PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN Oleh: SIDIK CAHYASUCI N 0310230135 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
59
Embed
Pengaruh Kandungan Informasi Laba, Komponen Arus Kas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Cummulatif Abnormal Return.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN
ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Oleh: SIDIK CAHYASUCI N
0310230135
SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih
Derajat Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul :
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CUMMULATIVE
ABNORMAL RETURN
Yang disusun oleh :
Nama : Sidik Cahyasuci N
NIM : 0310230135-23
Fakultas : Ekonomi Universitas Brawijaya Malang
Jurusan : S-1 Akuntansi
Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Komprehensif. Dosen Pembimbing Komarudin Achmad, SE, MSi., Ak. NIP. 131 998 333
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi dengan judul :
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN
ARUS KAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Yang disusun oleh :
Nama : Sidik Cahyasuci N
NIM : 0310230135-23
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Telah dipertahankan di depan dewan penguji tanggal 28 April 2008 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI :
1. Komarudin Achmad, SE., M.Si., Ak.
NIP. 131 998 333
(Dosen Pembimbing)
2. Kuspandi, SE., Ak.
NIP. 131 573 935
(Dosen Penguji I)
3. Endang Mardiati, SE., M.Si. Ak.
NIP. 131 573 923
(Dosen Penguji II)
Malang,
Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Unti Ludigdo, SE., M.Si., Ak.
NIP. 132 086 159
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Sidik Cahyasuci N
Tempat, tanggal lahir : Temanggung, 9 Maret 1985
Nomor Induk Mahasiswa : 0310230135-23
Jurusan/ Program Studi : Akuntansi/ S1
Alamat : Sawahan Kedu Temanggung-Jawa Tengah 56252
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul:
”PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS
KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP CUMMULATIVE
ABNORMAL RETURN”
yang ditulis adalah benar-benar hasil karya sendiri dan bukan merupakan plagiat
atau saduran dari skripsi orang lain. Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan
saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku
(dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dapat
digunakan bila diperlukan.
Malang, 21 April 2008
Yang membuat pernyataan
Sidik Cahyasuci N
NIM. 0310230135-23
Ku persembahkan skripsiku buat: Allah sang pemilik segalanya. Terima kasih atas kekuatan yang telah Engkau berikan kepadaku, sehingga aku masih bisa kuat dan tegar menjalani smuanya meskipun dengan langkah tertatih. Aku percaya, apa yang telah menjadi kehendakMu itulah yuang terbaik buatku. Bapak, ibu’ku yang telah mengukir jiwa ragaku. Tanpa kalian aku ga’ kan ada di dunia ini. Tanpa do’a kalian aku ga mungkin bisa bertahan. Tanpa kasih sayang kalian aku ga kan mungkin bisa berdiri. Tanpa dukungan kalian aku ga lebih dari seorang pecundang....akhirnya impian kalian terwujud. Akhirnya ucik bisa membuktikan kalo’ ucik mampu menjadi seorang sarjana. Love u so much........ga da yang bisa kubanggakan kecuali memiliki orang tua seperti kalian yang selalu mengerti, memahami dan mendukung ucik bagaimanapun keadaannya. Mbak tik, ninik, antok, anik...thanx atas doanya dan dukungannya. Aku percaya kalian selalu ada untukku. Jangan pernah merasa lelah untuk mendengar ceritaku...jangan pernah bosan untuk selalu mendukungku....aku dah lulus lho... Asep, Dini, Ruly, Riris, Sinta, Titin Yeni....akhirnya kita lulus smua ya...ternyata memang ga ada yang ga mungkin kalo kita mau berusaha. Meskipun nasib kita berbeda-beda tapi aku percaya kita tetap satu hati....satu tujuan untuk mencari jodoh kita masing-masing he2..kan kita dah lulus...ternyata kompre ga sengeri yang kubayangkan....makasih kalian telah menjadi keluagaku di malang. Wava.......thanx bgt. Aku ga nyangka bisa kenal kamu di taun ini. Ga nyesel punya sahabat kaya’ kamu. Orang yang paling kocak yang pernah kukenal. Kamu adalah obat stersku. Makasih banget dah nemenin aku seharian, meskipun kamu melihat wajah pucatku tapi kamu selalu berusaha untuk menghiburku. Ga da wava hidupku ga rame...... Hilmy......tetep smangat!!!!aku menunggumu untuk wisuda bareng. Kompre boleh beda, tapi wisuda harus bareng. Chayo!!! Perjuanganmu masih harus menghabiskan satu tetes keringat lagi. Ga da yang percuma kok dari apa yang udah kita usahakan. Atau kamu juga harus beliin ”kopi jahe + pecel buat sarapan??? ”duz” yang selalu ngingetin aku buat nyiapin rok, baju, sepatu, jas almamater, dasi, buku-buku....nasehatmu sungguh berarti buatku. Cintaku ”phied” thanx atas sholat n ngajinya. Makasih juga buat bpk-ibu’e fida yang dah bantuin aku doa. Arin, fitria, rini, lika, mb.tina, indah, mas ruri (yang dah bantuin aku sholat tahajud), yanti, Dian......makasih banget...tanpa doa kalian aku ga kan lulus. Tak lupa buat Pak Komar. Akhirnya aku merasa bangga punya pembimbing seperti bapak. Meskipun menghabiskan waktu 1 tahun lebih...meskipun uji mental tiap hari engkau berikan...tapi aku percaya engkau memiliki tujuan mulia, engkau mempunyai hati sebening embun. Terima kasih untuk waktu yang selalu engkau sempatkan untuk membimbingku.
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI .................................................................................................. i DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii ABSTRAKSI .................................................................................................. iv ABSTRACT ................................................................................................... v BAB I. Pendahuluan ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1 1.2. Motivasi Penelitian ................................................................. 3 1.3. Perumusan Masalah ................................................................. 4 1.4. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4 1.5. Kontribusi Penelitian................................................................ 5
BAB II. Telaah Literatur dan Pengembangan Hipotesis .......................... 6
2.1. Telaah Literatur ....................................................................... 6 2.1.1. Informasi Laba .............................................................. 6 2.1.2. Informasi Arus Kas ....................................................... 7 2.1.3. Ukuran Perusahaan ........................................................ 9 2.1.4. Cummulative Abnormal Return (CAR) ......................... 9
2.2. Pengembangan Hipotesis ........................................................ 12 2.2.1. Laba dan CAR................................................................ 12 2.2.2. Arus Kas Operasi, Investasi dan Pendanaan dan CAR 13 2.2.3. Ukuran Perusahaan dan CAR ........................................ 14
BAB III. Metode Penelitian .......................................................................... 16
3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 16 3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 18 3.3. Definisi Operasional Variabel.................................................. 18
3.3.1. Variabel Dependen....................................................... 18 3.3.2. Variabel Independen ................................................... 21
3.4. Metode Analisis Data .............................................................. 22 3.4.1. Uji Asumsi Klasik ........................................................ 23 3.4.2. Pengujian Hipotesis ..................................................... 24
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 26
4.1. Hasil Penelitian ....................................................................... 26 4.1.1. Statistik Deskriptif ...................................................... 26 4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................. 28 4.1.3. Hasi Pengujian Hipotesis ............................................ 30
4.2. Pembahasan ............................................................................. 34 4.2.1. Informasi Laba ............................................................ 34 4.2.2. Informasi Arus Kas Operasi......................................... 35 4.2.3. Informasi Arus Kas Investasi ...................................... 35 4.2.4. Informasi Arus Kas Pendanaan ................................... 35 4.2.5. Informasi Ukuran Perusahaan ..................................... 36
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 38 5.1. Simpulan ................................................................................. 38 5.2. Saran ...................................................................................... 39 5.3. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Perhitungan Jumlah Sampel .................................................. 17
2. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian................................................ 26
3. Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 28
4. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas........................................................ 29
5. Hasil Uji Regresi .................................................................................. 31
PENGARUH KANDUNGAN INFORMASI LABA, KOMPONEN ARUS KAS, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
Oleh: Sidik Cahyasuci N Pembimbing: Komarudin Achmad, SE, M.Si,Ak
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba, komponen arus kas, dan ukuran perusahaan terhadap Cummulative Abnormal Return. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverages, Apparel and Other Textile Products, dan Automotive and Allied Products yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004 dan 2005 dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa peningkatan laba dan arus kas investasi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Cummulative Abnormal Retur. Penelitian ini gagal menjelaskan pengaruh arus kas operasi, arus kas pendanaan dan ukuran perusahaan terhadap Cummulative Abnormal Return. Hal ini mengindikasikan bahwa investor lebih memilih informasi yang terkandung dalam laba dan arus kas investasi dalam mengambil keputusan daripada informasi yang terkandung dalam arus kas operasi, arus kas pendanaan dan ukuran perusahaan. Kata Kunci: Laba, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Ukuran Perusahaan, Cummulative Abnormal Return
THE EFFECTS OF INCOME INFORMATION CONTENT, CASH FLOW COMPONENTS, AND FIRM SIZE TO
CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN
By: Sidik Cahyasuci N Supervisor: Komarudin Achmad SE, M. Si, Ak
ABSTRACT
Objectives of this study is to find the effect of profit information, cash flow
components and firm size to Cummulative Abnormal Return. The sample of this study is food and beverages, apparel and other textile products, and automotive and allied products companies listed in Jakarta Stock Exchange in the year 2004 and 2005 by using purposive sampling method. Analysis method used is multiple regression.
This result of this experiment showed that increasing of profit information
and investment cash flow have significance influence to Cummulative Abnormal Return. This research fails explains influence of operation cash flow, funding cash flow and firm size to Cummulative Abnormal Return. This indicate that investor prefer choosing information which is contained in profit information and investment cash flow for making decision to operation cash flow, funding cash flow and firm size. Keywords: profit, operation cash flow, firm size, Cummulative Abnormal Return
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Investor merupakan salah satu pelaku pasar yang memainkan peranan utama
di pasar modal. Investor menyediakan dana ke pasar modal dengan membeli
berbagai sekuritas/efek yang diperdagangkan di pasar modal. Melalui transaksi
itulah investor melakukan aktifitas investasi dan menjadi pihak sentral yang
berperan di pasar modal.
Motif investor dalam menginvestasikan dananya pada pasar modal adalah
untuk mendapatkan tingkat return (tingkat pengembalian) yang maksimal dengan
tingkat risiko tertentu atau untuk memperoleh tingkat return tertentu dengan
tingkat risiko yang minimal. Dalam pasar modal, perusahaan yang memiliki
kinerja yang bagus akan mempunyai kesempatan yang relatif besar untuk
mendapatkan dana dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan yang tidak
mempunyai prospek yang jelas.
Umumnya, investor mengharapkan return normal yang proporsional dengan
pengorbanan yang dikeluarkan. Namun, investor yang canggih (sophisticated)
dapat memperoleh return aktual melebihi return normal. Return ini disebut
abnormal return, yang dihitung dari selisih antara return yang sesungguhnya
terjadi (actual return) dengan return yang diharapkan oleh investor (expected
return).
Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi potensial yang lazim
digunakan oleh para investor sebagai dasar pengambilan keputusan penanaman
modal. Adanya informasi yang dipublikasikan akan mengubah keyakinan para
investor. Hal ini dapat dilihat dari reaksi pasar, harga saham, dan tingkat
keuntungan. Laporan keuangan dikatakan mempunyai kandungan informasi
apabila dengan dipublikasikannya laporan keuangan akan menyebabkan para
investor berreaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham. Selanjutnya,
reaksi ini akan tercermin dalam perubahan return saham diseputar tanggal
publikasi laporan keuangan.
Salah satu informasi dalam laporan keuangan yang menjadi pertimbangan
bagi investor dalam mengambil keputusan adalah laba perusahaan. Informasi laba
merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai
kinerja manajemen dan membantu mengestimasi kemampuan laba yang
representatif dalam jangka panjang.
Selain laba perusahaan, informasi akuntansi lain yang juga digunakan oleh
para investor untuk pengambilan keputusan adalah laporan arus kas. Dengan
tersedianya laporan arus kas, pemakai laporan keuangan (terutama pihak investor)
dapat melakukan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas serta memungkinkan pemakai untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan
Selain informasi laba dan arus kas, investor dan kreditor juga perlu
mempertimbangkan karakteristik keuangan setiap perusahaan. Karakteristik
keuangan yang berbeda-beda antar perusahaan menyebabkan relevansi angka-
angka akuntansi yang tidak sama pada semua perusahaan. Ukuran (size)
perusahaan dapat digunakan untuk mewakili karakteristik keuangan perusahaan
[Indriani (2005) dalam Daniati, dan Suhairi, 2006].
Daniati dan Suhairi (2006) memberikan bukti empiris bahwa kandungan
informasi arus kas investasi, laba kotor dan size perusahaan mempunyai hubungan
yang signifikan dengan expected return saham, sedangkan, arus kas operasi tidak
mempunyai hubungan yang signifikan dengan expected return saham. Triyono
dan Hartono (2000) menyatakan bahwa pemisahan total arus kas menjadi arus kas
operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan mempunyai hubungan yang
signifikan dengan harga saham.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Ali (1994) yang menyatakan bahwa
arus kas relatif tidak memiliki kandungan informasi bila dibandingkan dengan
variabel laba dan modal kerja dari operasi dalam hubungannya dengan return
saham. Berbeda pula dengan pendapat Livnat dan Zarrowin (1990) yang
menyatakan bahwa komponen arus kas mempunyai hubungan yang lebih kuat
dengan abnormal return saham dibandingkan hubungan arus kas total dengan
abnormal return saham. Hastuti dan Sudibyo (1998) dalam penelitiannya
memberikan bukti empiris bahwa rata-rata volume perdagangan saham relatif
setelah publikasi laporan arus kas menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
dibandingkan dengan sebelum adanya laporan arus kas. Berdasarkan latar
belakang diatas dan penelitian terdahulu, maka penelitian ini berjudul pengaruh
kandungan informasi laba, komponen arus kas dan ukuran perusahaan
terhadap cummulative abnormal return.
1.2 Motivasi Penelitian
Penelitian ini pada dasarnya merupakan replikasi dari penelitian yang pernah
dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006). Studi terdahulu yang dilakukan
Daniati dan Suhairi (2006) menguji adanya kandungan informasi komponen arus
kas, laba kotor, dan size perusahaan yang dikaitkan dengan expected return.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari studi terdahulu dengan menguji
pengaruh kandungan informasi laba, komponen arus kas, dan ukuran perusahaan
yang dikaitkan dengan abnormal return. Penelitian ini juga dikembangkan dengan
menggunakan periode penelitian yang berbeda. Periode pengujian dalam
penelitian ini adalah menggunakan periode tahun 2004-2005 sedangkan Daniati
dan Suhairi (2006) menggunakan periode tahun 1999-2004.
I.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada penelitian ini meliputi:
1. Apakah informasi laba berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return
(CAR) ?
2. Apakah informasi komponen arus kas operasi, investasi dan pendanaan
berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal Return (CAR) ?
3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Cummulative Abnormal
Return (CAR) ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh informasi laba terhadap Cummulative
Abnormal Return (CAR).
2. Untuk mengetahui pengaruh informasi arus kas operasi, investasi dan
pendanaan terhadap Cummulative Abnormal Return (CAR).
3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap Cummulative
Abnormal Return (CAR).
1.5 Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan
pengembangan dalam teori pasar modal khususnya tentang reaksi pasar
dengan adanya publikasi laporan keuangan.
2. Kontribusi praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan
menjadi salah satu pertimbangan bagi investor dalam menentukan
keputusan investasinya berdasarkan informasi akuntansi yang bersifat
fundamental seperti laporan keuangan, yang dapat mencerminkan kinerja
perusahaan di masa depan.
3. Manfaat bagi penelitian selanjutnya
Penelitian ini diharapkan akan memberikan bukti empiris dan melengkapi
penelitian-penelitian terdahulu sehubungan dengan Cummulative
Abnormal Return.
BAB II
TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Telaah Literatur
2.1.1. Informasi Laba
Informasi yang terkandung dalam angka akuntansi adalah berguna apabila
laba yang sesungguhnya berbeda dengan laba harapan investor. Apabila terjadi
perbedaaan antara laba yang sesungguhnya dengan laba yang diharapkan oleh
investor maka pasar akan berreaksi yang tercermin dalam pergerakan harga saham
sekitar tanggal pengumuman laba. Harga saham cenderung naik apabila laba yang
dilaporkan lebih besar dari laba harapan, dan sebaliknya harga saham cenderung
turun apabila laba yang dilaporkan lebih kecil dari laba harapan.
Menurut Kieso dkk (2002), dalam menghitung laba bersih, terdapat 3 sub-
total yang disajikan yaitu pendapatan penjualan bersih, laba kotor, dan laba dari
operasi. Pengungkapan pendapatan penjualan bersih berguna karena pendapatan
reguler dilaporkan sebagai pos terpisah. Pendapatan tidak biasa atau insidentil
diungkapkan dalam bagian laporan laba rugi lainnya. Akibatnya kecenderungan
pendapatan dari operasi berlanjut akan lebih mudah dipahami dan dianalisis.
Kieso dkk (2002) menyatakan bahwa pelaporan laba kotor menyediakan
angka yang berguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dan menilai laba
masa depan. Suatu studi atas kecenderungan laba kotor bisa memperlihatkan
seberapa sukses perusahaan memanfaatkan sumber daya; studi serupa juga bisa
menjadi dasar untuk memahami bagaimana margin laba telah berubah akibat
tekanan persaingan.
Pengungkapan laba operasi akan memperlihatkan perbedaan antara
aktivitas biasa dengan aktivitas tidak biasa atau insidentil. Pengungkapan ini
membantu pemakai menyadari bahwa aktivitas tidak biasa atau insidentil kecil
kemungkinannya akan terus berlanjut pada tingkat yang sama. Selain itu,
pengungkapan laba operasi bisa membantu pemakai membandingkan perusahaan
yang berbeda dan menilai efisiensi operasi.
2.1.2. Informasi Arus Kas
Kas merupakan komponen terpenting dalam perusahaan karena
kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kemampuannya untuk
menghasilkan kas. Kieso dkk (2002) menyatakan bahwa kas sebagai harta yang
paling likuid, adalah media pertukaran baku dan dasar bagi pengukuran dan
akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai harta
lancar. Agar dapat dilaporkan sebagai kas, pos bersangkutan harus siap tersedia
untuk pembayaran kewajiban lancar, dan harus bebas dari setiap ikatan
kontraktual yang membatasi penggunaannya dalam pemenuhan hutang.
Laporan arus kas dikatakan mempunyai kandungan informasi jika
menyebabkan para investor melakukan penjualan dan pembelian saham. Reaksi
tersebut akan tercermin dalam harga saham di sekitar tanggal publikasi. Informasi
laporan arus kas akan dikatakan mempunyai makna apabila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan oleh investor (Gunawan, dan Bandi, 2000).
PSAK No. 2, paragraf 09, menjelaskan bahwa laporan arus kas harus dapat
melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
LabaAKOAKIAKPUkuran PerusahaanCARValid N (listwise)
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Sumber data:Lampiran 1
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 2 di atas, diperoleh
sebanyak 94 sampel perusahaan yang sesuai dengan kriteria sampling seperti yang
telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Hasil statistik deskriptif terhadap variabel
laba akuntansi menghasilkan nilai minimum sebesar -0,65, nilai maksimum
sebesar 0,58, dengan rata-rata sebesar 0,06. Rata-rata laba akuntansi bernilai
positif menunjukkan bahwa secara umum perusahaan sampel mampu
menghasilkan keuntungan yang positif selama periode pengamatan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas operasi menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,63, nilai maksimum sebesar 0,31, dengan rata-rata
sebesar 0,04. Rata-rata bernilai positif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas operasinya menghasilkan penerimaan arus kas
yang lebih besar daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas investasi menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,64, nilai maksimum sebesar 0,11, dengan rata-rata
sebesar -0,06. Rata-rata bernilai negatif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas investasinya menghasilkan penerimaan arus
kas yang lebih kecil daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel arus kas pendanaan menghasilkan
nilai minimum sebesar -0,34, nilai maksimum sebesar 0,98, dengan rata-rata
sebesar 0,01. Rata-rata bernilai positif menunjukkan bahwa secara umum
perusahaan sampel dalam aktivitas pendanaannya menghasilkan penerimaan arus
kas yang lebih besar daripada pembelanjaan.
Hasil statistik deskriptif terhadap nilai logarima ukuran perusahaan
menghasilkan nilai minimum sebesar 10,11, nilai maksimum sebesar 13,67,
dengan rata-rata sebesar 11,82, sedangkan hasil statistik deskriptif terhadap
variabel cumulative abnormal return (CAR) saham menghasilkan nilai minimum
sebesar -57,08%, nilai maksimum sebesar 55,31%, dengan rata-rata sebesar
-1,58%. Berdasarkan nilai rata-rata yang dihasilkan, dapat diamati bahwa secara
umum investor merespon negatif terhadap publikasi laporan keuangan
perusahaan. Hal ini dapat diamati dengan dihasilkannya rata-rata CAR negatif
disekitar tanggal publikasi laporan keuangan.
4.1.2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier
berganda. Uji regresi linier dengan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa
(ordinary least squares/OLS) membutuhkan sifat tidak bias linier terbaik (Best
Linier Unbiased Estimator/BLUE) dari penaksir (Gujarati, 1997:44). Serangkaian
uji dapat dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk dapat memenuhi
persyaratan BLUE tersebut, yaitu uji normalitas, uji gejala multikolinieritas, uji
gejala autokorelasi, dan uji gejala heteroskedastisitas.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, karena uji-t dan uji-
F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali,
2001). Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal. Pengujian normalitas dilakukan terhadap nilai unstandardized residual
dari model regresi dengan menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Data dikategorikan berdistribusi normal jika menghasilkan nilai asymptotic
significance > α=5%. Hasil pengujian disajikan pada tabel 3.
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual N 94 Kolmogorov-Smirnov Z 1,095 Asymp. Sig. (2-tailed) 0,182 Sumber data: lampiran 3
Berdasarkan tabel 3, hasil pengujian terhadap nilai residual model regresi
menunjukkan nilai Asymptotic significance>0,05, yaitu sebesar 0,182.
Berdasarkan hasil tersebut, sesuai dengan kaidah pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.
2. Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji ada tidaknya korelasi antar
variabel independen. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
multikolinearitas adalah dengan menggunakan nilai tolerance dan VIF (variance
inflation factor). Apabila tolerance value lebih besar dari angka 0,1 atau nilai VIF
yang lebih kecil dari angka 10 menunjukkan tidak terdapat gejala
multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Hasil uji gejala multikolinieritas disajikan pada tabel 4.
Tabel 4 Hasil Uji Gejala Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
Laba Akuntansi (X1) 0.583 1,716 AKO (X2) 0.239 4,189 AKI (X3) 0.523 1,913 AKP (X4) 0.235 4,261 Ukuran Perusahaan (X5) 0.922 1,085
Sumber data: lampiran 3
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4, semua variabel independen
menunjukkan nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari angka 10.
Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan tidak terdapat gejala
multikolinieritas antar variabel independen pada model regresi yang digunakan.
3. Hasil Uji Gejala Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui adanya korelasi antara
kesalahan pengganggu yang terjadi antar periode yang diujikan dalam model
regresi. Untuk dapat mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan
pengujian Durbin-Watson (DW) Test. Tabel batas DW dengan jumlah n observasi
sebanyak 94 dan variabel independen sebanyak 5 variabel akan menghasilkan
nilai batas atas (dU)=1,778 dan nilai batas bawah (dL)= 1,557. Hasil pengujian
dengan menggunakan Durbin-Watson Test (lihat lampiran uji asumsi klasik)
menunjukkan nilai DW-Statistic sebesar 1,876. Karena nilai DW terletak di antara
nilai dU<DW<4-dU maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
autokorelasi pada model regresi.
4. Uji Gejala Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika terdapat perbedaan varians, maka dijumpai gejala
heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas
adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot di sekitar
nilai X dan Y. Suatu model regresi dinyatakan mengalami gejala
heterokedastisitas apabila grafik scatterplot di sekitar nilai X dan Y menghasilkan
adanya pola tertentu. Hasil pengujian dengan menggunakan grafik scatterplot
pada lampiran uji asumsi klasik menunjukkan bahwa grafik scatterplot yang
dihasilkan berpola acak tanpa membentuk pola tertentu. Berdasarkan hasil
tersebut maka dapat disimpulkan tidak dijumpai adanya gejala heteroskedastisitas
pada model regesi.
4.1.3. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk membuktikan
adanya pengaruh antara laba akuntansi, komponen arus kas, dan ukuran
perusahaan terhadap cumulative abnormal return (CAR) saham. Hasil uji regresi
secara pooled data dengan menggunakan sebesar 5% dan 10% disajikan pada
tabel 5.
Tabel 5 Hasil Uji Regresi
Variabel Koefisien t-Hitung Sign. (p) Keterangan
Konstanta -0,091 -0,278 0,782 - Laba Akuntansi (X1) 0,409 2,011 0,047 Signifikan pada sebesar 5% AKO (X2) 0,188 0,677 0,500 Tidak Signifikan AKI (X3) 0,580 1,818 0,072 Signifikan pada sebesar 10% AKP (X4) 0,213 1,040 0,301 Tidak Signifikan Ukuran Perusahaan (X5) 0,006 0,234 0,816 Tidak Signifikan Adjusted R2 = 0,026 F-hitung = 1,488 Sign. (p) = 0,202
Sumber data: lampiran 4
Berdasarkan hasil pengujian seperti yang ditunjukkan pada tabel 5, model
Penjelasan yang dapat diberikan berkaitan dengan model regresi di atas
adalah sebagai berikut:
1. Konstanta diperoleh sebesar -0,091. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dijelaskan apabila semua variabel independen bernilai nol maka nilai CAR
perusahaan akan sebesar -9,1%.
2. Koefisien regresi X1 (laba akuntansi) diperoleh sebesar 0,409. Hasil ini
menunjukkan apabila laba akuntansi naik sebesar 1% dengan asumsi variabel
lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar 40,9%.
3. Koefisien regresi X2 (arus kas operasi) diperoleh sebesar 0,188. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas operasi naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
18,8%.
4. Koefisien regresi X3 (arus kas investasi) diperoleh sebesar 0,580. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas pendanaan naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
58,0%.
5. Koefisien regresi X4 (arus kas pendanaan) diperoleh sebesar 0,213. Hasil ini
menunjukkan apabila arus kas investasi naik sebesar 1% dengan asumsi
variabel lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar
21,3%.
6. Koefisien regresi X5 (ukuran perusahaan) diperoleh sebesar 0,006. Hasil ini
menunjukkan apabila laba akuntansi naik sebesar 1% dengan asumsi variabel
lain bernilai tetap, maka akan diikuti oleh kenaikan CAR sebesar 00,6%.
1. Informasi Laba
Pengujian terhadap hipotesis 1 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh laba akuntansi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 2,011 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 4,7%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari
α=5% maka hipotesis ke-1 berhasil didukung.
2. Informasi AKO
Pengujian terhadap hipotesis 2 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas operasi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 0,677 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 50%. Berdasarkan
hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari α=5% maka
hipotesis 2 tidak berhasil didukung.
3. Informasi AKI
Pengujian terhadap hipotesis 3 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas pendanaan terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai
t-hitung sebesar 1,818 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 7,2%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih kecil dari
α=10% maka hipotesis 3 berhasil didukung.
4. Informasi AKP
Pengujian terhadap hipotesis 4 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh arus kas investasi terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 1,040 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 30,1%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari
α=5% maka hipotesis 4 tidak berhasil didukung.
5. Informasi Ukuran Perusahaan
Pengujian terhadap hipotesis 5 bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil pengujian menunjukkan nilai t-
hitung sebesar 0,234 dengan tingkat kesalahan prediksi sebesar 81,6%.
Berdasarkan hasil tersebut, karena tingkat kesalahan prediksi (p) lebih besar dari
α=5% maka hipotesis 5 tidak berhasil didukung.
6. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sampai seberapa besar proporsi
perubahan variabel independen mampu menjelaskan variasi perubahan variabel
dependen. Berdasarkan hasil uji regresi pada table 5 di atas, diperoleh nilai
4.2.2. Informasi AKO
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 2, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh informasi arus kas operasi terhadap CAR. Hasil
ini mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000) dan Daniati dan
Suhairi (2006) yang juga menemukan bukti tidak adanya pengaruh yang
signifikan antara arus kas operasi dengan return saham.
Hasil pengujian yang tidak signifikan menunjukkan bahwa investor
menganggap informasi arus kas operasi tidak cukup informatif sebagai alat ukur
kinerja perusahaan.
4.2.3. Informasi AKI
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 3, penelitian ini berhasil
menemukan adanya pengaruh positif antara arus kas investasi terhadap CAR.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000),
dimana dengan menggunakan model levels menemukan bahwa komponen arus
kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil temuan beberapa penelitian sebelumnya oleh Jensen dan
Ruback (1983) dan Smith (1986) dalam Triyono dan Hartono (2000), bentuk
investasi oleh perusahaan mempunyai implikasi yang berbeda terhadap reaksi
pasar. Peningkatan arus kas investasi memungkinkan timbulnya laba masa depan
yang lebih tinggi, sehingga investor akan merespon positif. Respon positif
tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya pembelian saham oleh pihak investor.
Kenaikan prosentase kepemilikan saham oleh pihak investor akan berdampak
pada peningkatan hak suara yang dimiliki oleh pihak investor. Sehingga akan
menyebabkan peningkatan kontrol dari investor. Hasil pengujian yang
koefisien determinasi sebesar 0,026. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari
model regresi yang terbentuk, proporsi variabel independen dalam menjelaskan
variasi perubahan variabel dependen adalah sebesar 2,6%, sedangkan sisanya
sebesar 97,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel yang diteliti. Nilai
koefisien determinasi yang lebih kecil dari 50% menunjukkan bahwa kelima
variabel independen yang digunakan (laba, AKO, AKI, AKP, dan size
perusahaan) kurang mampu menjelaskan variasi perubahan CAR saham.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Informasi Laba
Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis 1, penelitian ini mampu
membuktikan adanya pengaruh informasi laba akuntansi terhadap CAR. Hasil ini
mendukung hasil penelitian Triyono dan Hartono (2000) dan Ferry dan Wati
(2004). Hasil ini juga mendukung pendapat Daniati dan Suhairi (2006) yang
menyimpulkan bahwa laba kotor memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
expected return saham.
Hasil pengujian yang menunjukkan adanya arah pengaruh positif
mengindikasikan bahwa informasi mengenai laba perusahaan masih banyak
dipakai oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan walaupun terdapat
informasi yang lain. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa profitabilitas yang
tinggi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan nilai perusahaan di masa
yang akan datang.
menunjukkan arah pengaruh positif informasi arus kas investasi terhadap return
saham dapat disebabkan oleh peningkatan kontrol dari kepemilikan pemegang
saham.
4.2.4. Informasi AKP
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 4, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh informasi arus kas pendanaan terhadap CAR.
Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian Ferry dan Wati (2004) yang justru
mampu membuktikan adanya pengaruh dari informasi arus kas dari aktivitas
pendanaan terhadap harga saham, dan pada akhirnya akan mempengaruhi CAR.
Ferry dan Wati (2004) menyebutkan bahwa keputusan pendanaan tidak
dapat secara langsung digunakan sebagai tolak ukur kinerja perusahaan. Oleh
karena itu, nilai perusahaan tidak dipengaruhi secara langsung oleh keputusan
untuk mendanai kebutuhan kasnya melalui penerbitan obligasi/surat utang,
penerbitan saham biasa maupun saham preferen sebagai salah satu bentuk
aktivitas pendanaan. Hasil penelitian yang tidak berhasil menemukan adanya
pengaruh dari arus kas pendanaan menunjukkan bahwa informasi arus kas dari
aktivitas pendanaan tersebut tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja
perusahaan.
4.2.5. Informasi Ukuran Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap Hipotesis 5, penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian Daniati dan Suhairi (2006) yang
menemukan adanya pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan expected
return saham.
Hasil pengujian yang tidak signifikan menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak cukup informatif untuk mengukur kinerja suatu perusahaan.
Investor beranggapan bahwa perusahaan yang besar tidak selamanya dapat
memberikan tingkat CAR yang besar begitu juga sebaliknya, perusahaan kecil
tidak menutup kemungkinan dapat memberikan tingkat CAR yang tinggi bagi
para investornya.
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya, simpulan yang dapat
diambil dari hasil penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh informasi laba akuntansi
terhadap CAR. Hal tersebut menunjukkan bahwa profitabilitas yang tinggi
memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan nilai perusahaan di masa
yang akan datang.
2. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara arus
kas operasi terhadap CAR. Hasil ini menunjukkan bahwa informasi arus kas
operasi tersebut tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
3. Penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif antara informasi
arus kas dari aktivitas investasi terhadap CAR. Hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat peningkatan kontrol dari pemegang saham.
4. Penelitian ini gagal menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara arus
kas pendanaan terhadap CAR. Hasil penelitian yang tidak berhasil
menemukan adanya pengaruh dari arus kas pendanaan mengindikasikan
bahwa informasi arus kas pendanaan hanya memberikan dukungan yang
lemah untuk kegunaan data arus kas bagi investor
5. Penelitian ini gagal membuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara
ukuran perusahaan terhadap CAR. Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan tidak cukup informatif sebagai alat ukur kinerja perusahaan.
5.2. Saran
Dengan adanya keterbatasan pada penelitian ini, saran untuk penelitian
selanjutnya adalah:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode penelitian
yang lebih panjang dan dengan jumlah sampel yang lebih besar agar
diperoleh hasil yang lebih baik daripada hasil pada penelitian ini.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan penambahan terhadap
variabel independen yang digunakan agar model regresi yang dihasilkan
mampu memprediksi dengan akurat nilai CAR, misalnya leverage
perusahaan.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan yang bergerak
dalam sektor industri Food and Beverages, Apparel and Other Textile
Products, dan Automotive and Allied Products, sehingga jumlah sampel
yang dihasilkan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan beberapa hasil
penelitian sebelumnya. Hal ini dikhawatirkan dapat menyebabkan
rendahnya daya komparabilitas hasil penelitian. Selain itu, sampel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan yang berasal dari
jenis industri yang berbeda walaupun sudah dikhususkan pada sektor
manufaktur. Perbedaan karakteristik jenis industri dikhawatirkan dapat
berpengaruh terhadap nilai variabel yang diteliti
2. Penelitian ini hanya menghasilkan nilai koefisien determinasi yang sangat
kecil, yaitu hanya sebesar 2,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen masih sangat lemah.
Berarti selain laba, komponen laporan arus kas dan size perusahaan yang
telah digunakan dalam penelitian ini, masih terdapat beberapa variabel lain
yang diduga lebih mampu digunakan sebagai prediktor terhadap
Cummulative Abnormal Return, misalnya leverage perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Ashig, 1994, The Incremental Information Content of Earnings, Working
Capital from Operating and Cash Flows, Journal of Accounting Research Vol. 32, No. 1, hal: 61-67.
Assih, Prihat dan M Gudono, 1999, Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan
Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba, Simposium Nasional Akuntansi II, Malang.
Asyik, Nur Fadrih, 1999, Tambahan Kandungan Informasi Rasio Arus Kas,
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2, hal: 230-250. Atmini, Sari, 2002, Asosiasi Siklus Hidup Perusahaan dengan Incremental Value-
Relevance Informasi Laba dan Arus Kas, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 5, No. 3, hal: 257-276.
Atmini, Sari dan Wuryan A, 2005, Manfaat Laba dan Arus Kas untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel and other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo.
Daniati, Nina dan Suhairi, 2006, Pengaruh Kandungan Informasi Komponen
Laporan Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan terhadap Expected Return Saham, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Davianti, Arthik, 2004, Asosiasi Nilai Buku dan Laba dengan Nilai Pasar Saham
Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. IX, No. 2, hal: 248-259.
Ervanto, Adi Darmawan dan Made Sudarma, 2004, Analisis Kandungan
Informasi Laba dan Arus Kas Perusahaan Prospector dan Defender, TEMA, Vol. 5, No. 2, hal: 117-133.
Ferry dan Erni Eka Wati, 2004, Pengaruh Laba, Aliran Kas, dan Komponen
Aliran Kas terhadap Harga Saham, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gujarati, Damodar N, 1997, Ekonometrika Dasar, Penerjemah Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta. Gunawan dan Bandi, 2000, Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas,
Simposium Nasional Akuntansi III, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 1998, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, BPFE, Yogyakarta.
Hastuti, Ambar Woro dan Bambang Sudibyo, 1998, Pengaruh Publikasi-Publikasi
Laporan Arus Kas terhadap Volume Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, hal: 239-254.
Indra dan Fazli Syam Bz, 2004, Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, Total
Arus Kas dengan Market Value, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar.
Ikatan Akuntan Indonesia, 1994, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, No. 2,
Laporan Arus Kas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. Kieso, Donald E, Weygandt J.J, Warfield T.D, 2002. Akuntansi Intermediate,
Edisi Kesepuluh, Jilid I, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kurniawan, Heribertus dan Nur Indriantoro, 2000, Analisis Hubungan Antara
Arus Kas dari Aktivitas Operasi dan Data Akrual dengan Return Saham, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 2, No.3, hal: 207-224.
Livnat, J and P Zarowin, 1990, The Incremental Information Content of Cash
Flows Components, Journal of Accounting and Economics 13, hal: 25-46. Rachmawati, Eka Nuraini dan Tandelilin, Eduardus, 2001, Pengaruh
Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Target di Bursa Efek Jakarta, Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi, Vol. 1, No. 2, hal: 153-170.
Rohman, Abdul, 2001, Pengaruh Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi terhadap
Tingkat Keuntungan dan Likuiditas Saham Emiten di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi IV.
Triyono dan J. Hartono, 2000, Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return Saham, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 1, hal: 54-68.
Lampiran 1 Daftar Sampel dan Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
tanggal tanggal NAMA PERUSAHAAN Kode publikasi'04 publikasi'05 NO
Food and Beverages 1 PT. Ades Alfindo Putrasetia ADES 27 MEI 2005 20 April 2006 2 PT. Aqua Golden Mississipi AQUA 30 MEI 2005 28 MARET 2006 3 PT. Cahaya Kalbar CEKA 16 JUNI 2005 5 MEI 2006 4 PT. Davomas Abadi DAVO 9 JUNI 2005 31 MARET 2006 5 PT. Delta Jakarta DLTA 1 JUNI 2005 20 April 2006 6 PT. Fast Food Indonesia FAST 27 MEI 2005 03 April 2006
7 PT. Indofood Sukses Makmur INDF 31 MARET
2005 18 MEI 2006 8 PT. Mayora Indah MYOR 31 MEI 2005 31 MARET 2006 9 PT. Multi Bintang Indonesia MLBI 19 MEI 2005 28 April 2006
10 PT. Prasidha Aneka Niaga PSDN 7 JUNI 2005 31 MARET 2006 11 PT. Sari Husada SHDA 12 MEI 2005 30 MEI 2006 12 PT. Sekar Laut SKLT 18 MEI 2005 31 MARET 2006 13 PT. Siantar Top STTP 10 JUNI 2005 29 MARET 2006 14 PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology SMAR 4 MEI 2005 11 MEI 2006 15 PT. Suba Indah SUBA 16 JUNI 2005 15 JUNI 2006 16 PT. Tiga Pilar Sejahtera AISA 15 JULI 2005 19 April 2006 17 PT. Tunas Baru Lampung TBLA 30 MEI 2005 1 JUNI 2006
18 PT. Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company ULTJ 6 JUNI 2005 12 JUNI 2006
Apparel and Other Textile Products 19 PT. APAC Citra Centertex MYTX 13 JUNI 2005 5 MEI 2006 20 PT. Daeyu Orchid Indonesia DOID 9 JUNI 2005 28 April 2006 21 PT. Ever Shine Textile Industry ESTI 8 JUNI 2005 31 MARET 2006
22 PT. Hanson Industri Utama MYRX 8 AGUSTUS
2005 31 MARET 2006 23 PT. Indo-Rama Syntetics INDR 16 JUNI 2005 29 MARET 2006 24 PT. Karwell Indonesia KARW 31 MEI 2005 21 JUNI 2006 25 PT. Pan Brothers Tex PBRX 16 JUNI 2005 31 MARET 2006 26 PT. Primarindo Asia Infrastructure BIMA 15 JUNI 2005 31 MARET 2006 27 PT. Ricky Putra Globalindo RICY 31 MEI 2005 31 MEI 2006 28 PT. Sarasa Nugraha SRSN 6 JUNI 2005 29 MARET 2006 29 PT. Sepatu Bata BATA 4 MEI 2005 29 MARET 2006 Automotive and Allied Products 30 PT. Andhi Chandra Automotive Prodects ACAP 11 April 2005 29 MARET 2006 31 PT. Astra International ASII 11 MEI 2005 8 MEI 2006 32 PT. Astra Otopart AUTO 12 April 2005 11 April 2006 33 PT. Branta Mulia BRAM 6 MEI 2995 21 MARET 2006 34 PT. Gajah Tunggal GJTL 28 JUNI 2005 31 MARET 2006 35 PT. Goodyear Indonesia GDYR 31 MEI 2005 8 MEI 2006 36 PT. GT Petrochem Industries ADMG 28 JUNI 2005 15 JUNI 2006 37 PT. Hexindo Adiperkasa HEXA 6 JUNI 2005 7 JUNI 2006 38 PT. Indomobil Sukses Internasional IMAS 2 JUNI 2005 28 April 2006 39 PT. Indospring INDS 27 MEI 2005 23 MEI 2006 40 PT. Intraco Penta INTA 23 MEI 2005 28 MARET 2006 41 PT. Multi Prima Sejahtera LPIN 14 JUNI 2005 25 April 2006 42 PT. Nipress NIPS 10 JUNI 2005 9 JUNI 2006 43 PT. Prima Alloy Steel PRAS 10 MEI 2005 27 MARET 2006 44 PT. Selamat Sempurna SMSM 11 April 2005 1 JUNI 2006 45 PT. Sugi Samapersada SUGI 8 JUNI 2005 8 JUNI 2006 46 PT. Tunas Ridean TURI 4 MEI 2005 20 April 2006 47 PT. United Tractors UNTR 4 MEI 2005 24 April 2006
Lampiran 2 Laba Usaha, Komponen Arus Kas, Total Aktiva, dan Cummulative Abnormal Return (CAR)