Top Banner
i PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Oleh: Wayan Astawan 131324037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

Apr 11, 2019

Download

Documents

lamthu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

i

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM,

DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI

DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Wayan Astawan 131324037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini aku persembahkan untuk :

Sang Hyang Widhi (Tuhan yang Maha Esa) atas

dikabulkannya doa-doaku selama ini

Bapak dan ibu yang tercinta

Adikku Kadek Astuti yang tersayang

Niluh Dewi Purnami yang selalu memberikan semangat dan

dukungan

Laksmita putri yang selalu memberi semangat dari awal

skripsi ini

Teman-teman satu daerah yang tidak bisa saya sebutkan satu

per satu

Teman-teman kontrakan Bali No 139 A yang selalu

memberikan motivasi

Teman-temanku Angkatan 2013 yang selalu memberikan

dukungan, semangat untuk berjuang bersama-sama dari awal

sampai akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

v

MOTTO

“ Kerja keras yang diimbangi dengan doa akan membuahkan hasil

yang baik”

Kerjakanlah segala sesuatu dengan sepenuh hati,

Bukan hanya karena orang lain mengatakan Anda harus

mengerjakan,

Melaikan karna Anda percaya bahwa anda harus mengerjakannya.

(J Donald Walters)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juni 2017

Penulis

Wayan Astawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Wayan Astawan

Nim : 131324037

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Tingkat Suku Bunga terhadap

Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 2006.1- 2015.12

Beserta pengangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akdemis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupunmemberikan

royalti kepada saya selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 13 Juni 2017

Yang menyatakan

Wayan Astawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

viii

ABSTRAK

PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM,

DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI

DI INDONESIA PERIODE 2006.1-2015.12

Wayan Astawan Universitas Sanata Dharma

2017

Penelitian ini bertujuan untukmengujidanmenganalisis: 1) pengaruh jumlah uang beredarterhadaptingkatinflasi; 2)pengaruhharga premiumterhadaptingkatinflasi; dan 3) pengaruh tingkat suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12. Penelitian ini merupakanexplanatorystudy. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi yaitu dengan mencari data yang disediakan Bank Indonesia di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Analisis data menggunakan teknik Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) jumlah uang beredar tidak berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12;2) harga premium berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12;dan 3) tingkat suku bunga berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12 Kata kunci: inflasi, jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

ix

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE QUANTITY OF SPREAD OUT OF MONEY, PREMIUM PRICE, AND THE INTEREST RATES ON THE LEVEL OF INFLATION IN INDONESIA IN 2006.1-2015.12

Wayan Astawan Sanata Dharma University

2017

The aims of this research were to examine and analyze: 1) the effect of quantity of spreadout of money on the level of inflation;2) the effect of premium price on the level of inflation; and 3) the effect of interest rateson the level of inflation inIndonesia in 2006.1-2015.12. This reseach is explanatory study. The data collection methodwas documentation;the data was provided byBank Indonesia in Yogyakarta Province. The data was analyzed usingMultipleLinier Regresion Technique.

The results of this research were: 1) the quantity of spread out of money has noeffecton the level ofinflation in Indonesia in 2006.1-2015.12; 2) the premium price has a positive effecton the level of inflation in Indonesia in 2006.1-2015.12; and 3) the level of interest rates has a positive effecton the level of inflation in Indonesia 2006.1-2015.12.

Keywords: inflation, the quantity of spread out of money, premium price, interest rates.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena skripsi ini telah selesai tepat

pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulis

menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan

saran dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-

dalamnya kepada:

1. Bapak Rohadi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas sanata dharma Yogyakarta;

2. Ibu C. Wigati Retno Astuti., M.Si., M.Ed. selaku Ketua ProramStudi Pendidikan

Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta;

3. Bapak Y.M.V Mudayen, S.Pd, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

4. Dr. YohanesHarsoyo, S.Pd, M.SidanC. Wigati Retno Astuti., M.Si.,

M.Edselakudosenpenguji;

5. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

6. Seluruh mahasiswa Angkatan 2013 yang juga telah memberi masukan selama

proses diskusi dalam mata kuliah seminar proposal penelitian dan kerjasama

yang baik selama ini;

7. Staf administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu kelancaran

proses belajar selama ini;

Penulis

Wayan Astawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..........................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................iv

MOTTO........................................................................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................................vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS..................................................................................vii

ABSTRAK.................................................................................................................viii

ABSTRACT...................................................................................................................ix

KATA PENGANTAR..................................................................................................x

DAFTAR ISI................................................................................................................xi

DAFTARGRAFIK.....................................................................................................xv

DAFTAR TABEL......................................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1

B. Batasan Masalah................................................................................................6

C. Rumusan Masalah..............................................................................................6

D. Tujuan Penelitian...............................................................................................7

E. Manfaat Penelitian.............................................................................................7

BAB II TINJAUANPUSTAKA.................................................................................8

A. Inflasi.................................................................................................................8

1. Pengertian Inflasi.........................................................................................8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xii

2. Pengukuran Inflasi.......................................................................................9

3. Dampak Inflasi terhadap Perekonomian....................................................11

B. Teori – Teori Tentang Inflasi...........................................................................13

C. Penggolongan Inflasi.......................................................................................22

D. Faktor-Faktor Utama Penentu Inflasi..............................................................28

E. Berbagai Kebijakan Moneter...........................................................................31

F. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Inflasi............................................34

G. Pengaruh Harga Premium terhadap Inflasi......................................................37

H. Pengaruh Suku Bunga terhadap Inflasi............................................................38

I. Penelitian Terdahulu........................................................................................39

J. Kerangka Berpikir Teoritik dan

Hipotesis..........................................................................................................40

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................43

A. Jenis Penelitian................................................................................................43

B. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................................................43

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..................................................43

D. Data dan Sumber Data.....................................................................................45

E. Metode Pengumpulan Data.............................................................................46

F. Teknik Analisis Data.......................................................................................46

G. Uji Prasayarat.................................................................................................47

1. Uji Normalitas...........................................................................................47

2. Uji Linieritas.............................................................................................4

H. Uji Asumsi Klasik..........................................................................................48

1. Uji Multikolonieritas................................................................................48

2. Uji Heteroskedastisitas.............................................................................49

3. Uji Autokorelasi.......................................................................................50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xiii

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.............................................52

A. Analisis Deskriptif Data................................................................................52

1. Deskripsi Data Inflasi..............................................................................52

2. Deskripsi Data JUB.................................................................................54

3. Deskripsi Data Harga Premium...............................................................55

4. Deskripsi Data Suku Bunga....................................................................57

B. Temuan Data.................................................................................................59

C. Analisis Data.................................................................................................62

1. Pengujian Prasayarat Regresi..................................................................62

a. Pengujian Normalitas........................................................................62

b. Pengujian Linieritas...........................................................................64

2. Pengujian Asumsi Klasik.........................................................................68

a. Pengujian Multikolonieritas...............................................................68

b. Pengujian Heteroskedastisitas...........................................................70

c. Pengujian Autokorelasi......................................................................72

3. Analisis Regresi Linier Berganda............................................................73

a. Uji F...................................................................................................75

b. Koefisien Determinasi (R2)................................................................76

D. Pembahasan.....................................................................................................77

1. Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi........................77

2. Pengaruh Harga Premium terhadap Tingkat Inflasi..................................78

3. Pengaruh Suku Bunga terhadap Tingkat Inflasi........................................79

4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Suku Bunga

terhadap Tingkat Inflasi............................................................................81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xiv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................83

A. Kesimpulan......................................................................................................83

B. Saran................................................................................................................83

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................86

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xv

DAFTAR GRAFIK Halaman

Grafik IV.1 Rata-Rata Tingkat Inflasi Tahun 2006-2015....................................53 Grafik IV.2 Rata-Rata Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015.........................55 Grafik IV.3 Rata-Rata Harga Premium Tahun 2006-2015..................................56 Grafik IV.4 Rata-Rata Suku Bunga Tahun 2006-2015........................................59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xvi

DAFTAR TABEL Halaman

Tabel I.1 Tingkat Inflasi di Indonesia Tahun 2006-2016..................................3 Tabel III.1 Uji Statistik Durbin-Watson..............................................................49 Tabel IV.1 Rata-Rata Tingkat Inflasi Tahun 2006-2015.....................................52 Tabel IV.2 Rata-Rata Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015..........................54 Tabel IV.3 Rata-Rata Harga Premium Tahun 2006-2015...................................56 Tabel IV.4 Rata-Rata Suku Bunga Tahun 2006-2015.........................................57 Tabel IV.5 Rata-Rata Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015........59 Tabel IV.6 Rata-Rata Inflasi dan Harga Premium Tahun 2006-2015.................60 Tabel IV.7 Rata-Rata Inflasi dan Suku Bunga Tahun 2006-2015.......................61 Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas..........................................................................62 Tabel IV.9 Hasil Uji Linieritas Jumlah Uang Beredar ........................................65 Tabel IV.10 Hasil Uji Linieritas Harga Premium...................................................66 Tabel IV.11 Hasil Uji Linieritas Suku Bunga........................................................67 Tabel IV.12 Hasil Uji Multikolonieritas.................................................................79 Tabel IV.13 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................70 Tabel IV.14 Hasil Uji Autokorelasi.......................................................................72 Tabel IV.15 Hasil Uji Regresi Berganda...............................................................74 Tabel IV.16 Hasil Uji F.........................................................................................76 Tabel IV.17 Hasil Analisis Uji R2.........................................................................77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman

Lampiran 1 Jumlah Uang Beredar Tahun 2006.1-2015.12..........................87 Lampiran 2 Harga Premium Tahun 2006.1-2015.12...................................92 Lampiran 3 Suku Bunga Tabungan tahun 2006.1-2015.12.........................97 Lampiran 4 Tingkat Inflasi tahun 2006.1-2015.12.....................................106 Lampiran 5 Uji Normalitas.........................................................................107 Lampiran 6 Uji Linieritas Jumlah Uang Beredar.......................................108 Lampiran 7 Uji Linieritas Harga Premium.................................................109 Lampiran 8 Uji Linieritas Suku Bunga......................................................110 Lampiran 9 Uji Multikolinieritas................................................................111 Lampiran 10 Uji Heteroskedastisitas............................................................112 Lampiran 11 Uji Autokorelasi......................................................................113 Lampiran 12 Uji Regresi Linier Berganda...................................................114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian suatu negara dapat dikatakan sehat jika pertumbuhan

ekonominya stabil serta menunjukkan arah yang positif. Hal tersebut tercermin

dari kegiatan ekonomi makro. Salah satu indikator ekonomi makro untuk melihat

stabilitas perekonomian suatu negara adalah inflasi. Inflasi adalah proses

kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus dalam suatu

periode tertentu. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan

persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi.

Inflasi ibarat sesuatu yang mengintai perekonomian dimana

pergerakannya sulit untuk diprediksi sehingga sangat menarik untuk dibahas

karena berdampak luas. Inflasi seperti ancaman pada negara-negara berkembang

seperti halnya Indonesia dengan struktur perekonomian bercorak agraris. Inflasi

tidak akan menjadi masalah yang terlalu berarti jika keadaan tersebut diiringi oleh

tersedianya komoditi yang dibutuhkan Inflasi bagaikan pedang bermata dua

dimana satu sisi bisa memberikan keuntungan, dilain sisi merugikan. Inflasi

bagaikan pegas yang harus dijaga kelenturannya jika terlalu tinggi bisa

membahayakan pertumbuhan ekonomi, namun sebaliknya jika terlalu rendah akan

menyebakan kelesuan ekonomi dan tidak akan memberikan stimulan kepada

sektor riil untuk melakukan kegiatan produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

2

Ada banyak faktor yang mempengaruhi inflasi,penelitian sebelumnya

yang menganalisis perilaku inflasi yang dilakukan oleh Maggi dan Saraswati

(2013) menyimpulkan bahwa pada periode 2001.1 sampai 2011.12 variabel

jumlah uang beredar yang berpengaruh secara signifikan dan positif dalam jangka

panjang terhadap inflasi. Variabel tingkat suku bunga pasar uang antar bank

berpengaruh secara signifikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Penelitian tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di

Indonesia periode 2000.1 sampai 2011.4 yang dilakukan oleh Nugroho dan

Basuki (2012) menyimpulkan bahwa variabel suku bunga memiliki hubungan

yang positif dan signifikan dengan inflasi. Namun, Jumlah Uang Beredar

berpengaruh negatif terhadap inflasi dengan nilai koefisien beta sebesar 0,001,

Artinya apabila variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan

jumlah uang beredar (M2) sebesar satu rupiah akan menurunkan inflasi sebesar

0,001. Berdasarkanacuan 2 penelitian sebelumnya diatas yang telah meneliti

faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi,peneliti memilih tiga faktor yang paling

dominan mempengaruhi inflasi yaitu JUB (jumlah uang beredar), harga premium,

dan suku bunga. Peneliti memilih Jumlah Uang Beredar sebagai variabel yang

akan diteliti karena dalam penelitian sebelumnya Nugroho dan Basuki (2012)

menemukan bahwa variabel JUB berpengaruh negatif terhadap inflasi, sedangkan

yang berpengaruh positif adalah variabel suku bunga, sementara itu pada

penelitian Saraswati (2013) variabel Jumlah Uang Beredar berpengaruh positif

dan signifikan terhadap inflasi. Karena temuan yang belum kondusif diatas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

3

peneliti tertarik untuk menguji bagaimana pengaruh variabel Jumlah Uang

Beredarterhadap inflasi. Selain Jumlah Uang Beredar peneliti juga menyertakan

variabel harga premium dan suku bunga untuk diteliti sebagai variabel yang

diduga mempengaruhi inflasi. Berdasarkan sepuluh tahun terakhir peneliti tertarik

untuk menguji dan menganalisis Jumlah Uang Beredar, harga premium, dan suku

bungaterhadap inflasi. Berikut datanya.

Tabel 1.1: Tingkat Inflasi di Indonesia tahun 2005-2016

Tahun Tingkat Inflasi

Desember 2006 6,60%

Desember 2007 6,59 %

Desember 2008 11,06 %

Desember 2009 2,78 %

Desember 2010 4,30 %

Desember 2011 6,96 %

Desember 2012 3,79 %

Desember 2013 8,38 %

Desember 2014 8,36 %

Desember 2015 3,35 %

Desember 2016 3,02 %

Sumber: Laporan Bank Indonesia2006-2016

Menurut Mankiw (2006:81), negara-negara yang memiliki pertumbuhan

uang yang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi sedangkan negara-negara

yang memiliki pertumbuhan uang yang rendah cenderung memiliki inflasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

4

rendah. Hal tersebut sesuai dengan teori kuantitas bahwa kenaikan tingkat

pertumbuhan uang satu persen menyebabkan kenaikan satu persen inflasi. Dalam

teori kuantitas uang, inflasi hanya akan terjadi jika terdapat penambahan volume

jumlah uang beredar. Bila jumlah uang tidak bertambah, inflasi akan terhenti

dengan sendirinya.

Indonesia adalah salah satu negara importir minyak terbesar akibat

ketergantungan terhadap minyak yang sangat tinggi guna menggerakkan

perekonomian negara. Peranan minyak sangat besar dalam kegiatan ekonomi

sebagai input produksi di tingkat perusahaan maupun untuk konsumsi di tingkat

rumah tangga. Kenaikan harga minyakdimana akan mempengaruhi harga barang

atau jasa dalam negeri. Menurut Blanchard (2004), variabel kenaikan tingkat

harga minyak didasarkan oleh mekanisme transmisi dampak oil price shock

terhadap harga dan inflasi yang menyatakan bahwa ketika terjadinya kenaikan

harga minyak dunia maka suatu perusahaan akan merespon dengan menaikan

mark-up sehingga harga naik, karena hubungan keduanya berbanding lurus.

Dengan asumsi upah tetap, peningkatan harga minyak menyebabkan peningkatan

biaya produksi dan mendorong perusahaan untuk meningkatkan harga. Cost-pust

inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya tekanan biaya. Salah satu

pemicu terjadinya cost-pust inflation yaitu adanya peningkatan harga-harga

komuniti yang diatur pemerintah (administered price). BBM merupakan salah

satu contoh komoditi yang harganya diatur oleh pemerintah. Terjadinya kenaikan

harga BBM akan menyebabkan terjadinya inflasi karena selain BBMmerupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

5

kebutuhan mendasar bagi masyarakat, kenaikan harga BBM meningkatkan biaya

produksi dari perusahaan-perusahaan. Oleh karena itu kenaikan BBM bersifat

cost-pust inflation dalam menciptakan inflasi.

Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan

inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan

dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot uang yang beredar di

masyarakat. Namun, di sisi lain, tingginya suku bunga akan meningkatkan nilai

uang selain menyebabkan besarnya opportunity cost pada sektor riil (Khalwaty,

2000:143).

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwasanya inflasi sudah menjadi

masalah perekonomian di Indonesia sejak lama dimana fenomena inflasi ini

sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berkaitan dengan kondisi. Sehingga

penulis tertarik meneliti mengenai masalah inflasi karena ingin mengetahui apa

saja yang mempengaruhi inflasi di indonesia 10 tahun terakhir ini dengan judul

“Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Tingkat Suku Bunga

terhadapInflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

6

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat inflasi antara lain faktor

politik, produk domestik bruto, kurs, jumlah uang beredar, harga premium, dan

suku bunga. namun dalam penelitian kali ini hanya meneliti beberapa aspek saja

yang diduga memiliki pengaruh paling dominan yaitu Jumlah uang beredar, harga

premium, dan suku bunga.

C. Rumusan Masalah

Dari batasan masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu

sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi di

Indonesia periode 2006.1-2015.12?

2. Apakah ada pengaruh harga premium terhadap tingkat inflasi di Indonesia

periode 2006.1-2015.12?

3. Apakah ada pengaruh suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode

2006.1-2015.12?

4. Apakah ada pengaruh jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga

secara bersama terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis:

1. Pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode

2006-2015.12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

7

2. Pengaruh harga premium terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-

2015.12?

3. Pengaruh suku bunga terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2005.1-

2016.12?

4. Pengaruh jumlah uang beredar, harga premium, suku bunga secara bersama

terhadap tingkat inflasi di Indonesia periode 2006.1-2015.12

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi pemerintah Indonesia, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi dan sumbangsih pemikiran dalam upaya untuk meningkatkan

stabilitas perekonomian Indonesia.

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti sebagai

acuan untuk melengkapi penelitian yang sedang dilakukan dan dapat

memberikan informasi-informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

tingkat inflasi.

3. Bagi penulis atau peneliti, hasil penelitian ini merupakan latihan dalam

mengaplikasikan teori dan menghubungkannya dengan kenyataan untuk

mengumpulkan pikiran dan analisis secara sistematis dalam memecahkan

masalah yang timbul di lingkungan masyarakat dengan menggunakan metode

ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inflasi

1. Pengertian

Inflasi adalah suatu kondisi dimana tingkat harga meningkat secara

umum dan terus menerus (Boediono, 2001: 246). Menurut Nanga

(2000:.241), setidaknya ada tiga hal yang perlu ditekankan dalam memahami

inflasi, yaitu:

a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti bisa

saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu naik atau turun, tetapi

tetap menunjukkan tendensi atau kecenderungan yang meningkat.

b. Kenaikan tingkat harga tersebut terjadi secara terus-menerus (sustained),

yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, tetapi beberapa waktu

lamanya. Kenaikan harga yang sifatnya sementara seperti pada saat

momen-momen tertentu seperti hari raya tidak dapat dikatakan sebagai

inflasi.

c. Tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat harga umum, bukan hanya

satu atau beberapa komoditas saja. Kenaikan harga dari satu atau dua

barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan harga itu

meluas (atau mengakibatkan kenaikan) pada barang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

9

2. Pengukuran inflasi

Menurut Nopirin, (1978:25) dan Bank Indonesia,Kenaikan harga

dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Beberapa indeks harga yang

sering digunakan untuk mengukur inflasi antara lain:

a. Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen (IHK) adalah salah satu pengukuran inflasi

yang paling banyak digunakan. Indeks harga konsumen merupakan indeks

harga yang mengukur biaya sekelompok barang-barang dan jasa-jasa di

pasar, termasuk harga-harga makanan, pakaian, perumahan, bahan bakar

transportasi, perawatan kesehatan, pendidikan dan komoditi lain yang

dibeli masyarakat untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari. IHK

menunjukkan pergerakan harga dari paket sekeranjang barang dan jasa

yang dikonsumsi masyarakat yang dilakukan atas dasar survei bulanan di

berbagai kota di Indonesia, baik di pasar tradisional dan modern yang

mencakup ratusan jenis barang/jasa di setiap kota di Indonesia.

Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokkan ke dalam 7

kelompok pengeluaran yaitu:

1) Kelompok Bahan Makanan

2) Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau

3) Kelompok Perumahan

4) Kelompok Sandang

5) Kelompok Kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

10

6) Kelompok Pendidikan dan Olah Raga

7) Kelompok Transportasi dan Komunikasi.

b. Indeks Harga Perdagangan Besar

Indeks Harga Perdagangan Besar adalah suatu indeks dari harga

bahan-bahan baku, produk antara dan peralatan modal dan mesin yang

dibeli oleh sektor bisnis atau perusahaan. Sehingga indeks harga produsen

hanya mencakup bahan baku dan barang antara atau setengah jadi saja,

sementara barang-barang jadi tidak dimasukkan di dalam perhitungan

indeks harga (Nopirin, 2011:26). Biasanya pergerakannya sejalan dengan

perkembangan IHK.

c. Gross Domestic Product Deflator (GDP)

GDP Deflator adalah suatu indeks yang merupakan

perbandingan atau rasio antara GDP nominal (atas dasar harga berlaku)

dan GDP riil (atas dasar harga konstan/tahun dasar) dikalikan dengan 100.

GDP riil adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan di

dalam perekonomian, yang diperoleh ketika output dinilai dengan

menggunakan harga tahun dasar. Sedangkan GDP nominal adalah GDP

yang dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku (GDP at current

market price). Sedangkan menurut Nopirin (2011:26), GDP Deflator

merupakan jenis indeks yang lain yang mencakup jumlah barang dan jasa

yang masuk dalam perhitungan GDP sehingga jumlahnya lebih banyak

dibandingkan dengan indeks yang lain. Karena GDP deflator ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

11

cakupannya lebih luas dalam arti perhitungannya meliputi semua barang

yang diproduksi di dalam perekonomian, maka indeks ini merupakan

indeks harga yang secara luas digunakan sebagai basis untuk mengukur

inflasi.

3. Dampak Inflasi Terhadap Perekonomian Nasional

Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif tergantung

parah atau tidaknya inflasi. Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai

pengaruh yang positif dalam arti dapat mendorong perekonomian lebih baik,

yaitu meningkatkan pendapatan nasional dan membuat orang bergairah untuk

bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi

yang parah, yaitu pada saat terjadi inflasi tak terkendali (hyper inflation),

keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu.

Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan

investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima

pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta serta kaum

buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga sehingga

hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan.

Contohnya seorang pensiunan pegawai negeri tahun 1990. Pada tahun 1990,

uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di

tahun 2003 -atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin

hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

12

memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya, orang yang mengandalkan

pendapatan berdasarkan keuntungan, seperti misalnya pengusaha, tidak

dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang

bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi.

Inflasi juga menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata

uang semakin menurun. Memang, tabungan menghasilkan bunga, namun jika

tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun. Bila orang enggan

menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk

berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari

tabungan masyarakat. Bagi orang yang meminjam uang dari bank (debitur),

inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,

nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya,

kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena

nilai uang pengembalian lebih rendah jika dibandingkan pada saat

peminjaman. Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan

yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini

terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya

(biasanya terjadi pada pengusaha besar). Namun, bila inflasi menyebabkan

naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka

produsen enggan untuk meneruskan produksinya. Produsen bisa

menghentikan produksinya untuk sementara waktu. Bahkan, bila tidak

sanggup mengikuti laju inflasi, usaha produsen tersebut mungkin akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

13

bangkrut (biasanya terjadi pada pengusaha kecil). Secara umum, inflasi dapat

mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu negara, mendorong kenaikan

suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif, kegagalan

pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonomi, defisit neraca

pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan

masyarakat.

B. Berbagai Macam Teori Tentang Inflasi

Secara garis besar ada 3 pandangan ahli ekonomi mengenai teori inflasi,

yaitu teori inflasi kaum Klasik (Teori Kuantitas), Keynes, dan kaum Strukturalis.

1. Pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik

Teori ini menerangkan hubungan diantara permintaan aggregat dan

penawaran aggregat dan tingkat harga. Pada dasarnya teori ini mengatakan

bahwa perubahan-perubahan dalam penawaran uang akan menyebabkan

kenaikan harga yang sama dengan tingkat kenaikan penawaran uang. Rumus

yang digunakan adalah MV=PT yang dikenal sebagai teori kuantitas.

(Keterangan: M adalah jumlah uang yang beredar, V adalah Velocity of money

atau kecepatan perputaran uang dalam suatu periode, P adalah tingkat harga

rata-rata dan T adalah jumlah transaksi yang terjadi selama periode tertentu).

Persamaan tersebut merupakan identitas karena pada hakikatnya nilai

transaksi yang dilakukan dalam perekonomian adalah sama nilainya dengan

produk nasional nominal yang dibeli (nilai transaksi = nilai barang). MV

mencerminkan total pengeluaran uang atau nilai transaksi untuk barang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

14

jasa (total money expenditure on goods and services) dan PT mencerminkan

total penerimaan uang hasil penjualan barang dan jasa (total receipts from the

sale of good and services).

Di balik teori itu ada 3 pandangan penting ahli ekonomi klasik:

a. Seluruh penawaran uang yang ada dalam perekonomian digunakan untuk

transaksi (untuk membeli barang dan jasa). Orang memegang uang untuk

membeli barang dan jasa atau untuk memperlancar transaksi yang akan

dilakukan. Semakin banyak barang dan jasa yang dibutuhkan untuk

bertransaksi, semakin banyak uang yang dipegang untuk keperluan

transaksi tersebut. Persamaan di atas dapat ditulis menjadi M=1/V PT,

artinya banyaknya uang yang diminta atau diperlukan dalam

perekonomian adalah sebesar 1/V dari pendapatan nasional.

b. Ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa nilai V (kecepatan perputaran

uang) tetap (konstan). V relatif tetap atau paling tidak V hanya berubah

jika terjadi perubahan kelembagaan, seperti misalnya kebiasaan

melakukan pembayaran serta perubahan teknologi komunikasi. Dengan

demikian dalam jangka pendek V tidak berubah (konstan). Pendapat ini

didasarkan kepada keyakinan bahwa kebiasaan orang menerima uang dan

membelanjakannya relatif tetap.

c. Ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian selalu terdapat

kesempatan kerja penuh sehingga nilai T konstan (tidak dapat ditambah

lagi). Dengan asumsi bahwa perekonomian selalu dalam keadaan full

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

15

employment, maka besarnya T tidak berubah.Sehingga dari 3 pandangan

itu ahli ekonomi klasik mempunyai keyakinan bahwa pertambahan

penawaran uang tidak akan menambah pendapatan nasional melainkan

hanya menimbulkan kenaikan harga yang tingkatannya sama dengan

pertambahan penawaran uang. Peranan uang adalah netral (money is

neutral)Uang tidak dapat mempengaruhi variabel-variabel dalam sektor

riil seperti pendapatan nasional riil, nilai riil tabungan, investasi, suku

bunga. Uang hanya akan mempengaruhi tingkat harga).

Teori kuantitas adalah teori yang paling klasik mengenai inflasi,

namun teori ini masih berguna untuk menerangkan proses terjadinya

inflasi terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Teori ini

menyoroti peranan dalam proses inflasi dari jumlah uang yang beredar

dan psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga-harga

(expectations). Inti dari teori ini adalah sebagai berikut:

a. Inflasi hanya bisa terjadi kalau ada penambahan jumlah uang yang beredar

dalam masyarakat. Tanpa adanya tambahan jumlah uang yang beredar

tidak akan terjadi inflasi.

b. Laju inflasi ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang yang beredar

dan oleh harapan masyarakat mengenai kenaikan harga-harga di masa

yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

16

Ada tiga kemungkinan keadaan:

a. Keadaan pertama, bila masyarakat tidak mengharapkan harga-harga akan

naik, maka tambahan uang yang beredar akan diterima sebagai tambahan

likuiditasnya, dan sebagian besar dari kenaikan tersebut tidak dibelanjakan

untuk membeli barang-barang.

b. Keadaan kedua, adalah masyarakat mulai sadar bahwa ada inflasi, orang-

orang mulai mengharapkan kenaikan harga. Penambahan jumlah uang

yang beredar akan digunakan untuk membeli barang-barang, hal ini

dilakukan untuk menghindari kerugian memegang uang kas.

c. Keadaan yang ketiga terjadi pada tahap inflasi yang lebih parah yaitu

tahap hiperinflasi. Keinginan untuk tidak memegang uang kas dan adanya

keinginan yang sangat besar untuk membelanjakan dengan membeli

barang-barang. Keadaan ini ditandai oleh makin cepatnya peredaran uang.

Prosentase kenaikan jumlah uang yang beredar akan diikuti kenaikan

prosentase harga yang lebih besar.

2. Pandangan Keynesian

Keynes mengkritik teori-teori yang disampaikan kaum klasik, misalnya:

a. Terdapat beberapa tujuan masyarakat meminta uang, selain untuk

transaksi juga ada untuk berjaga-jaga dan spekulasi.

b. Pengangguran sering dihadapi masyarakat jadi dalam perekonomian tidak

terjadi full employment. Sistem pasar bebas kurang bisa membuat

penyesuaian-penyesuaian sehingga kesempatan kerja penuh sangat sulit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

17

untuk dicapai. Pada saat terjadi pengangguran, pendapatan nasional dapat

ditingkatkan dengan pertambahan uang tanpa menyebabkan kenaikan

harga.

c. Nilai V dalam jangka panjang tidak konstan. Nilai V cenderung semakin

tinggi dari waktu ke waktu, misalnya: karena modernisasi yang membuat

alat pembayaran semakin canggih (contoh: penggunaan kartu kredit)

sehingga menyebabkan laju perputaran uang bisa menjadi lebih cepat.

d. Peranan uang tidak netral (money is not neutral) (Uang dapat

mempengaruhi variabel-variabel dalam sektor riil seperti pendapatan

nasional riil, nilai riil tabungan, investasi, suku bunga). Perubahan-

perubahan dalam penawaran uang dapat mempengaruhi perekonomian dan

pendapatan nasional melalui mekanisme transmisi sebagai berikut:

1) Pertambahan penawaran uang akan menurunkan suku bunga.

2) Penurunan suku bunga akan menambah investasi.

3) Kenaikan investasi akan meningkatkan pendapatan nasional melalui

proses multiplier.

Analisis Keynes tidak memperhatikan efek pertambahan uang

terhadap tingkat harga. Harga dianggap konstan karena pengangguran yang

terjadi dalam perekonomian tinggi.Menurut Keynes (dalam Boediono,

1994:163), inflasi terjadi karena masyarakat ingin hidup diluar batas

kemampuan ekonominya, sehingga permintaan masyarakat akan barang-

barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

18

inflationary gap). Senjang inflasi (inflationary gap) ini timbul karena

golongan-golongan masyarakat tersebut berhasil menerjemahkan aspirasi

yang dimiliki menjadi permintaan yang efektif akan barang-barang.

Masyarakat berhasil memperoleh dana untuk mengubah aspirasinya menjadi

rencana pembelian barang-barang yang didukung dengan dana. Golongan

masyarakat seperti ini bisa jadi adalah pemerintah sendiri yang berusaha

memperoleh output masyarakat dengan jalan deficit financing, yaitu dengan

mencetak uang baru, karena penerimaan dari pajak dan penerimaan lain-lain

tidak mencukupi. Bisa juga pengusaha-pengusaha swasta yang ingin

membiayai investasi-investasi barunya dengan kredit dari bank atau serikat

buruh yang menuntut gaji yang tinggi melebihi produktivitasnya. Keadaan ini

menggeser permintaan agregat sehingga terjadi kelebihan permintaan yang

disebut inflationary gap, kenaikan permintaan agregat dalam keadaan output

full employment akan menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan pada

pasar barang dan jasa sehingga harga barang dan jasa meningkat yang akan

menyebabkan terjadinya kenaikan permintaan terhadap faktor produksi,

sehingga harga faktor produksi juga akan naik. Kenaikan harga barang dan

jasa serta faktor produksi inilah yang merupakan inflasi bagi perekonomian.

Adanya kenaikan harga-harga berarti bahwa sebagian dari rencana-rencana

pembelian barang dari golongan-golongan tersebut tidak bisa terpenuhi. Pada

periode selanjutnya, golongan-golongan tersebut akan berusaha untuk

memperoleh dana yang lebih besar lagi (dari pencetakan uang baru atau kredit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

19

bank yang lebih besar atau dari kenaikan gaji yang lebih besar). Tentunya

tidak semua golongan tersebut berhasil memperoleh tambahan dana.

Golongan yang menang adalah yang bisa memperoleh dana yang lebih banyak

sehingga bisa memperoleh bagian output yang lebih banyak, dan sebaliknya

yang kalah (yaitu golongan berpenghasilan tetap atau yang penghasilannya

tidak secepat laju inflasi) akan memperoleh bagian output yang lebih sedikit.

Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari

semua golongan masyarakat melebihi jumlah output yang bisa dihasilkan.

Inflasi akan berhenti bila permintaan efektif total tidak melebihi jumlah output

yang tersedia.

Penyebab terjadinya kenaikan permintaan agregat ini, menurut

monetaris adalah sebagai akibat dari kenaikan ekspansi jumlah uang beredar,

sedangkan Keynes tidak menyangkal anggapan tersebut, tetapi menambahkan

bahwa kenaikan permintaan agregat bisa juga karena peningkatan pengeluaran

konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, atau ekspor netto, meskipun

tidak disertai dengan kenaikan jumlah uang beredar. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa meningkatnya kurva permintaan agregat dapat disebabkan

baik oleh faktor-faktor moneter maupun non moneter.

3. Teori Strukturalis

Teori ini didasarkan atas pengalaman di negara-negara Amerika Latin.

Teori ini memberikan tekanan pada adanya ketegaran dari struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

20

perekonomian negara-negara sedang berkembang. Faktor-faktor struktural itu

hanya dapat berubah secara gradual dan dalam jangka panjang. Oleh karena

itu, teori ini sering disebut teori inflasi jangka panjang. Menurut teori ini, ada

dua “ketegaran” utama dalam perekonomian negara-negara yang sedang

berkembang yang bisa menimbulkan inflasi (Boediono 1994:167), yaitu:

a. Ketidakelastisan penerimaan ekspor, yaitu laju pertumbuhan nilai ekspor

lebih lamban dibanding dengan laju pertumbuhan sektor-sektor lainnya.

Kelambanan tersebut disebabkan oleh dua faktor yaitu: (1) harga barang

ekspor di pasaran dunia tidak menguntungkan bila dibandingkan dengan

harga barang-barang impor atau terms of trade yang semakin memburuk.

Sering dianggap bahwa harga barang-barang hasil alam (yang merupakan

ekspor utama negara sedang berkembang), dalam jangka panjang naik

lebih lambat daripada harga barang-barang industri (yang merupakan

impor negara sedang berkembang). (2) supply atau produksi barang-

barang ekspor yang tidak responsif terhadap kenaikan harga. Kelambanan

pertumbuhan penerimaan ekspor ini berarti kelambanan pertumbuhan

kemampuan untuk mengimpor barang-barang yang dibutuhkan untuk

konsumsi maupun investasi. Akibatnya, negara tersebut terpaksa

mengambil kebijaksanaan pembangunan yang menekankan pada

penggalakan produksi dalam negri dari barang yang sebelumnya diimpor

(import substitution strategy), meskipun seringkali ongkos produksi dalam

negri adalah lebih tinggi daripada barang-barang sejenis yang diimpor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

21

Ongkos produksi yang lebih tinggi ini mengakibatkan harga yang lebih

tinggi. Bila proses substitusi impor ini makin meluas, kenaikan ongkos

produksi juga makin luas ke berbagai barang (yang tadinya diimpor),

sehingga makin banyak harga barang yang naik. Dengan demikian

terjadilah inflasi.

b. Ketidakelastisan dari supply atau produksi bahan makanan di dalam

negeri, yaitu laju pertumbuhan produksi bahan makanan di dalam negeri

lebih lamban dibandingkan dengan laju pertumbuhan jumlah penduduk

dan pendapatan per kapita, sehingga harga bahan makanan di dalam negri

cenderung untuk menaik melebihi kenaikan harga barang-barang lain. Hal

ini mengakibatkan tuntutan kenaikan upah dari para karyawan (di sektor

industri), dengan demikian akan menyebabkan kenaikan ongkos produksi,

sehingga biaya produksi total meningkat. Hal inilah yang menyebabkan

para pengusaha menaikkan harga jual produknya. Kenaikan harga barang-

barang seterusnya mengakibatkan timbulnya tuntutan kenaikan upah lagi.

Kenaikan upah kemudian diikuti oleh kenaikan harga-harga. Dan

seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

22

C. Penggolongan Inflasi

Prasetyo (2011) dan Nopirin (2011) menggolongkan inflasi dengan cukup

lengkap diantaranya:

1. Menurut tingkat keparahannya

Laju inflasi dapat berbeda dari suatu negara dengan negara lain atau

dalam satu negara untuk waktu yang berbeda. Adapun besarnya laju inflasi

dapat dibagi ke dalam empat kategori:

a. Inflasi ringan

Pada umumnya creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang

rendah (kurang dari 10% per tahun). Kenaikan harga berjalan lambat,

dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatif lama.

b. Inflasi sedang

Inflasi sedang ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar

(double digit) sebesar 10% sampai dengan 30% per tahun).

c. Inflasi berat

Besarnya antara 30% sampai 100% per tahun. Inflasi ini dapat

dikatakan ganas karena dampaknya sudah semakin luas dan sulit

dikendalikan

d. Inflasi Tinggi (HiperInflation)

Inflasi tinggi merupakan inflasi yang paling parah akibatnya.

Besarnya lebih dari 100% per tahun. Nilai uang merosot dengan tajam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

23

sehingga masyarakat tidak percaya pada uang yang dipegang dan ingin

segera ditukarkan dengan barang. Uang juga berputar dengan cepat.

2. Menurut Penyebabnya

Menurut teori kuantitassebab utama timbulnya inflasi adalah

kelebihan permintaan yang disebabkan penambahan jumlah uang beredar.

Adapun jenis-jenis inflasi menurut sebabnya (Samuelson dan Nordhaus,

1998:587) adalah:

a. Inflasi tarikan Permintaan (Demand-Pull Inflation)

Merupakan inflasi yang disebabkan karena tarikan permintaan.

Inflasi ini bermula dari adanya permintaan total (agregat demand),

sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh

atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan seperti

ini, kenaikan permintaan total disamping menaikkan harga dapat juga

menaikan hasil produksi atau output. Apabila kesempatan kerja penuh

(full employment) benar-benar tercapai, penambahan permintaan

selanjutnya hanya akan menaikan harga saja. Apabila kenaikan

permintaan ini menyebabkan keseimbangan GNP pada kesempatan kerja

penuh maka akan terdapat “inflationary gap”. Inflationary gap inilah yang

dapat menimbulkan inflasi.

Menurut Bank Indonesia, penyebab terjadinya demand pull

inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap

ketersediaannya. Kondisi ini digambarkan dengan output riil yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

24

melebihi output potensialnya atau dengan kata lain permintaan aggregat

lebih besar daripada kapasitas perekonomian.

b. Inflasi dorongan biaya (Cost-Push Inflation)

Merupakan inflasi yang terjadi akibat kenaikan biaya produksi

yang mengakibatkan adanya penurunan penawaran aggregat. Kenaikan

biaya produksi ini ditimbulkan oleh beberapa faktor diantaranya akibat

depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negri khususnya negara-negara

partner dagang, peningkatan harga barang yang diatur pemerintah

(administered prices), terjadinya guncangan sisi penawaran akibat bencana

alam dan terganggunya distribusi (BI), persatuan serikat buruh dalam

menuntut kenaikan upah, industri yang bersifat monopolistis, sehingga

dapat menggunakan kekuasaannya di pasar untuk menentukan harga yang

lebih tinggi, dan lain-lain.

c. Inflasi campuran (Mixed Inflation)

Adalah jenis inflasi yang disebabkan oleh kombinasi kekurangan

penawaran atau kelebihan dalam permintaan. Inflasi ini sering terjadi

karena perilaku permintaan dan penawaran yang tidak seimbang.

d. Ekspektasi inflasi

Faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat

dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan

ekonominya. Ekspektasi tersebut apakah disebabkan oleh adanya perilaku

masyarakat yang secara umum bersifat adaptif atau forward looking,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

25

karena masyarakat melihat harapan di masa datang akan lebih baik

daripada sebelumnya. Harapan masyarakat ini dapat menyebabkan

demand pull inflation maupun cost push inflation tergantung dari harapan

masyarakat yang mana yang lebih baik dan bagaimana kondisi persediaan

barang dan faktor produksi saat itu dan masa datang. Hal ini dapat

tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan

pedagang terutama saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran,

natal, tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR).

Meskipun barang diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan

permintaan, namun harga barang dan jasa saat hari raya keagamaan

meningkat lebih tinggi dari kondisi suppply-demand. Demikian pula pada

saat penentuan UMR, pedagang ikut pula menaikkan harga barang

walaupun tingkat kenaikan upah kurang dapat menaikkan permintaan (BI).

3. Berdasarkan asal timbulnya inflasi

Menurut Boediono, (1994) mengemukakan bahwa timbulnya inflasi

berdasarkan dua faktor yaitu:

a. Inflasi berasal dari dalam negeri (domestic inflation), misalnya sebagai

akibat terjadinya defisit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara

mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan

makanan menjadi mahal.

b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation), yaitu inflasi

sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibatbiaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

26

produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor

barang. .

D. Faktor-Faktor Utama Penentu Inflasi

1. JUB (Jumlah Uang beredar)

Jumlah Uang Beredar adalah uang yang berada di tangan masyarakat.

Ada sebagian ahli yang mengkalifikasikan jumlah uang beredar menjadi dua,

yaitu: jumlah uang beredar dalam arti sempit atau disebut ‘Narrow Money’

(M1), yang terdiri dari uang kartal dan uang giral (demand deposit); dan uang

beredar dalam arti luas atau ‘Broad Money’ (M2), yang terdiri dari M1

ditambah dengan deposito berjangka (time deposit).

Pengertian paling sempit atau biasa dikenal dengan istilah narrow

money adalah daya beli yang langsung bisa digunakan untuk pembayaran

atau dapat diperluas mencakup alat-alat pembayaran yang mendekati “uang”

(deposito berjangka dan tabungan). Narrow money yang biasanya

disimbolkan dengan M1 terdiri dari uang tunai/kartal (currency) dan uang

giral (Demand Deposit). Uang kartal merupakan uang kertas dan uang logam

yang ada di tangan masyarakat umum, sedangkan uang giral mencakup saldo

rekening koran/giro milik masyarakat umum yang disimpan di bank,

(Boediono, 1992)

M1 = C + D

Dimana:\

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

27

C = Currency (uang kartal: kertas dan logam)

D = Demand Deposits (uang giral: rekening koran/giro)

Pengertian uang beredar dalam arti lebih luas (Broad Money) adalah

M1 ditambah dengan deposito berjangka dan tabungan milik masyarakat pada

bank-bank, (Boediono, 1992)

M2 = M1 + TD + SD

Dimana:

TD = Time deposits (deposito berjangka)

SD = Savings Deposits (Saldo Tabungan)

Menurut Mankiw (2006:81), negara – negara yang memiliki

pertumbuhan uang yang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi

sedangkan negara – negara yang memiliki pertumbuhan uang yang rendah

cenderung memiliki inflasi yang rendah. Hal tersebut sesuai dengan teori

kuantitas bahwa kenaikan dalam tingkat pertumbuhan uang satu persen

menyebabkan kenaikan satu persen tingkat inflasi.

2. Harga Premium

Harga premium adalah harga jual real premium di POM di Indonesia.

Menurut Mankiw (2007:265), guncangan pada penawaran agregat dapat

menyebabkan fluktuasi ekonomi. Guncangan penawaran adalah guncangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

28

pada perekonomian yang bisa mengubah biaya produksi barang serta jasa dan

akibatnya, mempengaruhi harga yang dibebankan perusahaan kepada

konsumen. Salah satu contoh peristiwa yang menyebabkan guncangan

penawaran yaitu organisasi kartel minyak internasional. Dengan membatasi

persaingan, dapat menyebabkan produsen minyak utama meningkatkan harga

minyak dunia. Peristiwa ini merupakan guncangan penawaran yang

memperburuk (adversesupply shock), yang berarti dapat meningkatkan biaya

dan harga.

Kenaikan harga BBM memperberat beban hidup masyarakat terutama

mereka yang berada di kalangan bawah dan juga para pengusaha, karena

kenaikan bbm menyebabkan turunnya daya beli masyarakat dan itu akan

mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi banyak perusahaan

sehingga akan menurunkan tingkat penjualan yang pada akhirnya juga akan

menurunkan laba perusahaan. Naiknya harga BBM di indonesia diawali oleh

naiknya harga minyak dunia yang membuat pemerintah tidak dapat menjual

BBM kepada masayarakat dengan harga yang sama dengan harga

sebelumnya, karena hal itu dapat menyebabkan pengeluaran APBN untuk

subsidi minyak menjadi lebih tinggi.

3. Suku bunga

BI Rate adalah tingkat bunga tabungan, deposito, dan pinjaman yang

ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate

diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

29

Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang

dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity

management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional kebijakan

moneter. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh

perkembangan di suku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit

perbankan. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam

perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate

apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah

ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila

inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan.

Demikian juga halnya dengan suku bunga jangka panjang, produsen akan

merespon kenaikan suku bunga di pasar uang dengan mengurangi

investasinya, maka produksi dalam negeri (output) menurun sehingga tingkat

inflasi domestik menurun.

4. Kurs (nilai tukar)

Kurs adalah Harga atau nilai dari satu mata uang yang dinyatakan

dalam ukuran mata uang negara lain”. Dapat juga didefinisikan sebagai

“jumlah uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata

uang asing. (Sadono Sukirno, 2000:397) Melemahnya nilai tukar rupiah

menjadikan harga barang-barang impor meningkat dikarenakan dibutuhkan

jumlah rupiah yang lebih banyak untuk mendapatkan barang-barang impor

tersebut, demikian pula halnya dengan barang-barang dengan bahan baku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

30

produksi yang diimpor. Hal ini juga akan menaikkan harga produksi dalam

negeri yang dapat berujung pada terjadinya inflasi. Depresiasi nilai tukar

rupiah terhadap mata uang asing juga mengakibatkan meningkatnya nilai

ekspor. Harga barang domestik yang lebih murah menarik minat pihak luar

negeri untuk menambah jumlah permintaan akan barangnya sehingga

perlahan-lahan harga akan naik dan menyebabkan inflasi (Sipayung, 2013:

337)

E. Berbagai Kebijakan Moneter

1. Discount policy (politik diskonto)

Politik diskonto artinya kebijakan untuk menaikkan atau

menurunkan suku bunga bank dalam rangka memperlancar likuiditas sehari-

hari. Bank sentral dalam menjalankan tugasnya mengawasi kegiatan bank

umum, dapat mengubah tingkat bunga yang berlaku. Jika dalam kondisi

kegiatan ekonomi masih berada di bawah tingkat kegiatan yang diharapkan,

bank sentral dapat menurunkan tingkat diskonto/suku bunga, sehingga

masyarakat melakukan pinjaman dan banyak investasi yang ada di

masyarakat. Begitu juga sebaliknya, apabila bank sentral ingin membatasi

kegiatan ekonomi, maka tingkat suku bunga perlu dinaikkan, sehingga

masyarakat/pengusaha banyak melakukan tabungan dan uang yang beredar

dapat dikurangi.

2. Open market policy (politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

31

Politik pasar terbuka artinya kebijakan untuk memperjualbelikan

surat-surat berharga oleh Bank Indonesia di pasar uang. Pada waktu

perekonomian mengalami resesi, maka uang yang beredar perlu diadakan

penambahan untuk mendorong kegiatan ekonomi yaitu dengan cara membeli

surat-surat berharga. Pada waktu inflasi, untuk mengurangi kegiatan ekonomi

yang berlebihan, uang yang beredar harus dikurangi dengan cara menjual

surat-surat berharga. Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan baik

dan berhasil sesuai yang diharapkan, yakni pertumbuhan ekonomi yang

tinggi, maka harus diciptakan keadaan perekonomian di mana:

a) bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan minimum.

b) dalam perekonomian telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang

diperjualbelikan.

3. Cash Receive Ratio (politik cadangan kas atau giro wajib minimum)

Politik cadangan kas artinya kebijakan untuk menaikkan atau

menurunkan cadangan kas yang harus ada di bank-bank umum. Apabila

kondisi perekonomian terjadi kenaikan harga (inflasi), maka bank sentral

dapat menaikkan cadangan kas minimumnya sehingga uang yang beredar

dapat dikurangi. Sebaliknya jika kondisi perekonomian sedang lesu, maka

pemerintah dapat menurunkan cadangan kas minimumnya, sehingga uang

yang beredar bertambah karena banyaknya pinjaman yang diberikan kepada

masyarakat. Akibat dari naiknya cadangan kas, maka kemampuan bank umum

untuk memberikan pinjaman berkurang atau bank umum tidak mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

32

memberikan pinjaman dan sekaligus dana yang menganggur di bank semakin

bertambah.

4. Pengendalian kredit selektif

Yaitu untuk membatasi penggunaan kredit yang terlalu besar atau

terlalu cepat pada sector tertentu dan terutama untuk mengurangi penggunaan

kredit untuk tujuan spekulasi pembelian surat-surat obligasi, maka

diterapkanlah kebijakan pengendalian kredit selektif ini. Caramnya adalah

dengan menaikan ketentuan maksimum kredit yang bias dipinjam untuk

membiayai pembelian spekulatif tersebut, yang dilakukan dengan

menurunkan presntasi kredit maksimum yang dapat digunakan untuk

membiayai pembelian spekulatif tersebut.

Sama halnya dibidang konsumsi misalnya untuk kredit perumahan,

dilakukan pengendalian dengan cara menaikkan atau menurunkan ketentuan

minimum pembayaran uang muka cicilan. Denagn ini akan menaikan

besarnya pembayaran cicilan selanjutnya yang akan semakin besar, sehingga

diharapkan akan mempengaruhi terhadap keputusan permintaan kredit untuk

pembelian tersebut. Hal ini dilakukan apabila memang permintaan kredit

untuk pembelian/konsumsi perumahan tadi sudah terlalu besar sehingga

menimbulkan tingkat inflasi yang tinggi.

5. Moral Suasion

Yaitu untuk menghindari kemungkinan buruk akibat perluasan ataupun

kontraksi pembelian kredit bank itu terhadap bekerjanya system perbankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

33

maupun kegiatan ekonomi secara keseluruhan, maka dibutuhkan

bujukan/himbauan moral dari otoritas moneter yang ditujukan kepada bankir

atau pengusaha. Persuasi moral ini bertujuan agar para bankir dan pengusaha

mentaati kebijakan yang telah ditetapkan oleh Bank Sentral. Kebijakan ini

akan lebih efektik jika didukung oleh tindakan yang lebih positif oleh Bank

Sentral, antara lain dengan cara melalui: pidato-pidato Gubenur bank sentral,

publikasi-publikasi agar dicapai kondisi seperti yang diinginkan oleh otoritas

moneter. Himbauan ini ditujukan baik terhadap kredit perbankan secara

keseluruhan maupun kepada suatu kredit jenis tertentu atau kepada sector

tertentu. Kebijakan moral susion ini hanya akan bermanfaat pada saat tertentu

saja sampai kebijakan yang fundamental dilakukan.

F. Pengaruh Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflasi

Teori yang menyoroti hubungan antara inflasi dengan Jumlah Uang

Beredar adalah teori kuantitas uang. Pertama, inflasi hanya bisa terjadi jika

terdapat penambahan volume uang beredar tanpa ada kenaikan jumlah uang

beredar hanya akan menaikan harga-harga sementara waktu saja. Artinya apabila

jumlah uang beredar melebihi dari yang diinginkan masyarakat, masyarakat

cenderung akan membelanjakan uangnya dengan meningkatkan konsumsi barang

dan jasa. Sepanjang kapasitas produksi masih tersedia, kenaikan konsumsi

tersebut tersebut akan meningkatkan produksi dan memperluas kesempatan kerja.

Akan tetapi, apabila kapasitas produksi telah jenuh maka kenaikan permintaan

barang dan jasa tersebut pada gilirannya akan meningkatkan harga-harga pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

34

umumnya (inflasi) (Pohan, 2008:35). Bila jumlah uang tidak bertambah, inflasi

akan terhenti dengan sindirinya. Uang selalu didefinisikan sebagai Benda benda

yang disetujui oleh masyarakat sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar

menukar atau perdagangan. Yang dimaksud dengan disetujui dalam definisi ini

adalah terdapat kata sepakat di antara anggota-anggota masyarakat untuk

menggunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantaraan dalam kegiatan

tukar- menukar (Sukirno, 2006:267). Uang tidak lain adalah segala sesuatu yang

dapat dipakai/diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa maupun

utang. Dalam sejarah uang, beberapa jenis barang telah pernah dipakai sebagai

uang (misalnya kerang, emas, gigi binatang, kulit, perak dan sebagainya). Dengan

demikian uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum

mempunyai fungsi sebagai berikut : sebagai satuan pengukur nilai, sebagai alat

tukar dan sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan. (Nopirin 2011:2).

1. Teori Penawaran Uang

Terdapat perbedaan pendapat dikalanganekonom tentang cara

mendefenisikan uang yang dianggap paling tepat. Dua pendekatan dasar yang

terbak yang dapat dipergunakan adalah pendekatan transaksi (Transaction

Approach) dan pendekatan Likuiditas (Liquidity approach) (Widayatsari dan

Mayes, 2009:22-23).

a. Pendekatan Transaksi (Transaction Approach)

Pendekatan transaksi menekankan fungsi uang sebagaimedium

of exchange. Pendukung pendekatan ini menyatakan inti dari uang adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

35

bahwa masyarakat menerimanya sebagai alat pembayaran. Karena ini

adalah perbedaan pokok antara uang dan aset keuangan lainnya, dimana

semua aset dapat dipergunakan sebagai store of value namun hanya sedikit

yang dapat berfungsi sebagai medium of exchange. Inti pendekatan ini

menganjurkan kita untuk memperhitungkan aset yang memilikifungsi

sebagai medium of exchange dalam perhitungan empiris uang. Aset yang

termasuk dalam kategori uang menrurt defenisi ini adalah uang koin dan

uang kertas dan juga chekable accountyang dapat ditarik melalui penulisan

chek.

b. Pendekatan Likuiditas

Pendekatan ini mnenekankan kepada properti utama dari uang

yaitu bahwa uang haruslah yang bersifat paling likuid dari semua aset

yang ada. Likuiditas dinilai berdasarkan seberapa mudahnya aset dijual

dimasa depan pada masa tertentu, dengan waktu yang singkat dan dengan

biaya transaksi minimal. Pendekatan ini menekankan fungsi uang sebagai

store of value. Uang dalam pendekatan ini adalah tidak berbeda dengan

aset keuangan lainnya, semuanya memiliki kemampuan likuiditas

meskipun dengan tingkatan yang berbeda-beda Tingkatan likuiditas

dimulai dari uang kartal hingga aset keuangan seperti hingga mulai dari

uang yang paling likuid, yaitu aset dengan mudah dapat ditukar dengan

uang cash dalam waktu singkat tanpa biaya apapun. Uang yang termasuk

katagori ini adalah aset yang berfungsi sebagai medium of exchangeyaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

36

uang koin, uang kertas, rekening koran yang dapat ditarik denagn cek.

Ekonomi menyebut aset yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi yang

hanya akan menghasilkan keuntungan atau kerugian tipis sebagai

nearmoney. Contoh dari near moneyadalah aset-aset likuiditas tinggi yang

tidak termasuk katagori M1.

G. Pengaruh Harga Premium Terhadap Inflasi

Variabel kenaikan tingkat harga premium didasarkan oleh mekanisme

transmisi dampak oil price shock terhadap harga dan inflasi yang dijelaskan oleh

Blanchard (2004), yang menyatakan ketika terjadi kenaikan harga minyak dunia

maka suatu perusahaan akan merespon dengan menaikkan mark-up sehingga

harga naik, karena hubungan keduanya berbanding lurus. Artinya apabila harga

premium naik, maka akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa

di masyarakat, peningkatan biaya produksi danmendorong perusahaan untuk

meningkatkan hargapada umumnya (Inflasi).

Cost-push inflation merupakan inflasi yang terjadi akibat adanya

tekanan biaya. Salah satu pemicu terjadinya cost-push inflation yaitu adanya

peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price).

BBM merupakan salah satu contoh komoditi yang harganya diatur oleh

pemerintah. Terjadinya kenaikan harga BBM akan menyebabkan terjadinya

inflasi karena selain BBMmerupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat,

kenaikan harga BBM menyebabkan meningkatnya biaya produksi dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

37

perusahaan-perusahaan. Olehkarena itu kenaikan harga BBM bersifat cost-push

inflation dalam menciptakan inflasi.

Menurut Mankiw (2007:265), guncangan pada penawaran agregat dapat

menyebabkan fluktuasi ekonomi. Guncangan penawaran adalah guncangan pada

perekonomian yang bisa mengubah biaya produksi barang serta jasa dan

akibatnya, mempengaruhi harga yang dibebankan perusahaan kepada

konsumen.Salah satu contoh peristiwa yang menyebabkan guncangan penawaran

yaituorganisasi kartel minyak internasional. Dengan membatasi persaingan,

dapatmenyebabkan produsen minyak utama meningkatkan harga minyak

dunia.Peristiwa ini merupakan guncangan penawaran yang memperburuk

(adversesupply shock), yang berarti dapat meningkatkan biaya dan harga

H. Pengaruh Suku bunga Terhadap Inflasi

Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk mengendalikan

inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan

dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot uang yang beredar di

masyarakat. Artinya apabila suku bunga tabungan tinggi, masyarakat akan lebih

bergairah untuk menabung yang menyebabkan saving tinggi, sehingga

mengurangi pergerakan jumlah uang beredar yang nantinya akan berpengaruh

terhadap rendahnya inflasi. Namun, di sisi lain, tingginya suku bunga akan

meningkatkan nilai uang selain menyebabkan besarnya opportunity cost pada

sektor riil (Khalwaty, 2000:143).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

38

Tingkat bunga kredit yang tinggi juga menyebabkan gairah masyarakat

untuk meminjam di bank untuk melakukan investasi dan konsumsi juga semakin

berkurang karena tingkat bunga merupakan salah satu komponen biaya modal.

Sehingga kenaikan tingkat bunga ini dapat mengurangi permintaan aggregat

dalam masyarakat.. Apabila perekonomian sedang mengalami kelesuan, Bank

Indonesia dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui

penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas ekonomi. Dengan

mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian, Bank Indonesia

pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan

melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan

menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah

sasaran yang telah ditetapkan.

Penurunan suku bunga BI Rate menurunkan suku bunga kredit sehingga

permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat.

Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan

untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktifitas konsumsi dan

investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Sebaliknya, apabila

tekanan inflasi mengalami kenaikan, Bank Indonesia merespon dengan

menaikkan suku bunga BI Rate untuk mengerem aktifitas perekonomian yang

terlalu cepat sehingga meningkatkan biaya dana dan biaya modal sehingga

keinginan untuk melakukan investasi dan konsumsi menjadi berkurang dan pada

akhirnya dapat mengurangi tekanan inflasi (www.bi.go.id). Jadi jika terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

39

kenaikan tingkat bunga diharapkan dapat menekan permintaan aggregat. Hal ini

menunjukkan efektifnya suku bunga sebagai instrumen kebijakan untuk

mengomunikasikan keberadaan (stance) kebijakan moneter. Pasar lebih mudah

menangkap sinyal kebijakan moneter melalui suku bunga dibandingkan dengan

aggregat moneter (Maski, 2007:14).

I. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang masalah inflasi telah banyak dilakukan oleh peneliti

dengan berbagai model yang digunakan. Beberapa diantaranya adalah sebagai

berikut:

1. Kurniawan Saputra (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode 2007-2012”.

Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh JUB (M2), suku bunga, Kurs,

dan harga beras terhadap inflasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Jumlah

Uang Beredar, kurs, dan harga beras berpengaruh positif dan signifikan

terhadap inflasi. Sedangkan tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap inflasi.

2. Rio Maggi dan Brigita Dian Saraswati melakukan penelitian dengan judul

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia : Model Demand Pull

Inflation”. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh Jumlah Uang

Beredar, suku bunga, dan perubahan musim terhadap inflasi. Peneliti

menyimpulkan bahwa pada tahun 2001.1 – 2011.12 variabel JUB yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

40

berpengaruh signifikan dan positif terhadap inflasi di indonesia hanya dalam

jangka panjang. Variabel suku bunga berpengaruh positif terhadap inflasi baik

dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sedangkan variabel perubahan

musim tidak berpengaruh terhadap inflasi baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang

J. Kerangka Berpikir dan Hipotesis

Berdasarkan landasan teori dan uraian penelitian sebelumnya, maka

disusun kerangka penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi

Jumlah uang beredar yang tinggi mempengaruhi tingkat inflasi. Artinya

jika jumlah uang beredar melebihi dari yang diinginkan masyarakat,

masyarakat cenderung akan membelanjakan uangnya dengan cara

meningkatkan konsumsi barang dan jasa. Kenaikan permintaan barang dan jasa

yang tidak disertai dengan kenaikan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan

perusahaan akan mengakibatkan terjadinya inflasi. Berdasarka uraian di atas

dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut:

H1= jumlah uang beredar berpengaruh positif terhadap inflasi.

2. Pengaruh harga premium terhadap tingkat inflasi

Kenaikan tingkat harga premium mempengaruhi tingkat inflasi. Artinya

apabila harga premium naik, maka akan diikuti oleh naiknya harga barang-

barang dan jasa-jasa di masyarakat. Peningkatan biaya produksi akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

41

mendorong perusahaan untuk meningkatkan harga pada umumnya (inflasi).

Adanya harga premium yang tinggi akan diikuti dengan kenaikan harga barang

dan jasa sehingga dapat menyebabkan inflasi. Berdasarkan urain tersebut dapat

dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut:

H2 = harga premium berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi.

3. Pengaruh tingkat suku bunga terhadap tingkat inflasi

Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang untuk menanamkan

dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot uang yang beredar di

masyarakat.Apabila suku bunga tinggi, masyarakat akan lebih bergairah untuk

menabung yang menyebabkan saving tinggi, sehingga mengurangi pergerakan

jumlah uang beredar yang nantinya akan berpengaruh terhadap rendahnya

inflasi. Adanya suku bunga yang tinggi dapat menurunkan tingkat inflasi.

Berdasarkan urain tersebut dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut:

H3 = tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap tingkat inflasi.

4. Pengaruh jumlah uang beredar, harga premium dan suku bunga terhadap

inflasi

Jumlah uang beredar yang tinggidan kenaikan harga premium akan

mengakibatkan naiknya harga barang dan jasa di Masyarakat sehingga

menyebabkan inflasi. Sebaliknya tingkat suku bunga yang tinggi akan

meningkatkan tabungan masyarakat dan mengurangi jumlah uang beredar

sehingga dapat menurunkan tingkat inflasi. Berdasarkan uraian tersebut dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

42

jumlah uang beredar, harga premium dan tingkat suku bunga berpengaruh

terhadap inflasi.

Kerangka penelitian studi tersebut adalah sebagai berikut

Keterangan:

= Regresi Berganda

= Regresi

Gambar II.1

Kerangka Penelitian Studi

JUB (Uang Kartal

dan Uang Giral)

(X1)

Harga Premium

(X2)

Suku Bunga

(X3)

Inflasi (Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitimemilih menggunakan jenis penelitian exsplanatorystudyyaitu

penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan

kerangka pemikiran terlebih dahulu kemudian dirumuskan dalam bentuk

hipotesis. Penelitian ini mengambiljudul“Pengaruh Jumlah Uang beredar, Harga

premium, Tingkat Suku Bunga terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia periode

2006.1-2015.12”

B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dari bulan April –

Juni 2017 di Indonesia.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Data yang diteliti dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua variabel

yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen adalah

variabel yang bersifat menentukan atau mempengaruhi variabel dependen.

Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen (terikat) dan tiga

variabel independen

a. Variabel X (Independent)Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jumlah

uang beredar, harga premium, dan suku bunga periode 2006.1-2015.12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

44

b. Variabel Y (Dependent/terikat)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat Inflasi periode 2006.1-

2015.12

Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana variabel-

variabel dalam penelitian diukur. Berikut adalah definisi operasional dari

variabel yang akan diteliti, yaitu :

1. Inflasi

Inflasi merupakan kecenderungan harga-harga meningkat secara

umum dan terus menerus dalam periode waktu tertentu. yang diukur

dalam persen (%) selama periode Januari 2006 – Desember 2015.

2. JUB

Jumlah Uang Beredar adalah uang yang berada di tangan

masyarakat. Pada penelitian kali ini hanya akan menjelaskan tentang

jumlah uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu uang kartal dan uang

giral periode Januari 2006-Desember 2015 yang diterbitkan BI dan diukur

dalam satuan milyar rupiah (Rp).

3. Harga premium

Harga BBM adalah harga jual real premium di POM di Indonesia

dalam bulanan yang diterbitkan oleh pemerintah yang diukur dengan

satuan ribu rupiah (Rp).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

45

4. Suku bunga

BI Rate adalah tingkat suku bunga tabungan real berdasarkan

kelompok bank yaitu Bank Umum 1 bulan yang diukur dengan satuan

persen (%).

D. Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan Data sekunder dari

BPS (Badan Pusat Statistik), Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM)

dan dari Bank Indonesia (BI) dikarenakan pada penelitian ini peneliti hanya

memerlukan data sekunder untuk melihat apakah ada Pengaruh Jumlah Uang

Beredar, Harga Premium, Dan suku bunga terhadap tingkat Inflasi.

Data yang dicari dalam penelitian ini adalah :

1. Data inflasi di Indonesia periode Januari 2006-Desember 2015, bersumber

dari BI (www.bi.go.id)

2. Jumlah Uang Beredar di Indonesia periode Januari 2006-Desember 2015,

bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) BI, dalam

satuan milyar.

3. Harga Premium di Indonesia periode Januari 2006-Desember 2015,

Bersumber dari Kementrian Energia Sumber Daya Mineral (ESDM)

4. Suku bunga tabungan periode Januari 2006- Desember 2015, bersumber dari

BI (www.bi.go.id).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

46

E. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk

memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat dan realistis. Karena data bersifat

makro, metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

adalah metode dokumentasi, yaitu mendapatkan informasi melalui catatan,

literatur, dokumentasi, dan lain-lain yang relevan dengan penelitian. Selain itu

juga terdapat data-data laporan tertulis yang terkait dengan penelitian ini dari

berbagai studi pustaka yang diperoleh dari instansi-instansi terkait dan website.

F. Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Berganda. Persamaan

Regresi untuk tiga prediktor (Sugiyono, 2008) adalah:

Rumus : Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ e

Y = Variabel terikat (independent)

a = Konstanta

b1 b2 b3 = Koefisien Beta

X1 =Jumlah Uang Beredar

X2 = Harga Premium

X3 = Suku Bunga

e = Error

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

47

G. Uji Prasyarat

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji

normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu

diagonal suatu grafik. Uji signifikansi pengaruh variabel independent terhadap

variabel dependen melalui uji t hanya akan valid jika residual yang kita

dapatkan mempunyai distribusi normal. Ada beberapa metode yang bisa

digunakan untuk mendeteksi apakah residual mempunyai distribusi normal

atau tidak. Metode yang digunakan adalah dengan metode Uji Kolmogorov-

Smirnov.

Kriteria pengujian:

b. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0.05 maka data

berdistribusi normal

c. Angka signifikansi Uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0.05 , maka data tidak

berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel

mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Metode yang

digunakan adalah dengan Uji Hipotesis Serempak (Uji F). Uji ini dilakukan

dengan membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel.

Kriteria:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

48

a. Jika F hitung > F tabel atau nilai Sig < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima,

artiinya linier.

b. Sebaliknya, jika F hitung < F tabel atau nilai Sig > 0,05 maka Ho diterima,

Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh signifikan (tidak linier).

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas adalah situasi adanya korelasi antar variabel-variabel

bebas. Salah satu syarat yang harus dipenuhi regresi berganda adalah tidak

terdapatnya multikolinieritas atau dengan kata lain tidak terdapat hubungan

antara variabel penjelas. Dalam penelitian ini akan di uji dengan Variance

Inflation Factor Dan Tolerance

Jika kita mempunyai sejumlah k variabel independen tidak termasuk

konstanta didalam sebuah model, maka varian dari koefisien regresi parsial

dapat ditulis sbb:

Var(βj)=(��

∑�����) atau Var(βj)=(

��

∑��)(

�����)

Dimana R2j merupakan R2 yang diperoleh dari regresi auxiliary antara

variabel independent dengan variabel independent sisanya (k-1). Sedangkan

VIF adalah Varian Infaltion Factor. Ketika R2j mendekati satu atau dengan

kata lain ada kolonieritas antar varibael independent maka, VIF akan naik dan

mendekati tak terhingga jika nilainya Rj2 = 1. Bila nilai R2 tinggi tetapi hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

49

sedikit nilai t yang signifikan maka diduga model regresi terkena penyakit

multikolinieritas.

Cara mendeteksi:

Lihat pada bagian VIF (Variance Inflation Factor) pada output Coefficients

Nilai VIF = 1 / Tolerance

a. Jika VIF > 5 maka variabel tersebut mempunyai persoalan

multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya

b. Jika VIF < 5 maka variabel tersebut terbebas dari persoalan

multikolinieritas

Selain itu para ahli ekonometrika juga menggunakan nilai tolerance untuk

mendeteksi masalah multikolinieritas di dalam model regresi berganda. Nilai

tolerance (TOL) dapat dicari dengan menggunakan formulas sbb:

TOL = (1- R2j)

= �

���

jika R2j = 0 berarti tidak ada kolonieritas antara variabel independent maka

nilai TOL sama dengan 1 dan sebaliknya jika R2j = 1 ada kolonieritas antar

variabel independent maka nilai TOL sama dengan 0.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat

ketidaksamaan varians dari residualsatu ke pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

50

kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap atau disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini akan di uji dengan

menggunakan Metode Korelasi Spearman. Metode berikutnya untuk

mendeteksi masalah heteroskedastisitas adalah metode yang dikembangkan

oleh spearman. Metode ini dapat digunakan untuk sampel besar maupun

sampel kecil. Menurut Singgih Santoso (2001) ada kriteria dalam uji korelasi

spearman, yaitu:

a. Jika nilai Sig < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi

yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

b. Sebaliknya, jika nilai Sig > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat korelasi yang signifikan antara variabel yang dihubungkan.

3. Uji Autokerelasi

adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t

dengan periode sebelumnya (t -1). Secara sederhana adalah bahwa analisis

regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel

terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi

sebelumnya.Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung

autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin Watson).Prosedur uji

yang di kembangkan oleh Durbin - Watson dapat dijelaskan dengan model

sederhana seperti:Y1 = β0 +β1X1t +et

Menurut Singgih Santoso (2001) ada kriteria apakah ada autokorelasi

atau tidaknya dari masing-masing variabel yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

51

Tabel III.1: Uji Statistik Durbin- Watson d

d < dL Terdapat autokorelasi positif d > dU Tidak ada autokorelasi +/-

dL d dU Daerah keraguan

d > 4 - dL Terdapat autokorelasi negatif d < 4 - dU Tidak ada autokorelasi +/-

4 - dL d 4 - dU Daerah keraguan

Auto Korelasi Ragu- Ragu Tidak Ada Ragu-Ragu Auto

Positif Autokorelasi Korelasi

Negatif

0 dL dU 2 4-dU 4-dL 4

Gambar III.1. Statistik Durbin – Watson d

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

52

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif Data

1. Deskripsi Tingkat Inflasi

Data inflasi pada penelitian ini adalah data bulanan yang peneliti

peroleh dari Bank Indonesia yang diubah menjadi rata-rata untukmasing-

masing tahun yaitu dari tahun 2006 .1 – 2015.12. Rata-rata tingkat inflasi di

Indonesia dapat diamati dalam tabel berikut:

Tabel IV.1 Rata-rata Tingkat Inflasi tahun 2006 – 2015

Tahun Tingkat Inflasi (persentase)

2006 6,60

2007 6,40

2008 10,31

2009 4,90

2010 5,13

2011 5,38

2012 4,28

2013 6,38

2014 6,42

2015 6,97

Sumber : Laporan Bank Indonesia, diolah 2017

Tingkat inflasi di Indonesia dapat divisualisasikan dalam bentuk

grafik berikut ini :

Grafik VI.1 Rata-rata Tingkat Inflasi tahun 2006 – 2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

53

Sumber : Laporan Bank Indonesia, diolah 2017

Berdasarkan data inflasi yang divisualisasikan dalam bentuk

grafik IV.1 dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi rata-rata tertinggi

berada pada tahun 2008 yaitu sebesar 10,31 % yang berarti bahwa tergolong

dalam inflasi sedang.Hal tersebut disebabkan karena pada tahun 2008

negara Amerika Serikat mengalami krisis global yang berawal ketika

Amerika Serikat gagal mengelola usaha properti, sehingga berdampak

terhadap laju inflasi dalam negeri yang meningkat mencapai 10,31

%.Sementara inflasi terendah berada pada tahun 2012 sebesar 4,28 % yang

berarti bahwa tergolong dalam inflasi ringan, yang disebabkan karena pada

tahun 2012 tidak terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak.

6.60 6.40

10.31

4.90 5.13 5.384.28

6.38 6.426.97

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Per

sen

tase

Tahun

Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi (persentase)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

54

2. Deskripsi Data Jumlah Uang Beredar

Data jumlah uang beredar (JUB) pada penelitian ini adalah data

bulanan yang peneliti peroleh dari Bank Indonesia yang diubah menjadi

rata-rata untuk masing-masing tahun yaitu dari tahun 2006 – 2015. Rata-rata

jumlah uang beredar di Indonesia dapat diamati dalam tabel berikut:

Tabel IV.2 Rata-rata Jumlah Uang Beredar Tahun 2006-2015

Tahun Rata-rata Jumlah Uang

Beredar (milyar rupiah)

2006 297.807

2007 375.324

2008 441.761

2009 471.959

2010 534.390

2011 634.788

2012 761.126

2013 842.943

2014 905.439

2015 1.002.448

Sumber : Laporan Bank Indonesia, diolah 2017

Jumlah uang beredar di Indonesia dapat divisualisasikan dalam

bentuk grafik berikut ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

55

Grafik IV.2 Rata-rata Jumlah Uang Beredar tahun 2006.1-2015.12

Sumber : Laporan Bank Indonesia, diolah 2017

Berdasarkan data jumlah uang beredar (JUB) yang

divisualisasikan dalam bentuk grafik IV.2 dapat disimpulkan bahwa jumlah

rata-rata uang beredar tertinggi berada pada tahun 2015 yaitu sebesar

1.002.448 milyar rupiah dan jumlah uang beredar terendah berada pada

tahun 2006 sebesar 297.807 milyar rupiah.Menurut BI meningkatnya

pertumbuhan JUB tersebut terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran

kredit perbankan yang tumbuh lebih tinggi

3. Deskripsi Data Harga Premium

Data harga premium pada penelitian ini adalah data bulanan yang

peneliti peroleh dari Bank Indonesia yang diubah menjadi rata-rata

297,807375,324

441,761471,959534,390

634,788761,126

842,943905,439

1,002,448

0

200,000

400,000

600,000

800,000

1,000,000

1,200,000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Mil

yar

Ru

pia

h

Tahun

Rata-rata Jumlah Uang Beredar

Rata-rata Jumlah Uang Beredar (milyar rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

56

untukmasing-masing tahun yaitu dari tahun 2006.1– 2015.12. Rata-rata

harga premium per tahun di Indonesia dapat diamati dalam tabel berikut:

Tabel IV.3 Rata-rata Harga Premium tahun 2006- 2015

Tahun Harga Premium (ribu rupiah)

2006 4.500

2007 4.500

2008 4.700

2009 4.500

2010 4.500

2011 5.292

2012 4.500

2013 6.500

2014 6.833

2015 7.217

Sumber : Laporan Bank Indonesia, diolah 2017

Harga premium di Indonesia dapat divisualisasikan dalam bentuk

grafik berikut ini :

Grafik IV.3 Harga premium Tahun 2006.1- 2016.12

4,5004,5004,7004,5004,5005,292

4,500

6,5006,8337,217

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Rib

uR

up

iah

Tahun

Harga Premium

Harga Premium (ribu rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

57

Berdasarkan data harga premium yang divisualisasikan dalam

bentuk grafik IV.3 dapat disimpulkan bahwa rata-rata harga premium

tertinggi berada pada tahun 2015 yaitu sebesar Rp 7.217. Hal ini di

karenakan pada tahun 2015rata-rata harga minyak dunia dan masih

berfluktuasi serta melemahnya nilai tukar rupiah sedangkanharga premium

terendah berada pada tahun 2006 – 2012 yaitu sebesar RP 4.500. Hal ini di

karenakan pada tahun 2006 masih diterapkan subsidi BBM, sehingga harga

premium berda pada kisaran rendah.

4. Deskripsi Data Suku Bunga

Data tingkat suku bunga pada penelitian ini adalah data bulanan

yang peneliti peroleh dari Bank Indonesia yang diubah menjadi rata-rata

untuk masing-masing tahun yaitu dari tahun 2006 .1– 2015.12. Rata-rata

tingkat suku bunga di Indonesia dapat diamati dalam tabel berikut:

Tabel IV.4 Rata-rata Tingkat Suku Bunga Tahun 2006- 2015

Tahun Suku bunga (persentase)

2006 4,75

2007 4,98

2008 3,28

2009 3,67

2010 3,13

2011 2,53

2012 1,94

2013 1,84

2014 1,80

2015 1,74

Sumber : Bank Indonesia, diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

58

Tingkat suku bunga di Indonesia dapat divisualisasikan dalam

bentuk grafik berikut ini :

Grafik IV.4 Rata-rata Tingkat Suku Bunga tahun 2006- 2015

Sumber : Bank Indonesia, diolah 2017

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat suku

bunga tertinggi setelah di rata-rata berada pada tahun 2007 yaitu sebesar

4,98 % karena keadaan bank saat itu mengalami kekurangan dana (jumlah

simpanan sedikit) sehingga harus meningkatkan tingkat suku bunga untuk

menarik nasabah menyimpan uangnya di bank dan tingkat suku bunga

terendah berada pada tahun 2015 yaitu sebesar 1,74 % karena bank memiliki

jumlah simpanan yang besar sehingga suku bunga diturunkan.

4.75 4.98

3.283.67

3.132.53

1.94 1.84 1.8 1.74

0

1

2

3

4

5

6

2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Per

sen

tase

Tahun

Suku bunga

Suku bunga (persentase)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

59

B. Temuan Data

Tabel IV.5 Rata-rata Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

TAHUN JUB INFLASI

2015 1.002.448 6,97

2014 905.439 6,42

2013 842.943 6,38

2012 761.126 4,28

2011 634.788 5,38

2010 534.390 5,13

2009 471.959 4,90

2008 441.761 10,31

2007 375.324 6,40

2006 297.807 6,60

Sumber: Data Sekunder Bank Indonesia, diolah tahun 2017

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah uang beredar

cenderung mengalami peningkatan secara terus menerus setiap tahun. Pada tahun

2008 tingkat inflasi di Indonesia mencapai 10,31 %, sedangkan JUB

dimasyarakat sebesar 441.761 milyar rupiah. Hal ini disebabkan karena negara

amerika serikat mengalami krisis global yang berawal ketika Amerika serikat gagal

mengelola usaha properti, sehingga berdampak terhadap laju inflasi dalam negeri yang

meningkat mencapai 10,31%. Dan pada tahun 2009 inflasi mengalami penurunan

yaitu sebesar 4,90% dan jumlah uang beredar dimasyarakat sebesar 472.959. hal

ini disebabkan karena di Indonesia terjadi deflasi pada barang-barang yang harganya

ditetapkan oleh pemerintah, seperti bahan bakar minyak dan listrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

60

Tabel IV.6 Rata-rata Inflasi dan Harga Premium tahun 2006-2015

TAHUN HARGA PREMIUM INFLASI

2015 7.217 6,97

2014 6.833 6,42

2013 6.500 6,38

2012 4.500 4,28

2011 5.292 5,38

2010 4.500 5,13

2009 4.500 4,90

2008 4.700 10,31

2007 4.500 6,40

2006 4.500 6,60

Sumber: Data Sekunder Bank Indonesia, diolah tahun 2017

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2008 inflasi

mencapai 10,31 % sedangkan harga premium sebesar Rp 4.700. Pada tahun

2009 tingkat inflasi menurun menjadi 4,90 % sedangkan harga premium

menurun menjadi Rp 4.500. Hal ini disebabkan karena harga minyak dunia

mengalami penurunan yang menyebabkan pemerintah menurunkan harga minyak

dalam negeri, salah satunya yaitu harga premium.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

61

Tabel IV.7 Rata-rata Inflasi dan Tingkat Suku Bunga tahun 2006-2015

TAHUN

SUKU BUNGA

TABUNGAN INFLASI

2015 1,74 6,97

2014 1,80 6,42

2013 1,84 6,38

2012 1,94 4,28

2011 2,53 5,38

2010 3,13 5,13

2009 3,28 4,90

2008 3,67 10,31

2007 4,98 6,40

2006 4,75 6,60

Sumber: Data Sekunder Bank Indonesia, diolah tahun 2017

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2007 suku bunga

tabungan mencapai 4,98 % sedangkan tingkat inflasi sebesar 56,40 %. Dan pada

tahun 2008 tingkat suku bunga tabungan turun menjadi 3,67 % sedangkan tingkat

inflasi meningkat menjadi 10,31 %. Hal ini disebabkan karena krisis ekonomi

yang terjadi di Amerika Serikat yang berdampak pada Indonesia. Pada tahun

2012 tingkat suku bunga tabungan mencapai 1,94 % sedangkan tingkat inflasi

mencapai 4,28 %. Dan pada tahun 2013 tingkat suku bunga turun menjadi 1,84

%, sedangkan tingkat inflasi meningkat menjadi 6,38 %. Hal ini disebabkan

karena Bank Indonesia memiliki banyak simpanan sehingga tingkat suku bunga

tabungan diturunkan dan jumlah uang beredar dimasyarakat semakin banyak

membuat masyarakat ingin menjadi konsumen dibandingkan saving, sehingga

tingkat harga pun meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

62

C. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Regresi

Sebelum melakukan analisis data, maka terlebih dahulu akan

dilakukan pengujian prasyarat regresi. Hal ini penting dilakukan karena

untuk mengetahui rumus “Regresi Linier Berganda” maka data-data yang

diperlukan harus memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan sebagai

berikut:

a. Pengujian Normalitas

Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

JUB (dalam

milyar rupiah)

Harga

premium (ribu

rupiah)

suku bunga

(persentase)

tingkat

inflasi

(persentase)

N 120 120 120 120

Normal

Parametersa

Mean 626761.94 5284.17 2.7848 6.9490

Std.

Deviation 232456.089 1119.648 .96485 3.28467

Most Extreme

Differences

Absolute .129 .400 .170 .187

Positive .129 .400 .170 .187

Negative -.092 -.242 -.128 -.087

Kolmogorov-Smirnov Z 1.413 4.380 1.862 2.049

Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .433 .082 .118

a. Test distribution is Normal.

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan rumus atau uji

“One Sample Kolmogorov Smirnov”. Pengujian normalitas ini dilakukan

untuk semua data atau variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

63

1) Jumlah Uang Beredar (JUB) (X1)

a) Dari tabel deskriftif statistik diperoleh jumlah N : 120, Mean :

626761.94, Standar Deviasi : 232456.089.

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai

Asymp. Sig yaitu : 0,872. Jadi probabilitas (sig) 0,872 > 0,05. Hal ini

berarti Jumlah Uang Beredar (JUB) (X1) berdistribusi normal.

2) Harga Premium (X2)

a) Dari tabel deskriftif statistik diperoleh jumlah N : 120, Mean :

5284.17, Standar Deviasi : 1119.648.

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai

Asymp. Sig yaitu : 0,433. Jadi probabilitas (sig) 0,433 > 0,05. Hal ini

berarti Harga premium (X2) berdistribusi normal

3) Tingkat Suku Bunga

a) Dari tabel deskriftif statistik diperoleh jumlah N : 120, Mean :

2.7848, Standar Deviasi : 0. 96485.

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai

Asymp. Sig yaitu : 0, 82. Jadi probabilitas (sig) 0,82 > 0,05. Hal ini

berarti tingkat suku bunga (X3) berdistribusi normal.

4) Tingkat Inflasi (Y)

a) Dari tabel deskriftif statistik diperoleh jumlah N : 120, Mean :

6.9490, Standar Deviasi : 3.28467.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

64

b) Dari hasil pengujian “One Sample Kolmogorov” diperoleh nilai

Asymp. Sig yaitu : 0,118. Jadi probabilitas (sig) 0,118 > 0,05. Hal ini

berarti tingkat inflasi (Y) berdistribusi normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F,

dimana pengujian linieritas ini dilakukan untuk setiap variabel bebas

yaitu sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

65

1. Jumlah Uang Beredar (X1)

S

umber :

Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

Dengan inflasi (Y) dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh F

hitung sebesar 43,160 dengan probabilitas (sig) 0,010 maka diperoleh F

tabel 5,59. Jadi F hitung 43,160 > F tabel 5,59 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga hubungan antara Jumlah Uang Beredar (X1) dan

Inflasi (Y) bersifat linier.

Tabel IV.9

Hasil Uji Linieritas Jumlah Uang Beredar

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi

(persentase) *

JUB (milyar

rupiah)

Between

Groups

(Combined) 2165.582 7 323.655 2.369 .027

Linearity 220.120 1 220.120 43.160 .010

Deviation

from

Linearity

163.987 5 30.431 3.465 .222

Within Groups 1118.315 113 9.985

Total 1283.896 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

66

2. Harga Premium (X2)

S

umber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

Dengan inflasi (Y) dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh F

hitung sebesar 35,140 dengan probabilitas (sig) 0,030 maka diperoleh F

tabel 5,32. Jadi F hitung 35,140> F tabel 5,32 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga hubungan antara Harga premium (X2) dan Inflasi

(Y) bersifat linier.

Tabel IV.10

Hasil Uji Linieritas Harga Premium

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi

(persentase) *

Harga premium

(ribu rupiah)

Between

Groups

(Combined) 165.582 8 23.655 2.369 .017

Linearity 137.595 1 137.595 35.140 .030

Deviation

from Linearity 163.987 6 27.331 2.737 .326

Within Groups 1118.315 112 9.985

Total 1283.896 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

67

3. Tingkat Suku Bunga (X3)

S

umber : LaporanBank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

Dengan inflasi (Y) dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh F

hitung sebesar 222,298 dengan probabilitas (sig) 0,015maka diperoleh F

tabel 3,96. Jadi F hitung 222,298 > F tabel 5,32 maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Sehingga hubungan antara Tingkat suku bunga (X3) dan

Inflasi (Y) bersifat linier.

Tabel IV.11

Hasil Uji Linieritas Tingkat Suku Bunga

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi

(persentase) *

suku bunga

(persentase)

Between

Groups

(Combined) 1217.576 80 15.032 8.613 .020

Linearity 387.973 1 387.973 222.298 .015

Deviation

from

Linearity

829.603 80 10.370 5.942 .115

Within Groups 66.321 38 1.745

Total 1283.896 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

68

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mendeteksi dan mengetahui ada tidaknya pelanggaran dan

penyimpangan dalam pengujian “Regresi Linier Berganda”. Pengujian

asumsi klasik meliputi :

a. Pengujian Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas dilakukan untuk data dari variabel

bebas yaitu sebagai berikut :

1). Jumlah Uang Beredar (X1)

Dari hasil output “Coliinearity Statistics” diperoleh VIF

(Variance Inflations Factor) 3,287, berarti VIF 3,287 < 5. Dengan

hasil tersebut maka variabel jumlah uang beredar bersifat “ tidak

terjadi multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah

Tabel IV. 12

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 JUB (dalam milyar rupiah) .075 3.287

Harga premium (ribu rupiah) .335 2.982

suku bunga (persentase) .115 3.718

a. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Sumber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

69

uang beredar sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau

korelasi dengan variabel yang lainnya.

2). Harga Premium (X2)

Dari hasil output “Coliinearity Statistics” diperoleh VIF

(Variance Inflations Factor) 2,982, berarti VIF 2,982 < 5. Dengan

hasil tersebut makan variabel harga premium bersifat “ tidak terjadi

multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah harga

premium sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau

korelasi dengan variabel yang lainnya

3). Tingkat suku bunga (X3)

Dari hasil output “Coliinearity Statistics” diperoleh VIF

(Variance Inflations Factor) 3,718, berarti VIF 3,718 < 5. Dengan

hasil tersebut makan variabel tingkat suku bunga bersifat “ tidak

terjadi multikolinieritas”. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat

suku bunga sebagai variabel bebas tidak mempunyai hubungan atau

korelasi dengan variabel yang lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

70

b. Pengujian Heteroskedastisitas

Sumber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

Tabel IV.13

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations

JUB

(dalam

milyar

rupiah)

Harga

premium

(ribu

rupiah)

suku bunga

(persentase

)

Unstand

ardized

Residual

Spearman'

s rho

JUB (dalam milyar

rupiah)

Correlation Coefficient 1.000 .743** -.961** -.056

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .542

N 120 120 120 120

Harga premium (ribu

rupiah)

Correlation Coefficient .743** 1.000 -.695** .010

Sig. (2-tailed) .000 . .000 .912

N 120 120 120 120

suku bunga

(persentase)

Correlation Coefficient -.961** -.695** 1.000 .034

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .716

N 120 120 120 120

Unstandardized

Residual

Correlation Coefficient -.056 .010 .034 1.000

Sig. (2-tailed) .542 .912 .716 .

N 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

71

Pada penelitian ini pengujian heteroskedastisitas dilakukan

dengan menggunakan uji korelasi rank dari spearman (Spearman’s rank

Corellation test). Pengujian ini dilakukan untuk menunjukan bahwavariasi

(Varian’s) dari variabel tidak sama untuk setiap pengamatan. Pengujian

ini dilakukan untuk semua variabel bebas :

1). Jumlah Uang Beredar (X1) dan Residu

Pada output antara (X1) dan residu menghasilkan angka (r) -

0,056 dengan probabilitas (sig) 0,542. Jadi dengan membandingkan

probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,542 > 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa antara jumlah uang beredar dengan inflasi “tidak

terjadi heteroskedastisitas”.

2). Harga Premium (X2) dan Residu

Pada output antara (X2) dan residu menghasilkan angka (r)

0,010 dengan probabilitas (sig) 0,912. Jadi dengan membandingkan

probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,912 > 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa antara harga premiumdengan inflasi “ tidak

terjadi heteroskedastisitas”.

3). Tingkat suku bunga (X3) dan Residu

Pada output antara (X3) dan residu menghasilkan angka (r)

0,034 dengan probabilitas (sig) 0,716. Jadi dengan membandingkan

probabilitas diperoleh bahwa nilai Sig 0,716 > 0,05. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

72

menunjukkan bahwa antara tingkat suku bunga dengan inflasi “ tidak

terjadi heteroskedastisitas”.

c. Pengujian Autokorelasi

Dengan N = 120, k = 3 maka didapat harga tabel D-W yaitu DL :

1,6513, DU: 1,7536. Kesimpulannya dalam uji autokorelasi didapat nilai

D-W yaitu 2,324, jadi nilai D-W 2,324 > DU 1,7536, sehingga tidak ada

autokorelasi.

Tabel IV.14

Hasil Pengujian Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .731a .535 .523 2.26948 2.324

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam

milyar rupiah)

b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Sumber : LaporanBI berbagai edisi, diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

73

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

pengaruhjumlah uang peredar, harga premium, dan suku bunga terhadap

tingkat inflasi. Berdasarkan hasil analisis linier berganda menggunakan

program SPSS. Model persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+e

Keterangan : Y = Inflasi

a = konstanta

X1 = jumlah uang beredar

X2 = harga premium

X3 = suku bunga

Uji regresi linier berganda yang dilakukan meliputi Uji t, Uji F,

dan R2(koefisien determinasi).Hasil analisis regresi linier berganda

ditunjukkan seperti pada Tabel IV.12 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

74

Tabel IV.15

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) -12.210 3.108 -3.929 .000

JUB (dalam milyar rupiah) 1.019 .000 .072 .312 .755

Harga premium (ribu

rupiah) .002 .000 .592 5.415 .000

suku bunga (persentase) 3.354 .637 .985 5.268 .000

a. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Sumber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda maka didapat

persamaan sebagai berikut:

Y = -12,210 + 1,019X1 + 0,002X2 + 3,354X3 + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat diberikan interpretasi

sebagai berikut :

Koefisien beta konstanta sebesar -12,210 dengan probabilitas 0,000,

karena probabilitas < 0,05 maka pengaruhnya negatif dan signifikan. Artinya

variabel yang tertampung dalam konstanta berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap tngkat inflasi.

Koefisien beta jumlah uang beredar sebesar 1,019 dengan probabilitas

0,755. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas >0,05 sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

75

dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan jumlah uang beredar

terhadap tingkat inflasi. Koefisien regresi JUB sebesar 1,019 mengandung arti

bahwa jika jumlah uang beredar meningkat 1 satuan, maka tingkat inflasi

tidak ikut serta meningkat sebesar 1,119.

Koefisien beta harga premium sebesar 0,002 dengan probabilitas

0,000. Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05 sehingga

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan harga premium

terhadap tingkat inflasi. Koefisien regresi harga premium sebesar 0,002

mengandung arti bahwa jika harga premium meningkat 1 satuan, maka tingkat

inflasi juga meningkat sebesar 0,002.

Koefisien beta suku bunga sebesar 3,354 dengan probabilitas 0,000.

Koefisien regresi bertanda positif dan probabilitas < 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat

inflasi. Koefisien regresi tingkat suku bunga sebesar 3,354 mengandung arti

bahwa jika suku bunga meningkat 1 satuan, maka tingkat inflasi juga

meningkat sebesar 3,354.

a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen

berpengaruh secara simultan terhadap variaben dependen. Apabila nilai F

hiung > F tabel atau nilai Sig < alpha 5 % maka H0 ditolak dan Ha diterima,

sehingga semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap

variabel dependen dan sebaliknya jika nilai F hiung < F tabel atau nilai Sig >

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

76

alpha 5 % maka H0 diterima dan Ha ditolak, sehingga semua variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen. Hasil uji F terhadap model regresi menggunakan SPSS disajikan

pada model berikut ini :

Tabel IV.16

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 686.435 3 228.812 44.425 .000a

Residual 597.461 116 5.151

Total 1283.896 119

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam

milyar rupiah)

b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Berdasarkan tabel IV.16 terlihat bahwa hasil analisisnya diperoleh hasil

perhitungan Fhitung sebesar 44,425 dengan signifikansi 0,000. Karena nilai F

hitung 44,425 > F tabel 2,68 atau nilai Sig 0,000 < alpha 5 % maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel jumlah uang beredar, harga

premium, dan tingkat suku bunga secara simultan berpengaruh terhadap

variabel inflasi.

b. Koefisien Determinasi (R2)

Dalam analisis regresi terdapat koefisien determinasi berganda dapat

digunakan sebagai ukuran untuk menyatakan kecocokan garis regresi yang

diperoleh, semakin besar nilai R2 (R Square) maka semakin kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

77

kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi

yang sebenarnya. Apabila R2 sama dengan 1 maka fungsi regresi 100%

menjelaskan variasi dari nilai Y sebaliknya jika nilainya 0 maka model

yang digunakan sama sekali tidak mendekati nilai Y kecocokan model

dikatakan lebih baik jika nilai R2 mendekati1.

Hasil uji R2 pada penelitian ini diperoleh nilai Adjusted R

Square sebesar 0,523. Hal ini menunjukan bahwa pengaruh Jumlah uang

beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga terhadap laju inflasi di

Indonesia sebesar 52,3 % sedangkan sisanya 47,7 % dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

D. Pembahasan

1. Pengaruh JUB terhadap Tingkat inflasi

Hipotesis pertama menyatakan bahwa jumlah uang beredar (JUB)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat/laju inflasi di

Tabel IV.17

Hasil Analisis Uji R2

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .731a .535 .523 2.26948

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB

(dalam milyar rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

78

Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi

linier berganda diperoleh nilai t hitung sebesar 0,312 dengan

probabilitas 0,755. Hal ini berarti tidak ada pengaruh positif jumlah

uang beredar (JUB) terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2006.1 –

2015.12.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata jumlah uang

beredar (JUB) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laju inflasi

di Indonesia karena ketika jumlah uang beredar meningkat akan disertai

dengan peningkatan produksi barang dan jasa. Oleh karena itu jumlah

uang beredar yang meningkat tidak menyebabkan inflasi. Dengan

demikianhasil uji regresitidak mendukung hipotesis penelitian.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Astuti (2007) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

inflasi di Indonesia periode 1995-2004,dan Harjunata, Rotinsulu dan

Maramis (2016) yang meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

inflasi di Indonesia periode 2000-2014. Hasil penelitiannya menyatakan

bahwa JUB tidak berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi.

2. Pengaruh Harga Premium terhadap Tingkat Inflasi

Hipotesis kedua menyatakan bahwa harga premium

berpengaruh positif terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2006.1 –

2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh

nilai t hitung sebesar 5,415 dengan probabilitas 0,000. Hal ini berarti ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

79

pengaruh positif harga premium terhadaptingkat Inflasi di Indonesia

tahun 2006.1 – 2015.12

Harga premium adalah harga jual real premium di SPBU di

Indonesia. Secara teori, harga premium berpengaruh positif terhadap laju

inflasi di Indonesia karena kenaikan tingkat harga premium didasarkan

oleh mekanisme transmisi dampak oil price shock terhadap harga dan

inflasi. Blanchard (2004) menyatakan ketika terjadi kenaikan harga

minyak dunia, maka perusahaan akan merespon dengan menaikkan

mark-up sehingga harga naik. Artinya apabila harga premium naik,

maka akan diikuti oleh naiknya harga barang-barang dan jasa-jasa di

masyarakat.Peningkatan biaya produksi akan mendorong perusahaan

untuk meningkatkan harga pada umumnya (inflasi).

Dengan demikian penelitian ini mendukung hipotesis penelitian

yaitu harga premium berpengaruh positif terhadap tingkat inflasi.

3. Pengaruh Suku Bunga Tabungan terhadap Tingkat Inflasi

Hipotesis ketiga menyatakan bahwa tingkat suku bunga

berpengaruh negatif terhadap laju inflasi di Indonesia tahun 2005.1 –

2015.12. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh

nilai t hitung sebesar 5,268 dengan probabilitas 0,00.0 Hal ini berarti ada

pengaruh tingkat suku bunga terhadap laju inflasi di Indonesia tahun

2006.1 – 2015.12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

80

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Harjunata, Rotinsulu dan Maramis yang meneliti tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi inflasi di Indonesia periode 2000 - 2014.

Hasil analisisnya mengatakan bahwa suku bunga berpengaruh

positif terhadap inflasi, yang artinya dengan tingginya tingkat suku

bunga dapat menurunkan sifat konsumtif masyarakat dan lebih memilih

untuk menyimpan uangnya di bank sehingga jumlah uang beredar

berkurang di masyarakat dan kenaikan harga dapat ditekan.

Suku bunga merupakan instrumen konvensional untuk

mengendalikan inflasi. Suku bunga yang tinggi akan mendorong orang

untuk menanamkan dananya di bank. Suku bunga yang tinggi menyedot

uang yang beredar di masyarakat. Artinya apabila suku bunga tabungan

tinggi, masyarakat akan lebih bergairah untuk menabung yang

menyebabkan saving tinggi, sehingga mengurangi pergerakan jumlah

uang beredar yang nantinya akan berpengaruh terhadap rendahnya

tingkat inflasi.

Penelitian ini menemukan bahwa tingkat suku bunga memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap laju inflasi di Indonesia. Hal ini

terjadiketika inflasi meningkat Bank Indonesia membuat sebuah

kebijakan yaitu dengan meningkatkan suku bunga.Dalam hipotesis,

tingkat suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap laju

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

81

inflasi di Indonesia. Dengan demikiantemuan penelitian ini tidak

mendukung hipotesis penelitian.

4. Pengaruh Jumlah Uang Beredar, Harga Premium, Suku Bunga

terhadap Tingkat Inflasi

Berdasarkan pada analisis di atas, akan diuraikan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi laju inflasi di Indonesia. Dalam analisis data

dikatakan bagaimana jumlah uang beredar (JUB), harga premium, tingkat

suku bunga terhadap laju inflasi di Indonesia. Pengaruh yang ditimbulkan

bisa positif atau negatif yaitu apakah pengaruh dari jumlah uang beredar

(JUB), harga premium, tingkat suku bunga tersebut meningkatkan laju

inflasi di Indonesia atau menurunkan laju inflasi di Indonesia. Ternyata

sebesar 52,3 % laju inflasi di Indonesia dapat dijelaskan atau dipengaruhi

secara bersama-sama (serentak) oleh jumlah uang beredar (JUB), harga

premium, dan tingkat suku bunga. Namun, laju inflasi tidak hanya di

pengaruhi oleh ketiga variabel tersebut, tetapi sebesar 47,7 % laju inflasi di

Indonesia dipengaruhi oleh variabel lain.

Variabel pertama yang ikut mempengaruhi tingkat inflasi adalah

Sertifikat bank indonesia. jika bank indonesia menjual sertifikat bank

indonesia maka jumlah uang beredar akan berkurang sehingga inflasi

menurun. Sebaliknya jika bank indonesia membelil sertifikat bank indonesia

maka jumlah uang beredar akan meningkat sehingga menyebabkan inflasi.

Selain sertifikat bank indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

82

Variabel yang kedua adalah produk domestik bruto. Produkdomestik

bruto merupakan total permintaan dari seluruh rumah tangga suatu negara

(agregat demand). Produk domestik bruto yang tinggi dapat menyebabkan

inflasi jika nilai produk domestik bruto riil lebih besar dibandingkan produk

domestik bruto potensialnya. Hal ini didukung oleh penelitian Nugroho dan

Basuki (2012) tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di

Indonesia periode 2000.1-2011.4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

83

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah diuraikan

dalam bab terdahulu, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Jumlah uang beredar (JUB) tidak berpengaruh terhadap laju inflasi di

Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12.

2. Harga premium berpengaruh terhadap laju inflasi di Indonesia tahun

2006.1 – 2015.12

3. Tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap laju

inflasi di Indonesia tahun 2006.1 – 2015.12.

4. Jumlah uang beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga

berpengaruh terhadap inflasi sebesar 52,3 %, sedangkan 47,7 %

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

B. Saran

Laju inflasi di Indonesia perlu dikendalikan agar tidak terlalu

tinggi sehingga kestabilan harga umum dapat tercapai dan perekonomian

dapat berjalan lancar. Pemerintah maupun Bank Indonesia harus bisa

mengambil keputusan agar laju Inflasi di Indonesia dapat terkendali. Maka

hal-hal yang perlu dilakukan adalah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

84

1. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa jumlah uang beredar belum

berpengaruh terhadap tingkat inflasi, hal ini mengindikasikan bahwa

Pengendalian inflasi dengan menggunakan jumlah uang beredar sebagai

instrumen moneter tidak membawa dampak sesuai yang diharapkan.

Sekalipun penelitian ini tidak menemukan pengaruh positif jumlah uang

beredar terhadap tingkat inflasi, namun mengingat bahwa data inflasi

menunjukan trend meningkat maka pemerintah perlu mengendalikan

inflasi. Ketika Bank indonesia meningkatkan jumlah uang beredar,hal

ini disertai dengan peningkatan produksi barang dan jasa, dengan

demikian antara pasar uang dan pasar barang seimbang. Sebaiknya

dalam pengendalian inflasi digunakan kebijakan politik cadangan kas,

yaitu kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang

harus ada di bank-bank umum.

2. Mengingat penelitian ini menemukan pengaruh postif harga premium

terhadap tingkat inflasi, maka diharapkan pemerintah dapat mengatasi

kenaikan harga premium sehingga tidak menyebabkan kenaikan barang

dan jasa yang akan menyebabkan inflasi.

3. Mengingat penelitian ini menemukanpengaruh positif suku

bungaterhadap tingkat inflasi, untuk mengendalikan inflasi pemerintah

dapat menggunakan suku bunga. Ketika terjadi inflasi tinggi Bank

Indonesia dapat membuat sebuah kebijakan yaitu dengan meningkatkan

suku bunga. Suku bunga digunakan untuk mengandalikan inflasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

85

Dengan ditingkatkannya suku bunga maka pergerakan jumlah uang

beredar dapat teratasi, karena orang akan cenderung untuk menabung.

4. Jumlah uang beredar, harga premium, dan tingkat suku bunga

berpengaruh sebesar 52,3 % sedangkan 47,7 % dipengaruhi oleh faktor

lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.Untuk penelitian selanjutnya

disarankan menambahkan variabel-variabel lain yang diharapkan bisa

menjadi solusi atas inflasi yang lain,misalnya open market policy yaitu

kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh Bank

Indonesia di pasar uang. Ketika terjadi inflasi, untuk mengurangi

kegiatan ekonomi yang berlebihan uang yang beredar harus dikurangi

dengan cara menjual surat-surat berharga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

86

Daftar Pustaka AstutiLinggar Novi, C.(2007) “Faktor-faktor yang mempengaruhi laju inflasi tahun

1995- 2004. Skripsi. Yogyakarta Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia. Berbagai edisi

penerbitan dan website : www.bi.go.id. Yogyakarta: Bank Indonesia Boediono. (1994). Ekonomi Makro. Cetakan Keempatbelas. Yogyakarta:BPFE

Yogyakarta Boediono.(1998). Ekonomi Moneter. Edisi 3, Yogyakarta: BPFE UGM Harjunata Y.T.Kalalo, Tri Oldy Rotinsulu, Mauna Th. B. Maramis (2016) melakukan

penelitian tentang “ Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di indonesia periode 2000-2014. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 16 No.01 Tahun 2016

Khalwaty, T.(2000). Inflasi dan Solusinya, Jakarta: Gramedia Maggi, R. dan Saraswati,B.D.(2013) “Analsis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Inflasi di Indonesia periode 2001.1-2011.12: Model Demand Pull Inflation”. Mankiw, N. Gregory. (2006). Teori Makro Ekonomi. Edisi Keempat . Terjemahan.

Jakarta: Penerbit Erlangga Maski, Ghozali. 2007. Transmisi Kebijakan Moneter Kajian Teoritis dan Empiris.

Malang: BPFE Unibraw Mishkin,Frederic S. (2001).The Economics of money , Bank-ing, and Finnancial

Markets, pearson addison Wesley, Boston. Nanga, Muana. (2000). Ekonomi Makro Teori, Masalah dan Kebijakan. Erlangga,

Jakarta. Nopirin. (2011). Ekonomi Moneter Buku II, BPFE-UGM, Yogyakarta Prasetyo, P Eko. (2011). Fundamental Makroekonomi. Yogyakarta: Beta Offset Nugroho,P.W. dan Basuki, M.U. (2012) “ Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode 2000.1-2014.4”. Jurnal Ekonomi Diponegoro Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Hal. 1-10

Saputra,K.(2013) “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inflasi di Indonesia Periode 2007-2012”. Skripsi. Semarang

Samuelson, P. dan Nordhaus,W. (1994).Makro Ekonomi, Edisi 14, Alih Bahasa Drs Haris Munandar, Erlanga, Jakarta.

Samuelson, P. dan Nordhaus,W. (2004). Ilmu Makro Ekonomi. Terjemahan, Jakarta: Media Global Edukasi

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik. Jakarta: Elek Media Komputindo

Sugiyono. (2005), Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta Sukirno, S. (2000). Makro Ekonomi Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dari Klasik

Hingga Keynesian Baru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Sukirno, S. (2006). Teori Pengantar Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumber: Data Sekunder Bank Indonesia, diolah tahun 2017 www.bi.go.id www.esdm.go.id

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

87

Lampiran 1. Jumlah Uang Beredar (JUB) 2005-2015

Tahun Bulan Uang kartal Uang giral

2015 Desember 469.379 585.906

November 437.756 613.435

Oktober 435.065 601.246

Septtember 428.860 634.178

Agustus 423.101 603.222

Juli 413.460 600.446

Juni 409.713 629.805

Mei 406.499 574.416

April 395.687 563.690

Maret 382.005 575.576

Febuari 387.889 539.958

Januari 391.256 526.824

2014 Desember 419.185 522.960

November 405.706 549.891

Oktober 396.114 544.236

September 395.234 553.939

Agustus 399.272 496.557

Juli 452.769 465.778

Juni 381.644 564.080

Mei 380.472 526.253

April 372.334 508.129

Maret 377.433 476.065

Febuari 367.651 466.881

Januari 380.074 462.608

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

88

2013 Desember 399.632 487.475

November 375.823 494.632

Oktober 363.797 492.374

September 360.079 507.636

Agustus 359.417 496.365

Juli 383.982 496.054

Juni 347.146 511.353

Mei 334.033 488.843

April 324.333 507.880

Maret 331.169 478.886

Februari 321.483 465.065

Januari 326.826 461.031

2012 Desember 361.967 479.755

November 327.069 474.334

Oktober 326.119 448.864

September 325.566 469.952

Agustus 327.059 445.370

Juli 315.375 456.417

Juni 314.6704 464.746

Mei 294.768 454.682

April 290.861 430.069

Maret 287.046 427.212

Febuari 280.103 403.150

Januari 286.242 410.082

2011 Desember 307.760 415.231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

89

November 279.066 388.521

Oktober 281.341 383.659

September 279.224 376.872

Agustus 324.725 338.081

Juli 275.437 364.251

Juni 261.504 374.702

Mei 254.066 357.725

April 252.013 332.621

Maret 241.618 338.984

Febuari 245.327 340.563

Januari 247.481 356.688

2010 Desember 260.227 345.184

November 238.500 332.837

Oktober 235.709 319.840

September 229.825 320.117

Agustus 241.166 314.328

Juli 228.239 311.507

Juni 222.828 322.577

Mei 214.695 299.310

April 211.390 283.327

Maret 205.083 289.378

Februari 211.708 278.376

Januari 211.811 284.716

2009 Desember 226.006 289.818

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

90

November 212.054 283.007

Oktober 205.854 279.674

September 210.822 279.674

Agustus 200.424 289.709

Juli 200.774 268.170

Juni 203.406 279.215

Mei 193.733 263.221

April 189.910 263.027

Maret 186.119 261.914

Febuari 187.139 247.622

Januari 191.796 246.049

2008 Desember 209.747 247.040

November 195.274 268.316

Oktober 190.496 268.619

September 222.805 296.934

Agustus 191.460 248.876

Juli 188.521 257.400

Juni 189.040 264.007

Mei 177.506 248.777

April 170.682 243.706

Maret 164.609 245.159

Febuari 165.254 236.151

Januari 166.546 244.205

2007 Desember 182.967 267.089

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

91

November 160.930 252.516

Oktober 156.613 247.431

September 159.985 240.121

Agustus 148.852 243.103

Juli 143.837 242.397

Juni 146.390 225.378

Mei 134.074 206.230

April 131.352 210.789

Maret 129.309 202.427

Febuari 128.088 208.308

Januari 130.352 205.349

2006 Desember 129.389 202.927

November 135.912 200.361

Oktober 129.166 194.219

September 123.476 195.542

Agustus 124.960 178.245

Juli 123.499 180.305

Juni 116.289 179.813

Mei 113.635 159.909

April 112.362 158.063

Maret 110.230 160.168

Febuari 114.003 160.065

Januari 123.991 147.149

Sumber: Bank Indonesia. (www.bi.go.id)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

92

Lampiran 2: Harga Premium

Daftar Harga Premium Tahun 2005-2015

Tahun Bulan Harga Premium

2015 Desember 7.300

November 7.300

Oktober 7.300

September 7.300

Agustus 7.300

Juli 7.300

Juni 7.300

Mei 7.300

April 7.400

Maret 7.400

Febuari 6.700

Januari 6.700

2014 Desember 8.500

November 8.500

Oktober 6.500

September 6.500

Agustus 6.500

Juli 6.500

Juni 6.500

Mei 6.500

April 6.500

Maret 6.500

Febuari 6.500

januari 6.500

2013 Desember 6.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

93

November 6.500

Oktober 6.500

September 6.500

Agustus 6.500

Juli 6.500

Juni 6.500

Mei 6.500

April 6.500

Maret 6.500

Febuari 6.500

Januari 6.500

2012 Desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni 4.500

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

2011 Desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

94

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

2010 Desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni 4.500

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

2009 desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni 4.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

95

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

2008 Desember 5.000

November 6.000

Oktober 6.000

September 6.000

Agustus 6.000

Juli 6.000

Juni 6.000

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

2007 Desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni 4.500

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

96

Sumber:Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, 2016

Febuari 4.500

Januari 4.500

2006 Desember 4.500

November 4.500

Oktober 4.500

September 4.500

Agustus 4.500

Juli 4.500

Juni 4.500

Mei 4.500

April 4.500

Maret 4.500

Febuari 4.500

Januari 4.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

97

Lampiran 3: Suku Bunga Tabungan, 2005-2015

Tahun Bulan Suku Bunga (%)

2015 Desember 1,73

Nopember 1,70

Oktober 1,69

September 1,72

Agustus 1,72

Juli 1,72

Juni 1,72

Mei 1,73

April 1,94

Maret 1,74

Februari 1,76

Januari 1,72

2014 Desember 1,76

Nopember 1,77

Oktober 1,76

September 1,77

Agustus 1,76

Juli 1,74

Juni 1,69

Mei 1,77

April 1,88

Maret 1,88

Februari 1,88

Januari 1,88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

98

2013 Desember 1,89

Nopember 1,86

Oktober 1,86

September 1,87

Agustus 1,88

Juli 1,87

Juni 1,88

Mei 1,88

April 1,76

Maret 1,76

Februari 1,78

Januari 1,79

2012 Desember 1,83

Nopember 1,81

Oktober 1,80

September 1,81

Agustus 1,82

Juli 1,84

Juni 1,93

Mei 1,97

April 1,99

Maret 2,03

Februari 2,15

Januari 2,27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

99

2011 Desember 2,33

Nopember 2,38

Oktober 2,39

September 2,47

Agustus 2,52

Juli 2,52

Juni 2,64

Mei 2,57

April 2,56

Maret 2,62

Februari 2,68

Januari 2,70

2010 Desember 3,92

Nopember 2,94

Oktober 3,85

September 2,91

Agustus 2,88

Juli 2,90

Juni 2,90

Mei 3,05

April 3,02

Maret 3,03

Februari 3,06

Januari 3,08

2009 Desember 3,00

Nopember 3,01

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

100

Oktober 3,02

September 3,03

Agustus 3,06

Juli 3,12

Juni 3,14

Mei 3,16

April 3,19

Maret 3,23

Februari 3,29

Januari 3,31

2008 Desember 3,33

Nopember 3,31

Oktober 3,30

September 3,25

Agustus 3,23

Juli 3,23

Juni 3,24

Mei 3,24

April 3,23

Maret 3,27

Februari 3,30

Januari 3,42

2007 Desember 3,48

Nopember 3,46

Oktober 3,46

September 3,54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

101

Agustus 3,66

Juli 3,55

Juni 3,58

Mei 3,62

April 3,79

Maret 4,05

Februari 4,13

Januari 4,22

2006 Desember 4,38

Nopember 4,51

Oktober 4,58

September 4,77

Agustus 4,84

Juli 4,83

Juni 4,85

Mei 4,86

April 4,84

Maret 4,90

Februari 4,84

Januari 4,84

Sumber: Bank Indonesia. (www.bi.go.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

102

Lampiran 4: Tingkat Inflasi

Bulan tahun Tingkat inflasi (%)

Desember 2015 3.35

Nopember 2015 4.89

Oktober 2015 6.25

September 2015 6.83

Agustus 2015 7.18

Juli 2015 7.26

Juni 2015 7.26

Mei 2015 7.15

April 2015 6.79

Maret 2015 6.38

Februari 2015 6.29

Januari 2015 6.96

Desember 2014 8.36

Nopember 2014 6.23

Oktober 2014 4.83

September 2014 4.53

Agustus 2014 3.99

Juli 2014 4.53

Juni 2014 6.70

Mei 2014 7.32

April 2014 7.25

Maret 2014 7.32

Februari 2014 7.75

Januari 2014 8.22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

103

Desember 2013 8.38

Nopember 2013 8.37

Oktober 2013 8.32

September 2013 8.40

Agustus 2013 8.79

Juli 2013 8.61

Juni 2013 5.90

Mei 2013 5.47

April 2013 5.57

Maret 2013 5.90

Februari 2013 5.31

Januari 2013 4.57

Desember 2012 4.30

Nopember 2012 4.32

Oktober 2012 4.61

September 2012 4.31

Agustus 2012 4.58

Juli 2012 4.56

Juni 2012 4.53

Mei 2012 4.45

April 2012 4.50

Maret 2012 3.97

Februari 2012 3.56

Januari 2012 3.65

Desember 2011 3.79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

104

Nopember 2011 4.15

Oktober 2011 4.42

September 2011 4.61

Agustus 2011 4.79

Juli 2011 4.61

Juni 2011 5.54

Mei 2011 5.98

April 2011 6.16

Maret 2011 6.65

Februari 2011 6.84

Januari 2011 7.02

Desember 2010 6.96

Nopember 2010 6.33

Oktober 2010 5.67

September 2010 5.80

Agustus 2010 6.44

Juli 2010 6.22

Juni 2010 5.05

Mei 2010 4.16

April 2010 3.91

Maret 2010 3.43

Februari 2010 3.81

Januari 2010 3.72

Desember 2009 2.78

Nopember 2009 2.41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

105

Oktober 2009 2.57

September 2009 2.83

Agustus 2009 2.75

Juli 2009 2.71

Juni 2009 3.65

Mei 2009 6.04

April 2009 7.31

Maret 2009 7.92

Februari 2009 8.60

Januari 2009 9.17

Desember 2008 11.06

Nopember 2008 11.68

Oktober 2008 11.77

September 2008 12.14

Agustus 2008 11.85

Juli 2008 11.90

Juni 2008 11.03

Mei 2008 10.38

April 2008 8.96

Maret 2008 8.17

Februari 2008 7.40

Januari 2008 7.36

Desember 2007 6.59

Nopember 2007 6.71

Oktober 2007 6.88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

106

September 2007 6.95

Agustus 2007 6.51

Juli 2007 6.06

Juni 2007 5.77

Mei 2007 6.01

April 2007 6.29

Maret 2007 6.52

Februari 2007 6.30

Januari 2007 6.26

Desember 2006 6.60

Nopember 2006 5.27

Oktober 2006 6.29

September 2006 14.55

Agustus 2006 14.90

Juli 2006 15.15

Juni 2006 15.53

Mei 2006 15.60

April 2006 15.40

Maret 2006 15.74

Februari 2006 17.92

Januari 2006 17.03

Sumber: Bank Indonesia. (www.bi.go.id)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

107

Lampiran 5: Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

JUB (dalam

milyar rupiah)

Harga

premium (ribu

rupiah)

suku bunga

(persentase)

tingkat

inflasi

(persentase)

N 120 120 120 120

Normal

Parametersa

Mean 626761.94 5284.17 2.7848 6.9490

Std.

Deviation 232456.089 1119.648 .96485 3.28467

Most Extreme

Differences

Absolute .129 .400 .170 .187

Positive .129 .400 .170 .187

Negative -.092 -.242 -.128 -.087

Kolmogorov-Smirnov Z 1.413 4.380 1.862 2.049

Asymp. Sig. (2-tailed) .872 .433 .082 .118

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

108

Lampiran 6: Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi (persentase)

* JUB (milyar rupiah)

Between

Groups

(Combined

) 2165.582 7 323.655 2.369 .027

Linearity 220.120 1 220.120 43.160 .010

Deviation

from

Linearity

163.987 5 30.431 3.465 .222

Within Groups 1118.315 113 9.985

Total 1283.896 119

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

tingkat inflasi (persentase) *

JUB (milyar rupiah) .235 .049 1.359 1.129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

109

Lampiran 7 : Hasil Uji Linieritas Harga Premium

Lampiran 8 : Hasil Uji Linieritas Tingkat suku bunga

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi (persentase) *

Harga premium (ribu rupiah)

Between

Groups

(Combined) 165.582 8 23.655 2.369 .017

Linearity 137.595 1 137.595 35.140 .030

Deviation

from

Linearity

163.987 6 27.331 2.737 .326

Within Groups 1118.315 112 9.985

Total 1283.896 119

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

tingkat inflasi (persentase) *

harga premium (milyar rupiah) .035 .001 .359 .129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

110

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

tingkat inflasi (persentase) *

suku bunga (persentase)

Between

Groups

(Combin

ed) 1217.576 80 15.032 8.613 .020

Linearity 387.973 1 387.973 222.298 .015

Deviation

from

Linearity

829.603 80 10.370 5.942 .115

Within Groups 66.321 38 1.745

Total 1283.896 119

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

tingkat inflasi (persentase) *

suku bunga (persentase) .550 .302 .974 .948

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

111

Lampiran 9 : Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 JUB (dalam milyar rupiah) .075 3.287

Harga premium (ribu rupiah) .335 2.982

suku bunga (persentase) .115 3.718

a. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Sumber : Laporan Bank Indonesia berbagai edisi, diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

112

Lampiran 10 : Hasil Uji Heteroskedantisitas

Correlations

JUB

(dalam

milyar

rupiah)

Harga

premium

(ribu

rupiah)

suku bunga

(persentase

)

Unstand

ardized

Residual

Spearman'

s rho

JUB (dalam milyar

rupiah)

Correlation Coefficient 1.000 .743** -.961** -.056

Sig. (2-tailed) . .000 .000 .542

N 120 120 120 120

Harga premium (ribu

rupiah)

Correlation Coefficient .743** 1.000 -.695** .010

Sig. (2-tailed) .000 . .000 .912

N 120 120 120 120

suku bunga

(persentase)

Correlation Coefficient -.961** -.695** 1.000 .034

Sig. (2-tailed) .000 .000 . .716

N 120 120 120 120

Unstandardized

Residual

Correlation Coefficient -.056 .010 .034 1.000

Sig. (2-tailed) .542 .912 .716 .

N 120 120 120 120

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

113

Lampiran 11. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .731a .535 .523 2.26948 2.324

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam milyar

rupiah)

b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Sumber : Laporan BI berbagai edisi, diolah 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR, HARGA PREMIUM, DAN … fileDAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP TINGKAT INFLASI DI INDONESIA PERIODE 2006.1 -2015.12 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah

114

Lampiran 12 : Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1(Constant) -12.210 3.108 -3.929 .000

JUB (dalam milyar rupiah) 1.019 .000 .072 .312 .755

Harga premium (ribu

rupiah) .002 .000 .592 5.415 .000

suku bunga (persentase) 3.354 .637 .985 5.268 .000

a. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 686.435 3 228.812 44.425 .000a

Residual 597.461 116 5.151

Total 1283.896 119

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB (dalam

milyar rupiah)

b. Dependent Variable: tingkat inflasi (persentase)

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .731a .535 .523 2.26948

a. Predictors: (Constant), suku bunga (persentase), Harga premium (ribu rupiah), JUB

(dalam milyar rupiah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI