PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: KHOIRUNNISA SAFITRI B200130105 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
19
Embed
PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL … · Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan ... bisnis baru sehingga akan menimbulkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL
EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP PERSEPSI
ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Oleh:
KHOIRUNNISA SAFITRI
B200130105
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL
EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP PERSEPSI
ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
KHOIRUNNISA SAFITRI
B200130105
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
Dosen Pembimbing
Dr. Fatchan Achyani, S.E.,M.Si
NIK/NIDN.643/0614086801
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL
EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP PERSEPSI
ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
Oleh:
KHOIRUNNISA SAFITRI
B200130105
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
pada hari Jum’at, 07 April 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Dewan penguji:
1. Dr. Fatchan Achyani, S.E., M.Si. ( )
(Ketua Dewan Penguji)
2. Fauzan, S.E., M.Si., Akt., CA ( )
(Anggota 1 Dewan Penguji)
3. Drs. M. Abdul Aris, M.Si. ( )
(Anggota 2 Dewan Penguji)
Dekan
(Dr. Triyono, SE. M.Si)
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar
pustaka.
Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan
saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
Surakarta, 07 April 2017
Penulis
KHOIRUNNISA SAFITRI
B200130105
1
PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR, STATUS SOSIAL
EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP PERSEPSI
ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah
Surakarta)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
bagaimana variabel gender, prestasi belajar, status sosial ekonomi, dan ethnic background
dapat mempengaruhi persepsi etis mahasiswa akuntansi, dan kemudian bagaimana
keempat variabel dapat mempengaruhi variabel love of money dan juga bagaimana love of
money dapat mempengaruhi persepsi etis mahasiswa akuntansi.
Purposive sampling adalah metode yang telah digunakan untuk menentukan
sampel dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 102
mahasiswa S1 dan S2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan Regresi Linear Berganda dan
Analisis Jalur.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : variabel gender dan ethnic
background tidak berpengaruh terhadap love of money, variabel prestasi belajar dan status
sosial ekonomi berpengaruh terhadap love of money. Variabel gender berpengaruh
terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Variabel prestasi belajar, status sosial
ekonomi, dan ethnic background tidak berpengaruh terhadap persepsi etis mahasiswa
akuntansi. Variabel love of money tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi etis
mahasiswa akuntansi. Love of money mampu memediasi hubungan antara gender dan
ethnic background dengan persepsi etis mahasiswa akuntansi, love of money tidak mampu
memediasi hubungan antara prestasi belajar dan status sosial ekonomi dengan persepsi
etis mahasiswa akuntansi.
Kata Kunci: Gender, Prestasi Belajar, Status Sosial Ekonomi, Ethnic Background,
Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi, Love Of Money.
ABSTRACT
The purpose of this research is to find out and analyze how variable of gender,
achievement learn, status social economy, and ethnic background can influence to
ethical perception of student accountant and then how both of variables can affect to
love of money variable and also the love of money can affect to ethical perception of
student accountant.
Puprposive sampling is the method that have been used to determine the
sample in this research. This research used a sample of 102 student accountant S1 and
S2 in Muhammadiyah University of Surakarta. Data obtained were the processed and
analyzed by linear regression and path analysis.
Results of this research shown, that gender and ethnic background variables
are not influence to the love of money. Achievement learn and status social economy
variables are influence to the love of money. Gender variables are influence to the
ethical perception of student accountant. Achievemnet, status social economy, and
ethnic background variables not influence to the ethical perception of student
2
accountant. Love of money variables not influence to the ethical perception of student
accountant. The satisfation of love of money relation mediate gender and ethnic
background with ethical perception of student accountant, the satisfation of love of
money not relation mediate achievement learn and status social economy with ethical
perception of student accountant.
Keyword : Gender, achievemnet learn, status social economy, ethnic background,
ethical perception of student accountant, love of money
1. PENDAHULUAN
Kemajuan ekonomi yang semakin meningkat mendorong munculnya perilaku
bisnis baru sehingga akan menimbulkan persaingan yang cukup tajam dalam dunia bisnis.
Usaha bisnis tersebut berusaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Tetapi
terkadang untuk mencapai tujuan itu, segala upaya dan tindakan akan dilakukan
walaupun pelaku bisnis harus melakukan tindakan-tindakan yang mengabaikan berbagai
dimensi moral dan etika bisnis itu sendiri, termasuk profesi akuntansi. Tindakan tersebut
dipengaruhi oleh motivasi dan perilaku etis masing-masing akuntan manajemen. Kualitas
informasi yang tersaji dalam laporan keuangan tergantung pada motivasi dan perilaku etis
akuntan manajemen. Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap isu-isu etika dalam
dunia bisnis dan profesi setelah terjadinya skandal-skandal perusahaan besar membuat
kepercayaan masyarakat terhadap profesi akuntan semakin menurun.
Dengan adanya krisis kepercayaan pada profesi akuntansi, maka pendidikan
mengenai etika harus dilakukan dengan benar kepada mahasiswa akuntansi sebelum
mereka memasuki dunia kerja. Salah satu tujuan dari pendidikan akuntansi adalah untuk
mengenalkan mahasiswa kepada nilai-nilai dan standar-standar etik dalam profesi
akuntan. Mahasiswa akuntansi adalah para profesional di masa depan dan dengan
pendidikan etika yang baik diharapkan dapat menguntungkan profesi dalam jangka
panjang. Karena etika profesi penting, membuat profesi akuntansi memfokuskan
perhatiannya pada persepsi etis mahasiswa akuntansi sebagai titik awal meningkatkan
persepsi terhadap profesi akuntansi (Madison, 2002 dalam Manshur dan Marina., 2013).
Utami dan Indrawati (2006) mengatakan bahwa ada empat alasan mengapa
mempelajari etika sangat penting. Pertama, etika memandu manusia dalam memilih
berbagai keputusan yang dihadapi dalam kehidupan. Kedua, etika merupakan pola
perilaku yang didasarkan pada kesepakatan nilai-nilai sehingga kehidupan yang harmonis
dan tercapai. Ketiga, dinamika dalam kehidupan manusia menyebabkan perubahan nilai-
3
nilai moral sehingga perlu dilakukan analisa dan ditinjau ulang. Keempat, etika
mendorong tumbuhnya naluri moralitas dan mengilhami manusia untuk sama-sama
mencari, menentukan dan menerapkan nilai-nilai kehidupan yang hakiki. Suatu tindakan
akan dipengaruhi oleh motivasi dan perilaku seseorang, baik yang bersifat etis maupun
tidak etis. Kecurangan merupakan perilaku tidak etis yang dilakukan oleh individu.
Robbins dan Judge (2007) dalam Pradanti dan Prastiwi (2014) menyatakan
bahwa persepsi, adalah sebagai suatu keadaan bagaimana seseorang menginterpretasikan
kejadian, obyek, dan orang. Persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor diantaranya faktor
situasi, faktor pemersepsi, dan faktor obyek. Persepsi etis dalam penelitian ini diartikan
sebagai pandangan seorang dalam melihat kecurangan akuntansi yang terjadi. Faktor
yang dapat mengubah seseorang tidak hanya lingkungan saja melainkan dunia
pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang berperilaku etis Sudibyo (1995) dalam
Murtanto dan Marini (2003). Maka, mahasiswa perlu dibekali pemahaman yang cukup
terhadap masalah-masalah etika bisnis dan etika profesi yang akan mereka hadapi
nantinya setelah memasuki dunia kerja.
Gender juga dapat diartikan sebagai suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki
maupun perempuan yang dikonstruksi secara sosial maupun kultural. Gender adalah
suatu konsep analisis yang digunakan untuk mengidentifikasikan perbedaan laki-laki dan
perempuan dilihat dari sudut non biologis, yaitu dari aspek sosial, budaya, maupun
psikologis (Mutmainah, 2006 dalam Mulyani, 2015).
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang semakin penting dalam
kehidupan sehari-hari. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi persepsi seorang tentang
etika, seorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan dianggap memiliki etika
yang juga tinggi serta penalaran moral yang tinggi. Menurut penelitian Charismawati
(2011) dalam Gadjali dan Birton (2014) menyatakan bahwa mahasiswa akuntansi dengan
komitmen profesional yang lebih tinggi dan sosialisasi antisipasi lebih mungkin
mempertanyakan tindakan tidak etis dibandingkan dengan mahasiswa lain.
Status sosial ekonomi, dapat didefinisikan sebagai suatu gambaran tentang
keadaan seorang yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, seperti tingkat pendapatan
seseorang. Seseorang dengan status sosial ekonomi yang tinggi cenderung menginginkan
penghasilan yang tinggi dan cenderung memiliki perilaku konsumtif yang tinggi (Sangaji,
2011 dalam Pradanti dan Prastiwi 2014).
Menurut Koentjaraningrat (1986) dalam Pradanti dan Prastiwi (2014) ethnic
background adalah etnis atau konsep suatu bangsa adalah suatu golongan manusia yang
4
terikat oleh kesadaran dan identitas internal maupun eksternal serta kesatuan bangsa yang
dapat timbul menjadi corak atau identitas khas melalui beberapa perbedaan dalam
pekerjaan, agama, atau pengalaman khusus.
Menurut Tang dan Chiu (2003) dalam Mulyani (2015) love of money adalah
sebagai perilaku seseorang terhadap uang, pengertian seseorang terhadap uang, serta
keinginan dan aspirasi seseorang terhadap uang. Dengan cintanya seseorang terhadap
uang dapat mengakibatkan seseorang lupa diri dengan nilai-nilai etika dan moral yang
dimilikinya. Konsep love of money sangat berkaitan dengan sebuah konsep “ketamakan”.
Konsep yang menyatakan bahwa karyawan yang mempunyai tingkat love of money yang
tinggi mempunyai rasa kurang puas dengan pekerjaan mereka dibandingkan dengan
rekan-rekan kerja mereka.
Sehingga dengan besarnya rasa cinta seseorang terhadap uang dapat
mengakibatkan seseorang akan lupa diri dengan nilai-nilai etika dan moral yang mereka
miliki. Dan yang pada akhirnya akan menghasilkan uang yang sebanyak-banyaknya serta
mengakibatkan persepsi etis terhadap mahasiswa dapat berbeda. Uang merupakan aspek
yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun uang digunakan secara universal,
namun arti dan pentingnya tidak dapat digunakan secara universal (McClelland, 1967
dalam Widyaningrum, 2011). Bahwa sikap terhadap uang yang dipelajari melalui
sosialisasi yang didirikan mulai kanak-kanak dan di pelihara melalui kehidupan dewasa.
Disamping jenis kelamin, prestasi belajar juga dapat mempengaruhi kecintaan
seseorang terhadap uang (love of money). Penelitian dari Hutahahean dan Hasnawati
(2015), menyatakan bahwa variabel prestasi belajar tidak memiliki pengaruh yang
siginifikan terhadap perilaku etis mahasiswa akuntansi. Menurut Pradanti dan Prastiwi
(2014), menyatakan bahwa variabel status sosial ekonomi berpengaruh terhadap persepsi
etis mahasiswa akuntansi. Penelitian dari Widyaningrum (2014), menyatakan bahwa
gender memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten tersebut, maka
penulis termotivasi untuk melakukan penelitian kembali tentang pengaruh gender,
prestasi belajar, status sosial ekonomi dan ethnic background terhadap persepsi etis
mahasiswa akuntansi dengan love of money sebagai variabel intervening.
Penelitian ini mengembangkan pada penelitian Gadjali dan Birton (2014).
Perbedaannya adalah dengan menambah dua variabel yaitu status sosial ekonomi dan
ethnic background serta perbedaan sampel dalam penelitian ini menggunakan mahasiswa
akuntansi S1 dan mahasiswa akuntansi S2. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti
5
melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH GENDER, PRESTASI BELAJAR,
STATUS SOSIAL EKONOMI, DAN ETHNIC BACKGROUND TERHADAP
PERSEPSI ETIS MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN LOVE OF MONEY
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING”.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan kuesioner sebagai alat
pokok dalam pengumpulan data dan informasi dari responden. Populasi dalam penelitian
ini adalah mahasiswa S1 dan S2 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang masih aktif berjumlah 1.719. Tehnik
pengambilan sampel menggunakan Metode purposive sampling karena elemen-element
yang dipilih menjadi unit sampel dianggap dapat memberikan informasi yang dibutukan
oleh peneliti. Purposive sampling secara spesifik disebut judgement sampling yaitu
metode yang sengaja digunakan karena informasi yang diambil berasal dari sumber yang
dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Berikut beberapa kriteria yang dijadikan acuan
dalam penyebaran kuesioner kepada responden. Teknik Analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan Uji Asumsi Klasik, Analisa Regresi berganda dengan
pengujian hipotesis.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Uji Asumsi Klasik
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Variabel Kolmogorov-
Smirnov
Asymp.Sig.
(2-tailed)
Keterangan
Persamaan 1
Unstandardized
0,818 0,516 Data berdistribusi
normal
Persamaan 2
Unstandardized
0,651 0,790 Data berdistribusi
normal
Sumber : data primer, diolah 2017
Dari pengujian Kolmogorov-Smirnov tabel 1 menunjukan bahwa besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov persamaan 1 adalah 0,818 dan menunjukan keadaan yang
signifikan dengan nilai derajat signifikansi p-valuesebesar 0,516>0,05. Hal ini
menunjukan bahwa persamaan regresi 1 untuk model dalam penelitian ini memiliki
sebaran data yang normal. Nilai Kolmogorov-Smirnov persamaan 2 adalah 0,651
menunjukan keadaan yang signifikan dengan nilai derajat probabilitas signifikan p-
6
value sebesar 0,790 > 0,05. Hal ini menunjukan bahwa persamaan regresi 2 untuk
model penelitian dalam penelitian ini memiliki sebaran data yang normal.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Tolerance VIF Keterangan
Persamaan 1
Gender 0,931 1,074 Bebas Multikolineritas
Prestasi Belajar 0,977 1,023 Bebas Multikolinearitas
Status Sosial Ekonomi 0,929 1,077 Bebas Multikolineritas
Ethnic Background 0,944 1,060 Bebas Multikolinearitas
Persamaan 2
Gender 0,929 1,076 Bebas Multikolineraitas
Prestasi Belajar 0,924 1,082 Bebas Multikolineraitas
Status Sosial Ekonomi 0,870 1,149 Bebas Multikolineraitas
Ethnic Background 0,895 1,118 Bebas Multikolineraitas
Love Of Money 0,852 1,174 Bebas Multikolineraitas
Sumber : data primer, diolah 2017
Berdasarkan pada tabel 2 persamaan 1 bahwa masing-masing nilai VIF sekitaran
angka 1 atau ≤ 10 dan nilai tolerance mendekati angka 1 atau 0,10 untuk setiap variabel,
yang ditunjukan dengan nilai tolerance untuk variabel gender nilai tolerance 0,931 dan
nilai VIF sebesar 1,074, variabel prestasi belajar nilai tolerance 0,977 dan nilai VIF
sebesar 1,023, variabel status sosial ekonomi nilai tolerance 0.929 dan nilai VIF sebesar
1,077, variabel ethnic background nilai tolerance 0,944 dan nilai VIF sebesar 1,060.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak
terdapat masalah multikolineritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan pada tabel 2 persamaan 2 bahwa masing-masing nilai VIF sekitaran
angka 1 atau≤ 10 dan nilai tolerance mendekati angka 1 atau 0,10 untuk setiap variabel,
yang ditunjukan dengan nilai tolerance untuk variabel gender nilai tolerance 0,929 dan
nilai VIF sebesar 1,076, variabel prestasi belajar nilai tolerance 0,924 dan nlai VIF
sebesar 1,082, variabel status sosial ekonomi nilai tolerance 0,870 dan nilai VIF sebesar
1,149, dan variabel ethnic background nilai tolerance 0,895 dan nilai VIF sebesar 1,118.
Dan variabel love of money sebagai variabel intervening nilai tolerance 0,852 dan nilai
VIF sebesar 1,174. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tidak terdapat masalah multikolinearitas dan dapat digunakan dalam
penelitian ini.
Tabel 3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Variabel T Sig Keterangan
Persamaan 1
7
Gender -0,855 0,395 Bebas Heterokedastisitas
Prestasi Belajar 1,348 0,182 Bebas Heterokedastisitas
Status Sosial Ekonomi -0,194 0,847 Bebas Heterokedastisitas
Ethnic Background -0,073 0,942 Bebas Heterokedastisitas
Persamaan 2
Gender 0,132 0,756 Bebas Heterokedastisitas
Prestasi Belajar 0,349 0,728 Bebas Heterokedastisitas
Status Sosial Ekonomi -1,899 0,062 Bebas Heterokedastisitas
Ethnic Background -0,532 0,597 Bebas Heterokedastisitas
Sumber : data primer, diolah 2017
Berdasarkan hasil yang ditunjukan dalam tabel 3 tersebut menunjukan bahwa
semua variabel dengan nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua variabel bebas tersebut bebas dari masalah heterokedastisitas.
3.2 Uji Analisa Regresi berganda
Tabel 4. Hasil Uji Linear Berganda I
Variabel Unstandarized-
Coefficient B
thitung ttabel Signifikan
Constant 72,271 3,190
1,993
0,002
Gender -1,858 -0,388 0,699
Prestasi Belajar 12,841 2,004 0,049
Status Sosial Ekonomi -3,248E-006 -2,169 0,033
Ethnic Background 20,495 1,963 0,054
R2
= 0,148
Adjusted R2 = 0,100
Fhitung = 3,051
Sig/Prob = 0,022
Sumber : data primer, diolah 2017
Pada penelitian ini menggunakan model persamaan analisis jalur (path analyses)