PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan) Oleh : DEVA APRIANTI 206082003977 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
171
Embed
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN
PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)
Oleh :
DEVA APRIANTI
206082003977
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN
PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN
ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
DEVA APRIANTI
NIM: 206082003977
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Prof.Dr.Ahmad Rodoni, MM Rahmawati,SE.,MM
NIP. 196902032001121003 NIP. 197708142006042003
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010
Hari ini Kamis Tanggal 18 Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Skripsi atas nama Deva Aprianti NIM : 206082003977 dengan judul skripsi ”
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN
PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI”. Memperhatikan kemampuan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 18 Maret 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Ketua Sekretaris
Prof.Dr. Ahmad Rodoni, MM Rahmawati,SE.,MM
NIP. 196902032001121003 NIP. 197708142006042003
Penguji Ahli I Penguji Ahli II
Dr. Yahya Hamja, MM Rini, SE, AK, M.SI
NIP. 194906021978031001 NIP. 197603152005012002
Hari ini Rabu Tanggal 10 Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas Nama Deva Aprianti NIM : 206082003977 dengan judul skripsi
”PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN KEAHLIAN
PROFESIONAL TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA
AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI”. Memperhatikan kemampuan
mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
1. Tahun 1992-1993 TK Asyiah Rempoa Jakarta Selatan
2. Tahun 1993-1999 SDN 2 Ciputat Ciputat
3. Tahun 1999-2002 SLTP Negeri 4 Ciputat Ciputat
4. Tahun 2002-2005 MAN 4 Jakarta Jakarta Selatan
5. Tahun 2006-2010 FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Selatan
B. Data Pengalaman Organisasi/Training
1. Tahun 2006 : Sekertaris BEM UIN Syarif Hidayatullah Fakultas
FEB
2. Tahun 2008 s.d 2009 : Staff di ADI (Asosiasi Dosen Indonesia)
C. Data Pengalaman Kerja
Tahun 2005 – 2010 : Guru TK, TPA ADZKIYA
Tahun 2009 : KKS di koperasi MP (Madrasah Pembangunan)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel Kompetensi, Independensi, dan Keahlian Profesional terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai variabel moderasi. Data yang diperoleh berupa data primer dari Kantor Akuntan Publik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel Kompetensi, Independensi, Keahlian Profesional, dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, sedangkan secara parsial variabel Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Independensi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, variabel Keahlian Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, interaksi variabel Kompetensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, interaksi variabel Independensi dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit, dan interaksi variabel Keahlian Profesional dan Etika Auditor berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit. Kata kunci : Kompetensi, Independensi, Keahlian Profesional, Etika Auditor, dan Kualitas Audit.
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of variable competence, independence,
and Expertise on the Quality of Professional Ethics Audit by the Auditor as a moderating variable. Data in the form of primary data from Public Accounting Firm (KAP) in South Jakarta area. The statistical method used is multiple linear regression analysis. The results show that together (simultaneously) variable Competence, Independence, Professional Skills, and Ethics Auditors significant effect on audit quality, while Competency partially significant effect on audit quality, the variables significantly influence the independence of the Audit Quality, Professional Expertise variables significant impact on audit quality, the interaction variables Auditor Competency and Ethics significant effect on audit quality, the interaction variables Auditor Independence and Ethics significant effect on audit quality, and interaction variables and the Ethics of Professional Expertise Auditors significant effect on audit quality. Key words: Competence, Independence, Professional Skills, Ethics Auditors, and Audit Quality.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada sehingga
saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan apa yang saya harapkan. skripsi
ini disusun sebagai suatu syarat untuk mencapai tahap kelulusan dalam proses
perkuliahan, mudah-mudahan menjadi karya yang spektakuler.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan dalam
rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dalam penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada :
1. Mama dan Papa, yang telah membesarkan saya dan mendoakan serta
memberikan dukungan yang sangat besar terhadap saya, sehingga
tersusunnya skripsi yang menjadi persyaratan mencapai suatu kelulusan.
2. Bang Eris, de Winda, jagoan Q raihan, Bunda ina, yang telah memberi
dukungan serta doanya yang sangat bermanfaat, sehingga skripsi and kompre
yang telah dilakukan dapat dilewati dengan lancar terkendali
3. Pacar sekaligus Calon Suamiku Firmansyah, SE tercinte, yang udah
menemaniku dalam suka, duka dalam merintis dikehidupan yang semu ini,
dan terus memberikan semangat, bantuan, dan kesetiaan dalam
menyelesaikan skripsi saya.
4. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Jakarta.
5. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Suhendra, S.Ag.,MM., selaku Ketua Program Ekstensi Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis..
7. Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan masukan, semangat, dan bimbingan dengan kesabaran dan
ketabahannya.
8. Rahmawati,SE.,MM., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan penuh
keikhlasan.
9. Seluruh dosen yang berada di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis khususnya
jurusan Akuntansi yang memiliki peran yang sangat besar bagi saya dalam
proses perkuliahan.
10. Mbak ani dan Mpo yang udah melayani saya dan teman-teman dalam proses
pendaftaran, mulai dari ujian KOMPRE dan SKRIPSI.
11. Seluruh staf akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja
dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah
SWT.
12. Kawan-kawanku di Akuntansi A dan Akuntansi B yang telah membantu
saya, dan memberikan semangat sehingga tersusunnya skripsi. Terus
berjuang sampai tetes darah penghabisan..!
13. Kawan-kawanku di Akuntansi Audit, yang udah menjadi pendorong/motivasi
standar teknis, (6) kemampuan profesional, dan (7) perilaku etika.
Semakin meluasnya kebutuhan jasa professional akuntan publik
sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik
untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang
dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Untuk dapat meningkatkan
sikap profesionalisme dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan,
hendaknya para akuntan publik memiliki pengetahuan audit yang memadai
serta dilengkapi dengan pemahaman mengenai kode etik profesi.
Etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan
berperilaku terhadap sesamanya (Kell et al., 2002) dalam Alim, dkk (2007).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) etika berarti nilai mengenai
benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. Maryani dan
Ludigdo (2001) dalam Alim, dkk (2007) mendefinisikan etika sebagai
seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur manusia, baik
yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh
sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau profesi. Penelitian
yang dilakukan Maryani dan Ludigno (2001) dalam Herawaty dan Susanto
(2008) bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dianggap
mempengaruhi sikap dan perilaku etis akuntan serta faktor yang dianggap
paling domonan pengaruhnya terhadap sikap dan perilaku tidak etis akuntan.
Hasil yang diperoleh dari kuesioner tertutup menunjukkan bahwa terdaat
sepuluh faktor yang dianggap oleh sebagian besar akuntan mempengaruhi
sikap dan perilaku mereka. Sepuluh faktor tersebut adalah religiusitas,
pendidikan, organisasional, emotional quotient, lingkungan keluarga,
pengalaman hidup, imbalan yang diterima, hukum, dan posisi atau
kedudukan.
5. Kualitas Audit
De Angelo (1981) dalam Kusharyanti (2003:25) mendefinisikan
kualitas audit sebagai kemungkinan (joint probability) dimana seorang auditor
akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem
akuntansi kliennya. Kemungkinan dimana auditor akan menemukan salah saji
tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara
tindakan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor.
Kualitas audit ini sangat penting karena kualitas audit yang tinggi akan
menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar
pengambilan keputusan.
Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya
harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora (2002:47) dalam
Elfarina (2007) ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu :
1. Tanggung jawab profesi.
Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional
dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik.
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan
menunjukkan komitmen atas profesionalisme.
3. Integritas.
Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan
intregitas setinggi mungkin.
4. Objektivitas.
Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan
kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hati-hati,
kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional.
6. Kerahasiaan.
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh
selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau
mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan.
7. Perilaku Profesional.
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8. Standar Teknis.
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan standar
teknis dan standar profesional yang relevan.
B. Penelitian Sebelumnya
No. Penelitian Judul Variabel Method Penemuan
1 Ubaidillah dan Agung Arafah
Faktor – faktor yang mempengaruhi independensi dalam melakukan pemeriksaan pada kantor akuntan publik di Palembang
1. Variabel Bebas - lamanya
penugasan auditor dalam melakukan pemeriksaan (audit)
- Audit Fee - Keahlian Auditor - Hubungan
keluarga dan pribadi auditor dan penerimaan barang / jasa dari klien
- Obyek Penelitian : penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di KAP yang berlokasi di Palembang
- Periode Penelitian : tidak disebutkan dalam penelitian ini
- Populasi Penelitian : 5 KAP yang berlokasi dipalembang.
- Metode : Analisis Regresi Sederhana Dan Analisis Regresi Berganda.
Faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap independensi adalah penerimaan barang atau jasa dari klien, faktor yang tidak berpengaruh atas independensi pada KAP adalah audit fee, lamanya penugasan audit, audit fee, keahlian auditor, hubungan keluarga dan pribadi auditor dan penerimaan barang / jasa dari klien secara bersama – sama berpengaruh atau mempengaruhi independensi pada
KAP Palembang.
2 Arleen Herawaty dan yulius Kurnia Susanto
Profesionalisme, Pengetahuan Akuntan Publik Dalam Mendeteksi kekeliruan, Etika Profesi dan Pertimbangan tingkat Materialitas
1. Variabel Bebas - Profesionalisme - Pengetahuan
akuntan public dalam mendeteksi kekeliruan
- Etika Profesi 2. Variabel Tak Bebas -Pertimbangan
tingkat materialitas
- Obyek Penelitian : Kantor akuntan publik(KAP) yang terdaftar pada ddirektori Institut akuntan Publik Indonesia 2008 di wilayah Jakarta dengan akuntan public yang bekerja di KAP dijadikan sebagai responden
- Periode Penelitian : Thn 2008
- Populasi Penelitian : Kantor
Akuntan Publik - Metode : Regresi
Berganda
Hasil temuan ini mengindikasikan bahwa profesionalisme, pengetahuan auditor dalam mendeteksi kekeliruan dan etika profesi berpengaruh secara positif terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses audit laporan keuangan.
3 Ni Putu Eka Desyanti dan Ni Made Dwi Rattnadi
Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, dan pengalaman Kerja Pengawas intern Terhadap efektivitas penerapan Struktur pengendalian intern pada bank perkreditan rakyat di kabupaten bandung.
1. Variabel Bebas - Independensi - Keahlian
Profesional - Pengalaman
kerja - Pengawas intern
2. Variabel Tak
Bebas - Stuktur
Pengendalian Intern
- Obyek Penelitian : Bank perkreditan rakyat di kabupaten bandung
- Periode Penelitian : Thn 2006
- Populasi Penelitian : bank Perkreditan rakyat
- Metode :Regresi Berganda
independensi, keahlian professional, dan pengalaman kerja pengawas intern, baik secara simultan maupun parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penerapan atruktur pengendalian intern pada bank perkreditan rakyat di kabupaten Bandung
4 M. Nizarul Alim dan Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti
Pengaruh Kopetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai
1. Variabel Bebas - Kompetensi - Independensi - Etika auditor
2. Variabel Tak Bebas - Kualitas audit
- Obyek Penelitian : Di KAP Jawa Timur
- Periode Penelitian : Thn 2006
- Populasi Penelitian : 5 KAP Jawa Timur
- Metode Regresi
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. penelitian ini juga
variabel moderasi
berganda
menemukan bukti empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
5 Yulius jogi christiawan
Kompetensi dan independensi akuntan publik : Refleksi hasil penelitian Empiris
1. Variabel bebas - kompetensi - Independensi 2. Variabel Tak bebas - kualitas audit
- Obyek Penelitian : Akuntan Publik - Periode penelitian : Thn 2000- 2002 - Populasi Penelitian : Akuntan publik
Bahwa penggunaan banyaknya tahun pengalaman untuk akuntan pemeriksa sebagai satu-satunya ukuran keahlian adalah kurang tepat dan untuk melihat pengaruh pengalaman dan pelatihan terhadap struktur pengetahuan auditor tentang kekeliruan.
6 Susiana dan Arleen Herawaty
Analisis pengaruh independensi, mekanisme corporate governance, dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan
1. Variabel bebas - Independensi - Mekanisme
Corporate Governance
- Kualitas audit 2. Variabel tak bebas - Laporan
keuangan
- Objek penelitian : Di KAP
- Periode Penelitian : Thn 2000-2003
- populasi Penelitian : 5 KAP
- Analis regresi berganda
independensi yang diukur dengan fee
audit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan, independensi yang diukur dengan fee
audit memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan, mekanisme corporate
governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan, persentase saham yang dimiliki oleh institusi, serta persentase saham
yang dimiliki oleh manajemen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan, mekanisme corporate
governance yang diukur dengan keberadaan komite audit dalam perusahaan, keberadaan komisaris independen dalam perusahaan, persentase saham yang dimiliki oleh institusi, serta persentase saham yang dimiliki oleh manajemen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan, dan kualitas audit yang diukur dengan ukuran KAP tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tujuan penelitian diatas mengenai Pengaruh Kompetensi,
Independensi, dan Keahlian Profesional Terhadap Kualitas audit dengan Etika
Auditor Sebagai Variabel Moderasi, maka dibuat kerangka pemikiran penelitian
sebagai berikut :
Gambar 1.1 Struktural Hubungan variabel X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu penelitian,
yaitu:
H1: terdapat pengaruh signifikan dari variabel kompetensi, independensi, keahlian profesional, dan etika auditor terhadap kualitas audit.
H2: terdapat pengaruh signifikan dari variabel kompetensi terhadap kualitas audit.
H3: terdapat pengaruh signifikan dari variabel independensi terhadap kualitas audit.
H4: terdapat pengaruh signifikan dari variabel keahlian profesional terhadap kualitas audit.
H3: terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel kompetensi dan etika auditor terhadap kualitas audit.
H5: terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel independensi dan etika auditor terhadap kualitas audit.
H7: terdapat pengaruh signifikan dari interaksi variabel keahlian profesional dan etika auditor terhadap kualitas audit.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Pablik (KAP) yang terdaftar
pada Direktori Institusi Akuntan Publik Indonesia (IAPI) 2008 di Wilayah
Jakarta. Jenis penelitian ini menjelaskan fenomena dalam bentuk pengaruh
antara Kompetensi, Independensi dan Keahlian Profesional terhadap Kualitas
Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi pada Kantor Akuntan
Pablik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan.
G. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah Auditor Eksternal pada Kantor
Akuntan Pablik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan.
2. Teknik Sampling
Penelitian ini dibatasi pada populasi Auditor pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan jumlah sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 70 responden. Metode pengambilan
sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah non random sampling,
artinya peneliti tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota
populasi untuk dijadikan anggota sampel. Teknik yang digunakan dalam
penentuan sampel adalah Purposive Sampling atau Judgment Sampling,
yakni teknik yang dilakukan berdasarkan kriteria yang disesuaikan dengan
tujuan penelitian atau pertimbangan dari peneliti. Dengan kata lain, asal saja
calon responden tersebut sesuai dengan karakteristik populasi yang
diinginkan, siapapun responden yang bersangkutan, dimana dan kapan saja
ditemui dijadikan sebagai elemen-elemen sampel penelitian (Hamid, 2005).
H. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer (Primery Data)
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara), berupa persepsi
(opini, sikap, pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil observasi
suatu kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Adapun data primer yang
penulis gunakan yaitu :
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar
pertanyaan langsung kepada responden, yaitu Auditor yang bekerja pada
Kantor Akuntan Pablik (KAP). Skala yang digunakan adalah skala likert
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian
atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang
berisi pernyataan data dan keterangan pribadi responden, bagian B berisi
pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel
Kompetensi, Independensi, Keahlian Profesional, Etika Auditor, dan
Kualitas Audit.
Kategori dari penilaian skala likert ;
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu – Ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of
score) dengan menggunakan skala tingkat 1 – 5.
b. Observasi
Penelitian ini dilakukan dengan observasi pada Kantor Akuntan Pablik
(KAP) berupa pengamatan langsung dan pengambilan data objek
penelitian.
2. Data Sekunder (Secondary Data)
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Adapun data
sekunder yang penulis pakai yaitu:
a. Riset kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca
buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet.
b. Teknik dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengutip langsung data yang diperoleh dari lembaga (instansi) terkait,
yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan secara umum adalah metode kuantitatif.
Analisa kuantitatif adalah analisis yang mengguanakan alat analisis yang bersifat
kuantitatif atau menggunakan model – model seperti matematika.
Untuk menjaga validitas dan reabilitas butir – butir pertanyaan yang ada
pada kuisioner dilakukan uji validitas dan reabilitas terhadap Kualitas Audit.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2005:45).
Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap butir dalam telah ditunjukkan skor totalnya yang merupakan skor tiap
butir. Dengan nilai 0.01 jika kurang dari 0.01 maka pertanyaan dinyatakan
tidak valid.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil SPSS pada
table dengan judul Item – Total Statistic. Menilai kevalidan masing-masing
butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-total correlation
masing-masing butir pertanyaan.
Uji reliabilitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun
dalam bentuk kuisioner. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel, bila
terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Reabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran) reabilitas berbeda dengan validitas, karena yang pertama
memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedang yang kedua lebih
memperhatikan masalah ketepatan (Sekaran, 2000 : 205).
2. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
hubungan antara 3 ( tiga ) varibel, yaitu variabel bebas, variabel moderasi dan
variabel terikat.
Dalam hal ini yang akan dicari adalah hubungan antara Kompetensi,
Independensi, dan Keahlian Profesional sebagai variabel bebas, Etika Auditor
sebagai variabel moderasi dan Kualitas Audit sebagai variabel terikat.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan
antara ketiga variabel (independent, moderasi dan dependent). Dengan
demikian dapat dicari nilai koefisien korelasi dengan rumus:
))()(()(
)()(
2222∑∑∑
∑ ∑ ∑−−
−
=
yynxxn
yxxynr
Keterangan : n = Jumlah responden
x = Kompetensi, independensi, keahlian professional, dan
etika auditor
y = kualitas audit
r = Koefisien korelasi
Bila r = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara ketiga variabel sangat
lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.
Bila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan positif dan
hubungannya sangat kuat.
Bila r = -1, atau mendekati -1, maka korelasinya dikatakan negatif dan
hubungannya sangat kuat.
Tanda plus (+) dan (-) pada koefisien korelasi memiliki arti yang khas.
Bila r = posistif, maka korelasi antara ke 3 variabel bersifat searah,
dengan kata lain kenaikan atau penurunan nilai-nilai (x) terjadi bersama-sama
dengan kenaikan atau penurunan nilai (y).
Bila r = negatif, maka kenaikan nilai-nilai (x) terjadi bersama-sama
dengan penurunan nilai-nilai (y) atau sebaliknya. (Dajan, 1996).
Tabel 4.1
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199 Sangat rendah
0.20 – 0.399 Rendah
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.000 Sangat kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2003:183
Dalam mempermudah melihat tanggapan konsumen maka besarnya
frekuensi tanggapan pelanggan untuk tiap alternative tanggapan dapat
disajikan kedalam bentuk persentase dengan rumus koefisien penentu:
Kp = r2 x 100%
Dalam menguji signifikasi hubungan yang ditemukan itu berlaku
untuk semua responden maka perlu di uji dengan tingkat signifikansi sebesar
5 % dengan rumus uji signifikasi product moment. (Sugiono, 2003:184).
Rumus : r √ n - 2 t = ———— √ 1 – r2
Dimana dengan ketentuan :
bila t hitung lebih kecil dari t table (t hitung < t table), maka Ho ditolak.
bila t hitung lebih besar dari t table (t hitung > t table), maka Ho diterima.
3. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolineritas
Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Jika variabel independen berkorelasi maka variabel-variabel
ini tidak ortogonal (Ghozali,2005). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukan adanya multikoloniaritas adalah nilai Tolerance <
0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokodastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskesdasitas atau tidak terjadi heterokesdasitas (ghazali,2005).
Dalam analisis memiliki dasar yaitu :
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah
terjadi heteroskedasitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas ada beberapa cara
yaitu:
1) Melihat grafik plot antara nilai predeksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SPRESID). Deteksi ada tidaknya
heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu, pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual
(Y predeksi – Y sesungguhnya) (Ghozali, 2001:69).
2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang
membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka, mengidikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-ttik menyebar diatas dan
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2005).
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Dalam uji normalitas terdapat dua cara untuk medeteksi apakah
residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan
uji statistik (Ghozali,2005).
1) Analisa Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
2) Uji Statistik
Selain dengan analisis grafik maka perlu dianjurkan dengan uji
statistik, agar mencapai keakuratan yang lebih baik lagi. Uji statistik
sederhana dapat dilakukan dengan melihat nilai kurtosis dan
skewness dari residual.
Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
histogram dari residualnya. Adapun dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui
keeratan hubungan yang ada diantara kedua variabel. metode regresi linear
ini juga dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala
(time series).
Berdasarkan hubungan antara variabel kompetensi (X1), independensi
Ikatan Akuntan Publik Indonesia. 2008. Directory 2008 Kantor Akuntan Publik dan
Akuntan Publik. Jakarta Kartika Widhi, Frianty . 2006. Pengaruh faktor-faktor keahlian dan independensi
auditor terhadap kualitas audit (Studi Empiris:KAP di Jakarta). Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro.(Tidak dipublikasikan).
Kell, W.G., R.N. Johnson dan W.C. Baynton.2002. Modern Auditing, Edisi Ketujuh.
Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan
topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen
(Desember). Hal.25-60. Lasmahadi,A.2002. Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi. www.e-
Psikologi .com Lekatompessy, J.E.2003. Hubungan Profesionalisme dengan konsekuensinya:
Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Keinginan
Berpindah (Studi Empiris di Lingkungan Akuntan Publik). Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol.5, No.1, April, hlm. 69 – 84.
Maryani, T. dan U. Ludigdo. 2001. Survei Atas Faktor – faktor yang Mempengaruhi
Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. TeMA. Volume 11 Nomor 1. Maret. P. 49 – 62.
Majalah Auditor Edisi 35/VII/ April – Mei 2008. “Sarbanes Oxley No Way”. Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat
audit: Sebuah kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.1 (Januari).
Narbuko, Kholid, dan Achmadi, Abu. 2008. Metodologi Penelitian : memberikan
bekal teoretis pada mahasiswa tentang metodologi penelitian serta
diharapkan dapat melaksanakan penelitian dengan langkah-langkah yang
benar. Jakarta : Bumi Angkasa. Ni Putu Eka Desyanti dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2006. Pengaruh Independensi,
Keahlian Profesional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap
Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern pada Bank
Perkreditan Rakyat di Kabupaten Badung. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Payamta. 2002. Sikap Akuntan dan Pengguna Jasa Akuntan Publik Terhadap
Advertensi Jasa Akuntan Publik. SNA 5 Semarang. P. 544 – 559.
Purnomo, Adi, 2007. Persepsi auditor tentang pengaruh faktor-faktor keahlian dan
independensi terhadap kualitas audit. Tersedia: http://[email protected].
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Saifuddin. 2004. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Opini Audit
Going Concern ( Studi Kuasieksperimen pada Auditor dan Mahasiswa ).
Semarang. Tesis Undip.(Tidak dipublikasikan). Sekaran, U, 200. “Research Methods For Business: A Skill Building Approach”,
3nd Ed, John Willey & Sons, Inc, New York.. Simamora, Henry.2002. Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Sri Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi
Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005. Hal 85-97
Supriyono, R.A. 1988. Pemeriksaan Akuntansi (Auditing) : Faktor-faktor Yang
Sugiyono, 1994. “Statistik Untuk Penelitian”, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sugiono, 2003. “Metode penelitian Bisnis”, CV, Alfabeta, Bandung. Santoso, Singgih, 2002. “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Jakarta: Elek
Media Komputindo. Yarmin, Wiwik. 2008. Analisis Pengaruh Perbedaan Kompetensi dan Independensi
Auditor dalam Melakukan Audit Lingkungan Sebagai Sarana untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Publik. FEIS, Jakarta. Ubaidillah, dan Agung Arafah. 2009. Faktor – faktor yang mempengaruhi
independensi dalam melakukan pemeriksaan pada kantor akuntansi public
di Palembang. Jurnal Fakultas Universitas Sriwijaya Vol. 3 No.1 (januari).
LAMPIRAN
Lampiran 1
KUESIONER PENELITI
Deskripsi Responden
Istilah dengan singkat dan jelas berdasarkan diri Bapak/Ibu/Saudara dengan
memberikan tanda checklist ( � ) pada jawaban yang telah disediakan.
1. Umur
2. Jenis Kelamin
Laki – laki Perempuan
3. Jabatan dalam KAP
Manager Supervisor/Auditor Senior Auditor Junior
4. Pendidikan terakhir
D III S1 S2 S3
5. Lama bekerja sebagai auditor : …. Tahun …. Bulan
6. Jumlah pelatihan yang telah di ikuti
Selama dua tahun terakhir : …. Kali
7. Jumlah penugasan/klien yang diaudit
Rata – rata setiap tahun : .... Klien
Pernyataan berikut ini mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi Kualitas Hasil
Kerja Auditor dalam proses penugasan audit.
Nyatakan pendapat anda dengan memberi tanda ( � ) pada salah satu jawaban dari
lima alternatif yang paling sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan :
STS = Sangat Tidak Setuju
TS = Tidak Setuju
N = Netral
S = Setuju
SS = Sangat Setuju
1. Pernyataan mengenai Kompetensi Auditor
No Pernyataan STS TS N S SS
A. Pengetahuan
1 Auditor harus mengetahui
tentang fakta – fakta apa saja
yang akan di audit
2 Seorang auditor wajib
mengetahui prosedur – prosedur
standar yang akan di audit
3 Untuk melakukan audit yang
baik, auditor membutuhkan
pengetahuan yang di peroleh
dari tingkat pendidikan formal.
4. Selain pendidikan formal, untuk
melakukan audit yang baik,
auditor juga membutuhkan
pengetahuan yang diperoleh dari
kursus dan pelatihan khususnya
di bidang audit.
5. Semakin banyak jumlah klien
yang auditor audit menjadikan
audit yang auditor lakukan
semakin lebih baik.
6. Seorang auditor disebut
berpengalaman apabila memiliki
masa kerja lebih dari 4 tahun
7. Pengalaman penugasan audit
mempengaruhi ketepatan dalam
menganalisis suatu kasus
8. Level jabatan dan tanggung
jawab sangat mempengaruhi
pengalaman auditor dalam
mengaudit
B. Psikologi
1. Seorang auditor tidak harus
dapat bekerja sama dalam
sebuah tim
2. Seorang auditor harus kreatif
dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada
3. Auditor yang kompeten akan
dengan mudah berdaptasi
dengan perubahan lingkungan
bisnis kliennya
4. Seorang auditor harus
mempunyai kemampuan untuk
mendeteksi kecurangan dalam
laporan keuangan.
2. Pernyataan mengenai Independensi
No Pernyataan STS TS N S SS
A. Lama hubungan dengan klien
1. Auditor sebaiknya memiliki hubungan
dengan klien yang sama paling lama 3
tahun
B. Tekanan dari klien
1. Jika audit yang auditor lakukan buruk,
maka auditor dapat menerima sanksi
dari klien
2. Jika audit fee dari satu klien merupakan
sebagian besar dari total pendapatan
suatu kantor akuntan maka hal ini dapat
merusak independensi akuntan public.
3. Fasilitas yang auditor terima dari klien
menjadikan auditor sungkan terhadap
klien sehingga kurang bebas dalam
melakukan audit.
C. Telaah dari rekan audotor
1. Auditor tidak membutuhkan telaah dari
rekan auditor lain untuk menilai
prosedur auditnya karena kurang dirasa
manfaatnya.
2. Auditor bersikap jujur untuk
menghindari penilaian kurang dari rekan
seprofesi (sesama auditor) dalam tim.
D. Jasa non audit
1. Selain memberikan jasa audit, suatu
kantor akuntan dapat pula memberikan
jasa – jasa lainnya kepada klien yang
sama
2. Pemberian jasa lain selain jasa audit
dapat meningkatkan informasi yang
disajikan dalam laporan pemeriksaan
akuntan publik.
3. Pernyataan mengenai Keahlian Profesional
No Pernyataan STS TS N S SS
A. Aspek Struktural
1. Keahlian yang dilaksanakan seorang
auditor harus sesuai dengan bidang yang
ditugasinya.
2. Auditor melakukan profesi atau tugas
sesuai dengan standar baku dibidang
profesinya.
3. Auditor harus mematuhi etika yang
telah ditetapkan.
4. Profesional seorang akuntan publik
terbentuk dari tempat pelatihan
5. Asosiasi profesional harus dimiliki
seorang akuntan publik
6. Seorang akuntan yang profesional harus
memiliki kode etik
B. Aspek Sikap
1. Auditor mencerminkan profesi yang
berdedikasi sesuai dengan pengetahuan
dan kecakapan yang dimilikinya.
2. Auditor mempunyai pandangan tentang
pentingnya kewajiban social.
3. Professional mampu membuat
keputusan sendiri tanpa tekanan dari
pihak lain.
4. Seorang profesional harus yakin
terhadap profesi yang dijalankan.
5. Auditor harus memiliki hubungan
sesamaprofesi dengan menggunakan
ikatan profesi sebagai acuannya.
4. Pernyataan mengenai Etika Auditor
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Imbalan yang auditor terima dapat
mempengaruhi perilaku auditor agar
memiliki kinerja yang optimal.
2. Organisasi di tempat auditor bekerja
sangat berarti bagi seorang auditor.
3. Lingkungan keluarga auditor sangat
mempengaruhi perilaku auditor.
4. Auditor merasa terikat secara emosional
dengan organisasi di tempat bekerja.
5. Pernyataan mengenai Kualitas Audit
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Besarnya kompetensi yang auditor
terima akan mempengaruhi auditor
dalam melaporkan kesalahan klien.
2. Pemahaman terhadap sistem informasi
akuntansi klien dapat menjadikan
pelaporan audit menjadi lebih baik.
3. Auditor mempunyai komitmen yang
kuat untuk menyelesaikan audit dalam
waktu yang tepat
4. Seorang auditor harus berpedoman pada
prinsip auditing dan prinsip akuntan
dalam melakukan pekerjaan lapangan
5. Auditor tidak mudah percaya terhadap
pernyataan klien selama melakukan
audit
6. Auditor selalu berusaha berhati – hati
dalam pengambilan keputusan selama
melakukan audit.
7. Seorang akuntan publik harus memiliki
konsistensi dalam profesinya
8. Seorang auditor harus menjauhi
tindakan yang dapat mendiskreditkan
profesi akuntan publik
9. Auditor menjadikan SPAP sebagai
pedoman dalam melaksanakan
pekerjaan laporan
10. Seorang akuntan publik harus mematuhi
SOP yang ada
LAMPIRAN 2
DISTRIBUSI FREKUENSI KOMPETENSI K1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1
ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3
setuju 43 61.4 61.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3
ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3
setuju 15 21.4 21.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4
ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9
setuju 12 17.1 17.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9
tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7
ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7
setuju 14 20.0 20.0 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
ragu-ragu 20 28.6 28.6 30.0
setuju 30 42.9 42.9 72.9
sangat setuju 19 27.1 27.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
K12
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
ragu-ragu 14 20.0 20.0 21.4
setuju 34 48.6 48.6 70.0
sangat setuju 21 30.0 30.0 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
LAMPIRAN 3 DISTRIBUSI FREKUENSI INDEPENDENSI
I1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 1 1.4 1.4 2.9
Ragu-ragu 10 14.3 14.3 17.1
setuju 51 72.9 72.9 90.0
sangat setuju 7 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 4 5.7 5.7 5.7
Ragu-ragu 16 22.9 22.9 28.6
setuju 42 60.0 60.0 88.6
sangat setuju 8 11.4 11.4 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
snagat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 2 2.9 2.9 4.3
Ragu-ragu 11 15.7 15.7 20.0
setuju 50 71.4 71.4 91.4
sangat setuju 6 8.6 8.6 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
Ragu-ragu 6 8.6 8.6 10.0
setuju 53 75.7 75.7 85.7
sangat setuju 10 14.3 14.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat setuju 2 2.9 2.9 2.9
tidak setuju 3 4.3 4.3 7.1
Ragu-ragu 14 20.0 20.0 27.1
setuju 42 60.0 60.0 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 9 12.9 12.9 14.3
Ragu-ragu 34 48.6 48.6 62.9
setuju 23 32.9 32.9 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9
tidak setuju 4 5.7 5.7 8.6
Ragu-ragu 12 17.1 17.1 25.7
setuju 43 61.4 61.4 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
I8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 5 7.1 7.1 8.6
Ragu-ragu 20 28.6 28.6 37.1
setuju 37 52.9 52.9 90.0
sangat setuju 7 10.0 10.0 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
LAMPIRAN 4
DISTRIBUSI FREKUENSI KEAHLIAN PROFESIONAL KP1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1
ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3
setuju 43 61.4 61.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3
ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3
setuju 15 21.4 21.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4
ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9
setuju 12 17.1 17.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9
tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7
ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7
setuju 14 20.0 20.0 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KP11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9
ragu-ragu 10 14.3 14.3 17.1
setuju 44 62.9 62.9 80.0
sangat setuju 14 20.0 20.0 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
LAMPIRAN 5 DISTRIBUSI FREKUENSI ETIKA AUDITOR
EA1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
ragu-ragu 4 5.7 5.7 5.7
setuju 48 68.6 68.6 74.3
sangat setuju 18 25.7 25.7 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
EA2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
ragu-ragu 5 7.1 7.1 8.6
setuju 52 74.3 74.3 82.9
sangat setuju 12 17.1 17.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
EA3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
ragu-ragu 3 4.3 4.3 5.7
setuju 51 72.9 72.9 78.6
sangat setuju 15 21.4 21.4 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
EA4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
ragu-ragu 5 7.1 7.1 7.1
setuju 40 57.1 57.1 64.3
sangat setuju 25 35.7 35.7 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
LAMPIRAN 6 DISTRIBUSI FREKUENSI KUALITAS AUDIT
KA1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 5 7.1 7.1 7.1
ragu-ragu 19 27.1 27.1 34.3
setuju 43 61.4 61.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 1 1.4 1.4 1.4
tidak setuju 23 32.9 32.9 34.3
ragu-ragu 28 40.0 40.0 74.3
setuju 15 21.4 21.4 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 3 4.3 4.3 4.3
tidak setuju 19 27.1 27.1 31.4
ragu-ragu 36 51.4 51.4 82.9
setuju 12 17.1 17.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
sangat tidak setuju 2 2.9 2.9 2.9
tidak setuju 16 22.9 22.9 25.7
ragu-ragu 35 50.0 50.0 75.7
setuju 14 20.0 20.0 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 31 44.3 44.3 95.7
sangat setuju 3 4.3 4.3 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 7 10.0 10.0 10.0
ragu-ragu 29 41.4 41.4 51.4
setuju 29 41.4 41.4 92.9
sangat setuju 5 7.1 7.1 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
KA10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
tidak setuju 6 8.6 8.6 8.6
ragu-ragu 29 41.4 41.4 50.0
setuju 26 37.1 37.1 87.1
sangat setuju 9 12.9 12.9 100.0
Valid
Total 70 100.0 100.0
LAMPIRAN 7
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KOMPETENSI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 37.64 18.726 .165 . .693
K2 37.84 18.424 .192 . .691
K3 37.81 16.298 .524 . .642
K4 37.73 15.389 .630 . .621
K5 38.33 18.079 .175 . .698
K6 38.46 17.353 .349 . .669
K7 38.27 17.186 .320 . .673
K8 37.84 18.424 .192 . .691
K9 37.81 16.298 .524 . .642
K10 37.73 15.389 .630 . .621
K11 37.31 18.451 .162 . .696
K12 37.20 19.090 .080 . .706
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.691 .686 12
LAMPIRAN 8 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INDEPENDENSI
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
I1 26.03 12.231 .633 .512 .783
I2 26.14 12.820 .420 .229 .810
I3 26.09 12.601 .510 .514 .798
I4 25.89 13.871 .342 .153 .817
I5 26.16 11.236 .635 .536 .779
I6 26.66 11.910 .546 .518 .793
I7 26.16 11.526 .560 .420 .791
I8 26.29 11.424 .620 .476 .781
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.816 .814 8
VALIDITAS DAN RELIABILITAS KEAHLIAN PROFESIONAL
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KP1 70.86 70.994 .232 . .717
KP2 71.06 70.113 .284 . .713
KP3 71.03 65.159 .670 . .685
KP4 70.94 64.229 .694 . .680
KP5 71.54 69.121 .289 . .711
KP6 71.67 68.514 .397 . .705
KP7 71.49 68.427 .354 . .706
KP8 71.06 70.113 .284 . .713
KP9 71.03 65.159 .670 . .685
KP10 70.94 64.229 .694 . .680
KP11 70.49 71.993 .145 . .722
TotalKP 37.24 18.534 1.000 . .704
LAMPIRAN 9 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.720 .778 12
VALIDITAS DAN RELIABILITAS ETIKA AUDITOR
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
EA1 12.50 .775 -.250 .075 .336a
EA2 12.63 .701 -.194 .041 .488a
EA3 12.56 .656 -.150 .024 .625a
EA4 12.41 .739 -.264 .087 .277a
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
a
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
a N of Items
.658 .652 4
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.