PENGARUH INSTAGRAM STORIES TERHADAP EKSISTENSI DIRI DI KALANGAN SISWA-SISWI SMAN 1 MAKASSAR Oleh DWI SYAHNAZ HAZISAH DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017
PENGARUH INSTAGRAM STORIES TERHADAP EKSISTENSI DIRI DI KALANGAN SISWA-SISWI SMAN 1 MAKASSAR
Oleh
DWI SYAHNAZ HAZISAH
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
2
PENGARUH INSTAGRAM STORIES TERHADAP EKSISTENSI DIRI DI
KALANGAN SISWA-SISWI SMAN 1 MAKASSAR
Oleh
DWI SYAHNAZ HAZISAH
E31113522
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Jurusan Ilmu Komunikasi
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
i
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Skripsi : Pengaruh Instagram stories Terhadap Eksistensi Diri
Di Kalangan Siswa-siswi SMAN 1 Makassar
Nama Mahasiswa : Dwi Syahnaz Hazisah
Nomor Pokok : E31113522
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing
Makassar,28 Juli 2017
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Sudirman Karnay, M.Si Das’ad Latif, S.Sos., S.Ag., M.Si, Ph. D NIP. 196410021990021001 NIP. 197312212006041002
Mengetahui,
Ketua Depatemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin
Dr. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si. NIP. 196312101991031002
ii
iii
HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI
Telah diterima oleh Tim Evaluasi Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Hasanuddin untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna
memperoleh gelar sarjana dalam Departemen Ilmu Komunikasi Konsentrasi
Broadcasting pada Hari Rabu Tanggal enam belas Agustus Tahun dua ribu tujuh
belas.
Makassar, 16 Agustus 2017
TIM EVALUASI
Ketua :Drs. Sudirman Karnay, M.Si. (.........................)
Sekretaris : Das’ad Latif, S.Sos. S.Ag., M.Si., Ph.D. (.........................)
Anggota : 1. Drs. Abdul Gafar, M.Si. (.........................)
2. Dr. H. Moeh. Iqbal Sultan, M.Si (.........................)
3.Alem Febri Sonni, S.Sos., M.Si. (.........................)
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas karunia-
Nya selalu dicurahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan pada Nabi besar junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
menyampaikan risalah dan syari’at Islam kepada umat manusia.
Atas rahmat dan petunjuk Allah SWT. Akhirnya penulis bisa menyelesaikan
skripsi yang berjudul: Pengaruh Instagram Stories Terhadap Eksistensi Diri
Dikalangan Siswa-siswi SMAN 1 Makassar. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah peduli dan membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung hingga terselesaikannya skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Penulis berterima kasih banyak sebesar-besarnya kepada kedua orang
tua dan kakak, Ayahanda saya Sultan Abdul Rachman, Ibunda saya
Hj.Ariyeni Saadiah W, dan kakak tercinta saya Syahidah Annisa
Utami dan A.Rizal Otto. Tiada henti-hentinya saya mengucapkan
banyak terima kasih atas doa tulus dan motivasi yang tiada hentinya
diberikan kepadaku, tempatku untuk berkeluh-kesah, hingga
senantiasa memberiku dorongan agar terselesaikan nya skripsi ini.
iv
v
2. Bapak Drs. Sudirman Karnay, Msi. selaku pembimbing I dan selaku
dosen penasehat akademik (PA), yang selalu memberikan masukan,
nasehat, serta pengetahuan baru bagi diri saya, yang tidak mungkin
saya dapatkan di tempat lain, dan bapak Das’ad Latif, S.Sos.S,Ag.,
M.Si. selaku pembimbing II atas waktu dan masukan nya.
3. Pejabat Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin beserta staf
pegawai, terkhusus kepada Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Bapak
Dr. H. Moeh Iqbal Sultan, M.Si. dan Sekretaris Jurusan Ilmu
Komunikasi Bapak Andi Subhan Amir, S.Sos., M.Si. yang membantu
secara administratif proses perkuliahan dan penyelesaian studi penulis,
serta terima kasih banyak atas segala dukungan dan nasehat yang
bapak berikan.
4. Bapak Ibu Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin,
terima kasih atas ilmu yang sangat berharga yang Bapak Ibu berikan
kepada penulis.
5. Ibu Ida, Pak Amrullah, Pak Ridho, dan Pak Herman, terima kasih atas
kebaikan hatinya dan bantuannya dalam kepengurusan berkas
administrasi.
6. Terkasih Muhammad Hidayat Said. Terima kasih yang sebesar-
besarnya untuk waktu yang telah kau luangkan, tenaga yang tiada
letihnya untuk menemaniku kesana kemari, selalu mendengar
ocehanku yang tiada habisnya, canda tawa yang tiada ada habisnya
dan selalu memberiku motivasi,saran, dan dukungan yang sangat tulus
v
vi
kau berikan kepadaku hingga penulis dapat menyelesaikan semua ini
dengan senyuman :)
7. Sahabat Terindah Siti. Nadila Tenri Ajeng Fitria Ilham, terima kasih
telah banyak membantuku mulai dari Mahasiswa Baru (maba) hingga
saat ini telah kuselesaikan skripsi dan telah banyak memberiku
masukan, memberiku rasa percaya diri untuk menyelesaikan semua
ini. Terimakasih yang sebesar besarnya sahabat.
8. Sahabat Terindah ku Febby, Friskha, dan Rini. Terima kasih yang
sebesar-besarnya untuk masukan dan dukungan yang telah kalian
berikan kepadaku dan tiada hentinya mendengar keluhku.
9. Keluarga Cendana , Ayi , Egha, Dwiky, Wulan, Ocan, Febby,
Friskha, Hajrah, Jabal, Meisye, Dayat, Ajeng, Ozzy, Imul, Rini dan
Shiela. Terima kasih untuk dukungan yang tiada hentinya kalian
berikan dan selalu membantuku serta canda tawa yang kalian berikan
untuk penulis.
10. BRITICAL 2013. Terima kasih teman-teman untuk suka-duka yang
kita lewati bersama, pelajaran dan pengalaman yang berharga yang
kalian berikan untukku serta canda tawa yang tidak ada habisnya
kalau kita bertemu.
11. Terima kasih kepada Nadhila Aisyah, Wiwi Pratiwi , Mauizatul
Hasanah dan Kak Irwanto Hamid atas ilmu SPSS nya yang tiada henti
memberikan masukan serta dukungan untuk penulis.
vi
vii
12. Terima kasih kepada Shiela Ratna, Hajrah Pratiwi, dan Haekal
Sandewang atas bantuan nya yang tidak terhitung.
13. Terima kasih kepada teman posko Jagong KKN Gel.93 Kabupaten
Pangkep, Kelurahan Jagong. Ila ,Galuh, Anah, Aul, Vivit, Ardi, Fajar
dan Fachrul. Terima kasih atas dukungan nya yang tiada henti
diberikan untuk penulis.
14. Adik – adik SMAN 1 Makassar, Terima kasih telah membantu penulis
dalam memudahkan pengisian kuesioner penilitian dan terima kasih
atas hiburan yang diberikan.
15. Pihak-pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat
penulis jabarkan satu persatu, terima kasih sebesar-besarnya
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih dan jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis selalu berusaha menyusun skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga skripsi ini tidak hanya menjadi catatan
yang lapuk termakan usia tapi ada manfaatnya bagi penulis, pembacanya, dan
juga masyarakat. Aamiin Ya Rabbal Alamin...
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Makassar, 16 Agustus 2017
DWI SYAHNAZ HAZISAH
vii
viii
ABSTRAK
DWI SYAHNAZ HAZISAH. E31113522. Pengaruh Instagram Stories terhadap Eksistensi Diri Dikalangan Siswa-Siswi SMAN 1 Makassar. (Dibimbing Oleh Sudirman Karnay dan Das’ad Latif)
Tujuan penelitian ini adalah : (1) untuk mengetahui bagaimana pengaruh Instagram stories terhadap eksistensi diri dikalangan siswa-siswi SMAN 1 Makassar ; (2) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi siswa-siswi dalam memanfaatkan Instagram stories.
Tipe penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yakni mendeskripsikan atau menggambarkan data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada siswa-siswi SMAN 1 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel penelitian. Adapun teknik penentuan jumlah sampel menggunakan Slovin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara Instagram stories dengan Eksistensi diri siswa-siswi SMAN 1 Makassar, meskipun tidak ada pengaruh antara Instagram stories dengan Eksistensi diri siswa-siswi SMAN 1 Makassar tetapi terdapat hubungan namun lemah antara variabel X (Instagram stories) dengan variabel Y (Eksistensi diri). Adapun 3 faktor yang mendorong dalam memanfaatkan Instagram stories yaitu, Jenis kelamin, Umur dan Jenis Telephone Genggam.
viii
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….ii
HALAMAN PENERIMAAN TIM EVALUASI .................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iiiv
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 5
1.4 Kerangka Konseptual ................................................................................ 5
1.5 Definisi Operasional ................................................................................. 8
1.6 Metode Penelitian ..................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 14
2.1 Media Massa ........................................................................................... 14
2.2 New Media .............................................................................................. 22
2.3 Sejarah Instagram ................................................................................... 24
2.4 Instagram Stories .................................................................................... 26
2.5 Media Sosial ........................................................................................... 27
2.6 Eksistensi Diri ......................................................................................... 31
2.7 Teori Uses and Gratification ................................................................... 32
ix
x
BAB IIIGAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................................... 34
3.1 Profil Sekolah .......................................................................................... 34
3.2 Sejarah Sekolah ....................................................................................... 35
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 46
4. 1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 46
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 70
4.2.1 Bagaimana Pengaruh Instagram Stories Terhadap Eksistensi Diri di Kalangan Siswa-siswi SMAN 1 Makassar? ................................................... 71
4.2.2 Faktor Apa Saja Yang Mempengaruhi Siswa-siswi Dalam Memanfaatkan Instagram Stories? ................................................................. 71
4.2.3 Keterkaitan Hasil Penelitian dengan Teori yang Digunakan ................ 75
BAB VPENUTUP ................................................................................................ 76
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 76
5.2 Saran ......................................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 79
LAMPIRAN A Biodata Penulis ............................................................................ 82
LAMPIRAN B Kuesioner ..................................................................................... 83
LAMPIRAN C Olah Data SPSS ............................................................................ 87
LAMPIRAN D Dokumentasi Menyebar Kuesioner .............................................. 92
LAMPIRAN E Berita Terkait Media Sosial Paling Banyak Digunakan 2016 ...... 93
LAMPIRAN F Akun Instagram Pelajar SMAN 1 Makassar ................................ 94
LAMPIRAN G Informasi Terkait SMAN 1 Populer ............................................ 96
x
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 1.1 Jumlah siswa SMAN 1 Makassar........................................... 10
Tabel 3.1 Status Sekolah......................................................................... 38
Tabel 3.2 Data Prestasi yang pernah dicapai oleh Peserta Didik (3 tahun terakhir).........................................................................
39
Tabel 3.3 Profil Siswa (Tiga tahun pelajaran terakhir)........................... 44
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................. 47
Tabel 4.2 Distibusi Responden Berdasarkan Umur................................ 48
Tabel 4.3 Distibusi Responden Berdasarkan Kelas................................ 49
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua...... 50
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan Orang Tua................................................................................
51
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Telephone Genggam.................................................................................
52
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Perangkat Elektronik Yang Digunakan Untuk Mengakses Media Sosial Khususnya Instagram..............................................................
53
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Memiliki Akun Instagram.................................................................................
54
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Sering Mengunggah Foto/video Di Instagram Stories.............................................
54
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Sama Siapa Saja Update di Instagram Stories................................................................
55
Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Lama Rata-rata Mengunggah Foto/video Di Instagram Stories......................
56
Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Berapa Kali Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories......................
57
Tabel 4.13 Distribusi Responden Berdasarkan Besar Biaya Perbulan Untuk Mengakses Media Sosial Khususnya Instagram..........
58
xi
xii
Tabel 4.14 Distribusi Responden Berdasarkan Berusaha Terlihat Menarik...................................................................................
59
Tabel 4.15 Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Tingkat Kepercayaan Diri Meningkat Saat Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories...............................................................
60
Tabel 4.16 Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Kurang Percaya Diri Saat Tidak Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories.....................................................................................
61
Tabel 4.17 Distribusi Responden Berdasarkan Merasa Gaul Saat Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories (Seperti Mall,Cafe,Tempat Rekreasi/Hiburan).....................................
62
Tabel 4.18 Distribusi Responden Berdasarkan Saat Mengunggah Foto/Video Di Instagram Stories Selalu Mengenakan Pakaian/barang Bagus Agar Penampilan Terlihat Hits...........
63
Tabel 4.19 Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories dan Berusaha untuk Terlihat Menarik Setiap Menggunakan Instagram Stories.................................
64
Tabel 4.20 Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories dan Kepercayaan Diri Meningkat Saat Menggunakan Instagram Stories...........................................
65
Tabel 4.21 Tabel Silang antara Frekuensi Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories dan Gaul Saat Mengunggah Foto/Video di Instagram Stories.............................................................
66
Tabel 4.22 Uji Korelasi Spearman antara Instagram stories dengan Eksistensi diri..........................................................................
67
Tabel 4.23 Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories dengan berusaha terlihat menarik..............
68
Tabel 4.24 Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories dengan tingkat kepercayaan diri meningkat saat mengunggah foto/video di Instagram stories
69
Tabel 4.25 Uji Regresi antara frekuensi mengunggah foto/video di Instagram stories dengan merasa gaul saat mengunggah foto/video di Instagram stories...............................................
70
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual.................................... 7
Gambar 1.2 Kerangka Penelitian...................................... 7
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Media sosial yang kini beragam merupakan jenis media baru yang
memungkinkan orang bisa berbicara, berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
jejaring secara online, Ardianto (2011). Media sosial yang saat ini sedang sangat
diminati adalah Instagram. Instagram berhasil meraih kepopulerannya tak lain
karena kebiasaan masyarakat sekarang yang cenderung narsis. Fitur kamera pada
smartphone yang semakin meningkat dari segi kualitas menjadi salah satu
penyebabnya, dimanapun dan kapanpun kita dapat berfoto lalu meng-upload di
Instagram.
Pada tahun 2016 terdapat 4 media sosial yang paling banyak digunakan
oleh masyarakat Indonesia , yaitu, Facebook, Instagram, Twitter, dan Path.
Facebook menempati urutan pertama disusul Instagram kemudian masuk Twitter
dan Path. Kompasiana.com (6 Januari 2017). Meski Facebook menempati
peringkat pertama namun dalam penelitian ini mengambil Instagram karena fitur
Instagram lebih lengkap dibandingkan dengan Facebook. Fitur-fitur yang terdapat
di Instagram yaitu, Instagram stories, siaran langsung, foto, dan v ideo,
sedangkan Facebook hanya memiliki fitur siaran langsung, foto, dan video. Selain
karena fitur Instagram lebih lengkap kebanyakan remaja di Indonesia khususnya
Makassar lebih memilih Instagram dan aktif menggunakan media sosial tersebut.
1
2
Pada tahun 2010 Kevin dan Mike menciptakan aplikasi web bernama
Burbn akan tetapi fitur-fitur aplikasi terlalu banyak sehingga pengguna kesulitan
dalam pengoperasiannya. Lalu mereka membuat aplikasi baru bernama instagram
yang hanya menggunakan tiga fitur, yaitu foto, suka dan komentar. Pengguna
Instagram tidak perlu repot untuk menggunakan aplikasi sosial media ini. Seiring
perkembagan zaman Instagram menambakan fiturnya dengan munculnya
Instagram stories dan siaran langsung. Aditia (2015) Jika fitur sebelumnya
kalangan remaja hanya aktif menggunakan 3-4 kali postingan dalam seminggu
maka dengan adanya fitur Instragram stories pengguna Instagram lebih intens
mengunggah foto dan video dengan fitur tersebut. Hal tersebut terjadi khususnya
di kalangan remaja di SMA Negeri 1 Makassar.
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Makassar terkait bagaimana pengaruh
Instagram stories terhadap eksistensi diri karena SMAN 1 salah satu sekolah
favorit di kota Makassar dan remaja di SMAN 1 Makassar aktif menggunakan
sosial media Instagram. SMAN 1 Makassar dikatakan sebagai salah satu sekolah
favorit karena setiap tahun peminatnya bertambah dan pada tahun 2016 pendaftar
mencapai 629 yang diterima setengah dari jumlah pendaftar yaitu sebanyak 324
orang. Sementara sekolah sederajat dengan SMAN 1 Makassar seperti SMAN 2,
SMAN 5, SMAN 3 peminatnya kurang dari 629 pendaftar. Celebesonline.com (28
Juni 2016).
Penelitian yang dilakulan Rusdin pada tahun 2016 dengan judul: Media
Sosial dan Pola Perilaku Komunikasi siswa SMAN 1 Makassar, menunjukkan
bahwa:
3
Dari 93 orang (100,0%) responden menggunakan media sosial tergolong sangat sering berkomunikasi menggunakan media sosial, dimana akumulasi frekuensi penggunaan setiap hari dan lama rata-rata waktu penggunaan mencakup chatting dengan teman, grup dimedia sosial, berbelanja online, dan membagikan informasi di media sosial. Tujuan utama mereka menggunakan media sosial ialah untuk kebutuhan sekolah seperti bertanya tentang pekerjaan rumah (PR), ataupun berbagi jawaban ujian. Dilihat dari perkembangan usianya, remaja tingkat SMA merupakan
remaja awal yang sedang berada di dalam krisis identitas, cenderung mempunyai
rasa keingintahuan yang tinggi, selalu ingin mencoba hal-hal baru, mudah
terpengaruh dengan teman-teman sebayanya (peer groups), dan juga mulai suka
memperluas hubungan antara pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa
dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. Moenks dan Knoers
(2006).
Siswa-siswi di SMAN 1 Makassar memilih Instagram sebagai media
sosial untuk eksistensi diri. Aktifitas siswa-siswi SMAN 1 Makassar di Instagram
stories dalam sehari sebanyak lebih dari 6 kali update.
Penelitian yang dilakukan oleh Leonard pada tahun 2016 berjudul :
Penggunaan media sosial sebagai eksistensi diri. Penelitian menunjukkan bahwa:
Dari semua informan yang digunakan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa mereka sering meng-upload foto setiap kali mereka mengambil liburan atau mengunjungi tempat-tempat terkenal. Beberapa juga informan mengungkapkan bahwa keberadaan unsur-unsur yang terkandung dalam setiap pengguna mem-posting media sosial berbeda. Penelitian terkait media sosial sebagai ajang eksistensi diri juga dilakukan
oleh Caisari pada tahun 2014 dimana fokus penelitiannya pada media sosial path
4
berjudul: Fenomena penggunaan path sebagai ajang menunjukkan eksistensi diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Dalam jejaring sosial path pengguna berusaha menampilkan diri sebaik mungkin, agar dapat mecapai tujuan yang diinginkan. Path merupakan media yang dinilai dapat meningkatkan eksistensi diri penggunanya dengan berbagai fitur yang mendukung didalamnya, sehingga pengguna path berusaha menunjukkan diri yang terbaik untuk mendapatkan gambaran diri yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan akan eksistensi diri, pengguna bermain peran pada panggung depan dengan menggunakan pengelolaan kesan demi mencapai tujuan akan eksistensi diri. Sementara pada panggung belakang, pengguna berusaha menjaga sebaik mungkin berbagai hal yang dapat merusak reputasi dirinya agar tidak terlihat oleh orang lain. Perbedaan penelitian sebelumnya dalam penelitian ini mengambil media
sosial Instagram karena saat ini, Instagram lebih di minati dikalangan remaja
dibandingkan dengan media sosial lainnya. Saat ini Instagram menjadi media
sosial pilihan remaja untuk ajang eksistensi diri. Jika penelitian sebelumnya
secara umum membahas tentang penggunaan media sosial yang mencakup
Facebook, Twitter, Bbm, Instagram dan Path. Bedanya dengan kajian dalam
penelitian ini, yaitu, lebih fokus ke media sosial Instagram stories yang dianggap
mempengaruhi eksistensi diri dikalangan remaja khususnya siswa-siswi di SMAN
1 Makassar.
Berdasarkan uraian di atas menarik untuk diteliti “Pengaruh Instagram
stories terhadap eksistensi diri di kalangan Siswa-siswi SMAN 1 Makassar”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah ditentukan maka rumusan masalah
dalam penelitian ini meliputi:
1. Apakah ada pengaruh Instagram stories terhadap eksistensi diri di kalangan
siswa-siswi SMAN 1 Makassar?
5
2. Faktor-faktor apa saja yang mendorong siswa-siswi dalam memanfaatkan
Instagram stories?
1.3 Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan:
a. Untuk mengetahui apa ada pengaruh Instagram stories terhadap
eksistensi diri dikalangan siswa-siswi SMAN 1 Makassar.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong siswa-siswi dalam
memanfaatkan Instagram stories.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini bermanfaat untuk:
a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi
yang positif kepada mahasiswa ilmu komunikasi dalam penelitian
mengenai media sosial.
b. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
siswa-siswi SMAN 1 Makassar, dan anak sekolah lainnya.
1.4 Kerangka Konseptual
Kehadiran media sosial dalam kehidupan remaja saat ini membawa
perubahan yang besar dalam hal berkomunikasi dan menunjukkan jati diri
seseorang. Melalui media sosial sesorang dapat melakukan kegiatan komunikasi
sekaligus sebagai tempat untuk menunjukan eksistensi diri kepada orang-orang.
6
Selain berusaha untuk menunjukkan jati diri kepada orang-orang, manusia pun
dapat memilih media mana yang bisa membuat dirinya merasa puas dan
melengkapi kebutuhannya dalam menggunakan media sosial.
Instagram stories tidak hanya menjadi media yang tepat untuk
menceritakan kegiatan penggunanya, tetapi sekaligus menggambarkan kehidupan
penggunanya. Penggunaan Instagram stories yang lebih mengarah kepada gejala-
gejala untuk menunjuk kan status sosial serta gaya hidup pengguna. Menurut
Mulyana (2006) disebutkan bahwa :
Dalam konsep dramaturgi karya Erving Goffman bahwa individu akan berlomba-lomba menampilkan dirinya sebaik mungkin. Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Upaya ini disebut sebagai pengelolahan kesan (impression management), yaitu teknik yang digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Teori uses and gratification ini merupakan kebalikan dari teori peluru.
Dalam teori peluru media sangat aktif sementara audience berada dipihak yang
pasif. Sementara itu, dalam teori uses and gratification ditekankan bahwa
audience aktif untuk menentukan media mana yang harus dipilih untuk
memuaskan kebutuhannya. Nurudin (2007) mengatakan bahwa :
Teori uses and gratification lebih menekankan pada pendekatan manusiawi dalam melihat media massa. Artinya, manusia itu mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Menurut pendapat teori ini, konsumen media mempunyai kebebasan untuk memutuskan bagaimana (lewat media mana) mereka menggunakan media dan bagaimana media itu berdampak pada dirinya.
7
Berdasarkan uraian diatas, disederhanakanlah dalam bentuk kerangka
konseptual sbb :
Gambar 1.1 kerangka konseptual
Merujuk kepada kerangka konsep diatas, maka dibuatlah kerangka penelitian :
Gambar 1.2 kerangka penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Instagram Stories
1. Durasi 2. Frekuensi 3. Ekonomi
Eksistensi Diri
1. Jaga penampilan 2. Percaya diri 3. Terkenal
Variabel Kontrol
1. Jenis kelamin 2. Umur 3. Jenis Telephone
Genggam
Media
Kebutuhan
Pengakuan diri
Kepuasaan
Eksis
8
1.5 Definisi Operasional
1. Sosial media : Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.
2. Instagram : adalah sebuah aplikasi untuk berbagi foto dan video yang dapat
dilihat oleh followers dari pengunggah foto dan video tersebut dan dapat
saling memberikan komentar dan tanda suka antara sesamanya, dapat juga
memberikan kalimat terhadap foto atau video tersebut (caption)
3. Instagram Stories : kisah atau catatan aktifitas pengguna instagram stories di
halaman akun, baik dalam bentuk foto dan atau video.
4. Hubungan : hubungan yang di maksud dalam penelitian ini dengan mengukur
nilai dari uji korelasi spearman
Rendah : 0, 1 - 0,20
Cukup : 0, 40 – 0, 70
Tinggi : 0, 71 – 0, 90
5. Pengaruh : adalah dampak yang ditimbulkan dari pengguna Instagram stories
dalam menggunakan secara aktif pada media sosial Instagram stories.
Rendah : 1 – 2 kali sehari
Sedang : 3 – 5 kali sehari
Tinggi : > 6 kali sehari
6. Eksistensi Diri : Eksistensi atau pengakuan ialah suatu keadaan di mana
seseorang ingin diakui dan dihargai oleh orang-orang di sekelilingnya.
9
Eksistensi diri ini diwujudkan melalui video/foto agar mendapatkan
pengakuan dari orang lain.
7. Jaga penampilan : adalah dimana pengguna instagram stories selalu menjaga
penampilannya
8. Percaya diri : dalam penelitian ini adalah banyaknya mengunggah foto/video
di Instagram stories lebih dari 6 kali sehari.
9. Populer : adalah saat siswa-siswi menggunakan pakaian/barang bagus saat
mengunggah foto/video di instagram stories.
10. Ekonomi : adalah diukur dengan kuota perbulan untuk menggunakan
Instagram stories
Rendah : 20.000 – 30.000
Sedang : 31.000 – 50.000
Tinggi : > 60.000
11. Siswa-Siswi : Pelajar SMAN 1 yang masih terdaftar pada tahun 2016/2017
12. SMAN 1 Makassar : Dalam perkembangan SMU Negeri 1 Makassar dari
tahun ke tahun semakin menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu sekolah
yang favoritkan di Indonesia Bagian Timur.
1.6 Metode Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini sudah belangsung di SMAN 1 Makassar. Penelitian ini
dilakukan pada siswa-siswi SMAN 1 Makassar. Waktu penelitian berlangsung
dari bulan April 2017 hingga Juni 2017.
10
2. Tipe Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam deskriptif kuantitatif. Tipe penelitian ini
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara dua variabel
penelitian.
3. Populasi dan sampel
Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah siswa-siswi SMAN 1
Makassar yang terdiri dari kelas X dan XI yaitu sebanyak 919 siswa-siswi.
Data diambil pada tahun 2016/2017.
Tabel 1.1 jumlah siswa SMAN 1 Makassar
Sumber : Data primer, 2017
Untuk penarikan sampel dalam penelitian ini digunakan teknik penarikan
sampel berstrata proportional. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan teori Slovin. Menurut Kriyantono (2014)
teori Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang
diketahui jumlahnya. Dengan menggunakan formulasi rumus yaitu sebagai
berikut:
Kelas Populasi Sampel
X 440 134
XI 479 145
Jumlah 919 279
11
𝑛 =𝑁
1+ 𝑁𝑒²
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir (5%)
𝑛 = 919
1+ 919 (0,0025)
= 919
1+ 2,2975
= 9193,2975
= 279
= 279
Sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 279
Sedangkan untuk menentukan setiap populasi siswa berdasarkan kelasnya
yaitu kelas X dan XI diambil menggunakan alokasi proportional. Dalam
perhitungan jumlah sampel setiap strata dapat dihitung dengan rumus:
Sampel = !"!#$%&'!"!#$ !"!#$%&'
𝑥 sampel keseluruhan
Jumlah sampel :
𝑋 =440919 𝑥 279
= 134
12
𝑋𝐼 =479919 𝑥 279
= 145
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan teknik pengumpulan data yang diperlukan dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode diantaranya:
a. Studi pustaka
Yaitu teknik pengumpulan data yang didapat dari buku-buku panduan dan
refrensi yang sesuai dengan masalah yang dibahas, dengan cara mempelajari
dan menelaah hal-hal yang berhubungan dengan peneltian yang dilakukan.
b. Kuisioner
Kuisioner disebarkan kepada Siswa-siswi SMAN 1 Makassar yang akan
dibagikan secara langsung (hard copy)
5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik
analisis kuantitatif diskriptif statistik. Kriyantono (2006) menjelaskan bahwa :
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. Pengukuran terhadap gejala diamati menjadi penting, sehingga pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan berstruktur (kuisioner). Untuk mempermudah dalam melakukan analisis digunakan program SPSS, serta dukungan tabel frekuensi sederhana yang kemudian dijabarkan secara deskriptif.
6. Hipotesis
Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah
suatu dugaan hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak. Sugiyono
13
(2015) Berdasarkan judul penelitian “Pengaruh Instagram stories terhadap
eksistensi diri di kalangan siswa-siswi SMAN 1 Makassar”.
a. Bagaimanakah pengaruh instagram stories terhadap eksistensi diri di
kalangan siswa-siswi SMAN 1 Makassar?
1). H0
Tidak ada pengaruh Instagram stories terhadap eksistensi diri siswa-siswi
SMAN 1 Makassar
2).H1
Ada pengaruh Instagram stories terhadap eksistensi diri siswa-siswi SMAN 1
Makassar
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Massa
Menurut Bittner dalam Ardianto (2004) yakni komunikasi massa adalah
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah orang besar.
Sedangkan defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi Gerbner dalam Ardianto (2004) komunikasi massa adalah produksi
dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontiniu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sementara
itu, menurut Jay Black dan Frederick C dalam Nurudin (2008) disebutkan bahwa
komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi
secara massal/tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang
luas, anonim, dan heterogen.
Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa memiliki ciri dan karakteristik tersendiri, itu semua
meliputi sifat dan unsur yang tercakup didalamnya. Menurut Suprapto (2009)
karakteristik tersebut antara lain:
1. Komunikator Bersifat Melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa merupakan gabungan antara
berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga.
Didalam komunikasi massa, komunikator adalah lembaga media massa itu
sendiri. Itu artinya, komunikatornya bukan orang per orang. Komunikator
14
15
dalam komunikasi massa biasanya adalah media massa (surat kabar, televisi,
stasiun radio, majalah dan penerbit buku. Menurut Nurudin (2014) media
massa disebut sebagai organisasi sosial karena merupakan kumpulan beberapa
individu yang dalam proses komunikasi massa tersebut.
2. Komunikan dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen.
Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen, artinya pengguna
media itu beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi,
latar belakang budaya, punya agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Selain
itu menurut Ardianto (2004) dalam komunikasi massa, komunikator tidak
mengenal komunikan (anonim) karena komunikasinya menggunakan media dan
tidak tatap muka.
3. Pesan Bersifat Umum.
Pesan-pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu
orang atau satu kelompok masyarakat tertentu, melainkan kepada khalayak
yang plural. Oleh karena itu pesan-pesan yang dikemukakan tidak boleh
bersifat khusus atau sengaja diperuntukkan golongan tertentu. Misalnya dalam
pemlihan kata dalam siaran radio, sebisa mungkin menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti oleh pendengarnya.
4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah.
Karena komunikasi massa itu melalui media massa, maka komunikator
dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator
16
aktif menyampaikan pesan dan komunikan aktif menerima pesan, namun
diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi
dalam komunikasi antarpribadi.
5. Menimbulkan Keserempakan.
Khalayak suatu media massa dalam jumlah yang banyak mampu secara
bersamaan memperhatikan pesan yang dikomunikasikan melalui media
tersebut, misalnya pada saat radio menyiarkan suatu berita, ada khalayak di
lokasi yang berbeda menyimak tayangan tersebut.
6. Mengandalkan Peralatan Teknis.
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis
yang dimaksud adalah misalnya pemancar untuk media elektronik.
7. Dikontrol oleh Gatekeeper.
Gatekeeper yang sering disebut dengan penjaga gawang adalah orang
yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa.
Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,
menyederhanakan, mengemas agar semau informasi yang disebarkan lebih
mudah dipahami. Gatekeeper juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan,
menganalisis, menambah atau mengurangi pesan - pesannya. Menurut Nurudin
(2004) mengatakan bahwa :
17
Pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Keberadaan gatekeeper sama pentingnya dengan peralatan mekanis yang harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya.
Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan proses yang dilakukan melalui media massa
dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak luas. Dengan demikian, unsur-unsur penting dalam komunikasi massa
adalah:
1. Komunikator
a. Merupakan pihak yang mengandalkan media massa dengan teknologi
informasi modern sehingga dalam menyebarkan suatu informasi, maka
informasi tersebut dengan cepat ditangkap oleh publik
b. Komunikator dalam penyebaran informasi mencoba berbagai
informasi, pemahaman, wawasan, dan solusi-solusi dengan jutaan
massa yang tersebar tanpa diketahui jelas keberadaan mereka.
c. Komunikator juga berperan sebagai sumber pemberitaan yang
mewakili institusi formal yang bersifat mencari keuntungan dari
penyebaran informasi tersebut.
2. Media Massa
Menurut Bungin (2009) mengatakan bahwa :
Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa.
18
Dalam menjalankan paradigmanya media massa berperan:
a. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media
edukasi.
b. Sebagai media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan
informasi kepada masyarakat.
c. Media massa sebagai media hiburan.
3. Informasi Massa
Informasi massa merupakan informasi yang diperuntukan kepada
masyarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh dikonsumsi
oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik
publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing.
4. Gatekeeper
Merupakan penyeleksi informasi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa
komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang dalam organisasi media
massa, mereka inilah yang akan menyeleksi informasi yang akan disiarkan
atau tidak disiarkan.
5. Khalayak
Khalayak merupakan massa yang menerima informasi massa yang
disebarkan oleh media massa, mereka ini terdiri dari publik pendengar
atau pemirsa sebuah media massa.
6. Umpan Balik
Umpan balik dalam komunikasi massa umumnya mempunyai sifat
tertunda sedangkan dalam komunikasi tatap muka bersifat langsung. Akan
19
tetapi, menurut Bungin (2009) konsep umpan balik tertunda dalam
komunikasi massa ini telah dikoreksi karena semakin majunya teknologi,
maka proses penundaan umpan balik menjadi sangat tradisional.
Fungsi Komunikasi Massa
Fungsi dari komunikasi massa adalah sebagai berikut:
1. Penafsiran (Interpretation)
Berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayak, serta
dilengkapi perspektif (sudut pandang) terhadap berita atau tanyangan yang
disajikan.
2. Pertalian (Linkage)
Menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk
pertalian berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
3. Penyebaran Nilai-nilai (Transmission Of Values)
Dengan cara media massa itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa
itu memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang
diharapkan oleh mereka.
4. Hiburan (Entertaiment)
Berfungsi sebagai penghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi
ketegangan pikiran khalayak.
5. Fungsi Informasi
Media massa berfungsi sebagai penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar, atau pemirsa.
6. Fungsi Pendidikan
20
Salah satu cara media massa dalam memberikan pendidikan adalah dengan
melalui pengajaran etika, nilai, serta aturan-aturan yang berlaku bagi
pembaca atau pemirsa.
7. Fungsi Mempengaruhi
Secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel dan
sebagainya.
8. Fungsi Proses Pengembangan Mental.
Media massa erat kaitannya dengan prilaku dan pengalaman kesadaran
manusia.
9. Fungsi Adaptasi Lingkungan
Yakni penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana khalayak dapat
beradaptasi dengan lingkungannya dengan dibantu oleh media massa, ia
bisa lebih mengenal bagaimana keadaan lingkungannya melalui media
massa.
10. Fungsi Memanipulasi Lingkungan
Berusaha untuk mempengaruhi, komunikasi yang digunakan sebagai alat
kontrol utama dan pengaturan lingkungan.
11. Fungsi Meyakinkan (To Persuade)
Menurut Effendi (2003) Pertama, mengukuhkan atau memperkuat sikap,
kepercayaan atau nilai seseorang. Kedua, mengubah sikap, kepercayaan,
atau nilai seseorang dan menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu.
21
Efek Komunikasi Massa
Komunikasi mempunyai efek tertentu menurut Liliweri (2004), secara
umum terdapat tiga efek komunikasi massa, yaitu:
1. Efek kognitif.
Pesan komunikasi massa mengakibatkan khalayak berubah dalam hal
pengetahuan, pandangan, dan pendapat terhadap sesuatu yang diperolehnya.
Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan,
atau informasi.
2. Efek afektif.
Pesan komunikasi massa mengakibatkan berubahnya perasaan tertentu dari
khalayak. Orang dapat menjadi lebih marah dan berkurang rasa tidak
senangnya terhadap suatu akibat membaca surat kabar, mendengarkan radio
atau menonton televisi. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau
nilai.
3. Efek konatif.
Pesan komunikasi massa mengakibatkan orang mengambil keputusan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Efek ini merujuk pada prilaku nyata
yang dapat diminati, yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berprilaku.
22
2.2 New Media
Kehadiran jenis-jenis media baru telah memperluas dan merubah
keseluruhan spektrum dari kemungkinan-kemungkinan sosio-teknologi terhadap
komunikasi publik. Media sosial seperti Facebook, Twitter , Instagram dan Path
merupakan jenis-jenis media baru yang termasuk dalam kategori online media.
Jenis-jenis media baru ini memungkinkan orang bisa berbicara, berpartisipasi,
berbagi dan menciptakan jejaring secara online.
Tindak komunikasi melalui media secara intensif dapat dilakukan diantara
penggunanya, di samping tindak komunikasi yang berlangsung secara intensif
pengguna juga cenderung berkomunikasi secara ekspresif. Orang-orang bisa
merasa lebih nyaman dan terbuka serta kemungkinan lebih jujur dalam
menyampaikan pesan-pesan yang ingin dipertukarkan dengan orang lain.
Melalui media sosial, aktivitas-aktivitas pengungkapan diri dapat
dilakukan hampir tambah hambatan psikologis, bahkan mungkin proses penetrasi
sosial seperti layaknya dalam jalinanan komunikasi antarpribadi, dari tahapan
orientation menuju stabel exchange bisa berjalan dengan intensif. Meskipun
dampak negative dari pemakaian media sosial juga tidak bisa dihindari.
Dalam catatan McQuail (2011), ada perubahan-perubahan penting yang
berhubungan dengan munculnya media baru, yaitu :
1. Digitalisasi dan konvergengsi semua aspek dari media.
2. Interaktivitas dan konektivitas jejaring yang meningkat.
3. Mobilitas dan delokasi pengiriman dan penerimaan (pesan).
23
4. Adaptasi publikasi dan peran-peran khalayak
5. Munculnya beragam bentuk baru dari media gateway, yaitu pintu masuk untuk
mengakses informasi pada Web atau untuk mengakses Web itu sendiri.
6. Fragmentasi dan kaburnya institusi media
McQuail (2010) juga menguraikan ciri-ciri utama yang menandai
perbedaan antara media baru dengan media lama (konvensional) berdasarkan
perspektif pengguna, yaitu :
1. Interactivity
Diindikasikan oleh rasio respon atau inisiatif dari pengguna terhadap tawaran dari
sumber atau pengirim.
2. Social Presence
Dialami oleh pengguna, sense of personal contact dengan orang lain dapat
diciptakan melalui penggunaan sebuah medium. Media Richness : Media (baru)
dapat menjembatani adanya perbedaan kerangka referensi, mengurangi
ambiguitas, memberikan isyarat-isyarat, lebih peka dan lebih personal.
3. Autonomy
Seorang pengguna merasa dapat mengendalikan isi dan menggunakannya dan
bersikap independen terhadap sumber.
4. Playfulness
Digunakan untuk hiburan dan kenikmatan.
5. Privacy
Diasosiasikan dengan penggunaan medium dan atau isi yang dipilih.
6. Personalization
24
Tingkatan dimana isi dan penggunaan media bersifat personal dan unik.
2.3 Sejarah Instagram
Dizaman sekarang ini, teknologi semakin canggih. Hal ini terlihat juga
dengan semakin banyaknya aplikasi baru yang bermunculan, dan salah satu yang
menarik perhatian adalah aplikasi Instagram. Mungkin untuk sekarang ini hampir
rata-rata anak muda telah mempunyai akun Instagram, entah itu digunakan untuk
posting foto dan mungkin juga hanya digunakan untuk melihat foto-foto orang
saja.
Kehadiran kamera berkualitas tinggi pada smartphone membuat banyak
orang mempunyai aktivitas baru yang menyenangkan. Orang akan mudahnya
mengambil gambar dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan kamera
smarphone. Dan biasanya setelah mengambil sebuah gambar, orang tersebut tidak
sabar lagi untuk pamer. Dan akhirnya foto-foto tersebut di upload ke sosial media
seperti Instagram. Instagram memang menjadi pilihan utama anak-anak muda
sekarang untuk mempostingkan foto-foto kegiatan yang sedang mereka lakukan.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri. Satu fitur yang
unik di Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi, sehingga
terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan polaroid. Hal ini berbeda
dengan rasio aspek 4:3 yang umum digunakan oleh kamera pada peranti bergerak.
Awalnya, Kevin dan Mike menciptakan aplikasi mobile web bernama
Burbn. Aplikasi ini punya fitur semacam check-in lokasi, pengguna akan
25
mendapatkan poin di aplikasi ini setiap kali mereka check-in saat bergaul dengan
teman, unggah foto, dan banyak lagi. Tapi, karena fitur di dalam aplikasi Burbn
terlalu banyak, mereka membuat aplikasi baru yang lebih simpel yaitu Instagram.
Kalau aplikasi yang terdahulu punya banyak fitur, Kevin dan Mike sengaja
membuat Instagram dengan 3 macam fitur, yaitu unggah foto, komentar dan suka.
Jadi, pengguna Instagram tidak perlu repot atau bingung untuk sosial media ini.
Nama Instagram diambil dari kata insta yang berasal dari kata instan. Kata instan
juga diambil dari cara kerja kamera Polaroid yang menghasilkan foto secara
instan. Makanya, lambang Instagram mirip seperti kamera Polaroid. Sedangkan
gram, diambil dari kata telegram yang berarti cara kerjanya mengirimkan
informasi secara cepat.
Perusahaan Burbn Inc yang berdiri pada tahun 2010 merupakan sebuah
perusahaan teknologi start up yang hanya berfokus pada pengembangan aplikasi
untuk telpon genggam. Pada awalnya perusahaan ini fokus terlalu banyak di
dalam HTML 5 peranti bergerak, namun Kevin Systrom dan Mike Krieger selaku
CEO perusahaan ini memutuskan untuk lebih fokus pada satu hal saja. Selama
satu minggu mereka terus mencoba untuk membuat sebuah ide yang bagus, dan
pada akhirnya mereka membuat versi pertama dari Burbn, namun pada versi yang
pertama ini masih banyak kekurangan dan masih ada beberapa hal yang belum
sempurna. Versi Burbn yang sudah final dapat dijalankan di iPhone, namun isinya
masih terlalu banyak fitur-fitur. Kevin Systrom dan Mike Krieger merasa
kesulitan untuk mengurangi fitur-fitur yang ada. Dan akhirnya mereka
memulainya dari awal lagi yang memfokuskan pada bagian foto, komentar dan
26
kemampuan untuk menyukai sebuah foto. Dan inilah yang akhirnya
menjadi Instagram.
Instagram terdiri dari dua kata Insta dan Gram. Kata Insta berasal dari kata
Instan yang berarti bahwa Instagram ini akan menampilkan foto-foto secara
instan, layaknya polaroid di dalam tampilannya. Sedangkan kata Gram berasal
dari kata Telegram yang berarti memiliki cara kerja untuk mengirimkan informasi
kepada orang lain dengan cepat. Di Instagram kita dapat mengunggah foto dengan
menggunakan jaringan internet, sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat
diterima dengan cepat.
Karena Instagram mengalami perkembangan yang sangat luar biasa dan
telah diakses oleh banyak orang di dunia, akhirnya pada 9 April 2012 Instagram
diambil alih oleh Facebook dengan nilai hampir $1 miliar dalam bentuk tunai dan
saham. Dulunya aplikasi Instagram ini hanya bisa didownload dari App Store,
tetapi seiring dengan berkembangnya aplikasi ini akhirnya Instagram hadir di
Play Store dan tentunya para pengguna android telah bisa menggunakan aplikasi
Instagram ini. Setelah setahun peluncurannya, pengguna Instagram semakin
banyak bahkan telah mencapai 10 juta pengguna.
2.4 Instagram Stories
Untuk mendorong pengguna agar membuat dan menshare content lebih
banyak lagi pada platform, Instagram telah mengumumkan Instagram Stories,
sebuah fitur yang memungkinkan pengguna mengirim foto dan video yang
menghilang setelah 24 jam. Fitur ini seperti Snapchat Stories, fitur Snapchat yang
27
diperkenalkan pada 2013 dan menjadi bagian penting dari pertumbuhan
perusahaan. Seperti Snapchat, foto dan video yang dishare dalam Instagram
bersifat sementara dan tidak dapat dilihat setelah 24 jam.
2.5 Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Dalam kehidupan keseharian manusia modern, interaksi adalah kebutuhan,
dimana jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang. Sosial media hadir
membantu manusia menjawab segala tantangan dan memenuhi kewajibannya
sebagai makhluk sosial. Abugaza (2013)
Kondisi ini terlihat berbeda jika dibandingkan dengan kondisi sebelum
adanya new media, khususnya new media sosial yang menjadi trend baru dalam
new media dewasa ini Ardianto (2011). Hal ini berakar dari potensi media baru
bagi akses yang terbuka dan konektivitas yang saat ini semakin menjadi realitas
McQuail (2011). Menurut Gunelius (2011) media sosial adalah penerbitan online
dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada
percakapan, pekerlibatan, dan partisipasi.
Pengertian media sosial atau dalam bahasa inggris sosial media menurut
tata bahasa, terdiri dari kata sosial yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah
interaksi dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri. Media
sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,
forum dan dunia virtual. Blog ,jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media
28
sosial yang paling umum digunakan dimasyarakat diseluruh dunia. Ciri-ciri media
sosial KemendagRI (2014):
a. Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak
terbatas pada satu orang tertentu.
b. Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang
penghambat.
c. Isi disampaikan secara online dan langsung.
d. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa juga
tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang ditentukan
sendiri oleh pengguna
e. Media sosial menjadikan penggunanya sebagai creator dan aktor yang
memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri.
f. Dalam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti
identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis),
hubungan (relasi), reputasi ( status) dan kelompok (group).
2. Macam-macam Media Sosial
Menurut penelitian Overdrive (ovrdrv.com), suatu lembaga riset
pemasaran, jenis aplikasi media sosial sedikitnya telah mencapai 240 aplikasi
yang menawarkan ratusan cara berinteraksi KemendagRI (2014). Tentu saja
dengan berbagai macam media sosial yang ditawarkan, maka pengguna akan
memilih dan menggunakan lebih dari satu aplikasi media sosial untuk mereka
berinteraksi melalui media sosial.
29
Menurut Kaplan dan Haenlein (2010) 61 ada jenis media sosial yaitu:
a. Proyek Kolaborasi (Collaborative Projects)
Suatu media sosial yang dapat membuat konten dan dalam pembuatannya
dapat diakses oleh khalayak secara global. Ada dua sub kategori yang
termasuk kedalam collaborative project dalam media sosial, yaitu :
• Wiki adalah situs yang memungkinkan penggunanya untuk
menambahkan, menghapus, dan mengubah konten berbasis teks.
Contoh : wikipedia, wiki ubuntu-id, wakakapedia, dll.
• Aplikasi bookmark sosial, yang dimana memungkinkan adanya
pengumpulan berbasis kelompok dan rating dari link internet atau
konten media. Contoh : social bookmark (del.icio,us,
stumblepon,digg, reddit, technorati, lintas berita, infogue), writing
(cerpenista, kemudian.com), reviews (amazon, goodreads, yelp).
b. Blog dan Mikroblog (Blogs and Microblogs)
Blog dan mikroblog merupakan aplikasi yang dapat membantu
penggunanya untuk tetap posting mengenai pernyataan apapun sampai
seseorang mengerti. Blog sendiri ialah sebuah website yang
menyampaikan mengenai penulis atau kelompok penulis baik itu sebuah
opini, pengalaman, atau kegiatan sehari-hari. Contoh : blog (blogspot,
wordpress, multiply, livejournal, blogsome, dagdigdug,dll) ,microblog
(twitter, tumblr, posterous, koprol, plurk, dll)
c. Konten (Content)
30
Content communities atau konten masyarakat merupakan sebuah aplikasi
yang bertujuan untuk saling berbagi dengan seseorang baik itu secara jarak
jauh maupun dekat, berbagi seperti video,ebook, gambar, dan lain-lain.
Contoh : image and photo sharing (flickr, photobucket, deviantart,dll),
video sharing (youtube,vimeo, mediafire, dll), audio and music sharing
(imeem, last.fm, sharemusic,multiply), file sharing and hosting (4shared,
rapidshare, indowebster.com).
d. Situs Jejaring Sosial (Social Networking Sites)
Situs jejaring sosial merupakan situs yang dapat membantu seseorang
untuk membuat sebuah profil dan kemudian dapat menghubungkan
dengan pengguna lainnya, situs jejaring sosial adalah aplikasi yang
memungkinkan pengguna untuk terhubung menggunakan profil pribadi
atau akun pribadinya. Contoh : Friendster, Facebook, Linkedin,
Foursquare, Myspace, Twitter, Line,Path, Instagram, Snapchat, Askfm dll.
e. Virtual Game Worlds
Dunia virtual, dimana mereplikasikan lingkungan 3D, dimana user bisa
muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan serta berinteraksi
dengan orang lain selayaknya didunia nyata. Contohnya game online :
travian, three kingdoms, second life, e-republik, world of warcraft, dll.
f. Virtual Social Worlds
Virtual social worlds merupakan aplikasi yang mensimulasikan kehidupan
nyata melalui internet. Virtual social worlds adalah situs yang
memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dalam platform tiga dimensi
31
dengan menggunakan avatar yang mirip dengan kehidupan nyata. Contoh :
map (wikimapia, googleearth), 3-commerce (enay,alibaba, juale.com, dll).
2.6 Eksistensi Diri Kata eksistensi diri diartikan sebagai hal berada; keberadaan. Jika
diaplikasikan dalam eksistensi diri yang digunakan dalam diri remaja untuk
menggunakan media sosial sebagai cara untuk menunjukkan eksistensi diri.
Eksistensi diri diartikan sebagai usaha individu dalam mendapatkan pengakuan
oleh orang lain tentang keberadaan dirinya. Dengan menggunakan media sosial,
setiap individu berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain tentang
eksistensi dirinya. Banyak cara yang dilakukan oleh individu untuk mendapatkan
pengakuan dari orang lain.
Secara etimologi, eksistensialisme berasal dari kata eksistensi, eksistens
berasal dari bahasa Inggris yaitu excitence; dari bahasa latinexistere yang berarti
muncul, ada, timbul, memilih keberadaan aktual. Dari kata ex berarti keluar dan
sistere yang berarti muncul atau timbul. Beberapa pengertian secara terminologi,
yaitu pertama, apa yang ada, kedua, apa yang memiliki aktualitas (ada), dan ketiga
adalah segala sesuatu (apa saja) yang di dalam menekankan bahwa sesuatu itu
ada. Berbeda dengan esensi yang menekankan kealpaan sesuatu (apa sebenarnya
sesuatu itu seseuatu dengan kodrat inherennya) Lorens (2005) Sementara itu
dalam menggunakan media sosial, seseorang memiliki motif atau latar belakang
yang menyebabkan dia menggunakan media sosial.
32
2.7 Teori Uses and Gratification
Teori komunikasi yang membahas mengenai motif seseorang dalam
menggunakan media adalah teori uses and gratification. Teori Uses and
Gratifications dikenalkan tahun 1974 dalam buku The Uses on Mass
Communications : Current Perspective on Gratification Research. Teori Uses and
Gratifications milik Blumer dan Katz yang mengatakan bahwa pengguna media
memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan
kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi.
Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik di dalam
usaha memenuhi kebutuhan dan kepentingan individu.
Katz, Blumler & Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori
uses and gratification, Ardianto, dkk (2014) yaitu :
a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari
penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasaan
kebutuhan dengan pemelihan media terletak pada khalayak.
c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui komsumsi media amat bergantung pada
perilaku khalayak yang bersangkutan.
d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota
khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
33
e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum
diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.
Teori Uses and Gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai
pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Nurudin (2008)
Seperti yang disebutkan dalam konsep Dramaturgi karya Erving Goffman
bahwa Individu akan berlomba-lomba menampilkan dirinya sebaik mungkin.
Goffman mengasumsikan bahwa ketika orang-orang berinteraksi, mereka ingin
menyajikan suatu gambaran diri yang akan diterima orang lain. Upaya ini disebut
sebagai pengelolaan kesan (impression management), yaitu teknik yang
digunakan aktor untuk memupuk kesan-kesan tertentu dalam situasi tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu Mulyana (2006). Dalam konsep dramaturgi, kehidupan
sosial manusia dimaknai sama seperti pertunjukkan drama dimana terdapat aktor
yang memainkan perannya.