Page 1
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
1
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE
PADA P.T. INTANWIJAYA INTERNATIONAL, Tbk
Muhibah
STIE Tri Dharma Nusantara Makassar
Email : ibharustam@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Financial Leverage terhadap
Earning Per Share pada P.T. Intanwijaya International Tbk. Adapun jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif kemudian sumber
data yang digunakan data sekunder. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis rasio
dan analisis regresi sederhana. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa nilai
regresi sederhana yaitu y = 14,378 + 633,58x ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
searah antara Financial Leverage terhadap Earning Per Share. Dengan nilai r = 0,591
artinya Financial Leverage berpengaruh positif terhadap Earning Per Share pada P.T.
Intanwijaya Internatonal Tbk. Serta nilai r² diperoleh nilai sebesar 0,35 artinya sebesar
35 % Financial Leverage berpengaruh terhadap Earning Per Share dan sebanyak 65 %
dipengaruhi oleh faktor dari luar yang tidak diteliti. Uji hipotesis ini menunjukkan t-
hitung = 1,270 < 2,353, maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan menolak H0
artinya Financial Leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Earning Per
Share pada P.T. Intanwijaya International Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis
yang diajukan penulis diterima.
Kata Kunci : Financial Leverage, Earning Per Share
THE EFFECT OF FINANCIAL LEVERAGE ON EARNING PER SHARE
ON P.T. INTANWIJAYA INTERNATIONAL, Tbk
Muhibah
STIE Tri Dharma Nusantara Makassar
Email : ibharustam@yahoo.co.id
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Financial Leverage on Earning Per Share on
P.T. Intanwijaya International Tbk. The types of data used in this study are qualitative
and quantitative data and then the data sources used are secondary data. The analytical
method used is ratio analysis and simple regression analysis. From the results of these
studies it was found that the simple regression value, y = 14,378 + 633,58x, indicates
that there is a unidirectional relationship between Financial Leverage and Earning Per
Share. With a value of r = 0.591, it means that Financial Leverage has a positive effect
on Earning Per Share on P.T. Intanwijaya Internatonal Tbk. As well as the value of r²
obtained value of 0.35 means that for 35 % Financial Leverage has an effect on Earning
Per Share and as much as 65% is influenced by external factors not examined. This
hypothesis test shows t-count = 1,270 < 2,353, it can be concluded that H_1 is accepted
and rejects H_0, meaning Financial Leverage has no significant positive effect on
Earning Per Share on P.T. Intanwijaya International Tbk. This shows that the hypothesis
proposed by the author is accepted.
Key Words : Financial Leverage, Earning Per Share
Page 2
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
2
PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi dunia seperti saat ini mendorong peningkatan atau
pertumbuhan dunia saat ini, yang membuat persaingan begitu ketat bagi perusahaan.
Apalagi saat dunia diterpa oleh krisis global yang menimpa hampir seluruh negara di
dunia termasuk Indonesia. Oleh karena itu, perusahaan harus mengembangkan strategi
secara terencana dan tepat serta berkelanjutan agar mampu membuat kebijakan dan
keputusan yang tepat pada setiap kegiatan usahanya. Perusahaan akan selalu berusaha
mencari peluang untuk dapat mengembangkan usahanya atau bertahan dalam berbagai
macam situasi ekonomi serta memikirkan strategi yang akan dilakukan.
Untuk memperoleh peluang tersebut perusahaan perlu memperhatikan seluruh
aspek dalam ekonomi termasuk faktor internal dan eksternal perusahaan, yaitu kondisi
keuangan perusahaan itu sendiri dan kondisi ekonomi global, sehingga dapat dicapai
tujuan perusahaan dengan resiko yang minimal. Seperti diketahui bahwa perusahaan
memiliki tujuan untuk memaksimalkan kesejahteraan pemiliknya. Dalam usaha
mencapai tujuan tersebut, harus melalui beberapa cara antara lain melalui keputusan
atau kebijakan investasi, keputusan pendanaan dan keputusan dividen.
Investasi yang dilakukan tentunya juga membutuhkan dana yang tidak sedikit,
sehingga perusahaan perlu mencari sumber dana lain untuk membantunya dalam
merealisasikan hal tersebut. Manajemen investasi merupakan bagian dari grand theory
manajemen keuangan, sedangkan manajemen keuangan itu sendiri meliputi dua hal
penting yaitu financing management terkait dengan cara untuk mendapatkan dana
investasi, dan investing management yaitu berkaitan dengan bagaimana menggunakan
dana tersebut.
Pemenuhan dana yang dibutuhkan perusahaan ini dapat berasal dari sumber
internal yang meliputi modal saham dan laba ditahan, dan sumber eksternal yang
meliputi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Dalam kondisi tertentu
perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dananya dengan mengutamakan sumber dana
yang berasal dari dalam, namun karena adanya pertumbuhan perusahaan, maka
mengakibatkan kebutuhan dana semakin besar, sehingga dalam memenuhi kebutuhan
dana tersebut, perusahaan dapat menggunakan sumber dana dari luar perusahaan yaitu
hutang. Perusahaan dapat melakukan kebijakan leverage agar dapat membayar bunga
atas penggunaan hutang dan dapat mengembalikan return atas hasil penjualan saham,
serta dapat memberikan kepuasan terhadap pemegang saham.
Dalam manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan assets dan sumber
dana (sources of funds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban tetap) dengan
maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Sebaliknya,
leverage juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika perusahaan
ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya, maka
penggunaan leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham. Konsep leverage
tersebut sangat penting terutama untuk menunjukkan kepada analis keuangan dalam
melihat trade-off antara risiko dan tingkat keuntungan dari berbagai tipe keputusan
financial.
Konsep operating dan financial leverage adalah bermanfaat untuk analisis,
perencanaan dan pengendalian keuangan. Dalam manajemen keuangan, leverage adalah
penggunaan assets dan sumber dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki
biaya tetap (beban tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial
pemegang saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian
bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya perusahaan
bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlukan tingkat penjualan
minimum tertentu.
Page 3
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
3
Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan tujuan agar
keuntungan yang diperoleh lebih besar daripada biaya assets dan sumber dananya,
dengan demikian akan meningkatkan keuangan pemegang saham. Sebaliknya leverage
juga meningkatkan variabilitas (risiko) keuntungan, karena jika perusahaan ternyata
mendapatkan keuntungan yang lebih rendah dari biaya tetapnya, maka penggunaan
leverage akan menurunkan keuntungan pemegang saham begitu juga dengan
sebaliknya.
Untuk mendapatkan informasi baik tidaknya kinerja keuangan suatu perusahaan
tercermin dari laporan keuangannya. Laporan keuangan memuat informasi posisi
kekayaan suatu perusahaan, posisi kas, serta informasi keluar masuknya dana. Serta
untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham biasa disebut dengan rasio laba per lembar saham (earning per share). Earning
per share merupakan komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam
analisis perusahaan. Informasi earning per share suatu perusahaan menunjukkan
besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Financial Leverage berpengaruh positif
terhadap Earning Per Share pada P.T. Intanwijaya International Tbk”.
TINJAUAN PUSTAKA
Analisis Leverage
Analisis leverage adalah analisis dimana untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan hutang. Analisis ini digunakan untuk mengukur seberapa
banyak dana yang di supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana
yang diperoleh dari kreditur perusahaan atau untuk mengukur sampai berapa jauh
perusahaan telah dibiayai dengan utang-utang jangka panjang.
Leverage adalah sarana untuk meningkatkan sesuatu. Dengan adanya leverage
dimaksudkan peluang yang tersedia untuk menarik manfaat dari struktur modal
perusahaan, dengan memperhitungkan tingkat biaya modal sumber equity dan tingkat
biaya modal sumber debt, struktur modal perusahaan dapat diatur sedemikian rupa,
sehingga para pemegang saham dapat menarik manfaat yang optimum dari padanya.
Oleh sebab itu, masalah leverage mempunyai beberapa implikasi yaitu :
1. Para kreditur akan memperhatikan berapa besar jumlah equity atau dana yang
disediakan para pemilik perusahaan, karena jumlah tersebut merupakan batas
jaminan terakhir atau margin of safety bagi mereka. Bila para pemilik hanya
menyediakan sejumlah kecil saja dari pembelanjaan yang diperlukan, maka bagian
terbesar dari resiko perusahaan dipikul oleh para kreditur.
2. Para pemegang saham sebenarnya menarik manfaat dari penarikan dana melalui
modal luar. Mereka tetap memiliki hak pengawasan penuh atas kegiatan
perusahaan, akan tetapi dengan jumlah investasi yang relatif kecil.
3. Bilamana laba yang diperoleh atas dana pinjaman lebih besar dari bunga yang harus
dibayar, laba atas equity akan meningkat.
Serta leverage dapat didekati dengan dua cara yaitu :
1. Dengan jalan meneliti rasio dalam neraca untuk menentukan sampai berapa jauh
dana pinjaman dari luar telah dipergunakan untuk membelanjai kegiatan
perusahaan.
2. Dengan jalan mengukur sampai berapa jauh resiko para kreditur berkenaan dengan
bunga pinjaman yang harus diterimanya. Ini dapat dilakukan dengan jalan
menghitung berapa kali biaya tetap (bunga pinjaman dan kewajiban-kewajiban
tetap lainnya) tertutup oleh laba usaha.
Page 4
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
4
Kedua macam rasio leverage tersebut bersifat saling melengkapi atau
komplementer. Oleh sebab itu, dalam meneliti leverage suatu perusahaan, seorang
analis keuangan seharusnya memperhitungkan kedua rasio leverage tersebut untuk
mengetahui kondisi perusahaan. Analisa ini terdiri dari debt to asset ratio (debt ratio),
debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, tangible assets debt coverage,
current liabilities to net worth, times interest earned dan charge coverage.
Rahardjo (2005 : 121), menyebutkan bahwa rasio leverage atau solvabilitas
adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban (baik jangka pendek
maupun jangka panjang), apabila perusahaan saat dilikuidasi. Rasio solvabilitas atau
leverage yang mengukur kontribusi pemilik dibanding dengan dana yang berasal dari
kreditor.
Financial Leverage
Financial leverage adalah penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap
dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari
pada beban tetapnya sehingga akan meningkat keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham. Dengan demikian alasan yang kuat untuk menggunakan dana dengan beban
tetap adalah untuk meningkatkan pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham.
Menurut Sartono (2016 : 263 ) dimana financial leverage adalah penggunaan sumber
yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan
keuntungan yang lebih besar dari pada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan
keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham.
Dalam penggunaan financial leverage bagi suatu perusahaan diharapkan mampu
meningkatkan Earning Per Share (EPS). Bagi perusahaan yang mampu menanggung
beban bunga dari penggunaan hutang, maka penggunaan financial leverage dinilai dapat
meningkatkan EPS. Sedangkan bagi yang tidak mampu menanggung beban tetapnya,
maka dinilai tidak perlu menggunakan financial leverage.
Rasio-Rasio Financial Leverage
Keputusan untuk memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman
haruslah digunakan beberapa perhitungan yang matang. Dalam hal ini rasio leverage
(rasio solvabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya besarnya jumlah utang yang
digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan usahanya jika dibandingkan dengan
menggunakan modal sendiri (Kasmir, 2016).
Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk
membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti
menggunakan modal sendiri 100 %. Penggunaan utang itu sendiri bagi perusahaan
mengandung tiga dimensi menurut (Sartono, 2016).
1. Pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang
diberikan.
2. Dengan menggunakan utang, maka apabila perusahaan mendapatkan keuntungan
yang lebih besar dari beban tetapnya maka pemilik perusahaan keuntungannya akan
meningkat dan sejahtera.
3. Dengan menggunakan utang, maka pemilik memperoleh dana dan tidak kehilangan
pengendalian perusahaan.
Menurut Sartono (2016) Rasio Financial Leverage terdapat lima yaitu :
1. Debt Ratio, pada ratio ini semakin tinggi rasio maka semakin besar pula risiko yang
dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.
2. Debt to Equity Ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
besar total modal sendiri yang dibiayai dengan total hutang. Semakin tinggi DER
Page 5
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
5
menunjukkan semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar, hal ini sangat
memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan.
3. Times Interest Earned Ratio, rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi beban tetapnya berupa bunga.
4. Fixed Charge Coverage ratio, yaitu mengukur berapa besar kemampuan
perusahaan untuk menutup beban tetapnya termasuk pembayaran dividen saham
preferen, bunga, angsuran pinjaman dan sewa.
5. Debt Service Coverage, yaitu mengukur kemampuan perusahaan memenuhi beban
tetapnya termasuk angsuran pokok pinjaman. Jadi sama dengan leverage yang lain,
hanya dengan memasukkan angsuran pokok pinjaman.
Faktor Leverage
Faktor leverage adalah rasio antara nilai buku seluruh utang (debt) terhadap total
aktiva (total assets = TA) dalam terminologi nilai buku atau hutang dari nilai pasar (B)
terhadap nilai total (V) dari suatu perusahaan dalam terminologi nilai pasar. Bila kita
membahas total aktiva (TA), yang kita maksudkan adalah total nilai buku dari aktiva
menurut catatan akuntansi. Nilai total perusahaan (V) berarti total nilai pasar seluruh
komponen struktur keuangan perusahaan. Meskipun nilai pasar lebih banyak digunakan
untuk mengembangkan teori keuangan, faktor leverage juga akan digunakan dalam
hubungannya dengan nilai buku akuntansi (Weston and Copeland, 2010 : 20).
Earning Per Share
Menurut Syafri (2008 : 306), Earning Per Share adalah rasio yang menunjukkan
berapa besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba. Di buku lain juga
dikatakan bahwa Earning Per Share merupakan rasio yang menggambarkan jumlah
rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2009 : 66). Jadi
dapat disimpulkan bahwa Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan besar
kecilnya kemampuan perlembar saham dalam mendapatkan keuntungan yang diperoleh
untuk para pemegang saham. Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan,
pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan Earning Per
Share. Earning Per Share adalah suatu indikator keberhasilan perusahaan.
Rasio laba per lembar saham atau juga disebut juga rasio nilai buku merupakan
rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi
pemegang saham. Rasio yang mudah berarti manajemen belum berhasil untuk
memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio tinggi, kesejahteraan pemegang
saham meningkat (Kasmir, 2016 : 207). Keuntungan bagi pemegang saham adalah
jumlah keuntungan setelah dipotong pajak. Keuntungan yang tersedia bagi pemegang
saham biasa adalah jumlah keuntungan dikurangi pajak, dividen dan dikurangi hak-hak
lain untuk pemegang saham prioritas.
Hubungan Financial Leverage dan Earning Per Share
Financial leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban
tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar
daripada beban tetapnya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi
pemegang saham. Dengan demikian alasan yang kuat untuk menggunakan dana dengan
beban tetap adalah meningkatkan pendapatan yeng tersedia bagi pemegang saham
(Sartono, 2016 : 263-265), tampak juga bahwa penggunaan Financial Leverage
mempengaruhi keuntungan baik secara positif maupun negatif. Pengaruh positif atas
penggunaan financial leverage akan meningkatkan pengembalian laba bersih perlembar
saham atau Earning Per Share (EPS) perusahaan, sedangkan pengaruh negatif atas
penggunaan financial leverage bagi perusahaan adalah meningkatnya biaya operasi
perusahaan sebagai akibat dari meningkatnya beban bunga atas modal pinjaman yang
mengalami peningkatan pula. Tetapi peningkatan Earning Per Share (EPS) tidak
Page 6
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
6
terlepas dari kaitannya dengan volume penjualan perusahaan dalam menghasilkan
produk atau jasa yang akan dijual.
Dalam hal ini yang berperan aktif yaitu manajer keuangan. Apabila manajer
keuangan memutuskan untuk membagikan laba yang diperoleh dalam bentuk deviden,
maka ketergantungan terhadap sumber dana eksternal menjadi semakin besar.
Sebaliknya apabila manajer keuangan memandang bahwa perusahaan telah memiliki
financial leverage yang tidak menguntungkan, maka sebaiknya laba yang diperoleh
ditahan untuk memperbaiki struktur modal perusahaan.
METODE PENELITIAN
Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2010 : 58), bahwa variabel penelitian pada dasarnya adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel merupakan indikator terpenting yang menentukan keberhasilan suatu
penelitian, sebab variabel penelitian adalah objek penelitian atau titik perhatian dalam
suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah Financial Leverage dan
Earning Per Share (EPS) pada P.T. Intanwijaya International, Tbk.
Definisi Operasional dan Pengukurannya
1. Financial leverage merupakan penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap
dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar
dari pada beban tetapnya, sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia
bagi pemegang saham (Sartono, 2016 : 263). Financial leverage dapat dihitung
dengan rasio hutang (debt ratio).
𝐹𝑖𝑛𝑎𝑛𝑐𝑖𝑎𝑙 𝐿𝑒𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 =Total Kewajiban
Total Aktiva
2. Laba per Lembar Saham atau Earning Per Share adalah bentuk pemberian
keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham
yang dimiliki (Kasmir, 2012 : 207).
Laba per Lembar Saham =Laba Bersih
Jumlah Saham Beredar
METODE ANALISIS DATA
Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur hubungan variabel
dependen, dimana pada penelitian ini financial leverage sebagai variabel independen
dan earning per share sebagai variabel dependen, formulanya yaitu :
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝒙 Keterangan :
Y : Variabel Dependen
a : Bilangan Konstanta
b : Koefisien Variabel x
x : Variabel Independen
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini :
𝑎 =(∑ 𝑦) (∑ 𝑥2 ) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑥𝑦)
𝑛(∑ 𝑥2) − (Σx)²
𝑏 =𝑛(∑ 𝑥𝑦) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑛(∑ 𝑥2) − (Σ𝑥)²
Analisis Korelasi
Korelasi merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antar variabel. Menurut Hasan (2014), analisis korelasi adalah cara untuk mengetahui
ada atau tidak adanya hubungan antar variable, misalnya hubungan dua variabel.
Page 7
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
7
Apabila terdapat hubungan antar variable, maka perubahan-perubahan yang terjadi pada
salah satu variabel akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada variabel lainnya.
Koefisien korelasi linear dengan metode least square dapat digunakan rumus berikut :
𝑟 =n ∑ xy − (∑ x)(∑ y)
√{𝑛𝛴𝑥² – (𝛴𝑥)²} {𝑛𝛴𝑦2 – (𝛴𝑦)2}
n = Banyaknya Pasangan Data X dan Y
Σx = Total Jumlah dari Variabel X
Σy = Total Jumlah dari Variabel Y
Σx2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X
Σy2 = Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y
Σxy = Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y
Uji t
Uji t dikenal dengan uji parsial yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.
Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan apakah suatu
hipotesis tersebut sebaiknya diterima atau ditolak. Pada penelitian ini nilai t hitung akan
dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan (α) = 5 %. Kriteria pengambilan
keputusan pada uji t ini adalah :
H0 diterima jika : t hitung < t tabel atau nilai t hitung > 0,05
H1 diterima jika : t hitung > t tabel atau nilai t hitung < 0,05
Untuk menentukan t hitung dengan menggunakan rumus :
t =r√n − 2
√1 − r2
Keterangan :
t : t hitung
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Data
Untuk menentukan t tabel, tabel distribusi t dicari pada α = 5 % dengan
menggunakan uji satu arah dengan derajat kebebasan (df) n-k-1, dimana n adalah
jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Financial Leverage
Di bawah ini adalah perhitungan Financial Leverage P.T. Intanwijaya
International Tbk.
Tabel 1.
Perhitungan Financial Leverage
Tahun
Total Hutang (Rp) Total Aktiva (Rp) Financial Leverage
2013 10.050.376.983 136.142.063.219 0,074
2014 10.872.710.103 147.992.617.351 0,073
2015 15.494.757.317 169.546.066.314 0,091
2016 26.524.918.593 269.351.381.344 0,098
2017 35.408.565.186 303.788.390.330 0,116
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai Financial Leverage
selama 5 tahun mengalami peningkatan ini diakibatkan karena meningkatnya total
aktiva yang merupakan sumber daya yang relatif liquid seperti meningkatnya kas,
piutang dagang, persedian dan beban dibayar di muka dibanding dengan total hutang
yang diterima oleh perusahaan. Pada tahun 2017, total hutang mengalami peningkatan
sementara total aktiva perusahaan mengalami peningkatan relatif stabil, hal ini
Page 8
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
8
disebabkan karena banyaknya kegiatan operasional yang dilakukan oleh P.T.
Intanwijaya International Tbk.
Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share merupakan rasio yang menunjukkan besar kecilnya
kemampuan per lembar saham dalam mendapatkan keuntungan yang diperoleh untuk
para pemegang saham. Berikut ini adalah hasil perhitungan Earning Per Share P.T.
Intanwijaya International Tbk. dari tahun 2013-2017 sebagai berikut :
Tabel 2.
Perhitungan Earning Per Share
Tahun Laba Bersih
Total Saham Beredar
Earning Per Share
2013 10.331.808.096 181.035.556 57,07
2014 11.028.221.012 181.035.556 60,91
2015 16.960.660.023 181.035.556 93,68
2016 9.988.836.259 181.035.556 55,17
2017 16.554.272.131 181.035.556 91,44
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, Earning Per Share pada tahun 2013 yaitu 57,07 dan
mengalami peningkatan pada tahun 2014 dimana Earning Per Share 60,91 dan pada
tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 93,68. Di tahun 2016 Earning Per Share
mengalami penurunan yaitu 55,17 dan tahun 2017 yaitu 91,44. Dengan adanya Earning
Per Share ini menandakan bahwa kesejahteraan pemegang saham meningkat,
sehubungan dengan meningkatnya Earning Per Share dan tidak adanya nilai negatif
yang dihasilkan perusahaan.
Apabila di dalam perusahaan tersebut, disamping saham biasa, juga terdapat
saham prioritas, kita dapat menentukan mana yang menjadi hak pemegang saham
prioritas setelah dikurangkan dari laba yang diperoleh. Baru kemudian menghitung
Earning Per Share masing-masing saham.
Analisis Pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share
1. Analisis Regresi Linear Sederhana
Untuk menguji hubungan antara besarnya Financial Leverage terhadap Earning
Per Share, maka digunakanlah berbagai metode statistika-matematika antara lain
metode Regresi Linear Sederhana, metode Koefisien Korelasi dan Koefisien
Determinasi. Jika dihitung secara manual untuk mencari persamaan regresi linear di
atas, maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.
Perhitungan Regresi Sederhana Financial Leverage dan Earning Per Share
Tahun X Y X²
Y²
XY 2013 0,074 57,07 0,005476 3.256,985 4,22318
2014 0,073 60,91 0,005329 3.710,028 4,44643
2015 0,091 93,68 0,008281 8.775,942 8,52488
2016 0,098 55,17 0,009604 3.043,729 5,40666
2017 0,116 91,44 0,013456 8.361,274 10,60704
Total 0,452 358,27 0,042146 27.147,958 33,20819
Sumber : Data diolah, 2018
Apabila hasil perhitungan di atas kita substitusikan kedalam persamaan untuk
menghitung konstanta-konstanta a dan b, maka akan diperoleh harga a dan b sebagai
berikut :
b =n(ƩXY) − (ƩX)(ƩY)
n(ƩX2) − (ƩX)2
Page 9
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
9
b =5(33,20189) − (0,452)(358,27)
5(0,042146) − (0,452)2
b =(166,00945) − (161,93804)
0,21073 − 0,204304
b =4,07141
0,006426
b = 633,58
Untuk nilai a adalah :
a =ƩY
n− b
ƩX
n
a =358,27
5− 633,58
0,452
5
a = 71,654-57,276
a = 14,378 Sehingga jika harga a dan b didistribusikan kedalam persamaan regresi linear,
maka akan diperoleh persamaan Regresi Linear Sederhana sebagai berikut :
Y= a + bx
Y = 14,378−633,58x
Dari model persamaan regresi tersebut dapat dijabarkan bahwa nilai sebesar
14,378 merupakan Financial Leverage, yang artinya jika Financial Leverage sama
dengan nol, maka Earning Per Share perusahaan sebesar 14,378. Untuk nilai b =
633,58 yang artinya jika Financial Leverage turun sebesar satu (1) poin, maka Earning
Per Share akan naik sebesar 633,58. Nilai b positif artinya terjadi hubungan searah
antara Financial Leverage terhadap Earning Per Share.
Koefisien Korelasi
Linear sederhana, keterkaitan atau korelasi antara Financial Leverage (variabel
bebas) terhadap Earning Per Share (variabel terikat) pada P.T. Intanwijaya International
Tbk. dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi dimana dirumuskan sebagai
berikut :
𝑟 = 𝑛 ∑x𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
√[𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2][𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2]
Dimana :
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
ϰ = Variabel Independen (Financial Leverage)
𝑦 = Variabel Dependen (Earning Per Share)
∑ϰ𝑦 = Jumlah perkalian antara nilai X dan Y
ϰ2 = Kuadrat dari nilai ϰ
𝑦2 = Kuadrat dari nilai y
𝑟 =𝑛(∑ 𝑥 𝑦) − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
√[𝑛(∑ 𝑥2) − (∑ 𝑥)2][𝑛(∑ 𝑦2) − (∑ 𝑦)2]
𝑟 =5(33,20189) − (0,452)(358,27)
√[5(0,042146) − (0,452)²][5(27.147,958) − (358,27)2]
𝑟 =166,00945 − 161,93804
√[0,21073 − 0,204304][135.739,79 − 128.357,39]
𝑟 =4,07141
√(0,006426)(7.382,4)
Page 10
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
10
𝑟 =4,07141
√47,4393024
𝑟 =4,07141
6,88762
r = 0,591
Dari perhitungan koefisien korelasi di atas, didapatkan kesimpulan bahwa
pengaruh Financial Leverage terhadap Earning Per Share bersifat positif dan dalam
interval yang sedang, hal ini dapat dilihat dengan membandingkan nilai r yang
didapatkan dengan interval koefisien pada tabel di atas sebesar 0,591.
Koefisien Determinasi
Selain menggunakan analisis regresi linear sederhana dan koefisien korelasi,
keterkaitan dari Financial Leverage terhadap Earning Per Share dapat juga dihitung
dengan menggunakan koefisien determinasi secara sederhana koefisien determinasi
dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi 𝑟2.
Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi. Pada
metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh Financial
Leverage terhadap Earning Per Share tapi bukan taraf hubungan seperti pada koefisien
korelasi (lebih memberikan gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan
Financial Leverage terhadap Earning Per Share, maka akan dihitung koefisien
determinasinya melalui perhitungan sebagai berikut :
𝑟2 = (0,591)2
𝑟2 = 0,35 atau 35 %
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa diperoleh nilai sebesar 0,35
artinya sebesar 35 % Financial Leverage berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan P.T. Intanwijaya International Tbk, dan sisanya 65 % dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti.
Pengujian Hipotesis dengan Uji t
Pada penelitian ini penulis memiliki hipotesis bahwa penetapan Financial
Leverage memiliki korelasi atau ketertarikan dengan Financial Leverage pada P.T.
Intanwijaya International Tbk. Untuk membuktikan hipotesis tersebut, maka digunakan
metode uji hipotesis yang disebut dengan metode uji t. Adapun rumus uji t (thitung karena
nilainya akan dihitung) sebagai berikut :
𝑡hitung = 𝑟√𝑛 − 2
√1 − r2
Dimana :
n = Jumlah Data (dalam penelitian ini n = 5)
Dengan mensubstitusikan nilai r dan n kedalam persamaan di atas, akan di
peroleh nilai thitung sebagai berikut :
𝑡hitung = 𝑟√𝑛 − 2
√1 − r2
𝑡hitung = 0,591√5 − 2
√1 − 0,35
𝑡hitung = 1,024
0,806
𝑡hitung = 1,270
Uji hipotesis belum selesai karena dalam uji hipotesis dalam penarikan
kesimpulannya memiliki dua batasan yaitu :
Page 11
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
11
1. thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak yang artinya adanya korelasi/signifikan antara
Financial Leverage terhadap Earning Per Share pada P.T. Intanwijaya
International Tbk.
2. thitung ≤ ttabel maka H0 diterima yang artinya tidak adanya korelasi/tidak signifikan
antara Financial Leverage terhadap Earning Per Share pada P.T. Intanwijaya
International Tbk.
Langkah selanjutnya dalam uji hipotesis adalah mencari harga ttabel dari tabel t
student dengan asumsi yang digunakan untuk data penelitian ini adalah taraf signifikan
(α) = 0,05 = 5 % dengan derajat bebas (df) = n - 2 atau 5 - 2 = 3 maka ttabel = 2,353.
Harga taraf signifikan ditentukan oleh peneliti. Adapun pengertian dari harga
signifikan 5 % dapat diperjelas dengan contoh berikut ini. Jika kita melakukan 100 kali
percobaan, maka kira-kira 5 kali terjadi kesalahan menolak H0 yang seharusnya kita
terima, atau kira-kira 95 % yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar dan
kemungkinan salah sebesar 5 %.
Hasil Uji-t terhadap variabel Financial leverage menghasilkan t-hitung sebesar
1,270 dengan nilai t-hitung ini lebih kecil dari nilai t-tabel yaitu 2,353. Jadi dapat
disimpulkan bahwa Financial Leverage berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
Earning Per Share pada P.T. Intanwijaya International Tbk.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil perhitungan koefisien korelasi sederhana (r) diperoleh nilai sebesar 0,591
artinya Financial Leverage berpengaruh positif terhadap Earning Per Share pada
perusahaan P.T. Intanwijaya International Tbk.
2. Hasil perhitungan koefisien determinasi (𝑟2) diperoleh nilai sebesar 0,35, artinya
sebesar 35 % Financial Leverage berpengaruh terhadap Earning Per Share pada
perusahaan P.T. Intanwijaya International Tbk dan sebanyak 65 % dipengaruhi oleh
faktor dari luar yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Hasil Uji-t menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel yakni uji t hitung
sebesar = 1,270 dan t tabel sebesar = 2,353 atau (1,270 < 2,353) dengan taraf nyata
5 %, ini menunjukkan bahwa Financial Leverage mempunyai pengaruh positif
tidak signifikan terhadap Earning Per Share pada perusahaan P.T. Intanwijaya
International Tbk.
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan P.T. Intanwijaya International Tbk dapat mempertahankan kestabilan
nilai dan keuangan yang baik pada perusahaan sehingga harga saham per lembar
dapat ditingkatkan dan banyak investor yang akan menanam saham dan dapat
membuat perusahaan lebih terkenal.
2. Diharapkan P.T. Intanwijaya International Tbk dapat mengembangkan seperangkat
tehnik analisis yang didasarkan pada laporan keuangan yang dipublikasikan, guna
dapat memberikan informasi yang relevan dengan tujuan dan kepentingan
pemakainya. Salah satu teknik yang harus diaplikasikan dalam praktek bisnis
khususnya dalam memprediksi laba adalah analisis rasio keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi Irham. 2016. Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab, Alfabeta,
Bandung.
Hanafi Mamdu, Halim Abdul. 2016. Analisis Laporan Keuangan, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta.
Page 12
Jurnal Economix Volume 6 Nomor 2 Desember 2018
12
Haming,Murdifin, Basalamah Salim. 2010. Studi Kelayakan Investasi Proyek & Bisnis,
Bumi Aksara. Jakarta.
Harmono. 2017. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan
Teori, Kasus dan Riset Bisnis, Bumi Aksara. Jakarta.
Hasan, Iqbal. 2014. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Bumi Aksara.
Jakarta.
Hery. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah, CAPS (Center of Academic Publishing
Service). Yogyakarta.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. P.T. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
. 2016. Analisis Laporan Keuangan. P.T. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Munawir. 2014. Analisis Informasi Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Rahardjo. 2005. Dasar-Dasar Ekonomi Wilayah, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Riadi Muchlisin. Akuntasi, http://www.kajianpustaka.com/2012/12/rasio-profitabilitas.
html.
Samsul, Mohamad. 2015. Pasar Modal & Manajemen Portofolio, Edisi 2, Erlangga.
Jakarta.
Sartono, Agus. 2016. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi 4, BPFE-
Yogyakarta.
Syafri, Sofyan. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, P.T. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Syamsuddin. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, P.T. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Weston Fred, E. Copeland Thomas. 2010. Manajemen Keuangan. Edisi Revisi, Jilid 2,
Binarupa Aksara Publisher. Tangerang.