i PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Wayan Astawan 131324037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Embed
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM,
DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI
DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Wayan Astawan 131324037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :
Sang Hyang Widhi (Tuhan yang Maha Esa) atas
dikabulkannya doa-doaku selama ini
Bapak dan ibu yang tercinta
Adikku Kadek Astuti yang tersayang
Niluh Dewi Purnami yang selalu memberikan semangat dan
dukungan
Laksmita putri yang selalu memberi semangat dari awal
skripsi ini
Teman-teman satu daerah yang tidak bisa saya sebutkan satu
per satu
Teman-teman kontrakan Bali No 139 A yang selalu
memberikan motivasi
Teman-temanku Angkatan 2013 yang selalu memberikan
dukungan, semangat untuk berjuang bersama-sama dari awal
sampai akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“ Kerja keras yang diimbangi dengan doa akan membuahkan hasil
yang baik”
Kerjakanlah segala sesuatu dengan sepenuh hati,
Bukan hanya karena orang lain mengatakan Anda harus
mengerjakan,
Melaikan karna Anda percaya bahwa anda harus mengerjakannya.
(J Donald Walters)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 13 Juni 2017
Penulis
Wayan Astawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Wayan Astawan
Nim : 131324037
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Tingkat Suku Bunga terhadap
Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 2006.1- 2015.12
Beserta pengangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain
untuk kepentingan akdemis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupunmemberikan
royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 13 Juni 2017
Yang menyatakan
Wayan Astawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM,
DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI
DI INDONESIA PERIODE 2006.1-2015.12
Wayan Astawan Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untukmengujidanmenganalisis: 1) pengaruh jumlah uang beredarterhadaptingkatinflasi; 2)pengaruhharga premiumterhadaptingkatinflasi; dan 3) pengaruh tingkat suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12. Penelitian ini merupakanexplanatorystudy. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yaitu dengan mencari data yang disediakan Bank Indonesia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12;2) harga premium berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12;dan 3) tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12 Kata kunci: inflasi, jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE QUANTITY OF SPREAD OUT OF MONEY, PREMIUM PRICE, AND THE INTEREST RATES ON THE LEVEL OF INFLATION IN INDONESIA IN 2006.1-2015.12
Wayan Astawan Sanata Dharma University
2017
The aims of this research were to examine and analyze: 1) the effect of quantity of spreadout of money on the level of inflation;2) the effect of premium price on the level of inflation; and 3) the effect of interest rateson the level of inflation inIndonesia in 2006.1-2015.12. This reseach is explanatory study. The data collection methodwas documentation;the data was provided byBank Indonesia in Yogyakarta Province. The data was analyzed usingMultipleLinier Regresion Technique.
The results of this research were: 1) the quantity of spread out of money has noeffecton the level ofinflation in Indonesia in 2006.1-2015.12; 2) the premium price has a positive effecton the level of inflation in Indonesia in 2006.1-2015.12; and 3) the level of interest rates has a positive effecton the level of inflation in Indonesia 2006.1-2015.12.
Keywords: inflation, the quantity of spread out of money, premium price, interest rates.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena skripsi ini telah selesai tepat
pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis
menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan
saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya kepada:
1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas sanata dharma Yogyakarta;
2. Ibu C. Wigati Retno Astuti., M.Si., M.Ed. selaku Ketua ProramStudi Pendidikan
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta;
3. Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Dr. YohanesHarsoyo, S.Pd, M.SidanC. Wigati Retno Astuti., M.Si.,
M.Edselakudosenpenguji;
5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
6. Seluruh mahasiswa Angkatan 2013 yang juga telah memberi masukan selama
proses diskusi dalam mata kuliah seminar proposal penelitian dan kerjasama
yang baik selama ini;
7. Staf administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu kelancaran
a. Uji F...................................................................................................75
b. Koefisien Determinasi (R2)................................................................76
D. Pembahasan.....................................................................................................77
1. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi........................77
2. Pengaruh Harga Premium terhadap Tingkat Inflasi..................................78
3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Tingkat Inflasi........................................79
4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Suku Bunga
terhadap Tingkat Inflasi............................................................................81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................83
A. Kesimpulan......................................................................................................83
B. Saran................................................................................................................83
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik IV.1 Rata-Rata Tingkat Inflasi Tahun 2006-2015....................................53 Grafik IV.2 Rata-Rata Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015.........................55 Grafik IV.3 Rata-Rata Harga Premium Tahun 2006-2015..................................56 Grafik IV.4 Rata-Rata Suku Bunga Tahun 2006-2015........................................59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel I.1 Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2006-2016..................................3 Tabel III.1 Uji Statistik Durbin-Watson..............................................................49 Tabel IV.1 Rata-Rata Tingkat Inflasi Tahun 2006-2015.....................................52 Tabel IV.2 Rata-Rata Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015..........................54 Tabel IV.3 Rata-Rata Harga Premium Tahun 2006-2015...................................56 Tabel IV.4 Rata-Rata Suku Bunga Tahun 2006-2015.........................................57 Tabel IV.5 Rata-Rata Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015........59 Tabel IV.6 Rata-Rata Inflasi dan Harga Premium Tahun 2006-2015.................60 Tabel IV.7 Rata-Rata Inflasi dan Suku Bunga Tahun 2006-2015.......................61 Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas..........................................................................62 Tabel IV.9 Hasil Uji Linieritas Jumlah Uang Beredar ........................................65 Tabel IV.10 Hasil Uji Linieritas Harga Premium...................................................66 Tabel IV.11 Hasil Uji Linieritas Suku Bunga........................................................67 Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolonieritas.................................................................79 Tabel IV.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................70 Tabel IV.14 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................72 Tabel IV.15 Hasil Uji Regresi Berganda...............................................................74 Tabel IV.16 Hasil Uji F.........................................................................................76 Tabel IV.17 Hasil Analisis Uji R2.........................................................................77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman
Lampiran 1 Jumlah Uang Beredar Tahun 2006.1-2015.12..........................87 Lampiran 2 Harga Premium Tahun 2006.1-2015.12...................................92 Lampiran 3 Suku Bunga Tabungan tahun 2006.1-2015.12.........................97 Lampiran 4 Tingkat Inflasi tahun 2006.1-2015.12.....................................106 Lampiran 5 Uji Normalitas.........................................................................107 Lampiran 6 Uji Linieritas Jumlah Uang Beredar.......................................108 Lampiran 7 Uji Linieritas Harga Premium.................................................109 Lampiran 8 Uji Linieritas Suku Bunga......................................................110 Lampiran 9 Uji Multikolinieritas................................................................111 Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas............................................................112 Lampiran 11 Uji Autokorelasi......................................................................113 Lampiran 12 Uji Regresi Linier Berganda...................................................114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian suatu negara dapat dikatakan sehat jika pertumbuhan
ekonominya stabil serta menunjukkan arah yang positif. Hal tersebut tercermin
dari kegiatan ekonomi makro. Salah satu indikator ekonomi makro untuk melihat
stabilitas perekonomian suatu negara adalah inflasi. Inflasi adalah proses
kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus dalam suatu
periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan
persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi.
Inflasi ibarat sesuatu yang mengintai perekonomian dimana
pergerakannya sulit untuk diprediksi sehingga sangat menarik untuk dibahas
karena berdampak luas. Inflasi seperti ancaman pada negara-negara berkembang
seperti halnya Indonesia dengan struktur perekonomian bercorak agraris. Inflasi
tidak akan menjadi masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh
tersedianya komoditi yang dibutuhkan Inflasi bagaikan pedang bermata dua
dimana satu sisi bisa memberikan keuntungan, dilain sisi merugikan. Inflasi
bagaikan pegas yang harus dijaga kelenturannya jika terlalu tinggi bisa
membahayakan pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya jika terlalu rendah akan
menyebakan kelesuan ekonomi dan tidak akan memberikan stimulan kepada
sektor riil untuk melakukan kegiatan produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ada banyak faktor yang mempengaruhi inflasi,penelitian sebelumnya
yang menganalisis perilaku inflasi yang dilakukan oleh Maggi dan Saraswati
(2013) menyimpulkan bahwa pada periode 2001.1 sampai 2011.12 variabel
jumlah uang beredar yang berpengaruh secara signifikan dan positif dalam jangka
panjang terhadap inflasi. Variabel tingkat suku bunga pasar uang antar bank
berpengaruh secara signifikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di
Indonesia periode 2000.1 sampai 2011.4 yang dilakukan oleh Nugroho dan
Basuki (2012) menyimpulkan bahwa variabel suku bunga memiliki hubungan
yang positif dan signifikan dengan inflasi. Namun, Jumlah Uang Beredar
berpengaruh negatif terhadap inflasi dengan nilai koefisien beta sebesar 0,001,
Artinya apabila variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan
jumlah uang beredar (M2) sebesar satu rupiah akan menurunkan inflasi sebesar
0,001. Berdasarkanacuan 2 penelitian sebelumnya diatas yang telah meneliti
faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi,peneliti memilih tiga faktor yang paling
dominan mempengaruhi inflasi yaitu JUB (jumlah uang beredar), harga premium,
dan suku bunga. Peneliti memilih Jumlah Uang Beredar sebagai variabel yang
akan diteliti karena dalam penelitian sebelumnya Nugroho dan Basuki (2012)
menemukan bahwa variabel JUB berpengaruh negatif terhadap inflasi, sedangkan
yang berpengaruh positif adalah variabel suku bunga, sementara itu pada
penelitian Saraswati (2013) variabel Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif
dan signifikan terhadap inflasi. Karena temuan yang belum kondusif diatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
peneliti tertarik untuk menguji bagaimana pengaruh variabel Jumlah Uang
Beredarterhadap inflasi. Selain Jumlah Uang Beredar peneliti juga menyertakan
variabel harga premium dan suku bunga untuk diteliti sebagai variabel yang
diduga mempengaruhi inflasi. Berdasarkan sepuluh tahun terakhir peneliti tertarik
untuk menguji dan menganalisis Jumlah Uang Beredar, harga premium, dan suku
bungaterhadap inflasi. Berikut datanya.
Tabel 1.1: Tingkat Inflasi di Indonesia tahun 2005-2016
Tahun Tingkat Inflasi
Desember 2006 6,60%
Desember 2007 6,59 %
Desember 2008 11,06 %
Desember 2009 2,78 %
Desember 2010 4,30 %
Desember 2011 6,96 %
Desember 2012 3,79 %
Desember 2013 8,38 %
Desember 2014 8,36 %
Desember 2015 3,35 %
Desember 2016 3,02 %
Sumber: Laporan Bank Indonesia2006-2016
Menurut Mankiw (2006:81), negara-negara yang memiliki pertumbuhan
uang yang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi sedangkan negara-negara
yang memiliki pertumbuhan uang yang rendah cenderung memiliki inflasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rendah. Hal tersebut sesuai dengan teori kuantitas bahwa kenaikan tingkat
pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan satu persen inflasi. Dalam
teori kuantitas uang, inflasi hanya akan terjadi jika terdapat penambahan volume
jumlah uang beredar. Bila jumlah uang tidak bertambah, inflasi akan terhenti
dengan sendirinya.
Indonesia adalah salah satu negara importir minyak terbesar akibat
ketergantungan terhadap minyak yang sangat tinggi guna menggerakkan
perekonomian negara. Peranan minyak sangat besar dalam kegiatan ekonomi
sebagai input produksi di tingkat perusahaan maupun untuk konsumsi di tingkat
rumah tangga. Kenaikan harga minyakdimana akan mempengaruhi harga barang
atau jasa dalam negeri. Menurut Blanchard (2004), variabel kenaikan tingkat
harga minyak didasarkan oleh mekanisme transmisi dampak oil price shock
terhadap harga dan inflasi yang menyatakan bahwa ketika terjadinya kenaikan
harga minyak dunia maka suatu perusahaan akan merespon dengan menaikan
mark-up sehingga harga naik, karena hubungan keduanya berbanding lurus.
Dengan asumsi upah tetap, peningkatan harga minyak menyebabkan peningkatan
biaya produksi dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan harga. Cost-pust
inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya tekanan biaya. Salah satu
pemicu terjadinya cost-pust inflation yaitu adanya peningkatan harga-harga
komuniti yang diatur pemerintah (administered price). BBM merupakan salah
satu contoh komoditi yang harganya diatur oleh pemerintah. Terjadinya kenaikan
harga BBM akan menyebabkan terjadinya inflasi karena selain BBMmerupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kebutuhan mendasar bagi masyarakat, kenaikan harga BBM meningkatkan biaya
produksi dari perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu kenaikan BBM bersifat
cost-pust inflation dalam menciptakan inflasi.
Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan
inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan
dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot uang yang beredar di
masyarakat. Namun, di sisi lain, tingginya suku bunga akan meningkatkan nilai
uang selain menyebabkan besarnya opportunity cost pada sektor riil (Khalwaty,
2000:143).
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasanya inflasi sudah menjadi
masalah perekonomian di Indonesia sejak lama dimana fenomena inflasi ini
sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berkaitan dengan kondisi. Sehingga
penulis tertarik meneliti mengenai masalah inflasi karena ingin mengetahui apa
saja yang mempengaruhi inflasi di indonesia 10 tahun terakhir ini dengan judul
“Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Tingkat Suku Bunga
terhadapInflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Batasan Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi antara lain faktor
politik, produk domestik bruto, kurs, jumlah uang beredar, harga premium, dan
suku bunga. namun dalam penelitian kali ini hanya meneliti beberapa aspek saja
yang diduga memiliki pengaruh paling dominan yaitu Jumlah uang beredar, harga
premium, dan suku bunga.
C. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu
sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi di
Indonesia periode 2006.1-2015.12?
2. Apakah ada pengaruh harga premium terhadap tingkat inflasi di Indonesia
periode 2006.1-2015.12?
3. Apakah ada pengaruh suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode
2006.1-2015.12?
4. Apakah ada pengaruh jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga
secara bersama terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis:
1. Pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode
2006-2015.12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Pengaruh harga premium terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-
2015.12?
3. Pengaruh suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2005.1-
2016.12?
4. Pengaruh jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga secara bersama
terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi pemerintah Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan sumbangsih pemikiran dalam upaya untuk meningkatkan
stabilitas perekonomian Indonesia.
2. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti sebagai
acuan untuk melengkapi penelitian yang sedang dilakukan dan dapat
memberikan informasi-informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat inflasi.
3. Bagi penulis atau peneliti, hasil penelitian ini merupakan latihan dalam
mengaplikasikan teori dan menghubungkannya dengan kenyataan untuk
mengumpulkan pikiran dan analisis secara sistematis dalam memecahkan
masalah yang timbul di lingkungan masyarakat dengan menggunakan metode
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Inflasi
1. Pengertian
Inflasi adalah suatu kondisi dimana tingkat harga meningkat secara
umum dan terus menerus (Boediono, 2001: 246). Menurut Nanga
(2000:.241), setidaknya ada tiga hal yang perlu ditekankan dalam memahami
inflasi, yaitu:
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa
saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu naik atau turun, tetapi
tetap menunjukkan tendensi atau kecenderungan yang meningkat.
b. Kenaikan tingkat harga tersebut terjadi secara terus-menerus (sustained),
yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, tetapi beberapa waktu
lamanya. Kenaikan harga yang sifatnya sementara seperti pada saat
momen-momen tertentu seperti hari raya tidak dapat dikatakan sebagai
inflasi.
c. Tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum, bukan hanya
satu atau beberapa komoditas saja. Kenaikan harga dari satu atau dua
barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan harga itu
meluas (atau mengakibatkan kenaikan) pada barang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
2. Pengukuran inflasi
Menurut Nopirin, (1978:25) dan Bank Indonesia,Kenaikan harga
dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang
sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain:
a. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen (IHK) adalah salah satu pengukuran inflasi
yang paling banyak digunakan. Indeks harga konsumen merupakan indeks
harga yang mengukur biaya sekelompok barang-barang dan jasa-jasa di
pasar, termasuk harga-harga makanan, pakaian, perumahan, bahan bakar
transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan dan komoditi lain yang
dibeli masyarakat untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. IHK
menunjukkan pergerakan harga dari paket sekeranjang barang dan jasa
yang dikonsumsi masyarakat yang dilakukan atas dasar survei bulanan di
berbagai kota di Indonesia, baik di pasar tradisional dan modern yang
mencakup ratusan jenis barang/jasa di setiap kota di Indonesia.
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokkan ke dalam 7
kelompok pengeluaran yaitu:
1) Kelompok Bahan Makanan
2) Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
3) Kelompok Perumahan
4) Kelompok Sandang
5) Kelompok Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
6) Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
7) Kelompok Transportasi dan Komunikasi.
b. Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks Harga Perdagangan Besar adalah suatu indeks dari harga
bahan-bahan baku, produk antara dan peralatan modal dan mesin yang
dibeli oleh sektor bisnis atau perusahaan. Sehingga indeks harga produsen
hanya mencakup bahan baku dan barang antara atau setengah jadi saja,
sementara barang-barang jadi tidak dimasukkan di dalam perhitungan
indeks harga (Nopirin, 2011:26). Biasanya pergerakannya sejalan dengan
perkembangan IHK.
c. Gross Domestic Product Deflator (GDP)
GDP Deflator adalah suatu indeks yang merupakan
perbandingan atau rasio antara GDP nominal (atas dasar harga berlaku)
dan GDP riil (atas dasar harga konstan/tahun dasar) dikalikan dengan 100.
GDP riil adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan di
dalam perekonomian, yang diperoleh ketika output dinilai dengan
menggunakan harga tahun dasar. Sedangkan GDP nominal adalah GDP
yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku (GDP at current
market price). Sedangkan menurut Nopirin (2011:26), GDP Deflator
merupakan jenis indeks yang lain yang mencakup jumlah barang dan jasa
yang masuk dalam perhitungan GDP sehingga jumlahnya lebih banyak
dibandingkan dengan indeks yang lain. Karena GDP deflator ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cakupannya lebih luas dalam arti perhitungannya meliputi semua barang
yang diproduksi di dalam perekonomian, maka indeks ini merupakan
indeks harga yang secara luas digunakan sebagai basis untuk mengukur
inflasi.
3. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung
parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai
pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik,
yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk
bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi
yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hyper inflation),
keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.
Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan
investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima
pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum
buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga
hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.
Contohnya seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990,
uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di
tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin
hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak
dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang
bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.
Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata
uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika
tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan
menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk
berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari
tabungan masyarakat. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur),
inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,
nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,
kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena
nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat
peminjaman. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan
yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini
terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya
(biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan
naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka
produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa
menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak
sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). Secara umum, inflasi dapat
mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan
suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji korelasi rank dari spearman (Spearman’s rank
Corellation test). Pengujian ini dilakukan untuk menunjukan bahwavariasi
(Varian’s) dari variabel tidak sama untuk setiap pengamatan. Pengujian
ini dilakukan untuk semua variabel bebas :
1). Jumlah Uang Beredar (X1) dan Residu
Pada output antara (X1) dan residu menghasilkan angka (r) -
0,056 dengan probabilitas (sig) 0,542. Jadi dengan membandingkan
probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,542 > 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa antara jumlah uang beredar dengan inflasi “tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
2). Harga Premium (X2) dan Residu
Pada output antara (X2) dan residu menghasilkan angka (r)
0,010 dengan probabilitas (sig) 0,912. Jadi dengan membandingkan
probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,912 > 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa antara harga premiumdengan inflasi “ tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
3). Tingkat suku bunga (X3) dan Residu
Pada output antara (X3) dan residu menghasilkan angka (r)
0,034 dengan probabilitas (sig) 0,716. Jadi dengan membandingkan
probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,716 > 0,05. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
menunjukkan bahwa antara tingkat suku bunga dengan inflasi “ tidak
terjadi heteroskedastisitas”.
c. Pengujian Autokorelasi
Dengan N = 120, k = 3 maka didapat harga tabel D-W yaitu DL :
1,6513, DU: 1,7536. Kesimpulannya dalam uji autokorelasi didapat nilai
D-W yaitu 2,324, jadi nilai D-W 2,324 > DU 1,7536, sehingga tidak ada
autokorelasi.
Tabel IV.14
Hasil Pengujian Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .731a .535 .523 2.26948 2.324
a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam
milyar rupiah)
b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)
Sumber : LaporanBI berbagai edisi, diolah 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruhjumlah uang peredar, harga premium, dan suku bunga terhadap
tingkat inflasi. Berdasarkan hasil analisis linier berganda menggunakan
program SPSS. Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e
Keterangan : Y = Inflasi
a = konstanta
X1 = jumlah uang beredar
X2 = harga premium
X3 = suku bunga
Uji regresi linier berganda yang dilakukan meliputi Uji t, Uji F,
dan R2(koefisien determinasi).Hasil analisis regresi linier berganda
ditunjukkan seperti pada Tabel IV.12 berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel IV.15
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1(Constant) -12.210 3.108 -3.929 .000
JUB (dalam milyar rupiah) 1.019 .000 .072 .312 .755
Harga premium (ribu
rupiah) .002 .000 .592 5.415 .000
suku bunga (persentase) 3.354 .637 .985 5.268 .000
a. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)
Sumber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka didapat
persamaan sebagai berikut:
Y = -12,210 + 1,019X1 + 0,002X2 + 3,354X3 + e
Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat diberikan interpretasi
sebagai berikut :
Koefisien beta konstanta sebesar -12,210 dengan probabilitas 0,000,
karena probabilitas < 0,05 maka pengaruhnya negatif dan signifikan. Artinya
variabel yang tertampung dalam konstanta berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap tngkat inflasi.
Koefisien beta jumlah uang beredar sebesar 1,019 dengan probabilitas
0,755. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas >0,05 sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan jumlah uang beredar
terhadap tingkat inflasi. Koefisien regresi JUB sebesar 1,019 mengandung arti
bahwa jika jumlah uang beredar meningkat 1 satuan, maka tingkat inflasi
tidak ikut serta meningkat sebesar 1,119.
Koefisien beta harga premium sebesar 0,002 dengan probabilitas
0,000. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan harga premium
terhadap tingkat inflasi. Koefisien regresi harga premium sebesar 0,002
mengandung arti bahwa jika harga premium meningkat 1 satuan, maka tingkat
inflasi juga meningkat sebesar 0,002.
Koefisien beta suku bunga sebesar 3,354 dengan probabilitas 0,000.
Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat
inflasi. Koefisien regresi tingkat suku bunga sebesar 3,354 mengandung arti
bahwa jika suku bunga meningkat 1 satuan, maka tingkat inflasi juga
meningkat sebesar 3,354.
a. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen
berpengaruh secara simultan terhadap variaben dependen. Apabila nilai F
hiung > F tabel atau nilai Sig < alpha 5 % maka H0 ditolak dan Ha diterima,
sehingga semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap
variabel dependen dan sebaliknya jika nilai F hiung < F tabel atau nilai Sig >
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
alpha 5 % maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga semua variabel
independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Hasil uji F terhadap model regresi menggunakan SPSS disajikan
pada model berikut ini :
Tabel IV.16
Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 686.435 3 228.812 44.425 .000a
Residual 597.461 116 5.151
Total 1283.896 119
a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam
milyar rupiah)
b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)
Berdasarkan tabel IV.16 terlihat bahwa hasil analisisnya diperoleh hasil
perhitungan Fhitung sebesar 44,425 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai F
hitung 44,425 > F tabel 2,68 atau nilai Sig 0,000 < alpha 5 % maka H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel jumlah uang beredar, harga
premium, dan tingkat suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap
variabel inflasi.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Dalam analisis regresi terdapat koefisien determinasi berganda dapat
digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang
diperoleh, semakin besar nilai R2 (R Square) maka semakin kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi
yang sebenarnya. Apabila R2 sama dengan 1 maka fungsi regresi 100%
menjelaskan variasi dari nilai Y sebaliknya jika nilainya 0 maka model
yang digunakan sama sekali tidak mendekati nilai Y kecocokan model
dikatakan lebih baik jika nilai R2 mendekati1.
Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,523. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh Jumlah uang
beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga terhadap laju inflasi di
Indonesia sebesar 52,3 % sedangkan sisanya 47,7 % dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
D. Pembahasan
1. Pengaruh JUB terhadap Tingkat inflasi
Hipotesis pertama menyatakan bahwa jumlah uang beredar (JUB)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat/laju inflasi di
Tabel IV.17
Hasil Analisis Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .731a .535 .523 2.26948
a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB
(dalam milyar rupiah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi
linier berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 0,312 dengan
probabilitas 0,755. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif jumlah
uang beredar (JUB) terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2006.1 –
2015.12.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata jumlah uang
beredar (JUB) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laju inflasi
di Indonesia karena ketika jumlah uang beredar meningkat akan disertai
dengan peningkatan produksi barang dan jasa. Oleh karena itu jumlah
uang beredar yang meningkat tidak menyebabkan inflasi. Dengan
demikianhasil uji regresitidak mendukung hipotesis penelitian.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Astuti (2007) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
inflasi di Indonesia periode 1995-2004,dan Harjunata, Rotinsulu dan
Maramis (2016) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
inflasi di Indonesia periode 2000-2014. Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa JUB tidak berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi.
2. Pengaruh Harga Premium terhadap Tingkat Inflasi
Hipotesis kedua menyatakan bahwa harga premium
berpengaruh positif terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2006.1 –
2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh
nilai t hitung sebesar 5,415 dengan probabilitas 0,000. Hal ini berarti ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pengaruh positif harga premium terhadaptingkat Inflasi di Indonesia
tahun 2006.1 – 2015.12
Harga premium adalah harga jual real premium di SPBU di
Indonesia. Secara teori, harga premium berpengaruh positif terhadap laju
inflasi di Indonesia karena kenaikan tingkat harga premium didasarkan
oleh mekanisme transmisi dampak oil price shock terhadap harga dan
inflasi. Blanchard (2004) menyatakan ketika terjadi kenaikan harga
minyak dunia, maka perusahaan akan merespon dengan menaikkan
mark-up sehingga harga naik. Artinya apabila harga premium naik,
maka akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di
masyarakat.Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan
untuk meningkatkan harga pada umumnya (inflasi).
Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis penelitian
yaitu harga premium berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi.
3. Pengaruh Suku Bunga Tabungan terhadap Tingkat Inflasi
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tingkat suku bunga
berpengaruh negatif terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2005.1 –
2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh
nilai t hitung sebesar 5,268 dengan probabilitas 0,00.0 Hal ini berarti ada
pengaruh tingkat suku bunga terhadap laju inflasi di Indonesia tahun
2006.1 – 2015.12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Harjunata, Rotinsulu dan Maramis yang meneliti tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi inflasi di Indonesia periode 2000 - 2014.
Hasil analisisnya mengatakan bahwa suku bunga berpengaruh
positif terhadap inflasi, yang artinya dengan tingginya tingkat suku
bunga dapat menurunkan sifat konsumtif masyarakat dan lebih memilih
untuk menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang beredar
berkurang di masyarakat dan kenaikan harga dapat ditekan.
Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk
mengendalikan inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang
untuk menanamkan dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot
uang yang beredar di masyarakat. Artinya apabila suku bunga tabungan
tinggi, masyarakat akan lebih bergairah untuk menabung yang
menyebabkan saving tinggi, sehingga mengurangi pergerakan jumlah
uang beredar yang nantinya akan berpengaruh terhadap rendahnya
tingkat inflasi.
Penelitian ini menemukan bahwa tingkat suku bunga memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap laju inflasi di Indonesia. Hal ini
terjadiketika inflasi meningkat Bank Indonesia membuat sebuah
kebijakan yaitu dengan meningkatkan suku bunga.Dalam hipotesis,
tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
inflasi di Indonesia. Dengan demikiantemuan penelitian ini tidak
mendukung hipotesis penelitian.
4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Suku Bunga
terhadap Tingkat Inflasi
Berdasarkan pada analisis di atas, akan diuraikan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. Dalam analisis data
dikatakan bagaimana jumlah uang beredar (JUB), harga premium, tingkat
suku bunga terhadap laju inflasi di Indonesia. Pengaruh yang ditimbulkan
bisa positif atau negatif yaitu apakah pengaruh dari jumlah uang beredar
(JUB), harga premium, tingkat suku bunga tersebut meningkatkan laju
inflasi di Indonesia atau menurunkan laju inflasi di Indonesia. Ternyata
sebesar 52,3 % laju inflasi di Indonesia dapat dijelaskan atau dipengaruhi
secara bersama-sama (serentak) oleh jumlah uang beredar (JUB), harga
premium, dan tingkat suku bunga. Namun, laju inflasi tidak hanya di
pengaruhi oleh ketiga variabel tersebut, tetapi sebesar 47,7 % laju inflasi di
Indonesia dipengaruhi oleh variabel lain.
Variabel pertama yang ikut mempengaruhi tingkat inflasi adalah
Sertifikat bank indonesia. jika bank indonesia menjual sertifikat bank
indonesia maka jumlah uang beredar akan berkurang sehingga inflasi
menurun. Sebaliknya jika bank indonesia membelil sertifikat bank indonesia
maka jumlah uang beredar akan meningkat sehingga menyebabkan inflasi.
Selain sertifikat bank indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Variabel yang kedua adalah produk domestik bruto. Produkdomestik
bruto merupakan total permintaan dari seluruh rumah tangga suatu negara
(agregat demand). Produk domestik bruto yang tinggi dapat menyebabkan
inflasi jika nilai produk domestik bruto riil lebih besar dibandingkan produk
domestik bruto potensialnya. Hal ini didukung oleh penelitian Nugroho dan
Basuki (2012) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di
Indonesia periode 2000.1-2011.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan
dalam bab terdahulu, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Jumlah uang beredar (JUB) tidak berpengaruh terhadap laju inflasi di
Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12.
2. Harga premium berpengaruh terhadap laju inflasi di Indonesia tahun
2006.1 – 2015.12
3. Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap laju
inflasi di Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12.
4. Jumlah uang beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga
berpengaruh terhadap inflasi sebesar 52,3 %, sedangkan 47,7 %
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
B. Saran
Laju inflasi di Indonesia perlu dikendalikan agar tidak terlalu
tinggi sehingga kestabilan harga umum dapat tercapai dan perekonomian
dapat berjalan lancar. Pemerintah maupun Bank Indonesia harus bisa
mengambil keputusan agar laju Inflasi di Indonesia dapat terkendali. Maka
hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
1. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa jumlah uang beredar belum
berpengaruh terhadap tingkat inflasi, hal ini mengindikasikan bahwa
Pengendalian inflasi dengan menggunakan jumlah uang beredar sebagai
instrumen moneter tidak membawa dampak sesuai yang diharapkan.
Sekalipun penelitian ini tidak menemukan pengaruh positif jumlah uang
beredar terhadap tingkat inflasi, namun mengingat bahwa data inflasi
menunjukan trend meningkat maka pemerintah perlu mengendalikan
inflasi. Ketika Bank indonesia meningkatkan jumlah uang beredar,hal
ini disertai dengan peningkatan produksi barang dan jasa, dengan
demikian antara pasar uang dan pasar barang seimbang. Sebaiknya
dalam pengendalian inflasi digunakan kebijakan politik cadangan kas,
yaitu kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang
harus ada di bank-bank umum.
2. Mengingat penelitian ini menemukan pengaruh postif harga premium
terhadap tingkat inflasi, maka diharapkan pemerintah dapat mengatasi
kenaikan harga premium sehingga tidak menyebabkan kenaikan barang
dan jasa yang akan menyebabkan inflasi.
3. Mengingat penelitian ini menemukanpengaruh positif suku
bungaterhadap tingkat inflasi, untuk mengendalikan inflasi pemerintah
dapat menggunakan suku bunga. Ketika terjadi inflasi tinggi Bank
Indonesia dapat membuat sebuah kebijakan yaitu dengan meningkatkan
suku bunga. Suku bunga digunakan untuk mengandalikan inflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dengan ditingkatkannya suku bunga maka pergerakan jumlah uang
beredar dapat teratasi, karena orang akan cenderung untuk menabung.
4. Jumlah uang beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga
berpengaruh sebesar 52,3 % sedangkan 47,7 % dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.Untuk penelitian selanjutnya
disarankan menambahkan variabel-variabel lain yang diharapkan bisa
menjadi solusi atas inflasi yang lain,misalnya open market policy yaitu
kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank
Indonesia di pasar uang. Ketika terjadi inflasi, untuk mengurangi
kegiatan ekonomi yang berlebihan uang yang beredar harus dikurangi
dengan cara menjual surat-surat berharga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Daftar Pustaka AstutiLinggar Novi, C.(2007) “Faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi tahun
1995- 2004. Skripsi. Yogyakarta Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Berbagai edisi
penerbitan dan website : www.bi.go.id. Yogyakarta: Bank Indonesia Boediono. (1994). Ekonomi Makro. Cetakan Keempatbelas. Yogyakarta:BPFE
Yogyakarta Boediono.(1998). Ekonomi Moneter. Edisi 3, Yogyakarta: BPFE UGM Harjunata Y.T.Kalalo, Tri Oldy Rotinsulu, Mauna Th. B. Maramis (2016) melakukan
penelitian tentang “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di indonesia periode 2000-2014. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 16 No.01 Tahun 2016
Khalwaty, T.(2000). Inflasi dan Solusinya, Jakarta: Gramedia Maggi, R. dan Saraswati,B.D.(2013) “Analsis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Inflasi di Indonesia periode 2001.1-2011.12: Model Demand Pull Inflation”. Mankiw, N. Gregory. (2006). Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat . Terjemahan.
Malang: BPFE Unibraw Mishkin,Frederic S. (2001).The Economics of money , Bank-ing, and Finnancial
Markets, pearson addison Wesley, Boston. Nanga, Muana. (2000). Ekonomi Makro Teori, Masalah dan Kebijakan. Erlangga,
Jakarta. Nopirin. (2011). Ekonomi Moneter Buku II, BPFE-UGM, Yogyakarta Prasetyo, P Eko. (2011). Fundamental Makroekonomi. Yogyakarta: Beta Offset Nugroho,P.W. dan Basuki, M.U. (2012) “ Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode 2000.1-2014.4”. Jurnal Ekonomi Diponegoro Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Hal. 1-10
Saputra,K.(2013) “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode 2007-2012”. Skripsi. Semarang
Samuelson, P. dan Nordhaus,W. (1994).Makro Ekonomi, Edisi 14, Alih Bahasa Drs Haris Munandar, Erlanga, Jakarta.
Samuelson, P. dan Nordhaus,W. (2004). Ilmu Makro Ekonomi. Terjemahan, Jakarta: Media Global Edukasi
Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: Elek Media Komputindo
Sugiyono. (2005), Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dari Klasik
Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Sukirno, S. (2006). Teori Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumber: Data Sekunder Bank Indonesia, diolah tahun 2017 www.bi.go.id www.esdm.go.id