PENGARUH KONSUMSI KAFEIN TERHADAP MASA PRA KONSEPSI PADA
WANITAMAKALAH NUTRITION IN LIFE CYCLE
Oleh
Kelompok 8 (A1 Gizi 2014)
1. Mafira Putri Ramadhani(145070300111011)
2. Maudyana Nisa P.
(145070300111014)
3. Yenny D Pangaribuan(145070300111015)
4. Rizki Khoirin Nisa
(145070301111014)
5. Annisa Putri Aryati
(145070301111022)
6. Dewi Masruroh
(145070301111025)
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZIFAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat yang
dikaruniakan kepada kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Dalam makalah ini, kami membahas tentang pengaruh
konsumsi kafein terhadap fertilitas pada wanita. Makalah ini
disusun oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai isu-isu gizi terbaru pada masa pre konsepsi, salah satunya
adalah pengaruh konsumsi kafein terhadap fertilitas pada wanita dan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Nutrition in Life Cycle yang salah
satunya dibimbing oleh Ibu Mira Mutiyani, M.Sc. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisi pengaruh kafein terhadap fertilitas terhadap
wanita berdasarkan jurnal penelitian yang telah dilakukan, artikel,
dan buku panduan. Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis
berharap akan lebih memahami baik dan buruk pengkonsumsian kafein
untuk kesehatan. Penulis memahami bahwa masih terdapat banyak
kekurangan dalam makalah yang dibuat oleh kelompok kami. Oleh sebab
itu, kami sangat berharap bisa menerima saran supaya kami dapat
menjadi lebih baik ke depannya.
Penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Penulis juga memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan
menerima kritik serta saran demi kesempurnaan makalah ini di masa
yang akan datang.
Malang, Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa pra konsepsi merupakan masa sebelum hamil, wanita
prakonsepsi diasumsikan sebagai wanita dewasa atau wanita usia
subur yang siap menjadi seorang ibu, dimana kebutuhan gizi pada
masa ini berbeda dengan masa anak-anak, remaja, ataupun lanjut
usia. Istilah dewasa (adult) berasal dari bahasa latin adulutus
yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna
atau telah menjadi dewasa. Orang dewasa adalah individu yang telah
menyelesikan pertumbuhan fisiknya dan telah siap menerima kedudukan
dalam masyarakat.
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok rawan kekurangan gizi,
karena terjadi peningkatan kebutuhan gizi untuk ibu dan janin yang
dikandung. Pola makan yang salah pada ibu hamil membawa dampak
terhadap terjadinya gangguan gizi antara lain anemia, pertambahan
berat badan yang kurang pada ibu hamil dan gangguan pertumbuhan
janin .
Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin
dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum
kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan berat badan lahir
rendah (BBLR). Di samping itu, akan mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru
lahir mudah terinfeksi, abortus dan sebagainya. Menurut spesialis
kebidanan dan kandungan, dr Febriansyah Darus, perlu dilakuakan
persiapan dengan menerapkan pola atau gaya hidup sehat sejak dini
yang salah Menurut Kamus Kesehatan, Kafein adalah stimulan yang
ditemukan secara alami pada biji kopi, daun teh, biji kakao
(coklat), dan kacang kola (cola) dan ditambahkan ke minuman ringan,
makanan, dan obat-obatan. Secangkir kopi memiliki 100-250 miligram
kafein. Teh hitam yang diseduh selama 4 menit memiliki 40-100
miligram kafein. Teh hijau memiliki sepertiga kafein teh
hitam.Kafein adalah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan
mempunyai rasa yang pahit yang bekerja sebagai obat perangsang
psikoaktif dan diuretik ringan. Kafein dijumpai secara alami pada
bahan pangan seperti biji kopi, daun tee, buah kola, guarana dan
mate. Pada umumnya kafein dikonsumsi oleh manusia dengan
mengekstrasinya dari biji kopi dan daun teh.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh konsumsi kafein terhadap masa sebelum
kehamilan?
2. Bahaya apa yang ditimbulkan apabila terus mengkonsumsi kafein
dalam masa prakonsepsi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh konsumsi kafein terhadap masa
sebelum kehamilan.
2. Untuk mengetahui bahaya yang ditimbulkan apabila terus
mengkonsumsi kafein dalam masa prakonsepsi
D. Manfaat
1. Lebih mengetahui isu terbaru mengenai gizi pada masa
prakonsepsi.
2. Mengetahui dampak konsumsi kafein pada fertilitas wanitaBAB
II
ISI
A. Pengertian Kafein
Kafein (C8H10N4O2) atau 1,3,7 trimetil 2,6 dioksipurin merupakan
salah satu senyawa alkaloid yang sangat penting zat yang
dimanfaatkan dalam bentuk obat maupun dalam bentuk makanan atau
minuman. Kafein dalam kondisi murni berupa serbuk putih berbentuk
kristal prisma hexagonal, dan merupakan senyawa tidak berbau, serta
berasa pahit (Johnson & Peterson, 1974; Sivetz & Desrosier,
1979). Makanan dan minuman yang biasa mengandung kafein adalah teh,
kopi, minuman bersoda, dan coklat.B. Pengaruh Kafein Terhadap
Fertilitas WanitaKafein merupakan senyawa alkaloid yang apabila
dikonsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. Salah
satunya adalah berdampak buruk bagi fertilitas wanita. Beberapa
penelitian menyatakan kafein kemungkinan dapat mempengaruhi proses
ovulasi dan berpengaruh pada fungsi korpus luteum sebagai tempat
perubahan hormon serta telah menunjukkan hubungan dengan tingginya
kadar folikular pada wanita. Dalam penelitian Wilcox et al, telah
disimpulkan bahwa wanita yang mengkonsumsi kopi satu gelas atau
kurang dari satu gelas per hari memiki dua kali kemungkinan yang
lebih besar untuk hamil pada setiap siklus dibandingkan wanita yang
mengkonsumsi dua gelas kopi atau konsumsi kopi dalam jumlah yang
tinggi. Penelitian lain juga menunjukan adanya kemungkinan hubungan
antara lamanya waktu pre konsepsi dengan dosis intake kafein.
Selain itu, kafein juga dapat berpengaruh pada penurunan angka
kelahiran hidup (baik karena tidak hamil atau keguguran).
Pengkonsumsian kafein pada masa pra konsepsi juga dapat
meningkatkan risiko keguguran dan bayi berat badan lahir rendah
pada saat hamil. Hal itu terjadi karena biasanya wanita tidak
mengetahui bahwa dia sedang hamil hingga trimester pertama,
sehingga terus menerus mengkonsumsi zat yang berbahaya yang
menyebabkan ketidaksempurnaan organ bayi. Pada suatu penelitian
membuktikan konsumsi 300 mg kafein per hari dapat menyebabkan
wanita pada masa pre konsepsi mengalami risiko keguguran pada saat
hamil sebesar 30%. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui hubungan antara kafein dan fertilitas wanita.
Bagaimanapun, wanita dalam masa pre konsepsi harus menghindarkan
diri dari hal-hal yang berisiko pada dirinya pada masa kehamilan.
Selain itu, berdasarkan jurnal Bone and Mineral Research pada tahun
2009, membuktikan bahwa konsumsi kafein secara berlebihan pada masa
pre konsepsi dapat menghambat penyerapan vitamin D pada wanita,
yang mengakibatkan ketidakseimbangan kalsium dan kekurangan vitamin
D. Menurut National Infertility Association, kafein mengandung
suatu senyawa yang dikenal sebagai purin. Senyawa tersebut dapat
menyebabkan pencegahan pematangan telur yang berakibat tidak
terjadinya kehamilan. Selain itu, sel telur yang matang tidak
berhasil dibuahi sehingga tidak terjadi konsepsi. Sebenarnya,
kafein tidak berbahaya. Kafein dapat menjadi berbahaya apabila
dikonsumsi secara berlebihan.C. Pengaruh Kafein terhadap Siklus
MenstruasiSelain berpengaruh pada fertilitas wanita, kafein juga
berpengaruh pada siklus menstruasi wanita. Dr. Yusuf Mercola,
penulis buku terlaris New York Times dan pendiri Pusat Kesehatan
Optimal di Illinois menyampaikan bahwa konsumsi kafein yang
berlebih dapat menyebabkan tingginya tingkat estrogen dan risiko
terkena kanker endometrium yang lebih besar. Di samping itu, wanita
yang mengkonsumsi kafein berlebih juga memiliki periode menstruasi
yang cenderung lebih singkat. Hal ini terjadi karena kafein
membatasi pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah menuju rahim
berkurang sehingga darah yang keluar pada saat menstruasi lebih
sedikit dan siklusnya menjadi lebih singkat. Hal ini akan
menyebabkan variabilitas dan ketidakteraturan periode menstruasi
serta berpengaruh terhadap fertilitas.D. Pengaruh Kafein terhadap
Frekuensi Pra Menstruasi
Tidak hanya itu, kafein juga dapat meningkatkan frekuensi
sindrom pramenstruasi (PMS). Wanita yang mengkonsumsi kafein akan
mengalami gejala pra menstruasi yang lebih berat daripada wanita
yang tidak mengkonsumsi kafein. Contohnya, wanita yang banyak
mengkonsumsi kafein akan lebih sering merasa kram, sakit kepala,
nyeri payudara, kembung, perubahan suasana hati yang tidak menentu,
sakit punggung, kelelahan, dan lekas marah. Hal itu terjadi karena
pada saat menstruasi wanita mengkonsumsi kafein berlebih untuk
mengatasi kelelahan akibat PMS. Padahal, hal tersebut hanya akan
menyebabkan ketegangan, kecemasan, kesulitan tidur, dan kelelahan
yang lebih kuat. Tingkat kecemasan yang berlebihan merupakan akibat
dari peningkatan hormon kortisol, norepinefrin, dan epinefrin yang
bertanggung jawab menaikkan tekanan darah dan detak jantung.
Sedangkan, ketegangan terjadi akibat kafein menghalangi aliran
oksigen dari darah ke otak. Wanita lebih sensitif terhadap kafein
karena tubuh wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mendetoksifikasi kafein dari dalam tubuh.E. Konsumsi Kafein yang
TepatBeberapa peneliti telah menyarankan ambang batas penggunaan
kafein adalah kurang dari 100 mg per hari. Asupan kafein dapat
berasal dari beberapa sumber termasuk kopi, teh, minuman ringan dan
cokelat (lihat Tabel). Wanita yang mengkonsumsi sejumlah besar
minuman berkafein harus meminimalisir asupan kafein mereka secara
bertahap untuk menghindari gejala penarikan seperti sakit kepala,
cepat marah, gelisah dan mual. Pada akhirnya, akibat belum ada
penelitian yang menentukan batas aman, maka kafein harus dikonsumsi
secara bijaksana pada masa pra konsepsi agar mengurangi resiko pada
saat kehamilan.
BAB IIIPENUTUPKesimpulan
Kafein merupakan senyawa alkaloid yang apabila dikonsumsi
berlebihan dapat berdampak buruk bagi fertilitas wanita. Kafein
juga berpengaruh pada siklus menstruasi wanita. Wanita yang
mengkonsumsi kafein berlebihan memiliki periode menstruasi yang
cenderung lebih singkat dan mengalami peningkatan frekuensi sindrom
pramenstruasi (PMS), seperti ketegangan, kecemasan, kesulitan
tidur, dan kelelahan yang lebih kuat. Kafein mengandung senyawa
purin yang dapat menyebabkan pencegahan pematangan telur yang
berakibat tidak terjadinya kehamilan. Pengkonsumsian kafein pada
masa pra konsepsi juga dapat menyebabkan tingginya tingkat
estrogen, risiko terkena kanker endometrium yang lebih besar, dan
meningkatkan risiko keguguran dan bayi berat badan lahir rendah
pada saat hamil. Konsumsi kafein secara berlebihan pada masa pre
konsepsi dapat menghambat penyerapan vitamin D yang mengakibatkan
ketidakseimbangan kalsium dan kekurangan vitamin D. Semua hal di
atas dapat dicegah apabila kafein dikonsumsi dengan tepat. Daftar
Pustaka
Cespedes, Andrea. 2014. Risks of Caffeine Before Pregnancy and
Conception,
(http://www.livestrong.com/article/267888-risks-of-caffeine-before-pregnancy-conception/),
diakses 2 Maret 2015.
Hendrickson, Krisstin. 2013. Drinking Caffeine While Trying to
Get Pregnan,
(http://www.livestrong.com/article/297168-drinking-caffeine-while-trying-to-get-pregnant/)
diakses 2 Maret 2015.
Imai, A et al. 2010. Effects on Coca Cola Intake: Review,
(http://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?paperID=2619)
diakses 2 Maret 2015.Lassi, Zohra S et al, 2014. Preconception
care: caffeine, smoking, alcohol, drugs and other environmental
chemical/radiation exposure,
(http://www.reproductive-health-journal.com/content/11/S3/S6)
diakses pada 2 Maret 2015.Pauli, A. S. et al. 2009. Caffeine: Does
It Affect Your Fertility and Pregnancy?,
(http://www.resolve.org/about-infertility/optimizing-fertility/caffeine-does-it-affect-your-fertility-and-pregnancy.html)
diakses 2 Maret 2015.
Sofie, Hickson A. 2013. The Effect of Caffeine on A Womans
Menstrual Cycle,
(http://www.livestrong.com/article/96768-effects-caffeine-womans-menstrual-cycle/)
diakses 2 Maret 2015.The fertility society of America, 2013.
Effects of caffeine, alcohol and smoking on fertility,
(http://yourfertility.org.au/Effects-of-caffeine-alcohol-and-smoking-on-fertility.pdf)
diakses 2 Maret 2015.Kompas. 2013. Siapkan Nutrisi Sejak Persiapan
Kehamilan, (http://health.kompas.com/) diakses 2 Maret 2015Rahman
D.R, dkk. 2013. Asosiasi Pengetahuan Dan Sikap Wanita Pra Konsepsi
Tentang Kapsul Gizi Mikro Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Di Kota
Makassar. Universitas Hasanuddin
STUDI KASUS PADA MASA PRA KONSEPSIMAKALAH NUTRITION IN LIFE
CYCLE
Oleh
Kelompok 8 (A1 Gizi 2014)
1. Mafira Putri Ramadhani(145070300111011)
2. Maudyana Nisa P.
(145070300111014)
3. Yenny D Pangaribuan(145070300111015)
4. Rizki Khoirin Nisa
(145070301111014)
5. Annisa Putri Aryati
(145070301111022)
6. Dewi Masruroh
(145070301111025)
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Studi Kasus
Nn. SD berusia 19 th dengan BB 50 kg dan tinggi 156 cm . Berasal
dari Jakarta dan sedang berkuliah di jurusan Psikologi FISIP
Universitas Brawijaya. Memiliki kebiasaan, makan sehari dua kali,
namun untuk makan malam memiliki waktu yang tidak teratur terkadang
pukul 6 atau diatas jam 8. Memiliki kebiasaan tidur malam rata-rata
pukul 11 malam, lalu jika ada tugas kuliah atau organisasi. Siklus
menstruasi relatif stabil namun satu minggu sebelum menstruasi
mengalami gejala sakit perut (dilep). Selain itu karena Nn. SD juga
termasuk mahasiswi perantau jadi selalu berusaha untuk berhemat
dalam memenuhi kebutuhannya.a. Bagaimana status gizi Nn. SD?
Untuk menentukan status gizi, maka menentukan IMT (Indeks Masa
Tubuh) dengan rumus = .
(normal)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Nn. SD mempunyai status gizi
yang normal.
b. Berapa BBI-nya?
c. Bagaimana pendapat Saudara tentang kebiasaan Nn. SD?
Setiap orang pasti mempunyai food habit serta kebiasaan
sehari-hari yang berbeda. Nn. SD suka semua jenis makanan kecuali
perisa yang mengandung rasa Strawberry dan Blueberry. Namun, Nn. SD
memiliki kebiasaan perilaku seperti waktu untuk istirahat atau
tidur yang singkat (tidak cukup), selain itu karena Nn. SD juga
termasuk mahasiswi perantau jadi selalu berusaha untuk berhemat
dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut referensi jurnal yang kami
baca seseorang yang kurang istirahat atau tidur memiliki peluang
untuk menderita obesitas karena terganggunnya koordinasi serta
metabolism dalam tubuh. Jadi, jika kebiasaan tersebut tetap
diteruskan akan menyebabkan Nn. SD bisa mengalami obesitas yang
sebelumnya memiliki BB dan TB ideal (normal). Tidak hanya hal
tersebut, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Nn. SD harus
mengkonsumsi Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Asam Folat, Zat Besi,
dan Natrium untuk masa pra konsepsi. Selain itu pula, dari
kebiasaan Nn. SD yang berusaha berhemat, walaupun memiliki sisi
positif tapi juga ada sisi negatif akhirnya terjadi perbatasan
pemenuhan kebutuhan gizi, hal tersebut juga dijelaskan dalam
referensi dari jurnal yang kami baca bahwa Dietary Intake juga
dapat dipengaruhi oleh sosio-ekonomi, seperti yang ditunjukkan oleh
skema berikut :
Sumber: Nutrition transition among adolescents of a
south-Mediterranean country: dietary patterns, association with
socio-economic factors, overweight and blood pressure. A
cross-sectional study in Tunisia.
Berapa kebutuhan energi dan zat gizi Nn. SD?Kebutuhan
energi:Mifflin-St Jeor equationFemales: kcal/day= 10 (wt) + 6.25
(ht) 5 (age) 161= 10 (50) + 6,25 (1,57) 5 (19) 161
= 500 + 981,25 95 161
= 1.225,25
Melihat dari aktivitas fisik yang dilakukan tergolong aktivitas
ringan, dengan faktor aktivitasnya 1,375
Energi total = BMR x 1,375
= 1.343,1 x 1,375
= 1684,72 kkal dibulatkan menjadi 1685 kkal/hariKebutuhan
protein = 20% x energi total
= 20% x 1685
=337 kkal (1gr protein=4 kkal)
= 337/4
= 84,25grKebutuhan karbohidrat = 60% x energi total
` = 65% x 1685
=1011 kkal (1gr karbohidrat=4 kkal)
=1011/4
= 252,72grKebutuhan lemak = 20% x energi total
= 20% x 1685
= 337 kkal (1 gr lemak =9 kkal)
= 337/9
= 37,4 grREFERENSI
Bunner, Anne E. Ulka Agarwal. Joseph F Gonzales. Francesca
Valente. Neal D Barnard. 2014. Nutrition intervention for migraine:
a randomized crossover trial. The Journal of Headache and Pain,
(http://www.thejournalofheadacheandpain.com/content/pdf/1129-2377-15-69.pdf),
diakses tanggal 26 Februari 2015.
Dai Z, et al. 2014. Adherence to a vegetable-fruit-soy dietary
pattern or the Alternate Healthy Eating Index is associated with
lower hip fracture risk among Singapore Chinese. Journal of
Nutrition 144: 511-518, 2014,
(http://asn-cdn-remembers.s3.amazonaws.com/a45834665360f0ff187fbf2c41e3dfbb.pdf),
diakses tanggal 26 Februari 2015.
Safitri, Dina, Arneliwati, Erwin. 2014. ANALISIS INDIKATOR GAYA
HIDUP YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENARCHE REMAJA PUTRI .Riau,,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=186668&val=6447&title=Analisis%20Indikator%20Gaya%20Hidup%20Yang%20Berhubungan%20Dengan%20Usia%20Menarche%20Remaja%20Putri),
diakses tanggal 26 Februari 2015.
Aminah, Siti. Setyo Irianto. STATUS ANEMIA, PERILAKU DAN
PENGETAHUAN GIZI SERTA KESEHATAN REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN :
GAMBARAN KERENTANAN KESEHATAN REPRODUKSI BURUH PEREMPUAN DI PABRIK
BITRATEX KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. Jurnal Unimus.
Semarang,
(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=4353&val=426),
diakses tanggal 26 Februari 2015.
Skhiri, Auonallah et, al. 2011. Nutrition transition among
adolescents of a south-Mediterranean country: dietary patterns,
association with socio-economic factors, overweight and blood
pressure. A cross-sectional study in Tunisia. Nutrition Journal,
(http://www.nutritionj.com/content/pdf/1475-2891-10-38.pdf),
diakses tanggal 3 Maret 2015.