1 1. Judul Penelitian PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM 2. Latar Belakang Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Seperti halnya isu perbankan yang mengonsentrasikan tingkat suku bunga dan pembentukan lembaga penjamin simpanan sebagai kebijakan-kebijakan yang sementara. Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015. Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan prospek perusahaan ke depan. Dewan juri tidak hanya memberikan penilaian tapi juga memberikan rekomendasi untuk ke depan yang lebih baik. Bank Sumsel Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah (BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23 September 2015.
32
Embed
\PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI KOTA PAGARALAM
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1. Judul Penelitian
PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP
PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA BANK SUMSEL BABEL
DENGAN WORD OF MOUTH SEBAGAI VARIABEL MODERASI
KOTA PAGARALAM
2. Latar Belakang
Tingkat operasional perbankan pada umumnya bukan merupakan
profitabilitas dan efisiensi yang sustainable. Hal ini disebabkan oleh lemahnya
struktur aktiva produktif bank-bank. Margin yang diperoleh bank-bank semakin
mengecil karena adanya kecenderungan suku bunga yang menurun. Faktor lain
dari tidak sustainable-nya profitabilitas dan efisiensi adalah karena sebagian
pendapatan perbankan berasal dari aktivitas trading yang fluktuatif serta
rendahnya rasio aset per nasabah yang membuat biaya operasional perbankan
Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara-negara lain. Seperti halnya isu
perbankan yang mengonsentrasikan tingkat suku bunga dan pembentukan
lembaga penjamin simpanan sebagai kebijakan-kebijakan yang sementara.
Nurhaida dalam event annual report award (ARA) tahun 2015.
Penghargaan yang diberikan sesuai dengan perkembangan praktik good corporate
governance (GCG) menyatakan keikutsertaan berbagai perusahaan seperti Bank
Sumsel Babel dalam acara ini adalah bentuk kesediaan perusahaan untuk
memperoleh masukan atas kinerja perusahaan tersebut, juga sebagai media
komunikasi yang efektif kepada semua pihak terkait, termasuk memperlihatkan
prospek perusahaan ke depan. Dewan juri tidak hanya memberikan penilaian tapi
juga memberikan rekomendasi untuk ke depan yang lebih baik. Bank Sumsel
Babel mendapatkan penghargaan ARA untuk kategori badan usaha milik daerah
(BUMD) Non Listed, yang diterima langsung Direktur Utama Bank Sumsel
Babel, Muhammad Adil di Hotel Ritz Carllton Pacific Place Jakarta, 23
September 2015.
2
Harapan yang diterima oleh Direktur Utama Bank Sumsel Babel
Muhammad Adil pada 29 September 2015 dihimbau kepada alasan-alasan yang
memerlukan industri perbankan lebih transparan, karena studi-studi sebelumnya
menyatakan bahwa pasar selalu bereaksi terlebih dahulu sebelum pengawas
bertindak yang mengindikasikan pencantuman bank pada daftar bank bermasalah
tidak menyebabkan timbulnya reaksi pasar signifikan (:metode pengungkapan
sukarela). Harus ada suatu kebijakan kepatuhan tertulis yang mengidentifikasi
masalah utama risiko kepatuhan yang dihadapi bank dan menjelaskan bagaimana
bank bermaksud mengendalikannya.
Efek dari standar akuntansi memprediksi posisi lobi perusahaan sebagai
fungsi karakteristik perusahaan, seperti efek dari standar akuntansi yang diajukan
terhadap laba, keberadaan rencana kompensasi manajemen, dan sensitivitas politis
perusahaan. Sementara jenis kedua menguji hubungan antara posisi dari otoritas
penetap standar, dan pihak-pihak yang menjadi objek atau target dari produk
akuntansi standar tersebut, seperti perusahaan, auditor, dan akademisi. Bahwa
word of mouth seringkali dikenal sebagai viral marketing, yaitu sebuah teknik
pemasaran yang digunakan untuk menyebarkan sebuah pesan pemasaran dari satu
website atau pengguna-pengguna kepada website atau para pengguna lain, yang
mana dapat menciptakan pertumbuhan eksponensial yang potensial seperti
layaknya sebuah virus. Word of mouth juga didefinisikan sebagai cara
penyampaian informasi dari orang ke orang. Mencoba mencari jawaban terhadap
faktor-faktor yang menyebabkan adanya motivasi terjadinya lobi yang dilakukan
oleh perusahaan, dan menemukan bukti yang signifikan bahwa ukuran perusahaan
merupakan faktor utama yang menyebabkan munculnya upaya lobi terhadap
otoritas akuntansi standar (standard setting bodies) oleh manajer perusahaan.
Perusahaan besar (big company) yang dalam banyak hal mudah menjadi sorotan
publik (politically sensitive corporation) memiliki dorongan yang kuat untuk
melakukan lobi bilamana ada suatu peraturan akuntansi baru yang dapat
memengaruhi kinerja keuangannya dalam jangka panjang.
3
Disamping itu, perusahaan besar juga memiliki dorongan yang kuat untuk
tidak terlalu menonjolkan keuntungan (reported income) karena kekhawatiran
munculnya tudingan mendapatkan fasilitas khusus atau monopoli. Dalam kondisi
anggaran pemerintah belanja negara (APBN) defisit, pemerintah selaku otoritas
badan usaha milik negara (BUMN) memiliki wewenang untuk menempatkan
BUMN sebagai buffer bila mengalami kesulitan anggaran. Adakah suatu
pendekatan manajemen keuangan yang dapat meningkatkan nilai badan usaha
milik daerah (BUMD) sebagai perusahaan?.
3. Rumusan Masalah
3.1. Asimetri Informasi
Asimetri informasi merupakan kondisi dimana suatu pihak memiliki
informasi yang tidak diketahui pihak lain sehingga beberapa konsekuensi tertentu
hanya akan diketahui oleh suatu pihak tanpa diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut. Ketika timbul asimetri informasi, keputusan
pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat memengaruhi harga saham sebab
asimetri informasi antara investor yang lebih terinformasi dan investor yang
kurang terinformasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang
diharapkan dalam pasar untuk saham-saham perusahaan.
3.2. Karakteristik Perusahaan
Karakteristik perusahaan diklasifikasi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu
(a) struktur perusahaan yang terdiri dari variabel ukuran perusahaan dan leverage,
(b) kinerja perusahaan yang tercermin dalam profitabilitas dan likuiditas, dan (c)
pasar perusahaan yang menggunakan kantor akuntan publik (KAP) dan umur
listing.
3.3. Pengungkapan Sukarela
Pengungkapan yang melebihi pengungkapan wajib (mandatory
disclosure) yang diatur oleh pemerintah dan menggambarkan keputusan
pengungkapan informasi tambahan secara bebas oleh manajer (voluntary).
4
Pengungkapan sukarela yang dilakukan suatu perusahaan berbeda dengan
pengungkapan sukarela yang dilakukan oleh perusahaan lain. Salah satu
penyebab perbedaan ini adalah perbedaan karakteristik tiap perusahaan.
3.4. Rasio Keuangan
3.4.1. Rasio Likuiditas
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank memiliki aset lancar (cash
assets) sebesar kebutuhan yang digunakan untuk memenuhi likuiditasnya, bank
memiliki cash assets yang lebih kecil dari kebutuhan likuiditasnya tetapi
mempunyai aset atau aktiva lain yang dapat dicairkan sewaktu-waktu tanpa
mengalami penurunan nilai pasarnya, dan bank mempunyai kemampuan untuk
menciptakan cash assets baru melalui berbagai bentuk hutang. Rasio-rasio yang
dapat diukur, yaitu quick ratio, banking ratio, dan assets to loan ratio.
3.4.2. Rasio Risiko Usaha Bank
Rasio untuk mengukur risiko usaha bank adalah (a) credit risk ratio dan
(b) deposit risk ratio.
3.4.3. Rasio Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dan mengukur tingkat efisiensi operasional. Efektivitas dinilai
dengan menghubungkan laba bersih yang didefinisikan dalam berbagai rasio
terhadap aktiva. Analisis profitabilitas menekankan pada kemampuan perusahaan
dalam mendayagunakan kekayaan yang ada untuk menghasilkan laba selang
periode tertentu yang diukur melalui rasio-rasio profitabilitas. Proksi lain yang
digunakan adalah gross profit margin, net profit margin, return on investment
(ROI), return on equity, dan earning power. Rasio profitabilitas terdiri atas profit
margin, basic earning power, return on assets (ROA), dan return on equity
(ROE).
5
3.5. Service Recovery
Service recovery atau pemulihan jasa sebagai istilah dari usaha-usaha
sistematis yang dilakukan perusahaan untuk mengoreksi permasalahan yang
disebabkan service failure atau kegagalan jasa dan untuk mempertahankan
pelanggan. Service recovery sebagai tindakan, pemikiran, rencana, dan proses
untuk memperbaiki pelayanan bila terjadi kesalahan atau kekecewaan sehingga
pelanggan menjadi puas. Terdapat 3 (tiga) dimensi keadilan yang diharapkan oleh
pelanggan dalam proses service recovery, yaitu (a) distributive justice, (b)
procedural justice, dan (c) interactional justice.
3.6. Word of Mouth
Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth (WOM)
communication), pada dasarnya adalah pesan tentang produk atau jasa suatu
perusahaan, ataupun tentang perusahaan itu sendiri, dalam bentuk komentar
tentang kinerja produk, keramahan, kejujuran, kecepatan pelayanan dan hal
lainnya yang dirasakan dan dialami oleh seseorang yang disampaikan kepada
orang lain. Artinya adalah, bank cenderung memilih untuk melakukan
diversifikasi dan diferensiasi produk dan jasa (arm’s length basis) yang begitu
tinggi. Strategi tersebut cenderung mempercepat evolusi perbankan menjadi
financial supermarket, dimana sebuah institusi keuangan menyediakan berbagai
macam produk dan jasa yang sifatnya spesifik dan tailor made. Segala sesuatu
yang dilakukan maupun tidak dilakukan oleh bank yang bertentangan dengan
etika perdagangan yang fair secara signifikan berpengaruh negatif terhadap
behavioral intentions. Dalam layanan perbankan terdapat kemungkinan terjadi
kegagalan layanan sehubungan berbagai aspek layanan. Kegagalan ini
berpengaruh negatif terhadap behavioral intentions. Artinya, jika nasabah
mengalami ketidakpuasan dalam layanan akan menurunkan niat keperilakuan
yang ditunjukkan oleh perilaku negatif dalam komunikasi dari mulut ke mulut.
6
Maka pencapaian sasaran dalam perumusan masalah sebagai berikut:
1) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
2) Apakah asimetri informasi berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
3) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap karakteristik Bank
Sumsel Babel?,
4) Apakah risiko usaha bank berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela Bank Sumsel Babel?,
5) Apakah word of mouth memoderasi positif karakteristik Bank Sumsel
Babel?,
6) Apakah word of mouth memoderasi positif pengungkapan sukarela Bank
Sumsel Babel?,
7) Apakah service recovery berpengaruh terhadap word of mouth Bank
Sumsel Babel?,
8) Apakah karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap
pengungkapan sukarela Bank Sumsel Babel?,
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
4.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan regionalisasi variabel yang teridentifikasi dan kurikulum
berbasis kompetensi yang membutuhkan kuantifikasi maka tujuan penelitian ini
disebutkan dalam beberapa persepsi berikut ini:
1) Pengukuran risiko dari hasil investasi yang dilakukan terhadap produk
produk perbankan Bank Sumsel Babel,
2) Memperoleh hak keterbukaan informasi yang mengungkapkan informasi
yang diwajibkan badan pengawas pasar modal (Bapepam) dan informasi
tambahan oleh Bank Sumsel Babel sebagai pengambilan keputusan,
3) Mengukur pengaruh loyalitas premium dimana nasabah merasa bangga
menemukan dan menggunakan produk tertentu dari Bank Sumsel Babel,
dan akan membagi pengetahuannya pada rekan dan keluarga,
7
4) Mengetahui kontribusi Bank Sumsel Babel terhadap kerugian yang
dialami ketika timbul asimetri informasi,
5) Mengetahui fungsi intermediasi Bank Sumsel Babel dari persepsi
tabungan,
6) Mempelajari alasan-alasan perusahaan-perusahaan milik pemerintah
daerah melakukan merger dan akuisisi.
7) Mempelajari isu perbankan yakni apakah Bank Sumsel Babel mengalami
situasi persaingan monopoli atau oligopoli kolusif.
8) Mempelajari status BUMD Bank Sumsel Babel dalam kinerja pemerintah
daerah yang tidak pernah ada net profit.
4.2. Manfaat Penelitian
Mengapa perusahaan melakukan go public? Bahwa perusahaan go public
dikarenakan keinginan untuk mendapatkan dana modal saham bagi perusahaan
dan juga menciptakan sebuah pasar publik dimana pendiri dan pemilik saham
lainnya dapat menukar beberapa saham kekayaannya kedalam bentuk tunai di
masa mendatang. Penggunaan simpanan masyarakat menjadi insentif bagi
manajer dan pemegang saham untuk bekerja lebih hati-hati guna menghindari
ancaman risiko kebangkrutan. Dana masyarakat akan mendorong manajer untuk
menyerahkan arus kas bebas kepada pemegang saham untuk selanjutnya
digunakan untuk membayar kembali kewajiban atau untuk keperluan reinvestasi,
bahkan utang tersebut dapat mengurangi insentif konsumsi tambahan yang
berlebihan. Dengan dana masyarakat atau utang, pihak bank akan dimonitor oleh
deposan, sehingga bank akan bekerja hati-hati. Hal ini mengindikasikan bahwa
pembatasan simpanan sangat diperlukan agar disiplin pasar berlaku di suatu
negara. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka kebijakan riset dirumuskan
kepada manfaat-manfaat ilmiah dan praktis berikut ini:
1) Manfaat Ilmiah:
Status tidak go public terkait sistem, hukum, dan ketentuan kelembagaan
menjadikan Bank Sumsel Babel sebagai kajian permasalahan hukum yang
mungkin timbul dari pengaturan kepailitan bank yang berbeda-beda.
8
Adalah tidak dapat dilaksanakannya suatu putusan kepailitan dari
pengadilan suatu negara atas kepailitan bank yang mempunyai kreditur
dan aset di luar negara tersebut dikarenakan tidak diakuinya putusan
kepailitan bank tersebut oleh negara lainnya. Harmonisasi hukum
khususnya terkait dengan pengaturan cross border insolvency.
Harmonisasi ketentuan insolvency dan kepailitan bank tersebut merupakan
salah satu infrastruktur penunjang yang diperlukan apabila nantinya
disepakati akan beroperasi qualified ASEAN banks secara lintas batas di
kawasan ASEAN dan akan melengkapi infrastruktur lain yang diperlukan
seperti cross border bank supervision dan cross border bank resolution.
2) Manfaat Praktis:
Memberikan kajian bagi deposan dalam pengambilan keputusan
menghukumi perbankan, khususnya Bank Sumsel Babel melalui persepsi
pendekatan aset sebagai konsekuensi dari perbankan yang mengambil
risiko tinggi dengan cara melakukan migrasi atau menarik dananya.
5. Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah dalam upaya
mendapatkan pengetahuan ilmiah. Metodologi penelitian adalah cara sistematis
untuk menyusun ilmu pengetahuan, sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk
melaksanakan metode-metode penelitian.
5.1. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metodologi eksperimen yang menyusun penelitian
untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak efektif.
Untuk menguji keefektifannya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian
eksperimen biasa dilakukan untuk pengujian hipotesis-hipotesis yang dirumuskan
bersifat ketat. Berdasarkan sifat penelitian, peneliti menggunakan penelitian
korelasional. Bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor
berkaitan dengan variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
9
Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti menggunakan penelitian
eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti hubungan antar variabel dengan
menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Berdasarkan pendekatan, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif maka
penelitian ini sistematis menyusun analisis kuantitatif.
5.2. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel
Kecukupan hasil sampel menggunakan pemilihan sampel yang akan
mewakili kesempatan bagi populasi untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1 (satu) jenis umum penarikan
sampel yakni cluster sampling. Cluster sampling adalah penarikan sampel yang
digunakan pada penarikan sampel populasi yang tersebar pada area geografis
seperti kabupaten dan kota.
5.3. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran
tentang suatu keadaan atau dengan istilah lain, statistika adalah deretan atau
kumpulan angka yang menunjukkan keterangan mengenai cabang kegiatan hidup
tertentu. Data yang direncanakan oleh peneliti adalah diskrit yang diteliti pada
Bank Sumsel Babel, dan metode pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan kuesioner pada manajer bank dan karyawan Bank Sumsel Babel.
5.4. Metode Analisis Data
Metode Statistika menggunakan analisis regresi menjadi pilihan peneliti
dalam menyusun penelitian Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sukarela Pada Bank Sumsel Babel Dengan Word of Mouth
Sebagai Variabel Moderasi Kota Pagaralam.
10
6. Studi Pustaka
6.1. Landasan Teori
Dalam kerangka asimetri informasi yang terjadi antara kepemilikan dan
agen mengungkapkan bahwa sinyal dari perusahaan merupakan hal krusial yang
harus diperhatikan agar perusahaan berhasil memperoleh atau mempertahankan
sumber daya ekonomi. Secara umum model pensinyalan didasarkan pada 3 (tiga)
asumsi. Pertama, sinyal haruslah berbiaya, jika tidak berbiaya, maka sinyal
tersebut tidak memiliki kredibilitas. Para akademisi mengasumsikan bahwa
manajer akan melakukan kebohongan jika tidak terdapat konsekuensi atas
pemberian sinyal yang salah. Kedua, jika sinyal tersebut berbiaya, pasti terdapat
manfaat lebih yang dapat diperoleh dari sinyal tersebut. Manfaat ini tidak terlihat
secara kasat mata seperti yang dibayangkan, bahwa informasi secara
berkelanjutan akan dicerminkan oleh harga ekuitas, tidak terbatas informasi ini
merupakan sinyal yang berasal dari manajer atau bukan. Ketiga, seluruh model
pensinyalan mengasumsikan bahwa pasar adalah efisien dalam bentuk setengah
kuat (semi strong efficient), atau pada kondisi ekuilibrium, sinyal secara utuh
mengungkapkan informasi mengenai manajer. Bahwa tanggung jawab prudent
investment atas intellectual capital tergantung pada karakteristik perusahaan.
Laporan keuangan dipilih karena 2 (dua) alasan, pertama, karena laporan
keuangan dipertimbangkan sebagai sumber penting atas informasi perusahaan
oleh external user, yang meliputi pemegang saham. Kedua, tingkat
pengungkapan dalam laporan keuangan berhubungan secara positif dengan jumlah
informasi yang dikomunikasikan ke pasar dan stakeholder. Bahwa perusahaan
dengan kinerja yang tinggi menggunakan informasi keuangan untuk mengirim
sinyal kepada pasar. Sedangkan pada rasio risiko usaha bank peneliti
menggunakan dimensi-dimensi berikut ini, (a) rasio risiko kredit (credit risk
ratio), untuk mengukur risiko gagalnya pengembalian kredit yang mengalami
kemacetan dan (b) rasio risiko deposito (deposit risk ratio), merupakan risiko
yang menunjukkan kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi kewajiban
kepada para deposannya diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh
bank yang bersangkutan.
11
Setiap organisasi jasa berusaha supaya tidak terjadi service failure dengan
tujuan untuk menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaiki service
failure tersebut. Bahwa layanan yang bebas dari kesalahan (failure free service)
lebih diinginkan daripada perbaikan yang sempurna (excellent recovery). Namun
berbagai situasi dan kondisi menyebabkan setiap elemen organisasi tidak bisa
mengelak dari terjadinya service failure. Dengan demikian organisasi harus
melakukan recovery supaya dapat mempertahankan pelanggan. Recovery
merupakan hal penting karena pelanggan yang menerima recovery yang buruk
mungkin akan memutuskan hubungan kemudian berpindah ke penyedia jasa
lainnya. Perpindahan pelanggan ini merupakan sesuatu yang sangat mahal karena
untuk mencari pelanggan baru memerlukan lebih banyak biaya daripada untuk
mempertahankan pelanggan lama. Suatu strategi untuk mempertahankan
pelanggan adalah pemulihan (recovery) terhadap kegagalan layanan secara adil.
6.2. Kerangka Pemikiran
Gambar 6.1. Kerangka Pemikiran
Teori Sinyal
Asimetri Informasi
Risiko Usaha Bank
Karakteristik Perusahaan
Word of Mouth Service Recovery
Pengungkapan Sukarela
Bank Sumsel Babel
12
6.2.1. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Karakteristik Perusahaan
Sebagai konsekuensi logis dari teori pensinyalan, manajer-manajer
terdorong untuk mensinyalkan harapan laba masa depan, dengan maksud jika
investor percaya terhadap sinyal tersebut, harga saham perusahaan akan
meningkat dan pemegang saham akan diuntungkan. Permasalahan kemudian
muncul, bagaimana perusahaan dapat memastikan bahwa sinyal yang
diberikannya dianggap kredibel oleh investor, di saat yang sama perusahaan lain
juga berusaha memberikan sinyal yang baik? Agar sinyal tersebut dipandang
kredibel bagi pengguna, sinyal tersebut harus tidak mudah serta menimbulkan
biaya jika ditiru oleh perusahaan lain. Biaya yang terlibat dapat termasuk biaya
kehilangan kepercayaan secara jangka panjang, jika kinerja aktual tidak sama
dengan tingkat kinerja yang disinyalkan. Apabila investor menilai suatu
perusahaan berisiko tinggi, maka nilai return yang diharapkan oleh investor juga
tinggi, yang pada gilirannya akan menyebabkan tingginya biaya ekuitas yang
harus dikeluarkan oleh perusahaan.
6.2.2. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Pengungkapan Sukarela
Motivasi manajer dalam melakukan pengungkapan sukarela, adalah
dalam rangka mengatur berbagai harapan, baik dari investor maupun pemerintah.
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk
memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan
perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal adalah untuk
meningkatkan nilai perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai
nilai lebih atau keunggulan kompetitif dari perusahaan lain. Teori sinyal
mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan
sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Pengungkapan informasi diukur
dengan menggunakan perhitungan indeks pengungkapan berdasarkan peraturan
badan pengawas pasar modal lembaga keuangan dan indeks penilaian annual
report award.
13
6.2.3. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Risiko Usaha Bank
Sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang
memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Bahwa manajer, pemegang saham, dan nasabah (kreditur
dan debitur) tidak memiliki akses informasi perusahaan yang sama atau adanya
asimetri informasi. Ada informasi tertentu yang hanya diketahui oleh manajer,
sedangkan para pemegang saham tidak mengetahui informasi tersebut.
Akibatnya, ketika kebijakan pendanaan perusahaan mengalami perubahan, hal itu
dapat membawa informasi kepada pemegang saham yang akan menjadikan nilai
perusahaan berubah.
6.2.4. Pengaruh Teori Sinyal Terhadap Asimetri Informasi
Manajemen selalu berusaha untuk mengungkapkan informasi privat yang
menurut pertimbangannya sangat diminati oleh investor dan pemegang saham,
khususnya kalau informasi tersebut berupa berita baik. Asimetri informasi timbul
apabila manajer mempunyai informasi internal yang tidak diketahui oleh pihak
lain. Dalam keadaan asimetri informasi yang tinggi, maka investor tidak
mempunyai informasi yang cukup untuk mengetahui apakah laporan keuangan
mengandung fakta sebenarnya, rekayasa atau kebohongan, sehingga dalam hal ini
diperlukan pengungkapan.
6.2.5. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Karakteristik Perusahaan
Bahwa perbedaan informasi yang ada diantara investor dan manajer
menimbulkan deadweight loss (biaya agensi) yang kemudian dapat menurunkan
expected cash flow perusahaan. Selain itu asimetri informasi juga dapat
meningkatkan ekuilibrium return saham perusahaan sehingga dapat menurunkan
harga saham. Efek asimetri tersebut dapat menurunkan nilai dari perusahaan itu
sendiri. Selain itu juga menjelaskan bahwa semakin besar asimetri informasi akan
semakin memperbesar kesempatan manajer memanipulasi laporan keuangan.
14
6.2.6. Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Pengungkapan Sukarela
Apabila terjadi asimetri informasi yang rendah, maka dibutuhkan
pengungkapan yang semakin andal untuk menurunkan biaya modal. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pengungkapan memiliki hubungan negatif dengan asimetri
informasi. Semakin besar tingkat pengungkapan, semakin kecil asimetri informasi
dan sebaliknya semakin kecil pengungkapan semakin besar asimetri informasi.
6.2.7 Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Karakteristik Perusahaan
Penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset bank
dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kelangsungan usaha bank tergantung
pada kesiapan untuk menghadapi risiko kerugian dari penanaman dana. Oleh
sebab itu dalam rangka kesiapan menghadapi risiko kerugian, bank berkewajiban
menjaga kualitas aktiva produktifnya. Penilaian kualitas aset mencerminkan
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya. Aspek
kualitas aset dapat diproksi dengan menggunakan rasio non performing loans
(NPL) dan non performing assets (NPA).
6.2.8. Pengaruh Risiko Usaha Bank Terhadap Pengungkapan Sukarela
Pengaruh pengungkapan sukarela dari risiko kredit dan risiko kredit
deposan menunjukkan risiko kemungkinan kegagalan bank didalam memenuhi
kewajiban kepada para deposannya yang diukur dengan jumlah permodalan yang
dimiliki oleh bank yang bersangkutan, dapat menekan risiko gagalnya
pengembalian kredit yang disalurkan kepada nasabah atau bank tersebut tidak
dapat menekan risiko kegagalan pengembalian kredit nasabah sampai pada tingkat
seminim mungkin.
15
6.2.9. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Karakteristik Perusahaan
Word of mouth sebagai, (a) pernyataan (secara personal atau non
personal) yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi (service provider)
kepada pelanggan, (b) word of mouth sebagai semua komunikasi dari mulut ke
mulut mengenai suatu merek, dan (c) word of mouth sebagai semua komunikasi
informal yang diarahkan kepada pelanggan lain mengenai kepemilikan,
penggunaan atau karakteristik atas suatu produk.
6.3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Pengungkapan Sukarela
Manajemen cenderung mengungkap informasi secara rinci ketika
perusahaan mengalami tingkat investasi (return) yang tinggi. Tetapi jika
perusahaan mengalami tingkat pengembalian yang rendah, manajemen cenderung
untuk menyembunyikan alasan penurunan tersebut dengan mengungkap informasi
lebih sedikit. Insentifnya antara lain berupa biaya transaksi perdagangan saham
yang lebih rendah, peningkatan likuiditas, peningkatan citra, dan minat terhadap
perusahaan oleh investor dan analis serta penurunan biaya modal.
6.3.1. Pengaruh Service Recovery Terhadap Word of Mouth
Jika hubungan antara kepuasan dengan word of mouth adalah positif,
maka kepuasan yang tinggi (service recovery) akan meningkatkan word of mouth
pelanggan.
6.3.2. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela
Net profit margin (NPM) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dalam tingkat penjualan tertentu.
Semakin tinggi profit margin maka akan semakin tinggi pengungkapannya.
Bahwa profitabilitas ekonomi dan profit margin yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin
meyakinkan investor terhadap profitabilitas perusahaan dan mendorong
kompensasi terhadap manajemen.
16
6.4. Penelitian Terdahulu
Tabel 6.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Hesti
Werdaningtyas
(2002)
Return on Assets,
Capital Adequacy Ratio
&
Loan to Deposit Ratio
Pangsa aset, pangsa dana, dan pangsa
kredit tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap return on assets
(ROA).
Capital adequacy ratio (CAR)
berpengaruh positif terhadap ROA.
Sedangkan loans to deposit ratio (LDR)
berpengaruh negatif terhadap ROA.
Ali Kesuma
(2009)
Pembiayaan Publik,
Struktur Modal,
Harga Saham &
Go Public
Pertumbuhan penjualan dan profitabilitas
mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap struktur modal,
sedangkan rasio hutang mempunyai
pengaruh positif signifikan terhadap
struktur modal.
Pertumbuhan penjualan mempunyai
pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham.
Struktur aktiva mempunyai pengaruh
negatif dan tidak signifikan terhadap harga
saham.
Profitabilitas mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham.
Rasio hutang mempunyai pengaruh yang
tidak signifikan terhadap harga saham.
Struktur modal mempunyai pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap harga
saham.
Cleland (2000) Talking, Selling
&
Promoting
Word of mouth cenderung lebih efektif
dalam pemasaran sebuah produk.
6.5. Perumusan Hipotesis
6.5.1. Hipotesis Karakteristik Perusahaan:
1) Hipotesis Mayor:
Observasi langsung terhadap perusahaan-perusahaan bersangkutan,
sehingga memperoleh informasi yang lebih obyektif. Selain itu perlu
adanya pedoman baku tentang perusahaan-perusahaan yang tergolong high
profile, sebagai pertimbangan bagi badan yang berwenang untuk
menetapkan jenis perusahaan yang tergolong high profile.
17
Dengan demikian, pedoman bagi investor juga dapat memperoleh
informasi yang akurat tentang seberapa besar tanggung-jawab sosial
kategori perusahaan sebagai salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam
melakukan investasi.
H0 = karakteristik perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Likuiditas:
Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk
membayar kewajiban jangka pendek. Keadaan yang kurang atau
tidak likuid akan menyebabkan perusahaan tidak dapat melunasi
utang jangka pendek pada tanggal jatuh temponya. Bahwa variabel
likuiditas berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sukarela
dalam laporan keuangan tahunan perusahaan. Hal ini didasarkan
pada harapan bahwa kuatnya finansial suatu perusahaan akan
cenderung memberikan pengungkapan yang lebih luas daripada
perusahaan yang kondisi finansialnya lemah.
H1 = likuiditas berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan
sukarela.
b. Return on Assets:
Apakah ukuran perusahaan akan mendorong terjadinya penguasaan
pasar (market power).
Apakah perusahaan-perusahaan yang berada dalam industri
terkonsentrasi (concentrated industry) lebih profitable
dibandingkan dengan perusahaan pada industri yang kurang
terkonsentrasi. Hampir separuh perusahaan menunjukkan
profitabilitas meningkat dengan tingkatan yang semakin menurun
(a decreasing rate), dan akhirnya profitabilitas tersebut menurun
ketika perusahaan tersebut menjadi lebih besar. Hasil ini
mensiratkan adanya ukuran perusahaan yang optimal dalam bentuk
ukuran-ukuran tingkat keuntungan laporan keuangan.
18
Jika tidak ada batasan economies of scale, suatu perusahaan yang
biaya rata-ratanya turun sejalan dengan pertambahan output akan
bisa secara alami mendominasi industrinya sehingga tercipta
monopoli alami (natural monopoly). Jadi, sebuah monopoli secara
natural akan terbentuk bila volume produksi besar. Akan tetapi
bila skala ekonomis terbatas, penurunan biaya produksi dan
efisiensi tidak akan terjadi terus-menerus. Hal ini menjelaskan
menjelaskan bahwa efisiensi dan profitabilitas akan terjadi terus
menerus (rerata biaya produksi meningkat) ketika perusahaan
berekspansi dan menekankan pada pengendalian oleh pemilik
perusahaan terhadap sumber daya perusahaan seperti aset,
technology, dan intellectual property sebagai faktor-faktor yang
menentukan, bila institusi hukum meningkatkan perlindungan
terhadap sumber daya perusahaan tersebut. Selanjutnya
menghubungkan ukuran perusahaan dengan kemampuan
entrepreneur (pemilik usaha) dalam mengendalikan intangible
factors yang dapat mendorong perusahaan lebih profitable. Hal ini
menegaskan return on assets dan keluasan pengungkapan termasuk
pengungkapan modal intelektual mengalami pengaruh positif.
H1 = return on assets berpengaruh positif efisien terhadap
pengungkapan sukarela.
c. Net Profit Margin:
Apabila net profit margin rasionya tinggi menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada
tingkat penjualan tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya
tertentu. Rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan
manajemen. Profit margin yang tinggi akan mendorong para
manajer untuk memberikan informasi yang lebih rinci, sebab
mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas
perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.
19
Hubungan antara net profit margin terhadap pengungkapan sosial
dapat dikaitkan dengan perolehan laba yang semakin besar, yang
akan membuat perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang
lebih luas. Hal tersebut konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Almilia dan Retrinasari (2007) bahwa variabel net
profit margin mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan
sosial perusahaan.
H1 = net profit margin berpengaruh positif terhadap pengungkapan
sukarela.
6.5.2. Hipotesis Asimetri Informasi:
1) Hipotesis Mayor:
Jika informasi private mengandung value relevance yang tinggi, maka
kontrak akan menjadi desain untuk lebih mengutamakan manajemen laba
yang efisien. Namun demikian, kebijakan tersebut menyediakan alat yang
penting bagi manajer untuk menyesatkan pengetahuan para investor. Jika
informasi private tersebut tidak memiliki value relevance, maka kontrak
akan lebih mengutamakan manajemen laba yang oportunistik. Kebijakan
pengungkapan asimetri informasi dan likuiditas dalam pasar ekuitas
menghasilkan kesimpulan bahwa pengungkapan informasi laporan
keuangan (disclosure) yang lebih baik dapat mengurangi asimetri
informasi dan kemudian menaikkan likuiditas dalam pasar modal.
H0 = asimetri informasi berpengaruh positif terhadap karakteristik
perusahaan dan pengungkapan sukarela.
2) Hipotesis Minor:
a. Kepemilikan Institusional:
Struktur kepemilikan perusahaan yang menyebar dapat
memberikan kekuatan yang signifikan kepada manajer untuk
memaksimalkan kepentingan pribadinya dan bukan untuk
kepentingan para pemegang saham dan hal ini akan memberikan
pengaruh pada nilai pemegang saham yang tidak maksimal.
20
Pemegang saham pengendali berusaha untuk memperkaya dirinya
sendiri dengan tidak membayarkan dividen kepada pemegang
saham minoritas, menransfer keuntungan ke perusahaan lain yang
juga berada dibawah kendalinya dan juga melakukan transaksi
penjualan dan pembelian dengan pihak berelasi. Lintas
kepemilikan adalah kepemilikan pemegang saham pengendali
terhadap 2 (dua) atau lebih perusahaan yang saling memiliki antara
yang satu dengan yang lainnya. Dengan menggunakan pisah batas
hak kontrol 20%. Konsentrasi kepemilikan menyebabkan adanya
pemegang saham besar yang mengendalikan perusahaan yang
disebut sebagai pemegang saham pengendali. Kepemilikan
terkonsentrasi juga memungkinkan adanya pemisahan hak aliran
kas dan hak pengendalian. Kondisi seperti ini memberikan celah
bagi pemegang saham pengendali untuk melakukan praktik
ekspropriasi. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi
tingkat kepemilikan terkonsentrasi maka semakin besar pula
potensi praktik ekspropriasi atas hak pemegang saham minoritas.
H1 = kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap
asimetri informasi perusahaan.
b. Kepemilikan Manajerial:
Untuk mengurangi konflik asimetri informasi dengan cara
meningkatkan kepemilikan manajerial yaitu, untuk mensejajarkan
kedudukan manajer dengan pemegang saham sehingga manajer
bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham.
Peningkatkan persentase kepemilikan, manajer akan termotivasi
untuk meningkatkan kinerja, dan bertanggungjawab meningkatkan