PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 i
126
Embed
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR …repository.usd.ac.id/14398/2/052214101_Full.pdf · PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG
Studi kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh :
Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2010
i
Skripsi
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI
ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
Oleh: Al. Bramantyo Wibisono
NIM: 052214101
Telah Disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. H. Herry Maridjo, M. Si. Tanggal 29 April 2010 Pembimbing II Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si. Tanggal 18 Mei 2010
ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Fokus pada satu keinginan memungkinkan
pencapaian banyak keinginan. (Mario Teguh)
Semua pengetahuan yang saya miliki, orang lain
pun dapat memilikinya, tapi hati saya, hanyalah
milik saya (Wibi)
SkripSi ini kuperSembahkan bagi :
♥ Tuhan YME
♥ keluargaku tercinta
♥ Anisa kusumawardani
♥ teman – temanku
v
ABSTRAK
PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI
ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta
Alfonsus Bramantyo Wibisono
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang shampo Rejoice. Penelitian ini dilakukan selama bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 di Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican, Yogyakarta yang pernah melihat dan menggunakan shampo Rejoice. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden, dan teknik pengambilannya dengan teknik Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi secara simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang, hal ini ditunjukan dari nilai Fhitung (6,567) > Ftabel (2,311). Secara parsial, variabel intensitas dan diskriminasi tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (t hitung < t tabel). Sedangkan variabel durasi (X2), eksposur dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang (t hitung > t tabel). Koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 21,9%. Mempunyai arti variabel intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi mempengaruhi niat membeli ulang sebesar 21,9%.
vii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INTENSITY, DURATION, DISCRIMINATION, EXPOSURE AND RELEVANCE SHAMPOO REJOICE ADVERTISEMENT
TOWARDS THE INTENTION TO BUY BACK
Study Case of Student of Sanata Dharma Campus I, Mrican, Yogyakarta
Alfonsus BramantyoWibisono Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research attempts to investigate the influence simultaneously and partially of intensity, duration, discrimination, exposure and relevance towards the intention to buy back rejoice shampoo. This research was conducted during the month of December 2009 until February 2010 at the University of Sanata Dharma Campus I, Mrican, Yogyakarta. The data was collected using questionnaires. The population in this research is Sanata Dharma Student Campus I, Mrican, Yogyakarta has ever seen and used the shampoo Rejoice. The samples used in this study were 100 respondents, and the technique of uptake by purposive sampling technique. The data analysis technique used is multiple linear regression analysis. The results of this study showed that the intensityf, duration, discrimination, exposure and relevance simultaneously influence the intention to buy again, this is shown by the value of F test (6.567)> Ftable (2.311 ). Partially, the intensity variable and discrimination had no effect on the intention to buy back (the t <t table). While the duration variable, exposure and relevance is partially influence on the intention to buy back (the t count> t table). The coefficient of determination (adjusted R square) of 21.9%. Has the meaning of variable intensity, duration, discrimination, exposure and relevance influencing the intention to buy back 21.9%.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul
“Pengaruh Intensitas, Durasi, Diskriminasi, Eksposur dan Relevansi Iklan Shampo
Rejoice terhadap Niat Membeli Ulang” Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Mrican Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi
ini dilaksanakan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuannya
selama penelitian dan penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M. Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M. Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
ix
bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga, dengan penuh
perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan
dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh responden Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Kampus I, Mrican
yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi
data yang penulis butuhkan.
7. Bapak Alexander Sutedjo, Ibu Victoria Retnowati, mas Khrisna dan seluruh
keluarga yang saya sayangi dan hormati terima kasih atas dukungan, semangat
serta doa yang tidak ternilai harganya.
8. Adit, Bayu, endog, Komang, Titus, Tommi, Guruh, Reny, Riko dan teman-
teman yang lain, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya sehingga
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Anisa Kusumawardani yang selalu mendampingi, memberi semangat dan
dukungan dengan penuh cinta.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak
dapat disebukan satu-persatu.
.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHA ................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………………………………. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS …………………. vi
ABSTRAK............................................................................................................. vii
ABSTRACT............................................................................................................. viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ……………………………………………. ix
HALAMAN DAFTAR ISI ……………………………………………………... xii
HALAMAN DAFTAR TABEL ………………………………………………... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ……………………………………………. xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….... 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………….. 3
C. Pembatasan Masalah ……………………………………………….. 3
D. Tujuan Penelitian …………………………………………………… 4
E. Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………… 5
A. Landasan Teori ……………………………………………………… 5
B. Penelitan-Penelitian Sebelumnya …………………………………… 26
C. Kerangka Konseptual Penelitian …………………………………..... 28
D. Hipotesis ……………………………………………………………. 29
xii
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………… 31
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………… 31
B. Subjek dan Objek Penelitian ………………………………………... 31
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ……………………………………….. 32
D. Variabel Penelitian …………………………………………………. 32
E. Definisi Operasional…………………………………………………. 33
F. Populasi dan Sampel ………………………………………………... 36
G. Teknik Pengambilan Sampel ……………………………………….. 36
H. Sumber Data ……………………………………………………….. 37
I. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….... . 37
J. Teknik Pengujian Instrumen ………………………………………. . 38
K. Teknik Analisis Data…………………………………………………. 40
L. Asumsi Klasik………………………………………………………… 45
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………………. . 50
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN …………………………... . 55
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ………………... 76
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. . 80
LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 82
xiii
DAFTAR TABEL
V.1 Jenis Kelamin ……………………………………………………………. 56
V.2 Umur Responden…………………………………………………………. 56
V.3 Program Studi Responden ………………………………………………….. 57
2. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya
dipengaruhi oleh variabel independent. Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah niat membeli ulang.
320
E. Definisi Operasional
1. Intensitas adalah tingkat ukuran kuat, hebatnya, intensnya suatu stimuli
pada suatu objek sehingga mempengaruhi persepsi. Ketika intensitas
stimuli rendah maka stimuli tersebut menjadi biasa karena tidak memiliki
hasil yang signifikan dalam proses penyerapan stimuli. Misalkan cahaya
lampu yang redup atau suara musik yang terlalu lembut. Intensitas diukur
menggunakan item-item pernyataan seperti, iklan Shampo Rejoice yang
menggunakan warna-warna ceria dan segar, menampilkan slogan yang
berbunyi “Lurus Seperti habis creambath”, menyampaikan pesan iklan
yang tidak bertele-tele dan menggunakan model gadis yang sangat sesuai
dan menarik.
2. Durasi adalah seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan
suatu stimuli yang berupa iklan. Iklan yang membutuhkan waktu yang
frekuensinya ( tingkat menampilkan) lama, akan direspon biasa karena
membutuhkan perhatian ekstra dari pemirsa. Durasi iklan diukur
menggunakan item-item pernyataan, seperti iklan Shampo Rejoice yang
durasinya sekitar 30 detik sehingga tidak begitu lama, tidak mengganggu
acara TV, dan dengan waktu sekitar 30 detik tersebut tidak menimbulkan
kebosanan.
33
3. Diskriminasi adalah usaha membedakan antar produk mereka dengan
produk pesaing. Dalam hal ini, iklan shampo Rejoice dengan produk lain
yang sejenis. Begitu juga dengan iklan, pemasar juga harus membuat iklan
berbeda dari iklan lain yang sejenis. Diskriminasi paling baik dicapai
dengan melengkapi produk dengan manfaat atau cirri yang unik.
Diskriminasi diukur dengan mengunakan item-item pernyataan seperti,
iklan shampo Rejoice lebih mudah dimengerti, menyampaikan pesan yang
lebih lengkap dan mudah diingat dibandingkan iklan shampoo merek lain.
4. Eksposur adalah tingkat keseringan menampilkan dan memamerkan suatu
stimuli yang ditayangkan. Semakin sering stimuli ditayangkan, semakin
tinggi kecenderungan terasa biasa tanpa makna. Eksposur di ukur dengan
menggunakan item-item pernyataan seperti, ketertarikan terhadap
beragamnya iklan shampoo Rejoice dan keseringan melihat iklan shampo
Rejoice setiap kali melihat TV, contohnya selalu melihat iklan shampo
Rejoice lebih dari tiga kali setiap kali melihat TV.
5. Relevansi adalah keadaan dimana stimuli memiliki hubungan atau kaitan
dengan objek yang ditayangkan. Stimuli yang tidak releven atau tidak
penting cenderung menjadi biasa karena gagal menarik perhatian dan
seunik apapun sebuah iklan tetap harus ada korelasi dengan brand.
Relevansi diukur dengan menggunakan item-item pernyataan seperti iklan
shampo Rejoice memberikan informasi mengenai keunggulan produk,
340
memberikan informasi mengenai bahan-bahan yang terkandung dalam
shampoo Rejoice dan menawarkan produk sesuai dengan yang dijanjikan
dalam iklan.
6. Pembelian Ulang adalah pembelian yang pernah dilakukan oleh pembeli
terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk kedua
atau ketiga kalinya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua ini
relative mudah daripada pembelian pertama. Demikian pula informasi
yang dibutuhkan tidak perlu sebanyak pada situasi yang pertama (Swastha
dan Handoko,2000 :114). Pembelian ulang diukur dengan menggunakan
item-item pernyataan seperti konsumen tetap membeli shampo Rejoice
karena penyampaian iklan yang menggambarkan kesesuaian hasil yang
didapatkan setelah menggunakan shampo Rejoice, ketertarikan membeli
shampoo Rejoice daripada produk lain, keinginan membeli tanpa
memperhatikan harga dan shampo Rejoice memberikan informasi yang
sesuai dengan produknya.
35
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa
objek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk
mempelajarinya atau menjadi objek penelitian ( Kuncoro, 2003: 103 ).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah Mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Kampu I, Mrican yang pernah menggunakan dan melihat
iklan shampo Rejoice.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,1999:73). Jumlah sample yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 100 responden.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sample dengan menggunakan purposive sampling,
artinya pengambilan sampel dilakukan dengan tujuan/memperhatikan syarat
tertentu. Syarat yang dimaksud adalah responden yang pernah menggunakan
dan melihat iklan shampo Rejoice.
36
H. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian adalah data primer. Data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu perseorangan, seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner (Umar,2000:130). Data primer
dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner
pada saat penelitian.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan menyebarkan kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan
data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar
pertanyaan tersebut (Umar, 2000:167).
Peneliti menyusun dan mengedarkan kuesioner yang berisi daftar
pertanyaan kepada para responden untuk mendapatkan pernyataan dan
tanggapan mereka, kemudian kuesioner dikembalikan pada peneliti untuk
diubah menjadi bentuk angka menggunakan Skala Likert. Dalam hal ini
tingkat setuju atau tidak setuju atas berbagai pernyataan yang berhubungan
dengan variabel yang diteliti diberi skor berupa :
37
a. SS merupakan jawaban sangat setuju, diberi skor 5
b. S merupakan jawaban setuju, diberi skor 4
c. N merupakan jawaban netral, diberi skor 3
d. TS merupakan jawaban tidak setuju, diberi skor 2
e. STS merupakan jawaban sangat tidak setuju, diberi skor 1
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur itu dapat mengukur variabel yang diukur. Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
rxy =
2222 YYnXXn
YXXYn
Keterangan:
rxy : Korelasi Product Moment
n : Jumlah sampel yang diuji
X : Skor total dari semua itm
Y : Skor faktor/skor dari setiap item
38
Kuesioner dikatakan valid bila r hitung ≥ r tabel, karena
dalam pengujian validitas jumlah responden yang digunakan 30
responden maka r tabelnya 0,361. Bila hasil pengujian menunjukkan
tidak valid maka kemungkinan kesalahan dalam membuat pernyataan
yang kurang mengarah ke topik skripsi atau kurangnya pernyataan,
sehingga perlu diperbaiki struktur pernyataan atau penambahan
pernyataan hingga pengujian itu valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk menghitung reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Rumus yang
digunakan sebagai berikut:
rtt =
t
x
vV
MM 1
1
Keterangan:
rtt : Reliabilitas instrumen
Vx : Variansi butir
Vt : Varians total
M : Jumlah butir
39
Kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Alpha > r kritis product
moment. Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6.
Reliabilitas < 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di
atas 0,8 adalah baik (Priyatno,2008:26).
K. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mencari pengaruh dari
variabel-variabel penelitian yaitu variabel-variabel intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi terhadap niat membeli ulang terhadap
shampo Rejoice. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan
pengaruhnya terhadap niat membeli ulang. Dengan persamaan regresi
berganda sebagai berikut (Djawarto, 1998:292-309) :
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +b5X5
Dimana :
Y = variabel dependen, niat membeli ulang
a = konstanta
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien masing-masing variabel
40
X1 = nilai variabel intensitas
X2 = nilai variabel durasi
X3 = nilai variabel diskriminasi
X4 = nilai variabel eksposur
X5 = nilai variabel relevansi
2. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel terikat.
H0 : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X)
secara simultan tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y)
Ha : Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, relevansi (X) secara
simultan berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y)
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a) Menentukan persamaan regresi dengan menggunakan SPSS
b) Menentukan tingkat signifikansi () = 5%
c) Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau
rumus F hitung (Sugiyono,1999:190):
41
Dimana :
R2 : koefisien regresi ganda.
k : jumlah variabel independent.
n : jumlah sample.
d) Menentukan F tabel
Ftabel = ();df1(jumlah variabel-1);df2(n-k-1)
Dimana :
df = degree of freedom/ derajad kebebasan
n = Jumlah sampel
e) Menentukan kriteria pengujian
H0 ditolak dan Ha diterima bila F hitung ≥ F tabel
H0 diterima dan Ha ditolak bila F hitung < F tabel
f) Menarik kesimpulan
Jika H0 diterima (Ha ditolak) maka intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara simultan
tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Jika H0 ditolak (Ha diterima) maka intensitas, durasi,
diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara simultan
berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
42
3. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel
independent (X) dan variabel dependen (Y). Apakah variabel X secara
parsial berpengaruh terhadap variabel Y.
H0: Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara
parsial tidak berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Ha: Intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur dan relevansi (X) secara
parsial berpengaruh terhadap niat membeli ulang (Y).
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
a). Menentukan tingkat signifikansi () = 5%
b). Menetukan t hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus
t hitung (Sugiyono, 1999:194) :
Rumus :
Dimana:
b1 : nilai koefisien regresi.
B1 : nilai koefisien regresi untuk populasi.
Sb1 : kesalahan baku koefisien regresi.
43
c). Menentukan t table
Tabel distribusi t dicari pada = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi).
Dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 (n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah variabel independent).
d). Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila, t hitung < t tabel artinya tidak ada
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Ho ditolak bila, t hitung > t tabel artinya ada pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
e). Menarik Kesimpulan
Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independent berpengaruh pada
variabel dependent. Bila t hitung < t tabel, maka Ho
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
44
L. Asumsi Klasik
1. Kenormalan
Asumsi linear normal klasik mengasumsikan bahwa tiap iu
didistribusiakn secara normal dengan
Rata-rata : 0iuE
Varians : 22 iuE
0:cov , jiji uuEuu i ≠ j
Asumsi ini secara ringkas bisa dinyatakan sebagai
iu ~ 2,0 N
Di mana ~ berarti “didistribusikan sebagai”dan di mana N berarti
“distribusi normal,”unsur dalam tanda kurung menyatakan dua parameter
distribusi normal, yaitu, rata-rata dan varians.
Dengan asumsi kenormalan, penaksiran OLS 0̂ , 1̂ , dan
2̂ mempunyai sifat-sifat statistik berikut :
a). penaksiran tidak bias.
b). penaksiran tadi mempunyai varians minimum. Digabungkan dengan 1,
ini berarti penaksiran tadi tak bias dengan varians yang minimum, atau
penaksiran yang efisien.
45
c). konsisten yaitu dengan meningkatnya ukuran sample secara tak
terbatas, penaksiran mengarah ke (converage) nilai populasi yang
sebenarnya.
d). 0̂ didistribusikan secara normal dengan
0̂ ~ 200 , N
e). 1̂ didistribusikan secara normal dengan
1̂ ~ 211 , N
f). 22 /ˆ2 N didistribusikan secara distribusi 2x (chi-kuadrat)
dengan derajat kebebasan (df) N-2
g). 10ˆ,ˆ didistribusikan secara bebas dari 2̂
h). 0 dan 1 mempunyai varians minimum dalam seluruh kelas
penaksiran tak bias, baik linier maupun bukan
Butir penting untuk dicatat adalah bahwa asumsi kenormalan
memungkinkan kita untuk memperoleh distribusi probabilitas dari 0̂
(normal), 1̂ (normal), dan 2̂ (chi-kuadrat)
2. Multicollinierity.
Multicollinierity digunakan untuk menunjukkan adanya hubungan
linier di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Bila variabel-
variabel bebas berkorelasi dengan sempurna, maka disebut
multikolinieritas sempurna.
46
Bila tidak terjadi multicollinierity maka konsekuensi yang akan
diperoleh adalah:
a) Koefisien regresi dari variabel bebas (X) tidak bisa diestimasi.
b) Rentang dari tingkat keyakinan menjadi semakin lebar, sehingga
probabilitas menerima hipotesa pada hal hipotesa itu salah semakin
besar.
c) Jika koefisien determinasi tinggi, tetapi tidak ada atau hanya sedikit
sekali koefisien regresi yang signufikan, maka variabel bebas tersebut
berpengaruh terhadap y.
Ada beberapa yang bisa dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya
kolinieritas ganda antar variabel bebas, yaitu:
a) Dengan melihat besarnya koefisien determinasi.
b) Dengan melihat koefisien korelasi sederhana antar variabel
c) Dengan melihat koefisien korelasi parsial.
d) Dengan melakukan regresi atau membuat regresi terhadap variabel
bebas.
Untuk mengatasi adanya kolinieritas ganda yang dilakukan adalah:
a) Menggabungkan data time series dengan data cross section yang
disebut dengan pooling data.
b) Membuang atau menghilangkan salah stu atau lebih variabel bebas.
c) Transformasi variabel.
47
d) Mencari informasi sebelumnya mengenai variabel yang berkolinieritas
ganda.
e) Dengan menambah data baru.
3. Otokorelasi.
Otokorelasi adalah korelasi (hubungan) yang terjadi di antara
anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam
rangkaian waktu (seperti pada data runtun waktu atau time series data)
atau yang tersusun dalam rangkaian ruang (seperti pada data silang waktu
atau cross-sectional data). Dalam model regresi klasik mensyaratkan tidak
ada otokorelasi antara ie dan je . Jika terjadi otokorelasi maka
konsekuensinya adalah estimator masih tidak efisien dan varian kesalahan
penggangu menjadi underestimate yang pada akhirnya penggunaan uji t
dan F tidak lagi bisa digunakan.
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mendeteksi adanya
otokorelasi adalah:
a) Dengan metode grafik.
b) Uji Durbin Watson, dengan rumus:
n
t
n
ttt
e
eed
1
2
2
21 )(
48
Untuk mengatasi adanya otokorelasi dilakukan dengan jalan
melakukan regres atas te sebagai variabel terikat dan c sebagai variabel
bebas dengan tidak memasukan intersep sehingga diperoleh persamaan
regresi ttt uree .
4. Heteroskedostisitas.
Asumsi lain yang penting dari model regresi linier klasik adalah
kesalahan pengganggu mempunyai varian sama untuk semua pengamatan.
Jika asumsi ini tidak terpenuhi maka sekalipun sampel diperbesar standar
error tidak lagi minimum. Sehingga estimasi OLS tidak lagi efisien dan
kita akan membuat kesimpulan yang tidak tepat.
Cara mendeteksi kondisi heteroskedastisitas bisa dilakukan dengan
membuat grafik dari residu yang dikuratkan sebagai sumbu tegak dan
variabel bebas sebagai sumbu mendatar. Cara yang kedua dengan uji park
dalam bentuk:
vi
Bii exss 22
Cara yang ketiga adalah dengan uji korelasi rank Spearman,
dengan rumus sebagai berikut:
161 2
2
nnd
r is
Cara termudah untuk mengatasi heteroskedastisitas adalah dengan
mentransformasi persamaan regresi kedalam bentuk logaritma.
49
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum PT. Procter&Gamble
PT. Procter&Gamble (P&G) yang didirikan William Procter dan James
Gamble, merupakan perusahaan Internasional yang memproduksi barang
konsumen yang bermarkas di Cincinnati, Ohio, Amerika Serikat. Perusahaan ini
didirikan tahun 1837 dan masuk ke Indonesia pada tahun 1989, Pocter&Gamble
(P&G) sangat menojol dalam kualitas produk. Sekitar dua miliar sehari, berbagai
P&G mampu menyentuh kehidupan manusia diseluruh dunia (Kios online,2008).
Awalnya perusahaan ini memproduksi sabun dan lilin
Tonggak sejarah P&G adalah produk sabun yang diberinama Ivory. Sabun
Ivory diciptakan secara kebetulan ketika seorang pekerja mencampurkan udara
secara berlebihan yang menyebabkan sabun tersebut dapat terapung. Awalnya,
sabun ini akan diberi nama Procter and Gamble’s White Soap. Ide nama ini
digantikan oleh sebuah inspirasi dari gereja, yakni perkataan dalam mazmur 45:8:
“Ivory”. Setelah itu, sabun Ivory dipromosikan dengan iklan cetak sebagai aspek
pemasaran yang paling unggul dan paling mahal. Promosi ini juga didukung
sejumlah inisiatif pemasaran, yakni sample, pameran secara berklan, iklan di jalan
serta poster.
Selain Ivory, produk lain yang dikenal adalah sabun Tide. Tide merupakan
merek yang sangat disegani. Saat itu, Tide tidak hanya merupakan produk baru,
50
tetapi juga jenis produk baru, yang tidak memakai kimia sabun melainkan struktur
sintetik. Pada awal ditemukan, produk ini disebut sebagai produk X. Para desainer
serta pemasar yang memberikan nama Tide dan memulai menyusun identitas
merek untuk mengkristalkan kualitas produk dalam imajinasi yang populer.
Setelah melalui sejumlah riset, strategi pemasaran yang awal berpusat pada
konsep Washday Miracle.
PT. Procter&Gamble (P&G) Indonesia terletak di tanah seluas 64.655 meter
persegi di bekasi. Perusahaan menggunakan jaringan distributor dan pedagang
eceran diseluruh Indonesia. P&G Indonesia bergerak dalam memproduksi obat-
obatan, kosmetik, makanan, deterjen dan alat-alat kecantikan. Produk-produk
P&G seperti dibawah ini :
1. Oil of Ulan (Oil of Ulan untuk kulit normal, Oil of Ulan untuk kulit sensitif).
2. Rejoice Shampoo 2-in-1 series (Rejoice 2-in-1 untuk melembutkan rambut,
Rejoice 2-in-1 shampo anti ketombe).
3. Clearasil untuk penyembuhan jerawat yang efektif (Clearasil BP Plus,
Clearasil formula anti jerawat).
4. Pantene Pro-v Shampo, Pantene Shampo anti ketombe.
5. Vicks pelega tenggorokan.
6. Whisper pembalut kesehatan dan pembersih wanita.
7. obat batuk Formula 44 (pelega batuk Formula 44, Formula 44 untuk anak-
anak, Formula 44 untuk orang dewasa).
51
B. Gambaran Umum Shampo Rejoice
Shampo Rejoice didasarkan pada 'mikro-silikon', pengondisian yang
membuat rambut halus dan mudah untuk disisir. Rejoice merupakan Shampo no 1
terbesar di asia (China, Jepang, Singapura, Thailand, Filipina, Hongkong,
Indonesia, Malaysia, Vietnam, dll). Shampo Rejoice merupakan shampo pertama
di dunia yang menawarkan shampo sekaligus kondisioner yang diluncurkan pada
1987, dan pada tahun 1995, rejoice dianugerahi medali emas untuk teknologi oleh
mantan Presiden AS, Bill Clinton untuk terobosan teknologi inovatif dari
Shampo+ conditioner, formula yang dirancang khusus untuk membuat rambut
lebih lembut dan halus. Rejoice cukup ringan untuk penggunaan sehari-hari dan
memiliki keharuman bunga-bunga segar yang wangi daun hairpleasantly selama
beberapa jam setelah digunakan.
Mengingat keragaman konsumen asia dan beragam kebutuhan rambut, P
& G telah meluncurkan rejoice dalam tiga varian yang unik:
1. Rich:
Diformulasikan secara khusus dengan kondisi yang lebih tinggi untuk
membuat rambut ekstra halus dan luar biasa mudah untuk menyisir.
cocok untuk mereka yang memiliki rambut kering
2. Silky clean:
Diformulasikan secara khusus untuk rambut yang sering diminyaki.
Terbukti lembut, efektif membersihkan minyak dan kotoran dari
52
rambut dan kemudian membuat rambut lebih halus. Cocok bagi
mereka yang menggunakan minyak rambut atau rambut yang secara
alami berminyak atau lengket.
3. Complete:
Diformulasikan secara khusus sebagai sebuah shampo 3-in-1 yang
melawan ketombe, dan menjadikan rambut lembut selembut sutra
yang berbau harum sepanjang hari. Cocok untuk seluruh keluarga.
Di Indonesia, produk ini tersedia di seluruh lini penjualan sektor modern
maupun tradisional termasuk pasar, supermarket serta hypermarket. Shampo
Rejoice tersedia dalam berbagai kemasan botol 200ml dan 100ml, serta kemasan
sachet 5ml. Slogan “Lurus seperti habis creambath” mencerminkan pesan produk
ini sebagai produk yang menawarkan “kelembutan dan keindahan alami pada
rambut”. Shampo Rejoice telah diluncurkan di 85 negara, dan rata-rata 1,000
botol shampo rejoice dibeli per menit di seluruh dunia. Pada tahun 2002-2003,
Rejoice mencapai penjualan global US $ 500 juta per tahun.
53
Gambar IV.1
Beberapa Produk Shampo Rejoice
54
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis
kuantitaif data penelitian. Dalam penelitian identitas responden meliputi jenis
kelamin, umur, jurusan dan angkatan, pendapatan perbulan, lama menggunakan
shampo rejoice dan bentuk shampo rejoice yang digunakan. Pengambilan sampel
dengan menggunakan teknik purposive sampling yang artinya pengambilan sampel
hanya untuk mahasiswa yang pernah menggunakan dan menyaksikan iklan Shampo
Rejoice. Analisis kuantiatif terdiri atas uji instrumen (uji Validitas dan uji Reliabilitas
instrumen), uji Asumsi Klasik, analisis Regresi Linier Berganda, uji F dan uji t.
Penelitian ini menguji pengaruh variabel bebas yang meliputi Intensitas (X1), Durasi
(X2), Diskriminasi (X3), Eksposur (X4), Relevansi (X5), dan variabel terikat yaitu Niat
membeli Ulang (Y). Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 12.0 for Windows
dan Microsoft Office Excel ‘2007.
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien
korelasi Product Moment (Pearson) antara skor item total terhadap nilai r tabel.
Sementara teknik Cronbach’s Alpha digunakan untuk menguji reliabilitas.
55
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin
Responden terdiri dari laki-laki dan perempuan, ditunjukkan dalam tabel di
bawah ini :
Tabel V.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 43 43% Perempuan 57 57% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Tabel V.1 menunjukkan jumlah responden Laki-laki lebih
sedikit, responden laki–laki sebesar 43 orang atau sekitar 43%, dan responden
perempuan sebesar 57 atau sekitar 57%.
2. Umur Responden
Dalam penelitian ini usia responden terbagi dalam tabel di bawah ini
Tabel V.2 Umur Responden
Usia Jumlah Persentase 17 tahun – 20 tahun 30 30% 21 tahun – 24 tahun 67 67% Lebih dari 24 tahun 3 3% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Berdasarkan Tabel V.2 di atas, dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 21 – 24 tahun, yaitu 67 (67%) responden,
yang disusul oleh kelompok umur 17 – 20 tahun, yaitu 30 (30%) responden,
dan lebih dari 24 tahun yaitu 3 (3%) responden.
56
3. Progam Studi Responden
Responden yang digunakan sebagai sampel berasal dari mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta. Hasil analisis data
berdasarkan Jurusan dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan
Jurusan Jumlah Persentase Manjemen 34 34% Akuntansi 16 16% Sastra Inggris 19 19% Sastra Indonesia 2 2% PBI 8 8% PBSID 11 11% P.Akuntansi 4 4% P.Ekonomi 2 2% BK 4 4% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010
Tabel V.3 menunjukkan jumlah responden yang berasal dari
Manajemen sebanyak 34 (34%) responden, Akuntansi sebanyak 16 (16%)
responden, Sastra Inggris sebanyak 19 (19%) responden, Sastra Indonesia
sebanyak 2 (2%) responden, PBI sebanyak 8 (8%) responden, PBSID
sebanyak 11 (11%) responden, Pendidikan Akuntansi sebanyak 4 (4%)
responden, Pendidikan Ekonomi sebanyak 2 (2%) responden, dan BK
sebanyak 4 (4%) responden.
57
4. Angkatan Responden
Dalam penelitian ini angkatan responden dikelompokkan menjadi lima
kelompok angkatan, seperti yang tercantum pada Tabel V.4 berikut
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan
Angkatan Jumlah Persentase 2008 5 5% 2007 32 32% 2006 31 31% 2005 29 29% Sebelum 2005 3 3% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
Berdasarkan Tabel V.4 diatas, dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh mahasiswa angkatan 2007 yaitu 32 (32%) responden, disusul
oleh angkatan 2006 yaitu 31 (31%) responden, angkatan 2005 yaitu 29 (29%)
responden, angkatan 2008 yaitu 5 (5%) responden, dan angkatan sebelum
2005 yaitu 3 (3%) responden.
5. Pendapatan Perbulan Responden
Berdasarkan pendapatan perbulan, responden dapat dikelompokkan
menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel V.5 berikut ini
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan perbulan Jumlah Persentase < Rp 300.000 10 10% Rp 300.000-Rp 400.000 35 35% Rp 400.000-Rp 500.000 33 33% > Rp 500.000 22 22% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010.
58
Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar
Rp.300.000 – Rp 400.000, yaitu 35 (35%) responden, yang disusul oleh
kelompok pendapatan rata-rata perbulan sebesar Rp 400.000 – Rp 500.000
yaitu 33 (33%) responden, berikutnya kelompok pendapatan > Rp 500.000
yaitu 22 (22%) responden, dan kelompok < Rp 300.000 yaitu 10 (10%).
6. Lama Menggunakan Shampo Rejoice
Berdasarkan Lama Menggunakan Shampo Rejoice, responden dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel
V.6 berikut ini:
Tabel V.6 Berdasarkan Lama Menggunakan Shampo Rejoice
Lama Menggunakan Shanpo Rejoice
Jumlah Persentase
< 3 Bulan 30 30% 3-6 Bulan 41 41% > 6 Bulan 29 29% Total 100 100%
Sumber : Data Primer diolah, 2010. Berdasarkan Tabel V.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan,
lama menggunakan shampo Rejoice, responden didominasi oleh kelompok
yang menggunakan shampo Rejoice selama 3-6 bulan, yaitu 41 (41%)
responden, disusul kelompok yang menggunakan shampo Rejoice selama
kurang dari 3 bulan, yaitu 30 (30%) responden, dan kelompok yang
menggunakan shampo Rejoice lebih dari 6 bulan, yaitu 29 (29%).
59
7. Bentuk Shampo Rejoice yang Digunakan
Berdasarkan Bentuk Shampo Rejoice yang digunakan, responden
dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada
Tabel V.7 berikut ini
Tabel V.7 Berdasarkan Bentuk Shampo Rejoice yang Digunakan Shampo Rejoice yang
Digunakan Jumlah Persentase
Botol 58 58% Sachet 32 32% Botol dan Sachet 10 10% Total 100 100%
Dari table V. 7 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan, Kemasan
Shampo Rejoice yang digunakan, responden didominasi oleh kelompok
yang menggunakan shampo Rejoice kemasan botol sebanyak 58 (58%)
responden, disusul responden yang menggunakan shampo Rejoice kemasan
sachet, yaitu 32 (32%) responden, dan responden yang menggunakan
shampo Rejoice kemasan botol dan sachet sebanyak 10 (10%) responden.
60
B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan teknik Product
Moment (Pearson) antara masing-masing item yang mengukur suatu skala
dengan skor total skala tersebut. Suatu instrument dikatakan valid apabila
nilai r item-total > nilai r tabel. Nilai r tabel untuk jumlah 30 responden, dengan taraf
signifikansi 5% adalah 0,361. Nilai r tabel ini selanjutnya digunakan untuk
kriteria validitas item-item kuesioner. Jadi untuk dapat dinyatakan valid,
koefisien korelasi item total harus lebih besar dari 0,361.
61
Tabel V.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
konstanta -5,151 menunjukkan bahwa jika variabel X1, X2, X3, X4 dan X5
masing-masing dianggap nol, maka Y bernilai sebesar -5,151.
2. Karena hasil penelitian menunjukkan koefisien regresi X3, variabel
diskriminasi, paling kecil yaitu 0,042, maka perusahaan perlu meninjau
kembali apakah keunikan, keberagaman dan jalan cerita iklan yang
disampaikan telah tepat dan dapat dicerna dengan baik oleh kosumen.
3. Hasil pengujian pengaruh simultan variabel X1, X2, X3, X4, X5 dengan uji F
menghasilkan F hitung > F tabel (6,567 > 2,311). Maka kelima variabel bebas
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
76
4. Hasil uji t kelima variabel bebas, tidak semuanya berpengaruh secara parsial
(individual) terhadap niat membeli ulang. Variabel intensitas dan diskriminasi
memiliki nilai t hitung yang lebih kecil dari t tabel (t hitung < t tabel). Maka
variabel intensitas dan diskriminasi secara parsial tidak berpengaruh terhadap
niat membeli ulang. Sedangkan variable durasi, eksposur dan relevansi
menunjukan nilai t hitung lebih besar dari t tabel (t hitung > t tabel). Maka
variabel durasi, eksposur dan relevansi secara parsial berpengaruh terhadap
niat membeli ulang.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan
penulis :
1. Intensitas:
Produsen harus lebih memperhatikan kualitas iklan seperti bintang iklan, jalan
cerita dan setting menjadi lebih menarik sehingga lebih maksimal dalam
menimbulkan niat membeli ulang.
2. Durasi:
Mempertahankan durasi iklan sepanjang 30 detik, agar iklan tidak terlalu
membosankan dan bertele-tele. Sehingga menarik perhatian konsumen.
77
3. Diskriminasi:
Produsen meningkatkan keunikan iklan dan mempertahankan ciri khas iklan
yang membedakan iklan shampo rejoice dengan iklan merek shampo lain
sehingga konsumen menjadi tertarik. (ciri khas rejoice :menyisir rambut
dengan tangan, ini membeuktikan dengan rejoice rambut menjadi lembut dan
mudah diatur).
4. Eksposur:
mempertahankan eksposur iklan, agar tidak terlalu sering ditayangkan
sehingga tidak menimbulkan kebosanan. Misalnya : penayangan iklan shampo
rejoice dalam 1 hari sebanyak 3 kali.
5. Relevansi:
Mempertahankan kejujuran iklan dan menambah informasi tentang produk
didalam iklan sehingga konsumen menjadi paham dan lebih tertarik.
C. Keterbatsan
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan dalam penelitian ini yaitu :
1. Hasil dari penelitian ini belum sempurna, karena keterbatasan peneliti
dalam hal waktu dan pengetahuan. Di samping itu penulis belum
mempunyai pengalaman dalam menulis karya ilmiah, maka dalam hal
78
pengkajian teori, pengolahan data, dan menganalisis data, penulisan
skripsi ini jauh dari sempurna.
2. Dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
79
DAFTAR PUSTAKA
Boyd, Harper W. Orville C.Walker and Jean Claude Larrace. (alih bahasa Imam Hermawan).2000. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan Strategis dan Orientasi Global. Edisi kedua. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Djawarto.P.S. & Pangestu Subagyo.1998. Statistik Induktif. Edisi Cetakan Ke
Empat. Yogyakarta: BPFE.
Dameria, Eva S.2007. “Persepsi Konsumen terhadap Iklan Pasta Gigi”, Jurnal
Hal : Kuesioner Penelitian Lamp : 1 berkas Kepada Yth. di Universitas Sanata Dharma Mrican Yogyakarta Dengan hormat, Bersama ini saya : Nama : Al. Bramantyo Wibisono NIM : 052214101
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul “ PENGARUH INTENSITAS, DURASI, DISKRIMINASI, EKSPOSUR DAN RELEVANSI IKLAN SHAMPO REJOICE TERHADAP NIAT MEMBELI ULANG.”
Dalam penyusunan skripsi ini saya mohon Saudara untuk memberi tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan yang tersusun dalam kuesioner ini guna memperoleh data yang dibutuhkan.
Semua tanggapan yang Saudara berikan akan saya pergunakan untuk kepentingan penulisan skripsi dan akan saya jaga kerahasiaannya. Untuk itu saya mengharapkan kesediaan Saudara untuk membantu dengan cara memberi tanggapan pada kuesioner ini dengan keadaan yang sebenarnya.
Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Saudara yang telah meluangkan waktu untuk menjawab kuesioner ini.
Hormat saya,
Al. Bramantyo Wibisono
82
KUESIONER
I. Karakteristik Responden
Isilah titik-titik atau berilah tanda centang (√) untuk memberikan tanggapan terhadap pernyataan-pernyataan berikut ini :
Jenis Kelamin
Umur Jurusan/angkatan
Pendapatan perbulan ( ) < Rp 300.000
( ) Rp 300.000 - Rp 400.000 ( ) Rp 400.000 - Rp 500.000 ( ) > Rp 500.000
Anda menggunakan Shampo Rejoice selama
( ) < 3 bulan ( ) 3 – 6 bulan ( ) > 6 bulan
Bentuk Shampo Rejoice yang anda gunakan
( ) Botol ( ) Sachet
II. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Berilah tanda centang (√) pada salah satu tanggapan yang menurut Anda sesuai dengan kenyataan yang Anda alami setelah Anda menggunakan “Shampo Rejoice” dengan kriteria sebagai berikut : SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
83
1. Iklan Shampo Rejoice menimbulkan keinginan untuk membeli produk. SS S N TS STS
2. Iklan Shampo Rejoice menggunakan Background dan setting yang menarik.
SS S N TS STS
3. Anda tertarik dengan iklan Shampo Rejoice yang menggunakan warna-warna
ceria dan segar. SS S N TS STS
4. Penyampaian pesan iklan Shampo Rejoice tidak bertele-tele.
SS S N TS STS
5. Iklan Shampo Rejoice yang menampilkan slogan”lurus seperti habis creambath“ mudah
diingat dan menarik. SS S N TS STS
6. Iklan Shampo Rejoice yang menggunakan model gadis sangat sesuai dan
menarik. SS S N TS STS
7. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak menimbulkan kebosanan sehingga
menarik bagi Anda. SS S N TS STS
8. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak lama sehingga menarik bagi Anda.
SS S N TS STS
9. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice tidak mengganggu acara TV sehingga
menarik bagi Anda. SS S N TS STS
10. Durasi waktu iklan Shampo Rejoice menarik bagi Anda.
SS S N TS STS
84
11. Iklan Shampo Rejoice berbeda dengan iklan Shampo merek lain. SS S N TS STS
12. Iklan Shampo Rejoice lebih mudah dimengerti dibanding iklan Shampo merek
lain. SS S N TS STS
13. Iklan Shampo Rejoice menyampaikan pesan yang mudah dipahami dan mudah
diingat dibanding iklan Shampo merek lain. SS S N TS STS
14. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi yang lebih lengkap dibanding iklan
Shampo merek lain. SS S N TS STS
15. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi yang jujur dibanding iklan Shampo
merek lain. SS S N TS STS
16. Iklan Shampo Rejoice mudah diingat dibanding iklan Shampo merek lain.
SS S N TS STS
17. Anda sering melihat iklan Shampo Rejoice setiapkali Anda melihat TV.
SS S N TS STS
18. Anda tertarik dengan beragamnya jenis iklan Shampo Rejoice yang ada.
SS S N TS STS
19. Rata-rata Anda menonton iklan Shampo Rejoice tiga kali perhari bahkan lebih.
SS S N TS STS
20. Iklan Shampo Rejoice selalu menarik untuk diikuti dan menimbulkan rasa
penasaran. SS S N TS STS
85
21. Iklan Shampo Rejoice menggambarkan kesesuaian hasil yang Anda dapatkan setelah anda menggunakan Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
22. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi mengenai keunggulan produk.
SS S N TS STS
23. Iklan Shampo Rejoice memberikan informasi mengenai bahan-bahan yang
terkandung didalam Shampo Rejoice, membuat Anda yakin terhadap produk ini. SS S N TS STS
24. Secara rutin Anda melakukan pembelian Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
25. Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice walaupun terdapat Shampo
merek lain dengan kualitas dan harga yang sama atau lebih murah. SS S N TS STS
26. Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice walaupun ada promosi merek
Shampo lain yang lebih menjanjikan. SS S N TS STS
27. Di waktu yang akan datang, Anda akan tetap menggunakan Shampo Rejoice.
SS S N TS STS
28. Selain menggunakan Shampo Rejoice, Anda juga menggunakan Shampo merek
1 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 2 2005 Sastra Inggris 24 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 3 2007 Manajemen 20 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 4 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 5 2007 Manajemen 19 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 6 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 7 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 8 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 9 2007 Akuntansi 20 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 10 2006 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 11 2005 Manajemen 23 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Botol 12 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 13 2006 Akuntansi 22 Perempuan < Rp 300.000 3-6 Bulan Botol 14 2007 PBSID 21 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 15 2007 PBSID 21 Perempuan < Rp 300.000 3-6 Bulan Botol 16 2006 Manajemen 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 17 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 18 2005 Manajemen 23 Laki-laki > Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet
19 2005 Sastra Indonesia 24 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
20 2005 Manajemen 24 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 21 2007 PBI 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 22 2007 Manajemen 21 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 23 2007 Manajemen 21 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 24 2008 PBSID 19 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 25 2007 PBI 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 26 2007 PBI 19 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 27 2006 Manajemen 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 28 2006 BK 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 29 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 30 2005 Manajemen 23 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 31 2005 Manajemen 24 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 32 2004 Manajemen 25 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 33 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 34 2006 PBSID 22 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 35 2004 Sastra Inggris 25 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 36 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 37 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 38 2005 Akuntansi 24 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 39 2004 Akuntansi 25 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
IDENTITAS RESPONDEN
95
40 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 41 2005 Manajemen 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 42 2005 Akuntansi 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 43 2006 P.Akuntansi 22 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 44 2007 BK 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 45 2005 Sastra Inggris 23 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol
46 2008 Pendidikan Ekonomi 19 Laki-laki > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet
47 2007 PBSID 20 Laki-laki < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 48 2007 PBSID 20 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 49 2007 PBSID 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 50 2007 PBSID 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Botol 51 2006 PAK 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Sachet 52 2006 PBI 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 53 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 54 2006 Akuntansi 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet 55 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 56 2006 PBSID 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 57 2006 Sastra Inggris 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 58 2006 Sastra Inggris 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 59 2007 BK 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 60 2006 Sastra Inggris 22 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 61 2007 Manajemen 20 Laki-laki > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 62 2007 Manajemen 20 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet 63 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 64 2006 Sastra Inggris 23 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Sachet 65 2005 Manajemen 24 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol
66 2008 Pendidikan Ekonomi 19 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol
67 2006 Sastra Inggris 21 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 68 2007 Manajemen 19 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 69 2007 PBI 20 Perempuan > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 70 2008 BK 18 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 71 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 72 2007 Sastra Inggris 20 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 73 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 74 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 75 2005 Manajemen 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 < 3 Bulan Sachet 76 2005 Manajemen 23 Perempuan > Rp 500.000 3-6 Bulan Sachet 77 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Sachet 78 2006 P.Akuntansi 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet 79 2006 P.Akuntansi 22 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol dan Sachet 80 2008 Manajemen 18 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 81 2007 Manajemen 20 Perempuan < Rp 300.000 < 3 Bulan Sachet 82 2007 Sastra Inggris 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol
96
83 2007 Akuntansi 20 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 84 2006 Akuntansi 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 85 2007 Akuntansi 19 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 86 2007 PBSID 20 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol dan Sachet
87 2006 Sastra Indonesia 22 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol
88 2005 Akuntansi 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 89 2007 Manajemen 21 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 < 3 Bulan Botol 90 2006 Akuntansi 21 Laki-laki < Rp 300.000 3-6 Bulan Sachet 91 2006 Akuntansi 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 92 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 > 6 Bulan Botol 93 2005 Manajemen 23 Perempuan Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol dan Sachet 94 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 95 2006 PBI 22 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 96 2006 PBI 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 > 6 Bulan Botol 97 2006 PBI 21 Perempuan Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol 98 2005 Manajemen 23 Laki-laki Rp 400.000-Rp 500.000 3-6 Bulan Botol 99 2005 PBSID 24 Laki-laki Rp 300.000-Rp 400.000 3-6 Bulan Botol
100 2007 P.Akuntansi 19 Laki-laki > Rp 500.000 > 6 Bulan Botol