Page 1
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Aji Wicaksono
NIM: 142114033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Aji Wicaksono
NIM: 142114033
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
S k r i p s i
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)
Oleh:
Aji Wicaksono
NIM: 142114033
Telah Disetujui Oleh:
Pembimbing
Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S. A., Akt. Tanggal:17 Oktober 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Di dalam kasih tidak ada ketakutan,
Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan,
Sebab ketakutan mengandung hukuman,
Barang siapa takut ia tidak sempurna di dalam kasih.
(1 Yohanes 4:18)
Jalani Hidup Ini dengan Penuh Keyakinan dan Cinta.
(Anonim)
If You Can’t Fly Then Run,
If You Can’t Run Then Walk,
If You Can’t Walk Then Crawl,
But Whatever You Do,
You Have To Keep Moving Forward.
(Martin Luther King JR)
Kupersembahkan kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberi berkat
Bapak, dan Ibu yang selalu setia memberikan doa dan dukungan
Keluarga dan kerabat yang selalu memberi semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulis skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Gabriel Anto Listianto, M.S.A., Akt selaku pembimbing yang telah
membantu dan membimbing penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
5. Dra. YFM. Gien Agustinawansari Ak, M.M. selaku dosen pembimbing
akademik yang selalu membimbing selama kuliah dari awal hingga akhir.
6. Nicko Kornelius Putra M.Sc. yang telah memberi masukan-masukan yang
berguna dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
7. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
8. Seluruh karyawan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang
telah membantu penulis selama menempuh perkuliahan.
9. Bapak Wayah Untung Purwanto Joko, Ibu Cirila Sriani, Mbah Sri Rahjuni, dan
keluarga yang selalu memberikan motivasi, semangat, dan dukungan.
10. Helena Kris Danindra yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi
selama proses penyelesaian skripsi ini.
11. Teman-temanku yaitu Abi, Alfa, Ajie, Septian, Ulrich, Krisna, Yudha, Doni,
Step, Rendi, Chandra, Lutfi, Yunan, Prima, Bayu, Grestyan, dan temen-temen
Akuntansi 2014 kelas A yang telah bersama selama masa kuliah.
12. Teman-teman MPAT Pak Anto, Krisna, Dea, Regina, Christy, Gita, Valen,
Yiyin, Irene, Dyah, Oktin, Agatha dan Suster Lermyn. Yang selama ini saling
menyemangati dan memberi saran agar skripsi dapat selesai tepat waktu.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu-persatu
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca
Yogyakarta, 30 November.
Aji Wicaksono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS............................................. v
HALAMAN LEMBAR PUBLIKASI....................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR.......................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI........................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL................................................................ xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR............................................................ xiii
ABSTRAK……………….......................................................................... xiv
ABSTRACT……………………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.......................................................... 3
D. Manfaat Penelitian........................................................ 3
E. Sistematika Penulisan................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI......................................................... 6
A. Teori Pendukung.......................................................... 6
1. Pasar Modal.............................................................. 6
a. Pengertian Pasar Modal...................................... 6
2. Harga Saham............................................................ 6
a. Pengertian Harga Saham ................................ ..6
b. Jenis-jenis Harga Saham………………………. 8
3. Indeks Harga Saham Gabungan............................... 10
4. Industri Sektor Barang Konsumsi............................ 12
5. Inflasi ...................................................................... 13
a. Pengertian Inflasi……. …………….………… 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
b. Jenis-jenis Inflasi................................................ 15
c. Metode Pengukuran Inflasi…………................. 17
6. Nilai Tukar…..…………………………………………19
a. Pengertian Nilai Tukar………………………..... 19
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar.. 19
7. Tingkat Suku Bunga………………………………. 22
8. BI Rate..................................................................... 24
9. Perumusan Hipotesisi……………………………... 25
a. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga
Saham ………………………………………… 25
b. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks
Harga Saham………………………………….. 28
c. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Harga
Saham Indeks………………………………….. 31
BAB III METODE PENELITIAN.................................................... 34
A. Jenis Penelitian............................................................... 34
B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................ 34
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data............................................. 35
E. Teknik Pengambilan Sampel........................................... 35
F. Variabel Penelitian......................................................... 36
G. Teknik Analisis Data..................................................... 37
1. Menghitung dan menentukan variabel…………...… 37
2. Melakukan Uji Asumsi Klasik……………………... 39
3. Melakukan Analisis Regresi Linier Berganda……… 41
4. Menguji Hipotesis…………………………………. 42
5. Mengambil Keputusan………………………………45
6. Menarik Kesimpulan………………………………...45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN............................ 47
A. Populasi Sasaran............................................................. 47
B. Daftar Perusahaan .......................................................... 49
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN......................... 50
A. Deskripsi Data.................................................................. 50
B. Analisis Data.................................................................... 61
1. Penentuan dan Penghitungan Variabel.................... 61
2. Pengujian Asumsi Klasik......................................... 69
3. Pengujian Regresi Linier Berganda……………..... 72
4. Pengujian Hipotesis.................................................. 73
5. Pengambilan Keputusan........................................... 75
6. Penarikan Kesimpulan............................................. 77
C. Pembahasan..................................................................... 77
1. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga
Saham…………………………………………..……77
2. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks
Harga Saham……………………………………...... 78
3. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks
Harga Saham…………………………………......... 80
BAB VI PENUTUP............................................................................ 82
A. Kesimpulan..................................................................... 82
B. Keterbatasan Penelitian................................................... 83
C. Saran............................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 84
LAMPIRAN................................................................................................. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kriteria Pengujian Autokorelasi............................................ 41
Tabel 2. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran..................................... 48
Tabel 3. Daftar Perusahaan yang Diteliti............................................. 49
Tabel 4. Data Inflasi............................................................................. 50
Tabel 5. Data Nilai Tukar.................................................................... 51
Tabel 6. Data Tingkat Suku Bunga...................................................... 52
Tabel 7. Data Harga Saham 2011....................................................... 53
Tabel 8. Data Harga Saham 2012........................................................ 54
Tabel 9. Data Harga Saham 2013 ....................................................... 56
Tabel 10. Data Harga Saham 2014........................................................ 57
Tabel 11. Data Harga Saham 2015....................................................... 59
Tabel 12. Data Inflasi............................................................................. 61
Tabel 13. Data Rata-Rata Nilai Tukar Terhadap USD.......................... 62
Tabel 14. Data Rata-Rata Tingkat Suku Bunga (BI Rate)..................... 62
Tabel 15. Nilai Dasar…………………………………………………. 64
Tabel 16. Data Indeks Harga Saham 2011……................................... 64
Tabel 17. Data Indeks Harga Saham 2012............................................. 65
Tabel 18. Data Indeks Harga Saham 2013........................................... 66
Tabel 19. Data Indeks Harga Saham 2014.......................................... 67
Tabel 20. Data Indeks Harga Saham 2015........................................... 68
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas….......................................................... 69
Tabel 22. Hasil Uji Multikolinearitas.................................................... 70
Tabel 23. Hasil Uji Autokorelasi…………........................................... 71
Tabel 24. Hasil Uji Regresi Linier Berganda......................................... 72
Tabel 25. Hasil Uji Simultan (Uji F)………………………………… 74
Tabel 26. Hasil Uji Parsial (Uji t)……………………………………. 74
Tabel 27. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )…………………….. 75
Tabel 28. Pengambilan Keputusan Uji t……………………………… 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Hasil Pengujian Normalitas Grafik…………………………...69
Gambar 2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot……………...71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
ABSTRAK
PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN TINGKAT SUKU
BUNGA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM
(Studi Empiris pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa
Efek Indonesia Periode 2011 – 2015)
Aji Wicaksono
NIM: 142114033
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, nilai tukar dan
tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham. Penelitian ini menggunakan data
harga saham sektor industri barang konsumsi periode 2011 – 2015.
Jenis penelitian ini merupakan studi empiris. Data diperoleh dengan metode
dokumentasi dari data sekunder, sedangkan teknik pengolahan dan analisa data
menggunakan analisis regresi berganda data panel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap
indeks harga saham, nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap indeks harga saham
dan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks harga saham.
Kata Kunci: inflasi, nilai tukar, tingkat suku bunga,indeks harga saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF INFLATION, INDONESIAN RUPIAH EXCHANGE
RATE AND INTEREST RATES ON STOCK PRICE INDEX
(An Empirical Study on Companies in the Consumer Goods Industry Sector
in the Indonesia Stock Exchange Period 2011 - 2015)
Aji Wicaksono
NIM: 142114033
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
The aim of this study is to determine the influence of inflation, exchange
rates and interest rates on the stock price index. This study uses stock index data for
the consumer goods industry sector for the period of 2011 - 2015.
This type of research is an empirical study. The data are obtained by
documentation method from secondary data, while processing technique and data
analysis use multiple regression analysis of panel data.
The results showed that inflation did not affect the stock price index, the
Indonesia rupiah exchange rate affected the stock price index and interest rates
affected the stock price index.
Keywords: inflation, indonesian rupiah exchange rate, interest rates ,stock price
index
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan ekonomi di masa yang akan datang merupakan
permasalahan yang dihadapi oleh banyak orang. Salah satu cara yang dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi di masa yang akan datang
adalah dengan berinvestasi. Investasi merupakan kegiatan untuk menunda
konsumsi sekarang untuk kemudian disimpan ke dalam instrumen investasi
dengan harapan mendapatkan keuntungan financial.
Salah satu instrumen investasi yang paling diminati adalah pasar
modal. Instrumen ini diminati karena dapat memberikan imbal hasil yang
sangat tinggi, namun juga tingkat resiko yang tinggi. Pasar modal merupakan
alternatif investasi bagi para investor yang menginginkan imbal hasil dalam
jangka panjang. Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk
mendapatkan modal melalui penjualan surat berharga yang dimiliki. Dengan
adanya pasar modal juga akan meningkatkan pendapatan negara. Karena,
seluruh transaksi yang ada di pasar modal dikenai pajak dan pajak tersebut
dimasukkan ke dalam kas negara.
Pasar modal yang maju dan berkembang merupakan gambaran
ekonomi suatu negara. Oleh karena itu banyak negara yang berupaya untuk
meningkatkan pertumbuhan pasar modal melalui berbagai kebijakan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Di Indonesia sendiri lembaga yang
mengelola pasar modal adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk melihat
perkembangan pasar modal di Indonesia BEI menggunakan indikator Indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
2
Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG merupakan indeks yang
memperlihatkan kinerja seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Bagi investor, sebelum melakukan investasi ke dalam instrumen pasar
modal perlu melakukan analisis berkaitan dengan hal-hal yang dapat
mempengaruhi harga saham. Analisis yang dapat dilakukan adalah
menganalisis makroekonomi yang mempengaruhi kondisi industri
perusahaan. Variabel ekonomi yang dapat digunakan adalah inflasi, nilai
tukar rupiah dan tingkat suku bunga. Selain melalui analisis makroekonomi
investor juga harus mengetahui perkembangan sektor-sektor industri yang
ada di BEI. Dari sembilan sektor yang ada dalam BEI. Sektor industri barang
konsumsi merupakan yang memiliki daya beli yang tinggi. Karena di dalam
sektor industri barang konsumsi terdapat subsektor makanan dan minuman.
Makanan dan minuman ini merupakan kebutuhan fisiologis, yakni kebutuhan
manusia untuk mempertahankan hidup secara fisik. Jumlah penduduk yang
terus meningkat akan meningkatkan konsumsi masyarakat dan meningkatkan
sektor industri barang konsumsi ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dibahas di atas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah inflasi, nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks harga saham
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
3
perusahaan sektor industri barang konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode
2011 – 2015?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pengaruh antara inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku
bunga terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah koleksi kepustakaan dan bagi mahasiswa
Universitas Sanata Dharma dapat digunakan sebagai bahan refrensi
dalam proses pembelajaran.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini menjadi penambah pengetahuan bagi penulis lewat proses
yang dilakukan selama penelitian dan selama proses ini penulis dapat
menerapkan ilmu-ilmu yang sudah dipelajari selama ini.
3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam berinvestasi terutama investasi pasar modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
4
E. Sistematika Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari enam bab, sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan teori-teori pendukung yang
digunakan oleh penulis dalam proses penelitian dan juga
hasil-hasil dari penelitian terdahulu.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini memaparkan jenis penelitian yang digunakan,
waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, subjek dan
objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
pengambilan sampel, variabel penelitian dan teknik
analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini merupakan gambaran umum tempat
dilaksanakannya penelitian.
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi langkah-langkah yang dilakukan dalam
menganalisis data, serta pembahasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
5
BAB VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan keterbatasan dari penelitian
yang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Pendukung
1. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:1), pasar modal
(capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai
instrumen keuangan jangka panjang, seperti; utang, ekuitas (saham),
instrumen derivatif dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah) dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar
modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli
dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka
panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi,
waran, right, reksadana dan berbagai instrumen derivatif seperti
option, futures, dan lain-lain.
2. Harga Saham
a. Pengertian Harga Saham
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011:102), harga saham
adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham
bisa berubah naik atau turun dalam hitungan waktu yang begitu
cepat. Ia dapat berubah dalam hitungan menit bahkan dapat berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
7
dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena banyaknya
pesanan yang dimasukkan ke sistem JATS.
Menurut Putri (2017), harga saham mengalami perubahan
naik atau turun dari satu waktu ke waktu lain. Perubahan tersebut
tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran, apabila suatu
saham mengalami kelebihan permintaan, maka harga cenderung
naik. Sebaliknya, jika terjadi kelebihan penawaran, maka harga
saham cenderung turun. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal
tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim (hak tagih) atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan dan berhak
hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di pasar modal
harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus
diperhatikan oleh investor dalam melaksanakan investasi, karena
harga saham menunjukkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan juga
sebaliknya.
Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang
berarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan
penawaran. Kondisi permintaan atau penawaran atas saham yang
fluktuatif tiap harinya akan membawa pola harga saham yang
fluktuatif juga. Kondisi seperti ini menyebabkan apabila permintaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
8
saham lebih besar, maka harga saham akan cenderung naik,
sedangkan pada kondisi dimana penawaran saham lebih banyak
maka harga saham akan menurun.
Menurut Hidayat (2010:103), harga saham dibedakan
menjadi lima macam yaitu harga nominal, harga perdana, harga
pembukaan (opening price), harga pasar (market price) dan harga
penutupan (closing price). Harga nominal saham adalah harga yang
tercantum pada lembar saham yang diterbitkan. Harga perdana
saham adalah harga yang berlaku untuk investor yang membeli
saham pada saat masa penawaran umum. Harga pembukaan saham
adalah harga saham yang berlaku saat pasar saham dibuka pada hari
itu. Harga pasar saham adalah harga saham pada saat
diperdagangkan di bursa saham yang ditentukan oleh permintaan
dan penawaran. Harga penutupan adalah harga pasar saham yang
saat itu sedang berlaku pada saat bursa tutup untuk hari itu.
b. Jenis-Jenis Harga Saham
Menurut Widoatmojo (2005:54), harga saham dibagi menjadi
beberapa jenis, yaitu:
1) Harga Nominal
Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam
sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai
setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
9
memberikan arti penting saham karena dividen minimal
biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham dicatat di
bursa efek. Harga pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi (underwrite) dan emiten.
3) Harga Pasar
Harga ini merupakan harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut
dicatat di bursa. Harga yang setiap hari diumumkan di surat
kabar atau media lain adalah harga pasar.
4) Harga Pembukaan
Harga ini merupakan harga yang diminta untuk penjual atau
pembeli pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat
dimulainya hari bursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu
saham dan harga sesuai dengan yang diminta oleh penjual dan
pembeli. Harga pembukaan bias menjadi harga pasar, begitu
juga sebaliknya harga pasar mungkin juga akan menjadi harga
pembukaan.
5) Harga Penutupan
Harga ini merupakan harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli ada saat akhir dari bursa. Pada keadaan demikian, bias
saja terjadi pada saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
10
atas suatu saham, karena ada kesepakatan antar penjual dan
pembeli. Kalua ini yang terjadi maka harga penutupan itu telah
menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap menjadi
harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6) Harga Tertinggi
Merupakan harga yang paling tinggi terjadi pada hari bursa.
Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu saham
lebih dari satu kalit tidak pada harga yang sama.
7) Harga Terendah
Merupakan harga yang paling rendah yang terjadi pada hari
bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama.
8) Harga Rata-Rata
Merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Menurut Samsul (2015:136), Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang
tercatat di bursa efek. Pihak di luar bursa efek tidak tertarik menerbitkan
IHSG karena indeks tersebut masih kalah manfaatnya dengan indeks
harga saham parsial, seperti untuk keperluan hedging.
IHSG berubah setiap hari dikarenakan: (1) perubahan harga pasar
setiap hari, (2) adanya saham tambahan. Jumlah tambahan saham yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
11
beredar berasal dari emisi baru, yaitu datangnya emiten baru yang
tercatat di bursa efek, maupun arena tindakan corporate action berupa
split, right, waran, saham dividen, saham bonus dan saham konversi.
Naiknya IHSG tidak berarti seluruh jenis saham mengalami kenaikan
harga, tetapi hanya sebagian yang mengalami kenaikkan sementara
sebagian lagi mengalami penurunan. Turunnya IHSG dapat diartikan
bahwa sebagian saham mengalami penurunan dan sebagian lagi
mengalami kenaikan. Jika suatu jenis saham naik harganya ketika IHSG
naik, berarti saham tersebut mempunyai korelasi positif dengan kenikan
IHSG. Sebaliknya, jika suatu jenis saham naik harganya ketika IHSG
turun, berarti saham tersebut berkolerasi negatif dengan IHSG.
Menurut Hartono (2015:151), Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di BEI meliputi pergerakan-pergerakan harga untuk saham biasa
dan saham preferen. IHSG mulai dikenalkan pertama kali pada tanggal 1
April 1983 dengan menggunakan landasan dasar (baseline) tanggal 10
Agustus 1982. Jumlah saham yang tercatat pada waktu itu adalah
sebanyak 13 saham.
Rumus yang digunakan untuk menghitung IHSG adalah sebagai berikut:
IHSG𝑡 = Nilai Pasart
Nilai Dasarx 100
Keterangan :
IHSGt = indeks harga saham gabungan hari ke-t
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
12
Nilai Pasar = rata-rata tertimbang nilai pasar (jumlah lembar tercatat di
bursa dikalikan dengan harga pasar perlembarnya) dari
saham umum dan saham preferen pada hari ke-t
Nilai Dasar = Sama dengan nilai dasar (harga pada waktu dasar)
4. Industri Sektor Barang Konsumsi
Menurut Wira (2011:28), sektor ini adalah industri makanan,
minuman, toiletries, dan farmasi. Karakteristik saham ini adalah terdiri
dari saham derivatif. Produknya dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak
peduli harga mahal atau tidak orang tetap butuh makan, minum, atau
mandi. Jadi saham di sektor ini tetap bertumbuh walau krisis. Biasanya
para investor membeli saham ini untuk diverifikasi risiko.
Geliat industri di tanah air, khususnya sektor barang konsumsi
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan cepat.
Hal ini ditopang dari tingginya tingkat konsumsi masyarakat seiring
meningkatnya pendapatan kelas menengah dan perubahan gaya hidup
masyarakat. Sektor konsumer menawarkan kebutuhan mendasar
konsumer, seperti makanan dan minuman. Tidak heran jika sejak awal
masuknya, retailer-retailer dengan konsep mini market belakangan ini
tumbuh pesat. Sebut saja Alfamart yang beroperasi di bawah Alfa
Retailindo bisa dengan cepat menyusul kesuksesan retailer besar, seperti
Carrefour.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
13
Menurut teori Keynes, faktor utama yang menentukan prestasi
ekonomi suatu negara adalah pengeluaran agregat yang merupakan
pembelanjaan masyarakat terhadap barang dan jasa. Keputusan konsumsi
rumah tangga mempengaruhi keseluruhan perilaku perekonomian baik
dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Jangka pendek
fluktuasi konsumsi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap fluktuasi
ekonomi dan dalam jangka panjang keputusan konsumsi rumah tangga
akan berpengaruh pada variabel-variabel makro ekonomi lainnya.
5. Inflasi
a. Pengertian Inflasi
Menurut Firdaus (2011:115), inflasi adalah kecenderungan
meningkatnya harga barang-barang pada umumnya secara terus
menerus, yang disebabkan oleh karena jumlah uang yang beredar
terlalu banyak dibandingkan dengan barang dan jasa yang tersedia.
Menurut Reksoprayitno (2008:179), inflasi merupakan gejala
ekonomi yang berupa naiknya tingkat harga.
Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila
terjadi kenaikan harga pada satu atau dua jenis barang, belum atau
tidak dapat dikatakan inflasi. Apabila kenaikan harga terjadi dalam
waktu singkat, misalnya kenaikan secara musiman menjelang hari
raya lebaran, tahun baru dan lainnya. Belum dapat dikategorikan
sebagai inflasi karena setelah berakhirnya musim tersebut harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
14
akan kembali menjadi normal kembali, hal ini tidak bisa dikatakan
sebagai inflasi. Kenaikan harga-harga tersebut tidak berlangsung
secara terus menerus, sehingga tidak dibutuhkan kebijakan moneter
atau kebijakan ekonomi secara khusus untuk menanggulanginya.
1) Dampak/akibat Inflasi terhadap perekonomian
Setelah mencapat titik (ketinggian tertentu), inflasi
mempunyai dampak atau akibat yang luas yang akan
mempengaruhi struktur perekonomian sebagai berikut:
a) Inflasi mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung
karena mereka khawatir jika nilai uang tabungannya
semakin lama semakin menurun, sehingga mereka
mengurungkan niatnya untuk menabung bahkan berupaya
untuk membelanjakan uangnya.
b) Sebagai akibat dari hal tersebut di atas, maka inflasi akan
mempercepat laju peredaran uang (velocity of circulation),
yang dengan kata lain berarti menurunnya keinginan untuk
menyimpan uang tunai.
c) Seandainya bank berusaha mendorong produksi dengan
jalan memberikan kredit investasi dan modal kerja,
biasanya hanya akan menambah jumlah uang yang beredar
yang berarti hanya akan meningkatkan inflasi ke arah yang
lebih tinggi. Hal tersebut disebabkan karena dan kredit yang
diberikan bank bukan berasal dari tabungan/simpanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
15
masyarakat, melainkan berasal dari penciptaan uang baru
yang berasal dari Bank Sentral.
Secara kualitatif akibat dari inflasi yang parah akan
menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap uang semakin
berkurang, sehingga mereka berusaha untuk menghindari
penggunaan uang dalam transaksi jual beli dan lebih tertarik
pada perdagangan spekulasi daripada investasi
b. Jenis-jenis Inflasi
Menurut Firdaus (2011:119), berdasarkan tingkat
intensitasnya inflasi dapat dibedakan menjadi 4:
1) Inflasi ringan, yaitu inflasi yang kurang dari 10% per tahun.
2) Inflasi sedang, yaitu inflasi diantara 10% sampai 30% per tahun.
3) Inflasi berat, yaitu inflasi diantara 30% sampai 100% per tahun.
4) Hiperinflasi, yaitu inflasi yang lebih dari 100% per tahun.
Berdasarkan sumbernya, inflasi dapat dikategorikan menjadi dua
yaitu:
1) Inflasi karena tarikan permintaan (demand pull Inflation), yaitu
kenaikan harga-harga karena tingginya permintaan, sementara
barang tidak tersedia dengan cukup. Inflasi ini biasanya berlaku
ketika perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh dan pertumbuhan ekonomi berjalan pesat. Selain itu,
inflasi ini juga berlaku pada masa pertumbuhan yang pesat dan
tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi, masa perang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
16
ketidakpastian politik. Dalam masa ini, biasanya pemerintah
berbelanja jauh melebihi pendapatannya. Oleh sebab itu,
pemerintah harus mencetak uang baru atau meminjam dari
bank-bank umum serta lembaga-lembaga keuangan lainnya.
Pengeluaran pemerintah yang lebih tersebut akan meningkatkan
permintaan agregat dengan cepat. Apabila produsen tidak dapat
memenuhi permintaan agregat tersebut, maka akan terjadi
kenaikan harga-harga.
2) Inflasi dorongan biaya (cost push inflation), yaitu inflasi karena
biaya atau harga faktor produksi meningkat. Akibatnya,
produsen harus menaikkan harga supaya mendapatkan laba dan
produksi bisa berlangsung terus. Biasanya inflasi dorongan
biaya berlaku ketika perekonomian hampir atau telah mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kenaikan harga-harga
tersebut bersumber dari salah satu kombinasi dari tiga faktor
berikut: para pekerja dalam perusahaan menuntut kenaikan
upah, harga barang baku atau bahan penolong yang digunakan
perusahaan bertambah tinggi, serta dalam perekonomian yang
sedang mengalami perkembangan pesat.
Menurut penyebab awal inflasi
1) Inflasi yang timbul sebagai akibat dari permintaan (demand)
masyarakat yang semakin meningkat. Inflasi semacam ini lazim
disebut demand pull inflation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
17
2) Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya/ongkos produksi,
inflasi ini lazim disebut sebagai cost push inflation.
Inflasi berdasarkan sumber atau asalnya
1) Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
Inflasi jenis ini timbul karena defisit anggaran pemerintah yang
dibiayai oleh pencetakan uang baru (yang menyebabkan jumlah
uang naik) atau karena gagal panen (persediaan barang
menurun).
2) Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi jenis ini timbul karena kenaikan harga barang-barang di
luar negeri yang menjadi rekan dagang negara kita, yang
barang-barangnya diimpor.
c. Metode Pengukuran Inflasi
Menurut Pambudi, dkk (2015:6), indikator yang sering
digunakan untuk mengukur inflasi adalah Indeks Harga Konsumen
(IHK). Indeks ini merupakan suatu indikator harga yang digunakan
selama ini untuk melihat keberhasilan kebijakan moneter dalam
mengendalikan inflasi, karena indikator ini dapat tersedia lebih cepat
dibandingkan dengan indikator harga lainnya, seperti Indeks Harga
Perdagangan Bebas (IHPB) dan PDB deflator. Secara khusus, IHK
merupakan indeks yang dipergunakan untuk mengukur rata-rata
perubahan harga secara umum dari sejumlah jenis barang dalam
kurun waktu tertentu atau disebut juga dengan inflasi. Besarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
18
inflasi sangat tergantung pada besarnya kenaikan harga dan bobot
barang dan jasa yang masuk dalam perhitungan inflasi tersebut.
Dengan demikian, sumbangan inflasi dari suatu jenis barang dan jasa
atau kelompok barang dan jasa terhadap inflasi secara umum akan
berbeda-beda.
Menurut Insukindro (1993:139), Indeks Harga Konsumen
merupakan pendekatan yang paling banyak digunakan dalam
menghitung inflasi, hal ini disebabkan karena data indeks harga
konsumen dapat diperoleh dalam bentuk bulanan, triwulan, ataupun
tahunan. Di Indonesia data ini dapat diperoleh dari laporan Biro
Pusat Statistik, Bank Indonesia, ataupun lembaga keuangan lainnya.
Laju inflasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
L lt =IHKt − IHKt−1
IHKt−1 × 100
Keterangan
Llt = Laju inflasi pada periode t
IHKt = Indeks harga konsumen periode t
IHKt−1 = Indeks harga konsumen periode t-1.
Dan laju inflasi per bulan dihitung dari:
IHK bulan ini − IHK bulan lau
IHK bulan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
19
6. Nilai Tukar
a. Pengertian Nilai Tukar
Menurut Firdaus (2011:131), yang dimaksud dengan nilai
tukar mata uang atau sering disebut dengan kurs adalah harga satu
unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat juga
dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing.
Menurut Triyono (2008), nilai tukar adalah pertukaran antara dua
mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau
harga antara kedua mata uang tersebut.
Kebijakan nilai tukar adalah tindakan-tindakan yang diambil
Pemerintah/Otoritas Moneter, dalam rangka mempertahankan nilai
tukar mata uangnya pada tingkat yang paling mendukung
pertumbuhan ekonomi, terhadap mata uang asing, khususnya mata
uang yang kuat/yang konvertibel.
Menurut Firdaus (2011:131), kebijakan nilai tukar meliputi
semua campur tangan (intervensi) pemerintah termasuk himbauan,
daya tarik moral (moral suasion), untuk mempengaruhi tingkat dan
perubahan nilai tukar.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar
Pada umumnya nilai tukar dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaranvaluta asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
20
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan valuta asing
a) Pembayaran untuk impor
Semakin tinggi impor barang dan jasa, maka semakin besar
permintaan terhadap valuta asing sehingga nilai tukar akan
cenderung melemah. Sebaliknya, jika impor menurun,
maka permintaan valuta asing menurun sehingga
mendorong menguatnya nilai tukar.
b) Aliran modal keluar (capital outflow)
Semakin besar aliran modal keluar, maka semakin besar
permintaan valuta asing dan pada gilirannya akan
memperlemah nilai tukar. Aliran modal keluar meliputi
pembayaran utang penduduk negara yang bersangkutan
baik swasta maupun pemerintah kepada pihak asing dan
penempatan dana penduduk keluar negeri.
c) Kegiatan spekulasi
Semakain banyak kegiatan spekulasi valuta asing yang
dilakukan oleh spekulan maka semakin besar permintaan
terhadap valuta asing sehingga memperlemah nilai tukar
mata uang domestik terhadap mata uang asing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
21
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran Valuta Asing
a) Faktor penerimaan hasil ekspor
Semakin besar volume penerimaan hasil ekspor barang dan
jasa, maka semakin besar valuta asing, yang dimiliki oleh
suatu negara yang pada gilirannya akan mendorong nilai
tukar menguat (apresiasi). Sebaliknya jika ekspor menurun
maka jumlah valuta asing yang dimiliki akan menurun
sehingga nilai tukar cenderung menurun (depresiasi).
b) Faktor aliran modal masuk (capital inflow)
Semakin besar aliran modal yang masuk ke dalam suatu
negara, maka nilai tukar cenderung menguat. Aliran modal
tersebut dapat berupa penerimaan utang luar negeri,
penempatan dana jangka pendek oleh pihak asing
(portofolio investment) ataupun investasi langsung dari
pihak asing (foreign direct investment).
3) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR)
JISDOR merupakan harga spot USD/IDR, yang disusun
berdasarkan kurs transaksi USD/IDR terhadap Rupiah antara
bank di pasar valuta asing Indonesia, melalui Sistem Monitoring
Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR) di
Bank Indonesia secara real time. JISDOR dimaksudkan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
22
memberikan referensi harga pasar yang representatif untuk
transaksi spot USD/IDR pasar valuta asing Indonesia.
Data JISDOR tersedia untuk setiap hari kerja, dalam hal
ini tidak termasuk Sabtu, Minggu, hari libur nasional, atau hari
lain yang ditetapkan sebagai hari libur yang berakibat bank tidak
melakukan kegiatan operasi. Dalam hal ini tidak terdapat data
transaksi spot antar bank selama rentang waktu yang ditetapkan,
maka perhitungan JISDOR menggunakan rata-rata tertimbang
kurs transaksi pukul 10.00–16.00 WIB hari kerja sebelumnya.
Kurs Transaksi BI disajikan dalam bentuk kurs jual dan kurs beli
valas terhadap Rupiah, digunakan sebagai acuan transaksi BI
dengan pihak ketiga seperti pemerintah. Titik tengah Kurs
transaksi BI USD/IDR menggunakan kurs referensi (JISDOR).
Kurs transaksi BI diumumkan sekali setiap hari kerja (Bank
Indonesia: 2016).
7. Tingkat Suku Bunga
Menurut Sunariyah (2011:82), tingkat suku bunga dinyatakan
sebagai presentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan satu
ukuran harga sumber yang digunakan oleh debitur yang dibayarkan
kepada debitur. Unit waktu biasanya dinyatakan dalam satuan tahun (satu
tahun investasi) atau bisa lebih pendek dari satu tahun. Menurut Mishkin
(2008), suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang diperoleh atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
23
pinjaman yang diberikan. Suku bunga pada dasarnya memiliki dua
pengertian sesuai dengan peninjauannya yaitu bagi bank dan bagi
pengusaha. Bagi bank, bunga adalah suatu pendapatan atau suatu
keuntungan atas peminjaman uang oleh pengusaha atau nasabah. Bagi
pengusaha bunga dianggap sebagai ongkos produksi atau biaya modal.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Suku Bunga
adalah harga yang harus dibayar oleh peminjam dana berdasarkan
persentase yang sudah disepakati.
Suku bunga juga dapat dikelompokkan menjadi suku bunga tetap
dan suku bunga mengambang. Suku bunga tetap adalah suku bunga
pinjaman yang tidak berubah sepanjang masa kredit, sedangkan suku
bunga mengambang adalah suku bunga yang berubah-ubah selama masa
kredit berlangsung dengan mengikuti suatu kurs referensi tertentu seperti
misalnya LIBOR (London Interbank Offered Rate) dimana cara
perhitungannya dengan menggunakan sistem penambahan marjin
tehadap kurs referensi.
Adanya kenaikan suku bunga yang tidak wajar akan menyulitkan
dunia usaha membayar beban bungan dan kewajiban. Karena, suku
bunga yang tinggi akan menambah beban bagi perusahaan sehingga
secara langsung akan mengurangi profit.
Menurut Samsul (2015:211), kenaikan tingkat bunga pinjaman
sangat berdampak negatif bagi setiap emiten, karena akan meningkatkan
beban bunga kredit dan menurunkan laba bersih. Penurunan laba bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
24
berarti penurunan laba per lembar saham dan akhirnya akan berakibat
pada turunnya harga saham dipasar saham. Begitu juga sebaliknya,
penurunan tingkat bunga pinjaman atau deposito akan menaikkan harga
saham di pasar.
Sekaligus tinggi-rendahnya suku bunga deposit ikut
mempengaruhi keputusan pada warga masyarakat untuk menyimpan
uangnya di bank. Bila bank menurunkan satu bunga deposit, lebih sedikit
orang/perusahaan akan terdorong menitipkan uangnya di bank sehingga
bagi bank lebih sulit untuk menghimpun dana.
8. BI Rate
BI Rate adalah tingkat suku bunga jangka pendek dengan tenor
satu bulan yang ditetapkan dan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI)
secara periodik yang berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter guna
mencapai target inflasi dan menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa BI Rate adalah
tingkat suku bunga yang digunakan sebagai acuan kebijakan moneter
yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
BI Rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap
Rapat Dewan Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi
moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas
(liquidity management) di pasar uang untuk mencapai sasaran
operasional kebijakan moneter. Sasaran operasional kebijakan moneter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
25
dicerminkan pada perkembangan suku bunga Pasar Uang Antar Bank
Overnight (PUAB O/N).
Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh
perkembangan di suku bunga deposito dan pada gilirannya suku bunga
kredit perbankan. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain
dalam perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan
BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang
telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate
apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah
ditetapkan (Bank Indonesia: 2016).
9. Perumusan Hipotesis
a. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Menurut Samsul (2015:211), tingkat inflasi dapat
berpengaruh positif maupun negatif tergantung derajat inflasi itu
sendiri. Inflasi yang berlebihan dapat merugikan perekonomian
secara keseluruhan, dalam arti banyak perusahaan yang akan
mengalami kebangkrutan. Hal ini berarti, inflasi yang tinggi akan
menurunkan harga saham di pasar. Inflasi yang sangat rendah akan
berakibat pertumbuhan ekonomi yang sangat lamban, yang pada
akhirnya mengakibatkan harga saham bergerak secara lamban pula.
Menurut Tandelilin (2010:343), peningkatan inflasi secara relatif
merupakan sinyal negatif bagi pemodal di pasar modal. Inflasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
26
meningkatkan pendapatan dan biaya perusahaan. Peningkatan biaya
produksi labih tinggi dari peningkatan harga yang dapat dinikmati
oleh perusahaan menyababkan profitabilitas perusahaan akan turun.
Inflasi yang tinggi menyebabkan menurunnya profitabilitas suatu
perusahaan, sehingga akan menurunkan pembagian dividen dan
daya beli masyarakat juga menurun. Inflasi yang tinggi mempunyai
hubungan negatif dengan pasar ekuitas (Sunariyah 2011:23).
Berdasarkan teori tersebut terdapat beberapa hasil penelitian
terdahulu yang mendukung maupun tidak mendukung. Nuriawan
(2015) menyatakan bahwa inflasi berpengaruh secara simultan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Sementara secara parsial
inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan. Windasari (2015) menyatakan bahwa inflasi
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, dan
berdasarkan uji F secara simultan inflasi berpengaruh terhadap harga
saham. Ulandari (2017) menyatakan bahwa variabel inflasi secara
parsial berpengaruh dan signifikan terhadap harga saham sektor
industri barang konsumsi pada Indeks Saham Syariah Indonesia
(ISSI). Secara simultan variabel inflasi berpengaruh dan signifikan
terhadap harga saham di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Hasil ketiga penelitian ini menyatakan inflasi berpengaruh terhadap
harga saham dan sejalan dengan hasil penelitian yang dikemukakan
oleh Samsul dan Tandelilin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
27
Napitupulu (2012) menyatakan bahwa variabel inflasi tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan di Bursa Efek Gabungan (BEI). Secara bersama-sama
variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan. Utama (2016) berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa secara parsial inflasi tidak
berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Ginting et al.
(2016) menyatakan bahwa secara bersama-sama variabel inflasi
mempunya pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada
sub-sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uji t,
tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi terhadap
harga saham. Hasil ketiga penelitian ini menyatakan inflasi tidak
berpengaruh terhadap harga saham dan sejalan dengan hasil
penelitian yang dikemukakan oleh Samsul dan Tandelilin.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
Ho1 : Inflasi tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI periode
2011 - 2015.
Ha1 : Inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI periode
2011 – 2015
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
28
b. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Menurut Samsul (2015:212), perubahan satu variabel
makroekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis
saham, artinya suatu saham dapat terkena dampak positif sedangkan
saham lainnya terkena dampak negatif. Contohnya, kenaikan tajam
kurs dolar AS terhadap rupiah akan berdampak negatif terhadap
emiten yang memiliki utang dolar sementara produk emiten tersebut
dijual secara lokal, sedangkan emiten yang berorientasi ekspor akan
menerima dampak positif kenaikan kurs dolar AS tersebut. Hal ini
berarti harga saham dari emiten yang terkena dampak negatif
tersebut akan mengalami penurunan di bursa efek. Sebaliknya
emiten yang terkena dampak positif tersebut harga sahamnya akan
meningkat. Sebagian emiten yang tercatat di bursa efek terkena
dampak negatif dan sebagian lainnya terkena dampak positif atas
perubahan tajam kurs dolar AS yang pada akhirnya Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) terkena dampak negatif atau positif
tergantung kelompok yang dominan dampaknya. Oleh karena itu
penggunaan IHSG sebagai acuan untuk menganalisis saham
individual harus extra hati-hati.
Menurut Sunariyah (2011:23), menurunnya kurs dapat
meningkatkan biaya impor bahan baku dan meningkatkan suku
bunga walaupun dapat meningkatkan nilai ekspor. Jika kenaikan
biaya ini, tidak dapat diserap oleh harga jual kepada konsumen,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
29
maka profabilitas perusahaan akan menurum. Menurunnya
profabilitas ini, akan mengakibatkan dampak yang sangat signifikan
terhadap pendapatan dividen yang harus diterima oleh investor, yang
gilirannya investasi pada saham di pasar modal menjadi hal kurang
menarik. Hal ini akan mendorong investor untuk melakukan aksi jual
terhadap saham-saham yang dimilikinya. Apabila banyak investor
yang melakukan hal tersebut, tentu akan mendorong penurunan
Indeks Harga Saham Gabungan.
Berdasarkan teori tersebut terdapat beberapa hasil penelitian
terdahulu yang mendukung maupun tidak mendukung. Nuriawan
(2015) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah memiliki pengaruh
yang simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Secara
parsial nilai tukar rupiah berpengaruh sigifikan terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan. Windasari (2015) menyatakan bahwa
variabel nilai kurs tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
harga saham. Berdasarkan uji F yang dilakukan dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel kurs mempengaruhi harga saham.
Ulandari (2017) menyatakan bahwa berdasarkan hipotesis kedua
secara parsial, variabel nilai tukar rupiah berpengaruh dan signifikan
terhadap harga saham di Indeks Saham Syariah Indonesia. Secara
simultan variabel nilai tukar rupiah berpengaruh dan signifikan
terhadap harga saham di sektor industri barang konsumsi pada
Indeks Saham Syariah Indonesia. Napitupulu (2012) menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
30
bahwa nilai tukar secara terpisah memiliki pengaruh yang signifikan
dan terbalik terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Indonesia. Secara bersama-sama, nilai tukar memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Ginting et
al. (2016) menyatakan bahwa secara simultan nilai tukar memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada sub-sektor
perbankan di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uji t, diketahui
bahwa nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Sholihah (2014) menyatakan bahwa variabel nilai tukar
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Dari
keenam penelitian tersebut, hasil penelitian Wulandari tidak sejalan
dengan teori yang dikemukakan.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
Ho2 : Nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI
periode 2011 - 2015.
Ha2 : Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI periode
2011 - 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
31
c. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Menurut Wijaya (2013:15), BI Rate yang telah ditetapkan
oleh Bank Indonesia dapat dijadikan sebagai suku bunga acuan oleh
bank-bank yang ada di Indonesia dalam menentukan besarnya suku
bunga simpanan dan pinjaman serta digunakan oleh Bank Indonesia
sebagai sasaran suku bunga SBI yang diinginkan untuk pelelangan
pada masa periode tertentu. Tinggi rendahnya tingkat suku bunga
atau BI Rate ini akan mempengaruhi investasi di pasar modal karena
investor dapat mengalihkan dana investasiya dalam bentuk
simpanan di bank lokal dan pembelian SBI di pasar uang sehingga
berdampak pada IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut Tandelilin (2010:343), tingkat bunga yang tinggi
merupakan sinyal negatif terhadap harga saham. Tingkat suku bunga
yang meningkat akan menyebabkan peningkatan suku bunga yang
disyaratkan atas investasi pada suatu saham. Disamping, itu tingkat
suku bunga yang meningkat bisa juga menyebabkan investor
menarik investasinya pada saham dan memindahkannya pada
investasi berupa tabunngan deposito. Penjualan saham besar-besaran
akan menjatuhkan harga saham di pasar.
Berdasarkan teori tersebut terdapat beberapa hasil penelitian
terdahulu yang mendukung maupun tidak mendukung. Nuriawan
(2015) menyatakan bahwa suku bunga secara simultan berpengaruh
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Secara parsial, suku bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
32
berpengaruh dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan. Wulandari (2015) menyatakan bahwa tingkat suku bunga
mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan
uji F yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel
tingkat suku bunga mempengaruhi harga saham.
Napitupulu (2012) menyatakan variabel tingkat bunga secara
terpisah memiliki pengaruh yang signifikan dan terbalik terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Secara
bersama-sama tingkat bunga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Ginting et al. (2016)
menyatakan bahwa BI Rate secara simultan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham pada sub-sektor perbankan di
Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uji t, tidak ada pengaruh yang
signifikan antara BI Rate terhadap harga saham. Keempat
penenlitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Wijaya
dan Tandelilin.
Berdasarkan uraian tersebut, hipotesis penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
Ho3 : Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap indeks
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI
periode 2011 - 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
33
Ha3 : Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi di BEI periode
2011 - 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah studi empiris dengan
menggunakan data sekunder yang merupakan hasil pengamatan dan
pendokumentasian. Data tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS),
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia (BI). Untuk data tingkat suku
bunga dan inflasi merupakan data yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Sementara, untuk nilai tukar merupakan data perbandingan nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar tahun 2011-2015.
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan penelitian ini
menggunakan data kuantitatif dimana data tersebut berupa angka yang
kemudian dihitung untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Variabel penelitian
ini meliputi variabel dependen dan variabel independen.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai bulan Januari
2018.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di:
a. Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk data mengenai harga saham.
b. Bank Indonesia untuk data inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku
bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
35
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek dari penelitian ini adalah indeks harga saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
periode 2011-2015.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah faktor-faktor makroekonomi yang dapat
mempengaruhi indeks harga saham khususnya saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi. Faktor-faktor tersebut seperti inflasi, nilai
tukar rupiah dan tingkat suku bunga. Jangka waktu yang digunakan
dalam penelitian tersebut adalah 5 tahun yaitu, dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2015.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan
pengolahan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari
artikel, buku dan jurnal. Data yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah
inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga dan indeks harga saham
khususnya saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobabilitas
berupa purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan (purposive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
36
sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan
pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu.
Pada penelitian ini sampel dan populasi yang digunakan adalah indeks
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015. Berdasarkan metode pengambilan
sampel yaitu purposive sampling, hanya perusahaan yang memenuhi kriteria
saja yang digunakan sebagai sampel. Kriteria yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015.
2. Perusahaan tidak mengalami delisted di Bursa Efek Indonesia selama
periode penelitian.
3. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan selama periode
2011-2015.
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Independen (Variabel Bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi atau sebab perubahan timbulnya variabel terikat
(dependen). Variabel independen di dalam penelitian ini adalah
inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
37
b. Variabel Dependen (Variabel Terikat) adalah variabel yang
dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagi
variabel terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel
independen (variabel bebas). Variabel dependen di dalam penelitian
ini adalah indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi di BEI.
G. Teknik Analisis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data silang
(cross section). Data silang (cross section) terdiri dari beberapa objek data
pada suatu waktu, misalnya data pada suatu restoran akan terdiri dari data
penjualan, data pembelian bahan baku, data jumlah karyawan, dan data-data
relevan lainnya.
1. Menghitung dan menentukan variabel
a. Menentukan variabel independen (X)
1) Menentukan tingkat inflasi (X1)
Data inflasi yang diguakan adalah data inflasi bulanan yang
bersumber dari Bank Indonesia berdasarkan Indeks Harga
Konsumen selama periode penelitian.
2) Menentukan nilai tukar rupiah (X2)
Dalam penelitian ini nilai tukar yang digunakan adalah nilai
tukar rupiah terhadap US dollar. Untuk kurs yang digunakan
adalah kurs tengah yaitu kurs antara kurs jual dan kurs beli (kurs
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
38
jual ditambah kurs beli dibagi dua). Diambil per bulan selama
periode penelitian.
3) Menentukan tingkat suku bunga (X3)
Tingkat suku bunga yang digunakan adalah BI Rate. BI Rate
merupakan suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap
atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia dan diumumkan kepada publik. BI Rate diumumkan
oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan
Gubernur bulanan. Dalam penelitian ini tingkat suku bunga
yang digunakan adalah tingkat suku bunga bulanan selama
periode penelitian.
b. Menentukan variabel dependen (Y)
Dalam penelitian ini harga saham yang digunakan adalah
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi
yang kemudian dihitung berdasarkan harga saham, menggunakan
indeks harga tidak tertimbang. Harga saham yang digunakan dalam
penghitungan adalah harga penutupan (closing price). Data harga
saham ini dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada IHSG
periode 2011 sampai dengan tahun 2015.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Indeks = ∑P𝑛
∑𝑃𝑜x 100
Pn = Harga yang dihitung angka indeksnya
Po = Harga pada tahun dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
39
2. Melakukan Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk melihat layak atau tidaknya model regresi
yang digunakan untuk memprediksi variabel terikat berdasarkan
masukan variabel bebasnya, maka model regresi harus terbebas dari
berbagai asumsi, untuk itu perlu dilakukan pengujian berikut:
a. Menguji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161), uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, residual berdistribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsi bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal. Kalau dilanggar maka uji statistik tidak
valid untuk jumlah sampel kecil. Uji satatistik yang dapat digunakan
untuk menguji normalitas adalah uji Kolmogrov-Smirnov (K-S).
Penelitian ini menggunakan nilai signifikan 5%. Untuk melihat
apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan dengan
melihat nilai signifikan. Apabila nilai signifikan > α = 5%, maka data
berdistribusi normal.
b. Menguji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2018:107), uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
40
(2) variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas
variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum
dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai
Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.
c. Menguji Heteroskedastisitas
Menurut Santoso (2014:187), alat uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu pengamat ke pengamat
yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain tetap, maka hal tersebut disebut Homoskedastisitas. Dan
jika varians berbeda, disebut sebagai heteroskedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
menggunakan grafik Scatterplot. Deteksi dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik.
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar lalu menyempit) berarti telah terjadi heteroskedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
41
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Menurut Pramesti (2016:69), autokorelasi terjadi apabila terdapat
korelasi sesatan residual antara observasi. Apabila korelasinya
positif maka dapat dikatakan terjadi autokorelasi positif. Sebaliknya,
jika terjadi korelasi negatif maka terjadi pula autokorelasi negatif.
Munculnya autokorelasi akan menyebabkan variansi dari penaksir
parameter dalam model regresi dari Metode Kuadrat Terkecil
(MKT) akan lebih besar dari penaksir yang lain. Pada SPSS,
pemeriksaan autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson, dengan
kriteria sebagai berikut.
Tabel 1. Kriteria Pengujian Autokorelasi
Keputusan Jika
Tolak 0 <d<𝑑𝐿
No decision dL ≤ d ≤du
Tolak 4 - 𝑑𝐿 ≤ d ≤ 4
No decision 4 - 𝑑𝑈 ≤ d ≤ 4 –dL
Tidak ditolak 𝑑𝑈<d < 4 - 𝑑𝑈
Sumber: Ghozali, (2018:112).
3. Melakukan Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur ada atau
tidaknya pengaruh antara inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2) dan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
42
suku bunga (X3) sebagai variabel independent (bebas) terhadap indeks
harga saham (Y) sebagai variabel dependent (terikat).
Rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e
Keterangan
Y = Indeks Harga Saham
X1 = Inflasi
X2 = Nilai tukar rupiah
X3 = Tingkat suku bunga
a = Konstanta (nilai Y apabila X1, X2…….Xn= 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
e = error
4. Menguji Hipotesis
a. Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan teori yang sudah ada, penelitian ini akan mengambil
hipotesis sementara, yaitu:
1) Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Ho1: Inflasi tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Ha1: Inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan
sektor industri barang konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
43
1) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Ho2: Nilai tukar rupiah tidak berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Ha2: Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi.
2) Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Ho3: Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Ha3: Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi pada.
b. Menguji Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji F)
Menurut Basuki (2016:51), Uji F dalam analisis regresi linier
berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara simultan.
Hipotesis sementara Uji Simultan (Uji F)
Ho = Inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga tidak
berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
Ha = Inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga
berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
44
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika nilai signifikansi > 0,05 maka keputusannya adalah terima Ho
atau inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga secara simultan
tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham.
Jika nilai signifikansi < 0,05 maka keputusannya adalah tolak Ho atau
inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga secara simultan
berpengaruh terhadap indeks harga saham.
c. Menguji Koefisien Regresi Parsial (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran secara
parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan mengasumsikan bahwa variabel independen lain dianggap
konstan. Dengan tingkat signifikansi sebesar 95%, nilai t hitung dari
masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan
nilai t tabel. Jika t-hitung > t-tabel atau prob-sig < α = 5% berarti
bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen (Thobarry, 2009).
d. Menguji Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi yang sering disimbolkan dengan “R2” pada
prinsipnya mengukur seberapa besar kemampuan model menjelaskan
variasi variabel dependen. Jadi koefisien determinasi sebenarnya
mengukur besarnya presentase pengaruh semua variabel independen
dalam model regresi terhadap variabel dependennya. Apabila nilai
koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil (mendekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
45
nol) berarti semakin pengaruh semua variabel independen terhadap
variabel dependennya (Purwanto, 2007)
5. Mengambil Keputusan
Setelah diperoleh hasil nilai probabilitas F dan t dapat diambil keputusan.
Jika nilai probabilitas F atau t < 0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterma.
Sebaliknya, apabila nilai probabilitas F atau t > 0,05, maka Ho diterima
dan H1 ditolak.
6. Menarik Kesimpulan
a. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak berarti inflasi berpengaruh terhadap indeks harga
saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Apabila Ho diterima berarti inflasi tidak berpengaruh terhadap indeks
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
b. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak berarti nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Apabila Ho diterima berarti nilai tukar rupiah tidak berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
46
c. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak berarti tingkat suku bunga berpengaruh terhadap
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Apabila Ho diterima berarti tingkat suku bunga tidak berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Populasi Sasaran
Populasi sasaran dalam penelitian ini menggunakan data sekunder,
yakni data harga saham perusahaan go public yang terdaftar dalam situs
resmi PT. Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) per 31 Desember 2015
dan telah memenuhi kriteria yang ditentukan. Subjek penelitian adalah
perusahaan yang bergerak di sektor Industri Barang Konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan objek penelitian ini
adalah harga saham yang dipublikasikan di website Bursa Efek Indonesia
(BEI).
Kemudian populasi yang telah ditemukan dikrucutkan dengan
adanya pemilihan kriteria tertentu yang telah dibuat. Dari populasi yang
ada peneliti melakukan penyaringan menggunakan Purposive Sampling.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Nonprobabilitas
berupa purposive sampling. Pengambilan sampel bertujuan (purposive
sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan dapat berdasarkan
pertimbangan (judgment) tertentu atau jatah (quota) tertentu. Menurut
Jogiyanto (2004:98), kriteria pemilihan perusahaan yang menjadi populasi
sasaran dijabarkan pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
48
Tabel 2. Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran
Kriteria Sampel Jumlah
Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang
listing pada awal periode. 35
Perusahaan Menerbitkan Laporan Keuangan Tahunan. 35
Perusahaan yang melakukan stock split. (4)
Perusahaan yang mengalami delisting. (5)
Sampel Representatif 26
Sumber: Data diolah, 2018.
Berdasarkan tabel, jumlah perusahaan listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI) per 31 Agustus 2015 sebanyak 35 perusahaan yang
bergerak pada sektor industri barang konsumsi yang listing mulai dari awal
periode penelitian 2011 samapai 2015. Dari 35 perusahaan tersebut
terdapat 4 perusahaan yang melakukan stock split dan terdapat 5
perusahaan yang mengalami delisting sehingga, sampel perusahaan yang
akan diteliti mengerucut menjadi 26 perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
49
B. Daftar Perusahaan
Berikut ini daftar dari 26 perusahaan yang menjadi sampel dalam
penelitian ini:
Tabel 3. Daftar Perusahaan yang Diteliti
No Kode Saham Nama Perusahaan
UTAMA
Food and Beverages
1 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.
2 INDF Indofoof Sukses Makmur Tbk.
3 MYOR Mayora Indah Tbk.
4 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk.
5 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk.
6 SKLT Sekar Laut Tbk.
7 STTP Siantar Top Tbk.
8 ULTJ Ultra Jaya Milk Tbk.
Tobacco Manufacturers
9 GGRM Gudang Garam Tbk.
10 HMSP HM Sampoerna Tbk.
11 RMBA Bentoel Internasional Investama Tbk.
Pharmaceuticals
12 DVLA Darya-VAria Laboratorium Tbk.
13 INAF Indofarma (Persero) Tbk.
14 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk.
15 KLBF Kalbe Farma (Persero) Tbk.
16 PYFA Pyridam Farma Tbk.
17 SCPI Merck Sharp Dohme Phrama Tbk.
18 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk.
19 SQBI Taisho Pharmaceutical Indonesia (PS) Tbk.
20 TSPC Tempo Scan Pcific Tbk.
Cosmetics and Household
21 ADES Akasha Wira Internasional Tbk.
22 MRAT Mustika Ratu Tbk.
23 TCID Mandom Indonesia Tbk.
24 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
Houseware
25 KICI Kedaung Indah Can Tbk.
26 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk.
Sumber: www.idx.co.id.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
50
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Terdapat 26 perusahaan dari total 35 perusahaan yang bergerak di
sektor industri barang konsumi di BEI periode 2011 sampai 2015 yang
masuk dalam kriteria penelitian. Data yang digunakan di dalam penelitian
ini adalah data inflasi per bulan. Data nilai tukar rupiah yang digunakan
adalah nilai penutupan tiap bulan. Data tingkat suku bunga yang
digunakan juga merupakan data tingkat suku bunga per bulan. Data
tersebut diperoleh secara langsung melalui website Bank Indonesai
www.bi.go.id dan Bursa Efek Indonesai www.idx.co.id.
Data inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat
inflasi bulanan yang diperoleh secara langsung dari website www.bi.go.id.
Tabel 4. Data Inflasi
Bulan Inflasi
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 3,79% 4,30% 8,38% 8,36% 3,35%
November 4,15% 4,32% 8,37% 6,23% 4,89%
Oktober 4,42% 4,61% 8,32% 4,83% 6,25%
September 4,61% 4,31% 8,40% 4,53% 6,83%
Agustus 4,79% 4,58% 8,79% 3,99% 7,18%
Juli 4,61% 4,56% 8,61% 4,53% 7,26%
Juni 5,54% 4,53% 5,90% 6,70% 7,26%
Mei 5,98% 4,45% 5,47% 7,32% 7,15%
April 6,16% 4,50% 5,57% 7,25% 6,79%
Maret 6,65% 3,97% 5,90% 7,32% 6,38%
Februari 6,84% 3,56% 5,31% 7,75% 6,29%
Januari 7,02% 3,65% 4,57% 8,22% 6,96%
Sumber: www.bi.go.id, 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
51
Data nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar rupiah terhadap
US Dollar bulanan yang diperoleh secara langsung melalui website Bank
Indonesai www.bi.go.id.
Tabel 5. Data Nilai Tukar
Bulan Nilai Tukar (Rupiah)
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 9.068 9.670 12.189 12.440 13.795
November 9.170 9.605 11.977 12.196 13.840
Oktober 8.835 9.615 11.234 12.082 13.639
September 8.823 9.588 11.613 12.212 14.657
Agustus 8.578 9.560 10.924 11.717 14.027
Juli 8.508 9.485 10.278 11.591 13.481
Juni 8.597 9.480 9.929 11.969 13.332
Mei 8.537 9.565 9.802 11.611 13.211
April 8.574 9.190 9.722 11.532 12.937
Maret 8.709 9.180 9.719 11.404 13.084
Februari 8.823 9.085 9.667 11.634 12.863
Januari 9.057 9.000 9.698 12.226 12.625
Sumber: www.bi.go.id, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
52
Data tingkat suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data BI Rate bulanan yang diperoleh secara langsung melalui
website Bank Indonesai www.bi.go.id.
Tabel 6. Data Tingkat Suku Bunga
Bulan Tingkat Suku Bunga
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 6,00% 5,75% 7,50% 7,75% 7,50%
November 6,00% 5,75% 7,50% 7,75% 7,50%
Oktober 6,50% 5,75% 7,25% 7,50% 7,50%
September 6,75% 5,75% 7,25% 7,50% 7,50%
Agustus 6,75% 5,75% 7,00% 7,50% 7,50%
Juli 6,75% 5,75% 6,50% 7,50% 7,50%
Juni 6,75% 5,75% 6,00% 7,50% 7,50%
Mei 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
April 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Maret 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Februari 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Januari 6,50% 6,00% 5,75% 7,50% 7,75%
Sumber: www.bi.go.id, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
53
Data harga saham yang digunakan di dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi
yang diperoleh dari laporan bulanan Bursa Efek Indonesia dan diakses melalui website www.idx.co.id.
Tabel 7. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011
Perusahaan Harga Saham Tahun 2011 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
AISA 720 740 800 750 620 660 760 750 670 650 680 495
INDF 4.700 4.750 5.400 5.550 5.400 5.750 6.350 6.100 5.050 5.250 4.700 4.600
MYOR 10.100 9.900 11.300 11.000 13.000 13.000 16.900 15.100 12.750 14.150 13.850 14.250
PSDN 79 79 70 70 70 167 315 315 300 300 250 310
ROTI 2.250 2.300 2.825 2.825 2.800 2.825 3.500 3.450 3.000 3.425 3.375 3.325
SKLT 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140 140
STTP 400 400 405 400 410 465 600 570 570 700 700 690
ULTJ 980 990 1.030 1.380 1.380 1.350 1.480 1.220 1.020 1.080 1.090 1.080
GGRM 37.250 36.550 41.850 40.600 43.550 49.800 50.900 55.000 52.500 58.600 65.000 62.050
HMSP 25.500 25.700 26.200 28.000 28.950 28.600 32.000 31.000 30.100 31.650 39.000 39.000
RMBA 700 660 830 860 850 830 930 750 770 840 770 790
DVLA 1.010 1.020 1.060 1.110 1.160 1.120 1.220 1.220 1.200 1.230 1.150 1.150
INAF 72 73 79 80 87 92 90 83 74 127 129 163
KAEF 146 142 171 180 198 285 330 255 245 300 270 340
KLBF 2.825 2.925 3.400 3.575 3.575 3.375 3.475 3.475 3.250 3.475 3.525 3.400
PYFA 120 118 128 140 193 260 240 190 152 176 157 176
SCPI 32.000 32.000 28.000 28.000 28.000 28.000 25.000 26.050 25.000 25.000 25.000 25.000
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
54
Tabel 7. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2011 (Lanjutan)
Perusahaan Harga Saham Tahun 2011 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
SQBB 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
SQBI 138.000 138.000 138.000 130.000 130.000 122.000 126.000 133.000 117.000 118.000 118.000 127.500
TSPC 1.490 1.500 1.750 1.840 2.225 2.175 2.750 3.050 2.925 2.450 2.450 2.550
ADES 1.160 1.040 1.180 1.600 1.500 1.390 1.560 1.260 1.000 1.070 1.000 1.010
MRAT 455 495 510 560 530 540 580 500 495 510 520 500
TCID 7.100 7.600 7.600 7.900 8.000 9.050 8.800 8.600 8.500 7.800 7.700 7.700
UNVR 15.050 16.200 15.300 15.300 14.700 14.900 15.600 16.900 16.500 15.650 18.200 18.800
KICI 200 200 200 200 200 210 210 180 180 170 170 180
LMPI 230 225 220 240 280 270 305 260 210 220 210 205
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
Tabel 8. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012
Perusahaa
n
Harga Saham Tahun 2012 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
AISA 475 470 510 710 570 610 720 660 730 900 1.190 1.080
INDF 4.800 5.100 4.850 4.850 4.725 4.850 5.400 5.400 5.650 5.700 5.850 5.850
MYOR 14.200 14.750 19.200 20.000 21.150 25.300 22.400 20.600 22.400 23.650 20.950 20.000
PSDN 310 300 245 245 170 150 195 159 174 180 200 205
ROTI 3.500 3.600 3.525 3.900 3.900 4.125 4.850 5.100 5.750 6.000 6.400 6.900
SKLT 140 140 140 140 140 140 180 180 180 180 180 180
STTP 620 610 600 650 710 850 800 850 700 790 700 1.050
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
55
Tabel 8. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2012 (Lanjutan)
Perusahaan Harga Saham Tahun 2012 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
ULTJ 1.120 1.130 1.170 1.190 1.150 1.050 1.160 1.060 1.140 1.260 1.310 1.330
GGRM 57.000 56.750 55.050 59.200 54.100 61.500 56.350 50.100 46.450 49.150 52.850 56.300
HMSP 42.500 53.000 53.200 54.200 52.800 51.700 52.000 52.000 52.600 54.000 57.800 59.900
RMBA 880 890 910 860 590 620 650 580 590 560 560 580
DVLA 1.200 1.210 1.230 1.280 1.310 1.290 1.500 1.630 1.680 1.640 1.740 1.690
INAF 205 188 190 220 196 196 215 205 215 200 265 330
KAEF 470 420 440 620 490 520 540 480 510 495 710 740
KLBF 3.525 3.500 3.550 4.025 3.875 3.775 3.825 3.875 4.700 970 1.030 1.060
PYFA 199 187 185 197 157 150 162 158 171 171 178 177
SCPI 42.000 42.000 42.000 42.000 42.000 42.000 42.000 42.000 42.000 36.000 31.250 31.250
SQBB 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
SQBI 125.500 138.000 130.000 130.000 135.000 149.750 233.000 225.000 238.000 238.000 238.000 238.000
TSPC 2.550 2.425 2.700 2.725 2.875 2.850 2.775 2.625 3.050 3.225 3.550 3.725
ADES 1.060 1.060 1.060 1.110 1.240 1.300 1.360 1.210 1.320 1.460 2.050 1.920
MRAT 550 550 600 640 540 560 550 540 560 550 560 490
TCID 8.050 8.600 9.000 8.600 9.000 9.000 8.500 8.300 8.250 9.500 9.900 11.000
UNVR 19.600 19.250 20.000 19.850 20.550 22.900 24.250 27.100 20.050 26.050 26.350 20.850
KICI 195 210 215 250 260 172 168 168 210 255 255 270
LMPI 220 255 265 275 240 225 220 220 250 240 230 255
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
56
Tabel 9. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2013
Perusahaan Harga Saham Tahun 2013 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
AISA 1.140 1.300 1.280 1.240 1.470 1.250 1.310 1.220 1.250 1.320 1.400 1.430
INDF 6.050 7.300 7.450 7.350 7.350 7.350 6.500 6.500 7.050 6.650 6.650 6.600
MYOR 20.550 25.000 27.100 30.050 36.250 30.150 32.000 30.000 31.650 29.300 27.800 26.000
PSDN 215 230 250 315 199 280 220 170 170 180 170 150
ROTI 6.250 6.200 7.200 7.700 8.700 7.850 7.250 6.600 6.400 6.200 1.020 1.020
SKLT 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180 180
STTP 820 920 1.000 1.070 1.550 1.700 1.500 1.510 1.510 1.510 1.600 1.550
ULTJ 1.650 1.690 2.175 3.400 4.475 4.400 4.700 3.900 4.100 4.925 4.325 4.500
GGRM 51.850 48.300 48.950 49.400 53.500 50.600 42.350 37.950 35.000 36.900 37.000 42.000
HMSP 63.300 74.900 84.500 84.300 87.500 85.000 82.000 65.500 65.400 66.900 65.000 62.400
RMBA 600 590 620 570 550 540 540 490 465 500 590 570
DVLA 1.740 1.820 2.275 2.200 3.925 2.800 2.650 2.150 2.225 2.250 2.100 2.200
INAF 350 340 315 295 310 260 200 168 170 176 163 153
KAEF 1.030 1.090 1.080 990 960 890 790 495 550 630 510 590
KLBF 1.090 1.290 1.240 1.390 1.450 1.440 1.430 1.350 1.180 1.300 1.220 1.250
PYFA 180 179 200 196 180 166 155 152 135 149 148 147
SCPI 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000
SQBB 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
SQBI 238.000 234.000 239.000 239.000 265.000 318.000 318.000 254.400 269.000 269.000 303.000 304.000
TSPC 3.550 3.225 3.850 3.400 4.750 4.150 4.100 3.650 3.800 3.900 3.325 3.250
ADES 2.225 2.775 4.575 4.100 4.050 3.500 3.075 2.500 2.350 2.625 2.175 2.000
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
57
Tabel 9. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi 2013 (Lanjutan)
Perusahaan Harga Saham Tahun 2013 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
MRAT 510 530 590 570 550 520 495 475 480 485 465 465
TCID 11.350 11.500 13.250 13.500 11.500 10.500 10.500 10.500 10.500 11.000 12.000 11.900
UNVR 22.050 22.850 22.800 26.250 30.500 30.750 31.800 31.200 30.150 30.000 26.600 26.000
KICI 275 300 330 290 295 280 305 260 270 315 285 270
LMPI 250 260 290 295 400 265 260 355 480 440 255 215
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
Tabel 10. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014
Perusahaan Harga Saham Tahun 2014 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
AISA 1.900 1.555 2.060 2.200 2.510 2.315 2.375 2.505 2.295 2.190 2.270 2.095
INDF 7.175 6.975 7.300 7.050 6.825 6.700 7.075 6.875 7.000 6.825 6.700 6.750
MYOR 30.100 27.000 30.000 28.000 28.850 29.400 29.850 30.625 30.500 28.275 25.200 20.900
PSDN 160 160 185 185 200 200 138 138 123 123 143 143
ROTI 1.150 1.055 1.105 1.090 1.270 1.430 1.310 1.215 1.140 1.240 1.210 1.385
SKLT 180 190 170 175 205 350 365 565 705 705 705 300
STTP 1.800 1.800 2.500 2.850 3.300 3.000 3.010 2.950 3.005 2.900 2.890 2.880
ULTJ 4.670 4.495 3.930 4.265 4.185 3.960 3.980 3.830 3.890 3.825 3.765 3.720
GGRM 41.900 47.700 49.400 56.500 52.050 53.500 54.200 54.000 56.675 57.750 61.175 60.700
HMSP 67.050 68.500 69.000 69.900 68.900 67.300 69.700 70.650 72.000 71.100 69.850 68.650
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
58
Tabel 10. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2014 (Lanjutan)
Perusahaan Harga Saham Tahun 2014 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
RMBA 520 500 530 530 530 465 465 480 530 530 560 520
DVLA 2.070 2.080 2.030 2.050 2.105 1.925 1.985 1.860 1.550 1.650 1.550 1.690
INAF 164 172 196 185 182 168 178 174 161 167 285 355
KAEF 690 750 900 915 1.050 990 1.230 1.320 1.150 1.155 1.390 1.465
KLBF 1.405 1.450 1.465 1.545 1.540 1.660 1.730 1.660 1.700 1.705 1.750 1.830
PYFA 147 151 146 140 139 133 130 138 132 129 133 135
SCPI 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000
SQBB 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
SQBI 314.000 305.000 305.000 305.000 304.000 323.000 310.000 270.000 313.500 333.000 333.000 315.000
TSPC 2.900 3.340 3.170 2.900 2.770 3.000 3.000 2.850 2.530 2.850 3.100 2.865
ADES 2.000 2.080 2.070 1.935 1.880 1.565 1.685 1.665 1.550 1.375 1.375 1.375
MRAT 470 470 485 449 400 371 374 397 368 365 359 350
TCID 11.900 13.100 13.500 14.500 15.700 15.950 17.000 17.500 17.850 17.950 18.100 17.525
UNVR 28.550 28.575 29.250 29.250 29.125 29.275 30.750 31.025 31.800 30.400 31.800 32.300
KICI 299 279 282 299 290 281 289 280 280 276 278 268
LMPI 201 198 208 210 200 190 177 186 198 179 181 175
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
59
Tabel 11. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015
Perusahaan Harga Saham Tahun2015 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
AISA 2.150 2.200 2.095 1.760 1.825 1.870 1.925 1.605 1.450 1.585 1.460 1.210
INDF 7..550 7.400 7.450 6.750 7.300 6.575 6.100 5.300 5.500 5.525 4.875 5.175
MYOR 24.250 24.500 28.900 25.525 25.500 26.000 27.800 26.400 26.600 27.300 25.900 30.500
PSDN 133 137 134 106 101 114 118 118 124 114 114 122
ROTI 1.375 1.230 1.220 1.140 1.265 1.150 1.180 1.150 1.175 1.195 1.280 1.265
SKLT 320 320 320 340 350 350 350 350 370 390 370 370
STTP 2.900 2.950 3.055 3.035 3.060 3.035 3.035 3.015 3.015 3.015 3.030 3.015
ULTJ 4.130 4.090 3.970 3.970 3.880 3.920 3.875 3.750 3.980 4.000 3.825 3.945
GGRM 57.800 53.425 51.000 50.000 47.100 45.100 49.500 44.500 42.000 42.950 48.900 55.000
HMSP 67.200 65.200 73.475 73.500 72.500 72.000 83.450 76.000 75.975 91.975 101.900 94.000
RMBA 500 500 580 580 560 559 570 470 480 440 520 510
DVLA 535 560 1.810 1.780 1.790 1.695 1.560 1.450 1.315 1.450 1.400 1.300
INAF 287 329 289 255 248 196 195 149 127 141 179 168
KAEF 1.340 1.430 1.315 1.230 1.120 995 990 700 640 865 970 870
KLBF 1.865 1.805 1.865 1.795 1.840 1.675 1.745 1.675 1.375 1.430 1.335 1.320
PYFA 137 137 129 124 129 121 124 118 112 111 110 112
SCPI 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000 29.000
SQBB 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500 10.500
SQBI 315.000 320.000 320.000 290.000 305.000 315.000 315.000 335.000 335.000 338.000 338.000 338.000
TSPC 2.650 2.585 2.320 2.030 2.050 2.000 1.965 1.620 1.530 1.700 1.745 1.750
ADES 1.370 1.380 1.375 1.370 1.405 1.395 1.400 1.125 1.060 1.025 1.165 1.015
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
60
Tabel 11. Data Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi Tahun 2015 (Lanjutan)
Perusahaan Harga Saham Tahun2015 (Rupiah)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
MRAT 318 292 292 260 263 259 221 204 190 202 200 208
TCID 18.000 18.000 19.500 19.900 19.275 19.800 19.500 17.000 17.500 17.500 17.000 16.500
UNVR 35.825 36.000 39.650 42.600 43.300 39.500 40.000 39.725 38.000 37.000 36.750 37.000
KICI 275 280 269 274 249 260 259 255 269 260 259 250
LMPI 193 191 177 141 143 133 129 111 158 117 121 113
Sumber: Laporan bulanan Bursa Efek Indonesia, 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
61
B. Analisis Data
1. Penentuan dan Penghitungan Variabel
a. Inflasi
Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang-barang
pada umumnya secara terus menerus, yang disebabkan oleh
karena jumlah uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan
dengan barang dan jasa yang tersedia. Tingkat inflasi yang
digunakan adalah inflasi bulanan per tahun selama periode 2011-
2015.
Tabel 12. Data Inflasi
Bulan Inflasi
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 3,79% 4,30% 8,38% 8,36% 3,35%
November 4,15% 4,32% 8,37% 6,23% 4,89%
Oktober 4,42% 4,61% 8,32% 4,83% 6,25%
September 4,61% 4,31% 8,40% 4,53% 6,83%
Agustus 4,79% 4,58% 8,79% 3,99% 7,18%
Juji 4,61% 4,56% 8,61% 4,53% 7,26%
Juni 5,54% 4,53% 5,90% 6,70% 7,26%
Mei 5,98% 4,45% 5,47% 7,32% 7,15%
April 6,16% 4,50% 5,57% 7,25% 6,79%
Maret 6,65% 3,97% 5,90% 7,32% 6,38%
Februari 6,84% 3,56% 5,31% 7,75% 6,29%
Januari 7,02% 3,65% 4,57% 8,22% 6,96%
Sumber: Data diolah menggunakan nilai perbulan tiap tahunnya.
b. Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang atau sering disebut dengan kurs adalah harga
satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat
juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
62
asing. Nilai tukar yang digunakan adalah nilai tukar rupiah per
bulan selama periode 2011-2015.
Tabel 13. Data Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
Bulan Nilai Tukar (Rupiah)
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 9.068 9.670 12.189 12.440 13.795
November 9.170 9.605 11.977 12.196 13.840
Oktober 8.835 9.615 11.234 12.082 13.639
September 8.823 9.588 11.613 12.212 14.657
Agustus 8.578 9.560 10.924 11.717 14.027
Juli 8.508 9.485 10.278 11.591 13.481
Juni 8.597 9.480 9.929 11.969 13.332
Mei 8.537 9.565 9.802 11.611 13.211
April 8.574 9.190 9.722 11.532 12.937
Maret 8.709 9.180 9.719 11.404 13.084
Februari 8.823 9.085 9.667 11.634 12.863
Januari 9.057 9.000 9.698 12.226 12.625
Sumber: Data diolah menggunakan nilai perbulan tiap tahunnya.
c. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga adalah biaya pinjaman atau harga yang
diperoleh atas pinjaman yang diberikan. Suku bunga pada dasarnya
memiliki dua pengertian sesuai dengan peninjauannya yaitu bagi
bank dan bagi pengusaha.Tingkat suku bunga yang di gunakan
adalah BI Rate per bulan selama periode 2011-2015.
Tabel 14. Data Tingkat Suku Bunga (BI Rate)
Bulan Tingkat Suku Bunga
2011 2012 2013 2014 2015
Desember 6,00% 5,75% 7,50% 7,75% 7,50%
November 6,00% 5,75% 7,50% 7,75% 7,50%
Oktober 6,50% 5,75% 7,25% 7,50% 7,50%
September 6,75% 5,75% 7,25% 7,50% 7,50%
Agustus 6,75% 5,75% 7,00% 7,50% 7,50%
Sumber: Data diolah menggunakan nilai perbualan tiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
63
Tabel 14. Data Tingkat Suku Bunga (BI Rate) (Lanjutan)
Bulan
Tingkat Suku Bunga
2011 2012 2013 2014 2015
Juli 6,75% 5,75% 6,50% 7,50% 7,50%
Juni 6,75% 5,75% 6,00% 7,50% 7,50%
Mei 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
April 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Maret 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Februari 6,75% 5,75% 5,75% 7,50% 7,50%
Januari 6,50% 6,00% 5,75% 7,50% 7,75%
Sumber: Data diolah menggunakan nilai perbualan tiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
64
d. Harga Saham
Harga saham adalah harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu. Harga saham yan digunakan dalam penelitian ini adalah indeks
harga saham dari perusahan-perusahaan sektor industry barang konsumsi bulanan yang diambil selama periode penelitian tahun 2011-
2015.
Tabel 15. Nilai Dasar
Sumber: Data diolah di Exel.
Tabel 16. Indeks Data Harga Saham Emiten 2011
Sumber: Data diolah di Exel.
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPITotal Nilai
Pasar
Indeks = Nilai
pasar/nilai dasar
(367751)X100
720 4700 10100 79 2250 140 400 980 37250 25500 700 1010 72 146 2825 120 32000 10500 138000 1490 1160 455 7100 15050 200 230 293177 79,72%
740 4750 9900 79 2300 140 400 990 36550 25700 660 1020 73 142 2925 118 32000 10500 138000 1500 1040 495 7600 16200 200 225 294247 80,01%
800 5400 11300 70 2825 140 405 1030 41850 26200 830 1060 79 171 3400 128 28000 10500 138000 1750 1180 510 7600 15300 200 220 298948 81,29%
750 5550 11000 70 2825 140 400 1380 40600 28000 860 1110 80 180 3575 140 28000 10500 130000 1840 1600 560 7900 15300 200 240 292800 79,62%
620 5400 13000 70 2800 140 410 1380 43550 28950 850 1160 87 198 3575 193 28000 10500 130000 2225 1500 530 8000 14700 200 280 298318 81,12%
660 5750 13000 167 2825 140 465 1350 49800 28600 830 1120 92 285 3375 260 28000 10500 122000 2175 1390 540 9050 14900 210 270 297754 80,97%
760 6350 16900 315 3500 140 600 1480 50900 32000 930 1220 90 330 3475 240 25000 10500 126000 2750 1560 580 8800 15600 210 305 310535 84,44%
750 6100 15100 315 3450 140 570 1220 55000 31000 750 1220 83 255 3475 190 26050 10500 133000 3050 1260 500 8600 16900 180 260 319918 86,99%
670 5050 12750 300 3000 140 570 1020 52500 30100 770 1200 74 245 3250 152 25000 10500 117000 2925 1000 495 8500 16500 180 210 294101 79,97%
650 5250 14150 300 3425 140 700 1080 58600 31650 840 1230 127 300 3475 176 25000 10500 118000 2450 1070 510 7800 15650 170 220 303463 82,52%
680 4700 13850 250 3375 140 700 1090 65000 39000 770 1150 129 270 3525 157 25000 10500 118000 2450 1000 520 7700 18200 170 210 318536 86,62%
495 4600 14250 310 3325 140 690 1080 62050 39000 790 1150 163 340 3400 176 25000 10500 127500 2550 1010 500 7700 18800 180 205 325904 88,62%
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPI Nilai Dasar
780 4875 10750 80 2650 140 385 1210 40000 28150 800 1170 80 159 3250 127 96500 10500 138000 1720 1620 650 7200 16500 185 270 367751
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
65
Tabel 17. Indeks Data Harga Saham Emiten 2012
Sumber: Data diolah di Exel.
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPITotal Nilai
Pasar
Indeks = ∑Pn/∑Po
(325940)X100
475 4800 14200 310 3500 140 620 1120 57000 42500 880 1200 205 470 3525 199 42000 10500 125500 2550 1060 550 8050 19600 195 220 341369 104,75%
470 5100 14750 300 3600 140 610 1130 56750 53000 890 1210 188 420 3500 187 42000 10500 138000 2425 1060 550 8600 19250 210 255 365095 112,03%
510 4850 19200 245 3525 140 600 1170 55050 53200 910 1230 190 440 3550 185 42000 10500 130000 2700 1060 600 9000 20000 215 265 361335 110,87%
710 4850 20000 245 3900 140 650 1190 59200 54200 860 1280 220 620 4025 197 42000 10500 130000 2725 1110 640 8600 19850 250 275 368237 112,99%
570 4725 21150 170 3900 140 710 1150 54100 52800 590 1310 196 490 3875 157 42000 10500 135000 2875 1240 540 9000 20550 260 240 368238 112,99%
610 4850 25300 150 4125 140 850 1050 61500 51700 620 1290 196 520 3775 150 42000 10500 149750 2850 1300 560 9000 22900 172 225 396083 121,53%
720 5400 22400 195 4850 180 800 1160 56350 52000 650 1500 215 540 3825 162 42000 10500 233000 2775 1360 550 8500 24250 168 220 474270 145,52%
660 5400 20600 159 5100 180 850 1060 50100 52000 580 1630 205 480 3875 158 42000 10500 225000 2625 1210 540 8300 27100 168 220 460700 141,36%
730 5650 22400 174 5750 180 700 1140 46450 52600 590 1680 215 510 4700 171 42000 10500 238000 3050 1320 560 8250 20050 210 250 467830 143,55%
900 5700 23650 180 6000 180 790 1260 49150 54000 560 1640 200 495 970 171 36000 10500 238000 3225 1460 550 9500 26050 255 240 471626 144,71%
1190 5850 20950 200 6400 180 700 1310 52850 57800 560 1740 265 710 1030 178 31250 10500 238000 3550 2050 560 9900 26350 255 230 474558 145,61%
1080 5850 20000 205 6900 180 1050 1330 56300 59900 580 1690 330 740 1060 177 31250 10500 238000 3725 1920 490 11000 20850 270 255 475632 145,94%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
66
Tabel 18. Indeks Data Harga Saham Emiten 2013
Sumber: Data diolah di Exel.
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPITotal Nilai
Pasar
Indeks = ∑Pn/∑Po
(475632)X100
1140 6050 20550 215 6250 180 820 1650 51850 63300 600 1740 350 1030 1090 180 29000 10500 238000 3550 2225 510 11350 22050 275 250 474705 99,81%
1300 7300 25000 230 6200 180 920 1690 48300 74900 590 1820 340 1090 1290 179 29000 10500 234000 3225 2775 530 11500 22850 300 260 486269 102,24%
1280 7450 27100 250 7200 180 1000 2175 48950 84500 620 2275 315 1080 1240 200 29000 10500 239000 3850 4575 590 13250 22800 330 290 510000 107,23%
1240 7350 30050 315 7700 180 1070 3400 49400 84300 570 2200 295 990 1390 196 29000 10500 239000 3400 4100 570 13500 26250 290 295 517551 108,81%
1470 7350 36250 199 8700 180 1550 4475 53500 87500 550 3925 310 960 1450 180 29000 10500 265000 4750 4050 550 11500 30500 295 400 565094 118,81%
1250 7350 30150 280 7850 180 1700 4400 50600 85000 540 2800 260 890 1440 166 29000 10500 318000 4150 3500 520 10500 30750 280 265 602321 126,64%
1310 6500 32000 220 7250 180 1500 4700 42350 82000 540 2650 200 790 1430 155 29000 10500 318000 4100 3075 495 10500 31800 305 260 591810 124,43%
1220 6500 30000 170 6600 180 1510 3900 37950 65500 490 2150 168 495 1350 152 29000 10500 254400 3650 2500 475 10500 31200 260 355 501175 105,37%
1250 7050 31650 170 6400 180 1510 4100 35000 65400 465 2225 170 550 1180 135 29000 10500 269000 3800 2350 480 10500 30150 270 480 513965 108,06%
1320 6650 29300 180 6200 180 1510 4925 36900 66900 500 2250 176 630 1300 149 29000 10500 269000 3900 2625 485 11000 30000 315 440 516335 108,56%
1400 6650 27800 170 1020 180 1600 4325 37000 65000 590 2100 163 510 1220 148 29000 10500 303000 3325 2175 465 12000 26600 285 255 537481 113,00%
1430 6600 26000 150 1020 180 1550 4500 42000 62400 570 2200 153 590 1250 147 29000 10500 304000 3250 2000 465 11900 26000 270 215 538340 113,18%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
67
Tabel 19. Indeks Data Harga Saham Emiten 2014
Sumber: Data diolah di Exel.
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPITotal Nilai
Pasar
Indeks = ∑Pn/∑Po
(538340)X100
1900 7175 30100 160 1150 180 1800 4670 41900 67050 520 2070 164 690 1405 147 29000 10500 314000 2900 2000 470 11900 28550 299 201 560901 104,19%
1555 6975 27000 160 1055 190 1800 4495 47700 68500 500 2080 172 750 1450 151 29000 10500 305000 3340 2080 470 13100 28575 279 198 557075 103,48%
2060 7300 30000 185 1105 170 2500 3930 49400 69000 530 2030 196 900 1465 146 29000 10500 305000 3170 2070 485 13500 29250 282 208 564382 104,84%
2200 7050 28000 185 1090 175 2850 4265 56500 69900 530 2050 185 915 1545 140 29000 10500 305000 2900 1935 449 14500 29250 299 210 571623 106,18%
2510 6825 28850 200 1270 205 3300 4185 52050 68900 530 2105 182 1050 1540 139 29000 10500 304000 2770 1880 400 15700 29125 290 200 567706 105,46%
2315 6700 29400 200 1430 350 3000 3960 53500 67300 465 1925 168 990 1660 133 29000 10500 323000 3000 1565 371 15950 29275 281 190 586628 108,97%
2375 7075 29850 138 1310 365 3010 3980 54200 69700 465 1985 178 1230 1730 130 29000 10500 310000 3000 1685 374 17000 30750 289 177 580496 107,83%
2505 6875 30625 138 1215 565 2950 3830 54000 70650 480 1860 174 1320 1660 138 29000 10500 270000 2850 1665 397 17500 31025 280 186 542388 100,75%
2295 7000 30500 123 1140 705 3005 3890 56675 72000 530 1550 161 1150 1700 132 29000 10500 313500 2530 1550 368 17850 31800 280 198 590132 109,62%
2190 6825 28275 123 1240 705 2900 3825 57750 71100 530 1650 167 1155 1705 129 29000 10500 333000 2850 1375 365 17950 30400 276 179 606164 112,60%
2270 6700 25200 143 1210 705 2890 3765 61175 69850 560 1550 285 1390 1750 133 29000 10500 333000 3100 1375 359 18100 31800 278 181 607269 112,80%
2095 6750 20900 143 1385 300 2880 3720 60700 68650 520 1690 355 1465 1830 135 29000 10500 315000 2865 1375 350 17525 32300 268 175 582876 108,27%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
68
Tabel 20. Indeks Data Harga Saham Emiten 2015
Sumber: Data diolah di Exel.
AISA INDF MYOR PSDN ROTI SKLT STTP ULTJ GGRM HMSP RMBA DVLA INAF KAEF KLBF PYFA SCPI SQBB SQBI TSPC ADES MRAT TCID UNVR KICI LMPITotal Nilai
Pasar
Indeks = ∑Pn/∑Po
(582876)X100
2150 7550 24250 133 1375 320 2900 4130 57800 67200 500 535 287 1340 1865 137 29000 10500 315000 2650 1370 318 18000 35825 275 193 585603 100,47%
2200 7400 24500 137 1230 320 2950 4090 53425 65200 500 560 329 1430 1805 137 29000 10500 320000 2585 1380 292 18000 36000 280 191 584441 100,27%
2095 7450 28900 134 1220 320 3055 3970 51000 73475 580 1810 289 1315 1865 129 29000 10500 320000 2320 1375 292 19500 39650 269 177 600690 103,06%
1760 6750 25525 106 1140 340 3035 3970 50000 73500 580 1780 255 1230 1795 124 29000 10500 290000 2030 1370 260 19900 42600 274 141 567965 97,44%
1825 7300 25500 101 1265 350 3060 3880 47100 72500 560 1790 248 1120 1840 129 29000 10500 305000 2050 1405 263 19275 43300 249 143 579753 99,46%
1870 6575 26000 114 1150 350 3035 3920 45100 72000 559 1695 196 995 1675 121 29000 10500 315000 2000 1395 259 19800 39500 260 133 583202 100,06%
1925 6100 27800 118 1180 350 3035 3875 49500 83450 570 1560 195 990 1745 124 29000 10500 315000 1965 1400 221 19500 40000 259 129 600491 103,02%
1605 5300 26400 118 1150 350 3015 3750 44500 76000 470 1450 149 700 1675 118 29000 10500 335000 1620 1125 204 17000 39725 255 111 601290 103,16%
1450 5500 26600 124 1175 370 3015 3980 42000 75975 480 1315 127 640 1375 112 29000 10500 335000 1530 1060 190 17500 38000 269 158 597445 102,50%
1585 5525 27300 114 1195 390 3015 4000 42950 91975 440 1450 141 865 1430 111 29000 10500 338000 1700 1025 202 17500 37000 260 117 617790 105,99%
1460 4875 25900 114 1280 370 3030 3825 48900 101900 520 1400 179 970 1335 110 29000 10500 338000 1745 1165 200 17000 36750 259 121 630908 108,24%
1210 5175 30500 122 1265 370 3015 3945 55000 94000 510 1300 168 870 1320 112 29000 10500 338000 1750 1015 208 16500 37000 250 113 633218 108,64%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
69
2. Pengujian Asumsi Klasik
a. Pengujian Normalitas
Tabel 21. Hasil Uji Normalitas
Unstandardiz ed
Residual
Keterangan
Asymp. Sig. (2-
taileted)
0,102 Berdistribusi Normal
Sumber: Output SPSS 16.0
Tabel di atas menunjukkan dari 60 data yang ada. Dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena,
berdasakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai
signifikan 0,102 lebih besar dari 0,05.
Namun, selain menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov
untuk menguji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan
analisis grafik. Jika distribusi data residual normal, maka garis
yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Gambar 1. Hasil Pengujian Normalitas Grafik
Sumber: Outpus SPSS 16.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
70
Berdasarkan analisis grafik dapat dilihat bahwa data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau histogramnya. Pola ini menunjukkan data
berdistribusi normal.
b. Pengujian Multikolinearitas
Tabel 22. Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity
Statistics Keterangan Tolerance VIF
(Constant)
Inflasi
Nilai Tukar Rupiah
Tingkat Suku Bunga
0,671
0,404
0,340
1,491
2,474
2,943
Tidak ada
multikolinearitas
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan tabel diperoleh nilai VIF inflasi sebesar 1,491, VIF
nili tukar rupiah sebesar 2,474 dan nilai VIF tingkat suku bunga
sebesar 2,943. Ketiga nilai VIF tersebut lebih kecil dari 10 dan
ketiga nilai tolerance lebih besar dari 0,10. Artinya tidak terdapat
multikolinearitas antara viable independen dalam model regresi.
c. Pengujian Heteroskedastisitas
Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan menggunakan grafik Scatterplot. Dari uji yang dilakukan
dapat dilihat bahwa tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
71
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
dapat disimpulakn bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 2. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot
Sumber: Output SPSS 16.0
d. Pengujian Autokorelasi
Tabel 23. Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square Adjused R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 0,644 0,415 0,384 13,48335 0,497
Sumber: Output SPSS 16.0
Pengujan autokorelasi digunakan dengan menggunakan Uji
Durbin Watson. Berdasarkan uji yang dilakukan diperoleh nilai
DW sebesar 0,497. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel
dengan menggunakan signifikan 5%, jumlah sampel 60 (n) dan
jumlah variabel independen 3 (k=3), dengan nilai dl sebesar
1,4797 dan du sebesar 1,6889. Oleh karena nilai DW 0,497 lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
72
besar dari 0 dan kurang dari dl atau 0 < 0,497 < 1,4797. Hasil
analisis ini menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi.
3. Pengujian Regresi Linier Berganda
Tabel 24. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients T Sig.
B Std.Error
(Constant) 144,035 13,208 10,905 0,000
Inflasi 0,891 1,327 0,671 0,505
Nilai Tukar Rupiah 0,008 0,002 5,326 0,000
Tingkat Suku Bunga -21,232 3,562 -5,961 0,000
Sumber: Output SPSS 16.0
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa hasil persamaan model
estimasi adalah sebagai berikut:
Indeks Harga Saham = 144,035 + 0,891X1 + 0.008X2 - 21,232X3 +
ɛ
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. α = 144,035, artinya jika nilai inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2)
dan tingkat suku bunga (X3) adalah 0, maka indeks harga saham
(Y) sebesar Rp. 144,035.
b. Koefesien regresi variabel inflasi (X1) sebesar 0,891.
Menyatakan bahwa setiap penambahan Rp.1 inflasi akan
meningkatkan indeks harga saham sebesar Rp.0.891.
c. Koefisien regresi variabel nilai tukar rupiah (X2) sebesar 0,008.
Menyatakan bahwa setiap penambahan Rp.1 nilai tukar rupiah
akan meningkatkan indeks harga saham sebesar Rp.0,008.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
73
d. Koefisien regresi variabel tingkat suku bunga (X3) sebesar -
21,232. Menyatakan bahwa setiap penambahan Rp.1 tingkat suku
bunga akan menurunkan indeks harga saham sebesar Rp.21,232.
4. Pengujian Hipotesis
a. Perumusan Hipotesis
1) Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak maka inflasi berpengaruh terhadap indeks
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
Apabila Ho diterima maka inflasi tidak berpengaruh terhadap
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi.
2) Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak maka nilai tukar rupiah berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
Apabila Ho diterima maka nilai tukar rupiah tidak berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
3) Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Apabila Ho ditolak maka tingkat suku bunga berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
74
Apabila Ho diterima maka tingkat suku bunga tidak
berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi.
b. Penentuan Tingkat Signifikansi (Uji F)
Tabel 25. Hasil Uji Simultan (Uji F)
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig
Regression 7224,892 3 2408,297 13,247 0,000
Residual 10180,841 56 181,801
Total 17405,733 59
Sumber: Output SPSS 16.0
Pengujian terhadap koefisien secara simultan dilakukan dengan
Uji F. diperoleh nilai F sebesar 13,247 dengan probabilitas 0,000.
Nilai probabilitas yang kurang dari 0,05 menunjukkan uji F
signifikan. Uji F, yang signifikan ini menunjukkan bahwa Ho
ditolak. Hal ini berarti secara bersama-sama variabel inflasi, nilai
tukar rupiah dan tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi.
c. Penentuan nilai t (Uji t)
Tabel 26. Hasil Uji Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized
Coefficients T Sig.
B Std.Error
(Constant) 144,035 13,208 10,905 0,000
Inflasi 0,891 1,327 0,671 0,505
Nilai Tukar Rupiah 0,008 0,002 5,326 0,000
Tingkat Suku Bunga -21,232 3,562 -5,961 0,000
Sumber: Output SPSS 16.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
75
Pada penelitian ini tingkat signifikan yang digunakan adalah
sebesar 5%. Berdasarkan pengujian diperoleh nilai t dari inflasi
sebesar 0,671, nilai tukar rupiah sebesar 5,326 dan tingkat suku
bunga sebesar -5,961.
d. Pengujian Koefisien Determinasi (R2 )
Tabel 27. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 )
Model R R square
1 0,644 0,415
Sumber: Output SPSS 16.0
Hasil uji di atas menunjukkan bahwa nilai R square adalah 0,415,
Artinya variabel dependen indeks harga saham (Y) dipengaruhi
oleh variabel independen inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat
suku bunga (X) sebesar 41,5% sementara sebesar 58,5%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model regresi.
5. Pengambilan Keputusan
a. Uji t
Tabel 28. Pengambilan Keputusan Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients T Sig.
B Std.Error
(Constant) 144,035 13,208 10,905 0,000
Inflasi 0,891 1,327 0,671 0,505
Nilai Tukar Rupiah 0,008 0,002 5,326 0,000
Tingkat Suku Bunga -21,232 3,562 -5,961 0,000
Sumber: Output SPSS 16.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
76
Pengujian koefisien regresi secara parsial dilakukan dengan uji t.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi peran
secara parsial antara variabel independen terhadap variabel
dependen dengan mengasumsikan bahwa variabel independen
lain dianggap konstan.
1) Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Dari hasil output, diperoleh t hitung sebesar 0,671 dan nilai
signifikan inflasi sebesar 0,505, maka dapat disimpulkan
bahwa Ho diterima, karena nilai signifikannya 0,505 > 0,05
artinya secara parsial inflasi tidak berpengaruh terhadap
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi di BEI periode 2011-2015.
2) Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Dari hasil output, diperoleh t hitung sebesar 5,326 dan nilai
signifikan nilai tukar rupiah sebesar 0,000, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, karena nilai signifikannya
0,000 < 0,05 artinya secara parsial nilai tukar rupiah
berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi di BEI periode 2011-2015.
3) Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Dari hasil output, diperoleh t hitung sebesar -5,961 dan nilai
signifikan tingkat suku bunga sebesar 0,000, maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, karena nilai signifikan 0,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
77
< 0,05 artinya secara parsial tingkat suku bunga berpengaruh
terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi di BEI periode 2011-2015.
6. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang dilakukan memperoleh hasil inflasi tidak
berpengaruh terhadap indeks harga saham, nilai tukar rupiah
berpengaruh terhadap indeks harga saham dan tingkat suku bunga
berpengaruh terhadap indeks harga saham.
C. Pembahasan
1. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa tidak terdapat
pengaruh antara inflasi terhadap indeks harga saham. Penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Nuriawan (2015),
Napitupulu (2012), Utomo (2016) dan Ginting et al. (2016)
menyatakan bahwa variabel inflasi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham. Namun, berbanding terbalik dengan
penelitian yang dilakukan oleh Windasari (2015) dan Ulandari (2017)
yang menyatakan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Salah satu peristiwa moneter yang sangat penting dan yang
dijumpai hampir di semua negara termasuk Indonesia adalah inflasi.
Inflasi adalah kecenderungan meningkatnya harga barang-barang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
78
pada umumnya secara terus menerus, yang disebabkan oleh karena
jumlah uang yang beredar terlalu banyak dibandingkan dengan barang
dan jasa yang tersedia.
Tidak adanya pengaruh yang signifikan ini mengindikasikan
bahwa besar kecilnya inflasi pada tahun 2011-2015 tidak berdampak
besar pada naik turunnya harga saham. Hasil ini menunjukkan bahwa
kondisi inflasi mnyebabkan investor tidak ingin berspekulasi atau
cenderung bersikap menunggu sampai kondisi inflasi lebih stabil,
sehingga resiko kerugian yang dialami investor tidak besar
(Maryanne, 2009). Hal ini berarti, inflasi tidak berpengaruh terhadap
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi di
BEI periode 2011 - 2015.
2. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham
Nilai tukar rupiah berdasarkan analisis yang dilakukan
memiliki pengaruh terhadap indeks harga saham. Penelitian tersebut
sejalan dengan yang dilakukan oleh Nurirawan (2015), Ulandari
(2017) dan Napitupulu (2012) yang menyatakan bahwa nilai tukar
rupiah memiliki pengaruh yang signifikan. Namun, penelitian tersebut
berbanding terbalik terhadap penelitian yang dilakukan oleh
Windasari (2015) dan Ginting et al. (2016) yang menyatakan bahwa
nilai tukar rupiah tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap harga saham
di pasar modal memang sangat memungkinkan, mengingat sebagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
79
besar perusahaan yang Go public di Bursa Efek Indonesi mempunyai
utang luar negeri dalam bentuk valuta asing. Kondisi nilai tukar rupiah
yang diperkirakan buruk, dapat mengakibatkan refleksi pada indeks
harga saham yang akan menurun, begitu juga sebaliknya.
Nilai tukar rupiah dapat berpengaruh positif terhadap harga
saham. Bagi perusahaan yang melakukan ekspor barang keluar negeri
dengan bahan baku yang di peroleh dari dalam negeri. Hal ini, dapat
meningkatkan laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut.
Peningkatan laba ini dapat menjadi daya tarik bagi investor untuk
membeli saham di perusahaan ini. Apabila permintaan saham
perusahaan ini meningkat maka akan meningkatkan harga saham.
Kaitannya terhadap indeks harga saham adalah apabila harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi meningkat maka akan
meningkatkan indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi.
Salah satu perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
melakukan ekspor adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada
tahun 2014 Indofood mengantongi penjualan ekspor dari Belanda
sebesar Rp. 66,39 miliar dan inggris sebesar Rp. 58,79 miliar dengan
total penjualan ekspor Rp. 5,39 triliun.
Jadi, terdapat pengaruh positif dan negatif antara nilai tukar
rupiah terhadap indeks harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi di BEI periode 2011 - 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
80
3. Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Indeks Harga Saham
Tingkat suku bunga berdasarkan analisis yang dilakukan
memiliki pengaruh terhadap indeks harga saham. Penelitian tersebut
sejalan dengan yang dilakukan oleh oleh Nurirawan (2015),
Windasari (2015), dan Napitupulu (2012) menyatakan bahwa tingkat
suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan terhadapa harga
saham. Namun penelitian tersebut berbanding terbalik dengan hasil
yang dilakukan oleh Ginting et al. (2016) menyatakan bahwa tidak
ada pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga dengan harga
saham.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa secara parsial BI Rate
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sehingga pergerakan
BI Rate dapat ikut mempengaruhin pergerakan harga saham, dan
menjadi salah satu pertimbangan bagi para investor untuk mengambil
keputusan investasi di pasar modal. BI Rate sendiri merupakan tingkat
suku bunga jangka pendek dengan tenor satu bulan yang ditetapkan
dan diumumkan oleh Bank Indonesia (BI) secara periodik yang
berfungsi sebagai sinyal kebijakan moneter guna mencapai target
inflasi dan menjaga stabilitas nilai mata uang rupiah. Tingginya
tingkat suku bunga akan berdampak pada biaya pinjaman yang harus
dibayar oleh perusahaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut
pada saat terjadinya kenaikan tingkat suku bunga perusahaan akan
mengurangi pinjamannya. Cara lain yang dilakukan oleh perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
81
untuk memperoleh dana guna mengembangkan perusahaannya adalah
dengan menerbitkan saham. Apabila jumlah saham yang ditawarkan
meningkat. Namun, jumlah permintaannya tetap hal ini akan
berdampak pada menurunnya harga saham. Menurunnya harga saham
sektor industri barang konsumsi akan berdampak pada penurunan
indeks harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi di
BEI periode 2011 – 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
82
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada
BAB V, maka dapat diperoleh kesimpulan secara parsial sebagai berikut:
1. Inflasi tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham perusahaan
sektor industri barang konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi
tidak dapat menjadi tolak ukur investor untuk berinvestasi di pasar
saham.
2. Nilai tukar rupiah berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai tukar rupiah dapat menjadi tolak ukur investor untuk
berinvestasi di pasar saham.
3. Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap indeks harga saham
perusahaan sektor industri barang konsumsi. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat suku bunga dapat menjadi tolak ukur investor untuk
berinvestasi di pasar saham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
83
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan pada penelitian ini adalah variabel independen yang
digunakan hanya tiga yaitu; inflasi, nilai tukar rupiah dan tingkat suku
bunga. Keterbatasan waktu menyebabkan data yang diperoleh menjadi
kurang efektif dan konsisten untuk melihat pengaruh inflasi, nilai tukar
rupiah dan tingkat suku bunga terhadap indeks harga saham.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan
beberapa saran seperti:
1. Bagi Investor
Variabel nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga dapat menjadi
pertimbangan dalam membeli suatu saham. Karena, variabel tersebut
memiliki hubungan yang positif terhadap indeks harga saham
khusunya sektor industri barang konsumsi.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat menambahkan rasio penelitian lain seperti
rasio pengaruh standar modal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
84
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Agus Tri dan Nano Prawoto. 2016. Analisis Regresi dalam Penelitian
Ekonomi dan Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & Eviews. Rajawali Pers.
Darmadji, Tjipto dan Hendy M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia Edisi
3. Jakarta: Salemba Empat.
Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. 2011. Pengantar Teori Moneter serta
Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
25 Edisi 9. Universitas Diponegoro Semarang.
Ginting. M. R .M, Topowijono dan Sri Sulasmiyati. 2016. Pengaruh Tingkat Suku
Bunga, Nilai Tukar dan Inflasi terhadap Harga Saham .Jurnal Akuntansi.
Vol. 35. No. 2 .Universitas Brawijaya Malang.
Hakim, Abdul. 2015. Pengantar Ekonometrika dengan Aplikasi EViews.
EKONISIA.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi edisi
Kesepuluh.Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Hidayat, Taufik. 2010. Buku Pintar Investasi. Mediakita.
Insukindro. 1993. Ekonomi Uang dan Bank. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Maryanne, Donna Menina Della.2009. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga
SBI, Volume Perdagangan Saham, Inflasi dan Beta Saham terhadap Harga
Saham. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang, Semarang.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan edisi
8. Jakarta: Salemba Empat.
Napitupulu, Lasma Riana. 2012. Analisis Hubungan Inflasi, Nilai Tukar, Tingkat
Bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Nuriawan, Agustinus Endi. 2015. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai
Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
85
Pambudi, Sudiro dan G.A. Diah Utari, Retni Cristina S. 2015. Inflasi di Indonesia:
Karakteristik dan Pengendaliannya. Jurnal. Bank Indonesia Institute,
Jakarta.
Pramesti, Getut. 2016. Statistik Lengkap Secara Teori dan Aplikasi dengan SPSS
23. Elex Media Komputindo.
Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. 2007. Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Putri, Rizkia Milana. 2017. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning
Ratio (PER) dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Kosmetik dan Rumah Tangga yang terdaftar di Jakarta Islamic
Index (JII). Skripsi. UIN Raden Fatah, Palembang.
Reksoprayitno, Soediyono. 2008. Ekonomi Makro Ananlisis IS-LM dan
Permintaan-Penawaran Agregatif. BPFE: Yogyakarta.
Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio Edisi 2.
Surabaya: Penerbit Erlangga.
Sholihah, Mar’atus. 2014. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Dan Nilai
Tukar Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Perhotelan Dan
Pariwisata Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi keenam.Yogyakarta:
UPP STIM YKPN
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
Thobarry, Achmad Ath. 2009. Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju
Inflasi dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor
Properti Kajian Empiris pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2000-2008.
Thesis. Universitas Diponegoro.
Triyono. 2008. Analisis Perubahan Kurs Rupiah Terhadap Dollar Amerika. Jurnal
Ekonomi Pembangunan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ulandari, Susi. 2017. Pengaruh Inflasi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Harga
Saham di Sektor Industri Barang Konsumsi pada Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) Tahun 2012-2016. Skripsi. UIN Raden Fatah, Palembang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
86
Utama, Erlangga Yudha. 2016. Pengaruh Suku Bunga SBI, Inflasi dan Jumlah
Uang Beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Wijaya, Trisnadi. 2013. Pengaruh Berbagai Faktor Internal dan Eksternal
Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa
Efek Indonesia. Tesis. Universitas Sriwijaya, Palembang.
Windasari, Alfa Nur. 2015. Analisis Pegaruh Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Rupiah,
Tingkat Suku Bunga terhadap Harga Saham di Bursa Efek Indonesia.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Wira, Desmond. 2011. Analisis Fundamental Saham. Penerbit Exceed.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
87
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
88
Lampiran 1: Daftar Profil Perusahaan.
1. AISA – Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.
Kode Perusahaan AISA
Nama Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.
Alamat Perusahaan Gedung Plaza Mutiara Lantai 16, Suite 1601, Jl. Dr. Ide
Anak Agung Gde Agung Kavling. E.1.2 No. 1 Alamat Website www.tigapilar.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
2. INDF – Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Kode Perusahaan INDF
Nama Perusahaan Indofood Sukses Makmur, Tbk.
Alamat Perusahaan Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lt. 27, Jl. Jend.
Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Alamat Website www.indofood.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
3. MYOR – Mayora Indah, Tbk.
Kode Perusahaan MYOR
Nama Perusahaan Mayor Indah, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl.Tomang Raya No. 21-23 Jakarta
Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
4. PSDN – Prasidha Aneka Niaga, Tbk.
Kode Perusahaan PSDN
Nama Perusahaan Prasidha Aneka Niaga, Tbk.
Alamat Perusahaan Gedung Plaza Sentral Lt. 20 Jl. Jend. Sudirman No. 47
Jakarta 12930 Alamat Website www.prasidha.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
5. ROTI – Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Kode Perusahaan ROTI
Nama Perusahaan Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
Alamat Perusahaan Kawasan Industri MM2100, Jalan Selayar Blok A9
Cibitung, Bekasi 17520 Alamat Website www.sariroti.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
89
6. SKLT – Sekar Laut, Tbk.
Kode Perusahaan SKLT
Nama Perusahaan Sekar Laut, Tbk.
Alamat Perusahaan Wisma Nugra Santana Lantai 8, Suite 802 Jl. Jend.
Sudirman Kav. 7-8 Jakarta 10220 Alamat Website www.sekar.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
7. STTP – Siantar Top, Tbk.
Kode Perusahaan STTP
Nama Perusahaan Siantar Top, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru Sidoarjo 61256
Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
8. ULTJ – Ultra Jaya Milk, Tbk.
Kode Perusahaan ULTJ
Nama Perusahaan Ultra Jaya Milk, Tbk.
Alamat Perusahaan PO.Box 1230 Bandung 40012
Alamat Website www.ultrajaya.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
9. GGRM – Gudang Garam, Tbk.
Kode Perusahaan GGRM
Nama Perusahaan Gudang Garam, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl. Jend. A. Yani No. 79 Jakarta 10510) Jl. Semampir II/1
Kediri 64121 Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Tobacco Manufacturers
10. HMSP – HM Sampoerna, Tbk.
Kode Perusahaan HMSP
Nama Perusahaan HM Sampoerna, Tbk.
Alamat Perusahaan One Pacific, Sudirman Central Business Distric (SCBD)
Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 –
Indonesia Alamat Website www.sampoerna.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Tobacco Manufacturers
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
90
11. RMBA – Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Kode Perusahaan RMBA
Nama Perusahaan Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Alamat Perusahaan Capital Place Office Tower Lantai 6, Jalan Gatot Subroto
Kavling 18, Jakarta Selatan 12710 Alamat Website www.bentoelgroup.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Tobacco Manufacturers
12. DVLA – Darya-Varia Laboratoria, Tbk.
Kode Perusahaan DVLA
Nama Perusahaan Darya-Varia Laboratoria, Tbk
Alamat Perusahaan South Quarter, Tower C, 18th-19th Floor Jl. R.A. Kartini
Kav.8 Jakarta 12430, Indonesia Alamat Website www.darya-varia.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
13. INAF – Indofarma, Tbk.
Kode Perusahaan INAF
Nama Perusahaan Indofarma, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, 17530
Alamat Website www.indofarma.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
14. KAEF – Kimia Farma, Tbk.
Kode Perusahaan KAEF
Nama Perusahaan Kimia Farma, Tbk.
Alamat Perusahaan Jalan Veteran No. 9, Jakarta 10110
Alamat Website www.kimiafarma.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
15. KLBF – Kalbe Farma, Tbk.
Kode Perusahaan KLBF
Nama Perusahaan Kalbe Farma, Tbk.
Alamat Perusahaan Gedung KALBE Let.Jend Suprato Kav. 4 Jakarta
Alamat Website www.kalbe.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
91
16. PYFA – Pyridam Farma, Tbk.
Kode Perusahaan PYFA
Nama Perusahaan Pyridam Farma, Tbk.
Alamat Perusahaan Ruko Villa Kebon Jeruk Blok F3 Jl. Raya Kebon Jeruk
Jakarta 11530 Alamat Website www.pyridam.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
17. SCPI – Schering Plough Indonesia, Tbk.
Kode Perusahaan SCPI
Nama Perusahaan Schering Plough Indonesia, Tbk.
Alamat Perusahaan Gedung Wisma BNI 46, Lantai 27 Jln Jendral Sudirman
Kav.1 Jakarta 10220. Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
18. SQBB – Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
Kode Perusahaan SQBB
Nama Perusahaan Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
Alamat Perusahaan Wisma Tamara, Lt. 10, JI. Jenderal Sudirman Kav. 24,
Jakarta 12920 sedangkan pabrik berlokasi di JI. Raya
Bogor Km. 38, Cilangkap Depok – 16958.
Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
19. SQBI - Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
Kode Perusahaan SQBI
Nama Perusahaan Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk.
Alamat Perusahaan Wisma Tamara, Lt. 10, JI. Jenderal Sudirman Kav. 24,
Jakarta 12920 sedangkan pabrik berlokasi di JI. Raya
Bogor Km. 38, Cilangkap Depok – 16958.
Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
20. TSPC – Tempo Scan Pacific, Tbk.
Kode Perusahaan TSPC
Nama Perusahaan Tempo Scan Pacific, Tbk.
Alamat Perusahaan Gedung Tempo Scan Tower Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 3-
4 Jakarta 12950 Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Pharmaceuticals
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
92
21. ADES – Akasha Wira Internasional, Tbk.
Kode Perusahaan ADES
Nama Perusahaan Akasha Wira Internasional, Tbk
Alamat Perusahaan Perkantoran Hijau Arkadia Tower C Lantai 15 Jl. TB.
Simatupang Kav. 88 Jakarta 12520 Alamat Website www.akashainternational.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Food and Beverages
22. MRAT – Mustika Ratu, Tbk.
Kode Perusahaan MRAT
Nama Perusahaan Mustika Ratu, Tbk.
Alamat Perusahaan Graha Mustika Ratu Lt PH Jl Gatot Subroto Kav 74-75
Jakarta Alamat Website www.mustika-ratu.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Cosmetics and Household
23. TCID – Mandom Indonesia, Tbk.
Kode Perusahaan TCID
Nama Perusahaan Mandom Indonesia, Tbk
Alamat Perusahaan Kawasan Industri MM 2100, Jl. Irian Blok PP, Bekasi
17520 Alamat Website www.mandom.co.id
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Cosmetics and Household
24. UNVR – Unilever Indonesia, Tbk.
Kode Perusahaan UNVR
Nama Perusahaan Unilever Indonesia, Tbk.
Alamat Perusahaan Grha Unilever BSD Green Office Park Kav. 3 Jln BSD
Boulevard Barat, BSD City Tangerang 15345 Alamat Website www.unilever.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Cosmetics and Household
25. KICI – Kedawung Setia Industrial, Tbk.
Kode Perusahaan KICI
Nama Perusahaan Kedawung Setia Industrial, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl. Raya Rungkut 15 - 17, Surabaya 60293
Alamat Website -
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Houseware
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
93
26. LMPI – Langgeng Makmur Industri, Tbk.
Kode Perusahaan LMPI
Nama Perusahaan Langgeng Makmur Industri, Tbk.
Alamat Perusahaan Jl.Letjen Sutoyo No.256, Waru Sidoarjo
Alamat Website www.langgengmakmur.com
Sektor Consumer Goods Industry
Sub Sektor Houseware
Lampiran II: Hasil Uji SPSS
1. Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
94
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
95
4. Uji Autokorelasi
5. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI