Top Banner
PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM GULA AREN DI KABUPATEN LOMBOK BARAT NI MADE WIRASTIKA SARI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
91

PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Mar 23, 2019

Download

Documents

hahanh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KINERJA UMKM GULA AREN

DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

NI MADE WIRASTIKA SARI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi
Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengaruh Karakteristik

Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2016

Ni Made Wirastika Sari

NIM H351130201

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

RINGKASAN

NI MADE WIRASTIKA SARI. Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan Terhadap

Kinerja UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat. Dibimbing oleh HENY

K SUWARSINAH dan LUKMAN M BAGA.

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu sentra UMKM gula aren

dimana bisnis gula aren juga dijalankan dalam skala usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM). Dengan demikian, karakteristik kewirausahaan gula aren di

Kabupaten Lombok Barat penting untuk diketahui dalam rangka meningkatkan

kompetensi kewirausahaan dan kinerja usaha. Berdasarkan hal tersebut, maka

tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kondisi UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat, (2) mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat, (3) menganalisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan, (4) menganalisis

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat, dan (5) menganalisis pengaruh kompetensi

kewirausahaan terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Lombok Barat dengan pertimbangan

lokasi tersebut merupakan salah satu sentra UMKM gula aren di provinsi Nusa

Tenggara Barat. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari hasil

wawancara menggunakan kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak

120 unit UMKM yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data penelitian

yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan kondisi

UMKM gula aren dan karakteristik kewirausahaan UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat. Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30

digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kompetensi kewirausahaan, menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja usaha, dan menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kondisi UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat masih diusahakan dalam bentuk usaha mikro dengan

peralatan sederhana dan dengan modal sendiri. (2) karakteristik kewirausahaan

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dibedakan menjadi karakteristik

individu dan karakteristik psikologis. Karaktersitik individu yang memiliki

persentasi penilaian tertinggi yaitu pada indikator pengalaman usaha.

Karaktersitik psikologis yang memiliki persentasi penilaian tertinggi yaitu pada

indikator pekerja keras, (3) karakteristik individu dan karakteristik psikologis

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan. Pengaruh

terbesar ditunjukkan oleh karakteristik psikologis, (4) karakteristik individu dan

karakteristik psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha.

Pengaruh terbesar ditunjukkan oleh karakteristik psikologis. Hal ini menunjukkan

pentingnya untuk meningkatkan karakteristik psikologis, karena karakteristik

psikologis menentukan kinerja usaha dan mempermudah untuk meningkatkan

kompetensi kewirausahaan, dan (5) kompetensi kewirausahaan berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Hal ini dapat diartikan bahwa

adanya penurunan manfaat terhadap kinerja UMKM gula aren akibat adanya

kompetensi kewirausahaan.

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Kompetensi kewirausahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

kinerja usaha. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya penurunan manfaat terhadap

kinerja UMKM gula aren akibat adanya kompetensi kewirausahaan. Penurunan

kinerja usaha pada UMKM gula aren pada penelitian ini diduga disebabkan oleh

kompetensi kewirausahaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya dalam konteks

kompetensi manajerial. Sehingga, perlu studi lanjutan dengan memasukan

kompetensi teknis sebagai variabel yang diteliti selain kompetensi kewirausahaan.

Kata kunci: gula aren, karakteristik kewirausahaan, kinerja usaha, kompetensi

kewirausahaan, Structural Equation Models (SEM).

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

SUMMARY

NI MADE WIRASTIKA SARI. The Effect of Entrepreneurial Characteristics

toward the Business Performance of Palm Sugar Micro, Small and Medium

Entreprises (MSMEs) in West Lombok Regency. Supervised by HENY K

SUWARSINAH and LUKMAN M BAGA.

West Lombok Regency is one center of palm sugar MSMEs in which the

business is done in micro, small and medium scale. Therefore the entrepreneurial

characteristics of them are neccesary to be revealed in order to improve business

performance. Thus, the objectives of this research which done in West Lombok

Regency are: (1) to identify the MSMEs condition, (2) to identify entrepreneurial

characteristics, (3) to analyze the effect of entrepreneurial characteristics towards

the entrepreneurial competencies there, (4) to analyze the effect of entrepreneurial

characteristics towards the businesss performance there, and (5) to analyze the

entrepreneurial competencies towards the businesss performance palm sugar

MSMEs in West Lombok Regency.

This research was conducted in West Lombok Regency with consideration

that location is one of the centers of MSMEs palm sugar in West Nusa

Tenggara. Data used in the study was obtained from interviews using a

questionnaires. The samples used were 120 units MSMEs selected by purposive

sampling. The research data obtained will be analyzed to identify the MSMEs

condition and to identify entrepreneurial characteristics. SEM methods with

software LISREL 8.30 is used to analyze the effect of entrepreneurial

characteristics towards the entrepreneurial competencies, to analyze the effect of

entrepreneurial characteristics towards the business performance, and to analyze

the entrepreneurial competencies towards the business performance palm sugar

MSMEs in West Lombok Regency.

The result of this research are: (1) entrepreneurship is mainly conducted

through micro and small scale business with simple equipments and self-funding

finance; (2) the entrepreneurial characteristics of palm sugar MSMEs in West

Lombok Regency can be divided in two, there are individual characteristics and

psycological characteristics. Individual characteristics that have the highest

percentages of respondent feedback is work experience indicator and psycological

characteristics that have the highest percentages of respondent feedback is hard

working indicator, (3) individual characteristics and psychological characteristics

are positively and statistically significant influence the entrepreneurial

competencies. The greatest effect is indicated by psychological characteristics, (4)

individual characteristics and psychological characteristics are positively and

statistically significant influence the business performance. The greatest effect is

indicated by psychological characteristics. This showed that importance to improve

psychological characteristics, because of the psychological characteristics

determine business performance and make it easier to improve the entrepreneurial

competencies, and (5) entrepreneurial competencies are negatively and

statistically significant influence the business performance. That means the

decline of the business performance benefits of palm sugar MSMEs due to their

entrepreneurial competencies.

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Entrepreneurial competencies are negatively and statistically significant

influence the business performance. That means the decline of the business

performance benefits of palm sugar MSMEs due to their entrepreneurial

competencies. The decline of the business performance benefits of palm sugar

MSMEs due to their entrepreneurial competencies suspected because

entrepreneurial competencies that examined in this research only in context

manajerial competencies. So that further research should be conducted the

technical competencies.

Keywords: business performance, entrepreneurial characteristics, entrepreneurial

competencies, palm sugar, Structural Equation Models (SEM).

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2016

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,

penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau

tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan

IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains

pada

Program Studi Agribisnis

PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KINERJA UMKM GULA AREN

DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

NI MADE WIRASTIKA SARI

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr Ir Burhanuddin, MM

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

Judul Tesis

NamaNIM

: Pengaruh Karaktedstik Kewirausahaan terhadap KinerjaUMKM GulaAren di Kabupaten Lombok Barat

: Ni Made Wirastika Sari: H351130201

Disetujui oleh

Komisi Pembimbing

AUIDr h Lukman.M Baga- MAEc

Anggota

Diketahui oleh

KetuaProgram StudiAgribisnis

Prof Dr k RitaNuxmalin4 MS

ranggalrdus20 APR 2016

-+se--A

vitttlal

39-

Dr h Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian: 03 Februari 2016

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul

“Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM Gula

Aren di Kabupaten Lombok Barat” berhasil diselesaikan. Tesis ini dapat

diselesaikan dengan baik atas dukungan dan bantuan dari banyak pihak.

Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, khususnya

kepada:

1. Dr Ir Heny K.Suwarsinah, MEc selaku ketua komisi pembimbing

dan Dr Ir Lukman M Baga, MAEc selaku anggota komisi

pembimbing atas segala bimbingan, arahan dan bantuan yang telah

diberikan kepada penulis selama proses penulisan.

2. Dr Ir Burhanuddin, MM selaku dosen evaluator pada pelaksanaan

kolokium proposal penelitian dan dosen penguji luar komisi pada

ujian tesis yang telah memberikan banyak arahan dan masukan

sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik.

3. Prof Dr Ir Rita Nurmalina, MS selaku penguji program studi pada

ujian tesis telah memberikan banyak arahan dan masukan sehingga

tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Prof Dr Ir Rita Nurmalina, MS selaku Ketua Program Studi

Agribisnis dan Dr Ir Suharno, MADev selaku Sekertaris Program

Studi Agribisnis, serta seluruh staf Program Studi Agribisnis atas

dorongan semangat, bantuan dan kemudahan yang diberikan selama

penulis menjalani pendidikan pada Program Studi Agribisnis.

5. Bapak Drs. I Nengah Wiracita (alm), ibu Made Ayu Astiti, SH,

kakak Putu Sista Wati, SE dan Ngakan Agus Trisantika serta seluruh

keluarga, atas segala doa, dukungan, motivasi dan kasih sayangnya.

6. Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI) yang memberikan

beasiswa SPP Fresh Graduate selama dua tahun sehingga penulis

dapat melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana IPB Program

Studi Agribisnis.

7. Teman-teman seperjuangan Magister Sains Agribisnis Sekolah

Pascasarjana IPB angkatan 4.

8. Wirausaha gula aren di Kabupaten Lombok Barat yang telah

bersedia menjadi responden.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2016

Ni Made Wirastika Sari

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

1 PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 5

Manfaat Penelitian 5

Ruang Lingkup Penelitian 6

2 TINJAUAN PUSTAKA 6

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan 6

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha 6

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha 7

3 KERANGKA PEMIKIRAN 8

Persepsi 8

Konsep Kewirausahaan 10

Kompetensi Kewirausahaan 14

Kinerja Usaha dan Ukuran Keberhasilannya 16

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan 17

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha 18

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha 19

Analisis SEM dalam Kajian kewirausahaan 20

Kerangka Pemikiran Operasional 21

Hipotesis 23

4 METODE PENELITIAN 23

Lokasi dan Waktu Penelitian 23

Jenis dan Sumber Data 23

Metode Pengambilan Sampel 24

Metode Pengumpulan Data 25

Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran 25

Metode Analisis Data 28

5 GAMBARAN UMKM GULA AREN di KABUPATEN LOMBOK

BARAT 36

Kondisi UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat 36

Karakteristik Wirausaha UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok

Barat 39

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

6 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN, KOMPETENSI

KEWIRAUSAHAAN dan KINERJA UMKM GULA AREN 44

Karakteristik Kewirausahaan 44

Kompetensi Kewirausahaan 49

Kinerja UMKM Gula Aren 50

Analisis Structural Equation Model (SEM) 51

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan 55

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM Gula

Aren 57

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM Gula

Aren 57

Implikasi Kebijakan 58

7 SIMPULAN DAN SARAN 59

Simpulan 59

Saran 60

DAFTAR PUSTAKA 61

RIWAYAT HIDUP 75

Page 15: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

DAFTAR TABEL

1 Data produksi aren di Kabupaten Lombok Barat 4 2 Data produksi daerah sentra UMKM gula aren di Kabupaten

Lombok Barat Tahun 2012 4 3 Jenis dan sumber data penelitian 24 4 Variabel laten dan variabel manifest/indikator penelitian 26 5 Variabel manifest dari karakteristik individu 26 6 Variabel manifest dari karakteristik psikologis 27

7 Variabel manifest dari kompetensi kewirausahaan 27 8 Variabel manifest dari kinerja usaha 28

9 Kriteria skala Likert untuk model persamaan struktural 29 10 Uji kecocokan model 31 11 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan jenis

kelamin 40 12 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

kelompok usia 40 13 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

jumlah anggota keluarga 41 14 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

tingkat pendidikan formal 41 15 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan bentuk

usaha 42

16 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

jumlah tenaga kerja 42 17 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

pekerjaan utama 42

18 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan lama

menjalankan usaha 43

19 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

sumber modal 43 20 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

keuntungan usaha 44

21 Persentase penilaian wirausaha terhadap karakteristik individu

(KI) 44

22 Persentase penilaian wirausaha terhadap karakteristik

psikologis (KP) 46 23 Persentase penilaian wirausaha terhadap kompetensi

kewirausahaan (KK) 49 24 Persentase penilaian wirausaha terhadap kinerja usaha (KU) 50

25 Hasil uji kecocokan keseluruhan model output SEM 53 26 Hasil uji kecocokan keseluruhan model output SEM setelah

respesifikasi 53 27 Hasil uji validitas variabel manifest pada model pengukuran 54 28 Pengujian reliabilitas model pengukuran 54

Page 16: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

DAFTAR GAMBAR

1 Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu 9 2 Model perilaku 9

3 Pusat dan permukaan kompetensi 14 4 Model pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kompetensi kewirausahaan 18 5 Elemen-elemen yang mempengaruhi kinerja usaha 19 6 Model daya saing UKM 20

7 Kerangka konseptual pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM di Kabupaten Lombok Barat 21

8 Kerangka pemikiran operasional pengaruh karakteristik

kewirausahaaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat. 22 9 Kerangka pengambilan sampel penelitian pengaruh

karakteristik kewirausahaaan terhadap kinerja UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat. 25 10 Diagram lintas model pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat 35

11 Jenis gula aren hasil produksi wirausaha UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat 39

12 Diagram lintas model pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat berdasarkan T-value 55 13 Validasi dan keeratan hubungan antar variabel pada model

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan

Standardized Solution 56

DAFTAR LAMPIRAN

1 Hasil output Lisrel 8.30 Setelah Respesifikasi 68

2 Model awal berdasarkan Standardize Solution 74 3 Model awal berdasarkan T-Value 74

Page 17: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

1 PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor terpenting bagi suatu negara, khususnya

Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJMN) Indonesia tahap ketiga tahun 2015 hingga 2019, sektor

pertanian masih menjadi sektor penting dalam pembangunan ekonomi

nasional. Peran strategis sektor pertanian tersebut digambarkan dalam

kontribusi sektor pertanian dalam penyedia bahan pangan dan bahan baku

industri, penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), penghasil devisa

negara, penyerap tenaga kerja, sumber utama pendapatan rumah tangga

perdesaan, penyedia bahan pakan dan bioenergi, serta berperan dalam upaya

penurunan emisi gas rumah kaca. Dalam lima tahun terakhir, kontribusi

sektor pertanian terhadap perekonomian nasional semakin nyata. Selama

periode 2010-2014, rata-rata kontribusi sektor pertanian terhadap PDB

mencapai 10.26 persen dengan pertumbuhan sekitar 3.90 persen (Kementan

2015).

Sejalan dengan Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) 2015-

2045, pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan (2015-

2019) akan mengacu pada paradigma pertanian untuk pembangunan

(Agriculture for Development) yang memposisikan sektor pertanian sebagai

penggerak transformasi pembangunan yang berimbang dan menyeluruh.

Selain sebagai sektor utama yang menjadi tumpuan ketahanan pangan,

sektor pertanian memiliki fungsi strategis lainnya yaitu untuk

menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan dan sosial. Menambahkan

unsur kewirausahaan dalam sektor pertanian diharapkan akan lebih

meningkatkan kesejahteraan semua orang yang terlibat didalamnya.

Kewirausahaan merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi

suatu bangsa. Kewirausahaan dapat mempercepat perputaran uang,

menambah pemasukan negara, serta menyerap banyak tenaga kerja.

Kegiatan kewirausahaan dijalankan oleh seorang wirausaha. Wirausaha

berperan penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara (Drucker 1988;

Cuervo et al. 2007). Jika suatu negara 2 persen dari jumlah penduduknya

berprofesi menjadi wirausaha, maka negara itu akan maju dan mampu

menyerap banyak tenaga kerja. Casson et al. (2006) juga menyebutkan bahwa

kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang sangat erat

dan positif dimana peningkatan jumlah wirausaha menyebabkan peningkatan

pertumbuhan ekonomi suatu negara. Longenecker et al. (1994) mendefinisikan wirausaha sebagai

seseorang yang memulai atau mengoperasikan suatu usaha. Saat ini

pemaknaan wirausaha tidak hanya sebagai seorang pengusaha, namun orang

yang mampu mengelola diri dan lingkungannnya sehingga akan dihasilkan

ide, inovasi, dan kreatifitas baru. Wirausaha banyak bergerak di sektor

pertanian karena produk-produk pertanian dibutuhkan oleh banyak orang.

Subsektor perkebunan adalah salah satu bagian dari sektor pertanian.

Subsektor perkebunan merupakan kontributor terbesar terhadap PDB sektor

pertanian (BPS 2014). Hasil perkebunan yang banyak dimanfaatkan salah

Page 18: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

2

satunya adalah gula aren. Gula aren (Arenga Palm Sugar) memiliki rasa

yang manis dan memiliki aroma yang khas, sehingga dapat menambah cita

rasa bila ditambahkan dalam setiap minuman atau makanan. Gula aren

memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dari gula pasir, indeks glikemik

gula aren 35 dan indeks glikemik gula pasir 581. Indeks glikemik adalah

angka yang diberikan pada makanan tertentu berdasarkan seberapa besar

makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah seseorang setelah

mengkonsumsinya. Hal ini menyebabkan gula aren lebih baik dikonsumsi

dibandingkan mengkonsumsi gula pasir.

Gula aren adalah produk yang juga banyak dikembangkan dengan

skala (UMKM) dan dalam bentuk sentra. Gula aren dikembangkan dalam

bentuk sentra UMKM tujuannya adalah untuk meningkatkan daya saing

produk dengan menekan biaya produksi dan biaya pemasaran gula aren.

Gula aren yang dihasilkan diharapkan akan lebih kompetitif dipasaran dan

memiliki daya saing lebih tinggi dibandingkan dengan produk sejenis

(Kemenkop 2008).

UMKM merupakan bagian dari usaha nasional yang berperan penting

dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Peranan UMKM di

Indonesia yaitu (1) peningkatan kesempatan kerja, (2) pemerataan

pendapatan, (3) pembangunan ekonomi pedesaan, (4) peningkatan ekspor

nonmigas dan (5) berkontribusi terhadap peningkatan PDB (Tambunan

2009). Kontribusi UMKM terhadap PDB (berdasarkan harga konstan)

Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Pertumbuhan PDB UMKM

tahun 2009 sebesar 4.02 persen, kemudian terus tumbuh hingga tahun 2012

sebesar 9.9 persen (BPS 2013).

Jumlah UMKM lebih banyak daripada jumlah usaha skala besar. Pada

tahun 2013, jumlah UMKM sebanyak 57 895 721 unit dan jumlah usaha

besar sebanyak 5 066 unit. UMKM pada tahun 2013 mampu menyerap

tenaga kerja sebanyak 114 144 082 orang (Kemenkop dan UMKM 2014).

UMKM sangat padat karya sehingga UMKM mempunyai potensi

pertumbuhan kesempatan kerja yang sangat besar (Tambunan 2009).

UMKM sangat padat karya karena UMKM masih banyak dijalankan secara

sederhana dengan modal kecil, sehingga dalam kegiatan produksinya

membutuhkan banyak tenaga kerja.

Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu wilayah di Nusa Tenggara

Barat (NTB) yang merupakan daerah agraris dengan jenis tanah cukup subur

untuk kegiatan pertanian (tanaman pangan dan hortikultura), perkebunan,

dan kehutanan. Luas lahan perkebunan di Lombok Barat yaitu 69 738.41

hektar (BPS 2013). Tanaman perkebunan yang banyak dimanfaatkan oleh

masyarakat di Kabupaten Lombok Barat salah satunya adalah pohon aren.

Nira dari pohon aren inilah yang kemudian diolah menjadi gula aren.

Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang menjadi sentra

UMKM gula aren di NTB (DPAU 2013). Pada tahun 2012, jumlah UMKM

gula aren di Lombok Barat sebanyak 282 unit dan menyerap 629 tenaga

1 Vera FB. Kenapa Gula Aren Lebih Sehat dari Gula Pasir?. [Internet].

[diakses pada tangga l 5 Januari 2016] Tersedia pada:

http://health.detik.com/read/2011/01/11/075447/1543689/766/kenapa-gula-aren-

lebih-sehat-dari-gula-pasir.

Page 19: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

3

kerja. Disperindag NTB (2013) melaporkan bahwa pada tahun 2012 total

nilai produksi UMKM gula aren adalah 4.738 milyar rupiah. UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat dengan nilai produksi mencapai 4.738

milyar rupiah menunjukkan bahwa usaha ini mampu berkontribusi terhadap

peningkatan PDB di Lombok Barat. Meskipun kontribusinya tidak sebesar

UMKM lainnya. Nilai produksi UMKM gula aren dapat ditingkatkan jika

kinerja usaha ditingkatkan. Salah satu cara meningkatkan kinerja usaha

yaitu dengan memperkuat karakteristik kewirausahaan yang dimiliki. Baum

et al. (2001) menyatakan bahwa karakter seseorang, kompetensi umum dan

kompetensi khusus yang dimiliki serta motivasi berpengaruh secara positif

terhadap pertumbuhan usaha. Islam et al. (2011) juga menemukan bahwa

karakter pengusaha dan karakter UMKM berpengaruh terhadap kesuksesan

UMKM.

Kepribadian merupakan faktor yang menentukan keberhasilan

UMKM (Meng dan Liang 1996). Karakteristik psikologis kewirausahaan

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kompetensi kewirausahaan

maupun kinerja usaha (Nurhayati et al. 2011). Hal ini menunjukkan

pentingnya membangun karakteristik dan kompetensi kewirausahaan karena

karakteristik kewirausahan dan kompetensi kewirausahaan secara bersama

sama dapat meningkatkan kinerja usaha. Darya (2012) menemukan

hubungan yang bersifat positif antara karakteristik kewirausahaan,

kompetensi kewirausahaan dan kinerja usaha. Karakteristik kewirausahaan

secara umum menggambarkan keunikan personal atau psikologis seseorang

yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan kebutuhan. Karakter personal yang

dimiliki seseorang dapat mencerminkan keunikan nilai, sikap dan kebutuhan

serta keinginan individu tersebut. Seseorang yang memiliki karakteristik

kewirausahaan maka orang tersebut berpotensi menjadi seorang wirausaha

yang baik. Glancey et al. (1998) menyatakan bahwa karakteristik

kewirausahaan akan mempengaruhi praktek-praktek manajerial atau

kompetensinya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja usaha.

Perumusan Masalah

Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang banyak terdapat

tanaman aren. Tanaman aren sudah sejak lama dimanfaatkan oleh

masyarakat. Tanaman aren dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan gula

aren, kolang-kaling, ijuk dan tepung sagu. Data produksi aren secara

keseluruhan di Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada Tabel 1. Luas

area yang ditanami aren sejak tahun 2010 jumlahnya relatif tetap, namun

hasil produksinya relatif berfluktuasi. Hasil produksi yang relatif

berfluktuasi diduga terjadi karena pengaruh umur tanaman dan musim.

Page 20: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

4

Tabel 1 Data produksi aren di Kabupaten Lombok Barat

Tahun Luas area ( hektar) Produksi (Ton)

2010 212 29.95

2011 212 18.79

2012 212 32.47

2013 212 30.91

2014 212 39.56

2015 210.3 39.10 Sumber: NTB dalam angka (diolah)

Lombok Barat juga merupakan salah satu kabupaten yang menjadi

sentra UMKM gula aren di NTB (DPAU 2013). Pada tahun 2012, jumlah

UMKM gula aren di Lombok Barat sebanyak 282 unit dan menyerap 629

tenaga kerja. Disperindag NTB (2013) melaporkan bahwa pada tahun 2012

total nilai produksi UMKM gula aren adalah 4.736 milyar rupiah. Tabel 2

menyajikan data produksi daerah sentra UMKM gula aren di Kabupaten

Lombok Barat Tahun 2012.

Tabel 2 Data produksi daerah sentra UMKM gula aren di Kabupaten

Lombok Barat Tahun 2012

No Desa Unit Tenaga Nilai Kapasitas Nilai

Usaha Kerja Investasi Produksi Produksi (Unit) (Orang) (Rp.000) (Kg) (Rp.000)

1 Kekait 63 160 103 555 22 000 425 680 2 Kekeri 50 135 71 185 216 19 997 3 Langko 42 64 31 715 148 905 1 015 746 4 Batu mekar 34 84 63 599 26 900 505 680 5 Sigerongan 60 145 31 715 250 000 1 457 925 6 Sesaot 15 25 39 137 85 000 839 990

7 Sedau 8 16 16 634 19 800 473 425

Jumlah 282 629 513 325 552 821 4 736 443 Sumber: Disperindag NTB (2013)

Berdasarkan survei awal, diketahui bahwa wirausaha UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat masih menjalankan usahanya dalam skala

mikro dengan modal sendiri. Wirausaha memproduksi gula aren dengan

peralatan sederhana. Wirausaha belum memiliki buku catatan keuangan dan

tidak memisahkan pengeluaran keluarga dengan pengeluaran usaha,

sehingga modal usaha sering terpakai untuk keperluan sehari-hari. UMKM

gula aren di Kabupaten Lombok Barat masih dijalankan dalam skala mikro

dan dengan peralatan sederhana menunjukkan bahwa usaha ini belum

dikelola secara optimal, sehingga kinerja usahanya juga belum optimal.

Seperti yang telah dijelaskan dalam latar belakang, bahwa karakteristik

kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan dalam diri wirausaha

mempengaruhi kinerja usahanya. Seseorang yang memiliki karakteristik

kewirausahaan dianggap memiliki ketahanan yang lebih kuat didalam

menjalankan usahanya, sehingga UMKM gula aren yang dikelola bisa

tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu penelitian mengenai

Page 21: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

5

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat perlu dilakukan untuk mengetahui apakah

karakteristik dan kompetensi kewirausahaan yang dimiliki oleh wirausaha

gula aren di Kabupaten Lombok Barat yang mempengaruhi kinerja

usahanya dan dapat meningkatkan kinerja usahanya.

Berdasarkan pemaparan yang ada maka permasalahan tersebut

dirumuskan menjadi:

1. Bagaimana kondisi UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat?

2. Bagaimana karakteristik kewirausahaan UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat?

3. Bagaimana pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kompetensi kewirausahaan?

4. Bagaimana pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat?

5. Bagaimana pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,

maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan kondisi UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat.

2. Mendeskripsikan karakteristik kewirausahaan UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat.

3. Menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kompetensi kewirausahaan.

4. Menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat.

5. Menganalisis pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik secara langsung maupun tidak

langsung, seperti:

1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk mengembangkan ilmu

yang didapat selama perkuliahan di Magister Sains Agribisnis

Institut Pertanian Bogor.

2. Bagi mahasiswa dan peneliti sebagai tambahan informasi dan

referensi dalam bidang kewirausahaan UMKM, khususnya untuk

penelitian sejenis.

3. Bagi pelaku UMKM, sebagai bahan masukan dan pertimbangaan

untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan usahanya.

4. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi atau masukan untuk meningkatkan kinerja UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat.

Page 22: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

6

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada karakteristik kewirausahaan pelaku

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan persepsi

responden serta pengaruhnya terhadap kinerja usaha. Penelitian ini dibatasi

pada wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat yang

usahanya telah berjalan minimal selama 2 tahun. Penelitian ini terbatas

hanya dilakukan di Kabupaten Lombok Barat sebagai studi kasus, sehingga

hasil penelitian ini tidak dapat menyimpulkan kondisi di wilayah lain.

2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan

Syafiuddin dan Jahi (2007) menyatakan bahwa karaktersitik individu

memiliki korelasi positif yang tinggi dengan kompetensi wirausaha petani

rumput laut di Sulawesi Selatan. Karakteristik individu yang memiliki

hubungan nyata terhadap kompetensi wirausaha yaitu pendidikan formal,

pelatihan, modal sosial, motivasi, modal sosial. Kompetensi yang diukur

dalam penelitiannya yaitu kompetensi dalam melakukan panen, komunikasi

dan motivasi, pembibitan dan penanaman, pemilihan atau penyediaan lokasi,

memasarkan hasil, pengambilan keputusan dan risiko, kemampuan

merencanakan, kemampuan bertindak kreatif, dan kemampuan mengelola

hasil panen.

Pamela (2013) meneliti mengenai kompetensi kewirausahaan dengan

keberhasilan usaha peternak sapi perah Pujon, Malang. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan berpengaruh negatif

terhadap kompetensi kewirausahaan, sedangkan Muharastri (2013) meneliti

mengenai karaktersitik wirausaha, kompetensi kewirausahaan dan kinerja

usaha peternakan sapi perah di KTTSP Kania Bogor dengan menggunakan

uji Korelasi Kendall Tau dan Kendall W. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa karaktersitik wirausaha memiliki hubungan nyata positif dengan

kompetensi kewirausahaan peternak sapi perah. Fauziyah (2015) juga

meneliti mengenai pengaruh karaktersitik peternak melalui kompetensi

peternak terhadap kinerja usaha ternak sapi potong di Kabupaten Bandung

dengan menggunakan metode SEM. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa karaktersitik personal dan karakteristik psikologis berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kompetensi peternak, baik kompetensi teknis

maupun kompetensi kewirausahaan.

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Islam et al. (2011) meneliti hubungan karakteristik wirausaha dan

karakteristik usaha terhadap keberhasilan suatu usaha. Karakteristik usaha

diukur dengan indikator karakteristik demografis, karakteristik individu,

ciri-ciri personal, orientasi wirausaha, dan kesiapan wirausaha. Keberhasilan

usaha diukur dengan indikator kerjasama antar usaha, konsultasi,

pengukuran kinerja dan tingkat fleksibilitas. Hasil penelitiannya

Page 23: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

7

menunjukkan bahwa karakteristik wirausaha secara signifikan berhubungan

dengan keberhasilan usaha pada usaha kecil dan menengah di Bangladesh,

sedangkan karakteristik usaha tidak memiliki hubungan terhadap

keberhasilan usaha.

Nurhayati et al. (2011) meneliti mengenai analisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja wirausaha pada unit usaha

kecil menengah (UKM) agroindustri di Kabupaten Bogor menggunakan

metode SEM. Karakteristik kewirausahaan diukur dengan indikator percaya

diri, berani mengambil risiko, inovatif, tekun, antusias dan toleransi

terhadap ketidakpastian. Sedangkan kinerja usaha diukur dengan indikator

keuntungan, akses pengetahuan, akses pasar dan pengakuan dari pihak lain.

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kinerja usaha, sedangkan

Muharastri (2013) menyatakan bahwa karakteristik wirausaha tidak

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kinerja usaha peternak sapi

perah. Karaktersitik wirausaha berpengaruh secara nyata dan positif

terhadap kinerja usaha ketika dihubungkan bersama sama dengan

kompetensi kewirausahaan sebagai satu kesatuan. Semakin tinggi

karakteristik wirausaha dan kompetensi kewirausahaan, maka semakin

tinggi juga kinerja usaha yang dihasilkan oleh peternak sapi perah di

KTTSP Kania. Hal ini menunjukkan bahwa karaktersitik kewirausahaan dan

kompetensi kewirausahaan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan untuk meningkatkan kinerja usaha peternak.

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Kustiari (2012) melalui hasil penelitiannya berhasil menunjukkan

bahwa kompetensi pembudidaya dipengaruhi secara nyata oleh peubah

efektivitas penyuluhan, dengan nilai koefisien paling tinggi, dan kemudian

berturut-turut diikuti oleh karakteristik individu dan proses belajar budidaya.

Hasil penelitian Muatif et al. (2008) mampu menunjukkan bahwa

kompetensi kewirausahaan dipengaruhi oleh tingkat latar belakang

pendidikan dan jumlah anggota keluarga, keterbatasan fasilitas, informasi

dan kebijakan pemerintah.

Faktor yang mempengaruhi kompetensi kewirausahaan yaitu

karakteristik individu dan peranan pemerintah (Kustiari 2012 dan Muatif et

al. 2008). Wu (2009) mengemukakan bahwa kompetensi kewirausahaan

yang paling penting dimiliki oleh wirausaha yaitu kompetensi dalam

membangun bakat (building a mechanism for talent development).

Kompetensi membangun bakat adalah kompetensi paling penting ketika

memulai usaha kecil. Bergevoet et al. (2004) menyatakan adanya hubungan

yang positif antara kompetensi kewirausahaan dengan skala usaha. Semakin

tinggi skala usaha maka akan semakin tinggi tingkat kompetensinya.

Hubungan antara kompetensi kewirausahaan dengan kinerja usaha

bersifat positif (Darya 2012) artinya semakin tinggi kompetensi

kewirausahaan akan berpengaruh positif terhadap kinerja usaha atau

sebaliknya. Pamela (2013) meneliti mengenai kompetensi kewirausahaan

dengan keberhasilan usaha peternak sapi perah Pujon, Malang

Page 24: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

8

menggunakan metode SEM. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

kompetensi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha. Semakin tinggi kompetensi kewirausahaan maka

semakin tinggi keberhasilan usahanya.

3 KERANGKA PEMIKIRAN

Variabel-variabel teramati atau variabel manifest yang dimasukan

dalam model SEM harus didasarkan oleh landasan teori. Landasan teori

yang dimaksud yaitu landasan teori yang menyatakan adanya pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan, pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja usaha dan pengaruh

kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja usaha. Karakteristik

kewirausahaan dianalisis berdasarkan persepsi responden terhadap variabel-

variabel teramati atau manifest dalam penelitian, sedangkan kompetensi

kewirausahaan dan kinerja usaha dianalisis berdasarkan kondisi sebenarnya

menurut responden.

Persepsi

Persepsi adalah suatu proses pembentukan interpretasi internal

terhadap dunia luar (Tosi et al. 1990). Persepsi juga berarti proses memilih,

menerima, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi dari

lingkungannya (Schermerhorn et al. 1991). Persepsi dalam psikologis

diartikan sebagai salah satu perangkat psikologis yang menandai

kemampuan seseorang untuk mengenal dan memaknai suatu objek yang

terdapat di lingkungannnya. Persepsi dapat diartikan sebagai automatically

response yang muncul dari seseorang apabila dihadapkan akan pernyataan

atau situasi tertentu. Persepsi juga dapat diartikan sebagai suatu proses

aktivitas seseorang dalam memberi kesan, penilaian, pendapat, merasakan,

dan menginterpretasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan

dari sumber lain.

Persepsi seseorang ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan mereka

(Leavitt 1978). Orang cenderung melihat apa yang penting bagi kebutuhan-

kebutuhan mereka. Persepsi yang berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang

dianggap penting bagi mereka disebut sebagai persepsi yang selektif.

Kaidah dari persepsi yang selektif yaitu melihat kepada hal-hal yang

memberi harapan yang membantu memuaskan kebutuhan dan mengabaikan

hal-hal yang mengganggu dalam mencapai tujuan hidup.

Perilaku individu dipengaruhi oleh variabel fisiologis, variabel

psikologis, dan variabel lingkungan. Salah satu variabel yang dapat merubah

perilaku individu yaitu melalui persepsi yang berada di urutan pertama dari

variabel psikologis (Gambar 1). Persepsi dalam tujuan manajemen dianggap

sangat penting karena persepsi dapat mempengaruhi perilaku individu.

Page 25: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

9

Gambar 1 Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku individu Sumber: Gibson et al. (1987)

Merubah perilaku individu secara langsung sangat sulit dilakukan.

Perilaku setiap individu bersifat khas dan berbeda-beda satu sama lain.

Namun, proses yang mendasari perilaku individu sama bagi setiap individu.

Berdasarkan Gambar 2 Model perilaku terdapat tiga asumsi penting

mengenai perilaku yaitu (1) perilaku timbul karena suatu sebab atau

stimulus, (2) perilaku diarahkan kepada tujuan, 3) perilaku timbul karena

motivasi. Perilaku individu dapat dipengaruhi dengan memberikan stimulus.

Pemberian stimulus dapat mempengaruhi persepsi (variabel psikologis)

seseorang, kemudian persepsi dapat mempengaruhi perilaku individu dan

perilaku individu mempengaruhi tujuan individu. Perilaku individu akan

menentukan bagaimana seseorang mengambil keputusan untuk mencapai

tujuannya, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku individu dapat

mempengaruhi kinerja individu.

Gambar 2 Model perilaku Sumber: Gibson et al. (1987)

Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh

seorang individu. Setiap individu memberi arti yang berbeda terhadap

stimulus, sehingga individu yang berbeda-beda akan melihat barang yang

sama dengan cara yang berbeda-beda. Stimulus dapat berupa umpan sistem

imbalan atau gaya persuasi yang digunakan pemiliki usaha. Persepsi

bertautan dengan cara individu dalam mendapatkan pengetahuan khusus

tentang suatu obyek atau kejadian pada saat tertentu. Persepsi timbul saat

stimulus menggerakan indra manusia. Faktor-faktor yang dapat

Variabel Fisiologis

1 Kemampuan fisik

2 Kemampuan

mental

PERILAKU

INDIVIDU

Variabel Psikologis

1 Persepsi

2 Sikap

3 Kepribadian

4 Belajar

5 Motivasi

Variabel Lingkungan

1 Keluarga

2 Kebudayaan

3 Kelas sosial

Stimulus

(sebab)

Orang

1 Variabel fisiologis

2 Variabel psikologis

3 Variabel lingkungan

Perilaku Tujuan

Umpan Balik

Page 26: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

10

mempengaruhi persepsi seseorang yaitu (1) meniru, faktor meniru yaitu

meniru cara seseorang dalam melihat sesuatu akan mempengaruhi cara

seseorang dalam mempersepsikan sesuatu; (2) situasi, faktor situasi

mempengaruhi ketelitian persepsi seseorang; (3) kebutuhan, faktor

kebutuhan dan keinginan sangat mempengaruhi persepsi seseorang; dan (4)

emosi, keadaan emosi seseorang mempengaruhi persepsi seseorang (Gibson

et al. 1987).

Kualitas atau keakuratan dari persepsi seseorang mengenai suatu

pernyataan atau situasi memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan

dan tindakan yang diambil dalam suatu situasi dan hal ini dapat

menghasilkan perbedaan-perbedaan persepsi mengenai suatu hal yang sama

antara satu orang dengan orang lainnya. Kesalahan persepsi pada seseorang

yang sering terjadi yaitu (1) stereotip yang mengaburkan perbedaan-

perbedaan individu, (2) efek “halo” yang terjadi ketika suatu sifat seseorang

pada suatu situasi dijadikan patokan untuk membangun kesan orang tersebut

secara keseluruhan, (3) persepsi yang terseleksi yaitu kecenderungan untuk

memilih satu aspek yang terdapat pada suatu situasi atau seseorang dengan

kepercayaan, nilai-nilai yang dianut dan kebutuhan orang tersebut, dan (4)

kecenderungan seseorang dapat memberikan persepsi yang positif atau

negatif (Schermerhorn et al. 1991).

Konsep Kewirausahaan

Kewirausahaan mengalami perkembangan ilmu dari bidang

perdagangan. Perkembangan evolusi kewirausahaan sangat dipengaruhi oleh

aspek waktu, dengan perubahan modernitas menyebabkan perbedaan sikap

wirausaha. Perkembangan evolusi ini kemudian dimanfaatkan oleh

perusahaan dan wirausaha sebagai pelaku kewirausahaan. Kewirausahaan

secara individu maupun dalam tim mempunyai peranan penting dalam

mengembangkan kesempatan bisnis (Schumpeter 1934). Kewirausahaan

menciptakan inovasi baru ke dalam pasar (Davidsson 2003 dan Kizner

1978) dan kewirausahaan berkontribusi pada kinerja ekonomi dalam

memperkenalkan inovasi (Carree dan Thurik 2003). Robbins dan Coulter

(2005) mendefinisikan kewirausahaan sebagai proses yang dialami

seseorang atau sekelompok orang yang berani mengambil risiko waktu dan

finansial secara terorganisir dalam mengejar peluang untuk menciptakan

nilai dan pertumbuhan melalui inovasi dan keunikan, tanpa memandang

sumberdaya yang sekarang dikendalikannya. Kao (1989) mendefinisikan

kewirausahaan sebagai upaya untuk menciptakan nilai melalui pengenalan

peluang bisnis, manajemen pengambilan risiko yang sesuai dengan peluang,

dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi

sumber daya manusia, keuangan, dan materi yang diperlukan untuk

membawa sebuah proyek menuju suatu hasil. Hisrich dan Peter (1992)

mendefinisikan kewirausahaan sebagai sebuah proses menciptakan sesuatu

yang berbeda dengan nilai melalui penyediaan kebutuhan waktu dan usaha,

menanggung risiko finansial, fisik, dan sosial dan menerima hasil dalam

bentuk nilai uang dan kepuasan pribadi.

Page 27: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

11

Wirausaha (entrepreneur) dapat diartikan sebagai inovator dan

penggerak pembangunan. Cassons (2006) mengartikan wirausaha sebagai

orang yang secara khusus membuat keputusan mengenai pengalokasian

sumber daya yang ada dan menciptakan nilai tambah. Casson dalam

Birkinshaw (2000) menyatakan bahwa pendekatan utama wirausaha dalam

teori ekonomi dibedakan menjadi empat, yaitu wirausaha sebagai pengambil

risiko (Cantillon 1755; Knight 1921), wirausaha sebagai sebuah perantara

pada proses pasar (Kirzner 1973), wirausaha sebagai inovator (Schumpeter

1934), dan wirausaha sebagai seorang yang ahli dalam membuat suatu

keputusan (Casson 1990). Teori Schumpeter menyatakan bahwa wirausaha

memiliki peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara dengan

menitik beratkan pada inovasi, aplikasi, dan kombinasi antara inovasi dan

aplikasi. Pertumbuhan ekonomi berasal dari adanya gap kebutuhan dengan

ketersediaan sumber daya dan wirausaha memerankan peran yang membuat

keseimbangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya dengan

pengetahuan yang dimilikinya (Robbins 1932). Hasil penelitian Richards

dan Bulkley (2007) dan Goethner et al. (2012) menyatakan bahwa

kewirausahaan merupakan indikator kunci keberhasilan pembangunan

pertanian. Mappigau (2012) menyatakan bahwa kewirausahaan memberikan

kontribusi besar untuk menghasilkan seorang wirausaha berkualitas melalui

indikator inovasi, kreatifitas, berorientasi terhadap penghargaan, memiliki

kepercayaan diri yang tinggi, dan memiliki pergaulan atau networking yang

luas. Wickham (2004) juga menyatakan bahwa wirausaha memiliki

beberapa tugas yaitu memiliki organisasi-organisasi, mendirikan organisasi-

organisasi baru, membawa inovasi-inovasi kepada pasar, melakukan

identifikasi peluang pasar, mengaplikasikan keahlian, menyediakan atau

menyajikan kepemimpinan, dan melakukan tugas sebagai pengelola.

Karakteristik kewirausahaan dibedakan menjadi dua yaitu

karakteristik individu dan karakteristik psikologis (Muharastri 2013).

Karakteristik individu adalah karakteristik personal yang melekat dalam diri

wirausaha sejak dia lahir dan terbentuk berdasarkan pengalaman hidup yang

telah dilalui. Karakteristik individu seorang wirausaha yaitu mempercayai

apa yang tidak dipercayai oleh orang lain, memiliki pemikiran yang cukup

kuat untuk melakukan sesuatu dan memanfaatkan sumber daya ekonomi

dalam perencanaan bisnisnya yang didukung dengan pengetahuan yang

mendasar pada perekonomian dunia (Schumpeter 1934). Karakteristik

individu diukur dengan indikator usia, pendidikan, pengalaman

berwirausaha, dan kekosmopolitan (Staw 1991; Cason 2006; Muharastri

2013; Sumantri 2013). Karakteristik psikologis diukur dengan indikator

pekerja keras, percaya diri, disiplin, berani mengambil risiko, toleransi

terhadap ketidakpastian, inovatif, mandiri, bertanggung jawab (Kao 1991;

Kuratko dan Hodgress 2007; Basrowi 2011; Danarti 2012; Hasbullah dan

Sulaeman 2012; Taleghani et al. 2013).

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris sebelumnya, karakteristik

individu wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat yang

dianggap penting dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 28: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

12

1. Usia

Usia wirausaha paling aktif yaitu pada kisaran usia 25-44 tahun

(Reynolds et al. 2000). Wirausaha yang berusia muda memiliki

kondisi fisik yang lebih kuat sehingga lebih aktif dalam menjalankan

usahanya. Wirausaha yang berusia muda juga lebih bersemangat

dalam memulai suatu bisnis dan mengembangkan usahanya.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pendidikan merupakan

faktor demografi yang memberi kontribusi signifikan terhadap

keberhasilan usaha (Meng dan Liang 1996). Pendidikan berperan

penting mempengaruhi kinerja usaha wirausaha karena pendidikan

memberi bekal pengetahuan yang dibutuhkan wirausaha dalam

menjalankan usahanya dan ketika menghadapi masalah dalam

menjalankan usahanya. Pendidikan wirausaha dapat diperoleh

melalui pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan

formal diperoleh melalui bangku sekolah dengan menempuh

pendidikan setingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama

hingga perguruan tinggi. Pendidikan non formal dapat diperoleh

melalui pelatihan-pelatihan atau kursus-kursus yang berkaitan

dengan bidang usaha yang ditekuni oleh wirausaha.

3. Pengalaman

Pengalaman usaha terbukti berpengaruh terhadap keberhasilan usaha

(Staw 1991). Pengalaman yang dimaksud yaitu pengalaman dalam

mengelola usaha sejenis. Pengalaman berusaha dapat diperoleh dari

bimbingan sejak kecil yang diberikan oleh orang tua wirausaha.

Pengalaman juga dapat diperoleh dari bekerja pada suatu usaha.

4. Kekosmopolitan

Kekosmopolitan yang dimaksud yaitu keterbukaan pemilik UMKM

terhadap informasi, melalui hubungan dengan berbagai sumber

informasi dalam rangka mengembangkan usahanya. Pencarian dan

perolehan pengetahuan atau informasi membutuhkan motivasi

karena pengetahuan tidak dapat dipompakan ke dalam diri manusia

tetapi harus dicari sendiri oleh manusia. Kemampuan mengakses

informasi merupakan salah satu karakteristik wirausaha yang

mempengaruhi kompetensi kewirausahaan (Muatip 2008). Media

informasi dapat berupa buku, majalah, tabloid, dan internet.

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris sebelumnya,

karakteristik psikologis wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten

Lombok Barat yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Pekerja keras

Pekerja keras merupakan salah satu indikator karakteristik psikologis

wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Pengusaha gigih,

tekun, tidak mudah putus asa dalam menjalankan usahanya.

Wirausaha banyak bekerja keras mengalokasikan usaha fisik dan

mental dalam mengembangkan usahanya karena menjadi wirausaha

merupakan aset pribadi yang paling berharga. Menyeimbangkan

Page 29: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

13

kebutuhan usahanya dengan komitmen kehidupan lainnya seperti

keluarga dan teman merupakan salah satu tantangan besar yang

dihadapi wirausaha (Wickham 2004).

2. Percaya diri

Percaya diri merupakan salah satu indikator karakteristik psikologis

wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Percaya akan

kemampuan diri untuk menjalankan usahanya. Individu yang

memiliki rasa percaya diri merasa dapat memenuhi tantangan usaha

yang dihadapinya (Longenecker et al. 1994). Individu tersebut

memiliki rasa penguasaan atas berbagai jenis masalah yang mungkin

akan dihadapi. Wickham (2004) menyatakan bahwa wirausaha harus

menunjukkan kepercayaan terhadap dirinya sendiri dan juga terhadap

usaha yang dijalankannya. Keberhasilan usaha berkaitan dengan

sifat-sifat pribadi wirausaha seperti percaya diri, keinginan

melakukan pekerjaan dengan baik, motivasi dan berpikir positif

(Meng dan Liang 1996).

3. Disiplin

Disiplin merupakan salah satu indikator karakteristik psikologis

wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Pengusaha

mematuhi setiap aturan yang telah dibuatnya untuk mencapai

keberhasilan.

4. Berani mengambil risiko

Dunia bisnis sangat dekat dengan ketidakpastian. Setiap usaha selalu

menanggung risiko. Risiko bisnis, kecelakaan kerja, bencana alam,

perampokan dan pencurian, kebangkrutan adalah beberapa contoh

dari risiko yang lazim terjadi pada suatu usaha (Muslich 2007).

Risiko (risk) menurut Robison dan Barry (1987) adalah peluang

terjadinya suatu kejadian yang dapat diukur oleh pengambil

keputusan dan pada umumnya pengambil keputusan mengalami

suatu kerugian. Risiko erat kaitannya dengan ketidakpastian, tetapi

kedua hal tersebut memiliki makna yang berbeda. Ketidakpastian

(uncertainty) adalah suatu kejadian yang tidak dapat diukur oleh

pengambil keputusan. Ketidakpastian dapat menimbulkan risiko.

Wirausaha didefinisikan sebagai pengambil risiko untuk

menjalankan usahanya sendiri dengan memanfaatkan peluang-

peluang untuk menciptakan usaha baru atau menghadapi tantangan-

tantangan persaingan. Berani mengambil risiko dalam menjalankan

usahanya dengan mempertimbangkan keuntungan yang akan didapat.

5. Toleransi terhadap ketidakpastian

Toleransi terhadap ketidakpastian merupakan salah satu indikator

karakteristik psikologis wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan

usaha. Wirausaha dengan karakteristik toleransi terhadap

ketidakpastian yang tinggi akan memiliki sikap memperlakukan

situasi ketidakpastian sebagai tantangan dan berusaha beradaptasi

dengan situasi yang sulit diprediksi agar dapat bekerja dengan baik.

6. Inovatif

Seseorang yang memiliki karakter inovatif akan selalu melakukan

inovasi. Semakin inovatif karakter seorang wirausaha maka akan

Page 30: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

14

semakin mudah menerima inovasi baru. Inovasi (innovation) adalah

kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif terhadap masalah dan

peluang. Inovasi terdapat dalam dua bentuk yaitu melakukan dengan

lebih baik dan melakukan sesuatu yang berbeda. Hadiyati (2011)

menyatakan bahwa inovasi berpengaruh terhadap kewirausahaan

usaha kecil.

7. Mandiri

Mandiri merupakan salah satu indikator karakteristik psikologis

wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Wirausaha yang

mandiri mampu mengelola usaha yang dijalankan sendiri tanpa

tergantung dengan orang lain.

8. Bertanggung jawab

Bertanggung jawab merupakan salah satu indikator karakteristik

psikologis wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

Wirausaha yang bertanggung jawab dalam menjalankan usahanya

dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan kepadanya maka

dapat diandalkan. Karakter bertanggung jawab sangat penting

dimiliki oleh seorang wirausaha.

Kompetensi Kewirausahaan

Kompetensi merupakan salah satu motivasi yang dimiliki individu dan

dorongan untuk mencapai keunggulan kerja. Komponen-komponen yang

membentuk kompetensi (Spencer dan Spencer 1993) yaitu (1) motif

(motive), (2) karakter pribadi (traits), (3) konsep diri (self concept), (4)

pengetahuan (knowlege) dan (5) keterampilan (skill). Berdasarkan Gambar

3, diketahui bahwa kompetensi dan pengetahuan seseorang dapat diubah.

Kompetensi dan pengetahuan seseorang relatif lebih mudah diubah

dibandingkan dengan sikap dan nilai seseorang. Kompetensi dan

pengetahuan dapat diubah dengan pendidikan formal maupun pendidikan

non formal. Merubah kompetensi dan pengetahuan seseorang melalui

pendidikan non formal dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan-

pelatihan.

Gambar 3 Pusat dan permukaan kompetensi Sumber: Spencer dan Spencer (1993)

Sikap dan nilai

Konsep diri

Karakter

pribadi, motif

Keterampilan

pengetahuan

Permukaan

mudah diubah

Kunci kepribadian

Sulit untuk diubah

Page 31: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

15

Kompetensi kewirausahaan seseorang didasari oleh pengetahuan

khusus, motif, sifat, gambar diri, peran sosial dan keterampilan dalam

menciptakan usaha baru, kelangsungan hidup atau pertumbuhan usaha (Bird

1995). Kompetensi kewirausahaan juga dapat diartikan sebagai pengetahuan,

sikap, dan keterampilan yang terhubung satu dengan lainnya, yang

diperlukan wirausaha untuk dilatih dan dikembangkan agar mampu

menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola usahanya. Kompetensi

kewirausahaan diukur dengan indikator kemampuan manajerial (managerial

skill), kemampuan konseptual (conceptual skill), kemampuan sosial (social

skill), kemampuan membuat keputusan (decision making skill), dan

kemampuan mengatur waktu (time managerial skill) (Suryana 2003;

Moeheriono 2009; Nurhayati et al. 2011; Isa 2013).

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris sebelumnya, kompetensi

kewirausahaan wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat

yang dianggap penting dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan manajerial

Manajamen sangat penting bagi semua organisasi dan perusahaan

baik itu perusahana kecil maupun besar. Setiap usaha pun

memerlukan manajemen yang baik. Keberhasilan suatu usaha

mencapai tujuannya tergantung pada proses manajeman yang

dijalankan pemilikinya. Wirausaha sebagai pemiliki usaha harus

memiliki kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial

merupakan salah satu indikator kompetensi kewirausahaan

wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Kemampuan

manajerial yang dimaksud yaitu wirausaha memiliki kemampuan

untuk mengelola sistem informasi bisnis, mengelola produksi,

pemasaran, SDM dan keuangan.

2. Kemampuan konseptual

Kemampuan konseptual merupakan salah satu indikator kompetensi

kewirausahaan wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

Kemampuan konseptual yang dimaksud yaitu wirausaha berorientasi

pada tugas dan hasil serta berorientasi pada masa depan, mampu

merumuskan tujuan dan merancang strategi usaha.

3. Kemampuan sosial

Kemampuan sosial merupakan salah satu indikator kompetensi

kewirausahaan wirausaha yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

Kemampuan sosial yang dimaksud yaitu wirausaha memiliki

kemampuan berkomunikasi yang baik dengan orang lain, mampu

bekerjasama dan berkonsultasi dengan para ahli. Meng dan Liang

(1996) menemukan bahwa kemampuan hubungan antar manusia

yaitu kemampuan sosial merupakan salah satu keterampilan yang

menentukan keberhasilan usaha. Membangun hubungan yang positif

dengan pihak lain, baik di dalam maupun di luar organisasi/usaha

yang dikelola sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha. Setiap

wirausaha pasti berorientasi untuk mencapai keberhasilan usaha dan

meningkatkan kinerja usahanya.

Page 32: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

16

4. Kemampuan membuat keputusan

Kemampuan membuat keputusan merupakan salah satu indikator

kompetensi kewirausahaan wirausaha yang mempengaruhi

keberhasilan usaha. Kemampuan membuat keputusan yang

dimaksud yaitu wirausaha mampu merumuskan masalah dan

mengambil keputusan terbaik untuk usahanya.

5. Kemampuan mengatur waktu

Kemampuan mengatur waktu merupakan salah satu indikator

kompetensi kewirausahaan wirausaha yang mempengaruhi

keberhasilan usaha. Kemampuan mengatur waktu yang dimaksud

yaitu wirausaha mampu mengelola waktu dengan baik untuk bekerja.

Kinerja Usaha dan Ukuran Keberhasilannya

Kinerja adalah gabungan dari tiga elemen yang saling berkaitan yaitu

keterampilan, upaya dan sifat kondisi-kondisi eksternal (Snell and Kenneth

2002). Kinerja merupakan hal yang sangat menentukan di dalam

perkembangan usaha. Kinerja juga dapat diartikan sebagai serangkaian

kegiatan manajemen yang memberikan gambaran mengenai hasil yang

sudah dicapai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam

akuntabilitas publik baik berupa keberhasilan maupun kekurangan yang

terjadi. Keterampilan ini adalah bahan mentah yang dibawa karyawan ke

tempat kerja, karyawan dengan tingkat keterampilan baik dipastikan mampu

menghasilkan kinerja yang baik. Upaya dapat digambarkan sebagai motivasi

yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Karyawan

dengan tingkat keterampilan baik namun tidak memiliki upaya maka tidak

akan bekerja dengan baik. Penentu kinerja juga dipengaruhi kondisi-kondisi

eksternal yang mendukung produktivitas karyawan. Meskipun karyawan

memiliki tingkat keterampilan yang baik, upaya yang baik namun tidak

didukung kondisi-kondisi ekternal yang baik maka kinerjanya tidak akan

baik.

Keberhasilan usaha adalah tujuan utama dalam menjalankan sebuah

usaha. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur keberhasilan

usaha adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Kinerja usaha dapat

dijadikan ukuran keberhasilan, penilaiannya juga dapat menjadi masukan

untuk perbaikan atau peningkatan kinerja suatu organisasi (Riyanti 2003).

Kinerja adalah implementasi dari rencana yang telah disusun sebelumnya.

Implementasi kinerja dilakukan oleh sumberdaya manusia yang memiliki

kemampuan kompetensi, motivasi dan kepentingan (Wibowo 2012). Kinerja

adalah tindakan berkerja, melakukan sesuatu untuk memperoleh hasil, serta

menggunakan pengetahuan. Kinerja usaha dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja usaha adalah karakteristik

kewirausahaan dan kompetensi kewirausahaan.

Jauch dan Glueck (1998) berpendapat bahwa kinerja perusahaan dapat

diukur berdasarkan tingkat penjualan, tingkat keuntungan, pengembalian

modal dan pangsa pasar yang diraih. Kinerja dapat diukur menggunakan

indikator peningkatan income (pendapatan), sales (penjualan), output

(produk yang dihasilkan), produktivitas, biaya, penerimaan layanan,

Page 33: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

17

kecepatan reaksi atau berubah, pencapaian standar kualitas atau reaksi

pelanggan (Amstrong 2004). Kinerja usaha juga dapat diukur berdasarkan

adanya keberlangsungan dan pertumbuhan usaha, penambahan tenaga kerja,

peningkatan keuntungan dan pendapatan (Praag 2005). Kinerja usaha pada

UMKM diukur dengan pendapatan, keuntungan, dan volume penjualannya

(Venkatraman dan Rajamunjam 1986; Kuratko dan Hodgerss 2007;

Muharastri 2013).

Berdasarkan kajian teoritis dan empiris sebelumnya, kinerja UMKM

gula aren di Kabupaten Lombok Barat yang dianggap penting dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu indikator yag dapat dijadikan

pengukuran kinerja usaha. Kinerja usaha juga dapat diukur

berdasarkan adanya keberlangsungan dan pertumbuhan usaha,

penambahan tenaga kerja, peningkatan keuntungan dan pendapatan

(Praag 2005). Pendapatan dihitung dengan analisis pendapatan.

Pendapatan yang dimaksud dalam penelitian ini sama dengan

penerimaan yaitu harga jual dikali dengan jumlah gula aren yang

terjual. Pendapatan UMKM gula aren dihitung selama satu bulan.

Pendapatan yang meningkat belum tentu keuntungan usaha juga

meningkat. Wirausaha skala usaha mikro dan kecil biasanya tidak

menyisihkan pendapatannya untuk menjadi tambahan modal.

Pendapatan yang diperoleh sebagian besar digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2. Keuntungan

Keuntungan merupakan salah satu indikator yag dapat dijadikan

pengukuran kinerja usaha. Keuntungan usaha dihitung dengan cara

pendapatan atau penerimaan dikurangi dengan biaya variabel dan

biaya tetap selama satu bulan.

3. Volume penjualan

Volume penjualan merupakan salah satu indikator yang dapat

dijadikan pengukuran kinerja usaha. Volume penjualan yang

meningkat menunjukkan kinerja usaha yang meningkat. Peningkatan

volume penjualan gula aren akan meningkatkan pendapatan yang

diterima wirausaha, sehingga indikator volume penjualan dapat

dijadikan salah satu indikator untuk mengukur kinerja usaha.

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan

Karakter adalah suatu kualitas positif yang dimiliki seseorang

sehingga membuatnya menarik dan aktraktif. Karakter juga dapat diartikan

sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, sikap dasar atau budi pengerti

yang membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter kewirausahaan

adalah sikap dasar yang dimiliki oleh wirausaha untuk mengembangkan

usahanya. Karakteristik kewirausahaan adalah ciri-ciri sikap dasar yang

dimiliki oleh wirausaha untuk mengembangkan usahanya. Karakteristik

kewirausahaan merupakan kunci untuk memaksimalkan efisiensi dari

Page 34: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

18

penggunaan faktor-faktor pengembangan daya saing ekonomi,

memungkinkan UMKM memiliki pola pikir (mind-set) yang lebih positif,

membangun kesensitifan terhadap pasar, dan penciptaan daya pikir kreatif.

Karakteristik kewirausahaan menurut Hornaday dalam Kuratko dan

Hogetts (2007) yaitu (1) percaya diri (Confidence), (2) gigih (Perseverance,

determination), (3) kemampuan untuk mempertimbangkan resiko (Ability to

take calculate risk), (4) keinginan untuk meraih penghargaan (Need to

achieve), (5) Kreatif (Creativity), (6) kemampuan untuk bergaul dengan

baik (Ability to get along well with people), (7) beorientasi terhadap tujuan

yang jelas (Orientation to clear goal), (8) bersikap positif terhadap

tantangan (Positive response to challenges), (9) mandiri (Independence),

(10) kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat (Ability to make

decisions quickly), (11) bertanggung jawab (Responsibility), (12) toleransi

terhadap ketidakpastian (Tolerance for ambiguity). Karakteristik

kewirausahaan secara umum menggambarkan keunikan personal atau

psikologis seseorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan kebutuhan.

Karakter personal yang dimiliki seseorang dapat mencerminkan keunikan

nilai, sikap dan kebutuhan serta keinginan individu tersebut. Seseorang yang

memiliki karakteristik kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang

wirausaha maka orang tersebut berpotensi menjadi seorang wirausaha yang

baik. Model pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

kewirausahaan (Gambar 4) menunjukkan adanya pengaruh karakteristik

kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan.

Gambar 4 Model pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kompetensi kewirausahaan Sumber : Muatip (2008)

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Karakteristik kewirausahaan meliputi innovativeness, risk taking,

need for achievement and locus of control, karakteristik demografi,

karakteritik individual dan orientasi kewirausahaan (Lumpkin dan Dess

1966; Karcioglu dan kaygin 2001; Islam et al 2011; Bilge dan Bal 2012;

Geri 2013; Cavus et al. 2013). Karakteristik kewirausahaan dibedakan

menjadi dua yaitu karakteristik individu (demografis) dan karakteristik

psikologis (Kaur dan Singh 2013 dan Muharastri 2013).

Karakteristik individu (demografis) melekat dan dimiliki oleh

individu sepanjang hidupnya sedangkan karakteristik psikologis yaitu

karakter yang terbentuk berdasarkan pengalaman hidup individu tersebut.

Siregar dan Pasaribu (2000) yang menyatakan terdapat tiga pendekatan yang

Karakteristik

Kewirausahaan

Lingkungan Usaha

Kompetensi

Kewirausahaan

Produktivitas

Peternak

Page 35: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

19

dipakai untuk mengidentifikasi karakteristik yaitu pendekatan geografis,

sosiologi dan psikografis. Karakteristik individu meliputi variabel seperti

umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, bangsa dan

agama (Halim 1992). Psikologis sumber daya manusia memberikan

perhatian terhadap semua aspek dari penerapan berbagai perbedaan setiap

orang. Psikologi digunakan untuk menemukan potensi setiap orang dan

kompetensi serta bagaimana menentukan tingkat kinerja perusahaan dan

melatih karyawan untuk memperbaiki kinerjanya (Wijono 2015). Pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja usaha dapat dilihat pada

Gambar 5 (Cooper 1993).

Gambar 5 Elemen-elemen yang mempengaruhi kinerja usaha Sumber: Cooper (1993)

Berdasarkan Gambar 5 Elemen-elemen yang mempengaruhi kinerja

usaha menunjukkan adanya pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kinerja usaha. Karakteristik yang ada dalam diri wirausaha yang menjadikan

seseorang memiliki tujuan yang jelas dalam memilih menjadi wirausaha,

serta dalam mengambil keputusan-keputusan saat menjalankan usaha

(Miner 1997). Seseorang yang tidak memiliki karakteristik kewirausahaan

bisa menjadi wirausaha, namun kemampuannya untuk mempertahankan

usaha tidak akan sama dengan wirausaha yang mengetahui karakteristik

kewirausahaan dalam dirinya (Winardi 2003). Purwati (2012) juga

menyatakan bahwa karakteristik kewirausahaan berpengaruh signifikan

terhadap perkembangan usaha.

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Kompetensi merupakan konsep dari pengetahuan, keterampilan dan

tingkah laku seseorang. Kompetensi juga dapat didefinisikan sebagai hasil

dari pengalaman, pengetahuan, keterampilan dan perilaku dalam melakukan

pekerja. Kompetensi kewirausahaan penting dimiliki wirausaha untuk

menjalankan bisnisnya dengan baik (Kaur dan Anupana 2013). Kompetensi

kewirausahaan menurut Bird (1995) akan mempengaruhi secara langsung

tingkat keberhasilan usaha.

Man et al. (2002) berpendapat bahwa parameter untuk mengukur

kompetensi kewirausahaan seseorang dapat berdasarkan kompetensinya

dalam membuat strategi untuk membangun bisnisnya, memiliki komitmen

Lingkungan

Proses

pendirian

Karakteristik

kewirausahaan

Kinerja

usaha

Karakteristik

jenis usaha

Page 36: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

20

yang kuat untuk melakukan sesuatu agar bisnisnya berhasil, memiliki

konsep yang jelas untuk menjalankan usahanya, mampu melihat peluang,

mampu bekerja sama dengan orang lain, mampu mengatur seluruh kegiatan

dalam bisnisnya dengan baik dan memiliki kemampuan personal yang baik.

Kompetensi kewirausahaan dapat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu (1)

orientasi individu (Hofstede 1991), (2) karakteristik individu (Chamorro

2005), dan (3) lingkungan usaha (Bloodgood et al. 1995).

Beberapa penelitian pada perusahaan umum menyimpulkan bahwa

kinerja usaha pada tingkat perusahaan berkaitan dengan kompetensi

kewirausahaan (Lans et al. 2013, Priyanto dan Iman 2005). Omrane dan

Fayolle (2011) juga menegaskan bahwa kompetensi merupakan prediktor

terbaik kinerja usaha. Man et al. (2002) menggambarkan kompetensi

kewirausahaan sebagai faktor penentu kinerja usaha dalam sebuah model

(Gambar 6 ).

Gambar 6 Model daya saing UKM Sumber : Man et al. (2002)

Analisis SEM dalam Kajian kewirausahaan

Nurhayati et al. (2011) menguji pengaruh karaktersitik kewirausahaan

terhadap kinerja wirausaha pada UKM agroindustri di Kabupaten Bogor

menggunakan metode analisis SEM dengan menggunakan program Linear

Structural Relationship (LISREL) 8.30. Model SEM yang digunakan adalah

model hybrid atau full SEM model. Hasil analisisnya yaitu pengaruh

karateristik kewirausahaan dan kompetensi wirausaha terhadap kinerja

wirausaha menunjukkan bahwa karakteristik (psikologis) kewirausahaan

berpengaruh secara nyata dan positif terhadap kompetensi wirausaha

maupun kinerja wirausaha. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun

karakteristik kewirausahaan karena karakteristik tersebut sangat menentukan

keberhasilan usaha dan mempermudah untuk meningkatkan kompetensi

kewirausahaan. Model SEM dalam penelitian ini diadopsi dari model pada

Gambar 7.

Lingkup persaingan

Kompetensi kewirausahaan

Kapabilitas organisasi

Kinerja usaha

Tugas 1: membentuk

lingkup persaingan

Tugas 2: menciptakan

kapabilitas organisasi Tugas 3: mengatur tujuan

dan mengambil tindakan

Page 37: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

21

Gambar 7 Kerangka konseptual pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM di Kabupaten Lombok Barat Sumber: Nurhayati et al. (2011)

Kerangka Pemikiran Operasional

Kegiatan UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat belum

dikelola secara optimal sehingga kinerja usahanya belum optimal.

Wirausaha UMKM gula aren harus memiliki karakteristik dan kompetensi

kewirausahaan yang kuat dalam dirinya. Seseorang yang memiliki

karakteristik dan kompetensi kewirausahaan dianggap memiliki ketahanan

yang lebih kuat didalam menjalankan usahanya, sehingga UMKM gula aren

yang dikelola bisa tumbuh dan berkembang. Wirausaha dalam menjalankan

UMKM gula aren masih dilakukan secara sederhana karena memiliki

keterbatasan modal, teknologi dan sumberdaya yang memadai, sehingga

usahanya belum dikelola secara optimal.

Penelitian ini akan menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kompetensi kewirausahaan, pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja usaha dan pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap

kinerja usaha. Karakteristik kewirausahaan diukur berdasarkan persepsi

responden, sedangkan kompetensi kewirausahaan dan kinerja usaha diukur

berdasarkan kondisi sebenarnya menurut responden. Pada penelitian ini

karakteristik kewirausahaan terdiri dari karakteristik individu dan

karakteristik psikologis. Pemilihan dua karakter ini sesuai dengan Gibson

(1987) yang menyatakan bahwa variabel yang mempengaruhi perilaku

individu yaitu variabel fisiologis, variabel psikologis dan variabel

lingkungan. Kemudian perilaku individu akan mempengaruhi bagaimana

seseorang bertindak atau kompetensinya dan akhirnya akan mempengaruhi

kinerja dari individu tersebut. Pada penelitian ini variabel fisiologis dilihat

dari karaktersitik individu dan variabel psikologis dilihat dari karaktersitik

psikologis.

Karakteristik individu diukur dengan variabel manifest usia (X1.1),

pendidikan (X1.2), pengalaman (X1.3) dan kekosmopolitan (X1.4).

Karakteristik psikologis diukur dengan variabel manifest pekerja keras

(X2.1), percaya diri (X2.2), disiplin (X2.3), berani mengambil risiko (X2.4),

toleransi terhadap ketidakpastian (X2.5), inovatif (X2.6), mandiri (X2.7), dan

bertanggung jawab (X2.8). Kompetensi kewirausahaan diukur dengan

variabel manifest kemampuan manajerial (Y1.1), kemampuan konseptual

(Y1.2), kemampuan sosial (Y1.3), kemampuan membuat keputusan (Y1.4), dan

kemampuan mengatur waktu (Y1.5). Variabel-variabel indikator ini dipilih

Karakteristik

Kinerja

Kompetensi

Page 38: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

22

karena melihat pengaruhnya yang signifikan terhadap kinerja usaha. Kinerja

usaha diukur dengan variabel manifest pendapatan (Y2.1), keuntungan (Y2.2),

dan volume penjualan (Y2.3). Variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh berdasarkan teori maupun studi empirik. Analisis

dilakukan pada 120 responden yang merupakan pemilik sekaligus pelaku

UMKM gula aren yang masih dan telah menjalankan usahanya minimal

selama dua tahun, sehingga memudahkan dalam menganalisis karaktersitik

kewirausahan dan mengukur kinerja UMKM. Kerangka pemikiran

operasional pada penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8 Kerangka pemikiran operasional pengaruh karakteristik

kewirausahaaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat belum

dikelola secara optimal.

Karakteristik dan kompetensi kewirausahaan dibutuhkan untuk

meningkatkan kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat

Persepsi Karakteristik

Kewirausahaan

Persepsi Karakteristik Individu

1. Usia

2. Pendidikan

3. Pengalaman

4. Kekosmopolitan

Persepsi Karakteristik Psikologis

1. Pekerja Keras

2. Percaya diri

3. Disiplin

4. Berani mengambil risiko

5. Toleransi terhadap

ketidakpastian

6. Inovatif

7. Mandiri

8. Bertanggung jawab

Kinerja Usaha

1. Pendapatan

2. Keuntungan

3. Volume penjualan

Implikasi Kebijakan

Kompetensi Kewirausahan

1. Kemampuan manajerial

2. Kemampuan konseptual

3. Kemampuan sosial

4. Kemampuan membuat

keputusan

5. Kemampuan mengatur waktu

Page 39: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

23

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, hipotesis dalam penelitian

ini yaitu:

H1: Karakteristik kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kompetensi kewirausahaan.

H2: Karakteristik kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja usaha.

H3: Kompetensi kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja usaha.

4 METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan di Kabupaten Lombok

Barat yaitu Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar pada tiga desa

berdasarkan pertimbangan bahwa pada ketiga desa tersebut terdapat UMKM

dengan jumlah unit usaha, tenaga kerja, nilai investasi, kapasitas produksi

dan nilai produksi terbesar diantara dua kecamatan yang menjadi lokasi

penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di Desa Kekait, Desa Karang bayan

dan Desa Langko. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga

Agustus 2015. Pemilihan lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan di

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu sentra UMKM gula aren.

Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari hasil observasi dan hasil wawancara dengan pemilik

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dengan bantuan kuesioner.

Data sekunder didapatkan dari Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat

(BPS NTB), Dinas Perindustrian dan Perdagangan NTB, perpustakaan LSI

IPB, internet, dan literatur lainnnya yang dapat dijadikan bahan rujukan

yang berhubungan dengan penelitian. Jenis dan sumber data yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 40: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

24

Tabel 3 Jenis dan sumber data penelitian

No Tujuan Jenis

data Sumber data

Metode

analisis

1 Mendeskripsikan kondisi UMKM

gula aren di Kabupaten Lombok

Barat.

Data

primer

dan

data

sekunder

Hasil observasi dan

wawancara

BPS NTB, Dinas

Perindustrian dan

Perdagangan NTB.

Deskriptif

2 Mendeskripasikan karakteristik

kewirausahaan UMKM gula aren

di Kabupaten Lombok Barat.

Data

primer

Hasil wawancara Deskriptif

3

4

Menganalisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan

terhadap kompetensi

kewirausahaan UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat.

Menganalisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat.

Data

primer

Data

primer

Hasil wawancara

Hasil wawancara

Structural

Equation

Model (SEM)

Structural

Equation

Model (SEM)

5 Menganalisis pengaruh

kompetensi kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat.

Data

primer

Hasil wawancara Structural

Equation

Model (SEM)

Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 165 unit UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat. Sampel dalam penelitian ini menggunakan non

probability sampling sebagai teknik penarikan sampel dengan metode

purposive sampling di Kecamatan Gunung Sari dan Kecamatan Lingsar di

Kabupaten Lombok Barat. Metode purposive sampling digunakan karena

responden yang dipilih sesuai dengan tujuan dan kriteria yang ditentukan

peneliti di Kabupaten Lombok Barat. Jumlah sampel sebanyak 120 unit

UMKM gula aren dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif

menggunakan metode SEM. Metode SEM sangat sensitif terhadap jumlah

sampel dan membutuhkan sampel sekitar 100-200 responden dan dihitung

dengan rumus (jumlah variabel) x 5 observasi untuk setiap estimated

parameter, sehingga metode SEM ini dianggap paling sesuai digunakan

dalam penelitian ini. Kerangka pengambilan sampel dapat dilihat pada

Gambar 9.

Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik

judgement sampling. Teknik judgement sampling yaitu teknik pengambilan

responden yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteria-

kriteria yang diperlukan dalam penelitian ini. Kriteria UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat yang dijadikan responden adalah sebagai berikut:

1. Pelaku UMKM gula aren adalah pengelola sekaligus pemilik

UMKM gula aren.

2. Kegiatan UMKM gula aren yang minimal telah berjalan selama 2

tahun, sehingga dapat diperoleh perkembangan kegiatan UMKM

gula aren.

Page 41: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

25

3. Wirausaha yang dipilih dinilai cukup dewasa untuk diwawancarai

dan mampu untuk mengisi kuesioner (berusia 17 tahun keatas).

Gambar 9 Kerangka pengambilan sampel penelitian pengaruh karakteristik

kewirausahaaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat.

Metode Pengumpulan Data

Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel penelitian merupakan konsep yang memiliki nilai dan dapat

diukur. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari variabel laten dan variabel manifest sebagai indikator dari variabel laten.

Pengukuran variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan pada konsep yang telah terbukti secara empiris, sehingga dapat

diemplementasikan di lapangan. Identifikasi variabel laten dan variabel

manifest disajikan pada Tabel 4.

60

Total jumlah sampel sebanyak 120 unit UMKM gula aren

60

165 Unit UMKM Gula Aren Di Kabupaten Lombok Barat

63 unit UMKM

di Kec. Gunung sari 102 unit UMKM

Di Kec. Lingsar

Page 42: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

26

Tabel 4 Variabel laten dan variabel manifest/indikator penelitian

No Variabel Laten Variabel manifest/Indikator Sumber acuan

1 Karakteristik

individu (KI)

(laten eksogen)

1. Usia (X1.1)

2. Pendidikan (X1.2)

3. Pengalaman (X1.3)

4. Kekosmopolitan (X1.4)

Cason et al.(2006); Muharastri

(2013); Sumantri (2013).

2 Karakteristik

Psikologis(KP)

(laten eksogen)

1. Pekerja Keras (X2.1)

2. Percaya diri (X2.2)

3. Disiplin (X2.3)

4. Berani mengambil risiko

(X2.4)

5. Toleransi terhadap

ketidakpastian (X2.5)

6. Inovatif (X2.6)

7. Mandiri (X2.7)

8. Bertanggung jawab (X2.8)

Kao (1991); Kuratko dan

Hodgress (2007); Basrowi

(2011); Daniarti (2012);

Hasbullah dan Taleghani et al.

(2013).

3 Kompetensi

Kewirausahaan

(KK)

(laten endogen)

1. Kemampuan manajerial

(Y1.1)

2. Kemampuan konseptual

(Y1.2)

3. Kemampuan sosial (Y1.3)

4. Kemampuan membuat

keputusan (Y1.4)

5. Kemampuan mengatur

waktu (Y1.5)

Suryana (2003); Moeheriono

(2009); Nurhayati et al. (2011);

Isa( 2013).

4 Kinerja Usaha

(KU)

(laten endogen)

1. Pendapatan (Y2.1)

2. Keuntungan (Y2.2)

3. Volume penjualan (Y2.3)

Venkatraman dan Rajamunjam

(1986); Kuratko dan Hodgerss

(2007); Munizu (2010);

Muharastri (2013).

Karakteristik kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan adalah gambaran keunikan personal atau

psikologis seseorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap, dan kebutuhan.

Karakteristik kewirausahaan dibagi menjadi dua yaitu karakteristik individu

(KI) dan karakteristik psikologis (KP).

Karakteristik Individu (KI)

Karakteristik individu adalah karakteristik personal yang melekat

dalam diri wirausaha sejak dia lahir, dan terbentuk berdasarkan pengalaman

hidup yang telah dilalui. Karakteristik individual dianalisis berdasarkan

persepsi responden terhadap suatau pernyataan yang diberikan peneliti.

Variabel manifest dari karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Variabel manifest dari karakteristik individu

No Variabel manifest

/Indikator

Keterangan

1

2

3

4

Usia (X1.1)

Pendidikan (X1.2)

Pengalaman (X1.3)

Kekosmopolitan (X1.4)

Usia pemilik UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat tahun 2015 diatas 17 tahun.

Pendidikan formal pemilik UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat.

Lamanya pemilik UMKM gula aren telah menjalankan

usaha.

Keterbukaan pemilik UMKM terhadap informasi,

melalui hubungan dengan berbagai sumber informasi

dalam rangka mengembangkan usahanya.

Page 43: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

27

Karakteristik Psikologis (KP)

Karakterististik psikologis adalah ciri atau sikap yang dimiliki

seorang wirausaha dan terbentuk berdasarkan pengalamannya menjalankan

usaha. Karakteristik psikologis dianalisis berdasarkan persepsi responden

terhadap suatau pernyataan yang diberikan peneliti. Variabel manifest dari

karakteristik psikologis dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Variabel manifest dari karakteristik psikologis

No Variabel manifest

/Indikator

Keterangan

1

2

3

4

5

6

7

8

Pekerja Keras (X2.1)

Percaya diri (X2.2)

Disiplin (X2.3)

Berani mengambil risiko

(X2.4)

Toleransi terhadap

ketidakpastian (X2.5)

Inovatif (X2.6)

Mandiri (X2.7)

Bertanggung jawab (X2.8)

Wirausaha gigih, tekun, tidak mudah putus asa

dalam menjalankan usahanya.

Percaya akan kemampuan diri untuk menjalankan

usahanya

Wirausaha mematuhi setiap aturan yang telah

dibuatnya untuk mencapai keberhasilan.

Keberanian menghadapi risiko dalam menjalankan

usaha dengan mempertimbangkan secara cermat

keuntungan yang akan didapat dan menyiapkan

antisipasi penyelesaian.

Memiliki sikap memperlakukan situasi

ketidakpastian sebagai tantangan , dan berusaha

beradaptasi dengan situasi yang sulit diprediksi agar

dapat bekerja dengan baik.

Menghasilkan suatu gagasan atau barang yang

orisinil dan baru.

Tidak tergantung dengan orang lain atau pada

instansi pemerintah.

Bertanggung jawab atas segala keputusan yang telah

diambil untuk usahanya.

Kompetensi Kewirausahaan (KK)

Kompetensi kewirausahaan adalah pengetahuan, sikap, kemampuan

dan keterampilan yang mempengaruhi keberhasilan usaha. Kompetensi

kewirausahaan dianalisis berdasarkan kondisi responden yang sebenarnya.

Variabel manifest dari karakteristik kewirausahaan dapat dilihat pada Tabel

7.

Tabel 7 Variabel manifest dari kompetensi kewirausahaan

No Variabel manifest /Indikator Keterangan

1

2

3

4

5

Kemampuan manajerial

(Y1.1)

1

Kemampuan konseptual

(Y1.2)

Kemampuan sosial

(Y1.3)

Kemampuan membuat

keputusan (Y1.4)

Kemampuan mengelola waktu

(Y1.5)

Wirausaha memiliki kemampuan untuk,

mengelola sistem informasi bisnis, mengelola

produksi, pemasaran, SDM , dan keuangan.

Wirausaha berorientasi pada tugas dan hasil serta

berorientasi pada masa depan, mampu

merumuskan tujuan, dan merancang strategi.

Wirausaha memiliki kemampuan berkomunikasi

yang baik dengan orang lain, mampu bekerjasama,

dan berkonsultasi dengan para ahli.

Wirausaha mampu merumuskan masalah dan

mengambil keputusan terbaik untuk usahanya.

Wirausaha mampu mengelola waktu dengan baik

untuk bekerja.

Page 44: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

28

Kinerja Usaha (KU)

Kinerja usaha adalah serangkaian kegiatan manajemen yang

memberikan gambaran mengenai hasil yang sudah dicapai dalam

melaksanakan tugas, dan tanggung jawab dalam menjalankan usaha. Kinerja

usaha dianalisis berdasarkan kondisi sebenarnya responden. Variabel

manifest dari kinerja usaha dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Variabel manifest dari kinerja usaha

No Variabel manifest/Indikator Keterangan

1

2

3

Pendapatan (Y2.1)

Keuntungan (Y2.2)

Volume penjualan (Y2.3)

Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari bulan

sebelumnya.

Peningkatan keuntungan yang diperoleh dari bulan

sebelumnya.

Peningkatan jumlah gula aren yang dijual dari

bulan sebelumnya.

Metode Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis

deskriptif digunakan untuk menjabarkan karakteristik individu, karakteristik

psikologis, kompetensi kewirausahaan, dan kinerja usaha. Analisis

deskriptif dilakukan dengan pembuatan tabulasi frekuensi sederhana

berdasarkan jawaban responden. Data serta informasi mengenai

karakteristik individu, karakteristik psikologis, kompetensi kewirausahaan,

dan kinerja usaha dikelompokkan berdasarkan jawaban responden,

ditabulasikan, dan dipersentasekan.

Persepsi responden dalam persentase dihitung dengan cara

menghitung jumlah jawaban responden setiap indikator. Setiap indikator

dalam penelitian ini diukur dengan tiga pertanyaan. Skor jawaban responden

dibedakan menjadi lima skala yaitu sangat tidak setuju untuk skor 1, tidak

setuju untuk skor 2, netral untuk skor 3, setuju untuk skor 4 dan sangat

setuju untuk skor 5. Kemudian, jumlah jawaban setiap indikator dibagi

dengan jumlah responden dan dikali 100 persen.

Persentase tertinggi jawaban responden dihitung berdasarkan jumlah

jawaban setuju dan sangat setuju. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan alat bantu software komputer Microsoft Excel 2007 untuk

tabulasi data dan SPSS versi 16 untuk uji validitas dan uji reliabilitas

kuesioner yang digunakan. Analisis kuantitatif digunakan untuk melihat

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja UMKM dan

pengaruh kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat. Analisis kuantitatif dilakukan menggunakan

program LISREL 8.30 untuk analisis SEM.

Skala Likert

Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur variabel

teramati (observed variabel) pada kuesioner penelitian. Skala Likert dikenal

dengan summated ratings method. Skala Likert dalam penelitian ini terbagi

menjadi lima skala/skor. Semakin tinggi skor yang diperoleh artinya

penilaian terhadap suatu objek semakin positif dan jika semakin rendah skor

Page 45: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

29

terhadap suatu objek maka semakin negatif penilaiannya seperti yang dapat

dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Kriteria skala Likert untuk model persamaan struktural

Kriteria Skor

Sangat setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Rangkuti (2005)

Analisis SEM (Structural Equation Models)

Suatu model persamaan terstruktur (Structural Equation Model)

merupakan metode analisis yang cukup kompleks sebab merupakan

gabungan antara model regresi dan path analysis untuk melihat pengaruh

kausal, pengaruh langsung, dan tidak langsung. Suatu model persamaan

terstruktur berguna untuk menyajikan variabel-variabel yang memiliki

hubungan sebab akibat berserta indikatornya (Bollen 1989). Persamaan

pemodelan Structural Equation Modelling (SEM) merupakan teknik

statistik untuk menguji dan mengestimasi hubungan kausal menggunakan

kombinasi data statistik, dan asumsi kausal kualitatif (Wijanto 2008).

Persamaan tersebut menggambarkan semua hubungan di antara konstruk

yang membangun model (variabel dependen dan variabel independen) di

dalam suatu analisis (Hair et al. 1998).

SEM yaitu konsep analisis faktor yang masuk pada model pengukuran

dan konsep regresi melalui model struktural. SEM merupakan pendekatan

statistik yang komprehensif untuk menguji hipotesis mengenai hubungan

langsung maupun tidak langsung antara variabel yang diamati dan variabel

laten. Analisis SEM dilakukan dengan bantuan program LISREL (Linear

Structural Relationship). Program ini mampu menggambarkan hubungan-

hubungan yang dibangun dalam model berdasarkan teori, sehingga setiap

variabel yang digunakan dalam penelitian harus berlandaskan teori.

Penelitian yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi

dan kinerja usaha, serta hubungan dan pengaruh kompetensi terhadap

kinerja usaha menggunakan alat analisis SEM dan program LISREL 8.30

(Puspita 2013; Pamela 2013; Nurhayati 2011).

Analisis SEM (Structural Equation Model) lebih ditujukan untuk

memeriksa dan membenarkan suatu model bukan untuk merancang atau

menemukan suatu teori. Syarat utama menggunakan SEM adalah

membangun suatu model hipotesis yang terdiri dari model struktural dan

model pengukuran dalam bentuk diagram jalur yang berdasarkan justifikasi

teori. Permodelan SEM terdapat dua variabel yaitu variabel laten dan

variabel teramati. Variabel laten terdiri atas dua jenis yaitu laten eksogen

dan laten endogen. Variabel laten adalah konsep abstrak yang dihipotesiskan

atau yang tidak teramati dan hanya dapat didekati melalui variabel-variabel

teramati. Variabel teramati adalah variabel-variabel yang nilainya dapat

diperoleh dari responden melalui metode pengumpulan data. Variabel

Page 46: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

30

teramati merupakan ukuran dari variabel laten yang sering disebut variabel

manifest atau indikator (Wijanto 2008).

SEM salah satu dari model statistik yang dapat menjelaskan hubungan

antar variabel-variabelnya. Secara umum, sebuah model SEM dapat dibagi

menjadi dua yaitu measurement model dan structural model (Santoso 2011).

Measurement model yaitu bagian dari model SEM yang menggambarkan

hubungan antara variabel laten dan indikatornya. Structural model yaitu

model yang menggambarkan hubungan antar variabel laten atau antar

variabel laten eksogen dengan variabel laten endogen. Model SEM

mempunyai karakteristik yang berbeda dengan regresi biasa. Regresi pada

umumnya menspesifikasikan hubungan antara variabel-variabel teramati,

sedangkan pada model SEM hubungan terjadi di antara variabel-variabel

yang tidak teramati (variabel laten). Menurut Wijanto (2008) kelebihan

SEM dibandingkan dengan analisis regresi berganda yaitu penggunaan

variabel-variabel laten pada regresi berganda menimbulkan kesalahan-

kesalahan pengukuran yang berpengaruh pada estimasi parameter. Masalah

kesalahan pengukuran tersebut dapat diatasi oleh SEM melalui persamaan-

persamaan yang ada pada model pengukuran (measurement model).

Parameter-parameter dari persamaan pada model pengukuran SEM

merupakan muatan faktor dari variabel laten terhadap indikator yang terkait.

Dengan demikian, model SEM selain memberikan informasi mengenai

hubungan di antara variabel-variabelnya, juga memberikan informasi

tentang muatan faktor, dan kesalahan-kesalahan pengukuran.

Ferdinand (2002) menyatakan bahwa model persamaan struktural

merupakan jawaban yang layak untuk kombinasi antara analisis faktor dan

analisis regresi berganda. Model persamaan struktural dapat digunakan

mengidentifikasi dimensi-dimensi sebuah konstruk dan mengukur pengaruh

atau derajat antar faktor yang telah diidentifikasikan dimensi-dimensinya.

Solimun (2002) juga menyatakan bahwa di dalam SEM, peneliti dapat

melakukan tiga kegiatan sekaligus, yaitu pemeriksaan validitas, dan

reliabilitas instrumen (setara dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian

model hubungan antar variabel laten (setara dengan analisis path), dan

mendapatkan model yang bermanfaat untuk prediksi (setara dengan model

struktural atau analisis regresi).

Tahapan Prosedur SEM (Structural Equation Models)

Data hasil pengisian kuesioner direkapitulasi dengan menggunakan

program MS Excel 2007. Hasil olahan tersebut menjadi input dan dianalisis

dengan menggunakan metode SEM menggunakan bantuan program

LISREL 8.30. Prosedur SEM melalui tahapan-tahapan sebagai berikut

(Wijanto 2008, Ghozali dan Fuad 2012):

1. Spesifikasi model

Spesifikasi model merupakan tahap pembentukan model awal

persamaan struktural, sebelum dilakukan estimasi. Model awal ini

diformulasikan berdasarkan suatu teori atau penelitian sebelumnya.

Spesifikasi model secara garis besar dilakukan dengan menspesifikasikan

model pengukuran serta menspesifikasikan model struktural. Spesifikasi

model pengukuran meliputi aktivitas mendefinisikan variabel-variabel laten,

Page 47: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

31

mendefinisikan variabel-variabel teramati (variabel manifest/indikator) dan

mendefinisikan hubungan antara keduanya.

2. Identifikasi model

Tahapan identifikasi merupakan tahap dimana dilakukan pengkajian

tentang kemungkinan diperolehnya nilai yang unik untuk setiap parameter

yang ada di dalam model dan kemungkinan persamaan simultan tidak

memiliki solusi.

3. Estimasi model

Estimasi merupakan tahap yang berkaitan dengan estimasi terhadap

model untuk menghasilkan nilai-nilai parameter dengan mengunakan salah

satu metode estimasi yang tersedia. Pemilihan metode estimasi yang

digunakan seringkali ditentukan berdasarkan karakteristik dari variabel-

variabel yang dianalisis.

4. Uji kecocokan model

Uji kecocokan merupakan tahap yang berkaitan dengan pengujian

kecocokan antara model dengan data. Penilaian derajat kecocokan suatu

SEM secara menyeluruh tidak dapat langsung dilakukan sebagaimana

teknik multivariat yang lain. Penilaiannya dilakukan dengan tiga sudut

pandang yaitu kecocokan secara menyeluruh (overall fit), kecocokan

komparatif terhadap model dasar (comparative fitto base model), dan

parsimoni model (model parsimony). Hair et al. (1998) mengelompokan

kriteria ukuran kecocokan atau Goodness Of Fit (GOF) menjadi tiga bagian

yaitu ukuran kecocokan absolut (absolut fit measures), ukuran kecocokan

inkremental (incremental fit measures), dan ukuran kecocokan parsimoni

(parsimony fit measures). Ukuran uji kecocokan model yang digunakan

dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Uji kecocokan model

Ukuran Goodness of Fit (GOF) Tingkat kecocokan yang bisa diterima

RMSEA (Root Mean Square Error of

Approximation)

RMSEA ≤ 0.08 adalah good fit , dan RMSEA < 0.05

adalah close fit.

GFI (Goodness of Fit Index) GFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ GFI <

0.90 marginal fit.

RMR (Root Mean Square Residual) ≤ 0.05 atau ≤ 0.1 adalah good fit.

NFI (Normed Fit Index) NFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ NFI <

0.90 marginal fit.

AGFI (Adjusted Goodness of Fit

Index)

AGFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ AGFI

< 0.90 marginal fit.

RFI (Relatif Fit Index) RFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ RFI <

0.90 marginal fit.

IFI ( Incremental Fit Index) IFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ IFI <

0.90 marginal fit.

CFI (Comparative Fit Index) CFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan 0.80 ≤ CFI <

0.90 marginal fit.

Sumber: Wijanto (2008)

Page 48: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

32

Penjelasan masing-masing kriteria yang digunakan, yaitu:

1. RMSEA (Root Mean Square Error of Approximation) untuk

mengetahui rata-rata perbedaan per degree of freedom yang

diharapkan terjadi dalam populasi dan bukan pada sampel.

2. GFI (Goodness of Fit Index) merupakan suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa besar model mampu menerangkan

keragaman data.

3. RMR (Root Mean Square Residual) mewakili nilai rata-rata residual

yang diperoleh dari mencocokkan matrik varian dan kovarian dari

data sampel.

4. NFI (Normed Fit Index) ditemukan oleh Bentler dan Bonetts (1980)

dan digunakan sebagai alternatif untuk menentukan model fit.

5. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) adalah perluasan dari GFI

yang disesuaikan dengan rasio antara degree of freedom dari

null/independence model dengan degree of freedom dari model yang

dihipotesiskan atau diestimasi (Joreskog dan Sorbom 1989).

6. RFI (Relatif Fit Index) digunakan untuk mengukur model fit

7. IFI ( Incremental Fit Index) diperkenalkan oleh Bollen (1989) dan

digunakan untuk mengatasi masalah ukuran sampel.

8. CFI (Comparative Fit Index) merupakan model kesesuaian

inkremental untuk membandingkan antara model yang diuji dengan

baseline model.

9. AIC (Akaike Information Criterion) merupakan ukuran yang

berdasarkan atas statistical information theory (Akaike 1987) dan

digunakan untuk membandingkan beberapa model dengan jumlah

konstruk yang berbeda.

10. CAIC (Consistent Akaike Information Criterion) digunakan untuk

membandingkan beberapa model dengan jumlah konstruk yang

berbeda dan menyertakan ukuran sampel dalam perhitungannya.

Uji validitas

Validitas merupakan tingkat dimana sebuah pengujian mengukur apa

yang benar-benar ingin diukur (Cooper dan Pamela 2006). Uji validitas

yang umumnya digunakan oleh para peneliti yaitu korelasi item-total (item-

total correlation). Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam pengumpulan

data, kuesioner yang disusunnya harus mampu mengukur apa yang ingin

diukurnya (Umar 2003). Uji validitas ditujukan untuk memperoleh

konstruksi atau kerangka suatu konsep yang valid. Apabila terdapat

konsistensi antara variabel satu dengan variabel lainnya, maka konstruksi

tersebut telah memiliki validitas. Hasil uji validitas dalam penelitian ini

dapat dilihat secara langsung pada output SEM. Bila t-hitung lebih besar

dari t-tabel (1.96), maka variabel tersebut dinyatakan valid. Selain dilihat

dari nilai t-hitung, uji validitas juga dilihat dari muatan faktor standarnya

(standardized factor loadings). Variabel dikatakan valid jika muatan faktor

lebih besar atau sama dengan 0.7 atau 0.5. Dalam penelitian ini, muatan

faktor dikatakan valid jika lebih dari 0.6.

Page 49: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

33

Uji reliabilitas

Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui kekonsistenan hasil

pengukuran, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula

(Siregar 2012). Hal yang sama juga dijelaskan oleh Umar (2003) yang

mendefinisikan reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi

suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama secara berulang

dua kali atau lebih. Setiap alat pengukur yang baik seharusnya memiliki

kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada

pengukuran gejala fisik yang sudah pasti alat ukurnya, konsistensi akan

dapat dengan mudah diperoleh. Namun, untuk mengukur permasalahan

bisnis yang mencakup fenomena sosial seperti sikap, opini, dan persepsi,

pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai. Pemeriksaan terhadap

kekonsistenan pengukuran ini dilakukan terhadap peubah laten (construct

reliability) untuk menilai kekonsistenan pengukuran keseluruhan peubah

manifest yang mengukur peubah laten itu (composite reliability) dan

terhadap masing-masing peubah manifest. Variabel dikatakan reliabel, jika

construct reliability (CR), dan variance extracted (VE) bernilai 0.5, sesuai

dengan asumsi nilai muatan faktor lebih dari atau sama dengan 0.7.

Sedangkan untuk asumsi nilai muatan faktor kurang dari 0.7 biasanya akan

mengahasilkan nila CR mendekati 0.7, dan VE mendekati 0.5. Rumus untuk

menemukan nilai CR, dan VE sebagai berikut:

𝐶𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑐𝑡 𝑅𝑒𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 (𝐶𝑅) =(𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟)2

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 + (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟)2

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑥𝑡𝑟𝑎𝑐𝑡𝑒𝑑 (𝑉𝐸) =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟2

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑟𝑟𝑜𝑟 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟2

5. Respesifikasi model

Respesifikasi adalah tahapan yang berkaitan dengan respesifikasi

model berdasarkan hasil uji kecocokan tahap sebelumnya. Pelaksanaan

respesifikasi sangat tergantung kepada strategi permodelan yang digunakan.

Penelitian ini akan menggunakan strategi pengembangan model atau model

development strategy (Hair et al. 1998). Pada strategi permodelan ini suatu

model awal dispesifikasikan dan data empiris dikumpulkan. Jika model

awal tidak cocok dengan data empiris yang ada, maka model dapat

dimodifikasi dan diuji kembali dengan data yang sama hingga mendapatkan

model yang sesuai dengan data secara baik dan semua parameternya dapat

diartikan dengan baik. Respesifikasi model ini akan dilakukan berdasarkan

theory driven sebab Hair et al. (1998) lebih menganjurkan menggunakan

theory driven.

Implementasi Model SEM (Structural Equation Models)

Model SEM terdiri dari variabel laten endogen, variabel laten eksogen

dan indikator. Model SEM pada penelitian ini terdiri dari dua variabel laten

eksogen, dua variabel laten endogen, dan 20 indikator. Variabel laten

Page 50: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

34

eksogen yaitu hubungan antar variabel serta model struktural dan model

pengukurannya digambarkan dalam bentuk diagram lintas (path diagram),

sedangkan variabel laten endogen adalah variabel terikat yang dipengaruhi

oleh variabel laten eksogen. Notasi matematik dari model SEM dalam

penelitian ini yaitu:

1. Persamaan struktural keseluruhan model pengaruh karakteristik

kewirausahaan terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten

lombok Barat yaitu:

KU = 𝛽𝐾𝐼KI휁𝐾𝐼 + 𝛽𝐾𝑃 KP 휁𝐾𝑃

KU = 𝛽𝐾𝐾KK 휁𝐾𝐾 + 𝛽𝐾𝐼 KI 휁𝐾𝐼 + 𝛽𝐾𝑃 KP 휁𝐾𝑃

2. Model pengukuran variabel laten eksogen Karakteristik individu

(KI) X1.1 = 𝜆𝑥1.1

KI + 𝛿𝑥1.1 ................................................................................... (1)

X1.2 = 𝜆𝑥1.2KI + 𝛿𝑥1.2

.................................................................................. (2)

X1.3 = 𝜆𝑥1.3KI + 𝛿𝑥1.3

.................................................................................. (3)

X1.4 = 𝜆𝑥1.4KI + 𝛿𝑥1.4

................................................................................... (4)

3. Model pengukuran variabel laten eksogen Karakteristik psikologis

(KP) X2.1 = 𝜆𝑥2.1

KP + 𝛿𝑥2.1 .................................................................................. (5)

X2.2 = 𝜆𝑥2.2KP + 𝛿𝑥2.2

.................................................................................. (6)

X2.3 = 𝜆𝑥2.3KP + 𝛿𝑥2.3

.................................................................................. (7)

X2.4 = 𝜆𝑥2.4KP + 𝛿𝑥2.4

.................................................................................. (8)

X2.5 = 𝜆𝑥2.5KP + 𝛿𝑥2.5

................................................................................. (9)

X2.6 = 𝜆𝑥2.6KP + 𝛿𝑥2.6

................................................................................ (10)

X2.7 = 𝜆𝑥2.7KP + 𝛿𝑥2.7

................................................................................ (11)

X2.8 = 𝜆𝑥2.8KP + 𝛿𝑥2.8

............................................................................... (12)

4. Model pengukuran variabel laten endogen Kompetensi

kewirausahaan (KK) Y1.1 = 𝜆𝑦1.1

KK + 휀𝑦1.1 ............................................................................... (13)

Y1.2 = 𝜆𝑦1.2KK + 휀𝑦1.2

............................................................................... (14)

Y1.3 = 𝜆𝑦1.3KK + 휀𝑦1.3

............................................................................... (15)

Y1.4 = 𝜆𝑦1.4KK + 휀𝑦14

................................................................................ (16)

Y1.5 = 𝜆𝑦1.5KK + 휀𝑦1.5

............................................................................... (17)

5. Model pengukuran variabel laten endogen Kinerja Usaha (KU) Y2.1 = 𝜆𝑦2.1

KU + 휀𝑦2.1 ............................................................................... (18)

Y2.2 = 𝜆𝑦2.2KU + 휀𝑦2.2

............................................................................... (19)

Y2.3 = 𝜆𝑦2.3KU + 휀𝑦2.3

............................................................................... (20)

Keterangan :

KI = variabel laten eksogen Karakteristik Individu

KP = variabel laten eksogen Karaktersitik Psikologis

KK = variabel laten endogen Kompetensi Kewirausahaan

KU = variabel laten endogen Kinerja Usaha

X11, … n = variabel manifest pada variabel laten eksogen

Y11, … n = variabel manifest pada variabel laten endogen

휁𝑥1.1,. . .n = variabel laten eksogen

휁𝐾𝐼 , 휁𝐾𝑃 = variabel laten eksogen lingkungan eksternal

Page 51: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

35

𝜆𝑥1.1, … n =muatan faktor variabel indikator pada variabel laten eksogen

𝜆𝑦1.1 , … n =muatan faktor variabel indikator pada variabel laten

endogen

δ, ε = error pada model hubungan variabel indikator

Variabel laten eksogen dalam penelitian ini yaitu karakteristik

individu (KI) dan karakteristik pikologis (KP). Variabel laten endogen

dalam penelitian ini yaitu kompetensi kewirausahaan (KK) dan kinerja

usaha (KU). Indikator dalam penelitian ini yaitu (1) usia (X1.1), (2)

pendidikan (X1.2), (3) pengalaman (X1.3), (4) kekosmopolitan (X1.4), (5)

pekerja keras (X2.1), (6) percaya diri (X2.2), (7) disiplin (X2.3), (8) berani

mengambil risiko (X2.4), (9) toleransi terhadap ketidakpastian (X2.5), (10)

inovatif (X2.6), (11) mandiri (X2.7), (12) bertanggung jawab (X2.8) (13)

kemampuan manajerial (Y1.1), (14) kemampuan konseptual (Y1.2), (15)

kemampuan sosial (Y1.3), (16) kemampuan membuat keputusan (Y1.4), (17)

kemampuan mengatur waktu (Y1.5), (18) pendapatan (Y2.1), (19) keuntungan

(Y2.2), dan (20) volume penjualan (Y2.3). Hubungan yang terdapat dalam

model mengenai karakteristik kewirausahaan, kompetensi kewirausahaan

dan kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat digambarkan

dalam bentuk diagram lintas (path diagram) pada Gambar 10.

𝛿2.4

Gambar 10 Diagram lintas model pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat

𝛿2.1

𝛿2.2

𝜖1.1

𝜖1.2

𝜖1.3

𝜖1.4

𝜖1.5 𝛿1.4

𝛿1.2

𝛿1.1

𝛿1.3

X1.1

KI

X1.3

X1.4

X1.2

KP X2.4

X2.1

X2.2

X2.3

X2.5

X2.7

X2.6

X2.8

𝜖2.1

𝜖2.2

𝜖2.3

Y1.1

Y1.3

Y1.2

Y1.4

Y1.5

KK

KU

Y2.1

Y2.2

Y2.3

𝛿2.7

𝛿2.3

𝛿2.6

𝛿2.8

𝛿2.5

𝛿2.1

𝛿2.2

Page 52: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

36

5 GAMBARAN UMKM GULA AREN di KABUPATEN

LOMBOK BARAT

Kondisi UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat

Pohon aren (Arenga pinnata Merr) ditemukan tumbuh di daerah Asia

Tenggara sampai kepulauan Ryukyu di Jepang dan menyebar ke Vietnam

hingga Himalaya bagian timur. Pohon aren biasanya tumbuh soliter atau

tidak berumpun. Tinggi pohon aren sekitar 10-20 meter dan diameter batang

mencapai 30-65 centimeter. Batangnya diselubungi oleh serabut-serabut

hitam kasar yang disebut ijuk. Pohon aren sebagai tumbuhan multiguna

dikenal luas di Indonesia. Buah aren dimanfaatkan untuk menjadi kolang-

kaling. Ijuk aren dapat dimanfaatkan menjadi tali tambang, batangnya dapat

dimanfaatkan untuk menghasilkan tepung sagu, akarnya dapat dimanfaatkan

sebagai bahan bakar untuk memasak dan nira aren yang diperoleh dari

penyadapan tandan bunga jantan pohon aren dapat dimanfaatkan menjadi

gula aren. Tandan bunga betina tidak bisa disadap karena nira aren yang

dihasilkan sangat sedikit dan tidak sebaik air nira dari tandan bungan jantan.

Tandan bunga betina dibiarkan berkembang hingga menghasilkan buah

untuk dijadikan kolang kaling (Mujahidin et al. 2003).

Berbagai upaya sebelum penyadapan untuk memperlancar keluarnya

nira aren di Kabupaten Lombok Barat masih dilakukan oleh wirausaha

dengan cara tradisional menurut kepercayaan yang diajarkan secara turun

temurun. Sebelum disadap, tandan bunga jantan yang telah mekar dipukul

dengan sebatang kayu pada tangkai bunganya dengan arah memutar mulai

dari ujing hingga arah pangkal dan sebaliknya. Pemukulan dilakukan 2 kali

sehari yaitu pada pagi dan sore hari selama 3-4 minggu secara berselang

seling. Jika hari ini telah dipukuli, keesokan harinya tidak, begitu seterusnya

selama 3-4 minggu. Kemudian tandan bunga diris, jika nira aren menetes

hingga keesokan harinya. Hal ini berarti tandan sudah siap untuk disadap.

Wirausaha juga dilarang mandi menggunakan sabun dan wewangian ketika

akan menyadap nira aren. Menurut kepercayaanya, jika menggunakan

wewangian akan mengurangi jumlah air nira yang keluar.

Wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat rata-rata

dalam sehari bekerja selama 8-9 jam. Wirausaha menyadap pohon aren

sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi hari dan sore hari. Nira aren

yang diperoleh pada pagi hari lebih banyak dibandingkan dengan yang

diperoleh pada sore hari. Nira aren yang diperoleh pada pagi hari langsung

dimasak menjadi gula aren, sedangkan nira aren yang diperoleh pada sore

hari hanya didihkan saja agar tidak berubah menjadi asam. Nira yang

diperoleh pada sore hari baru dimasak hingga menjadi gula aren pada

keesokan harinya dicampur dengan nira aren yang diperoleh pada pagi hari.

Wirausaha dalam sehari dapat memperoleh sekitar 20-30 liter nira aren dari

3-5 pohon yang disadap (diambil niranya). Kadar konsentrasi gula dalam

nira aren mempengaruhi jumlah gula aren yang dihasilkan. Nira aren

sebanyak 7-8 liter rata-rata dapat menghasilkan 1 kg gula aren. Saat musim

panas rendemen gula lebih tinggi dibandingkan dengan saat musim hujan

(Mujahidin et al. 2003).

Page 53: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

37

Berdasarkan hasil wawancara permasalahan yang dihadapi wirausaha

yaitu berkaitan dengan cuaca yang tidak menentu dan ketersediaan kayu

bakar. Faktor cuaca adalah salah satu masalah yang dihadapi wirausaha

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dalam menjalankan

usahanya. Cuaca yang tidak menentu akan mempengaruhi jumlah nira aren

yang dihasilkan pohon aren. Saat cuaca panas, nira aren yang dihasilkan

lebih banyak dan lebih manis, sedangkan saat turun hujan nira aren yang

dihasilkan kurang manis dan terkadang air nira yang dikumpulkan

tercampur dengan air hujan. Risiko lainnya yang dihadapi wirausaha

UMKM gula aren saat turun hujan yaitu pohon aren menjadi licin dan lebih

susah dipanjat. Kekurangan kayu bakar untuk memasak nira aren menjadi

gula aren juga merupakan permasalahan yang dikeluhkan oleh wirausaha

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dalam menjalankan

usahanya. Hal ini karena 99.16 persen wirausaha masih memasak gula aren

menggunakan kayu bakar. Wirausaha lebih menyukai menggunakan kayu

bakar untuk membuat gula aren. Menurut mereka kayu bakar lebih mudah

didapat disekitar tempat memasak gula aren dan kalaupun harus membeli

kayu sisa bangunan, harganya lebih murah daripada harus menggunakan

kompor gas dan membeli gas.

Beberapa wirausaha pernah mengikuti pelatihan cara membuat gula

aren yang diberikan oleh dinas terkait, namun pelatihan seperti itu tidak

sering diadakan. Sesama wirausaha gula aren jarang berkumpul bertukar

informasi dan permasalahan usaha yang dihadapi, karena sesama wirausaha

gula aren belum membentuk kelompok usaha bersama. Padahal banyak

manfaat yang dapat diperoleh dengan membentuk kelompok usaha bersama.

Wirausaha dapat saling bertukar informasi dan saling memberikan masukan

jika ada wirausaha yang menghadapi masalah dalam usahanya. Wirausaha

juga dapat bertukar informasi harga gula aren saat ini dan dapat bekerja

sama untuk memenuhi pesanan dalam jumlah besar. Keberadaan kelompok

usaha bersama juga dapat memudahkan wiraushaa untuk meminta

pendampingan serta pembinaan dari dinas terkait dan mengajukan bantuan

alat serta pinjaman modal untuk memajukan usahanya.

Gula aren dibuat dengan cara dan peralatan yang sederhana yaitu

hanya menggunakan wajan, tungku yang dibuat dari batu dan semen. Alat

pengaduk yang dibuat dari batang pohon kelapa dan cetakan yang dibuat

dari tempurung buah kelapa. Bangunan dapur untuk membuat gula aren

terpisah dari rumah. Bentuk bangunan dapur terbuka tanpa tembok karena

proses gula aren masih dilakukan secara tradisional menggunakan kayu

bakar. Bahan baku utama pembuatan gula aren yaitu nira aren yang

diperoleh dengan cara menyayat bunga jantan dari pohon aren. Kualitas nira

aren sangat mempengaruhi kualitas gula aren yang dihasilkan. Proses

pembuatan gula aren melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Pemasakan

Nira aren yang telah dikumpulkan wirausaha dari pohon aren,

dituangkan kedalam wajan besar sambil disaring agar tidak ada

kotoran yang ikut tercampur. Nira aren kemudian direbus sekitar 5-6

jam tergantung jumlah nira aren. Selama proses perebusan, buih

Page 54: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

38

yang mengapung dibuang agar gula aren yang dihasilkan tidak

berwarna gelap dan gula yang dihasilkan lebih tahan lama.

2. Pencetakan

Saat cairan gula mulai mengental, gula harus terus diaduk kearah

tepian wajan untuk mempercepat pengentalan gula. Setelah cairan

gula mengental, wajan diturunkan dari tungku agar gula tidak

hangus. Selanjutnya cairan gula dituangkan ke dalam cetakan yang

sebelumnya telah direndam dalam air. Hal ini dilakukan untuk

mempercepat proses pendinginan dan memudahkan mengeluarkan

gula aren dari cetakan.

3. Pengemasan

Gula aren yang telah mengeras dikeluarkan dari cetakan. Selanjutnya

gula aren yang telah dingin dikemas menggunakan daun pisang

kering atau plastik.

Proses pembuatan gula semut dari tahap awal sama dengan pembuatan

gula bumbung, gula batok dan briket. Perbedaannya hanya terletak pada

tahap pemasakannya. Pemasakan nira aren untuk membuat gula semut

dilakukan hingga tahap pengkristalan. Saat gula mulai mengkristal,

pengadukan terus dilakukan hingga terbentuk gumpalan, kemudian wajan

didinginkan. Pengadukan terus dilanjutkan hingga terbentuk butiran kristal.

Selanjutnya, butiran kristal gula diayak dengan ayakan berukuran 20 mesh

untuk menghasilkan butiran-butiran gula semut. Gula semut dikemas dalam

plastik kemudian di press agar kedap udara.

Gula aren yang diproduksi oleh wirausaha gula aren di Kabupaten

Lombok Barat ada empat bentuk yaitu gula bumbung yang berbentuk

panjang, cetakannya terbuat dari batang bambu dengan ukuran sekitar 400

gram per butirnya. Gula batok yang berbentuk bundar cetakannya terbuat

dari batok tempurung kelapa dengan ukuran 450-500 gram per butirnya.

Gula briket yang berbentuk seperti pipa dengan ukuran kecil sepanjang 2.5

centimeter dan gula semut yang berbentuk serbuk (Gambar 11).

Page 55: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

39

Gula bumbung Gula batok

Gula briket Gula semut

Gambar 11 Jenis gula aren hasil produksi wirausaha UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat

Karakteristik Wirausaha UMKM Gula Aren di Kabupaten Lombok

Barat

Penelitian ini menggunakan responden wirausaha UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat sebanyak 120 orang. Seluruh responden telah

memenuhi kriteria untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Kriteria

untuk menjadi responden dalam penelitian ini yaitu (1) pelaku UMKM gula

aren adalah pengelola sekaligus pemilik UMKM gula aren, (2) kegiatan

UMKM gula aren minimal telah berjalan selama 2 tahun, dan (3)

wirausaha yang dipilih dinilai cukup dewasa untuk diwawancarai serta

mampu untuk mengisi kuesioner (berusia 17 tahun keatas).

Jenis kelamin responden

Jenis kelamin wirausaha didominasi oleh laki laki sebesar 96.67

persen (Tabel 11). UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat

didominasi oleh wirausaha berjenis kelamin laki-laki, karena seluruh proses

produksi masih dikerjakan sendiri oleh wirausaha. Laki-laki memiliki fisik

yang lebih kuat untuk melakukan semua proses produksi mulai tahapan

mengambil nira aren di pohon hingga memasak gula aren.

Page 56: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

40

Tabel 11 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan jenis

kelamin

Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)

Pria 116 96.67

Wanita 4 3.33

Jumlah 120 100

Usia responden UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dijalankan oleh

wirausaha dengan kisaran usia yang masih produktif. Hal ini menunjukkan

bahwa UMKM gula aren merupakan sumber mata pencaharian yang

menarik bagi tenaga kerja usia produktif di Kabupaten Lombok Barat.

Jumlah responden terbanyak berada pada kategori dewasa madya I (40-49

tahun) sebesar 39.17 persen (Tabel 12). Ciri wirausaha yang berada pada

kategori dewasa madya I yaitu telah mencapai keberhasilan dalam

pekerjaan. Keberhasilan itu biasa dicapai pada usia 40 tahun keatas.

Wirausaha pada masa ini memiliki usaha yang lebih baik dari usaha pada

masa mudanya, karena telah memiliki cukup pengalaman dalam mengelola

suatu usaha.

Tabel 12 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan kelompok

usia

Kelompok usia Rentang usia Jumlah (orang) Persentase (%)

Dewasa akhir ≥ 60 tahun 4 3.33

Dewasa madya II 50-59 tahun 11 9.17

Dewasa madya I 40-49 tahun 47 39.17

Dewasa awal II 30-39 tahun 44 36.67

Dewasa awal I 18-29 tahun 14 11.67

Jumlah 120 100

Jumlah anggota keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan jumlah anggota keluarga

yang diberi nafkah oleh wirausaha. Jumlah tanggungan keluarga

mempengaruhi seberapa besar pendapatan wirausaha yang dialokasikan

untuk membiayai kebutuhan keluarga. Hal ini berkaitan dengan seberapa

besar pendapatan yang tersisa setelah digunakan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga dan dapat diinvestasikan kembali untuk UMKM gula

aren. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi

pula pengeluaran yang dikeluarkan oleh wirausaha untuk mencukupi

kebutuhan keluarganya. Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa jumlah

anggota keluarga terbanyak yaitu pada kisaran 0-5 orang (81.67 persen).

Wirausaha yang memiliki tanggungan keluarga yang besar (6-10 orang)

karena ada orang tua dan saudara ipar yang ikut tinggal bersama keluarga

mereka. Hal ini berarti jumlah tanggungan keluarga wirausaha cukup

banyak dan pengeluaran yang dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan

keluarganya juga cukup banyak.

Page 57: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

41

Tabel 13 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan jumlah

anggota keluarga

Jumlah anggota keluarga Jumlah (orang) Persentase (%)

0-5 orang 98 81.67

6-10 orang 22 18.33

Jumlah 120 100

Pendidikan formal responden

Tingkat pendidikan formal responden mencerminkan kualitas sumber

daya manusia, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

akan semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusianya. Responden

dalam penelitian ini memiliki tingkat pendidikan hingga setingkat SD

sebesar 74.17 persen (Tabel 14). Hal ini menunjukkan tingkat pendidikan

responden termasuk kategori rendah. Tingkat pendidikan yang rendah

menggambarkan tingkat kemajuan dan kemampuan sumber daya manusia

yang relatif rendah.

Alasan wirausaha tidak melanjutkan sekolah adalah keterbatasan biaya

yang dimiliki. Alasan lain yang dikemukakan wirausaha yaitu usaha ini

adalah usaha turun temurun, sehingga anak anak mereka perlu dilatih agar

terampil menentukan tandan bunga jantan yang sudah siap disadap, cara

menyadap nira aren hingga membuat gula aren. Anak-anak mereka yang

telah lulus SD juga merupakan tenaga kerja potensial untuk membantu

orang tuanya, sambil mempersiapkan anak anak mereka memulai usahanya

sendiri.

Tabel 14 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan tingkat

pendidikan formal

Tingkat pendidikan formal Jumlah (orang) Persentase (%)

Tidak Sekolah 6 5

0-6 tahun/ setingkat SD 89 74.17

7-9 tahun/ setingkat SLTP 16 13.33

10-12 tahun/ setingkat SMU 7 5.83

13-16 tahun/ setingkat Diploma/Sarjana 2 1.67

Jumlah 120 100

Bentuk usaha

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat paling banyak

dikelola dalam skala usaha mikro yaitu sebesar 98.33 persen (Tabel 15).

Usaha mikro yaitu usaha yang dijalankan dengan modal kecil, memiliki aset

usaha tidak termasuk tanah dan bangunan kurang dari Rp50 000 000 dan

omset per tahun kurang dari Rp300 000 000 (UU no 20 Tahun 2008).

UMKM gula aren sebagian besar masih dijalankan dalam bentuk usaha

mikro, karena wirausaha yang menjalankannya berpendidikan hanya

setingkat SD. Pendidikan ini mempengaruhi pola pikir dan orientasi

usahanya. Wirausaha tidak ingin terlilit hutang dan ingin menjalankan

usahanya tanpa diperintah oleh orang lain, sehingga wirausaha lebih

memilih menjalankan usahanya dengan modal sendiri dan dalam jumlah

kecil.

Page 58: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

42

Tabel 15 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan bentuk

usaha

Bentuk usaha Jumlah (orang) Persentase (%)

Mikro 118 98.33

Kecil 2 1.67

Menengah 0 0

Jumlah 120 100

Jumlah tenaga kerja Responden yang menjalankan usahanya tanpa memiliki tenaga kerja

sebesar 98.33 persen (Tabel 16) karena usaha yang dijalankan dalam skala

usaha mikro dengan kapasitas produksi kecil. Wirausaha untuk menghemat

biaya produksi mengerjakan seluruh proses produksi sendiri dan terkadang

di bantu oleh istri dan anak sebagai tenaga kerja tambahan.

Tabel 16 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan jumlah

tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja Jumlah (orang) Persentase (%)

Tanpa tenaga kerja 118 98.33

1-5 1 0.83

6-10 1 0.83

Jumlah 120 100

Pekerjaan utama

Pekerjaan utama responden dalam penelitian ini yaitu sebagai

wirausaha gula aren sebesar 99.17 persen (Tabel 17). Hal ini menunjukkan

bahwa UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat menjadi pilihan mata

pencaharian utama masyarakat di Kabupaten Lombok Barat. Wirausaha

gula aren sebagian besar pendidikannya hanya setingkat SD dan UMKM

gula aren dengan skala usaha mikro tidak sulit untuk dijalankan terlebih lagi

ini merupakan usaha turun temurun. Sehingga, wirausaha menjadikan

UMKM gula aren sumber mata pencaharian utama untuk menopang

hidupnya.

Tabel 17 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan pekerjaan

utama

Pekerjaan utama Jumlah (orang) Persentase (%)

Pembuat Gula Aren 119 99.17

Guru 1 0.83

Jumlah 120 100

Lama menjalankan usaha Pengalaman menjalankan usaha menjadi modal yang penting bagi

wirausaha. Wirausaha yang telah memiliki pengalaman dalam menjalankan

usaha akan semakin mampu menghadapi berbagai masalah dan tantangan

dalam menjalankan usaha. Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman

dalam menjalankan usaha merupakan indikator terbaik dalam mengukur

kinerja usaha, terutama pengalaman yang berkaitan dengan usaha

Page 59: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

43

sebelumnya. Responden dalam penelitian ini telah menjalankan usaha

selama 11-15 tahun sebesar 38.33 persen (Tabel 18). Hal ini menunjukkan

responden telah berpengalaman dalam menjalankan UMKM gula aren, baik

dari proses pembuatan gula aren hingga pemasaran gula aren. Responden

menjalankan usaha selama 11-15 karena responden sejak kecil telah

dibiasakan membantu orang tua membuat gula aren dan ketika mereka telah

cukup dewasa, responden memulai usahanya sendiri.

Tabel 18 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan lama

menjalankan usaha

Lama menjalankan usaha Jumlah (orang) Persentase (%)

1-5 tahun 17 14.17

6-10 tahun 26 21.67

11-15 tahun 46 38.33

16-20 tahun 18 15.00

>20 tahun 13 10.83

Jumlah 120 100

Sumber modal Modal merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung

kegiatan usaha. Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa wirausaha gula aren

di Kabupaten Lombok Barat yang menjadi responden dalam penelitian ini

seluruhnya (100 persen) memulai usaha dengan modal sendiri. Hal ini

menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini mandiri dalam

menjalankan usahanya dan tidak ingin terikat dengan lembaga pembiayaan

atau pihak lain. Sumber modal yang berasal dari wirausaha dalam jumlah

kecil. Jumlah modal yang kecil berkaitan dengan skala usaha yang dibangun

oleh wirausaha dan akan berimplikasi pada besarnya pendapatan wirausaha

UMKM gula aren.

Tabel 19 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan sumber

modal

Sumber modal Jumlah (orang) Persentase (%)

Sendiri 120 100

Pinjaman 0 0

Sendiri dan pinjaman 0 0

Jumlah 120 100

Keuntungan usaha per bulan

Perhitungan keuntungan usaha per bulan dihitung dengan analisis

pendapatan. Analisis pendapatan dilakukan dengan menghitung produksi

gula aren per hari selama sebulan, hasil penjualan gula aren per hari selama

sebulan, kemudian dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel yang

dikeluarkan selama sebulan oleh wirausaha. Sebaran keuntungan usaha per

bulan wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat dapat

dilihat pada Tabel 20.

Page 60: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

44

Tabel 20 Sebaran persentase karaktersitik responden berdasarkan

keuntungan usaha

Keuntungan usaha per bulan Jumlah (orang) Persentase (%)

< Rp1 000 000 53 44.16

Rp1 000 000- Rp1 500 000 15 12.50

Rp1 5000 000- Rp2 000 000 42 35.00

Rp2 000 000- Rp2 500 000 7 2.50

>Rp2 500 000 3 2.50

Jumlah 120 100

Keuntungan usaha per bulan wirausaha UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat kurang dari Rp1 000 000 (44.16 persen).

Wirausaha dengan keuntungan per bulan kurang dari Rp1 000 000

jumlahnya lebih banyak karena gula aren yang diproduksi tergantung pada

jumlah nira aren yang diperoleh. Gula aren hasil produksi biasanya langsung

dijual kepada pedagang pengumpul yang mendatangi tempat produksi

wirausaha setelah gula selesai dibuat, namun ada juga yang menjualnya di

pasar pada keesokan harinya.

6 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN,

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN dan KINERJA

UMKM GULA AREN

Karakteristik Kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan dalam penelitian ini dibedakan menjadi

dua yaitu karakteristik individu dan karakteristik psikologis.

Karakteristik Individu

Karakteristik individu adalah karakteristik personal yang melekat

dalam diri wirausaha sejak dia lahir dan terbentuk berdasarkan pengalaman

hidup yang telah dilalui. Karakteristik individu diukur dengan indikator usia,

pendidikan, pengalaman dan kekosmopolitan. Persentase penilaian

wirausaha terhadap karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Persentase penilaian wirausaha terhadap karakteristik individu

(KI)

Karakteristik individu Persen tertinggi Keterangan

Usia (X1.1) 56.63 Usia seseorang menentukan keberhasilannya

dalam menjalankan usaha.

Pendidikan (X1.2) 66.60 Seorang wirausaha harus bisa membaca dan

menulis.

Pengalaman (X1.3) 94.20 Seorang wirausaha sukses adalah yang sangat

paham dan mengerti mengenai segala sesuatu

tentang gula aren.

Kekosmopolitan (X1.4) 68.30 Wirausaha yang rajin membaca buku-buku

mengenai gula aren maka usahanya akan

semakin sukses.

Page 61: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

45

Responden pada penelitian ini sebesar 39.17 persen berada pada

kategori usia (X1.1) dewasa madya I (40-49 tahun). Ciri wirausaha yang

berada pada kategori dewasa madya I yaitu telah mencapai keberhasilan

dalam pekerjaan. Keberhasilan itu biasa dicapai pada usia 40 tahun keatas.

Wirausaha pada masa ini memiliki usaha yang lebih baik dari usaha pada

masa mudanya, karena telah memiliki cukup pengalaman dalam mengelola

suatu usaha dan memiliki pekerjaan yang terbaik daripada pekerjaan ketika

masih berusia muda. Responden sebesar 56.63 persen (setuju 50.80 persen

dan sangat setuju 5.83 persen) setuju bahwa usia seseorang menentukan

keberhasilannya dalam menjalankan usaha. Semakin bertambah usia

seseorang maka pengalaman hidupnya akan semakin banyak. Hal ini

menunjukkan bahwa usia seseorang berpengaruh terhadap keberhasilan

usaha yang dikelolanya.

Responden pada penelitian ini sebesar 74.17 persen tingkat

pendidikan (X1.2) hanya hingga setingkat SD. Responden dengan tingkat

pendidikan hingga setingkat SD sudah mampu untuk membaca dan menulis.

Kemampuan dasar ini sudah dianggap cukup untuk menunjang kemampuan

wirausaha dalam menjalankan UMKM gula aren. Hal ini sesuai dengan

66.60 persen (setuju 55.80 persen dan sangat setuju 10.80 persen) responden

yang setuju bahwa seorang wirausaha harus bisa membaca dan menulis.

Pendidikan formal dapat menambah pengetahuan dan kemampuan dasar

yang diperlukan untuk menjalankan UMKM gula aren. Wirausaha yang

terdidik akan lebih berhasil dalam menjalankan usahanya dibandingkan

dengan wirausaha yang tidak terdidik. Pendidikan merupakan faktor

demografi yang memberi kontribusi signifikan terhadap keberhasilan usaha

(Meng dan Liang 1996).

Indikator pengalaman (X1.3) memiliki persentase penilaian tertinggi

pada karaktersitik individu karena responden yang menjawab setuju sebesar

94.20 persen (setuju 20 persen dan sangat setuju 74.20 persen) pada

pernyataan bahwa seorang wirausaha sukses adalah yang sangat paham dan

mengerti mengenai segala sesuatu tentang gula aren. Responden pada

penelitian ini sebesar 38.33 persen telah menjalankan usaha selama 11-15

tahun. Responden dalam penelitian ini telah lama menjalankan usahanya

dan telah berpengalaman dalam menjalankan UMKM gula aren yang

umumnya merupakan usaha turun temurun. Pengalaman berusaha dapat

diperoleh melalui bimbingan sejak kecil yang diberikan oleh orang tua yang

berprofesi sebagai wirausaha. Wirausaha yang memiliki pengalaman

berusaha dalam waktu lama akan semakin terampil dalam menghadapi

tantangan dan masalah dalam menjalankan usahanya. Pengalaman

menjalankan usaha menjadi modal yang penting bagi wirausaha. Semakin

berpengalaman seorang wirausaha maka wirausaha akan semakin mampu

menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam menjalankan usaha.

Staw (1991) berpendapat bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha

merupakan indikator terbaik dalam mengukur kinerja usaha. Pengalaman

yang dimiliki wirausaha akan meningkatkan kompetensi dan kinerja

usahanya.

Kekosmopolitan (X1.4) adalah keterbukaan pemilik UMKM terhadap

informasi, melalui hubungan dengan berbagai sumber informasi dalam

Page 62: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

46

rangka mengembangkan usahanya. Responden setuju sebesar 68.30 persen

(setuju 5 persen dan sangat setuju 63.30 persen) bahwa wirausaha yang rajin

membaca buku-buku mengenai gula aren maka usahanya akan semakin

sukses. Responden telah menyadari bahwa sangat penting untuk aktif

mencari berbagai informasi dan bersikap terbuka terhadap berbagai akses

untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan usaha gula aren. Hal

ini menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi responden wirausaha dengan

kategori tingkat kekosmopolitan yang tinggi akan semakin sukses dalam

menjalankan usahanya. Lionberger (1960) menyatakan bahwa golongan

masyarakat yang aktif mencari informasi dan ide-ide baru biasanya lebih

inovatif dibandingkan dengan orang-orang yang pasif. Keaktifan dalam

mencari informasi terkait usaha yang dijalankan dan bertanya kepada

sesama wirausaha gula aren serta meminta pendapat kepada ahli mengenai

masalah dan tantangan yang menjadi kendala dalam menjalankan usaha

sangat penting dimiliki oleh seorang wirausaha. Hal ini karena dengan aktif

mencari informasi dan bertanya kepada sesama wirausaha dapat

memberikan solusi yang terbaik untuk masalah yang dihadapi. Aktif

mencari informasi dan membaca buku yang sesuai dengan usaha yang

dijalani akan membantu wirausaha menemukan ide melakukan inovasi

dalam menjalankan UMKM gula aren. Tingkat kekosmopolitan yang tinggi

akan meningkatkan kompetensi dan kinerja usaha.

Karakteristik psikologis

Karakteristik psikologis yang dimiliki seseorang dapat

mencerminkan keunikan nilai, sikap, dan kebutuhan serta keinginan

individu tersebut. Kebutuhan dan keinginan seseorang akan mempengaruhi

bagaimana cara pandang seseorang terhadap sesuatu. Persentase penilaian

wirausaha terhadap karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Persentase penilaian wirausaha terhadap karakteristik psikologis

(KP)

Karakteristik psikologis Persen

tertinggi

Keterangan

Pekerja keras (X2.1) 98.40 Wirausaha yang sukses adalah yang tekun dan gigih

menjalankan usahanya.

Percaya diri (X2.2) 95.80 Ciri seorang wirausaha sukses yaitu yang percaya

akan kemampuan diri dalam menjalankan usaha.

Disiplin (X2.3) 96.67 Ciri wirausaha sukses adalah yang tidak pernah

menunda melakukan pekerjaan

Berani mengambil

risiko (X2.4)

88.37 Ciri seorang wirausaha sukses yaitu tidak takut

terhadap perubahan harga.

Toleransi terhadap

ketidakpastian (X2.5)

93.40 Ciri wirausaha sukses adalah yang mampu

beradaptasi dengan situasi sulit dan ciri wirausaha

sukses adalah yang senang menghadapi tantangan

dalam berusaha.

Inovatif (X2.6) 83.33 Ciri seorang wirausaha sukses yaitu yang

menciptakan bentuk baru gula aren dengan tujuan

meningkatkan penjualan.

Mandiri (X2.7) 83.30 Ciri wirausaha sukses adalah yang memulai usahanya

dengan modal sendiri.

Bertanggung jawab

(X2.8)

97.50 Ciri seorang wirausaha sukses yaitu yang memegang

tanggung jawab dalam usahanya.

Page 63: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

47

Karaktersitik psikologis diukur dengan indikator pekerja keras,

percaya diri, disiplin, berani mengambil risiko, toleransi terhadap

ketidakpastian, inovatif, mandiri dan bertanggung jawab. Indikator pekerja

keras (X2.1) memiliki persentase penilaian tertinggi pada karaktersitik

individu karena responden menjawab setuju sebesar 98.40 persen (setuju

21.70 persen dan sangat setuju 76.70 persen) bahwa wirausaha yang sukses

adalah yang tekun dan gigih menjalankan usahanya. Indikator pekerja keras

memiliki persentase penilaian tertinggi juga karena responden dalam sehari

bekerja lebih dari 8 jam. Wirausaha sudah mulai mengambil air nira pada

pagi hari, kemudian memasaknya menjadi gula aren selama 5-6 jam

tergantung jumlah air nira yang dimasak, kemudian sore harinya wirausaha

kembali mengambil air nira. Hal ini menunjukkan bahwa wirausaha

memiliki semangat bekerja yang tinggi. Karakter pekerja keras harus ada

dalam diri wirausaha jika ingin meningkatkan kinerja usahanya. Wirausaha

yang tekun dan gigih dalam menjalankan usahanya tentu akan lebih berhasil

daripada wirausaha yang tidak tekun dan gigih. Wirausaha yang tekun dan

gigih tidak akan mudah menyerah dalam menghadapi setiap masalah atau

kendala dalam menjalankan usahanya.

Pada indikator percaya diri (X2.2) responden setuju sebesar 95.80

persen persen (setuju 10.80 persen dan sangat setuju 85 persen) bahwa ciri

seorang wirausaha sukses yaitu yang percaya akan kemampuan diri dalam

menjalankan usaha. Wirausaha yang percaya akan kemampuan diri sendiri

dalam menjalankan usahanya akan lebih percaya diri, optimis usaha yang

dikelola akan berhasil dan berani mengambil setiap keputusan penting

dalam menjalankan usahanya. Wirausaha akan lebih yakin mampu

mengelola usahanya sendiri dan tidak tergantung dengan orang lain, maka

usahanya akan lebih maju.

Pada indikator disiplin (X2.3) responden menjawab setuju sebesar

96.67 persen (setuju 12.50 persen dan sangat setuju 84.17 persen) bahwa

ciri wirausaha sukses adalah yang tidak pernah menunda melakukan

pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi responden

wirausaha yang tidak menunda melakukan suatu pekerjaan akan dapat

menyelesaikan pesanan atau target produksinya tepat waktu, sehingga dapat

memuaskan pembelinya. Pembeli yang puas akan menjadi loyal terhadap

produk yang dihasilkan oleh wirausaha. Pembeli yang puas juga akan

mempromosikan gula aren produksi wirausaha kepada orang lain, sehingga

akan meningkatkan penjualan gula aren. Meningkatnya penjualan gula aren

yang dihasilkan akan meningkatkan keuntungan wirausaha.

Pada indikator berani mengambil risiko (X2.4) responden menjawab

setuju sebesar 88.37 persen (setuju 79.20 persen dan sangat setuju 9.17

persen) bahwa ciri wirausaha sukses adalah yang tidak takut terhadap

perubahan harga. Kegiatan usaha adalah kegiatan yang dekat dengan risiko.

Sikap wirausaha ketika menghadapi risiko tidaklah sama. Sikap wirausaha

ketika menghadapi risiko dipengaruhi oleh pengalaman dan tingkat

pendidikannya, karena risiko bisa dihindari jika kita telah memiliki

pengalaman dan pengetahuan dalam hal tersebut.

Page 64: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

48

Pada indikator toleransi terhadap ketidakpastian (X2.5) responden

menjawab setuju sebesar 93.40 persen (setuju 14.20 persen dan sangat

setuju 79.20 persen) bahwa ciri wirausaha sukses adalah yang mampu

beradaptasi dengan situasi sulit dan pernyataan ciri wirausaha sukses adalah

yang senang menghadapi tantangan dalam berusaha. Hal ini menunjukkan

bahwa berdasarkan persepsi responden wirausaha yang mampu beradaptasi

dengan situasi sulit akan terbiasa mengambil keputusan dan bekerja

dibawah tekanan. Wirausaha yang senang menghadapi tantangan dalam

berusaha akan berani mengambil risiko besar dalam menjalankan usahanya

karena yakin risiko yang besar akan memberikan hasil yang besar.

Pada indikator inovatif (X2.6) responden menjawab setuju sebesar

83.33 persen (setuju 8.33 persen dan sangat setuju 75 persen) bahwa ciri

seorang wirausaha sukses yaitu yang menciptakan bentuk baru gula aren

dengan tujuan meningkatkan penjualan. Hal ini menunjukkan bahwa

berdasarkan persepsi responden wirausaha yang mampu menciptakan

bentuk gula aren baru akan mampu menarik perhatian konsumen untuk

membeli gula aren, sehingga meningkatkan penjualan dan keuntungan

wirausaha.

Pada indikator mandiri (X2.7) responden menjawab setuju sebesar

83.30 persen (setuju 10.80 persen dan sangat setuju 72.50 persen) bahwa

ciri wirausaha sukses adalah yang memulai usahanya dengan modal sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa berdasarkan persepsi responden wirausaha

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat memulai usahanya dengan

modal sendiri. Menurut responden, wirausaha yang memulai usahanya

dengan modal sendiri dapat belajar untuk mengelola keuangan usaha dan

tidak tergantung dengan pihak lain. Wirausaha yang mandiri dan memulai

usahanya dengan modal sendiri tidak tergantung dengan pihak lain memiliki

kebebasan dalam menjalankan usahanya sendiri. Wirausaha memiliki

kesadaran berusaha sendiri dan harus meningkatkan kompetensinya untuk

meningkatkan kinerja usahanya. Namun, saat ini wirausaha dalam

menjalankan usahanya belum ada yang membuat pembukuan untuk catatan

keuangan usaha. Wirausaha juga belum memisahkan uang usaha dengan

uang untuk keperluan rumah tangga. Sehingga seringkali uang hasil usaha

digunakan untuk memenuhi keperluan sehari-hari dan tidak disisihkan untuk

menambah modal.

Pada indikator bertanggung jawab (X2.8) responden menjawab setuju

sebesar 97.50 persen (setuju 11.70 persen dan sangat setuju 85.80 persen)

bahwa ciri seorang wirausaha sukses yaitu yang memegang tanggung jawab

dalam usahanya. Wirausaha yang bertanggung jawab adalah yang juga siap

menanggung risiko atas hal-hal yang berkaitan dengan usahanya dan

menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Karakter bertanggung jawab

penting dimiliki oleh setiap wirausaha karena dengan menjadi wirausaha

yang bertanggung jawab, siap menanggung risiko atas hal-hal yang

berkaitan dengan usaha dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan

kepadanya akan menimbulkan kepercayaan pelanggan maupun pihak lain

untuk bekerja sama dengan wirausaha tersebut. Kepercayaan pelanggan dan

pihak lain terhadap wirausaha sangat penting dalam dunia usaha.

Kepercayaan pelanggan akan meningkatkan kepuasana pelanggan dan

Page 65: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

49

pelanggan akan menjadi lebih loyal terhadap produk wirausaha, sehingga

akan meningkatkan penjualan dan keuntungan usaha.

Kompetensi Kewirausahaan

Kinerja usaha tidak hanya ditentukan oleh karakteristik

kewirausahaan, namun juga ditentukan oleh kompetensi dasar yang dimiliki

oleh wirausaha tersebut. Kompetensi kewirausahaan tidak hanya

merefleksikan sikap wirausaha. Kompetensi kewirausahaan juga

merefleksikan kemampuan atau pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki wirausaha dengan menekankan kepada kemampuan kerja.

Persentase penilaian wirausaha terhadap karakteristik individu dapat dilihat

pada Tabel 23.

Tabel 23 Persentase penilaian wirausaha terhadap kompetensi

kewirausahaan (KK)

Kompetensi

kewiraushaaan

Persen

tertinggi

Keterangan

Kemampuan manajerial

(Y1.1)

96.66 Saya mampu mengelola keuangan usaha saya

dengan baik.

Kemampuan konseptual

(Y1.2)

93.33 Saya merancang strategi untuk dapat mencapai

tujuan usaha yang telah direncanakan

Kemampuan sosial (Y1.3) 94.99 Saya berkonsultasi dengan wirausaha lain bila

menghadapi masalah dalam bisnis.

Kemampuan membuat

keputusan (Y1.4)

93.33 Saya pengambil setiap keputusan yang

berkaitan dengan usaha saya.

Kemampuan mengatur

waktu (Y1.5)

91.66 Saya menentukan batas waktu untuk setiap

pekerjaan yang dibebankan kepada pegawai

saya.

Indikator kemampuan manajerial (Y1.1) memiliki persentase tertinggi

berdasarkan penilaian responden pada kompetensi kewirausahaan sebesar

96.66 persen (setuju 5.83 persen dan sangat setuju 90.83 persen) karena

menurut wirausaha, mereka mampu mengelola keuangan usahanya dengan

baik. Menurut wirausaha selama ini usahanya telah berjalan lebih dari 2

tahun dan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka setiap hari.

Namun, kenyataannya mereka tidak memiliki pembukuan catatan keuangan

usaha dan tidak memisahkan keuangan usaha dengan keuangan rumah

tangga. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan wirausaha yang rendah

yaitu hanya setingkat SD sebesar 74.17 persen dan karena ketidaktahuan

wirausaha akan pentingnya membuat catatan keuangan usaha.

Pada indikator kemampuan konseptual (Y1.2) responden memilih

jawaban setuju sebesar 93.33 persen (setuju 82.50 persen dan sangat setuju

10.83 persen) karena menurut wirausaha, mereka mampu merancang

strategi untuk dapat mencapai tujuan usaha yang telah direncanakan. Hal ini

menunjukkan bahwa wirausaha yang memiliki kemampuan konseptual yang

baik akan mampu menjalankan usahanya dengan baik.

Pada indikator kemampuan sosial (Y1.3) responden menjawab setuju

sebesar 94.99 persen (setuju 84.16 persen dan sangat setuju 10.83 persen)

karena menurut wirausaha, mereka mampu berkonsultasi dengan wirausaha

lain bila menghadapi masalah dalam bisnis saya. Hal ini menunjukkan

Page 66: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

50

wirausaha yang memiliki kemampuan sosial yang baik akan mampu

mencari solusi untuk masalah yang dihadapi dengan berkonsultasi dengan

wirausaha lain bila menghadapi masalah dalam bisnisnya. Kemampuan

sosial merupakan kemampuan yang harus dikembangkan oleh wirausaha,

tidak hanya untuk mencari teman sesama wirausaha agar membantu dan

bertukar informasi terkait usahanya. Kemampuan sosial juga dibutuhkan

oleh wirausaha dengan cara menjalin hubungan baik dengan pembeli agar

pembeli menjadi loyal terhadap produk kita.

Pada indikator kemampuan membuat keputusan (Y1.4) responden

memilih jawaban setuju sebesar 93.33 persen (setuju 85.83 persen dan

sangat setuju 7.50 persen) karena menurut wirausaha, mereka menjadi

pengambil setiap keputusan yang berkaitan dengan usahanya. Hal ini

menunjukkan wirausaha dengan kemampuan membuat keputusan yang baik

dan mampu mengambil setiap keputusan penting terkait usahanya

berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki maka usaha yang

dijalankan akan sukses.

Pada indikator kemampuan mengatur waktu (Y1.5) responden

menjawab setuju sebesar 91.66 persen (setuju 90.83 persen dan sangat

setuju 0.83 persen) karena menurut wirausaha, mereka menentukan batas

waktu untuk setiap pekerjaan yang dibebankan kepada pegawainya. Hal ini

menunjukkan wirausaha dengan kemampuan mengatur waktu yang baik dan

mampu menentukan batas waktu untuk setiap pekerjaan yang dibebankan

kepada pegawainya akan membuat pegawai menjadi displin dan tidak

menunda nunda pekerjaan. Meskipun UMKM gula aren sebesar 98.33

persen dijalankan tanpa tenaga kerja, akan tetapi menurut responden jika

mereka memiliki pegawai, maka mereka akan menentukan batas waktu

untuk setiap pekerjaan yang dibebankan kepada pegawainya.

Kompetensi kewirausahaan yang dimiliki wirausaha yang meliputi

kemampuan manajerial, kemampuan konseptual, kemampuan sosial,

kemampuan membuat keputusan dan kemampuan mengatur waktu yang

dimiliki wirausaha masih pada tingkat yang sederhana, sesuai dengan

tingkat pendidikan wirausaha yang rendah yaitu hanya setingkat SD.

Kinerja UMKM Gula Aren

Kinerja usaha merefleksikan keberhasilan wirausaha dalam

menjalankan usahanya. Kinerja usaha diukur dengan indikator pendapatan,

keuntungan, volume penjualan. Persentase penilaian wirausaha terhadap

karakteristik individu dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 Persentase penilaian wirausaha terhadap kinerja usaha (KU)

Kinerja usaha Persen

tertinggi

Keterangan

Pendapatan (Y2.1) 55.83 Pendapatan UMKM saat ini meningkat

dibandingkan bulan lalu.

Keuntungan (Y2.2) 59.17 Keuntungan UMKM saat ini meningkat

dibandingkan bulan lalu.

Volume penjualan

(Y2.3)

55.00 Volume penjualan UMKM saat ini meningkat

dibandingkan bulan lalu.

Page 67: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

51

Pada indikator pendapatan (Y2.1) responden menjawab setuju sebesar

55.83 persen (setuju 51.67 persen dan sangat setuju 4.16 persen) bahwa

pendapatan UMKM saat ini meningkat dibandingkan bulan lalu. Pendapatan

merupakan salah satu indikator kinerja suatu usaha. Pendapatan yang

meningkat dari bulan lalu menunjukkan kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat baik. Usaha yang terus mengalami peningkatan

pendapatan merupakan keinginan setiap wirausaha. Namun, kegiatan usaha

selalu dekat dengan ketidakpastian yang selalu karena adanya fluktuasi

permintaan, bahan baku pembuatan gula aren, faktor cuaca yang

mempengaruhi jumlah nira aren. Wirausaha dengan karakteristik

kewirausahaan yang baik akan mampu bertahan dengan kendala-kendala

seperti itu dan mampu terus menjalankan usahanya dengan baik.

Pada indikator keuntungan (Y2.2) rata-rata tingkat kinerja usaha (KU)

berdasarkan Tabel 16 menunjukkan bahwa indikator keuntungan memiliki

persentase penilaian tertinggi menurut responden sebesar 59.17 persen

(setuju 51.67 persen dan sangat setuju 4.16 persen) bahwa keuntungan

UMKM saat ini meningkat dibandingkan bulan lalu. Keuntungan

merupakan salah satu indikator kinerja suatu usaha. Keuntungan yang

meningkat dari bulan lalu menunjukkan kinerja UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat baik.

Pada indikator volume penjualan responden menjawab setuju

sebesar 55 persen (setuju 50 persen dan sangat setuju 5 persen) bahwa

volume penjualan UMKM saat ini meningkat dibandingkan dengan bulan

lalu. Volume penjualan juga merupakan salah satu indikator kinerja usaha.

Peningkatan volume penjualan akan meningkatkan pendapatan dan

keuntungan usaha.

Analisis Structural Equation Model (SEM)

Analisis SEM dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan

satu langkah yaitu dengan membentuk model SEM full/hybrid. Analisis

SEM dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi kewirausahaan,

menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja usaha

dan menganalisis kompetensi kewirausahaan terhadap kinerja usaha. Tahap

awal dalam analisis SEM yaitu melakukan identifikasi model. Identifikasi

model bertujuan untuk mengetahui kategori suatu model agar dapat

dilakukan pendugaan-pendugaan/uji lebih lanjut. Model SEM yang

dianalisis pada penelitian ini yaitu model hybrid (full SEM model) yaitu

gabungan antara model pengukuran dengan model struktural. Model

pengukuran memperlihatkan hubungan antara variabel manifest atau

indikator dengan variabel laten eksogen dan endogen. Model pengukuran

bertujuan untuk menggambarkan sebaik apa variabel manifest atau

indikator-indikator dalam penelitian dapat digunakan sebagai instrumen

pengukuran variabel laten (Ghozali dan Fuad 2012). Dalam penelitian ini,

nilai hasil uji df (degree of freedom) atau derajat bebas model sebesar 141.

Derajat bebas yang bernilai positif menunjukkan model tergolong ke dalam

kategori overidentified. Hal tersebut berarti model yang dibangun

Page 68: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

52

merupakan model dengan jumlah parameter yang diestimasi lebih kecil dari

jumlah data yang diketahui atau terdapat berbagai kemungkinan dugaan

bagi parameter-parameternya.

Tahap estimasi dilakukan untuk memperoleh nilai dari parameter-

parameternya atau koefisien yang terdapat dalam model. Metode estimasi

yang digunakan yaitu Unweighted Least Squares. Hasil SEM yang telah

diestimasi dalam hasil estimasi berupa standardized solution yang dapat

dilihat pada diagram lintas hasil pengolahan menggunakan program

LISREL 8.30. Hasil estimasi standardized solution digunakan untuk

mengetahui tingkat keeratan hubungan antar variabel yang terdapat dalam

model. Koefisien hasil estimasi model menunjukkan hubungan antar

variabel yang diinterpretasikan untuk menggambarkan hubungan suatu

variabel dengan variabel lainnya. Jika nilai T hitung > T Tabel dengan (α)

0.05 (T Tabel= 1.96), berarti suatu variabel berpengaruh nyata atau

signifikan terhadap variabel lainnya.

Uji kecocokan keseluruhan model

Model yang telah diestimasi kemudian diuji kecocokan model atau

tingkat kebaikannya dalam menggambarkan model struktural maupun

model pengukuran. Uji kecocokan dilakukan untuk mengevaluasi secara

umum derajat kecocokan (Goodness of Fit) antara data dengan model dilihat

berdasarkan beberapa ukuran kecocokan yang dapat digunakan untuk

menunjukkan bahwa model secara keseluruhan sudah baik. Ukuran

kecocokan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu RMSEA (Root Mean

Square Error of Approximation), GFI (Goodness of Fit Index) dan RMR

(Root Mean Square Residual), NFI (Normed Fit Index), AGFI (Adjusted

Goodness of Fit Index), RFI (Relatif Fit Index), dan IFI ( Incremental Fit

Index).

Berdasakan Tabel 25, diketahui bahwa hasil evaluasi tingkat

kecocokan keseluruhan model output pengaruh karakteristik

kewirausahaaan terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat (goodness of fit/GOF) pada model awal menunjukkan terdapat enam

ukuran GOF dengan kecocokan yang kurang baik (poor fit) dan satu ukuran

GOF dengan kecocokan cukup baik (marginal fit). Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model adalah kurang baik.

Sehingga untuk mendapatkan tingkat kecocokan model yang baik perlu

dilakukan respesifikasi.

Page 69: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

53

Tabel 25 Hasil uji kecocokan keseluruhan model output SEM

GOF Tingkat kecocokan yang bisa diterima Hasil Keterangan

RMSEA RMSEA ≥ 0.08 RMSEA good fit,

RMSEA < 0.05 adalah close fit.

0.13 Poor fit

GFI GFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ GFI < 0.90 marginal fit.

0.80 Marginal fit

RMR ≤ 0.05 atau ≤ 0.1 adalah good fit. 0.17 Poor fit

NFI NFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ NFI < 0.90 marginal fit.

0.63 Poor fit

AGFI AGFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ AGFI < 0.90 marginal fit.

0.76 Poor fit

RFI RFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ RFI < 0.90 marginal fit.

0.60 Poor fit

IFI IFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ IFI < 0.90 marginal fit.

0.72 Poor fit

Respesifikasi model

Respesifikasi model dilakukan untuk memperbaiki kecocokan model

terhadap data dan untuk menghasilkan model terbaik dengan nilai hasil uji

kecocokan keseluruhan model (GOF) terbaik. Hasil uji kecocokan

keseluruhan model output pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap

kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat setelah respesifikasi

dapat dilihat pada Tabel 26. Keseluruhan uji kecocokan model menunjukkan,

terdapat enam ukuran GOF dengan kecocokan yang baik (good fit) dan satu

ukuran GOF dengan kecocokan cukup baik (marginal fit), sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa model dalam penelitian ini relatif memiliki

tingkat kecocokan yang baik (good fit).

Tabel 26 Hasil uji kecocokan keseluruhan model output SEM setelah

respesifikasi

GOF Tingkat kecocokan yang bisa diterima Hasil Keterangan

RMSEA RMSEA ≥ 0.08 RMSEA good fit,

RMSEA < 0.05 adalah close fit.

0.075 Good fit

GFI GFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ GFI < 0.90 marginal fit.

0.87 Marginal fit

RMR ≤ 0.05 atau ≤ 0.1 adalah good fit. 0.074 Good fit

NFI NFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ NFI < 0.90 marginal fit.

0.97 Good fit

AGFI AGFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ AGFI < 0.90 marginal fit.

0.93 Good fit

RFI RFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ RFI < 0.90 marginal fit.

0.92 Good fit

IFI IFI ≥ 0.90 good fit, sedangkan

0.80 ≤ IFI < 0.90 marginal fit.

0.90 Good fit

Uji validitas dan reliabilitas model

Tahap selanjutnya yaitu melakukan evaluasi terhadap validitas dan

reliabilitas model pengukuran setelah direspesifikasi dengan mengurangi

satu variabel manifest atau indikator yang tidak valid dan tidak signifikan

dalam model yaitu variabel manifest pengalaman (X1.3). Variabel manifest

pengalaman (X1.3) menjadi tidak signifikan dalam model setelah dianalisis

dengan SEM karena SEM melihat pengaruh suatu indikator secara bersama-

sama terhadap karakteristik individu tidak secara parsial (Tabel 27).

Page 70: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

54

Tabel 27 Hasil uji validitas variabel manifest pada model pengukuran

Indikator /indikator Variabel laten Loading Factor T-Hitung

Usia (X1.1) Karakterisitik

individu

0.95 14.24*

Pendidikan (X1.2) 1.00 16.50*

Kekosmopolitan (X1.4) 0.90 14.16*

Pekerja keras (X2.1) Karaktersitik

Psikologis

0.75 8.69*

Percaya diri (X2.2) 0.91 11.54*

Displin (X2.3) 0.83 12.26*

Berani mengambil risiko

(X2.4) 0.75 5.84*

Toleransi terhadap

ketidakpastian (X2.5) 0.90 12.26*

Inovatif (X2.6) 0.90 13.65*

Mandiri (X2.7) 0.56 11.31*

Bertanggung jawab (X2.8) 0.57 11.25*

Kemampuan manajerial

(Y1.1)

Kompetensi

kewirausahaan

1.00 12.79*

Kemampuan konseptual

(Y1.2) 0.77 7.40*

Kemampuan sosial (Y1.3) 0.70 6.96*

Kemampuan membuat

keputusan (Y1.4) 1.00 10.69*

Kemampuan mengatur

waktu (Y1.5) 0.69 6.92*

Pendapatan (Y2.1) Kinerja usaha 0.76 7.75*

Keuntungan (Y2.2) 1.00 7.27*

Volume penjualan (Y2.3) 0.72 5.62*

Keterangan: * signifikan pada taraf 5 persen

Reliabilitas konstruk pembentuk model pengukuran dianalisis dengan

menggunakan kriteria construct reliability (CR) ≥ 0.70 dan variance

extracted (VE) ≥ 0.50. Berdasarkan Tabel 28 dapat dilihat bahwa seluruh

variabel laten memiliki nilai CR dan VE yang mendukung reliabitas yang

baik. Nilai CR dan VE yang baik menunjukkan bahwa indikator-indikator

yang digunakan memiliki kekonsistenan tinggi, sehingga jika dilakukan

penelitian ulang pada waktu yang berbeda, responden wirausaha UMKM

gula aren di Kabupaten Lombok Barat akan memberikan jawaban yang

reliabel atau konsisten.

Tabel 28 Pengujian reliabilitas model pengukuran

Variabel laten CR Reliabilitas VE Reliabilitas

Karakteristik individu (KI) 0.91 ≥ 0.70 Baik 0.82 ≥ 0.50 Baik

Karakteristik psikologis (KP) 0.87 ≥ 0.70 Baik 0.46 ≤ 0.50 Cukup baik

Kompetensi kewirausahan

(KK)

0.93 ≥ 0.70 Baik 0.81 ≥ 0.50 Baik

Kinerja usaha (KU) 0.81 ≥ 0.70 Baik 0.69 ≥ 0.50 Baik

Page 71: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

55

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kompetensi

Kewirausahaan

Karakteristik kewirausahaan dibedakan menjadi karakteristik individu

dan karakteristik psikologis. Karakteristik individu diukur dengan indikator

usia (X1.1), pendidikan (X1.2), dan kekosmopolitan (X1.4). Karakteristik

psikologis diukur dengan indikator pekerja keras (X2.1), percaya diri (X2.2),

disiplin (X2.3), berani mengambil risiko (X2.4), toleransi terhadap

ketidakpastian (X2.5), inovatif (X2.6), mandiri (X2.7), dan bertanggung jawab

(X2.8). Kompetensi kewirausahaan diukur dengan indikator kemampuan

manajerial (Y1.1), kemampuan konseptual (Y1.2), kemampuan sosial (Y1.3),

kemampuan membuat keputusan (Y1.4), dan kemampuan mengatur waktu

(Y1.5). Oleh karena itu, pembahasan dalam poin ini lebih menekankan pada

membandingkan besar pengaruh dua karakteristik kewirausahaan yaitu

karakteristik individu dan psikologis, terhadap kompetensi kewirausahaan.

Gambar 12 Diagram lintas model pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja UMKM gula aren di Kabupaten Lombok

Barat berdasarkan T-value

Hasil analisis pada Gambar 12 menunjukkan bahwa karakteristik

individu (KI) maupun karakteristik psikologis (KP) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan (KK), sehingga hipotesis H1

diterima. Dilihat dari nilai t-value, karakteristik psikologis lebih signifikan

pengaruhnya terhadap kompetensi kewirausahaan dibandingkan dengan

karakteristik individu.

Page 72: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

56

Gambar 13 Validasi dan keeratan hubungan antar variabel pada model

pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja

UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat berdasarkan

Standardized Solution

Hasil analisis pada Gambar 13 menunjukkan kompetensi

kewirausahaan pada UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat secara

signifikan dipengaruhi oleh karakteristik individu dengan nilai muatan

faktor yang positif (γ= 0.09) dan karakteristik psikologis dengan nilai

muatan faktor yang positif (γ=0.53). Nilai muatan faktor hubungan

karakteristik psikologis terhadap kompetensi kewirausahaan lebih besar dan

bernilai positif. Hal ini menunjukkan karakteristik psikologis lebih kuat

mempengaruhi kompetensi kewirausahaan. Karakteristik psikologis

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan,

sehingga hipotesis H1 diterima. Artinya, semakin baik atau tinggi

karakteristik psikologis wirausaha, maka akan semakin meningkatkan

kompetensi kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sarwoko

et al. (2013) bahwa semakin tinggi karakteristik psikologis maka semakin

tinggi pula kompetensi pelaku usaha. Jadi, untuk meningkatkan kompetensi

kewirausahaan, karakteristik psikologis dalam diri wirausaha perlu

diperkuat.

Page 73: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

57

Pengaruh Karakteristik Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM

Gula Aren

Hasil analisis diagram lintas pada Gambar 12 dan Gambar 13

menunjukkan bahwa kinerja UMKM gula aren secara signifikan

dipengaruhi oleh karakteristik individu (KI) dengan nilai muatan faktor

yang positif (β= 0.14) dan karakteristik psikologis dengan nilai muatan

faktor yang positif (β=0.27). Nilai muatan faktor hubungan karakteristik

psikologis (KP) terhadap kinerja usaha lebih besar dan bernilai positif. Hal

ini menunjukkan karakteristik psikologis lebih kuat mempengaruhi kinerja

usaha. Karakteristik psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja usaha sehingga hipotesis H2 diterima.

Indikator karakteristik individu yang memiliki pengaruh positif

paling besar terhadap variabel laten karakteristik individu adalah pendidikan

dengan nilai muatan faktor (β=1.00). Hal ini menunjukkan bahwa indikator

pendidikan merupakan indikator yang berkontribusi paling besar terhadap

peningkatan karakteristik individu. Tingkat pendidikan wirausaha akan

mempengaruhi pola pikir dan kompetensi kewirausahaannya dan

meningkatkan kinerja usaha. Semakin tinggi pendidikan wirausaha maka

usahanya akan semakin berhasil. Meng dan Liang 1996 juga mengatakan

bahwa pendidikan merupakan faktor demografi yang memberi kontribusi

signifikan terhadap keberhasilan usaha. Sehingga pendidikan wirausaha saat

ini perlu untuk ditingkatkan.

Indikator karakteristik psikologis yang memiliki pengaruh positif

paling besar terhadap variabel laten karakteristik psikologis adalah percaya

diri dengan nilai muatan faktor (β=0.91). Hal ini menunjukkan bahwa

indikator percaya diri merupakan indikator yang berkontribusi paling besar

terhadap peningkatan karakteristik psikologis. Karakteristik psikologis

percaya diri yang kuat dalam diri wirausaha membuat wirausaha dapat

mengambil keputusan yang berkaitan dengan usahanya tanpa keraguan,

menjadi semakin optimis dan memiliki semangat yang tinggi untuk

mencapai tujuan dan sasaran usaha yang lebih tinggi dari sebelumnya.

Sehingga wirausaha mampu meningkatkan kinerja usahanya.

Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan terhadap Kinerja UMKM Gula

Aren

Hasil analisis diagram lintas pada Gambar 12 dan Gambar 13

menunjukkan bahwa kompetensi kewirausahaan (KK) berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap kinerja usaha (KU) dengan keeratan hubungan (β =

-0.14; t-value = -2.15). Kompetensi kewirausahaan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap kinerja usaha, sehingga H3 ditolak. Nilai negatif disini

dapat diartikan bahwa adanya penurunan manfaat terhadap kinerja UMKM

gula aren akibat adanya kompetensi kewirausahaan. Sesuai dengan hasil

penelitian Fauziyah (2015) bahwa kinerja usaha dipengaruhi secara positif

dan signifikan oleh kompetensi teknis. Sehingga diduga penurunan kinerja

usaha pada UMKM gula aren pada penelitian ini disebabkan kompetensi

kewirausahaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya dalam konteks

Page 74: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

58

kompetensi manajerial. Merujuk pada penelitian Fauziyah (2015)

peningkatan kinerja usaha perlu ditunjang dengan kompetensi teknis.

Indikator kompetensi kewirausahaan yang memiliki pengaruh positif

paling besar terhadap variabel laten kompetensi kewirausahaan adalah

indikator kemampuan manajerial dan kemampuan mengatur waktu dengan

nilai muatan faktor (β=1.00). Hal ini menunjukkan bahwa indikator

kemampuan manajerial dan kemampuan mengatur waktu merupakan

indikator yang berkontribusi paling besar terhadap peningkatan kompetensi

kewirausahaan. Memiliki kemampuan manajerial dan kemampuan mengatur

waktu yang baik dan diterapkan dalam mengelola UMKM gula aren di

Kabupaten Lombok Barat akan membantu wirausaha dalam meningkatkan

kompetensi kewirausahaan.

Implikasi Kebijakan

UMKM gula aren ini merupakan pilihan mata pencaharian utama bagi

masyarakat di Kabupaten Lombok Barat. Usaha ini bila dikelola dengan

baik akan mampu menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan

pendapatan daerah. Wirausaha gula aren dengan skala Usaha mikro, kecil,

dan menengah (UMKM) seringkali mengalami hambatan dalam

mengembangkan usahanya. Karakteristik kewirausahaan dibedakan menjadi

dua yaitu karakteristik individu dan karakteristik psikologis. Karakteristik

individu melekat dalam diri seseorang. Karakteristik individu diukur dengan

indikator usia, pendidikan, dan kekosmopolitan. Karakteristik psikologis

diukur dengan indikator pekerja keras, percaya diri, disiplin, berani

mengambil risiko, toleransi terhadap ketidakpastian, inovatif, mandiri, dan

bertanggung jawab.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karaktersitik psikologis

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi kewirausahaan,

karakteristik psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

usaha, dengan karakteristik psikologis lebih kuat mempengaruhi kompetensi

kewirausahaan dan kinerja usaha. Namun, kompetensi kewirausahaan

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja usaha. Nilai negatif

disini dapat diartikan bahwa adanya penurunan manfaat terhadap kinerja

UMKM gula aren akibat adanya kompetensi kewirausahaan. Sesuai dengan

hasil penelitian Fauziyah (2015) bahwa kinerja usaha dipengaruhi secara

positif dan signifikan oleh kompetensi teknis. Sehingga diduga penurunan

kinerja usaha pada UMKM gula aren pada penelitian ini disebabkan

kompetensi kewirausahaan yang diteliti dalam penelitian ini hanya dalam

konteks kompetensi manajerial. Merujuk pada penelitian Fauziyah (2015)

peningkatan kinerja usaha perlu ditunjang dengan kompetensi teknis.

Dalam penelitian ini tidak mempertimbangkan memasukan

kompetensi teknis sebagai variabel dalam penelitian selain kompetensi

kewirausahaan seperti yang dilakukan Fauziah (2015). Sehingga perlu

dipertimbangkan untuk memasukan kompetensi teknis sebagai variabel

yang diteliti.

Berdasarkan hasil penelitian, pemerintah daerah dan dinas terkait

perlu mempertimbangkan untuk memberikan perhatian khusus terhadap

Page 75: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

59

peningkatan karakteristik psikologis dan kompetensi teknis UMKM gula

aren di Kabupaten Lombok Barat. Karakteristik individu dapat ditingkatkan

dengan cara meningkatkan pendidikan wirausaha, karena indikator

pendidikan berkontribusi paling besar terhadap peningkatan karakteristik

individu. Pendidikan wirausaha dapat ditingkatkan dengan memberikan

penyuluhan dan pelatihan. Pemerintah daerah dan dinas terkait dapat

memberikan penyuluhan mengenai cara membuat gula aren dengan lebih

memperhatikan kebersihan lokasi pembuatan gula dan kebersihan alat-alat

yang digunakan untuk membuat gula aren, dan pemerintah perlu

memberikan pelatihan cara pembuatan gula aren agar gula yang dihasilkan

memiliki rasa, warna, dan bentuk yang lebih menarik serta pemerintah juga

perlu memberikan pelatihan cara menyimpan gula aren agar lebih tahan

lama dan tidak mudah mencair. Ketiga hal ini berdasarkan penelitian di

lapangan yang dibutuhkan oleh wirausaha untuk meningkatkan kinerja

usahanya.

Karakteristik psikologis dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan

rasa percaya diri wirausaha, karena indikator percaya diri berkontribusi

paling besar terhadap peningkatan karakteristik psikologis. Rasa percaya

diri wirausaha dapat ditingkatkan dengan sering diadakan pameran produk

untuk memberi kesempatan kepada wirausaha memperkenalkan produknya

kepada konsumen dan berinteraksi langsung dengan konsumen dari

berbagai kalangan yang hadir ke pameran tersebut. Pemerintah daerah dan

dinas terkait juga dapat melakukan peningkatan pelaksanaan kebijakan dan

program dalam rangka memfasilitasi peran dan fungsi kelembagaan

pendamping seperti Business Development Services (BDS) atau Inkubator

Bisnis UMKM dengan dukungan Perguruan Tinggi dan Instansi terkait

untuk meningkatkan kompetensi teknis UMKM Gula Aren di Kabupaten

Lombok Barat.

7 SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Kondisi UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat masih

diusahakan dalam bentuk usaha mikro dengan peralatan sederhana

dan dengan modal sendiri. Bentuk gula aren yang dihasilkan masih

kurang inovatif dan kemasannya hanya menggunakan daun pisang

kering atau plastik.

2. Karakteristik kewirausahaan UMKM gula aren di Kabupaten

Lombok Barat dibedakan menjadi karakteristik individu dan

karakteristik psikologis. Karaktersitik individu yang memiliki

persentasi penilaian tertinggi yaitu pada indikator pengalaman usaha.

Karaktersitik psikologis yang memiliki persentasi penilaian tertinggi

yaitu pada indikator pekerja keras.

3. Karakteristik individu (KI) dan karakteristik psikologis (KP)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kompetensi

Page 76: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

60

kewirausahaan (KK). Pengaruh terbesar ditunjukkan oleh

karakteristik psikologis.

4. Karakteristik individu (KI) dan karakteristik psikologis (KP)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha (KU).

Pengaruh terbesar ditunjukkan oleh karakteristik psikologis. Hal ini

menunjukkan pentingnya untuk meningkatkan karakteristik

psikologis, karena karakteristik psikologis menentukan kinerja

usaha dan mempermudah untuk meningkatkan kompetensi

kewirausahaan.

5. Kompetensi kewirausahaan berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap kinerja usaha. Hal ini dapat diartikan bahwa adanya

penurunan manfaat terhadap kinerja UMKM gula aren akibat adanya

kompetensi kewirausahaan.

Saran

Pemerintah daerah dan dinas terkait dapat memberikan penyuluhan

dan pelatihan untuk memperkuat karakteristik psikologis agar wirausaha

dapat mengembangkan usahanya. Pemerintah perlu memberikan motivasi

kepada wirausaha UMKM gula aren di Kabupaten Lombok Barat melalui

berbagai program-program pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensi

kewirausahaan, seminar dan bahkan perlombaan wirausaha untuk

merangsang kreatifitas dan inovasi dari wirausaha.

Dalam penelitian ini indikator-indikator pertanyaan yang kurang dapat

dipahami dapat menyulitkan responden untuk menjawab dengan konsisten,

sehingga dapat mengakibatkan ketidaksesuaian hasil dengan pendugaan

awal. Oleh karena itu pengembangan kuesioner yang lebih terstandar sangat

diperlukan untuk dapat menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan

terhadap kinerja usaha dan kompetensi kewirausahaan dengan lebih baik.

Perlu studi lanjutan dengan memasukan kompetensi teknis sebagai variabel

yang diteliti selain kompetensi kewirausahaan.

Page 77: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

61

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong M. 2004. Performance Management. Yogyakarta (ID): Tugu

Publisher.

Basrowi. 2011. Kewirausahaan Untuk Perguruan Tinggi. Bogor (ID):

Ghalia Indonesia.

Baum, J. Robert, Edwin A. Locke dan Ken G. Smith, 2001. A

Multidimensional Model Of Venture Growth. Academic Management

Journal. 44(2): 292-303.

Bergevoet RHM, CJM Ondersteijin, HW Saatkamp, CMJ van Woerkum,

RBM Huirne. 2004. Entrepreneurship behavior of Ducth Dairy farmer

under a milk quota system: goal, objectives and attitudes. Wageningen

(NL): Elsevier. 80(2004): 1-21

Bilge H, Bal V. 2012. Entrepreneurship Tendency: A Research on Students

of Celal Bayar University, Journal of Institute of Social Sciences of

Suleyman Demirel University. (2)16.

Bird B. 1995. Toward a Theory of Entrepreneurial Competency.

Connecticut (US): JAI Press.

Bloodgood JM, Spienza HJ, Carsrud A. 1995. The Dynamics of New

Business Start-us. Connecticut (US): JAI Press.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2010. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2010. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2011. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2011. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2012. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2012. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2013. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2013. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2014. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2014. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2015. Nusa Tenggara Barat dalam Angka

2015. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik NTB. 2013. Pertumbuhan PDB UMKM 2009-

2012. NTB (ID): BPS.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. PDB Seri 2010 menurut Lapangan

Usaha berdasarkan Harga Berlaku. Jakarta (ID): BPS.

Carree M, Roy T. 2003. The Impact of Entrepreneurship on economic

Growth. In David B. Audretch and Zoltan J. Acs (Eds), International

Handbook of Entrepreneurship Research. Boston (US): Kluwer-

Academic Publishers.

Cassons M. 2006. The Oxford Handbook of Entrepreneurship. New York

(US): Oxford University Press.

Cavus SG, Karadeniz D, Cumaliyeva. 2013. Entrepreneurial Characteristics

of Young Entrepreneur Candidates. Kazakhstan. 5th International

Congress on Entrepreneurship (ICE'13).

Chamorro TP. 2005. Personality and Intellectual Competence. New Jersey

(US): Lawrence Erlbaum Associates.

Page 78: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

62

Cooper D, Pamela SS. 2006. Business Research Method. New York (US):

The McGraw-Hill Companies, Inc. (9).

Cuervo A, Domingo R, Salvador R. 2007. Entrepreneurship Concepts,

Theory and Perspective. New york (NY): Springer.

Danarti. 2012. Analisis Potensi dan Kebutuhan Pengembangan

Kewirausahaan di Pusat KTM Telang. Jakarta (ID):

KEMENAKETRANS.

Darya P. 2012. Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Karakteristik

Kewirausahaan Terhadap Kompetensi Usaha dan Kinerja Usaha Mikro

Kecil di Kota Balikpapan. Balikpapan (ID): Jurnal Inovasi dan

Kewirausahaan.

Davidsson P. 2003. The domain of Entrepreneurship research: some

suggestions. In Katz, j. & Shepherd, S (Eds), Advances in

Entrepreneurship, Firm Emergence and Growth, Elservier.

Amsterdam (NL): JAI Press.(6).

[Disperindag] Dinas Perindustrian dan perdagangan NTB. 2013. Data

Sentra UMKM Gula Aren Di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2012.

NTB (ID): DISPERINDAG.

[DPAU] Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM. 2013.

Penelitian KPJU Unggulan UMKM Provinsis NTB Tahun 2012. NTB

(ID): DPAU.

Drucker PF. 1988. Inovation and Entrepreneurship. London (GB):

Heinemann.

Ferdinand A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian

Manajemen. Semarang (ID): Fakultas Ekonomi Universitas

Diponogoro.

Geri S. 2013. Research on Entrepreneurial Characteristics of Students in

School of Physical Education and Sports. Turkish Journal of

Education. 2(3): 50-60.

Ghozali I, Fuad SET. 2012. Teori, Konsep , dan Aplikasi dengan program

LISREL 8.80. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

(3).

Gibson JL, John MI, James HD Jr. 1987. Organisasi dan Manajemen:

Perilaku, Struktur , Proses. Jakarta (ID): Erlangga. (3): 49-54.

Glancey, Keith, Malcolm Greig, Malcolm Pettigrew. 1998. Entrepreneurial

Dynamics in Small Business Service Firms. International Journal Of

Enterpreneurial Behaviour & Research. 4( 3): 249-268.

Hadiyati E. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh terhadap

Kewiraushaaan Usaha Kecil. Malang (ID): Jurnal Manajemen dan

Kewirausahaan. 13(1): 8-16.

Hair JF, Anderson RE, Tatham RL, Black WC. 1998. Multivariate Data

Analysis. Fifth Edition. USA (US): Prentice-Hall Upper Saddle River,

N.J.

Halim NR. 1992. Hubungan Karaktersitik Sosial Ekonomi dengan Perilaku

Komunikasi Anggota Kelompok Simpan Pinjam KUD dan

Pemanfaatan Kredit Pedesaan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat.

[Tesis]. Bogor (ID): IPB

Page 79: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

63

Hasbullah R, Sulaeman E. 2012. Pembinaan Karakter Wirausaha

Mahasiswa Melalui Metode Pelatihan Soft skill di Fakultas Ekonomi

Uniska. Banjarmasin (ID): Jurnal Manajemen.

Hisrich RD, Peter MP, Dean AS. 2008. Kewirausahaan (Entrepreneurship).

Jakarta (ID): Salemba Empat. (7).

Hisrich RD, Peters MP. 2002. Entrepreneurship. Sydney (Au); Mc- Grow

Hill.

Hofstede G. 1991. Culture and Organizations : Software of the mind. New

York (US): Mc-Graw Hill.

Isa M. 2013. Analisis Kompetensi Kewirausahaan, Orientasi Kewirausahaan,

dan Kinerja Industri Mebel. Surakarta (ID): BENEFIT Jurnal

Manajamen dan Bisnis.

Islam MA, Mohammad AK, Abu ZMO, Mohammad SA. 2011. Effect of

Entrepreneur and Firm Characteristics on the Business Success of

Smal and Medium Entreprises (SMEs) in Bangladesh. Internasional

Journal of Business and Management. 6(3): 289-297.

Jauch LR, Glueck WF. 1998. Business Policy and Strategic Management.

Singapura (SG): McGraw Hill Books Company.John Wiley & Sons.

Kao J. 1991. The Entrepreneur. USA (US): Harvad business School.

Karcioglu F, Kaygin E. 2010. Importance of Personality Characteristics in

Entrepreneurship and an Application. Ekev Academy Journal. 14(45):

157-172.

Kaur G, Singh S. 2013.Women Entrepreneurs in India Problems and

Prospects. India (IN): Journal of Humanities and Social Science. 1(1).

Kaur H, Anupama B. 2013. Understanding The Concept Of Entrepreneur

Competency. India (IN): Journal Of Business Management & social

Sciences Research. 2.

[Kemenkop dan UMKM] Kementrian Koperasi dan UMKM. 2014.

Perkembangan data usaha mikro, kecil menengah (UMKM) dan usaha

besar tahun 2012-2013. Republik Indonesia (ID): Kemenkop dan

UMKM RI.

[Kemenkop] Kementrian Koperasi dan UMKM. 2008. Kajian Efektifitas

Model Pertumbuhan Klaster Bisnis UMKM Berbasis Agribisnis.

Jakarta (ID): KEMENKOP.

[Kementan] Kementrian Pertanian. 2015. Rencana Strategis Kementrian

Pertanian Tahun 2015- 2019. Jakarta (ID): KEMENTAN.

Kirzner IM. 1978. Competition and Entrepreneurship. Chicago (US):

Chicago University Press.

Kuratko FD, Hogetts MR. 2007. Entrepreneurship: Theory, Process and

Practice. Canada (US): Thomson South-Western.7.

Kustiari T, Sumiardjo, Slamet M, Tjitropranoto. 2012. Pengaruh Efektifitas

Penyuluhan Terhadap kompetensi Pembudidaya Rumput laut

Polikultur di Perairan Pantai Utara Pulau Jawa. Bogor (ID): Jurnal

Sosek Kelautan , dan Perikanan.

Lans T, van Galen MA, Verstegen JAAM, Biemans HJA, Mulder M. 2013.

Searching for entrepreneurs among small business ownermanagers in

agriculture. NJAS-Wageningen Journal of Life Sciences. 30(151): 1-11.

Leavitt HJ. 1978. Managerial Psychology. Chicago: Chicago press. 10.

Page 80: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

64

Longenecker JG, Calos WP, J William. 1994. Small Business Managemen:

An Entrepreneurial Emphasis. Cincinati (US); South Western

Publishin Co. (9).

Lumphin GT, Dess GG. 1996. Clarifying the Entrepreneurial Orientation

Construct and Linking it to Performance. Academy of Management

Review. (21): 135-172.

Man TWY, Theresa L, KF Chan. 2002. The Competitiveness of Small and

Medium Entreprises: A Conceptualization with focus on

Entreprenurial Competencies. Hongkong (RRC): Journal of Business

Venturing. 17(2002): 123-142.

Mappigau DP. 2012. Entreprenurial Quality of Smale Scale (SMEs) Broiler

Farming with Independent Bussiness Model In Maros District of

South Sulawesi Provincy, Indonesia (ID): Hasanuddin University.

Meng LA, Liang TW. 1996. Entrepreneur, Entreprenurship and Entreprising

Culture. Paris: Addison-Wisley Publising Company.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta (ID):

Ghalia Indonesia.

Muatif K, Sugihen BG, Susanto D, Asngari PS. 2008. Kompetensi

kewirausahaan peternak sapi perah, kasus peternak sapi perah di

Kabupaten Bandung Jawa Barat. Bandung (ID): Jurnal Penyuluhan.

Muharastri Y. 2013. Karakteristik Wirausaha, Kompetensi Kewirausahaan

dan Kinerja Usaha Peternakan Sapi Perha di KTTSP Kania Bogor

[Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Mujahidin, Sutrisno, Dian L, Tri H, Izu AF. 2003. Aren Budi daya dan

Prospeknya. Bogor (ID): Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya

Bogor,LIPI.

Munizu M. 2010. Pengaruh Faktor- faktor Eksternal dan Internal Terhadap

Kinerja Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Sulawesi Selatan.

Sulawesi(ID): Jurnal Manajemen. 12(1): 33-41.

Muslich M. 2007. Manajemen Risiko Operasional. Jakarta (ID): PT. Bumi

Aksara.

Nurhayati P, Heny KS, Tintin S, Yanti NM. 2012. Analisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja wirausaha pada unit

usaha kecil-menengah (UMKM) di Provinsi jawa barat. Bogor (ID):

Prosiding Seminar Hasil Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Nurhayati P, Tintin S, Heny KS, Yanti NM. 2011. Analisis Pengaruh

Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Kinerja Wirausaha Pada Unit

Usaha Kecil Menengah (UMKM) Di Kabupaten Bogor. Bogor (ID):

Prosiding Seminar Unggulan Departemen Agribisnis.

Nurhayati P. 2011. Karakteristik dan kinerja wirausaha wanita Pada UMKM

perikanan Di Kabupaten Sukabumi. Bogor (ID): Prosiding Seminar

Hasil Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Omrane A, Fayolle A. 2011. Entrepreneurial competencies and

entrepreneurial process: a dynamic approach. International Journal of

Business and Globalisation. 6(2): 136-153.

Pamela. 2013. Kompetensi Kewirausahaan dengan Keberhasilan Usaha

Peternak Sapi Perah Pujon, Malang [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Page 81: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

65

Praag CM. 2005. Successful Entrepreneurship. United Kingdom (UK):

Edward Elgar Publishing Limited.

Priyanto SH, Iman S. 2005. Relationship between entrepreneurial learning,

entrepreneurial competencies and venture success: empirical study on

SMEs. Int. J. Entrepreneurship and Innovation Management. 5(5):

454-468.

Purwati E. 2012. Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi

Pemasarana terhadap Perkembangan UMKM Di Desa Dayaan dan

Kalillondo Salatiga. Salatiga (ID): Jurnal Ilmiah Among Makarti. 9(5).

Puspitasari. 2013. Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Petani Anggrek

terhadap Kinerja Usaha: Kasus di Kecamatan Gunung Sindur dan

Parung, Kabupaten Bogor dan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang

Selatan [Tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian

Bogor.

Richards ST ,SL. Bulkley. 2007. Agricultural entrepreneurs: the first and the

forgotten?. New York (US): The Hudson Institute, Center for

Employment Policy.

Riyanti BPD. 2003. Kewirausahaan dari Sudut pandang Psikologi

Kepribadian. Jakarta (ID): PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Robbins L. 1932. The Nature and Significance of Economic Science.

London (GB) : Macmillan.

Robinson LJ, Barry PJ. 1987. The Competitive Firm’s Response to Risk.

New York (NY): Macmillan Publishing Company.

Rose, RC, N Kumar, LL Yen. 2006. The Dynamics of Entrepreneurs’

Success Factors in Influencing Venture Growth. Journal of Asia

Enterpreneurship and Sustainability. 2(2).

Santoso S. 2011. Structural Equation Modelling (SEM): Konsep dan

Aplikasi dengan AMOS 18. Jakarta (ID): Kompas Gramedia.

Schermerhorn J.B. Jr, J.G Hunt, R.N Osborn. 1991. Managing

Organizational Behavior. Canada (GB): John Wiley and Sons.

Schumpeter JS. 1934. The Theory of Economic Development. Inggris (GB):

Oxford Univercity press.

Siregar S. 2012. Statistik parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta

(ID): PT. Bumi Aksara.

Snell SA, Kenneth NW. 2002. Mengenali Penyebab-Penyebab Kinerja

Buruk. Jakarta (ID): PT Elex Media Kompotindo.

Spencer LM, Spencer SM. 1993. Competence Work: Model for Superior

Performance. New York (NY): John wiley and Sons, Inc.

Staw BM. 1991. Psychological Dimensions of Organizational Behavior.

Sydney (AU): MacMillan Publishing Company.

Sumantri B. 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha

Wirausaha Wanita pada Industri Pangan Rumahan di Bogor [Tesis].

Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis. Kiat dan Proses

Menuju Sukses. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Syafiuddin, Jahi A. 2007. Hubungan Karakteristik Individu dengan

Kompetensi Wirausaha Petani Rumput Laut di Sulawesi Selatan.

Bogor (ID): Jurnal Penyuluhan. 3(1): 35-44.

Page 82: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

66

Taleghani GR, Ali G, Alireza K. Seyed RA. 2013. Personality

Characteristics and Entrepreneurship in Online context. Iran (IR):

IRJABS.

Tambunan TTH. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor (ID): Ghalia Indonesia.

Tosi HL, JR Rizzo, SJ Carrol. 1990. Managing Organizational Behavioural.

New York (NY): Harper Callins. (2).

Umar H. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka

Utama. (2).

Wickham PA. 2004. Strategic Entrepreneurship. Essex (GB): Pearson

Education Limited. (3).

Wijanto SH. 2008. Structural Equation Modelling dengan LISREL 8.30.

Yogyakarta (ID): Graha Ilmu.

Page 83: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

67

LAMPIRAN

Page 84: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

68

Lampiran 1 Hasil output Lisrel 8.30 Setelah Respesifikasi

DATE: 1/ 8/2016

TIME: 17:17

L I S R E L 8.30

BY

Karl G. Jöreskog & Dag Sörbom

This program is published exclusively by

Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100

Chicago, IL 60646-1704, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140

Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-99

Use of this program is subject to the terms specified in the

Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file D:\WIRASTIKA\DATA08.SPJ:

Observed Variables

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6

X2.7 X2.8 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y2.1 Y2.2 Y2.3

Correlation Matrix From File D:\WIRASTIKA\DATA08.COR

Sample Size = 120

Latent Variables KI KP KK KU

Relationships

X1.1 X1.2 X1.4 = KI

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 = KP

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 = KK

Y2.1 Y2.2 Y2.3 = KU

KK = KI KP

KU = KI KP KK

Path Diagram

OPTIONS ME=UL AD=OFF IT=500

SET THE ERROR VARIANCE OF X1.1 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X1.4 EQUAL TO 0.2

SET THE ERROR VARIANCE OF X1.2 EQUAL TO FREE

SET THE ERROR VARIANCE OF Y1.1 EQUAL TO FREE

SET THE ERROR VARIANCE OF Y1.4 EQUAL TO FREE

SET THE ERROR VARIANCE OF Y2.2 EQUAL TO FREE

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.1 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.2 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.3 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.4 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.5 EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR VARIANCE OF X2.6 EQUAL TO 0.1

SET THE CORRELATION BETWEEN KI AND KP EQUAL TO 0.1

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.5 AND X2.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.6 AND X2.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.8 AND Y1.1 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND X2.5 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND X1.4 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.4 AND X1.2 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.5 AND X1.2 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.5 AND X2.4 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.6 AND X1.2 TO FREE

Page 85: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

69

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.1 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.2 TO FREE

!SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.3 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN Y1.5 AND Y1.3 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X1.4 AND X1.1 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X1.4 AND X1.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN Y1.3 AND Y1.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X1.2 AND X1.1 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN Y1.5 AND Y1.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.3 AND X1.4 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.4 AND X1.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.4 AND X2.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.5 AND X1.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.5 AND X2.4 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.1 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.2 TO FREE

SET THE ERROR COVARIANCE BETWEEN X2.7 AND Y2.3 TO FREE

End of Problem

Sample Size = 120

Correlation Matrix to be Analyzed

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y2.1

-------- -------- -------- -------- -------- --------

Y1.1 1.00

Y1.2 0.60 1.00

Y1.3 0.49 0.58 1.00

Y1.4 0.62 0.70 0.68 1.00

Y1.5 0.50 0.54 0.65 0.65 1.00

Y2.1 0.24 0.01 -0.08 0.03 -0.21 1.00

Y2.2 0.20 0.01 -0.02 0.10 -0.16 0.77

Y2.3 0.08 -0.03 -0.03 0.02 -0.04 0.56

X1.1 -0.02 -0.02 -0.05 0.00 -0.04 0.17

X1.2 0.19 0.09 0.12 0.17 0.16 0.03

X1.4 0.16 0.19 0.18 0.28 0.17 0.06

X2.1 0.10 0.12 0.16 0.09 0.06 0.03

X2.2 0.21 0.39 0.19 0.31 0.14 0.13

X2.3 0.17 0.26 0.03 0.14 0.07 0.11

X2.4 -0.02 0.05 0.11 0.15 0.17 -0.14

X2.5 0.20 0.14 0.32 0.28 0.33 -0.02

X2.6 0.33 0.14 0.24 0.20 0.23 0.16

X2.7 0.36 0.40 0.29 0.44 0.32 -0.23

X2.8 0.57 0.43 0.40 0.48 0.41 0.12

Correlation Matrix to be Analyzed

Y2.2 Y2.3 X1.1 X1.2 X1.4 X2.1

-------- -------- -------- -------- -------- --------

Y2.2 1.00

Y2.3 0.69 1.00

X1.1 0.22 0.25 1.00

X1.2 0.08 0.13 0.44 1.00

X1.4 0.11 0.05 0.12 0.37 1.00

X2.1 0.11 0.14 0.09 0.11 0.03 1.00

X2.2 0.07 -0.08 0.12 0.04 0.17 0.34

X2.3 0.17 0.08 0.08 0.07 0.30 0.03

X2.4 0.03 0.06 0.15 0.33 0.26 0.05

X2.5 0.14 0.20 -0.02 0.36 0.22 0.11

Page 86: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

70

X2.6 0.27 0.23 0.19 0.30 0.06 0.16

X2.7 -0.21 -0.24 0.06 0.08 0.03 0.18

X2.8 0.09 0.00 -0.04 0.19 0.15 0.18

Correlation Matrix to be Analyzed

X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7

-------- -------- -------- -------- -------- --------

X2.2 1.00

X2.3 0.32 1.00

X2.4 -0.08 0.29 1.00

X2.5 0.02 0.24 0.42 1.00

X2.6 0.11 0.23 0.21 0.36 1.00

X2.7 0.22 0.16 0.06 0.06 0.21 1.00

X2.8 0.24 0.21 0.08 0.15 0.31 0.44

Correlation Matrix to be Analyzed

X2.8

--------

X2.8 1.00

Number of Iterations = 21

LISREL Estimates (Unweighted Least Squares)

Y1.1 = 1.00*KK,, R² = 1.00

(0.063)

12.79

Y1.2 = 0.77*KK, Errorvar.= 0.41 , R² = 0.59

(0.10) (0.17)

7.40 2.44

Y1.3 = 0.70*KK, Errorvar.= 0.52 , R² = 0.48

(0.100) (0.16)

6.96 3.17

Y1.4 = 1.00*KK,, R² = 1.00

(0.088)

10.69

Y1.5 = 0.69*KK, Errorvar.= 0.53 , R² = 0.47

(0.099) (0.16)

6.92 3.29

Y2.1 = 0.76*KU, Errorvar.= 0.43 , R² = 0.57

(0.098) (0.17)

7.75 2.57

Y2.2 = 1.00*KU,, R² = 1.00

(0.14)

7.27

Y2.3 = 0.72*KU, Errorvar.= 0.48 , R² = 0.52

(0.13) (0.16)

5.62 2.93

X1.1 = 0.95*KI, Errorvar.= 0.10, R² = 0.90

(0.066)

14.24

X1.2 = 1.00*KI,, R² = 1.00

(0.061)

16.50

X1.4 = 0.90*KI, Errorvar.= 0.20, R² = 0.81

(0.066)

Page 87: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

71

14.16

X2.1 = 0.75*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.57

(0.042)

8.69

X2.2 = 0.91*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.83

(0.061)

11.54

X2.3 = 0.83*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.69

(0.038)

12.26

X2.4 = 0.75*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.56

(0.061)

5.84

X2.5 = 0.90*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.81

(0.053)

12.26

X2.6 = 0.90*KP, Errorvar.= 0.10, R² = 0.82

(0.049)

13.65

X2.7 = 0.56*KP, Errorvar.= 0.69 , R² = 0.31

(0.049) (0.15)

11.31 4.65

X2.8 = 0.57*KP, Errorvar.= 0.68 , R² = 0.32

(0.050) (0.14)

11.25 4.72

Error Covariance for Y1.3 and Y1.2 = 0.047

(0.12)

0.40

Error Covariance for Y1.5 and Y1.2 = 0.012

(0.12)

0.10

Error Covariance for Y1.5 and Y1.3 = 0.18

(0.12)

1.52

Error Covariance for X1.2 and X1.1 = -0.50

(0.12)

-4.10

Error Covariance for X1.4 and X1.1 = -0.75

(0.12)

-6.30

Error Covariance for X1.4 and X1.2 = -0.58

(0.12)

-4.77

Error Covariance for X2.3 and X1.4 = 0.26

(0.092)

2.83

Error Covariance for X2.4 and X1.2 = 0.29

(0.092)

3.19

Error Covariance for X2.4 and X2.2 = -0.33

(0.11)

-3.07

Error Covariance for X2.5 and X1.2 = 0.29

(0.092)

3.15

Error Covariance for X2.5 and X2.2 = -0.44

(0.11)

-4.00

Page 88: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

72

Error Covariance for X2.5 and X2.4 = 0.18

(0.11)

1.73

Error Covariance for X2.6 and X2.2 = -0.37

(0.11)

-3.25

Error Covariance for X2.7 and Y2.1 = -0.31

(0.095)

-3.30

Error Covariance for X2.7 and Y2.2 = -0.33

(0.096)

-3.43

Error Covariance for X2.7 and Y2.3 = -0.32

(0.094)

-3.44

Error Covariance for X2.7 and X2.5 = -0.31

(0.10)

-2.98

Error Covariance for X2.8 and Y1.1 = 0.32

(0.099)

3.24

KK = 0.09*KI + 0.53*KP, Errorvar.= 0.70, R² = 0.30

(0.028) (0.041)

3.29 13.06

KU = - 0.14*KK + 0.14*KI + 0.27*KP, Errorvar.= 0.93, R² = 0.073

(0.065) (0.031) (0.057)

-2.15 4.59 4.68

Correlation Matrix of Independent Variables

KI KP

-------- --------

KI 1.00

KP 0.10 1.00

Covariance Matrix of Latent Variables

KK KU KI KP

-------- -------- -------- --------

KK 1.00

KU 0.03 1.00

KI 0.14 0.15 1.00

KP 0.54 0.21 0.10 1.00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 141

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 327.55 (P = 0.00)

Estimated Non-centrality Parameter (NCP) = 186.55

90 Percent Confidence Interval for NCP = (137.62 ; 243.20)K

Minimum Fit Function Value = 2.75

Population Discrepancy Function Value (F0) = 1.57

90 Percent Confidence Interval for F0 = (1.16 ; 2.04)

Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) = 0.075

90 Percent Confidence Interval for RMSEA = (0.091 ; 0.12)

P-Value for Test of Close Fit (RMSEA < 0.05) = 0.00

Expected Cross-Validation Index (ECVI) = 3.58

90 Percent Confidence Interval for ECVI = (3.16 ; 4.05)

Page 89: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

73

ECVI for Saturated Model = 3.19

ECVI for Independence Model = 12.06

Chi-Square for Independence Model with 171 Degrees of Freedom = 1396.60

Independence AIC = 1434.60

Model AIC = 425.55

Saturated AIC = 380.00

Independence CAIC = 1506.56

Model CAIC = 611.14

Saturated CAIC = 1099.62

Root Mean Square Residual (RMR) = 0.074

Standardized RMR = 0.062

Goodness of Fit Index (GFI) = 0.87

Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) = 0.93

Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI) = 0.90

Normed Fit Index (NFI) = 0.97

Non-Normed Fit Index (NNFI) = 0.92

Parsimony Normed Fit Index (PNFI) = 0.93

Comparative Fit Index (CFI) = 0.91

Incremental Fit Index (IFI) = 0.90

Relative Fit Index (RFI) = 0.92

Critical N (CN) = 67.48

The Modification Indices Suggest to Add an Error Covariance

Between and Decrease in Chi-Square New Estimate

The Problem used 58192 Bytes (= 0.1% of Available Workspace)

Time used: 0.375 Seconds

Page 90: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

74

Lampiran 2 Model awal berdasarkan Standardize Solution

Lampiran 3 Model awal berdasarkan T-Value

Page 91: PENGARUH KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP … · Metode SEM dengan bantuan software LISREL 8.30 digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik kewirausahaan terhadap kompetensi

75

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Mataram pada tanggal 25 Maret 1991 sebagai

anak kedua dari dua bersaudara oleh pasangan Drs. I Nengah Wiracita

(almarhum) dan Made Ayu Astiti, SH. Pendidikan sarjana ditempuh penulis

di Fakultas Pertanian, Universitas Mataram (UNRAM), Program Studi

Sosial Ekonomi konsentrasi Agribisnis pada tahun 2009 dan penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan sarjananya pada tahun 2013 dengan predikat cum

laude. Pada tahun 2013 penulis diterima di Program Studi Magister Sains

Agribisnis, Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Manajemen Institut

Pertanian Bogor (IPB). Penulis mendapatkan dukungan beasiswa oleh

Direktorat Jendral Perguruan Tinggi (DIKTI) melalui program beasiswa

SPP Fresh Graduate selama dua tahun. Penulis juga terdaftar sebagai

penulis pada publikasi ilmiah dengan judul “Pengaruh Karakteristik

Kewirausahaan terhadap Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) Gula Aren di Kabupaten Lombok Barat” yang terbit pada Jurnal

Penyuluhan edisi bulan Maret 2016 volume 12 no 1.