PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA IMPACT OF LEADERSHIP SKILL AND WORK ENVIRONMENT TO EMPLOYEE’S MOTIVATION IN PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA Oleh LINDA FEBRIYANI 2011410035 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen pada Universitas Darma Persada PROGRAM SARJANA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DARMA PERSADA JAKARTA 2015
214
Embed
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
IMPACT OF LEADERSHIP SKILL AND WORK
ENVIRONMENT TO EMPLOYEE’S MOTIVATION IN
PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
Oleh
LINDA FEBRIYANI
2011410035
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Ekonomi
Konsentrasi Manajemen pada Universitas Darma Persada
PROGRAM SARJANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DARMA PERSADA
JAKARTA
2015
i
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Linda Febriyani
No. Pokok : 2011410035
Jurusan / Peminatan : Manajemen / Manajemen Sumber Daya Manusia
Dengan ini menyatakan karya tulis dengan judul PENGARUH GAYA
KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI
KERJA KARYAWAN DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
yang dibimbing oleh bapak Sukardi, SE, MM adalah merupakan hasil karya sendiri
dan bukan merupakan jiplakan maupun mengcopy sebagian dari hasil karya orang
lain.
Apabila dikemudian hari ternyata diketemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya di Jakarta pada
tanggal 5 September 2015
Yang menyatakan,
Linda Febriyani
ii
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
IMPACT OF LEADERSHIP SKILL AND WORK
ENVIRONMENT TO EMPLOYEE’S MOTIVATION IN
PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
Oleh
LINDA FEBRIYANI
2011410035
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana
dalam Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen pada
Universitas Darma Persada
Telah Disetujui Oleh Tim Penguji
Pada Tanggal Seperti Tertera Dibawah ini
Jakarta, September 2015
Sukardi HS, SE, MM Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM
Pembimbing I Ketua Jurusan Manajemen
iii
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN
KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN
DI PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
IMPACT OF LEADERSHIP SKILL AND WORK
ENVIRONMENT TO EMPLOYEE’S MOTIVATION IN
PT. MENTARI TIMUR UNGGUL, JAKARTA
Oleh
LINDA FEBRIYANI
2011410035
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu
Ekonomi Konsentrasi Manajemen pada Universitas Darma Persada
Telah Disetujui Oleh Tim Penguji
Pada Tanggal Seperti Tertera Dibawah ini
Jakarta, September 2015
Dr. Firsan Nova, SE, MM Sukardi, SE, MM
Penguji I Pembimbing I
Dra. Endang Tri Pujiastuti, SE, MM Sukardi, SE, MM
Penguji II Penguji III
Sukardi, SE, MM Ellena Nurfazria Handayani, SE, MM
Dekan Ka. Jurusan
iv
ABSTRACT
Name : Linda Febriyani NIM : 2011410035, Title: Impact Of Leadership Skill
And Work Environment To Employee’s Motivation In PT. Mentari Timur
Unggul, Jakarta.
Keywords: Style Leadership, Work Environment, Work Motivation
The purpose of this research is to discover the impact of leadership style
and work environment on employee’s motivation at PT Mentari Timur Unggul. This
research was conducted by questionnaires to 95 employee’s at PT Mentari Timur
Unggul.
The research results shows the relationship between leadership style (X1)
on work motivation (Y) by 0,590 and has the effect of 34,8%. Work environment
variables (X2) on employee’s motivation have a relationship by 0,607 and has the
effect of 36,8%. Whereas leadership style (X1) and work environment (X2) on
employee’s motivation (Y) is conducted simultaneously shows the relationship by
0,742 and has the effect of 55,1%.
The relationship between leadership style and work environment on
employee’s motivation either partially or simultaneously have a strong
relationship. Leadership style and work environment on employee’s motivation at
PT Mentari Timur Unggul has a higher impact if the leadership style and work
environment carried out simultaneously.
The result of this research of this research expecting that the company may
apply the leadership style and work environment simultaneously, so that the
company may achieve the higher level of employee’s motivation.
References :33 (2001-2013)
Jakarta, August 2015
Linda Febriyani
v
ABSTRAK
Nama : Linda Febriyani NIM : 2011410035, Judul : Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
PT Mentari Timur Unggul Di Jakarta.
Kata Kunci : Gaya Kepemimpinan, Lingkungan Kerja, Motivasi Kerja
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan PT Mentari
Timur Unggul. Penelitian ini dilakukan dengan metode pengumpulan data dengan
cara penyebaran kuesioner pada 95 orang karyawan di PT Mentari Timur Unggul.
Hasil penelitian menunjukan hubungan antara gaya kepemimpinan (X1)
terhadap motivasi kerja karyawan (Y) sebesar 0,590 dan memiliki pengaruh sebesar
34,8%. Variabel lingkungan kerja (X2) terhadap motivasi kerja karyawan memiliki
hubungan sebesar 0,607 dan memiliki pengaruh sebesar 36,8%. Sedangkan gaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap motivasi kerja karyawan
(Y) dilakukan secara simultan menunjukan hubungan sebesar 0,742 dan memiliki
pengaruh sebesar 55,1%.
Hubungan antara gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja karyawan baik secara parsial ataupun simultan memiliki hubungan
yang kuat. Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
karyawan PT Mentari Timur Unggul memiliki pengaruh yang lebih tinggi apabila
gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja dilakukan secara simultan.
Hasil penelitian ini mengharapkan perusahaan dapat menerapkan gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja secara bersamaan, agar pencapaian tingkat
motivasi kerja karyawan lebih tinggi.
Referensi : 33 (2001-2013)
Jakarta, Agustus 2015
Linda Febriyani
vi
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah serta puji dan syukur kehadirat ALLAH
SWT dan Nabi MUHAMMAD SAW atas segala rahmat yang telah diberikan
kepada penulis, baik berupa kesehatan fisik dan mental sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas Darma Persada Jakarta.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga memungkinkan skripsi ini
terwujud. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Sukardi, SE, MM., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Darma Persada dan dosen pembimbing yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Bapak Dr. Firsan Nova, SE, MM sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Darma Persada.
3. Ibu Dra. Endang Tri Pujiastuti, MM., dan seluruh Dosen Fakultas Ekonomi,
khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan ilmunya selama ini
dan seluruh staff Fakultas Ekonomi Universitas Darma Persada.
4. Kedua orangtua yang senantiasa selalu mendoakan, memberikan dukungan
baik moral maupun moril dan kakak ku tercinta Ka Indry & Ka Tika, yang
selalu memberikan semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Setiap dukungan dan doanya sangat berarti bagi penulis.
5. Teman-temanku seperjuangan angkatan 2011 dari semester awal Yolanda
terhadap bawahan: atasan wajib memperlakukan bawahan
sesuai dengan tugas yang telah ditentukan oleh perusahaan,
atasan wajib memberikan petunjuk yang jelas kepada
bawahan mengenai pekerjaan yang dilakukan, atasan wajib
menegur bawahan yang menyalahi peraturan, atasan wajib
melakukan penilaian kepada bawahannya secara objektif
dan jujur, atasan wajib memberikan bimbingan dan
dorongan kepada bawahannya untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan dan disiplin kerja, atasan wajib
menjawab setiap pertanyaan bawahannya sesuai batas
kewenangan yang dimiliki.
2.4.5 Metode Motivasi
Menurut Hasibuan (2006 : 149) Metode motivasi terdiri dari 2 yakni :
1) Motivasi langsung (Direct Motivation)
62
Adalah motivasi (Materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara
langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi
kebutuhan serta kepuasannya
2) Motivasi tak langsung (Indirect Motivation)
Adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas
yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas
sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan
pekerjaannya.
2.4.6 Proses Motivasi
Adapun proses motivasi yaitu :
1) Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan
organisasi, baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah
tujuan itu
2) Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam motivasi adalah mengetahui keinginan
karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan atau
perusahaan saja
3) Komunikasi efektif
63
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik
dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan
diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya
insentif tersebut diperolehnya.
4) Integrasi tujuan
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan
tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah
needscommplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan
perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan ialah
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan
tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya
penyesuaian motivasi.
5) Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada
organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung
kelancaran pelaksanaan pekerjaan, seperti memberikan kendaran
kepada salesman.
6) Team work
Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik
yang bisa mencapai tujuan perusahaan.
64
Gambar 2.1
Proses Motivasi
Sumber: Malayu Hasibuan (2006:151)
2.5 Penelitian Terdahulu
Dalam review akan diuraikan secara ringkas hasil penelitian
terdahulu yang menghubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja karyawan. Dengan demikian hasil penelitian ini akan
mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Meskipun ruang lingkup penelitian yang hampir sama yaitu pada
masalah gaya kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi kerja,
tetapi karena obyek penelitian yang berbeda mengakibatkan beberapa
hasil penelitian yang berbeda pula.
1. Kebutuhan yang
tidak dipenuhi.
2. Mencari jalan
untuk memenuhi
kebutuhan.
3. Perilaku yang
berorientasi pada
tujuan.
4. Hasil karya (evaluasi dari
tujuan yang tercapai).
5. Imbalan atau
hukuman.
Karyawan
6. Kebutuhan yang
tidak dipenuhi dinilai
kembali oleh
karyawan.
65
Berikut ini penelitian terdahulu yang diuraikan secara ringkas:
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Hasil Penelitian
1
Syamsun,
Muhamm
ad (2010)
Pengaruh
Lingkungan
Kerja
terhadap
Motivasi
Kerja
Karyawan
pada PT.
Sinar Sosro
Kantor
Penjualan di
Bogor.
Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa
Koefisien Determi-nasi (R Square)
sebesar 0.654. Untuk regresi berganda
menggunakan Adjusted R2 yang
disesuaikan dengan jumlah variabel in-
dependen yang digunakan dalam pene-
litian yaitu 0.428 yang berarti 42,8 %
variasi variabel ter-ikat (Motivasi Kerja)
mampu dijelaskan oleh variabel inde-
penden Lingkungan Kerja dan 57,2 %
lagi di-pengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diikut sertakan dalam penelitian
ini. Berdasarkan pengujian hipotesis de-
ngan uji Fhit sebesar 9,988 dan Ftabel
sebesar 4,08 sehingga Fhitung > Ftabel
(9,988 > 4,08) pada α = 5%. Se-hingga
dapat disim-pulkan bahwa variabel
lingkungan kerja berpengaruh terhadap
motivasi kerja pegawai pada PT. Sinar
66
Sosro Kantor Penjualan di Bogor. Pada
uji t, variabel lingkungan kerja positif
dan signifikan terhadap motivasi kerja
pegawai
2 Reza
Nanda
(20111)
Pengaruh
gaya
kepemimpin
an terhadap
motivasi
kerja
karyawan
pada bagian
produksi
khususnya
shift 2 dan 3
di PT FSCM
manufacturi
ng Jakarta
Hasil penelitian menunjukkan secara
serempak disimpulkan bahwa variabel
gaya kepemimpinan (X1) berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja pada
PT FSCM manufacturing Jakarta.
Secara parsial diantara variabel bebas
yang diteliti ternyata variabel gaya
kepemimpinan otoriter merupakan
paling dominan. Hal itu dapat di-lihat
dari nilai thitung pada variabel X1 lebih
besar dari nilai thitung. Thitung sebesar
12,470 yang berarti lebih besar dari t
tabel atau 12,470 > 2,003, maka Ha
diterima.
Sumber : Diolah Peneliti 2015
67
2.6 Kerangka Pemikiran
Kerangka pikir pada gambar 2.2 di bawah ini menggambarkan
alur dalam penelitian yang dijabarkan sebagai berikut. Rumusan
masalah dari Gaya kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap
Motivasi kerja karyawan PT Mentari Timur Unggul, disertai indikator
berdasarkan variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja
(X2), dan Motivasi Kerja Karyawan (Y), alat analisis dan diambil
kesimpulannya.
68
Gambar 2.3
Kerangka Pemikiran
Sumber : diolah penulis 2015
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Mentari Timur Unggul
Variabel Independen
(X1)
Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan Otokratik
2. Gaya kepemimpinan Demokratik
3. Gaya kepemimpinan Kendali bebas
Variabel Independen
(X2)
Lingkungan Kerja
1. Penerangan/Cahaya di
Tempat Kerja
2. Temperatur di Tempat
Kerja
3. Kelembaban di Tempat
Kerja
4. Sirkulasi Udara di Tempat
Kerja
5. Kebisingan di Tempat
Kerja
6. Getaran Mekanis di Tempat
Kerja
7. Bau-bauan di Tempat Kerja
8. Tata Warna di Tempat
Kerja
9. Dekorasi di Tempat Kerja
10. Musik di Tempat Kerja
11. Keamanan di Tempat Kerja
Variabel Independen
(X1): Gaya Kepemimpinan
1. Gaya kepemimpinan Otokratik 2. Gaya kepemimpinan Demokratik 3. Gaya kepemimpinan Kendali
bebas
(X2): Lingkungan Kerja
1. Penerangan/Cahaya di Tempat
Kerja
2. Temperatur di Tempat Kerja
3. Kelembaban di Tempat Kerja
4. Sirkulasi Udara di Tempat
Kerja
5. Kebisingan di Tempat Kerja
6. Getaran Mekanis di Tempat
Kerja
7. Bau-bauan di Tempat Kerja
8. Tata Warna di Tempat Kerja
9. Dekorasi di Tempat Kerja
10. Musik di Tempat Kerja
11. Keamanan di Tempat Kerja
Kesimpulan
Alat Analisis Regresi
Sederhana
Kesimpulan
Analisis Regresi
Berganda
Kesimpulan
Alat Analisis Regresi
Sederhana
1. Apakah Gaya Kepemimpinan
berpengaruh terhadap Motivasi
Kerja Karyawan ?
2. Apakah Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap
Motivasi Kerja Karyawan?
3. Apakah Gaya Kepemimpinan
dan Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap Motivasi
Kerja Karyawan?
Variabel Dependen
(Y): Motivasi Kerja Karyawan
1. Faktor Intern 2. Faktor Ekstern
Variabel Dependen
(Y): Motivasi Kerja Karyawan
1. Faktor Intern 2. Faktor Ekstern
Variabel Dependen
(Y): Motivasi Kerja Karyawan
1. Faktor Intern 2. Faktor Ekstern
69
2.7 Paradigma Penelitian
Dalam buku Metode Peneltian Bisnis, Sugiono (2010 : 63)
Menjelaskan bahwa paradigma diartikan sebagai “Pola pikir yang
menunjukan hubungan variabel yang akan diteliti dan sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusah masalah yang perlu dijawab
melalui penelitian, teori yang digunakan, jenis dan jumlah hipotesis dan
tehnik statistik yang digunakan.”
Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel independen
yang menunjukan hubungan dengan variabel dependen yang dapat
dijelaskan melalui gambar sebagai berikut :
H1
H3
H2
Gambar 2.4
Paradigma Penelitian
Sumber : Penulis 2015
Gambar tersebut menjelaskan hubungan antar variabel, dimana
terdapat dua variabel independen yaitu gaya kepemimpinan (X1)
Gaya
Kepemimpinan
(X1)
Lingkungan Kerja
(X2)
Motivasi Kerja
Karyawan
(Y)
70
dan lingkungan kerja (X2), dan satu variabel dependen yaitu
motivasi kerja (Y).
Gambar diatas menjelaskan bahwa bagaimana gaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2) mempengaruhi
motivasi kerja karyawan (Y) secara parsial atau individu dengan rumus
persamaan regresi : Y = a + bx
Berikutnya gaya kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2)
mempengaruhi motivasi kerja karyawan (Y) secara bersama-sama
dengan rumus persamaan regresi : Y = a + b1X1 + b2X2
2.8 Hipotesis
Menurut Sugiono (2010 : 221) Hipotesis adalah “Jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian”.
1) Gaya kepemimpinan (X1) terhadap motivasi kerja karyawan (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan (X1)
terhadap motivasi kerja karyawan (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan
(X1) terhadap motivasi kerja karyawan (Y).
2) Pengaruh lingkungan kerja (X2) terhadap motivasi kerja
karyawan (Y)
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja (X2) terhadap
motivasi kerja karyawan (Y).
71
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja
(X2) terhadap motivasi kerja karyawan (Y).
3) Pengaruh gaya kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2)
terhadap motivasi kerja karyawan (Y)
Ha : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan (X1)
dan lingkungan kerja (X2) terhadap motivasi kerja
karyawan (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap
motivasi kerja karyawan (Y).
72
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang Digunakan
3.1.1 Metode Kualitatif dan Kuantitatif
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif dan kuantitatif.
Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian
naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.
Yang digunakan dalam penelitian ini seperti data responden.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan untuk meneliti
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi (Sugiyono 2010 : 14).
73
Filsafat postpositivisme sering juga disebut sebagai paradigma
interpretif dan konstruktif, yang memandang realitas sosial sebagai
sesuatu yang utuh, kompleks, dinamis, penuh makna, dan hubungan
gejala bersifat interaktif.
Metode penelitian kuantitatif karena dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, filsafat
positivisme memandang realitas / gejala / fenomena itu dapat
diklasifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat. Yang dilakukan dalam penelitian ini seperti
hasil dari jawaban responden yang diolah.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono 2010 : 13).
3.1.2 Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Populasi
74
Menurut Sugiyono, (2010 : 55), “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Dengan demikian yang dimaksud populasi adalah objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu yang mempunyai kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Populasi target atau sasaran dalam penelitian ini adalah 95
karyawan yang bekerja di PT. Mentari Timur Unggul adapun jumlah
populasinya 95 responden.
Tabel 3.1
Data Karyawan
No. Jabatan Nama Karyawan Jumlah
Karyawan
1. Executive Secretary Aldo James 1
2. Branch Manager Tobias Ginting 1
3. IT Manager Alwi F 1
4. HRD/ GA Manager Sigit Pranoto 1
5. General Manager Tri Yoga Nugroho 1
6. Procurement dan
Logistic Setyawan 1
7. Marketing Rifky 1
8. Technical/
Enginering Harfiansyah 1
9. Finance dan
Accounting Alfania 1
75
10. Project Secretary Kartika Indrawaty 1
11. Manager
Procurement Fatahillah 1
12. Manager Logistic Fendriansyah 1
13. Manager of Engine
Sales (Marine) Wahyudi 1
14. Manager Sales of
After Sales Kyki 1
15. Manager Engine
Sales (Non Marine) Muhammad Ardy 1
16. Manager Technical
Support/
Engineering
Ferdian Ahmad 1
17. Manager Project 1. Aidil Alfatah
2. Septian Yudi 2
18. Finance Manager Reni 1
19. Accounting & Tax
Manager Dwi Yono 1
20.
Gudang Jakarta 1
1. Ali
2. Asep
3. Ahmad
4. Indra
5. Suryo
5
21.
Marketing/ Sales
Staff
1. Anton
2. Riki
3. Bimo
4. Wiyanto
5. Taufiq
5
22.
Marketing/ Sales
Staff
1. Djamal
2. Sendika
3. Yofan
4. Reki
5. Zaini
5
23.
Marketing/ Sales
Staff
1. Edho
2. Eman
3. Andika
4. Agung
5. Willy
5
76
24.
Part Enginer
1. Rizaldy
2. Andri
3. Fahmi
4. Mahesa
5. Altariz
5
25.
Field Enginer
1. Rizky
2. Rugandri
3. Wahyu
4. Dendi
5. Aldi
5
26.
Finance Staff
1. Tesa
2. Ilham
3. Agung
4. Rifqy
5. Eddy
5
27.
Accounting Staff
1. Ricka
2. Evi
3. Dina
4. Silda
5. Shinta
5
28.
Gudang Jakarta 2
1. Suryadi
2. Danu
3. Sarwo Edi
4. Arif
4
29. Sales Support/
Administration
1. Shanti
2. Rudi
3. Rahman
4. Achie
4
30. Sales Support/
Administration
1. Rika
2. Herrawaty
3. Harfiansyah
4. Irfan
4
31. Sales Support/
Administration
1. Lia
2. Yohanes
3. Alisa
4. Rachma
4
32.
Technical Sales
Support
1. Zaki
2. Azon
Alfurqon
3. Alfi
4. Samuel
4
33. Technical
Administrasi
1. Akbar
2. Lukiz 4
77
3. Angga
4. Syahrul
34.
Finance Staff
1. Eka
2. Rere
3. Firda
4. Anggy
4
35.
Admin Staff
1. Fajrin
2. Oki
3. Meta
4. Titania
4
36. Keamanan
1. Maulana
2. Arfan
3. Ridwan
3
Sumber : Diolah oleh peneliti 2015
2) Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2010:116) Adalah
“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).”
Metode pengambilan sampel yang digunakan didalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampling jenuh.
Istilah lain sample jenuh adalah teknik sensus, dimana pengambilan
semua populasi dijadikan sampel di PT Mentari Timur Unggul.
Metode ini merupakan teknik penentuan sample yang menjadikan
seluruh karyawan yang berjumlah 95 orang dijadikan sampel tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi ini. Hal ini dilakukan
karena jumlah populasi relative kecil.
78
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Opeasional adalah penjelasan definisi mengenai variabel yang
telah dipilih oleh penulis. Variabel yang terdapat pada penelitian ini ada tiga
yaitu Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan Motivasi Kerja
Karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2
Variabel Operasional
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Gaya
Kepemimpinan
(Putong-Cecep
Hidayat
2010:43)
Gaya
Kepemimpinan
Otokratis
Gaya
Kepemimpinan
Demokratis
a. Pimpinan menentukan
semua kebijakan
dalam perusahaan.
b. Pimpinan mengambil
keputusan sendiri dan
karyawan menjalankan
keputusan tersebut.
c. Pimpinan memilki
wewenang untuk
menghalangi tugas
kerja dan kelompok
kerja untuk setiap
karyawan
d. Kecenderungan
memperlakukan para
bawahan secara
semena-mena.
a. Pimpinan melibatkan
semua karyawan untuk
mendiskusikan
masalah perusahaan.
b. Karyawan mempunyai
kesempatan
mengajukan pendapat
dalam setiap rapat
perusahaan.
c. Para karyawan bebas
bekerja dengan siapa
saja yang mereka pilih
Likert
5. Sangat Baik
4. Baik
3. Cukup Baik
2. Tidak Baik
1. Sangat Tidak
Baik
79
Gaya
Kepemimpinan
Kendali bebas
dan pembagian tugas
ditentukan oleh
kelompok.
d. Para karyawan
dilibatkan secara aktif
dalam menentukan
nasib sendiri melaui
peran sertanya dalam
proses pengambilan
keputusan.
a. Kebebasan penuh bagi
keputusan kelompok
atau individu dengan
partisipasi minimal
dari pemimpin.
b. Bahan-bahan yang
bermacam-macam
disediakan oleh
pemimpin yang
membuat karyawan
selalu siap bila dia
akan memberi
informasi perusahaan
pada saat ditanya.
c. Sama sekali tidak ada
partisipasi dari
pemimpin dalam
penentuan tugas.
d. Pimpinan sendiri yang
menentukan kebijakan
perusahaan.
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Lingkungan
Kerja
(Sedarmayanti,
2011:28)
Penerangan/Ca
haya di Tempat
Kerja
Temperatur di
Tempat Kerja
Kelembaban di
Tempat Kerja
a. Cahaya atau
penerangan sangat
besar manfaatnya bagi
karyawan guna
mendapat keselamatan
dan kelancaran kerja
b. Dengan suatu sistem
tubuh yang sempurna
sehingga dapat
menyesuaikan diri
dengan perubahan yang
terjadi di luar tubuh
c. Kelembaban
berhubungan atau
dipengaruhi oleh
temperatur udara, dan
Likert
5. Sangat Baik
4. Baik
3. Cukup Baik
2. Tidak Baik
1. Sangat Tidak
Baik
80
Sirkulasi Udara
di Tempat
Kerja
Kebisingan di
Tempat Kerja
Getaran
Mekanis di
Tempat Kerja
Bau-bauan di
Tempat Kerja
secara bersama-sama
antara temperatur,
kelembaban, kecepatan
udara bergerak dan
radiasi panas dari udara
tersebut akan
mempengaruhi keadaan
tubuh manusia pada saat
menerima atau
melepaskan panas dari
tubuhnya.
d. Cukupnya oksigen di
sekitar tempat kerja,
ditambah dengan
pengaruh secara
psikologis akibat
adanya tanaman di
sekitar tempat kerja,
keduanya akan
memberikan kesejukan
dan kesegaran pada
jasmani.
e. Pekerjaan
membutuhkan
konsentrasi, maka suara
bising hendaknya
dihindarkan agar
pelaksanaan pekerjaan
dapat dilakukan dengan
efisien sehingga
produktivitas kerja
meningkat.
f. Gangguan terbesar
terhadap suatu alat
dalam tubuh terdapat
apabila frekwensi alam
ini beresonansi dengan
frekwensi dari getaran
mekanis.
g. Pemakaian air
condition yang tepat
merupakan salah satu
cara yang dapat
digunakan untuk
menghilangkan bau-
81
Tata Warna di
Tempat Kerja
Dekorasi di
Tempat Kerja
Musik di
Tempat Kerja
Keamanan di
Tempat Kerja
bauan yang menganggu
di sekitar tempat kerja.
h. Menata warna di tempat
kerja perlu dipelajari
dan direncanakan
dengan sebaik-baiknya,
karena warna
mempunyai pengaruh
besar terhadap perasaan.
i. Dekorasi tidak hanya
berkaitan dengan hasil
ruang kerja saja tetapi
berkaitan juga dengan
cara mengatur tata
letak, tata warna,
perlengkapan, dan
lainnya untuk bekerja.
j. Musik yang nadanya
lembut sesuai dengan
suasana, waktu dan
tempat dapat
membangkitkan dan
merangsang karyawan
untuk bekerja
k. Upaya untuk menjaga
keamanan di tempat
kerja, dapat
memanfaatkan tenaga
Satuan Petugas
Keamanan (SATPAM).
82
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Motivasi Kerja
(Ella Jauvani
Sagala, 2009 :
837)
(Faktor Intern)
Kondisi kerja
yang baik
Pemberian
penghargaan
atas
pelaksanaan
tugas dengan
baik
Promosi dan
perkembangan
bersama
organisasi
Keamanan
pekerjaan
(Faktor
Ekstern)
Gaji
Kebijaksanaan
perusahaan
Kondisi kerja
a. Segi fisik dilingkungan
kerja dan memenuhi
akan keamanan,
keselamatan dan
kesehatan kerja.
b. Pemberian penghargaan
dan mempublikasikan
atas pelaksanaan tugas
dengan baik yang
karyawan lakukan.
c. Memberikan gambaran
yang jelas kepada
karyawan tentang
jenjang karier yang
mungkin dicapai.
d. Karyawan yakin bahwa
tidak akan diperlakukan
semaunya dan
keamanan manjadi
prioritas.
a. Pemberian gaji sebagai
balas jasa untuk
terhadap pekerjaan
sebagai motivasi dalam
bekerja
b. Kebijakan yang
karyawan rasakan atau
kebijakan yang dibuat
oleh perusahaan untuk
karyawan agar
mematuhi peraturan-
peraturan perusahaan.
c. Kondisi kerja yang ada
di perusahaan nyaman
dan mendukung
karyawan untuk dapat
beraktivitas dengan baik
Likert
5. Sangat Baik
4. Baik
3. Cukup Baik
2. Tidak Baik
1. Sangat Tidak
Baik
83
Sumber : diolah oleh penulis 2015
3.3 Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan
data sekunder.
1) Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik
individu atau perorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian
kuesioner. Untuk pengumpulan data digunakan kuesioner yang merupakan
pertanyaan tertutup di mana dalam kuesioner pernyataan responden dibatasi
dengan pilihan jawaban. Mengenai profil responden, variabel gaya
kepemimpinan, lingkungan kerja dan motivasi kerja karyawan.
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan mempelajari
buku teks yang memiliki hubungan dengan pembahasan skripsi. Dan
memuat data mengenai perusahaan seperti sejarah perusahaan, jumlah
karyawan dan struktur organisasinya.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Hubungan
antar pribadi
d. Terjalin hubungan yang
baik antar karyawan
maupun pimpinan
84
Peneliti dalam mendapatkan data yang akurat menggunakan beberapa
cara yang diambil dari lokasi penelitian yaitu :
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh data sekunder dengan membaca buku-buku (text book)
dan buku pelengkap (reference) termasuk catatan kuliah yang
berhubungan dengan penelitian.
2) Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan jalan
mengadakan pengamatan atau peninjauan langsung pada keadaan atau
praktek yang sesungguhnya. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan data-data dengan membuat daftar pertanyaan
(kuesioner) yang berhubungan dengan penelitian berbentuk angket,
kategori jawaban terdiri dari 5 tingkat dan disebarkan kepada 95
responden untuk dianalisis, maka alternatif jawaban tersebut diberi skor
nilai 1 sampai 5 sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kategori Jawaban Kuesioner
Skala Likert
Bobot Jawaban
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Cukup
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Sumber: Sugiyono, (2010:86)
85
3.5 Rencana Analisis dan Uji Hipotesis
Alat analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
3.5.1 Untuk menjawab pernyataan gaya kepemimpinan (X1) terhadap
motivasi kerja karyawan (Y), lingkungan kerja (X2) terhadap
motivasi kerja karyawan (Y) menggunakan analisis sebagai
berikut:
1) Analisis Korelasi Sederhana
Gaya Kepemimpinan (X1) terhadap Motivasi Kerja Karyawan
(Y) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
Karyawan (Y)
Dalam korelasi ini, variabel bebas X1 dan X2 masing-
masing mempengaruhi variabel terkait Y. Untuk dapat memberi
interprestasi terhadap kuat atau tidaknya hubungan variabel X
dan Y, maka dapat digunakan pedoman seperti yang tertera pada
table berikut:
86
Tabel 3.4
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Regresi Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, (2010:65)
Penulis menggunakan analisis koefisien korelasi pearson
untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan Gaya Kepemimpinan
(X1) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y) dan mengetahui kuat
atau tidaknya hubungan Lingkungan Kerja (X2) terhadap
Motivasi Kerja Karyawan (Y). Koefisien korelasi pearson
dinyatakan dengan rumus :
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 (∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
√𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2
. √𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2
Dimana :
R = Koefisien korelasi X dan Y
n = Jumlah responden
X = Gaya Kepemimpinan (X1), Lingkungan Kerja (X2)
Y = Motivasi Kerja Karyawan
87
2) Uji Hipotesis (Uji t)
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah
variabel independent terdapat dalam persamaan tersebut secara
individu berpengaruh terhadap nilai variabel dependent. Uji t ini
melihat signifikan tidaknya pengaruh variabel-variabel bebas
yaitu Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
secara individu terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y). Langkah
dalam pengujian hipotesis ini adalah sebagai berikut :
(1) Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya
Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y).
(2) Menggunakan table distribusi t dengan level signifikan (α)
sebesar 5% dengan ketentuan derajat bebas yakni dk = n –
k. Keterangan :
dk = derajat keabsahan
n = jumlah sample
88
Dan besarnya t hitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
thit = 21
2
r
nr
.................. (Riduwan, 2008:217)
Dimana :
thit = t hitung
r = korelasi produk moment
n = jumlah responden
n-2 = derajat keabsahan
3) Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh Gaya Kepemimpinan yang dinyatakan dalam
(X1) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y) dan juga untuk
menganalisis Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja
Karyawan (Y).
Menurut Sugiono (2010 : 270) “Regresi linier sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel
independent dengan satu variabel dependent.” Adapun persamaan
umum regresi linier sederhana dinyatakan dalam bentuk :
Y’ = a + bx
Dimana :
89
Y = Motivasi Kerja Karyawan
a = Nilai Y bila x = 0 (harga konstans)
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel
x = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu
Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila
koefisien korelasi tinggi, maka b juga tinggi, sebaliknya bila
koefisien korelasi rendah maka harga b juga positif.
Jadi, harga b merupakan fungsi dari koefisien regresi.bila koefisien
regresi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya koefisien
regresi rendah maka harga b juga rendah. Selain itu bila koefisien
regresi negatif maka harga juga negatif dan sebaliknya bila
koefisien regresi positif maka harga b juga positif. Nilai a dan b
dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
𝑎 = (Ʃ𝑦) . (Ʃ𝑥2) − (Ʃ𝑥). (Ʃ𝑥𝑦)
𝑛 . (Ʃ𝑥𝑦²) − (Ʃ𝑦)²
b =𝑛.(Ʃ𝑥𝑦)−(Ʃ𝑥) .( Ʃ𝑦 )
𝑛 . ( Ʃ𝑥2)−( Ʃ𝑥 )2
sumber : (sugiyono : 2010)
90
3.5.2 Untuk Menjawab Pertanyaan Gaya Kepemimpinan (X1),
Lingkungan Kerja (X2) Terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y)
Menggunakan Analisis Sebagai Berikut :
1) Korelasi Ganda
Analisis korelasi ganda digunakan oleh penulis untuk
mengetahui signifikansi hubungan antara dua variabel indepandent
yakni Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) secara
bersama-sama terhadap variabel dependen Motivasi Kerja
Karyawan (Y). Koefisien korelasi ganda dinyatakan dengan rumus :
2
22
21
212121
21 1
2
xx
xxyxyxyxyx
xyxr
rrrrrR
Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2
ryx1 = koefisien korelsi x1 terhadap Y
ryx2 = koefisien korelsi x2 terhadap Y
rx1x2 = koefisien korelsi x1 terhadap X2
2) Uji Hipotesis (Uji f)
Pengujian ini dilakukan untuk memastikan apakah Gaya
Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh terhadap Motivasi Kerja Karyawan
91
(Y). Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai
berikut :
Merumuskan Hipotesis
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
(simultan) antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan
Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y)
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
(simultan) antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan Lingkungan
Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y)
Menggunakan tabel distribusi f dengan level signifikan (α) sebesar
5% dengan ketentuan derajat keabsahan bebas yakni dk = n – k – 1.
Keterangan :
dk = derajat keabsahan
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
dan menentukan besarnya f hitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
R2 / k
Fh =
(1 – R2) / (n – k – 1)
92
Dimana :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel independent
n = jumlah anggota sampel
Ho ditolak dan Ha diterima jika f hitung > f tabel artinya ada pengaruh
secara bersama-sama antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y).
Ho diterima dan Ha ditolak jika f hitung < f tabel artinya ada pengaruh
secara bersama-sama antara Gaya Kepemimpinan (X1) dan
Lingkungan Kerja (X2) terhadap Motivasi Kerja Karyawan (Y).
3) Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan oleh penulis untuk melihat
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau
lebih variabel independen sebagai faktor dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya). Jadi analisis ganda dilakukan bila jumlah
variabel independen minimal dua. Adapun persamaan umum regresi
ganda dinyatakan dalam bentuk :
Y’ = a + b1X1+B2X2
Dimana :
Y’ = Motivasi Kerja Karyawan
93
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Lingkungan Kerja
B1, b2 = Koefisien regresi
a = konstanta
94
BAB IV
HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN PEMECAHAN MASALAH
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada tahun 1997 PT. MTU (Mentari Timur Unggul) Berdiri
pertama kali dengan nama PT. Inti Antakesuma Raharja sebagai
lokakarya resmi di Indonesia, didirikan di Surabaya untuk menyediakan
24 jam sehari dari layanan handal dan dukungan produk untuk
pelanggan di seluruh Indonesia.
Dengan adanya ISO 9001-2008 bersertifikat lokakarya resmi,
komitmen kami kepada pelanggan tidak berakhir dengan komisioning
sistem laut saja. Perawatan optimal dan 24 jam masalah dukungan
shooting jangka panjang memiliki suatu kebanggaan kami untuk
menjamin kehandalan, ekonomi dan kinerja tinggi produk konsumen.
Lokasi strategis Surabaya sebagai pusat industri maritim di
Indonesia telah menjadi salah satu faktor penentu untuk kami setelah
penjualan sekitar 3000 m2 bersertifikat workshop PT. Mentari Timur
Unggul dilengkapi dengan alat khusus dan mesin presisi tinggi seperti
bangku tes pompa injeksi, tes Gubernur bangku dan "Schou" katup
pengaman cutting untuk beberapa, selain peralatan perbaikan umum /
re-manufaktur nama.
95
Perbaikan kemampuan teknis kami terus menerus berkembang
dan ekspansi lokasi di jalan untuk lebih dekat dengan pelanggan
berharga kami.
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
To be the most respectful service provider for advance propulsion and
marine system in Indonesia.
Misi Perusahaan :
To keep power for Indonesia maritime up the running in order to
increase productivity for National Development.
4.1.3 Struktur Organisasi
Peran struktur organisasi sangat penting bagi perusahaan karena
akan mempermudah pimpinan berkomunikasi dengan stafnya, sehingga
tujuan akhir perusahaan akan dapat tercapai lebih mudah.
Susunan organisasi PT. Mentari Timur Unggul adalah sebagai
berikut:
96
Gam
bar
4.1
ST
RU
KT
UR
OR
GA
NIS
AS
I P
T M
EN
TA
RI
TIM
UR
UN
GG
UL
, JA
KA
RT
A
Sum
ber
: H
RD
PT
. M
enta
ri T
imur
Unggul,
Jak
arta
97
4.1.4 Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab karyawan PT. Mentari Timur
Unggul sesuai dengan bagian dalam setiap pekerjaannya ialah sebagai
berikut :
1) Direktur
Sebagai pimpinan perusahaan yang tugasnya meliputi:
(1) Memimpin dan mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan
perusahaan
(2) Melaksanakan kebijakan-kebijakan dalam mengawasi
kegiatan dilingkungan perusahaan
(3) Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan
perusahaan dengan anggaran keuangan perusahaan
(4) Menetapkan gaji, pensiun, atau jaminan hari tua dan
penghasilan lain bagi pensiun
(5) Melakukan pengendalian informasi dan gagasan dalam
mengambil keputusan
2) Sekretaris
Sekretaris merupakan fungsi pekerjaan yang memiliki multi
tugas, berikut tugas sekretaris :
(1) Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi
pimpinan dan menjalankan tugas, fungsi dan
tanggungjawabnya.
98
(2) Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi
hingga human relations (HR).
(3) Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan
dengan pimpinan.
(4) Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
(5) Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
(6) Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan
perusahaan.
Tanggung jawab sekretaris sebagai berikut:
(1) Tugas Rutin : Tugas rutin misalnya, surat menyurat,
pengetikan, filling, menerima tamu, telepon, telegram,
menyimpan arsip-arsip penting.
(2) Tugas Intruksi : Tugas intruksi misalnya, membuat jadwal
pertemuan dan perjanjian dengan teman relasi maupun
kegiatan lainnya, persiapan dan penyelenggaraan rapat.
(3) Tugas Kreatif: Tugas kreatif misalnya, dokumentasi,
mengatur ruang pimpinan, mempersiapkan pidato dan
presentasi, mengirim ucapan pada relasi maupun klien.
3) Marketing
Tugas Marketing, ada beberapa hal yang menjadi fungsi dari
bagian tersebut, yaitu sebagai berikut :
99
(1) Peran sebagai promosi : sebagai bagian yang
memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat, melalui
produk yang dibuat oleh perusahaan tersebut.
(2) Peran sebagai sales : pemasaran yang bertugas
menghasilkan pendapatan bagi perusahaan dengan cara
menjual produk perusahaan tersebut.
(3) Peran dalam konsep komunikasi pemasaran : organisasi
pemasaran berperan dalam menjalin hubungan baik dengan
pelanggan dan masyarakat serta menjembatani antara
perusahaan dan lingkungan eksternal.
(4) Peran dalam bidang pengembangan dan riset : pemasaram
memiliki tugas untuk menyerap informasi dan
menyampaikan kepada perusahaan tentang segala sesuatu
yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan
penjualan produk.
4) Administrasi
Sebagai divisi yang mengurusi bagian keuangan perusahaan yang
tugasnya meliputi:
(1) Meringkas Sales order
(2) Sebagai dokumen yang memuat niali uang yang telah lunas
dibayar
(3) Sebagai dokumen resmi pembuatan faktur pajak
(4) Mengetahui berbagai aspek produksi
100
(5) Menindak lanjuti keputusan persetujuan atas claim yang
diajukan oleh pelanggan
Tanggung jawab seksi Administrasi adalah sebagai berikut:
(1) Membuat debit note untuk masing-masing pelanggan
(2) Membuat kwitansi berdasarkan debit note atau invoice
(3) Membuat invoice untuk masing-masing pelanggan
(4) Membuat kredit note dan invoice khusus barang claim
5) Enginering
Tugas seksi enginering meliputi:
(1) Menjamin mesin tidak terjadi kerusakan dalam jangka
waktu tertentu
(2) Memperpanjang umur/ fungsi mesin produksi
(3) Bila terjadi trouble bisa diperbaiki secepatnya
Tanggung jawab seksi Enginering diantaranya sebagai berikut:
(1) Melaksanakan perawatan / perbaikan unit mesin secara
periodic sesuai schedule yang ditentukan
(2) Melaksanakan Accuary check mesin sesuai schedule
(3) Melaksanakan perbaikan perubahan kecil dengan tujuan
tidak terjadi masalah berulang
(4) Dapat menganalisa tentang penyebab kerusakan suatu unit
mesin
6) T.W.H atau Gudang
Tugasnya ialah sebagai berikut:
101
(1) Kontrol akurasi stock
(2) Memantau delivery, overtime, absensi & stock di TWH
setiap hari
(3) Menyimpan file-file penting mengenai seluruh kegiatan
TWH
(4) Kontrol kesiapan export
Tanggung jawab seksi TWH diantaranya:
(1) Cross check act stock dengan ledger manual dan chess
setiap hari
(2) Mengisi grafik actual, overtime, absensi dan stock setiap
hari
(3) Check act seluruh delivery sebelum di input di chess dan
manual setiap habis transaksi di TWH
(4) Membuat dokumen dan tanda khusus pada setiap dokumen
dan surat penting lainnya.
102
4.2 Profil Responden
Profil responden yang mengisi kuesioner penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1) Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase
Laki-laki 72 75,8%
Perempuan 23 24,2%
Jumlah 95 100,0
Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 75,8% sedangkan yang
berjenis kelamin perempuan sebesar 24,2%.
2) Pendidikan
Tabel 4.2
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Responden Persentase
D3
S1
S2
6
78
11
6,3%
82,1%
11,6%
Jumlah 95 100,0 Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan dengan pendidikan akhir S1 sebesar 82,1%, dilanjutkan dengan
pendidikan akhir S2 sebesar 11,6%, dan responden yang berpendidikan D3
sebanyak 6,3%.
103
3) Usia
Tabel 4.3
Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Persentase
21 – 30 Tahun
31 - 40 Tahun
41 – 50 Tahun
48
44
3
50,5
46,3
3,2
Jumlah 95 100,0 Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan dengan usia 21 -30 tahun sebesar 50,5%, dilanjutkan dengan usia
antara 31 – 40 tahun sebesar 46,3%, dan responden yang berusia 41 – 50
tahun sebanyak 3,2%,
4) Lama Bekerja
Tabel 4.4
Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase
< 1 Tahun
1 – 5 Tahun
6 – 10 Tahun
2
60
33
2,1%
63,2%
34,7%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden didominasi oleh
karyawan yang bekerja 1 – 5 tahun sebesar 63,2%, dilanjutkan dengan masa
kerja 6 – 10 tahun sebesar 34,7%, dan responden dengan masa kerja kurang
dari 1 tahun sebesar 2,1%
104
4.3 Analisis Kualitatif Variabel
4.3.1 Analisis Kuantitatif Gaya Kepemimpinan Otokratis, Demokratis,
dan Gaya Kendali Bebas
1) Tanggapan responden mengenai gaya kepemimpinan Otokratis
diwakili oleh 4 pernyataan sebagai berikut:
(1) Pimpinan menentukan semua kebijakan dalam perusahaan
Table 4.5
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan otokratis
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
3
16
15
44
17
3,2%
16,8%
15,8%
46,3%
17,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan otokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 46,3%,
responden yang menjawab sangat setuju sebesar 17,9%,
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 16,8%,
sedangkan responden yang menjawab cukup sebesar 15,8%,
dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar
3,2%.
(2) Pimpinan mengambil keputusan sendiri dan karyawan
menjalankan keputusan tersebut.
105
Tabel 4.6
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan otokratis
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
4
28
22
24
17
4,2%
29,5%
23,2%
25,3%
17,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan otokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab tidak setuju sebesar 29,5%,
responden yang menjawab setuju sebesar 25,3%, responden
yang menjawab cukup sebesar 23,2%, sedangkan responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 17,9%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 4,2%.
(3) Pimpinan memiliki wewenang untuk membagi tugas kerja dan
kelompok kerja untuk setiap karyawan
Tabel 4.7
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan otokratis
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
9
35
38
12
1,1%
9,5%
36,8%
40,0%
12,6%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan otokratis pada tabel diatas dapat diketahui
106
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 40,0%,
responden yang menjawab cukup sebesar 36,8%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 12,6%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,5%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(4) Pimpinan memperlakukan karyawan secara semena-mena
Tabel 4.8
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan otokratis
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
20
12
13
24
26
21,1%
12,6%
13,7%
25,3%
27,4%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan otokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebesar
27,4%, responden yang menjawab setuju sebesar 25,3%,
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 21,1%,
sedangkan responden yang menjawab cukup sebesar 13,7%,
dan responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,6%.
2) Tanggapan responden mengenai gaya kepemimpinan demokratis
diwakili oleh 4 pernyataan sebagai berikut:
(1) Pimpinan melibatkan semua karyawan untuk mendiskusikan
masalah, kemudian mengambil keputusan bersama.
107
Tabel 4.9
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan
demokratis
Skor Jawaban Responden Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
3
4
12
27
49
3,2%
4,2%
12,6%
28,4%
51,6%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan demokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebesar
51,6%, responden yang menjawab setuju sebesar 28,4%,
responden yang menjawab cukup sebesar 12,6%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 4,2%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 3,2%.
108
(2) Pimpinan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
mengajukan pendapat dalam setiap rapat.
Tabel 4.10
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan
demokratis
Skor Jawaban Responden Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
5
17
33
38
2,1%
5,3%
17,9%
34,7%
40,0%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan demokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebesar
40,0%, responden yang menjawab setuju sebesar 34,7%,
responden yang menjawab cukup sebesar 17,9%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 5,3%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,1%.
(3) Pimpinan memberikan kebebasan pada karyawan dalam
menentukan pasangan/ partner kerja dalam pembagian tugas
kerja.
109
Tabel 4.11
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan
demokratis
Skor Jawaban Responden Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
4
9
14
45
23
4,2%
9,5%
14,7%
47,4%
24,2%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan demokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 47,4%,
responden yang menjawab sangat setuju sebesar 24,2%,
responden yang menjawab cukup sebesar 14,7%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,5%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 4,2%.
(4) Pimpinan melibatkan karyawan secara aktif dalam
menentukan nasib karyawan tersebut dalam proses
pengambilan keputusan
Tabel 4.12
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan
demokratis
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
4
9
30
32
20
4,2%
9,5%
31,6%
33,7%
21,1%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
110
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan demokratis pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 33,7%,
responden yang menjawab cukup sebesar 31,6%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 21,1%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 9,5%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 4,2%.
3) Tanggapan responden mengenai gaya kepemimpinan kendali
bebas diwakili oleh 4 pernyataan sebagai berikut:
(1) Pimpinan memberikan kebebasan penuh kepada karyawan
dalam membuat keputusan.
Tabel 4.13
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan kendali
bebas
Skor Jawaban Responden Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
8
12
34
27
14
8,4%
12,6%
35,8%
28,4%
14,7%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan kendali bebas pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab cukup sebesar 35,8%,
responden yang menjawab setuju sebesar 28,4%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 14,7%, sedangkan
111
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 12,6%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 8,4%.
(2) Pimpinan dengan segera memberikan seluruh informasi baru
yang berkaitan dengan perusahaan kepada karyawan
Tabel 4.14
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan kendali
bebas
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
8
36
32
17
2,1%
8,4%
37,9%
33,7%
17,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan kendali bebas pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab cukup sebesar 37,9%,
responden yang menjawab setuju sebesar 33,7%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 17,9%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 8,4%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,1%.
(3) Pimpinan tidak sama sekali berpartisipasi dalam penentuan
tugas karyawan
112
Tabel 4.15
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan kendali
bebas
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
8
14
21
34
18
8,4%
14,7%
22,1%
35,8%
18,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan kendali bebas pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 35,8%,
responden yang menjawab cukup sebesar 22,1%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 18,9%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 14,7%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 8,4%.
(4) Pimpinan yang menentukan kebijakan dan tujuan umum dari
perusahaan
Tabel 4.16
Jawaban responden mengenai gaya kepemimpinan kendali
bebas
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak
Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
3
6
32
35
19
3,2%
6,3%
33,7%
36,8%
20,0%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
113
Berdasarkan jawaban responden mengenai gaya
kepemimpinan kendali bebas pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa responden yang menjawab setuju sebesar 36,8%,
responden yang menjawab cukup sebesar 33,7%, responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 20,0%, sedangkan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 6,3%, dan
responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 3,2%.
4.3.2 Lingkungan Kerja
1) Tanggapan responden mengenai lingkungan kerja diwakili oleh
11 pernyataan sebagai berikut:
(1) Penataan cahaya sangat baik, sehingga tidak mengganggu
aktivitas bekerja
Tabel 4.17
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
6
12
37
39
1,1%
6,3%
12,6%
38,9%
41,1%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 41,1%, responden yang
menjawab setuju sebesar 38,9%, responden yang menjawab
114
cukup sebesar 12,6%, sedangkan responden yang menjawab
tidak setuju sebesar 6,3%, dan responden yang menjawab
sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(2) Suhu udara ditempat kerja sudah nyaman untuk bekerja
Tabel 4.18
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban Responden Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
7
21
33
33
1,1%
7,4%
22,1%
34,7%
34,7%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju dan setuju sebesar 34,7%,
responden yang menjawab cukup sebesar 22,1%, responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 7,4%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(3) Lingkungan kerja memperhatikan kenyamanan di sekitar
ruangan akan mempengaruhi kelancaran kerja.
115
Tabel 4.19
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
5
17
37
35
1,1%
5,3%
17,9%
38,9%
36,8%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 38,9%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 36,8%, responden yang
menjawab cukup sebesar 17,9%, sedangkan responden yang
menjawab tidak setuju sebesar 5,3%, dan responden yang
menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(4) Ventilasi udara yang kurang baik akan dapat menghambat
pekerjaan
Tabel 4.20
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
20
40
33
2,1%
21,1%
42,1%
34,7%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
116
yang menjawab setuju sebesar 42,1%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 34,7%, sedangkan
responden yang menjawab cukup sebesar 21,1%, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 2,1%.
(5) Suara bising dapat mengganggu kenyamanan dalam bekerja
Tabel 4.21
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
14
44
35
2,1%
14,7%
46,3%
36,8%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 46,3%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 36,8%, sedangkan
responden yang menjawab cukup sebesar 14,7%, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 2,1%,
117
(6) Getaran alat mekanis dapat menimbulkan akibat yang tidak
di inginkan
Tabel 4.22
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
3
20
40
32
3,2%
21,1%
42,1%
33,7%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 42,1%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 33,7%, sedangkan
responden yang menjawab cukup sebesar 21,1%, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 3,2%.
(7) Bau-bauan pada lingkungan kerja dapat mengganggu
konsentrasi saat bekerja
Tabel 4.23
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
5
34
55
1,1%
5,3%
35,8%
57,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
118
yang menjawab sangat setuju sebesar 57,9%, responden yang
menjawab setuju sebesar 35,8%, sedangkan responden yang
menjawab cukup sebesar 5,3%, dan responden yang
menjawab tidak setuju sebesar 1,1%.
(8) Penataan warna memberikan kenyamanan dalam bekerja
Tabel 4.24
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
19
34
40
2,1%
20,0%
35,8%
42,1%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 42,1%, responden yang
menjawab setuju sebesar 35,8%, sedangkan responden yang
menjawab cukup sebesar 20,0%, dan responden yang
menjawab tidak setuju sebesar 2,1%.
119
(9) Dekorasi di tempat kerja memberikan motivasi dalam
bekerja
Tabel 4.25
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
3
22
31
38
1,1%
3,2%
23,2%
32,6%
40,0%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 40,0%, responden yang
menjawab setuju sebesar 32,6%, responden yang menjawab
cukup sebesar 23,2%, sedangkan responden yang menjawab
tidak setuju sebesar 3,2%, dan responden yang menjawab
sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(10) Musik yang sesuai dengan suasana membangkitkan
semangat karyawan dalam bekerja
Tabel 4.26
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
5
17
31
42
5,3%
17,9%
32,6%
44,2%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
120
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 44,2%, responden yang
menjawab setuju sebesar 32,6%, sedangkan responden yang
menjawab cukup sebesar 17,9%, dan responden yang
menjawab tidak setuju sebesar 5,3%.
(11) Perusahaan memberikan jaminan keamanan lingkungan
kerja
Tabel 4.27
Jawaban responden mengenai lingkungan kerja
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
5
21
25
44
5,3%
22,1%
26,3%
46,3%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai lingkungan
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 46,3%, responden yang
menjawab setuju sebesar 26,3%, sedangkan responden yang
menjawab cukup sebesar 22,1%, dan responden yang
menjawab tidak setuju sebesar 5,3%.
121
4.3.3 Motivasi Kerja Karyawan
1) Tanggapan responden mengenai motivasi kerja diwakili oleh 8
pernyataan sebagai berikut:
(1) Kondisi kerja yang dirasakan menunjang dalam bekerja
secara optimal
Tabel 4.28
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
5
19
42
28
1,1%
5,3%
20,0%
44,2%
29,5%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 44,2%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 29,5%, responden yang
menjawab cukup sebesar 20,0%, sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 5,3%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(2) Adanya pemberian penghargaan dan pembublikasian atas
pelaksanaan tugas dengan baik yang telah dilakukan
122
Tabel 4.29
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak
Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
8
16
52
17
2,1%
8,4%
16,8%
54,7%
17,9%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 54,7%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 17,9%, responden yang
menjawab cukup sebesar 16,8%, sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 8,4%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,1%.
(3) Adanya pemberian gambaran yang jelas kepada karyawan
tentang jenjang karier yang mungkin dicapai.
Tabel 4.30
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
4
29
35
27
4,2%
30,5%
36,8%
28,4%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
123
yang menjawab setuju sebesar 36,8%, responden yang
menjawab cukup sebesar 30,5%, sedangkan responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 28,4%, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 4,2%.
(4) Karyawan merasa yakin bahwa tidak akan diperlakukan
semaunya dan keamanan menjadi prioritas
Tabel 4.31
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
7
26
41
21
7,4%
27,4%
43,2%
22,1%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 43,2%, responden yang
menjawab cukup sebesar 27,4%, sedangkan responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 22,1%, dan
responden yang menjawab tidak setuju sebesar 7,4%.
124
(5) Gaji yang diterima adalah sebagai balas jasa untuk
pekerjaan yang karyawan lakukan
Tabel 4.32
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
2
4
19
43
27
2,1%
4,2%
20,0%
45,3%
28,4%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 45,3%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 28,4%, responden yang
menjawab cukup sebesar 20,0%, sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 4,2%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 2,1%.
(6) Kebijakan perusahaan yang di rasakan atau kebijakan yang
dibuat oleh perusahaan untuk karyawan agar mematuhi
peraturan-peraturan perusahaan.
Tabel 4.33
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
2
3
4
5
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
26
60
8
1,1%
27,4%
63,2%
8,4%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
125
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 63,2%, responden yang
menjawab cukup sebesar 27,4%, sedangkan responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 8,4%, dan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 1,1%.
(7) Kondisi kerja yang ada di perusahaan nyaman dan
mendukung karyawan untuk dapat beraktivitas dengan baik
Tabel 4.34
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
1
4
22
44
24
1,1
4,2
23,2
46,3
25,3
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab setuju sebesar 46,3%, responden yang
menjawab sangat setuju sebesar 25,3%, responden yang
menjawab cukup sebesar 23,2%, sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 4,2%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 1,1%.
(8) Terjalinnya hubungan yang baik antar pribadi karyawan
maupun pimpinan
126
Tabel 4.35
Jawaban responden mengenai motivasi kerja karyawan
Skor Jawaban
Responden
Jumlah
Responden Persentase
1
2
3
4
5
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Cukup
Setuju
Sangat Setuju
3
2
19
30
41
3,2%
2,1%
20,0%
31,6%
43,2%
Jumlah 95 100,0% Sumber: Data kuesioner diolah 2015
Berdasarkan jawaban responden mengenai motivasi
kerja pada tabel diatas dapat diketahui bahwa responden
yang menjawab sangat setuju sebesar 43,2%, responden
yang menjawab setuju sebesar 31,6%, responden yang
menjawab cukup sebesar 20,0%, sedangkan responden
yang menjawab tidak setuju sebesar 2,1%, dan responden
yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 3,2%.
127
4.4 Uji Keabsahan Data
4.4.1 Uji Validitas
Tabel 4.36
Hasil uji validitas
Variabel Pernyataan R hitung
R tabel
N= 95 Sig=
5%
Keterangan
Gaya
Kepemimpinan
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
P12
0,46
0,42
0,51
0,42
0,69
0,71
0,64
0,64
0,57
0,65
0,39
0,42
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Lingkungan Kerja
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
P9
P10
P11
0,64
0,68
0,59
0,52
0,48
0,46
0,38
0,66
0,79
0,72
0,72
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Motivasi
Kerja
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
P8
0,77
0,77
0,69
0,69
0,72
0,65
0,74
0,76
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
0,202
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : diolah oleh peneliti 2015
Dilihat dari tabel 4.36 Semua pernyataan menunjukan hasil
validitas melebihi r table sebesar 0,202 Dengan demikian semua
indikator dinyatakan valid.
128
4.4.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.37
Uji reliabilitas dari indikator variabel gaya
kepemimpinan (X1)
Cronbach's Alpha N of Items
,766 12 Sumber: Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator
variabel gaya kepemimpinan mempunyai koefisien alpha yang cukup
besar yaitu sebesar 0,766, sehingga data tersebut reliable. Karena
variabel yang dikatakan reliable adalah variabel yang memberikan
nilai Cronbach’s Alpha >0,60.
Tabel 4.38
Uji reliabilitas dari indikator variabel lingkungan kerja
(X2)
Cronbach's Alpha N of Items
,831 11
Sumber: Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator
variabel gaya kepemimpinan mempunyai koefisien alpha yang
cukup besar yaitu sebesar 0,831, sehingga data tersebut reliable.
Karena variabel yang dikatakan reliable adalah variabel yang
memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,60.
129
Tabel 4.39
Uji reliabilitas dari indikator variabel motivasi kerja
karyawan (Y)
Cronbach's Alpha N of Items
,874 8
Sumber: Output SPSS diolah 2015
Dilihat dari hasil tabel tersebut menunjukan bahwa indikator
variabel gaya kepemimpinan mempunyai koefisien alpha yang
cukup besar yaitu sebesar 0,874, sehingga data tersebut reliable.
Karena variabel yang dikatakan reliable adalah variabel yang
memberikan nilai Cronbach’s Alpha >0,60.
4.4.3 Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas digunakan untuk mendeteksi adanya gejala
multikolonieritas yaitu dengan adanya hubungan antara variabel bebas.
Hal ini tampak pada nilai tolerance dan Variance Inflantory Factor
(VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIFnya dibawah 10,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas. Dibawah ini
adalah tabel hasil pengujian data yang diolah melalui SPSS sebagai
berikut:
130
Tabel 4.40
Hasil uji multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
gaya kepemimpinan ,910 1,099
lingkungan kerja ,910 1,099 Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance seluruh
variabel independent yaitu gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
lebih besar dari 0,10 yaitu, 0,910 dan nilai VIFnya adalah 1,099
dibawah 10. Dengan demikian dapat diyakini bahwa tidak menemukan
adanya gejala multikolonieritas atau tidak terjadi kolerasi antara
variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja.
4.4.4 Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji asumsi bahwa data
haruslah bersifat bebas dalam pengertian bahwa data periode tertentu
tidak dipengaruhi/ mempengaruhi data periode sebelumnya/ periode
sesudahnya. Berdasarkan hasil dengan menggunakan SPSS 2.0 maka
diperoleh hasil sebagai berikut:
131
Tabel 4.41
Hasil uji autokorelasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,742a ,551 ,541 ,43139 1,213
a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, gaya kepemimpinan
b. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Dari data diatas di peroleh nilai durbin watson sebesar 1,213.
Nilai ini mempunyai makna tidak terjadi autokorelasi dalam model
regresi ini. Dilihat dari durbin watson sebesar 1,213 maka nilai tersebut
diantara -2 sampai +2. Dengan demikian berarti tidak terjadi
autokolerasi.
4.5 Analisis Data
Analisis tersebut digunakan untuk mengukur pengaruh antara variabel
gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara parsial terhadap motivasi
kerja karyawan. Adapun hasil olah data menggunakan SPSS 2.0 diperoleh
informasi sebagai berikut:
132
4.5.1 Gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan
1) Korelasi Sederhana
Tabel 4.42
Hasil analisis regresi gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
1 ,509a ,348 ,341 a. Predictors: (Constant), gaya kepemimpinan
b. Dependent variabel: motivasi kerja
sumber : diolah oleh peneliti 2015
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa besar hubungan
atau korelasi (R) antara variabel gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja (Y) ialah 0,590. Nilai ini mempunyai arti bahwa
hubungan antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
tersebut tingkat hubungannya kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar gaya
kepemimpinan mempengaruhi variabel motivasi kerja maka
diketahui koefisien determinasi (R2) Pada tabel diatas sebesar
0,348 yang berarti bahwa gaya kepemimpinan dapat menjelaskan
pengaruh motivasi kerja sebesar 34,8% dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain.
133
2. Hasil Analisis Persamaan Regresi Sederhana
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan spss
maka diperoleh hasil regresi antara gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja karyawan.
Tabel 4.43
Hasil analisis regresi gaya kepemimpinan terhadap
motivasi kerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,571 ,334 4,698 ,000
gaya
kepemimpinan ,647 ,092 ,590 7,048 ,000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas maka terlihat a (angka konstan) dari
unstandardized coefficients yang dalam penelitian ini ialah sebesar
1,571 dan terlihat b (angka koefisien regresi) sebesar + 0,647. Oleh
karena itu, persamaan regresinya Y = 1,571 + 0,647 X1.
3. Uji t
Tabel 4.44
Hasil uji t variabel gaya kepemimpinan
Model T Sig.
1 (Constant)
gaya kepemimpinan
4,698
7,048
,000
,000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
134
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan (X1) terhadap motivasi kerja (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan (X1) terhadap motivasi kerja (Y).
α = 0,05
dk = n – k = 95 – 2 = 93
t tabel =1,987
t hitung = 7,048
Keputusan :
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung 7,048 > t tabel 1.987
maka keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat signifikasi
5% yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja.
4.5.2 Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja Karyawan
1) Korelasi Sederhana
Berdasarkan dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS 2.0
maka diperoleh hasil regresi antara lingkungan kerja dan motivasi
kerja.
135
Tabel 4.45
Hasil analisis regresi lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
karyawan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
1 ,607a ,368 ,361 a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja
b. Dependen variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa besar hubungan atau
korelasi (R) antara variabel gaya kepemimpinan terhadap motivasi
kerja (Y) ialah 0,607. Nilai ini mempunyai arti bahwa hubungan
antara gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja tersebut tingkat
hubungannya kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar gaya
kepemimpinan mempengaruhi variabel motivasi kerja maka
diketahui koefisien determinasi (R2) Pada tabel diatas sebesar 0,368
yang berarti bahwa gaya kepemimpinan dapat menjelaskan
pengaruh motivasi kerja sebesar 36,8% dan sisanya dipengaruhi oleh
faktor lain.
136
2) Hasil Analisis Persamaan Regresi Sederhana
Tabel 4.46
Hasil analisis regresi lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,871 ,415 2,102 ,038
lingkungan
kerja ,731 ,099 ,607 7,359 ,000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Berdasarkan tabel diatas maka terlihat a (angka konstan) dari
unstandardized coefficients yang dalam penelitian ini ialah sebesar
871 dan terlihat b (angka koefisien regresi) sebesar + 0,731. Oleh
karena itu, persamaan regresinya Y = 871 + 0,731 X2.
3) Uji t
Tabel 4.47
Hasil uji t variabel lingkungan kerja
Model T Sig.
1 (Constant)
lingkungan kerja
2,102
7,359
,038
,000 a. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan
kerja (X2) terhadap motivasi kerja (Y)
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan kerja
(X2) terhadap motivasi kerja (Y)
137
α = 0,05
dk = n – k = 95 – 2 = 93
t tabel = 1,987
t hitung = 7,359
Keputusan :
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh t hitung 7,359 > t tabel 1.987
maka keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat signifikasi
5% yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja.
4.5.3 Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja karyawan
1) Korelasi Berganda
Tabel 4.48
Hasil analisis regresi gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja karyawan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 ,742a ,551 ,541 ,43139
a. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, gaya kepemimpinan
b. Dependent variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa besar hubungan/
korelasi antara variabel gaya kepemimpinan dan variabel
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja karyawan secara
simultan ialah 0,742. Nilai ini mempunyai arti bahwa hubungan
138
gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap motivasi kerja
karyawan tersebut tingkat hubungannya kuat.
Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja mempengaruhi variabel
secara bersama-sama maka diketahui koefisien determinasi (R2)
Pada tabel diatas sebesar 0,551 yang berarti 55,1% motivasi kerja
karyawan dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel gaya
kepemimpinan dan lingkungan kerja sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.
2) Hasil Analisis Persamaan Regresi Berganda
Tabel 4.49
Hasil analisis regresi gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja karyawan
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -,224 ,394 -,569 ,571
gaya
kepemimpinan ,492 ,080 ,448 6,118 ,000
lingkungan
kerja ,569 ,088 ,472 6,442 ,000
a. Dependent Variable: motivasi kerja
Sumber : output SPSS diolah 2015
Berdasarkan tabel hasil analisis diatas maka nilai a (nilai
konstan) Sebesar -224 dan nilai gaya kepemimpinan (X1) sebesar
0,492 dan lingkungan kerja (X2) Sebesar 0,569. Berdasarkan nilai
konstant dan koefisien tersebut maka diperoleh persamaan regresi
139
Y = -224 + 0,492 X1+ 0,569 X2. Dari persamaan ini dapat
diketahui nilai -224 merupakan nilai konstan yang menjelaskan
bahwa nilai X1 dan X2 apabila sama dengan (nol) atau tetap maka
nilai (Y) Sama dengan -224.
(1) -224 merupakan nilai konstan yang menjelaskan jika nilai
variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja sama
dengan 0 maka nilai gaya kepemimpinan dan lingkungan
kerja sama dengan atau sebesar -224 satuan. Nilai minus
pada konstan menunjukan bahwa perusahaan tidak
melakukan apa-apa, atau kata lain dengan perusahaan tidak
menerapkan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja di
dalam perusahaan.
(2) Variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh yang
positif 0,492 terhadap motivasi kerja, jika gaya
kepemimpinan bertambah 1 satuan maka motivasi kerja
akan naik sebesar 0,492. Dan lingkungan kerja mempunyai
pengaruh yang positif 0,569 terhadap motivasi kerja, jika
lingkungan kerja bertambah 1 satuan (1%) Maka motivasi
kerja akan naik sebesar 0,569.
140
3) Uji f
Hasil perhitungan uji f dilakukan untuk menguji pengaruh
antara variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja secara
bersama-sama terhadap motivasi kerja.
Tabel 4.50
Hasil uji f
ANOVAa
Model Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 20,991 2 10,495 56,397 ,000b
Residual 17,121 92 ,186
Total 38,112 94 a. Dependent Variable: motivasi kerja
b. Predictors: (Constant), lingkungan kerja, gaya kepemimpinan
Sumber : output SPSS diolah 2015
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2) terhadap
motivasi kerja (Y).
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya
kepemimpinan (X1) dan lingkungan kerja (X2)
terhadap motivasi kerja (Y).
α = 0,05
dk = n – k – 1 = 95 – 2 - 1 = 92
f tabel = 3,098
f hitung = 56,397
Keputusan :
141
Berdasarkan perhitungan yang diperoleh f hitung 56,397 > f tabel
3.098 maka keputusannya adalah terima Ha dengan tingkat
signifikasi 5% yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap
motivasi kerja.
142
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Gaya kepemimpinan mempengaruhi motivasi kerja sebesar 34,8%
dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah melakukan uji
hipotesis secara parsial (uji t) menunjukan besaran t hitung 7,048 > t tabel
1,987 yang artinya terdapat pengaruh yang positif antara gaya
kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT Mentari Timur
Unggul.
2) Lingkungan kerja mempengaruhi motivasi kerja sebesar 36,8% dan
sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah uji hipotesis secara
parsial (uji t) menunjukan besaran t hitung 7,359 > t tabel 1,987 yang
artinya terdapat pengaruh yang positif antara lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja pada PT Mentari Timur Unggul.
3) Sedangkan apabila dilihat bersama-sama, gaya kepemimpinan dan
lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap motivasi kerja
sebesar 55,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Setelah
melakukan hipotesis secara simultan (uji t), menunjukan besaran f
hitung 56,397 > f tabel 3,098 yang artinya terdapat pengaruh yang positif
143
antara gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja pada PT Mentari Timur Unggul.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian, gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
apabila dilakukan secara parsial memiliki pengaruh sebesar 34,8%, dan
lingkungan kerja terhadap motivasi kerja secara parsial memiliki pengaruh
sebesar 36,8%. Apabila kegiatan gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja
dilakukan secara simultan akan mempengaruhi motivasi kerja karyawan
sebesar 55,1%. Sehingga gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja akan
memiliki pengaruh lebih besar terhadap motivasi kerja apabila dilakukan
bersama-sama lebih besar dibandingkan secara terpisah.
Oleh karena itu, agar motivasi kerja perusahaan PT Mentari Timur
Unggul menjadi meningkat, maka gaya kepemimpinan yang diterapkan
kepada karyawan sebaiknya dilakukan secara bersama-sama dengan
lingkungan kerja. Mengingat pentingnya gaya kepemimpinan dan lingkungan
kerja bagi karyawan sendiri dan bagi perusahaan.
144
DAFTAR PUSTAKA
Arep dan Tanjung. 2003. Manajemen Motivasi, Penerbit PT. Grasindo, Jakarta. Blanchard Kenneth, Hersey Paul, 2010, Manajemen Perilaku Organisasi Pendayagunaan Sumber Daya Manusia, terjemahan Agus Dharma, Erlangga, Jakarta. Blanchard, Hersey, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia: Teori Konsep dan Implementasi dalam Organisasi Publik. Graha Ilmu, Yogyakarta. Follet, Marry Parker , 2006. Management, Edisi Enam, Salemba Empat , Jakarta. George R. Terry, 2005. Prinsip-prinsip Manajemen, PT. Bumi Aksara, Jakarta Gerungan, W.A. 2002. Psikologi Sosial, Rafika Pustaka Pelajar, Bandung. Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Multivariate Dengan SPSS, Penerbit Universitas Dipanegoro, Semarang. Handoko, Hani, T. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi II, BPFE. Yoogyakarta.
Hasibuan, Malayu. 2006. Motivasi dan pemotivasian dalam manajemen, Cetakan
Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S P. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta
Iskandar Putong, Cecep Hidayat, 2010. Teori Kepemimpinan, MitraWacana Media,
Jakarta.
Isyandi, B. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Prespektif Global, Unri Pres, Pekan Baru.
Jauvani, Ella Sagala. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan:
Dari Teori ke Praktik. Raja WaliPers, Jakarta Kartono, Kartini, 2009, Pemimpin dan Kepemimpinan, Raia Grafindo, Jakarta. Mangkunegara, Anwar Prabu, 2013. Sumber Daya Manusia perusahaan. Remaja Rosdakarya, Bandung Miftah Thoha. 2001. Kepemimpinan Dalam Manajemen. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Miftah Thoha. 2003. Prilaku Organisasi Konsep dasar dan aplikasinya, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
145
Nuraini, T. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yayasan Aini Syam,
Pekanbaru.
Priansa, D. Suwatno. 2011. Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis,
Bandung.
Reza, Nanda. 2011. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan pada bagian produksi khususnya shift 2 dan 3 di PT FSCM
manufacturing Jakarta.
Saydam, Gouzali. 2005. Teknologi Telekomunikasi; Perkembangan dan Aplikasi.
Alfabeta, Bandung
Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia,Reformasi Birokrasi
&Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Refika Aditama. Bandung.
Singodimedjo, 2002. Menejemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Simanjuntak, Payaman.J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Lembaga
Penerbit Fakultas Universitas Indonesia, Jakarta.
Soekarso, Agus Sosro. 2010. Teori Kepemimpinan. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif & RND, Alfabeta, Bandung. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi). Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Suwatno. & Priansa, D. 2011.Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis. Alfabeta. Bandung Sutrisno, Edi. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama: Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Torang, Syamsir. 2013. Organisasi Dan Manajemen Alfabeta. Bandung. Usman, Nacroni. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan Penelitian. Salemba Empat, Jakarta. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27318/2010/07/18/pengaruh-lingkungan-
kerja-terhadap-motivasi-kerja-karyawan/ Diakses tanggal 14 Mei 2015 Pukul