PENGARUH HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh: Nurul Rosyida NIM : 1113070000049 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M
111
Embed
PENGARUH HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA, DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/46126/1/NURUL...iii LEMBAR PENGESAHAN Skripsi berjudul “PENGARUH HAPPINESS,
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI TEMPAT
KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh:
Nurul Rosyida
NIM : 1113070000049
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/2018 M
ii
PENGARUH HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)
Oleh: Nurul Rosyida 1113070000049
Pembimbing
Liany Luzvinda, M. Si NIP. 19780216 200710 2 001
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440 H/2018 M
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul “PENGARUH HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI
TEMPAT KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 08 Oktober
2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana psikologi (S.Psi) pada Fakultas Psikologi.
Jakarta, 08 Oktober 2018
Sidang Munaqasyah
Dekan/ Wakil Dekan/ Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag M.Si Dr. Abd. Rahman Shaleh, M.Si NIP. 19680614 199704 1 001 NIP. 19720823 199903 1 002
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
HAPPINESS, SPIRITUALITAS DI TEMPAT KERJA, DAN FAKTOR
DEMOGRAFI TERHADAP KINERJA KARYAWAN” adalah benar
merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam menyusun
penyusunan karya tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan
karya ini telah dicantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya
bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-undang
jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya
orang lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.
Jakarta, 08 Oktober 2018
Nurul Rosyida
NIM: 1113070000049
v
MOTTO
“Hal jazaa-ul ihsaani illa ihsaan...”
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula..”
(Q.S. Ar-Rahman:60)
vi
ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi (B) Juni 2018 (C) Nurul Rosyida (D) Pengaruh Happiness, Spiritualitas di Tempat Kerja, dan Faktor Demografi
Terhadap Kinerja Karyawan (E) xiv+97 halaman+lampiran (F) Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh Happiness, Spiritualitas
ditempat kerja dan faktor demografi terhadap kinerja Karyawan. Adapun beberapa dimensi dari setiap variabel yang ingin diketahui pengaruhnya terhadap kinerja karyawan adalah happiness, inner life, meaning and purpose in work, a sense of connection and community, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa bekerja. Responden penelitian ini merupakan karyawan di PT. Angkasa Pura Solusi yang berjumlah 212 orang, dengan rentang usia 20-40 tahun yang berjumlah 190 orang dan dengan rentang usia 41-55 tahun yang berjumlah 22 orang dalam masa bekerja lebih dari satu tahun. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan uji hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik (p<0.05). Sumbangan variabel bebas dalam penelitian ini memberikan pengaruh sebesar 34,3% terhadap kinerja karyawan, sedangkan 65,7% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Selain itu, dari delapan variabel yang dianalisis, terdapat satu variabel secara signifikan mempengaruhi kinerja karyawan, yaitu happiness. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, terdapat variabel lain yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan. Maka penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti lebih jauh mengenai kepuasan kerja, burnout, dan subjective well-being.
(G) Bahan Bacaan: 53; buku: 8 + jurnal: 45 Kata Kunci : Kinerja, happiness, inner life, meaning and purpose in work, a sense
of connection and community, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa
bekerja
vii
ABSTRACT
(A) Faculty of Psychology (B) June 2018 (C) Nurul Rosyida (D) The Happiness effect, The Sprituality of work place, and The demography
factor of performance of employees. (E) xiv+97 pages+appendix (F) The purpose of this research is testing happiness effect, sprituality of work
place, and demography factor of performance of employees. There are few dimension of each variable that the effect of performance of employees want to be known, such as: happiness, inner life, meaning and purpose in work, a sense of connection and community, gender, age, education levels and periode of work. There are 212 respondents of PT. Angkasa Pura Solusi employees in this research that consist of 190 employees with approximately 20-40 years old and 22 employess with approximately 41-45 years old in the periode of work more than a year. This research is using a quantitative approach that utilizing multiple regression of analysis technique in hypothesis testing. Result of the research significantly reveals that statistic (P<0.05) of independent variables have influence to performance of employees about 34,3% while about 65,7% effected by other variable in this research. In addition, the happiness, one of eight variables that analyzed enourmously influences employees performance but refers to output of this research there are other variables which is giving the influence to employees performance. Furthermore, it is recommended to research about job satisfaction, burnout, and subjective well-being.
(G) References : 53; books: 8 + journals: 45
Keywords: Performance, happiness, inner life, meaning and purpose in work, a
sense of connection and community, gender, age, education levels and periode of
work
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Happiness,
Spiritualitas di Tempat Kerja, dan Faktor Demografi Terhadap Kinerja
Karyawan”. Shalawat dan salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Abdul Mujib, M. Ag, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Bapak Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si
selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
serta jajarannya dan seluruh civitas akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif
atas segala bimbingan, masukan, kritikan, dan nasihat selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Risatianti Kolopaking, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
Kelas B 2013. Terima kasih atas segala bimbingan dan arahan selama
perkuliahan.
4. Seluruh Dosen dan Civitas Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas
ilmu, dan wawasan yang telah diberikan.
5. Kedua orang tua tercinta, Ibu Anita Sari, S.E dan Ayah Bangun Rokhmat
Trigumanti, S.E terima kasih selalu mendukung, mendoakan, dan tak pernah
lelah mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas semua doa
dan dukungan yang luar biasa besar yang telah kalian berikan kepada penulis
agar selalu melanjutkan perjuangan ini sampai pada hasil yang terbaik.
6. Kakanda, ayunda, adinda, dan kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Islam
Komisariat Psikologi Cabang Ciputat. Terima kasih atas segala ilmu dan
ix
pengalaman berharga dalam berorganisasi yang mungkin tidak penulis
dapatkan di kampus lain.
7. Untuk Asy’arie Muhammad, terima kasih banyak karena sudah memberikan
support, semangat, dan membantu dalam pembuatan skripsi ini.
8. Terimakasih untuk Sabyla Vaizal yang telah meluangkan waktu untuk
membantu penulis dalam proses pengambilan serta menyebarkan angket
kuesioner penelitian.
9. Kawan-kawan kelas B 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Terima kasih karena memberikan kesan dan cerita selama di perkuliahan.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk
segala do’a, dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini terdapat banyak
sekali kekurangan dan kesalahan, oleh karenanya penulis mengharapkan dapat
disampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan
penelitian ini. Semoga segala bantuan yang telah diberikan dibalas berlipat ganda
oleh Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,
para pembaca, dan seluruh pihak yang terkait.
Jakarta, 06 Juni 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1-13
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................. 10 1.2.1 Pembatasan Masalah ................................................................. 10 1.2.2 Perumusan Masalah .................................................................. 12 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian........................................................... 12
1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 12 1.3.2 Manfaat Penelitian ................................................................... 13
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 14-36 2.1 Kinerja Karyawan .............................................................................. 14
2.3 Spiritualitas di Tempat Kerja ............................................................. 25 2.3.1 Pengertian Spiritualitas di tempat kerja ..................................... 25 2.3.2 Dimensi Spiritualitas di tempat kerja ......................................... 27 2.3.3 Pengukuran Spiritualitas di tempat kerja ................................... 29
BAB 3 METODE PENELITIAN ........................................................................ 37-56
3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......................... 37 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian....... 37 3.3 Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 40 3.4 Uji Validitas Alat Ukur ...................................................................... 43
3.4.1 Uji Validitas Alat Ukur Kinerja Karyawan ................................ 46
xi
3.4.2 Uji Validitas Alat Ukur Happiness ............................................ 48 3.4.3 Uji Validitas Alat Ukur Inner Life ............................................. 49 3.4.4 Uji Validitas Alat Ukur Meaning and Purpose in Work ............. 50 3.4.5 Uji Validitas Alat Ukur A Sense of Connection and Community 52
3.5 Teknik Analisis Data ........................................................................ 53
BAB 4 HASIL PENELITIAN ............................................................................. 57-68 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ................................................. 57
Keterangan : Y’ : Kinerja Karyawan a : Konstan (intercept) b : Koefisien regresi untuk masing-masing X X1 : Happiness X2 : Inner Life X3 : Meaning and purpose in work X4 : A sense of connection and community X5 : Jenis Kelamin X6 : Usia X7 : Tingkat Pendidikan X8 : Masa Bekerja e : Residu
Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model
yang paling sesuai (memiliki error terkecil) dibutuhkan beberapa pengujian dan
analisis sebagai berikut:
1. R2 (R-square Koefisien Determinasi Berganda)
Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R2, yaitu antara Happiness,
Spiritualitas di tempat kerja (inner life, meaning and purpose in work, a sense
of connection and community) dan Faktor Demografi (jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, masa bekerja) terhadap Kinerja Karyawan. R2 digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y) atau merupakan perkiraan proporsi varian dari IV.
Untuk mendapat R2, akan dilakukan perhitungan dengan sistem komputerisasi
menggunakan program IBM SPSS versi 20.0.
2. Uji F
Untuk membuktikan signifikansi regresi Y pada X maka digunakan uji F.
Berdasarkan hasil uji F, maka dapat dilihat pengaruh independent variable
56
terhadap dependent variable. Untuk membuktikan hal tersebut dilakukan uji F
dengan sistem komputerisasi menggunakan program IBM SPSS versi 20.0.
3. Uji T
Uji T digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh yang diberikan variabel
indenpenden (X) terhadap variabel dependen (Y) secara sendiri-sendiri atau
parsial. Uji T ini digunakan untuk menguji kontribusi yang diberikan sebuah
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Perhitungan skor
faktor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti pada
umumnya, tetapi dihitung dengan menggunakan maximum likelihood, skor ini
disebut true score. Item-item yang dianalisis oleh maximum likelihood adalah
item yang bermuatan positif dan signifikan. Adapun true score yang
dihasilkan oleh maximum likelihood satuannya berbentuk Z score. Untuk
menghilangkan bilangan negatif dari Z score semua skor di transformasi ke
skala T yang semuanya positif dengan menetapkan harga mean = 50 dan
standar deviasi = 10. Langkah selanjutnya adalah melakukan program
komputerisasi melalui formula T score = 50 + (10x). Hasil uji T ini akan
diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh penulis dengan
menggunakan IBM SPSS versi 20.0.
57
BAB 4
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 212 orang karyawan di PT. Angkasa Pura
Solusi Cengkareng Tangerang. Subjek dipilih berdasarkan kategori : (1) Karyawan
Angkasa Pura Solusiyang berada dalam rentang usia 20-60 tahun, (2) telah bekerja
minimal 1 tahun hingga sekarang. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 212 karyawan yang berada pada bidang General Affair, Avsec, non
Avsec, pelayanan operasi bandara dan teknik umum. Untuk mempermudah
perhitungan, maka penulis mengkategorikan usia responden ke dalam dua kategori
yaitu dewasa awal (20-40) tahun dan dewasa madya (41-60) tahun. Gambaran subjek
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Jumlah Persentase Jenis kelamin Laki-Laki 106 50 Perempuan 106 50 Usia 20 - 40 Tahun 190 90 41 – 55 Tahun 22 10 Tingkat Pendidikan SMA 39 19 D3 37 17 S1 117 55 S2 19 9 Masa Kerja 1 - 5 Tahun 156 74 5 - 10 Tahun 43 20 >10 Tahun 13 6
Jumlah 212 100.0
58
Berdasarkan data pada tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa subjek dengan usia 20-
40 tahun sebanyak 190 orang (90%), dan usia 41-55 tahun sebanyak 22 orang (10%).
Subjek dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 106 orang (50%) dan perempuan 106
orang (50%). Dalam penelitian ini jumlah responden laki-laki dan perempuan
memiliki persentase yang seimbang yaitu, 50% (106 orang). Selanjutnya berdasarkan
masa kerja, jumlah karyawan yang sudah bekerja selama 1-5 tahun sebanyak 156
orang (74%), 5-10 tahun sebanyak 43 orang (20%) dan ada pula karyawan yang
sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 13 orang (6%). Dan subjek
terakhir yaitu tingkat pendidikan dimana karyawan dengan pendidikan terakhir
jenjang SMA sebanyak 39 orang (19%), D3 sebanyak 37 orang (17%), ada banyak
pula karyawan yang memiliki jenjang pendidikan terakhir S1 sebanyak 117 orang
(55%), dan S2 sebanyak 19 orang (9%). Hal ini menyatakan bahwa karyawan dalam
penelitian ini sudah memenuhi karakteristik yang sudah bisa merasakan kinerja
dengan baik yaitu minimal usia 20 tahun, dan telah bekerja selama 1 tahun,
4.2 Analisis Deskriptif
Sebelum diuraikan secara lebih detail tentang beberapa sub bab selanjutnya, perlu
dijelaskan bahwa skor yang digunakan dalam analisis statistik adalah skor factor yang
dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalaan pengukuran. Jadi,
penghitungan skor factor pada tiap variabel tidak menjumlahkan item-item seperti
pada umumnya, tetapi dihitung dengan menggunakan maximum likelihood, skor ini
disebut true score. Item-item yang dianalisis oleh maximum likelihood adalah item
yang bermuatan positif dan signifikan. Adapun true score yang dihasilkan oleh
59
maximum likelihood satuannya berbentuk Z-score. Untuk menghilangkan bilangan
negatif dari z-score, semua skor ditransformasikan ke ska aT yang semuanya positif
dengan menetapkan nilai mean = 50 dan standar deviasi = 10. Langkah selanjutnya
adalah melakukan proses komputasi melalui formula T-score = 50 + 10.z.
Selanjutnya, untuk menjelaskan gambaran umum tentang deskriptif statistik
dari variabel-variabel dalam penelitian ini, indeks yang menjadi patokan adalah nilai
mean, standar deviasi (SD), nilai maksimal dan minimal dari masing-masing variabel.
Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Analisis Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviasi
Kinerja 212 27.18 71.22 50.0002 9.49692 Happiness 212 23.33 76.17 50.0002 9.63047 Inner Life 212 28.08 71.52 50.0000 9.23833 Meaning and Purpose in work
212 23.59 71.39 50.0000 9.71362
A Sense of Connection and Community
212 71.41 50.0000 9.79180
Berdasarkan tabel 4.2, diketahui deskriptif statistik pada setiap variabel. Kolom N
menjelaskan bahwa sampel pada setiap variabel berjumlah 212 orang. Kolom
minimum dan maximum menjelaskan nilai minimum dan maximum pada setiap
variabel.Dilihat dari kolom minimum diketahui variabel happiness memiliki nilai
terendah dengan nilai 23.33. Sementara itu, berdasarkan kolom maximum diketahui
variabel nilai tertinggi dengan nilai 76.17.
4.2.1 Kategorisasi Skor Variabel
Penulis menggunakan informasi analisa deskriptif sebagai acuan untuk membuat
norma kategorisasi dalam penelitian ini yang datanya bukan menggunakan data
60
mentah (raw score) tetapi merupakan true score yang skalanya telah dipindah
menggunakan rumus t-score yang telah dijelaskan pada bab 3. Nilai tersebut menjadi
batas penulis untuk menentukan kategorisasi rendah dan tinggi dari masing-masing
variabel penelitian.Pedoman interpretasi skor dijelaskan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Norma Skor Variabel
Norma Interpretasi X < Mean -1SD Rendah
Mean- 1SD ≤ X ≤ Mean+1SD Sedang X >Mean + 1SD Tinggi
Uraian mengenai gambaran kategori skor variabel berdasarkan tinggi dan rendahnya
tiap variabel disajikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Kategorisasi Skor Variabel
Variabel Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%) Kinerja Tugas 31 (14,6%) 144 (67.9%) 37 (17.5%) Kinerja Kontekstual 43 (20.3%) 141 (66,5%) 28 (13,2%) Happiness 35 (16.5%) 147 (69.3%) 30 (14.2%) Inner Life 34 (16.0%) 100 (47.2%) 78 (36.8%) Meaning and Purpose in Work 39 (18.4%) 139 (65.6%) 34 (16.0%) A Sense of Connection and Community 35 (16.5%) 145 (68.4%) 32 (15.1%)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa :
1. Responden dengan tingkat kinerja tugas rendah berjumlah 31 orang (14,6%),
responden dengan tingkat kinerja tugas sedang berjumlah 144 orang (67,9%), dan
responden dengan tingkat kinerja tugas tinggi berjumlah 37 orang (17,5%).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas kinerja karyawan berada pada
tingkat sedang yaitu 144 orang (67,9%).
61
2. Responden dengan tingkat kinerja kontekstual rendah berjumlah 43 orang
(20,3%), responden dengan tingkat kinerja kontekstual sedang berjumlah 141
orang (66,5%), dan responden dengan tingkat kinerja kontekstual tinggi
berjumlah 28 orang (13,2%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
kinerja karyawan berada pada tingkat sedang yaitu 141 orang (66,5%).
3. Responden dengan tingkat happiness rendah berjumlah 35 orang (16,5%),
responden dengan tingkat happiness sedang berjumlah 147 orang(69,3%), dan
responden dengan tingkat happiness tinggi berjumlah 30 orang (14,2%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa mayoritas kinerja karyawan pada tingkat happiness
yang sedang yaitu 147 orang (69,3%).
4. Responden dengan tingkat inner life rendah berjumlah 34 orang (16,0%),
responden dengan tingkat inner life sedang berjumlah 100 orang (47.2), dan
responden dengan tingkat inner life tinggi berjumlah 78 orang (36.8%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa mayoritas kinerja karyawan pada tingkat inner life yang
sedang yaitu 100 orang (47.2%).
5. Responden dengan tingkat meaning and purpose in work rendah berjumlah 39 orang
(18,4%), responden dengan tingkat meaning and purpose in work sedang berjumlah
139 orang (65,6%), danresponden dengan tingkat meaning and purpose in work tinggi
berjumlah 34 orang (16.0%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas
kinerja karyawan pada tingkat meaning and purpose in work yang sedang yaitu 139
orang (65,6%).
62
6. Responden dengan tingkat a sense of connection and community rendah berjumlah
35 orang (16,5%), responden dengan tingkat a sense of connection and community
sedang berjumlah 145 orang (68,4%), dan responden dengan tingkat a sense of
connection and community tinggi berjumlah 32 orang (15.1%). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa mayoritas kinerja karyawan pada tingkat a sense of connection
and community yang rendah yaitu 145 orang (68,4%).
4.3 Hasil Uji Hipotesis
4.3.1 Pengujian R square
Pada tahapan uji hipotesis penelitian, penulis menggunakan teknik analisis regresi
dengan software SPSS 22 seperti yang sudah dijelaskan pada bab 3. Dalam regresi
ada tiga hal yang dilihat, yaitu pertama melihat R-Square untuk mengetahui berapa
persen (%) varians Dependent Variable yang dijelaskan oleh Independent Variable,
yang kedua apakah keseluruhan Independent Variable berpengaruh secara signifikan
terhadap Dependent Variable, kemudian terakhir melihat signifikan atau tidaknya
koefisien regresi dari masing-masing Independent Variable.
Langkah pertama penuis melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen
(%) varians Dependent Variabel yang dijelaskan oleh Independent Variabel.
Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Model Summary Analisis Regresi
Dependent Variable R R2 Adjusted R2 Std. Error of the Estimate
Kinerja Karyawan .586a .343 318 7.84517
63
Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa R-Square sebesar 0,343 atau 34,3%.
Artinya, proporsi varian terhadap kinerja yang dijelaskan oleh semua variabel
independent yaitu happiness, inner life, meaning and purpose in work, a sense of
connection and community, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan masa bekerja
di dalam penelitian ini adalah sebesar 34,3%, sedangkan 65,7% sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Selanjutnya, penulis melakukan uji F untuk menganalisis pengaruh dari
happiness, inner life, meaning and purpose in work, a sense of connection and community,
jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan masa bekerja terhadap kinerja karyawan.
Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Anova Pengaruh Keseluruhan Independent Variable terhadap Dependent Variable
1. Variabel happiness memberikan sumbangan sebesar 26.2% terhadap varians
kinerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai p=0.000 (<0.05).
68
2. Variabel inner life memberikan sumbangan sebesar 3.0% terhadap varians
kinerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai p=0.003 (<0.05).
3. Variabel meaning and purpose in work memberikan sumbangan sebesar 2.9%
terhadap varians kinerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai p=0.003
(<0.05).
4. Variabel a sense of connection and community memberikan sumbangan sebesar
0.2% terhadap varians kinerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai
p=0.424 (>0.05).
5. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap varians
kinerja. Sumbangan tersebut signifikan dengan nilai p=0.013 (<0.05).
6. Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians kinerja.
Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai p=0.937 (>0.05).
7. Variabel tingkat pendidikan memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians
kinerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai p=0.934 (>0.05).
8. Variabel masa bekerja memberikan sumbangan sebesar 0% terhadap varians
kinerja. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan nilai p=0.850 (>0.05).
69
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, dapat diketahui bahwa hipotesis
nihil yang menyatakan tidak ada pengaruh dari seluruh independent variable
terhadap dependent variable ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan
happiness, spiritualitas di tempat kerja (inner life, meaning and purpose in work,
dan a sense of connection and community), dan faktor demografi (jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, masa bekerja) terhadap kinerja karyawan PT. Angkasa
Pura Solusi.
Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji signifkansi
masing-masing koefisien regresi terhadap dependent variabel, diperoleh satu
koefisien regresi yang signifikan mempengaruhi kinerja karyawan yaitu
happiness. Sedangkan independent variabel lain seperti spiritualitas di tempat
kerja (inner life, meaning and purpose in work, dan a sense of connection and
community) dan faktor demografi (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
masa bekerja) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan.
5.2 Diskusi
Setelah mengetahui hasil penelitian, penulis akan membahas diskusi
mengenai kedelapan independent variable yaitu happiness, spiritualitas di tempat
kerja, dan faktor demografi terhadap dependent variable yaitu kinerja karyawan,
70
serta akan membahas penelitian dan literatur terdahulu mengenai kedelapan
independent variabel yang dikaitkan dengan dependent variable.
Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor yang telah dilakukan pada bab 4,
diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh happiness, spiritualitas di tempat kerja
(inner life, meaning and purpose in work, dan a sense of connection and
community) dan faktor demografi (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
masa bekerja) terhadap kinerja karyawan dengan signifikansi sebesar 0.000 dan
nilai kontribusi sebesar 34,3%, dan sisanya sebesar 65,7% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini.
Hasil penelitian berdasarkan koefisien regresi dari masing-masing
independent variable membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara happiness terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan variabel spiritualitas
di tempat kerja (inner life, meaning and purpose in work, dan a sense of
connection and community) dan faktor demografi (jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, dan masa bekerja) tidak membuktikan pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam
merealisasikan tujuan organisasi. Ketika kinerja karyawan menurun, akan sulit
untuk mencapai keberhasilan dalam organisasi. Begitupun sebaliknya ketika
karyawan menunjukkan kinerja yang tinggi saat menyelesaikan pekerjaan dapat
menjadi sumber kepuasaan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, variabel happiness memiliki pengaruh
positif yang signifikan terhadap kinerja. Hasil ini menjelaskan bahwa semakin
71
tinggi variabel happiness maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Dalam hal ini, sebagai seorang karyawan merupakan pekerjaan yang penuh
dengan tantangan, tugas, dan tanggung jawab penuh bagi perusahaan serta tidak
bias dilakukan setengah hati untuk mencapai keberhasilan.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dadgar et
al. (2014) yang menyatakan bahwa variabel happiness memiliki pengaruh yang
signifikan dengan kinerja (dalam Zohreh Jalali & Alireza Heidari, 2016).
Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa tingkat happiness
yang lebih tinggi akan menunjukkan kinerja dan produktivitas organisasi, serta
mengelola tempat kerja dengan baik agar terwujud kebahagiaan karyawan
(McGonagle, Catherine., 2015).
Karyawan yang bahagia membawa kebahagiaan mereka dari kantor
kerumah; demikian juga mereka membawa kebahagiaan dari rumah kekantor
Asiyabi & Mirabi, 2012 (dalam Wesarat, 2015). Ini menunjukkan bahwa ada
kemungkinan hubungan timbal balik yang erat antara kerjadan kehidupan
individu.
Berdasarkan data dari kategorisasi responden dalam penelitian ini
menunjukkan skor kategorisasi happiness yang tinggi sebesar 53.3% dan yang
rendah 46,7%. Artinya, sebesar 53.3% karyawan PT. Angkasa Pura Solusi merasa
bahagia, meskipun dengan tekanan target yang banyak dan tersisa sedikit waktu
untuk mencapai target tersebut.
Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa ketiga aspek dari
spiritualitas di tempat kerja yaitu inner life, meaning and purpose in work, dan a
72
sense of connection and community tidak ada yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura Solusi. Hal ini tentu sangat
menarik karena beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa spiritualitas
di tempat kerja berpengaruh pada kinerja karyawan.
Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Mitroff & Denton
(1999) yang mengatakan bahwa ketika sebuah perusahaan lebih bersifat spiritual
(kejiwaan), maka perusahaan tersebut akan lebih menguntungkan. Penelitian lain
yang dilakukan oleh Ashmos dan Duchon (2005) mengemukakan bahwa
spiritualitas di tempat kerja memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada
perusahaan. Karyawan yang memiliki tingkat spiritualitas tinggi akan membuat
kinerja karyawan tinggi juga dalam bekerja.
Selain variabel diatas, hasil menunjukkan tidak signfikannya faktor
demografi seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja terhadap
kinerja karyawan. Dalam penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Robbins
(2013) menyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kinerja. Penelitian
tersebut menyebutkan bahwa dimanapun pria ditempatkan divisi mana saja
mereka akan tampil lebih baik dibandingkan wanita.
Variabel demografi selanjutnya usia. Dalam usia, penulis membedakan
dalam 2 kategori yaitu 20-40 tahun yang berjumlah 190 orang (90%), dan 41-55
tahun yang berjumlah 22 orang (10%). Maka usia karyawan PT. Angkasa Pura
Solusi di dominasi oleh karyawan yang berusia sekitar 20-40 tahun. Dalam
penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahendra &
Woyanti (2014) yaitu dimana usia yang masih dalam masa produktif biasanya
73
mempunyai tingkat produktivitas kinerja lebih tinggi dibandingkan dengan
karyawan yang sudah berusia lebih tua sehingga fisik menjadi lemah dan terbatas
dalam bekerja.
Selanjutnya tingkat pendidikan, dalam penelitian ini penulis membagi
dalam 4 jenjang yaitu SMA yang berjumlah 39 orang (19%), D3 yang berjumlah
37 orang (17%), S1 yang berjumlah 117 orang (55%), dan S2 berjumlah 19 orang
(9%). Tingkat pendidikan yang di dominasi yaitu S1. Dalam penelitian ini
berbeda dengan penelitian yang dilakukan Purwanto, 2001 (dalam Hasan, R.,
2015) menyatakan bahwa faktor pendidikan mempengaruhi kinerja yang berarti
karyawan dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi akan mendapatkan
hasil kinerja yang lebih baik pula.
Variabel demografi terakhir yaitu masa bekerja. Dalam masa bekerja,
penulis membedakan dalam 3 pilihan. Pertama dalam waktu 1-5 tahun yang
berjumlah 156 orang (74%), kedua dalam waktu 5-10 tahun yang berjumlah 43
orang (20%), dan ketiga >10 tahun yang berjumlah 13 orang (6%). Maka masa
bekerja karyawan di dominasi oleh karyawan yang masa bekerjanya berada pada
1-5 tahun. Dalam penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian (Hasan, R., 2015)
yang menyatakan bahwa semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak
pula pengalaman yang di dapatkan.
Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian terdahulu mungkin
disebabkan oleh beberapa faktor seperti penggunaan instrument penelitian,
prosedur penelitian, sampling error, responden yang asal mengisi tidak sesuai
dengan yang diharapkan saat pengisian kuesioner dan hal lain yang tidak
74
diikutsertakan dalam penelitian ini. Keterbatasan ini adalah pemilihan waktu yang
kurang tepat pada pengambilan data, karena bersamaan dengan periode akhir
tahun. Ketidaktelitian penulis dalam memerikasa kuesioner serta penerjemahan
pernyataan dari skala bahasa asing.
5.3 Saran
5.3.1 Saran Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian ini, terdapat beberapa saran teoritis yang dapat
diajukan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya, yaitu :
1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa proporsi varians dari kinerja karyawan
yang dijelaskan oleh semua independent variable yaitu happiness, spiritualitas
di tempat kerja (inner life, meaning and purpose in work, dan a sense of
connection and community) dan faktor demografi (jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, dan masa bekerja) adalah sebesar 34,3% sedangkan 65,7%
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. Oleh karena itu,
penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya agar meneliti dan
menganalisis pengaruh variabel lain yang juga memiliki pengaruh terhadap
kinerja karyawan seperti kepuasan kerja, burnout, dan subjective well-being.
2. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan faktor-faktor lain yang
dapat di jadikan variabel independent untuk melihat pengaruhnya terhadap
kinerja, seperti komitmen organisasi, locus of control, subjective well-being,
kreativitas, dan budaya organisasi.
3. Peneliti yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kinerja
disarankan untuk menggunakan jumlah responden yang lebih banyak dan
75
jumlah sampel di kelompokkan setiap divisi agar mendapatkan hasil yang
merata.
4. Perlunya dilakukan metode lain sebagai pendukung penelitian selain kuesioner
dalam mengukur tingkat kinerja karyawan, seperti evaluasi kinerja yang
dilakukan oleh atasan dan rekan kerja
5.3.2 Saran Praktis
Sesuai hasil penelitian bahwa variabel happiness memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan. Agar hal tersebut meningkat disarankan
pada perusahaan untuk:
1. Mengadakan promosi jabatan karena karyawan membutuhkan ruang dan
kesempatan untuk mengembangkan diri sehingga mencapai performa optimal
para karyawan. Dengan diadakannya promosi jabatan diharapkan para
karyawan akan lebih produktif dalam bekerja.
2. Mengadakan training atau workshop oleh pihak perusahaan bertujuan agar
kemampuan karyawan bertambah dengan seiringnya perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Memberikan reward atau hadiah kepada karyawan karena telah memberikan
performa terbaik terhadap perusahaan. Maka dari itu karyawan akan
meningkatkan efektifitas kinerja dan memberikan rasa terimakasih dengan
menyelesaikan pekerjaan secara optimal.
76
DAFTAR PUSTAKA
Achor, Shawn (2010). The happiness advantage: the seven principles of positive psychology that fuel success and performance at work. New York: Virgin Books. 1st edition. Vol. 3 No.1, 14-46.
Argyle, M., Fritz S., and Norbert Schwarz (1991). Subjective Well-Being an
interdisciplinary perspective. International series in experimental social psychology; v. 21, 77-97.
Aristotle's Ethics : The theory of happiness. Nichomachean Ethics (2004),ed. Hugh
Treddenick. London: Penguin. The main source for Aristotle's ethics Ashmos, D., and Duchon, D. (2000). Spirituality at work: A conceptualization and
measure. Journal of Management Inquiry, 9, 134-145. Bakker, A.B., van Emmerik, H. and Euwema, M.C. (2006). Crossover of burnout and
engagement in work teams. Work and Occupations, 33, 464-489. Biswas-Diener, R. and E. Diener (2006) The Subjective Well-Being of the homeless,
and lessons for happiness, Social indicators research, 76:2, pp. 185-205. Borman, W. C. and Motowidlo, S. J. (2003). Handbook of Psychology. Industrial and
Organizational Psychology, Vol.12. Published simultaneously in Canada. Carr, A. (2004). Positive psychology: New worlds for old. Irish Psychologist, 30 (11),
278-279. Chung, J., Monroe, G. S. (2001). A Research Note on The Effects of Gender and
Task Complexity on an Audit Judgment. Behavioral Research in Accounting, 13 (1): 111–125.
Colarelli, S. M. dan Ronald, C. B. (1990). Career Commitment: Function, Correlates
and Management. Group and organization Behavior, 15 (2): 158-176. Csikszentmihalyi, Mihaly (2014). Flow and the Foundations of Positive Psychology.
Springer science and business media. Springer Dordrecht Heidelberg New York London. DOI: 10.1007/978-94-017-9088-8.
Duchon, D., and Donde, A.P. (2005). Nurturing the Spirit at Work: Impact on Work Unit Performance. Journal of Management Departement Faculty University of Nebrasca Lincoln. Doi: 10.1016/j.leaqua.2005.07.008.
77
Ed Diener , Robert A. Emmons , Randy J. Larsen & Sharon Griffin (1985): The Satisfaction With Life Scale, Journal of Personality Assessment, 49:1, 71-75
Fisher C.D, (2010). Happiness at Work. International Journal of Management
Reviews 12 (4) : 384 – 412. Fredrickson, B.L. and Joiner, T. (2002). Positive emotions trigger upward spirals
toward emotional well-being. Psychological Science, 13, 172-175. Goodman, S. and Svyantek, D. (1999). Person–organization fit and contextual
performance: Do shared values matter. Journal Of Vocational Behavior, 55(2), 254-275. http://dx.doi.org/10.1006/jvbe.1998.1682.
Hameed, Abdul dan Aamer Waheed (2011). Employee Development and Its Affect on
Employee Performance A Conceptual Framework. International Journal of Business and Social Science , Vol. 2 No. 13, 224-229.
Hasan, R. (2015). Pengaruh masa kerja dan pendidikan guru terhadap kinerja guru
SDN Sukabumi 10 Kota Probolinggo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Volume 9 No. 2, 1219-1230. http://ejournal.unikama.ac.id.
Hills, P. and Agyle, M. (2001). Emotional Stability as a Major Dimension of
Happiness Personality and Individual Differences, 31, 1357-1364.
Hills, P. and Agyle, M (2002). The Oxford Happiness Questionnaire: A Compact Scale for the Measurement of Psychological Well-Being. Personality and Individual Differences, 33, 1073-1082.
Jalali, Zohreh and Alireza Heidari (2016). The Relationship between Happiness,
Subjective Well-Being, Creativity and Job Performance of Primary School Teachers in Ramhormoz City. Published by Canadian Center of Science and Education. International Education Studies; Vol. 9, No. 6, 45-52. URL: http://dx.doi.org/10.5539/ies.v9n6p45.
Koopmans, L., Bernaards, C.M., Hildebrandt, V.H., Schaufeli, W.B., De Vet, H.C.W. and Van Der Beek, A.J. (2011), “Conceptual frameworks of individual work performance systematic review”, Journal of Occupational and Environmental Medicine, Vol. 53 No. 8, pp. 856-66.
78
Krishnakumar, S., and Neck, C. P. (2002). The “what”, “why” and “how” of spirituality in the workplace. Journal of Managerial Psychology, 17(3), 153-164.
L.W. Fry (2003), Toward a theory of spiritual leadership, The Leadership Quarterly
(2003), pp. 693–727. Lerner, M. (2000). Spirit Matters: Global Healing and the Wisdom of the
Soul.Charlottesville, VA: Hampton Roads Publishing Company, Inc. Liu, C.H., and Robertson P.J. (2011). Spiritulity in the Workplace: Theory and
Measurement. Journal of Management Inquiry, 20 (1). Lynawati (2016). Pengaruh Kompensasi, Stres Kerja, dan Komunikasi Terhadap
Kinerja Karyawan pada BPR BKK Purwokerto Cabang HR Bunyamin. Kompartemen, Vol. XIV No.2, 1-15.
Mahendra, A. D., & Woyanti, N. (2014). Analisis Pengaruh Pendidikan, Upah, Jenis
Kelamin, Usia dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Studi di Industri Kecil Tempe di Kota Semarang). Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro.
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2000). Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama. Marques, J. (2001). The possible role of human resources in employee motivation (Through
the application of spirituality in the workplace). Diunduh dari: http:// www.anglefire.com/id/joanmarques/P R/index.html.
McGonagle, Catherine (2015). Happiness in the Workplace: An Appreciative Inquiry.
School of Education Studies, Dublin City University, 119. Mitroff, I. I. & Denton, E. A. (1999). A study of spirituality in the workplace. Sloam
Management Review, 40, 83-92. Myers, David G. (2000). The Funds, Friends, and Faith of Happy People. American
Neck, Christopher P., John F. Milliman (1994). "Thought Self‐leadership: Finding
Spiritual Fulfilment in Organizational Life", Journal of Managerial Psychology, Vol. 9 Issue: 6, 9-16, https://doi.org/10.1108/02683949410070151.
79
Oswald, Andrew J. , Proto, Eugenio and Sgroi, Daniel. (2015). Happiness and productivity. Journal of Labor Economics, 33 (4), 789-822.
Priyono (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Zifatama Publisher, Sidoarjo. Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge (2013). Organizational Behavior. 15th
Edition. New Jersey: Pearson Boston: Pearson Edication.
Seligman, Martin E. P. and Tracy A. Steen (2005). Positive Psychology Progress Empirical Validation of Interventions, 42, 874–884.
Shaffril, H. A. M. dan Uli, J. (2010). The influence of socio-demographic factors on
work performance among Employees of government agriculture agencies in Malaysia. The Journal of International Social Research, 3 (10): 459-469.
of Organizational Behavior; vol.1. Los Angeles, California : SAGE, pp. 427-447.
Spreitzer, G., Porath, C. L., and Gibson, C. B. (2012). Creating Sustainable Performance. Harvard Business Review 3.
Taranowski, Chester J. (2011). A Review of: “Pryce-Jones, J. (2010). Happiness at
Work, Maximizing Your Psychological Capital for Succes.” Journal of Workplace Behavioral Health, 26:3, 271-273. DOI: 10.1080/15555240.2011.589756
Umar, J. (2012). Confirmatory factor analysis. Bahan ajar perkuliahan. Fakultas
Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta. Van dewalle, Don., Brown, Steven P., Cron William L., & Slocum, John W JR. (1999). The influence of goal orientation and self-regulation tactis of sales performance: A longitudinal field test. Journal of Applied Psychology. 84 (2), 249-259.
Van Scotter, James R., Stephan J. Motowidlo, and Thomas C. Cross (2000). Effects of Task Performance and Contextual Performance on Systemic Rewards. Journal of Applied Psychology 2000, Vol. 85 No. 4, 526-555. DOI: 10.1037//0021-9010.85.4.526.
Walter, F. and Bruch, H. (2008). The positive group affect spiral: A dynamic model
of the emergence of positive affective similarity in work groups. Journal of Organizational Behaviour, 29, 239-261.
80
Watson, D., Clark, L.A. and Tellegen, A. (1988). Development of brief measures of
positive and negative affect: The PANAS Scale. Journal of Personality and Social Psychology,Vol. 54, 1063-1070.
Welbourne, T.M., Johnson, D.E., and Erez, A., (1997). The Role Based Performance
Scale: Validity Analysis of a Theory Based Measure. C. Cornell University ILR School, 13-33.
Wesarat, P., Sharif, M. Y., &Majid, A. H. A. (2015). A Conceptual Framework of
Happiness at the Workplace. Asian Social Science, 11(2), 78-88. Wirama, D.G., Yunita, E., Ristadewi, I.A. 2016. Pengaruh Psychological Capital dan
Personality-Job Fit pada Kinerja Account Representative Direktorat Jenderal Pajak. Seminar Nasional Akuntansi XIX. Lampung 24 – 28 Agustus 2016. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.10 (2016): 3203-3230.
Yusoff, R.B., Ali, A.M., & Khan, A. (2014). Assessing Reliability and Validity of
Job Performance Scale Among University teachers. Journal of Basic and Applied Scientific Research, 4(1), 35-41.
Zahidah and Raihanah (2011). The Model of Well-being in Family Life from Islami
Perspective. Jurnal Fiqh, 8, 25-44. Zammuto.,Raymod F. et., al. (1982). Organization and Rater Differences in
Performance Appraisals. Personnel Psychology, 643-657. Website: Kutipan buku The Happiness Project, Gretchen Rubin dalam laman http://djajendra-motivator.com/?p=9198. Di akses pada 10 Oktober 2017 pukul 21.50 WIB. Laporan Tahunan 2017, Growing and Innovating to Provide Excellence PT. Angkasa Pura II (Persero). Di akses pada pada 07 Mei 2018 pukul 12.20 WIB.
81
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
Informed Consent
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya Nurul Rosyida, mahasiswi Fakultas
Psikologi Universitas Islam negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang melakukan
penelitian yang merupakan persyaratan untuk mencapai gelar sarjana psikologi, memohon
kesediaan ibu/bapak untuk mengisi kuesioner yang akan diberikan. Hal ini dilakukan guna
mendapatkan data acuan untuk penelitian yang sedang saya jalani.
Saya meminta waktu ibu/bapak selama 10-15 menit untuk mengisi kuesioner.Dalam
menjawab kuisioner ini tidak ada jawaban benar atau pun salah. Oleh karena itu, ibu/bapak
bebas menentukan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi diri ibu/bapak.
Saya sangat mengharapkan kerjasama ibu/bapak untuk mengisi seluruh bagian dari
kuesioner ini secara lengkap.Sesuai dengan kode etik penelitian, semua jawaban yang ibu/bapak
berikan DIJAMIN KERAHASIAANNYA dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Terimakasih atas kerjasama dan kesediaan ibu/bapak untuk mengisi kuesioner.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Peneliti
Nurul Rosyida
82
Nama/Inisial : Usia : Jenis Kelamin : Agama : Pendidikan Terakhir : No. Handphone : Instansi/Perusahaan : Lama Bekerja :
Skala 1
Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan perilaku anda di tempatkerja.Anda diminta untuk memilih salah satu pada setiap pernyataan dengan memberikantandachecklist (√).Pilihlah jawaban yang paling sesuai menggambarkan diri anda. Keterangan: TP = Tidak Pernah KK = Kadang-Kadang S = Sering SS = Sangat Sering
NO PERNYATAAN TP KK S SS 1 Saya membantu pekerjaan rekan saya yang sedang berhalangan 2 Saya dengan sukarela melakukan hal yang bukan pekerjaan formal
saya
3 Saya berinisiatif membantu mengarahkan karyawan baru ke bidang mereka, meskipun bukan tugas saya
4 Saya membantu sesama rekan kerja yang memiliki beban kerja lebih tinggi
5 Saya membantu diri sendiri dengan menyelesaikan tugas kerja 6 Saya memberikan saran yang inovatif untuk meningkatkan
kualitas bidang secara menyeluruh
7 Saya dengan senang hati melakukan hal-hal yang bukan tugas saya dalam pekerjaan, namun hal itu meningkatkan citra organisasi
8 Saya setiap hari datang tepat waktu, baik di pagi hari maupun setelah istirahat
9 Saya istirahat melebihi waktu yang telah diberikan
10 Saya mencontohkan kehadiran kerja pada waktu bekerja dari karyawan lain, misalnya mengambil cuti lebih sedikit dari
83
kebanyakan karyawan lain atau dari yang di perbolehkan
11 Saya bekerja sepanjang hari sampai waktu kerja selesai
12 Saya akan memberitahukan terlebih dahulu jika saya belum bisa hadir bekerja di kantor
13 Saya banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol urusan pribadi di telepon selama jam kerja
14 Saya jarang izin pada waktu bekerja
15 Saya beristirahat melebihi dari waktu yang diizinkan
16 Saya menghabiskan waktu bekerja dengan mengobrol hal yang penting pada jam kerja
Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan perilaku anda di tempatkerja.Anda diminta untuk memilih salah satu pada setiap pernyataan dengan memberikantandachecklist (√).Pilihlah jawaban yang paling sesuai menggambarkan diri anda. Keterangan: TP = Tidak Pernah KK = Kadang-Kadang S = Sering SS = Sangat Sering
TP KK S SS 17 Saya menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan baik dan
sesuai
18 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan parameter organisasi
19 Saya mampu melakukan segala pekerjaan yang berkaitan dengan tugas saya
20 Saya memenuhi semua kriteria yang diminta dalam pekerjaan saya 21 Saya mampu melakukan lebih dari yang diminta dalam pekerjaan 22 Saya dapat melakukan berbagai jenis pekerjaan yang lebih sulit
dibandingkan karyawan lain
23 Saya berkompeten dalam semua area pekerjaan danmenyelesaikan tugas dengan handal
24 Saya bekerja dengan baik pada keseluruhan area pekerjaan dengan menunjukkan hasil pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan
25 Saya merencanakan dan mengorganisir pekerjaan agar mencapai tujuannya dan sesuai jadwal
84
Skala 2
Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan emosional yang anda rasakan.Anda diminta untuk memilih salah satu pada setiap pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√).pilihlah jawaban yang paling sesuai menggambarkan diri anda. Keterangan: TP = Tidak Pernah KK = Kadang-Kadang S = Sering SS = Sangat Sering
NO PERNYATAAN TP KK S SS 1 Saya merasa bahagia dengan keadaan yang saya jalani saat ini 2 Saya merasa sangat senang bertemu dengan orang lain 3 Saya merasa hidup saya sangat bermanfaat 4 Saya merasakan perasaan nyaman hampir ke setiap orang 5 Saya bangun tidur dengan perasaan tenang 6 Saya pesimis dengan keadaan masa depan 7 Saya merasa banyak hal yang dapat menghibur saya 8 Dalam suatu hubungan, saya selalu mempunyai komitmen dan
menjaga komitmen
9 Hidup ini indah 10 Saya berfikir bahwa dunia itu tempat yang baik 11 Saya banyak tertawa 12 Saya merasa sangat puas terhadap segala hal dalam hidup saya 13 Saya merasa diri saya kurangmenarik 14 Ada perbedaan antara apa yang saya ingin lakukan dengan apa
yang telah saya lakukan
15 Saya sangat bahagia 16 Saya dapat menemukan keindahan dalam beberapa hal 17 Saya selalu dapat membawa nuansa kebahagiaan untuk orang lain 18 Saya selalu bisa menyesuaikan diri dalam segala hal yang saya
inginkan lakukan
19 Saya merasa bahwa saya dapat mengendalikan hidup saya 20 Saya merasa mampu untuk melakukan segala hal 21 Saya sanggup mengembangkan kemampuan dalam keadaan
apapun
22 Saya orang yang selalu bahagia dan ramah 23 Saya merasa sulit dalam membuat suatu keputusan 24 Dalam kehidupan, saya merasa belum memiliki tujuan dan makna
dalam hidup
25 Saya merasa memiliki banyak energy 26 Dalam setiap kejadian, saya biasanya memiliki pengaruh yang
85
besar terhadap sebuah kejadian 27 Saya merasa nyaman ketika bersama orang lain 28 Saya merasa sangat sehat 29 Saya memiliki pengalaman yang buruk
Skala 3
Dibawah ini, terdapat sejumlah pernyataan yang menggambarkan spiritualitas yang anda rasakan.Anda diminta untuk memilih salah satu pada setiap pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pilihlah jawaban yang paling sesuai menggambarkan diri anda. Keterangan: TP = Tidak Pernah KK = Kadang-Kadang S = Sering SS = Sangat Sering NO PERNYATAAN TP KK S SS 1 Saya merasa menjadi bagian dalam kelompok di tempat kerja
saya
2 Atasan saya memberikan dukungan dalam perkembangan diri saya
3 Saya mendapatkan banyak pengalaman di tempat kerja saya yang berguna bagi perkembangan diri saya
4 Saat saya takut, saya terbuka untuk menyampaikan 5 Ketika ada yang saya khawatirkan, saya akan menyampaikan
pada orang yang dipercaya
6 Dalam bekerja, saya dan rekan kerja lainnya bekerja sama untuk menyelesaikan permasalahan dengan cara yang baik
7 Saya dinilai secara adil di unit kerja saya 8 Saya didorong untuk berani mengambil resiko dalam pekerjaan
saya
9 Saya dihargai sebagai diri saya dalam bekerja 10 Saya merasa bahagia dengan pekerjaan saya 11 Saya yakin rekan kerja dan relasi merasa senang dengan hasil
pekerjaan saya
12 Rasa semangat dapat meningkat kemampuan sayadalambekerja 13 Pekerjaan yang saya lakukan berhubungan dengan prinsip yang
saya anggap penting dalam kehidupan ini
14 Saya selalu bersemangat datang ketempat kerja setiap hari 15 Saya melihat adanya hubungan antara pekerjaan saya dengan
kepedulian sosial yang besar terhadap lingkungan sekitar saya
16 Saya memahami apa yang membuat pekerjaan saya menjadi lebih berarti
17 Saya merasa kehidupan itu penuh dengan harapan
86
18 Nilai spiritual yang saya miliki mempengaruhi pada keputusan yang saya buat
19 Saya merasa diri saya sebagai seseorang yang cukup religius 20 Beribadah adalah hal yang penting dalam hidup saya 21 Saya peduli dengan kesehatan spiritual rekan kerja saya 22 Pekerjaan saya memberikan arti bagi kehidupan saya 23 Saya mampu menggunakan keterampilan dan bakat dalam diri
saya pada saat bekerja
24 Kurangnya nilai spiritualitas di tempat kerja saya 25 Nilai spiritual dianggap penting di tempat kerja saya 26 Saya belum mengetahui hal apa yang penting dan berharga bagi
hidup saya
27 Saya sebagai seorang makhluk hidup dihargai di tempat kerja saya
28 Saya bertanggung jawab atas perkembangan diri saya 29 Saya bertanggungjawab atas tindakan yang saya lakukan 30 Pekerjaan saya menghasilkan pengalaman yangcukup penting
bagi relasi saya
31 Saya memiliki cara bekerja yang berbeda dengan rekan kerja saya
32 Menenangkan diri adalah bagian penting bagi kehidupan saya 33 Refleksi diri menjadi hal yang penting bagi hidup saya 34 Unit tempat bekerja saya cukup peduli apakah saya cukup
bersemangat dalam bekerja
35 Unit tempat bekerja saya membuat saya mampu memanfaatkan keterampilan dan bakat yang saya miliki dalam bekerja
36 Unit tempat saya bekerja mendorong karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan bakat
37 Unit tempat saya bekerja mendorong pembentukan kelompok 38 Unit kerja saya peduli terhadap tanggung jawab saya terhadap
keluarga
39 Unit tempat saya bekerja peduli terhadap kalangan yang kurang mampu di lingkungan sekitar
40 Unit tempat saya bekerja peduli terhadap seluruh karyawannya 41 Di unit tempat saya bekerja, karyawan didukung untuk belajar
dan berkembang
42 Saya merasa positif mengenai nilai yang dimiliki oleh unit tempat saya bekerja
43 Unit tempat saya bekerja memiliki kepedulian yang besar 44 Saya merasa terhubung dengan tujuan yang dimiliki oleh unit
tempat saya bekerja
45 Unit tempat saya bekerja sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan
46 Saya merasa terhubung dengan tugas unit kerja saya 47 Saya merasa optimis dengan masa depan saya berada di unit
87
tempat saya bekerja 48 Organisasi tempat saya bekerja peduli terhadap semangat kerja
yang dimiliki karyawannya
49 Saya merasa yakin terhadap nilai yang dianut oleh organisasi saya
50 Organisasi tempat saya bekerja peduli terhadap kalangan yang kurang mampu di lingkungan sekitar
51 Organisasi tempat saya bekerja peduli terhadap semua karyawannya
52 Organisasi tempat saya bekerja memiliki kepedulian yang besar 53 Saya merasa terhubung dengan tujuan organisasi ini 54 Organisasi tempat saya bekerja peduli terhadap kesehatan
karyawan yang ada di sini
55 Organisasi tempat saya bekerja membuat saya mampu memanfaatkan keterampilan dan bakat saya dalam bekerja
56 Organisasi ini mendorong karyawannya untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya
57 Saya memiliki peran yang penting dalam organisasi ini 58 Organisasi tempat saya bekerja mendorong pembentukan
kelompok
59 Saya optimis dengan masa depan saya di organisasi ini 60 Di dalam organisasi ini, karyawan didorong untuk belajar dan
berkembang
88
LAMPIRAN 2
SYNTAX DAN PATH DIAGRAM UJI VALIDITAS
UJI VALIDITAS KONSTRUK KINERJA KARYAWAN
Gambar 3.1 Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Kinerja Karyawan