Top Banner
PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI KELAS VIII MTs NU 01 CEPIRING KENDAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Tadris Biologi Oleh: AF’IDATUN NADHIFAH NIM: 063811034 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
96

PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Mar 22, 2019

Download

Documents

truonglien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL

PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL

BELAJAR PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN

MANUSIA DI KELAS VIII MTs NU 01 CEPIRING

KENDAL

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Tadris Biologi

Oleh:

AF’IDATUN NADHIFAH

NIM: 063811034

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Af’idatun Nadhifah

Nim : 063811034

Jurusan/prodi : tadris Biologi

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya

saya sendiri kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, Juli 2011

Deklarator,

Af’idatun Nadhifah

NIM: 63811034

Page 3: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

iii

Page 4: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

iv

NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran

tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system

pernapasan manusia

Nama : Af’idatun Nadhifah

NIM : 063811034

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : Tadris Biologi

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I

Lianah, M.Pd.

NIP. 19590313 198103 2 007

Page 5: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

v

NOTA PEMBIMBING Semarang, 25 Mei 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Pengaruh keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran

tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system

pernapasan manusia

Nama : Af’idatun Nadhifah

NIM : 063811034

Jurusan : Tadris Biologi

Program Studi : Tadris Biologi

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing II

Drs. Darmuin, M.Ag.

NIP. 19640424 199303 1

Page 6: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

vi

ABSTRAK

Judul : Pengaruh keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran

tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system

pernapasan manusia

Penulis : Af’idatun Nadhifah

NIM : 063811034

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran tutor sebaya terhadap

hasil belajar pada materi sistem pernapasan pada manusia di kelas VIII

MTs NU 01 Cepiring. Pada penelitian ini yang menjadi variabel X adalah

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran Tutor Sebaya sedangkan

variabel Y adalah hasil belajar pada materi sistem pernapasan pada

manusia.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang berdesain

posttest dan menggunakan tekhnik analisis regresi satu prediktor. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII MTs NU 01

Cepiring, pada pengambilan sampel menggunakan metode claster random

sampling, diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII B

sebagai kelas kontrol. Data dikumpulkan menggunakan metode

Dokumentasi, Observasi dan Tes. Data yang terkumpul dianalisis dengan

menggunakan analisis statistik regresi. Pengujian hipotesis penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara keaktifan

peserta didik dalam pembelajaran model tutor sebaya terhadap hasil belajar

biologi materi sistem pernapasan pada manusia. Dari proses penghitungan

analisis korelasi ditunjukkan oleh koefisien rxy= 0,437639. Angka ini lebih

besar dari t tabel baik pada taraf signifikan 1% maupun 5% dan koefisien

diterminasinya r2xy= 0,191528. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar

biologi ditentukan oleh keaktifan peserta didik melalui fungsi taksiran Y=

0,556957x + 31,85376. Hal tersebut juga ditunjukkan dari analisis regresi

diperoleh nilai Freg =8,0546. Melalui uji F diketahui bahwa Freg = 8,0546 >

Ft (0,05) = 0,329 dan Freg = 8,0546 > Ft (0,01) = 0,424. Dengan demikian

Freg > Ft (0,05 dan 0,01). Hal ini berarti keaktifan peserta didik dalam

model pembelajaran tutor sebaya berpengaruh terhadap hasil belajar

Biologi materi sistem pernapasan pada manusia.

Berdasarkan hasil ini diharapkan akan menjadi bahan informasi

dan masukan bagi para pembaca, mahasiswa, para tenaga pengajar mata

kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang dalam memberikan motivasi kepada mahasiswa agar senantiasa

meningkatkan prestasi belajar dan mendidik mahasiswa menjadi lulusan

yang mempunyai kemampuan memadai sesuai dengan bidang studinya.

Page 7: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih,

tercurahkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, hidayah, dan taufik serta

inayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan

judul “pengaruh keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran tutor sebaya

terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan manusia di kelas VIII MTs

NU 01 Cepiring” dengan baik.

Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian pernyataan dalam

memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Fakultas Tarbiyah Institute Agama Islam

Negeri Walisongo Semarang Jurusan Tadris Biologi. Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini mendapat bantuan baik moril maupun materiil dari

berbagai pihak, maka pada kesempatan ini dengan rasa hormat yang dalam

penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Dr. Suja’i, M.Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah Intitut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka

penyusunan skripsi ini.

2. Drs. wahyudi, M.Ag., Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang sekaligus pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.

3. Hj. Nur Khasanah, S.Pd, M.Kes., Ketua Prodi Tadris Biologi Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Lianah, M.Pd., pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan

dalam penulisan skripsi ini.

5. A. Afif Abdullah, S.Ag., Kepala MTs NU 01 Cepiring yang telah memberikan

izin mengadakan penelitian.

6. Asiyah, S.Pd.I, guru biologi MTs NU 01 Cepiring.

7. Ayahanda tercinta H.Abdul Basir Lutfi dan ibunda Umi Muarofah yang

senantiasa memanjatkan do’a dalam mengiringi langkah demi tercapainya

cita-cita dan harapan penulis.

Page 8: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

viii

8. Adikku tersayang yang telah memberikan semangat serta menemaniku dalam

suka dan duka.

9. ayahQ tersayag & tercinta yang selalu mendo’akan dan memberikan semangat

serta setia menemaniku dalam suka dan duka.

10. Teman-teman seperjuanganku: Budi, Ali, Sukron, mas romdhon, mbak nining,

Rini, Ts dan semua teman-teman biologi 2006 yang slalu memberikan

motivasi.

11. Teman-teman IMAKEN : Tafid, Tolib, Munir, Anwar yang selalu bersama

dalam suka dan duka.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi setiap pembaca.

Meskipun demikian penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberi manfaat

dan inspirasi bagi penulis sendiri dan pembaca.

Semarang, Juli 2011

Penulis

Af’idatun Nadhifah

NIM: 063811034

Page 9: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

ix

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii

PENGESAHAN ............................................................................................. iii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi masalah ................................................................. 3

C. Rumusan Masalah .................................................................... 4

D. Penegasan istilah ...................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................... 6

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka .......................................................................... 7

1. Hasil Belajar .......................................................................

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ................ 8

3. Keaktifan Peserta Didik ..................................................... 9

4. Model pembelajaran tutor sebaya... ................................... 11

5. Keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran

tutor sebaya ........................................................................ 15

6. Materi Sistem Pernapasan .................................................. 16

B. Kajian yang relevan.................................................................. 20

C. Pengajuan Hipotesis ................................................................. 21

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 22

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 22

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................ 22

D. Variabel Penelitian ................................................................... 23

Page 10: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

x

E. Metode dan Teknik Analisis Data ............................................ 24

F. Teknik Analisis Instrumen ....................................................... 24

G. Teknik Analisis Data ................................................................ 27

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Historis MTs NU 01 Cepiring .................................................. 32

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ............................................... 37

1. Pelaksanaan pembelajara ................................................... 37

2. Analisis uji coba instrumen ................................................ 40

3. Data Nilai Tes Awal ........................................................... 41

4. Data Nilai tes Akhir ........................................................... 43

C. Pengujian Data Hasil Belajar .................................................. 44

1. Analisis Tahap Awal .......................................................... 44

2. Data Hasil Observasi .......................................................... 45

3. Analisis Uji Hipotesis ........................................................ 46

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 54

B. Saran ......................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 : Soal Test Akhir (Post Test)

Lampiran 3 : Kunci Jawaban Soal Test Akhir (Post Test)s

Lampiran 4 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba

Lampiran 5 : Daftar Peserta Didik Kelas Uji Coba

Lampiran 6 : Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Butir

Soal

Lampiran 7 : Penghitungan Validitas Butir Soal

Lampiran 8 : Penghitungan Reliabilitas Butir Soal

Lampiran 9 : Penghitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal

Lampiran 10 : Penghitungan Daya Beda Butir Soal

Lampiran 11 : Daftar Peserta Didik Kelas Eksperimen

Lampiran 12 : Daftar Peserta Didik Kelas Kontrol

Lampiran 13 : Lembar Diskusi Kelompok 1

Lampiran 14 : Lembar Jawaban Kelompok 1

Lampiran 15 : Lembar Diskusi Kelompok 2

Lampiran 16 : Lembar Jawaban Kelompok 2

Lampiran 17 : Lembar Diskusi Kelompok 3

Lampiran 18 : Lembar Jawaban Kelompok 3

Lampiran 19 : Lembar Diskusi Kelompok 4

Lampiran 20 : Lembar Jawaban Kelompok 4

Lampiran 21 : Lembar Diskusi Kelompok 5

Lampiran 22 : Lembar Jawaban Kelompok 5

Lampiran 23 : Lembar Diskusi Kelompok 6

Lampiran 24 : Lembar Jawaban Kelompok 6

Lampiran 25 : Uji Normalitas Test Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 26 : Uji Normalitas Test Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

Lampiran 27 : Uji Homogenitas Test Awal (Pre Test)

Lampiran 28 : Uji Kesamaan Rata-rata Nilai Test Awal (Pre Test)

Page 12: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

xii

Lampiran 29 : Uji Normalitas Test Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

Lampiran 30 : Uji Normalitas Test Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

Lampiran 31 : Uji Homogenitas Test Akhir (Post Test)

Lampiran 32 : Uji Kesamaan Dua Varian Nilai Test Akhir (Post Test)

Lampiran 33 : Hasil Uji Regresi

Page 13: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Keadaan Peserta Didik MTs NU 01 Cepiring .............................. 34

Tabel 4.2 : Data Fasilitas Madrasah ................................................................ 34

Tabel 4.3 : Validitas Butir Soal ....................................................................... 38

Tabel 4.4 : Tingkat Kesukaran Butir Soal ...................................................... 39

Tabel 4.5 : Data Daya Beda Butir Soal ........................................................... 39

Tabel 4.6 : Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Eksperimen ................ 40

Tabel 4.7 : Distribusi Frekuensi Nilai Pre Test Kelas Kontrol ....................... 40

Tabel 4.8 : Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Eksperimen ............... 41

Tabel 4.9 : Distribusi Frekuensi Nilai Post Test Kelas Kontrol ...................... 42

Tabel 4.10 : Koefisien Hubungan Variable Keaktifan Peserta Didik (x)

dan Hasil Belajar Biologi (Y) ..................................................... 44

Tabel 4.11 : Ringkasan Analisis Regresi ......................................................... 50

Page 14: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu proses belajar yang kompleks yang terjadi pada diri

setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya

interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu belajar

dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seorang

telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang

mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,

keterampilan, atau sikapnya. 1 Agama islam sangat menganjurkan kepada

manusia untuk selalu belajar. Bahkan islam mewajibkan kepada setiap orang

yang beriman untuk belajar. Perlu diketahui bahwa setiap apa yang

diperintahkan Allah untuk dikerjakan, pasti di baliknya terkandung hikmah

atau sesuatu yang penting bagi manusia.2 Seperti halnya dengan ilmu manusia

melalui proses belajar, maka Allah akan memberikan derajat yang lebih tinggi

kepada hambanya. Seperti terkandung dalam Al-Qur’an surat Mujadalah

ayat11:

…Æì sù ö• tƒª! $#tûïÏ%©!$#(#qãZtB#uäöNä3ZÏBtûïÏ%©!$#ur(#qè?ré&zOù=Ïè ø9 $#;M» y_ u‘ yŠ4…

Artinya: …niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapaderajat … (QS. Mujadalah: 11)3

1 Azhar Arsyad, media pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), hlm. 12 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-

ruzz,2007), hlm. 323 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta:

Depag, 1980), hlm. 910.

Page 15: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

2

Menurut Gagne ada dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor

internal dan faktor eksternal, dan keduanya mempunyai pengaruh timbal balik

terhadap belajar. 4 Faktor internal berasal dari dalam diri peserta didik itu

sendiri, misalnya fisiologis dan psikologis. Sedangkan faktor eksternal berasal

dari keluarga, lingkungan, dan sarana prasarana sekolah.

Strategi dan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kepada

peserta didik di dalam kelas merupakan salah satu faktor peningkatan hasil

belajar yang berasal dari luar peserta didik (eksternal). Dalam proses

pembelajaran di dalam kelas, guru tidak terlepas dari masalah-masalah yang

dialami oleh peserta didik, ini dapat disebabkan karena strategi dan model

pembelajaran yang diterapkan sehingga peserta didik menganggap biologi itu

membosankan dan sulit memahami materi pelajaran.

Kesulitan yang dialami peserta didik saat memahami mata pelajaran

dikhawatirkan dapat menurunkan minatnya untuk terus mengikuti proses

belajar mengajar yang telah dirancang, sehingga akan menurunkan hasil

belajar peserta didik. Pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang

cukup komplek dimana banyak faktor yang mempengaruhinya. Salah satu

faktor tersebut di antaranya adalah guru. 5 Oleh sebab itu, guru harus

memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan

kesempatan bagi peserta didiknya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru yang dapat

membantu meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan motivasi peserta

didik untuk belajar dengan baik, maka metode pembelajaran harus diusahakan

yang tepat efisien dan seefektif mungkin. Pada saat ini banyak dikembangkan

model-model pembelajaran. Model pembelajaran sangat bergantung pada

4 Abdul Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya,1993), hlm. 74.

5 Asnawir dan M.basyirudin Usman, Media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),hlm. 1.

Page 16: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

3

tujuan yang akan dicapai oleh guru. 6 Salah satu pelajaran yang dapat

mengakomodasi kepentingan untuk mengkolaborasikan pengembangan diri di

dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran tutor sebaya dalam

kelompok kecil.

Dari keterangan guru bidang studi biologi kelas VIII MTs NU 01

Cepiring, bahwa selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran

biologi masih banyak menggunakan metode ceramah, sehingga peserta didik

dalam kegiatan belajar mengajar menjadi bosan, mengantuk, serta cenderung

pasif. Walaupun peserta didik sudah dilibatkan atau diikutsertakan dalam

proses pembelajaran, namun hasil belajar pada materi sistem pernapasan

masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu nilainya

60. Hal ini dikarenakan pelajaran biologi merupakan pelajaran yang dianggap

kurang menarik karena bersifat teoritis dan banyak hafalan. Peserta didik yang

berkemampuan akademik yang cukup tinggi yang bisa dijadikan sebagai tutor

atau orang yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar selain guru untuk

membantu temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar dalam hal ini

pada materi sistem pernapasan. Diharapkan dengan adanya tutor sebaya yang

merupakan tutor dari teman sendiri dapat membuat peserta didik menjadi lebih

tertarik untuk mengikuti pelajaran yang akhirnya dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik dan lebih meningkatkan aktivitas peserta didik dalam

pembelajaran sistem pernapasan manusia

Salah satu cara untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam belajar

biologi MTs NU 01 Cepiring adalah dengan menerapkan model pembelajaran

yang tepat sehingga dapat meningkatkan peserta didik baik kemampuan

maupun kemampuan efektifnya. Diantara model pembelajaran yang dapat

dipilih adalah pembelajaran model tutor sebaya.

6Amin Suyitno, Dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika, (Semarang: jurusan

matematika FMIPA Unnes, 2005), hlm. 28

Page 17: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

4

Dengan pembelajaran tersebut diharapkan dapat membantu peserta didik

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan mengembangkan

mengerjakan ketrampilan bekerja kelompok. Dari dasar pemikiran inilah

mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang ”Pengaruh

Keaktifan Peserta Didik Dalam Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Di

Kelas VIII MTs NU 01 Cepiring”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan penelitian

dapat di identifikasi sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA biologi.

2. Sebagian peserta didik menganggap khususnya biologi sebagai mata

pelajaran hafalan.

3. Metode pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan metode

ceramah.

C. Pembatasan Masalah

1. Keaktifan peserta didik

Berasal dari kata aktif yang berarti giat.7 Jadi keaktifan peserta

didik di sini adalah keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan

proses belajar mengajar.

2. Pengaruh

Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu

(orang, benda dan sebagainya).8

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah interaksi antara siswa dengan lingkungannya,

sehingga jadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.9

7 Wjs. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (jakarta: Balai Pustaka, 1976).hlm. 23.

8 Poerwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 731

Page 18: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

5

4. Tutor sebaya

Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang

ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Model tutor sebaya merupakan bagian dari pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) atau belajar bersama yang

memberdayakan tutor sebaya untuk membantu teman-temannya dalam

pembelajaran. Bantuan yang diberikan oleh teman-teman sebaya pada

umumnya dapat memberikan hasil yang cukup baik. Hubungan antara

siswa yang satu dengan yang lain pada umumnya terasa lebih dekat

dibandingkan hubungan murid dengan guru.10

5. Materi sistem pernapasan manusia

Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang

mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang banyak

mengandung karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh.11

Sistem pernapasan dalam KTSP termasuk dalam pelajaran ilmu

pengetahuan alam kelas VIII semester ganjil. Materi yang akan dibahas

yaitu alat pernapasan, proses pernapasan, kelainan dan penyakit pada

sistem pernapasan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang perlu dikaji

yaitu seberapa besar pengaruh keaktifan peserta didik dalam model

pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi sistem

pernapasan di kelas VIII di MTs NU 01 Cepiring?

9 E.Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),hlm. 10.

10 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan Menyenangkan,(Yogyakarta: USD, 2007), hlm. 139.

11 Syaifudin, AMK, Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta: EGC,2006), hlm. 192.

Page 19: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

6

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

a) Dapat memilih atau menentukan model pembelajaran yang tepat

dalam mengajarkan materi.

b) Sebagai informasi bagi semua tenaga pengajar mengenai model

pembelajaran tutor sebaya.

2. Bagi peserta didik

a) Dapat meningkatkan prestasi belajar biologi peserta didik khususnya

pada materi sistem pernapasan melalui model tutor sebaya.

b) Memperoleh pengalaman kerjasama dalam kelompok.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya

dalam mata pelajaran biologi.

4. Bagi peneliti

Dapat memberikan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran

yang efektif.

Page 20: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

7

BAB II

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Hasil Belajar

Menurut Mulyono Abdur Rahman, “hasil belajar adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.”1Hasil belajar

merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami

aktivitas belajar. Perubahan aspek-aspek perilaku tersebut tergantung pada apa

yang dipelajari oleh pembelajar. Oleh karena itu apabila pembelajar

mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang

diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Dalam pembelajaran, perubahan

perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melakukan aktivitas

belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.2

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi 3

ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris.3

a) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, evaluasi.

b) Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai yang terdiri dari empat

aspek, yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, dan organisasi.

1 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1999), hlm. 37.

2 Chatarina Tri Anni, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2005), Hlm. 4.3 Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung: Remaja Rosdakarya,2002),

hlm. 22.

Page 21: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

8

c) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan

kemampuan bertindak individu yang terdiri dari beberapa aspek, yaitu

gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks dan gerakan

ekspresif dan interpretatif. Jadi ketiga hasil belajar yang telah dijelaskan

diatas perlu diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan

pengajaran dan menyusun alat-alat penilaian, baik tes maupun buku tes.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang peserta didik merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya. Baik dalam diri

(faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu. Pengenalan

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar penting sekali artinya

dalam rangka membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang

sebaik-baiknya.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

meliputi.

a) Faktor internal terdiri dari

(1) Faktor jasmaniah meliputi kesehatan dan cacat tubuh

(2) Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan dan kesiapan.

(3) Faktor kelelahan

b) Faktor eksternal terdiri dari:

(a) Faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik, relasi, antara

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.

(b) Faktor sekolah meliputi model pengajaran, kurikulum, relasi guru

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas

rumah.

Page 22: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

9

(c) Faktor masyarakat terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat,

media massa, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat.4

Hasil belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal disebabkan adanya disfungsi

neurologis. Faktor eksternal berupa pemilihan strategi pembelajaran

yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan

motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan yang tidak

tepat.5

Dari pengertian tentang hasil belajar, di mana hasil belajar

merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah melalui

proses belajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dalam mencapai

hasil belajar yang maksimal dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah ketepatan dalam memilih strategi, metode dan model

pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi agar materi dapat

diterima oleh peserta didik dengan baik. Serta pengertian pembelajaran

yang sesungguhnya yaitu adanya timbal balik serta komunikasi antara

peserta didik dengan pendidik, dan peserta didik dengan peserta didik

yang lain. Bukan hanya pendidik saja yang berbicara.

3. Keaktifan Peserta Didik

a) Pengertian Keaktifan Peserta Didik

Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat. Jadi keaktifan

adalah kegiatan dalam proses belajar mengajar.6 Belajar aktif sebagai

proses merupakan pendekatan belajar yang memberi ruang kepada siswa

untuk berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Pendekatan belajar

aktif akan membuat peserta didik memikirkan eksplorasi dan tindakan

4 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),hlm. 21.

5 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT RinekaCipta, 1999), hlm. 13.

6 Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), hlm. 7.

Page 23: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

10

kreatif. Yang paling penting, speserta didik melakukannya sendiri:

menemukan, melihat, mencoba, bertanya dan memecahkan masalahnya

sendiri. Daya kemampuan peserta didik perlu difasilitasi dan digerakkan

oleh guru. Itu berarti, di dalam kelas guru berperan sebagai fasilitator dan

dinamisator.

Dalam setiap proses belajar mengajar, peserta didik selalu

menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai

dari keadaan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang sudah

diamati. Adapun jenis-jenis aktivitas peserta didik dalam proses

pembelajaran di antaranya adalah:

1) Visual activities, yaitu membaca dan memperhatikan gambar,demonstrasi, percobaan atau pekerjaan orang lain.

2) Oral activities, yaitu menyatakan, merumuskan, bertanya, memberisaran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi dansebagainya.

3) Listening activities, yaitu mendengarkan uraian, percakapan, diskusi,pidato, musik dan sebagainya.

4) Writing activities, yaitu menulis cerita, karangan, angket, tes, laporan,menyalin dan sebagainya.

5) Drawing activities, yaitu melakukan percobaan, membuat konstruksi,model, mereparasi, bermain, berkebun dan sebagainya.

6) Mental activities, yaitu menganggap, mengingat, memecahkan soal,menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan dansebagainya.

7) Emotional activities, yaitu menaruh minat, merasa bosan, gembira,berani, tenang, gugup dan sebagainya.7

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik

dalam proses pembelajaran merekalah yang mendominasi aktivitas

pembelajaran tersebut, dengan ini peserta didik aktif menggunakan otak, baik

untuk menemukan ide-ide materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau

mengaplikasikan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif

peserta didik diajak turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya

7 Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hlm. 91

Page 24: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

11

mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Aktivitas fisik adalah peserta didik

giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja,

ia tidak hanya duduk dan mendengarkan Seperti halnya mencatat pelajaran,

bertanya, berdiskusi, berani mencoba, mengemukakan pendapat, dengan cara

ini peserta didik merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil

belajar dapat dimaksimalkan.

Dalam dunia pendidikan dan pengajaran tuntutan peserta didik agar

selalu aktif bukanlah hal yang baru. Keaktifan peserta didik merupakan

konsekuensi logis dari pengajaran yang seharusnya. Artinya merupakan

tuntutan logis dari hakekat belajar-mengajar. Hampir tak pernah terjadi proses

belajar tanpa adanya keaktifan individu peserta didik yang belajar.8

Artinya belajar mengajar yang menuntut keaktifan dan partisipasi

peserta didik seoptimal mungkin sehingga peserta didik mampu mengubah

tingkah laku lebih efektif dan efisien.

4. Model Pembelajaran Tutor Sebaya

a) Tutor Sebaya

Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang

ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan

belajar. Model tutor sebaya merupakan bagian dari pembelajaran

kooperatif (cooperative learning) atau belajar bersama yang

memberdayakan tutor sebaya untuk membantu teman-temannya dalam

pembelajaran. Bantuan yang diberikan oleh teman-teman sebaya pada

umumnya dapat memberikan hasil yang cukup baik. Hubungan antara

siswa yang satu dengan yang lain pada umumnya terasa lebih dekat

dibandingkan hubungan murid dengan guru.9

8Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, edisi revisi (Jakarta: PT. RinekaCipta, 2004), hlm.206

9 Paul Suparno, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan Menyenangkan,(Yogyakarta: USD, 2007), hlm. 139.

Page 25: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

12

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi

semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih di pimpin

oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif

dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan

pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi

yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah

yang dimaksud.

Pembelajaran kooperatif didefinisikan sebagai falsafah mengenai

tanggung jawab pribadi dan sikap menghormati sesama. Peserta didik

bertanggung jawab atas atas belajar mereka sendiridan berusaha

menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

dihadapkan pada mereka. Guru bertindak sebagai sebagai fasilitator,

memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok kearah hasil

yang sudah disiapkan sebelumnya.10

Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi peserta didik, memfasilitasi peserta didik dengan

pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam

kelompok, serta memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar belakangnya.

Pembelajaran kooperatif adalah sebuah grup kecil yang

bekerjasama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah untuk

mencapai tujuan tertentu. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep

bahwa peserta didik akan lebih mudah menemukan dan memahami

konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.11

10 Agus Suprijono, Cooperative Learning dan Aplikasi Paikem, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2010), hlm. 54

11 Trianto, Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivitik, (Jakarta: PrestasiPustaka, 2007), hlm.14

Page 26: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

13

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Allah menyuruh kita untuk

saling tolong menolong atau membantu dalam hal kebaikan, sebagaimana

firman Allah dalam Qs. Al Maidah ayat 2:

…(#q çRur$yès?ur’n? tãÎhŽÉ9ø9$#3“uq ø)­G9$#ur(Ÿwur(#q çRur$yès?’n? tãÉO øO M}$#Èbºurô‰ãèø9$# ur4…

…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dantakwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.… (QS. Al-Maidah: 2)12

Dengan menggunakan model tutor sebaya diharapkan setiap

anggota lebih mudah dan leluasa menyampaikan masalah yang dihadapi,.

Sehingga peserta didik yang bersangkutan dapat terpacu semangatnya

untuk mempelajari materi ajar dengan baik. Karena dengan bantuan teman

sebaya dapat menghilangkan kecanggungan, bahasa teman sebaya mudah

dipahami. Setiap kelompok harus terus dipacu untuk menjadi kelompok

yang terbaik. Oleh karena itu, selain aktivitas anggota kelompok, peran

ketua kelompok atau tutor sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan kelompok dalam mempelajari materi ajar yang disajikan.

Dalam arti luas sumber belajar tidak harus selalu guru. Hisyam

Zaini mengatakan bahwa metode belajar yang paling baik adalah dengan

mengajarkan kepada orang lain.13 Sumber belajar dapat berasal dari orang

lain yang bukan guru, seperti teman dari kelas yang lebih tinggi (kakak

kelas), teman sekelas, atau keluarga di rumah. Sumber belajar bukan guru

dan berasal dari orang yang lebih pandai disebut tutor.

Ada 2 macam tutor, yaitu tutor sebaya dan tutor kakak. Tutor

sebaya adalah teman sebaya yang lebih pandai, dan tutor kakak adalah

tutor dari kelas yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pemilihan model belajar

12 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta:Depag, 1980), hlm. 156

13 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2002), hlm. 46

Page 27: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

14

tutor sebaya sebagai strategi pembelajaran yang dipilih guru akan

membantu siswa di dalam mengerjakan materi kepada teman-temannya.

Sehubungan dengan itu ada beberapa pendapat mengenai tutor sebaya,

diantaranya adalah :

1. Ischak Warji,14 mengemukakan bahwa: “tutor sebaya adalah

sekelompok siswa yang telah tuntas terhadap bahan pelajaran,

memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam

memahami bahan pelajaran yang dipelajarinya.”

2. Conny Setiawan, dkk.15 Mengemukakan tentang tutor sebaya itu

adalah “siswa yang pandai, dapat memberikan bantuan belajar kepada

siswa yang kurang pandai. Bantuan tersebut dapat dilakukan kepada

teman-teman sekitarnya di luar sekolah.

Dengan demikian maka dapat kita ketahui bahwa tutor sebaya

merupakan seseorang atau beberapa orang peserta didik yang ditunjuk

dan ditugaskan untuk membantu peserta didik yang mengalami

kesulitan belajar. Tutor tersebut diambil dari kelompok siswa yang

memiliki prestasi yang lebih tinggi dari pada peserta didik yang lain.

b) Langkah-langkah Pembelajaran Tutor Sebaya

1. Pilihlah materi atau soal yang memungkinkan materi atau soal tersebut

dapat dipelajari atau dikerjakan peserta didik secara mandiri. Materi

pelajaran dibagi dalam sub-sub materi (segmen materi)

2. Bagilah peserta didik menjadi kelompok kecil yang heterogen,

sebanyak sub-sub materi yang akan disampaikan guru. Peserta didik

pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor

sebaya.

14 Tim MKPBBN Jurusan Pendidikan Matematika, Strategi Pembelajaran Kontemporer,(Bandung: JICA-UPI, 2001), hlm. 234.

15 Tim MKPBBN Jurusan Pendidikan matematika, Strategi Pmbelajaran Kontemporer,(Bandung: JICA-UPI ,2001) hlm. 238.

Page 28: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

15

3. Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari sub materi. Setiap

kelompok dipandu oleh peserta didik yang pandai sebagai tutor

sebaya.

4. Beri mereka waktu yang cukup untuk persiapan, baik dalam kelas atau

di luar kelas.

5. Setiap kelompok melalui wakilnya menyampaikan sub materi atau

penyelesaian soalnya di depan kelas, sesuai dengan tugas yang telah

diberikan. Guru bertindak sebagai nara sumber utama.

6. Setelah semua kelompok menyampaikan tugasnya secara berurutan

sesuai dengan urutan sub materi atau penyelesaian soalnya, beri

kesimpulan dan klasifikasi seandainya ada pemahaman peserta didik

yang perlu diluruskan. 16

5. Keaktifan Peserta Didik dalam Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi

sebagai hasil dari latihan atau pengalaman. Seseorang yang aktif dalam

belajar, dia memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai suatu hal, dia akan

mencari tahu apa yang belum diketahuinya. Dari proses pencarian tahu

tersebut, dia memperoleh pengalaman-pengalaman baru yang dapat

menambah pengetahuan yang dimilikinya.

Dalam proses belajar yang sedang berlangsung di kelas melibatkan

peserta didik dan menuntut peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.

Peserta didik juga harus aktif bertanya kepada guru atau tutor sebaya tentang

hal-hal yang belum jelas. Peserta didik harus lebih kritis, kreatif lebih

perhatian dalam menerima pelajaran atau materi yang disampaikan oleh tutor

sebaya. Begitu juga sebaliknya guru juga harus memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada peserta didik dan juga harus dapat menciptakan suasana

belajar dalam kelas yang menimbulkan aktivitas peserta didik sehingga akan

16Amin Suyitno, Pembelajaran Inovatif, (Semarang: UNNES, 2009), hlm 15

Page 29: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

16

tercipta proses belajar yang baik dan akan menyebabkan interaksi di dalam

kelas yang dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi didiknya.

Aktivitas merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan hasil

belajar peserta didik. Karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa

adanya suatu keaktifan peserta didik, maka belajar tidak akan mencapai hasil

yang maksimal. Peserta didik yang aktif dalam belajar akan mendapatkan

hasil yang lebih baik dibanding peserta didik yang kurang aktif dalam belajar.

Dengan demikian aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam kegiatan

belajar mengajar karena segala sesuatu tidak akan tercapai secara maksimal

bila setiap individu tidak aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan.

6. Materi sistem pernapasan manusia

a) Alat pernapasan

Bernapas adalah salah satu ciri makhluk hidup. Bernapas

merupakan upaya makhluk hidup untuk memasukkan gas oksigen

kedalam tubuh dan mengeluarkan karbondioksida (udara sisa pembakaran)

ke luar tubuh. Alat pernafasan manusia terdiri dari: hidung, pangkal

tenggorokan, batang tenggorokan, cabang batang tenggorokan, dan paru-

paru.

1) Hidung

Hidung merupakan alat pertama yang dilalui udara dari luar. Di

dalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir. Rambut dan

selaput lendir berguna untuk menyaring udara, mengatur suhu udara

yang masuk agar sesuai dengan suhu tubuh, dan mengatur kelembapan

udara.

2) Laring (pangkal tenggorokan)

Setelah melewati hidung, udara-udara masuk ke pangkal

tenggorokan (laring) melalui faring. Faring adalah hulu kerongkongan.

Faring merupakan persimpangan antara rongga mulut ke

Page 30: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

17

kerongkongan dan rongga hidung ke tenggorokan. Dari pangkal

tenggorokan (laring) udara masuk ke batang tenggorokan (trakea).

3) Trakea (batang tenggorokan)

Batang tenggorokan terletak di daerah leher, di depan

kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan pipa yang terdiri dari

gelang-gelang tulang rawan.

4) Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu

bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju ke

paru-paru. Di dalam paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi

bronkiolus. Bronkus sebelah kanan bercabang lagi menjadi tiga

bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua

bronkiolus. cabang-cabang yang paling kecil masuk kedalam

gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung

kapiler darah. Melalui kapiler-kapiler darah dialveolus inilah oksigen

dari udara akan berdifusi ke dalam darah.

5) Paru-paru

Paru-paru merupakan kumpulan gelembung alveolus. Paru-paru

terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Diafragma adalah

sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. 17

17 Istamar syamsuri, dkk, Biologi untuk SMP kelas VIII, (Jakarta : Erlangga, 2007) hlm. 85

Page 31: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

18

Gb 2.1 Alat-alat pernapasan18

b) Proses Pernapasan

Bagaimanakah cara paru-paru memasukkan dan mengeluarkan

udara? Proses pernapasan terdiri dari dua kegiatan, yaitu menghirup udara

atau menarik napas dan mengembuskan udara atau mengeluarkan napas.

Menghirup udara disebut inspirasi dan mengembuskan udara disebut

ekspirasi.

Berdasarkan bagian tubuh yang mengatur kembang kempisnya paru-

paru, pernapasan dibedakan menjadi pernapasan dada (pernapasan tulang

rusuk) dan pernapasan perut (pernafasan diafragma)

18 http:// www. Google.co.id/image=frirefox=sistem pernafasan. Diakses tanggal 23 juli 2010

Page 32: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

19

1) Pernapasan Dada

Pernapasan dada terjadi karena gerakan otot-otot antar tulang

rusuk. Jika otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat

naik. Akibatnya volume rongga dada membesar, sehingga tekanan

udara dalam rongga dada turun dan paru-paru mengembang. Pada saat

paru-paru mengembang, tekanan udara di dalam paru-paru lebih

rendah dari pada tekanan udara atmosfer (lingkungan)

2) Pernapasan perut

Pernapasan perut terjadi akibat gerakan diafragma. Jika otot

diafragma kontraksi, diafragma yang semula cembung ke atas

bergerak turun menjadi agak rata. Akibatnya rongga dada membesar

dan perut mengembung. Ketika otot diafragma relaksasi, diafragma

kembali ke keadaan semula (cembung). Akibatnya rongga dada

menyempit. 19

c) Kapasitas paru

Merupakan kesanggupan paru-paru dalam menampung udara di

dalamnya. Kapasitas paru-paru dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Kapasitas total, yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru-paru

pada inspirasi sedalam-dalamnya. Dalam hal ini angka yang dapat

kita tergantung pada beberapa hal: kondisi paru-paru, umur, sikap,

dan bentuk seseorang.

2) kapasitas vital, yaitu jumlah udara yang dapat dikeluarkan setelah

ekspirasi maksimal.20

Dalam keadaan normal pada paru-paru dapat menampung udara sebanyak

± 5 liter.

19 Istamar Syamsuri, dkk, Biologi Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 8920 Syaifudin, AMK, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, (Jakarta: EGC,

2006), hlm. 197

Page 33: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

20

d) Penyakit pada sistem pernafasan

1) Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala

yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin,

dan tenggorokan terasa gatal.

2) Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan

saluran pernapasan yang disebabkan alergi rambut, bulu, atau debu.

3) Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen terganggu karena

adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.

4) Difteri, adalah penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh

lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.

5) Pneumonia, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena

pembuluh darahnya kemasukan udara.21

B. Kajian Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian yang akan kami laksanakan , peneliti mengacu pada

penelitian terdahulu diantaranya skripsi dengan judul

1) Skripsi yang disusun oleh Ari Kusnati (NIM :4401405044) pada tahun 2009

mahasiswa Universitas Negeri Semarang Fakultas MIPA jurusan matematika

dengan judul “Efektifitas Penerapan metode tutor sebaya pada pembelajaran

konsep sistem saraf di SMA Negeri 12 semarang”. Skripsi berisi tentang hasil

penelitian menunjukkan bahwa metode tutor sebaya dapat mempengaruhi

hasil belajar matematika pada materi sistem saraf pada siswa kelas XI IPA 3

di SMA Negeri 12 Semarang.

2) Skripsi yang disusun oleh A.Sifronul Wildan (NIM :3105051) pada tahun

2009. mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah jurusan

Biologi dengan judul “Pengaruh sikap peserta didik dalam metode resitasi

terhadap hasil belajar Biologi materi hormon kelas XI MAN Bawu Jepara.

21 Istamar Syamsuri,dkk, Biologi Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 93

Page 34: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

21

Skripsi berisi tentang hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap peserta didik

dalam penggunaan metode resitasi di kelas XI MAN Bawu Jepara

berpengaruh terhadap hasil belajar pada materi hormon.

3) Skipsi yang disusun oleh Eko Murdiyahwati (Nim : 053811370) pada tahun

2010. mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah jurusan

Biologi dengan judul “Pengaruh keaktifan siswa dalam pembelajaran berbasis

kegiatan laboratorium terhadap hasil belajar biologi kelas XI MAN Semarang

I Semarang”. Skripsi ini berisi tentang hasil penelitian menunjukkan bahwa

keaktifan peserta didik dalam pembelajaran berbasis laboratorium kelas XI

MAN I semarang berpengaruh terhadap hasil belajar biologi peserta didik.

C. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

keaktifan pengajaran biologi dengan model pembelajaran tutor sebaya terhadap

hasil belajar peserta didik kelas VIII khususnya pada materi sistem pernapasan.

Page 35: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada :

Waktu : Oktober 2010

Tempat : MTs NU 01 Cepiring

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi dan Sampel

a) Populasi

Populasi penelitian eksperimen ini adalah peserta didik kelas

VIII MTs NU 01 Cepiring.

b) Sampel

Pada penelitian ini yaitu di ambil dua kelas VIII MTs NU 01

Cepiring dimana kelas VIII A sebagai kelas eksperimen VIII B sebagai

kelas kontrol.

c) Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan

teknik cluster sampling1 yaitu pengambilan sampel secara random atau

tanpa pandang bulu dengan catatan yang dirandom adalah kelasnya.

Hal ini dilakukan setelah memperhatikan kehomogenan kelas tersebut

seperti ditunjukkan oleh ciri-ciri relatif yang dimiliki semua kelas.

Adapun ciri-ciri tersebut adalah :

1 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,(Bandung: Alfabeta,2008), hlm. 209.

Page 36: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

22

1. Peserta didik mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama.

2. Peserta didik diampu oleh guru yang sama.

3. Peserta didik yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang

sama.

4. Pembagian kelas tidak ada kelas unggulan.

Pertimbangan lain didasarkan pada uji normalitas, uji homogenitas dan

uji kesamaan dua varian. Data nilai awal yang digunakan adalah nilai

ulangan harian. Tujuan tiga analisis tersebut sebagai uji prasyarat dalam

menentukan subyek penelitian.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian.2 Variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel bebas berupa keaktifan peserta didik dalam pembelajaran tutor

sebaya.

Keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran tutor sebaya (variabel

x) indikatornya sebagai berikut:

a. Memperhatikan penjelasan tutor sebaya

b. menyalin penjelasan tutor sebaya

c. keaktifan bertanya

d. keberanian menjawab

e. mengerjakan tugas

2. Variabel terikat berupa hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs NU 01

Cepiring pada materi pernapasan manusia.

Hasil belajar biologi (variabel y), indikatornya berupa hasil ulangan harian

materi system pernapasan manusia.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2006) hlm. 118

Page 37: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

23

E. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini tergolong dalam penelitian eksperimen yang merupakan

salah satu bentuk penelitian kuantitatif, dalam hal ini peneliti akan meneliti

pembelajaran sistem pernafasan manusia dengan menggunakan model tutor

sebaya di kelas VIII MTs NU 01 Cepiring.

1. Metode tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.3 Tes

digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar peserta didik pada

materi sistem pernapasan dari peserta didik yang menjadi sampel

penelitian ini. Tes yang digunakan adalah tes bentuk objektif.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian suatu objek

dengan menggunakan seluruh panca indera. Observasi merupakan

pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak

pada objek penelitian. Metode ini digunakan untuk mengambil data

aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

F. Teknik Analisis Instrumen

1. Validitas Butir Soal

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan

suatu instrumen. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi product

moment sebagai berikut.4

rxy =∑ ∑ ∑ ∑

∑ ∑∑−−

})(}{)({

))((2222 YYNXXN

YXXYN

keterangan:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

3 Suharsimi, Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktek, (Jakarta: RinekaCipta,2006), hlm. 150.

4 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),hlm.72.

Page 38: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

24

N = banyaknya responden

X = skor item tiap nomor

Y = jumlah skor total

XY = jumlah perkalian X dan Y

Jika tabelhitung rr > maka item tes yang diujikan valid

2. Reliabilitas Soal

Reliabilitas dapat disebut juga “ajeg” atau “tetap”. Ajeg atau tetap

tidak harus sama, tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Analisis

reliabilitas tes menggunakan rumus alpha, yaitu sebagai berikut.5

r 11 = )1)(1

( 21

21

σ

σ∑−−nn

r 11 = reliabelitas tes secara keseluruhan

n = banyaknya butir soal

∑ 21σ = jumlah varians skor tiap-tiap item

21σ = varians total

21σ =

nnX

X∑ ∑−2

2 )(

Jika tabelhitung rr > maka item tes yang diujikan reliabel.

3. Tingkat Kesukaran Soal

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran

tolok ukur sebagai berikut.

1). jika jumlah responden gagal < 27%, soal termasuk kriteria mudah.

5 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2002), hlm. 109.

Page 39: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

25

2). jika jumlah responden gagal 28%-72%, maka soal termasukkriteria

sedang.

3). jika jumlah responden gagal > 73%, soal termasuk kriteria sukar.

4). batas lulus ideal 6 untuk skala 0-10.

Adapun rumus yang digunakan adalah:

TK = %100xN

N gagal

Keterangan:

TK = taraf kesukaran

gagalN = jumlah tes yang gagal

N = jumlah total tes

4. Daya Beda Soal

Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang

berkemampuan rendah.6 Adapun rumus yang peneliti gunakan untuk

mencari daya pembeda tes adalah sebagai berikut.7

D = BA PP −

Keterangan

D = daya pembeda

AP = taraf kesukaran kelompok atas

BP = taraf kesukaran kelompok bawah

Kriteria yang digunakan yaitu.8

1). D = 0,00 sampai 0,20 (jelek)

6 Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktek,(Jakarta: BumiAksara,2002), hlm.211.

7 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Transito,2002), hlm. 213.8 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Transito, 2002), hlm.218.

Page 40: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

26

2). D = 0,20 sampai 0,40 (cukup)

3). D = 0,40 sampai 0,70 (baik)

4). D = 0,70 sampai 1,00 (baik sekali)

G. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang telah ada, diperlukan adanya analisis

statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Analisis Data Nilai Awal

Digunakan untuk membuktikan bahwa kelas eksperimen dan kelas

kontrol berangkat dari titik tolak yang sama. Data yang dipakai dalam

analisis ini adalah nilai ulangan harian pada mata pelajaran biologi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kenormalan data

yang akan dianalisis. Perhitungan dilakukan dengan data nilai ulangan

harian pada mata pelajaran biologi.

Rumus yang digunakan adalah Chi-Kuadrat9

Keterangan:: harga Chi-Kuadrat

O : frekuensi hasil pengamatan

E : frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian jika dengan derajat

kebebasan dk = k – 3 dan taraf signifikan 5% maka data berdistribusi

normal.

9 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Transito: 2002), hlm. 273.

i

i

hitung2χ tabel

=2χ ∑= Ε

Ε−k

i i

iiO1

2)(

Page 41: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

27

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kedua kelompok

mempunyai varians yang sama atau tidak. Apabila dua atau lebih

sampel diperiksa dan ternyata homogen, maka dapat dikatakan bahwa

sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang sama.10 Hipotesis

yang digunakan dalam uji homogenitas adalah:

: 22

21 σσ = (variansnya homogen)

:2

22

1 σσ ≠ (variansnya heterogen)Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai

berikut:11

F hitung =terkecilVariansterbesarVarians..

Kriteria pengujian H 0 diterima jika F hitung < F),(

21

21 vvα dengan %5=α .

Keterangan:

v 1 = n1 - 1 = dk pembilang

v 2 = n 2 - 1 = dk penyebut

b) Analisis Data Hasil Belajar

Setelah sampel diberi perlakuan maka dilaksanakan tes hasil belajar.

Dari hasil tes tersebut diperoleh data yang digunakan sebagai dasar dalam

menguji hipotesis penelitian.

Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Langkah-langkah uji normalitas pada tahap ini sama dengan

langkah - langkah uji normalitas pada analisis data awal.

2) Uji Homogenitas

Langkah-langkah uji homogenitas pada tahap ini sama dengan

langkah-langkah uji homogenitas pada analisis data awal.

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2006), hlm.314.

11 Sudjana, Metode Statistik., (Bandung: Transito,2002), hlm. 250.

Page 42: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

28

3) Analisis Uji Hipotesis

Analisis uji hipotesis merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan

dengan menguji data tentang pengaruh antara variabel bebas (x) dengan

variabel terikat (y). dalam hal ini menggunakan rumus analisis regresi satu

predictor dengan skor deviasi.

Sedangkan langkah dalam analisis uji hipotesis adalah:

a. Mencari hubungan antara predictor dan kriterium melalui teknik

korelasi moment tangkar dari Pearson, dengan rumus:

))(( 22 yxxyrxy

ΣΣ

Σ= 12

Nyxxyxy ))(( ΣΣ

−Σ=Σ

Nxxx

222 )(Σ

−Σ=Σ dan

Nyyx

222 )(Σ

−Σ=Σ

b. Persamaan Regresi13

= aX+K

Dimana nilai a dan k dapat dicari dengan rumus :

22 )(∑∑∑∑∑

−=

XXNYXXYN

a

K =c. Menghitung Jumlah Kuadrat :

a) Jumlah Kudrat Regresi (JKreg)= ∑∑

2

2)(xxy

b) Jumlah Kuadrat Residu (JKres)= ∑ 2y - JKreg

c) Jumlah Kuadrat Total (JKtot) = ∑ 2y = resreg JKJK +d) dbreg = k = jumlah variabel independen (X)

12 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 4.13Sugiyono,Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 260.

Page 43: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

29

e) dbres = N – k - 1

f)res

regreg RK

RKF =

Uji signifikasi (Y) pada (X) :

Uji hipotesis dengan kriteria :

Jika Fhitung > Ftabel = tolak H0 = regresi signifikan

Jika Fhitung < Ftabel = terima H0 = regresi tidak signifikan

d. Analisis Varians Regresi

Uji Varians Regresi menggunakan analisis bilangan F (uji F)

dengan rumus:

regF =res

reg

RKRK

Keterangan

Freg = Harga bilangan f untuk regresi

RKreg = Rata-rata kuadrat hasil regresi

RKres = Rata-rata kuadrat residu14

Untuk memudahkan penghitungan bilangan F, maka dibuat

tabel ringkasan analisis garis regresi, sebagai berikut:

SumberVariasi Db JK RK Freg

Regresi (reg) 1

∑∑

2

2)(xxy

reg

reg

dbJK

res

reg

RKRK

Residu (res) N-2∑ 2y -

∑∑

2

2)(xxy

res

res

dbJK

Total (T) N-1 ∑ 2y -

c) Analisis Lanjut

14 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi Offset), hlm 16.

Page 44: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

30

Analisis lanjut memberi interpretasi terhadap Freg yang diperoleh dari

hasil pengolahan data untuk mengetahui signifikan atau tidaknya model

pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar Biologi. Jika Freg lebih

besar dari taraf signifikan 5 % maupun 1 % berarti H0 ditolak, sebaliknya

Ha diterima.

Page 45: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Historis MTs NU 01 Cepiring1. Keadaan Lingkungan Sekitar

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Cepiring, Kendal, terletak

di desa Karangsuno Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal, Jawa

Tengah.

Batas-batas pekarangan Madarsah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Cepiring,

Kendal adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Rumah Penduduk dan jalan Desa

Sebelah Timur : Rumah Penduduk

Sebelah Selatan : Rumah Penduduk

Sebelah Barat : Jalan Desa

Jadi madrasah tersebut berada dilingkungan perkampungan dan jauh dari

keramaian lalu lintas, jauh dari kesibukan perdagangan serta jauh dari

lokasi industri. Sehingga keadaan madrasah tersebut sangat mendukung

untuk pelaksanaan pendidikan.

Disamping itu tempat Madarsah NU tersebut mudah dijangkau oleh

kendaraan, sekitar 75 M sebelah barat adalah jalan Raya Cepiring Kendal.

2. Sejarah dan Perkembangannya.

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama’ Cepiring Kendal

didirikan pada tanggal 17 Agustus 1963, oleh Jam’iyah Nahdlatul Ulama’

Kecamatan Cepiring dalam rangka usaha mengitensifkan Pendidikan

Agama Islam, khususnya bagi anak-anak lulusan SD yang ada disekitar

Kecamatan Cepiring.

Page 46: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

33

Pada waktu itu belum mempunyai tanah dan gedung sendiri,

sehinga untuk sementara menumpang digedung Madarasah Diniyah

Karangayu Cepiring, Tenaga Pengajarnya diambil dari guru-guru SD,

guru-guru lulusan Pondok Pesantren juga dari pegawai Negeri yang

tercatat menjadi Anggota Jam’iyah Nahdlatul Ulama’.

Adapun personalia Kepala Madrasah Sebagai berikut :

a. Tahun 1963 – 1967 : Bapak Noer Hadi Rois

b. Tahun 1967 – 1971 : Bapak Sakroni

c. Tahun 1971 – 1973 : Bapak Rozikin

d. Tahun 1973 – 1986 : Bapak Abdul Wachid Hasyim

e. Tahun 1986 – 2005 : Bapak Muridi Asy’ari

f. Tahun 2005 – 2006 : Bapak Romadhon Soffan, BA

g. Tahun 2006 – 2008 : Ibu Fatchiyah, A.Ma.

h. Tahun 2008 –2013 : A. Afif Abdullah,S.Ag.

Dengan adanya perkembangan ini, dari tahun ketahun banyak

kemajuan yang dicapai. Sehingga pada tahun 1967 bisa membeli tanah

seluas 2325 m2 dengan harga Rp. 43.000,- (empat puluh tiga ribu rupiah)

yang dipakai. Begitu pula jalannya pendidikan juga mengalami beberapa

perkembangan yang cukup menggembirakan adapun kurikulum yang

dipakai dari Departemen Agama. Perekembangan fisik dimulai tahun 1976

dengan dibangunnya dua gedung untuk siswa sebayak dua lokal, dan

bangunan tersebut dilanjutkan tahun 1983/1984, 1985/1986, 1986/1987

dan keadaannya mendekati sempurna sampai sekarang.

Adapun jumlah lokal seluruhnya sebagai berikut :

a. Ruang Kelas 12 buah

b. Ruang kantor 1 buah

c. Gudang 1 buah

d. Musholla 1 buah

e. WC guru 1 buah

f. WC anak 1 buah

g. Sumur 1 buah

Page 47: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

34

3. Dasar dan Tujuan

Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama Cepiring, Kendal sebagai

lembaga Pendidikan yang berorientasi pada da’wah Islamiyah, tertentu

saja berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits. Disamping itu juga berdasar pada

Pancasila dan UUD 1945 serta peraturan-peraturan Pemerintah tentang

Pendidikan.

Adapun tujuan dari lembaga pendidikan ini adalah untuk :

a. Mengitensifkan Pendidikan Agama Islam, khususnya anak-anak

lulusan SD yang ada dikecamatan Cepiring

b. Mewujudkan manusia muslim yang bertaqwa kepada Allah Swt, serta

membina Ilmuwan Agama dan Umum.

c. Ikut mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.

4. Profil Madrasah

MTs NU 01 Cepiring didirikan pada tanggal 17 Agustus1963 yang

diprakarsai oleh Pengurus Majlis Wakil Cabang Nahdlatul ‘Ulama

Kecamatan Cepiring. Berdirinya MTs NU 01 Cepiring berangkat dari

semangat warga NU kecamatan Cepiring untuk lebing mengintensifkan

peran warga NU dalam ikut serta mengembangkan pendidikan yang

dilandasi pada pengetahuan umum yang dibarengi pengetahuan Agama

Islam.

Perkembangan MTs NU 01 Cepiring dari tahun ke tahun

mengalami perkembangan yang menggembirakan baik secara kualitas

maupun kuantitasnya. Prestasi yang baik dalam proses kegiatan belajar

mengajar maupun ekstra kurikuler sedikit demi sedikit dapat dilihat

hasilnya dengan prosentase kelulusan, prosentase siswa yang melanjutkan

ke Perguruan Tinggi serta serapan dunia kerja, serta prestasi dalam

kejuaraan dan seni.

Tahun pelajaran 2008/2009 ini sudah dimulai pemberlakuan

kurikulum KTSP dengan berangsur-angsur memperbaiki sarana

pembelajaran, pelatihan dan implementasi kurikulum 2006.

Page 48: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

35

Gambaran umum MTs NU 01 Cepiring secara garis besar adalah sebagai

berikut :

a. Identitas Madrasah

1. Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul ‘Ulama

01 Cepiring, Kendal.

2. N S M : 212332413002

3. N I S : 210250

4. NPSN : 20322408

5. Alamat : Jl. Raya Sukarno Hatta, Karangsuno,

Cepiring

Telp. (0294) 382842

6. Berdiri : 17 Agustus 1963

7. SK Piagam Akreditasi :Nomor : Kw.11.4/4/PP.03.2/624.24.07/2006

8. Nilai / Hasil : B

9. Penyelenggara : Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang

Kendal

Nomor : 83/Th.1961, 38/Th.1972, 37/Th.

1987,103/Th. 1086

b. Identitas Kepala Madrasah

1. Nama Kepala : A. Afif Abdullah,S.Ag.

2. No. SK Kepala : Kep.06/VI/P.MTs-MA/VI/2008

3. Pendidikan Terahir : S I IAIN WaliSongo Semarang

4. Masa Kerja : 13 Tahun

5. Alamat : Rt 02 / V Kebonharjo Patebon Kendal.

c. Data Guru, Karyawan dan Siswa

1. Jumlah Guru : 28 orang

2. Guru tetap yayasan : 21 orang

3. Guru tidak tetap : -

4. Guru PNS/DPK : -

5. Tata Usaha : 3 orang

Page 49: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

36

6. Penjaga : 1 orang

7. Data siswa :

Tahun pelajaran 2010 – 2011 keadaan siswa keseluruhan

adalah sebagai berikut :

Tabel : 4.1 Keadaan Siswa Mts NU 01 Cepiring

No KELAS PUTRA PUTRI JUMLAH

1. KELAS IX 70 62 132

2. KELAS VIII 79 61 140

3. KELAS VII 82 69 151

JUMLAH 231 192 423

d. Tabel 4.2 Data Fasilitas Madarasah

No Nama Barang Jumlah Keadaan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Ruang Kelas

Ruang Kepala

Ruang Guru

Ruang TU

Ruang Perpustakaan

Ruang Laborat

Ruang Komputer

Kamar Mandi/WC Guru

Kamar Mandi/WC Siswa

Ruang Praktek Siswa

14

1

2

1

1

-

1

2

6

1

Baik

Baik

Baik

Baik

Cukup

-

Baik

Baik

Cukup

Cukup

Page 50: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

37

5. Visi Misi dan Tujuan Madrasah

a. Visi

Unggul dalam prestasi, trampil dan berahlakul karimah.

Indikator-indikator :

1. Unggul dalam meningkatkan kwalitas prestasi lulusan

2. Keunggulan dalam ketrampilan kecakapan hidup

3. Keunggulan dalam kegiatansosial keagamaan

b. Misi

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga

sikap siswa dapat

berkembang secara optimal

2. Menanamkan sikap disiplin untuk mengembangkan potensi

sehingga menjadi manusia yang mandiri

3. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai keagamaan, etika

dan estetika yang

menjadi dasar dalam berperilaku.

c. Tujuan Madarasah

Membangun manusia beriman, bertaqwa, berahlakul karimah,

berilmu, cakap, mandiri dan bertanggung jawab.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan pembelajaran

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

2 kelas yaitu kelas eksperimen (kelas VIII A) dan kelas kontrol (kelas VIII

B).Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 di MTs

NU 01 Cepiring.

Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peneliti menentukan

materi serta menyusun rencana pembelajaran. Materi yang dipilih adalah

sistem pernapasan pada manusia. Pembelajaran yang digunakan pada kelas

eksperimen menggunakan model tutor sebaya, sedangkan kelas kontrol

dengan pembelajaran konvensional. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Page 51: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

38

yang berlaku pada mata pelajaran biologi di MTs NU 01 Cepiring tahun

ajaran 2010/2011 adalah 60.

a. Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen

adalah dengan model tutor sebaya. Waktu yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 3 kali pertemuan (6 jam pelajaran).

Pada saat pembelajaran dengan model pembelajaran tutor sebaya,

guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kemudian memberikan

materi pelajaran yang sesuai dengan model pembelajran yang akan

digunakan. Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah model

pembelajaran tutor sebaya.

Guru menegaskan kepada peserta didik bahwa pada pembelajran

dengan menggunakan tutor sebaya, peserta didik akan dibantu oleh

tutor sebaya, tidak lain adalah temannya sendiri. Dalam penelitian ini

terdapat 6 tutor yang ditunjuk. Daftar nama tutor sebaya sebagai

berikut:

1. Ahmad zakaria

2. Izzatul millah

3. M irfan naufal

4. Siti mudhiatun

5. Ummu dzikriyah

6. Villa nafisatuddiniyah

Sebelum dilaksanakannya pembelajaran dengan menggunakan

tutor sebaya pada tutor tersebut diberikan pelatihan tutorial sehingga

mereka mengetahui tugas-tugas mereka sebagai tutor. Pada awal

pembelajaran, guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari,

kemudian guru memberikan lembar diskusi yang berisi soal-soal yang

berhubungan dengan materi yang baru disampaikan. Para tutor

membantu teman-temannya dalam diskusi tesebut, tetapi jika tutor

mengalami kesulitan maka dapat meminta bantuan pada guru, sehingga

guru dapat memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik

Page 52: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

39

agar mereka dapat memahami materi yang telah diajarkan. Untuk

mempermudah para tutor membantu teman-temannya kelas dibagi

menjadi 6 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 6 orang. Masing-

masing tutor disebar pada tiap-tiap kelompok sehingga masing-masing

kelompok terdapat seorang tutor sebaya untuk membantu dan

membimbing kelompok tersebut dalam memahami materi yang

diberikan. Selama proses pembelajaran dengan menggunakan tutor

sebaya berlangsung, guru berkeliling kelas untuk membantu kegiatan

tutorial dan apabila terlihat ada kesulitan guru memberikan bimbingan.

Tiap-tiap kelompok mengirimkan salah satu wakilnya (selain

tutor sebaya) untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di

depan kelas, kemudian kelompok lainnya menanggapi dan

membahasnya bersama-sama. Di akhir pelajaran guru memberikan

tanya jawab dan kemudian bersama-sama dengan peserta didik

menyimpulkan tentang materi yang telah dipelajari pada saat itu.

b. Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol

Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol adalah dengan

pembelajaran konvensional, yaitu dengan metode ceramah dan tanya

jawab. Dalam proses pembelajaran ini pendidik menjelaskan materi

dan memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk bertanya dan

mencatat. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kali

pertemuan (6 jam pelajaran).

Pada awal pembelajaran, guru memberikan apersepsi untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik tentang materi

yang akan diajarkan, yaitu tentang materi sistem pernapasan pada

manusia. Guru menerangkan dan menyampaikan materi pelajaran di

depan kelas dengan menggunakan metode ceramah dan Tanya jawab,

di sini peserta didik mendengarkan apa yang disampaikan guru dan

mencatat hal-hal penting di buku catatan mereka masing-masing. Guru

memberikan soal dan tanya jawab kepada peserta didik tentang materi

yang telah disampaikan. Guru memberikan latihan soal atau tugas

Page 53: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

40

rumah untuk dikerjakan oleh tiap-tiap peserta didik. Guru bersama

peserta didik mengevaluasi atau membahas soal tersebut dan membuat

kesimpulan bersama-sama.

2. Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada

peserta didik kelas XI A, jumlah soal adalah 40 soal pilihan ganda. Berikut

ini adalah hasil analisis uji coba.

a. Analisis Validitas

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal pada lampiran 8 diperoleh hasil

sebagai berikut.

Tabel 4.3 Data Validitas Butir Soal

Krteria ttabel No Soal Jumlah

Valid

0,329

1, 2, 3, 4, 6, 7, 9, 10, 12,

13, 14, 15, 16, 20, 21, 22,

23, 24, 27, 29, 31, 32, 33,

34, 35, 37, 38, 39, 4030

Invalid5, 11, 17, 18, 19, 25, 26,

28, 30, 36 10

b. Analisis Reliabilitas

Hasil penghitungan koefisien reliabilitas 40 butir soal

diperoleh:r11= 0,928.

c. Analisis Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal, diperoleh data tingkat kesukaran

sebagai berikut.

Page 54: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

41

Tabel 4.4 Data Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah

Sedang

Mudah

1, 2, 3, 5, 6, 7, 10, 11, 13, 14,

16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,

34, 35, 36, 37, 38, 39, 40.

4, 9, 19.

37

3

d. Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil penghitungan validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda butir soal, diperoleh daya beda sebagai

berikut.

Tabel 4.5 Data Daya Beda Butir Soal

Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase(%)

Sangat jelek

Jelek

Cukup

Baik

25

5

2, 4, 7, 8, 9, 10, 11,15, 17,

18, 19, 21, 24, 26, 27, 28,

29, 30, 31, 32, 34, 35, 36,

40

1, 3, 6, 12, 13, 14, 16, 20,

22, 23, 33, 37, 38, 39

1

1

24

14

2,5

2,5

60

35

3. Data Nilai Tes Awal (Pre Test)

a. Kelas Eksperimen

Tes awal (pre test) yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum

peserta didik diajar dengan model pembelajaran tutor sebaya pada

materi sistem pernapasan pada manusia mencapai nilai tertinggi 83 dan

Page 55: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

42

nilai terendah 27. Rentang nilai (R) adalah 9, banyaknya kelas interval

diambil 6 kelas, panjang kelas interval diambil 0,9.

Tabel 4.6 Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Awal (Pre Test) Kelas Eksperimen

No Interval Kelas Frekuensi

1 27 – 35 12 36 – 44 23 45 – 53 84 54 – 62 115 63 – 71 86 72 – 80 57 81 – 89 1

jumlah36

b. Kelas Kontrol

Tes awal (pre test) yang diberikan pada kelas kontrol sebelum

peserta didik diajar dengan pembelajaran konvensional mencapai nilai

tertinggi 83 dan nilai terendah 27. Rentang nilai (R) adalah 9,

banyaknya kelas interval diambil 6 kelas, panjang kelas interval

diambil 0,9.

Tabel 4.7 Daftar Distribusi Frekuensi

Dari NilaiTes Awal (Pre Test) Kelas Kontrol

No Interval kelas Frekuensi

1 27 – 35 22 36 – 44 23 45 – 53 74 54 – 62 85 63 – 71 66 72 – 80 9

Page 56: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

43

7 81 - 89 1jumlah 35

4. Data Nilai Tes Akhir (Post Test)

a. Kelas Eksperimen

Tes akhir(post test) yang diberikan pada kelas eksperimen setelah

peserta didik diajar dengan model tutor sebaya pada materi sistem

pernapasan pada manusia mencapai nilai tertinggi 90 dan nilai

terendah 60. Rentang nilai (R) adalah 5, banyaknya kelas interval

diambil 6 kelas, panjang kelas interval diambil 0,5.

Tabel 4.8 Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Eksperimen

No Interval kelas Frekuensi

1 60 – 64 32 65 – 69 53 70 – 74 84 75 – 79 75 80 – 84 66 85 – 89 57 90 – 94

2

b. Kelas Kontrol

Tes akhir yang diberikan pada kelas kontrol setelah peserta didik

diajar dengan pembelajaran konvensional pada materi sistem

pernapasan pada manusia mencapai nilai tertinggi 83 dan nilai

terendah 57. Rentang nilai (R) adalah 4, banyaknya kelas interval

diambil 6 kelas, panjang kelas interval diambil 0,4.

Page 57: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

44

Tabel 4.9 Daftar Distribusi Frekuensi

Dari Nilai Tes Akhir (Post Test) Kelas Kontrol

No Interval kelas Frekuensi

1 57 – 60 52 61 – 64 93 65 – 68 74 69 – 72 55 73 – 76 56 77 – 80 37 81 - 84 1

jumlah 35

B. Pengujian Data Hasil Belajar

1. Analisis Tahap Awal

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan

dengan uji Chi-Kuadrat. Data awal yang digunakan untuk menguji

normalitas adalah nilai pre test. Kriteria pengujian yang digunakan

untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk = k – 3. Jika hitungX 2 < tabelX 2

maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika hitungX 2 > tabelX 2

maka data tidak berdistibusi normal.

Uji normalitas pre test pada kelas eksperimen (VIII A) untuk

taraf signifikan = 5% dengan dk = 6 - 3 = 3, diperoleh hitungX 2 =

7,7571 dan tabelX 2 = 7,81. Karena hitungX 2 < tabelX 2 maka dapat

dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan uji

normalitas pre test pada kelas kontrol (VIII B) untuktaraf signifikan =

5% dengan dk = 6 - 3 = 3, diperoleh hitungX 2 = 5,4576 dan tabelX 2 =

7,81. Karena hitungX 2 < tabelX 2 maka dapat dikatakan bahwa data

tersebut tidak berdistribusi normal.

Page 58: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

45

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas data digunakan untuk mengetahui apakah data

tersebut mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak.Uji

kesamaan dua varians data dilakukan dengan selisih antara varians

terbesar dengan varians terkecil. Kriteria pengujian yang digunakan

untuk taraf signifikan α = 5% , dk pembilang= ( )11 −n , dk penyebut =

( )12 −n dan peluang α21 . Jika Fhitung<Ftabel maka data tersebut homogen,

dan sebaliknya jika Fhitung>Ftabel maka data tersebut tidak homogen.

Dari penghitungan nilai pre test kelas eksperimen dan kontrol

untuk taraf signifikan α = 5%, dk pembilang = ( )11 −n , dk penyebut =

( )12 −n dan peluang α21 , diperoleh uji kesamaan dua varians adalah

Fhitung = 1,513 dan F(0,25) (36:35) = 1,97 Karena Fhitung<Ftabel maka dapat

dikatakan bahwa data tersebut homogen.

2. Data Hasil Observasi Keaktifan Peserta Didik

Melalui hasil observasi tentang keterlibatan aktif peserta didik

dalam pembelajaran tutor sebaya dapat diketahui sepenuhnya peserta didik

ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa indikator, seperti memperhatikan penjelasan, menyalin

penjelasan, keaktifan bertanya, keberanian menjawab, mengerjakan tugas.

Pada saat tutor sebaya menjelaskan materi diskusi pada masing-masing

kelompok, anggota kelompok sangat antusias dalam mendengarkan

penjelasan penjelsan tutor tersebut dan mencatat apa yang sedang

dijelaskan oleh tutor. Kemudian tutor memberikan kesempatan anggota

kelompoknya untuk mengajukan pertannyaan dan memberi kesempatan

untuk menjawab pertanyaan, dan anggota kelompoknya pun aktif dalam

mengajukan pertanyaan dan keberanian menjawab. Tutor sebaya dan

anggota kelompoknya aktif dalam mengerjakan tugas diskusi yang di

berikan oleh guru.

Page 59: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

46

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh keaktifan

peserta didik dalam model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil

belajar peserta didik di MTs NU 01 Cepiring.

3. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk membuktikan diterima atau

ditolaknya hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Adapun uji

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “adanya pengaruh

positif antara keaktifan siswa dalam pembelajaran tutor sebaya terhadap

hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs NU 01 Cepiring”.

Untuk membuktikan hipotesis tersebut, digunakan rumus regresi

satu prediktor dengan skor deviasi. Adapun langkah pokok dalam regresi

satu prediktor dengan skor deviasi ini adalah sebagai berikut:

1. Mencari Hubungan antara Prediktor dengan Kriterium

Korelasi antara prediktor x dengan kriterium y dapat dicari

melalui teknik korelasi moment tangkar dari Pearson dengan rumus:

( )( )22 yx

xyrxy

∑∑∑=

Telah diketahui bahwa:

( )( )N

yxXYxy ∑∑∑∑ −=

( )N

XXx

222 ∑∑∑ −= , dan

( )N

YYy

222 ∑∑∑ −=

Untuk mencari nilai hubungan di atas, data dibantu dengan

tabel koefisien hubungan sebagai berikut.

Page 60: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

47

Tabel 4.10 Koefisien Hubungan Variabel Keaktifan Siswa (X)

dan Hasil Belajar Biologi (Y)

No X Y X2 Y2 XY1 2 3 4 5 61 75 80 5625 6400 60002 70 67 4900 4489 46903 75 67 5625 4489 50254 75 60 5625 3600 45005 75 70 5625 4900 52506 75 67 5625 4489 50257 80 77 6400 5929 61608 85 80 7225 6400 60009 85 70 7225 4900 5950

10 90 77 8100 5929 693011 85 80 7225 6400 680012 80 87 6400 7569 696013 80 60 6400 3600 480014 70 70 4900 4900 490015 85 77 7225 5929 654516 75 60 5625 3600 450017 90 77 8100 5929 693018 85 77 7225 5929 654519 80 67 6400 4489 636020 80 77 6400 5929 616021 70 70 4900 4900 490022 75 80 5625 6400 600023 75 70 5625 4900 525024 75 80 5625 6400 600025 65 67 4225 4489 435526 75 70 5625 4900 525027 70 70 4900 4900 490028 70 77 4900 7569 539029 70 87 4900 7569 609030 70 80 4900 6400 560031 85 90 7225 8100 765032 85 87 7225 7569 739533 85 87 7225 7569 739534 85 87 7225 7569 739535 70 70 4900 4900 490036 85 90 7225 8100 7650

2805=∑ X 2709=∑Y 2201252=∑ X 2063932 =∑Y 211950=∑ XY

Page 61: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

48

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa hasil koefisien

hubungan nilai tersebut ditentukan bahwa:

N = 36

∑ X = 2805

∑Y = 2709

2∑ X =220125

2∑Y = 206393

∑ XY = 211950

Untuk mencari hasil masing-masing rumus di atas adalah sebagai

berikut:

∑ xy =( )( )

Nyx

XY ∑∑∑ −

=( )( )

3627092805211950−

=36

7598745211950−

= 211950 – 211076,3

= 873,7

2∑ x =( )

NX

X2

2 ∑∑ −

= ( )36

28052201252

=36

7868025220125−

=220125 – 218556,3

= 1568,7

2∑ y =( )

NY

Y2

2 ∑∑ −

= ( )36

27092063932

Page 62: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

49

=36

7338681206393−

= 206393 – 203852,3

= 2540,7

Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai-nilai sebagai

berikut:

∑ xy = 873,7

2∑ x = 1568,7

2∑ y = 2540,7

Dari data di atas, kemudian dimasukkan dalam rumus moment

tangkar dari Pearson sebagai berikut:

xyr = ( )( )22 yx

xy

∑∑∑

=3985596

7,873

=39,19967,873

= 0,437639

Berdasarkan uji hubungan antara variabel keaktifan siswa dengan

hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs NU 01 Cepiring diperoleh

indeks korelasi r = 0,437639 sedangkan indeks korelasi determinasinya

adalah r2 = 0,191528

2. Menguji Apakah Hubungan Itu Signifikan atau Tidak

Setelah diadakan uji korelasi dengan rumus korelasi product

moment, maka hasil yang diperoleh dikonsultasikan dengan rt (tabel) pada

taraf signifikan 5% dan 1% dengan asumsi sebagai berikut:

a. Apabila rxy > rt (0,05 dan 0,01) berarti signifikan, hipotesis diterima.

b. Apabila rxy < rt (0,05 dan 0,01) berarti tidak signifikan, hipotesis

ditolak.

Page 63: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

50

Dari hasil uji korelasi product moment diketahui bahwa rxy =

0,437639 > rt = 0,05 (0,329) dan rxy = 0,437639 > rt = 0,01 (0,424).

Dengan rxy > rt (0,05 dan 0,01), berarti signifikan dan hipotesis yang

menyatakan adanya pengaruh positif antara keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran tutor sebaya dengan hasil belajar peserta didik kelas VIII

MTs NU 01 Cepiring adalah diterima. Dengan demikian, semakin tinggi

keaktifan peserta didik dalam tutor sebaya, semakin tinggi hasil belajar

peserta didik kelas VIII MTs NU 01 Cepiring. Sebaliknya semakin rendah

keaktifan siswa dalam pembelajaran tutor sebaya semakin rendah pula

hasil belajar peserta didik kelas VIII MTs NU 01 Cepiring.

3. Mencari Persamaan Regresi

KaXY +=

Di mana:

Y = Perkiraan harga Y

aX = Perkiraan a dalam regresi linear Y pada x

K = Perkiraan b dalam linear Y pada x

Untuk mengetahui Y, terlebih dahulu dicari a dan K dari

persamaan y = ax, yang mana YYy −= , XXx −= , dan 2∑∑=

x

xya .

a = 2∑∑

x

xy

=7,15687,873

= 0,55695797

y = 0,55695797x

Dari data yang dikumpulkan dapat dicari:

Y =N

Y∑

=36

2709

Page 64: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

51

= 75,25

X =N

X∑

=36

2805

= 77,9166666

Karena itu untuk persamaan garis regresi y = ax atau

( )XXaYY −=− dapat diselesaikan sebagai berikut:

Y – 75,25 = 0,556957 (X – 77,9166666)

Y = 0,556957x – 43,396232 + 75,25

Y = 0,556957x + 31,85376

Dari perhitungan di atas, maka persamaan garis regresi adalah:

Y = 0,556957x + 31,85376

4. Analisis Varian Garis Regresi

Analisis varian garis regresi ini digunakan untuk mencari

hubungan antara kriterium dengan prediktor dengan menggunakan rumus

regresi satu prediktor skor deviasi.

Y = 0,556957x + 31,85376

Selanjutnya dimasukkan ke dalam rumus:

JKreg =( )∑∑

2

2

xxy

= ( )7,1568

7,873 2

=7,1568

6,763351

= 486,614

JKres =( )∑∑∑ − 2

22

xxy

y

= 2540,7 – 486,614

= 2054,08

Page 65: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

52

RKreg =reg

reg

dbJK

=1614,486

= 486,614

RKres =res

res

dbJK

=23608,2054

=34

08,2054

= 60,414

Ttot = ∑ 2y

= 2540,7

Dari perhitungan di atas, maka analisis regresi bilangan F diperoleh

dengan rumus sebagai berikut:

Freg =res

reg

RKRK

=414,60614,486

= 8,0546

Setelah F atau Freg diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan F

tabel pada taraf signifikan 1% maupun 5%. Hipotesis diterima jika Freg

hitung > F tabel, baik pada taraf 1% maupun 5%. Untuk mengetahui lebih

lanjut dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.11 Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Sumbervariansi

Dk/db JK RK Freg

Ftabel Kriteria5% 1%

Regresi(reg) 1 486,61

4 8,0546 0,329 0,424 Signifikan

Page 66: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

53

Residu(res) 34 2054,

8 60,414

Total) 35 2540,

7 - - - - -

Page 67: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

51

51

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan dan jawaban

untuk mengetahui tujuan penelitian sebelumnya, yakni:

Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran tutor sebaya

terhadap hasil belajar kelas VIII MTs NU 01 Cepiring pada materi

pernapasan manusia adalah sebagai berikut:

Dari analisis uji hipotesis dapat diketahui berpengaruh positif antara

keaktifan peserta didik dalam model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil

belajar pada materi sistem pernapasan manusia kelas VIII MTs NU 01

Cepiring. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil analisis Freg sebesar = 8,0546

dengan perbandingan 5% = 0,329 sedangkan untuk perbandingan 1% = 0424.

Maka Freg signifikan pada taraf signifikansi 5% ataupun taraf signifikansi 1%.

Hal ini berarti menunjukkan hasil yang signifikan dan hipotesis yang

diajukan dengan bunyi “ ada pengaruh positif antara model pembelajaran

Pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar materi sistem pernapasan

pada manusia di kelas VIII MTs NU 01 Cepiring” adalah dapat diterima.

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian di MTs NU 01 Cepiring tentang pengaruh

model pembelajaran tutor sebaya terhadap hasil belajar peserta didik kelas

VIII, maka peneliti akan menyampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi guru pembimbing maupun guru mata pelajaran agar dapat

melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara aktif, kreatif, sehingga

motivasi siswa untuk membentuk dan meningkatkan kegiatan

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.

Page 68: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

52

2. Bagi Peserta Didik

Bagi peserta didik hendaknya berlatih kerja sama dengan peserta

didik yang lain yang kemampuannya berbeda ataupun sama agar

pembelajaran tutor sebaya berlangsung dengan lebih baik.

Page 69: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1999.

Abror, Abdul Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogya, 1993.

Alwi, Hasan et. al, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

2005, Edisi II.

Anni, Catharina Tri, Psikologi Belajar, Semarang: UPT MKK UNNES, 2005.

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

PT Rineka Cipta, 2002, Cet. 12.

, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

Ahmadi, Abu ed. ell, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.

Asnawir, ed.ell, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Baharuddin, ed.ell, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar- Ruzz,

2007.

Bahri, Syaiful , Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,

Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Hadi Sutrisno, Analisis Regresi, Yogyakarta: Andi Offset, 2004.

http:// ww. Google.co.id/image=frirefox=Sistem pernapasan. Diakses tanggal

23 Juli 2010.

Mulyasa, E. Kurikulum Berbasis kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya,

2004.

Nasution, Diktatik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Purwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976.

Page 70: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Rahardja, Umar Tirta, La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta,

2000.

Sanjaya, Wina, Strategi Peembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengarui, Jakarta: Rineka Cipta,

2003.

Suparno, paul, Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan

Menyenangkan, Yogyakarta: USD, 2007.

Sudjana, Metode Statistik, Bandumg: Tarsito, 2002.

, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2002.

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2007.

, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:

Alfabeta, 2008.

Suyitno, Amin, Pembelajaran Inovatif, Semarang: UNNES, 2009

Syaifudin, Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan, Jakarta: EGC,

2006.

Syamsuri, Istamar, dkk, Biologi Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,

2007.

Suktiyana, Biologi SMP Untuk Kelas VIII, Jakarta: Erlangga, 2004.

Tim MKPBBN jurusan pendidikan matematika, Strategi Pembelajaran

Kontemporer, Bandung: JICA-UPI, 2001.

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik,

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur'an, Al-Qur'an dan Terjemahnya,

Jakarta: Depag, 1980.

Yukadiana,dkk, Evaluasi IPA Biologi SLTP Kelas 2, Yogyakarta: Erlangga,

1997.

Page 71: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Zaini, Hisyam, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: CTSD, 2002.

Page 72: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

EKSPERIMEN

Madrasah : MTs NU 01 Cepiring

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VIII/1 ( Kelas Eksperimen )

Jumlah Jam Pelajaran : 2 x 40

I. Standar Kompetensi :

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

1.5 Mendeskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

III. Indikator Hasil Berlajar

1. Menjelaskan pengertian bernafas

2. Menjelaskan proses terjadinya pernafasan dada dan pernafasan perut

3. Menyebutkan macam organ penyusun sistem pernafasan manusia

4. Menyebutkan penyakit pada sistem pernafasan serta upaya

mengatasinya

IV. Materi pokok :

Sistem Pernafasan Manusia

V. Metode pembelajaran

Ceramah, diskusi

VI. Langkah-langkah pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Pendahuluan

a. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan papan tulis bersih, jika

papan tulis belum bersih guru menyuruh siswa yang piket untuk

membersihkan papan tulis

b. Guru membuka pelajaran dan mengabsen siswa

c. Guru memberikan apersepsi kepada siswa

2. Kegiatan inti

a. Guru menerangkan materi pernafasan

Page 73: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

b. Disela-sela plajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya, jika tidak ada pertanyaan guru memberikan pertanyaan

kepada siswa terkait materi yang baru dijelaskan

c. Guru mengelompokkan siswa menjadi 6 kelompok, setiap kelompok

beranggotakan 6 orang. Setiap kelompok diberi tugas mendiskusikan

LDS yang akan dibagikan oleh guru pada masing-masing kolompok

d. Guru membimbing kegiatan siswa

e. Setelah selesai mengerjakan, perwakilan tiap kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusinya kepada teman-temannya.

3. Penutup

a. Guru bersam-sama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

b. Guru memberitahukan bahwa pada pertemuan berikutnya akan

diadakan posttes

c. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan bagi siswa yang ingin

bertanya

Pertemuan kedua

1. Pendahuluan

a. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan papan tulis bersih, jika

papan tulis belum bersih guru menyuruh siswa yang piket untuk

membersihkan papan tulis

b. Guru membuka pelajaran dan mengabsen siswa

2. Kegiatan inti

a. Guru mengulang kembali materi yang telah dipelajari kemarin.

b. Di sela-sela pelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika tidak ada pertanyaan guru memberikan pertanyaan

kepada siswa terkait dengan LDS sebagi umpan balik

c. Guru membagikan soal posttes dan lembar jawaban

d. Siswa mengerjakan selama 30 menit

e. Guru menyuruh siswa mengumpulkan lembar jawaban di depan mejaja

guru

f. Guru menanyakan kepada siswa mana soal yang sulit dan

membahasnya

Page 74: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

3. Penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

b. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang ingim bertanya

VII. Media ( Sumber dan Bahan )

Sumber dan bahan yaitu :

1. Setiadi, Anatomi dan fisiologi manusia, Yoyakarta : graha ilmu, 2007

2. Syaifudin Drs.H.AMK, Anatomi fisiologi untuk mahasiswa

keperawatan, Edisi 3, Jakarta : EGC, 2006

VIII. Penilaian

a. Prosedur penilaian

Tes tertulis ( posttes )

b. Alat penilaian

Pilihan ganda

Lembar observaasi keaktifan siswa

Semarang, Oktober 2010

Guru mata pelajaran Peneliti

Asiyah S.Pd.I Af’idatun Nadhifah

Kepala sekolah

A. Afif Abdullah, S.Ag

Page 75: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Madrasah : MTs NU 01 Cepiring

Mata Pelajaran : IPA Terpadu

Kelas/Semester : VIII/1

Jumlah Jam Pelajaran : 2 x 40

I. Standar Kompetensi :

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

II. Kompetensi Dasar :

1.5 Mendeskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan

III. Indikator Hasil Berlajar

1. Menjelaskan pengertian bernafas

2. Menjelaskan proses terjadinya pernafasan dada dan pernafasan perut

3. Menyebutkan macam organ penyusun sistem pernafasan manusia

4. Menyebutkan penyakit pada sistem pernafasan serta upaya mengatasinya

IV. Materi pokok :

Sistem Pernafasan Manusia

V. Metode pembelajaran

Ceramah, tanya jawab

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama

1. Pendahuluan

a. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan papan tulis bersih, jika

papan tulis belum bersih guru menyuruh siswa yang piket untuk

membersihkan papan tulis

b. Guru membuka pelajaran dan mengabsen siswa

c. Guru memberikan apersepsi kepada siswa

d. Guru menulis dipapan tulis tujuan pembelajaran

Page 76: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

2. Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan organ-organ pernapasan dan proses pernapasan

b. Guru meminta siswa menyebutkan organ-organ pernapasan manusia

c. Guru meminta siswa mempraktekan proses pernapasan dada dan perut

3. Penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

b. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang ingim bertanya

Pertemuan ke dua

1. Pendahuluan

a. Guru mengkondisikan siswa dan memastikan papan tulis bersih, jika

papan tulis belum bersih guru menyuruh siswa yang piket untuk

membersihkan papan tulis

b. Guru membuka pelajaran dan mengabsen siswa

c. Guru memberikan apersepsi kepada siswa

d. Guru menulis dipapan tulis tujuan pembelajaran

2. Kegiatan inti

a. Guru menjelaskan beberapa istilah kapasitas (volume) pernapasan

b. Guru meminta siswa menyebutkan penyakit pada sistem pernapasan

dan cara mengatasinya

3. Penutup

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah

dipelajari

b. Sebelum menutup pelajaran guru memberikan kesempatan kepada

siswa yang ingim bertanya

VII. Media ( Sumber dan Bahan )

Sumber dan bahan yaitu :

1. Setiadi, Anatomi dan fisiologi manusia, Yoyakarta : graha ilmu, 2007

2. Syaifudin Drs.H.AMK, Anatomi fisiologi untuk mahasiswa

keperawatan, Edisi 3, Jakarta : EGC, 2006

Page 77: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

VIII. Penilaian

a. Prosedur penilaian

Tes tertulis ( posttes )

b. Alat penilaian

Pilihan ganda

Lembar observaasi keaktifan siswa

Semarang, Oktober 2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Asiyah, S.P.I Af’idatun Nadhifah

Kepala Sekolah

A. Afif Abdullah, S.Ag

Page 78: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 16

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 1

Anggota kelompok :

Kelas :

Waktu : 45 menit

Tujuan :

Mengetahui organ dan proses terjadinya pernapasan

Perintah :

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan pernapasan ?

2. Jelaskan perbedaan pernapasan dada dan pernapasan perut ?

3. Jika menelan dan berbicara dilakukan bersama-sama, kemungkinan apakah yang

akan terjadi? Terangkan peristiwa itu!

Page 79: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 18

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 2

Anggota kelompok :

Kelas : 45 menit

Tujuan :

Mengetahui organ dan proses inspirasi dan ekspirasi

Perintah :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

Soal

1. Apakah yang dimaksud dengan :

a. kapasitas vital paru-paru

b. udara residual

c. udara tidal

d. udara total paru

2. Sebutkanlah selaput yang melindungi paru-paru!

3. Jelaskan mengapa bernapas melalui hidung lebih baik dibandingkan bernapas

melalui mulut?

Page 80: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 24

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 5

Anggota kelompok :

Kelas :

Waktu : 45 menit

Tujuan :

Mengetahui organ dan proses inspirasi dan ekspirasi

Perintah :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

Soal

1. sebutkan macam-macam radang pada sistem pernapasan!

2. apa peranan bulu-bulu getar yang terdapat pada sel-sel batang tenggorok?

Page 81: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 26

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 6

Anggota kelompok :

Kelas :

Waktu : 45 menit

Tujuan :

Mengetahui organ dan proses inspirasi dan ekspirasi

Perintah :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

Soal

1. Jelaskan bagaimana oksigen dari rongga alveolus dapat masuk ke dalam kapiler

pembuluh darah!.

2. Sebutkan organ-organ yang menyusun sistem pernapasan manusia dari rongga

hidung sampai alveolus.

Page 82: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL

Standar Kompetensi

1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar

1.5 Mendeskripsikan sistem pernafasan pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

Tabel kisi-kisi soal

Indikator No item soal

Menjelaskan pengertian

pernafasan

Menjelaskan proses terjadinya

pernafasan dada dan

pernafasan perut

Menyebutkan macam organ

penyusun sistem pernafasan

manusia

Menyebutkan penyakit pada

sistem pernafasan serta cara

mengatasinya

1

4, 5, 7, 8, 9, 10, 15, 16, 17,19, 20,

24, 25, 26, 27, 28

2, 11, 12, 13, 14, 21, 22,

3, 6, 23, 29, 30

Page 83: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 5

SOAL UJI COBA

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada salah

satu huruf pilihan jawaban (a, b, c, atau d) yang dianggap paling benar pada lembar

jawaban yang tersedia.

1. Menghirup udara melalui hidung lebih baik jika dibandingkan melalui mulut

karena alasan-alasan dibawah ini, kecuali. . . . .

a. volume disesuaikan

b. udara tersaring oleh bulu-bulu hidung

c. disesuaikan dengan suhu tubuh

d. diatur kelembapannya

2. Berikut ini termasuk alat pernafasan pada tubuh manusia, kecuali. . . . . .

a. hidung

b. faring

c. hati

d. paru-paru

3. Peradangan pada cabang batang tenggorokan disebut. . . . . .

a. bronkitis

b. pleuritis

c. sinusitis

d. parotitis

4. Bagian udara yang penting untuk pernafasan adalah gas. . . . . .

a. nitrogen

b. oksigen

c. karbon monoksida

d. karbon doksida

5. Berikut ini yang lebih menentukan besar kecilnya tekanan udara dalam rongga

dada dan besar kecilnya paru-paru pada waktu pernafasan perut adalah. . . . . .

a. gerakan tulang rusuk

b. tekanan udara atmosfer

c. gerakan sekat diafragma

d. kemampuan mengembang paru-paru

Page 84: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

6. Berikut adalah gangguan pernafasan yang disebabkan oleh bakteri, kecuali. . . . . .

a. TBC

b. asfiksi

c. influenza

d. bronkitis

7. Pernyataan di bawah ini merupakan mekanisme proses pernafasan yang benar ,

kecuali . . . . . .

a. Keluar masuknya udara dari dan ke dalam paru-paru disebabkan perubahan

rongga dada

b. Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi sehingga

kedudukannya menjadi lurus

c. Pada waktu diafragma berkontraksi, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi

menyebabkan rongga dada mengembang

d. Pernapasan dada dan pernapasan perut bekerja secara bbergantian, tidak

bersamaan

8. Hasil oksidasi zat makanan yang digunakan untuk melakukan aktivitas ialah. . . . .

a. karbon dioksida

b. air

c. oksigen

d. energi

9. Oksidsi zat makanan di dalam tubuh manusia terjadi di dalam. . . . .

a. sel-sel tubuh

b. saluran pencernaan

c. saluran pernafassan

d. rongga perut

10. Epiglotis yang terdapat di pangkal tenggorok berfungsi. . . . . . .

a. mengtur jalan makanan dan jalan pernafasan

b. memperbesar getaran pita suara waktu udara lewat

c. memper kuat gelang-gelang tulang rawan

d. mengatur banyaknya udara yang masuk ke paru-paru

11. Penyataan yang benar di bawah ini adalah. . . . . .

a. paru-paru kanan lebih kecil dari paru-paru kiri

b. paru-paru kanan terdiri dari atas tiga gelambir (lobus)

Page 85: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

c. paru-paru terletak di dalam rongga perut

d. paru-paru dibungkus oleh selaput alveolus

12. Perhatikanlah gambar sistem pernafasan pada manusia berikut ini. Bronkus

ditunjukkan oleh nomer. . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

13. Paru-paru terdiri dari 5 lobus (gelambir), yaitu. . . . . .

a. 3 lobus paru-paru kiri dan 2 lobus paru-paru kanan

b. 2 lobus paru-paru kiri dan 3 lobus paru-paru kanan

c. 1 lobus paru-paru kiri dan 4 lobus paru-paru kanan

d. 4 lobus paru-paru kiri dan 1 lobus paru-paru kanan

14. Selaput suara atau pita suara terdapat di. . . . . .

a. trakea

b. bronkia

c. trakeolus

d. jakun

15. Diantara rongga dada dan rongga perut terdapat selaput yang disebut. . . . .

a. diafragma

b. pleura

c. trakea

d. bronkia

16. Pada waktu inspirasi terjadi. . . . . .

a. diafragma mendatar, tulang rusuk menurun

b. diafragma mendatar, tulang rusuk terangkat

c. diafragma melengkung ke atas, tulang rusuk terangkat

d. diafrgma melengkung ke bawah, tulang rusuk menurun

17. Faktor-faktor penyebab keluar masuknya udara ke dalam paru-paru adalah. . . . .

a. tekanan udara dari luar

b. besarnya isapan hidung

c. mengembang dan mengempisnya paru-paru

d. membesar dan mengecilnya rongga dada

Page 86: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

18. Batang tenggorok selalu terbuka, karena batang tenggorok tersusun dari. . . . . .

a. gelang-gelang jaringan ikat

b. gelang-gelang jaringan keras

c. gelang-gelang tulang rawan

d. gelang-gelang jaringan kulit

19. Volume udara komplementer paru-paru orang dewasa lebih kurang. . . . . .

a. 5.000 ml

b. 4.500 ml

c. 1.500 ml

d. 500 ml

20. Udara sebanyak-banyaknya yang dapat keluar masuk paru-paru disebut . . . . . .

a. kapasitas vital paru-paru

b. volume total paru-paru

c. daya tapung paru-paru

d. volume pernafasan

21. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan terjadi di . .

. . .

a. rongga hidung

b. trakea

c. bronkiolus

d. alveolus

22. Berikut adalah organ-organ saluran pernapasan:

1. rongga hidung 4. cabang batang tenggorok

2. pangkal tenggorok 5. paru-paru

3. batang tenggorok 6. gelembung paru-paru

organ saluran pernapasan yang jumlahnya sepasang adalah. . . . . .

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 4 dan 5

d. 5 dan 6

Page 87: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

23. Gangguan pernapasan karena tingginya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat

disebut . . . . .

a. asfiksi

b. asma

c. asidosis

d. rinitis

24. Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa

disebut. . . . . . .

a. udara komplementer

b. udara suplementer

c. udara tidal (pernapasan)

d. udara residu (sisa)

25. Kapasitas vital paru-paru adalah gabungan jumlah volume udara yang terdiri dari

berikut ini, kecuali. . . . . . .

a. udara pernapasan

b. udara suplementer

c. udara komplementer

d. udara residu

26. Jika menghembuskan napas sekuat-kuatnya, di dalam paru-paru masih ada sisa

udara yang volumenya lebih kurang. . . . . . .

a. 500 ml

b. 1.500 ml

c. 4.500 ml

d. 5.000 ml

27. Proses oksidasi biologi di dalam sel tubuh dapat ditulis dengan reaksi . . . . . . .

a. zat makanan + O2 CO2 + H2O

b. zat makanan + O2 CO2 + H2O + energi

c. zat makanan + O2 CO2 + H2O + energi

d. zat makanan + O2 CO2 + O2 + energi

28. Hal-hal berikut dapat menyebabkan udara keluar atau masuk paru-paru, kecuali. . .

. . .

a. besar kecil rongga dada

b. besar kecilnya diafragma

c. besar kecilnya paru-paru

Page 88: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

d. tekanan tulang-tulang rusuk

29. Peradangan pada faring akibat infeksi oleh bakteri streptococus disebut. . . . . .

a. bronkitis

b. laringitis

c. faringitis

d. sinusitis

30. Penyumbatan pada rongga faring maupun laringoleh lendir yang dihasilkan oleh

kuman difteri disebut. . . . . . .

a. asidosis

b. difteri

c. asfiksi

d. pneumonia

31. Untuk menjaga kesehatan paru-paru dapat dilakukan dengan menghindari . . . . . . .

a. tidur terlalu malam

b. terlalu capek

c. merokok

d. makan makanan berlemak

32. Pernapasan dibantu dengan kontraksi otot-otot diafragma disebut pernapasan . . . .

a. perut

b. dada

c. diafragma

d. otot

33. Urutan organ pernapasan yang benar dari kuar ke dalam adalah . . . . . . . .

a. mulut, tenggorokan, paru-paru

b. hidung, kerongkongan, paru-paru

c. hidung, tenggorokan, paru-paru

d. mulut, kerongkongan, paru-paru

34. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi. Dalam hal

ini difusi adalah proses pertukaran zat yang berwujud . . . . . . . .

a. cair

b. padat

c. uap

d. gas

Page 89: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

35. Fungsi proses pernapasan bagi tubuh adalah sebagai berikut kecuali . . . . . . .

a. memasukkan oksigen

b. menghasilkan energi untuk proses oksidasi makanan

c. mengeluarkan sisa oksidasi yaitu karbondioksida

d. merawat alat peredaran darah

36. Diafragma adalah sekat yang membatasi . . . . . .

a. rongga dada dan rongga perut

b. paru-paru dan jantung

c. paru-paru dan rongga perut

d. trakea dan laring

37. Pada pernapasan perut yang berperan adalah . . . . . . .

a. otot diafragma

b. otot perut dan diafragma

c. diafragma dan otot diafragma

d. otot diafragma dan otot perut

38. Penyakit saluran pernapasan sebagai akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis

disebut . . . . .

a. asma

b. flu

c. pneumodia

d. TBC

39. Berikut ini gangguan pada pernapasan, kecuali . . . . . .

a. TBC

b. influenza

c. pilek

d. muntaber

40. Kontraksi dan relaksasi otot diafragma mengakibatkan terjadinya pernapasan

a. dada

b. perut

c. aerob

d. anaerob

Page 90: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 2

POTSTES

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada salah

satu huruf pilihan jawaban (a, b, c, atau d) yang dianggap paling benar pada lembar

jawaban yang tersedia.

1. Pernyataan di bawah ini merupakan mekanisme proses pernafasan yang benar ,

kecuali . . . . . .

a. Keluar masuknya udara dari dan ke dalam paru-paru disebabkan perubahan

rongga dada

b. Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi sehingga

kedudukannya menjadi lurus

c. Pada waktu diafragma berkontraksi, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi

menyebabkan rongga dada mengembang

d. Pernapasan dada dan pernapasan perut bekerja secara bbergantian, tidak

bersamaan

2. Hasil oksidasi zat makanan yang digunakan untuk melakukan aktivitas ialah. . . . .

a. karbon dioksida

b. air

c. oksigen

d. energi

3. Epiglotis yang terdapat di pangkal tenggorok berfungsi. . . . . . .

a. mengtur jalan makanan dan jalan pernafasan

b. memperbesar getaran pita suara waktu udara lewat

c. memper kuat gelang-gelang tulang rawan

d. mengatur banyaknya udara yang masuk ke paru-paru

4. Menghirup udara melalui hidung lebih baik jika dibandingkan melalui mulut

karena alasan-alasan dibawah ini, kecuali. . . . .

a. volume disesuaikan

b. udara tersaring oleh bulu-bulu hidung

c. disesuaikan dengan suhu tubuh

d. diatur kelembapannya

5. Paru-paru terdiri dari 5 lobus (gelambir), yaitu. . . . . .

a. 3 lobus paru-paru kiri dan 2 lobus paru-paru kanan

Page 91: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

b. 2 lobus paru-paru kiri dan 3 lobus paru-paru kanan

c. 1 lobus paru-paru kiri dan 4 lobus paru-paru kanan

d. 4 lobus paru-paru kiri dan 1 lobus paru-paru kanan

6. Berikut ini termasuk alat pernafasan pada tubuh manusia, kecuali. . . . . .

a. hidung c. hati

b. faring d. paru-paru

7. Peradangan pada cabang batang tenggorokan disebut. . . . . .

a. bronkitis c. sinusitis

b. pleuritis d. parotitis

8. Bagian udara yang penting untuk pernafasan adalah gas. . . . . .

a. nitrogen c. karbon monoksida

b. oksigen d. karbon dioksida

9. Berikut adalah gangguan pernafasan yang disebabkan oleh bakteri, kecuali. . . . . .

a. TBC c. influenza

b. asfiksi d. bronkitis

10. Berikut adalah organ-organ saluran pernapasan:

4. rongga hidung 4. cabang batang tenggorok

5. pangkal tenggorok 5. paru-paru

6. batang tenggorok 6. gelembung paru-paru

organ saluran pernapasan yang jumlahnya sepasang adalah. . . . . .

a. 1 dan 2

b. 3 dan 4

c. 4 dan 5

d. 5 dan 6

11. Diantara rongga dada dan rongga perut terdapat selaput yang disebut. . . . .

a. diafragma c. trakea

b. pleura d. bronkia

12. Selaput suara atau pita suara terdapat di. . . . . .

a. trakea c. trakeolus

b. bronkia d. jakun

13. Oksidsi zat makanan di dalam tubuh manusia terjadi di dalam. . . . .

a. sel-sel tubuh

b. saluran pencernaan

c. saluran pernafassan

Page 92: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

d. rongga perut

14. Perhatikanlah gambar sistem pernafasan pada manusia berikut ini. Bronkus

ditunjukkan oleh nomer. . . .

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

15. Pada waktu inspirasi terjadi. . . . . .

a. diafragma mendatar, tulang rusuk menurun

b. diafragma mendatar, tulang rusuk terangkat

c. diafragma melengkung ke atas, tulang rusuk terangkat

d. diafrgma melengkung ke bawah, tulang rusuk menurun

16. Udara sebanyak-banyaknya yang dapat keluar masuk paru-paru disebut . . . . . .

a. kapasitas vital paru-paru

b. volume total paru-paru

c. daya tapung paru-paru

d. volume pernafasan

17. Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida dalam proses pernapasan terjadi di . .

. . .

a. rongga hidung

b. trakea

c. bronkiolus

d. alveolus

18. Proses oksidasi biologi di dalam sel tubuh dapat ditulis dengan reaksi . . . . . . .

a. zat makanan + O2 CO2 + H2O

b. zat makanan + O2 CO2 + H2O + energi

c. zat makanan + O2 CO2 + H2O + energi

d. zat makanan + O2 CO2 + O2 + energi

19. Fungsi proses pernapasan bagi tubuh adalah sebagai berikut kecuali . . . . . . .

a. memasukkan oksigen

b. menghasilkan energi untuk proses oksidasi makanan

c. mengeluarkan sisa oksidasi yaitu karbondioksida

d. merawat alat peredaran darah

Page 93: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

20. Kontraksi dan relaksasi otot diafragma mengakibatkan terjadinya pernapasan

a. dada c. aerob

b. perut d. anaerob

21. Gangguan pernapasan karena tingginya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat

disebut . . . . .

a. asfiksi

b. asma

c. asidosis

d. rinitis

22. Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa

disebut. . . . . . .

a. udara komplementer

b. udara suplementer

c. udara tidal (pernapasan)

d. udara residu (sisa)

23. Peradangan pada faring akibat infeksi oleh bakteri streptococus disebut. . . . . .

a. bronkitis

b. laringitis

c. faringitis

d. sinusitis

24. Untuk menjaga kesehatan paru-paru dapat dilakukan dengan menghindari . . . . . . .

a. tidur terlalu malam

b. terlalu capek

c. merokok

d. makan makanan berlemak

25. Pernapasan dibantu dengan kontraksi otot-otot diafragma disebut pernapasan . . . .

a. perut c. diafragma

b. dada d. otot

26. Urutan organ pernapasan yang benar dari kuar ke dalam adalah . . . . . . . .

a. mulut, tenggorokan, paru-paru

b. hidung, kerongkongan, paru-paru

c. hidung, tenggorokan, paru-paru

d. mulut, kerongkongan, paru-paru

Page 94: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

27. Berikut ini gangguan pada pernapasan, kecuali . . . . . .

a. TBC c. pilek

b. influenza d. muntaber

28. Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi melalui proses difusi. Dalam hal

ini difusi adalah proses pertukaran zat yang berwujud . . . . . . . .

a. cair c. uap

b. padat d. gas

29. Pada pernapasan perut yang berperan adalah . . . . . . .

a. otot diafragma

b. otot perut dan diafragma

c. diafragma dan otot diafragma

d. otot diafragma dan otot perut

30. Penyakit saluran pernapasan sebagai akibat infeksi Mycobacterium tuberculosis

disebut . . . . .

a. asma c. pneumodia

b. flu d. TBC

Page 95: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 22

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 4

Anggota kelompok :

Kelas :

Waktu : 45 menit

Lengkapilah gambar dibawah ini dengan benar !

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

Page 96: PENGARUH KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM MODEL …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/105/jtptiain-gdl... · tutor sebaya terhadap hasil belajar pada materi system pernapasan

Lampiran 20

LEMBAR DISKUSI SISWA

MATERI SISTEM PERNAPASAN

Kelompok : 3

Anggota kelompok :

Kelas :

Waktu : 45 menit

Lengkapilah gambar di bawah ini dengan benar!

Keterangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.