PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU PEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum melongena L.) SKRIPSI JUNI GUNAWAN 07C10407087 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013
46
Embed
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTU SKRIPSI JUNI …repository.utu.ac.id/321/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 19. · dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTUPEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANTERUNG (Solanum melongena L.)
SKRIPSI
JUNI GUNAWAN07C10407087
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT2013
PENGARUH KONSENTRASI DAN INTERVAL WAKTUPEMBERIAN POC BINTANG KUDA LAUT TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMANTERUNG (Solanum melongena L.)
SKRIPSI
JUNI GUNAWAN07C10407087
Skripsi Sebagai Salah Satu SyaratUntuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR
MEULABOH, ACEH BARAT2013
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhandan Produksi Tanaman Terung (Solanum melongena L.)
Nama : Juni GunawanNPM : 07C10407087Program Studi : Agroteknologi
Menyetujui,Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Jasmi, S.P., M.Sc Ir. Said Mahjali, M.MNIDN. 0127088002 NIDN. 0110116502
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agroteknologi
JUNI GUNAWAN. ” Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu Pemberian POCBintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Terung(Solanum melongena L.)” di bawah bimbingan Jasmi sebagai ketua dan SaidMahjali sebagai anggota.
Penelitian ini dilaksanakan di desa Seuneubok Kecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh Barat. Pelaksanaan penelitian dimulai dari 2 Mei sampai dengan7 September 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruhkonsentrasi dan interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut yang sesuaiterhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung serta nyata tidaknya interaksiantara kedua faktor tersebut.
Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih terung varietasBungo F1, pupuk kandang sapi, pupuk Urea, SP-36 dan KCl sebagai pupuk dasar,dan POC Bintang Kuda Laut.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) polafaktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor konsentrasiterdiri dari 4 taraf yaitu 0 cc/liter air, 1 cc/liter air, 3 cc/liter air, dan 5 cc/liter air,dan faktor interval waktu pemberian pupuk terdiri dari 3 taraf yaitu 10 hari sekali,20 hari sekali, dan 30 hari sekali. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanamanpada umur 20, 30 dan 40 HST, diameter pangkal batang pada umur 20, 30 dan 40HST, jumlah daun pada umur 20, 30, dan 40 HST, jumlah buah dan berat buahterung yang dihitung pada saat panen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC Bintang Kuda Lautberpengaruh sangat nyata terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksitanaman terung yang diamati. Pertumbuhan dan produksi tanaman terung terbaikdijumpai pada perlakuan konsentrasi 3 cc/liter air. Interval waktu pemberian POCBintang Kuda Laut berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubahpertumbuhan dan produksi tanaman terung yang diamati. Produksi tanamanterung terbaik dijumpai pada perlakuan interval waktu pemberian pupuk 10 harisekali dan 20 hari sekali. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara konsentrasidan interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan danproduksi tanaman terung.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dan selawat beserta salam kepada
junjungan Rasulullah SAW atas segala petunjuknya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Konsentrasi dan Interval Waktu
Pemberian POC Bintang Kuda Laut Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Terung (Solanum melongena L.)”. Penulisan skripsi ini adalah salah satu tugas yang
merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Universitas
Teuku Umar Fakultas Pertanian Meulaboh.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jasmi dan Bapak Said Mahjali
sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga
selesainya penulisan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dekan Fakultas
Pertanian dan Ketua Program Studi Agroteknologi Universitas Teuku Umar beserta
staf atas bantuan dan fasilitasnya guna menyelesaikan studi.
Selanjutnya penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga penulis
ucapkan kepada Ayahanda Usman dan Ibunda Kasimar yang telah memberikan doa,
dukungan dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih kepada seluruh
teman-teman Fakultas Pertanian angkatan 2007.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin Yarabbal ’Alamin.
Meulaboh, 20 September 2013
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR viiDAFTAR LAMPIRAN viii
I. PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Tujuan Penelitian 21.3 Hipotesis Penelitian 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 42.1 Botani Tanaman Terung 42.2 Morfologi Tanaman Terung 42.3 Syarat Tumbuh 62.4 POC Bintang Kuda Laut 6
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 103.1 Tempat dan Waktu 103.2 Bahan dan Alat 103.3 Rancangan Percobaan 103.4 Pelaksanaan Penelitian 123.5 Pengamatan 15
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 164.1 Hasil Penelitian 164.2 Pembahasan 294.3 Pengaruh Interaksi 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN 345.1 Kesimpulan 345.2 Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35LAMPIRAN-LAMPIRAN 37
v
DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman
1. Gambaran Umum Pupuk Kimia dan Organik 8
2. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Konsentrasi dan Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut 11
3. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 16
4. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai KonsentrasiPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 17
5. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 19
6. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 20
7. Rata-rata Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 21
8. Rata-rata Tinggi Tanaman Pada Berbagai Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 23
9. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai IntervalWaktu Pemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30dan 40 HST 24
10. Rata-rata Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 25
11. Rata-rata Jumlah Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 27
12. Rata-rata Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 28
vi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman
1. Tinggi Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 17
2. Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Konsentrasi POCBintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 18
3. Jumlah Daun Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 19
4. Jumlah Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 21
5. Berat Buah Pada Berbagai Konsentrasi POC BintangKuda Laut 22
6. Tinggi Tanaman Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 23
7. Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Interval WaktuPemberian POC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 25
8. Jumlah Daun Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut pada Umur 20, 30 dan 40 HST 26
9. Jumlah Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 27
10. Berat Buah Pada Berbagai Interval Waktu PemberianPOC Bintang Kuda Laut 28
11. Bagan Percobaan 48
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman
1. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 20 HST (cm) 37
2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 20 HST 37
3. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 30 HST (cm) 38
4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 30 HST 38
5. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 40 HST (cm) 39
6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman pada Umur 40 HST 39
7. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 20 HST (mm) 40
8. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 20 HST 40
9. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 30 HST (mm) 41
10. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 30 HST 41
11. Rata-rata Diameter Pangkal Batang pada Umur 40 HST (mm) 42
12. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang pada Umur 40 HST 42
13. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 20 HST 43
14. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 20 HST 43
15. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 30 HST 44
16. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 30 HST 44
17. Rata-rata Jumlah Daun pada Umur 40 HST 45
18. Analisis Ragam Jumlah Daun pada Umur 40 HST 45
19. Rata-rata Jumlah Buah 46
20. Analisis Ragam Jumlah Buah 46
21. Rata-rata Berat Buah 47
22. Analisis Ragam Berat Buah 47
23. Foto-foto Kegiatan 49
24. Daftar Riwayat Hidup 52
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Ujung Tanah pada tanggal 13 Desember 1989 dari
Bapak Usman dan Ibu Kasimar. Penulis merupakan anak pertama dari dua
bersaudara.
Pada tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri 2 (SDN 2) Ujung
Tanah Kabupaten Aceh Barat Daya. Kemudian pada tahun 2004 penulis
menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Tangan-tangan
Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada tahun 2007 penulis lulus dari Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 (SMAN 1) Blang Pidie Kabupaten Aceh Barat Daya.
Pada tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Teuku Umar
pada Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi Agroteknologi Fakultas
Pertanian Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.
1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang.
Terung (Solanum melongena L.) merupakan jenis tumbuhan herba, semak
dan tumbuhan kerdil. Tanaman terung berasal dari Benua Asia terutama India,
Birma, kemudian dibawa ke Cina dan Spanyol dan disebarluaskan ke negara-
negara lain di Eropa, Afrika, Amerika Selatan, Malaysia dan Indonesia (Samadi,
2001).
Terung termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari berbagai
kalangan di pelosok tanah air. Buah terung memiliki citarasa yang enak, bernilai
gizi diantaranya vitamin A, B1, B2, C, P dan Fosfor (Peni, 1998).
Saat ini terung merupakan salah satu komoditi hortikultura yang bernilai
ekonomi tinggi, apabila dilihat rata-rata produksi terung di Indonesia pada tahun
1997 adalah 300.000 ton dari areal panen 135.000 hektar. Menurut biro statistik
pada tahun 1990 produksi terung di Indonesia mengalami penurunan menjadi
250.560 ton walaupun areal panen meningkat seluas 158,280 hektar (Rukmana,
1994).
Dalam upaya meningkatkan produksivitas tanaman terung, maka perlu
usaha pemakaian pupuk sebagai sumber hara. Pemupukan dapat dilakukan
melalui tanah dan daun, melalui daun salah satu pupuk yang beredar di pasaran
adalah POC (Pupuk Organik Cair) Bintang Kuda Laut (Anonim, 2011).
Selain pemupukan, dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman terung dapat dipengaruhi tingkat sifat fisik, kimia, maupun biologis
tanah. Maka perlu keseimbangan pemberian pupuk dengan kesesuaian (interval)
2
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, karena organisme tanah
berperan aktif dalam pembentukan dan pemanfaatan struktur tanah (Yuliprianto,
2010). Agar tercapainya pertumbuhan yang optimal maka pemupukan harus
dilakukan tepat dosis, tepat waktu dan secara terus-menerus (Adisarwanto, 2008).
Apabila konsentrasi berlebihan atau kurang dari yang dibutuhkan, maka
pertumbuhan tanaman terung kemungkinan akan semakin buruk. Demikian juga
halnya dengan interval waktu pemberian pupuk. Apabila frekuensi pemberian
pupuk terlalu sering dilakukan ataupun dalam rentang waktu yang dekat maka
dapat menyebabkan pertumbuhan dan produksi tidak optimal dan juga dapat
menyebabkan pemborosan pupuk (Abdullah dan Pujianto, 1992). Dengan
pemakaian konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk yang tepat akan
menentukan manfaat dari POC Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman sehingga dapat mengoptimalkan hasil produksi terung.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh konsentrasi dan interval waktu pemberian pupuk POC
Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.
2. Tujuan Penelitan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi dan interval waktu
pemberian pupuk POC Bintang Kuda Laut yang tepat untuk menghasilkan
pertumbuhan dan produksi tanaman terung yang optimal, serta nyata tidaknya
pengaruh interaksi kedua faktor tersebut.
3
3. Hipotesis
1. Konsentrasi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
terung.
2. Interval waktu pemberian POC Bintang Kuda Laut berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman terung.
3. Terdapat interaksi antara konsentrasi dan interval waktu pemberian POC
Bintang Kuda Laut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terung.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Botani Tanaman Terung
Tanaman terung dapat diklasifikasikan secara botani sebagai berikut
(Cahyono, 2003) :
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum melongena L.
2. Morfologi Tanaman Terung
a. Akar
Tanaman terung memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang
tumbuh lurus sampai dengan kedalaman 1 meter. Sedangkan akar serabutnya
tumbuh menyebar secara horizontal (mendatar) hingga 80 cm dari pangkal batang
tanaman. Akar tanaman merupakan bagian tumbuh yang berfungsi untuk
berdirinya tanaman dan penyerapan zat hara (makanan) serta air. Perakaran
tanaman terung tidak tahan terhadap genangan air (tanah becek) yang
berkepanjangan (Cahyono, 2003).
5
b. Batang
Batang tumbuh tegak, cabang-cabangnya tersusun rapat, berbentuk bulat,
berwarna keunguan, umumnya ditutupi rambut tipis berbentuk bintang berwarna
kelabu, ada yang memiliki duri tempel dan ada yang tidak memiliki (Fahn, 1982).
c. Daun
Daun berbentuk bulat telur, elips, atau memanjang, memiliki permukaan
yang cukup luas (3-15 cm x 2-9 cm), bentuk helaiannya menyerupai telinga, letak
helaian daun-daunnya tersebar pada cabang batang, umumnya berlekuk dengan
tepi daun berombak, kedua sisi daun umumnya ditutupi rambut tipis yang masing-
masing berbentuk bintang berwarna kelabu, tulang daun tersusun menyirip, pada
tulang daun yang besar sering terdapat duri tempel (Fahn, 1982).
d. Bunga
Bunga merupakan bunga majemuk dan sempurna, tumbuh pada cabang
batang secara berseling, panjang anak tangkai bunga antara 1-2 cm, kelopak
bertajuk lima dan berambut, tabung kelopak berbentuk lonceng dan bersudut
dengan tinggi 5-6 mm, mahkotanya berwarna ungu dan berjumlah lima, satu sama
lain dihubungkan dengan selaput tipis, kepala sarinya berwarna kuning, tergolong
dalam bunga banci atau berkelamin dua (hermaphroditus), pada bunga terdapat
benang sari maupun putik (Tjitrosoepomo, 2005).
e. Buah
Buah terung merupakan buah sejati tunggal yang terdiri atas kulit buah,
daging buah dan biji. Kulit buah sangat tipis. Daging buah tebal dan lunak, tekstur
halus dan berair, berwarna putih sampai hijau muda. Biji berbentuk pipih,
6
berwarna coklat muda, berukuran kecil, terdapat dalam daging buah dan
jumlahnya sangat banyak (Cahyono, 2003).
Buah berbentuk buni atau bulat memanjang, panjang tangkainya ± 3 cm,
diameter buah ± 3 cm, buahnya berwarna ungu (Tjitrosoepomo, 2005).
3. Syarat Tumbuh
a. Ketinggian Tempat dan Iklim
Tanaman terung dapat hidup di daerah daratan rendah maupun daratan
tinggi mulai dari 1-1200 m di atas permukaan laut, dengan temperatur antara 240C
- 270C dan suhu rata-rata yang optimal 27 -300C (Arsyad, 2007).
b. Tanah.
Keadaan tanah yang baik untuk tanaman terung adalah lempung, lempung
berpasir, dan lempung berliat dan juga memiliki bahan organik agar tanaman
dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Keasaman tanah (pH) 5,5 – 6,5
(Siswadi, 2006).
4. Pupuk Organik Cair Bintang Kuda Laut.
Pupuk organik cair atau POC Bintang Kuda Laut merupakan pupuk
organik cair lengkap, digunakan dengan cara disemprot pada bagian bawah
permukaan daun, ranting, dan batang. Kandungan unsur hara dalam pupuk
organik cair Bintang Kuda Laut adalah C Organik lebih dari 4 %, P2 O5 tersedia
Anonim. 2013. PT. PERTANI (Pertanian Negara Indonesia). Kalimantan.Diakses April 2013.http://www.pertani-kalimantan.com/umum/poc-bintang-kuda-laut.html
Arsyad, H. 2007. Petunjuk Praktis Bercocok Tanam Aneka Sayuran. Ricardo.Jakarta.
Buckman, H.O, dan N.G Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Soegiman).Bharata Karya. Jakarta.
Cahyono, B. 2003. Teknik Budidaya Terung. Yayasan Pustaka Nusantara.Yogyakarta.
Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Universitas SumateraUtara. Medan.