Page 1
PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(STUDI KASUS PADA RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE)
Oleh :
Maudina Aisyah Putri
11140810000102
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2018
Page 7
vii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Maudina Aisyah Putri
2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 28 Juli 1996
3. Alamat : Villa Pamulang Mas C3 No.8 Bambu
Apus, Pamulang
4. Telepon : 081296710470
5. Email : [email protected]
B. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Islam Al-Syukro : 2002-2006
2. SDN Gunung 01 Pagi : 2006-2008
3. SMP Negeri 11 Jakarta : 2008-2011
4. SMA Negeri 6 Jakarta : 2011-2014
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2014-2018
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2008-2011 : Anggota Tari Saman SMP Negeri 11 Jakarta
2. 2011 : Anggota Tari Saman SMA Negeri 6 Jakarta
Page 8
viii
ABSTRACT
This research aims to determine the effect of, price, location, store atmosphere,
and word of mouth on purchase decision. This research is a case study with
quantitive approach. The data used in this research is the primary data of
collected through a questionnaire using incidental sampling technique. Data
analysis techniques in the research were multiple linear analysis using stastitical
software product and service solutions (SPSS) 25.
The result of this research shows that price, location, store atmosphere, and word
of mouth have partial and simultaneous effect on purchase decision
Keyword : price, location, store atmosphere, word of mouth, purchase decision.
Page 9
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi, store
atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini
merupakan studi kasus dengan metode kuantitatif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner
menggunakan teknik incidental sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini
adalah analisis linear berganda menggunakan software statistical product and
service solutions (SPSS) 25.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga, lokasi, store atmosphere, dan
word of mouth berpengaruh parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian.
Kata kunci : harga, lokasi, store atmosphere, word of mouth, keputusan
pembelian.
Page 10
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmutullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat,
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW dan para sahabtnya. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, petunjuk, serta saran dari semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang tua tercinta, Bapak Yusuf Padang Pradapa dan Ibu Marianne yang
senantiasa memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepada
penulis, dan menjadi inspirasi utama penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Terima kasih untuk segala kasih sayang, kesabaran, dan nasihat yang begitu
berharga yang tidak henti diberikan kepada penulis.
2. Kakak-kakak dan adik tercinta, Muhammad Riza Pradana Pradapa, Syifa
Fauziah Aphrodita, Ilham Fatih Pradapa, dan Muhammad Griff Pradapa yang
selalu memberikan motivasi, nasihat, masukan, dukungan, doa, dan menjadi
penyemangat penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
3. Bapak Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
5. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Page 11
xi
6. Ibu Leis Susanawaty, SE., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi, terima
kasih telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing saya,
yang telah bersedia memberikan motivasi, tambahan ilmu, arahan dan solusi
dari setiap permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak Supriyono, M. M. selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
bersedia memberikan motivasi, banyak ilmu dan solusi selama masa
perkuliahan.
8. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan dan membantu
penulis.
9. Teman-teman Ekonomi 2014, khususnya Mitha, Eli, Rifa, Ilham, Liza, Vivi,
Vicky, Miftah, Fajar, Farraz, Eki, Eka, Elis, Kautsar, Anita, Tanu yang telah
memberikan bantuan serta warna kepada penulis di kampus. Senior-senior,
Kak Anis dan kak Mulki, serta kelas Konsentrasi Pemasaran yang telah
membantu, mendukung, saling bertukar ilmu dan senantiasa berjuang
bersama.
10. Annisa Nur Hikmah (Annica) yang selalu setia menemani penulis selama
penyusunan skripsi ini serta memberikan motivasi bagi penulis.
11. Namira Insyiranda yang selalu bersedia membantu, mendoakan, dan
menyemangati penulis di kala penulis mulai lengah, serta memberikan
motivasi yang begitu berharga bagi penulis.
12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu dan memberi masukan serta inspirasi bagi penulis, suatu
kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua,
terima kasih banyak.
Page 12
xii
Akhir kata, penulis memahami bahwasanya tak ada satupun di dunia ini
yang sempurna, tak terkecuali skripsi ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca berkenan memberikan saran yang
membangun guna memberikan koreksi pada skripsi ini dan diadakan
perbaikan untuk penulis berikutnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 20 September 2018
Maudina Aisyah Putri
Page 13
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMAH .................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 9
A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil ........................... 9
1. Pemasaran Ritel ................................................................................. 9
2. Harga ............................................................................................... 11
3. Lokasi .............................................................................................. 17
4. Store Atmosphere ............................................................................ 21
5. Word of Mouth ................................................................................ 27
6. Keputusan Pembelian ...................................................................... 31
B. Keterkaitan Antara Variabel .................................................................. 40
C. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 42
D. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 44
E. Hipotesis………………………………………………………………..45
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 46
A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 46
B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 48
D. Metode Analisis Data ............................................................................. 50
1. Uji Kualitas Data ............................................................................. 50
2. Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 51
3. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 54
E. Operasional Variabel Penelitian............................................................. 56
Page 14
xiv
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 61
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 61
B. Analisis dan Pembahasan ....................................................................... 62
1. Deskripsi Data Responden .............................................................. 62
2. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................... 65
3. Analisis Deskriptif .......................................................................... 71
4. Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................. 78
5. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 97
A. Kesimpulan ............................................................................................ 97
B. Saran ...................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 103
LAMPIRAN ........................................................................................................ 106
Page 15
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI) Cafe 2016-2017................................................. 3
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 41
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian............................................................ 58
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 62
Tabel 4.2 Usia Responden..................................................................................... 63
Tabel 4.3 Pendidikan Akhir Responden................................................................ 64
Tabel 4.4 Pekerjaan atau Kegiatan Responden ..................................................... 65
Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Harga................................................................. 66
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Lokasi ............................................................... 67
Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Store Atmosphere .............................................. 68
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Word of Mouth .................................................. 69
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ....................................... 69
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas .................................................................................... 70
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga ................................ 71
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lokasi .............................. 72
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Store Atmosphere ............. 74
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth ................. 76
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian ...... 77
Tabel 4.16 Uji Kolgomorov-Smirnov ................................................................... 80
Tabel 4.17 Uji Heterokedestisitas ......................................................................... 82
Tabel 4.18 Uji Multikolinearitas ........................................................................... 83
Tabel 4.19 Analisis Regresi Linear Berganda....................................................... 84
Tabel 4.20 Hasil Uji t ............................................................................................ 87
Tabel 4.21 t Statistika ............................................................................................ 88
Tabel 4.22 Hasil Uji F ........................................................................................... 94
Tabel 4.23 F Statistika........................................................................................... 95
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ................................................. 96
Page 16
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................. 43
Gambar 4.1 Kurva Uji Normalitas Data ............................................................... 79
Gambar 4.2 Uji Heterokedestisitas Scatterplot ..................................................... 81
Page 17
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 106
Lampiran 2.1 Uji Validitas Variabel Harga ........................................................ 113
Lampiran 2.2 Uji Validitas Variabel Lokasi ....................................................... 113
Lampiran 2.3 Uji Validitas Variabel Word of Mouth ......................................... 115
Lampiran 2.4 Uji Validitas Variabel Store Atmosphere ..................................... 116
Lampiran 2.5 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ............................... 117
Lampiran 3.1 Uji Reliabilitas Variabel Harga .................................................... 119
Lampiran 3.2 Uji Reliabilitas Variabel Lokasi ................................................... 119
Lampiran 3.3 Uji Reliabilitas Variabel Word of Mouth ...................................... 119
Lampiran 3.4 Uji Reliabilitas Variabel Store Atmosphere.................................. 119
Lampiran 3.5 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian ........................... 119
Lampiran 4.1 Uji Normalitas .............................................................................. 120
Lampiran 4.2 Uji Kolgomorov-Smirnov............................................................. 120
Lampiran 4.3 Uji Heterokedesitas....................................................................... 121
Lampiran 4.4 Uji Glejser..................................................................................... 121
Lampiran 5 Uji Multikolinearitas..................................................................... 122
Lampiran 6 Uji Analisis Linear Berganda ....................................................... 122
Lampiran 6.1 Uji t ............................................................................................... 123
Lampiran 6.2 Uji F .............................................................................................. 123
Lampiran 7.1 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Harga .................................... 124
Lampiran 7.2 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Lokasi ................................... 125
Lampiran 7.3 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Store Atmosphere.................. 126
Lampiran 7.4 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Word of Mouth ...................... 127
Lampiran 7.5 Data Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian ........... 128
Lampiran 8.1 Data Penelitian Harga ................................................................... 129
Lampiran 8.2 Data Penelitian Lokasi .................................................................. 131
Lampiran 8.3 Data Penelitian Store Atmosphere ................................................ 133
Lampiran 8.4 Data Penelitian Word of Mouth .................................................... 135
Lampiran 8.5 Data Penelitian Keputusan Pembelian .......................................... 137
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, persaingan bisnis menjadi semakin ketat baik di pasar
domestik (nasional), maupun pasar internasional. Di Indonesia sendiri,
persaingan bisnis ini membuka peluang dan tantangan bagi perusahaan yang
beroperasi di tanah air. Peluang untuk memperluas pasar produknya, dan
tantangan untuk dapat bersaing dengan perusahaan yang bergerak di bidang
yang sama. Untuk itu, perusahaan harus senantiasa berinovasi dan
menentukan strategi pemasaran yang tepat agar perluasan pasar produk bagi
perusahaan dapat tercipta dan perusahaan mampu bersaing sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai.
Salah satu kebutuhan konsumen yang sangat diperlukan adalah
kebutuhan pangan yang merupakan kebutuhan primer dan merupakan suatu
keharusan dalam mempertahankan kehidupan. Dalam melakukan segala
aktivitas, manusia memerlukan energi dan energi tersebut diperoleh dari
makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Oleh karena itu, usaha di
bidang pangan merupakan salah satu usaha yang memberikan peluang yang
besar bagi pelakunya, karena kebutuhan pangan adalah kebutuhan yang harus
selalu dipenuhi.
Restoran merupakan salah satu tujuan konsumen dalam mengonsumsi
kebutuhan pangan. Restoran pertama kali dikembangkan di Paris pada tahun
1975, selanjutnya diikuti dengan banyak coffee house dan tavern (warung
Page 19
2
kopi) yang didirikan di Amerika Serikat. Kata restoran berasal dari
“restaurer” yang berarti restore atau restorasi yang memiliki makna dalam
bahasa Indonesia memulihkan atau memperbaiki (Wiwoho, 2008:1).
Restoran merupakan suatu tempat yang menyediakan makanan dan
minuman untuk para tamu sebagai konsumsi, sebagai kebutuhan yang sangat
mendasar akan makan dan minum dalam rangka memulihkan kembali
stamina. Tujuan seluruh jenis restoran adalah menyediakan dan menyajikan
makanan dan minuman kepada umum dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan sesuai dengan yang diinginkan (Wiwoho, 2008:2).
Dikutip dari www.metrotvnews.com (diakses pada 12 April 2018),
Qraved, sebuah aplikasi direktori dan reservasi restoran di Indonesia
mencatat 10 makanan yang paling banyak dicari oleh lebih dari 12 juta
pengunjung aktif sepanjang tahun 2016. Berbeda dengan tahun sebelumnya
yang menempatkan nasi goreng sebagai juara dalam kategori makanan paling
sering dicari, maka tahun 2016 mie instan menyingkirkan nasi goreng. Hal ini
juga menjadi satu fenomena unik dimana mie instan yang biasa diidentikan
sebagai makanan murah yang biasa hanya ditemui di warung kecil yang buka
tengah malam, kini menjadi makanan berkelas yang disajikan pula di restoran
dengan berbagai konsep dan topping yang menarik.
Warunk Upnormal merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang industri kuliner yang pertama kali didirikan di kota Bandung pada
tahun 2014. Sesuai dengan namanya, menu yang disajikan di Warunk
Upnormal memang tidak biasa alias abnormal (upnormal). Warunk Upnormal
Page 20
3
menjual Indomie dengan berbagai macam topping dan kreasi, roti bakar, serta
beraneka macam kopi. Yang menarik lagi, Warunk Upnormal juga
menyediakan mainan seperti uno, dan juga menyediakan wifi gratis bagi
konsumennya. Desain eksterior dan interiornya pun dibuat semenarik
mungkin sehingga konsumen bisa menyantap hidangan dengan nyaman
(www.indonesiana.tempo.co, diakses pada 18 Desember 2017).
Dari awal pembangunan sampai sekarang, Warunk Upnormal sudah
mempunyai hampir 80 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia
yaitu Bandung, Bali, Banjarmasin, Banten, Batam, Bekasi, Bogor, Cilacap,
Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta, Jambi, Jatinangor, Karawang, Kediri,
Lampung, Makassar, Malang, Palembang, Pekanbaru, Purwokerto,
Samarinda, Semarang, Solo, Subang, Sumenep, Surabaya, Tangerang,
Tasikmalaya, dan Yogyakarta (www.warunkupnormal.com, diakses pada 18
Desember 2017).
Tabel 1. 1
Top Brand Index (TBI) Café/Tempat Nongkrong 2016-2017
Tahun 2016 TBI 2017 TBI
Merek
Merek
7-Eleven 32,3% 7-Eleven 29,0%
Starbucks !2,8% Starbucks 9,8%
Indomaret Point 5,7% Lawson 5,6%
Lawson 5,1% Warunk
Upnormal
3,7%
Circle-K 3,6% Comic Café 3,6%
Sumber: www.topbrand-award.com diakses pada 18 Desember 2017
Page 21
4
Berdasarkan data di atas, dapat kita lihat bahwa Warunk Upnormal
mengalami kemajuan di mana pada tahun 2017 Warunk Upnormal memasuki
bahkan menempati posisi keempat dalam daftar Top Brand Index kategori
café/tempat nongkrong, sementara pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2016,
Warunk Upnormal tidak masuk dalam daftar tersebut. Hal ini menunjukan
bahwa Warunk Upnormal telah mampu meraih minat konsumen yang
sebelumnya memilih produk/restoran lain kepada produk miliknya dan
mampu menyandang posisi sebagai salah satu restoran yang paling banyak
diminati dan menggeser produk/restoran lain yang sebelumnya menyandang
posisi tersebut. Hal ini juga menunjukan bahwa Warunk Upnormal memiliki
peluang besar untuk meperluas pasarnya mengingat kemajuan pesat yang
dialaminya pada tahun 2016-2017. Namun demikian, ada hal-hal yang harus
diperhatikan oleh Warunk Upnormal agar konsumen baru bisa tetap
berdatangan.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi konsumen dalam melakukan
pembelian seperti memberikan harga yang terjangkau. Perusahaan harus
menyediakan atau menjual barang dan jasa yang diinginkan konsumen
dengan harga yang pantas dan setimpal dengan kualitas barang dan jasa yang
disediakannya. Banyaknya jumlah gerai retail yang bermunculan saat ini
membuat konsumen semakin selektif dalam menentukan pilihannya. Salah
satu pertimbangan yang dimiliki konsumen adalah pada aspek harga, dimana
setiap gerai memiliki harga yang bervariatif sesuai dengan strategi pemasaran
yang telah disiapkannya. Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 62), harga
Page 22
5
adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Harga
adalah nilai barang atau jasa yang diungkapkan dalam satuan rupiah atau
satuan uang lainnya. Sedangkan harga jual adalah nilai yang dibebankan
kepada pembeli atau pemakai barang dan jasa.
Hal lain yang tidak boleh luput dari perhatian adalah masalah lokasi
toko. Meskipun bukan bagian lingkungan internal toko, lokasi toko adalah
aspek penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke
toko, menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja
konsumen secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran berbagai
produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaaan lokasi toko dapat
berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat laba (Peter & Olson,
2014:268).
Selanjutnya konsumen kini makin mendambakan toko dengan store
atmosphere yang unik, nyaman dan homey. Untuk itu perusahaan harus
berusaha memberikan store atmosphere seperti yang diinginkan konsumen
yang mengikuti perkembangan zaman demi menarik dan mempertahankan
minat konsumen. Donovan dan Rositter berpendapat bahwa store atmosphere
melibatkan afeksi dalam bentuk keadaan emosi konsumen yang berbelanja di
dalam toko yang mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya (Peter & Olson,
2014:265). Stimulus lingkungan, termasuk di dalamnya store atmosphere,
memengaruhi kondisi emosi konsumen, yang pada gilirannya memengaruhi
perilaku mendekat atau menghindar. Store atmosphere yang menarik dan
nyaman akan memengaruhi perilaku mendekat konsumen. Sebaliknya, store
Page 23
6
atmosphere yang kurang menarik dan kurang nyaman akan memengaruhi
perilaku menghindar konsumen.
Strategi pemasaran perusahaan dalam memenuhi keinginan konsumen
selanjutnya dapat lebih optimal dengan adanya word of mouth. Word of
mouth communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut
merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik
secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang
bertujuan untuk memberikan informasi secara personal (Kotler dan Keller,
2012:568). Konsumen menggunakan word of mouth untuk membicarakan
lusinan merek tiap harinya mulai dari media dan produk hiburan seperti film,
acara TV, dan publikasi hingga produk makanan, jasa travel, dan toko ritel.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti dan mengangkat judul “Pengaruh Harga, Lokasi,
Store Atmosphere, dan Word of Mouth terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus pada Konsumen Warunk Upnormal Cinere)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang tercakup dalam latar belakang masalah di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen Warunk Upnormal Cinere?
2. Apakah lokasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian
konsumen Warunk Upnormal Cinere?
Page 24
7
3. Apakah store atmosphere secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere?
4. Apakah word of mouth secara parsial berpengaruh terhadap keputusan
pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere?
5. Apakah harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth secara
simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Warunk
Upnormal Cinere?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian
konsumen Warunk Upnormal Cinere.
2. Untuk menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian
konsumen Warunk Upnormal Cinere.
3. Untuk menganalisis pengaruh store atmosphere terhadap keputusan
pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere.
4. Untuk menganalisis pengaruh word of mouth terhadap keputusan
pembelian konsumen Warunk Upnormal Cinere.
5. Untuk menganalisis pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word
of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen Warunk Upnormal
Cinere.
Page 25
8
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran
khususnya mengenai harga, lokasi, store atmosphere, word of mouth,
serta keputusan pembelian. Di samping itu penulis diharapkan
mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan
mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di bangku kuliah.
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang
objektif dalam mengambil keputusan serta pedoman untuk menentukan
langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang
akan datang.
3. Bagi Akademisi
Menambah pengetahuan akademisi khususnya mahasiswa atau
mahasiswi program studi Manajemen Pemasaran tentang seberapa besar
pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth terhadap
keputusan pembelian.
Page 26
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori yang Berkenaan Dengan Variabel yang Diambil
1. Pemasaran Ritel
Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi,
perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah
keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian
layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai
pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif,
peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga yang tepat,
pada waktu dan tempat tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel terhadap
karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal
yang sangat penting.
Dalam operasionalnya, peritel menjalankan beberapa fungsi antara
lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai prosuk dan jasa,
maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan, pengelolaan bisnis ritel
membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen yang terintegrasi baik
pada fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun
operasional.
Ritel adalah satu set aktivitas bisnis yang menambahkan nilai kepada
produk dan jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah
tangga, sementara peritel adalah seorang pebisnis yang menjual barang dan
atau jasa kepada konsumen untuk penggunaan pribadi atau rumah tangga
Page 27
10
mereka. Peritel adalah komponen kunci dalam sebuah rantai pasokan yang
menghubungkan produsen ke konsumen (Levy dan Weitz, 2014:7).
Peritel memiliki efisiensi yang lebih dalam melakukan penguraian
aktivitas-aktivitas yang menjadikannya niali tambah bagi produk dan jasa
untuk konsumen. Menurut Levy dan Weitz (2014:8), terdapat empat aktivitas
penciptaan nilai yang dilakukan oleh peritel, yakni meliputi:
a. Menyediakan beragam produk dan jasa
Menawarkan beragam produk dan jasa memungkinkan konsumen mereka
untuk dapat memilih sejumlah produk, merek, ukuran, dan harga pada satu
lokasi.
b. Memecah kuantitas besar
Hal ini penting bagi produsen dan konsumen karena memungkinkan
produsen untuk melakukan pengiriman secara efisien dalam kuantitas
besar dan kemudian memungkinkan konsumen untuk membeli produk
dalam kuantitas yang lebih kecil dan lebih berguna.
c. Menjaga persediaan
Penjagaan persediaan memungkinkan konsumen untuk membeli produk
saat menginginkannya. Konsumen dapat menyimpan persediaan dalam
jumlah kecil di rumah mereka, karena mereka tahu bahwa peritel memiliki
persediaan untuk kebutuhan mereka ketika mereka membutuhkannya.
Aktivitas ini penting bagi konsumen dengan tempat persediaan kecil,
seperti keluarga yang tinggal di apartemen kecil.
Page 28
11
d. Menyediakan layanan
Peritel menyediakan layanan yang dapat mempermudah konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk. Sebagai contoh, peritel menawarkan
kredit yang membuat konsumen dapat langsung memiliki produk yang
diinginkannya dan membayarnya kemudian atau di lain waktu. Beberapa
peritel menempatkan pekerja di toko atau situs resmi mereka untuk
menjawab pertanyaan dan menyediakan informasi tambahan mengenai
produk yang mereka jual.
2. Harga
a. Pengertian Harga
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan dan
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya berupa
produk, distribusi, dan promosi membutuhkan pengeluaran dana
(Tjiptono, 2007:151).
Sebelum memasarkan produknya di pasar, perusahaan perlu
menetapkan harga produk tersebut. Dalam arti sempit, harga adalah
jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa. Lebih luas, harga
merupakan jumlah dari semua nilai yang konsumen serahkan untuk dapat
memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Secara historis, harga
sudah menjadi faktor utama yang mempengaruhi pilihan pembeli. Dalam
beberapa dekade terakhir, faktor-faktor nonharga semakin penting.
Page 29
12
Namun, harga tetap menjadi salah satu elemen terpenting yang
menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan (Kotler dan
Armstrong, 2008:284).
Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai jumlah
uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung
utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu
produk.
b. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Swastha dan Sukotjo (2010:211), penetapan harga
bertujuan untuk:
1) Mendapatkan laba maksimum. Dalam praktek, terjadinya harga
memang ditentukan oleh penjual dan pembeli. Makin besar daya
beli konsumen, semakin besar pula kemungkinan penjual untuk
menetapkan tingkat harga tinggi. Dengan demikian penjual
mempunyai harapan untuk mendapatkan keuntungan maksimum
sesuai dengan kondisi yang ada.
2) Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau
pengembalian pada penjualan bersih. Harga yang dapat dicapai
dalam penjualan dimaksudkan pula untuk menutup investasi secara
berangsur-angsur. Dana yang dipakai untuk mengembalikan
investasi hanya bisa diambilkan dari laba perusahaan, dan laba
hanya bisa diperoleh bilamana harga jual lebih besar dari jumlah
biaya seluruhnya.
Page 30
13
3) Mencegah atau mengurangi persaingan. Tujuan mencegah atau
mengurangi persaingan dapat dilakukan melalui kebijaksanaan
harga. Hal ini dapat diketahui bilamana para penjual menawarkan
barang dengan harga yang sama. Oleh karena itu, persaingan hanya
mungkin dilakukan tanpa melalui kebijaksanaan harga, tetapi
dnegan servis lain. Persaingan seperti itu disebut persaingan bukan
harga (non-price competition).
4) Mempertahankan atau memperbaiki market share. Memperbaiki
market share hanya mungkin dilaksanakan bilamana kemampuan
dan kapasitas produksi perusahaan masih cukup longgar, disamping
itu juga kemampuan di bidang lain seperti bidang pemasaran,
keuangan, dan sebagainya. Dalam hal ini harga merupakan faktor
yang penting. Bagi perusahaan kecil yang mempunyai kemampuan
sangat terbatas, biasanya penentuan harga ditujukan untuk sekedar
mempertahankan market share. Perbaikan market share kurang
diutamakan, lebih-lebih apabila persaingan sangat ketat.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:122), tujuan perusahaan
melalui penetapan harga terdapat enam tujuan yaitu:
1) Bertahan hidup
2) Maksimalisasi laba jangka pendek
3) Memaksimumkan pendapatan jangka pendek
4) Pertumbuhan penjualan maksimum
5) Menyaring pasar secara maksimum
Page 31
14
6) Unggul dalam suatu produk
c. Strategi Penentuan Harga
Menurut Peter dan Olson (2014:250) strategi penentuan harga
menyangkut tiga masalah umum: (1) jika harga ditetapkan untuk produk
baru, (2) jika perubahan jangka panjang sedang dipertimbangkan untuk
membuat produk, dan (3) ketika perubahan harga jangka pendek sedang
dipertimbangkan. Pemasar bisa mengubah harga untuk berbagai alasan,
misalnya peningkatan biaya, perubahan harga produk pesaing, atau
perubahan pada saluran distribusi.
Lebih lanjut, Peter dan Olson (2014:250) mengembangkan model
enam tahap pendekatan strategis untuk penentuan harga.
1) Menganalisis Hubungan Konsumen-Produk
Strategi penentuan harga yang dibuat untuk produk baru, atau
produk yang sudah ada dapat memanfaatkan tahap pertama dalam
proses, yaitu menganalisis hubungan konsumen-produk.
Pertanyaan pokoknya adalah apakah produk itu sendiri memiliki
keuntungan kompetitif yang membuat konsumen rela membayar
untuknya atau apakah keuntungan kompetitif harus diciptakan
berdasarkan variabel bauran pemasaran yang lain.
2) Menganalisis Situasi Lingkungan
Tidak bisa dipungkiri bahwa perusahaan harus mempertimbangkan
elemen-elemen lingkungan, seperti kecenderungan ekonomi,
pandangan politik, perubahan sosial, dan batasan-batasan
Page 32
15
hukum―ketika membuat strategi penentuan harga. Elemen-elemen
tersebut harus dipertimbangkan sejak awal pada proses pembuatan
setiap bagian strategi pemasaran dan harus dipantau terus-menerus.
Ketika perusahaan membuat keputusan harga, masalah-masalah
tersebut harus telah dipertimbangkan. Selain untuk analisis
persaingan, pertimbangan itu juga perlu untuk strategi penentuan
harga.
3) Menentukan Peran Harga Pada Strategi Pemasaran
Langkah ini melibatkan penentuan apakah harga akan menjadi
aspek utama dari pemosisisan produk (product positioning) ataukah
ia akan memainkan peran lain. Jika perusahaan berusaha
memosisikan merek sebagai daya tawar produk, maka harga yang
rendah adalah bagian penting dari strategi ini. Demikian juga,
ketika perusahaan ingin memosisikan merek sebagai barang yang
bergengsi, maka harga yang tinggi menjadi penanda utama untuk
menunjukkan posisi tersebut.
4) Menghitung Biaya Relevan Produksi dan Pemasaran
Biaya memproduksi dan memasarkan suatu produk memberi tolak
ukur bagi pembuatan keputusan harga. Variabel biaya produksi dan
pemasaran biasanya menentukan harga terendah yang harus
ditagihkan perusahaan ketika menawarkan produknya ke pasar.
Page 33
16
5) Menentukan Tujuan Penentuan Harga
Tujuan penentuan harga harus diturunkan dari tujuan pemasaran
keseluruhan, yang pada akhirnya juga diturunkan dari tujuan
perusahaan. Pada praktiknya, tujuan umum adalah untuk mencapai
laba atau investasi.
6) Mengembangkan Strategi Penentuan Harga dan Menentukan Harga
Analisis menyeluruh pada tahap-tahap sebelumnya akan
memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat strategi
dan menentukan harga. Makna produk bagi konsumen dan biaya
konsumen sudah dianalisis. Lingkungan, khususnya persaingan,
juga sudah dianalisis. Peran strategi pemasaran harga telah
ditentukan. Biaya produksi dan pemasaran telah diperkirakan.
Tujuan penentuan harga telah ditentukan. Tugas penentuan harga
sekarang adalah menentukan strategi dan harga yang (1) cukup di
atas biaya agar bisa membuat tingkat laba yang diinginkan dan
mencapai tujuan, (2) terkait dengan harga kompetitif, yaitu sesuai
dengan strategi pemasaran dan pemosisian, dan (3) dirancang untuk
membuat permintaan konsumen berdasarkan kompromi harga dan
nilai.
d. Indikator Harga
Oentoro (2012: 150) mengemukakan indikator harga sebagai
berikut:
Page 34
17
1) Harga dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang
atau jasa.
2) Harga sesuai dengan kualitas produk suatu barang
3) Harga dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
3. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Menurut Peter dan Olson (2014:268) lokasi adalah tempat atau
berdirinya perusahaan atau tempat usaha. Lokasi adalah aspek penting
dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses ke toko,
menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola belanja konsumen
secara signifikan. Ketika outlet pengecer dengan tawaran berbagai
produk serupa bermunculan, bahkan sedikit saja perbedaan lokasi toko
dapat berdampak signifikan pada pangsa pasar dan tingkat laba. Selain
itu, keputusan mengenai lokasi toko mewakili komitmen keuangan
jangka panjang, maka wajarlah jika perubahan ke lokasi yang buruk akan
sulit dan berbiaya besar. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:76)
tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran. Fungsinya memudahkan calon konsumen untuk
mendapatkan produk yang ditawarkan.
b. Tipe lokasi
Levy dan Weitz (2014:184) membedakan tipe lokasi ritel sebagai
berikut:
Page 35
18
1) Freestanding sites. Toko yang berdiri sendirian tanpa ada toko lain
di dekatnya. Lokasi ritel yang terisolasi dan tidak terhubung dengan
peritel lain, tapi lokasinya berdekatan dengan freestanding sites yang
lain, shopping center, ataupun berada di dalam gedung perkantoran
atau di dalam shopping center.
2) Urban locations atau CBD (Central Business Distict). Pusat bisnis
tradisional yang berada di kota. Di area ini biasanya muncul gerai-
gerai ritel yang menguntungkan karena berlokasi di tempat yang
kepadatan lalu lintasnya sangat tinggi dibanding lokasi yang lain.
3) Main street. Pusat perbelanjaan tradisional di kota-kota kecil dan
area perbelanjaan sekunder di kota-kota besar dan pinggiran kota.
4) Strip shopping centers. Ritel yang berada di lingkungan sebuah
komunitas, yang biasanya lapangan parkirnya berada di tempat
terbuka.
5) Power centers. Pusat perbelanjaan, di sini terdapat banyak toko-toko
di dalamnya, terutama toko-toko besar dan terkenal.
6) Enclosed shopping malls. Pusat perbelanjaan tertutup, dengan toko
ritel di salah satu atau kedua sisi jalan tertutup.
7) Lifestyle centers. Pusat perbelanjaan yang paling cepat berkembang,
pusat perbelanjaan dengan udara terbuka, biasanya berisi toko
spesialis, tempat hiburan, restoran, biasanya menyerupai jalan utama,
di dalamnya terdapat taman dan lain-lain.
Page 36
19
8) Mixed-use developments. Kompleks yang berisi gabungan ritel,
perkantoran, perumahan, hotel, tempat rekreasi, dan lain-lain.
9) Outlet centers. Pusat perbelanjaan yang sebagian besar berisi toko-
toko produsen dan peritel.
10) Theme/festival centers. Pusat perbelanjaan yang biasanya
menggunakan tema yang menyesuaikan dengan toko-toko yang ada
di dalamnya, biasanya menjadi tujuan turis.
11) Omnicenters. Pengembangan pusat perbelanjaan baru yang
menggabungkan enclosed malls, lifestyle centers, dan power centers.
c. Dimensi Lokasi
Menurut Tjiptono (2007:92), pemilihan lokasi memerlukan
pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:
1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana
transportasi umum.
2) Visibilitas, yaitu lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak
pandang normal.
3) Lalu lintas (traffic), berkaitan dengan banyaknya orang yang lalu
lalang, bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya
impulsive buying.
4) Fasilitas perparkiran, tempat parkir yang nyaman dan aman untuk
kendaraan.
5) Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan
usaha di kemudian hari.
Page 37
20
6) Lingkungan, yaitu daerah yang mendukung produk atau jasa yang
ditawarkan.
7) Kompetisi, yaitu lokasi pesaing.
8) Peraturan pemerintah yang berisi untuk mengatur lokasi dari
sebuah usaha tertentu.
Berman dan Evans (2010:287) mengemukakan dimensi lokasi
sebagai berikut:
1) Lalu lintas pejalan kaki
Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur nilai dari
suatu lokasi adalah jumlah dan tipe orang yang melewati lokasi
tersebut. Tidak setiap orang yang melewati sebuah lokasi adalah
prospek yang bagus untuk semua tipe toko.
2) Lalu lintas kendaraan
Kuantitas dan karakteristik dari lalu lintas kendaraan menjadi
sangat penting untuk peritel menarik konsumen yang berkendara di
sana.
3) Fasilitas parkir
Dalam merencanakan pusat perbelanjaan, tempat parkir adalah
sesuatu yang memang disediakan oleh semua toko yang berada di
sana. Jumlah dan kualitas dari lokasi parkir, jarak tempat parkir
terhadap toko, dan memungkinkannya pegawai parkir di sana
menjadi keseluruhan yang harus dievaluasi.
Page 38
21
4) Transportasi
Hal yang perlu dikaji dalam dimensi transportasi ini adalah
tersedianya transportasi massa, akses ke jalan utama dan
memudahkan untuk pengiriman.
5) Komposisi toko
Dalam dimensi komposisi toko yang harus diperhatikan adalah
ukuran dari toko dan juga daya tarik toko.
6) Spesifikasi lokasi
Spesifikasi lokasi mengacu pada toko terlihat jelas, penempatan
lokasi toko, ukuran dan kondisi bidang tanah, ukuran dan kondisi
bangunan toko dan juga kondisi usia dari bidang tanah dan
bangunan toko.
4. Store Atmosphere
a. Pengertian Store Atmosphere
Levy dan Weitz (2014:507) menjelaskan bahwa atmospherics
mengacu kepada sebuah lingkungan yang menstimulus lima panca indera
konsumen. Banyak peritel yang menyadari keuntungan tambahan dalam
mengembangkan atmosfir yang melengkapi aspek lain dari desai toko dan
barang dagangan.
Atmosphere mengacu kepada karakteristik fisik yang
memproyeksikan citra dan gambaran konsumen akan toko. Atmosphere
dari suatu toko dapat memengaruhi kenyamanan belanja konsumen,
seperti berkeliling, keinginan untuk berkomunikasi dengan pegawai,
Page 39
22
kecenderungan untuk membuang-buang waktu dan uang dari yang
direncanakan dan kemungkinan untuk menjadi pelanggan tetap (Berman
dan Evans, 2010:508).
Sedangkan Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa store
atmosphere dapat memengaruhi keadaan emosional konsumen tetapi
konsumen mungkin tidak sepenuhnya sadar akan suasana toko saat
berbelanja.
b. Tujuan Store Atmosphere
Menurut Lamb, Hair, dan McDaniel (2007: 110) tujuan dari store
atmosphere (suasana toko) adalah sebagai berikut:
1) Penampilan toko ritel membantu menentukan citra toko, dan
memosisikan toko ritel dalam benak konsumen.
2) Tata letak toko yang efektif tidak hanya akan menjamin
kenyamanan dan kemudahan, melainkan juga mempunyai
pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku
berbelanja.
Peter dan Olson (2011:485) menyatakan bahwa terdapat empat
jenis perilaku mendekat atau menjauh yang berkaitan dengan tujuan dari
store atmosphere pada toko eceran, yaitu:
1) Penghindaran dan pendekatan fisik, yang dapat dikaitkan dengan
keinginan pelanggan toko pada tingkat mendasar.
2) Pendekatan dan penghindaran eksplanatori, yang dapat dikaitkan
dengan pencarian eksposur dalam toko.
Page 40
23
3) Penghindaran dan pendekatan komunikasi, yang dapat dikaitkan
pada interaksi dengan tenaga penjual serta karyawan.
4) Penghindaran dan pendekatan kinerja dan kepuasan, yang dapat
dikaitkan dengan frekuensi berbelanja ulang dan peningkatan
jumlah waktu yang dihabiskan di dalam toko dan uang yang
dibelanjakan di dalam toko.
c. Dimensi Store Atmosphere
Dimensi store atmosphere terbagi menjadi empat, yaitu exterior,
general interior, store layout, dan displays (Berman dan Evans,
2010:509).
1) Exterior
Exterior toko memiliki dampak yang kuat terhadap citra dan harus
direncanakan dengan matang. Kombinasi dari exterior ini dapat
membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol,
dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko. Exterior toko
mencakup plang nama toko, jalan masuk, jendela, pencayahaan dan
konstruksi material.
2) General interior
Ketika konsumen memasuki toko, maka elemen dari general interior
yang memengaruhi afeksi konsumen. Elemen penataan general
interior sangat penting karena posisi inilah biasanya pengambilan
keputusan untuk membeli diambil sehingga akan memengaruhi
jumlah penjualan. Penataan yang baik yaitu yang dapat menarik
Page 41
24
perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah
mengamati, memeriksa, dan memilih barang-barang itu dan akhirnya
melakukan pembelian. General interior terdiri dari beberapa
indikator yaitu lantai, warna, pencahayaan, aroma, musik,
perlengkapan toko, suhu, pengaturan jarak, karyawan, barang
dagangan yang beragam, label harga, dan kebersihan toko.
Elemen tersebut dijelaskan oleh Levy dan Weitz (2014:507)
sebagai berikut:
a) Pencahayaan
Pencahayaan yang baik dalam sebuah toko lebih dari sekedar
memanipulasi ruang. Pencahayaan dapat menyoroti barang
dagangan dan menangkap suasana hati atau perasaan yang
meningkatkan citra toko.
(1) Menyoroti barang dagangan
Sistem pencahayaan yang baik dapat membantu membuat
perasaan tertarik di dalam toko.
(2) Pencipta suasana hati
Peritel menggunakan pencahayaan untuk menciptakan
suasana hati yang baik untuk konsumen.
(3) Lampu hemat energi
Sebagai peritel yang baik, harus memerhatikan efisiensi
energi yang digunakan dan juga pendekatan kepada
lingkungan dengan menggunakan lampu hemat energi.
Page 42
25
b) Warna
Dengan menggunakan warna yang kreatif, peritel dapat
menambahkan citra dan membantu menciptakan suasana hati.
Warna cerah (merah, emas, dan kuning) menciptakan
emosional, semangat, gairah, dan respon yang aktif. Sementara
warna dingin (putih, biru, dan hijau) memberikan kesan damai,
lembut, dan menenangkan. Warna mungkin dapat memberikan
efek berbeda tergantung dari sifat konsumen yang bermacam-
macam, seperti budaya mereka.
c) Musik
Musik dapat menambah atau justru merusak atmosfir toko.
Sebagian besar pembeli mendengarkan musik yang diputar di
toko, dan hampir setengah dari mereka mengatakan bahwa
mereka akan pergi jika mereka tidak menyukai pilihan
musik/lagu yang dimainkan.
d) Aroma
Aroma memiliki dampak yang besar pada suasana dan emosi
konsumen. Aroma, dalam hubungannya dengan musik, dapat
membuat dampak positif pada tingkat kegembiraan dan
kepuasan konsumen dengan pengalaman berbelanja.
e) Rasa/selera
Menarik selera konsumen juga merupakan hal yang perlu
diperhatikan. Namun, elemen ini adalah elemen yang sedikit
Page 43
26
lebih sulit untuk dilakukan dibanding dengan keempat elemen
sebelumnya.
3) Store layout
Store layout merupakan salah satu elemen penting yang ada dalam
faktor store atmosphere. Layout toko dapat mengundang masuk atau
menyebabkan pelanggan menjauhi toko tersebut ketika konsumen
melihat bagian dalam toko melalui jendela atau pintu masuk.
Penataan toko yang baik akan mampu mengundang konsumen untuk
betah berkeliling lebih lama dan membelanjakan uangnya lebih
banyak. Beberapa hal yang termasuk dalam store layout adalah
alokasi ruangan, pengelompokan barang, pola arus lalu lintas
konsumen, posisi kasir pada toko.
Dalam suatu toko, ruangan yang ada harus dialokasikan untuk
penjualan, barang dagangan, karyawan, dan pelanggan. Ruang untuk
pelanggan adalah area yang dibuat untuk meningkatkan kenyamanan
konsumen seperti toilet, café, ruang tunggu, area merokok dan lain-
lain.
4) Interior (Point of Purchase) Displays
Setiap point of purchase displays menyediakan informasi bagi
pelanggan, menambah suasana toko dan memberikan peranan
penting terhadap promosi. Interior displays meliputi beragam
tampilan barang dagangan, tampilan yang disesuaikan dengan tema
tertentu dan petunjuk mengenai lokasi produk.
Page 44
27
Theme-setting display adalah display yang menyesuaikan dengan
lingkungan/musiman. Pengecer menggunakan display yang sesuai
dengan trend maupun event khusus. Seluruh toko atau beberapa toko
diadaptasi untuk event tertentu, seperti Christmas Sale yang
digunakan untuk menarik konsumen. Setiap tema spesial yang
dihadirkan membuat toko lebih menarik perhatian dan membuat
suasana berbelanja lebih menyenangkan.
5. Word of Mouth
a. Pengertian Word of Mouth
Word of mouth menurut Rangkuti (2009:77) adalah usaha
pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan,
mempromosikan, merekomendasikan, dan menjual suatu produk, jasa,
atau merek kepada pelanggan lain. Sedangkan menurut Sumardy dan
Silviana (2011:67) word of mouth adalah tindakan penyediaan informasi
oleh konsumen kepada konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2012:568) word of mouth
communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut merupakan
proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi baik secara
individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau jasa yang
bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.
Word of mouth adalah tindakan konsumen yang memberikan
informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada orang lain (antar
pribadi) non komersial baik merek, produk maupun jasa. Word of mouth
Page 45
28
marketing adalah upaya memberikan alasan agar orang berbicara tentang
merek, produk maupun jasa dan membuat berlangsungnya pembicaraan
itu lebih mudah (Hasan, 2010:29).
b. Filosofi Word of Mouth
Menurut Hasan (2010:32) word of mouth menjadi media yang
paling kuat dalam mengomunikasikan produk atau jasa kepada dua atau
lebih konsumen. Umumnya para manajer atau advisor merek yang secara
alami mendorong para marketeer untuk memancarkan tingkat
kepercayaan yang kuat pada konsumen, kejujuran CEO, marketeer dan
usahawan yang alamiah tanpa rekayasa adalah kunci terbentuknya
tingkat kepercayaan konsumen. Filosofi yang mendasar pada word of
mouth adalah sebagai berikut:
1) Keberlanjutan suara pelanggan, bukan suara perusahaan.
2) Alami, asli, proses jujur bukan buatan dan juga manipulasi.
3) Konsumen mencari sumber informasi bukan perusahaan.
4) Konsumen berbicara tentang produk, layanan, atau merek dan
mereka telah memiliki pengalaman.
Menurut Hasan (2010:25) ada beberapa alasan yang membuat
WOM dapat menjadi sumber informasi yang kuat, yaitu:
1) WOM adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika
informasi datang dari seorang teman itu lebih dari kredibel karena
tidak ada asosiasi dari orang dengan perusahaan atau produk).
Page 46
29
2) WOM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang
bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui
pengalaman teman dan kerabat.
3) WOM disesuaikan dengan orang yang tertarik di dalamnya,
seseorang tidak akan bergabung dnegan percakapan, kecuali mereka
tertarik pada topik diskusi.
4) WOM menghasilkan media iklan informasi.
5) WOM dapat dimulai dari satu sumber tergantung bagaimana
kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat
dan secara luas kepada orang lain.
6) WOM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti ikatan
sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya. Internet
mengurangi, bahkan melebihi batas-batas komunikasi antara orang-
orang (misalnya online chat room).
Kemudian Hasan (2010:32) mengukur word of mouth dengan
indikator sebagai berikut:
1) Keinginan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif dan
pengalaman kepada orang lain.
2) Rekomendasi produk kepada orang lain.
3) Dorongan terhadap teman atau relasi terhadap produk.
4) Komunikasi dengan media promosi kepada orang lain.
Page 47
30
c. Jenis-Jenis Word of Mouth
Menurut Sumardy dan Silviana (2011:67) word of mouth terbagi
menjadi dua jenis yaitu Organic Word of Mouth dan Amplified Word of
Mouth.
1) Organic Word of Mouth
Organic Word of Mouth adalah WOM yang terjadi secara alami dari
kualitas positif perusahaan. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan keberhasilan Organic WOM ini
yakni fokus terhadap kepuasan pelanggan, meningkatkan kualitas
produk dan tingkat kegunaannya, tanggap terhadap keluhan dan
kritik, membuka jalur dialog dan lebih berupaya untuk „mendengar‟.
Jika semua tahapan ini sudah dilakukan, loyalitas konsumen
hanyalah sebuah keniscayaan.
2) Amplified Word of Mouth
Amplified Word of Mouth adalah WOM yang terjadi karena sengaja
dibuat oleh perusahaan. Beberapa hal yang perlu dilakukan agar
amplified word of mouth dapat berjalan seperti yang diharapkan
yakni menciptakan komunitas, membangun perangkat yang
memungkinkan individu dapat saling berbagi pendapat mereka,
memotivasi para konsumen loyal agar mereka semakin aktif
mempromosikan produk, melengkapi konsumen loyal dengan segala
informasi yang mereka butuhkan.
Page 48
31
6. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Tjiptono (2007:20) menyatakan dalam keputusan membeli barang
seringkali terdapat lebih dari dua pihak yang terlibat dalam proses
pertukaran dan pembeliannya. Umumnya terdapat lima peranan yang
dapat dilakukan seseorang yaitu initiator, influencer, decider, buyer, dan
user. Keputusan pembelian menurut Kotler dan Armstrong (2004:227)
adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana
konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan
suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
b. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keputusan Pembelian
Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli
konsumen secara amat rinci untuk menyatakan pertanyaan mengenai apa
yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli,
serta mengapa mereka membeli. Salah satu cara untuk membentuk hal
tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
pembelian.
1) Faktor Budaya
(a) Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota
masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
Page 49
32
(b) Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat yang
berbagi sistem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi
yang umum.
(c) Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang relatif dan
berjenjang dalam masyarakat dimana anggotanya berbagi nilai,
minat, dan perilaku yang sama.
2) Faktor Sosial
(a) Kelompok. Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan bersama.
(b) Keluarga. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang
penting dalam masyarakat, seperti suami, istri, dan anak-anak.
(c) Peran dan status. Maksudnya peran terdiri dari aktivitas yang
diharapkan dilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap
peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat.
3) Faktor Pribadi
(a) Usia dan tahap siklus hidup. Membeli juga dibentuk oleh siklus
hidup keluarga mengenai tahap-tahap yang mungkin dilalui
keluarga sesuai kedewasaannya. Dari usia muda, usia
pertengahan, dan usia tua.
(b) Pekerjaan. Maksudnya adalah pekerjaan seseorang
memengaruhi barang dan jasa yang mereka beli.
Page 50
33
(c) Situasi ekonomi. Situasi ekonomi memengaruhi pilihan produk.
Pemasaran produk yang peka terhadap pendapatan mengamati
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat
minat.
(d) Gaya hidup. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola kehidupan
seseorang yang diwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup
yang dimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi,
berbelanja, olahraga, dan kegiatan sosial), minat (makanan,
mode, keluarga, rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk).
(e) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality)
mengacu pada karakteristik psikologi unik sesorang yang
menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama
terhadap lingkungan orang itu sendiri.
4) Faktor Psikologis
(a) Motivasi. Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang
mendorong seseorang untuk mencari keputusan atas kebutuhan
tersebut.
(b) Persepsi. Persepsi adalah proses dimana orang memilih,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk
gambaran dunia yang berarti.
(c) Pembelajaran. Maksudnya adalah perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman.
Page 51
34
(d) Keyakinan dan sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikiran
deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap
(attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan tendensi yang relatif
konsisten dari seseorang terhadap sebuah objek atau ide.
c. Proses Keputusan Pembelian
Kotler dan Keller (2009:235) mengemukakan bahwa terdapat lima
tahap yang dilalui konsumen dalam proses pengambilan keputusan
pembelian, yaitu:
1) Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah
atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh
rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama yaitu yang
dicetuskan oleh rangsangan internal, salah satu kebutuhan umum
seseorang misalkan harus mencapai ambang batas tertentu dan mulai
menjadi pendorong untuk mencari air minum. Dalam kasus kedua,
kebutuhan ditimbulkan oleh rangsangan eksternal. Seseorang bisa
mengagumi mobil baru rekan kerjanya yang memicu pemikiran
tentang kemungkinan melakukan pembelian.
Para pemasar (marketeer) perlu mengidentifikasi keadaan yang
memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari
sejumlah konsumen. Pemasar kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang mampu memicu minat konsumen untuk membeli
produknya.
Page 52
35
2) Pencarian informasi
Seseorang konsumen yang terangsang terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat dibagi ke dalam
dua level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar
lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang
itu mungkin mulai aktif untuk mencari informasi: mencari bahan
bacaan, menelpon temannya, mengunjungi toko untuk mengetahui
detail mengenai produk tertentu.
Yang menjadi perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber
informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif
setiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian selanjutnya.
Sumber informasi konsumen terdiri atas empat kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
b) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko, kemasan,
pajangan toko.
c) Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen.
d) Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, dan
penggunaan produk.
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu
berbeda-beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik
pembeli. Secara umum, konsumen mendapatkan sebagian besar
Page 53
36
informasi tentang produk tertentu dari sumber komersial yaitu
sumber yang didominasi oleh pemasar. Namun, informasi yang
paling efektif berasal dari sumber pribadi atau sumber publik yang
merupakan wewenang independen. Setiap sumber informasi
melakukan fungsi berbeda dalam memengaruhi keputusan
pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi
pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi
legitimasi atau evaluasi. Contohnya, dokter sering mengenal obat
baru dari sumber komersial namun berpaling ke para dokter lain
untuk mendapatkan informasi sebagai dasar evaluasi.
Melalui pengumpulan informasi, konsumen tersebut
mempelajari merek-merek yang bersaing beserta fitur merek
tersebut. Masing-masing konsumen hanya akan mengetahui sebagian
dari merek-merek (kumpulan kesadaran). Beberapa merek akan
memenuhi kriteria pembelian awal (kumpulan pertimbangan). Ketika
seseorang mengumpulkan lebih banyak informasi, hanya sedikit
merek tersisa sebagai calon untuk dipilih (kumpulan pilihan). Merek-
merek dalam kumpulan pilihan itu semuanya mungkin dapat
diterima.
3) Evaluasi alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan
oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi
pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-
Page 54
37
model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai
proses yang berorientasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap
konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar
dan rasional. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami
proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi
kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi
produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk
sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda
dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan itu.
Para konsumen memberikan perhatian besar pada atribut yang
memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk tertentu sering
mendapat disegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol bagi
kelompok konsumen yang berbeda-beda.
Dalam tahap ini, seruan-seruan periklanan yang rasional dan
emosional memainkan peranan penting. Bagaimana konsumen
memproses informasi mengenai merek yang bersaing dan membuat
pertimbangan nilai terakhir dalam semua situasi pembelian.
4) Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi merek
produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka. Konsumen juga
dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai.
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil
Page 55
38
beberapa sub keputusan seperti penyalur (penyalur 2) dan metode
pembayaran (keputusan tentang cara dan prosedur pembelian).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Tjiptono (2012:184) pada pilihan
penyalur, setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-
beda dalam hal menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor letak
toko yang dekat dan strategis, persediaan barang yang lengkap dan
beragam, dan lain-lain.
Kotler (2007:242) mengungkapkan dua faktor yang berada
diantara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama
adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi
alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal:
pertama, intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang
disukai konsumen dan kedua, motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain. Semakin gencar sikap negatif orang lain dan
semakin dekat orang lain tersebut dengan konsumen akan semakin
mengubah niat pembeliannya. Keadaan sebaliknya berlaku
preferensi pembeli terhadap merek tertentu akan meningkat jika
orang yang konsumen sukai juga sangat menyukai merek yang sama.
Pengaruh orang lain menjadi rumit jika beberapa orang yang dekat
dengan konsumen memiliki pendapat yang saling berlawanan.
Faktor kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang
dapat muncul dan mengubah nilai pembelian. Preferensi dan bahkan
Page 56
39
niat pembelian bukan merupakan peramal perilaku pembelian yang
benar-benar handal.
Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda, dan
menghindari keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko
yang dipikirkan (perceived risk). Besarnya resiko yang dipikirkan
berbeda-beda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya
ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen.
Para konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi
resiko seperti penghindaran keputusan, pengumpulan informasi dari
teman-teman dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta
garansi. Para pemasar harus memahami faktor-faktor yang
menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan
memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko
yang dipikirkan itu.
5) Perilaku pasca pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh konsumen,
melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah
pembelian produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat
kepuasan atau ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan
konsumen terhadap produk akan memengaruhi tingkah laku
konsumen berikutnya. Konsumen yang merasa puas akan
memperlihatkan peluang membeli dalam kesempatan berikutnya dan
akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk
Page 57
40
yang bersangkutan serta merekomendasikannya kepada orang lain.
Apabila konsumen dalam melakukan pembelian merasa
ketidakpuasan dengan produk yang telah dibelinya, maka konsumen
akan merubah sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang
negatif, bahkan mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang
terhadap produk tersebut. Oleh karena itu, para pemasar harus
memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,
dan pemakaian produk pasca pembelian.
B. Keterkaitan Antara Variabel
1. Harga dengan keputusan pembelian
Menurut Tjiptono (2007:465) harga dapat diartikan sebagai jumlah
uang (satuan moneter) atau aspek lain (non moneter) yang mengandung
utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu
produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitrianuingrum dan Wahyono (2013)
menyatakan bahwa harga mampu memengaruhi konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian, bahkan menjadi pertimbangan yang
paling penting dalam melakukan keputusan pembelian.
2. Lokasi dengan keputusan pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dan Santosa (2015) menyatakan
bahwa lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, di
mana lokasi menentukan penerimaan dan intensitas kunjungan yang
Page 58
41
dilakukan seseorang pada toko untuk membeli suatu produk. Lokasi yang
baik dengan kemudahan dan aksebilitas yang tinggi akan menjadi salah satu
tujuan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan sebaliknya lokasi
penjualan yang memiliki aksebilitas yang sulit akan menjadikan calon
konsumen untuk menjangkaunya.
3. Store atmosphere dengan keputusan pembelian
Menurut penelitian Noviawaty dan Yuliandi (2014), dalam keputusan
pembeliannya konsumen tidak hanya memberi respon terhadap barang dan
jasa yang ditawarkan oleh pengecer, tetapi juga memberikan respon
terhadap lingkungan pembelian yang menyenangkan bagi konsumen,
sehingga konsumen tersebut memilih toko yang disukai dan melakukan
pembelian. Pernyataan tersebut dipertegas oleh pernyataan “customer
purchasing behavior is also inbfluenced by the store atmosphere” Levy &
Weitz (2001:556).
4. Word of mouth terhadap keputusan pembelian
Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha, Suharyono, dan
Kusumawati (2015) menyatakan bahwa word of mouth berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian, di mana informasi positif yang
didapat oleh calon konsumen akan mendorong untuk melakukan keputusan
pembelian.
Page 59
42
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti
(Tahun) Judul Hasil Penelitian
1. Noviawaty & Yuliandi
(2014)
Pengaruh Store
Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Outlet
Nyenyes Palembang
Terbukti bahwa
store atmosphere
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian.
2.
Nugraha, Suharyono &
Andriani
(2015)
Pengaruh Word Of Mouth
Terhadap Keputusan
Pembelian Dan Kepuasan
Konsumen (Studi Pada
Konsumen Kober Mie
Setan Jalan Simpang
Soekarno-Hatta Nomor 1-
2 Malang)
Terbukti bahwa
word of mouth
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian dan
kepuasan
konsumen.
3. Korniawan & Santosa
(2015)
Analisis Pengaruh Lokasi,
Kualitas Pelayanan Dan
Persepsi Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Di
T.B Rajawali Kalicilik,
Demak (Studi Pada Toko
Bangunan Rajawali
Kalicilik, Demak)
Terbukti bahwa
lokasi, kualitas
pelayanan, dan
persepsi harga
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian.
4.
Verina, Yulianto, &
Wasis A.
(2014)
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Keputusan Pembelian
Pada Toko Fashion Di
Jejaring Sosial Facebook
(Survei Pada Konsumen
Toko Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook Yang
Berlokasi Di Indonesia)
Terbukti bahwa
atmosfir dan
promosi lebih
berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian
dibanding harga
dan produk.
Page 60
43
No. Peneliti
(Tahun) Judul Hasil Penelitian
5.
Hussain
& Ali
(2015)
Effect of Store
Atmosphere on Consumer
Purchase Intention
Terbukti bahwa
store atmosphere
berpengaruh
terhadap minat beli
konsumen
Page 61
44
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
Gambar 2. 1
Model Kerangka Pemikiran Penelitian
Page 62
45
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dijabarkan, maka dapat
dirumuskan suatu hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Ho1: β1 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga
(X1) terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha1: β1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X1)
terhadap keputusan pembelian (Y).
b. Ho2: β2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi
(X2) terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha2: β2 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi (X2)
terhadap keputusan pembelian (Y).
c. Ho3: β3 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel store
atmosphere (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha3: β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel store
atmosphere (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
d. Ho4: β4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel word of
mouth (X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha3: β3 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel word of mouth
(X3) terhadap keputusan pembelian (Y).
Page 63
46
e. Ho5: β1,2,3,4 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga
(X1), lokasi (X2), store atmosphere (X3), dan word of mouth (X4)
terhadap keputusan pembelian (Y).
Ha5: β1,2,3,4 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel harga (X1),
lokasi (X2), store atmosphere (X3), dan word of mouth (X4) terhadap
keputusan pembelian (Y).
Page 64
46
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan responden dalam penelitian
adalah masyarakat yang pernah melakukan pembelian di Warunk Upnormal
Cinere. Penelitian dilakukan dari bulan Januari hingga Agustus 2018. Pada
penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan terkait dengan pengaruh
antara variabel independen yaitu lokasi (X1), harga (X2), store atmosphere
(X3), dan word of mouth (X4) terhadap variabel dependen yaitu keputusan
pembelian (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011:115). Jadi populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen
tertentu dimana kita dapat menarik beberapa kesimpulan.
Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh
masyarakat yang pernah melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere
selama 6 bulan terakhir.
Page 65
47
2. Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel non-
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2011:116).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan non-probability sampling
dengan cara incidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau incidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono 2011:122).
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang pernah melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Cinere.
Sugiyono (2011) menyarankan tentang ukuran sampel untuk
penelitian sebagai berikut:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi berganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitian ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sampel
= 10 x 5 = 50.
Page 66
48
Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel
masing-masing antara 10 s/d 20. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut
maka peneliti menetapkan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian
ini adalah sebanyak 60 sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut Sunyoto (2014:28) data primer adalah data asli yang
dikumpulkan oleh periset untuk menjawab masalah riset secara khusus.
Dalam riset pemasaran, data primer diperoleh secara langsung dari
sumbernya, sehingga periset merupakan tangan pertama yang
memperoleh data tersebut. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan data
dengan langkah menyebar kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011:142). Kuesioner
merupakan instrumen penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis
yang disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan, dan dibagikan
langsung kepada koresponden, yaitu konsumen yang pernah melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Cinere selama 6 bulan terakhir.
Kuesioner diukur menggunakan skala likert (likert scale).
Page 67
49
2. Data sekunder
Sunyoto (2014:42) menyatakan bahwa ada beberapa pengertian
data sekunder yang dapat menjadi rujukan untuk dapat digunakan dalam
suatu riset yaitu:
a) Data sekunder merupakan data publikasi yang dikumpulkan tidak
hanya untuk satu riset tertentu saja.
b) Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak
lain, bukan oleh periset itu sendiri, untuk tujuan lain, hal ini
mengandung arti bahwa periset hanya memanfaatkan data yang
sudah ada untuk risetnya.
c) Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga
pengumpul data dan sudah dipublikasikan kepada masyarakat
pengguna data.
d) Data sekunder mencakup informasi yang telah dikumpulkan dan
hanya mungkin relevan dengan permasalahan yang ada.
Dengan kata lain, data sekunder merupakan data yang diperoleh
secara tidak langsung dan ataupun telah disajikan oleh pihak lain (Sugiyono,
2011:81). Dalam hal ini peneliti menggunakan data sekunder yakni dengan
Riset Perpustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh bahan yang diperlukan antara lain melalui buku, jurnal dan
internet yang berkaitan dengan topik penelitian.
Page 68
50
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.
1. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, peneliti
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas ini dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom
(df)= n – 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel, dan alpha=0,05 (dengan
uji dua sisi). Serta dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang
digunakan, ialah sebagai berikut:
1) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dianggap valid.
2) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:47). Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach
Page 69
51
Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2013:48).
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, penulis
melakukan uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji multikolineartias.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel independen dan dependen memiliki distribusi normal.
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Terdapat dua cara untuk
mendeteksi apakah residual terdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013:154).
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual
adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara
data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini dapat
menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang
lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot untuk
menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada
prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat
Page 70
52
histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan uji
normalitas adalah:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati- hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa
sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2013:156). Selain dengan
melihat kurva probability plot, uji normalitas juga dapat dilakukan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini, apabila nilai
sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi dengan normal. Namun jika
nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi dengan normal.
b. Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
Page 71
53
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedestisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali,
2013:134).
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:
1) Uji Scatterplot
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot
antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2013:134).
2) Uji Glejser
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan uji glejser yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model
regresi linier terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi
dari masing-masing variabel bebas ada signifikan pada tingkat
kekeliruan di bawah 5%, mengindikasikan adanya gejala
heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan
diatas 5%, mengindifikasikan tidak adanya gejala
heteroskedastisitas.
Page 72
54
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antara sesama variabel independen sama
dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipanggil
untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2013:104).
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu
variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel
dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variable independen
atau bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian, sedangkan variabel independennya adalah harga, lokasi, store
atmosphere, dan word of mouth.
Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda
dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + е
Page 73
55
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
α = Konstanta
b1-b4 = Koefisien Variabel Independen
X1 = Harga
X2 = Lokasi
X3 = Store Atmosphere
X4 = Word of Mouth
е = Error
Pembuktian hipotesis dilakukan melalui uji statistik t, uji statistik F,
dan koefisien determinasi.
a. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
dependen (Ghozali, 2013:97). Cara melakukan uji t adalah dengan
melihat jumlah degree of freedom (df). Bila jumlah degree of freedom
(df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho
yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif,
yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual
memengaruhi variabel dependen. Kemudian dengan membandingkan
antara thitung dengan ttabel. Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Page 74
56
b. Uji statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan
menerima Ha (Ghozali, 2013:96).
c. Koefisen Determinasi (R2)
Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
(Ghozali, 2013:95).
E. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode
pengukuran sikap yang digunakan dengan skala Likert, maka variabel yang
akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator
tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument
yang akan berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiyono, 2011:93).
Page 75
57
Skor yang diberikan pada tiap-tiap pertanyaan adalah sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Ragu-Ragu (RR)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
Page 76
58
Tabel 3. 1
Tabel Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala
Harga (X1)
Oentoro
(2012:150)
1. Harga sesuai
dengan manfaat
produk
Likert
2. Harga sesuai
dengan kualitas
produk
Likert
3. Harga yang
ditetapkan dapat
memberikan rasa
puas kepada
konsumen
Likert
Lokasi (X2)
Berman dan
Evans
(2010:287)
Lalu lintas
pejalan kaki
4. Lalu lintas pejalan
kaki yang tinggi Likert
Lalu lintas
kendaraan
5. Lalu lintas
kendaraan yang
tinggi
Likert
Fasilitas parkir
6. Luasnya tempat
parkir
7. Tempat parkir yang
dekat dengan toko
8. Tempat parkir yang
aman
Likert
Transportasi 9. Akses transportasi
massa yang mudah Likert
Komposisi toko
10. Ukuran toko yang
luas
11. Tampilan toko
yang memiliki
daya tarik
Likert
Spesifikasi toko
12. Toko mudah
terlihat dari jalan
raya
13. Kondisi bangunan
toko yang baik
Likert
Page 77
59
Variabel Dimensi Indikator Skala
Store
Atmosphere (X3)
Berman dan
Evans
(2010:509)
Exterior
14. Plang nama toko
terlihat jelas
15. Tersedia jalan
masuk toko yang
lebar
Likert
Interior
16. Lantai toko yang
baik
17. Warna interior
yang menarik
18. Pencahayaan yang
baik
19. Aroma di dalam
toko yang segar
20. Musik yang
membuat nyaman
21. Perlengkapan toko
seperti meja
didesain dengan
baik
22. Pengaturan suhu
yang baik
23. Karyawan yang
berpenampilan
baik
24. Label harga
terlihat jelas
25. Toko yang bersih
Likert
Store layout
26. Terdapat toilet di
dalam toko
27. Terdapat area
merokok pada toko
28. Posisi kasir yang
jelas
Likert
Interior displays
29. Menghias toko
pada event tertentu
dengan baik
Likert
Word of Mouth
(X4)
Hasan
(2010:32)
30. Mendengar
pengalaman positif
tentang produk
Likert
Page 78
60
Variabel Dimensi Indikator Skala
31. Mendapat
rekomendasi
produk
Likert
32. Didorong orang
lain untuk membeli
produk
Likert
33. Mendengar
promosi tentang
produk
Likert
Keputusan
Pembelian (Y)
Kotler dan Keller
(2009:235)
Tjiptono
(2012:184)
Penyalur
Metode
pembayaran
34. Letak toko yang
strategis
35. Produk yang
beragam
36. Metode
pembayaran yang
mudah
Likert
Likert
Page 79
61
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Warunk Upnormal pertama kali didirikan oleh Citarasa Prima Group
(CRP Group) sejak tahun 2014. Restoran pertamanya didirikan di Jl. P. H.
H.Mustofa no. 73, Bandung. Dalam waktu kurang dari setahun setelah
didirikan, Warunk Upnormal telah memiliki 9 cabang yaitu di Suci, Istana
Plaza, Serang-Banten, Cihampelas 1, Cihampelas 2, Antapani, Cimindi-
Cimahi, Buah Batu, dan Tasikmalaya. Dan kini memasuki tahun
keempatnya, Warunk Upnormal sudah mempunyai hampir 80 cabang yang
tersebar di kota-kota besar di Indonesia yaitu Bandung, Bali, Banjarmasin,
Banten, Batam, Bekasi, Bogor, Cilacap, Cimahi, Cirebon, Depok, Jakarta,
Jambi, Jatinangor, Karawang, Kediri, Lampung, Makassar, Malang,
Palembang, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Subang,
Sumenep, Surabaya, Tangerang, dan Yogyakarta.
Warunk Upnormal Cinere sendiri didirikan tahun 2017 dan beralamat
di Jl. Cinere Raya No. 12A, Depok dan beroperasi mulai pukul 12 siang
hingga 12 malam. Warunk Upnormal Cinere menjual Indomie dengan
berbagai macam topping dan kreasi, roti bakar, serta beraneka macam kopi.
Warunk Upnormal Cinere juga dilengkapi dengan fasilitas seperti wifi gratis,
dan permainan UNO (www.warunkupnormal.com).
Page 80
62
B. Analisis dan Pembahasan
1. Deskripsi Data Responden
Deskripsi data responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi
jenis kelamin, rentang usia, pendidikan akhir, dan pekerjaan atau kegiatan
responden.
Responden dalam penelitian ini adalah laik-laki/perempuan yang
pernah melakukan pembelian dan mengonsumsi produk makanan atau
minuman di Warunk Upnormal Cinere dalam jangka waktu kurang dari atau
sama dengan 6 bulan selama penelitian berlangsung. Jumlah responden
adalah sebanyak 60 orang. Adapun uraian gambaran umum responden pada
penelitian ini adalah sebagai berikut ini:
a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Laki-laki 23 38,3%
Perempuan 37 61,7%
Total 60 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Page 81
63
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak berjenis
kelamin perempuan yaitu berjumlah 37 responden atau sebesar 61,7%,
sedangkan sisanya laki-laki berjumlah 23 responden atau sebesar 38,3%.
b. Karakteristik responden menurut usia
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 2
Usia Responden
Keterangan Jumlah Persentase
12 – 25 Tahun 39 65%
26 – 45 Tahun 11 18,3%
46 – 65 Tahun 10 16,7%
>65 Tahun 0 0%
Total 60 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang berusia 12 –
25 tahun berjumlah 39 responden atau sebesar 65% dan memiliki jumlah
terbesar. Selanjutnya responden yang berusia 26 – 45 tahun berjumlah 11
responden atau sebesar 18,3%, dan jumlah responden yang berusia 46 –
65 tahun berjumlah 10 responden atau sebesar 16,7% serta tidak ada
responden yang berusia lebih dari 65 tahun.
Page 82
64
c. Karakteristik responden menurut pendidikan akhir
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pendidikan akhir
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4. 3
Pendidikan Akhir Responden
Keterangan Jumlah Persentase
SD/SMP/SMA 24 40%
D1/D2/D3 10 16,7%
S1 19 31,7%
S2/S3 7 11,6%
Total 60 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 data menunjukkan 24 responden atau sebesar
40% berpendidikan akhir SD/SMP/SMA, 10 responden atau sebesar
16,7% berpendidikan akhir D1/D2/D3, 19 responden atau sebesar 31,7%
berpendidikan akhir S1, dan yang berpendidikan akhir S2/S3 7
responden atau sebesar 11,6%, serta 2 responden atau sebesar 3,3%
berpendidikan diluar pilihan.
d. Karakteristik responden menurut pekerjaan/kegiatan
Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut
pekerjaan/kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Page 83
65
Tabel 4. 4
Pekerjaan atau Kegiatan Responden
Keterangan Jumlah Persentase
Pelajar/mahasiswa 31 51,70%
PNS 7 11,70%
Pegawai Swasta 12 20%
Wiraswasta 6 10%
Ibu rumah tangga 2 3,30%
Lain-lain 2 3,30%
Total 60 100%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 data menunjukkan 31 responden atau 51,7%
dari seluruh responden adalah pelajar/mahasiswa, responden yang
berprofesi sebagai PNS berjumlah 7 responden atau 11,7%, responden
yang berprofesi sebagai pegawai swasta berjumlah 12 responden atau
20%, responden yang berprofesi sebagai wiraswasta berjumlah 6
responden atau 10%, dan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga
berjumlah 2 responden atau 3,3%, serta responden yang berprofesi diluar
pilihan sebanyak 2 responden atau 3,3%.
2. Hasil Uji Kualitas Data
Sebelum Kuesioner dibagikan kepada 60 responden, peneliti
melakukan prasurvei kepada 30 orang responden dengan memberikan 36
butir pernyataan yang dibagi menjadi 5 bagian variabel utama, yaitu: harga,
lokasi, store atmosphere, word of mouth dan keputusan pembelian untuk
menguji validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan yang diajukan.
Page 84
66
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner (Ghozali, 2013:52). Pengujian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n
– 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel, dan alpha=0,05 (dengan uji dua
sisi). Nilai r tabel yaitu sebesar 0,361 yang didapat dari degree of freedom
(df) = n – , dalam hal ini n adalah jumlah sampel pretest yaitu 30
responden. Maka (df) = 30-2 = 28, pada rtabel dengan alpha = 5% atau
0,05 dan (df) = 28, didapati rtabel sebesar 0,361. Maka suatu pernyataan
atau indikator dinyatakan valid apabila rhitung > 0,361 dan sebaliknya.
Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari lima variabel
yang digunakan dalam penelitian ini. harga, lokasi, store atmosphere,
word of mouth, dan keputusan pembelian dengan 30 sampel responden.
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
1) Variabel Harga (X1)
Tabel 4. 5
Hasil Uji Validitas Variabel Harga (X1)
Pernyataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
Harga 1 0,361 0,790 Valid
Harga 2 0,361 0,952 Valid
Harga 3 0,361 0,952 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018
Page 85
67
Tabel 4.5 menunjukkan variabel harga (X1) mempunyai kriteria
valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r hitung
yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
2) Variabel Lokasi (X2)
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi (X2)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
Lokasi 1 0,361 0,938 Valid
Lokasi 2 0,361 0,893 Valid
Lokasi 3 0,361 0,816 Valid
Lokasi 4 0,361 0,604 Valid
Lokasi 5 0,361 0,614 Valid
Lokasi 6 0,361 0,776 Valid
Lokasi 7 0,361 0,815 Valid
Lokasi 8 0,361 0,553 Valid
Lokasi 9 0,361 0,938 Valid
Lokasi 10 0,361 0,893 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018
Tabel 4.6 menunjukkan semua item pernyataan pada variabel lokasi
(X2) mempunyai kriteria valid dengan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
yaitu 0,361.
Page 86
68
3) Variabel Store Atmosphere (X3)
Tabel 4. 7
Hasil Uji Validitas Store Atmosphere (X3)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r
Hitung Keterangan
SA 1 0,361 0,927 Valid
SA 2 0,361 0,934 Valid
SA 3 0,361 0,785 Valid
SA 4 0,361 0,888 Valid
SA 5 0,361 0,882 Valid
SA 6 0,361 0,920 Valid
SA 7 0,361 0,848 Valid
SA 8 0,361 0,857 Valid
SA 9 0,361 0,913 Valid
SA 10 0,361 0,934 Valid
SA 11 0,361 0,496 Valid
SA 12 0,361 0,927 Valid
SA 13 0,361 0,875 Valid
SA 14 0,361 0,780 Valid
SA 15 0,361 0,934 Valid
SA 16 0,361 0,545 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018
Tabel 4.7 menunjukkan variabel store atmosphere (X3)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
Page 87
69
4) Variabel Word of Mouth (X4)
Tabel 4. 8
Hasil Uji Validitas Word of Mouth (X4)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
WoM 1 0,361 0,754 Valid
WoM 2 0,361 0,892 Valid
WoM 3 0,361 0,679 Valid
WoM 4 0,361 0,824 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018
Tabel 4.8 menunjukkan variabel word of mouth (X4) mempunyai
kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
5) Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Keputusan Pembelian (Y)
Peryataan Nilai r Tabel Nilai r Hitung Keterangan
KP 1 0,361 0,783 Valid
KP 2 0,361 0,873 Valid
KP 3 0,361 0,869 Valid
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS 25.0, 2018
Tabel 4.9 menunjukkan variabel keputusan pembelian (Y)
mempunyai kriteria valid untuk semua item pernyataan. Hal ini dapat
dilihat dari nilai r hitung yang lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.
Page 88
70
b. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen
penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha 0,70 (Ghozali, 2013:48). Tabel 4.9 menunjukkan
hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 4. 10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of items Keterangan
Harga (X1) 0,880 3 Reliabel
Lokasi (X2) 0,931 10 Reliabel
Store Atmosphere
(X3) 0,971 16 Reliabel
Word of Mouth
(X4) 0,792 4 Reliabel
Keputusan
Pembelian (Y) 0,786 3 Reliabel
Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 24, 2018
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach alpha atas variabel harga
sebesar 0,880, lokasi sebesar 0,931, store atmosphere sebesar 0,971,
word of mouth sebesar 0,792 dan keputusan pembelian sebesar 0,786.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner
ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0,70.
Maka semua variabel dinyatakan reliabel dan penelitian ini dapat
dilanjutkan.
Page 89
71
3. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan
hasil yang telah diperoleh dari jawaban seluruh responden terhadap masing-
masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Harga (X1)
Variabel X1 pada penelitian ini menggunakan 3 butir pernyataan
yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap harga
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 11
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Harga
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Harga yang ditetapkan di
Warunk Upnormal
Cinere sesuai dengan
manfaat yang saya
rasakan
0% 0% 13,3% 55% 31,7%
2
Harga yang ditetapkan di
Warunk Upnormal
Cinere sesuai dengan
kualitas yang saya
dapatkan
0% 0% 10% 51,7% 36,7%
3
Harga yang ditetapkan di
Warunk Upnormal
Cinere membuat saya
puas
0% 0% 10% 51,7% 36,7%
Rata-rata 0% 0% 11,1% 52,8% 35%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Page 90
72
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada variabel Harga mayoritas
responden menjawab “setuju” sebesar 52,8%. Dan dari 3 butir peryataan
yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan nomor 1, hal
ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar
55% pada pernyataan nomor 1.
b. Lokasi (X2)
Variabel X2 pada penelitian ini menggunakan 10 butir pernyataan
yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap lokasi
dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 12
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lokasi
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Lokasi Warunk
Upnormal Cinere
dilalui banyak
pejalan kaki
0% 0% 10% 51,67% 36,67%
2
Lokasi Warunk
Upnormal Cinere
dilalui banyak
kendaraan
0% 0% 3,33% 51,67% 35%
3
Warunk Upnormal
Cinere memiliki
tempat parkir yang
luas
0% 0% 5% 60% 33,33%
4
Letak tempat
parkir dekat
dengan Warunk
Upnormal Cinere
0% 0% 13,33% 50% 35%
5
Warunk Upnormal
Cinere memiliki
tempat parkir yang
aman
0% 0% 13,33% 58,33% 28,33%
Page 91
73
No. Pernyataan STS TS R S SS
6
Lokasi Warunk
Upnormal Cinere
mudah dijangkau
oleh transportasi
umum
0% 3,33% 13,33% 58,33% 23,33%
7
Ukuran Warunk
Upnormal Cinere
luas
0% 3,33% 3,33% 63,33% 28,33%
8
Tampilan Warunk
Upnormal Cinere
menarik
0% 1,67% 8,33% 60% 30%
9
Warunk Upnormal
Cinere mudah
terlihat dari jalan
raya
0% 0% 10% 51,67% 36,67%
10
Warunk Upnormal
Cinere memiliki
kondisi bangunan
yang baik
0% 8,33% 3,33% 51,67% 35%
Rata-rata 0 6,67% 8,64% 50,76% 29,24%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa pada variabel lokasi mayoritas
responden menjawab “setuju” sebesar 50,76%. Dan dari 10 butir
peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan
nomor 7, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab
“setuju” sebesar 63,3% pada peryataan nomor 7.
c. Store Atmosphere (X3)
Variabel X3 pada penelitian ini menggunakan 16 butir pernyataan
yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-
Page 92
74
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap store
atmosphere dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 13
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Store Atmosphere
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Plang Warunk
Upnormal Cinere
terlihat jelas
0% 0% 1,7% 53,3% 45%
2
Warunk Upnormal
Cinere memiliki jalan
masuk yang lebar
0% 0% 1,7% 55% 43,3%
3
Warunk Upnormal
Cinere memiliki lantai
yang baik
0% 0% 5% 51,7% 43,3%
4
Warunk Upnormal
Cinere memiliki warna
interior yang menarik
0% 0% 1,7% 61,7% 36,7%
5
Warunk Upnormal
Cinere memiliki
pencahayaan yang baik
0% 0% 5% 60% 35%
6
Warunk Upnormal
Cinere memiliki aroma
yang segar
0% 0% 9% 58,3% 38,3%
7
Warunk Upnormal
Cinere memasang musik
yang membuat nyaman
0% 0% 1,7% 63,3% 35%
8
Perlengkapan di Warunk
Upnormal Cinere seperti
meja didesain dengan
baik
0% 0% 1,7% 65% 33,3%
Page 93
75
No. Pernyataan STS TS R S SS
9
Suhu di Warunk
Upnormal Cinere
membuat nyaman
0% 0% 1,7% 53,3% 45%
10
Karyawan Warunk
Upnormal Cinere berpenampilan baik
0% 0% 1,7% 55% 43,3%
11
Harga pada menu yang
disediakan Warunk
Upnormal Cinere
terlihat jelas
0% 0% 5% 51,7% 43,3%
12
Warunk Upnormal
Cinere memiliki tingkat
kebersihan toko yang
baik
0% 0% 1,7% 61,7% 36,7%
13
Terdapat toilet di
Warunk Upnormal
Cinere
0% 0% 8,3% 56,7% 33,3%
14
Terdapat area merokok
di Warunk Upnormal
Cinere
0% 8,3% 3,3% 51,7% 35%
15 Posisi kasir di Warunk
Upnormal Cinere jelas 0% 0% 1,7% 55% 43,3%
16
Warunk Upnormal
Cinere dihias dengan
baik mengikuti waktu
tertentu (contoh:
Ramadhan)
0% 5% 15% 46,7% 30%
Rata-rata 0% 0,8% 4,1% 56,3% 38,8%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada variabel store atmosphere
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 56,33%. Dan dari 16
butir pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah
Page 94
76
pernyataan nomor 8. Hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden
menjawab “setuju” sebesar 65% pada peryataan nomor 8.
d. Word of Mouth (X4)
Variabel X4 pada penelitian ini menggunakan 4 butir pernyataan
yang disebarkan kepada 60 responden dan mempersentasekan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pembelian
impulsif dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 14
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Word of Mouth
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Saya mendengar
pengalaman positif orang
lain tentang Warunk
Upnormal Cinere
0% 0% 13,3% 55% 31,7%
2
Saya mendapat
rekomendasi dari orang
lain untuk mencoba
Warunk Upnormal
Cinere
0% 0% 10% 51,7% 36,7%
3
Saya didorong orang lain
untuk mencoba Warunk
Upnormal Cinere
0% 1,7% 11,7% 53,3% 30%
4
Saya mendengar promosi
dari orang lain tentang
Warunk Upnormal
Cinere
0% 0% 6,7% 60% 31,7%
Rata-rata 0% 0,4% 10,4% 55% 32,5%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Page 95
77
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa pada variabel word of mouth
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 55%. Dan dari 4 butir
pernyataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan
nomor 4, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab
“setuju” sebesar 60% pada peryataan nomor 4.
e. Keputusan Pembelian (Y)
Variabel Y pada penelitian ini menggunakan 3 butir pernyataan
yang disebarkan kepada 100 responden dan mempersentasekan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap pembelian
impulsif dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4. 15
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Keputusan Pembelian
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian di
Warunk Upnormal Cinere
karena letak tokonya yang strategis
0% 8,3% 3,3% 51,7% 35,0%
2
Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian di
Warunk Upnormal Cinere
karena pilihan makanan dan
minumannya beragam
0% 0% 1,7% 55% 43,3%
3
Saya memutuskan untuk
melakukan pembelian di
Warunk Upnormal Cinere
karena metode
pembayarannya yang
mudah
0% 5% 15% 46,7% 30%
Rata-rata 0% 4,4% 6,7% 51,1% 36,1%
Sumber: Diolah dari data primer, 2018
Page 96
78
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa pada variabel keputusan pembelian
mayoritas responden menjawab “setuju” sebesar 51,1%. Dan dari 4 butir
peryataan yang paling mendapatkan respon positif adalah peryataan
nomor 2, hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden menjawab
“setuju” sebesar 55% pada peryataan nomor 2.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Data yang baik dan layak dalam penelitian adalah yang memiliki
distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2013:154). Dalam uji
normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji normalitas data dengan analisis grafik menggunakan
pengelolahan SPSS versi 25.0 menghasilkan grafik sebagai berikut:
Page 98
80
Tabel 4. 16
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,70249698
Most Extreme Differences Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,049
Test Statistic ,107
Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, nilai sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,083.
Yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Heteroskedestisitas
Uji heteroskedestisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedestisitas dan jika berbeda disebut heteroskedestisitas (Ghozali,
2013:134). Uji heterokedestisitas dapat dilakukan dengan 2 langkah,
yaitu secara grafik dan secara statistik, berdasarkan hasil pengolahan data
maka hasil uji scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Page 99
81
Gambar 4. 2
Hasil Uji Heterokedestisitas Scatterplot
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat
bahwa titik-titik menybar secara acak serta tersebar baik di atas maupun
di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Selain itu, untuk menegaskan hasil uji heteroskedastisitas, peneliti
juga melakukan uji statistik dengan menggunakan uji glejser. Jika nilai
signifikansi di bawah 5% atau 0,05 maka terdapat gejala
heteroskedastisitas sedangkan Jika nilai signifikansi di atas 5% atau 0,05
maka tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
pengolahan data hasil uji glejser dapat dilihat sebagai berikut:
Page 100
82
Tabel 4. 17
Hasil Uji Heterokedestisitas Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,720 ,698 2,465 ,017
Harga ,102 ,078 ,394 1,313 ,195
Lokasi ,007 ,015 ,082 ,451 ,654
Store Atmosphere -,013 ,014 -,176 -,958 ,342
Word of Mouth -,109 ,076 -,474 -1,423 ,160
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, tidak ada variabel bebas yang memiliki
signifikansi di bawah 0,05. Variabel harga (X1) memiliki signifikansi
0,195, variabel lokasi (X2) memiliki signifikansi 0,654, variabel store
atmosphere (X3) memiliki signifikansi 0,342 dan variabel word of mouth
(X4) memiliki signifikansi 0,160. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada model regresi tidak ada masalah heterokedastisitas atau
bebas dari heterokedastisitas.
c. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel
Page 101
83
independen sama dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff yang
umum dipanggil untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,
2013:105).
Tabel 4. 18
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007 ,187 5,351
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000 ,508 1,968
Store
Atmosphere
,096 ,023 ,368 4,217 ,000 ,501 1,997
Word of
Mouth
,365 ,125 ,463 2,919 ,005 ,152 6,589
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan hasil tabel 4.18 di atas, uji hasil Variance Inflation
Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF < 10 dan
tolerance > 0,1 yaitu variabel harga (X1) memiliki nilai tolerance 0,187
dan nilai VIF 5,351, variabel lokasi (X2) yang memiliki nilai tolerance
0,508 dan nilai VIF 1,968, variabel store atmosphere (X3) memiliki nilai
tolerance 0,501 dan nilai VIF 1,997, serta variabel word of mouth yang
memiliki nilai tolerance 0,152 dan nilai VIF 6,589. Maka dapat
dinyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat multikolonieritas
Page 102
84
antara variabel dependen dengan variabel independen yang lain sehingga
dapat digunakan dalam penelitian ini.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Regresi linear berganda adalah regresi yang di dalamnya terdapat satu
variabel dependen (Y) dan lebih dari satu variabel independen (X). Variabel
dependen adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variable independen
atau bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian, sedangkan variabel independennya adalah harga, lokasi, store
atmosphere, dan word of mouth.
Tabel 4. 19
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000
Store Atmosphere ,096 ,023 ,368 4,217 ,000
Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Page 103
85
Berdasarkan Tabel 4.19 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + е
Y= -1,490 - 0,360X1 + 0,140X2 + 0,96X3 + 0,365X4 + e
Keterangan:
Y = keputusan pembelian
α = konstanta
X1 = harga
X2 = lokasi
X3 = store atmosphere
X4 = word of mouth
b1 = koefisien harga
b2 = koefisien lokasi
b3 = koefisien store atmosphere
b4 = koefisien word of mouth
e = error
Berdasarkan tabel 4. 19 dan persamaan di atas, diperoleh nilai
konstanta sebesar -1,490 menunjukkan bahwa ketika variabel harga, lokasi,
store atmosphere, dan word of mouth nilainya sama dengan nol, maka nilai
keputusan pembelian adalah -1,490.
a. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
dependen (Ghozali, 2013:97). Apabila nilai thitung > ttabel berarti ada
Page 104
86
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat,
dan sebaliknya jika thitung < ttabel berarti tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah
hasil uji t dalam penelitian ini:
Tabel 4. 20
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000
Store Atmosphere ,096 ,023 ,368 4,217 ,000
Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.20 di atas, diperoleh thitung untuk X1 sebesar -
2,828, X2 sebesar 5,825, X3 sebesar 4,217, dan X4 sebesar 2,919. Untuk
menentukan ttabel digunakan lampiran statistika tabel t, dengan
menggunakan ∞/2 , n- k – 1. Maka didapatkan hasil 0,05/2, 60-4-1 =
0,025, 55. Sehingga didapatkan ttabel 2,00404.
Page 105
87
Tabel 4. 21
Tabel t Statistika
Pr df Signifikansi
0,025
54 2,00488
55 2,00404
56 2,00324
Sumber: Junaidi, 2010
Berikut ini analisis dari uji parsial antara harga, lokasi, store
atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian Warunk
Upnormal Cinere. Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing
variabel secara parsial dari hasil uji t.
1. Pengaruh harga (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel harga adalah │-2.828│.
Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (│-2,828│ > 2,00404).
Maka dapat disimpulkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian. Tanda negatif menunjukkan variabel
harga memberikan pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian,
di mana ketika harga semakin tinggi, maka keputusan pembelian
menurun atau sebaliknya, ketika harga semakin rendah, maka
keputusan pembelian meningkat. Harga yang dimaksud adalah
kesesuaian harga yang dinilai berdasarkan manfaat, kualitas, dan
kepuasan yang diperoleh oleh responden. Sehingga dengan hal ini
Ho ditolak dan Ha diterima.
Page 106
88
Hal ini diasumsikan terjadi karena adanya ketidaksesuaian
atau belum sesuainya manfaat, kualitas, dan kepuasan yang
dirasakan oleh konsumen dengan harga yang ditetapkan oleh
Warunk Upnormal Cinere, di mana harga berada di bawah
ekspektasi konsumen yang artinya harga dinilai terlalu rendah untuk
manfaat, kualitas, dan kepuasan yang dirasakan oleh konsumen
Warunk Upnormal Cinere.
2. Pengaruh lokasi (X2) terhadap keputusan pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel lokasi adalah 5,825. Hal
ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (5,825 > 2,00404). Maka
dapat disimpulkan bahwa lokasi berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian. Tanda positif menunjukkan variabel
lokasi memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian,
di mana ketika lokasi dinilai semakin baik, maka akan keputusan
pembelian akan meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan
Ha diterima.
Peter dan Olson (2014:268) menyatakan lokasi adalah aspek
penting dari strategi saluran. Lokasi yang bagus memudahkan akses
ke toko, menarik banyak konsumen, dan dapat mengubah pola
belanja konsumen secara signifikan.
Lokasi toko yang baik akan memberikan peluang bagi
perusahaan untuk bersaing dan merebut konsumen. Jika konsumen
merasa akses menuju toko mudah, atau toko tersebut memiliki lokasi
Page 107
89
yang baik, maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian di
toko tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Raharjo dan Santosa (2015) yang berjudul "Analisis Pengaruh
Lokasi, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak” yang menyatakan
bahwa lokasi menentukan penerimaan dan intensitas kunjungan yang
dilakukan seseorang pada toko untuk membeli suatu produk. Lokasi
yang baik dengan kemudahan dan aksebilitas yang tinggi akan
menjadi salah satu tujuan pembelian yang dilakukan oleh konsumen
dan sebaliknya lokasi penjualan yang memiliki aksebilitas yang sulit
akan menjadikan calon konsumen untuk menjangkaunya. Sehingga
lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Pengaruh store atmosphere (X3) terhadap keputusan
pembelian (Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel store atmosphere adalah
4,217. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (4,217 >
2,00404). Maka dapat disimpulkan bahwa store atmosphere
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tanda
positif menunjukkan variabel store atmosphere memberikan
pengaruh positif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika store
atmosphere dinilai semakin baik, maka keputusan pembelian akan
meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Page 108
90
Berman dan Evans (2010:508) menyatakan bahwa
atmosphere dari suatu toko dapat mempengaruhi kenyamanan
belanja konsumen, seperti berkeliling, keinginan untuk
berkomunikasi dengan pegawai, kecenderungan untuk membuang-
buang waktu dan uang dari yang direncanakan dan kemungkinan
untuk menjadi pelanggan tetap. Store atmosphere merupakan salah
satu elemen penting yang mampu memengaruhi keputusan
pembelian konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Noviawaty dan Yuliandi (2014) yang berjudul
“Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang” yang menyatakan
bahwa dalam keputusan pembeliannya konsumen tidak hanya
memberi respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh
pengecer, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan
pembelian yang menyenangkan bagi konsumen, sehingga konsumen
tersebut memilih toko yang disukai dan melakukan pembelian.
Pernyataan tersebut dipertegas oleh pernyataan “customer
purchasing behavior is also inbfluenced by the store atmosphere”
Levy & Weitz (2001:556).
Page 109
91
4. Pengaruh Word of Mouth (X4) terhadap Keputusan Pembelian
(Y)
Terlihat bahwa thitung untuk variabel word of mouth adalah
2,919. Hal ini mengartikan bahwa nilai thitung > ttabel (2,919 >
2,00404). Maka dapat disimpulkan bahwa word of mouth
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Tanda
positif menunjukkan variabel word of mouth memberikan pengaruh
positif terhadap keputusan pembelian, di mana ketika word of mouth
dinilai semakin baik, maka akan keputusan pembelian akan
meningkat. Sehingga dengan hal ini Ho ditolak dan Ha diterima.
Menurut Kotler dan Keller (2012:568) word of mouth
communication (WOM) atau komunikasi dari mulut ke mulut
merupakan proses komunikasi yang berupa pemberian rekomendasi
baik secara individu maupun kelompok terhadap suatu produk atau
jasa yang bertujuan untuk memberikan informasi secara personal.
Word of mouth menjadi media yang paling kuat dalam
mengomunikasikan produk atau jasa kepada dua atau lebih
konsumen (Hasan, 2010:32). Hal ini mengindikasikan bahwa word
of mouth memegang peranan penting dalam keputusan pembelian
seorang konsumen.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nugraha, Suharyono, dan Kusumawati (2015) yang
berjudul “Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian
Page 110
92
Dan Kepuasan Konsumen” yang menyatakan bahwa informasi
positif yang didapat oleh calon konsumen akan mendorong untuk
melakukan keputusan pembelian.
b. Hasil Uji Statitik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel
independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel
dependen. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan
membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.
Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan
menerima Ha (Ghozali, 2013:96). Berikut adalah hasil uji F pada
penelitian ini:
Tabel 4. 22
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 109,617 4 27,404 51,765 ,000b
Residual 29,117 55 ,529
Total 138,733 59
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh Fhitung sebesar 51,765. Untuk
menentukan Ftabel digunakan lampiran statistika tabel F, dengan
Page 111
93
menggunakan tingkat signifikansi 0,05, dengan df 1 (jumlah variable -1)
atau 5-1 = 4 dan df 2 (n-k-1) atau 60-4-1 = 55. Maka didapatkan hasil
Ftabel sebesar 2,54.
Tabel 4. 23
Tabel F Statistika
df 2 df 1
3 4 5
54 2,78 2,54 2,39
55 2,77 2,54 2,38
56 2,77 2,54 2,38
Sumber: Junaidi, 2010.
Hal ini mengartikan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 51,765 > 2,54.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
yang berarti variabel independen yaitu harga, lokasi, store atmosphere,
dan word of muth secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
c. Hasil Analisis Koefisen Determinasi
Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil
berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen
Page 112
94
(Ghozali, 2013:97). Berikut adalah hasil analisis koefisien determinasi
dalam penelitian ini
Tabel 4. 24
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .893a .790 .775 .728
a. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Lokasi, Store_Atmosphere, Harga
Sumber : Hasil output data SPSS yang telah diolah, 2018
Berdasarkan kepada tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
penelitian ini memiliki nilai sebesar 0,775. Nilai tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh harga, lokasi, store
atmosphere, dan word of mouth terhadap keputusan pembelian konsumen
Warunk Upnormal Cinere. Koefisien determinasi tersebut memiliki
maksud bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
adalah sebesar 77,5%. Sisanya sebesar 22,5% dipengaruhi variabel lain
selain variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
Page 113
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth terhadap
keputusan pembelian dengan menggunakan model regresi linear berganda,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Harga berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan pembelian
(studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).
2. Lokasi berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian
(studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).
3. Store atmosphere berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).
4. Word of mouth berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan
pembelian (studi kasus pada Warunk Upnormal Cinere).
5. Harga, lokasi, store atmosphere, dan word of mouth berpengaruh secara
simultan terhadap keputusan pembelian (studi kasus pada Warunk
Upnormal Cinere).
Page 114
98
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk Perusahaan
a. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel harga berpengaruh
negatif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga yang ditetapkan
oleh Warunk Upnormal Cinere berada di bawah ekspektasi
konsumen jika dibandingkan dengan manfaat, kualitas, dan kepuasan
yang dirasakan oleh konsumen, yang artinya harga dinilai terlalu
rendah. Oleh karena itu, bisa menjadi pertimbangan oleh Warunk
Upnormal Cinere untuk meningkatkan harga karena sesuai dengan
hasil penelitian ini, konsumen memiliki ekspektasi yang lebih tinggi
terhadap harga dengan manfaat, kualitas, dan kepuasan yang
dirasakan saat melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere.
b. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel lokasi berpengaruh
positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya lokasi, maka
akan semakin tinggi keputusan pembelian. Namun jika dilihat dari
hasil pembahasan analisis deskriptif, pada pernyataan nomor 10 di
variabel lokasi yang berbunyi “Warunk Upnormal Cinere memiliki
kondisi bangunan yang baik” terdapat sejumlah 8,3% responden
menjawab “tidak setuju”. Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi
Page 115
99
saran kepada Warunk Upnormal Cinere untuk lebih memperhatikan
kondisi bangunannya, seperti contohnya melakukan pengecekan
bangunan berkala.
Sama halnya dengan pengecekan fasilitas, pengecekan
bangunan juga sebaiknya dilakukan secara berkala agar dapat
mencegah kerusakan yang lebih lanjut dan sebelum kerusakan
tersebut dirasakan oleh konsumen nantinya, sehingga membuat
konsumen merasa lebih aman dan nyaman.
c. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel store atmosphere
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya store
atmosphere, maka akan semakin tinggi keputusan pembelian.
Namun jika dilihat dari hasil pembahasan analisis deskriptif, pada
pernyataan nomor 14 di variabel store atmosphere yang berbunyi
“Terdapat area merokok di Warunk Upnormal Cinere” terdapat
sejumlah 8,3% responden menjawab “tidak setuju”. Hal ini mungkin
dapat terjadi karena dua hal, pertama konsumen yang tidak merokok
merasa terganggu saat berdekatan dengan konsumen lain yang
merokok, atau kedua konsumen yang merokok tidak menyadari
dengan jelas area khusus yang disediakan untuk merokok.
Hal ini dapat menjadi dasar untuk memberi saran kepada
Warunk Upnormal Cinere untuk lebih memperjelas area khusus
perokok, contohnya dengan memasang papan petunjuk area merokok
Page 116
100
dan papan larangan merokok pada area khusus konsumen bukan
perokok. Sehingga baik konsumen perokok maupun bukan perokok
bisa menyesuaikan tempat yang ingin mereka tempati pada saat
melakukan pembelian di Warunk Upnormal Cinere.
d. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel word of mouth
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hal ini membuktikan bahwa semakin baiknya word of mouth,
maka akan semakin tinggi keputusan pembelian. Word of mouth juga
memiliki nilai koefisien regresi paling tinggi yang menujukkan
bahwa word of mouth paling memberi pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian Warunk Upnormal Cinere.
Sesuai dengan yang dikutip dari www.nielsen.com (2015), di
Asia Tenggara, 88% konsumen menempatkan tingkat tertinggi
kepercayaan mereka pada rekomendasi word of mouth dari orang
yang mereka kenal. Untuk itu, disarankan kepada Warunk Upnormal
Cinere untuk mempertahankan hal-hal yang sudah dianggap baik
oleh konsumen, diantaranya lokasi dan store atmosphere yang
terbukti melalui penelitian ini memberi pengaruh positif terhadap
keputusan pembelian. Sehingga, berdasarkan hal tersebut diharapkan
rekomendasi dari konsumen ke konsumen lainnya tentang Warunk
Upnormal Cinere meningkat.
Page 117
101
2. Untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melibatkan jumlah sampel
yang lebih besar, sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat
digeneralisasikan. Selain itu, penelitian selanjutnya juga disarankan
untuk meneliti variabel-variabel lain yang juga mungkin berperan dalam
memberi pengaruh terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam
bidang manajemen pemasaran.
Page 118
103
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Barry & Evans, Joel R. 2010. “Retail Management A Strategic
Apporoach”. Twelfth Edition. Pearson. Jakarta.
Fitrianingrum & Wahyono, Tries Edi. 2013. “Pengaruh Harga Dan Mutu
Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Seluler”. Modernisasi Vol. 9,
No.2
Ghozali, Imam. 2013. “Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program IBM
SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hasan, Ali. 2010. “Marketing dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth Marketing)”.
Media Press. Yogyakarta.
Hussain, Riaz & Ali, Mazhar. “Effect of Store Atmosphere on Consumer
Purchase Intention”. 2015. International Journal of Marketing Studies; Vol. 7,
No. 2
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2004. “Dasar-Dasar Pemasaran”. Edisi
kesembilan. PT Indeks. Jakarta
______________________________, 2008. “Principles of Marketing”. Twelfth
Edition. Pearson Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. “Manajemen Pemasaran”. Edisi
ketiga belas. Erlangga. Jakarta.
______________________________, 2012. “Marketing Management”.
Fourteenth Edition. Pearson Prentice Hall. London.
Kotler, Philip. 2007. “Manajemen Pemasaran”. Edisi kedua belas. PT Indeks.
Jakarta.
Lamb, Charles W., Hair, Joseph F. & McDaniel, Carl. 2007. “Pemasaran”.
Salemba Empat. Jakarta.
Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2001. “Retailing Management”. Fourth
edition. McGraw-Hill Education. New York.
Levy, Michael & Weitz, Barton A. 2014. “Retailing Management”. Ninth
Edition. McGraw-Hill Education. New York.
Page 119
104
Noviawaty & Yuliandi, Beli. 2014. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Outlet Nyenyes Palembang”.
Jurnal Manajemen Dan Bisnis Sriwijaya Vol.12, No.1
Nugraha, Finnan Aditya Ajie, Suharyono & Kusumawati, Andriani. 2015.
“Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Dan
Kepuasan Konsumen (Studi Pada Konsumen Kober Mie Setan Jalan
Simpang Soekarno-Hatta Nomor 1-2 Malang)”. Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 22, No. 1
Oentoro, Deliyanti. 2012. “Manajemen Pemasaran Modern”. LaksBang
PRESSindo. Yogyakarta
Peter, J. P. & Olson, J. C.. 2011. “Consumer Behavior and Marketing Strategy”.
International Edition. McGraw-Hill. New York.
______________________. 2013. “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”.
Edisi kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.
___________________, 2014. “Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran”.
Edisi kesembilan. Salemba Empat. Jakarta.
Priyanto, Duwi. 2008. “Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis dan Uji Statistik”.
Mediakom. Yogyakarta.
Raharjani, Jeni. 2005. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja (Studi Kasus
Pada Pasar Swalayan DI Kawasan Seputar Simpang Lima Semarang)”.
Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Vol. 2, No. 1
Raharjo, Korniawan & Santosa, Suryono Budi. 2015. “Analisis Pengaruh Lokasi,
Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Di T.B Rajawali Kalicilik, Demak (Studi Pada Toko
Bangunan Rajawali Kalicilik, Demak)”. Diponegoro Journal Of
Management Vol. 4, No. 4, 1-11
Rangkuti, F. 2009. “Strategi Promosi yang Kreatif”. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Sugiyono. 2011. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”. Alfabeta.
Bandung.
Sujana, Asep. 2013. “Manajemen Minimarket”. Raih Asa Sukses. Bogor.
Page 120
105
Sumardy, Marlin & Silviana, Melina Melone. 2011. “The Power of Mouth
Marketing”. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sunyoto, Danang. 2014. “Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku
Konsumen”. CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Yogyakarta.
Swastha, Bashu & Sukotjo, Ibnu. 2010. “Pengantar Bisnis”. Edisi ketiga. Liberti.
Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2007. “Strategi Pemasaran”. Edisi kedua. ANDI. Yogyakarta.
_______________, 2012. “Service Management Mewujudkan Layanan Prima”. CV
Andi Offset. Yogyakarta.
Verina, Eunika, Yulianto, Edi & Latief, Wasis A. 2014. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Pembelian Pada Toko Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook (Survei Pada Konsumen Toko Fashion Di Jejaring
Sosial Facebook Yang Berlokasi Di Indonesia)”. Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 10, No. 1
Wiwoho, Ardjuno. 2008.”Pengetahuan Tata Hidang”. Esensi. Jakarta
www.indonesiana.tempo.co. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017
www.metrotvnews.com. Diakses pada tanggal 12 April 2018
www.topbrand-award.com. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017
www.warunkupnormal.com. Diakses pada tanggal 18 Desember 2017
www.nielsen.com. Diakses pada tanggal 9 September 2018.
Page 121
106
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
Kepada YTH
Bapak/Ibu/Saudara/i/Responden Penelitian
Di tempat
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program
Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Maudina Aisyah Putri
NIM : 11140810000102
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen Pemasaran
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan
judul “PENGARUH HARGA, LOKASI, STORE ATMOSPHERE, DAN WORD
OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (STUDI KASUS PADA
RESTORAN WARUNK UPNORMAL CINERE)”. Maka untuk mendukung
keberhasilan pelaksanaan penelitian ini, saya memohon kesediaan
Bapak/Ibu?saudara/I untuk mengisi daftar pernyataan yang saya ajukan.
Kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I merupakan bantuan yang sangat bernilai bagi
saya.
Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk mengisi
semua pernyataan dalam kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Maudina Aisyah Putri
Page 122
107
IDENTITAS RESPONDEN
Untuk keperluan keabsahan data penelitian ini, saya mengharapkan
Bapak/Ibu/Saudara/I untuk menceklis pertanyaan dan pernyataan berikut ini:
Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I pernah mengonsumsi makanan dan minuman di
Warunk Upnormal Cinere? : ( ) Ya ( ) Tidak (Jika menjawab tidak,
silakan berhenti di sini)
Kapan terakhir kali Apakah Bapak/Ibu/Saudara/I mengonsumsi makanan dan
minuman di Warunk Upnormal Cinere? : ( ) Kurang dari/sama dengan 6 bulan
yang lalu ( ) Lebih dari 6 bulan yang lalu (Jika menjawab lebih dari 6 bulan yang
lalu, silakan berhenti di sini)
Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia : ( ) 12 – 25 tahun ( ) 26 – 45 tahun
( ) 46 – 65 tahun ( ) > 65 tahun
Pendidikan terakhir : ( ) SD/SMP/SMA ( ) D1/D2/D3 ( ) S1
( ) S2/S3 ( ) Lain-lain
Pekerjaan : ( ) Pelajar/Mahasiswa ( ) PNS
( ) Pegawai Swasta ( ) Wiraswasta
( ) Ibu tumah tangga ( ) Lain-Lain
Page 123
108
CARA PENGISIAN KUESIONER
Setiap pernyataan terdiri dari lima alternatif jawaban, pilihlah salah satu jawaban
yang menurut Bapak/Ibu/Sdr/I paling tepat, dengan memberikan tanda ceklis (√)
pada kolom yang telah disediakan dengan pilihan jawaban sebagai berikut:
1. STS : Sangat Tidak Setuju = 1
2. TS = Tidak Setuju = 2
3. R = Ragu-ragu = 3
4. S = Setuju = 4
5. SS = Sangat Setuju = 5
DAFTAR PERNYATAAN
Harga
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Cinere sesuai dengan manfaat
yang saya rasakan
2
Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Cinere sesuai dengan kualitas
yang saya dapatkan
3 Harga yang ditetapkan di Warunk
Upnormal Cinere membuat saya puas
Page 124
109
Lokasi
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Lokasi Warunk Upnormal Cinere dilalui
banyak pejalan kaki
2 Lokasi Warunk Upnormal Cinere dilalui
banyak kendaraan
3 Warunk Upnormal Cinere memiliki
tempat parkir yang luas
4 Letak tempat parkir dekat dengan Warunk
Upnormal Cinere
5 Warunk Upnormal Cinere memiliki
tempat parkir yang aman
6 Lokasi Warunk Upnormal Cinere mudah
dijangkau oleh transportasi umum
7 Ukuran Warunk Upnormal Cinere luas
8 Tampilan Warunk Upnormal Cinere
menarik
9 Warunk Upnormal Cinere mudah terlihat
dari jalan raya
10 Warunk Upnormal Cinere memiliki
kondisi bangunan yang baik
Page 125
110
Store atmosphere
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Plang Warunk Upnormal Cinere terlihat
jelas
2 Warunk Upnormal Cinere memiliki jalan
masuk yang lebar
3 Warunk Upnormal Cinere memiliki lantai
yang baik
4 Warunk Upnormal Cinere memiliki
warna interior yang menarik
5 Warunk Upnormal Cinere memiliki
pencahayaan yang baik
6 Warunk Upnormal Cinere memiliki
aroma yang segar
7 Warunk Upnormal Cinere memasang
musik yang membuat nyaman
8 Perlengkapan di Warunk Upnormal
Cinere seperti meja didesain dengan baik
Page 126
111
Store atmosphere
No. Pernyataan STS TS R S SS
9 Suhu di Warunk Upnormal Cinere
membuat nyaman
10 Karyawan Warunk Upnormal Cinere
berpenampilan baik
11 Harga pada menu yang disediakan
Warunk Upnormal Cinere terlihat jelas
12 Warunk Upnormal Cinere memiliki
tingkat kebersihan toko yang baik
13 Terdapat toilet di Warunk Upnormal
Cinere
14 Terdapat area merokok di Warunk
Upnormal Cinere
15 Posisi kasir di Warunk Upnormal Cinere
jelas
16
Warunk Upnormal Cinere dihias dengan
baik mengikuti waktu tertentu (contoh:
Ramadhan)
Page 127
112
Word of mouth
No. Pernyataan STS TS R S SS
1 Saya mendengar pengalaman positif orang
lain tentang Warunk Upnormal Cinere
2
Saya mendapat rekomendasi dari orang
lain untuk mencoba Warunk Upnormal
Cinere
3 Saya didorong orang lain untuk mencoba
Warunk Upnormal Cinere
4 Saya mendengar promosi dari orang lain
tentang Warunk Upnormal Cinere
Keputusan pembelian
No. Pernyataan STS TS R S SS
1
Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Cinere
karena letak tokonya yang strategis
2
Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Cinere
karena pilihan makanan dan minumannya
beragam
3
Saya memutuskan untuk melakukan
pembelian di Warunk Upnormal Cinere
karena metode pembayarannya yang
mudah
Page 128
113
LAMPIRAN 2
HASIL UJI VALIDITAS
2.1 Variabel Harga
Correlations
Harga 1 Harga 2 Harga 3 Harga
Harga 1 Pearson Correlation 1 ,564** ,564** ,790**
Sig. (2-tailed) ,001 ,001 ,000
N 30 30 30 30
Harga 2 Pearson Correlation ,564** 1 1,000** ,952**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30
Harga 3 Pearson Correlation ,564** 1,000** 1 ,952**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 30 30 30 30
Harga Pearson Correlation ,790** ,952** ,952** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2.2 Variabel Lokasi
Correlations
Lokasi
1
Lokasi
2
Lokasi
3
Lokasi
4
Lokasi
5
Lokasi
6
Lokasi
7
Lokasi
8
Lokasi
9
Lokasi
10 Lokasi
Lokasi
1
Pearson
Correlation
1 ,892** ,803** ,469** ,436* ,635** ,726** ,489** 1,000** ,892** ,938**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
2
Pearson
Correlation
,892** 1 ,661** ,439* ,331 ,549** ,647** ,520** ,892** 1,000** ,893**
Sig. (2-
tailed)
,000
,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000
Page 129
114
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
3
Pearson
Correlation
,803** ,661** 1 ,519** ,402* ,582** ,664** ,360 ,803** ,661** ,816**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,003 ,028 ,001 ,000 ,050 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
4
Pearson
Correlation
,469** ,439* ,519** 1 ,493** ,494** ,289 ,149 ,469** ,439* ,604**
Sig. (2-
tailed)
,009 ,015 ,003
,006 ,005 ,122 ,432 ,009 ,015 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
5
Pearson
Correlation
,436* ,331 ,402* ,493** 1 ,893** ,447* ,071 ,436* ,331 ,614**
Sig. (2-
tailed)
,016 ,074 ,028 ,006
,000 ,013 ,710 ,016 ,074 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
6
Pearson
Correlation
,635** ,549** ,582** ,494** ,893** 1 ,618** ,127 ,635** ,549** ,776**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,002 ,001 ,005 ,000
,000 ,503 ,000 ,002 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
7
Pearson
Correlation
,726** ,647** ,664** ,289 ,447* ,618** 1 ,663** ,726** ,647** ,815**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,122 ,013 ,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
8
Pearson
Correlation
,489** ,520** ,360 ,149 ,071 ,127 ,663** 1 ,489** ,520** ,553**
Sig. (2-
tailed)
,006 ,003 ,050 ,432 ,710 ,503 ,000
,006 ,003 ,002
Page 130
115
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
9
Pearson
Correlation
1,000** ,892** ,803** ,469** ,436* ,635** ,726** ,489** 1 ,892** ,938**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,009 ,016 ,000 ,000 ,006
,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi
10
Pearson
Correlation
,892** 1,000** ,661** ,439* ,331 ,549** ,647** ,520** ,892** 1 ,893**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,015 ,074 ,002 ,000 ,003 ,000
,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Lokasi Pearson
Correlation
,938** ,893** ,816** ,604** ,614** ,776** ,815** ,553** ,938** ,893** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2.3 Variabel Word of Mouth
Correlations
Word of
Mouth 1
Word of
Mouth 2
Word of
Mouth 3
Word of
Mouth 4
Word of
Mouth
Word of
Mouth 1
Pearson
Correlation
1 ,564** ,347 ,467** ,754**
Sig. (2-tailed) ,001 ,061 ,009 ,000
N 30 30 30 30 30
Word of
Mouth 2
Pearson
Correlation
,564** 1 ,429* ,827** ,892**
Sig. (2-tailed) ,001 ,018 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
Page 131
116
Word of
Mouth 3
Pearson
Correlation
,347 ,429* 1 ,323 ,679**
Sig. (2-tailed) ,061 ,018 ,081 ,000
N 30 30 30 30 30
Word of
Mouth 4
Pearson
Correlation
,467** ,827** ,323 1 ,824**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,081 ,000
N 30 30 30 30 30
Word of
Mouth
Pearson
Correlation
,754** ,892** ,679** ,824** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2.4 Variabel Store Atmosphere
Page 133
118
2.5 Variabel Keputusan Pembelian
Correlations
Keputusan
Pembelian 1
Keputusan
Pembelian 2
Keputusan
Pembelian 3
Keputusan
Pembelian
Keputusan Pembelian
1
Pearson
Correlation
1 ,480** ,448* ,783**
Sig. (2-tailed) ,007 ,013 ,000
N 30 30 30 30
Keputusan Pembelian
2
Pearson
Correlation
,480** 1 ,763** ,873**
Sig. (2-tailed) ,007 ,000 ,000
N 30 30 30 30
Keputusan Pembelian
3
Pearson
Correlation
,448* ,763** 1 ,869**
Sig. (2-tailed) ,013 ,000 ,000
N 30 30 30 30
Keputusan Pembelian Pearson
Correlation
,783** ,873** ,869** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Page 134
119
LAMPIRAN 3
HASIL UJI RELIABILITAS
3.1 Variabel Harga
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,880 3
3.2 Variabel Lokasi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,931 10
3.3 Variabel Store Atmosphere
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,971 16
3.4 Variabel Word of Mouth
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,792 4
3.5 Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,786 3
Page 135
120
LAMPIRAN 4
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
4.1 Uji Normalitas
4.2 Uji Kolgomorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,70249698
Most Extreme Differences Absolute ,107
Positive ,107
Negative -,049
Test Statistic ,107
Asymp. Sig. (2-tailed) ,083c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Page 136
121
4.3 Hasil Uji Heterokedestisitas
Uji Scatterplot
4.4 Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,720 ,698 2,465 ,017
Harga ,102 ,078 ,394 1,313 ,195
Lokasi ,007 ,015 ,082 ,451 ,654
Store Atmosphere -,013 ,014 -,176 -,958 ,342
Word of Mouth -,109 ,076 -,474 -1,423 ,160
a. Dependent Variable: RES2
Page 137
122
LAMPIRAN 5
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007 ,187 5,351
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000 ,508 1,968
Store
Atmosphere
,096 ,023 ,368 4,217 ,000 ,501 1,997
Word of Mouth ,365 ,125 ,463 2,919 ,005 ,152 6,589
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
LAMPIRAN 6
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307 ,196
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828 ,007
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825 ,000
Store
Atmosphere
,096 ,023 ,368 4,217 ,000
Word of
Mouth
,365 ,125 ,463 2,919 ,005
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Page 138
123
6.1 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t B Std. Error Beta
1 (Constant) -1,490 1,139 -1,307
Harga -,360 ,127 -,404 -2,828
Lokasi ,140 ,024 ,505 5,825
Store
Atmosphere
,096 ,023 ,368 4,217
Word of
Mouth
,365 ,125 ,463 2,919
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
6.2 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 109,617 4 27,404 51,765 ,000b
Residual 29,117 55 ,529
Total 138,733 59
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga
6.3 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,889a ,790 ,775 ,728 2,423
a. Predictors: (Constant), Word of Mouth, Lokasi, Store Atmosphere, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Page 139
124
LAMPIRAN 7
Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
7.1 Variabel Harga
No PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3
1 4 4 4 12
2 4 5 4 13
3 5 5 5 15
4 5 4 3 12
5 4 4 4 12
6 5 5 4 14
7 4 4 4 12
8 4 4 3 11
9 4 4 4 12
10 4 3 3 10
11 3 4 4 11
12 4 4 5 13
13 4 3 4 11
14 5 4 4 13
15 4 4 4 12
16 5 5 5 15
17 5 5 5 15
18 4 3 3 10
19 4 4 4 12
20 3 4 3 10
21 3 4 4 11
22 5 5 4 14
23 4 3 3 10
24 3 4 4 11
25 4 4 4 12
26 3 3 3 9
27 4 4 4 12
28 4 5 5 14
29 5 5 5 15
30 4 4 3 11
Page 140
125
7.2 Variabel Lokasi
No PERNYATAAN
TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 49
2 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
3 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 44
4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
5 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 49
6 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
7 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 44
8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
9 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 5 48
10 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 4 44
11 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 35
12 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 48
13 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 44
14 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43
15 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
16 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
17 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 33
18 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
19 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40
20 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 41
21 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 49
22 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37
23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
24 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48
25 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 34
26 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
27 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
28 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
29 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
30 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
Page 141
126
7.3 Variabel Store Atmosphere
No PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL
1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
2 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74
5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68
6 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74
7 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68
8 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
10 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62
11 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62
13 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
14 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
16 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 5 2 2 2 2 2 30
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
20 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70
21 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72
22 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62
24 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75
27 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33
28 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
30 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
Page 142
127
7.4 Word of Mouth
No PERNYATAAN
1 2 3 4 Total
1 4 5 4 5 18
2 5 5 5 5 20
3 5 4 4 4 17
4 4 4 4 4 16
5 5 5 5 4 19
6 4 4 4 4 16
7 4 4 4 5 17
8 4 4 4 4 16
9 4 3 5 3 15
10 3 4 4 4 15
11 4 4 4 4 16
12 4 4 5 5 18
13 5 4 4 4 17
14 4 4 4 4 16
15 5 5 5 5 20
16 5 5 4 5 19
17 4 3 3 3 13
18 4 4 5 4 17
19 3 4 4 4 15
20 3 4 4 4 15
21 5 5 4 5 19
22 4 3 3 4 14
23 4 4 3 4 15
24 4 4 5 4 17
25 3 3 3 3 12
26 4 4 4 4 16
27 4 5 4 5 18
28 5 5 5 5 20
29 4 4 5 4 17
30 4 4 5 4 17
Page 143
128
7.5 Variabel Keputusan Pembelian
No PERNYATAAN
1 2 3 TOTAL
1 5 5 5 15
2 4 3 3 10
3 4 4 4 12
4 3 4 3 10
5 3 4 4 11
6 5 5 4 14
7 4 3 3 10
8 4 4 4 12
9 4 4 3 11
10 3 3 3 9
11 4 4 4 12
12 4 5 5 14
13 5 5 4 14
14 4 4 4 12
15 4 4 4 12
16 5 4 4 13
17 5 5 5 15
18 4 5 3 12
19 4 4 4 12
20 5 5 5 15
21 4 4 4 12
22 4 4 3 11
23 4 4 4 12
24 5 4 3 12
25 4 4 4 12
26 2 4 4 10
27 5 4 5 14
28 4 5 5 14
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
Page 144
129
LAMPIRAN 8
Data Penelitian
8.1 Variabel Harga
No INDIKATOR
1 2 3 TOTAL
1 5 5 4 14
2 4 3 3 10
3 4 4 4 12
4 3 4 5 12
5 3 4 4 11
6 5 4 5 14
7 4 3 3 10
8 4 4 4 12
9 4 4 5 13
10 3 3 3 9
11 4 4 4 12
12 4 5 5 14
13 5 5 4 14
14 4 4 4 12
15 4 4 4 12
16 4 5 5 14
17 5 5 5 15
18 5 4 5 14
19 4 4 4 12
20 5 5 4 14
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 4 3 3 10
25 3 4 4 11
26 4 4 4 12
27 4 4 5 13
28 5 4 4 13
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 5 5 5 15
Page 145
130
No INDIKATOR
1 2 3 TOTAL
32 4 4 4 12
33 3 4 4 11
34 4 5 5 14
35 4 4 4 12
36 5 5 5 15
37 4 3 3 10
38 3 4 4 11
39 3 5 4 12
40 4 4 4 12
41 4 4 4 12
42 4 4 4 12
43 4 5 5 14
44 4 4 4 12
45 4 3 4 11
46 4 5 5 14
47 5 5 5 15
48 5 5 5 15
49 5 4 4 13
50 5 5 4 14
51 4 4 4 12
52 4 4 4 12
53 4 5 5 14
54 4 5 5 14
55 5 4 5 14
56 5 5 5 15
57 3 3 3 9
58 4 5 4 13
59 5 4 4 13
60 5 5 5 15
Page 146
131
8.2 Variabel Lokasi
No INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 33
3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 41
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 49
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37
8 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
9 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 34
11 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
12 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
13 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
14 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
15 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
16 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 49
17 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
18 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 4 44
19 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
20 5 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 49
21 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
22 4 4 5 5 5 5 4 3 1 4 4 44
23 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
24 5 5 4 4 5 5 5 4 1 5 5 48
25 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 4 44
26 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 2 35
27 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 5 48
28 4 4 4 5 5 5 4 4 1 4 4 44
29 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43
30 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
31 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 49
32 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 35
33 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
34 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 40
35 4 2 4 3 3 3 4 5 1 4 2 35
Page 147
132
No INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 TOTAL
36 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 32
37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 37
38 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
49 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 5 48
40 3 4 3 4 3 2 2 4 4 3 4 36
41 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 43
42 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
43 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
44 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
45 4 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 45
46 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
47 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 5 49
48 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 51
49 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 5 49
50 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
51 5 5 5 5 5 4 4 4 1 5 5 48
52 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
53 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 41
54 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
55 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 4 45
56 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 38
57 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 42
58 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 47
59 5 4 4 4 4 4 4 5 1 5 4 44
60 4 4 4 5 5 5 5 4 2 4 4 46
Page 148
133
8.3 Variabel Store Atmosphere
NO INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 60
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 70
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 72
6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 77
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 62
8 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 66
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 78
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 2 75
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
12 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 71
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 63
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
16 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 72
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
18 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 3 74
19 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 68
20 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 74
21 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 68
22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 66
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 62
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 62
27 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 71
28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 70
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 79
32 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 2 4 3 63
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63
34 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 68
35 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 2 4 5 66
Page 149
134
NO INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 TOTAL
36 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 2 5 3 69
37 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 3 4 61
38 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 61
49 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 67
40 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 64
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 71
43 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 77
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 65
45 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 70
46 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 76
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
48 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 75
49 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 69
50 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 77
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 65
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 66
55 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 67
56 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 4 70
57 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 2 70
58 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 71
59 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 68
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 79
Page 150
135
8.4 Word of Mouth
No INDIKATOR
1 2 3 4 TOTAL
1 5 5 4 5 19
2 4 3 3 3 13
3 4 4 5 4 17
4 3 4 4 4 15
5 3 4 4 4 15
6 5 5 4 5 19
7 4 3 3 4 14
8 4 4 3 4 15
9 4 4 5 4 17
10 3 3 3 3 12
11 4 4 4 4 16
12 4 5 4 5 18
13 5 5 5 5 20
14 4 4 5 4 17
15 4 4 5 4 17
16 4 5 4 5 18
17 5 5 5 5 20
18 5 4 4 4 17
19 4 4 4 4 16
20 5 5 5 4 19
21 4 4 4 4 16
22 4 4 4 5 17
23 4 4 4 4 16
24 4 3 5 3 15
25 3 4 4 4 15
26 4 4 4 4 16
27 4 4 5 5 18
28 5 4 4 4 17
29 4 4 4 4 16
30 5 5 5 5 20
31 5 5 4 4 18
32 4 4 3 4 15
33 3 4 4 3 14
34 4 5 4 4 17
Page 151
136
No INDIKATOR
1 2 3 4 TOTAL
35 4 4 4 4 16
36 5 5 4 4 18
37 4 3 3 4 14
38 3 4 3 3 13
49 3 5 5 5 18
40 4 4 3 4 15
41 4 4 4 4 16
42 4 4 4 5 17
43 4 5 5 5 19
44 4 4 5 4 17
45 4 3 5 5 17
46 4 5 4 5 18
47 5 5 5 5 20
48 5 5 4 4 18
49 5 4 4 5 18
50 5 5 5 4 19
51 4 4 4 4 16
52 4 4 4 5 17
53 4 5 4 4 17
54 4 5 5 4 18
55 5 5 4 5 19
56 5 5 4 4 18
57 3 3 2 4 12
58 5 4 4 4 17
59 5 4 4 4 17
60 5 5 5 5 20
Page 152
137
8.5 Keputusan Pembelian
No INDIKATOR
1 2 3 TOTAL
1 5 4 4 13
2 2 4 3 9
3 4 4 5 13
4 4 3 3 10
5 4 5 5 14
6 5 4 4 13
7 3 4 4 11
8 4 4 4 12
9 5 3 4 12
10 4 5 2 11
11 4 4 4 12
12 5 5 4 14
13 5 3 4 12
14 4 4 5 13
15 4 4 5 13
16 5 4 4 13
17 5 5 5 15
18 4 5 3 12
19 4 4 4 12
20 4 4 5 13
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 5 4 3 12
25 4 4 4 12
26 2 4 4 10
27 4 4 5 13
28 4 5 5 14
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 5 5 4 14
32 2 4 3 9
33 4 4 4 12
34 4 4 3 11
Page 153
138
No INDIKATOR
1 2 3 TOTAL
35 2 4 5 11
36 2 5 3 10
37 3 3 4 10
38 4 4 4 12
39 5 4 2 11
40 4 4 3 11
41 4 4 4 12
42 5 5 4 14
43 5 5 5 15
44 4 4 5 13
45 5 4 5 14
46 4 5 4 13
47 5 5 5 15
48 5 5 3 13
49 5 4 4 13
50 4 4 5 13
51 5 4 4 13
52 4 4 4 12
53 4 4 4 12
54 4 4 3 11
55 4 4 4 12
56 2 5 4 11
57 4 5 2 11
58 5 5 5 15
59 4 4 4 12
60 4 5 5 14