PENGARUH K PASAR BINA KELANGSU MENEN PROGRA KEBERADAAN KOPERASI PE A USAHA (KOPPAS BINUS) TE UNGAN PENDAPATAN USAHA NGAH KABUPATEN ACEH BA SKRIPSI OLEH EKO HERI SAPUTRA NIM : 07C20101010 AM STUDI EKONOMI PEMBANGUN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013 EDAGANG ERHADAP A KECIL ARAT NAN
51
Embed
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANG PASAR BINA …repository.utu.ac.id/171/1/BAB I_V.pdf · 2017. 9. 15. · PENGARUH KEBERADAAN KOPPAS BINUS (KOPERASI PEDAGANG PASAR BINA USAHA)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH, ACEH BARAT
2013
ii
PENGARUH KEBERADAAN KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA (KOPPAS BINUS) TERHADAP
KELANGSUNGAN PENDAPATAN USAHA KECILMENENGAH KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
OLEH
EKO HERI SAPUTRANIM : 07C20101010
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ekonomi
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH ACEH BARAT
2013
iii
ABSTRAK
Eko Heri Saputra Pengaruh Keberadaan Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha(Koppas Binus) terhadap Pendapatan UKM Di Kabupaten Aceh Barat Dibawahbimbingan Alisman dan Sri Hanum.
Penelitian ini dilaksanakan pada Koppas Binus Kabupaten Aceh BaratTujuan penelitian adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui pengaruhkeberadaan koperasi Pasar Bina Usaha terhadap Pendapatan Usaha kecilMenengah di Kabupaten Aceh Barat .Data yang dibutuhkan untuk dianalisa terdiridari data primer dan data skunder. Data primer yang dikumpulkan di lapanganuntuk keperluan analisa diperoleh dengan wawancara dengan menggunakan daftarpertanyaan (kuesioner) yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan datasekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan instansi terkait yang adahubungannya dengan penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linear Sederhana yaituPendapatan UKM sebagai Y dan Koppas Binus sebagai X, PerhitunganKoefisien Korelasi dan Determinasi penulis dapat menjelaskan bahwa nilaikoefisien determinasi (R2) Adjusted bernilai 84,4 persen. Dan menghasilkan R2 (Rsquare) sebesar 91,8 persen, yang dapat diartikan bahwa 91.8 persen dapatdijelaskan oleh variabel Koppas Binus (X). Sedangkan sisanya sebesar 8,2 persendapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian. Berdasarkan hasil uji tuntuk variabel Koppas Binus nilai thitung > ttabel (8.372 > 1.761 .maka H0 ditolakdan H1 diterima, sehingga secara individual variabel UKM berpengaruh secarasignifikan terhadap Koppas Binus di Kabupaten Aceh Barat.
Koefisien korelasi pendapatan UKM diperoleh R = 0,918 secara positifmenjelaskan terdapat hubungan yang cukup berarti antara Pengaruh Koppas Binus(X) terhadap Pendapatan UKM (Y) dengan keeratan hubungan 91.8 persen.Dikarenakan apabila Pendapatan Koppas Binus tinggi maka kelangsunganPendapatan Usaha kecil menengah juga akan lebih baik, begitu juga sebaliknyaapabila dampak Koppas Binus menurun maka akan berdampak juga terhadapkalangsungan Pendapatan usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat,Sehingga pengaruh yang ditimbulkan juga sangat berarti
Kata Kunci : Koppas Binus, Pedagang Pasar, Bina Usaha, Pendapatan dan
UKM.
iv
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul skripsi/tugas akhir : Pengaruh Keberadaan Koppas Binus(Koperasi Pedagang Pasar Bina Usaha)terhadap Kelangsungan Pendapatan UsahaKecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat
Nama Mahasiswa : EKO HERI SAPUTRA
Nim : 07C20101010
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
Tangga lulus : 20 Juni 2013.
Ketua
Alisman, SE
Anggota
Sri Hanum, SE
Dekan Fakultas Ekonomi
Zulbaidi, MM
Ketua ProdiEkonomi Pembangunan
Yayuk EW, SE., M.Si.
v
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul
PENGARUH KEBERADAAN KOPPAS BINUS (KOPERASI PEDAGANGPASAR BINA USAHA) TERHADAP KELANGSUNGAN PENDAPATAN
USAHA KECIL MENENGAH DI KABUPATENACEH BARAT
Yang disusun oleh : Eko Heri Saputra
Nim : 07C20101010
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tangga 20 Juni 2013 dandinyatakan telah memenuhi syart utuk diterima
I. PENDAHULUAN .................................................................................. 11.1 Latar Belakang Penelitian ............................................................ 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 41.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 41.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 62.1 Pengertian Koperasi ...................................................................... 6
2.1.1. Sumber-sumber dana Koperasi ......................................... 82.1.2. Keuntungan Kopersi.......................................................... 9
2.2 Pengertian Modal Kerja ................................................................ 102.3 Pengertian Pendapatan ................................................................. 112.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ....................................... 122.5 Pengertian Kredit .......................................................................... 14
2.5.1. Fungsi Kredit..................................................................... 152.5.2. Tujuan Kredit .................................................................... 152.5.3 Unsur-unsur Kredit............................................................ 172.5.4 Jenis-jenis Kredit............................................................... 18
III. METODE PENELITIAN ................................................................. 223.1 Populasi dan Sampel .................................................................... 223.2 Data Penelitian ............................................................................. 22
3.2.1. Jenis dan Sumber Data ........................................................ 223.2.2. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 23
xii
3.3 Model Analisis Data ..................................................................... 233.4 Definisi Operasional Variabel ...................................................... 253.5 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 284.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian......................................... 284.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 284.3 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................ 314.4 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 31
4.4.1. Analisis Koefisien Korelasi dan Deteminasi ...................... 324.3.2. Uji regresi linear sederhana................................................. 344.3.3. Uji t ..................................................................................... 35
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 35
V. SIMPULAN DAN SARAN................................................................... 365.1 Simpulan ....................................................................................... 365.2 Saran ............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 37
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Jumlah pengeluaran pinjaman Koppas Binus Tahun 2010-2012 ............ 3
2. Jumlah pengeluaran pinjaman Koppas Binus terhadap pendapatanUKM Pada tahun 2010-2012 ................................................................... 29
3. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi ................................................ 31
4. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi .............................................. 32
1. Data Input Pengaruh Koppas Binus terhadap Pendapatan UKM ... 40
2. Hasil Regresi ................................................................................... 43
3. Tabel Uji t ....................................................................................... 44
4. Surat izin penelitian skripsi dari Fakultas Ekonomi UniversitasTeukuUmar ..................................................................................... 45
5. Surat hasil penelitian dan penggumpulan data dari Koppas BinusKabupaten Aceh Barat .................................................................... 46
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Suatu pembangunan dilaksanakan dengan tujuan untuk memajukan
kesejahteraan kehidupan masyarakat. Pada saat ini Aceh Barat Khususnya
Meulaboh sedang melakukan pembangunan tersebut, pembangunan ini dilakukan di
segala bidang dimana diharapkan dengan adanya pembangunan tersebut Rakyat
Aceh khususnya Meulaboh akan menjadi daerah yang handal dan mandiri dalam
menghadapi perkembangan zaman yang semakin maju. Untuk dapat mewujudkan
pembangunan yang berhasil maka dapat mewujudkan pembangunan ekonomi yang
baik. Guna mencapai tujuan tersebut maka pelaksanaan pembangunan ekonomi
harus lebih memperhatikan keselarasan, keserasian, dan keseimbangan unsur-unsur
pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional.
Pembangunan yang dilakukan tersebut diharapkan juga dapat berkembang disemua
sektor kehidupan masyarakat. Belum suksesnya Aceh Barat dalam mengembangkan
perekonomian di tingkat pedesaaan yang mengakibatkan tidak berkembangnya
ekonomi rakyat, merupakan akibat kurang optimalnya pengembangan wadah
koperasi sebagai penopang perekonomian nasional. Koperasi masih diposisikan
dalam zona sub sistem-bagian dari sistem-swasta dan BUMN, dengan kedudukan
yang tidak sederajad. Karena berada dalam posisi sub sistem, koperasi di Aceh
Barat kurang optimal dalam membangun jaringan koperasi (coop-network) yang
memadai,dan memfasilitasi masyarakat.
2
Keberadaan koperasi merupakan harapan dari pada orang-orang yang sulit
mendapatkan pinjaman untuk menambah modal dan keperluan, guna
mempertahankan suatu usaha program pengkreditan simpan pinjam merupakan
progam mulia yang berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah permodalan baik
memajukan usaha anggota nya ataupun memberikan pertolongan kepada pedagang
kecil lain yang ada di sekitarnya, sedikit banyak nya keberadaan kopersi dimanapun
berada dapat memberikan pengaruh positif terhadap masukan pendapatan dan
pengembangan suatu usaha, seperti memberikan pengetahuan tentang bagaimana
para pedagang kecil khususnya mampu bergerak lebih maju dalam hal penjualan
produk, bagaimana menghadapi persaingan saat ini. sangatlah penting apabila yang
mengatas namakan koperasi ikut andil dalam hal kepedulian terhadap masalah yang
di rasakan oleh angota atau para peminjam modal dari pada koperasi itu sendiri,
bukan hanya sekedar meminjamkan saja tapi juga turut memajukan usaha mereka
melalui motivasi dan strategi pemasaran. Dengan melalui usaha(kecil) masyarakat
maka koprersi memiliki peran penting dalam keberadaannya membangun koperasi
berkualitas, dan seharusnya mempertimbangkan substansi koperasi berkualitas,
yaitu konsistensi terhadap nilai, prinsip dan tujuan koperasi itu sendiri.
Hadirnya Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) merupakan
suatu anugrah bagi para usahaan kecil atau pedagang kecil yang ada di kabupaten
Aceh Barat. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus (Koperasi
Pedagang pasar Bina Usaha) sangat penting sekali bagi para anggotanya karena
dengan pemberian kredit ini maka koperasi ini dapat meningkatkan kesejahteraan
bagi para anggotanya. Pemberian kredit yang dilakukan oleh Koppas Binus
3
merupakan sumber pendapatan utama bagi Koperasi Bina Usaha karena dengan
kegiatan pemberian kredit maka Koppas Binus akan memperoleh suatu penghasilan
sehingga semakin besar kredit yang diberikan maka semakin besar pula koperasi ini
untuk memperoleh pendapatan dari pinjaman tersebut. Fasilitas kredit yang
diberikan oleh Koppas Binus kepada anggota selain membantu untuk para anggota,
usaha ini bertujuan untuk mendapatkan laba atau dalam koperasi dikenal dengan
Surat Hasil Usaha (SHU) yang diinginkan. Sisa Hasil Usaha (SHU) merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya,
penyusutan, dan kewajiban lainnya.
Bentuk pinjaman yang ditawarkan oleh Koperasi Bina Usaha sangat
beragam, berdasarkan kebutuhan pihak yang membutuhkan. Hal ini juga yang
menyebabkan banyaknya kebijaksanaan yang dikeluarkan dalam pemberian kredit.
Sebab apabila sedikit saja kelonggaran ataupun kesalahan yang tidak disengaja,
maka akan menyebabkan masalah bagi pihak koperasi.
Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan jumlah pengeluaran per
tahun KOPPAS BINUS Kabupaten Aceh Barat dari tahun 2010- 2012 dapat dilihat
dibawah ini :
Tabel 1Jumlah Pengeluaran Pinjaman Koppas Binus
Tahun 2010-2012No Tahun Jumlah Pengeluaran Pinjaman
1 2010 Rp. 899.000.000
2 2011 Rp. 1.472.000.000
3 2012 Rp. 1.219.000.000
Total Rp. 3.590.000.000
Sumber : Koppas Binus Aceh Barat (Diolah Juli 2012)
4
Berdasarkan tabel diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa setiap tahun
jumlah peminjam semakin bertambah ini di karenakan Koppas Binus sudah
semakin dikenal di mata masyarakat atau para pedagang khususnya,dan juga
peneliti menyimpulkan bahwa dampak dari Koppas Binus sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan Usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan Uraian diatas maka penulis ingin meneliti dengan judul
penelitian “Pengaruh keberadaan Koppas Binus (Koperasi Pedagang Pasar Bina
Usaha) terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Aceh Barat”
1.2 Rumusan Masalah
Permasalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Pengaruh keberadaan koperasi (Bina Usaha) terhadap
Kelangsungan Pendapatan Usaha kecil menengah di Kabupaten Aceh Barat ?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Pengaruh keberadaan KoperasiBina Usaha terhadap
Kelangsungan Pendapatan Usaha kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat
1.4 Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang dapat diharapkan dan diperoleh dari hasil penelitian ini
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis / Peneliti
Manfaat penelitian bagi penulis adalah penambah wawasan bagi penulis dan
pengetahuan tentang Pengaruh Keberadaan Koppas Binus (Koperasi Pedagang
5
pasar Bina Usaha) terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha Kecil Menengah di
Kabupaten Aceh Barat dan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan
kemampuan berfikir secara ilmiah, sistematis dan metodelogis penulis dalam
menyusun berbagai kajian literatur untuk menjadikan suatu wacana baru kedepan.
b. Bagi Lingkungan Akademik
Manfaat penelitian bagi lingkungan akademik adalah memberikan wawasan
dan pengetahuan untuk pihak akademik baik secara langsung maupun tidak
langsung bagi perpustakaan fakultas ekonomi, serta sebagai bahan acuan untuk
kedepannya dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam bagi para
mahasiswa/i, khususnya kalangan fakultas ekonomi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini khususnya bagi Koppas Binus atau bagi
pihak lainnya yaitu sebagai informasi dan arahan yang baik, sehingga akan
mendapatkan gambaran yang secara global terntang keberadaan Koppas Binus di
Kabupaten Aceh Barat. dan pihak lainnya yang berkaitan. Dengan adanya penelitian
ini, maka Peneliti dapat mengetahui seberapa besar dampak Koppas Binus
(Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Terhadap Kelangsungan Pendapatan Usaha
Kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat.
1.5 Sistematika Pembahasan
Penelitian ini terdiri dari bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi
tentang latar belakang masalah penyebab, rumusan masalah, tujuan dari penelitian
ini, manfaat dari penelitian, dan sekaligus sistematika dari pembahasan.
6
Bab dua berisi tentang Landasan Teori dari penelitian yang berjudul
Pengaruh Koppas Binus (Koperasi Pedagang pasar Bina Usaha) Terhadap
Kelangsungan Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Aceh Barat. mengenai
pengertian antar variabel dalam judul tersebut, serta perumusan hipotesis.
Bab tiga berisi tentang ruang lingkup penelitian yang didalamnya mengenai
jenis dan sumber data serta pengumpulan data, model analisis data, definisi
operasional variabel dan pengujian hipotesis.
Bab empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya dijelaskan
mengenai statistik dekriptif, variabel penelitian, hasil pengujian hipotesis, dan
pembahasan hasil penelitian.
Bab lima berisi Kesimpulan dan Saran yang didalamnya dijelaskan
mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian serta
saran-saran. Serta dalam skripsi ini dilengkapi dengan daftar pustaka yang penulis
gunakan untuk melengkapi penyusunan skripsi ini.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Koperasi
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara
sukarela mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan
ekonomi mereka, melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara
demoktaris. Pengertian dari koperasi menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa :”Pengertian dari koperasi
menurut Tiktik Sartika Pratomo dalam bukunya ”Ekonomi Skala kecil/Menengah
dan Koperasi” menyatakan bahwa : ”Koperasi bisa juga didefinisikan sebagai
organisasi yang didirikan dengan tujuan bersama untuk menunjang kepentingan
ekonomi para angotanya melalui suatu perusahaan bersama.” (2007:4) Jadi koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan
untuk menyejahterakan anggotanya.
Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi
yaitu:
1. Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi;
2. Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi
yang memiliki lingkup lebih luas.
Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi
2000), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
8
maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya,
di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang
diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha
atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi,
misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau
penjualan yang dilakukan oleh si anggota.
2.1.1 Sumber-sumber Dana Koperasi
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan koperasi
simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para anggotanya. Bagi
anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk menyimpan dananya
dikoperasi dan kemudian oleh koperasi dipinjamkan kembali kepada anggota yang
membutuhkan dana dan jika memungkinkan koperasi juga dapat meminjam
dananya pada masyarakat luas. Di samping itu juga memuat ketentuan untuk
mengantisipasi prospek perkembangan di masa depan, dimana faktor permodalan
bagi usaha anggota dan usaha koperasi sangat menentukan kelangsungan hidup
koperasi dan usaha anggota yang bersangkutan. Dalam menjalankan kegiatan usaha,
keberadaan modal sangat penting bagi koperasi. Karena tanpa modal koperasi tidak
dapat menjalankan kegiatan usahanya sehingga tidak akan mendapat keuntungan.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang sebagai
sumbangan pokok anggota, disamping itu ditetapkan pula sumbangan wajib kepada
para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat diperoleh dari berbagai
lembaga, baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta yang kelebihan dana.
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggotanya sangat tergantung kepada
keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana. Menurut Kasmir dalam
9
bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (2007:271)” menyatakan bahwa
secara umum sumber dana koperasi adalah menyatakan bahwa :
1.Dari para angota koperasi berupa
a. Iuran Wajibb. Iuran Pokokc. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi
a. Badan Pemerintahb. Perbankkanc. Lembaga Swasta lainnya”
Modal merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara
aktiva dengan kewajiban yang ada dan tidak merupakan ukuran nilai jual.
Sedangkan penyaluran kredit merupakan salah satu pemanfaatan modal dalam
bentuk penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara pihak yang
meminjamkan dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
2.1.2 Keuntungan Koperasi
Keuntungan dari koperasi adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam.
Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar keuntungan koperasi.
Disamping itu keuntungan lainnya adalah memperoleh biaya – biaya administrasi
yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian keuntungan juga dapat diperoleh
dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar kegiatan peminjaman, misalnya
penempatan uang dalam bidang surat – surat berharga.
Pembagian keuntungan dalam koperasi simpan pinjam diberikan terutama
bagi peminjam yang tidak pernah lalai dalam memenuhi kewajibannya. Keuntungan
akan diberikan sesuai dengan jumlah yang dipinjam dalam suatu periode. Semakin
10
besar pinjaman maka pembagian keuntungannya pun akan semakin besar pula,
demikian pula sebaliknya.
Menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
(2007:273) ” menyatakan bahwa keuntungan dari koperasi adalah :
1. Biaya bunga dibebankan pada peminjam
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi
3. Hasil investasi diluar kegiatan operasi.
Setelah kita mengetahui keuntungan dari koperasi maka kita dapat
mendirikan koperasi. Pendirian lembaga koperasi cukup sederhana yaitu hanya
dengan minimal 20 orang yang membuat kesepakatan dengan akte notaris,
kemudian didaftarkan di Kanwil Departemen Koperasi setempat untuk
mendapatkan pengesahan. Dalam susunan organisasi koperasi rapat pengurus
mengangkat pengurus dan pengawas. Sedangkan kegiatan sehari – hari diserahkan
kepada pengelola koperasi. Dalam kegiatan koperasi simpan pinjam mengutamakan
pemberian pinjaman kepada anggotanya dengan bunga yang relatif murah sekitar
12% per tahun. Besarnya pinjaman biasanya dibatasi sampai jumlah tertentu
mengingat banyaknya anggota koperasi, sedangkan dana yang tersedia biasanya
terbatas. Jika memang para anggota sudah tidak membutuhkan lagi dan dana masih
lebih, maka tidak menutup kemungkinan koperasi memberikan pinjaman kepada
bukan anggota koperasi.
2.2 Pengertian Modal Kerja
Manajemen modal kerja diyakini sangat berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas suatu perusahaan. Berdasarkan manajemen modal kerja ini, para analis
atau investor dapat menilai kinerja suatu perusahaan efektif atau efisien dalam
11
melakukan aktivitas operasionalnya. Jika sebuah perusahaan mempunyai kinerja
yang tidak efisien, penagihan piutang tertunda atau banyaknya persediaan
menumpuk di gudang, maka hal tersebut dapat terlihat pada meningkatnya jumlah
modal kerja.
Modal kerja itu sendiri terbagi dua, yaitu, modal kerja kotor (gross working
capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah
jumlah aset lancar yang dijadikan oleh perusahaan sebagai modal untuk membiayai
aktivitas operasionalnya. Sedangkan modal kerja bersih adalah selisih
antara aset lancar dan kewajiban lancar.
Menurut Brigham dan Ehrhardt (2005:6), ada tiga kebijakan tentang modal
kerja, yaitu:
1. Modal kerja yang lebih dikenal dengan modal kerja kotor yaitu modal kerjayang kerja yang terdiri dari aset lancar yang digunakan dalam aktivitas operasiperusahaan.
2. Modal kerja bersih yaitu selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar.3. Modal kerja bersih operasional (Net Working Capital/NOWC) yaitu selisih
antara aset lancar operasional dengan kewajiban lancer operasional. Padaumumnya, NOWC itu terdiri dari kas, piutang usaha, persediaan, dan hutangdagang.
2.3 Pengertian Pendapatan
Pendapatan merupakan salah satu unsur yang paling utama dari
pembentukan laporan laba rugi dalam suatu perusahaan. Banyak yang masih
bingung dalam penggunaan istilah pendapatan. Hal ini disebabkan pendapatan dapat
diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan sebagai income.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2004 : 23.1), kata “income diartikan
sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan (income)
meliputi baik pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gain”).
12
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang
dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees),
bunga, dividen, royalti dan sewa.” Definisi tersebut memberikan pengertian yang
berbeda dimana income memberikan pengertian pendapatan yang lebih luas, income
meliputi pendapatan yang berasal dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun
yang berasal dari luar operasi normalnya. Sedangkan revenue merupakan penghasil
dari penjualan produk, barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi
yang terjadi.
Pengertian pendapatan dikemukakan oleh Dyckman (2002 : 234) bahwapendapatan adalah “Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuahentitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selamasatu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atauaktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedangberlangsung”.
2.4 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah
Di Indonesia, terdapat beberapa definisi yang berbeda-beda tentang Usaha
Kecil dan Menengah (UKM). Pendefinisian ini antara lain oleh Badan Pusat
Statistik, Kementerian Koperasi dan UKM, Bank Indonesia, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Kesehatan.
Definisi UKM menurut lembaga-lembaga tersebut diatas adalah sebagai
berikut (Hubeis 2009) :
1. Badan Pusat Statistik (BPS) : UKM adalah perusahaan atau industri denganpekerja antara 5 – 19 orang.
2. Bank Indonesia (BI) : UKM adalah perusahaan atau industri dengankarakteristik berupa; (a) modal kurang dari 20 juta rupiah; (b) untuk satuputaran usahanya hanya membutuhkan dana 5 juta rupiah; (c) memiliki assetmaksimal 600 juta rupiah di luar tanah dan bangunan; (d) omzet tahunan ≥ 1miliar rupiah.
3. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Undang-Undang No. 9Tahun 1995) : UKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifattradisional, dengan kekayaan bersih 50 juta – 200 juta rupiah (tidak termasuk
13
tanah dan bangunan tempat usaha) dan omzet tahunan ≥ 1 miliar rupiah; dalamUndang-Undang No. 20 tahun 2008 dengan kekayaaan bersih 50 juta – 500 jutarupiah dan penjualan bersih tahunan 300 juta – 2,5 miliar rupiah.
4. Kementerian Perindustrian :
a. Perusahaan memiliki aset maksimum 600 juta rupiah di luar tanah danbangunan.
b. Perusahaan memiliki modal kerja di bawah 25 juta rupiah.
5. Kementerian Keuangan : UKM adalah perusahaan yang memiliki omzetmaksimum 600 juta rupiah per tahun an atau aset maksimum 600 juta rupiahdiluar tanah dan bangunan.
6. Kementerian Kesehatan : perusahaan yang memiliki penandaan standar mutuberupa Sertifikat Penyuluhan (SP), Merk Dalam Negeri (MD), dan Merk LuarNegeri (ML).
Adanya berbagai macam penetapan definisi mengenai UKM di atas
membawa berbagai konsekuensi yang strategis.
Definisi merupakan konsensus terhadap entitas UKM sebagai dasarformulasi kebijakan yang akan diambil, sehingga paling tidak, ada 2 (dua)tujuan adanya definisi yang jelas mengenai UKM, yaitu pertama, untuktujuan administratif dan pengaturan; serta kedua, tujuan yang berkaitandengan pembinaan (Adiningsih 2000).
Tujuan pertama berkaitan dengan ketentuan yang mengharuskan suatu
perusahaan memenuhi kewajibannya, seperti membayar pajak, melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta mematuhi ketentuan ketenagekerjaan
seperti keamanan dan hak pekerja lainnya. Sementara tujuan kedua lebih pada
pembuatan kebijakan yang terarah seperti upaya pembinaan, peningkatan
kemampuan teknis, serta kebijakan pembiayaan untuk UKM.
Meskipun perbedaan-perbedaan ini bisa dipahami dari segi tujuan masing-
masing lembaga, namun kalangan yang terlibat dengan kelompok UKM seperti
pembuat kebijakan, konsultan, dan para pengambil keputusan akan menghadapi
kesulitan dalam melaksanakan tugasnya. Seperti halnya, kesulitan dalam mendata
yang akurat dan konsisten, mengukur sumbangan UKM bagi perekonomian, dan
14
merancang regulasi/kebijakan yang fokus dan terarah. Oleh karena itulah, upaya
untuk membuat kriteria yang lebih relevan dengan kondisi saat ini perlu dilakukan.
2.5 Pengertian Kredit
Kredit mempunyai kedudukan yang istimewa, terutama pada negara yang
sedang berkembang sebab antara volume permintaan akan dana jauh lebih besar
dari penawaran dana yang ada di masyarakat. Selain itu pendapatan bunga dari
kredit merupakan komponen yang dominan dibandingkan jasa-jasa perbankan
lainnya. Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas
dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito adalah menyalurkan kembali
dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya. Kegiatan penyaluran dana
ini disebut juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan
dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit.
Pengertian kredit menurut Malayu S.P. Hasibuan dalam buku “Dasardasar
Perbankan” menyatakan bahwa :“Kredit merupakan semua jenis pinjaman yang
harus dibayar kembali bersama bunganya oleh peminjam sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati”. (2002:87)
Sedangkan pengertian kredit menurut Kasmir dalam bukunya
”Dasardasar Perbankan” adalah :
”Kredit adalah penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan inbalan atau bagi hasil.” (2004;102)
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan
dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contoh
berbentuk tagihan (kredit barang), misalnya bank membiayai kredit untuk
15
pembelian rumah atau mobil. Kredit ini berarti nasabah tidak memperoleh uang tapi
rumah atau mobil, karena bank langsung membayar ke developer dan nasabah
hanya membayar cicilan rumah atau mobil tersebut setiap bulan. Kemudian adanya
kesepakatan antara bank dengan nasabah penerima kredit, bahwa mereka sepakat
sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup
hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk jangka waktu dan bunga yang
diterapkan bersama. Demikian pula dengan masalah sangsi apabila sidebitur ingkar
janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.
2.5.1 Fungsi Kredit
Pemberian kredit oleh bank mempunyai fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan
dari pemberian kredit bagi bank adalah untuk mencari keuntungan, membentu
nasabah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan stabilitas ekonomi.
Sedangkan fungsi dari pemberian kredit itu sendiri untuk meningkatkan daya guna
uang dan barang, mendorong dan mempelancar produksi dan konsumsi. Fungsidan
tujuan bank ini pada akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
2.5.2 Tujuan kredit
Pemberian kredit mempunyai tujuan tertentu. Tujuan pemberian kredit tidak
akan terlepas dari misi dari keinginan dari pemberian kredit. Tujuan pemberian
kredit menurut Kasmir dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar Perbankan”
adalah ”Tujuan pemberian kredit adalah untuk mencari keuntungan, membantu
usaha nasabah dan membantu pemerintah.” (2005;105) Sedangkan Tujuan dari
pemberian kredit menurut Veithzal rivai dalam bukunya ”Bank and Finacial
Institutio” mengatakan ”Ada dua tujuan dari pemberian kredit yaitu profitability
dan safety” (2006:237) Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan
yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan
16
pemberian kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan. Dalam
prakteknya tujuan pemberian kredit dalah sebagai berikut :
1. Mencari keuntungan
Pengertian Mencari Keuntungan menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa bertujuan untuk
memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hal tersebut terutama dalam
bentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi
yang dibebankan kepada nasabah.” (2007:96). Keuntungan ini penting untuk
kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat membesarkan
usaha bank.
2. Membantu usaha nasabah
Pengertian Membantu Usaha Nasabah menurut Kasmir dalam bukunya
”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan bahwa ”Membantu usaha
nasabah yang memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana modal kerja
dengan dana tersebut maka pihak debitur bisa mengembangkan usaha
nya.”(2007:96)
3. Membantu pemerintah
Pengertian membantu pemerintah menurut Kasmir dalam bukunya ”Bank
dan Lembaga Keuangan Lainnya” menyatakan ”Semakin banyak kredit yang
disalurkan oleh pihak perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak
kredit berarti adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.”(2007:96).
Secara garis besar keuntungan bagi pemerintah dengan pemberian kredit oleh bank
adalah :
1. Penerimaan pajak
2. Membuka kesempatan kerja
17
3. Meningkatkan jumlah barang dan jasa
4. Menghemat devisa negara terutama untuk produk-produk yang sebelumnya
diimpor dan apabiala sudah dapat diproduksi didalam negri dengan fasilitas
kredit jelas akan menghemat devisa negara.
5. Meningkatkan devisa negara untuk produk yang dihasilkan dari fasilitas kredit
dan diekspor keluar negeri.
2.5.3 Unsur-Unsur Kredit
Dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu.
Sehingga jika kita membicarakan tentang kredit maka termasuk unsur-unsur yang
ada di dalamnya. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut
Kasmir dalam bukunya yang berjudul ”Dasar-dasar Perbankan” adalah sebagai
Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas kredit adalah sebagai