Top Banner
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI DEPARTEMEN PROSTODONSIA SEMINAR PROSTODONSIA JUMAT, 04 JANUARI 2012 PENGARUH GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA GIGI PENYANGGA ( Influence of removable partial dentures on the formation of dental plaque on abutment teeth) Yoshiaki Shimura DDS *, Juro Wadachi DDS, PhD, Teruyasu Nakamura DDS, PhD, Hiroshi Mizutani DDS, PhD, Yoshimasa Igarashi DDS, PhD JOURNAL OF PROSTHODONTIC RESEARCH 2010, VOLUME 54, HALAMAN 29-35 Pembimbing: Penyadur 1
15

Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

Aug 11, 2015

Download

Documents

Ester Milala

Plak dan hubungannya dengan Gigitiruan sebagian.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIDEPARTEMEN PROSTODONSIA

SEMINAR PROSTODONSIAJUMAT, 04 JANUARI 2012

PENGARUH GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN TERHADAP PEMBENTUKAN

PLAK GIGI PADA GIGI PENYANGGA

( Influence of removable partial dentures on the formation of dental plaque on abutment teeth)

Yoshiaki Shimura DDS *, Juro Wadachi DDS, PhD, Teruyasu Nakamura DDS, PhD, Hiroshi Mizutani DDS, PhD, Yoshimasa Igarashi DDS, PhD

JOURNAL OF PROSTHODONTIC RESEARCH 2010,

VOLUME 54, HALAMAN 29-35

Pembimbing: Penyadur

Siti Wahyuni, drg. 1. Yua Chantiora (070600008)

2. Ester A. Sembiring (070600078) 3. Suhana Shikin (070600189)

Ika Andryas, drg.

1

Page 2: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

PENGARUH GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA GIGI PENYANGGA

Yoshiaki Shimura DDS* , Juro Wadachi DDS, PhD, Teruyasu Nakamura DDS, PhD, Hiroshi Mizutani DDS, PhD,Yoshimasa Igarashi DDS, PhD

Removable Partial Denture Prosthodontics, Department of Masticatory Function Rehabilitation, Division of Oral Health Sciences,Graduate School, Tokyo Medical and Dental

University, Tokyo, Japan

Abstrak

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas hubungan antara bentuk retainer dan pembentukan plak pada gigi penyangga untuk meningkatkan desain gigitiruan.Metode : Penelitian ini mengamati permukaan bukal dari cangkolan dan permukaan distoproksimal dari dataran penuntun gigi premolar pertama mandibula yang merupakan gigi penyangga dengan retainer langsung pada perlekatan bagian distal gigitiruan sebagian lepasan. Permukaan bukal diamati pada 10 subjek dan permukaan distoproksimal pada 14 subjek. Penelitian kohort dibagi menjadi dua kelompok (kelompok dengan dataran penuntun tipe terbuka dan dataran penuntun tipe tertutup). Semua subyek diberikan informed consent. Keadaan akumulasi plak diperiksa dengan menggunakan fotografi standar dan kuantifikasi bakteri dan dibandingkan antara cangkolan sirkumferensial (CC), kawat I, kawat melingkar (WC) dan kontrol (tanpa cangkolan) pada individu mengenai permukaan bukal dan antara kelompok dengan tipe terbuka dan tipe tertutup dataran penuntun permukaan distoproximal. Hasil: Tidak ada perbedaan signifikan yang diamati antara CC, Ibar, WC dan kontrol (P> 0,05) mengenai permukaan bukal, sedangkan dalam hal permukaan distoproximal, kelompok dengan dataran penuntun tipe terbuka memiliki plak secara signifikan lebih banyak dari kelompok dengan dataran penuntun tertutup (P <0,05).Kesimpulan: Pembentukan plak pada permukaan bukal tidak tergantung pada jenis cangkolan. Hal ini efektif untuk mempersiapkan dataran penuntun dekat ke margin gingiva yang memungkinkan untuk mengurangi akumulasi plak daripada permukaan distoproximal. © Jurnal Prostodontia Jepang 2009. Diterbitkan oleh Elsevier Irlandia. Kata kunci: Gigitiruan sebagian lepasan; Gigi penyangga , Plak, Fotografi Standar; Kuantifikasi bakteri

1. Pendahuluan

Bentuk dan fungsi mulut dapat berkurang yang disebabkan karena kehilangan gigi dan biasanya dapat diperbaiki dengan menggunakan gigitiruan sebagian lepasan, akan tetapi ini mungkin akan menimbulkan beberapa masalah. Gigitiruan sebagian lepasan memiliki pengaruh yang kurang menguntungkan baik fisikal, khemis, dan biologis yang dapat menyebabkan karies gigi pada gigi penyangga, mobiliti pada gigi,

*Corresponding author at: Department of Removable Partial Denture Prosthodontics, Graduate School, Tokyo Medical and Dental University, 1-5-5 Yushima, Bunkyo-ku, Tokyo 113-8549, Japan. Tel.: +81 3 5803 5517;

fax: +81 3 5803 5517.E-mail address: [email protected] (Y. Shimura) inflamasi pada mukosa dan resorbsi lekungan residual.1-19 Aspek biologis yang kurang menguntungkan diperhatikan secara serius.6-19 . Penggunaan gigitiruan sebagian lepasan mempengaruhi lingkungan rongga mulut dan dan aksi membersihkan sendiri pada mukosa bagian bukal, lidah yang menghasilkan akumalasi plak gigi pada gigitiruan dan jaringan sekitarnya.9,13

Walaupun pengontrolan plak gigi sangat penting untuk mendapatkan prognosis gigitiruan yang baik dan dipakai untuk periode yang panjang.

Efek yang kurang menguntungkan dari plak gigi sangat serius untuk gigi

2

Page 3: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

penyangga yang sangat penting untuk gigitiruan sebagian lepasan. Gigi penyangga memiliki kemungkinan plak gigi lebih banyak dari gigi yang lain dan mengakibatkan inflamasi periodontal yang serius. Hal ini bergantung pada akumulasi plak yang disebabkan aksi pencegahan pembersihan sendiri oleh cangkolan yang esensinya sebagai elemen-elemen retentif dari gigitiruan sebagian lepasan. Bagaimanapun, sejauh ini ada beberapa penelitian-penelitian tentang hubungan antara bentuk-bentuk retainer dan pembentukan plak pada gigi penyangga dan kondisi rongga mulut pasien tidak dapat diklarifikasi.

Akan tetapi, pada penelitian ini dilakukan untuk dapat mengklarifikasi regio, area dan kuantitas akumulasi plak pada gigi penyangga dengan tipe cangkolan yang berbeda-beda dan dataran penuntun yang memberikan informasi untuk mengatasi desain gigitiruan.

2. Bahan dan metode

2.1 Subjek

Permukaan bukal dan distoproksimal gigi penyangga pada pengguna gigitiruan sebagian lepasan diamati. Permukaan bukal diamati pada 10 subjek(1 laki-laki, 9 perempuan, rata-rata umur 72,9 ± 7 tahun) dan permukaan distoproksimal pada 14 subjek(2 laki-laki, 12 perempuan, rata-rata umur 67,4 ± 10,6 tahun) dengan perluasan kehilangan gigi bagian distal mandibula dari premolar kedua sampai molar kedua. Sembilan dari subjek berpartisipasi pada pengamatan antara permukaan bukal dan distoproksimal.

Subjek-subjek direkrut dari pasien- pasien Tokyo Medical and Dental University dan tidak memiliki kondisi klinik yang abnormal. Responden dengan penyakit periodontal kronis dan adanya sejarah

perawatan penyakit periodontal dikeluarkan. Subjek yang lain menerima deskripsi dari penelitian secara tulisan dan lisan, dan diberikan surat persetujuan untuk penelitian. Semua penelitian berkaitan dengan prosedur-prosedur dan test yang diluluskan oleh komite etika di Tokyo Medical dan Dental University (No. 284).

2.2 Preparasi dan penentuan waktu

Permukaan bukal dari cangkolan dan permukaan distoproksimal dari dataran penuntun gigi premolar pertama mandibula yang dijadikan gigi penyangga untuk retainer langsung dari perluasan bagian distal gigitiruan sebagian lepasan diamati pada penelitian ini.

Permukaan distoproksimal pada dataran penuntun dengan penempatan dari WC (Gambar 1).

Gambar 1. Kerangka logam dari gigitiruan penelitian yang dibuat dengan cobalt-chromium alloy. Setiap cangkolan berhubungan satu dengan yang lain.

Menyangkut dataran penuntun, subjek dibagi ke dalam dua kelompok, Kelompok A terdiri dari dataran penuntun tipe terbuka dengan tinggi kurang dari sepertiga panjang mahkota dan Kelompok B terdiri dari dataran penuntun tipe tertutup dengan tinggi lebih dari dua pertiga panjang mahkota gigi (Gambar 2).

3

Page 4: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

Gambar 2. Dataran penuntun tipe terbuka dan tertutup. Grup A terdiri atas dataran penuntun terbuka dengan tinggi kurang dari 1/3 panjang mahkota. Grup B terdiri atas dataran penuntun tipe tertutup dengan lebih besar dari 2/3 panjang mahkota.

Dataran penuntun dipersiapkan, menggunakan jig yang dibuat dengan model untuk menentukan arah dan tinggi.

Gambar 3. Jig untuk preparasi dataran penuntun. Pandangan dari bagian dataran oklusal (a) dan dari prependikular sampai garis Pound(b).

Permukaan dipoles dengan cara yang sama dengan titik silikon (titik silikon M2 dan M3, SHOFU, Inc., Kyoto Jepang) untuk memberikan permukaan yang mengkilat.20-22

Ketika gigitiruan diatur dan penyesuaian telah selesai, pengamatan dimulai pada interval 2 minggu yang dilihat dari pertumbuhan plak13,23,24, setelah scaling dan pemolesan gigi penyangga. Gigitiruan yang sama digunakan selama pengamatan dan hanya cangkolan yang diubah di klinik. Tidak ada intervensi seperti instruksi untuk pembersihan gigi, dilakukan selama penelitian.

2.3. Fotografi standar dan kuantifikasi bakteri

Fotografi standar dan kuantifikasi bakteri dilakukan dalam penelitian ini. Fotografi standar dari permukaan bukal diambil pada jarak 40 mm tegak lurus pada garis Pound (Gambar 4)25

Gambar 4. Standard fotografi. Gambaran fotografi permukaan bukal yang diambil pada jarak 40 mm perpendicular dari garis Pound.

dan permukaan distoproksimal pada jarak 50 mm sejajar garis Pound dengan cermin logam (YDM Co., Tokyo, Japan; Gambar 5).

Gambar 5. Alat untuk foto standard dan kamera dengan cermin logam yang menempel.

Di klinik, plak diwarnai dengan Red Cote (Butler Co., Chicago, Illinois, USA) dan sebagian foto diambil menggunakan mikroskop USB Thanko

4

Page 5: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

(Thanko Co., Tokyo, Japan) dengan 352 x 288 pixel. Kemudian plak dihapus dengan kapas untuk mengambil spesimen untuk kuantifikasi bakteri.

2.4. Metode penanganan2.4.1. Proses fotografi

Foto dianalisa menggunakan software fotografi (Photoshop 7.0 Adobe system Inc,. Tokyo, Jepang). Garis luar dari gigi diekstrak dari fotografi. Permukaan bukal didefinisikan sebagai bagian menyeluruh dari gigi dan permukaan distal sebagai gonial ke gonial dengan mempertimbangkan bentuk gigi. Setelah itu, jumlah pixel dari gigi dan bagian yang merah akan diperhitungkan. Persentase ini dihitung dengan membagi pixel dari luas yang merah dengan pixel dari gigi. Proses ini diulangi dengan tiga gambaran yang berbeda dan pixel rata-rata yang telah dihitung.

2.4.2. Kuantifikasi bakteriSpesimen ini diencerkan 10x

dan 100x untuk meminimumkan pengaruh cote merah karena cote merah akan mengurangi jumlah bakteri yang terdeteksi. Setelah menerapkan ekstraksi dan pereaksi luminous, bakteri dikuantifiaksi menggunakan ATPtester (AF-70, DKK-TOA Co., Tokyo. Japan), dikalikan oleh faktor pengencer guna menentukan jumlah awal dan rasa-ratanya dihitung. Jumlah bakteri dibagi oleh pixel dari gigi dan jumlah bakteri per pixel akan dihitung.

2.5. Analisis2.5.1. Permukaan bukal

Data dari kontrol, CC, Ibar dan WC dibandingkan pada setiap subjek individual. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS versi 11.5J (SPSS

Japan Inc., Tokyo, Japan). Data dari kedua foto standar dan kuantifikasi bakteri dianalisa dengan ukuran berulang satu arah ANOVA dan level probabilitas diatur pada P < 0.05 2.5.2. Permukaan Distoproksimal

Data dari kelompok A dibandingkan dengan data dari kelompok B. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS versi 11.5J (SPSS Japan Inc., Tokyo, Japan). Data dari foto standar dianalisa oleh Welchs’ t-test dan data dari kuantifikasi bakteri dianalisa dengan Mann Whitney’s U-test dan probabiltias kedua level diatur pada P < 0.05

3. Hasil3.1. Permukaan bukal

Sepuluh gigi penyangga diamati untuk mengevaluasi permukaan bukal termasuk 3 gigi alami dan 7 mahkota gigi (2 adalah mahkota logam dan 5 adalah mahkota logam campuran porselin). Contoh fotografi dari permukaan bukal dalam penelitian ini diperlihatkan dalam Gambar 6 dan gambar 7 menunjukkan persentase plak pada permukaan gigi dengan kontrol, CC, Ibar dan WC dan semuanya kurang dari 10%.

5

Page 6: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

Gambar 6. Contoh foto dari permukaan bukal.

Gambar 7. Presentasi dari plak pada permukaan bukal. Tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat diantara jenis dari cangkolan ( menggunakan ANOVA satu arah)

Gambar 6 dan 7 menunjukkan adanya sedikit plak pada permukaan bukal dan tidak ada perbedaan yang signifikan yang diamati diantara tipe cangkolan (P = 0.650). Jumlah bakteri per pixel ditunjukkan dalam Gambar 8.

Gambar 8. Jumlah bakteri per pixel pada permukaan bukal. Tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat diantara jenis cangkolan ( ANOVA satu ara)

Tidak ada kecenderungan tertentu dintara data dari kontrol, CC, Ibar dan WC dan tidak ada perbedaan diantaranya.

3.2. Permukaan distoproksimalKelompok A meliputi empat

gigi asli dan tiga gigi bermahkota dimana permukaannya adalah logam dan Kelompok B meliputi satu gigi asli dan enam gigi bermahkota dimana permukaannya logam. Contoh fotografi dari permukaan distoproksimal diperlihatkan dalam Gambar 9.

Gambar 9. Contoh foto dari permukaan distoproksimal.

Gambar 10 memperlihatkan persentasi plak pada permukaan gigitiruan dari kelompok A dan B.

6

Page 7: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

Gambar 10. Presentase plak pada permukaan distoproksimal. Kelompok A memiliki plak yang lebih banyak dibandingkan dengan kelompok B.

Plak pada permukaan distoproksimal terakumulasi dalam ruang atau rongga dalam dataran penuntun. Terdapat plak yang banyak dalam Kelompok A dibandingkan dalam Kelompok B. Jumlah bakteri per pixel terlihat dalam Gambar 11.

Gambar 11. Jumlah bakteri per pixel pada permukaan distoproksimal. Kelompok A memiliki plak yang lebih daripada kelompok B.

Ada banyak plak yang lebih besar pada kelompok A dari pada kelompok B.

4. Diskusi4.1. Pengukuran

Fotografi digital akhir-akhir ini telah banyak digunakan dalam studi gigitiruan26,27, walaupun reliabilitas masih diragukan. Reliabilitas dari foto standar

ini dilihat dengan membandingkan pixel permukaan bukal dari gigi dengan kontrol yang ada, CC, Ibar dan WC. Data dianalisa dengan ukuran berulang satu arah ANOVA menggunakan SPSS versi 11.5J dan tidak ada perbedaan yang signifikan. Ini menegaskan reliabilitas foto standar.

Untuk menghitung jumlah bakteri dalam plak, adenosine trifosfat (ATP) dikuantifikasi menggunakan bioluminesensi (AF-70, DKK-TOA Co., Tokyo, Japan). Peralatan ini menggunakan sistem luciferase untuk menentukan konsentrasi ATP selular dan didasarkan atas ukuran emisi cahaya yang dihasilkan selama oksidasi luciferin oleh oksigen molekular dengan adanya ATP dan ion magnesium. Dalam sistem ini, intensitas cahaya adalah berbanding langsung dengan konsentrasi ATP. Bioluminisensi ATP assay ini dikenal sebagai metode tunggal dan sesuai untuk enumerasi akurat dari sel variabel28, kita tidak dapat mengatur kemungkinan dari beberapa plak yang dilihat dan kemudian tidak dijadikan sampel.

4.2. Permukaan bukalDalam penelitian ini, terdapat

sedikit plak pada permukaan bukal dan tidak ada perbedaan yang signifikan, tanpa melihat gigi asli atau mahkota29,30, meskipun Shimizu melaporkan bahwa plak terakumulasi13. Ini terutama kemungkinan karena terdapat larangan pada menyikat dan melepas gigitiruan dalam penelitian mereka, tidak ada kondisi dalam penelitian yang ada. Hasil ini tidak kontradiksi dari laporan terdahulu. Penyimpangan dalam kuantifikasi bakteri ada karena jumlah bakteri dalam plak berkisar dari 104

hingga 106 dalam penelitian ini dan oleh karena itu kesalahan kecil dapat dijelaskan oleh faktor pelemahan.31

7

Page 8: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

4.3. Permukaan distoproksimalData dari permukaan

distoporoksimal dikumpulkan dengan penggantian WC. Disamping itu tidak ada lengan resiprokal diamati pada permukaan lingual untuk menyatukan bentuk. Terdapat akumulasi plak dalam ruang atau rongga dalam dataran penuntun dari kelompok A dan kelompok B tanpa melihat apakah itu gigi asli atau gigi bermahkota29-30, berbeda dengan permukaan bukal dan kelompok A memiliki plak yang lebih secara signifikan dibandingkan dengan kelompok B. Hasilnya sesuai dengan penilaian prognosis.5 Lebih lanjut, hasil kuantifiaksi bakteri sesuai dengan fotografi, meskipun ada beberapa variasi. Akumulasi plak pada permukaan distoproksimal yang berkaitan dengan kesulitan dalam menghilangkan plak dengan menyikatnya.32,33 Disamping itu, plat pemandu tidak kontak dan menghilangkan plak yang terakumulasi dalam rongga. Dataran penuntun tipe tertutup dianggap lebih efektif untuk mengurangi akumulasi plak, namun sulit untuk mempersiapkan dataran penuntun untuk margin gingiva, khususnya dengan tumpuan gigi. Oleh karena itu, menyikat gigi secara khusus 32,33 adalah sangat penting untuk pemakai gigitiruan untuk menghilangkan plak yang meningkat akibat pemakaian gigitiruan sebagaian lepasan.7 Dataran penuntun tipe tertutup dianggap ideal untuk akumulasi plak dengan mengurangi rongga pada bagian distoproksimal antara gigi penyangga dan saddle gigitiruan 34, walaupun dataran penuntun tipe tertutup ini juga dilaporkan menyebabkan radang gusi dan mengarah pada akumualsi plak dan peradangan gingiva.35

5. KesimpulanDalam penelitian ini, dapat

diambil kesimpulan. Pembentukan plak pada permuakan bukal tidak tergantung pada tipe penggantian clasps. Akan jauh lebih efektif mempersiapkan dataran penuntun yang tetutup pada margin gingiva sedapat mungkin guna mengurangi akumualsi plak pada permukaan distoproksimal.

Daftar Rujukan

1. GECarlsson, BHedega˚rd, KK. Studies in partial dental prosthesisII. Aninvestigation of mandibular partial dentures with double extension saddles. ActaOdontolScand. 1961;19:215–37.

2. CarlssonGE, Hedega˚rdB, KoivumaaKK. Studies in partial dental prosthesis III. A longitudinal study of mandibular partialdentures with double extension saddles.ActaOdontolScand.1962;20:95–119.

3. CarlssonGE, Hedega˚rdB, KoivumaaKK. Studies in partial dental prosthesis. IV. Final results of a 4 year longitudinal in vestigation of dento gingivally supported partial dentures. ActaOdontolScand.1965;23:443–72.

4. MurakamiM, MiyaoM, HigashiH, OndaS, AsaiK, KanoS, etal. Removable partial dentures. Part4. Dental caries and mobility of abutment teeth. JGifuDentSoc1986;13:366–71[inJapanese].

5. MurakamiM, MiyaoM, HigashiH, OndaS, AsaiK, KanoS, etal. Removable partial dentures. Part5. Plaque build up and pocket sof abutment teeth.JGifuDentSoc1987;14:120–8[inJapanese].

8

Page 9: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

6. ElGhamrawyE. Quantitative changes in dental plaque formation related to removable partial dentures. JOralRehabil1976;3:115–20.

7. BrillN, TrydeG, StoltzeK, ElGhamrawyEA. Ecologic changes in the oral cavity caused by removable partial dentures. JProsthetDent1977;38:138–48.

8. StiphoHD, MurphyWM, AdamsD. Effect of oral prostheses on plaque accumulation. BrDentJ1978;145:47–50.

9. YanagisawaK, YokoyaT, FuruyaT, ShimizuT, MikiK. Influence of type of clasp on plaque accumulation. Hokkaido Shikaishi Kaishi1978;33:56–61[inJapanese].

10. BensonD, SpolskyVW. A clinical evaluation of removable partial dentures withI-barretainers. PartI.JProsthetDent1979;41:246–54.

11. AddyM, BatesJF. Plaque accumulate on following the wearing of different types of removable partial dentures. JOralRehabil1979;6:111–7.

12. RissinL, HouseJE, ConwayC, LoftusER, ChaunceyHH. Effect of age and removable partial dentures on gingivitis and periodontal disease. JProsthetDent1979;42:21723.

13. ShimizuT. Studies plaque accumulation on abutment with various clasps. Nihon Hotetsu Shika Gakkai Zasshi 1983;27:256–373[inJapanese].

14. BazirganMK, BatesJF. Effect of clasp design on gingival health. JOralRehabil1987;14:271–81.

15. TuominenR, RantaK, PaunioI .Wearing of removable partial dentures in relation

to periodontal pockets. JOralRehabil1989;16:119–26.

16. YusofZ, IsaZ. Periodontal status of teeth in contact with denture in removable partial denture wearers. JOralRehabil1994;21:77–86.

17. YeungAL, LoEC, ChowTW, ClarkRK. Oral health status of patients 56 years after placement of cobalt chromium removable partial dentures. JOralRehabil2000;27:1839.

18. JepsonNJ, MoynihanPJ, KellyPJ, WatsonGW, ThomasonJM. Caries incidence following restoration of shortened lower dental archesina randomized controlled trial. BrDentJ2001;191:140–4.

19. Zlataric’DK, Celebic’A, Valentic´-Peruzovic ´M. The effect of removable partial dentures on period ontal health of abutment and non-abutmentteeth.JPeriodontol2002;73:137–44.

20. SorensenJA. A rationale for comparison of plaquereta ining properties of crown systems. JProsthetDent1989;62:264–9.

21. SherifAH, elMahassenBadawiBA, elSayedSM. Biological in fluence of some crown and bridge restorative materials finished and polished by differenttechniques. EgyptDentJ1993;39:559–68.

22. QuirynenM, BollenCM. The influence of surface roughness and surface free energy on supra and subgingival plaque formation in man. JClinPeriodontol1995;22:1–14.

23. KawashimaT. Plaque formation on the tooth and theartificial crown surfaces adjacent to the marginal gingival. Nihon

9

Page 10: Pengaruh Gigitiruan Sebagian Terhadap Pembentukan Plak Gigi Pada Gigi Penyangga

Hotetsu Shika Gakkai Zasshi1978;22:202[inJapan].

24. NaharaY. Studies on plaque accumulationon proximal surfaces of cast crowns. Hiroshima Daigaku Shigaku Zasshi1986;18:72–85[inJapanese].

25. PoundE. Esthetic dentures and their phonetic values. JProsthetDent1951;1:9811.

26. SmithRN, BrookAH, ElcockC. The quantification of dental plaque using an imageanalysis system : reliability and validation.JClinPeriodontol2001;28:1158–62.

27. CarterK, LandiniG, WalmsleyAD. Automated quantification of dental plaque accumulation using digital imaging. JDent2004;32:623–8.

28. KrickaLJ. Clinical and biochemical applications of luciferases and luciferins. AnalBiochem1988;175:14–21.

29. WiseMD, DykemaRW. The plaque retaining capacity of fourdental materials. JProsthetDent1975;33:178–90.

30. AdamczykE, SpiechowiczE. Plaque accumulation on crowns made of various materials. IntJProsthodont1990;3:285–91.

31. OkudaK. Dental plaque bacteria, 2nded.Tokyo:Ishiyaku Publishers Inc.;1999.p.112,113.

32. ElGhamrawyE, RunovJ. Off setting the in creased plaque formation in partial denture wearers by tooth brushing.JOralRehabil1979;6:399–403.

33. ElGhamrawyE. Plaque recordings as aguide to the prognosis for partial

denture treatment.JOralRehabil1980;7:117–21.

34. KratochvilFJ. Partial removable prosthodontics. Philadelphia:W.B. Saunders Co. ;1988.p.78,79.

10