Top Banner
1 PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014) Linda, Tumpalmanik, Sri Ruwanti, Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Mekanisme good corporate governance yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran dewan direksi dan komite audit. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014. Penelitian ini mengamati laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan manufaktur selama periode penelitian. Metode untuk menentukan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling memastikan data yang diperoleh sesuai dengan kriteria sampel dalam penelitian. Melalui purposive sampling, diperoleh jumlah perusahaan manufaktur yang di amati sebesar 34 perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial intellectual capital, ukuran dewan komisaris dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, namun untuk ukuran dewan direksi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan, serta komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan secara simultan, intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran dewan direksi dan komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kata kunci : intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran dewan direksi dan komite audit PENDAHULUAN Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat, maka persaingan bisnis yang semakin ketat, serta penciptaan inovasi bisnis yang semakin modern. Pada perekonomian era industri, kuantitas dan kualitas aset fisik merupakan suatu komponen utama dalam menentukan keberhasilan perusahaan, karena dengan kuantitas yang besar, perusahaan akan mampu menjual produk yang lebih banyak. Namun seiring meningkatnya tuntunan jaman yang kini lebih dikendalikan oleh teknologi dan pengetahuan, menyebabkan keberhasilan perusahaan tidak lagi dinilai dari seberapa banyak perusahaan mampu menjual produknya, namun lebih ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan menyediakan produk/jasa yang dapat dijual.
18

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

Sep 08, 2018

Download

Documents

vuongmien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

1

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

(PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2011-2014)

Linda, Tumpalmanik, Sri Ruwanti,

Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Tanjungpinang, Kepulauan Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh intellectual capital dan good corporate

governance terhadap kinerja keuangan perusahaan. Mekanisme good corporate governance yang

digunakan dalam penelitian ini antara lain : ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris

independen, ukuran dewan direksi dan komite audit.

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2011-2014. Penelitian ini mengamati laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan manufaktur selama periode penelitian. Metode untuk menentukan sampel dilakukan

dengan menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling memastikan data yang

diperoleh sesuai dengan kriteria sampel dalam penelitian. Melalui purposive sampling, diperoleh

jumlah perusahaan manufaktur yang di amati sebesar 34 perusahaan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial intellectual capital, ukuran dewan

komisaris dan proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan, namun untuk ukuran dewan direksi secara parsial berpengaruh positif terhadap

kinerja keuangan perusahaan, serta komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan

perusahaan. Sedangkan secara simultan, intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi

komisaris independen, ukuran dewan direksi dan komite audit berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Kata kunci : intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen,

ukuran dewan direksi dan komite audit

PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi telah tumbuh semakin pesat ditandai dengan berkembangnya

teknologi informasi yang semakin cepat, maka persaingan bisnis yang semakin ketat, serta

penciptaan inovasi bisnis yang semakin modern. Pada perekonomian era industri, kuantitas dan

kualitas aset fisik merupakan suatu komponen utama dalam menentukan keberhasilan

perusahaan, karena dengan kuantitas yang besar, perusahaan akan mampu menjual produk yang

lebih banyak. Namun seiring meningkatnya tuntunan jaman yang kini lebih dikendalikan oleh

teknologi dan pengetahuan, menyebabkan keberhasilan perusahaan tidak lagi dinilai dari

seberapa banyak perusahaan mampu menjual produknya, namun lebih ditentukan oleh

kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan menyediakan produk/jasa yang dapat dijual.

Page 2: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

2

Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan perusahaan

yang di analisis dengan alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya

keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.

Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal dalam menghadapi perubahan

lingkungan. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajiban terhadap para penyandang dana dan juga

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Pengungkapan intellectual capital bertujuan untuk menentukan value added perusahaan.

Penelitian ini menggunakan model VAICTM

(value added intellectual coefficient) yang

diciptakan publik untuk mengukur intellectual capital yang terdiri dari tiga komponen utama

yaitu, phiyscal capital, human capital, dan structural capital. Physcal capital (capital employed)

adalah modal fisik yang dimiliki perusahaan atau dana yang tersedia berupa ekuitas dan laba

bersih yang dapat mendukung berlangsungnya kegiatan operasional perusahaan. Human capital

adalah sumber pengetahuan yang berguna, ketrampilan, kompetensi dalam suatu perusahaan dan

mencerminkan kemampuan kolektif perusahaan dalam membuat solusi terbaik berdasarkan

pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan .Structural capital adalah sarana prasarana yang

mendukung karyawan untuk menciptakan kinerja yang optimum, meliputi kemampuan

organisasi menjangkau pasar, hardware, software, data base, stuktur organisasi, patent ,

trademark, dan segala kemampuan organisasi untuk mendukung produktifitas karyawan.

Kinerja Keuangan Perusahaan

Analisis keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan pada waktu

yang lalu dan prospek pada masa datang. Melalui analisis keuangan diharapkan dapat diketahui

kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan menggunakan informasi yang terdapat dalam

laporan keuangan (financial statement). Laporan keuangan terdiri atas: neraca (balance sheet),

laporan laba rugi (income statement), laporan sumber dan penggunaan dana (source and use of

found), dan laporan sumber dan penggunaan kas (cash flow statement). Analisis keuangan

diperlukan oleh berbagai pihak, seperti para pemegang saham atau investor, kreditor, dan para

manajer karena melalui hasil keuangan ini mereka akan lebih mengetahui posisi perusahaan yang

bersangkutan daripada perusahaan lainnya dalam satu kelompok industri. Moeljadi & Basuki

(2006).

Return On Equity (ROE)

Menurut Herry (2015), hasil pengembalian atas equitas merupakan rasio yang

menunjukan seberapa besar kontribusi dalam menciptakan laba bersih. Dengan kata lain, rasio

ini digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah

dana yang tertanam dalam total ekuitas. Rasio ini dengan membagi laba bersih terhadap ekuitas.

Page 3: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

3

Good Corporate Governance

Menurut Veno (2015), corporate governance muncul karena terjadi pemisahan antara

kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, seringkali dikenal dengan istilah masalah

keagenan, permasalahan keagenan dalam hubungannya antara pemilik modal dengan manajer

adalah bagaimana sulitnya pemilik memastikan bahwa dana yang ditanamkan tidak diambil alih

atau diinvestasikan pada proyek yang tidak menguntungkan sehingga tidak mendatangkan

return.

Intellectual Capital

Menurut Giradi dalam Puspita & Listiani Rahayu (2012), intellectual capital adalah

produk dari interaksi antara kompetensi, komitmen, dan pengendalian kerja dari karyawan.

Kapasitas intellectual dari SDM yang dimiliki organisasi dapat dilihat dari kualitas kompetensi ,

komitmen organisasi dan pengendalian pekerjaan yang dimiliki oleh karyawan. Menurut Kadir,

Sawarjuwono, & Prihatin (2003), menjelaskan intellectual capital sebagai jumlah yang

dihasilkan oleh tiga elemen utama organisasi yaitu: human capital, structural capital, dan

customer capital yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan nilai

lebih bagi perusahaan berupa keunggulan bersaing organisasi.

Hipotesis

H1: Intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H2: Ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H3: Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H4: Ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H5: Komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

H6: Intellectual capital, ukuran dewan komisaris, ukuran dewan komisaris independen ukuran

dewan direksi, dan komite audit berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

METODOLOGI PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek Penelitian adalah pengaruh intellectual capital dan good corporate governance

tehadap kinerja keuangan perusahaan baik itu secara persial dan simultan. Peneliti melakukan

pengamatan terhadap laporan keuangan. Dalam penelitian ini penulis mengambil objek

penelitian perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

tahun 2011-2014.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan

variabel independen (bebas).

Page 4: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

4

A. Variabel Dependen Kinerja Keuangan (Y)

Menurut Nordiawan & Hertianti (2010), kinerja keuangan perusahaan adalah pendekatan

kinerja diperkenalkan untuk mengatasi berbagai kelemahan yang terdapat dalam anggaran

tradisional, khusus nya kelemahan yang disebabkan oleh tidak adanya tolak ukur yang dapat

digunakan untuk mengukur kinerja dalam pencapaian tujuan dan sasaran pelayanan publik

dengan pendekatan kinerja organisasi akan lebih memperhatikan aspek pencapaian kinerja

dibanding sekedar penghematan biaya semata. Indikator yang digunakann untuk menghitung

kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah ROE.

Sumber: Herry (2015)

B. Variabel Independen

1. Intellectual Capital (X1)

Intellectual capital diukur berdasarkann pengukuran dari model value added yang

diproksikan dari physical capital (VACA), human capital (VAHU) dan Structural Capital

(STVA). Kombinasi dari ketiga value added disimbolkan dengan nama VAICTM

. Formulasi

dari perhitungan VAICTM

adalah sebagai berikut:

sumber :Widyaningrum (2014)

Dimana :

VAICTM =

Value added intellectual capital

VACA = Value added capital coeficiant

VAHU = Value added human capital

STVA = Value added structural capital

Sumber : Chairunissa & Rosiyana Dewi (2015)

Dimana :

Out put =Total penjualan

Input =Beban usaha (tidak termasuk gaji dan tunjangan karyawan)

Value added =Selisih antara output dan input

Metode VAIC mengukur efisensi tiga jenis input perusahaan: modal manusia, modal

struktural serta modal fisik dan finansial, yaitu:

a. VACA( Value Added Capital Employed / phiscal capital).

Menurut Widyaningrum (2014), VACA merupakan rasio dari VA terhadap CE, yang

menunjukan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added organisasi.

Menurut Utami (2013), semakin besar nilai VACA maka semakin baik, karena menunjukan

besarnya kontribusi yang dibuat oleh setiap unit dari CE terhadap value added. VACA

ROE = Laba Bersih

Total Ekuitas

VAICTM

= VACA + VAHU + STVA

VA = OUT - IN

Page 5: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

5

didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu

perusahaan yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah yang digunakan. Rumus untuk

menghitung VACA

Sumber : Chairunissa & Rosiyana Dewi (2015)

Dimana :

VACA = Value added capital employed / phiscal capital

VA = Value added

CE = Dana tesedia (jumlah ekuitas dan laba bersih)

b. VAHU (Value Added Human Capital)

Menurut Widyaningrum (2014), VAHU mengacu pada nilai kolektif dari modal

intellectual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan dan keterampilan yang diukur dengan

Human Capital Efisiensi. HCE merupakan indikator efisiensi nilai tambah modal

manusia.Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat oleh setiap jumlah rupiah yang

diinvestasikan dalam HC terhadap VA organisasi. Utami (2013). Rumus yang menghitung

VAHU:

Sumber: Chairunissa & Rosiyana Dewi (2015)

Dimana :

VAHU = Value Added Human Capital

VA = Value added

HC = Gaji dan tunjangan karyawan

c. STVA (Value Added Structural Capital)

Menurut widyaningrum (2014), STVA dapat didefinisikan sebagai sistem informasi, hak

paten, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah

diciptakan dari waktu ke waktu. Rumus yang digunakan untuk menghitung STVA sebagai

berikut;

Sumber : Chairunissa & Rosiyana Dewi (2015)

Dimana :

STVA = Structural Capital Value Added

SC = Va-hc

VA = Value added

2. Ukuran dewan komisaris (X2)

Dewan komisaris diukur dengan menggunakan indikator jumlah ukuran dewan

komisaris.

Sumber: Widyaningrum (2014)

VAHU = VA

HC

STVA = SC

VA

Ukuran Dewan Komisaris = Jumlah Anggota Dewan Komisaris

VACA =VA

CE

Page 6: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

6

3. Proporsi dewan komisaris independen (X3)

.proporsi komisaris independen diukur dengan persentase jumlah komisaris

independen dibagi dengan total jumlah anggota dewan komisaris.

Sumber Arifani (2013)

4. Ukuran dewan direksi (X4)

Dewan komisaris diukur dengan jumlah anggota dewan direksi.

Sumber :Widyaningrum (2014)

5. Komite audit (X5)

Komite audit diukur dengan jumlah komite audit yang dimiliki perusahaan.

Kriteria-kriteria dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengungkapan laporan keuangan secara konsisten selama periode 2011-2014

2. Perusahaan manufaktur yang memperoleh laba selama periode 2011-2014

3. Memiliki data lengkap secara berturut-turut dengan variabel-variabel yang digunakan.

4. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah selama periode 2011-2014..

Metode Analisis

Analisis Regresi Berganda

Menurut Sunyoto (2013), tujuan analisis regresi untuk mengetahui besarnya pengaruh

variabel bebas (x) terhadap variabel terikat (y). Jika pengukuran pengaruh ini hanya melibat

satu variabel bebas dan satu variabel terikat disebut analisis regresi linier sederhana,

sedangkan jika pengukuran pengaruh antar variabel melibatkan lebih dari satu variabel bebas

(X1,X2,X3,..Xn) dinamakan analisis regresi linier berganda.

Persamaan estimasi regresi linier berganda sebagai berikut:

Y=a+ b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e

Keterangan:

Y1= Return on equity (ROE)

a= Konstanta

b= Koefisien regresi

X1= Intellectual capital

X2= Ukuran dewan komisaris

X3= Proporsi komisaris independen

X4= Ukuran dewan direksi

X5= Komite audit

e= Standar eror

Uji Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2013), Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar devisiasi, varian, maksimun,

Dewan Direksi = Jumlah Anggota Dewan Direksi

Komite Audit = Jumlah Anggota Komite Audit

Komisaris independen= Jumlah anggota komisaris independen

Jumlah anggota dewan komisaris

Page 7: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

7

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Analisis deskritif

digunakan untuk melihat kecendrungan dari masing-masing variabel penelitian.

Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi perlu dilakukan pengujian klasik sebelumnya.

Hal ini dilakukan agar data sampel yang diolah benar-benar valid dan mewakili populasi

secara keseluruhan. Asumsi klasik yang baik adalah data residual berdistribusi normal, tidak

terjadi autokorelasi, tidak terjadi multikolinieritas, dan tidak terjadi heteroskedasitas.

Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa

uji T dan F mengasumsi bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini

dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji statistik untuk

menguji normalitas residual yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non

parametrik kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Ha: Data residual tidak berdistrbusi normal

Jika sig > 0.05 maka H0 didukung.

Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2013), Uji multikolineraritas bertujuan untuk menguji apakah

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Modal regresi

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel saling

berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen

yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas

dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF), dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jika nilai tolerance < 0.10 maka terjadi multikoliniearitas, sebaliknya jika tolerance >

0.10 maka data bebas dari multikolinieritas.

2. Jika nilai variance inflation factor (VIF) > 10 maka terjadi multikolinieritas, sebaliknya

jika nilai variance inflation factor (VIF) < 10 maka data bebas dari multikolinieritas.

Uji Autokorelasi

Menurut Ghozali (2013), Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada priode t-1(sebelumnya).

Menurut Trihendradi (2009), uji autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin

Watson (DW) sebagai berikut:

1. Jika nilai 1.65 < DW < 2.35 maka tidak terjadi autokorelasi.

2. Jika nilai 1.21 < DW 1.65 atau 2.35 < DW < 2.79 maka tidak dapat disimpulkan.

3. Jika nilai DW < 1.21 atau DW > 2.79 maka terjadi autokorelasi

Page 8: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

8

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2013), analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup

signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh sebab itu diperlukan

uji statistik yang menjamin keakrutan hasil. Menurut Ghozali (2013), pengujian

heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Glejser. Model regresi tidak

mengandung heteroskedasitas apabila nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai

absolute residual statistik lebih besar dari 0.05.

Pengujian Uji Hipotesis

Uji Koefisian Determinasi (R2)

Nilai koefisien detereminasi (R2) adalah antara nol dan satu. Nilai R

2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel

dependen. Kelemahan mendasar dari kegunaan dependen adalah bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukan kedalam model. Menurut Veno (2015), ketepatan model

dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi (R2) yang bermakna besarnya sumbangan

variabel bebas (X) dapat menjelaskan variabel terikat (Y). Disaran kan menggunakan nilai

adjusted R2 pada saat mengevaluasi model regresi yang baik, hal ini dikarenakan nilai

adjusted R2 dapat naik dan turun bahkan dalam kenyataan nilainya dapat menjadi negatif.

Apabila terdapat nilai adjusted R2 negatif maka dianggap nilai nol.

Uji parsial (T test)

Menurut Ghozali (2013), uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen.

Pengujian ini menggunakan uji T, dengan melakukan perbandingan antara nilai t-hitung

dengan t-tabel dan menggunakan level of confidence 95% =0,05) dan degree of freedom

(n-1-k), dimana n adalah banyak sampel dan k adalah banyak variabel. Pengaruh secara

parsial dari nilai signifikansinya.

H0 : Variabel intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen,

ukuran dewan direksi, dan komite audit secara parsial tidak berpengaruh terhadap

kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun

2011-2014.

Ha: Variabel intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen,

ukuran dewan direksi dan komite audit secara parsial berpengaruh terhadap kinerja

keuangan perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika Thitung > Ttabel, maka Ha didukung dan H0 tidak didukung.

Jika –Thitung > Ttabel, maka Ha didukung dan H0 tidak didukung

Jika Thitung < Ttabel, maka Ha tidak didukung dan H0 didukung.

Jika –Thitung < -Ttabel, maka Ha didukung dan H0 tidak didukung

2. Jika probabilitas signifikan > 0.05, maka Ha tidak didukung dan H0 didukung.

Jika probabilitas signifikan < 0.05, maka Hadidukung dan H0tidak didukung.

Page 9: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

9

Uji Simultan (F test)

Variabel Menurut widhianningrum & Amah (2014), uji statisik F pada dasarnya

digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengaruh

secara simultan dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansinya.

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1. Jika F-hitung < F-tabel, maka H0 tidak didukung dan Ha didukung.

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ha didukung dan Hotidak didukung.

2. Jika probabilitas signifikan > 0.05, maka Ha tidak didukung dan H0 didukung.

Jika probabilitas signifikan < 0.05, maka Ha didukung dan H0tidak didukung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Deskriptif

Uji statistik deskriptif dilakukan guna memahami karakteristik variabel penelitian dari

segi nilai minimum, maksimun, rata-rata, dan standar devisiasi, maka dibawah ini disajikan.

Hasil Uji Statistik Deskriptif sebelum Outlier

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kinerja_Keuangan 136 .002 .783 .17456 .136042

Intellectual_Capital 136 2.36 220.87 39.6054 42.99202

Dewan_Komisaris 136 3 9 4.60 1.867

Komisaris_Independen 136 .17 .75 .3746 .10644

Dewan_Direksi 136 2 15 5.99 2.973

Komite_Audit 136 2 5 3.17 .510

Valid N (listwise) 136

Hasil Uji Kolmogrove- Smirnov Sebelum Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 136

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .13444587

Most Extreme

Differences

Absolute .149

Positive .149

Negative -.102

Kolmogorov-Smirnov Z 1.740

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : data sekunder yang diolah sebelum outlier (2016)

Page 10: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

10

Hasil Statistik Deskriptif Sesudah Outlier

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kinerja_Keuangan 101 .01 .36 .1432 .06935

Intellectual_Capital 101 2.36 104.33 31.5398 25.43856

Dewan_Komisaris 101 3 9 4.77 1.979

Komisaris_Independen 101 .17 .60 .3458 .06383

Dewan_Direksi 101 3 13 6.10 3.068

Komite_Audit 101 3 4 3.13 .337

Valid N (listwise) 101

Sumber : Data Sekunder yang diolah (2016)

Uji Asumsi Klasik

Normalitas

Normal Plot Sesudah Outlier

Sumber:

Data sekunder yang diolah (2016)

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Sesudah Outlier

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 101

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .06363219

Most Extreme

Differences

Absolute .039

Positive .038

Negative -.039

Kolmogorov-Smirnov Z .392

Asymp. Sig. (2-tailed) .998

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data Sekunder yang diolah sesudah outlier

Page 11: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

11

Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinieritas

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

Collinearity Statistics

B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .309 .078

Intellectual_Capital -0.06319 .000 -.023 .955 1.047

Dewan_Komisaris -.001 .004 -.033 .587 1.704

Komisaris_Independen -.201 .106 -.185 .925 1.081

Dewan_Direksi .011 .003 .485 .531 1.882

Komite_Audit -.050 .024 -.241 .649 1.541

a. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

Sumber: Data sekunder yang diolah (2016)

Uji Heteroskedastisitas Dengan Menggunakan Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .137 .044 3.088 .003

Intellectual_Capital -0.08851 .000 -.059 -.591 .556

Dewan_Komisaris .001 .002 .076 .598 .551

Komisaris_Independen -.110 .061 -.184 -1.808 .074

Dewan_Direksi -.002 .002 -.170 -1.266 .209

Komite_Audit -.013 .014 -.111 -.915 .363

a. Dependent Variable: absut

Sumber : Data sekunder yang diolah (2016)

Hasil uji autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .398a .158 .114 .06529 2.190

a. Predictors: (Constant), Komite_Audit, Komisaris_Independen,

Intellectual_Capital, Dewan_Komisaris, Dewan_Direksi

b. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

Sumber: Data Sekunder yang diolah (2016)

Uji Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda yang dilakukan dengan bantuan SPSS Versi 21.0

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 12: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

12

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) .309 .078

Intellectual_Capital -0.06319 .000 -.023

Dewan_Komisaris -.001 .004 -.033

Komisaris_Independen -.201 .106 -.185

Dewan_Direksi .011 .003 .485

Komite_Audit -.050 .024 -.241

a. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

Sumber : Data sekunder yang diolah (2016)

Uji Hipotesis

Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .309 .078 3.981 .000

Intellectual_Capital -0.06319 .000 -.023 -.241 .810

Dewan_Komisaris -.001 .004 -.033 -.272 .786

Komisaris_Independen -.201 .106 -.185 -1.894 .061

Dewan_Direksi .011 .003 .485 3.757 .000

Komite_Audit -.050 .024 -.241 -2.063 .042

a. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

Sumber : Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat disimpulkan bahwa:

Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression .076 5 .015 3.570 .005b

Residual .405 95 .004

Total .481 100

a. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

b. Predictors: (Constant), Komite_Audit, Komisaris_Independen, Intellectual_Capital,

Dewan_Komisaris, Dewan_Direksi

Page 13: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

13

Uji Koefisien Determinan (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .398a .158 .114 .06529

a. Predictors: (Constant), Komite_Audit, Komisaris_Independen, Intellectual_Capital,

Dewan_Komisaris, Dewan_Direksi

b. Dependent Variable: Kinerja_Keuangan

Sumber: Data sekunder yang diolah (2016)

Pembahasan Hasil Penelitian

Intellectual capital terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji parsial variabel independen dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Hal ini

menunjukan bahwa intellectual capital pada perusahaan tersebut tidak dapat dikelola serta

tidak memberikan hasil yang meningkat pada kinerja keuangan perusahaan. Sehingga

intellectual capital ditunjukan oleh perusahaan dengan kondisi aktivitas kinerja yang kurang

benar serta komunikasi yang dilakukan antara karyawan maupun manager dan tidak efektif

serta tidak menerapkan sistem untuk mengarahkan tujuan agar pengelolan perusahaan

tercapai dengan baik. Hasil penelitian ini mendukung oleh penelitian Bella Haldami &

Martinigtyas (2014) dan Raesah (2015).

Dewan komisaris terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji parsial variabel independen dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2011-2014. Hal ini disebabkan

oleh pengangkatan dewan komisaris pada perusahaan mungkin hanya dilakukan pemenuhan

dalam regulasi saja, tapi belum mampu menegakkan GCG didalam perusahaan tersebut.

Semakin banyak personil yang menjadi dewan komisaris dapat berakibat makin buruk kinerja

keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung oleh hasil penelitian Veno (2015) dan

Rahaja,(2014).

Proporsi komisaris independen terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji parsial variabel independen dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Hal ini

disebabkan oleh proporsi komisaris independen dalam perusahaan hanya bersifat formalitas

untuk memenuhi regulasi, sehingga fungsi pengawasan yang seharusnya menjadi

tanggungjawab anggota dewan komisaris menjadi tidak efektif dan tidak bisa menjalankan

pengawasan secara optimal sehingga menjadi kinerja keuangan perusahaan menurun. Dalam

praktik nyata didunia bisnis, implementasi prinsip-prinsip good corporate governance pada

sebagian perusahaan ternyata hanya sebatas tataran konsep saja. Hasil penelitian ini

mendukung oleh hasil penelitian Theacini & Wishada (2014) , Veno (2015), dan Martsila &

Marianto (2013).

Page 14: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

14

Dewan direksi terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji parsial variabel independen dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Hal ini menunjukan bahwa

dewan direksi telah menjalankan tanggungjawabnya dalam mengelola perusahaan secara

efektif. Ukuran dewan direksi tidak dilihat dari besar kecilnya dewan direksi. Hasil penelitian

ini mendukung oleh hasil penelitian Veno (2015) dan Rahaja (2014).

Komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji parsial variabel independen dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Hal ini menunjukan

bahwa semakin besar anggota komite audit, maka menurunkan kinerja keuangan perusahaan.

Dengan jumlah anggota komite audit sedikit, maka pengendalian internal akan lebih baik,

meningkatkan kewaspadaan atas kegiatan dan keputusan dewan yang pada akhirnya

meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung oleh hasil penelitian

paera (2014).

Intellectual capital, dewan komisaris, proporsi komisaris independen, dewan direksi dan

komite audit terhadap kinerja keuangan perusahaan

Berdasarkan hasil uji simultan, diketahui bahwa intellectual capital, ukuran dewan

komisaris, proprsi komisaris independen, ukuran dewan direksi, dan komite audit secara

simultan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014. Hal ini diperkuat dengan nilai koefisien 0.114, yang

berarti kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi intellectual capital, ukuran dewan

komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran dewan direksi dan komite audit sebesar

11,4 %. Dengan demikian intellectual capital, ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris

independen, ukuran dewan direksi, dan komite audit dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

maka dapat disimpulkann sebagai berikut:

1. intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

2. Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

3. Proporsi komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

4. Ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

Page 15: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

15

5. Komite audit berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014.

Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk kesempurnaan

penelitian selanjutnya adalah:

1. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunkan sampel perusahaan yang berbeda selain

perusahaan manufaktur.

2. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperpanjang periode pengamatan.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti variabel independen

dalam penelitian ini dengan variabel lain yang dianggap dapat memberikan hasil

penelitian lebih akurat lagi, serta memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap kinerja

keuangan perusahaan.

Page 16: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

16

DAFTAR PUSTAKA

Agous, & Sukrisno. 2004. Auditing. Jakarta: Edisi ke tiga.

Arifani, R. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan(studi pada perusahaan yang tercatat di BEI).

Bella Haldami, F., & Martinigtyas, c. R. 2014. Pengaruh Intellectual Capital terhadap

Kinerja Keuangan Perusahaan pada Industri Otomatif, Metal dan Allied serta

Chemical yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. e-Journal Manajemen Fakultas

Ekonomi .

Chairunissa, C., & Rosiyana Dewi, R. 2015. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja keuangan

Perusahaan Dan penilaian Pasar dengan Corporate Governance sebagai variabel moderasi.

Jurnal Akuntansi (e-joernal), volume.2 .

Fahmi, I. 2012. Manajemen Investasi:teori dan soal Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

Fajarini, I., & Firmansyah, R. 2012. Pengaruh Intellectual capital terhadap Kinerja Keuangan

Perusahaan(Studi Empiris Perusahaan LQ 450). Jurnal Dinamika Akuntansi , vol 4 .

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Mulvariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Giradi, B. d. 2002. ComplexityAnd Knowledge Managemen. Bandung: Gramedia Pustaka.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan: Bebasis Balanced Scorecard. Jakarta.

Herry. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta.

------------2013. Konsep Penting Akuntansi & Auditing yang perlu anda ketahui . Yogyakarta:

Penerbit Gava Media.

Kadir, Sawarjuwono, T., & Prihatin, A. 2003. "Intellectual capital: Perlakuan, pengukuran

dan pelaporan (Sebuah Library Research)". Jurnal Akuntansi dan Keuangan vol.5

No.1 pp. 35-57 .

Manik, T. 2013. Pengendalian Corporate Fraud melalui penerapan Corporate Governance,

Manipulasi harga pokok penjualan dan Beban Operasional Terhadap Kinerja

Perusahaan. Jemi, vol.4 No 1 .

Martono, N. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder.

Jakarta: ISBN 978-979-298-8.

Martsila, I. S., & Marianto, w. 2013. Pengaruh corporate governace terhadap kinerja

keuangan perusahaan. Diponegoro Jurnal Of Accounting Vol 2.No 4 .

Moeljadi, & Basuki, I. 2006. Manajemen Keuangan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.

Malang, Jawa Timur-Indonesia.

Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat manajemen kontemporer untuk pelipatganda

kinerja keuangan perusahaan. Jakarta : penerbit Salemba Empat.

Page 17: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

17

Nordiawan, D., & Hertianti, A. 2010. Akuntansu Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Paera, R,dkk. 2014. Pengaruh Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar pada Perusahaan

Industri Barang Dan Konsumsi yang terdaftar di BEI peride 2010-2013

Puspitasari, F., & Ernawati, E. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap

kinerja keuangan badan usaha. jurnal manajemen teori dan terapan, tahun 3 no 2 .

Rahaja, P. P. 2014. Pengaruh ukuran dewan direksi dan dewan komisaris serta ukuran

perusahaan terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (studi empiris pada perusahaan

manufaktur sektor consumer good yang terdaftar di BEI tahun 2010-2012). ISSN

(online): 2337-3806, volume 3, No 3 .

Raesah.2015. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Kinerja Keuangan(Pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun2009-2013).e-journal Ilmu Administrasi

Bisnis (2):430-444.issn 2355-5408.adbisnis.fisip-unmul.ac.id.

Renyowijoyo, M. 2010. Akuntansi Sektor Publik, Organisasi Non laba Edisi 2. Jakarta.

Rudito, B., & Famiola, M. 2013. Corporate Governance. Bandung: Rekayasa Sains.

Sanusi, A. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Siahan, S. F. 2013. Pengaruh Intellectual Capitalterhadap nilai pasar dan kinerja perusahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Semarang.

Soegeng, S., & Safrina, M. 2014. Pengaruh Intellectual capital terhadap Kinerja keuangan

pada perusahaan perbankan.

Sunyoto, D. 2011. Metodelogi Penelitian Untuk Ekonomi. Yogyakarta: ISBN(13).

------------2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama.

Sutedi, A. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta : Sinar Grafika.

Theacini, D. A., & Wishada, I. G. 2014. Pengaruh Good corporate governance, kualitas laba

dan ukuran perusahaan pada kinerja perusahaan. ISSN: 2302-8556, E-Jurnal

Akuntansi Universitas udayana 7.3 .

Trihendradi, C. 2009. Step By Step Spss 16 Analisis Data Statistik. Yogyakarta: Penerbit

ANDI.

Utami, A. 2013. Pengaruh Metode Pengukuran Intellectual Capital Berbasis Pasar Dan Nilai

Tambah Terhadap Kinerja Pasar Dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Diponegoro

Journal Of Accounting,Volume 2 Nomor 2 Tahun 2013, , Halaman 1,ISSN (Online):

2337-380.

Veno, A. 2015. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada

perusahaan manufaktur Go Public. Jurnal Manajemen dan Bisnis, vol 19. No.1 , 95-

112.

Page 18: PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · 1 pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap

18

Wahid, N. 2013. Pengaruh Komite Audit, Audit Internal, terhadap Manajemen Laba(Studi

Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2011.

Semarang.

Widhianningrum, P., & Amah, N. 2014. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance

terhadap Kinerja Keuangan selama krisis keuangan tahun 2007-2009. Jurnal

Dinamika Akuntansi ,vol.4, No.2 , September 2012, pp.94-102 , ISSN 2085-4277.

Widyaningrum, A. (2014). Pengaruh Audit Internal, Intellectual Capital, dan Good corporate

Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan(perusahaan perbankan yang

terdaftar di BEI periode 2011-2013.Skripsi Yogyakarta: Universitas Negri

Yogyakarta.

Zuhal. (2010). Knowledge Platform Kekuatan daya saing dan innovation. jakarta : Gramedia

Pustaka Utama

www.idx.co.id. Diakses pada tanggal 02 April 2016