Aplikasi [salop dan Radiasi. /996 PENGARUH HERAT MOLEKUL OLIGOMER URETAN AKRILA T DAN MONOMER REAKTIF PADA SIFAT PEREKAT PEKA TEKANAN Darsono., T. Sasaki.., Yanti Sabarinah Soebianto., dan Mirzan T. Razzak. .Pusat Aplikasi Isotop daD Radiasi-BATAN ..Takasaki Radiation Chemistry Research Establisment, JAERI ABSTRAK PENGARUH BERAT MOLEKUL OLIGOMER URETAN AKRILAT DAN MONOMER REAKTIF PADA SIFAT BAHAN PEREKAT PEKA TEKANAN. Iradiasi berkas elektron menimbulkan pengikatan silang antara molekul- molekul uretan akrilat, sehingga dapat meningkatkan sifat fisik oligomer seperti kerekatan, fleksibilitas, dan mengurangi ke- lengketan untuk bahan perekat peka tekanan (PPT). Dalam percobaan ini dipakai uretan akrilat dengan berat molekul yang relatiftinggi alcibat pertambahan unit poliester (l,6-HX-DA)-nya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa keteguhan rekat dan kelengketan film yang terbentuk meningkat dengan kenaikan berat molekul. Penambahan derivat monomer akrilat tidak ber- pengaruh nyata terhadap keteguhan rekat maupun kelengketan film uretan, tetapi penambahan monomer yang mempunyai gugus polar seperti n-butil karbamat etil akrilat pada oligomer rendah daD menengah dapat memperbaiki perbandingan antara kohesi-adhesi film perekat peka tekanan. Pengikatan sifat kohesi tersebut adalah melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya maupun molekul uretan akrilatnya. ABSTRACT EFFECT OF MOLECULAR WEIGHT OF URETHANE ACRYLATE AND REACTIVE MONOMER ON PHYSICAL PROPERTIES OF PRESSURE SENSITIVE ADHESIVES. Electron beam irradiation induces intermolecular crosslinking of urethane acrylate molecules and improves its physical properties such as peel strength. flexibility and reduces tackiness for pressure sensitive adhesive (PSA) film. Urethane acrylate oligomers of various number of polyester units (l,6Hx- DA) were used in the present experiment. The experimental results show that the peel stength and tackiness of the PSA films increases with the increase of molecular weigth. The presence of acrylic monomers derivative insignificantly affect the peel strength as well as tackiness of the film. However, the presence of acrylic monomer having a polar group such as n-butyl carbamate ethyl acrylate has been able to improve the adhesion-cohesion equilibrium of the PSA film. The improvement is through the formation of hidrogen bonding among the monomer molecules as well as among the monomer-oligomers mole- cules. PENDAHULUAN Prnpolimer poliuretan bukanlah resin pelapis yang murah. tetapi cukup banyak dipakai akibat keunggulannya yang tidak dimiliki oleh resin pelapis yang lain. Poli- uretan banyak juga dipakai untuk "sealant" daD cat yang proses pengerasannya melalui reaksi dengan uap air. Ada- nya gugus akrilat atau metakrilat pada ujung akan mem- percepat proses polimerisasi radikal dan pengerasan lapisan (1,2). 'Suat film poliuretan yang mengandung gugus akrilat lebih lembut, tetapi ulet (tou~h). Sifat-sifat ini menyebabkan pra- polimer akrilat dipilih sebagai salah satu resin untuk perekat peka tekanan (PPT). Pada proses pelapisan, viskositas oligomer sangat berperan karena efeknya terhadap formulasi sangat besar. Berat molekul dapat diatur dengan mengubah perban- dingan komponen poliestemya. Di samping mengontrol Bm-nya. viskositas oligomer dapat diturunkan dengan pe- nambahan monomer sebagai pengencer reaktif. Monomer selain sebagai pengencer juga akan mempengaruhi kece- patan curin~ daD gnat fisik mekanik film yang terjadi. Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat- suat perekat peka tekanan yang diperoleh dari basil iradi- asi berkas elektron 4 macam oligomer uretan akrilat yang mempunyai berat molekul berbeda. Dipelajari juga pe- ngaruh penambahan beberapa monomer akrilat pada sifat- gnat perekat peka tekanan. BAHAN DAN METODE Bahan. Oligomer uretan dari Sanwa Chemical Co. Ltd. dengan rumus kimia teoritis sebagai berikut: HEA-IPD I-(1,6-HX -DA).-1,6HX-IPDI-HEA Komponen-komponen tersebut terdiri dari: HEA (2- Hidroksietil akrilat), IPOI (Isoforone disosianat), DA (asam dimer), HX (l,6-Heksanadiol), dan n adalah jumlah unit poliester. Setiap oligomer mengandung 20% TIIF-MA (te- tra hidrofurfuril metakrilat) teknis. Monomer yang digunakan ialah monomer akrilat tanpa pemurnian, yaitu: disikJopentaniletiJ akrilat (FA. 45
7
Embed
PENGARUH HERA T MOLEKUL OLIGOMER …ansn.bapeten.go.id/files/41101/3261.pdf · MONOMER REAKTIF PADA SIFAT PEREKAT PEKA TEKANAN Darsono., T. Sasaki.., ... ..Takasaki Radiation Chemistry
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Aplikasi [salop dan Radiasi. /996
PENGARUH HERAT MOLEKUL OLIGOMER URETAN AKRILA T DANMONOMER REAKTIF PADA SIFAT PEREKAT PEKA TEKANAN
Darsono., T. Sasaki.., Yanti Sabarinah Soebianto., dan Mirzan T. Razzak.
.Pusat Aplikasi Isotop daD Radiasi-BATAN
..Takasaki Radiation Chemistry Research Establisment, JAERI
ABSTRAK
PENGARUH BERAT MOLEKUL OLIGOMER URETAN AKRILAT DAN MONOMER REAKTIF PADA
SIFAT BAHAN PEREKAT PEKA TEKANAN. Iradiasi berkas elektron menimbulkan pengikatan silang antara molekul-molekul uretan akrilat, sehingga dapat meningkatkan sifat fisik oligomer seperti kerekatan, fleksibilitas, dan mengurangi ke-
lengketan untuk bahan perekat peka tekanan (PPT). Dalam percobaan ini dipakai uretan akrilat dengan berat molekul yangrelatiftinggi alcibat pertambahan unit poliester (l,6-HX-DA)-nya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa keteguhan rekat dan
kelengketan film yang terbentuk meningkat dengan kenaikan berat molekul. Penambahan derivat monomer akrilat tidak ber-
pengaruh nyata terhadap keteguhan rekat maupun kelengketan film uretan, tetapi penambahan monomer yang mempunyaigugus polar seperti n-butil karbamat etil akrilat pada oligomer rendah daD menengah dapat memperbaiki perbandingan antara
kohesi-adhesi film perekat peka tekanan. Pengikatan sifat kohesi tersebut adalah melalui pembentukan ikatan hidrogen dengan
sesama molekulnya maupun molekul uretan akrilatnya.
ABSTRACT
EFFECT OF MOLECULAR WEIGHT OF URETHANE ACRYLATE AND REACTIVE MONOMER ON
PHYSICAL PROPERTIES OF PRESSURE SENSITIVE ADHESIVES. Electron beam irradiation induces intermolecular
crosslinking of urethane acrylate molecules and improves its physical properties such as peel strength. flexibility and reduces
tackiness for pressure sensitive adhesive (PSA) film. Urethane acrylate oligomers of various number of polyester units (l,6Hx-
DA) were used in the present experiment. The experimental results show that the peel stength and tackiness of the PSA films
increases with the increase of molecular weigth. The presence of acrylic monomers derivative insignificantly affect the peel
strength as well as tackiness of the film. However, the presence of acrylic monomer having a polar group such as n-butylcarbamate ethyl acrylate has been able to improve the adhesion-cohesion equilibrium of the PSA film. The improvement is
through the formation of hidrogen bonding among the monomer molecules as well as among the monomer-oligomers mole-cules.
PENDAHULUAN
Prnpolimer poliuretan bukanlah resin pelapis yangmurah. tetapi cukup banyak dipakai akibat keunggulannyayang tidak dimiliki oleh resin pelapis yang lain. Poli-uretan banyak juga dipakai untuk "sealant" daD cat yangproses pengerasannya melalui reaksi dengan uap air. Ada-nya gugus akrilat atau metakrilat pada ujung akan mem-percepat proses polimerisasi radikal dan pengerasan lapisan(1,2).
'Suat film poliuretan yang mengandung gugusakrilat lebih lembut, tetapi ulet (tou~h). Sifat-sifat inimenyebabkanpra- polimer akrilat dipilih sebagai salah saturesin untuk perekat peka tekanan (PPT).
Pada proses pelapisan, viskositas oligomer sangatberperan karena efeknya terhadap formulasi sangat besar.Berat molekul dapat diatur dengan mengubah perban-dingan komponen poliestemya. Di samping mengontrolBm-nya. viskositas oligomer dapat diturunkan dengan pe-nambahan monomer sebagai pengencer reaktif. Monomerselain sebagai pengencer juga akan mempengaruhi kece-patan curin~ daD gnat fisik mekanik film yang terjadi.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian sifat-suat perekat peka tekanan yang diperoleh dari basil iradi-asi berkas elektron 4 macam oligomer uretan akrilat yangmempunyai berat molekul berbeda. Dipelajari juga pe-ngaruh penambahan beberapa monomer akrilat pada sifat-gnat perekat peka tekanan.
BAHAN DAN METODE
Bahan. Oligomer uretan dari Sanwa ChemicalCo. Ltd. dengan rumus kimia teoritis sebagai berikut:
HEA-IPD I-(1,6-HX -DA).-1,6HX-IPDI-HEA
Komponen-komponen tersebut terdiri dari: HEA (2-Hidroksietil akrilat), IPOI (Isoforone disosianat), DA (asamdimer), HX (l,6-Heksanadiol), dan n adalah jumlah unitpoliester. Setiap oligomer mengandung 20% TIIF-MA (te-tra hidrofurfuril metakrilat) teknis.
Monomer yang digunakan ialah monomer akrilattanpa pemurnian, yaitu: disikJopentaniletiJ akrilat (FA.
45
Aplikasi Isotop don Radiasi. 1996
513A), disiklopentanil metakrilat (FA-513 M), daTiHita-chi Chemical Co. Ltd. 2-(2-okso-3-oksozalidinil)-etilakfilat (CL-959), daD n-butil karbamat etil akrilat (CL-1039).
Oligomer uretan akrilat yang sudah maupun yangbelum ditambah dengan monomer dipanaskan dalam ovenpacta suhu 60- 70°C selama kurang lebih I jarn untukmenurunkan viskositas, agar mudah dilapiskan. Perban-dingan berat monomer dengan oligomer adalah 1/10.Pelapisan pacta permukaan film polietilentereftalat (PET)berukuran 30 x 20 x 0,05 cm3 menggunakan Baker TypeApplicator. Tebalan lapisan yang diperoleh adalah sekitar30 mikron.
Iradiasi. Iradiasi dilakukan dengan berkas elek-trOll bertegangan rendah 300 keV (Nissin High Voltage)pactaarus 30 mA.
Pengujian Lapisan Film.1. Fraksi gel. Ditentukan sesuai prosedur ASTM 3351
untuk'mengetahui derajat pengikatan silang.2. Daya rekat. Ditentukan dengan mengevaluasi kete-
guhan iekat ~ strength) pacta sudut 180° sesuai 1IS2107-1984. Sarnpel berukuran 10 cm x 2,5 cm direkat-kan pacta plat stainless steel (SUS 804) kemudian dite-kan menggunakan roll karet seberat 7 kg. Pengujian
, dilakukan setelah sampel didiamkan selama 10 meRit(inisial) daD 24jam (permanent) menggunakan Stografmodel R-I buatan Toyo Seiki. Kecepatan penarikanadalah 300 mm/menit.
3. Kelengketan (probe Tack). Diukur sebagai berikut.Sarnpel dipotong dengan ukuran 2,5 cm x 5 cm, direkat-kan pacta permukaan kaca dengan ukuran 2,5 cm x 5cm x 0,2 mm yang sudah diberi isolasi double coated.Selanjutnya, probe tack diukur menggunakan batangsHinder berdiameter 5 mm selama I detik, dengan ke-cepatan tarikan 10 meter/meRit. Kelengketan ditentukandengan beban yang diperlukan untuk melepaskan batangsHinder daTi permukaan sampel, dengan satuan g/5mm_, yang ditunjukkan pacta rekorder alaI penguji(probe tack).
BASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Berat Molekul Oligomer pada Vis-kositas PPT. Oligomer-oligomer yang digunakan dalarnpenelitian ini adalah uretan akrilat (DUA) yang mem-punyai komponen sarna, daDsetiap oligomer mengandung20% THF-MA.
Tabel I menunjukkan bahwa viskositas oligomermakin tinggi dengan kenaikan Bm akibat pertambahan unitpoliester (1,6 HX-DA), tetapi kenaikan viskositas tersebuttidak sebanding dengan kenaikan Bm. Makin tinggi Bmmakin kuat gaya intermolekulernya, sehingga pergeseranmolekul yang satu terhadap yang lain makin sukar.
Iradiasi berkas elektron menimbulkan pengikatansilang antarmolekul daDmeningkatkan sifat fisik oligomer,seperti perekatan daD fleksibilitas, serta mengurangi ke-lengketan, dan lain-lain.
Tabel 2 menunjukkan pengaruh berat molekuloligomer uretan akrilat daD dosis iradiasi terhadap sifat
PPT. Pengujian keteguhan rekat (peel stength) dilakukandengan menarik lapisan oligomer daTi substrat stainlesssteel. Suatu PPT yang baik diharapkan mempunyai ke-lengketan yang baik, keteguhan rekat yang tinggi dan seda-pat mungkin tidak meninggalkan bekas pacta substrat hiladilepas. Kedua sifat yang terakhir akan didapat jika actakeseimbangan adhesi daD kohesi di dalam sistem (4).Makin kedl unit poliesternya (n = I), makin rendah dosis(10 kGy) yang diperlukan untuk mendapatkan fraksi gelyang relatiftinggi (66%). Oligomer DUA-4001 sarna sekalitidak meninggalkan bekas pactasubstrat ketika ditarik teta-pi keteguhan rekat inisial maupun permanennya sangatrendah. Jadi, pengikatan silang yang terlalu tinggi tidakmemberikan keseimbangan adhesi daD kohesi yang baikpactaoligomer DUA-4001.
Pengukuran fraksi gel oligomer-oligomer yanglebih tinggi menunjukkan bahwa diperlukan dosis yanglebih tinggi untuk menimbulkan pengikatan silang yangrelatif tinggi. Kenaikan awal fraksi gel terhadap dosissangat tinggi untuk oligomer DUA-4003 (n = 3), tetapitidak begitu tinggi untuk oligomer yang lebih besar (n = 8daD n = 10). Ditinjau daTistruktur kimianya, jumlah poli-ester jenuh yang terdapat pactaoligomer tersebut (Tabel 1),(n = 3) diduga lebih banyak gugus akrilatnya daripactayangdua terakhir (n = 8 daD n = 10). Mungkin ini menunjuk-kan bahwa mobilitas molekul-molekul DUA-4003 lebihreaktif, sehingga pembentukan ikatan silang pacta tahapawal lebih mudah. Oligomer DUA-4008 daD DUA-401Omempunyai kerapatan molekul yang tinggi, karenajumlah unit poliesternya lebih banyak, sehingga kandu-ngan akrilat dalam oligomer tersebut lebih sedikit. Untukmendapatkan fraksi gel maksimum diperlukan dosis ira-diasi yang cukup tinggi, karena gugus reaktifnya rendah.Keteguhan rekat yang tinggi dicapai pactasaat pengikatansilang sempurna (fraksi gel maksimum) untuk oligomeruretan akrilat tersebut.
Kelengketan oligomer cenderung meningkatdengan bertambahnya unit poliester, karena semakin ting-gi unit poliesternya semakin sedikit gugus akrilat dalarn .oligomer tersebut. Kelengketan oligomer DUA-4008 tidakdipengaruhi oleh dosis iradiasi. Hal ini mungkin menun-jukkan bahwa orientasi gugus poliesternya tidak dipenga-ruhi oleh pengikatan silang yang terjadi. Pacta oligomerDU-4003, mobilitas molekulnya mungkin mempengaruhiorientasi gugus poliesternya, sehingga kelengketannya cen-derung berubah dengan perubahan dosis.
Meskipun oligomer-oligomer tinggi ini mempu-nyai kelengketaT\ daD keteguhan rekat yang baik,penampilannya tetap kurang baik, karena masih mening-galkan bekas jika dilepaskan daTi substratnya.Ini menunjukkan belurn adanya keseimbangan antara adesidaDkohesi dalam sitem tersebut. Hal ini mungkin disebab-kan oleh adanya ikatan rangkap yang belum membentukikatan silang.
Pengaruh Penambahan Monomer Akrilat. Un-tuk mengurangi viskositas oligomer agar dapat dilapiskanperlu ditambahkan suatu monomer reaktif. Fungsi mono-mer tersebut adalah sebagai pengencer, selain itu ia akanmempengaruhi kecepatan curing, sifat mekanik, daD ke-
Aplikasi Isalop don Radiasi. J996
lengketan PPT yang terbentuk.Monomer monoakrilat dipilih sebagai pengencer,
karena pada limumnya monomer ini meningkatkan perpan-jangan putus (elongation at break, Eb) meskipun teganganputusnya (tensile ill break, Tb) menurun (2). Monoakrilatyang mengandung gugus karbamat siklis dan yang mem-punyai struktur oksazolidone dipilih sebagai pengencerkarena tidak toksis dan tidak mudah menguap (6).
Gambar I, 2, daD 3 menunjukkan pengaruh pe-nambahan beberapa monomer akrilat dengan struktur yangberbeda-beda terhadap keteguhan rekat DUA-4003, DUA-4008, dan DUA-4010. Adanya monomer akrilat yang di-tambahkan tidak membuat sistem menjadi lebih reaktif,karena dosis iradiasi yang diperlukan untuk mencapaiketeguhan rekat maksimum untuk ketigajenis oligomer (n= 3, 8 dan 10) tidak mengalami penurunan. Sebaliknya,keteguhan rekatnya mengalami penurunan akibat adanyamonomer-monomer tersebut.
Penambahan monomer akrilat ke dalam oligomerDUA-4003 hampir tidak memberikan efek pada kelengket-an, keteguhan rekat, maupun fraksi gelnya pada dosis op-timum 30 kGy (Gambar 1 dan Tabel 3), tetapi CL-1O39(n-butil karbamat etil akrilat) berhasil memperbaiki pe-nampilan perekat daTi DUA-4003. Data ini mungkinmenunjukkan bahwa monomer yang ditambahkan telahmeningkatkan kohesi molekul secara fisika, bukan mela-lui reaksi kimia, seperti penambahan monomer dietil-amino etilakrilat daDasam akrilat ke dalam poliester tidakjenuh yang disintesis dari asam fumarat/maleat (3). Padasistem poliester tidak jenuh, adanya monomer akrilatmereaktifkan resin dan meningkatkan fraksi gel. Hal inidisebabkan oleh terjadinya homopolimerisasi monomer itusendiri bersama dengan kopolimerisasinya dengan poliesterakrilat.
Dari Gambar 2 dan 3 dapat dilihat bahwa dosisiradiasi untuk mencapai keteguhan rekat terbaik menjadilebih tinggi. Monomer akrilat yang mengandung gugusoksazolidone (CL-959) justru menurunkan keteguhan re-kat film. Jika ditinjau dari fraksi gel dan kelengketannya,penambahan monomer tidak memberi perubahan (Tabel3). Jadi, meningkatnya dosis iradiasi mungkin disebabkanoleh makin renggangnya jarak antara molekul-molekuloligomer akibat pengenceran oleh monomer daDkekurangfleksibelan molekul-molekul tersebut akibat tingginya be-rat molekul. Ketidakreaktifan monomer terhadap oligomermungkin disebabkan oleh stuktur ruangnya yang tidakmenunjang reaksi pengikatan silang monomer-oligomer.
Meskipun monomer yang ditambahkan tidak ber-pengaruh pada kelengketan, fraksi gel daD kerekatannya,monomer tersebut dapat memperbaiki penampilan PPT,terutama yang berasal dari oligomer dengan Bm mene-ngah (n = 8). Film tidak meninggalkan~bekas ketika dile-pas dari substratnya. Monomer yang berhasil memper-baikiDU-4003dan 4008adalahCL-I039(n-buillkarbamatetil akrilat), monomer yang mempunyai struktur rantai ter-buka dan gugus polar:
(CHz =CH-C-O-CHZ-CH2--O-C-NH-C4H,).II II
0 0
Jadi, diduga CL-I039 yang ditambahkan berhasil memper-baiki sifat kohesi PPT dengan mengadakan ikatan hidro-gen dengan sesamanya maupun dengan molekul oligomer,bukan melalui reaksi kimia (grafting) seperti pada sistemdietilaminoetil metakrilat (DE)-poliester tidak jenuh (4).SHIRAISI dkk. (5), dapat membedakan kereaktifan mono-mer-monomer monoakrilat, diakrilat, daDmetakrilat karenauretan yang dipakai mempunyai Bm rendah. Dalam peneli-tian ini perbedaan akrilat daD metakrilat tidak nyatamungkin karena viskositasnya sangat tinggi.
KESIMPULAN
Kelengketan daD keteguhan rekat lapisan oligo-mer akrilat meningkat dengan kenaikan unit poliester (1,6Hx-DA)-nya.
Gaya kohesi PPT dapat ditingkatkan dengan pe-nambahan monomer akrilat yang mengandung guguspolar seperti karbamat. Monomer ini melalui ikatan hidro-gennya meningkatkan gaya kohesi molekul-molekuluretan akrilat.
UCAPAN TERIMA KASm
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direk-tur Takasaki Radiation Chemistry Research Establisment,daDKepala Pusat Aplikasi Isotop daDRadiasi alas kesem-patan untuk melakukan penelitian di Radiation ProcessingDevelopment Laboratory, JAERI, Takasaki.
DAFTAR PUSTAKA
I. HUSBANS, M.J., STANDEN C.l, and HAYWORD,G.A., "Manual of resin for surface coating", Resinfor Surface Coating, Vol. 3 (OLDRING, P., andHAYWORD, G., eds.), SITA TechnologyMarketing,London (1987).
Gambar 2. Pengaruh penambahan monomer akrilat ke dalam oligomer OUA-4008 terhadap ketegu-ban rekat antara lapisan dengan permukaan stainless steel
0 = Oligomer DUA 4010
~ = Oligomer DUA-40l0 + FA-5l3 A
() = Oligomer DUA-4010 + FA-5l3 M
. - Oligomer DUA-40l0 + CL-9S9
~ = Oligomer DUA-4010 + CL-10J9
2,500
---I
->~ ,.~.
~ 2,000
-500
//;O~
::' ::. ~-===--!i) 1
. /' /.'~' -:~,,=.:;cZ5\
/'L.
"if//(i
---J' 0--/,---(1---
v/ rei'/::/
v
or)N
~ 1.500
]~
11.000I\)
~
50-1 1-.-
75 100
I
L- J J00 12~j ,~O i ,:;
Oosis (kGy)Gambar 3. Pengaruh penambahan monomer akrilat ke dalam oligomer OUA-4010 terhadap ketegu-
han rekat antara lapisan dengan permukaan stainless steel
1,500.-..
or)N1ib
1,000'-"
....=
i500I\)
t)
00
Aplikasi Isotop dan Radiasi. 1996
ANIK SUNARNI
I. Kolom apakah yang dipakai untuk menentukan BM?2. Pelarut apa yang dipakai dalam menentukan BM?
DARSONO
Pada penelitian ini kami tidak menentukan BM,kami memakai oligomen yang telah diukur BM-nya olehSanwa Chemical (pemasok), namun dapat kami informasi-kan bahwa:I. Kolom GPC yang dipakai adaIah kolom Sandex KF'802
+ KF 804, Model Jasco Trirotor II dengan detektor RI-SE II,
2. Pelarutnya adalah THF (tetra hidro fiuan).
HERWINARNI. S
I. Mengapa BM tinggi, viskositas tinggi?2. Pengukuran BM dilakukan dengan metode apa?3. Mengapa BM sangat berpangaruh terhadap keteguhan
rekat? '
",'" ~f ,.i; .., .A.,,'/..
r. p ~ . B
DISKUSI
DARSONO
1. [1t] = KMadi mana:
[1t]= viskositas; M = Berat molekul; serta K clan a. =konstante. Dilihat dari rumus tersebut apabila BM tinggimakka viskositasnya tinggi (kental).
2. Dengan metode saring molekul menggunakan GPCmodel Jasco Trirotor II, Detektor R-I, SE-II dengancolumn Shondex KF 802 + KF 804.
3. Karena Struktur molekulnya, bila BM tinggi kerapatanmolekulnya tinggi sehingga pembentukan fraksi gelawalnya tinggi, fraksi gel tinggi mengakibatkan kete-guhan rekatnya tinggi, pada BM rendah viskositasoligomemya lebih encer dibandingkan dengan BM ting-gi, sehingga pembentukan fraksi gel tinggi diperlukandosis rendah mengakibatkan keteguhan rekatnya rendah.