya :“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dantakwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa danpelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, SesungguhnyaAllah Amat berat siksa-Nya.” (Al-Maidah : 2)
12 Muhammad Syakir Sula,” Asuransi Syariah,” , h. 747.
23
Ekonomi islam adalah ekonomi ilahiah, karena titik
berangkatnya dari Allah, tujuannya mencari ridha Allah, dan cara-
caranya tidak bertentangan dengan syariat-Nya. Kegiatan ekonomi
baik produksi, konsumsi, penukaran, maupun distribusi dikaitkan pada
prinsip ilahiah dan pada tujuan ilahi. Manusia muslim berproduksi
karena memenuhi perintah Allah, sebagaimana Firman Allah :
Artinya :“Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Makaberjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian darirezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)dibangkitkan.” (Al-Mulk : 15)
Oleh karena itu seorang muslim akan selalu merasa beribadah
kepada Allah ketika dia menjalankan segala amal atau aktivitasnya
seperti menanam, bekerja ataupun berdagang13.
Seorang muslim ketika membeli atau menjual, menyewakan
dan mempekerjakan, melakukan penukaran dengan yang lain dalam
harta atau berbagai kemanfaatan, ia selalu tunduk kepada aturan Allah
dalam muamalahnya14. Ia tidak akan berusaha dengan sesuatu yang
haram seperti riba, penimbunan (ihtikar), zalim, menipu, berjudi
(maisir), mencuri, menyuap (ar-rasyi), dan menerima suapan (al-
Murtasyi). Allah meletakkan prinsip tauhid (ketakwaan) sebagai
13 Muhammad Yusuf al-Qardhawi, Penerjemah Zainul Arifin dan Dhlia Husin. “Normadan Etika Ekonomi Islam” (Jakarta, Gema Insani : 2006) h. 31.
14 Muhammad Yusuf al-Qardhawi, Penerjemah Didin Hafiduddin, Setiawan Budiutomodan Aunur Rofiq Shaleh Tahmid. “Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomia Islam”, (Jakarta:Rabbani Press,1998) h. 26.
24
prinsip utama dalam muamalah. Oleh karena itu, segala aktivitas
dalam muamalah harus senantiasa mengarahkan para pelakunya dalam
rangka untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Allah
sesungguhnya memberikan garansi kepada siapa saja perorangan
maupun institusi atau lembaga yang melakukan praktek bisnis yang
dilandasi oleh ketaqwaan kepada Allah.
c. Al-Adl (Sikap Adil)
Tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa keadilan
merupakan inti semua ajaran yang ada di dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an
sendiri secara tegas menyatakan bahwa maksud diwahyukannya,
adalah untuk membangun keadilan dan persamaan sebagaimana Allah
Berfirman dalam surat Al-Hadid Ayat 25 :
Artinya :“Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami denganmembawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersamamereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapatmelaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanyaterdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia,(supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allahmengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-NyaPadahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagiMaha Perkasa.”(Al-Hadid : 25)
Sesungguhnya pilar penyangga kebebasan ekonomi yang
berdiri di atas pemuliaan fitrah dan harkat manusia disempurnakan
25
dan ditentukan oleh pilar penyangga yang lain, yaitu “keadilan”15.
Keadilan dalam islam bukanlah yang sekunder, ia adalah cikal bakal
dan fondasi kokoh yang memasuki semua ajaran dan hukum islam
berupa aqidah, syariah dan akhlak (moral).
Implementasi sikap adil dalam bisnis menurut Al-Qur’an
dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu :
1) Imperatif (bentuk perintah) diantaranya :
a) Memenuhi kontrak dan janji yang telah disepakati dan
menghormati kesepakatan.
Al-Qur’an mengharuskan agar semua kontrak dan janji
kesepakatan dihormati, dan semua kewajiban dipenuhi. Karena
akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah dalam hal yang
berkaitan dengan ikatan janji dan kontrak yang dia lakukan.
b) Jujur tulus hati dan benar dalam melaksanakan transaksi bisnis.
Islam memerintahkan semua transaksi bisnis dilakukan
dengan cara jujur dan terus terang. Untuk itu Allah
menjanjikan kebahagiaan bagi orang-orang yang melakukan
kegiatan bisnis dengan cara jujur dan terus terang.
c) Efisien dan kompeten.
Islam menganjurkan bagi kaum muslimin untuk
melakukan tugas-tugas pekerjaannya dengan tanpa ada
penyelewengan dan kelalaian. Ia hendaknya melakukan tugas-
tugas dengan cara yang seefisien mungkin dan penuh
15 Ibid, h. 20.
26
kompetensi. Kompetensi dan kejujuran adalah dua sifat yang
membuat seseorang dianggap sebagai pekerja yang baik.
2) Perlindungan
Dalam rangka penerapan keadilan dalam perilaku bisnis,
Al-Qur’an Al-Baqarah 282-283 telah memberikan petunjuk-
petunjuk yang pasti bagi orang-orang yang beriman yang berguna
sebagai alat perlindungan diantaranya :
a) Penulisan kontrak
Sebuah kontrak bisnis hendaklah ditulis diatas kertas. Ini
secara khusus direkomendasikan jika transaksi itu berbentuk
kredit, baik kredit itu dalam bentuk yang besar ataupun yang
bersifat kecil.
b) Prinsip tanggung jawab individu
Setiap individu adalah bertanggung jawab terhadap
semua bentuk transaksi yang dilakukan. Tak ada seorangpun
yang memiliki previlige tertentu atau imunitas ini ada semacam
alat pencegah terhadap terjadinya tindakan yang tidak
bertanggung jawab. Setiap orang akan dimintai pertanggung
jawabannya baik di dunia maupun di akhirat.
d. Al-Amanah (Terpercaya dan Jujur)
Amanah merupakan nilai transaksi yang terpenting dalam
bisnis16.amanah adalah mengembalikan hak apa saja kepada
pemiliknya, tidak mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak
16 Ibid, h. 161.
27
mengurangi hak orang lain, baik berupa harta atau upah17. Kehidupan
agama tidak akan berdiri tegak dan kehidupan dunia tidak akan
berjalan baik tanpa adanya kejujuran.
Al-Qur’an menuntun kepada manusia untuk dapat menjalankan
hidupnya dengan jujur, ikhlas, dan amanah dalam segala aktifitas
termasuk dalam bidang bisnis. Pada saat penipuan dan tipu daya
dikutuk dan dilarang, bahkan hampir mendekati titik nadir, kejujuran
bukan hanya diperintahkan, ia dinyatakan keharusan yang mutlak dan
absolut, Allah Berfirman :
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allahdan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianatiamanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamumengetahui.”(Al-Anfaal : 27)
Maka dari itu amanah menjadi salah satu prinsip dari
bermuamalah. Kejujuran, profesionalisme, dan termasuk penempatan
seseorang merupakan bagian dari amanah dalam muamalah yang
islami.
B. Kepuasan Nasabah (Satisfaction)
1. Metode Pengukuran Tingkat Kepuasan Nasabah
Ada beberapa metode yang bisa dipergunakan dalam mengukur
kepuasan pelanggan. Philit kotler mengemukakan ada 4 metode yang
dapat dilakukan untuk mengukur kepuasan pelanggar tersebut yaitu :
17 Ibid, h. 177.
28
a. Sistem Keluhan dan Saran
Metode ini memantau kepuasan pelanggan dengan cara memberikan
kesempatan seluas luasnya kepada pelanggan untuk menyampaikan
saran , pendapat dan keluhan. Media yang digunakan dapat berupa
kotak saran, kartu komentar dan saluran telepon bebas pulsa.
b. Survei Kepuasan Nasabah
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan banyak
dilakukan Dengan menggunakan metode survei dengan mengajukan
pertanyaan kepada para nasabah. Melalui survei perusahaan akan
memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari
nasabah dan sekaligus memberikan tanda positif bahwa perusahaan
menaruh perhatiab terhadap nasabah.
c. Pelanggan Bayanan (ghost shopping)
Metode ini dilaksanakan dengan cara memperkerjakan beberapa
orang untuk berperan atau bersikap sebagai pelanggan, kemudian
pelanggan bayangan tersebut menyampaikan temuan temuan nya
mengenai kelemahan dan kekuatan dalam melayani pelanggan selain
itu juga ia dapat mengamati atau menilai cara perusahaan dalam
menangani setiap keluhan.
d. Analisa Pelanggan yang Hilang (lost customer analisis)
Yaitu perusahaan berusaha menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau telah beralih ke perusahaan pesaing, yang
29
diharap kan adalah akan diperolehnya informasi tentang penyebab
terjadinya hal tersebut.18
2. Faktor - faktor yang Menentukan Tingkat Kepuasan Nasabah
Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor faktor yang
menentukan kepuasan nasabah. Menurut irwan terdapat lima faktor yang
menentukan tingkay kepuasan nasabah, yaitu :
a. Kualitas Produk
Pelanggan merasa puas jika setelah membeli dan menggunakan
produk, ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada beberapa
eleman kualitas produk, yaitu : Performance, Durability, Feature,
Reliability, Costintensy dan Design.
b. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for
money yang tinggi. Komponen harga ini relatif tidak penting bagi
mereka yang tidak sensitif terhadap harga.
c. Kualitas Pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang
baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu konsep kualitas
pelayanan yang paling populer adalah ServQual yang dikembangkan
oleh Parasuraman, Berry, dan Zeithalm. Berdasarkan konsep ini,
terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu : Reliability,
Responsiveness, Asurance, Emphaty dan Tangible.
18 Philiph Kotler, dkk, “Manajemen Pemasaran Perspektif Asia”, h. 52.
30
d. Faktor Emosional
Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap
dia apabila menggunakan produk brand tertentu cendrung memiliki
tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan bukan karena kualitas
produk tetapi karena merasa bangga dan percaya diri.
e. Biaya dan Kemudahan untuk Mendapatkan Produk atau Jasa
Pelanggan akan merasa semakin puas dan senang apabila relatif
mudah dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hal
ini disebabkan pelanggan tidak perlu membuang waktu untuk
mendapatkan produk atau jasa.19
3. Strategi Pemasaran Untuk Memuaskan Nasabah
Kepuasan nasabah berhubungan erat dengan keandalan produk
jasa bank yang ditawarkan dan pelayanan yang diberikan bank.
Keandalan produk terkait dengan kualitas produk tersebut. Dalam hal ini,
kualitas merupakan jaminan terbaik kesetiaan nasabah. Kualitas yang
lebih tinggi, menghasilkan kepuasan nasabah yang lebih tinggi pula.
Sekaligus mendukung harga lebih tinggi dan sering juga biaya yang lebih
rendah. Oleh karena itu program penyempurnaan kualitas pada umumnya
meningkatkan profitabilitas.
Beberapa strategi yang perlu dilakukan lembaga keuangan adalah
sebagai berikut :
19 Handi Irawan, “10 Perinsip Kepuasan Pelanggan” (Jakarta: PT. ElexmediaKomputindo, 2002), h. 37.
31
a. Lembaga keuangan harus mendengarkan “suara” nasabah sehingga
kualitas produk/ jasa tepat seperti yang diinginkan nasabah.
b. Perbaikan kualitas memerlukan komitmen total dari para petugas
lembaga keuangan.
c. Melalui bench marking yaitu mengukur kinerja lembaga
dibandingkan dengan pesaing terbaik di kelasnya dan berupaya
meniru bahkan melampauinya, penyempurnaan kualitas produk/ jasa
lembaga dapat ditingkatkan. Jadi, kualitas tidak dapat diperiksa saja
tetapi juga harus direncanakan semenjak awal.20
Dalam penelitian ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh AJB
Bumiputera 1912 syariah cabang Ciputat adalah yang dijadikan acuan
untuk memuaskan nasabah adalah terdapat dalam point “a”, yaitu
lembaga keuangan harus mendengarkan “suara” nasabah sehingga
kualitas produk/ jasa tepat seperti yang diinginkan nasabah. Karena
penyempurnaan kualitas produk/ jasa hanya akan berarti jika disadari dan
dirasakan oleh nasabah.
4. Kepuasan Masyarakat dan Alat Ukurnya (IKM)
Kepuasan pelayanan menurut KEPMENPAN NO KEP / 25/ M
PAN/ 2/ M.2004 adalah hasil pendapat dan penilaian masyarakat
terhadap kinerja pelayanan yang diberikan aparatur penyelenggara
jaminan, dan empati) dengan kepuasan nasabah secara individual.
Berdasarkan hasil uji T-test pada tabel 5, variabel palayanan
berwujud dan keresponsifan berpengaruh signifikan (P<0.01 dan
P<0.05) dengan nilai signifikasi masing-masing 0.008 dan 0.044.
Sedangkan variabel keandalan, jaminan dan empati tidak
berpengaruh signifikan (P>0.05) dengan nilai signifikasi masing-
masing 0,117 ; 0,276 dan 0.412.
65
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji T-test, variabel palayanan berwujud dan
keresponsifan berpengaruh signifikan (P<0.01 dan P<0.05) dengan nilai
signifikasi masing-masing 0.008 dan 0.044. Sedangkan variabel keandalan,
jaminan dan empati tidak berpengaruh signifikan (P>0.05) dengan nilai
signifikasi masing-masing 0,117 ; 0,276 dan 0.412.
Pada uji F-test menunjukkan bahawa nilai signifikasinya sebesar
0,000 dimana angka tersebut lebih kecil dari 0.01, ini berarti variabel
independen (berwujud, keandalan, keresponsifan, jaminan, dan empati)
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen (kepuasan nasabah). Dan untuk menentukan besarnya pengaruh
kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah pada AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Ciputat dapat dilihat pada kolom Adjusted R Square
yaitu sebesar 0,494 (49,4%), yang artinya variabel independen (kualitas
pelayanan) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (tingkat kepuasan)
sebesar 49,4%, sedangkan sisanya 50,6% (100% – 49,4%) dijelaskan dengan
faktor lain atau variabel lain diluar variabel berwujud, keandalan,
keresponsifan, jaminan dan empati.
Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi maka dapat disimpulkan
bahwasannya antara variabel tingkat kepuasan dengan kualitas pelayanan
(Berwujud, keandalan, keresponsifan, jaminan dan empati) secara umum
66
sebesar 0,726 menunjukkan bahwa variabel X (Berwujud, keandalan,
keresponsifan, jaminan dan empati) berhubungan dengan kategori tinggi.
Dan variabel X (Berwujud, keandalan, keresponsifan, jaminan dan empati)
mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat kepuasan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, telah
diketahui AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat telah memberikan
pelayanan yang baik bagi nasabahnya. Namun dalam realitanya AJB
Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat terus memperbaiki kualitas
pelayanannya untuk menciptakan kepuasan bagi nasabahnya. Dan adapun
beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
1. AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat bisa meningkatkan kualitas
pelayanan yang baik. Dengan mempertimbangkan skala prioritas, terutama
pada indikator-indikator kualitas pelayanan yang mempunyai nilai indeks
kualitas pelayanan terendah.
2. AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat bisa lebih meningkatkan
kepuasan nasabah terutama pada indikator-indikator yang mempunyai nilai
indeks kepuasan nasabah terendah. Karena nasabah yang puas akan berbagi
kepuasan dengan penyedia jasa. Bahkan, nasabah akan berbagi rasa dan
pengalaman dengan nasabah lain.
3. Lebih ditekankan kepada pegawai, bahwa nasabah harus didahulukan
kepentingan mereka agar nasabah dalam bertransaksi dengan AJB
Bumiputera 1912 Syariah cabang Ciputat merasa mereka sangat
dibutuhkan dan dihargai. Agar para nasabah mendapatkan kepuasan
sehingga terjadi hubungan timbal balik atau kemitraan yang baik.
67
C. Penutup
Demikianlah sekilas pembahasan mengenai pengaruh kualitas
pelayanan terhadap tingkat kepuasan nasabah pada AJB Bumiputera 1912
Syariah cabang Ciputat. Tiada untaian kata yang terungkap dari lisan ini kecuali
rasa puji syukur kepada Allah SWT. Karena hanya Rahmat, Taufik dan Hidayah-
Nya penulis diberikan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan penuh semangat dan tegar, serta berkat bimbingan, arahan, dan dorongan
dari semua pihak skripsi ini dapat tersusun dengan rapi dan baik.
Dengan segala kekuatan dan kemampuan serta rasa rendah hati penulis
curahkan untuk menyusun skripsi ini, namun karena keterbatasan kemampuan
dan pengetahuan, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, dan masih banyak kekeliruan serta kesalahan.
Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis
semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan khususnya
bagi penulis pribadi. Amin….
68
DAFTAR PUSTAKA
Lutfiani, Ade. Analisis tingkat kepuasan jama’ah haji tahun 2010 terhadappelayanan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Muhajidin –Pamulang, Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuKomunikasi, No. M258 2011, UIN Jakarta.
Ahmad, Mustaq. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2001.
Al-Qardhawi, Muhammad Yusuf. Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta:Gema Insani, 2006.
-------------------------------, Peran Nilai dan Moral Dalam Perekonomia Islam.Jakarta: Rabbani Press, 1998.
Amir, M. Taufik. Edisi Pertama. Dinamika Pemasaran jelajahi dan Rasakan,Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.
Aviliani dan Wilfridus. Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui KualitasPelayanan. Majalah Manajemen Usahawan Indonesia, 1997.
Ayi Aminuddin Rosid, Analisis pengaruh tingkat kualitas pelayanan terhadapkepuasan pelanggan (Studi kasus jama’ah haji PT. Pandu As ShofaTrevel Jakarta), Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah danKomunikasi, UIN Jakarta.
Bachtiar, Wardi. Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos, 1997.
Badiurajabi, Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah kepadaBank DKI Syariah, Jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum, 2008UIN Jakarta.
Barnes, James G. Secrets of Customer Relationship Management ( RahasiaManajemen Hubungan Pelanggan ). Yogyakarta : Andi, 2003.
Bungin, M. Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi,dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana,2005.
Diniati, Analisis tingkat harapan dan kepuasan jama’ah haji terhadap pelayananPT. Hikmah Perdana Tour Jakarta, Jurusan Manajemen Dakwah FakultasIlmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta.
Kuswadi. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT. Elex MediaKomputindo, 2004.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:Salemba Empat, Cet. II, Jilid I, 2006.
Muhammad. Bank Syariah Problem dan Prospek di Indonesia. Yogyakarta :Graha Ilmu, 2005.
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya, Cet. XXIII, 2002.
Nasution, M. Nur. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. 2004.
Nila Oktavia, Pengaruh kualitas layanan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri)terhadap kepuasan nasabah PT. Bank Syariah Mandiri kantor cabangpembantu Palmerah Jakarta Selatan, Jurusan Manajemen DakwahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, No. M166 2009, UINJakarta.
Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. Consumer Behavior (Prilaku konsumen danStrategi Pemasaran). Jakarta: Erlangga. Cet. IV, 1996.
Santoso, Singgih. SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta:Penerbit PPM, Cet. II, 2002.
Singarimbun, Masri dan Efendi, Sofian. Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES, Cet. II, 1995.
Sugiono, Kepuasan pelanggan perpustakaan umum terhadap mutu layanankotamadya Jakarta Selatan, Program studi Manajemen PendidikanFakultas Tarbiyah dan keguruan, UIN Jakarta.
70
--------------------------, Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alpha Betta, 2007.
--------------------------, Statistik untuk Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, Cet.XIII, 2007.
Sula, Muhammad Syakir. AAIJ, FIIS. Asuransi Syariah. Jakara: Gema Insani,2004.