Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948 341 PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK SUMSEL BABEL CABANG SYARIAH PALEMBANG Sulbahri Madjir *), Listeti Yuniar**) Dosen FE*), Bank Sumsel Babel**), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711-372164-360717, Fax. 0711-360725 Website : www/mm-utp.com ; E-mail : [email protected]ABSTRACT This study aims to determine the effect of Competence, Training and Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang. The population for this study are employees of Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang, 52 people in total, with details of 22 respondents as a test sample and 30 respondents as a research sample. The samples in this research use the technique of saturated sample, the sampling is done on the whole of the population.The result showed that : (1).There is a significant influence on competence, training and organizational culture together to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with a correlation value (R) of 0.958 and a coefficient of determination (R square) of 0.917 and the regression equation Ŷ = - 15,847 + 0,570X 1 + 0,514X 2 + 0,294X 3 + e. (2). There is a significant of competence to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.907 and a coefficient of determination (R square) of 0.822.(3). There is a significant effect of training to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.902 and a coefficient of determination (R square) of 0.814. (4). There is a significant effect of Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.762 and a coefficient of determination (R square) of 0.581. Key word : Competence, Training, Organizational Culture, the performance of employee PENDAHULUAN Salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia adalah pengembangan kepegawaian (employee development) yang pada dasarnya adalah upaya mempersiapkan pegawai agar dapat beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi produktif dalam pencapaian tujuan perusahaan tanpa mengabaikan kepentingannya sendiri.Dengan kata lain , pengembangan kepegawaian fokus pada peningkatan kinerja dan karir pegawai. Tuntutan perubahan yang terjadi sangat berpengaruh dalam mempersiapkan dan memelihara investasi mahal agar Sumber Daya Manusia tersebut dapat memberikan earnings yang maksimal dengan produktifitas yang optimal. Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dari saat perumusan tujuan, perumusan strategi, sampai dengan implementasi strategi. Oleh karena itu perusahaan juga harus menentukan kebjaksanaan fungsional dalam bidang Sumber Daya Manusia dan hubungan industrial. Industri perbankan merupakan salah satu industri yang mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat dengan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang handal dan memiliki kemampuan melayani prima. Dengan memanfaatkan kemajuan tekhnologi yang berkembang pesat dan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas diharapkan industri perbankan dapat ikut serta dalam peningkatan perekonomian saat ini khususnya di Indonesia. Pertumbuhan Bank Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang yang semakin baik dari tahun ke tahun diiringi penambahan kantor baru serta semakin tingginya tingkat persaingan di industri perbankan, menuntut Manajemen Bank Sumsel Babel untuk mengelola Sumber Daya Manusia secara tepat dengan memperhatikan kompetensi serta kemampuan pegawai dengan harapan menjadi Sumber Daya Insani yang berkualitas baik dengan kinerja yang baik juga.
17
Embed
PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA …mmutp.ac.id/download/al164.pdf · Salah satu upaya pengembangan sumber ... pendidikan dan pelatihan serta budaya organisasi ... penelitian
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
341
PENGARUH KOMPETENSI, PELATIHAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BANK SUMSEL BABEL CABANG SYARIAH PALEMBANG
Sulbahri Madjir *), Listeti Yuniar**) Dosen FE*), Bank Sumsel Babel**), Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Universitas Tridinanti Palembang
This study aims to determine the effect of Competence, Training and Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang. The population for this study are employees of Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang, 52 people in total, with details of 22 respondents as a test sample and 30 respondents as a research sample. The samples in this research use the technique of saturated sample, the sampling is done on the whole of the population.The result showed that : (1).There is a significant influence on competence, training and organizational culture together to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with a correlation value (R) of 0.958 and a coefficient of determination (R square) of 0.917 and the regression equation Ŷ = -15,847 + 0,570X1 + 0,514X2 + 0,294X3 + e. (2). There is a significant of competence to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.907 and a coefficient of determination (R square) of 0.822.(3). There is a significant effect of training to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.902 and a coefficient of determination (R square) of 0.814. (4). There is a significant effect of Organizational Culture to the performance of employee in Bank Syariah South Sumatra Babel Branch Palembang with the value of the correlation (R) of 0.762 and a coefficient of determination (R square) of 0.581. Key word : Competence, Training, Organizational Culture, the performance of employee
PENDAHULUAN
Salah satu upaya pengembangan sumber
daya manusia adalah pengembangan kepegawaian
(employee development) yang pada dasarnya
adalah upaya mempersiapkan pegawai agar dapat
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang
terjadi sehingga diharapkan dapat memberikan
kontribusi produktif dalam pencapaian tujuan
perusahaan tanpa mengabaikan kepentingannya
sendiri.Dengan kata lain , pengembangan
kepegawaian fokus pada peningkatan kinerja dan
karir pegawai.
Tuntutan perubahan yang terjadi sangat
berpengaruh dalam mempersiapkan dan
memelihara investasi mahal agar Sumber Daya
Manusia tersebut dapat memberikan earnings yang
maksimal dengan produktifitas yang optimal.
Sumber Daya Manusia memegang peranan penting
dari saat perumusan tujuan, perumusan strategi,
sampai dengan implementasi strategi. Oleh karena
itu perusahaan juga harus menentukan
kebjaksanaan fungsional dalam bidang Sumber
Daya Manusia dan hubungan industrial.
Industri perbankan merupakan salah satu
industri yang mengutamakan pelayanan prima
kepada masyarakat dengan didukung oleh Sumber
Daya Manusia yang handal dan memiliki
kemampuan melayani prima. Dengan
memanfaatkan kemajuan tekhnologi yang
berkembang pesat dan didukung oleh Sumber Daya
Manusia yang berkualitas diharapkan industri
perbankan dapat ikut serta dalam peningkatan
perekonomian saat ini khususnya di Indonesia.
Pertumbuhan Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang yang semakin baik dari tahun ke
tahun diiringi penambahan kantor baru serta
semakin tingginya tingkat persaingan di industri
perbankan, menuntut Manajemen Bank Sumsel
Babel untuk mengelola Sumber Daya Manusia
secara tepat dengan memperhatikan kompetensi
serta kemampuan pegawai dengan harapan
menjadi Sumber Daya Insani yang berkualitas baik
dengan kinerja yang baik juga.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
342
Dengan kompetensi yang dimiliki,
pendidikan dan pelatihan serta budaya organisasi
yang berlaku dan diterapkan di Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang diharapkan dapat
memberikan dampak positif terhadap peningkatan
kinerja dan kualitas pelayanan prima yang diberikan
kepada masyarakat yang pada akhirnya akan
mengarah pada pencapaian tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan dalam Visi Bank Sumsel Babel
Syariah.
Perubahan teknologi yang sangat cepat,
memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut
telah menggeser fungsi-fungsi Manajemen Sumber
Daya Manusia yang selama ini hanya dianggap
sebagai kegiatan administrasi saja, menjadi suatu
fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lain
di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai
sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki
fungsi perencanaan yang sangat strategis dalam
organisasi.
Oleh karena itu setiap perusahaan akan
berupaya untuk memiliki Sumber Daya Manusia
yang berkualitas dan handal sehingga dapat
diberdayakan seoptimal mungkin. Seorang manajer
harus mampu mengenali, mengelola dan
mengembangkan Sumber Daya Manusia yang
bertalenta sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikinya, serta memberikan
keyakinan bahwa sistem yang ideal untuk
memenuhi tuntutan bisnis maupun perubahan ke
depan adalah mengacu kepada apa yang disebut
Kompetensi
Salah satu bentuk pengembangan Sumber
Daya Manusia melalui kegiatan Pendidikan dan
Pelatihan, yang bertujuan agar setiap pegawai
dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya sesuai dengan tugas mereka
masing-masing. Pelatihan adalah suatu kegiatan
untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang
dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi.
Budaya Organisasi merupakan sistem nilai
yang diyakini oleh semua anggota organisasi yang
tumbuh, dipelajari, diterapkan serta dikembangkan
secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sitem
perekat dan dijadikan acuan perilaku dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan. Budaya organisasi
yang sehat dan kuat menjadi pagar dan aturan yang
harus ditaati oleh semua anggota organisasi yang
bernaung didalamnya tanpa terkecuali, sehingga
diharapkan setiap anggota organisasi bekerja sesuai
tugas dan tanggung jawabnya tanpa melupakan
aturan dan nilai yang berlaku dalam perusahaan.
Salah satu kunci keberhasilan sebagai
manajer adalah mampu mengenali, mengelola dan
mengembangkan orang-orang yang bertalenta.
Untuk dapat menilai kinerja sekarang dan potensi
jangka panjang karyawan seakurat mungkin, perlu
dikembangkan pola pikir baru. Dalam pasar yang
kompetitif, mengembangkan orang-orang
bertalenta menjadi sangat penting mengingat
sulitnya mencari karyawan yang memiliki
kompetensi yang baik dengan ditunjang
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
kriteria perusahaan.
Bertitik tolak dari latar belakang tersebut
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dalam bentuk tesis dengan judul
”Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang”.
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas
maka permasalahan yang muncul sehubungan
Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Masih ada pegawai yang belum memiliki
kompetensi sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan perusahaan.
2. Sumber Daya Manusia belum memiliki
kompetensi untuk melaksanakan tugas dengan
baik sehingga kualitas pekerjaan yang dihasilkan
tidak optimal.
3. Adanya budaya menghindari resiko, sehingga
pegawai tidak tertantang untuk melakukan hal-
hal yang baru.
4. Pendidikan dan pelatihan yang diikuti pegawai
belum optimal mendukung kinerja pegawai.
5. Pegawai sering melakukan kesalahan berulang
pada pekerjaannya.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
343
6. Pemahaman pegawai tentang Bank
Syariah.masih kurang.
7. Disipilin kerja pegawai masih rendah.
8. Tanggung jawab terhadap tugas yang diemban
masih rendah.
9. Reward dan Punishment yang diterapkan kurang
efektif dalam menunjang kinerja pegawai.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan banyaknya identifikasi masalah
yang di hadapi serta mengingat keterbatasan yang
dimiliki penulis dari segi waktu, tenaga dan biaya
maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Agar
penelitian yang dilakukan lebih terarah, terfokus
dan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin
dicapai maka penulis membatas masalah pada
”Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembang” dilihat secara
parsial maupun simultan.
PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah merupakan langkah
penting dalam peneltian ilmiah.
Berdasarkan batasan masalah tersebut diatas,
maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh Kompetensi,
Pelatihan dan Budaya Organisasi secara
bersama-sama terhadap Kinerja Pegawai Bank
Sumsel Babel Cabang Syariah Palembang ?
2. Apakah terdapat pengaruh Kompetensi
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang ?
3. Apakah terdapat pengaruh Pelatihan terhadap
Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang ?
4. Apakah terdapat pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kinerja Pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang ?
HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan dari rumusan masalah, tujuan
penelitian yang telah dijelaskan, hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
1. Diduga ada pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi secara bersama-sama
terhadap Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang.
2. Diduga ada pengaruh Kompetensi terhadap
Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang.
3. Diduga ada pengaruh Pelatihan terhadap
Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel Cabang
Syariah Palembang.
4. Diduga ada pengaruh Budaya Organisasi
terhadap Kinerja pegawai Bank Sumsel Babel
Cabang Syariah Palembang.
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitiandilakukan di Kantor Bank Sumsel
Babel Cabang Syariah Palembangdi Jl. Letkol
Iskandar No. 537-538 Palembang dengan jumlah
responden sebanyak 52 orang. Penelitian ini
dilakukan selama 6 (enam) bulan dari bulan April
2013 sampai dengan bulan September 2013.
B. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dalam penelitian
ini dianalisis dengan menggunakan teknik :
1. Uji Instrumen meliputi :
a) Uji Validitas
b) Uji Reliabilitas
2. Analisis Deskriptif
a) Analisis Statistik Deskriptif
b) Analisis Butir Instrumen
3. Uji Persyaratan Analisis
a) Uji Normalitas
b) Uji Homogenitas
c) Uji Linearitas
d) Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinearitas
2. Uji Autokorelasi
3. Uji Heteroskedastisitas
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
344
4. Analisis Inferensial
a) A. Regresi Linear Berganda
b) A. Koefisien Korelasi
c) A. Koefiesien Determinasi
5. Uji Hipotesis Statistik
Penelitian dilakukan pertama kali dengan uji
coba kepada 22 responden, setelah itu dilanjutkan
dengan penelitian kepada 30 responden lainnya.
HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI
A. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
a. Validitas Variabel Kinerja (Y)
Dari 19 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,863.
b. Validitas Variabel Kompetensi (X1)
Dari 16 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,777.
c. Validitas Variabel Pelatihan (X2)
Dari 18 item pernyataan terdapat 2
pernyataan yang tidak valid dengan nilai r hitung
terbesar 0,860.
d. Validitas Variabel Budaya Organisasi(X3)
Dari 18 item pernyataan semuanya valid
dengan nilai r hitung terbesar 0,767.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan setelah item butir-
butir kuesioner dinyatakan valid. Suatu kuesioner
dikatakan reliabilitas jika jawaban responden
terhadap pernyataan kuesioner tersebut konsisten
dari waktu ke waktu atau jika kuesioner tersebut
dicobakan secara berulang akan menghasilkan data
yang sama. Data dikatakan reliabel apabila
tingkatan nilai Cronbach’s Alpha>0,6. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa semua nilai
Cronbach’s Alpha> 0,6 berarti dapat disimpulkan
bahwa butir-butir instrument variabel Kinerja,
Kompetensi, Pelatihan dan Budaya Organisasi
tersebut reliabel.
Tabel 1. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha Cronbach N of Items Keterangan
Kinerja (Y) 0,943 19 Reliabel
Kompetensi(X1) 0,899 16 Reliabel
Pelatihan (X2) 0,909 16 Reliabel
Budaya Organisasi (X3) 0,893 18 Reliabel
B. Analisis Deskriptif
1. Analisis Statistik Deskriptif
Seluruh data hasil penelitian
dideskripsikan, baik data tentang variabel bebas
yang terdiri dari Kompetensi (X1), Pelatihan (X2)
dan Budaya Organisasi (X3) maupun data variabel
terikat yaitu Kinerja (Y).
Hasil penelitian terhadap 30 responden
dideskripsikansecara terperinci dengan
menggunakan analisis distribusi frekuensi populasi
yang meliputi range, mean, median, standard
deviasi, kuartil, desil dengan dilengkapi grafik dan
diagram seperti tampak di bawah ini :
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
345
Tabel 2.Hasil Analisa Statistik Deskriptif
Statistics
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
N Valid 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0
Mean 69.00 66.13 75.97 79.80
Std. Error of Mean 1.152 1.394 1.379 1.691
Median 68.00 65.50 77.00 79.50
Mode 66a 65 78 70
Std. Deviation 6.308 7.637 7.554 9.260
Variance 39.793 58.326 57.068 85.752
Skewness .305 -.222 -.661 -.030
Std. Error of Skewness .427 .427 .427 .427
Kurtosis -.638 .457 .611 -.478
Std. Error of Kurtosis .833 .833 .833 .833
Range 23 34 33 37
Minimum 57 46 55 58
Maximum 80 80 88 95
Sum 2070 1984 2279 2394
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Sumber : Data diolah oleh Peneliti dengan program SPSS
a. Variabel Kinerja (Y)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Kinerja (Y) lengkap, tidak ada yang cacat,
ditandai tidak adanya data missing.variabel Kinerja
dengan 30 responden memiliki nilai mean 79,80,
median 79,50, mode 70, standar deviasi 9,260,
range 37, nilai minimum 58, nilai maksimum 95 dan
total 2394.Hasil data tersebut menunjukkan bahwa
distribusi frekuensi variabel Kinerja Pegawai
sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
b. Variabel Kompetensi (X1)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Kompetensi (X1) lengkap, tidak ada yang
cacat, ditandai tidak adanya data missing.variabel
Kompetensi dengan 30 responden memiliki nilai
mean 69,00, median 68,00, mode 66, standar
deviasi6,308, range 23, nilai minimum 57, nilai
maksimum 80 dan total 2070. Hasil data tersebut
menunjukkan bahwa distribusi frekuensi variabel
Kompetensi sebaran datanya cenderung
berdistribusi normal.
c. Variabel Pelatihan (X2)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Pelatihan (X2) lengkap, tidak ada yang
cacat, ditandai tidak adanya data missing.variabel
Pelatihan dengan 30 responden memiliki nilai mean
66,13, median 65,50, mode 65, standar deviasi
7,637, range 34, nilai minimum 46, nilai maksimum
80 dan total 1984. Hasil data tersebut menunjukkan
bahwa distribusi frekuensi variabel Pelatihan
sebaran datanya cenderung berdistribusi normal.
d. Variabel Budaya Organisasi (X3)
Berdasarkan tabel diatas, seluruh data
variabel Budaya Organisasi (X3) lengkap, tidak ada
yang cacat, ditandai tidak adanya data missing.
variabel Budaya Organisasi dengan 30 responden
memiliki nilai mean 75,97, median 77,00, mode 78,
standar deviasi 7,554, range 33, nilai minimum 55,
nilai maksimum 88 dan total 2279. Hasil data
tersebut menunjukkan bahwa distribusi frekuensi
variabel Budaya Organisasi sebaran datanya
cenderung berdistribusi normal.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
346
2. Analisis Butir Instrumen
a. Variabel Kinerja (Y)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Kinerjasudah
optimal karena berada pada interval nilai 4,00-5,00
yaitu
kuesionernomor1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,15,16,1
8 dan 19 dengan kategori sangat baik. Sedangkan
pada interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner
nomor 5 dan 14 dengan kategori baik.
b. Variabel Kompetensi (X1)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel
Kompetensisudah optimal karena berada pada
interval nilai 4,00-5,00 yaitu kuesioner nomor
1,2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15 dan 16 dengan
kategori sangat baik. Sedangkan pada interval nilai
3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor 5 dengan
kategori baik.
c. Variabel Pelatihan (X2)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Pelatihan sudah
optimal karena berada pada interval nilai 4,00-5,00
yaitu kuesioner nomor1,3,4,5,6,8,9,10,12 dan 13
dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada
interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor
2,7,11,14,15, dan 16 dengan kategori baik.
d. Variabel Budaya Organisasi(X3)
Berdasarkan statistik diskriptif menunjukkan
bahwa indikator-indikator variabel Budaya
Organisasi sudah optimal karena berada pada
interval nilai 4,00-5,00 yaitu kuesioner nomor
2,3,4,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17 dan 18
dengan kategori sangat baik. Sedangkan pada
interval nilai 3,00-4,00 yaitu pada kuesioner nomor
1 dan 5 dengan kategori baik.
C. Analisis Persyaratan 1. Uji Normalitas
Tabel 3.Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
N 30 30 30 30
Normal Parameters
a,,b
Mean 69.00 66.13 75.97 79.80
Std. Deviation 6.308 7.637 7.554 9.260
Most Extreme Differences
Absolute .133 .103 .106 .126
Positive .133 .103 .056 .126
Negative -.100 -.084 -.106 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .730 .567 .581 .690
Asymp. Sig. (2-tailed) .660 .905 .888 .729
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Dari hasil uji normalitas menggunakan Uji
Kolmogrov Smirnov dari program SPSS versi 17
didapatnilai Asymp. Sig. (2-tailed) variabel Kinerja
Pegawai (Y) sebesar 0,729, variabel Kompetensi
(X1) sebesar 0.660, variabel Pelatihan (X2) sebesar
0,905 dan variabel Budaya Organisasi (X3)
sebesar 0,888. Nilai Asymp. Sig keempat variabel
menunjukkan angka yang lebih besar dari α=0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
Kinerja Pegawai, Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi berdistribusi normal. Dengan
demikian pengujian hipotesis yang menggunakan
analisis korelasi dan regresi dapat dilakukan.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
347
2. Uji Homogenitas
Tabel 4.Hasil Uji Homogenitas
Test Statistics
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi Kinerja Pegawai
Chi-Square 4.000a 7.333
b 4.667
b 9.667
a
Df 16 19 19 16
Asymp. Sig. .999 .992 1.000 .883
a. 17 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,8.
b. 20 cells (100,0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 1,5.
Sumber: Pengolahan data SPSS
Dari hasil pengujian menggunakan Uji Chi-
Squaredengan signifikansi 5% diatas menunjukan
bahwa nilai Asymtotik Significance untuk variabel
Kinerja Pegawai (Y) sebesar 0,883, variabel
Kompetensi (X1) didapat nilai sebesar 0,999,
variabel Pelatihan (X2) didapat nilai sebesar 0,992
dan variabel Budaya Organisasi (X3) didapat nilai
sebesar 1,000. Nilai Sig keempat variabel tersebut
menunjukkan angka yang lebih besar dari α=0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa data variabel
Kinerja Pegawai, Kompetensi, Pelatihan dan
Budaya Organisasi adalah data homogen. Dengan
demikian pengujian hipotesis dengan
menggunakan analisis korelasi dapat dilakukan.
3. Uji Linearitas a. Uji Linearitas Variabel Kompetensi (X1) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 5. Uji Linearitas Variabel Kompetensi (X1)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Kompetensi
Between Groups
(Combined) 2230.633 16 139.415 7.075 .000
Linearity 2044.451 1 2044.451 103.752 .000
Deviation from Linearity
186.183 15 12.412 .630 .805
Within Groups 256.167 13 19.705
Total 2486.800 29
Sumber : Pengolahan data SPSS
Uji linearitas variabel bebas terhadap variabel
terikat dilakukan menggunakan One-Way Anova
program SPSS dengan taraf signifikan 5% (α=0,05).
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Kompetensi (X1) dengan Kinerja Pegawai
(Y) diperoleh nilai Signifikansi Linearity sebesar
0,805 yang berarti nilainya lebih besar dari 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
Kompetensi (X1) dengan variabel Kinerja Pegawai
mempunyai hubungan yang linear.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
348
b. Uji Linearitas Variabel Pelatihan (X2) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 6. Uji Linearitas Variabel Pelatihan (X2)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja
Pegawai *
Pelatihan
Between
Groups
(Combined) 2362.300 19 124.332 9.986 .000
Linearity 2025.142 1 2025.142 162.662 .000
Deviation
from Linearity
337.158 18 18.731 1.504 .258
Within Groups 124.500 10 12.450
Total 2486.800 29
Sumber : Pengolahan data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Pelatihan (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y)
diperoleh nilai Signifikansi Linearity sebesar 0,258
yang berarti nilainya lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa antara variabel
Pelatihan (X2) dengan Kinerja Pegawai mempunyai
hubungan yang linear,
c. Uji Linearitas Variabel Budaya Organisasi (X3) Dengan Kinerja (Y)
Tabel 7. Uji Linearitas Variabel Budaya Organisasi (X3)Dengan Kinerja Pegawai (Y)
ANOVA Table
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kinerja Pegawai * Budaya Organisasi
Between Groups (Combined) 2146.133 19 112.954 3.316 .028
Linearity 1445.703 1 1445.703 42.437 .000
Deviation from Linearity
700.430 18 38.913 1.142 .429
Within Groups 340.667 10 34.067
Total 2486.800 29
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas untuk
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan Kinerja
Pegawai (Y) diperoleh nilai Signifikansi Linearity
sebesar 0,429 yang berarti nilainya lebih besar dari
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara
variabel Budaya Organisasi (X3) dengan Kinerja
Pegawai mempunyai hubungan yang linear.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
349
4.Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinearitas
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel-Variabel Bebas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Kompetensi .252 3.961
Pelatihan .276 3.618
Budaya Organisasi .545 1.836
a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Uji asumsi multikolinearitas ini dilakukan
dengan cara menghitung nilai Variance Inflating
Faktor (VIF), apabila VIF lebih kecil dari 5 maka
berarti tidak terjadi multikolinearitas antar
variabel independen tersebut (Santoso:2009).
Dari hasil program SPSS tersebut di atas,
diketahui bahwa nilai VIF masing-masing variabel
bebaslebih kecil daripada 5, yaitu pada nilai VIF
variabel Kompetensi sebesar 3,961, nilai VIF
variabel Pelatihan sebesar 3,618 dan nilai VIF
variabel Budaya Organiasi 1,836. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa diantara variabel
independen tersebut tidak terjadi
multikolinearitas.
b. Uji Autokorelasi
Tabel 9. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .958a .917 .908 2.810 1.773
a. Predictors: (Constant), Budaya Organisasi, Pelatihan, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai
Sumber: Pengolahan Data SPSS
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah
dalam suatu model regresi linier ada korelasi
antara kesalahan penganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t–1
(sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka dinamakan
ada problem autokorelasi.Model regresi yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji =
5% dengan tingkat kepercayaan terletak antara -2
sampai +2 maka tidak ada autokorelasi
(Santoso:2009). Dengan kata lain apabila nilai
Durbin Watson (DW) statistik makin mendekati 2
maka tidak terdapat adanya gejala autokorelasi.
Dari hasil program SPSS tersebut di atas,
diketahui bahwa nilai durbin-watson sebesar
1,773. Nilai tersebut dapat dinyatakan mendekati
2. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi.
Strategi Volume 3, No. 5, Oktober 2013 ISSN : 2089-6948
350
c. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Correlations
Kompetensi Pelatihan Budaya Organisasi absx1 absx2 absx3
Spearman's rho
Kompetensi Correlation Coefficient 1.000 .859**
.669**
-.122 -.181 -.037
Sig. (2-tailed) . .000 .000 .521 .337 .845
N 30 30 30 30 30 30
Pelatihan Correlation Coefficient .859**
1.000 .601**
-.181 -.274 -.026
Sig. (2-tailed) .000 . .000 .337 .142 .890
N 30 30 30 30 30 30
Budaya Organisasi Correlation Coefficient .669** .601** 1.000 -.037 -.026 -.106