PENGARUH GAYA HIDUP DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Survei di Siswa SMAN 1 dan SMA PGRI 1 Bogor) Tesis diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar magister NAMA : MARIA CLEOPATRA NPM : 2009727035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI 2011 N I S I R G P N I S I R G P
110
Embed
pengaruh gaya hidup dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika oleh Maria Cleopatra
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH
GAYA HIDUP DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
(Survei di Siswa SMAN 1 dan SMA PGRI 1 Bogor)
Tesis
diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar magister
NAMA : MARIA CLEOPATRA NPM : 2009727035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2011
NIS
IRGP
NIS
IRGP
i
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TESIS
Nama : Maria Cleopatra
NPM : 200972035
Program Pascasarjana : Universitas Indraprasta PGRI
Program Studi : Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Judul Tesis : Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika (Kasus Siswa Sman 1 dan Sma Pgri 1 Bogor)
Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan
Pada tanggal 22 Juni 2011
Pembimbing Materi Pembimbing Teknik
Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc Dra. Sumaryati, T., M.Pd
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tesis ini telah diujikan pada hari jumat tanggal 22 juli 2011
PANITIA UJIAN
Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto ( )
Sekretaris : Dr. H. Suparman Ibrahim Abdullah M.Sc ( )
TIM PENGUJI
Ketua : Prof. Dr. H. Sumaryoto ( )
Anggota : Dr. H. Suparman Ibrahim Abdullah M.Sc ( )
Anggota : Dr. H. Supardi US., MM. M.Pd. ( )
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis ini adalah karya saya
sendiri. Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian isi tesis ini
bukan hasil karya saya sendiri saya bersedia menerima sanksi sesuai Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab IV Pasal 25 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Jakarta, 2011
MARIA CLEOPATRA
iv
ABSTRAK A. Maria Cleopatra, NPM : 200972035 B. Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Matematika (Kasus Siswa SMAN 1 Dan SMA Pgri 1 Bogor) C. xiii + 5 Bab + 106 halaman D. Kata Kunci : Gaya Hidup, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Matematika E. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menganalisis secara empiris
pengaruh gaya hidup dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa (Kasus Siswa SMAN 1 dan SMA PGRI 1 Bogor). Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas II di masing masing sekolah yang berjumlah N=250 dan dipilih sampel secara random dengan rumus Slovin sebanyak n= 130 siswa. Analisis dilakukan dengan metode regresi, dan ternyata menunjukkan hasil berikut.
0.000 0.000 0.000
32.462 4.920 57.487 t
(Motivasi) X0.906 + Hidup) (Gaya X0.137 + 51.012
o
21
.
ˆ
sig
Y =
Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh pada setiap variable. Ditunjukkan pada setiap kenaikan satu unit gaya hidup akan diikuti dengan kenaikan prestasi belajar matematika sebesar 0.137 unit, ceteris paribus. Setiap kenaikan satu unit motivasi akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar 0.906 unit, ceteris paribus. Setiap kenaikan satu unit gaya hidup dan sekaligus dengan kenaikan satu unit motivasi akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar 1.043 unit. Secara bersama sama variabel gaya hidup dan variabel motivasi belajar dapat menentukan variabel hasil belajar sebesar 91. 6 persen. Hal ini terdiri dari sumbangan variabel gaya hidup sebesar 6.32 persen, dan dari variabel motivasi belajar sebesar 85,22 persen. Atau tingkat efektifitas sumbangan menunjukkan bahwa ternyata gaya hidup hanya 6.9 persen dibandingkan dengan variabel motivasi belajar yang menyumbang sebesar 93,1 persen. Penelitian ini menyarankan bahwa gaya hidup siswa perlu diarahkan sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar matematikanya. Motivasi belajar yang mempunyai sumbangan sangat besar perlu dipertahankan. Saran akademis disampaikan agar penelitian serupa dilaksanakan untuk berbagai variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa.
F. Daftar Pustaka : 1. Buku 40 buah ( tahun 1955 sampai dengan tahun 2011) 2. 9 internet
G. Pembimbing : 1. Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc. 2. Dra. Sumaryati, T. MPd.
v
LEMBAR MOTTO
“Menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat
semesta”
“Tesis ini
Kupersembahkan
Buat Kedua orang Tua saya,
Saudara kandung saya,
Suami saya tercinta, dan
Anak saya tersayang Azizah”
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan tesis ini tepat pada waktunya.
Tesis yang berjudul pengaruh gaya hidup dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar matematika ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh gelar magister pada Universitas Indraprasta PGRI. Pada kesempatan
yang baik ini, izinkanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan
dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini, terutama kepada :
1. Dr. Suparman Ibrahim Abdullah, MSc. selaku Dosen Pembimbing I
Universitas Indraprasta PGRI.
2. Dra. Sumaryati, MPd. selaku Dosen Pembimbing II Universitas Indraprasta
PGRI.
3. Prof. Dr. H Sumaryoto, SE, MM. Selaku Rektor Universitas Indraprasta
PGRI.
4. Dr. H. Suparman Abdullah selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Indraprasta PGRI.
5. Dr. Supardi US, MM. M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI.
6. Ayah dan Ibu tercinta yang tidak bosan-bosannya memberikan semangat serta
dorongannya baik moril maupun materil.
7. Suami dan Anak saya tersayang yang selalu memberikan motivasi dan
semangatnya.
8. Bapak / Ibu Kepala SMAN I dan SMA PGRI I BOGOR yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan MIPA Pascasarjana
khususnya serta seluruh Dosen Universitas Indraprasta PGRI pada umumnya.
10. Seluruh karyawan dan karyawati Universitas Indraprasta PGRI.
vii
11. Rekan-rekan mahasiswa Pascasarjana Pendidikan MIPA Extensi Khususnya
dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangan baik bentuk, isi
maupun teknik penyajiannya, oleh sebab itu kritikan yang bersifat membangun
dari berbagai pihak penulis terima dengan tangan terbuka serta sangat diharapkan.
Semoga kehadiran tesis ini memenuhi sasarannya.
Jakarta, 2011
Maria Cleopatra
viii
DAFTAR ISI
hal
LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN TESIS …………………… i LEMBAR PENGESAHAN .………………………………………… ii LEMBAR PERNYATAAN ………………………………………… iii ABSTRAK ..………………………………………………………. iv LEMBAR MOTTO .…………………………………………........ v KATA PENGANTAR …….………………………………… vi DAFTAR ISI ……………………………………………………… viii DAFTAR TABEL ……………………………………………… x DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… xii DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………… xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………… 1 B. Identifikasi Masalah …...…………………… 3 C. Pembatasan Masalah …..…………………… 4 D. Perumusan Masalah ……………………… 4 E. Tujuan Penelitian ……………………………… 5 F. Kegunaan Penelitian ……………………… 5 G. Sistematika Penulisan Tesis ……………… 6
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori ……………………………… 7
1. Gaya Hidup ……………………………… 7 2. Motivasi Belajar ……………………… 15 3. Prestasi Belajar Matematika ……………… 23
B. Kerangka Berpikir ……………………… 29 C. Hipotesis Penelitian ……………………… 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………… 31 B. Metode Penelitian ……………………… 32 C. Populasi dan Sampel ……………………… 33 D. Teknik Pengumpulan Data ……………… 34 E. Teknik Analisis Data ……………………… 35 F. Perumusan Hipotesis Statistik ……… 40
ix
G. Instrumen Penelitian ……………………… 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……………………………… 43 B. Pengujian Persyaratan Analisis ……………… 47 C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ……… 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………… 65 B. Saran ……………………………………… 66
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………… 68 LAMPIRAN ……………………………………………….……… 72
x
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ………………….……… 32
Tabel 3.2 Instrumen Gaya Hidup ……….………………… 41
Tabel 3.3 Instrumen Motivasi Belajar ………………………… 42
Tabel 4.1a Distribusi Responden menurut Jenis kelamin dan Sekolah (Frekwensi) ……………….………………… 44
Tabel 4.1b Distribusi Responden menurut Jenis kelamin dan Sekolah Tertentu (Persentase) ……………….… 44
Tabel 4.2a Distribusi Responden menurut Jenis kelamin dan Sekolah (Frekwensi) ….……………………………… 44
Tabel 4.2b Distribusi Responden menurut Jenis kelamin dan Sekolah Tertentu (Persentase) …………….……
44
Tabel 4.3a Distribusi Responden menurut Urutan Anak ke dan Sekolah (Frekwensi) ….……………………… 45
Tabel 4.3b Distribusi Responden menurut Urutan Anak ke dan Sekolah Tertentu (Persentase) ……….… 45
Tabel 4.4a Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Orang Tua dan Sekolah (Frekwensi) ………………………… 46
Tabel 4.4b Distribusi Responden Menurut Pekerjaan Orang Tua dan Sekolah Tertentu (Persentase) ………………… 46
Tabel 4.5a Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ayah dan Sekolah (Frekwensi) …………………….…… 46
Tabel 4.5b Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ayah dan Sekolah Tertentu (Persentase) ……………….… 46
Tabel 4.6a Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ibu dan Sekolah (Frekwensi) ……………………… 47
xi
Tabel 4.6b Distribusi Responden Menurut Pendidikan Ibu
dan Sekolah Tertentu (Persentase) ……………….. 47
Tabel 4.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Gaya Hidup (GH) ………………………………………… 48
Tabel 4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (Mot) ………………………………………… 49
Tabel 4.9 Uji Normalitas Variabel Penelitian Gaya Hidup, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Matematika ……………………….………………… 50
Tabel 4.10 Uji Multikolineariti …………………………………. 52
Tabel 4.11 Uji Normalitas Galat …………………………………. 53
Tabel 4.12 Koef. Korelasi Ganda, Koef. Determinasi Variabel Gaya Hidup dan Motivasi Belajar secara bersama-sama dengan Variabel Prestasi Belajar Matematika ..………...……………………………… 55
permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian serta sistematika
penulisan proposal tesis.
Bab II Landasan teori berupa tinjauan Pustaka, penyusunan landasan
teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pada bab ini diberikan penjelasan
tentang variabel-variabel yang akan diteliti yaitu mengenai gaya hidup,
motivasi belajar, prestasi belajar matematika, kerangka berfikir dan diakhiri
dengan hipotesis.
Bab III Metodologi Penelitian yang menjelaskan, tempat dan waktu
penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV terdiri dari Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Bab V Kesimpulan dan Saran.
Bagian akhir tesis meliputi Daftar Pustaka dan Lampiran.
7
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Gaya Hidup
“Gaya hidup adalah pola tindakan yang membedakan satu orang atau kelompok dengan yang lain. Jika gaya hidup diasumsikan sebagai sebuah ideologi, maka akan membentuk identitas diri yang bersifat individu maupun bersifat kelompok dan membedakan dengan yang lain. Gaya hidup memiliki tujuan untuk kemudian dapat membentuk citra yang dibanggakan bagi pengguna maupun partisipannya. Citra yang tampil melalui gaya hidup lebih sering bersinggungan dengan berbagai penampilan seseorang dan memiliki sifat yang dapat ditangkap dan dirasakan oleh indera. Citra yang timbul atas gaya hidup yang dipilih oleh seseorang berkaitan erat dengan nilai dan status sosial dari model gaya hidup yang digunakannya”. (http://id.answers.yahoo.com/ Digital Collection mtv-chapter3.pdf: 2007). Jadi gaya hidup adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan
dalam aktivitas, minat dan opini khususnya yang berkaitan dengan
citra diri untuk merefleksikan status sosialnya.
Secara umum gaya hidup dimaknai secara berbeda (http://
www. Indonesia.elga.net.id/indoway:2008), dinyatakan bahwa
gaya hidup di Indonesia sangat khusus banyak yang kaya raya tinggal
di perumahan perumahan mewah melebihi di Beverly Hills. Namun
banyak juga yang hidup dalam kemiskinan. John dan Bonfield
8
membagi gaya hidup menjadi lima kelompok ialah i. kelompok
positivism self confidence, ii. Liberalism Cosmopolitanism, iii.
Frustation, iv. Home Family Orientation, v. Community Involvement
(http://www. Queen dom. com/
tests/minitests/lifestyle_access.html:2008). Jehovah menuliskan bahwa
gaya hidup utamanya terdiri dari: mengatur konsumsi makanan, olah
raga, mengoptimalkan aktifitas yang terkait pada faktor faktor terkait
mental dan spiritual. Namun secara elaboratif dari sumber lain
menyebutkan bahwa aspek gaya hidup adalah hubungan personal,
mobilitas, rekreasi, aktivitas komunitas, kegiatan bekerja
(http://www.watchtower.org/l ibrary/ g/1999/
7/8/article_01.htm:2007). Kemudian dari sumber lain menyebutkan
bahwa komponen gaya hidup terbagi atas kelompok: work, exercise,
recreation, relaxation and sleep. Berdasarkan pembagian diatas dapat
diukur tingkat keseimbangan gaya hidup seseorang. Misalnya setiap
orang apakah mencapai 8 jam tidurnya, olah raga yang cukup, atau
jalan kaki 5 km per hari, rekreasi sebulan sekali, relaksasi seminggu
sekali (http://www. queendom.com/ tests/minitests/l iestyle
_access.html,2007:5).
Jakson (2005) membagi tiga kelompok indikator gaya hidup: i.
Dasar atau wajib ada: survival, health, reproduction, friendship and
security; ii. Sosial: ways of communicating the important social,
psychological and cultural dimensions of our lives; and iii. Social
Jadi penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Variabel
dependen adalah prestasi belajar matematika (Y), dan variabel independen
ada dua ialah gaya hidup (X1), dan motivasi belajar (X2). Sebelum
analisis regresi diaplikasikan, uji persyaratan dilakukan terlebih dahulu.
Uji tersebut mencakup:
(i) uji normalitas variable dependen atau (Y), dan uji normalitas galat
taksiran regresi e≈N(µ,σ),
(ii) uji homogenitas varian atau tak ada heteroskedastisiti,
(iii) uji multikolineariti antar variabel independen,
(iv) uji tuna cocok persamaan regresi.
Uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
dengan sig. > 0.05 maka Ho diterima. Jadi Variabel mengikuti distribusi
39
normal. Uji homoskedastisiti atau data tidak menggerombol-gerombol
dengan metode pola grafik. Dalam pola grafik, disajikan grafik galat-
kwadrat vs Y prediksi. Data homoskedastis jika grafik menunjukkan tak
ada pola yang sistimatis, berapapun Y prediksi, galat kuadrat relatif sama,
dan variance konstan. Uji multikolineariti dengan uji tolerance (TOL) dan
Variance Inflation Factor (VIF). Kolinieritas tidak ada jika nilai TOL dan
VIF mendekati 1 (satu).
Selanjutnya tuna cocok atau goodness of fit dilakukan dengan
menggunakan metode yang sering dipergunakan oleh para peneliti
terdahulu. Tuna cocok pada analisis regresi depergunakan nilai R, R2 dan
nilai adjusted R2 dan nilai R2 change. Hal ini segaimana dijelaskan pada
manual help SPSS versi 16 (manual guade help SPSS V 16). Tuna cocok
diuji dengan nilai R dan nilai R2 maupun nilai yang diselaraskannya. Jika
nilai R dan nilai R2 maupun nilai yang diselaraskannya tetap besar maka
model regresi dinyatakan cocok atau fit.
Berdasarkan metode yang dijelaskan di atas, maka penelitian ini
menggunakan analisis regresi ganda, dan uji berbagai persyaratan
termasuk uji tuna cocok juga dilakukan sebelum analisis selanjutnya.
40
F. Perumusan Hipotesis Statistik
Selanjutnya hipotesis penelitian secara statistik dapat dituliskan dalam
kalimat verbal sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif antara gaya hidup(X1) terhadap prestasi belajar
matematika siswa (Y) ceteris paribus pada motivasi belajar (X2).
2. Terdapat pengaruh positif antara motivasi belajar (X2) terhadap prestasi
belajar matematika siswa (Y), ceteris paribus pada gaya hidup (X1).
3. Terdapat pengaruh antara gaya hidup (X1) dan motivasi belajar (X2)
terhadap prestasi belajar matematika siswa (Y).
Analisis lanjutan dilakukan dengan menerapkan persamaan regresi
ganda yang diselaraskan pada data penelitian dengan
berbagai persyaratan yang secara teoritis telah diuraikan diatas.
41
G. Instrumen Penelitian
INSTRUMEN GAYA HIDUP
JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
NO PERNYATAAN 1 Setiap keluarga memililiki pola asuh sendiri-sendiri .
2 Setiap individu memiliki karakter bawaan, tapi dapat berubah akibat lingkungan.
3 Jika saya mempunyai permasalahan, diselesaikan dengan anggota keluarga.
4 Saya setuju handphone harus diganti berdasarkan perkembangan teknologi terkini.
5 Saya senantiasa konsultasi dengan orang tua dalam hal yang fundamental.
6 Perubahan jaman akan membawa perubahan gaya hidup.
7 Pola hidup yang baik adalah bersenang-senang.
8 Saya ikut jalan-jalan di mal,hanya ikut tren teman .
9 Saya berbelanja menggunakan ATM.
10 Saya membeli barang hanya karena yang saya perlukan.
11 Saya setuju bahwa konsumtif adalah pola hidup yang perlu ditiru.
12 Saya membersihkan kamar tidur saya sendiri.
13 Saya sangat tergantung dengan komputer/laptop.
14 Saya dan orang tua sekali-kali berekreasi.
15 Saya menirukan gaya hidup teman temanku di sekolah.
Catatan: Gaya hidup pada penelitian ini adalah pola hidup dimana seseorang membagi, menghabiskan dan mengelola waktu dan uangnya demi citra dan status sosialnya.
42
INSTRUMEN MOTIVASI BELAJAR
JAWABAN Selalu (SL) Sering (SR) Jarang (J) Tidak Pernah (TP)
No PERNYATAAN 1 Keberhasilan saya selama ini ditentukan oleh kerja keras saya sendiri.
2 Dengan ketekunan belajar saya dapat mencapai sukses.
3 Saya belajar dengan teratur agar memperoleh prestasinya lebih baik.
4 Saya selalu dipengaruhi perasaan takut gagal daripada harapan untuk sukses.
5 Saya yakin dapat mencapai prestasi belajar yang baik dibandingkan teman-teman.
6 Walaupun lelah saya tetap belajar, agar memperoleh prestasi yang baik di masa datang.
7 Saya menetapkan target nilai mata pelajaran MIPA sesuai dengan kemampuan saya.
8 Saya suka tugas yang sulit sehingga saya dapat mengukur seberapa tinggi kemampuan saya.
9 Saya suka mengerjakan tugas-tugas yang menuntut ide yang baru.
10 Saya selalu mengisi waktu luang dengan belajar.
11 Saya mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas tepat waktunya.
12 Saya senang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang menantang.
13 Saya lebih tertarik untuk belajar dari pada berkunjung ke rumah teman.
14 Bagi saya tugas yang ringan lebih menarik dari pada tugas yang berat.
15 Waktu luang lebih banyak saya digunakan untuk santai daripada membaca buku.
Catatan: Motivasi Belajar adalah perubahan energy, rasa, dan rangsangan atas tujuan dalam melakukan belajar di kedua SMA
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sekolah Menengah Atas dalam penelitian ini terdiri dari SMAN I
Bogor dan SMA PGRI I Bogor. Kedua sekolah tersebut merupakan sekolah
favorit, banyak peminatnya masuk ke sekolah tersebut. SMAN 1 Jl Ir H
Juanda 16, Pabaton, Bogor Tengah BOGOR yang terletak disamping Istana
Bogor. Sedangkan SMA I PGRI terletak di Jl Bina Marga I 17 RT 004/08
BOGOR.
Distribusi responden yang diteliti dari SMAN I ada 66 siswa dan dari
SMA I PGRI ada 64 siswa. Total siswa yang dijadikan sampel ada 130 siswa.
Jika dilihat menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa samel yang terpilih di
SMAN I perempuan lebih banyak dibandingkan di SMA I PGRI yang
ternyata laki-laki yang terpilih lebih banyak. Jadi karakteristk responden
menurut jenis kelamin sangan berbeda menurut kedua SMA tersebut. Siswa
SMAN I cenderung difavoritkan oleh siswa perempuan, sedangkan SMA I
PGRI cenderung difavoritkan oleh siswa laki-laki.
44
Selanjutnya jika dilihat menurut variabel jumlah saudara kandung
juga menunjukkan karakteristik yang berbeda. Secara umum menunjukkan
bahwa mayoritas mempunyai saudara kandung satu, dua, dan tiga. Jika
dilihat masing masing sekolah menunjukkan ada perbedaan yang cukup
mencolok. Di SMAN I menunjukkan modus dengan saudara kandung tiga,
sedangkan di SMA I PGRI menunjukkan modus bersaudara kandung dua.
Secara umum perbedaan ini menunjukkan bahwa siswa di SMA I PGRI
cenderung saudara kandungnya lebih sedikit dibandingkan di SMAN I.
Dengan perkataan lain anggota rumah tangga anak anak SMA I PGRI
cenderung lebih kecil dibandingkan dengan di SMAN I.
45
Berdasarkan angka angka pada Tabel 4.3a dan Tabel 4.3b
menunjukkan bahwa responden menurut urutan anak yang ke berapa justru di
SMAN I mayoritas anak pertama, jauh lebih banyak dibandingkan siswa di
SMA I PGRI. Anak keduanya menjadi sebaliknya di SMA I PGRI lebih
banyak dibandingkan siswa di SMAN I.
Berdasarkan angka angka pada Tabel 4.4a dan Tabel 4.4b
menunjukkan bahwa responden menurut pekerjaan orang tua mayoritas
swasta baru pegawai negeri. Tujuh puluh tujuh persen orang tua siswa
bekerja sebagai PNS dan Swasta. Kemudian jika dilihat menurut sekolah
menunjukkan bahwa di SMAN I sekitar 74 persen, sedangkan di SMA I
PGRI sekitar 79 persen anak pertama dan kedua.
46
Berdasarkan angka angka pada Tabel 4.5a dan Tabel 4.5b
menunjukkan bahwa responden menurut pendidikan Ayah. Secara
keseluruhan berpendidikan SLTA sekitar 74 persen. Pendidikan orang tua
yang anaknya sekolah di SMA I PGRI dan pendidikannya SLTA sekitar 80
persen, sedangkan di SMAN I ada 68 persen.Yang berpendidikan S1 di
SMAN I ada 24 persen dibandingkan yang di SMA I PGRI hanya sekitar 16
persen. Selanjutnya pada kedua SMA, siswa yang ayahnya berpendidikan S2
adalah sama jumlahnya, ialah masing masing ada 3 orang.
47
Berdasarkan angka angka pada Tabel 4.6a dan Tabel 4.6b
menunjukkan bahwa responden menurut pendidikan Ibu. Secara keseluruhan
berpendidikan SLTA sekitar 78 persen. Pendidikan Ibu yang anaknya sekolah
di SMA I PGRI dan pendidikannya SLTA sekitar 77,7 persen, ada 76,56
persen di SMA I PGRI, dan ada 78,79 di SMAN I. Di SMA I PGRI yang
berpendidikan S2 lebih banyak, namun di SMA I PGRI justru ada yang
berpendidikn S3 satu orang.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Vaiditas dan Reliabilitas
Sesuai dengan uraian pada bab sebelumnya bahwa uji validitas
butir dilakukan dengan menghitung nilai product moment antara butir
yang di uji validitasnya dengan jumlah skor butir butir lainnya. Hasil ini
ada di kolom corrected item-Total Correction. Dari kolom ini
menunjukkan bahwa semua butir Valid, karena semua diatas 0.23 sudah
signifikan.
48
Selanjutnya reliabilitas diukur dengan Alpha Cronbach. Jika dilai
alpha diatas 0,60 maka dikatakan bahwa instrumen yang terdiri dari
sejumlah butir-butir tersebuta adalah reliabel. Pada Ujicoba ini
menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach nya sama dengan 0,933 > 0,60
berarti instrumen Gaya Hidup dinyatakan reliabel.
Hal yang sama untuk variabel motivasi belajar menunjukkan hal hal
yang serupa. Berdasarkan nilai product moment atau nilai Corrected Item-
49
Total Correlation semuanya menujukkan angka yang valid. Selanjutnya
reliabilitas diukur dengan Alpha Cronbach. Jika dilai alpha diatas 0,60 paka
dikatanan bahwa instrumen yang terdiri dari sejumlah butir-butir tersebuta
adalah reliabel. Pada Ujicoba ini menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach
nya sama dengan 0,993 > 0,60 berarti instrumen variabel Motivasi belajar
dinyatakan reliabel.
Tabel 4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (Mot)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.992 15
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Mot1 29.05 199,734 .993 .990
Mot2 29.00 201,263 .965 .991
Mot3 29.00 201,263 .965 .991
Mot4 29.05 199,734 .993 .990
Mot5 29.00 201,263 .965 .991
Mot6 29.00 201,053 .972 .991
Mot7 29.00 200,737 .983 .991
Mot8 29.00 201,053 .972 .991
Mot9 29.00 200,737 .983 .991
Mot10 28.95 202,471 .902 .991
Mot11 28.95 201,839 .924 .991
Mot12 28.95 202,471 .902 .991
Mot13 28.95 201,839 .924 .991
Mot14 28.90 203,042 .826 .993
Mot15 28.90 203,042 .826 .993
50
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Variabel
Secara klasikal diperlukan uji hipotesis apakah semua variabel
dalam penelitian mengikuti distribusi normal. Ketiga variabel
penelitian baik variabel Motivasi Belajar, variabel Gaya Hidup, dan
variabel Prestasi Belajar Matematika mengikuti distribusi normal.
Hal ini ditunjukkan bahwa nila Kolmogorov-Smirnov Z dari
ketiga variabel tersebut sangat kecil, yang secara berurutan untuk
variabel Motivasi Belajar, Variabel Gaya Hidup, dan Variabel Prestasi
Belajar Matematika menunjukkan hasil penelitian adalah 0,817 0,848
dan 1,207 dengan signifikansi secara berurutan Sig.= 0.517 > 0.05
untuk variabel Motivasi Belajar, sig. = 0,469 > 0.05 untuk variabel
51
Gaya Hidup, dan Sig. =0.109 > 0.05 untuk variable Prestasi Belajar
Matematika. Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan ketiga variabel
diatas mengikuti distribusi normal dapat diterima.
Jadi secara ketiga variabel dalam penelitian ini semuanya
mengikuti distribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi yang sempurna di antara variabel bebas. Salah satu cara untuk
mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat tolerance
atau Varians Inflation Factor (VIF). Apabila tolerance lebih kecil dari
0,1 atau nilai VIF di atas 10, maka terjadi multikolinearitas. Aturan
yang berikutnya adalah jika nilai Tol dan VIF mendekati angka satu
maka dalam analisis regresi ganda tak ada multikoliniaritas.
Hasil uji multikolinearitas pada pada tabel di atas diketahui
bahwa hasil Tolerance dan nilai Varians Inflation Factor (VIF) pada
masing-masing variabel mendekati nilai angka satu. Sehingga dapat
dinyatakan bahwa tidak ada multikolinieritas antara Gaya Hidup dan
Motivasi Belajar pada analisis regresi ganda ini.
52
c. Uji Heteroskedastiditi
Pengertian heteroskedastisitas adalah apabila kesalahan atau
residual yang diamati tidak memiliki varian yang konstan. Kondisi
heteroskedastisitas sering terjadi pada data cross section, atau data
yang diambil dari beberapa responden pada suatu waktu tertentu.
Salah satu metode untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas
adalah dengan membuat scatter-plot antara standardized Residual
(ZRESID) dan Standardized Predicted Value (Y topi). Pada gambar
dibawah ini menunjukkan tidak ada perubahan e sepanjang Ytopi lihat
Gambar 4.1, maka dinyatakan tidak ada heteroskedastisitas pada galat
(error/ residual) tersebut.
53
d. Uji Normalitas Galat/ Residual
54
Berdasarkan Tabel 4.11 menunjukkan bahwa error (e) atau
residual, yang juga disebut galat yang dihasilkan dari persamaan
berikut.
regresi hasil dataY
belajar prestasi dataY
errore
===
−=
ˆ
YYe
Persyaratan regresi yang baik jika residualnya mengikuti
distribusi normal. Berdasarkan data statistik pada Tabel 4.11
menunjukkan bahwa uji hipotesis yang menyatakan distribusi residual
pada analisis regresi ini mengikuti distribusi normal dapat diterima.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai Kolmogorov-Smirnov Z = 1.00 dan
sig. 0.27 > 0.05. Hal ini berarti asumsi atau persyaratan analisis
regresi terpenuhi.
C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
1. Pengujian Hipotesis
a. Koefisien Korelasi Ganda
Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana pada Tabel
4.12 menunjukkan bahwa variabel Gaya Hidup dan Motivasi Belajar
secara bersama sama mempunyai korelasi ganda dengan variabel
Prestasi Belajar Matematika sebesar R = + 0.957 yang berarti makin
tinggi gaya hidup dan motivasi belajar seseorang akan diikuti makin
55
tingginya prestasi belajar matematika. Korelasi ganda ini sangat kuat
karena mendekati angka satu (1). Selanjutnya variabel Gaya Hidup
dan variabel Motivasi Belajar secara bersama sama dapat menentukan
variabel Prestasi Belajar Matematika sebesar 91.6 persen (R Square =
0.916). Koefisien korelasi ganda dan koefisien determinasi ini
menunjukkan tingkat sangat signifikan signifikan, karena nilai sig. =
0.000 < 0.01 dan nilai F = 689578.
b. Uji Hipotesis
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diturunkan persamaan regresi
ganda dapat dituliskan sebagai dibawah ini. Persamaan ini
sebagaimana lazimnya yang dijumpai diberbagai makalah maupun
buku, terutama buku-buku ekonometrika.
56
0.000 Sig ; 689.578 F0.000 0.000 0.000 sig.32.462 4.920 57.487 ot
1) Ada pengaruh Gaya Hidup terhadap Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan Tabel 4.14 dan persamaan regresi ganda
menunjukkan bahwa hipotesis statistik Ho: Tidak ada pengaruh
variabel Gaya Hidup (X1) terhadap variabel Prestasi Belajar
Matematika (Y) ditolak karena nilai to = 4.920 dan sig. = 0.000 <
0.05. Hal ini berarti H1 diterima. Artinya hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa ada pengaruh Gaya Hidup terhadap Prestasi
Belajar Matematika dapat diterima. Pengaruh ini sangat signifikan
karena nilai sig. = 0.000 < 0.01 (bukan hanya kurang dari 0.05).
Lebih lanjut berdasarkan persamaan regresi ganda tersebut
dapat diuraikan bahwa setiap kenaikan satu unit Gaya Hidup akan
diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar 0.137
unit, ceteris paribus atau variabel Motivasi Belajar tidak berubah.
57
2) Ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Matematika
Berdasarkan Tabel 4.14 dan persamaan regresi ganda
menunjukkan bahwa hipotesis statistik Ho: Tidak ada pengaruh
variabel Motivasi Belajar (X2) terhadap variabel Prestasi Belajar
Matematika (Y) ditolak karena nilai to = 32.462 dan sig. = 0.000 <
0.05. Hal ini berarti H1 diterima. Artinya hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar Matematika dapat diterima. Pengaruh ini sangat
signifikan karena nila sig. = 0.000 < 0.01 (bukan hanya kurang dari
0.05).
Lebih lanjut berdasarkan persamaan regresi ganda tersebut
dapat diuraikan bahwa setiap kenaikan satu unit Motivasi Belajar
akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar
0.906 unit, ceteris paribus atau variabel Gaya Hidup tidak berubah.
3) Ada pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar secara bersama
sama terhadap Prestasi Belajar Matematika.
Selanjutnya berdasarkan Tabel 4.13 dan persamaan regresi
ganda menunjukkan bahwa hipotesis statistik Ho: Tidak ada
pengaruh variabel Gaya Hidup (X1) dan variabel Motivasi Belajar
(X2) secara bersama sama terhadap variabel Prestasi Belajar
58
Matematika (Y) ditolak karena nilai Fo = 689.578 dan sig. =
0.000 < 0.05 (Ho ditolak). Berdasarkan Table 4.14 lebih lanjut
berpengaruh secara signifikan ini dapat dilihat juga sebagai
berikut dengan masing masing nilai nilai sig nya kurang dari 0.05
bahkan kurang dari 0.01 (Gaya Hidup to = 4.920 dan sig. = 0.000
< 0.05. Motivasi Belajar to = 32.462 dan sig. = 0.000 < 0.05).
Hal ini berarti H1 diterima. Artinya hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa ada pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi
Belajar secara bersama sama terhadap Prestasi Belajar
Matematika dapat diterima. Pengaruh ini sangat signifikan karena
keduanya mempunyai angka nilai sig. = 0.000 < 0.01 (bukan
hanya kurang dari 0.05).
Lebih lanjut berdasarkan persamaan regresi ganda tersebut
dapat diuraikan bahwa setiap kenaikan satu unit Gaya Hidup dan
sekaligus dengan kenaikan satu unit Motivasi Belajar akan diikuti
dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar 1.043 ( =
0.137 + 0.906) unit.
2. Pembahasan
a. Hipotesis
Persamaan regresi juga telah memenuhi persyaratan yang
diperlukan antara lain variable dependen mengikuti distribusi normal,
tak ada multikolinearitas antar variable independen, data
59
homoskedastis, galat mengikuti distribusi normal, dan adanya tuna
cocok persamaan regresi ganda yang diselaraskan pada data
penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya hidup
terhadap prestasi belajar matematika. Setiap kenaikan satu unit gaya
hidup akan diikuti dengan kenaikan prestasi belajar matematika
sebesar 0.137 unit, ceteris paribus atau variabel Motivasi Belajar tidak
berubah. Kemudian juga ada pengaruh variabel motivasi belajar
terhadap variabel prestasi belajar matematika. Setiap kenaikan satu
unit motivasi akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar
Matematika sebesar 0.906 unit, ceteris paribus atau variabel pengaruh
gaya hidup tidak berubah. Selanjutnya variabel gaya hidup dan
variabel motivasi belajar secara bersama sama berpengaruh secara
signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa. Setiap kenaikan
satu unit gaya hidup dan sekaligus dengan kenaikan satu unit motivasi
belajar akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika
sebesar 1.043 unit.
Hasil pengujian hipotesis diatas menunjukkan bahwa telah
terbukti ada pengaruh langsung variable gaya hidup terhadap prestasi
belajar matematika. Hal yang sama untuk variable motivasi belajar.
Selanjutnya secara bersama sama variable gaya hidup dan variabel
motivasi belajar menentukan variabel prestasi belajar matematika
sebesar sebesar 91.6 persen (R Square = 0.916). Berdasarkan nilai to
60
menunjukkan bahwa secara berurutan dari besaran koefisien regresi
(B) maupun tingkat signifikansinya (to) menunjukkan pertama adalah
motivasi belajar, kedua gaya hidup.
b. Korelasi
Selanjutnya jika dikaji lebih lanjut berdasarkan koefisien partial
correlation (korelasi parsial) yang menunjukkan bahwa korelasi antara
dependen dengan salah satu variabel independen setelah dihilangkan
pengaruh korelasi variabel independen lainnya. Atau korelasi antara
variabel dependen dengan salah satu variabel independen, setelah
pengaruh hubungan linear variabel-variabel independen lainnya telah
dihilangkan dari keduanya. Selanjutnya part correlation, juga dihitung
untuk menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen dengan
salah satu variabel independen, setelah pengaruh hubungan linear
variabel-variabel independen lainnya telah dihilangkan dari variabel
independen tersebut. Part correlation juga disebut semipartial
correlation.
61
Berdasarkan Tabel 4.15 menunjukkan bahwa korelasi antara
prestasi belajar matematika dengan gaya hidup pengetahuan sama
dengan 0.465 yang menunjukkan tingkat korelasi kurang kuat.
Selanjutnya jika dilihat dari koefisien korelasi parsial menunjukkan
angka yang lebih kecil lagi. Angka ini adalah angka koefisen korelasi
setelah pengaruh variabel motivasi belajar dihilangkan dari hubungan
linear antara variabel prestasi belajar matematika dan variabel gaya
hidup. Angka ini adalah menunjukkan angka koefisien korelasi yang
sebenarnya dalam keterkaitan hubungan antara variabel dependen
prestasi belajar matematika dengan variabel variabel independen gaya
hidup dan motivasi belajar.
Selanjutnya jika part correlation antara variabel prestasi belajar
matematika sebagai variabel dependen dengan variabel gaya hidup
sama dengan 0.127, setelah pengaruh variabel motivasi belajar
dihilangkan dari variabel gaya hidup tersebut. Jadi berdasarkan Tabel
4.15 tersebut menunjukkan bahwa memang kedua variabel independen
62
tersebut berpengaruh semuanya secara signifikan. Kemudian secara
konsisten dengan analisis regresi menunjukkan bahwa secara berurutan
dari yang paling besar adalah variabel motivasi belajar, kemudian
variabel gaya hidup (lihat angka partial correlation maupun part
correlation nya).
Berdasarkan analisis diatas menunjukkan ada pengaruh yang
sangat signifikan variabel gaya hidup dan motivasi belajar terhadap
variabel prestasi belajar matematika baik secara parsial maupun secara
bersama-sama.
c. Sumbangan
Variabel gaya hidup dan variabel motivasi belajar dapat
menentukan atau dapat menjelaskan variabel prestasi belajar
matematika sebesar 91.6 persen (R2 =0.916). Koefisien penentu ini
ternyata terdiri dari sumbangan variabel gaya hidup ditambahkan
dengan sumbangan dari variabel motivasi belajar. Besarnya
sumbangan ini dapat dihitung berdasarkan rumus berikut.
2121 ... XYXYXXYRRR +=
0.06324 = 0.465 x 0.136 = X Y korelasi.koef x BetaR
11X.Y 1
=
0.852252 = 0,948 x 0.899 = X Y korelasi.koef x BetaR
22X.Y 2
=
63
Penghitungan ini dapat disajikan pada Tabel 4.16 dibawah ini.
Total sumbangan mutlak adalah nilai koef. Penentu atau R2 (R Square)
pada analisis regresi ganda (lihat Tabel 4.12). Sumbangan mutlak
variabel gaya hidup adalah sama dengan koef. Beta nya dikalikan koef
korelasi Product Moment antara prestasi belajar matematika (Y) dan
variabel gaya hidup ( X1). Begitu pula sumbangan mutlak variabel
motivasi belajar adalah sama dengan koef. Beta nya dikalikan koef
korelasi Product Moment antara prestasi belajar matematika (Y) dan
variabel motivasi belajar ( X2).
Hasil ini disajikan pada Tabel 4.16. Tabel ini menunjukkan
bahwa secara bersama sama variabel gaya hidup dan variabel motivasi
belajar dapat menentukan variabel prestasi belajar matematika sebesar
91.6 persen. Hal ini terdiri dari sumbangan variabel gaya hidup
sebesar 6.3 persen, dan dari variabel motivasi belajar sebesar 85.2
persen. Apabila dihitung seberapa efektif sumbangan ini menunjukkan
bahwa ternyata gaya hidup hanya 690.8 persen dibandingkan dengan
variabel motivasi belajar yang menyumbang sebesar 9309.3 persen.
64
Jadi walaupun keduanya secara bersama sama maupun secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan, namun dominan
pengaruhnya oleh variabel motivasi belajar.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari analisis pada Bab IV maka pada bagian ini dapat dituliskan
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
1. Gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
matematika siswa SMAN I Bogor dan SMA I PGRI Bogor. Pengaruh
ini sangat signifikan. Walaupun kontribusi nya sangat kecil
dibandingkan dengan variabel lainnya.
2. Motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi
belajar matematika siswa SMAN I Bogor dan SMA I PGRI Bogor.
Disamping itu variabel ini mempunyai kontrinusi yang sangat besar.
Secara efektif sumbangan terhadap prestasi belajar matematika sebesar
93.1 persen dibandingkan dengan variabel gaya hidup yang hanya
sebesar 6.9 persen.
3. Gaya hidup dan motivasi belajar secara bersama sama berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa SMAN I Bogor dan SMA I PGRI
Bogor. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan masing masing
satu unit gaya hidup dan satu unit motivasi belajar akan diikuti dengan
66
kenaikan prestasi belajar matematika sebesar 1.043 unit. Sumbangan
kedua variabel dalam menentukan prestasi belajar matematika sebesar
91.6 persen.
B. SARAN
1. Saran Praktis
Berdasarkan uraian diatas dapat di sarankan beberapa hal sebagai
berikut.
a. Gaya hidup siswa memang berpengaruh terhadap prestasi belajar
matematika secara signifikan, tetapi sumbangan nya jauh lebih
kecil dibandingkan pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar matematika. Untuk itu disarankan agar ada pengarahan dan
kontrol terhadap siswa dalam gaya hidupnya. Sehingga gaya
hidup siswa dapat memberikan kontribusi menentukan prestasi
belajar yang lebih besar lagi, baik yang bersifat mutak maupun
yang bersifat ke efektifannya.
b. Motivasi belajar berpengaruh secara sangat signifikan, dan
mempunyai kontribusi yang sangat dominan terhadap prestasi
belajar matematika siswa. Oleh karenanya tingkat motivasi belajar
ini perlu di pertahankan. Bahkan polanya perlu di sosialisasikan
kepada siswa siswa secara umum.
c. Selanjutnya variabel gaya hidup dan variabel motivasi belajar
secara bersama-sama juga berpengaruh secara signigfikan terhadap
67
prestasi belajar matematika. Disarankan adanya sosialisasi pola
gaya hidup siswa yang dapat memberikan kontribusi terhadap
prestasi belajar matematika. Sekaligus motivasi belajar yang sudah
bagus perlu dipertahankan, dan bahkan di sosialisasikan kepada
siswa secara umum.
2. Saran Akademik
Saran akademik dapat disampaikan bahwa para teman sejawat
dapat melakukan penelitian serupa di sekolah sekolah lain. Atau
melakukan penelitian serupa dengan berbagai variabel independen
yang lain yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap prestasi
belajar matematika di SMA.
68
DAFTAR PUSTAKA
Buku: Allport, G. (1962). The Trend in Motivational Theory, American Journal of
Ortho psychiatry, No 23 (1953), pp. 107-119, dikutip oleh Harold L Hodgkinson, dalam Education in Soscial and Culturel Perspectives. New York:Prentice Hall Inc.
Behavior Performance & Effectiveness. New York: Mc Graw-Hill. Certo, S.C. and Certo, S.T. (2006). Modern Management. (New Jersey: Pearson
Education. Inc. Chialson 2008. Chialson, L. and P. Aubé (2008). Lifestyle and Academic
Performance – Highlights (PA 2007 ‐ 009). Cohen. L., Manion. L., and Morrison. K. (2007). Research Methods in
Education. (New York: Routledge. 2007), p. 542. Crawford. (1987). The Psychology Learning and Instruction. New Delhi:
Prentice-Hall Inc. David Krech, Richard. S. Crutchfield and Eqerton L. Ballachey. (1962).
Individual in Society . Tokyo: McGraw-Hill. Donald. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran, terjemahan Oemar Hamalik.
Jakarta: Bumi Aksara. Engel, J.F., Roger D Black Well, dan Paul W. Miniard. (1994). Perilaku
Konsumen (terjemahan Budiyanto,F.X). Jakarta: Bina Aksara. Gagne, Robert M. (1985). The Condition of Learning. CBS New York: College
Publishing. Gibson, Ivancevid, Donnetly, Organica. (1991). Perilaku Struktur Proses. edisi
ke V jilid I. Jakarta: Erlangga. Hamalik, O. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran. Penerbit: Bumi Aksara,
2003). Heckhausen. (1988). The Anatomy of Achievement Motivatio. New York:
Prentice Hall Inc.
69
Hodgkinson, H. L. (1962). Education in Social and Cultureal Perspectives. New
York: Prentice Hall Inc. Hudojo,Herman. (1998). Pengembangan Kurikulum Matematika dan
Pelaksanaannya di Depan Kelas. Usaha Nasional. Surabaya. Huffman, K., Vernoy, M. dan Vermoy, J. (1995). Essentials of Psychology in
Action. New York: John Wiley & Sons. Inc. Jakson (2005). Jackson, T, E Papathanasopoulou and P Bradley 2005. Luxury or
Lock-in? The Carbon Implications of Consumer Lifestyles in the UK. Guildford: Surrey. Unpublished Mimeo.
Jones M.R. (1955). Nebiaska Symposium on Motivation. Lincoln: University of
Nebraska Press. Maslow, A. P. (1976). Motivation and Personality. New York: Harper and Row. Masnur Muslich. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontekstual. Jakarta : Bumi Aksara. McNeil, E. B. (1974). The Psychology of Being Human. San Francisco:
Canfield Press. Meggison, M. B. (2006). Small Business Management. New York: McGraw-
Hill. Mowen, J.C. dan Minor, M. (1998). Consumer Behavior. New York: Prentice-
Hall, Inc. Muhibbin Syah. (2007). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2007. Peter, J.P., Jerry C. Olsen. (1999). Behavior:Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran (terjemahan Damos Sihombing). Jakarta: Penerbit Erlangga. Poster, B.D. dan Hernacki, M. (1992). Quantum Learning Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Jakarta: Kaifa. Purwanto, N. (1990). Psikologi Pendidikan, (Penerbit Pt Remaja Rosdakarya
Bandung. RI Suhartin Citro Broto. Serba Serbi Pendidikan. Jakarta:Bhratara Karya.1983
Ruslan, R. (2006). Metode Penelitian Publik Relations dan Komunikasi.
Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada. Soowon, dkk (2004). Soowon Kim., Barry M. Popkin, Anna Maria Siega-Riz,
Pamela S. Haines, and Lenore Arab. A cross-national comparison of lifestyle between China and the United States, using a comprehensive cross-national measurement tool of the healthfulness of lifestyles: the Lifestyle Index. (2004). Department of Nutrition, University of North Carolina School of Public Health, Chapel Hill, NC, USA.
Sudjana, Nana. (1988). Cara Belajar Siswa Aktif Dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sudjana, Nana. (1990). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Suryabrata, S. (1995). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta : PT Asdi Mahasatya. Tim. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Umar. H. (2005). Metodologi Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada 2005, p. 134. Wingkel, C. (1989). Psikologi Pengajaran. Terjemahan Budiyanto. Jakarta: PT.
Grasindo. Wittig, A. F. (1984). Psychology: An Introduction. Singapore: Mc Graw-Hill. Zimbardo, P.G. dan Gerrg, R. J. (1996). Psychology and Life. New York:
Harper Collins College Publisher. Internet: Anon. Lifestyle.test. Di download pada 18 Februari 2007. Dari: http://www.queen
dom.com/ tests/minitests/l iestyle _access.html. Ari. W. Gaya Hidup dan Gaya Hidup Sehat, Tantangan Promosi Kesehatan di
Indonesia. Di download 18 Februari 2008. Dari: http:// www.promosi kesehtan. com/artikel.php?nid=134. Promosi kese hatan online.
71
Digital Collection. http://id.answers.yahoo.com/ index?qid =2008032406440/
Freedom Spirit. The Freedom Spirit. (2007). Di download pada 18 Februari 2007.
Dari: http://hendribun. blogspot. com/ 2007/01/ gaya hidup.html Giddens. Modernity and Self Identity and Society in the Modern Age Polity Press.
Di download 19 agustus 1991. Dari: http//en.wikipedia. org/wiki/ lifestyle. John. L. L. and Bonfield, E.H. Exploring The Nomologi cal Validity of Life Style
Types. Di download pada 30 desember 2008. Dari: http://www. Queen dom. com/ tests/minitests/lifestyle_access.html.
http://www.membuatblog.web.id/2010/04/pengertian-gaya-hidup.html. Rahardjo. B. Indonesian Lifestyle. Di download 18 Februari 2008. Dari: http://
www. Indonesia.elga.net.id/indoway. Yehovah. Comenwealth Dept of Veteran Affair. Jehovah. Is Your Life-style
Killing You? Your Lif-style What Are the Risks?. Di download pada 18 Februari 2008. Dari: http://www.watchtower.org/l ibrary/ g/1999/ 7/8/article_01.htm
1. Instrumen Penelitian Gaya Hidup 2. Instrumen Penelitian Motivasi 3. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup 4. Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi 5. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi 7. Tabel Deskripsi Responden 8. Tabel Uji Persyaratan Analisis Regresi data cross section 9. Tabel Analisis Regresi
Tabel Data Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi
Tabel Karakteristik Responden Siswa SMAN 1 dan SMA 1 PGRI BOGOR
No Sekolah Tahun Lahir
Jenis Kelamin
Saudara Kandung
Anak ke
Pekerjaan Orang Tua
Pendidikan Ayah
Pendidikan Ibu
1 SMAN 1 1990 L 3 2 TNI S1 SLTA 2 SMAN 1 1991 L 3 1 Wira swasta SLTA SLTP 3 SMAN 1 1991 P 3 1 Lainnya SLTA SLTP 4 SMAN 1 1990 L 3 1 swasta SLTP SLTA 5 SMAN 1 1992 P 3 1 swasta SLTA SLTA 6 SMAN 1 1991 P 3 1 Lainnya SLTA SLTA 7 SMAN 1 1990 P 7 1 Lainnya SLTA SLTA 8 SMAN 1 1991 P 6 4 Wira swasta SLTA SLTA 9 SMAN 1 1991 P 6 5 swasta SLTA SLTA 10 SMAN 1 1991 P 3 1 PNS SLTA S1 11 SMAN 1 1991 P 3 2 PNS SLTA SLTP 12 SMAN 1 1992 P 3 3 swasta S1 SLTA 13 SMAN 1 1991 P 2 1 Lainnya SLTA SLTA 14 SMAN 1 1991 P 4 4 swasta SLTA SLTA 15 SMAN 1 1991 P 2 2 swasta SLTA SLTP 16 SMAN 1 1991 P 3 1 swasta S1 S1 17 SMAN 1 1990 P 2 2 Wira swasta SLTA SD 18 SMAN 1 1991 P 4 3 swasta SLTA SLTA 19 SMAN 1 1991 P 3 3 PNS SLTA SLTP 20 SMAN 1 1991 P 4 4 swasta S1 SLTA 21 SMAN 1 1992 P 1 1 swasta SLTA SLTA 22 SMAN 1 1992 L 4 3 PNS SLTP SLTP 23 SMAN 1 1991 L 4 2 Wira swasta SLTP SLTP 24 SMAN 1 1991 P 2 1 swasta S1 SLTP 25 SMAN 1 1989 L 5 2 PNS S1 SLTA 26 SMAN 1 1991 L 3 3 swasta SD SD 27 SMAN 1 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTA 28 SMAN 1 1991 P 2 1 Wira swasta SLTP SLTP 29 SMAN 1 1991 L 2 1 TNI SLTA SLTA 30 SMAN 1 1992 L 1 2 PNS S1 S1 31 SMAN 1 1991 L 3 3 swasta SLTA SLTP 32 SMAN 1 1991 L 3 2 PNS S1 S1 33 SMAN 1 1991 L 1 1 swasta SLTP SLTP 34 SMAN 1 1991 L 2 1 PNS SLTA S1 35 SMAN 1 1992 P 3 1 TNI SLTP SLTA 36 SMAN 1 1991 L 2 1 PNS S1 SLTA 37 SMAN 1 1991 L 3 1 swasta S1 SLTA 38 SMAN 1 1991 L 1 1 swasta SLTA SLTA 39 SMAN 1 1991 L 4 1 PNS S2 SLTA 40 SMAN 1 1991 L 2 1 swasta SLTA SLTA 41 SMAN 1 1991 L 3 3 swasta SLTA SLTP 42 SMAN 1 1991 P 4 1 PNS S2 SD 43 SMAN 1 1991 P 2 2 swasta S1 SLTA
Tabel Karakteristik Responden Siswa SMAN 1 dan SMA 1 PGRI BOGOR
No Sekolah Tahun Lahir
Jenis Kelamin
Saudara Kandung
Anak ke
Pekerjaan Orang Tua
Pendidikan Ayah
Pendidikan Ibu
44 SMAN 1 1991 L 1 2 swasta SLTA SLTA 45 SMAN 1 1991 L 4 2 PNS SLTA SLTA 46 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 swasta SLTA SLTA 47 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 PNS S2 S1 48 SMA 1 PGRI 1991 P 3 3 PNS S1 SLTA 49 SMA 1 PGRI 1991 P 6 5 swasta SLTA SLTA 50 SMA 1 PGRI 1991 P 8 6 swasta SLTP SD 51 SMA 1 PGRI 1992 P 3 1 PNS S1 S2 52 SMA 1 PGRI 1991 P 3 3 swasta SLTP SD 53 SMA 1 PGRI 1992 P 6 5 Wira swasta SLTA SLTA 54 SMA 1 PGRI 1991 P 3 1 PNS S1 S3 55 SMA 1 PGRI 1991 P 3 1 Wira swasta SLTA SLTP 56 SMA 1 PGRI 1991 P 3 1 swasta D3 SLTA 57 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 TNI SLTA SLTA 58 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTP 59 SMA 1 PGRI 1990 L 2 2 swasta SLTA SLTA 60 SMA 1 PGRI 1991 L 3 3 PNS SLTA SLTA 61 SMA 1 PGRI 1990 L 2 2 swasta SLTA SLTP 62 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 PNS S1 S1 63 SMA 1 PGRI 1991 L 2 1 TNI SLTA SLTA 64 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 Wira swasta SLTA SLTA 65 SMA 1 PGRI 1991 L 4 2 swasta SLTP SLTP 66 SMA 1 PGRI 1990 L 3 3 swasta S1 SLTP 67 SMA 1 PGRI 1992 L 2 2 swasta SLTA SLTA 68 SMA 1 PGRI 1991 L 5 3 swasta SLTA SLTP 69 SMA 1 PGRI 1991 P 3 2 Wira swasta SLTA SD 70 SMA 1 PGRI 1991 P 2 2 TNI SLTA SLTA 71 SMA 1 PGRI 1991 P 1 1 Lainnya SLTP SLTP 72 SMA 1 PGRI 1991 P 2 2 swasta S2 SLTP 73 SMA 1 PGRI 1991 L 3 2 swasta SLTP SLTP 74 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTA 75 SMA 1 PGRI 1991 L 2 1 Wira swasta SLTA SLTP 76 SMA 1 PGRI 1991 L 3 1 PNS SLTA S2 77 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 swasta S1 SLTA 78 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 swasta SLTA SLTA 79 SMA 1 PGRI 1991 L 2 1 Wira swasta SLTA SLTA 80 SMA 1 PGRI 1991 L 2 3 PNS SLTA SLTA 81 SMA 1 PGRI 1991 L 3 3 swasta SLTA S2 82 SMA 1 PGRI 1990 L 2 1 swasta SLTA SLTP 83 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 swasta S1 S1 84 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 Lainnya S1 SD 85 SMA 1 PGRI 1991 P 2 3 PNS SLTA SLTA 86 SMA 1 PGRI 1992 P 3 1 PNS SLTA SLTA
Tabel Karakteristik Responden Siswa SMAN 1 dan SMA 1 PGRI BOGOR
No Sekolah Tahun Lahir
Jenis Kelamin
Saudara Kandung
Anak ke
Pekerjaan Orang Tua
Pendidikan Ayah
Pendidikan Ibu
87 SMA 1 PGRI 1991 L 2 1 swasta SLTA SLTA 88 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTA 89 SMA 1 PGRI 1991 P 3 2 PNS S2 SLTA 90 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 PNS S1 SLTA 91 SMA 1 PGRI 1991 L 2 1 swasta SLTA SLTP 92 SMA 1 PGRI 1990 P 3 4 swasta SLTA SLTP 93 SMA 1 PGRI 1991 P 4 1 Wira swasta SLTA S1 94 SMA 1 PGRI 1991 L 3 3 swasta SLTA SLTA 95 SMA 1 PGRI 1992 P 2 1 swasta SLTA SLTA 96 SMA 1 PGRI 1991 P 2 3 PNS S1 S1 97 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 swasta SLTA SLTA 98 SMA 1 PGRI 1991 L 3 1 TNI SLTA SLTA 99 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 swasta S1 SLTA 100 SMA 1 PGRI 1990 L 3 1 swasta SLTA SLTA 101 SMA 1 PGRI 1991 L 3 1 swasta SLTA S1 102 SMA 1 PGRI 1991 L 2 3 swasta SLTP SLTP 103 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTP 104 SMA 1 PGRI 1990 P 2 2 swasta S1 SLTA 105 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTA 106 SMA 1 PGRI 1991 L 3 1 PNS S3 S1 107 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 PNS SLTA S2 108 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 swasta SLTA SLTA 109 SMA 1 PGRI 1991 L 1 2 swasta SLTA S1 110 SMA 1 PGRI 1991 P 2 1 swasta SLTA SLTP 111 SMA 1 PGRI 1991 P 2 2 swasta SLTA SLTP 112 SMA 1 PGRI 1991 P 2 3 Lainnya SLTA SLTP 113 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 PNS SLTA SLTA 114 SMA 1 PGRI 1991 P 1 1 swasta SLTA SLTA 115 SMA 1 PGRI 1989 L 5 4 swasta SLTA SD 116 SMA 1 PGRI 1991 L 4 2 swasta SLTA SLTA 117 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 Lainnya SLTA SLTP 118 SMA 1 PGRI 1991 L 1 1 swasta SLTA SLTA 119 SMA 1 PGRI 1991 L 4 5 swasta SLTP SLTP 120 SMA 1 PGRI 1991 L 10 7 swasta SLTP SLTP 121 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 swasta SLTP SLTP 122 SMA 1 PGRI 1991 L 3 2 PNS SLTA SLTA 123 SMA 1 PGRI 1991 L 3 1 PNS S1 S1 124 SMA 1 PGRI 1990 L 3 2 Lainnya SLTA SLTA 125 SMA 1 PGRI 1992 L 1 1 Lainnya SLTA SLTA 126 SMA 1 PGRI 1991 P 2 2 swasta S1 S1 127 SMA 1 PGRI 1990 P 3 2 swasta SLTP SLTP 128 SMA 1 PGRI 1990 L 2 3 swasta SLTA SLTA 129 SMA 1 PGRI 1991 L 2 2 swasta SLTA SLTA 130 SMA 1 PGRI 1991 L 5 5 PNS S1 S1
Gaya Hidup 0.137 0.028 0.136 4.920 0.000 0.465 0.400 0.13 0.866 1.15 a. Dependent Variable: Hasil Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Residual N 130.0000 Normal Parametersa Mean 0.0000 Std. Deviation 1.8463 Most Extreme Differences Absolute 0.0874 Positive 0.0631 Negative -0.0874 Kolmogorov-Smirnov Z 0.9959 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.2744 a. Test distribution is Normal.
PENGARUHGAYA HIDUP DAN MOTIVASI BELAJAR
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA(Survei pada Siswa SMAN 1 dan
SMA PGRI 1 Bogor)
PERUMUSAN MASALAH1. Apakah terdapat pengaruh gaya hidup terhadap
prestasi belajar matematika?2. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap
prestasi belajar matematika?3. Apakah terdapat pengaruh variabel gaya hidup,
dan variabel motivasi belajar secara bersama samaterhadap variabel prestasi belajar matematika?
1Maria Cleopatra
HIPOTESIS
1. Terdapat pengaruh gaya hidup (X1)terhadap prestasi belajar matematika (Y).
2. Terdapat pengaruh motivasi belajar (X2)terhadap prestasi belajar matematika (Y).
3. Terdapat pengaruh gaya hidup (X1) danmotivasi belajar (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi belajarmatematika (Y).
2Maria Cleopatra
HASIL ANALISIS
1. Ada pengaruh Gaya Hidup terhadap Prestasi Belajar Matematika (to =4.920 dan sig. = 0.000<0.05). Setiap kenaikan satu unit Gaya Hidupakan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematika sebesar0.137 unit, ceteris paribus atau variabel Motivasi Belajar tidak berubah.
2. Ada pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika(to = 32.462 dan sig. = 0.000<0.05). Setiap kenaikan satu unit MotivasiBelajar akan diikuti dengan kenaikan Prestasi Belajar Matematikasebesar 0.906 unit, ceteris paribus atau variabel Gaya Hidup tidakberubah.
3. Ada pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar secara bersama samaterhadap Prestasi Belajar Matematika.. (Gaya Hidup to = 4.920 dansig. = 0.000<0.05. Motivasi Belajar to = 32.462 dan sig. = 0.000<0.05).Setiap kenaikan satu unit Gaya Hidup dan sekaligus dengan kenaikansatu unit Motivasi Belajar akan diikuti dengan kenaikan PrestasiBelajar Matematika sebesar 1.043 ( = 0.137 + 0.906) unit atauF=689.578 dan sig.=0.00o<0.05.
3Maria Cleopatra
HASIL
SPSS
Maria Cleopatra 4
0.000 0.000 0.000
32.462 4.920 57.487 t
(Motivasi) X0.906 + Hidup) (Gaya X0.137 + 51.012
o
21
.
ˆ
sig
Y =
KESIMPULAN
1. Gaya hidup berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajarmatematika siswa SMAN I Bogor dan SMA I PGRI Bogor. Pengaruh inisangat signifikan. Walaupun kontribusi nya sangat kecil dibandingkandengan variabel lainnya.
2. Motivasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajarmatematika siswa SMAN I Bogor dan SMA I PGRI Bogor. Disamping ituvariabel ini mempunyai kontrinusi yang sangat besar. Secara efektifsumbangan terhadap prestasi belajar matematika sebesar 93.1 persendibandingkan dengan variabel gaya hidup yang hanya sebesar 6.9 persen.
3. Gaya hidup dan motivasi belajar secara bersama sama berpengaruhterhadap prestasi belajar matematika siswa SMAN I Bogor dan SMA IPGRI Bogor. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan masing masingsatu unit gaya hidup dan satu unit motivasi belajar akan diikuti dengankenaikan prestasi belajar matematika sebesar 1.043 unit. Sumbangankedua variabel dalam menentukan prestasi belajar matematika sebesar 91.6persen.