PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100% TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG Skripsi OLEH LARASATI ANINDIYA BASICA 1518011009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019
58
Embed
PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) …digilib.unila.ac.id/55486/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · pengaruh konsumsi kopi lampung (coffea robusta) 100% terhadap kadar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%
TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM
DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
Skripsi
OLEH
LARASATI ANINDIYA BASICA
1518011009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%
TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM
DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
OLEH
LARASATI ANINDIYA BASICA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
SARJANA KEDOKTERAN
Pada
Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
Judul Skripsi : PENGARUHKONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA
ROBUSTA) 100% TERHADAP LDL DALAM DARAH PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
Nama Mahasiswa : Larasati Anindiya Basica
No.Pokok Mahasiswa : 1518011009
Program Studi :Pendidikan Dokter
Fakutas :Kedokteran
Menyetujui,
1. Komisi Pembimbing
dr. Agustyas Tjiptaningrum,S.Ked, Sp.PK dr.Utari Gita Mutiara, S.Ked
NIP 197208292002122001 NIP
2. Dekan Fakultas Kedokteran
Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA
NIP 197012082001121001
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked, Sp.PK.
Sekretaris : dr. Utari Gita Mutiara, S.Ked
Penguji
Bukan Pembimbing : dr. Intanri Kurniati, S.Ked, Sp.PK.
2. Dekan Fakultas Kedokteran
Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA
NIP 197012082001121001
ABSTRAK
PENGARUH KONSUMSI KOPI LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA) 100%
TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) DALAM
DARAH PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
LAMPUNG
Oleh
LARASATI ANINDIYA BASICA
Latar Belakang: Kopi mengandung jutaan kandungan kimia diantaranya kafein,
asam kolinergik, kafestol dan kahweol. Kerja kafein dan asam kolinergik dengan
kafestol dan kahweol bertentangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pemberian kopi terhadap kadar LDL di dalam darah dan hubungannya
dengan metode roasting kopi yang digunakan.
Metode Penelitian: Penelitian yang dilakukan merupakan suatu penelitian
eksperimental yang menggunakan metode rancangan penelitian acak terkontrol
dengan menggunakan pola pre and post test control group design. Penelitian ini
dilakukan pada Desember 2018 dengan 30 responden mahasiswa aktif Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung yang memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian
ini diuji dengan 2 uji yaitu T-test berpasangan kemudian uji One Way ANOVA
yang dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni.
Hasil Penelitian: Hasil uji T-test berpasangan di dapatkan nilai p 0,000 (p>0,05)
yang menandakan terdapat perbedaan secara statistik. Hasil uji One Way ANOVA
di dapatkan nilai p 0,000 dan 0,048 (p<0,05) yang menunjukkan adanya
perbedaan secara statistik.
Simpulan : Terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi
kopi Lampung jenis robusta dan terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan
sesudah mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta dengan metode medium
roasting dan dark roasting.
Kata Kunci: Kopi, Kafestol dan Kahweol, Roasting, Low Density Lipoprotein
(LDL)
ABSTRACT
THE EFFECT OF COFFEE LAMPUNG (COFFEA ROBUSTA)
CONSUMPTION ON LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) LEVEL IN
BLOOD ON MEDICAL STUDENT UNIVERSITY OF LAMPUNG
By
LARASATI ANINDIYA BASICA
Background: Coffee contains million of chemical subtances such as caffeine,
cholinergic acid,cafestol and cahweol. The caffeine and cholinergic acid with
cafestol and cahweol works contradictory. The purpose of this research is to
know the effect of coffee consumption on LDL level in blood and the correlation
with roasting method that used.
Objective: This research is a true experimental design with pre and post test
control group design. This research done on December 2018 with 30 respondents
medical faculty University of Lampung that have inclusion criteria. The data
processed with two test nemely paired T-test and One Way ANOVA then followed
by Post Hoc Bonferroni.
Results: The results of paired T-test get p 0,000 (p>0,05) that indicates there is a
difference statistically. The results of One Way ANOVA get p 0,000 and 0,048
(p<0,05) that also indicates there is a difference statistically.
Conclusion: There is a difference between LDL level before and after the coffee
consumption and there is a difference LDL level before and after coffee
consumption with medium roasting method and dark roasting method.
Keyword: Coffee, Cafestol and Cahweol, Roasting, Low Density Lipoprotein
(LDL)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Desember 1998
sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari Bapak Sahidin dan Ibu Sri Eliya
Kartika.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di Taman Kanak-
kanak Islam Terpadu (TKIT) Fitrah Insani Bandar Lampung pada tahun 2004,
Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Kautsar Bandar Lampung pada tahun
2010, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMPN 2 Bandar
Lampung pada tahun 2013 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di
SMAN 2 Bandar Lampung pada tahun 2015.
Tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SNMPTN) undangan.
Selama menjadi mahasiswa penulis pernah menjadi Staff Pendidikan dan
Profesi (Pendpro) BEM Fakultas Kedokteran Universitas Lampung pada tahun
2016-2017. Selama berada di FK Unila, penulis juga pernah mengikuti organisasi
FSI Ibnu Sina.
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Konsumsi Kopi Lampung (Coffea Robusta)
100% Terhadap Kadar Low Density Lipoprotein (LDL) Dalam Darah Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan masukan,
bantuan, dorongan, saran, bimbingan, dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas
Lampung;
2. Dr. dr. Muhartono, S.Ked, M.Kes, Sp.PA., selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Lampung;
3. dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked, Sp.PK., selaku pembimbing I yang
telah meluangkan waktu untuk membantu, memberi kritik, saran dan
membimbing dalam penyelesaian skripsi ini;
4. dr. Utari Gita Mutiara, S.Ked., selaku pembimbing II yang telah banyak
membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini;
5. dr.Intanri Kurniati, S.Ked, Sp.PK; selaku penguji yang telah meluangkan
waktunya untuk turut membantu dalam penelitian yang penulis lakukan
dan dalam penyelesaian skripsi ini;
6. dr. Fitria Saftarina, S.Ked, M. Sc; selaku pembimbing akademik penulis
selama berada di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang telah
bersedia direpotkan oleh penulis selama ini;
7. Ayah dan Bunda tercinta yang telah begitu luar biasa dalam memberi
bantuan, membimbing, dukungan mendoakan dan memotivasi sejak awal
penulis masuk di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung hingga saat
ini. Terimakasih ayah dan bunda atas kasih sayang dan kesabaran yang
tidak ada habisnya, terimakasih atas dunia yang telah kalian berikan buat
kakak;
8. Kedua Adikku, Embun Aura Annisa Basica dan Bening Cahaya Basica
yang telah setia mendengar segala keluh kesah dan setia menghibur di kala
lelah. Terimakasih selalu dapat menjadi obat kakak di kala lelah,
terimakasih telah menjadi adik yang paling mengerti;
9. Seluruh dokter dan tenaga pengajar yang telah membekali ilmu selama
proses perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung;
10. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung
yang telah membantu dalam penyelenggaraan seminar proposal hingga
ujian skripsi;
11. Terkhusus untuk tempat segala keluh kesah perjuangan perkuliahan
penulis yang tidak pernah sehari pun melewatkan cerita penulis,
Muhammad Riswan. Terimakasih selalu menjadi sumber semangat,
terimakasih selalu menjadi pundak, terimakasih selalu menjadi pengingat
bahwa aku tidak pernah sendirian;
12. Kepada partner penelitian penulis, teman seperjuangan seperbimbingan,
Norman Fahryl yang sejak awal telah mau direpotkan, terimakasih sudah
mau membantu dalam penelitian penulis;
13. Teruntuk my personal diary yang tau luar dalam kehidupan penulis,
Annisa Nur Oktavia Bajuri. Terimakasih telah menjadi sahabat terbaik,
selalu ada dan tidak pernah pergi, jang;
14. Kepada orang pertama yang selalu jadi tempat meminta tolong, Hendro
Sihaloho, terimakasih atas segala bantuannya dalam kehidupan
perkuliahan dan perskripsian ini;
15. Kepada seorang sahabat yang tidak akan pernah seharipun hilang dari
segala harap dan doa penulis, Meiwa Rizky Ardhi Bella Putri. Terimakasih
selama ini telah menjadi sahabat yang baik, mei.
16. Kepada sahabat-sahabatku yang selalu ada, Ayuningsih, Christa Selina, Ni
Putu Nita Pranita, Nurul Fitri Insani, Nadhia Khairunnisa, Zihan Zetira
yang selalu mengingatkan di kala malas, menjadi penyemangat untuk ke
kampus, terimakasih banyak atas segala bantuannya sampai detik ini;
17. Kepada sahabat-sahabat yang menghiasi hari-hari di FK dengan canda dan
tawa, Annisa Nur Oktavia Bajuri, Veny Anisya, Ria Wahyu Januarti,
Anggun Elidiya, Della Inike Putri, Nindya Augesti, Bahesty Cut Nyak
Dien, Celine Grace, F. Dea Chika, dan Aldi Setia, terimakasih telah sabar
mengahadapi segala tingkah laku bocah penulis dalam keseharian,
terimakasih sudah menjadi tempat belajar bersama yang paling baik;
18. Seluruh teman seangkatan ku tersayang, ENDOM15IUM, terimakasih atas
cerita suka dan duka selama ini;
19. Kepada sahabatku, Adel, Marsha, Diba, Bas, dan Salma yang secara tidak
langsung menjadi semangat penulis dalam penyelesaian skripsi ini;
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
Bandar Lampung, Januari 2019
Penulis
Larasati Anindiya Basica
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ........................................................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5
Tabel 4.6 Hasil Uji One Way ANOVA Kadar LDL Sebelum dan Sesudah
Pemberian Perlakuan Dengan Metode Roasting yang Berbeda. .......... 42
Tabel 4.7 Hasil Uji Post Hoc Bonferroni Kadar LDL Sebelum dan Sesudah
Pemberian Perlakuan Dengan Metode Roasting yang Berbeda. .......... 43
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membuat saat
ini masyarakat menginginkan segala sesuatu yang serba cepat dan serba
mudah. Hal ini juga mempengaruhi masyarakat dalam hal memilih
makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi. Saat ini, masyarakat
banyak sekali yang mengonsumsi makanan dan minuman cepat saji. Salah
satu jenis minuman yang saat ini banyak diminati masyarakat adalah
olahan kopi. Minuman ini merupakan jenis minuman yang disukai
masyarakat dari berbagai golongan usia.
Kopi merupakan jenis minuman yang berasal dari pengolahan biji tanaman
kopi. Pengolahan kopi dimulai sejak biji kopi dipetik dari tanaman kopi
kemudian biji tersebut mengalami proses roasting dan dihaluskan hingga
didapatkan bubuk kopi. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya dapat diolah
menjadi berbagai jenis minuman olahan kopi. Kopi digolongkan ke dalam
famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum, kopi hanya terdiri
2
atas dua spesies yaitu Coffea Arabica dan Coffea Robusta (Saputra E.,
2008).
Kandungan utama di dalam kopi yang banyak dikenal adalah kafein.
Padahal kandungan di dalam kopi tidak hanya kafein melainkan tedapat
jutaan kandungan lain. Kopi mengandung jutaan kandungan kimia
diantaranya asam kolinergik, kafein, potasium, niasin, magnesium dan
tokoferol. Kopi juga mengandung dua zat diterfenoid yaitu kafestol dan
kahweol.
Kafein (1,3,7 trimetilxantin) adalah kandungan alkaloid dalam kopi.
Kafein ini tidak hanya terdapat di dalam kopi saja tetapi juga terdapat di
jenis minuman lain seperti teh, soft drink, minuman berenergi dan juga
terdapat di coklat. Namun dari semua jenis minuman dan makanan diatas,
kandungan kafein dalam kopi adalah yang terbanyak (Shateri Z, 2016).
Asam kolinergik adalah ester yang berasal dari asam caffeic dan asam
quinic yang merupakan komposisi asam phenolic dari kopi. Asam
kolinergik ini bersifat antioksidan. Asam caffeic sendiri selain memiliki
sifat sebagai antioksidan tetapi juga memiliki sifat menghambat oksidasi
dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam darah (Natella F et al.,
2007).
Kafestol dan kahweol merupakan salah satu kandungan di dalam kopi
yang berefek langsung meningkatkan kadar kolestrol dalam darah (Natella
F et al., 2007). Kafestol dan kahweol bekerja meningkatkan kadar
kolestrol dan darah dengan cara menurunkan sekresi dari asam empedu
3
dan menurunkan produksi hormon steroid sehingga pembentukan VLDL
meningkat (Cai L et al., 2012).
Berbagai macam penelitian telah mengungkapkan bahwa kopi
berpengaruh terhadap kadar lipid di dalam darah. Bahan-bahan yang
terkandung di dalam kopi berdasarkan beberapa penelitian memiliki
hubungan dengan peningkatan kadar lipid dalam darah. Selain itu,
konsumsi kopi berkaitan dengan peningkatan tekanan darah dan
meningkatkan homosistein serum (Williams et al., 2010; Miranda et al.,
2017).
Lipid adalah suatu komponen biomolekular yang bersifat tidak larut dalam
air (insoluble). Lipid tidak dapat larut dalam air dikarenakan lipid
memiliki gugus non polar, sedangkan air memiliki gugus polar. Tetapi
lipid dapat larut di dalam pelarut organik seperti benzena, heksana, eter,
dan juga metanol (Boyer, 2002 ; Kresge, N et al., 2010).
Lipid tidak dapat larut di dalam plasma darah. Oleh karena itu, untuk
diangkut keseluruh tubuh lipid perlu berikatan dengan protein pembawa
atau yang lebih dikenal dengan sebutan lipoprotein. Lipoprotein ini
memiliki empat kelas utama yaitu kilomikron, VLDL (Very Low Density
Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density
Lipoprotein) (Murray et al., 2014).
Seperti yang telah disebutkan diatas, kerja kafein dan asam kolinergik
dengan kafestol dan kahweol bertentangan. Kafestol dan kahweol
4
menyebabkan peningkatan kadar lipid dalam darah, sedangkan kafein dan
asam kolinergik menyebabkan sebaliknya yakni penurunan kadar lipid
dalam darah. Oleh karena itu, kopi dikatakan memiliki efek ganda (Cai L
et al., 2012; Sugiura, Cet al., 2012).
Metode roasting adalah metode penyangraian kopi dimana akibat proses
ini akan menghasilkan kadar kafestol dan kahweol yang berbeda. Kafestol
dan kahweol dikenal sebagai minyak kopi yang dimana akibat proses
sangrai kopi akan menyebabkan kadarnya menurun. Semakin lama kopi
disangrai, maka kadar kafestol dan kahweol akan menurun. Kafestol dan
kahweol ini bekerja meningkatkan kadar lipid di dalam darah. Maka,
semakin lama kopi disangrai akan memperkecil resiko meningkatnya
kadar lipid di dalam darah (Dias, dkk., 2013).
Penelitian terhadap efek kopi bagi kesehatan telah banyak dilakukan dan
para ahli terus-menerus melakukan penelitian untuk membuktikan efek
kopi terhadap kesehatan. Beberapa penelitian mengungkapkan terdapat
hubungan positif antara konsumsi kopi terhadap peningkatan kadar lipid
serum. Sedangkan, penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda
dimana ternyata konsumsi kopi tidak memiliki pengaruh terhadap kadar
lipid di dalam tubuh.
Hasil penelitian tentang pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar lipid di
dalam darah masih kontroversi sehingga mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi kopi
5
terhadap kadar lipid dalam darah. Selain itu peneliti ingin melihat apakah
metode roasting kopi juga berpengaruh terhadap kadar lipid dalam darah.
Penelitian kali ini menggunakan kopi lampung sebagai sampel. Kopi di
daerah Lampung sendiri sebagian besar merupakan jenis kopi robusta.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan data yang telah dijabarkan diatas, didapatkan rumusan
masalah sebagai berikut:
a. Apakah terdapat perbedaan kadar LDL sebelum dan sesudah
mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta?
b. Apakah kadar LDL sebelum dan sesudah mengonsumsi kopi
Lampung jenis robusta dengan medium roasting berbeda dengan
dark roasting?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui perbedaan kadar LDL seseorang sebelum dan
setelah mengonsumsi kopi Lampung jenis robusta
b. Untuk mengetahui perbedaan kadar LDL seseorang yang
mengonsumsi kopi robusta dengan medium roasting dan dark roasting.
6
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi peneliti, sebagai wujud pengaplikasian ilmu yang telah dipelajari
dan untuk mengembangkan wawasan keilmuan peneliti
b. Bagi masyarakat, dapat memberikan wawasan tentang bagaimana
pengaruh konsumsi kopi terhadap kadar kolestrol darah dan
memberikan informasi kepada masyarakat bahwa konsumsi kopi yang
berlebih memiliki efek samping terhadap kesehatan
c. Bagi ilmu pengetahuan, dapat memberikan informasi mengenai
pengaruh kopi terhadap kesehatan yang penting bagi ilmu
pengetahuan di bidang kedokteran.
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lipid
2.1.1 Definisi Lipid
Lipid adalah suatu komponen biomolekular yang bersifat tidak larut
dalam air (insoluble). Lipid tidak dapat larut dalam air dikarenakan
lipid memiliki gugus non polar, sedangkan air memiliki gugus polar.
Tetapi lipid dapat larut di dalam pelarut organik seperti benzena,
heksana, eter, dan juga metanol (Boyer, 2002 ; Kresge, N et al., 2010).
Lipid dapat dikategorikan berdasarkan gugusnya. Lipid yang hanya
memiliki gugus non polar saja disebut juga dengan lipid netral atau
yang lebih kita kenal dengan sebutan lemak (fat). Lipid non polar ini
bekerja saat proses metabolisme tubuh dan akan disimpan dalam bentuk
cadangan energi. Ada juga lipid yang mengandung gugus polar,
contohnya fosfolipid. Fosfolipid ini tidak digunakan untuk metabolisme
tubuh melainkan sebagai proteksi bagi sel dan organel sel (Boyer,
2002).
8
2.1.2 Peran Lipid dalamTubuh
Lipid memiliki peran yang penting bagi sistem biologis tubuh. Peran
utama lipid adalah sebagai cadangan energi terbesar tubuh. Energi
yang dihasilkan dari metabolisme lipid per unit massa tergantung dari
tiga faktor utama yaitu rantai karbonnya, ikatan kovalen dengan atom
lain dan juga dikarenakan lipid lebih sedikit mengandung air jika
dibandingkan dengan karbohidrat ataupun protein. Selain itu, lipid
juga berfungsi sebagai kofaktor enzim dan komponen penyusun
hormon steroid serta asam empedu. Fungsi yang tidak kalah penting
adalah lipid sebagai isolator suhu tubuh dan sebagai pelarut vitamin
A, D, E, dan K (Brandt M, 2003).
2.1.3 Lipoprotein dan Apolipoprotein
Lipid tidak dapat larut di dalam plasma darah. Oleh karena itu, untuk
diangkut keseluruh tubuh lipid perlu berikatan dengan protein
pembawa atau yang lebih dikenal dengan sebutan lipoprotein.
Lipoprotein ini memiliki empat kelas utama yaitu:
1. Kilomikron
Kilomikron merupakan hasil dari penyerapan triagliserol dan lipid
lainnya di usus yang selanjutnya akan dibawa ke jaringan lemak dan
otot-otot rangka.
9
2. VLDL (Very Low Density Lipoprotein)
VLDL atau yang dikenal dengan pra-ß-lipoprotein merupakan jenis
lipoprotein dengan densitas yang paling rendah dibandingkan dengan
jenis lipoprotein lainnya. VLDL ini berasal dari hati dan berfungsi
sebagai pembawa triasilgliserol.
3. LDL (Low Density Lipoprotein)
LDL atau ß-lipoprotein adalah lipoprotein dengan densitas rendah
yang merupakan tahap akhir dari metabolisme VLDL.
4. HDL (High Density Lipoprotein)
HDL atau α-lipoprotein merupakan lipoprotein dengan densitas
tertinggi. HDL memiliki peran dalam transport kolestrol dari plasma
kembali lagi ke hati.
(Murray et al., 2014)
Tabel 1. Karakteristik Lipoprotein.
Lipoprotein Densitas Diameter Lipid
TG Kolestrol PL
Kilomikron 0.95 75-1200 80-95 2-7 3-9
VLDL 0.95-1 30-80 55-80 5-15 10-20
IDL 1.006-1.019 25-35 20-50 20-40 15-25
LDL 1.019-1.063 18-25 40-50 40-50 20-25
HDL 1.063-1.210 5-12 15-25 15-25 20-30
Sumber: (Essence series Cipla Initiative, 2005)
Apolipoprotein adalah protein yang berfungsi berikatan dengan
reseptor sel sehingga lipid dapat masuk ke dalam sel. Beberapa
apolipoprotein merupakan bagian permanen dari lipoprotein,
10
sedangkan sebagian lagi dapat berpindah dari satu lipoprotein ke
lipoprotein lainnya. Terdapat beberapa jenis apolipoprotein,
diantaranya lipoprotein-a (Lp-a), Apo-A, Apo-B, Apo-C, Apo-D dan
juga Apo-E (Brandt M, 2003; Cipla, 2005).
Apo-A adalah apolipoprotein yang terdapat di HDL dan kilomikron.
Apo-B terdiri atas 2 jenis yaitu Apo-B100 yang ditemukan di VLDL
dan HDL serta Apo-B48 yang ditemukan di kilomikron. Apo-C
merupakan apolipoprotein yang ditemukan di HDL dan merupakan
bagian dari HDL. Selain itu, Apo-C juga dapat berpindah ke VLDL
dan IDL. Apo-E sendiri ditemukan di HDL, VLDL, dan kilomikron.
Untuk lipoprotein-a merupakan gabungan dari lipoprotein lipase dan
protein A yang dihubungkan oleh jembatan disulfida (Murray et al.,
2014).
2.1.4 Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid terdiri atas 3 jalur utama yaitu:
1. Jalur Eksogen
Jalur eksogen dimulai sejak penyerapan lipid atau lemak di dalam
usus. Lipid dalam makanan biasanya berbentuk trigliserida atau
kolestrol yang selanjutnya akan dikemas sebagai kilomikron.
Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh darah. Selanjutnya
trigliserida di dalam kilomikron akan mengalami proses hidrolisis
dengan bantuan enzim lipoprotein lipase (LPL). Proses ini akan
11
menghasilkan kilomikron remnant dan asam lemak bebas. Asam
lemak bebas akan masuk ke dalam jaringan dan diubah kembali
menjadi trigliserida kemudian disimpan sebagai cadangan energi
atau dioksidasi. Kilomikron remnant (Chylomicron remnants) akan
menuju ke hati dan kemudian dibersihkan. Hasilnya adalah
kolestrol bebas yang akan disimpan di hati atau disekresikan
menjadi asam empedu.
2. Jalur Endogen
Trigliserida dan kolestrol yang disimpan di hati selanjutnya dapat
diangkut ke jaringan dalam bentuk VLDL. VLDL akan di
hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase menjadi lipoprotein yang
lebih kecil yaitu LDL.
3. Jalur Reverse Cholestrol Transportase
Jalur ini adalah jalur yang membawa kembali lipoprotein ke hati.
Lipoprotein yang berperan di jalur ini adalah HDL.
Gambar 1. Metabolisme Lipid.
(Sumber : Journal of The American Society of Nephrology,2017)
12
2.2 Kopi
2.2.1 Definisi Kopi
Kopi merupakan jenis minuman yang berasal dari pengolahan biji
tanaman kopi. Pengolahan kopi dimulai sejak biji kopi dipetik dari
tanaman kopi kemudian biji tersebut disangrai dan dihaluskan hingga
didapatkan bubuk kopi. Bubuk kopi inilah yang selanjutnya dapat
diolah menjadi berbagai jenis minuman olahan kopi. Kopi digolongkan
ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Secara umum, kopi
hanya terdiri atas dua spesies yaitu Coffea Arabica dan Coffea Robusta
(Saputra E., 2008).
Penggolongan kopi tersebut umumnya didasarkan pada spesiesnya
kecuali kopi robusta dikarenakan kopi robusta merupakan turunan dari
kopi lainnya. Sistematik tanaman kopi adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Sistematik Tanaman Kopi.
Kingdom Plantae
Sub Kingdom Tracheobionta
Super Divisi Spermatophyta
Divisi Magnoliophyta
Kelas Magnoliopsida
Sub Kelas Asteridae
Ordo Rubiales
Famili Rubiaceae
Genus Coffea
Sumber: (Tjitrosoepomo, 2001)
13
2.2.2 Jenis-jenis Kopi
Penggolongan kopi didasarkan pada spesiesnya, kecuali kopi robusta.
Kopi robusta bukan merupakan nama spesies karena kopi ini
merupakan keturunan dari beberapa spesies kopi. Jenis-jenis kopi
secara umum adalah sebagai berikut:
2.2.2.1 Kopi Arabica
Kopi arabica merupakan kopi yang paling banyak
dikembangkan di seluruh dunia, di Indonesia khususnya. Kopi
arabica merupakan tipe kopi tradisional dengan citarasa
terbaik.Sebagian besar olahan kopi yang ada dibuat dengan
menggunakan biji kopi jenis ini. Kopi ini masuk ke Indonesia
dibawa oleh pedagang Belanda pada tahun 1696 dan akhirnya
menyebar ke seluruh Indonesia (Yahmadi, 2007).
Kopi ini tumbuh di negara-negara beriklim tropis
atausubtropis. Di Indonesia, kopi arabica tumbuh dengan baik
di dataran tinggi. Kopi ini dapat tumbuh di lingkungan iklim
yang kering, namun dia tidak tahan terhadap serangan penyakit
karat daun atau yang dikenal dengan Hemileia vastatrix
(Cahyono,2012).
2.2.2.2 Kopi Robusta
Kopi robusta dikatakan sebagai kopi nomor dua. Hal ini
dikarenakan kopi robusta memiliki rasa yang lebih pahit, lebih
14
asam dan kandungan kafein di dalamnya jauh lebih banyak
daripada jenis kopi lainnya. Kopi ini lebih mudah ditanam
karena dapat tumbuh dimana saja dan lebih tahan hama. Oleh
karena itu, saat ini terdapat banyak sekali areal perkebunan
kopi robusta di seluruh Indonesia lebih banyak daripada jenis
kopi lainnya (Cahyono, 2012).
2.2.2.3 Kopi Liberika
Kopi jenis ini sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 60-an
tetapi saat ini belum tersebar luas dikarenakan kualitas buah
yang kurang baik sehingga kurang menarik minat petani untuk
mengembangkannya. Namun, kopi liberika (Coffea liberica)
bisa tumbuh dengan baik didataran rendah dimana kopi robusta
dan arabika tidak bisa tumbuh. Selain bisa ditanam dimana
saja, salah satu keunggulan dari kopi jenis ini adalah lebih
tahan terhadap serangan hama. Jenis kopi ini paling tahan pada
hama dibanding jenis lainnya. Tetapi, kopi liberika mutunya
dinilai lebih rendah dari robusta dan Arabica (Prastowo dkk,
2010).
Biji kopi yang berasal dari dua tempat yang berbeda ternyata mempengaruhi
aroma dan cita rasa dari kopi tersebut. Selain itu, kopi yang ditanam dari dua
tempat berbeda juga memilki kadar kafein yang berbeda. Begitupula dengan
kopi yang ditanam di daerah Lampung. Dari ketiga spesies kopi diatas,
15
spesies kopi yang banyak ditanam di daerah Lampung adalah kopi robusta
(Cahyono, 2012).
2.2.3 Komposisi Kopi
Kopi mengandung jutaan kandungan kimia diantaranya asam
kolinergik, kafein, potasium, niasin, magnesium dan tokoferol. Kopi
juga mengandung dua zat diterfenoid yaitu kafestol dan kahweol.
Berikut akan dijelaskan kandungan utama di dalam kopi yakni kafein,
asam kolinergik, kafestol dan kahweol.
2.2.3.1 Kafein
Kafein (1,3,7 trimetilxantin) adalah kandungan alkaloid
dalam kopi. Kafein ini tidak hanya terdapat di dalam kopi
saja tetapi juga terdapat di jenis minuman lain seperti teh, soft
drink, minuman berenergi dan juga terdapat di coklat. Namun
dari semua jenis minuman dan makanan diatas, kandungan
kafein dalam kopi adalah yang terbanyak (Shateri Z, 2016).
2.2.3.2 Asam Kolinergik
Asam kolinergik adalah ester yang berasal dari asam caffeic
dan asam quinic yang merupakan komposisi asam phenolic
dari kopi. Asam kolinergik ini bersifat antioksidan. Selain itu,
asam kolinergik bekerja antagonis terhadap transmisi
16
glukosa. Selain dari kopi, sumber lain dari asam kolinergik
antara lain buah apel, buah pir, dan almond (Shateri Z, 2016).
Seperti disebutkan diatas bahwa asam kolinergik tersusun
atas asam caffeic. Asam caffeic sendiri selain memiliki sifat
sebagai antioksidan tetapi juga memiliki sifat menghambat
oksidasi dari LDL sehingga menurunkan kadar LDL dalam
darah (Natella F et al., 2007).
2.2.3.3 Kafestol dan Kahweol
Kafestol dan kahweol merupakan salah satu kandungan di
dalam kopi yang berefek langsung meningkatkan kadar
kolestrol dalam darah (Natella F et al., 2007). Kafestol dan
kahweol bekerja meningkatkan kadar kolestrol dan darah
dengan cara menurunkan sekresi dari asam empedu dan
menurunkan produksi hormon steroid sehingga pembentukan
VLDL meningkat (Cai L et al., 2012).
Gambar 2. Struktur Molekular Kafestol dan Kahweol
Sumber: Validation of near-infrared spectroscopy for the quantification of cafestol and kahweol in green coffee - Scientific Figure on ResearchGate,2016.
17
2.3 Metode Roasting Kopi
2.3.1 Definisi Metode Roasting Kopi
Metode roasting merupakan proses penyangraian biji kopi yang
tergantung pada waktu dan suhu yang ditandai dengan perubahan
kimiawi yang signifikan. Terjadi kehilangan berat kering terutama
gas CO2 dan produk pirolisis volatil lainnya. Produk pirolisis yang
dihasilkan ini yang sangat menentukan cita rasa dari kopi
(Ridwansyah, 2003).
Selama proses penyangraian terjadi perubahan sifat fisik dan kimia
dari kopi. Perubahan yang terjadi seperti swelling, penguapan air,