Page 1
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KOMPETENSI, LINGKUNGAN
KERJA DAN PROSEDUR KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Pada Karyawan Produksi Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Progam Sarjana (S1)
Fakultas Ekonomi Universitas Semarang
Oleh:
Wulan Apriliyani
NIM: B.131.15.0647
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2019
Page 2
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi :
Dosen Pembimbing
PERSETUJUAN LAPORAI\ SKRIPSI
Wulan Apriliyani
B.131.15.0641
Ekonomi / S1 Manajemen
PENGARUH . KECERDASAN
EMOSIONAL, KOMPETENSI,
LINGKUNGAN KERJA DAN
PR.OSEDUR KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN (Pada
Karyawan Produksi Bagian Sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang)
Tri Endang Yani, SE, MSi
Semarang, 31 Juli 2019
Dosen Pembimbing
nV1
VV^t{\
(Tri Endang Yani,,SE, MSi)
Page 3
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi :
Dosen Pembimbing
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI
Wulan Apriliyani
8.131.15.0647
Ekonomi / S1 Manajemen
PENGARUH KECERDASAN
EMOSIONAI,, KOMPETENSI,
LINGKUNGAN KERJA DAN
PROSEDUR KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN (Pada
Karyawan Produl<si Bagian Sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang)
Tri Endang Yani, SE, MSi
Semarang, 31 Juli 2019
Dosen Pembimbing
iii
0<l .. ' o),-v"t -{ "-f'
\
(Tri Endang Yani,-SE, MSi)
Page 4
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Wulan Apriliyani menyatakan
bahwa skripsi dengan judul PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL,
KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN PROSEDUR KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Pada Karyawan Produksi Bagian
Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang) adalah hasil tulisan saya sendiri.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
terdapat sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau
meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan
atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai
tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan penulis aslinya.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
di atas, baik disengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan skripsi yang
saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sencliri, berarti gelar clarr iiasah yang telah clibelikan oleh
universitas batal saya terima.
Semarang,3l Juli 2019
vataal-l
IV
Wulan Apriliyani
Page 5
Nama Penyusun
Nomor Induk Mahasiswa
Fakultas / Jurusan
Judul Skripsi
Adijati Utaminingsih, SE, MM.
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI
: Wulan Apriliyani
: B.131.15.0647
: Ekonomi / Manajemen
: PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL,
KOMPETENSI, LINGKUNGAN I(ERJA DAN
PROSEDUR KERJA TERHADAP KIP{ERJA
KARYAWAN (Pada Karyawan Produksi Bagian
Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang)
Telah dinyatakan lulus ujian pada tarrggal 09 Agustus 2019
Tim penguji
Tri Endang Yani, SE, MSi
,,/&,Drs. Witjaksono E.H, MM.
Page 6
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN
Nama Penyusun : Wulan Apriliyani
Nomor Induk Mahasiswa : B.131.15.0647
Fakultas/Jurusan :Ekonomi /Manajemen
Judul Skripsi : PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL,
KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN
PROSEDUR KERJA TERHADAP KINER.IA
KARYAWAN (Pada Karyawan Produksi Bagian
Soving PT. Pinnacle Apparcls Semarang)
Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 09 Agustus 2019
Tim penguji
Tri Endang Yani, SE, MSi
vi
Drs. Witjaksono E.H, MM.
Page 7
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Big Thanks To Allah SWT.”
Skripsi ini kupersembahan untuk :
Teruntuk Ayah dan Ibu.
Teman-teman dan sahabat-sahabat baikku.
Seluruh rakyat Indonesia
Page 8
viii
ABSTRACT
The basis of this research will be where the target set by PT. Pinnacle
Apparels Semarang to employees of the sewing section but cannot be reached.
This problem shows that there was a problem in the decline in the performance of
the production staff of the sewing part of PT. Pinnacle Apparels Semarang and
this study aims to analyze the factors of emotional intelligence, competence, work
environment and work procedures on the production performance of the sewing
staff at PT. Pinnacle Apparels Semarang.
The population in this study were all employees of sewing PT. Pinnacle
Apparels Semarang which amounted to 1560 employees while the sampling
technique in this study used non-probability sampling technique with a type of
purposive sampling which produced a number of 94 respondents and the analysis
tool used in this study was multiple linear regression.
The results of the study showed that the variables of emotional intelligence,
competence, work environment and work procedures had a positive and
significant effect on the performance of the production sewing staff at PT.
Pinnacle Apparels Semarang and the adjusted R square value in the regression
model are obtained at 0.506 which means that 50.6 percent of employee
performance variables can be explained by emotional intelligence, competence,
work environment and work procedures while the remaining 49.4 percent is
explained by other variables outside this research.
Keywords: emotional intelligence, competence, work environment, work
procedures and employee performance
Page 9
ix
ABSTRAK
Dasar penelitian yang akan dilakukan ini dimana dari target yang telah
ditetapkan oleh PT. Pinnacle Apparels Semarang kepada karyawan bagian sewing
namun tidak mampu dicapai. Masalah tersebut menunjukkan bahwa terjadi
masalah penurunan kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle
Apparels Semarang dan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor
kecerdasan emosional, kompetensi, lingkungan kerja dan prosedur kerja terhadap
kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang yang berjumlah 1560 karyawan sedangkan teknik
sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling
dengan jenis purposive sampling yang menghasilkan sejumlah 94 responden dan
alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional,
kompetensi, lingkungan kerja dan prosedur kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle
Apparels Semarang serta hasil nilai adjusted R square pada model regresi
diperoleh sebesar 0,506 yang artinya 50,6 persen variabel kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh variabel kecerdasan emosional, kompetensi, lingkungan kerja dan
prosedur kerja sedangkan sisanya sebesar 49,4 persen dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian ini.
Kata kunci: kecerdasan emosional, kompetensi, lingkungan kerja, prosedur
kerja dan kinerja karyawan
Page 10
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Y.M.E
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH
KECERDASAN EMOSIONAL, KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA
DAN PROSEDUR KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Pada
Karyawan Produksi Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang)
dengan baik. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Andi Kridasusila, SE, MM. selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Yohannes Suhardjo SE, Msi, Ak, CA. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
3. Drs. Aprih Santoso, MM. selaku Dosen Wali yang telah memberikan
pengarahan dan nasehat selama masa perkuliahan di Jurusan
Manajemen Program Studi S1.
4. Tri Endang Yani, SE, MSi. sebagai Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh jajaran dosen pengajar Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada
penulis selama menuntut ilmu di USM.
Page 11
xi
6. Seluruh jajaran petugas Tata Usaha Fakultas Ekonomi.
7. Kepada kedua orang tua dan saudara-saudara kandung saya, yang telah
membantu dan menyemangati saya dalam mengikuti perkuliahan dan
dalam menyusun skripsi.
8. Teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang selalu mendukung dan
memberi semangat dalam menyusun skripsi.
9. Sahabatku yang selalu sabar.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun
akan menyempurnakan penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis,
dan bagi penelitian selanjutnya.
Semarang, 31Juli 2019
Penulis
Page 12
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN LAPORAN SKRIPSI ......................................................... ii
PENGESAHAN LAPORAN SKRIPSI .......................................................... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI .................................................. iv
PENGESAHAN REVISI SKRIPSI ................................................................. v
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN.......................................................... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
ABSTRAKSI .................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 7
1.4 Kegunaan Penelitian ...................................................................... 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori .............................................................................. 9
2.2 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 25
2.3 Hubungan Logis antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ........... 26
2.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 29
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................... 31
3.2 Objek Penelitian, Populasi dan Sampel......................................... 33
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................. 34
3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 35
Page 13
xiii
3.5 Metode Analisis............................................................................. 36
BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Responden
4.1.1 Jenis Kelamin Responden ........................................................... 41
4.1.2 Umur Responden ........................................................................ 42
4.2 Analisis Data
4.2.1. Analisis Deskriptif ...................................................................... 43
4.2.2. Uji Instrumen .............................................................................. 48
4.2.3. Analisis Regresi Linier .............................................................. 54
4.3 Pembahasan
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ........................................................................................... 62
5.2 Saran ................................................................................................. 62
5.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 64
5.4 Agenda Penelitian Selanjutnya ........................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 14
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Masalah..................................................................... 2
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................... 25
Tabel 3.1 Definisi Operasional ....................................................... 32
Tabel 4.1. Reponden Berdasarkan Usia ........................................... 42
Tabel 4.2. Deskripsi Data Indikator Variabel Kecerdasan
Emosional ........................................................................ 43
Tabel 4.3. Deskripsi Data Indikator Variabel Kompetensi .............. 45
Tabel 4.4. Deskripsi Data Indikator Variabel Lingkungan Kerja ... 47
Tabel 4.5. Deskripsi Data Indikator Variabel Kinerja Karyawan .... 48
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Validitas ................................................ 49
Tabel 4.7. Hasil Pengujian Reliabilitas ............................................ 50
Tabel 4.8. Uji Normalitas ................................................................. 51
Tabel 4.9. Uji Multikolonieritas ....................................................... 52
Tabel 4.10. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 53
Tabel 4.11. Pengujian Regresi Linier Berganda ................................. 54
Tabel 4.12. Pengujian Hipotesis ......................................................... 55
Tabel 4.13. Pengujian Determinasi .................................................... 57
Tabel 4.14. Pengujian Kelayakan Model ........................................... 58
Page 15
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................ 30
Page 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia industri dan jasa selalu terkait dengan ketidakpastian dan
rentan terhadap perubahan. Perusahaan dituntut untuk menjadi sebuah organisasi
bisnis yang fleksibel dan adaptif untuk menghadapi perubahan tersebut. Perusahaan
yang dapat terbukti bertahan adalah perusahaan yang memiliki sumber daya manusia
yang dapat diandalkan dan memiliki kinerja yang baik.
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya. Sehubungan dengan fungsi manajemen manapun,
aktivitas manajemen sumber daya manusia harus dikembangkan, dievaluasi, dan
diubah apabila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja
kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja.
Sebuah pabrik seringkali memiliki masalah yang kompleks sehingga sangat
diperlukan solusi untuk penyelesaian dengan menggunakan pendekatan sistem yang
pastinya berorientasi pada tujuan perusahaan itu sendiri. Manajemen pabrik
mengandung berbagai konsep pengelolaan yang terkait dengan berbagai sumber daya
pabrik, langkah ini ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan hingga akhirnya
perusahaan tersebut mampu mencapai keberhasilan yang diharapkan.
Page 17
2
PT. Pinnacle Apparels mendirikan operasinya di Indonesia pada tahun 2002
dengan kantor pusat di Jakarta dan unit manufakturnya berada di Kota Semarang
dengan alamat dijalan Coaster VIII Kawasan Berikat Lamicitra Nusantara Bl A/15-
15-A. PT. Pinnacle Apparels Semarang memproduksi berbagai produk yang terdiri
dari casual wanita dan fashion tops, dresses dan casual pria and formal shirts,
berjalannya waktu PT. Pinnacle Apparels Semarang mengalami penurunan kinerja
karyawan bagian sewing, dimana dari target yang telah ditetapkan tidak mampu
dicapai oleh karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang,
seperti pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1
Realisasi Produksi
Karyawan Bagian Sewing
Karyawan
Tahun 2017 Dan Tahun 2018
No 2017 2018
Bulan Target Realisasi Bulan Target Realisasi
1 Januari 3.120.000 2.998.073 Januari 3.510.000 3.309.347
2 Februari 3.120.000 2.995.002 Februari 3.510.000 3.319.732
3 Maret 3.120.000 3.004.811 Maret 3.510.000 3.408.314
4 April 3.120.000 3.102.973 April 3.510.000 3.396.210
5 Mei 3.120.000 3.023.409 Mei 3.510.000 3.363.101
6 Juni 3.120.000 3.071.295 Juni 3.510.000 3.407.226
7 Juli 3.120.000 3.098.993 Juli 3.510.000 3.385.103
8 Agustus 3.120.000 3.094.229 Agustus 3.510.000 3.496.313
9 September 3.120.000 3.100.727 September 3.510.000 3.106.384
10 Oktober 3.120.000 3.083.866 Oktober 3.510.000 3.276.594
11 November 3.120.000 3.003.342 November 3.510.000 3.326.547
12 Desember 3.120.000 3.007.332 Desember 3.510.000 3.423.705
Jumlah 37.440.000 36.584.052 Jumlah 42.120.000 40.218.576
Rata-rata 3.120.000 3.048.671 Rata-rata 3.510.000 3.351.548
Persen 97,71 Persen 95,49
Sumber: PT. Pinnacle Apparels Semarang,2019
Page 18
3
Tabel 1.1 merupakan realisasi karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle
Apparels Semarang, dimana dari target tahun 2017 hanya mampu tercapai 97,71
persen saja dan hasil kinerja karyawan selama tahun 2017 tergolong baik karena
hampir mencapai 100 persen, namun ketika tahun 2018 hanya mampu mencapai
sejumlah 95,49 persen saja dari target tahun 2018, serta dari perbandingan realisasi
kinerja karyawan tersebut menunjukkan adanya penurunan kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
Mayer (2010) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai suatu jenis
kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial pada diri
sendiri dan orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini
untuk membimbing pikiran dan tindakan. Goleman (2012) menyatakan bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya
dengan intelegensi (to manage our emotional life with intelligence), menjaga
keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its
expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri,
empati dan keterampilan sosial. Sawaf (2009) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang
manusiawi.
Seseorang dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan banyak dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam bidang pekerjaan tersebut. Oleh karena itu agar pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan dengan baik harus dikerjakan oleh orang yang memiliki
Page 19
4
kompetensi dibidang pekerjaan yang dimaksud. Ada beberapa perbedaan yang
dimaksud dengan kompetensi. Organisasi yang berbeda akan mendefinisikan
kompetensi secara berbeda pula. Menurut Muhaimin (2011) kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu.
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu
penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang
tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat
menurunkan kinerja karyawan. Sedarmayanti (2010) menyatakan lingkungan kerja
adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Lingkungan kerja fisik adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan
sosial kultural yang mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin,2011).
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya
penerangan, suhu udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain
(Nitisemito,2013).
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan
sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit
Page 20
5
perusahaan. Prosedur kerja adalah sistem yang disusun untuk memudahkan,
merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan
pekerjaan dari awal sampai akhir. Prosedur kerja merupakan panduan yang digunakan
untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan
lancar (Sailendra,2015). Menurut Moekijat (2008) menyatakan prosedur kerja adalah
urutan langkah-langkah (atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan
tersebut dilakukan, berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana
melakukannya, bilamana melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang
melakukannya.
Berberapa penelitian terdahulu banyak yang menyatakan ada beberapa faktor
yang mampu menurunkan kinerja karyawan, seperti penelitian yang dilakukan oleh
Patar Rumapea (2017) yang berjudul analisis pengaruh kecerdasan emosional,
motivasi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan menghasilkan bahwa variabel
kecerdasan emosional, motivasi dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Faustyna (2014) yang berjudul analisis
pengaruh kompetensi dan komitmen pada tugas terhadap kinerja karyawan
menghasilkan bahwa variabel kompetensi dan komitmen pada tugas berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Mochammad Al Musadieq (2016) yang berjudul
analisis pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
Page 21
6
menghasilkan bahwa variabel lingkungan kerja dan motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Didi Sundiman (2017) yang berjudul analisis
pengaruh manajemen pengatahuan, pengetahuan personal dan prosedur kerja terhadap
kinerja karyawan menghasilkan bahwa variabel manajemen pengatahuan,
pengetahuan personal dan prosedur kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Dari uraian permasalahan tentang kinerja karyawan produksi bagian sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang dan beberapa penelitian terdahulu penelitian ini akan
mengambil judul “PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL,
KOMPETENSI, LINGKUNGAN KERJA DAN PROSEDUR KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Pada Karyawan Produksi Bagian
Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang)”.
1.2 Rumusan Masalah
Dasar penelitian yang akan dilakukan ini dimana dari target yang telah
ditetapkan oleh PT. Pinnacle Apparels Semarang kepada karyawan bagian sewing
namun tidak mampu dicapai. Masalah tersebut menunjukkan bahwa terjadi masalah
penurunan kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang maka rumusan masalah dalam penelitian ini upaya apa yang digunakan
untuk meningkatkan kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang. Pertanyaan penelitian yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Page 22
7
1. Apakah terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang?
2. Apakah terdapat pengaruh antara kompetensi terhadap kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang?
3. Apakah terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang?
4. Apakah terdapat pengaruh antara prosedur kerja terhadap kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja
karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
2. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
3. Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
4. Untuk menganalisis pengaruh prosedur kerja terhadap kinerja karyawan
produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak yang
membacanya maupun yang terkait secara langsung di dalamnya, yaitu:
Page 23
8
1. Kegunaan teoritis yaitu:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi bacaan
bagi yang membutuhkan.
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
2. Kegunaan praktis yaitu:
a. Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan berguna bagi semua
pihak dimana hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
pihak yang membacanya maupun yang terkait secara langsung didalamnya.
b. Menambah pengetahuan bagi penelitian penelitian yang akan datang
3. Kegunaan Perusahaan
a. Membantu PT. Pinnacle Apparels Semarang dalam menyusun strategi agar
mampu meningkatkan kinerja karyawan produksi bagian sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang.
b. Menjadi referensi perusahaan lain untuk meningkatkan kinerja karyawan
karyawan produksi.
Page 24
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Kinerja Karyawan
Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang sesuai
standar organsasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi. Untuk itu kinerja
yang baik harus bisa ditunjukkan oleh setiap sumber daya manusia organisasi
maupun organisasi itu sendiri (Setiawan,2010). Kinerja karyawan sering diartikan
sebagai pencapaian tugas, dimana karyawan dalam bekerja harus sesuai dengan
program kerja organisasi untuk menunjukkan tingkat kinerja organisasi dalam
mencapai visi, misi, dan tujuan organisasi (Mangkunegara,2011).
Simamora (2009) menyataan bahwa kinerja karyawan adalah tingkat
terhadapnya para karyawan mencapai persyaratan pekerjaan. Penilaian kinerja pada
umumnya mencakup baik aspek kualitatif maupun kuntitatif dari kinerja pelaksanaan
pekerjaan. Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya. Sehubungan dengan fungsi manajemen manapun,
aktivitas manajemen sumber daya manusia harus dikembangkan, dievaluasi, dan
diubah apabila perlu sehingga mereka dapat memberikan kontribusi pada kinerja
kompetitif organisasi dan individu di tempat kerja. Hakim (2010) menyatakan kinerja
sebagai hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau
Page 25
10
tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu,
yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan
dimana individu tersebut bekerja.
Dessler (2015) berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah prestasi aktual
karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan. Prestasi
kerja yang diharapkan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga
dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dibandingkan dengan standar
yang dibuat. Robert dan Jackson (2012) lebih lanjut memberikan standar kinerja
seseorang yang dilihat kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output,
kehadiran ditempat kerja dan sikap kooperatif. Standar kinerja tersebut ditetapkan
berdasarkan kriteria pekerjaan yaitu menjelaskan apa–apa saja yang sudah diberikan
organisasi untuk dikerjakan oleh karyawannya, oleh karena itu kinerja individual
dalam kriteria pekerjaan haruslah diukur, dibandingkan dengan standar yang ada dan
hasilnya harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan.
Kinerja merupakan hasil kerja dari tingkah laku, kinerja merupakan aktivitas
manusia yang diarahkan pada pelaksanaan tugas organisasi yang dibebankan
kepadanya. Mangkunegara (2013) menyatakan ada beberapa faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja, yaitu :
1. Efektifitas dan efisiensi dimana bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa
dicapai, maka bisa dikatakan bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila
akibat-akibat yang tidak dicari kegiatan menilai yang penting dari hasil yang
dicapai sehingga mengakibatkan kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak
Page 26
11
efesien. Sebaliknya, bila akibat yang dicari-cari tidak penting atau remeh
maka kegiatan tersebut efesien.
2. Otoritas (wewenang) adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah dalam
suatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada
anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan
kontribusinya. Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan
yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.
3. Disiplin adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Jadi, disiplin
karyawan adalah kegiatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati
perjanjian kerja dengan organisasi dimana karyawan bekerja.
4. Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam membentuk
ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Indikator kinerja karyawan menurut Didi Sundiman (2017) adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kemampuan kerja sama
Page 27
12
2.1.2 Kecerdasan Emosional
Mayer (2010) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai suatu jenis
kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan sosial pada diri
sendiri dan orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini
untuk membimbing pikiran dan tindakan. Goleman (2012) menyatakan bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya
dengan intelegensi (to manage our emotional life with intelligence), menjaga
keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its
expression) melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri,
empati dan keterampilan sosial. Sawaf (2009) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang
manusiawi.
Harmoko (2015) bahwa kecerdasan emosi dapat diartikan kemampuan untuk
mengenali, mengelola, dan mengekspresikan dengan tepat, termasuk untuk
memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, serta membina hubungan
dengan orang lain. Sunar (2010) kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang
untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain
disekitarnya.
Teori mengenai kecerdasan emosional pertama kali dicetuskan oleh Salovey
dan Mayer (1990) yang mendefinisikan EQ (emotional quotient) sebagai kemampuan
untuk memahami perasaan diri sendiri, untuk berempati terhadap perasaan orang lain
Page 28
13
dan untuk mengatur emosi, yang secara bersama berperan dalam peningkatan taraf
hidup seseorang. Sebelumnya, istilah kecerdasan emosi berasal dari konsep
kecerdasan sosial yang dikemukakan oleh Thorndike pada tahun (1920) dengan
membagi 3 bidang kecerdasan yaitu kecerdasan abstrak (seperti kemampuan
memahami dan memanipulasi simbol verbal dan matematika), kecerdasan konkrit
seperti kemampuan memahami dan memanipulasi objek, dan kecerdasan sosial
seperti kemampuan untuk memahami dan berhubungan dengan orang lain.
Goleman (2013) menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosi individu yaitu:
1. Lingkungan keluarga dimana kehidupan keluarga merupakan sekolah
pertama dalam mempelajari emosi.
2. Lingkungan non keluarga dimana hal ini yang terkait adalah lingkungan
masyarakat dan pendidikan. Kecerdasan emosi ini berkembang sejalan
dengan perkembangan fisik dan mental.
Menurut Dove (2011) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kecerdasan emosi antara lain:
1. Fisik dimana secara fisik bagian yang paling menentukan paling
berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf
emosinya. Konteks berperan penting dalam memahami sesuatu secara
mendalam, menganalisis mengapa mengalami perasaan tertentu dan
selanjutnya berbuat sesuatu untuk mengatasinya. Sistem limbic dimana pada
bagian ini sering disebut sebagai emosi otak yang letaknya jauh didalam
Page 29
14
hemisfer otak besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi
dan implus.
2. Psikis dimana kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian
individu, juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu.
Indikator kecerdasan emosional menurut Patar Rumapea (2017) adalah sebagai
berikut:
1. Mengenali emosi diri
2. Mengelola emosi
3. Memotivasi diri sendiri
4. Mengenali emosi orang lain
5. Membina hubungan
2.1.3 Kompetensi
Seseorang dalam menyelesaiakan suatu pekerjaan banyak dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam bidang pekerjaan tersebut. Oleh karena itu agar pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan dengan baik harus dikerjakan oleh orang yang memiliki
kompetensi dibidang pekerjaan yang dimaksud. Ada beberapa perbedaan yang
dimaksud dengan kompetensi. Organisasi yang berbeda akan mendefinisikan
kompetensi secara berbeda pula. Menurut Muhaimin (2011) kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu.
Page 30
15
Kompetensi menurut Spencer (2013) yaitu karakteristik yang mendasari
seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaanya atau
an underlying characteristi`s of an individual which is causally related to criterion
referenced effective and or superior performance in a job or situation).
Kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam dan melekat kepada
seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas
pekerjaan. Sedangkan kata causally related berarti kompetensi adalah sesuatu yang
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Dan kata criterion referenced
mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang
berkinerja baik dan kurang baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan.
Gulo (2012) berpendapat bahwa kompetensi terdiri dari dua aspek yang saling
berinteraksi, yaitu aspek yang tampak atau yang disebut performance (penampilan)
dan aspek yang tidak tampak atau yang disebut aspek rasional. Performance
ditunjukan dalam bentuk tingkah laku yang dapat didemonstrasikan sehingga dapat
dilihat, diamati dan dirasakan. Sedangkan aspek rasional tidak dapat diamati karena
tidak tampil dalam bentuk prilaku empiris.
Ahsan (2011) mengemukakan bahwa kompetensi …is a knowledge, skills, and
abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being
to the extent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and
psychomotor behaviors. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
Page 31
16
bagian dari dirinya, sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan
psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Sofo (2011) mengemukakan a competency is composed of skill, knowledge, and
attitude, but in particular the consistent applications of those skill, knowledge, and
attitude to the standard of performance required in employment. Dengan kata lain
kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun
yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperlukan tersebut dalam pekerjaan. Menurut Prihadi (2014) menyatakan ada dua
penggunaan istilah kompetensi untuk merujuk pada area pekerjaan atau peranan yang
mampu dilakukan oleh seseorang dengan kompeten.
Untuk merujuk pada dimensi perilaku yang terIetak di balik kinerja yang
kompeten (efficiency oreentation, result driven). Kompetensi pada dasarnya terdiri
dari tiga unsur utama yaitu pengetahuan (cognitive domain), keahlian dan
keterampilan (psychomotor domain), perilaku dan sikap (affective domain). Ketiga
unsur itu secara langsung mempengaruhi perilaku (behaviour) pegawai dalam
melaksanakan tugasnya. Kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari
seorang pegawai yang memungkinkannya untuk mencapai kinerja yang superior.
Aspek-aspek pribadi ini termasuk sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi akan mengarahkan tingkah laku,
sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Hanya aspek-aspek pribadi yang
mendorong dirinya untuk mencapai kinerja yang superiorlah yang merupakan
kompetensi yang dimilikinya. Model kompetensi ini memberikan sebuah peta yang
Page 32
17
membantu seseorang memahami cara terbaik mencapai keberhasilan dalam pekerjaan
atau memahami cara mengatasi suatu situasi tertentu. Menurut Mitrani (2013)
terdapat 5 karateristik kompetensi yaitu : Sifat-sifat tersebut diatas dapat di
definisikan sebagai berikut :
1. Motif adalah sesuatu dimana seseorang secara konsisten berfikir sehingga
melakukan tindakan.
2. Konsep diri adalah sikap atau nilai yang diukur dengan tes responden untuk
mengetahui apa yang dinilai baik oleh seseorang, apa yang pernah dilakukan
atau apa yang ingin mereka lakukan.
3. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.
4. Skills adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik
secara fisik maupun mental.
Spencer and Spencer (2011) menurut kriteria yang digunakan memprediksi
kinerja suatu pekerjaan bahwa kompetensi dibagi atas 2 (dua) kategori yaitu:
1. Threshold competencies adalah karateristik utama (biasanya pengetahuan
atau keahlian dasar seperti kemampuan untuk membaca) yang harus dimiliki
seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi tidak untuk
membedakan seseorang yang berkinerja tinggi dan rata-rata kompetensi
threshold.
2. Differentiating competencies adalah faktor-faktor yang membedakan
individu yang berkinerja tinggi dan rendah.
Page 33
18
Indikator kompetensi menurut Faustyna (2014) adalah sebagai berikut:
1. Ketrampilan
2. Kemampuan berfikir analitis
3. Pengetahuan
4. Komitmen
5. Pengendalian diri
6. Kemampuan berinteraksi
7. Hati nurani
2.1.4 Lingkungan Kerja
Sedarmayanti (2010) menyatakan lingkungan kerja adalah semua keadaan
berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi
karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik
adalah keseluruhan atau setiap aspek dari gejala fisik dan sosial kultural yang
mengelilingi atau mempengaruhi individu. (Komarudin,2011). Lingkungan kerja
adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya penerangan, suhu
udara, ruang gerak, keamanan, kebersihan, musik dan lain-lain (Nitisemito,2013).
Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu
penentuan dan penciptaan lingkungan kerja yang baik akan sangat menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Sebaliknya apabila lingkungan kerja yang
Page 34
19
tidak baik akan dapat menurunkan motivasi serta semangat kerja dan akhirnya dapat
menurunkan kinerja karyawan.
Lingkungan kerja sangatlah perlu untuk diperhatikan karena merupakan salah
satu faktor yang penting dalam menentukan kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan
mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja sehingga kinerja menjadi rendah.
Lingkungan kerja adalah sesuatu dari lingkungan pekerjaan yang memudahkan atau
menyulitkan pekerjaan.
Menurut Sarwoto (2007) lingkungan kerja fisik merupakan lingkungan atau
kondisi tempat kerja yang dapat mempengaruhi atau meningkatkan efesiensi kerja, di
antaranya adalah
1. Tata ruang kerja yang tepat, suatu organisasi sebaiknya karyawan yang bekerja
mendapat tempat yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas.
Karyawan tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang dan maksimal jika
tempat yang tersedia tidak dapat memberikan kenyamanan. Dengan demikian
ruang gerak untuk tempat karyawan bekerja seharusnya direncanakan terlebih
dahulu agar para karyawan tidak terganggu di dalam melaksanakan pekerjaan
disamping itu juga perusahaan harus dapat menghindari dari pemborosan dan
menekan biaya yang banyak.
2. Cahaya dalam ruangan yang tepat, cahaya dalam ruangan atau penerangan
ruang kerja karyawan memegang peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan semangat karyawan sehingga mereka akan dapat menunjukkan
Page 35
20
hasil kerja yang baik, yang berarti bahwa penerangan tempat kerja yang cukup
sangat membantu berhasilnya kegiatan-kegiatan operasional organisasi.
3. Suhu dan kelembapan udara yang tepat, didalam ruangan kerja karyawan
dibutuhkan udara yang cukup, dimana dengan adanya pertukaran udara yang
cukup, akan menyebabkan kesegaran fisik dari karyawan tersebut. Suhu udara
yang terlalu panas akan menurunkan semangat kerja karyawan di dalam
melaksanakan pekerjaan.
4. Suara yang tidak mengganggu konsentrasi kerja, Suara yang bunyi bias sangat
menganggu para karyawan dalam bekerja. Suara yang bising tersebut dapat
merusak konsentrasi kerja karyawan sehingga kinerja karyawan bisa menjadi
tidak optimal, oleh karena itu setiap organisasi harus selalu berusaha untuk
menghilangkan suara bising tersebut atau paling tidak menekannya untuk
memperkecil suara bising tersebut. Kemampuan organisasi didalam
menyediakan dana untuk keperluan pengendalian suara bising dalam suatu
organisasi.
5. Suasana kerja dalam perusahaan merupakan pendukung dalam kelancaran
pekerjaan perusahaan. Dengan suasana kerja yang baik dapat menimbulkan
semangat kerja karyawan. Suasana dalam perusahaan yang baik dapat dilihat
dari hubungan antara atasan dengan bawahan atau sebaliknya. Dengan adanya
hubungan yang baik, maka dapat menimbulkan saling pengertian antara
pimpinan dengan karyawan serta dapat menumbuhkan motivasi kerja karyawan
itu sendiri.
Page 36
21
Keamanan kerja karyawan, rasa aman akan menimbulkan ketenangan, dan
ketenangan itu akan mendorong motivasi kerja karyawan sehingga kinerja menjadi
baik. Rasaaman di sini meliputi diri pribadi maupun luar pribadi. Kaitan dengan diri
pribadi adalah menyangkut keselamatan selama bekerja dan terjaminnya karyawan
dalam memperoleh pekerjaan dan jabatan dalam perusahaan, selama ia melaksanakan
tugasnya dengan prestasi kerja yang memuaskan. Sedangkan rasa aman dari luar
pribadi adalah terjaminnya milik karyawan dari adanya perusakan dan pencurian.
Indikator lingkungan kerja menurut Mochammad Al Musadieq (2016) adalah
sebagai berikut:
1. Penerangan
2. Kebersihan
3. Suara
4. Keamanan
5. Sirkulasi udara
6. Struktur tugas
2.1.5 Prosedur Kerja
Prosedur kerja adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan
secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk
memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya,
membutuhkan sebuah panduan untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen
atau unit perusahaan. Prosedur kerja adalah sistem yang disusun untuk memudahkan,
Page 37
22
merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan
pekerjaan dari awal sampai akhir.
Prosedur kerja merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra,2015).
Menurut Moekijat (2008) menyatakan prosedur kerja adalah urutan langkah-langkah
(atau pelaksanaan-pelaksanaan pekerjaan), dimana pekerjaan tersebut dilakukan,
berhubungan dengan apa yang dilakukan, bagaimana melakukannya, bilamana
melakukannya, dimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya.
Menurut Atmoko (2011) menyatakan prosedur kerja merupakan suatu pedoman
atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai denga fungsi dan alat
penilaian kinerja. Prosedur kerja atau standar operasional prosedur adalah dokumen
yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan administrasi perusahaan yang berisi cara melakukan pekerjaan,
waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan aktor yang berperan dalam kegiatan
(Insani,2010).
Tujuan pembuatan prosedur kerja adalah untuk menjelaskan perincian atau
standar yang tetap mengenai aktivitas pekerjaan yang berulang-ulang yang
diselenggarakan dalam suatu organisasi. Prosedur kerja yang baik adalah prosedur
kerja yang mampu menjadikan arus kerja yang lebih baik, menjadi panduan untuk
karyawan baru, penghematan biaya, memudahkan pengawasan, serta mengakibatkan
koordinasi yang baik antara bagian-bagian yang berlainan dalam perusahaan.
Menurut Atmoko (2011) menyatakan tujuan prosedur kerja adalah sebagai berikut:
Page 38
23
1. Menjaga konsistensi tingkat kinerja atau kondisi tertentu dan kemana
petugas dan lingkungan dalam melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan
tertentu.
2. Acuan dalam pelaksanaan kegiatan tertentu bagi sesama pekerja, dan
supervisor.
3. Menghindari kegagalan atau kesalahan (dengan demikian menghindari dan
mengurangi konflik), keraguan, duplikasi serta pemborosan dalam proses
pelaksanaan kegiatan.
4. Parameter untuk menilai mutu.
5. Lebih menjamin penggunaan tenaga dan sumber daya secara efisien dan
efektif.
6. Menjelaskan alur tugas, wewenang dan tanggung jawab dari petugas yang
terkait.
7. Dokumen yang akan menjelaskan dan menilai pelaksanaan proses kerja bila
terjadi suatu kesalahan.
8. Dokumen yang digunakan untuk pelatihan.
9. Dokumen sejarah bila telah dibuat revisi yang baru.
Prosedur kerja atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah
penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa
dan dibuat untuk menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan
oleh karyawan yang akan mengganggu kinerja organisasi secara keseluruhan.
Manfaat prosedur kerja bagi organisasi antara lain:
Page 39
24
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. Prosedur kerja membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung
pada intervensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan
pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab
khusus dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan karyawan. cara
konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha
yang telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu karyawan baru
untuk cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
7. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian tugas.
8. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam
berbagai situasi.
Page 40
25
Indikator prosedur kerja menurut Didi Sundiman (2017) adalah sebagai berikut:
1. Terarah
2. Terkoordinir
3. Sarana komunikasi
4. Kejelasan
5. Acuan
6. Penerapan standar penilaian
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No.
Peneliti
dan tahun
Sampel dan
periode
penelitian
Variabel Penelitian Dan
Metode Penelitian Hasil
1.
Patar
Rumapea
(2017)
53
Responden,
periode
penelitian
(2017)
Variabel Independen
1. Kecerdasan emosional
2. Motivasi
3. Pelatihan
Variabel Dependen
4. Kinerja karyawan
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel kecerdasan
emosional, motivasi dan
pelatihan berpengaruh
secara positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
2. Faustyna
(2014)
176
Responden,
periode
penelitian
(2014)
Variabel Independen
1. Kompetensi
2. Komitmen pada tugas
Variabel Dependen
3. Kinerja karyawan
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel kompetensi dan
komitmen pada tugas
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
3.
Mochamma
d Al
Musadieq
(2016)
65
Responden,
periode
penelitian
(2016)
Variabel Independen
1. Lingkungan kerja
2. Motivasi kerja
Variabel Dependen
3. Kinerja karyawan
Analisis Regresi Linier berganda
Variabel lingkungan kerja
dan motivasi kerja
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
4. Didi
Sundiman
60
Responden,
periode
Variabel Independen
1. Manajemen pengetahuan
2. Pengetahuan personal
Variabel manajemen
pengatahuan, pengetahuan
personal dan prosedur kerja
Page 41
26
(2017) penelitian
(2017)
3. Prosedur kerja
Variabel Dependen
4. Kinerja karyawan
Analisis Regresi Linier berganda
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Sumber: Beberapa Penelitian terdahulu,2019
2.3 Hubungan Logis Antar Variabel Dan Pengembangan Hipotesis
2.3.1 Hubungan Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan Sawaf (2009) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang
manusiawi.
Kecerdasan emosional merupakan faktor yang berawal dari dalam diri
karyawan, namun sebuah perusahaan yang mampu mengatur kecerdasan emosional
karyawan dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena
apabila kecerdasan emosional karyawan buruk maka kinerja karyawan akan menurun
dan dari kedua teori tersebut menyiratkan bahwa apabila kecerdasan emosional
ditingkatkan maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian Patar Rumapea (2017) menghasilkan bahwa variabel
kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
dan berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini
adalah
H1: Kecerdasan emosional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Page 42
27
2.3.2 Hubungan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan menurut Muhaimin (2011) kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu.
Kompetensi juga merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan,
namun sebuah perusahaan yang mampu memaksimalkan kompetensi karyawan
dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena apabila
kompetensi karyawan buruk maka kinerja karyawan akan menurun dan dari kedua
teori tersebut menyiratkan bahwa apabila kompetensi ditingkatkan maka akan mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian Faustyna (2014) menghasilkan bahwa variabel kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan berdasarkan uraian
diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
H2: Kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.3.3 Hubungan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan Sedarmayanti (2010) menyatakan lingkungan
Page 43
28
kerja adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Lingkungan kerja juga merupakan faktor yang berasal dari perusahaan, namun
sebuah perusahaan yang mampu memaksimalkan peran lingkungan kerjanya dengan
baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena apabila lingkungan
kerja dipersepsikan buruk oleh karyawan maka kinerja karyawan akan menurun dan
dari kedua teori tersebut menyiratkan bahwa apabila lingkungan kerja ditingkatkan
maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian Mochammad Al Musadieq (2016) menghasilkan bahwa
variabel lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dan berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam
penelitian ini adalah
H3: Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.3.4 Hubungan Prosedur Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan prosedur kerja merupakan panduan yang
digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar (Sailendra,2015).
Prosedur kerja dibuat karena untuk memaksimalkan kegiatan selama proses
produksi diperusahaan berlangsung, namun sebuah perusahaan yang mampu
memaksimalkan prosedur kerja dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja
Page 44
29
karyawan, karena apabila prosedur kerja tidak dilaksanakan dengan baik oleh
karyawan maka kinerja yang dihasilkan juga akan buruk dan dari kedua teori tersebut
menyiratkan bahwa apabila prosedur kerja ditingkatkan maka akan mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian Didi Sundiman (2017) menghasilkan bahwa variabel prosedur
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan berdasarkan
uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah
H4: Prosedur kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis
Sawaf (2009) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan
merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi
sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi sedangkan Muhaimin (2011)
kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas
dalam bidang pekerjaan tertentu. Sedarmayanti (2010) menyatakan lingkungan kerja
adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
prosedur kerja merupakan panduan yang digunakan untuk memastikan kegiatan
operasional organisasi atau perusahaan berjalan dengan lancar (Sailendra,2015).
Kerangka pemikiran teoritis adalah penjelasan sementara terhadap suatu gejala
yang menjadi objek permasalahan karena kerangka berpikir ini disusun dengan
berdasarkan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevan atau terkait.
Page 45
30
Kerangka berpikir ini merupakan suatu argumentasi dalam merumuskan
hipotesis dan dalam merumuskan suatu hipotesis, argumentasi kerangka berpikir
menggunakan logika deduktif (untuk metode kuantitatif) dengan memakai
pengetahuan ilmiah sebagai premis premis dasarnya, berikut adalah gambar kerangka
pemikiran dalam penelitian ini.
H1
H2
H3
H4
Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran
Sumber: Beberapa Penelitian terdahulu,2019
Kecerdasan
emosional (X1)
Kinerja karyawan
(Y)
Kompetensi (X2)
Lingkungan kerja
(X3)
Prosedur kerja (X4)
Page 46
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Ghozali (2013) menyatakan metodologi penelitian berasal dari kata metode
yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, dan logos yang artinya ilmu
atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan
menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi
penelitian (research methods) adalah ilmu yang menerangkan bagaimana sebaiknya
dan seharusnya penelitian itu dilaksanakan.
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Penelitian
Ghozali (2013) menyatakan penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang
didasarkan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara sistematis,
metodologis dan konsisten dan bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai
salah satu manifestasi keinginan manusia untuk mengetahui apa yang sedang
dihadapinya. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan antara lain sebagai
berikut:
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional,
kompetensi, lingkungan kerja dan prosedur kerja.
2. Variabel rerikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
atau dan dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan.
Page 47
32
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Ferdinand (2013) menyatakan pengertian operasional adalah penentuan suatu
konstruk sehingga menjadi variabel maupun variabel-variabel yang dapat diukur.
Definisi operasional variabel ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada
pengukuran atau pengamatan terhadap variabel–variabel yang bersangkutan serta
pengembangan instrumen (alat ukur).
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
NO NAMA
VARIABEL
DEFINISI
OPERASIONAL
VARIABEL
INDIKATOR SUMBER
1. Kecerdasn
emosional
Kemampuan memahami
perasaan diri sendiri
1. Mengenali emosi
diri
2. Mengelola emosi
3. Memotivasi diri
sendiri
4. Mengenali emosi
orang lain
5. Membina hubungan
Patar Rumapea
(2017)
2. Kompetensi
Karakteristik seseorang
yang membuatnya
berhasil dalam
pekerjaannya
1. Ketrampilan
2. Kemampuan
berfikir analitis
3. Pengetahuan
4. Komitmen
5. Pengendalian diri
6. Kemampuan
berinteraksi
7. Hati nurani
Faustyna
(2014)
3. Lingkungan kerja
segala sesuatu yang ada
disekitar para pekerja
yang dapat
mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan
kewajibannya sebagai
karyawan
1. Penerangan
2. Kebersihan
3. Suara
4. Keamanan
5. Sirkulasi udara
6. Struktur tugas
Mochammad
Al Musadieq
(2016)
4. Prosedur kerja
Tanggung jawab atau
tugas yang harus
dijalankan oleh karyawan
1. Terarah
2. Terkoordinir
3. Sarana komunikasi
4. Kejelasan
5. Acuan
6. Penerapan standar
Didi Sundiman
(2017)
Page 48
33
penilaian
5. Kinerja karyawan
Hasil pekerjaan yang
dicapai oleh seseorang
berdasarkan tuntutan
persyaratan-persyaratan
pekerjaan
1. Jumlah pekerjaan
2. Kualitas pekerjaan
3. Ketepatan waktu
4. Kehadiran
5. Kemampuan kerja
sama
Didi Sundiman
(2017)
Sumber: Penelitian Terdahulu,2019
3.2 Objek Penelitian, Populasi dan Sampel
3.2.1 Objek Penelitian
Umar (2012) menjelaskan objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa
yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan dan bisa
juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu sedangkan objek yang akan
digunakan dalam penelitian ini di PT. Pinnacle Apparels Semarang.
3.2.2 Populasi
Ferdinand (2013) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang yang berjumlah 1560 karyawan.
3.2.3 Sampel
Ferdinand (2013) menyatakan sampel adalah subset dari populasi terdiri dari
beberapa anggota populasi sedangkan teknik sampling dalam penelitian ini
menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling
yaitu pemilihan sampel secara subyektif, dengan kriterianya, yaitu:
Page 49
34
1. Karyawan yang bekerja minimal 5 tahun
2. Karyawan berstatus tetap
3. Usia karyawan minimal 25 tahun
Alasan pemilihan sampel menggunakan non probability sampling untuk
mempermudah menemukan responden. maka menyatakan menggunakan rumus
slovin:
Keterangan:
n = jumlah sampel.
e = toleransi kesalahan maxsimun sebesar 10%
N = populasi
93,97 dibulatkan menjadi 94 responden
3.3 Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis Data
Ferdinand (2013) menyatakan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang dibuat oleh peneliti
untuk maksud khusus menyelesaikan riset atau penelitian sedangkan data sekunder
Page 50
35
adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
3.3.2 Sumber Data
Data yang diperlukan dari dalam penelitian ini adalah data primer. Dimana
penelitian ini bersumber dari jawaban langsung responden atas kuisioner yang
diajukan.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Kuesioner
Ferdinand (2013) menyatakan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis
kepada responden untuk dijawab. Dengan kuesioner ini, responden diminta untuk
mengisi jawaban dari setiap pertanyaan yang tersedia dengan skala pengukuran 1
sampai dengan 5.
3.4.2 Skala Pengukuran Kuesioner
Skala adalah alat pengukur data atau kongkritnya jenis pertanyaan seperti apa
yang digunakan untuk menghasilkan data. Skala yang mengukur suatu sikap
responden terhadap sesuatu tertentu maka digunakan skala likert. Untuk keperluan
analisis kuantitatif dalam penelitian ini, diberikan lima alternatif jawaban kepada
responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5, seperti skala berikut ini:
Page 51
36
1. Sangat Setuju (SS) = 5
2. Setuju (S) = 4
3. Kurang Setuju (KS) = 3
4. Tidak Setuju (TS) = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
3.5 Metode Analisis
3.5.1 Metode Analisis Deskrptif
Tujuannya adalah agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-variabel
sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang dirumuskan dalam
penelitian. Prinsip pokok teknik analisis kualitatif adalah mengolah dan menganalisis
data-data yang terkumpul menjadi data yang sistematik, terstruktur, teratur, dan
mempunyai makna.
3.5.2 Uji Instrument
3.5.2.1 Uji Validitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari
kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur. Apabila seluruh instrument
dari kuesioner yang diujikan sesuai, maka instrument tersebut dikatakan valid.
Kriteria penilaiannya yaitu:
1. Apabila r hitung > r tabel, maka item kuesioner tersebut valid.
2. Apabila r hitung < r tabel, maka dikatakan item kuesioner tidak valid.
Page 52
37
3.5.2.1 Uji Reliabilitas
Ferdinand (2013) menyatakan untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah
reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dan metode pengambilan
keputusan pada uji reliabilitas yaitu menggunakan batasan 0,60 yang artinya suatu
variabel dikatakan reliabel jika nilai menunjukkan Alpha cronbach lebih besar dari
0,60.
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
3.5.3.1 Uji Normalitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji normalitas data bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Untuk
menguji data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan metode uji Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya
distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan
lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan distribusi data telah terdistribusi normal.
3.5.3.2 Uji Multikolonieritas
Ferdinand (2013) menyatakan uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dengan
dasar pengambilan keputusannya adalah jika VIF kurang dari 10, hal ini berarti tidak
terjadi multikolonieritas dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian.
3.5.3.3 Uji Heteroskedasitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
Page 53
38
satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain, dimana pengambilan keputusannya
adalah
1. Jika variabel independen signifikan lebih kecil dari 0,05 secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka terjadi heterokedastisitas.
2. Jika variabel independen signifikan lebih besar dari 0,05 secara statistik
tidak mempengaruhi variabel dependen, maka tidak terjadi heterokedastisitas
dalam penelitian.
3.6 Teknik Analisis
3.6.1 Regresi Linier Berganda
Ferdinand (2013) menyatakan regresi berganda dilakukan terhadap model lebih
dari satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat. Pada
regresi berganda variabel bebas yang diperhitungkan pengaruhnya terhadap variabel
terikat. Sehingga persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana :
Y = Kinerja karyawan
X1 = Kecerdasan emosional
X2 = Kompetensi
X3 = Lingkungan kerja
X4 = Prosedur kerja
a = Konstanta
b1,b2,b3,b4 = Koefisien regresi
e = Error / tingkat kesalahan yang dapat ditolerir.
Page 54
39
3.6.2 Uji t (Parsial)
Ferdinand (2013) menyatakan uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen yaitu secara parsial terhadap variabel dependennya yaitu kinerja
karyawan dengan dasar pengembailan keputusannya adalah
1. Apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka secara parsial variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja
karyawan
2. Apabila nilai signifikan kurang dari 0,05 maka secara parsial variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.
3.6.3 Uji F (Uji Kelayakan Model)
Dalam penelitian ini, Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model dapat
digunakan untuk memprediksi apakah variabel independen layak untuk menjelaskan
variabel dependen, dimana dasar pengambilan keputusannya adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi.
3.6.4 Koefisien Determinasi (R2)
Ferdinand (2013) menyatakan analisis Adjust R Square atau koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian. Nilai
koefisien determinasi yaitu antara nol sampai dengan satu. Kemampuan variabel
independen yang hanya dapat menjelaskan variasi variabel dependen yang terbatas
akan ditunjukan dengan Adjusted R Square atau nilai R2 yang kecil. Sedangkan
variabel independen yang hampir semua memberikan informasi yang dibutuhkan
Page 55
40
dalam memprediksi variasi variabel dependen akan menujukan Adjusted R Square
atau nilai R2 yang mendekati satu.
Page 56
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Obyek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Pinnacle Apparels mendirikan operasinya di Indonesia pada tahun 2002
dengan kantor pusat di Jakarta dan unit manufakturnya berada di Kota Semarang
dengan alamat dijalan Coaster VIII Kawasan Berikat Lamicitra Nusantara Bl A/15-
15-A. PT. Pinnacle Apparels Semarang memproduksi berbagai produk yang terdiri
dari casual wanita dan fashion tops, dresses dan casual pria and formal shirts,
berjalannya waktu PT. Pinnacle Apparels Semarang mengalami penurunan kinerja
karyawan bagian sewing, dimana dari target yang telah ditetapkan tidak mampu
dicapai oleh karyawan produksi bagian sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang.
4.1.2 Identitas Responden
4.1.2.1 Jenis Kelamin Karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang
PT. Apparel Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
produksi garmen, sehingga semua jenis kelamin yang bekerja di PT. Apparel
Indonesia merupakan jenis kelamin perempuan karena jenis kelamin perempuan
memiliki ketelitian yang baik ketika melaksanakan pekerjaan cutting.
Page 57
42
4.1.2.2 Usia Karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
Jumlah sampel = 80
Jumlah kelompok = 1 + 3,3 log (n)
= 1 + 3,3 log (80)
= 7,28 dibulatkan menjadi 7
Sedangkan interval kelas untuk karyawan bagian sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang adalah sebagai berikut :
Selanjutnya tabulasi usia karyawan bagian sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Usia karyawan Bagian Sewing
PT. Pinnacle Apparels Semarang
No
Usia /
umur Jumlah Persen
(%) ( tahun ) (responden)
1 28-29 14 17,50
2 30-31 12 15,00
3 32-33 16 20,00
4 34-35 9 11,25
5 36-37 10 12,50
6 38-39 11 13,75
7 40-41 8 10,00
Jumlah 80,00 100,00
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.1 merupakan usia karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang, dimana usia karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terbanyak ada pada usia 32-33 tahun, hal ini menunjukkan ketika karyawan mencapai
Page 58
43
usia 32-33 tahun mendapatkan kesempatan promosi menjadi karyawan tetap di PT.
Apparel Indonesia.
4.1.3 Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui frekuensi intensitas kondisi masing-masing variabel dapat
diketahui dengan perkalian antara skor tertinggi dalam setiap variabel dengan jumlah
item pertanyaan yang ada setiap variabel yang kemudian dibagi dengan 5 yaitu sangat
baik, baik, sedang, tidak baik dan sangat tidak baik (Sugiono,2013).
m - n
RS =
k
5 - 1
RS = = 0,80
5
Kategori jawaban responden dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. 1,00 – 1,80 = Kategori sangat rendah
2. 1,81 – 2,60 = Kategori rendah
3. 2,61 – 3,40 = Kategori sedang
4. 3,41 – 4,20 = Kategori baik
5. 4,21 – 5,00 = Kategori sangat baik
Berdasarkan kategori tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan
jumlah responden yang memiliki kategori-kategori tersebut.
4.1.3.1 Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional
Hasil tanggapan karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terhadap variabel kecerdasan emosional dapat dijelaskan pada tabel 4.2 berikut:
Keterangan :
RS = rentang skala
m = skor maksimal
n = skor minimal
k = jumlah kategori
Page 59
44
Tabel 4.2
Jawaban Variabel Kecerdasan Emosional
No Indikator SS S KS TS STS
Jml Skor Rata-
rata F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Mengenali emosi diri 36 180 43 172 11 33 4 8 0 0 94 393 4,18
2 Mengelola emosi 33 165 44 176 15 45 2 4 0 0 94 390 4,15
3 Memotivasi diri sendiri 40 200 39 156 11 33 4 8 0 0 94 397 4,22
4 Mengenali emosi orang lain 27 135 48 192 16 48 3 6 0 0 94 381 4,05
5 Membina hubungan 36 180 38 152 16 48 4 8 0 0 94 388 4,13
Rata-rata 4,15
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.2 merupakan diskripsi tentang variabel kecerdasan emosional karyawan
Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, dimana dari tabel tersebut
menunjukkan bahwa karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
dalam menilai variabel kecerdasan emosional dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 4,15 namun pada indikator mengenali emosi orang lain
mendapatkan jawaban rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya,
hasil tersebut menunjukkan masih ada sebagian karyawan Bagian Sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang yang belum bisa secara cepat dalam mengenali emosi
orang lain.
4.1.3.2 Deskripsi Variabel Kompetensi
Hasil tanggapan karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terhadap variabel kompetensi dapat dijelaskan pada tabel 4.3 berikut:
Page 60
45
Tabel 4.3
Jawaban Variabel Kompetensi
No Indikator SS S KS TS STS
Jml Skor Rata-
rata F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Ketrampilan 26 130 54 216 7 21 7 14 0 0 94 381 4,05
2 Kemampuan berfikir analitis 25 125 56 224 12 36 0 0 0 0 94 385 4,10
3 Pengetahuan 24 120 45 180 23 69 2 4 0 0 94 373 3,97
4 Komitmen 20 100 45 180 28 84 1 2 0 0 94 366 3,89
5 Pengendalian diri 9 45 58 232 22 66 5 10 0 0 94 353 3,76
6 Kemampuan berinteraksi 20 100 46 184 28 84 0 0 0 0 94 368 3,91
7 Hati nurani 24 120 44 176 21 63 5 10 0 0 94 369 3,93
Rata-rata 3,94
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.3 merupakan diskripsi tentang variabel kompetensi karyawan Bagian
Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, dimana dari tabel tersebut menunjukkan
bahwa karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang dalam menilai
variabel kompetensi dinilai baik karena rata-rata skor akhir menghasilkan nilai 3,94
namun pada indikator pengendalian diri mendapatkan jawaban rata-rata skor terendah
dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut menunjukkan masih ada sebagian
karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang yang belum
mengendalikan diri ketika sedang terjadi permasalahan.
4.1.3.3 Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
Hasil tanggapan karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terhadap variabel lingkungan kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:
Page 61
46
Tabel 4.4
Jawaban Variabel Lingkungan Kerja
No Indikator SS S KS TS STS
Jml Skor Rata-
rata F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Penerangan 23 115 52 208 17 51 2 4 0 0 94 378 4,02
2 Kebersihan 24 120 53 212 15 45 2 4 0 0 94 381 4,05
3 Suara 35 175 46 184 13 39 0 0 0 0 94 398 4,23
4 Keamanan 22 110 55 220 14 42 3 6 0 0 94 378 4,02
5 Sirkulasi udara 18 90 51 204 24 72 1 2 0 0 94 368 3,91
6 Struktur tugas 27 135 48 192 18 54 1 2 0 0 94 383 4,07
Rata-rata 4,05
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.4 merupakan diskripsi tentang variabel lingkungan kerja yang ada di
Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, dimana dari tabel tersebut
menunjukkan bahwa karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
dalam menilai variabel lingkungan kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 4,05 namun pada indikator sirkulasi udara mendapatkan jawaban
rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut
menunjukkan masih ada sebagian karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels
Semarang yang menilai bahwa sirkulasi yang ada tidak berfungi dengan semestinya.
4.1.3.4 Deskripsi Variabel Prosedur Kerja
Hasil tanggapan karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terhadap variabel prosedur kerja dapat dijelaskan pada tabel 4.5 berikut:
Page 62
47
Tabel 4.5
Jawaban Variabel Prosedur Kerja
No Indikator SS S KS TS STS
Jml Skor Rata-
rata F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Terarah 24 120 39 156 25 75 6 12 0 0 94 363 3,86
2 Terkoordinir 25 125 42 168 21 63 6 12 0 0 94 368 3,91
3 Sarana komunikasi 22 110 39 156 24 72 9 18 0 0 94 356 3,79
4 Kejelasan 20 100 51 204 19 57 4 8 0 0 94 369 3,93
5 Acuan 28 140 36 144 28 84 2 4 0 0 94 372 3,96
6 Penerapan standar penilaian 24 120 34 136 21 63 15 30 0 0 94 349 3,71
Rata-rata 3,86
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.5 merupakan diskripsi tentang variabel prosedur kerja yang ada di
Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, dimana dari tabel tersebut
menunjukkan bahwa karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
dalam menilai variabel prosedur kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir
menghasilkan nilai 3,86 namun pada indikator penerapan standar penilaian
mendapatkan jawaban rata-rata skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya,
hasil tersebut menunjukkan masih ada sebagian karyawan Bagian Sewing PT.
Pinnacle Apparels Semarang yang menilai bahwa prosedur kerja yang telah dilakukan
tidak menjadikan sebagai acuan dalam menilai kinerja karyawan.
4.1.3.5 Deskripsi Variabel Kinerja Karyawan
Hasil tanggapan karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang
terhadap variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut:
Page 63
48
Tabel 4.6
Jawaban Variabel Kinerja Karyawan
No Indikator SS S KS TS STS
Jml Skor Rata-
rata F Fxs F Fxs F Fxs F Fxs F fxs
1 Jumlah pekerjaan 16 80 43 172 35 105 0 0 0 0 94 357 3,80
2 Kualitas pekerjaan 10 50 50 200 30 90 4 8 0 0 94 348 3,70
3 Ketepatan waktu 5 25 58 232 29 87 2 4 0 0 94 348 3,70
4 Kehadiran 9 45 47 188 35 105 3 6 0 0 94 344 3,66
5 Kemampuan kerja sama 13 65 52 208 26 78 3 6 0 0 94 357 3,80
Rata-rata 3,73
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.6 merupakan diskripsi tentang variabel kinerja karyawan Bagian
Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, dimana dari tabel tersebut menunjukkan
bahwa karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang dalam menilai
variabel prosedur kerja dinilai baik karena rata-rata skor akhir menghasilkan nilai
3,86 namun pada indikator kehadiran mendapatkan jawaban rata-rata skor terendah
dibandingkan indikator yang lainnya, hasil tersebut menunjukkan masih ada sebagian
karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang yang secara sengaja tidak
masuk kerja.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Uji Instrumen
4.2.1.1 Uji Validitas Data
Ferdinand (2013) menyatakan uji validitas sebuah alat ukur ditunjukkan dari
kemampuannya mengukur apa yang seharusnya diukur dan apabila seluruh
instrument dari kuesioner yang diujikan sesuai, maka instrument tersebut dikatakan
valid. Hasil pengolahan uji validitas data dan ditampilkan pada tabel 4.7.
Page 64
49
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas No Variabel r hitung Kondisi r tabel Keterangan
1 Kecerdasan
emosional
Indikator X1.1 0.834 > 0.170 Valid
Indikator X1.2 0.768 > 0.170 Valid
Indikator X1.3 0.842 > 0.170 Valid
Indikator X1.4 0.897 > 0.170 Valid
Indikator X1.5 0.903 > 0.170 Valid
2 Kompetensi
Indikator X2.1 0.904 > 0.170 Valid
Indikator X2.2 0.800 > 0.170 Valid
Indikator X2.3 0.856 > 0.170 Valid
Indikator X2.4 0.824 > 0.170 Valid
Indikator X2.5 0.822 > 0.170 Valid
Indikator X2.6 0.754 > 0.170 Valid
Indikator X2.7 0.904 > 0.170 Valid
3 Lingkungan
kerja
Indikator X3.1 0.843 > 0.170 Valid
Indikator X3.2 0.895 > 0.170 Valid
Indikator X3.3 0.773 > 0.170 Valid
Indikator X3.4 0.875 > 0.170 Valid
Indikator X3.5 0.868 > 0.170 Valid
Indikator X3.6 0.901 > 0.170 Valid
4 Prosedur
kerja
Indikator X4.1 0.848 > 0.170 Valid
Indikator X4.2 0.896 > 0.170 Valid
Indikator X4.3 0.924 > 0.170 Valid
Indikator X4.4 0.769 > 0.170 Valid
Indikator X4.5 0.810 > 0.170 Valid
Indikator X4.6 0.855 > 0.170 Valid
5 Kinerja
karyawan
Indikator Y.1 0.788 > 0.170 Valid
Indikator Y.2 0.857 > 0.170 Valid
Indikator Y.3 0.808 > 0.170 Valid
Indikator Y.4 0.841 > 0.170 Valid
Indikator Y.5 0.867 > 0.170 Valid
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel dalam penelitian ini mempunyai r hitung lebih besar dari r tabel
sebesar 0,170 dengan demikian semua indikator hasilnya valid.
Page 65
50
4.2.1.2 Uji Reliabilitas Data
Ferdinand (2013) menyatakan untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah
reliable akan dilakukan pengujian reliabilitas kuesioner dan hasilnya ditampilkan
pada tabel 4.8 dibawah ini.
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas No Variabel Alpha Kondisi Ketetapan Keterangan
1 Kecerdasan
emosional
Indikator X1.1 0.887 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.2 0.904 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.3 0.885 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.4 0.866 > 0.60 Reliabel
Indikator X1.5 0.864 > 0.60 Reliabel
2 Kompetensi
Indikator X2.1 0.911 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.2 0.924 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.3 0.916 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.4 0.921 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.5 0.921 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.6 0.929 > 0.60 Reliabel
Indikator X2.7 0.911 > 0.60 Reliabel
3 Lingkungan
kerja
Indikator X3.1 0.920 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.2 0.910 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.3 0.931 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.4 0.914 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.5 0.915 > 0.60 Reliabel
Indikator X3.6 0.909 > 0.60 Reliabel
4 Prosedur
kerja
Indikator X4.1 0.909 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.2 0.900 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.3 0.894 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.4 0.921 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.5 0.915 > 0.60 Reliabel
Indikator X4.6 0.912 > 0.60 Reliabel
5 Kinerja
karyawan
Indikator Y.1 0.881 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.2 0.856 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.3 0.870 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.4 0.861 > 0.60 Reliabel
Indikator Y.5 0.852 > 0.60 Reliabel
Sumber : Data primer,2019
Page 66
51
Tabel 4.8 merupakan hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua
variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu lebih besar dari 0,60
dengan demikian semua indikator hasilnya reliabel.
4.2.2 Uji Asumsi Klasik
4.2.2.1 Uji Normalitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji normalitas data bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel residual memiliki distribusi normal dan hasil
output dari pengujian normalitas dengan Kolomagorov-Smirnov adalah sebagai
berikut.
Tabel 4.9
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.97014888
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .062
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .566
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data primer,2019
Page 67
52
Tabel 4.9 merupakan hasil pengujian normalitas, hasil tersebut menunjukkan
bahwa Uji Kolmogorov Smirnov memiliki signifikansi sebesar 0.566 yang berarti
lebih besar dari 0,05 yang artinya nilai residuals sudah terdistribusi normal.
4.2.2.2 Pengujian Multikolonieritas
Ferdinand (2013) menyatakan uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas dan
pengujian multikolonieritas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF. Nilai VIF dari
variabel bebas pada model regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.432 2.057
-.696 .488
Kecerdasan
emosional .286 .065 .339 4.374 .000 .885 1.130
Kompetensi .188 .056 .287 3.345 .001 .724 1.381
Lingkungan kerja .185 .064 .236 2.890 .005 .799 1.252
Prosedur kerja .193 .047 .302 4.099 .000 .977 1.024
a. Dependent Variable: Kinerja
karyawan
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.10 merupakan output hasil uji multikolonieritas, hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai semua VIF dari semua variabel bebas memiliki nilai yang
Page 68
53
lebih kecil dari 10 yang artinya antar variabel independen tidak terjadi korelasi antar
variabel independen dalam penelitian.
4.2.2.3 Pengujian Heteroskedastisitas
Ferdinand (2013) menyatakan uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain dan model regresi yang baik adalah
tidak terjadi heteroskedastisitas, dimana dalam uji heteroskedastisitas ini
menggunakan uji glejser. Hasil uji glejser adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.321 1.229
2.703 .008
Kecerdasan
emosional -.071 .039 -.195 -1.824 .072 .885 1.130
Kompetensi -.057 .034 -.200 -1.695 .094 .724 1.381
Lingkungan kerja .023 .038 .068 .609 .544 .799 1.252
Prosedur kerja .030 .028 .107 1.053 .295 .977 1.024
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.11 merupakan output dari uji heteroskedastisitas, hasil output SPSS
menunjukkan semua variabel independen mempunyai nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05 hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terjadi ketidaksamaan variance dari
pengamatan satu dengan pengamatan lainnya.
Page 69
54
4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda
Ferdinand (2013) menyatakan regresi berganda dilakukan terhadap model lebih
dari satu variabel bebas, untuk diketahui pengaruhnya terhadap variabel terikat dan
analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui hipotesis tentang pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengujian memberikan nilai
koefisien persamaan regresi sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.432 2.057
-.696 .488
Kecerdasan
emosional .286 .065 .339 4.374 .000 .885 1.130
Kompetensi .188 .056 .287 3.345 .001 .724 1.381
Lingkungan kerja .185 .064 .236 2.890 .005 .799 1.252
Prosedur kerja .193 .047 .302 4.099 .000 .977 1.024
a. Dependent Variable: Kinerja
karyawan
Sumber : Data primer,2019
Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat dalam persamaan berikut:
kinerja karyawan = 0,339 kecerdasan emosional + 0,287 kompetensi + 0,236
lingkungan kerja + 0,302 prosedur kerja
1. Hasil Β1 menunjukkan hasil positif yang berarti apabila kecerdasan
emosional ditingkatkan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
Page 70
55
2. Hasil Β2 menunjukkan hasil positif yang berarti apabila kompetensi
ditingkatkan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
3. Hasil Β3 menunjukkan hasil positif yang berarti apabila lingkungan kerja
ditingkatkan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
4. Hasil Β4 menunjukkan hasil positif yang berarti apabila prosedur kerja
ditingkatkan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.
4.2.4 Pengujian Hipotesis
Ferdinand (2013) menyatakan uji hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen yaitu secara parsial terhadap variabel dependennya.
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.432 2.057
-.696 .488
Kecerdasan
emosional .286 .065 .339 4.374 .000 .885 1.130
Kompetensi .188 .056 .287 3.345 .001 .724 1.381
Lingkungan kerja .185 .064 .236 2.890 .005 .799 1.252
Prosedur kerja .193 .047 .302 4.099 .000 .977 1.024
a. Dependent Variable: Kinerja
karyawan
Sumber : Data primer,2019
Page 71
56
4.2.4.1 Uji Hipotesis Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dimana hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.4.2 Uji Hipotesis Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dimana hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.4.3 Uji Hipotesis Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 dimana hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.4.4 Uji Hipotesis Prosedur kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Nilai signifikansi hasil sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dimana hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis 4 dalam penelitian ini diterima, yang artinya bahwa
prosedur kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.2.5 Koefisien Deteterminasi (R2)
Ferdinand (2013) menyatakan analisis Adjust R Square atau koefisien
determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen dalam menerangkan variasi variabel dependen dalam penelitian.
Page 72
57
Tabel 4.14
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .726a .527 .506 2.01394
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional,
Lingkungan kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber : Data primer,2019
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai adjusted R square pada model regresi
diperoleh sebesar 0,506 yang artinya 50,6 persen variabel kinerja karyawan dapat
dijelaskan oleh variabel kecerdasan emosional, kompetensi, lingkungan kerja dan
prosedur kerja sedangkan sisanya sebesar 49,4 persen dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian ini.
4.2.6 Uji Kelayakan Model
Ghozali (2013) menyatakan dalam penelitian ini, uji simultan digunakan untuk
mengetahui apakah model dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
Hasil pengujian uji kelayakan model adalah sebagai berikut:
Page 73
58
Tabel 4.14
Uji Kelayakan Model
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 402.128 4 100.532 24.786 .000a
Residual 360.978 89 4.056
Total 763.106 93
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional, Lingkungan kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Sumber : Data primer,2018
Tabel tersebut diperoleh nilai F adalah sebesar 24.786 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Jika dilihat dari nilai signifikansi tersebut diperoleh bahwa nilai
sig F lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti model regresi layak digunakan untuk
meramalkan variabel kinerja karyawan.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan Sawaf (2009) mengatakan bahwa kecerdasan
emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif
menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang
manusiawi.
Kecerdasan emosional merupakan faktor yang berawal dari dalam diri
karyawan, namun sebuah perusahaan yang mampu mengatur kecerdasan emosional
Page 74
59
karyawan dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena
apabila kecerdasan emosional karyawan buruk maka kinerja karyawan akan menurun
dan dari kedua teori tersebut menyiratkan bahwa apabila kecerdasan emosional
ditingkatkan maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan bahwa kecerdasan
emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Patar Rumapea (2017) yang
menyatakan kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
4.3.2 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan menurut Muhaimin (2011) kompetensi adalah
seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang
sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang
pekerjaan tertentu.
Kompetensi juga merupakan faktor yang berasal dari dalam diri karyawan,
namun sebuah perusahaan yang mampu memaksimalkan kompetensi karyawan
dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena apabila
kompetensi karyawan buruk maka kinerja karyawan akan menurun dan dari kedua
teori tersebut menyiratkan bahwa apabila kompetensi ditingkatkan maka akan mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
Page 75
60
Hasil penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan bahwa kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Faustyna (2014) yang menyatakan kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
4.3.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan Sedarmayanti (2010) menyatakan lingkungan
kerja adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Lingkungan kerja juga merupakan faktor yang berasal dari perusahaan, namun
sebuah perusahaan yang mampu memaksimalkan peran lingkungan kerjanya dengan
baik maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan, karena apabila lingkungan
kerja dipersepsikan buruk oleh karyawan maka kinerja karyawan akan menurun dan
dari kedua teori tersebut menyiratkan bahwa apabila lingkungan kerja ditingkatkan
maka akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Mochammad Al Musadieq (2016) yang menyatakan
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Page 76
61
4.3.4 Pengaruh Prosedur Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Robert (2012) menyatakan bahwa kinerja karyawan yaitu kemampuan
karyawan untuk pekerjaan tersebut, tingkat usaha yang dicurahkan, dan dukungan
organisasi yang diterimanya sedangkan prosedur kerja merupakan panduan yang
digunakan untuk memastikan kegiatan operasional organisasi atau perusahaan
berjalan dengan lancar (Sailendra,2015).
Prosedur kerja dibuat karena untuk memaksimalkan kegiatan selama proses
produksi diperusahaan berlangsung, namun sebuah perusahaan yang mampu
memaksimalkan prosedur kerja dengan baik maka akan mampu meningkatkan kinerja
karyawan, karena apabila prosedur kerja tidak dilaksanakan dengan baik oleh
karyawan maka kinerja yang dihasilkan juga akan buruk dan dari kedua teori tersebut
menyiratkan bahwa apabila prosedur kerja ditingkatkan maka akan mampu
meningkatkan kinerja karyawan.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan mendapatkan bahwa prosedur kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian dari Didi Sundiman (2017) yang menyatakan prosedur
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Page 77
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Hasil pengujian regresi linier berganda pada penelitian ini menghasilkan, yaitu:
1. Kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan yang berarti apabila kecerdasan emosional ditingkatkan maka
akan meningkatkan kinerja karyawan.
2. Kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
yang berarti apabila kompetensi ditingkatkan maka akan meningkatkan
kinerja karyawan.
3. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan yang berarti apabila lingkungan kerja ditingkatkan maka akan
meningkatkan kinerja karyawan.
4. Prosedur kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
yang berarti apabila prosedur kerja ditingkatkan maka akan meningkatkan
kinerja karyawan.
5.2 Saran
Berdasarkan alat uji analisis diskriptif diketahui masih ada beberapa indikator
yang memiliki skor terendah dibandingkan indikator lainnya, hal tersebut
mencerminkan bahwa masih banyak yang harus ditingkatkan dalam meningkatkan
Page 78
63
kinerja karyawan Bagian Sewing PT. Pinnacle Apparels Semarang, disarankan agar
PT. Pinnacle Apparels Semarang untuk:
1. Dalam meningkatkan variabel kecerdasan emosional pada indikator
mengenali emosi orang lain memiliki skor terendah dibandingkan indikator
yang lainnya, disarankan agar PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan
rapat kecil setiap pagi yang berguna untuk menyatukan semua karyawan
agar diantara satu yang lainnya memiliki pengetahuan dalam mengenali
emosi orang lain.
2. Dalam meningkatkan variabel kompetensi pada indikator pengendalian diri
memiliki skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, disarankan
agar PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan konseling kepada
karyawan yang membutuhkan agar mampu mengendalikan diri sendiri
ketika bekerja.
3. Dalam meningkatkan variabel lingkungan kerja pada indikator sirkulasi
udara memiliki skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya,
disarankan agar PT. Pinnacle Apparels Semarang memperbaiki sirkulasi
udara setiap 6 bulan sekali agar membuat karyawan nyaman dengan
lingkungan kerjanya.
4. Dalam meningkatkan variabel prosedur kerja pada indikator penerapan
standar nilai memiliki skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya,
disarankan agar PT. Pinnacle Apparels Semarang menambahkan kamera
pengawas agar mendapatkan tambahan informasi agar proses prosedur kerja
Page 79
64
yang seharusnya dilakukan tetap dijaga dan nantinya akan menjadi faktor
yang mendasari penerapan standar nilai untuk karyawan.
5. Dalam meningkatkan variabel kinerja karyawan pada indikator kehadiran
memiliki skor terendah dibandingkan indikator yang lainnya, disarankan
agar PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan hukuman atau sangsi
apabila ada karyawan yang dengan sengaja tidak masuk kerja.
5.3 Keterbatasan Penelitian
Nilai adjusted R square pada model regresi diperoleh sebesar 0,506 yang
artinya 50,6 persen variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel
kecerdasan emosional, kompetensi, lingkungan kerja dan prosedur kerja sedangkan
sisanya sebesar 49,4 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.
5.4 Agenda Penelitian
Mencoba menggunakan metode penelitian kualitatif karena penelitian kualitatif
yang diutamakan adalah menonjolkan kualitas deskripsi analisis serta hasil
pengembangan permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan.
Page 80
DAFTAR PUSTAKA
Agung Prihantoro. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja, Lingkungan
Kerja dan Komitmen Terhadap Kinerja Kauawan. Jurnal EMBA Vol 2 No 3.
Augusty Ferdiunand. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: BP. UNDIP.
Avin Fadila Helmi. (1996, Desember). Disiplin Kerja. Edisi Khusus Ulang Tahun
XXXII.
Avin Fadilla Helmi. (1996, 12 Senin). Disiplin Kerja. Edisi Khusus Ulang Tahun
XXXII.
Faustyna . (2014). Analisis pengaruh kompetensi dan komitmen pada tugas terhadap
kinerja karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No 4.
Fristin, Yuntawati. (2018). Pengaruh komunikasi dan lingkungan kerja fisik terhadap
kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No 2.
Ginting, Nurmaidah Br;. (2018). Pengaruh disiplin kerja dan komunikasi terhadap
kinerja karyawan. Jurnal EMBA Vol 3 No 2.
Goleman, Stefen. (2012). Terapan Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga.
Gomes, F. C. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI
YOGYAKARTA.
Harun Islami. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Individu dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Vol 3 No 2.
I Putu Sedhana Yasa. (2015). Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja
Terhadapn Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Jurnal EMBA Vol 1 No 5.
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi analisis mulitivariate dengan progam ibm spss 21.
Semarang: BP. UNDIP.
Jessica Martha Kusuma. (2014). Pengaruh Insentif, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja KARYAWAN. Jurnal EMBA Vol 1 No 4.
Khosiah, Ooh. (2014). Pengaruh rekrutmen dan pengembangan kair terhadap kinerja
karyawan. Jurnal EMBA Vol 4 No 3.
Komarudin, Syafii. (2011). Sumber Daya Manusia. Bandung: Wacana Prima.
Page 81
Mayer, Alan. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Muhamimin, Ilham. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Erlangga.
Musadieq, Muchammad Al. (2016). Pengaruh lingkungan kerja dan motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Jurnal EMBA Vol 4 No 3.
Musafir. (2013). Analisis pengaruh kompensasi finansial dan kompensasi non
finansial terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No
8.
Muslih. (2017). Analisis pengaruh kepuasan kerja dan komitmen karyawan terhadap
kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Vol 4 No 2.
Mutiara S. Panggabean. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Moekijat, Anwar. (2008). Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: ANDI.
Nitisemono. (2013). Sumber Daya Manusia Dalam Manajemen. Jakarta: Erlangga
Putri, Luh De Puryanti. (2017). Pengaruh gaya kepemimpinan, kerjasama dan
komunikasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol 4
No 2.
Robbins, Stephen P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Jili II. Bandung:
Alfabeta.
Robert, Imanuel (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta:
Erlangga.
Rosdiana, Lu'luwatin. (2018). Pengaruh kemampuan dan motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Bisnis Vol 6 No 2.
Rumapea, Patar. (2017). Pengaruh kecerdasan emosional, motivasi dan pelatihan
terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Vol 4 No 2.
Syailendra, Iman. (202015). Sumber Daya Manusia. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta Bandung.
Sawaf, Iman. (2009). Sumber Daya Manusia Jilid 2. Bandung: Wacana Prima.
Page 82
Sedarmayanti. (2010). Manajemen Terapan. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Sumaki, Windy J. (2015). Analisis pengaruh disiplin kerja, budaya organisasi dan
komunikasi terhadap kinerja karyawan. Jurnal EMBA Vol 7 No 4.
Sundiman, Didi. (2017). Pengaruh manajemen pengetahuan, pengetahuan personal
dan prosedur terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol 4
No 2.
Temon Kusmono. (2014). Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal MSDM Vol 2 No 6.
Wahyuni, Sri. (2014). Analisis pengaruh motivasi, pelatihan dan fasilitas kerja
terhadap kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Vol 3 No 4.
Wijayanti, Desi Putri. (2017). Analisis manajemen pengetahuan, pengetahuan
personal dan prosedur kerja terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu
Manajemen Vol 3 No 5.
Yoga Arsyendra. (2015). Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan. Jurnal MSDM Vol 5 No 1.
Yulianthini, Ni Nyoman. (2016). Pengaruh pengalaman kerja dan kompetensi sosial
terhadap kinerja karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Vol 3 No 6.
Page 83
Kuesioner Penelitian
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Dengan hormat,
Bersama ini saya:
Nama : Wulan Apriliyani
NIM : B.131.15.0647
Sedang mengadakan penelitian, untuk keperluan ini saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan mengisi kuesioner
yang terlampir beserta data responden. Dalam penelitian ini, tidak ada jawaban benar atau
salah. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk
memberikan jawaban yang paling sesuai dengan yang Bapak/Ibu/Saudara/i rasakan dan
alami. Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i dalam mengisi kuesioner ini merupakan bantuan
yang sangat berharga bagi tercapainya keberhasilan penelitian. Atas kesediaan waktu dan
kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.
Semarang, 16 Juli 2019
Hormat Saya
Wulan Apriliyani
Page 84
I. IDENTITAS RESPONDEN
Usia : ……Tahun
Jenis Kelamin : L / P
Pendidikan Terakhir : ……
II. PETUNJUK PENGISIAN SKALA
1. Baca masing-masing pernyataan dengan teliti dan jawab dengan sejujur-jujurnya
tanpa dipengaruhi siapapun.
2. Semua jawaban adalah baik apabila dikerjakan sesuai dengan keadaan.
3. Baca setiap pernyataan dengan seksama. Kemudian beri jawaban pada setiap
pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada salah satu pilihan yang tersedia.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia : sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),
kurang setuju (3), setuju (4), sangat setuju (5).
KUESIONER
Variabel Kecerdasan Emosional
No Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya mampu mengenali emosi diri sendiri
2. Saya mampu mengelola emosi ketika bekerja
3. Saya mampu memotivasi diri
4. Saya mampu mengenali emosi orang lain
5. Saya mampu membina hubungan dengan karyawan
lain
Variabel Kompetensi
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya terampil dalam bekerja
2. Saya mampu berfikir analitis
3. Saya memiliki pengetahuan yang luas
4. Saya mempunyai komitmen dalam bekerja
5. Saya mampu mengendalikan diri ketika bekerja
6. Saya mampu berinteraksi dengan karyawan lain
7. Saya bekerja menggunakan hati nurani
Page 85
Variabel Lingkungan Kerja
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan
penerangan yang baik
2. Kebersihan lingkungan PT. Pinnacle Apparels
Semarang selalu terjaga
3. PT. Pinnacle Apparels Semarang tidak ada
kebisingan
4. Kemanan di sekitar PT. Pinnacle Apparels
Semarang terjaga
5. PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan
sirkulasi udara
6. Struktur tugas yang diberikan sesuai dengan
kemampuan karyawan
Variabel Prosedur Kerja
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan
prosedur kerja yang terarah
2. PT. Pinnacle Apparels Semarang mampu
mengkoordinir semua karyawan
3. Prosedur kerja yang diberikan menjadi sarana
komunikasi antar karyawan
4. PT. Pinnacle Apparels Semarang memberikan
kejelasan dalam pekerjaan
5. Prosedur kerja di PT. Pinnacle Apparels Semarang
bisa menjadi acuan
6. Prosedur kerja di PT. Pinnacle Apparels Semarang
bisa menjadi standar penilaian
Variabel Kinerja Karyawan
No. Pernyataan STS TS KS S SS
1. Saya mampu mengerjakan sesuai jumlah yang
diberikan
2. Saya mengerjakan dengan hasil yang berkualitas
3. Saya tepat waktu dalam bekerja
4. Saya mampu hadir setiap hari ketika bekerja
5. Saya mampu bekerjasama dengan rekan kerja
lainnya
Page 86
TABULASI
X1 X2 X3 X4 Y
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5
1 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 5 5 34 5 4 5 4 5 5 28 4 4 4 4 5 5 26 5 4 5 4 5 23
2 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 3 4 3 23 3 4 3 4 3 3 20 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15
3 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 4 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 5 23
4 2 2 2 2 2 10 2 3 2 3 2 3 2 17 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 3 23 3 3 2 3 2 13
5 5 4 4 4 5 22 4 5 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 24 2 2 2 2 4 2 14 4 3 3 3 4 17
6 4 3 5 5 5 22 4 4 3 4 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24 3 4 3 4 3 3 20 3 3 3 3 3 15
7 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 4 4 27 5 4 5 4 4 5 27 3 3 3 3 4 2 18 3 3 3 3 3 15
8 4 4 4 4 4 20 4 3 4 4 3 3 3 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 4 4 19
9 4 5 5 4 4 22 4 4 3 3 4 3 3 24 3 4 4 4 3 4 22 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 3 4 18
10 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 5 4 4 4 25 3 5 5 3 5 5 26 3 4 3 4 3 17
11 4 4 4 4 4 20 4 4 4 3 4 5 3 27 3 4 5 4 3 4 23 4 3 4 4 4 3 22 3 4 3 3 4 17
12 5 4 5 5 5 24 5 4 4 4 4 3 4 28 3 3 3 3 3 3 18 4 3 3 2 2 4 18 3 3 3 3 3 15
13 2 3 2 2 2 11 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20 3 4 4 3 3 4 3 24 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15
15 4 3 4 4 4 19 4 3 3 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 3 3 16
16 4 5 4 4 5 22 2 4 3 3 2 3 2 19 3 3 4 3 3 4 20 4 3 3 4 3 4 21 3 2 4 3 2 14
17 4 5 5 3 3 20 4 4 3 3 4 3 3 24 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 3 4 18
18 3 5 3 3 5 19 5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 4 4 3 22 4 4 4 4 4 20
19 5 3 5 3 3 19 5 5 5 5 4 5 5 34 5 4 4 5 4 5 27 4 3 3 4 3 4 21 4 5 4 5 4 22
20 4 4 4 4 4 20 5 5 5 4 4 5 4 32 4 4 5 4 4 4 25 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 20
21 5 4 5 5 5 24 4 4 4 4 3 4 4 27 5 5 4 5 5 5 29 5 4 4 5 5 4 27 5 4 4 4 5 22
22 4 4 4 4 4 20 4 5 4 5 4 5 4 31 2 3 4 2 3 3 17 5 5 5 5 5 4 29 4 4 3 3 4 18
23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 3 3 30 5 5 5 4 5 5 29 5 5 4 3 5 5 27 5 4 5 5 4 23
24 2 2 2 2 2 10 5 4 5 4 4 5 4 31 5 4 5 5 4 4 27 4 4 4 4 4 3 23 4 3 4 4 3 18
25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 5 24
26 4 5 4 5 4 22 2 3 3 2 3 3 3 19 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 18
27 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 3 4 16
28 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 4 5 26 5 5 4 5 5 4 28 4 4 4 4 4 20
29 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 4 4 26 4 4 4 4 4 5 25 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 3 4 28 3 5 5 4 3 3 23 3 4 4 4 4 3 22 3 4 4 4 3 18
31 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 3 3 21 4 4 4 5 4 4 25 4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 3 3 16
32 3 3 3 3 3 15 4 4 4 3 3 4 3 25 4 4 4 4 3 3 22 3 3 3 3 3 2 17 3 2 3 2 3 13
33 4 5 4 4 4 21 2 3 3 3 2 3 3 19 3 3 3 3 3 3 18 3 4 4 4 3 4 22 3 4 4 4 4 19
Page 87
34 4 5 4 4 5 22 2 4 3 3 2 3 2 19 4 3 4 3 3 4 21 4 4 4 4 3 4 23 3 4 4 3 4 18
35 3 4 4 4 4 19 4 4 3 4 3 4 4 26 4 4 5 4 4 4 25 5 5 5 5 5 5 30 3 3 4 4 3 17
36 5 4 5 5 5 24 5 4 5 4 4 5 5 32 3 5 5 5 3 5 26 3 2 2 4 3 2 16 4 4 4 4 4 20
37 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 4 4 27 4 3 3 4 4 3 21 5 5 5 4 5 5 29 5 4 4 4 4 21
38 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 4 4 3 22 4 4 4 4 4 20
39 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 5 4 4 4 25 3 5 5 3 5 5 26 4 4 3 4 3 18
40 5 5 5 5 5 25 4 5 5 5 4 4 5 32 4 4 4 4 4 4 24 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 4 4 20
41 3 4 3 3 3 16 3 4 3 3 3 4 3 23 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 5 25 4 5 4 5 4 22
42 5 5 4 4 4 22 3 3 3 3 3 3 3 21 5 5 5 5 5 5 30 3 4 3 4 3 4 21 4 5 5 4 5 23
43 5 4 4 4 4 21 4 5 4 3 4 4 4 28 2 2 3 2 2 2 13 4 4 4 4 4 4 24 3 4 4 3 4 18
44 4 4 4 4 4 20 4 5 3 5 4 5 5 31 4 2 4 2 3 3 18 5 5 5 5 5 4 29 4 4 3 3 3 17
45 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 3 3 22 4 4 4 4 3 4 23 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 15
46 5 4 5 4 5 23 5 4 5 5 4 5 4 32 5 5 5 5 5 5 30 2 4 2 4 3 2 17 4 4 4 4 4 20
47 4 5 5 5 5 24 4 4 3 4 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24 3 4 3 4 3 3 20 3 3 3 3 3 15
48 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 4 4 5 27 5 5 5 5 5 5 30 4 3 3 3 3 16
49 5 5 5 5 5 25 4 3 3 3 3 3 3 22 4 4 4 4 4 3 23 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 4 5 22
50 5 4 5 4 4 22 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 3 4 19
51 4 3 3 3 3 16 4 5 4 3 4 4 5 29 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 5 4 3 25 5 4 4 5 4 22
52 5 4 5 5 5 24 5 4 5 4 4 4 5 31 3 5 5 5 3 5 26 3 2 2 4 3 2 16 4 4 4 4 4 20
53 5 4 4 4 5 22 5 5 4 5 4 4 5 32 4 4 4 4 4 4 24 2 2 2 2 4 2 14 4 3 3 3 4 17
54 5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 4 5 33 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 20
55 3 3 3 3 3 15 4 3 4 3 3 3 3 23 3 4 4 3 3 3 20 2 3 3 3 3 2 16 3 2 2 2 2 11
56 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 4 5 5 28 5 4 4 4 5 22
57 5 4 5 4 5 23 5 4 5 5 4 5 4 32 5 5 4 5 5 5 29 4 3 2 4 3 2 18 4 4 4 4 4 20
58 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 4 4 27 4 3 3 3 4 3 20 5 5 5 4 5 5 29 5 4 4 4 4 21
59 4 4 4 4 4 20 3 4 3 3 3 3 3 22 4 3 3 4 3 3 20 3 3 3 3 3 3 18 3 3 3 3 3 15
60 3 3 3 3 3 15 4 4 4 3 3 4 3 25 3 3 4 3 3 3 19 3 3 3 3 3 2 17 3 2 3 2 3 13
61 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 4 26 3 4 4 4 4 19
62 5 5 5 5 5 25 5 5 4 4 4 5 5 32 4 5 5 4 5 5 28 4 5 4 4 5 5 27 4 5 5 5 4 23
63 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 4 4 5 26 5 5 5 5 5 5 30 3 3 3 3 3 15
64 3 4 3 3 3 16 4 5 4 3 4 5 4 29 4 4 3 4 4 4 23 4 5 5 4 4 5 27 4 4 4 4 4 20
65 4 3 3 3 3 16 4 5 4 3 4 4 5 29 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 5 4 3 25 5 4 4 4 4 21
66 4 5 5 5 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 4 4 5 27 5 4 4 5 5 4 27 4 4 4 4 4 20
67 5 4 5 4 5 23 5 4 5 5 4 5 5 33 5 5 5 5 5 5 30 2 4 2 4 3 2 17 4 4 4 3 4 19
68 5 3 5 3 3 19 5 5 5 5 4 5 5 34 4 4 4 5 4 4 25 3 4 4 3 3 4 21 4 3 4 4 5 20
69 5 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 3 4 3 21 3 3 3 3 5 3 20 3 5 4 4 4 20
70 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 3 4 26 4 4 5 4 4 4 25 4 2 3 3 4 2 18 3 3 3 3 3 15
71 3 4 5 4 5 21 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 4 5 5 28 4 5 5 4 5 5 28 3 3 3 3 3 15
Page 88
72 4 4 4 4 4 20 4 4 3 4 4 3 4 26 4 4 5 4 4 4 25 3 4 3 3 4 2 19 3 3 3 3 3 15
73 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 3 3 26 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 20
74 4 5 5 4 4 22 4 4 3 3 4 3 3 24 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 3 4 18
75 5 5 5 5 5 25 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 24 3 5 5 4 3 5 25 5 4 4 4 5 22
76 5 4 5 4 5 23 5 4 5 5 4 5 5 33 5 5 5 5 5 5 30 4 3 2 4 3 2 18 4 4 4 5 4 21
77 4 5 4 4 5 22 2 3 3 3 3 3 2 19 3 3 3 3 3 4 19 4 4 4 4 3 4 23 3 3 4 4 3 17
78 4 5 4 4 4 21 4 4 4 4 3 4 4 27 5 5 5 5 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 4 4 19
79 4 5 5 3 3 20 4 4 3 3 4 3 4 25 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 3 18 4 3 4 3 4 18
80 5 4 5 4 4 22 5 5 5 5 5 5 5 35 4 3 4 3 4 4 22 5 5 5 5 5 3 28 4 4 4 4 5 21
81 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 5 5 24
82 4 5 5 5 5 24 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 3 3 3 18 4 4 3 4 4 3 22 4 4 4 4 4 20
83 5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24 4 5 5 4 5 23
84 5 5 5 5 5 25 4 5 5 4 4 5 5 32 4 4 4 4 4 4 24 4 3 3 3 4 4 21 4 4 4 4 4 20
85 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 3 3 3 3 3 15
86 5 5 3 5 5 23 5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 5 23
87 5 4 5 4 4 22 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 3 4 22 4 4 3 3 4 18
88 5 3 5 3 3 19 5 5 5 5 4 5 5 34 4 5 4 5 4 5 27 3 4 3 4 3 4 21 4 4 4 5 4 21
89 5 3 5 5 5 23 5 5 5 4 5 4 5 33 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24 4 3 4 4 4 19
90 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 4 4 27 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 4 26 3 4 4 4 4 19
91 3 4 4 4 3 18 4 4 4 4 4 4 3 27 5 5 5 5 5 5 30 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 4 21
92 2 3 2 3 2 12 2 3 2 3 2 3 2 17 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 3 23 3 3 3 3 3 15
93 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 4 23 5 5 5 5 4 5 29 5 4 4 4 4 21
94 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 30 4 4 3 4 4 4 23 3 4 3 4 4 18
Page 89
LAMPIRAN SPSS
HASIL UJI VALIDITAS
Correlations
Correlations
x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 x1.5 tot.x1
x1.1 Pearson Correlation 1 .448** .740
** .648
** .694
** .834
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
x1.2 Pearson Correlation .448** 1 .515
** .667
** .655
** .768
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
x1.3 Pearson Correlation .740** .515
** 1 .666
** .642
** .842
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
x1.4 Pearson Correlation .648** .667
** .666
** 1 .835
** .897
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
x1.5 Pearson Correlation .694** .655
** .642
** .835
** 1 .903
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
tot.x1 Pearson Correlation .834** .768
** .842
** .897
** .903
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Page 90
Correlations
Correlations
x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 x2.5 x2.6 x2.7 tot.x2
x2.1 Pearson
Correlation 1 .626
** .782
** .729
** .785
** .568
** .789
** .904
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.2 Pearson
Correlation .626
** 1 .618
** .573
** .655
** .587
** .707
** .800
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.3 Pearson
Correlation .782
** .618
** 1 .675
** .626
** .662
** .702
** .865
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.4 Pearson
Correlation .729
** .573
** .675
** 1 .594
** .553
** .702
** .824
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.5 Pearson
Correlation .785
** .655
** .626
** .594
** 1 .433
** .745
** .822
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.6 Pearson
Correlation .568
** .587
** .662
** .553
** .433
** 1 .641
** .754
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
x2.7 Pearson
Correlation .789
** .707
** .702
** .702
** .745
** .641
** 1 .904
**
Page 91
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
tot.x2 Pearson
Correlation .904
** .800
** .865
** .824
** .822
** .754
** .904
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 x3.5 x3.6 tot.x3
x3.1 Pearson Correlation 1 .589** .541
** .708
** .819
** .681
** .843
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x3.2 Pearson Correlation .589** 1 .689
** .843
** .705
** .791
** .895
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x3.3 Pearson Correlation .541** .689
** 1 .541
** .542
** .688
** .773
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x3.4 Pearson Correlation .708** .843
** .541
** 1 .669
** .744
** .875
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x3.5 Pearson Correlation .819** .705
** .542
** .669
** 1 .738
** .868
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x3.6 Pearson Correlation .681** .791
** .688
** .744
** .738
** 1 .901
**
Page 92
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
tot.x3 Pearson Correlation .843** .895
** .773
** .875
** .868
** .901
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
x4.1 x4.2 x4.3 x4.4 x4.5 x4.6 tot.x4
x4.1 Pearson Correlation 1 .611** .702
** .739
** .674
** .628
** .848
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x4.2 Pearson Correlation .611** 1 .849
** .657
** .671
** .776
** .896
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x4.3 Pearson Correlation .702** .849
** 1 .607
** .712
** .820
** .924
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x4.4 Pearson Correlation .739** .657
** .607
** 1 .521
** .481
** .769
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x4.5 Pearson Correlation .674** .671
** .712
** .521
** 1 .582
** .810
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
x4.6 Pearson Correlation .628** .776
** .820
** .481
** .582
** 1 .855
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
Page 93
N 94 94 94 94 94 94 94
tot.x4 Pearson Correlation .848** .896
** .924
** .769
** .810
** .855
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Correlations
Correlations
y.1 y.2 y.3 y.4 y.5 tot.y
y.1 Pearson Correlation 1 .513** .511
** .554
** .682
** .788
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
y.2 Pearson Correlation .513** 1 .591
** .743
** .703
** .857
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
y.3 Pearson Correlation .511** .591
** 1 .654
** .661
** .808
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
y.4 Pearson Correlation .554** .743
** .654
** 1 .554
** .841
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
y.5 Pearson Correlation .682** .703
** .661
** .554
** 1 .867
**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94 94 94 94
tot.y Pearson Correlation .788** .857
** .808
** .841
** .867
** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
Page 94
N 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Page 95
HASIL UJI RELIBILITAS
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x1.1 4.1809 .80272 94
x1.2 4.1489 .76140 94
x1.3 4.2234 .81853 94
x1.4 4.0532 .76716 94
x1.5 4.1277 .84541 94
Page 96
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x1.1 16.5532 7.626 .735 .887
x1.2 16.5851 8.138 .648 .904
x1.3 16.5106 7.521 .744 .885
x1.4 16.6809 7.445 .835 .866
x1.5 16.6064 7.058 .836 .864
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.7340 11.531 3.39568 5
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Page 97
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.930 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x2.1 4.0532 .80812 94
x2.2 4.1489 .62144 94
x2.3 3.9681 .76835 94
x2.4 3.8936 .74007 94
x2.5 3.7553 .69848 94
x2.6 3.9149 .71331 94
x2.7 3.9255 .83266 94
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x2.1 23.6064 13.338 .860 .911
x2.2 23.5106 15.113 .738 .924
x2.3 23.6915 13.850 .809 .916
x2.4 23.7660 14.289 .756 .921
x2.5 23.9043 14.539 .758 .921
x2.6 23.7447 14.880 .668 .929
x2.7 23.7340 13.187 .858 .911
Scale Statistics
Page 98
Mean Variance Std. Deviation N of Items
27.6596 19.066 4.36642 7
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.929 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x3.1 4.0213 .71810 94
x3.2 4.0532 .70888 94
x3.3 4.2340 .67880 94
x3.4 4.0213 .71810 94
x3.5 3.9149 .69807 94
Page 99
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x3.1 4.0213 .71810 94
x3.2 4.0532 .70888 94
x3.3 4.2340 .67880 94
x3.4 4.0213 .71810 94
x3.5 3.9149 .69807 94
x3.6 4.0745 .72199 94
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
x3.1 20.2979 9.416 .768 .920
x3.2 20.2660 9.187 .844 .910
x3.3 20.0851 9.950 .679 .931
x3.4 20.2979 9.244 .815 .914
x3.5 20.4043 9.383 .806 .915
x3.6 20.2447 9.090 .851 .909
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
24.3191 13.316 3.64916 6
Reliability
Page 100
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 6
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
x4.1 3.8617 .87499 94
x4.2 3.9149 .86335 94
x4.3 3.7872 .91431 94
x4.4 3.9255 .76537 94
x4.5 3.9574 .82846 94
x4.6 3.7128 1.02257 94
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Page 101
x4.1 19.2979 14.297 .776 .909
x4.2 19.2447 13.993 .846 .900
x4.3 19.3723 13.441 .884 .894
x4.4 19.2340 15.493 .684 .921
x4.5 19.2021 14.851 .730 .915
x4.6 19.4468 13.390 .770 .912
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
23.1596 20.200 4.49445 6
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.888 5
Page 102
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
y.1 3.7979 .71210 94
y.2 3.7021 .71587 94
y.3 3.7021 .60161 94
y.4 3.6596 .69643 94
y.5 3.7979 .71210 94
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
y.1 14.8617 5.497 .659 .881
y.2 14.9574 5.202 .763 .856
y.3 14.9574 5.783 .712 .870
y.4 15.0000 5.333 .742 .861
y.5 14.8617 5.174 .779 .852
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
18.6596 8.205 2.86451 5
Page 103
HASIL UJI NORMALITAS
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.97014888
Most Extreme Differences Absolute .081
Positive .062
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z .787
Asymp. Sig. (2-tailed) .566
a. Test distribution is Normal.
Page 104
HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
ABS_RES 1.5218 1.24125 94
Kecerdasan emosional 20.7340 3.39568 94
Kompetensi 27.6596 4.36642 94
Lingkungan kerja 24.3191 3.64916 94
Prosedur kerja 23.1596 4.49445 94
Correlations
ABS_RES
Kecerdasan
emosional Kompetensi
Lingkungan
kerja
Prosedur
kerja
Pearson
Correlation
ABS_RES 1.000 -.250 -.224 -.016 .085
Kecerdasan
emosional -.250 1.000 .329 .071 .056
Kompetensi -.224 .329 1.000 .431 .103
Lingkungan kerja -.016 .071 .431 1.000 .142
Prosedur kerja .085 .056 .103 .142 1.000
Sig. (1-tailed) ABS_RES . .008 .015 .438 .207
Kecerdasan
emosional .008 . .001 .248 .295
Kompetensi .015 .001 . .000 .163
Lingkungan kerja .438 .248 .000 . .086
Prosedur kerja .207 .295 .163 .086 .
Page 105
N ABS_RES 94 94 94 94 94
Kecerdasan
emosional 94 94 94 94 94
Kompetensi 94 94 94 94 94
Lingkungan kerja 94 94 94 94 94
Prosedur kerja 94 94 94 94 94
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Prosedur kerja,
Kecerdasan
emosional,
Lingkungan kerja,
Kompetensia
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: ABS_RES
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .318a .101 .061 1.20277
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional, Lingkungan
kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: ABS_RES
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Page 106
1 Regression 14.534 4 3.634 2.512 .047a
Residual 128.752 89 1.447
Total 143.286 93
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional, Lingkungan kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.321 1.229 2.703 .008
Kecerdasan
emosional -.071 .039 -.195 -1.824 .072 .885 1.130
Kompetensi -.057 .034 -.200 -1.695 .094 .724 1.381
Lingkungan kerja .023 .038 .068 .609 .544 .799 1.252
Prosedur kerja .030 .028 .107 1.053 .295 .977 1.024
a. Dependent Variable: ABS_RES
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant)
Kecerdasan
emosional Kompetensi
Lingkungan
kerja
Prosedur
kerja
1 1 4.925 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .032 12.344 .00 .10 .06 .01 .80
3 .022 14.841 .00 .54 .04 .31 .03
4 .012 19.940 .08 .05 .89 .31 .06
Page 107
5 .008 25.160 .92 .31 .00 .37 .11
a. Dependent Variable: ABS_RES
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value .6336 2.8805 1.5218 .39532 94
Std. Predicted Value -2.247 3.437 .000 1.000 94
Standard Error of Predicted
Value .137 .478 .267 .076 94
Adjusted Predicted Value .5291 3.3017 1.5244 .41908 94
Residual -2.38397 3.70118 .00000 1.17662 94
Std. Residual -1.982 3.077 .000 .978 94
Stud. Residual -2.150 3.130 -.001 1.006 94
Deleted Residual -2.80520 3.82893 -.00265 1.24428 94
Stud. Deleted Residual -2.196 3.299 .005 1.024 94
Mahal. Distance .213 13.669 3.957 2.886 94
Cook's Distance .000 .163 .012 .026 94
Centered Leverage Value .002 .147 .043 .031 94
a. Dependent Variable: ABS_RES
Charts
Page 109
HASIL UJI REGRESI LINIER BERGANDA
Regression
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kinerja karyawan 18.6596 2.86451 94
Kecerdasan emosional 20.7340 3.39568 94
Kompetensi 27.6596 4.36642 94
Lingkungan kerja 24.3191 3.64916 94
Prosedur kerja 23.1596 4.49445 94
Correlations
Kinerja
karyawan
Kecerdasan
emosional Kompetensi
Lingkungan
kerja
Prosedur
kerja
Pearson
Correlation
Kinerja karyawan 1.000 .467 .531 .426 .384
Kecerdasan
emosional .467 1.000 .329 .071 .056
Kompetensi .531 .329 1.000 .431 .103
Lingkungan kerja .426 .071 .431 1.000 .142
Prosedur kerja .384 .056 .103 .142 1.000
Sig. (1-tailed) Kinerja karyawan . .000 .000 .000 .000
Kecerdasan
emosional .000 . .001 .248 .295
Kompetensi .000 .001 . .000 .163
Lingkungan kerja .000 .248 .000 . .086
Prosedur kerja .000 .295 .163 .086 .
Page 110
N Kinerja karyawan 94 94 94 94 94
Kecerdasan
emosional 94 94 94 94 94
Kompetensi 94 94 94 94 94
Lingkungan kerja 94 94 94 94 94
Prosedur kerja 94 94 94 94 94
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Prosedur kerja,
Kecerdasan
emosional,
Lingkungan kerja,
Kompetensia
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .726a .527 .506 2.01394
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional, Lingkungan
kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Page 111
1 Regression 402.128 4 100.532 24.786 .000a
Residual 360.978 89 4.056
Total 763.106 93
a. Predictors: (Constant), Prosedur kerja, Kecerdasan emosional, Lingkungan kerja, Kompetensi
b. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1.432 2.057 -.696 .488
Kecerdasan
emosional .286 .065 .339 4.374 .000 .885 1.130
Kompetensi .188 .056 .287 3.345 .001 .724 1.381
Lingkungan kerja .185 .064 .236 2.890 .005 .799 1.252
Prosedur kerja .193 .047 .302 4.099 .000 .977 1.024
a. Dependent Variable: Kinerja
karyawan
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant)
Kecerdasan
emosional Kompetensi
Lingkungan
kerja
Prosedur
kerja
1 1 4.925 1.000 .00 .00 .00 .00 .00
2 .032 12.344 .00 .10 .06 .01 .80
3 .022 14.841 .00 .54 .04 .31 .03
4 .012 19.940 .08 .05 .89 .31 .06
Page 112
5 .008 25.160 .92 .31 .00 .37 .11
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 13.4965 23.4407 18.6596 2.07941 94
Std. Predicted Value -2.483 2.299 .000 1.000 94
Standard Error of Predicted
Value .229 .800 .447 .128 94
Adjusted Predicted Value 13.5842 23.3984 18.6429 2.08395 94
Residual -5.41355 5.45944 .00000 1.97015 94
Std. Residual -2.688 2.711 .000 .978 94
Stud. Residual -2.734 2.766 .004 1.005 94
Deleted Residual -5.60040 5.68253 .01668 2.08024 94
Stud. Deleted Residual -2.841 2.876 .003 1.020 94
Mahal. Distance .213 13.669 3.957 2.886 94
Cook's Distance .000 .159 .011 .021 94
Centered Leverage Value .002 .147 .043 .031 94
a. Dependent Variable: Kinerja karyawan
Charts
Page 114
: uu8ulqrulg IBr\1 relsaur:\
t\
r"
I
i
: s1r33u1 sssrlug rsdrnlg Inpn f'
"t"5 .l1ri;;Sv U :; (inus irz,g\ .*ri.dj""G;6$;n4 Wd)"'i]i.';eaurr' Uf.H;.a""- - a^ l' ;f5rg""#a;9il""'*;a""' V m>a
LIU;'i;Ad;ji1"'"isl.ei;;i;'a7" '"'ii-j'6i':o1^t " "'il;;a?ait;"""'i;';iie|Jia
:Blsauopul ss€rlufl rsdu15 Inpnl
'i:ig.i;9tv1-r'vil""d'r^io;o?3 is
3u1qru1qura6
uBsn.rnf,
{npul raruo\
)$l-tfrn4: B^ISISBq€IN uruB\
ISJIUYS ISVTTNSNOY NTU\DI
ZLZZOL7 (lZO) 'xel 97;. ,r,rsd L9LZ0L9 (lZO) 'dtaf buereuieg - uesoOol-1-'egeg oureleog'11.
Page 115
lsi^, eS' r1.rr7A nryOurf t"I)
- r)4^h0
Sulqulquod uaso(oBuurerueg
uelnlEuesrsq 8ue,(u€srunf srr€]eDles/ente) u€p rle I uosoc qelo rnqu]o{rp srueq re}seuos
itgr#:tj
| *t'
9 ) a-L/ E /t y^v\-,^,' /_
I
\
-*r*Y a<nt ) f '1 -rr-(rnr_;r i .(t.-..j7,,1
r
*t' ,t'rrt'l{l aT-L
I'
t 9'- + ),rivt Iq
P\
,4,D< T4 "r-r{t'tn V<. :l_a^c,r- r':'''t; -l r('L'bJ'k')"--n,},1 -t,-\: ff-'\,,{.\--L^-nt,
L
)-qyvyrfy\ -'r:d',nL-t-- €I1
-& 14t -'fAEU-I
U>I *-tt4l rwyyl.fw\ )fln qW.L.h.+(,.
AVt=to--tt 'it' -D' l tfoQVw ;- qtu
v€zI
'qruad JurBdIsBllnsuox uslBrn1u33uu;'oN