Top Banner
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KUALITAS INTERNET FINANCIAL REPORTING DALAM WEBSITE PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2010 ABSTRAK Oleh: HANNA RAHMADIANI NPM : 0851031019 Tlpn : 085768770700 Email : [email protected] Pembimbing I : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Retno Yuni Nur S, S.E., M.Sc, Akt Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial reporting dalam website perusahaan. Kualitas internet financial reporting merupakan variabel dependen yang diproksikan dengan internet reporting index (IRI) regresian. Sampel perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 23 perusahaan yang menjadi sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) profitabilitas, likuiditas, dan leverage berpengaruh terhadap kualitas internet financial reporting, (2) profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas internet financial reporting, (3) likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kualitas internet financial reporting, (4) sedangkan leverage berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas internet financial reporting. (5) Implikasi dari penelitian ini adalah belum banyak perusahaan manufaktur yang memanfaatkan secara optimal pengungkapan informasi perusahaan melalui website karena belum ada standar yang mengatur tentang informasi yang harus diungkapkan dalam website perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan standar yang mengatur tentang item-item yang harus diungkapkan dalam website perusahaan yang go publik. Kata kunci: profitabilitas, likuiditas, leverage, dan kualitas internet financial reporting (IRI).
28

pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Jan 18, 2017

Download

Documents

hoangtuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KUALITAS

INTERNET FINANCIAL REPORTING DALAM WEBSITE PERUSAHAAN

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2008-2010

ABSTRAK

Oleh:

HANNA RAHMADIANI

NPM : 0851031019

Tlpn : 085768770700

Email : [email protected]

Pembimbing I : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Retno Yuni Nur S, S.E., M.Sc, Akt

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kinerja keuangan

terhadap kualitas internet financial reporting dalam website perusahaan. Kualitas

internet financial reporting merupakan variabel dependen yang diproksikan

dengan internet reporting index (IRI) regresian.

Sampel perusahaan ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2010. Sampel dipilih dengan

menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 23 perusahaan yang

menjadi sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) profitabilitas, likuiditas, dan

leverage berpengaruh terhadap kualitas internet financial reporting, (2)

profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas internet

financial reporting, (3) likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap kualitas internet financial reporting, (4) sedangkan leverage

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kualitas internet financial

reporting. (5) Implikasi dari penelitian ini adalah belum banyak perusahaan

manufaktur yang memanfaatkan secara optimal pengungkapan informasi

perusahaan melalui website karena belum ada standar yang mengatur tentang

informasi yang harus diungkapkan dalam website perusahaan. Oleh karena itu,

diperlukan standar yang mengatur tentang item-item yang harus diungkapkan

dalam website perusahaan yang go publik.

Kata kunci: profitabilitas, likuiditas, leverage, dan kualitas internet financial

reporting (IRI).

Page 2: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

THE EFFECT OF FINANCIAL PERFORMANCE TOWARDS THE

QUALITY OF INTERNET FINANCIAL REPORTING IN

MANUFACTURING COMPANY WEBSITES IN INDONESIA’S STOCK

EXCHANGE YEAR 2008-2010

ABSTRACT

By:

HANNA RAHMADIANI

NPM : 0851031019

Tlpn : 085768770700

Email : [email protected]

Pembimbing I : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Retno Yuni Nur S, S.E., M.Sc, Akt

The purpose of this study was to determine the effect of financial

performance towards the quality of internet financial reporting in the company's

website. Internet financial reporting quality is the dependent variable which

proxied with regressed internet reporting index (IRI).

The samples were the manufacturing companies which listed on the

Indonesia Stock Exchange in 2008-2010. Samples were selected by using

purposive sampling method and respresented by 23 companies.

The results showed that (1) profitability, liquidity and leverage affect the

quality of internet financial reporting, (2) profitability have significant and

positive effect on the quality of internet financial reporting, (3) liquidity have a

positive and unsignificant effect on the quality of internet financial reporting, (4)

while leverage gave a negative and significant effect on the quality of internet

financial reporting. (5) the implication of this research was only a few of

companies which optimally giving the company information via website because

there was no standarizations of the information that should be disclosed on the

companies website. Therefore, it's needed standard to set the items that should be

disclosed in the company's website for the public.

Key words: profitability, liquidity, leverage, and the quality of internet financial

reporting (IRI).

Page 3: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Internet merupakan suatu media yang tepat untuk digunakan sebagai sarana

mengakomodasi perubahan yang dibutuhkan dalam pelaporan perusahaan.

Menurut Jones et al. (2003) internet merupakan alternatif baru dalam pelaporan

keuangan yang kemudian dikenal dengan Internet Financial Reporting.

Kebutuhan akan pelaporan keuangan berbasis internet ( internet financial

reporting ) muncul karena kebutuhan akan sistem pelaporan keuangan yang cepat,

mudah diakses dan dengan biaya yang murah (Ashbaugh et al. 1999). Perusahaan

yang menyajikan internet financial reporting dapat menciptakan image positif dan

citra perusahaan untuk menarik investor. Perusahaan dapat menjalin komunikasi

dengan klien, kolega bisnis, bahkan calon investor dimana pun mereka berada asal

ada jaringan internet. Hal ini membuka peluang bagi calon investor untuk

berinvestasi pada perusahaan.

Pengungkapan internet financial reporting tidak terlepas dari kinerja keuangan

perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat menjadi petunjuk akan seperti

apa pengungkapan melalui internet financial reporting perusahaan pada website

mereka yang dalam hal ini website tersebut tidak hanya diperuntukkan sebagai

media pemasaran saja tetapi juga sebagai media penghubung perusahaan dengan

investor. Teori sinyal menyatakan bahwa ketika perusahaan menunjukkan kinerja

yang bagus maka manajemen memiliki dorongan kuat untuk menyebarluaskan

informasi perusahaan terutama informasi keuangan dalam rangka meningkatkan

kepercayaan investor (Fisher et al. 2000). Perusahaan yang kinerjanya tinggi

cenderung menggunakan internet financial reporting untuk membantu mereka

menyampaikan sinyal good news pada investor.

Implementasi internet financial reporting juga telah menciptakan tantangan baru

bagi perusahaan dan auditor internal yang bertanggungjawab untuk membangun

kontrol yang dibutuhkan. Membangun kontrol diperlukan karena pengungkapan

internet financial reporting merupakan bentuk pengungkapan sukarela perusahaan

(Ashbaugh et al. 1999). Pengungkapan dapat dikategorikan sebagai informasi

“baru” yang tidak diungkapkan sebelumnya atau informasi “lama” yang

Page 4: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

diungkapkan sebelumnya. Jika dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan

ketika terdapat asimetri informasi, sesuai dengan teori sinyal ( signaling theory )

manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pihak

luar. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure)

informasi keuangan kepada pihak luar (investor dan kreditor). Signalling theory

juga digunakan untuk memprediksi kualitas internet financial reporting

perusahaan sehingga dapat menghasilkan keputusan investasi yang lebih baik bagi

investor.

Undang-Undang Perusahaan Indonesia (2007) disusun mengenai kewajiban

perusahaan untuk melaporkan kegiatan keberlanjutan mereka (Undang-Undang

Perseroan Terbatas No.40 tahun 2007), perusahaan menggunakan tambahan

praktik pelaporan perusahan tradisional mereka. Peraturan sekuritas Indonesia

tidak mewajibkan perusahaan untuk menyebarkan informasi keuangan di internet.

Isu lainnya adalah kurangnya petunjuk formal dan tingginya perbedaan pada

dasarnya dapat memperluas pelaporan pada web yang kemungkinan menaikkan

isu memperhatikan perbandingan dan reliabilitas data. Penyusun standar nasional

dan pengatur praktik akuntansi tidak akan bisa melanjutkan untuk memperlakukan

pelaporan keuangan di internet serupa dengan saluran distribusi tradisional atas

data perusahaan. Pemerintah Indonesia atau badan peraturan lainnya seharusnya

memutuskan untuk memperkenalkan petunjuk yang tersedia bagi pemakai

perusahaan dan informasi dengan rerangka dalam pertukaran data dapat selesai

dengan efisiensi maksimum.

Penelitian ini memfokuskan dan ingin membuktikan secara empiris pengaruh

kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial reporting pada perusahaan

yang berbeda dan waktu penelitian yang berbeda dari penelitian terdahulu.

Penelitian ini ingin mengukur sejauh mana kinerja keuangan dapat mempengaruhi

internet financial reporting pada website perusahaan. Dengan adanya media

internet sejauh mana perusahaan mampu mengeksploitasi kegunaan teknologi ini

untuk lebih membuka diri dengan menginformasikan laporan keuangannya.

Page 5: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Beberapa studi empiris menguji pelaporan keuangan internet di internet di negara

yang berbeda menganalisis penggunaan internet untuk penyajian dan perluasan

informasi keuangan yang diungkapkan di internet. Debreceny et al. pada tahun

2003 menguji pengaruh profitabilitas terhadap internet financial reporting.

Hasilnya, Debreceny menemukan adanya pengaruh profitabilitas terhadap internet

financial reporting. Penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan

Christensen dan Silva (2004), Fisher et al. (2000), dan Almilia (2009) yang

menguji pengaruh profitabilitas terhadap internet financial reporting. Fisher et

al., (2000) mengindikasikan bahwa ukuran perusahaan, likuiditas, sektor industri

dan sebaran saham yang beredar adalah determinan atas adopsi sukarela dari

pelaporan keuangan internet (Internet Financial Reporting).

Penelitian lainnya adalah Chariri dan Lestari (2005) melakukan penelitian dengan

menggunakan faktor sebagai berikut, umur listing, profitabilitas, leverage,

likuiditas, ukuran auditor, dan tipe industri terhadap internet financial reporting.

Diperoleh hasil bahwa likuiditas, leverage, ukuran auditor, dan umur listing

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan internet financial reporting.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis memfokuskan

pembahasan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap

Kualitas Internet Financial Reporting dalam Website Perusahaan pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010”.

1.2. Permasalahan

1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah profitabilitas, likuiditas, dan

leverage berpengaruh terhadap kualitas internet financial reporting?

1.2.2. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang

lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai

berikut:

Page 6: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

1. Kinerja perusahaan yang diukur dalam penelitian ini adalah kinerja

keuangan perusahaan yaitu profitabilitas, likuiditas, dan leverage.

2. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang menerapkan

internet financial reporting dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Internet financial reporting diukur dengan menggunakan internet

reporting index (IRI).

4. Penelitian untuk mengamati website perusahaan manufaktur dilakukan

pada tanggal 26 Maret 2012 – 31 Maret 2012.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

Mengetahui pengaruh profitabilitas (ROA) likuiditas (CR), leverage (DER)

terhadap kualitas internet financial reporting.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi perusahaan

- Agar dapat menerapkan dan memanfaatkan praktik internet financial

reporting (IFR) dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan

komunikasi dengan berbagai pihak, khususnya investor. Dapat menjadi

bahan kajian untuk mengetahui pengaruh pelaporan keuangan melalui

website perusahaan baik secara internal maupun secara eksternal.

- Sebagai bahan referensi untuk menciptakan image perusahaan yang

lebih baik.

2. Bagi pengguna laporan keuangan

- Berguna dalam melakukan pencarian informasi keuangan yang lebih

praktis dan efisien melalui pengungkapan laporan keuangan dalam

website perusahaan.

Page 7: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

3. Bagi pemerintah

- sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan terhadap

pemanfaatan teknologi terhadap pelaporan keuangan berbasis internet

dalam pemerintahan.

4. Bagi akademisi

- sebagai sarana dalam memahami, menambah dan mengaplikasikan

pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Keuangan

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya dan memenuhi

kebutuhan masyarakat sangat tergantung pada kinerja keuangan perusahaan dan

manajer perusahaan dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Kinerja keuangan

dapat dikatakan sebagai hasil yang dicapai oleh perusahaan atas berbagai aktivitas

yang dilakukan dalam memanfaatkan sumber keuangan yang tersedia.

Perusahaan mungkin akan menggunakan informasi akuntansi untuk menilai

kinerjanya. Akan tetapi informasi akuntansi tersebut akan menjadi dasar yang

objektif bukan semata-mata dijadikan dasar pokok penilaian kinerja perusahaan

tersebut.

2.1.2. Return On Asset (ROA)

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara

keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan

kekayaan atau aset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan perusahaan.

Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan kemampuan

atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan laba.

2.1.3. Current Ratio

Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendek. Likuiditas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

Page 8: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

antara aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan tang lancar dar kegiatan

operasional perusahaan. Keadaan yang kurang atau tidak likuid kemungkinan

akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi utang jangka pendek pada

tanggal jatuh temponya. Jika keadaan perusahaan tidak likuid ada kecenderungan

perusahaan mengalami kebangkrutan.

2.1.4. Debt Equity Ratio

Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka

panjangnya. Dalam hal ini leverage diukur dengan menggunakan debt equity

ratio yang menghubungkan antara total hutang dengan modal yang dimiliki

perusahaan. Dengan melihat leverage suatu perusahaan dapat diketahui

perbandingan penggunaan dana perusahaan yang berasal dari modal sendiri

dengan dana yang berasal dari pihak luar atau pinjaman.

2.2 Internet Financial Reporting

Internet financial reporting mengacu pada penggunaan situs web untuk

menyebarluaskan informasi kinerja keuangan perusahaan. Dalam pendekatan

baru ini, perusahaan menggunakan internet untuk memasarkan perusahaan kepada

investor dan pemegang saham. Perusahaan yang menerapkan internet financial

reporting, kegiatan pemasaran tidak lagi sebatas produk saja dan situs web

perusahaan tidak hanya diperuntukkan untuk konsumen semata.

Semenjak tahun 1995, terdapat perkembangan penelitian empiris terkait dengan

internet financial reporting yang merefleksikan perkembangan bentuk

pengungkapan informasi perusahaan. Beberapa penelitian menguji faktor-faktor

yang mempengaruhi kebijakan pengungkapan dalam website perusahaan, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Sasongko (2008a dan 2008b).

Beberapa penelitian menguji sifat dan perluasan pelaporan keuangan pada website

perusahaan yang merupakan instrumen komunikasi yang menghubungkan

perusahaan dengan stakeholders. Penelitian terkait dengan internet financial

reporting di Indonesia dilakukan oleh Almilia dan Sasongko (2008a) menguji

kualitas pengungkapan informasi pada website industri perbankan yang go public

Page 9: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan indeks yang dikembangkan oleh

Cheng, Lawrence dan Coy (2000).

2.3 Signaling Theory

Praktik internet financial reporting tidak dapat dipisahkan dari teori sinyal

(signalling theory). Teori sinyal menyatakan bahwa dorongan perusahaan untuk

memberikan informasi dikarenakan terdapat asimetri informasi antara manajer

perusahaan dan pihak eksternal karena manajer perusahaan mengetahui segala

sesuatu mengenai perusahaan dan prospek perusahaan di masa depan yang tentu

saja lebih banyak dibandingkan dengan pihak eksternal (Chairiri et al., 2005).

Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi informasi

asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan

memberikan sinyal pada pihak luar, contohnya informasi keuangan yang positif

dapat dipercaya akan mengurangi ketidakpastian tentang prospek perusahaan di

masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan kredibilitas dan kesuksesan

perusahaan.

2.4 Pengembangan Hipotesis

- Pengaruh profitabilitas terhadap kualitas internet financial reporting

Teori sinyal menyatakan bahwa ketika perusahaan menunjukkan kinerja yang

bagus maka manajemen memiliki dorongan yang kuat untuk menyebarluaskan

informasi perusahaan terutama informasi keuangan dalam rangka meningkatkan

kepercayaan investor (Fisher et al., 2000). Kinerja dalam penelitian ini diukur

dengan profitabilitas (ROA). Profitabilitas (ROA) merupakan faktor yang

seharusnya mendapat perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan

hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan yang menguntungkan

(profitable).

Penelitian tentang hubungan tingkat pengungkapan dan profitabilitas telah

dilakukan oleh Singhvi (1971). Singhvi (1971) menggunakan 500 perusahaan

besar di U.S, dan memberikan bukti bahwa terdapat hubungan positif antara

profitabilitas dan kualitas pengungkapan. Hasil penelitian ini menunjukkan

Page 10: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

bahwa profitabilitas perusahaan adalah merupakan indikator pengelolaan

manajemen perusahaan yang baik, sehingga manajemen akan cenderung

mengungkapkan lebih banyak informasi ketika ada peningkatan profitabilitas

perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak karena ingin menunjukkan kepada

publik dan stakeholders bahwa perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang

tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain pada industri yang sama.

Debreceny et al. (2003) menyatakan bahwa perusahaan dengan prospek yang

bagus didukung dengan corporate strategy dan sumber daya manusia yang tinggi

cenderung memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Hasil penelitian Debreceny

et al. (2003) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara profitabilitas

dengan internet financial reporting. Penelitian ini didukung oleh penelitian

Christensen dan Silva (2004), Fisher et al. (2000), Singhvi (1971), dan Almilia

(2009). Walaupun ada juga penelitian yang tidak mendukung dan menyatakan

bahwa profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap internet

financial reporting yaitu penelitian yang dilakukan oleh Asbaugh (1999), Wallace

et al. (1994), dan Chariri (2005). Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis

pertama dirumuskan sebagai berikut:

Ha1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas internet

financial reporting.

- Pengaruh likuiditas terhadap kualitas internet financial reporting

Perhatian regulator dan investor terhadap status going concern perusahaan akan

memotivasi perusahaan berlikuiditas tinggi untuk melakukan internet financial

reporting agar informasi mengenai tingginya likuiditas perusahaan diketahui

banyak pihak (Owusu Ansah, 1998 dalam Oyelere et al., 2003). Perusahaan yang

sehat keuangannya akan menyebarluaskan laporan keuangan mereka dan

informasi keuangan lainnya melalui media internet (IFR) untuk menarik perhatian

investor. Perusahaan yang secara keuangan kuat akan lebih mungkin untuk

melaporkan lebih banyak informasi keuangan dibanding perusahaan yang lemah.

Dengan pelaporan keuangan yang lengkap dan mudah diakses oleh publik, pihak

Page 11: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

perusahaan tidak merasa terancam kinerjanya, tetapi justru menunjukkan

keberhasilan operasi perusahaan.

Oyelere et al. (2000), Wallace et al. (1994), Chariri dan Lestari (2005)

menemukan hasil bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap

internet financial reporting. Hal ini tidak didukung penelitian yang dilakukan

oleh Wallace dan Naser (1995), Chandra (2008) yang menyatakan bahwa

likuiditas tidak berpengaruh terhadap internet financial reporting. Penjelasan ini

mengarahkan penulis pada hipotesis kedua dalam penelitian ini:

Ha2 :Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas internet

financial reporting

- Pengaruh leverage terhadap kualitas internet financial reporting

Semakin besar leverage perusahaan, semakin potensial transfer kemakmuran dari

kreditur kepada pemegang saham, (Jansen dan Meckling, 1976 dalam Oyelere et

al., 2003). Akan tetapi leverage yang tinggi menjadikan pihak manajemen

perusahaan menjadi lebih sulit dalam membuat prediksi jalannya perusahaan ke

depan. Hal ini tentu saja mengancam posisi manajer perusahaan karena mereka

dianggap tidak dapat mengelola perusahaan dengan baik. Manajer terkadang

cenderung menyampaikan informasi-informasi positif untuk menutupi kekurangan

perusahaan.

Hal ini berarti manajer dapat menyampaikan informasi-informasi positif

perusahaan yang lebih lengkap untuk menarik perhatian kreditur dan pemegang

saham untuk tidak terlalu fokus pada leverage perusahaan yang tinggi. Seiring

dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan internet financial

reporting untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif

perusahaan. Hal ini disebabkan pelaporan keuangan melalui internet dapat

memuat informasi perusahaan yang lebih banyak dibandingkan melalui

paperbased reporting.

Namun, penelitian mengenai hubungan ini menghasilkan hasil yang beragam.

Penelitian yang mendukung adanya hubungan antara internet financial reporting

Page 12: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

dengan leverage yaitu penelitian Patton dan Zelenka (1997), Hanifa (2005) serta

Chariri (2005) tetapi dilain pihak penelitian Oyelere et al., (2000), Andrikopoulos

dan Diakidis (2007), Silva et al., (2004), dan Chandra (2008) tidak mendukung

temuan ini. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis ketiga dirumuskan sebagai

berikut:

Ha3 : leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas internet

financial reporting

3. METODA PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data observasi penelitian pada

website perusahaan yang dijadikan sampel dan juga data sekunder, yaitu laporan

keuangan perusahaan manufaktur yang didapat dari situs Bursa Efek Indonesia

(BEI) situs www.idx.com dan website perusahaan yang menjadi sampel. Data

observasi dilakukan pada tanggal 26 Maret 2012 – 31 Maret 2012.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Sampel merupakan suatu himpunan bagian dari populasi.

Untuk menentukan sampel digunakan teknik purposive sampling dengan kriteria:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

2008-2010.

2. Perusahaan manufaktur yang menerapkan internet financial reporting.

3. Perusahaan manufaktur yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia

selama periode pengamatan (2008-2010).

4. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan lengkap selama

3 tahun pengamatan (2008-2010).

5. Perusahaan yang memiliki saldo laba positif selama periode

pengamatan (2008-2010).

Page 13: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Tabel Kriteria Perusahaan Sampel

Keterangan Jumlah

Populasi 131

Kriteria:

1. Perusahaan manufaktur yang tidak menerapkan IFR

2. Perusahaan manufaktur yang delisting dari BEI

3. Perusahaan tidak mempublikasikan LK selama 3

tahun penelitian.

4. Perusahaan yang tidak memiliki saldo laba positif

selama 3tahun.

(60)

(9)

(20)

(19)

Jumlah perusahaan yang dipakai 23

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau juga dikenal variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen penelitian ini adalah

kualitas internet financial reporting yang dihitung dengan menggunakan internet

reporting index (IRI). Andrikopolous, A; Diakidis, N. (2007) membuat suatu

indeks untuk tiap perusahaan dengan memberikan nilai 1 untuk setiap kriteria

informasi yang terpenuhi dalam website perusahaan dan 0 jika sebaliknya. Jika

diformulasikan maka sebagai berikut:

Dalam hal ini Di sama dengan 1 jika website perusahaan memenuhi kriteria I dan

0 jika sebaliknya.

3.3.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen atau juga dikenal variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat. Sehubungan dengan hipotesis yang sudah

dipaparkan, maka yang menjadi variabel independen adalah profitabilitas (ROA),

Page 14: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Likuiditas (CR), dan leverage (LEV). Definisi variabel penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Profitabilitas

Return on assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan

dengan profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan atau laba (profit) pada tingkat pendapatan, aset dan

modal saham tertentu, (Hanafi dan Halim, 2003). Secara matematis ROA dapat

dirumuskan sebagai berikut, (Hanafi dan Halim, 2003):

2. Likuiditas

Likuiditas diproksikan menggunakan current ratio. Current ratio merupakan

kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek

dengan aktiva lancar yang dimiliki. Secara matematis current ratio dapat

dirumuskan sebagai berikut, (Oyelere et al. 2000):

3. Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua utang

jangka panjangnya, (Oyelere et al. 2000). Secara matematis leverage dapat

dirumuskan sebagai brikut, (Helfert, 1996):

3.4. Alat Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk menganalisa permasalahan adalah alat analisis

model statistika yaitu regresi linier berganda. Analisa regresi linear berganda

merupakan alat analisis yang digunakan untuk mencari adanya hubungan antara

dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen. Pengujian

Page 15: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

ini untuk mengetahui arah dan intensitas pengaruh antara variabel independen

dengan variabel dependen. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

IRI = a + β1 ROA + β2 CR + β3 LEV + et

dalam hal ini:

IRI = Internet Reporting Indeks

a = konstanta

ROA = Return On Asset

CR = Current Ratio

LEV = Leverage

et = Kesalahan residual

3.5. Uji Asumsi Klasik

Dalam melakukan penelitian terhadap model analisis regresi harus dipenuhi

asumsi-asumsi yang mendasari model regresi. Penelitian dengan menggunakan

model regresi membutuhkan beberapa pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi

klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan

benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, multikolinearitas dan

autokeralasi. Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

3.5.1. Uji Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Seperti yang

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik tidak akan valid

untuk jumlah sampel yang kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

3.5.2 Uji Asumsi Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi harus bebas antar

perioda. Hasil-hasil estimasi model regresi tersebut tidak mengandung korelasi

serial diantara disturbance term-nya, maka dipergunakan Durbin Watson Statistic.

Pengujian Durbin Watson ini dilakukan dengan menggunakan nilai Durbin

Page 16: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Watson dari hasil estimasi. Menurut Durbin Watson, besarnya koefisien Durbin

Watson adalah antara 0-4. Kalau koefisien Durbin Watson sekitar 2, dapat

dikatakan tidak ada korelasi. Kalau besarnya mendekati nol, maka terdapat

autokorelasi positif, dan jika besarnya mendekati 4, maka terdapat autokorelasi

negatif.

3.5.3. Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Dalam model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk

melihat apakah ada kolinearitas dalam penelitian ini, maka akan dilihat dari VIF

multikolinearitas. Nilai VIF yang diperkenankan adalah 10, jika nilai VIF lebih

dari 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinearitas yaitu terjadi hubungan yang

cukup besar antara variabel-variabel independen, dan angka tolerance mempunyai

angka lebih besar dari 0,10 maka variabel tersebut tidak mempunyai masalah

multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.

3.5.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain adalah tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterosledastisitas.

Model regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dideteksi

dengan melihat scatterplot antara taksiran Y dengan nilai residual dimana plot

residual yang distandarkan dari sumbu X dan sumbu Y yang telah terprediksi

membentuk pola tertentu yang jelas (bergelombang, melebar lalu menyempit)

serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

3.6. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis terhadap koefisien linear sederhana menggunakan uji-t pada

tingkat keyakinan 95% dan error 5%. Dengan keputusan berdasarkan

probabilitas sebagai berikut:

Page 17: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Jika p-value > 0,05 maka Ho ditolak.

Jika p-value < 0,05 maka Ha diterima.

Variabel independen yang hanya terbatas pada kinerja keuangan saja dan juga

sampel penelitian yang dipakai membuat peneliti memutuskan untuk

menggunakan tingkat keyakinan 95%.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif

Berdasarkan data statistik deskriptif atas variabel-variabel penelitian

menunjukkan bahwa variabel internet reporting index perusahaan sampel

memiliki rata-rata 24,59 item dengan nilai minimum sebesar 14 item dan nilai

maksimum 31 item. PT Malindo Feedmill merupakan perusahaan paling sedikit

memenuhi item kriteria internet reporting index. Sedangkan PT Unilever

Indonesia Mandiri Tbk merupakan perusahaan yang paling banyak memenuhi

item kriteria internet reporting index. Nilai rata-rata (mean) sebesar 24 item

menunjukkan bahwa selama periode penelitian, rata-rata perusahaan memenuhi

kriteria index sebanyak 24 item dari keseluruhan kriteria yang ada. Deviasi

standar dari variabel IRI selama periode penelitian sebesar penelitian sebesar

3,82837 menunjukkan tingkat penyebaran data dari variabel IRI sebesar 3,82837.

Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA perusahaan sampel

memiliki nilai minimum sebesar 0.01 dan 0.40 sebagai nilai maksimumnya. Nilai

ROA minimum menunjukkan bahwa perusahaan memiliki laba sebesar 0.01 kali

dari total asetnya. Semakin tinggi nilai ROA ini akan semakin baik bagi

perusahaan, karena menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan. Perusahaan

yang memiliki nilai ROA minimum adalah PT Fajar Surya Wisesa Tbk tahun

2008 dan PT Sumi Indo Kabel Tbk tahun 2010. Hal ini menunjukkan PT Fajar

Surya Wisesa Tbk tahun 2008 dan PT Sumi Indo Kabel Tbk tahun 2010 memiliki

laba terkecil dari keseluruhan sampel penelitian. Sedangkan nilai maksimum

terjadi pada PT Unilever Indonesia Tbk tahun 2009. Nilai maksimum ini

menunjukkan bahwa selama periode penelitian PT Unilever Indonesia Tbk tahun

Page 18: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

2009 memiliki nilai laba terbesar bila dibandingkan keseluruhan sampel

penelitian, yaitu sebesar 0.40 kali dari total aset nya. Nilai rata-rata ROA sebesar

0.12 menunjukkan bahwa selama periode penelitian, rata-rata perusahaan

mempunyai laba sebesar 0.12 kali dari keseluruhan aset yang dimiliki. Deviasi

standar dari variabel ROA selama periode penelitian sebesar penelitian sebesar

0.09472 menunjukkan tingkat penyebaran data dari variabel ROA sebesar

0.09472.

Variabel likuiditas perusahaan sampel yang diproksikan menggunakan current

ratio (CR) perusahaan sampel memiliki nilai minimum sebesar 0.65 dan 4.68

sebagai nilai maksimumnya. Nilai CR minimum menunjukkan bahwa perusahaan

membiayai hutang lancarnya sebesar 0.65 kali dari aset lancar yang dimiliki.

Dengan kata lain, setiap Rp 1 hutang akan dijamin oleh Rp 1 aset. Semakin tinggi

nilai CR ini semakin terjamin hutang-hutang kepada kreditor. Perusahaan yang

memiliki nilai CR minimum adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk tahun 2009.

Hal ini menunjukkan PT Multi Bintang Indonesia Tbk tahun 2009 memiliki

jumlah hutang jangka pendek terkecil dari keseluruhan sampel penelitian.

Sedangkan untuk nilai maksimum 4.68 menunjukkan bahwa aset lancar yang

dimiliki perusahaan yang terbesar adalah 4.68 dan terdapat pada PT Mandom

Indonesia Tbk tahun 2010. Nilai ini berarti PT Mandom Indonesia Tbk tahun

2010 memiliki hutang jangka pendek terbesar dari keseluruhan sampel perusahaan

selama periode penelitian. Nilai rata-rata sebesar 1.8990 menunjukkan bahwa

selama periode penelitian, rata-rata perusahaan mempunyai hutang jangka pendek

sebesar 1.8990 dari keseluruhan aset lancar yang dimiliki. Deviasi standar dari

variabel CR selama periode penelitian sebesar penelitian sebesar 0.90888

menunjukkan tingkat penyebaran data dari variabel CR sebesar 0.90888.

Variabel leverage perusahaan sampel yang diproksikan menggunakan debt equity

ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0.02 dan 2.00 sebagai nilai

maksimumnya. Nilai DER minimum menunjukkan bahwa perusahaan membiayai

ekuitasnya sebesar 0.02 kali dari total kewajiban. Semakin rendah leverage ini

akan semakin baik bagi perusahaan, karena dapat menjamin pelunasan kewajban.

Page 19: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Perusahaan yang memiliki nilai DER minimum adalah PT Holcim Indonesia Tbk

tahun 2008. Hal ini menunjukkan PT Holcim Indonesia Tbk tahun 2008 memiliki

total utang terkecil dari keseluruhan sampel penelitian. Sedangkan untuk nilai

maksimum 2.00 ini menunjukkan bahwa total hutang terbesar adalah 2.00 dan

terdapat pada perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tahun 2008. Nilai ini

berarti PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk tahun 2008 memiliki total utang terbesar

dari keseluruhan sampel perusahaan selama periode penelitian. Nilai rata-rata

sebesar 0.7667 menunjukkan bahwa selama periode penelitian, rata-rata

perusahaan mempunyai total utang sebesar 0.7667 dari keseluruhan ekuitas yang

dimiliki. Deviasi standar dari variabel DER selama periode penelitian sebesar

0.47016 menunjukkan tingkat penyebaran data dari variabel DER sebesar

0.47016.

4.2. Signifikansi Model Regresi

Hasil analisis secara statistik, didapat F-hitung sebesar 3,708 dengan tingkat

signifikansi sebesar 0,016. Karena nilai Sig 0,016 yang artinya lebih kecil

daripada 0,05 maka model regresi penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi

kualitas internet financial reporting. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

kualitas internet financial reporting dipengaruhi oleh profitabilitas, likuiditas, dan

leverage. Dengan kata lain, model regresi penelitian ini adalah signifikan.

4.3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi mencerminkan kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian secara statistik,

Nilai adjusted R2 yang diperoleh dari pengujian regresi yang telah dilakukan

sebesar 0.107 yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (X1), likuiditas

(X2), dan leverage (X3) mempunyai hubungan dengan kualitas internet financial

reporting (Y) sebesar 10,7% sedangkan sisanya sebesar 89,3% dijelaskan

pengaruhnya oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model regresi ini.

Adjusted R Squere merupakan koefisien determinasi yang telah dikoreksi dengan

jumlah variabel dan ukuran sampel sehingga dapat mengurangi unsur bias jika

terjadi penambahan variabel maupun ukuran sampel.

Page 20: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

4.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan model regresi berganda. Analisis regresi linear

dilakukan untuk menguji hipotesis. Sebelum menguji hipotesis maka terlebih

dahulu model regresi yang diperoleh untuk dilakukan uji asumsi klasik meliputi

uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

4.4.1. Pembahasan Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama penelitian ini adalah profitabilitas berpengaruh positif terhadap

kualitas internet financial reporting. Berdasarkan hasil analisis secara statistik

diketahui bahwa variabel ROA mempunyai nilai signifikan 0,021 yang lebih kecil

dari nilai alpha 0,05 (5%). Hasil penelitian ini menunjukkan arah yang sama

dengan hipotesis maka Ha1 diterima yang berarti variabel profitabilitas yang

diproksikan dengan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap IRI. Hasil

ini membuktikan bahwa profitabilitas merupakan salah satu indikator yang

mempengaruhi kualitas internet financial reporting.

4.4.2. Pembahasan Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua penelitian ini adalah likuiditas berpengaruh positif terhadap

kualitas internet financial reporting. Berdasarkan hasil analisis secara statistik

diketahui bahwa variabel CR mempunyai nilai signifikan 0,155 yang mempunyai

nilai lebih besar dari nilai alpha 0,05 (5%) maka secara statistik penelitian ini

tidak mampu menolak Ho. Hasil pengolahan data menunjukkan arah yang sama

dengan hipotesis tetapi nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha 0,05. Dengan

demikian, Ha2 ditolak yang berarti variabel likuiditas yang diproksikan dengan

CR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IRI.

Penelitian ini menunjukkan bahwa likuiditas tidak mempengaruhi kualitas internet

financial reporting dengan alasan likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja

manajemen yang kurang baik karena menunjukkan adanya saldo kas yang

menganggur, persediaan relatif berlebihan, dan kebijakan kredit perusahaan yang

tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha. Dengan alasan

tersebut akan berakibat pada penilaian kinerja manajemen dalam melakukan

perencanaan dan pengendalian aktiva lancar dan hutang lancar yang dimiliki

perusahaan.

Page 21: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

4.4.3. Pembahasan Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga penelitian ini adalah leverage berpengaruh positif terhadap

kualitas internet financial reporting. Berdasarkan hasil analisis secara statistik

diketahui bahwa variabel DER mempunyai nilai signifikan -0,292 yang

mempunyai nilai lebih besar dari nilai alpha 0,05 (5%) maka secara statistik

penelitian ini tidak mampu menolak Ho. Hasil pengolahan data menunjukkan

pengaruh leverage terhadap kualitas internet financial reporting memiliki arah

negatif, berlawanan dengan arah yang ditetapkan pada hipotesis. Hasil analisis

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya leverage tidak menyebabkan

peningkatan pada internet financial reporting.

Penelitian ini menunjukkan bahwa leverage yang tinggi menjadikan pihak

manajemen perusahaan menjadi lebih sulit dalam membuat prediksi jalannya

perusahaan ke depan. Jika perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi maka

perusahaan tersebut memiliki resiko yang tinggi. Tingkat hutang yang tinggi

diyakini dapat menurunkan minat investor untuk berinvestasi. Semakin tinggi

rasio leverage berarti kreditur membiayai sebagian besar pembiayaan perusahaan.

Hal ini akan berakibat pada biaya bunga atas pinjaman akan meningkat. Akan

berpengaruh pada laba rugi dan profit perusahaan dan akhirnya mempengaruhi

deviden yang akan dihasilkan. Hal ini tentu saja mengancam posisi manajer

perusahaan karena mereka dianggap tidak dapat mengelola perusahaan dengan

baik.

Alasan lainnya adalah kondisi investor di Indonesia dan di luar negeri itu cukup

berbeda. Pada umumnya investor di Indonesia bersifat spekulasi hanya melihat

dari kinerja keuangan saja sudah dapat menilai kondisi suatu perusahaan.

Sedangkan fenomena investor di luar negeri itu berbeda, mereka sudah sangat

canggih (sophisticated) tidak hanya melihat dari kinerja keuangan saja tetapi

melihat dari informasi-informasi positif lainnya yang diberikan oleh perusahaan.

Atas dasar itulah, perusahaan cenderung untuk tidak mengungkapkan tingginya

hutang mereka dengan tidak melakukan peningkatan internet financial reporting.

Page 22: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

4.5. Pembahasan

Hasil analisis ini memfokuskan dan membuktikan secara empiris pengaruh kinerja

keuangan terhadap kualitas internet financial reporting. Hasil observasi yang

telah dilakukan pada tanggal 26 Maret 2012 sampai dengan 31 Maret 2012

menunjukkan bahwa:

A. Ketersediaan dan Penggunaan Homepage

Analisa awal dilakukan untuk mengobservasi apakah perusahaan-perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa efek Indonesia telah memiliki homepage

sebagai alternatif medium penyampaian informasi. Observasi dilakukan pada

perusahaan-perusahaan yang telah ditentukan terlebih dahulu menggunakan

purposive sampling. Dari hasil observasi melalui fasilitas search engines (google)

untuk mencari alamat homepage masing-masing perusahaan dengan memasukkan

nama perusahaan ke dalam search engines ditemukan bahwa terdapat 71

perusahaan yang telah memiliki homepage sendiri namun hanya 23 perusahaan

yang memenuhi kriteria purposive sampling.

B. Penggunaan Homepage untuk Mengkomunikasikan Informasi Keuangan

Berdasarkan 23 perusahaan yang menjadi sampel selama tahun 2008 sampai

dengan tahun 2010 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah

diidentifikasikan di tahap pertama memiliki homepage sendiri sebagai alternatif

penyampaian informasi, kemudian dianalisa dengan menggunakan internet

reporting index (IRI). Analisa pertama dilakukan untuk menentukan keberadaan

informasi-informasi keuangan dalam homepage masing-masing perusahaan

sampel. Tahap pertama ini dilakukan untuk menganalisa berapa banyak

perusahaan yang memanfaatkan homepage mereka untuk menginformasikan

informasi keuangan kepada pengguna.

1. Keberadaan dan Kelengkapan Laporan Keuangan Pokok

Pada tahap ini merupakan langkah awal untuk menganalisa keberadaan informasi

keuangan pokok, yaitu neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas serta

kelengkapan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas yang diinformasikan

di homepage masing-masing perusahaan. Dari hasil analisa homepage 23

perusahaan sampel selama tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 ditemukan

bahwa seluruh perusahaan yang menjadi sampel menggunakan homepage mereka

Page 23: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

untuk menginformasikan informasi keuangan pokok. Seluruh perusahaan sampel

juga menyajikan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dalam format

yang lengkap dan detail.

2. Keberadaan Informasi Keuangan Tambahan

Keberadaan informasi keuangan tambahan dinyatakan dengan keberadaan catatan

atas laporan keuangan, analisa manajemen, dan laporan auditor yang disajikan

pada homepage masing-masing perusahaan. Berdasarkan hasil analisa atas 23

perusahaan yang memiliki homepage, diperoleh hasil bahwa seluruh perusahaan

menyajikan catatan atas laporan keuangan. Hanya terdapat 17 perusahaan yang

menggunakan homepagenya untuk menyajikan analisa manajemen (termasuk

rasio keuangan selama 3 tahun atau lebih), sedangkan 16 perusahaan tidak

memberikan fasilitas tersebut. Seluruh perusahaan sampel memanfaatkan

homepage untuk menginformasikan laporan auditor atas audit laporan keuangan

yang disajikan. Namun laporan auditor untuk tahun sebelumnya, hanya 11

perusahaan pada tahun 2008 yang menyajikan laporan auditor sebelumnya

sedangkan untuk tahun 2009 dan 2010 seluruh perusahaan menyajikan laporan

auditor untuk tahun sebelumnya.

3. Keberadaan Informasi Masa Lalu dan Laporan Interim

Pada tahap ini akan dianalisa sejauh mana dalam dimensi waktu historis

keberadaan laporan keuangan tahunan serta keberadaan laporan keuangan interim

yang disajikan oleh perusahaan di homepagenya. Dari hasil analisa 23 perusahaan

sampel, ditemukan bahwa mayoritas perusahaan menyajikan laporan keuangan

tahunan dalam dimensi waktu lebih dari satu tahun. Sebanyak 6 perusahaan pada

tahun 2008, 7 perusahaan pada tahun 2009, dan 10 perusahaan pada tahun 2010

yang menyajikan laporan keuangan interim dalam homepage perusahaan.

4. Keberadaan Informasi Tambahan

Keunggulan lain internet adalah rendahnya biaya untuk menyampaikan informasi

lebih mendalam kepada pengguna. Dari hasil analisa 23 perusahaan sampel,

ditemukan bahwa 18 perusahaan pada tahun 2008 dan 17 perusahaan pada tahun

2009 dan 2010 yang memberikan tambahan informasi dalam bentuk press release.

Sebanyak 17 perusahaan sampel yang meyajikan informasi mengenai corporate

social responsibility (CSR) dalam homepagenya. Seluruh perusahaan sampel

Page 24: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

menyajikan jumlah saham dan data keuangan time series dalam homepage mereka

namun tidak ada satupun perusahaan sampel yang menyajikan golongan saham

dalam homepagenya.

C. Pemanfaatan Fitur-Fitur Dalam Penyampaian Informasi

Analisa yang kedua dilakukan untuk melihat sejauhmana perusahaan-perusahaan

tersebut memanfaatkan sepenuhnya keunggulan-keunggulan dari fitur-fitur yang

dimiliki oleh internet. Pada tahap ini, akan dianalisa mengenai ketepatan waktu

informasi yang disajikan, penggunaan teknologi, dan user interface (tampilan

untuk pengguna).

1. Ketepatan Waktu Penyampaian Informasi

Pada tahap ini akan dianalisa seberapa jauh perusahaan melakukan update

terhadap website perusahaan yang menunjukkan perbedaan informasi terbaru

dengan informasi yang lama serta menunjukkan tanggal terakhir dilakukan update

terhadap website. Dari 23 perusahaan sampel, hanya 6 perusahaan yang

melakukan update terhadap homepagenya, sedangkan 17 perusahaan tidak

melakukan update terhadap homepage. Hal ini dapat dilihat dari bulan terakhir

dilakukan update terhadap website.

2. Penggunaan Teknologi Fitur-Fitur Internet

Pada tahap ini analisa berkaitan dengan kecepatan tampilan homepage, kecepatan

tampilan halaman dengan informasi keuangan, keberadaan aplikasi JAVA,

keberadaan e-mail, keberadaan petunjuk teknis, keberadaan fasilitas pencarian

(site search), dan keintuitifan alamat homepage. Berdasarkan 23 sampel

perusahaan yang memilik homepage, diketahui bahwa mayoritas homepage

perusahaan yaitu sebanyak 21 perusahaan dapat tampil dalam tempo relatif cepat

(dibawah 10 detik). Demikian halnya untuk halaman yang memuat informasi

keuangan, 17 perusahaan dapat menampilkan dalam waktu yang cepat.

Sedangkan rata-rata jumlah „klik‟ yang dibutuhkan untuk menampilkan informasi

keuangan sebanyak 2 sampai 3 klik.

Terdapat 19 perusahaan yang memanfaatkan aplikasi JAVA terutama untuk

menampilkan gambar bergerak. Seluruh sampel perusahaan menyajikan fasilitas

jumlah pengunjung dalam homepage mereka. Sebanyak 21 perusahaan

Page 25: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

menyajikan mailing list atau e-mail untuk memudahkan komunikasi dengan pihak

perusahaan. Mayoritas perusahaan sampel memiliki alamat homepage yang

intuitif, dalam arti bahwa alamat homepage tersebut mudah untuk dicari.

Mayoritas perusahaan tersebut menggunakan nama perusahaan mereka atau

singkatan huruf terdepan dari nama perusahaan mereka sebagai dasar alamat

website. Pengunjung dapat mengunjungi website hanya dengan mengetikkan

nama perusahaan melalui fasilitas search engines (google).

3. Tampilan Untuk Pengguna Homepage (Users Interface)

Analisa dilakukan pada 23 perusahaan yang memiliki homepage untuk

menentukan seberapa mudah tampilan mereka untuk pengguna yang dilihat dari

elemen penggunaan frame, teks yang dapat jelas dibaca, struktur website,

penjelasan informasi teknis, fasilitas download, dan site map. Seluruh homepage

perusahaan memiliki teks yang dapat dibaca dengan jelas dan mayoritas

perusahaan menggunakan frame dalam melayout website mereka. Terdapat 21

perusahaan mempunyai website yang terstruktur dengan baik sehingga

memudahkan pengguna mencari informasi.

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengaruh kinerja keuangan

terhadap kualitas internet financial reporting, maka dapat ditarik kesimpulan:

1. Secara statistik, profitabilitas, likuiditas, dan leverage berpengaruh

terhadap kualitas internet financial reporting. Hal ini dilihat dari nilai

signifikansi sebesar 0,016.

2. Beberapa perusahaan masih memiliki kualitas internet financial reporting

rendah. Hal ini dikarenakan belum adanya standar yang mengatur tentang

pengelolaan internet financial reporting dalam website perusahaan.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dan diharapkan keterbatasan ini

dapat diatas dalam penelitian di masa yang akan datang yaitu:

Page 26: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

1. Perusahaan di Indonesia masih belum banyak yang menerapkan internet

financial reporting pada website perusahaan mereka.

2. Penelitian mengenai internet financial reporting ini merupakan bentuk

pengungkapan sukarela perusahaan sehingga belum ada peraturan ataupun

undang-undang yang mengatur mengenai tata kelola nya.

3. Penelitian ini hanya meneliti kinerja keuangan perusahaan.

4. investor di Indonesia masih bersifat speculated sehingga kinerja keuangan

tidak terlalu mempengaruhi dalam melakukan keputusan berinvestasi.

5.3 Saran

Saran yang penulis ajukan terkait penelitian ini yaitu bagi perusahaan dan para

peneliti lain adalah:

1. Dengan adanya internet financial reporting diharapkan arah ke depan

perusahaan Indonesia menjadi lebih kondusif dengan tingkat teknologi

yang lebih maju dengan memberikan informasi yang baik di website

mereka tersebut agar para pengguna bisa lebih mengetahui informasi apa

saja yang diberikan pada pihak luar.

2. Menggunakan index perhitungan yang lain dalam mengukur kualitas

internet financial reporting.

3. Fitur-fitur atau fasilitas layanan internet financial reporting harus bisa

lebih menarik agar para pengakses lebih merasa puas dalam menggunakan

website tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, L. S. 2008.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela

Internet Financial and Sustainbility Reporting. Jurnal Akuntansi dan

Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2 Desember 2008.

__________.2009. Analisa Kualitas Isi Financial dan Sustainbility Reporting

pada Website Perusahaan Go Publik di Indonesia. Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informasi 2009. Available at www.ssrn.com

Page 27: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

__________.2009. Analisa Komparasi Indeks Internet Financial Reporting pada

Website Perusahaan Go Publik di Indonesia. Seminar Nasional Aplikasi

Teknologi Informasi 2009. Available at www.ssrn.com

Andrikopoulus, Diakidis.2007. Financial Reporting Practice on The Internet : The

Case of Companies Listed in The Cyprus Stock Exchange. Available at

www.ssrn.com

Anindya dan Wibisono. 2010.Analisis TAM Pada Penggunaan IFR oleh Investor.

Working Paper.

Ashbaugh, Johnstone dan Warfield. 1999. Corporate Reporting onthe

Internet.Accounting Horizons (September): 241-257.

Chariri dan Lestari. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan

Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) dalam Website

Perusahaan. Universitas Diponegoro.

Choi, Frost, dan Meck.2002.International Accounting, 4th

Ed., Pearson Education

Ltd.

Debreceny.2003. The Determinants of Internet Financial Reporting. Journal of

Accounting and Public Policy 21, pp.371-394.

Dendawijaya, Lukman.2000. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Ettredge, Richardson danScholz.2001.The Presentation of Financial Information

at Corporate Web Sites. International Journal of Accounting Information

Systems 2, pp.149-168.

Fisher, Laswad, dan Oyelere. 2000. Financial Reporting on the

Internet.Accountants Journal of New Zealand. Available at www.ssrn.com

Gujarati. 2003.Basic Econometric, 4th Edition; McGraw Hill, Inc.

Hanafi dan Abdul Halim.2003. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi. UPP

AMP YKPN, Yogyakarta.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanifa dan Rashid. 2005. The Determinant of Voluntary Disclosure in Malaysia

the Case of Internet Financial Reporting.

Helfert, Erich.1996. Teknik Analisis Keuangan (Petunjuk Praktis Untuk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan), Edisi 8.Erlangga. Jakarta.

Jones dan Xiao. 2003. Internet Reporting: Current Trends and Trends by 2010.

Feature Article, pp.132-145.

Page 28: pengaruh kinerja keuangan terhadap kualitas internet financial ...

Kasmir.2008. Analisis Laporan Keuangan. Rajawali Pers. Jakarta.

Li, D; Poon, P.L; Yu, Y.T. 2003. Internet Financial Reporting. Information

System Control Journal, Volume 1. Available at www.isaca.org

Munawir. 2002. Analisis Laporan Keuangan.Edisi Keempat, Cetakan Kesebelas.

Liberty. Yogyakarta.

Oyelere, Fisher, dan Laswad.2003. Determinents of Voluntary Internet

Financial Reporting by Local Government Authorities. Journal of

Accounting and Pubic Policy24(2):101.

Silva dan Lira Alves. 2004.The Voluntary Disclosure of Financial Information on

the Internet and the Firm Value Effect in Companies Across

LatinAmerica.

Shinghvi.1971.An Empirical Analysis of the quality of Corporate Financial

Disclosure, The Accounting Review, Januari, 129-138.

Syafri, Sofyan. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. RajaGrafindo

Persada. Jakarta.

Wallace, Naser, dan Mora. 1997. The Relationship Betweenn Comprehensive of

Corporate Annual Reports and Firms Characteristic in Spain. Acconting

and Business Research. Vol.25. no 97, pp.41-53

Wijaya, Chandra. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan di

internet. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 4.

Xiao,Yang, danChow.2004.The Determinants and Characteristics of Voluntary

Internet Based Disclosures by Listed Chinese Companies. Journal of

Accounting and PublicPolicy 23, pp.19.