PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh : ERIK MAHFUD FATHONI NIM : 1110046100119 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
124
Embed
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP
HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER GOODS
DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh :
ERIK MAHFUD FATHONI
NIM : 1110046100119
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H / 2014 M
PENGARI]II X'AI(TOR-I'AKTOR FTJNDAMENTAL TERHADAP
IIARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSTIMER GOODS
DI BI]RSA ETEK II\DOITMSIA PERIODE 2011.2013
SKRIPSIDiajukan rmtuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ERIK MAT#T]D FATTIOMNIM: 1110046100119
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
M. Nur Rianto Al Arif. S.E* M.SLNIP. 1981 1013200801 1006
KONSENTRASI PERBAIYKAIY SYARIAII
PROGRAM STI]DI MUAMALAT
FAIruLTAS SYARIAII DAI\T HT]KT]M
TIIN SYARIF' HIDAYATTILLAII
JAKARTA
1435 H I 2014lM
PENGESAHAN PANTIIA UJIAN
Skripsi bedudul "PENGARIIH FAI(TOR-FAKTOR FIJI\TDAMENTALTERIIADAP HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER GOODSDI BIJRSA EFEK IhIX)I\IESIA PERIODE 2011-2013" telah diujikan dalemSidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (tltr{)Syarif Hidayatullah Jakarta pada07 Juli 2014. Skipsi ini telah diterima sebagai salahsatu syarat memperoleh gelar Sarj"na Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Program StudiMuamalat @konomi Islam).
Jakart4 07 Juli 2014
Syariah dan Hukum
. 1968008121999O310t4
PANTTIA UJIAN
Ketua
Sekretaris
Pembimbing I
Pembimbing tr
Penguji I
Penguji II
Dr. EuisAmalia M.Ae.NrP. I 97 I 07 011998032002
Mu'min Rauf- S.Ag.. M.A.NrP. 1970M16199703r0m
M. Nur Rianto Al Arif. S.E.. M.Si.NIP- I 974 I 2"32W3121002
Aini Masrurah. M.M.
Ela Patriana M.M.. AAAIJ.NIP_ 1 9690 5282008012010
Yuke Rahmawati- M-A-NrP. 1 975 09032007 012023
'3lJ'
/
LEMBAR PER}I'YATAAI\
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata I di Universitas Islam Negeri OfN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbul$i batrwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya oftrng lain, rnaka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
L
2.
J.
Jakart4 07 Jdi20l4
ABSTRAK
ERIK MAHFUD FATHONI. NIM : 1110046100119. Fundamental Factors Effect to Sharia Stock Price of Consumer Goods Sector in Indonesia Stock Exchange Period 2011-2013. Graduate One (1), Major of Islamic Banking, Program Studies of Muamalat, Faculty of Sharia and Law, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Problems in making decision on investment as the movement of stock price fluctuations, can be anticipated with fundamental analysis, see the company's financial performance, because make decisions on investment for investors in the capital market don’t be separated from the company’s fundamental condition. Purpose of this study to analyze effect fundamental factors to sharia stock price consumer goods sector 2011-2013. The research methode used in this research is a panel data regression. The research type is descriptive research with quantitative approach.
The result of analysis is the variables book value per share (BVS), earnings per share (EPS), price to book value (PBV) have a positive and significant effect to sharia stock price in consumer goods sector. While the variable return on assets (ROA), return on equity (ROE), partially don’t have a significant effect to sharia stock prices of consumer goods sector 2011-2013. Keywords: sharia stock price, book value per share (BVS), earnings per share (EPS), price to book value (PBV), return on assets (ROA), return on equity (ROE). Adviser Lecturer : M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. and Aini Masrurah, M.M.
ABSTRAK
ERIK MAHFUD FATHONI. NIM : 1110046100119. Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. Strata Satu (1), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas Syariah danHukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2014.
Permasalahan dalam mengambil keputusan investasi karena pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif, dapat diantisipai dengan melakukan analisis fundamental, melihat kepada kinerja keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan pengambilan keputusan investasi di pasar modal bagi investor tidak lepas dari kondisi fundamental suatu perusahaan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor fundamental terhadap saham syariah sektor consumer goods periode 2011-2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi Data Panel. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book vaue (PBV) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham syariah pada sektor consumer goods. Sementara variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah sektor consumer goods di bursa efek indonesia periode 2011-2013. Kata Kunci : harga saham syariah, book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book value (PBV), return on asset (ROA), return on equity (ROE). Pembimbing : M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. dan Aini Masrurah, M.M.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah
Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013.”
Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata
satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) pada Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak tangan yang terulur
memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih yang tulus atas segala
kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan baik berupa kritik, masukan,
dorongan semangat, dukungan finansial maupun sumbangan pemikiran dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menghanturkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, M.A., selaku Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag dan Bapak Mu’min Rauf, S.Ag., M.A., selaku
ketua dan sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
3. Bapak M. Nur Rianto Al Arif, S.E., M.Si. dan Ibu Aini Masrurah, M.M.,
selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu luang, curahan
vii
pemikiran, pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan segenap staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya
kepada penulis.
5. Pertugas penjaga Perpustakaan Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah menyediakan
literatur kepada penulis, sehingga dapat membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan doa, dukungan, motivasi,
pesan dan saran bagi penulis.
7. Teman-teman seperjuangan di UIN khususnya mahasiswa PS C angkatan
2010, Banyak sekali kenangan-kenangan yang telah kita lalui bersama-sama.
Semoga silaturahmi kita dapat terus terjalin dan kita semua mencapai
kesuksesan.
8. Teman-teman dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyyah (IMM), KKN Madani
dan sahabat-sahabat dari Badaris BSI yang selalu memberikan do’a dan
dukungan serta motivasi yang sangat berarti bagi penulis.
9. Ka Sari, yang selalu memberikan masukan dan saran bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Serta kepada seluruh pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu atas
semuabantuan dan masukannya kepada penulis. viii
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua
pihak atas seluruh bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Aamiin....
Jakarta, 07 Juli 2014
Erik Mahfud Fathoni
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah ...................................................... 7
C. Rumusan Masalah ..................................................................................... 10
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 10
E. Pedoman Penulisan Skripsi ....................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan .............................................................................. 12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori Pasar Modal Syariah dan Harga Saham Syariah ............ 14
1. Pasar Modal Syariah ........................................................................... 14
2. Nilai Saham dan Harga Saham Syariah ............................................ 17x
B. Analisis Fundamental dan Variabel Fundamental Perusahaan ................ 21
1. Analisis Fundamental Perusahaan....................................................... 21
2. Variabel Fundamental Perusahaan ..................................................... 24
a. Return On Asset (ROA) ............................................................... 25
b. Return On Equity (ROE) .............................................................. 26
c. Book Value Per Share (BVS) ....................................................... 26
d. Earning Per Share (EPS) .............................................................. 27
e. Price To Book Value (PBV) ........................................................ 28
C. Hubungan Pengaruh Antar Variabel ........................................................ 30
D. Review Studi Terdahulu ............................................................................ 31
E. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 37
F. Hipotesis ................................................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 40
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................ 41
C. Sumber Data ............................................................................................ 43
D. Variabel Penelitian ................................................................................... 44
E. Teknik Analisis Data ................................................................................ 47
1. Model Regresi Data Panel .................................................................. 48
a. Pendekatan Common effect (Pooling Least Square) .................... 48
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)........................................... 49
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect) .................................. 51 xi
2. Pengujian Model ................................................................................ 52
a. Uji Chow ....................................................................................... 52
b. Uji Haussman .............................................................................. 53
3. Pengujian Statistik .............................................................................. 54
a. Uji t ............................................................................................... 54
b. Uji F .............................................................................................. 55
c. Koefisien Determinasi .................................................................. 56
d. Persamaan Model Regresi Data Panel ......................................... 56
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 58
1. Food and Beverages ........................................................................... 59
Gambar 4.1 Pergerakan Harga Saham Syariah .................................................... 63
Gambar 4.2 Pergerakan ROA .............................................................................. 64
Gambar 4.3 Pergerakan ROE ................................................................................ 65
Gambar 4.4 Pergerakan BVS ............................................................................... 66
Gambar 4.5 Pergerakan EPS ............................................................................... 67
Gambar 4.6 Pergerakan PBV ............................................................................... 68
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah
memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai
dengan semakin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan yang
mendaftarkan dan menjual saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan
membutuhkan dana yang sangat besar guna mengembangkan kegiatan
bisnisnya. Pasar modal merupakan salah satu alternatif sumber dana eksternal
disamping sumber dana pinjaman.
Pasar modal memungkinkan perusahaan memperoleh sumber
pembiayaan jangka panjang yang relatif murah dari instrumen-instrumen
keuangan dalam berbagai surat berharga (sekuritas).
Pasar modal dapat menjadi wadah untuk melakukan investasi bagi
efek-efek yang diterbitkan oleh emiten. Tetapi sampai saat ini tidak semua
saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia sesuai dengan prinsip
syariah. Saham menjadi halal jika saham tersebut kegiatan usahanya bergerak
di bidang yang halal dan dalam niat pembelian saham tersebut adalah untuk
investasi, bukan untuk spekulasi (judi).1
1 Ahmad Rodoni, Investasi syariah, (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 61. 1
2
Perbuatan spekulasi dalam bursa saham ini dilarang karena transaksi
spekulasi yang meliputi didalamnya unsur pertaruhan, dan unsur-unsur lain
pada hakikatnya dilarang oleh agama, seperti menjual sesuatu yang
tersembunyi (sesuatu yang belum dimiliki), dan menjual sesuatu yang sifatnya
tidak nyata, dan menjual sesuatu yang belum diterima.2
Perkembangan kebutuhan muamalah akan investasi berdasarkan
prinsip syariah diakomodir dengan adanya pasar modal syariah. Pasar modal
syariah (Islamic Stock Market) atau bursa efek syariah adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
berjalan tidak bertentangan dengan hukum muamalah Islamiyah.3
Perbedaan mendasar antara bursa efek konvensional dengan bursa efek
syariah adalah bursa efek konvensional dalam perdagangan efeknya tidak
mempertimbangkan unsur syariah. Selain itu, perbedaan indeks konvensional
dengan indeks syariah adalah indeks konvensional memasukkan seluruh
saham yang tercatat dibursa dengan mengabaikan aspek halal haram, yang
penting saham emiten yang terdaftar (listing) sudah sesuai aturan yang
berlaku.4
2 Sya’ban Muhammad Islam al-Bawary, Bursa saham, (Kuala lumpur : Jasmin Enterprise, 2007), h. 217.
3 Abdul Hamid, Pasar Modal Syaria, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.1. 4 Ibid., h. 2.
3
Saham-saham yang tergabung didalam saham syariah, salah satunya
adalah saham-saham yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah (DES). Ada
10 sektor saham yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantaranya
adalah sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka
Industri, Industri Barang Konsumsi, Manufaktur, Properti dan Real Estate,
Transportasi dan Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Jasa dan Investasi.
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang sifatnya
fluktuatif. Pergerakan harga saham yang fluktuatif dapat dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor. Baik dari internal perusahaan yakni kinerja perusahan
tersebut, maupun dari eksternal yakni dari ruang lingkup industri perusahaan
tersebut, serta kondisi perekonomian baik regional maupun global.
Investor dalam melakukan analisis dan menilai saham di pasar modal
secara umum menggunakan 2 (dua) pendekatan yaitu analisis fundamental
dan analisis teknikal, yang secara bersama-sama akan membentuk kekuatan
pasar dengan interaksi antara permintan dan penawaran yang berpengaruh
terhadap transaksi saham perusahaan sehingga harga saham akan mengalami
berbagai fluktuasi.
Metode analisis tersebut dapat digunakan untuk mengurangi risiko,
selain itu juga untuk menghindari spekulasi yang sangat dekat dengan maysir
yang dilarang dalam prinsip berinvestasi sesuai syariah Islam. Karena pada
dasarnya, kegiatan spekulasi dalam trading saham merupakan tindakan yang
tanpa dasar dan analisis yang jelas, hanya karena rumor atau ikut-ikutan
4
semata. Dengan adanya analisis yang cermat dalam mengambil keputusan
berinvestasi, kegiatan spekulasi dapat dihindari.
Investor memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang dalam
melakukan investasi di pasar modal. Informasi akurat yang diperlukan yaitu
mengetahui sejauh mana hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab
fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui
pengaruh variabel-variabel tersebut, investor dapat memilih strategi dalam
memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat
menanamkan modalnya. Banyak variabel yang dapat mempengaruhi harga
saham suatu perusahaan, baik yang datang dari lingkungan eksternal ataupun
yang datangnya dari lingkungan internal perusahaan itu sendiri. Variabel
fundamental dibagi menjadi dua yaitu variable fundamental yang bersifat
internal yang memberi informasi tentang kinerja perusahaan dan variable-
variabel yang bersifat eksternal yang meliputi kondisi perekonomian secara
umum.
Fluktuasi harga-harga saham di Bursa Efek Indonesia berbeda-beda.
Ada yang sangat sensitif terhadap faktor-faktor fundamental yang bersifat
eksternal dan ada yang lebih cenderung mempunyai daya tahan yang cukup
baik. Berdasarkan data yang ada, menilik dari pergerakan indeks saham
sektoral selama 5 tahun terakhir diketahui bahwa emiten barang-barang
konsumsi (consumer goods) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dinilai masih lebih
menarik dibandingkan saham sektor sejenis. Hal ini dikarenakan pertumbuhan
5
saham sektor consumer goods dinilai cukup cepat. Saham-saham unggulan
yang masuk sektor consumer goods mencatat kenaikan signifikan, tingkat
konsumsi nasional yang cukup tinggi turut mempengaruhi pergerakan harga
saham sektor consumer goods.5
Gambar 1.1
Rata-rata Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods
(Periode 2011-2013)
Tabel berikut merupakan pergerakan rata-rata harga saham syariah
sektor consumer goods pada periode 2011-2013. Sebagai contoh beberapa
pergerakan saham unggulan dalam sektor consumer goods ini, diantaranya
5 Parluhutan Situmorang, “Saham Consumer Goods di BEI Lebih Gurih”, Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://www.investor.co.id /home/saham-consumer-goods-di-bei-lebih-gurih/66636
0
5000
10000
15000
20000
25000
I II III IV I II III IV I II III IV
0 2011 2012 2013
Harga Saham
Harga Saham
6
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang mencatatkan kenaikan saham
47,72% menjadi Rp 30.800 pada 6 November 2013. Selain itu, saham PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 39,10% dari Rp 7.800 pada
28 Desember 2012 menjadi Rp 10.850 pada 6 November 2013. Sedangkan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan kenaikan sebesar 13,67%
menjadi Rp 6.650 per saham pada 6 November 2013. Kenaikan harga saham
sektor consumer goods ini didorong tingkat konsumsi yang tinggi. Ditambah,
emiten sektor consumer goods itu memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas
tinggi. Pada 6 November 2013, Unilever Indonesia mencatatkan kapitalisasi
pasar saham senilai Rp 235 triliun. Sedangkan Kapitalisasi pasar saham
Indofood CBP Sukses Makmur sebesar Rp 63 triliun.6
Berdasarkan latar belakang diatas sehingga penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL
TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH SEKTOR CONSUMER
GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013”.
6 Agustina Melani, “Saham Unggulan Sektor Konsumsi Melesat pada 2013”, Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://bisnis.liputan6.com saham-unggulan-sektor-konsumsi-melesat- /read/741304/ pada-2013
7
B. Identifikasi dan Pembatasan masalah
Pertumbuhan pasar modal syariah khususnya saham syariah mulai
tinggi. Saat ini jumlah saham syariah ada 322 saham dari total saham yang
ada 506 jumlah saham.7 Saat ini terdapat 10 sektor saham yang terdapat di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Diantaranya adalah sektor Pertanian,
Pertambangan, Industri Dasar dan Kimia, Aneka Industri, Industri Barang
Konsumsi, Manufaktur, Properti dan Real Estate, Transportasi dan
Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan, Jasa dan Investasi. Saat ini sudah
terdapat 10 sektor yang saham-sahamnya masuk ke dalam Daftar Efek
Syariah setelah masuknya saham panin syariah ke dalam Daftar Efek Syariah.
Permasalahan dalam mengambil keputusan investasi karena
pergerakan harga saham yang sangat fluktuatif dapat diantisipasi dengan
melakukan analisis fundamental, melihat kepada kinerja keuangan
perusahaan. Kita dapat melihat faktor-faktor yang mempunyai pengaruh yang
cukup besar terhadap fluktuasi harga saham. Hal ini dikarenakan pengambilan
keputusan investasi di pasar modal bagi investor tidak dapat lepas dari kondisi
fundamental keuangan suatu perusahaan. Namun dalam kondisi tertentu harga
saham tidak selalu mencerminkan pergerakan kinerja keuangan perusahaan.
Hal ini disebabkan adanya kecenderungan faktor-faktor teknis yang terjadi
7 Arif Wicaksono, “OJK :322 Saham Masuk Daftar Efek Syariah”, Artikel diakses pada tanggal 23 mei 2014 dari http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/05/23/ojk-322-saham-masuk-daftar-efek-syariah.
8
seperti merger, akuisisi, kondisi ekonomi makro, situasi politik dan
keamanan.
Persoalan yang timbul adalah sejauh mana kinerja perusahaan mampu
mempengaruhi harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan faktor apa saja
yang dapat dijadikan indikator. Investor dapat menentukan sejauh mana
tingkat kepekaan ataupun sejauh mana tingkat reaksi atau respon yang terjadi
terhadap harga saham atas kondisi fundamental yang sedang terjadi pada saat
itu. Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari bahwa
faktor-faktor fundamental sangat luas dan kompleks cakupannya tidak saja
meliputi kondisi internal perusahaan, tetapi juga kondisi makro ekonomi
secara keseluruhan (comprehensive).
Faktor fundamental yang digunakan untuk memprediksi harga saham
saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Rasio keuangan yang berfungsi
untuk memprediksi harga saham antara lain rasio liquiditas, rasio solvabilitas,
rasio aktifitas, rasio profitabilias, dan rasio pasar.
Penulis membatasi penelitian dengan hanya menggunakan variabel
fundamental dari rasio keuangan yang terdiri dari rasio profitabilitas dan rasio
pasar yang terdiri dari rasio return on asset (ROA), return on equity (ROE),
book value per share (BVS), earning per share (EPS), dan price to book
value (PBV). Alasan penulis membatasi variabel penelitian dengan hanya
melihat kepada variabel-variabel yang termasuk dalam rasio profitabilitas dan
rasio pasar karena penelitian ini ingin melihat dari sudut pandang investor
9
dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Investor dalam
melakukan invetasinya lebih melihat kepada tingkat profitabiltas yang
dihasilkan perusahaan dan rasio pasar dari saham perusahaan tersebut di pasar
modal.
Penulis juga membatasi sektor saham yang akan diteliti dengan hanya
memasukkan saham-saham yang tergabung dalam sektor consumer goods dari
322 saham syariah yang terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia dan di dalam
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Alasan penulis memilih saham yang
tergabung dalam sektor consumer goods dikarenakan saham-saham di
industri consumer goods saat ini tergolong defensive stock, pergerakan saham
di industri ini cenderung kebal krisis. Berdasarkan pengamatan ditemukan
bahwa tekanan krisis ekonomi global yang merembet ke sejumlah industri di
dalam negeri, serta terus melemahnya nilai tukar rupiah tidak menurunkan
pertumbuhan kinerja perusahaan di sektor barang-barang konsumsi. Ketika
sejumlah perusahaan bergejolak terkena imbas beralihnya investor pasar
modal ke pasar uang karena terus menurunnya nilai tukar rupiah,
industri consumer goods tetap mampu bertahan. Ini karena produk yang
dihasilkan merupakan barang kebutuhan sehari-hari. Sehingga penulis tertarik
untuk meneliti saham syariah pada sektor consumer goods.
10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah analisis pengaruh faktor fundamental terhadap harga saham syariah
pada sektor consumer goods. Dari rumusan masalah yang ada, maka dapat
dimunculkan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah faktor-faktor fundamental yang terdiri dari Return on Asset
(ROA), Return on Equity (ROE), Book Value per Share (BVS), Earning
Per Share (EPS), dan Price to Book Value (PBV) secara individual
(parsial) mempunyai pengaruh terhadap harga saham syariah pada sektor
consumer goods ?
2. Apakah faktor-faktor fundamental yang terdiri Return on Asset (ROA),
Return on Equity (ROE), Book Value per Share (BVS), Earning Per Share
(EPS), dan Price to Book Value (PBV) secara bersama-sama (simultan)
mempunyai pengaruh terhadap harga saham syariah di sektor consumer
goods ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Secara umum, penelitian ini bertujuan :
a. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel fundamental yang
terdiri dari Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book
Value per Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book
11
Value (PBV) secara individual (parsial) terhadap harga saham pada
perusahaan sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
b. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh variabel fundamental yang
terdiri dari Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book
Value per Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book
Value (PBV) secara bersama-sama (simultan) terhadap harga saham
pada perusahaan sektor consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan gambaran dan pengetahuan
bagaimana cara melakukan analisis fundamental perusahaan dengan
baik, dengan melihat kepada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
fluktuasi harga saham.
b. Bagi Investor
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk
pengambilan keputusan investasi bagi investor yang ingin
menginvestasikan dananya di pasar modal, melalui analisis
fundamental perusahaan.
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan
yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-
karya penelitian dan menambah wawasan baru bagi pihak akademisi.
12
E. Pedoman Penulisan Laporan
Pedoman dalam penulisan laporan skripsi ini adalah menggunakan
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatulah Jakarta 2013”.
F. Sistematika Penulisan
Skripsi ini disusun menjadi lima bab, masing-masing bab terdiri dari
beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan
kesimpulan serta saran yang dianggap perlu. Adapun penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
dan pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, pedoman penulisan laporan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas teori mengenai pasar modal syariah dan harga
saham syariah. Setelah itu, pembahasan mengenai analisis
fundamental saham dilakukan dengan melihat kepada teori-teori
terkait yang membahas mengenai pengaruh faktor fundamental
terhadap harga saham. Variabel fundamental terdiri dari variabel
Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Book Value per
Share (BVS), Earning Per Share (EPS), dan Price to Book Value
13
(PBV). Kemudian pembahasan pengaruh hubungan antara variabel,
review studi terdahulu, kerangka pemikiran dan rumusan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang bagaimana penelitian ini dilakukan,
variabel-variabel apa saja yang digunakan, data-data yang akan
digunakan, serta metode analisis yang akan digunakan untuk
menganalisis data yang diperoleh.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai pengaruh factor-faktor fundamental
terhadap fluktuasi harga saham sektor consumer goods. Analisis
rasio profitabilitas perusahaan dan rasio pasar melihat kepada
variabel Return On Asset, Return On Equity, Book Value Per Share,
Earning Per Share, dan Price to Book Value.
BAB V PENUTUP
Bab ini memberikan penerangan tentang kesimpulan dari hasil
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta saran yang sekiranya
dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan dan kontribusi
pemikiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pasar Modal Syariah dan Harga Saham Syariah
1. Pasar Modal Syariah
a. Pengertian Pasar Modal Syariah
Pasar modal syariah (Islamic stock exchange) adalah kegiatan yang
berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga profesi yang
berkaitan dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya
berjalan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.1
b. Instrumen Pasar Modal Syariah
Instrumen dan transaksi yang sesuai dengan prinsip syariah di pasar
modal yaitu:
1.) Saham (Ekuitas atau Shares)
Saham merupakan bentuk penyertaan modal kepemilikan dari investor
pada perusahaan. Mencari tambahan modal dengan mengikutsertakan pihak
lain atau masyarakat menanamkan modalnya di perusahaan tersebut dalam
bentuk saham dikenal dengan istilah penawaran umum (public offering).
Kepemilikan perseroan yang diwujudkan dalam lembaran saham berarti dapat
1Ahmad Rodoni, Investasi Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.62. 14
15
dialihkan dalam bentuk jual beli, yang secara otomatis kepemilikan dapat pula
berpindah atau dialihkan kepada pembeli yang lain atas saham tersebut.
Saham ditinjau dari prinsip ekonomi Islam merupakan konsep yang
memiliki banyak persamaan dengan syirkah. Syirkah atau al-musyarakah
(partnership, project financing participation) adalah akad kerja sama antara
dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu di mana masing-masing pihak
memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan.
2.) Obligasi Syariah (Islamic Bond)
Obligasi atau bonds secara konvensional merupakan bukti utang dari
emiten dengan janji pembayaran bunga serta pelunasan pokok pinjaman yang
dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pendapatan yang diperoleh pemegang
obligasi yaitu berupa bunga yang biasanya lebih tinggi dari pada bunga
tabungan atau deposito. Pemegang obligasi akan mendapatkan hak untuk
dilunasi terlebih dahulu apabila emiten bangkrut.2
Sedangkan obligasi syariah sesuai dengan fatwa dewan syariah
nasional No.32/DSN-MUI/IX/2002 adalah suatu surat berharga jangka
panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan emiten kepada
pemegang obligasi syariah, yang mewajibkan emiten untuk membayar
pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil, marjin atau
berupa fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h.140.
16
Pendapatan yang diperoleh investor pemegang obligasi tergantung
kepada prinsip yang dipergunakan, apabila berdasar kepada mudharabah atau
musyarakah dengan skema bagi hasil maka akan memperoleh pendapatan
dalam bentuk return dengan penggunaan term indicative / expected return
karena sifatnya yang floating tergantung pada kinerja pendapatan yang
dihasilkan. Apabila menggunakan skim ijarah akan menerima pendapatan
dalam bentuk margin atau fee, demikian pula pada dasar murabahah atau
salam atau istishna sebagai bentuk jual beli dengan skema cost plus basis
akan memberikan fixed return.
Obligasi syariah yang juga dikenal dengan sukuk memiliki perbedaan
pokok dengan obligasi konvensional antara lain berupa penggunaan konsep
imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi
pendukung (underlying transaction) berupa sejumlah tertentu aset yang
menjadi dasar penerbitan sukuk, dan adanya akad atau perjanjian antara para
pihak yang disusun berdasarkan prinsip syariah.
3.) Reksadana Syariah
Reksadana adalah suatu sarana yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya di investasikan dalam bentuk
portofolio efek yang dikelola oleh manajer investasi.3 Sedangkan reksadana
syariah adalah reksadana yang pengelolaannya dan kebijakan investasinya
3 Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.78.
17
mengacu pada syariat Islam. Reksadana syariah tidak akan menginvestasikan
dananya pada instrumen investasi dari perusahaan yang pengelolaan atau
produknya bertentangan dengan syariat Islam, misalnya pabrik minuman
beralkohol, industri peternakan babi, jasa keuangan yaang melibatkan sistem
riba dalam operasionalnya serta bisnis hiburan yang berbau maksiat.
2. Nilai Saham dan Harga Saham Syariah
Menurut Jogiyanto bahwa setiap jenis saham memiliki beberapa nilai yang
terkandung dalam setiap lembar saham tersebut. Nilai yang terkandung dalam
setiap lembar saham terdiri dari : 4
a. Nilai Buku (Book Value)
Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih
(net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar
saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang
saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan
jumlah saham yang beredar.
b. Nilai Pasar (Market Value)
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka
nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
4 Jogiyanto, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2003), h. 79.
18
yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan
dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.
c. Nilai Intrinsik (Intrinsic Value)
Nilai intrinsik (intrinsic value) adalah nilai seharusnya dari suatu
saham, atau sering disebut dengan nilai wajar dari harga saham.
Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada
perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut, pemegang saham berhak
untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep
penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep
ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut,
maka secara konsep saham merupakan efek yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh
emiten dan perusahaan publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu
saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut
diterbitkan oleh :5
a. Emiten dan perusahaan publik yang secara jelas menyatakan dalam
anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha emiten dan perusahaan ublik
tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
5 Diakses dari http://www.bapepam.go.id/syariah/pengenalan_produk_syariah.html pada 14 Juli 2014.
Book Value (BV) adalah nilai/harga buku per lembar dari suatu saham
yang diterbitkan. Book Value per lembar saham yang diterbitkan pada
dasarnya mewakili jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan tersebut.
Menurut Sihombing, nilai buku suatu perusahaan adalah modal
pemegang saham (shareholder’s equity). Modal pemegang saham adalah
jumlah aset-aset perusahaan (company’s assets) dikurangi dengan
13 Franky Naibaho, Pengenalan Analisa Fundamental (Jakarta: PT. CIMB Securities Indonesia, 2011), h. 27.
27
kewajiban.14 Mengetahui book value dari suatu saham bukan saja penting
untuk mengetahui kapasitas dari harga per lembar suatu saham. Ini juga
penting untuk digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan wajar atau
tidaknya harga saham di pasar ( market value). 15
Book Value dihitung dari pembagian jumlah keseluruhan ekuitas
perusahaan dengan jumlah saham yang beredar pada perusahaan dalam satuan
mata uang rupiah.
𝐵𝐵𝐵𝐵𝑆𝑆 =Total Ekuitas Suatu Perusahaan
Jumlah Saham yang Beredar
d. Earning per share (EPS)
Laba per lembar saham atau earning per share (EPS) merupakan laba
bersih perusahaan dibagi dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.16
Informasi earning per share suatu perusahaan menunjukkan besarnya
laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham
perusahaan. dalam manajemen keuangan, laba per saham (earning pe share
sama dengan EPS) disebut “the bottom line” (baris terbawah), yang
menandakan bahwa dari semua poin yang ada pada perhitungan rugi laba,
EPS yang terpenting.17 Manajemen perusahaan yang memperjuangkan
14 Gregorius Sihombing, Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham (Yogyakarta : Indonesia Cerdas, 2008), h. 93.
15 Tryfino, Pasar Modal Indonesia, (Jakarta : Transmedia, 2009), h. 9. 16 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta:
Erlangga, 1989), h. 25. 17 Ibid, h. 281
28
kesejahteraan pemegang sahamnya saat ini, maka manajemen harus
memusatkan perhatian pada laba per lembar saham, bukan pada laba total.
Membeli saham berarti membeli prospek perusahaan, yang tercermin
pada laba per lembar saham. Jika laba per lembar saham lebih tinggi, maka
prospek perusahaan lebih baik, sementara jika laba per lembar saham lebih
rendah berarti kurang baik, dan laba per lembar saham negatif berarti tidak
baik.18
Besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan
keuangan perusahaan. Meskipun tidak semua perusahaan mencantumkan
besarnya EPS dalam laporan keuangannya. Rumus untuk menghitung EPS
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan
untuk memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.9
Rasio ini bisa dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah ekuitas
8 T. Andy Porman, Menilai harga saham, (Jakarta : PT Elex komputindo, 2007), h. 147. 9 Franky Naibaho, Pengenalan Analisa Fundamental (Jakarta: PT. CIMB Securities
Indonesia, 2011), h. 27.
46
perusahaan. Variabel Return on Equity (ROE) dalam penelitian ini secara
Setelah melakukan pemilihan sampel, membuat sebuah pemodelan,
menentukan variable-variabel yang digunakan dalam penelitian, dan membuat
hipotesis uji, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan
menggunakan analisis regresi untuk menguji hipotesis. Untuk membantu
penelitian, peneliti akan menggunakan software pengolah data statistik
EViews versi 7.0.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisis regresi data panel. Data panel adalah kumpulan data yang terdiri atas
data seksi silang (beberapa variabel) dan data runtut waktu (berdasarkan
waktu).14
13 J. Fred Weston dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, (Jakarta: Erlangga, 1989), h. 25. 14 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN, 2011, Ed. Ketiga), h. 10.2.
48
Ada dua macam panel data yaitu data panel balance dan data panel
unbalance. Data panel balance adalah keadaan dimana unit cross-sectional
memiliki jumlah observasi time series yang sama. Sedangkan data panel
unbalance adalah keadaan dimana unit cross-sectional memiliki jumlah
observasi time series yang tidak sama.
1. Model Regresi Data Panel
Dalam membuat regresi data panel, kita dapat menggunakan tiga
pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)
Pada model ini digabungkan data cross section dan data times series.
Kemudian digunakan metode OLS terhadap data panel tersebut. Pendekatan
ini merupakan pendekatan yang paling sederhana dibandingkan dengan kedua
pendekatan lainnya. Dengan pendekatan ini kita tidak bisa melihat perbedaan
antar individu dan perbedaan antar waktu karena intercept maupun slope dari
model sama. Terlihat bahwa baik intercept maupun slope tidak berubah baik
antara individu maupun antar waktu.15 Persamaan untuk Pooling Least Square
ditulis dengan persamaan sebagai berikut:
Yit = β0 + βXit + εit
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
15 Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Ustman, Ekonometrika, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 312.
49
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0 = Intersep model regresi
εit = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
b. Pendekatan Efek Tetap (Fixed Effect)
Dalam menganalisis data runtut waktu, kita dapat memakai asumsi
berdasarkan lima kriteria berikut ini:
Konstanta koefisien regresor objek waktu sama Sama semua semua waktu berbeda Sama semua semua waktu sama Berbeda semua semua waktu berbeda Berbeda antarindividu semua waktu berbeda Berbeda antarindividu antarwaktu
Tehnik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data gabungan
yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi
dianggap berlaku pada semua objek pada semua waktu. Metode ini sering
disebut dengan common effect.
Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan
yang sesungguhnya. Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek
pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada
waktu yang lain. Oleh karena itu diperlukan suatu model yang dapat
menunjukkan perbedaan konstanta antarobjek, meskipun dengan koefisien
regresor yang sama. Model ini dikenal dengan model regresi fixed effect
50
(effect tetap). Efek tetap disini maksudnya adalah bahwa suatu objek,
memiliki konstanta yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu.
Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya dari waktu ke
waktu (time invariant).16
Untuk membedakan satu objek dengan objek lainnya, digunakan
variabel semu (dummy). Oleh karena itu, model ini sering juga disebut
dengan Least Squares Dummy Variables dan disingkat LSDV. Persamaan
model ini adalah sebagai berikut :
Yit = β0i + βXit + εit ,
Dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0i = Intersep model regresi pada unit observasi ke-i
εit = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Perhatikan bahwa konstanta β0i sekarang diberi subskrip 0i, i
menunjukkan objeknya. Dengan demikian masing-masing objek memiliki
konstanta yang berbeda. Variabel semu d1i=1 untuk objek pertama dan 0
untuk objek lainnya. Variabel d2i=1 untuk objek kedua dan 0 untuk objek
lainnya. Variabel semu d3i=1 untuk objek ketiga dan 0 untuk objek lainnya.17
16 Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, h. 9.14-9.15 17 Ibid., h. 9.15
51
c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)
Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan model efek tetap
yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami ketidakpastian.
Tanpa menggunakan variabel semu, metode efek random menggunakan
residual, yang diduga memiliki hubungan antarwaktu dan antarobjek.
Tidak seperti pada model efek tetap (β0 dianggap tetap), pada model
ini β0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam
persamaan :
β0 = β0 + ui , i = 1,...., n
sehingga persamaan model yang digunakan adalah
Yit = β0i + βXi,t + ui + εit
dengan :
Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
Xit = Variabel independen pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
β = Koefisien slope atau koefisien arah
β0i = Intersep model regresi
ui = komponen error pada unit observasi ke-i
εi = komponen error pada unit observasi ke-i dan waktu ke-t
52
Namun untuk menganalisis dengan metode efek random ini ada satu
syarat, yaitu objek data silang harus lebih besar dari pada banyaknya
koefisien. 18
2. Pengujian Model
Untuk menentukan model regresi data panel yang tepat untuk
digunakan dalam analisis regresi data panel, maka kita dapat melakukan 2
pengujian model, yaitu :
a. Uji Chow
Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui apakah model yang digunakan adalah common effect atau fixed
effect.19 Rumus yang digunakan dalam test ini adalah:
𝐶𝐶𝐻𝐻𝐶𝐶𝐶𝐶 = 𝑁𝑁 − 1
𝑁𝑁𝑇𝑇 − 𝑁𝑁 − 𝐾𝐾
Dimana :
N = Jumlah data cross section
T = Jumlah data time series
K = jumlah variabel penjelas
Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut :
H0 : Model menggunakan pendekatan common effect
H1 : Model menggunakan pendekatan Fixed Effect
18 Ibid., h. 9.17. 19 Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu :Teori dan Aplikasi, (Bogor : IPB
press, 2012), h. 193.
53
Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, dimana jika F statistik
lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F
statistik dimana bila nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F tabel
yang digunakan berarti kita menggunakan model fixed effect.20 Atau kita
dapat melihat kepada nilai probabilitas cross section F dan Chi Square,
dengan ketentuan
- Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan menggunakan H1.
- Jika Probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.
b. Uji Haussman
Uji Haussman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan
model fixed effect atau model random effect yang paling tepat.21 pengujian uji
hausman dilakukan dengan hipotesis berikut :
H0 : Random Effect Model
H1 : Fixed Effect Model
Statistik Uji Haussman ini mengikuti distribusi statistic Chi Square
dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel
independen. Jika nilai statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya maka
H0 ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect, sedangkan
sebaliknya bila nilai statistik haussman lebih kecil dari nilai kritisnya maka
20 Ibid., h. 195. 21 Ibid., h. 195.
54
model yang tepat adalah model random effect. Atau dapat melihat kepada
nilai probabilitas cross section random, dengan ketentuan22 :
- Jika probabilitas < 0,05, maka tolah H0, dan terima H1
- Jika Probabilitas > 0,05, maka terima H0
3. Pengujian statistik
Untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel independen (X) kepada
variabel dependen (Y), maka dilakukan uji regresi data panel yang terdiri dari:
a. Uji t
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas / independen secara parsial dalam menerangkan variasi
variabel dependen.23 Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 = bi = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh signifikan dari
variabel independen terhadap variabel dependen.
H1 = bi ≠ 0, artinya secara parsial ada pengaruh signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Nilai statistik t dapat dicari dengan rumus:
t hitung =Koefisien Regresi bi Standar Deviasi bi
22 Ibid., h. 197 23 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, ( Semarang :
Universitas Diponegoro, 2009, Edisi Keempat), h. 99.
55
Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut:
1.) Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan t tabel
Untuk menentukan nilai statistik t tabel ditentukan tingkat signifikansi
5% dengan derajat kebebasan df = (n-k), dimana n adalah jumlah observasi
(elemen sampel), dan k adalah banyaknya perkiraan yang harus dibuat atau
banyaknya variabel yang tercakup, dengan kriteria uji adalah:
- Jika t hitung > t tabel ( a / 2 , n-k), maka H0 ditolak
- Jika t hitung < t tabel ( a / 2 , n-k), maka H0 diterima
2.) Berdasarkan probabilitas
- Jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0 diterima
- Jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0 ditolak
b. Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel
bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.24 Hipotesis untuk uji F
yaitu:
H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 = 0, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
H0 = b1 b2 b3 b4 b5 b6 ≠ 0, artinya secara bersama-sama ada pengaruh
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
24 Ibid., h. 98.
56
Untuk menentukan nilai F tabel dengan tingkat signifikansi sebesar
5%, dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (k-1) dan (n-k),
dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel dengan kriteria
uji yang digunakan adalah:
Jika F hitung > F tabel (k-1; n-k), maka H0 ditolak
Jika F Hitung < F tabel (k-1; n-k), maka H0 diterima
c. Koefisien Determinasi
koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat kontribusi
kemampuan menjelaskan dari variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel terikat, dimana nilai koefisiennya terletak antara 0 < x < 1.
Nilai R2 yang semakin besar mendekati nilai 1 merupakan indikator yang
menunjukkan semakin kuatnya kemampuan variabel independen menjelaskan
perubahan variabel dependen.25 Nilai Adjusted R square adalah suatu indikator
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel
independen ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah
dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom).
d. Persamaan Model Regresi Data Panel
Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan untuk melihat
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hubungan
fluktuasi harga saham syariah dan faktor-faktor fundamental yang
mempengaruhinya dapat diformulasikan sebagai berikut:
a.) Konstanta sebesar 3460.545 menunjukkan bahwa jika variabel independen
(ROA, ROE, BVS, EPS dan PBV) pada observasi ke i dan periode ke t
adalah nol, maka harga saham adalah sebesar 3460.545
b.) Koefisien regresi sebesar 2.542339 menunjukkan bahwa jika nilai BVS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan
nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 2.542339
rupiah.
c.) Koefisien regresi sebesar 6.451650 menunjukkan bahwa jika nilai EPS
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 rupiah akan menaikkan
nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar 6.451650
rupiah.
d.) Koefisien regresi sebesar 1006.736 menunjukkan bahwa jika nilai PBV
pada observasi ke i dan periode ke t naik sebesar 1 kali, maka akan
menaikkan nilai harga saham pada observasi ke i dan periode ke t sebesar
1006.736 rupiah.
80
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Peneliti akan membahas hasil pengujian statistik mengenai pengaruh
faktor fundamental yang terdiri dari return on asset (ROA), return on equity
(ROE), book value per share (BVS), earning per share (EPS), price to book
value (PBV) terhadap harga saham syariah sebagai berikut :
1. Return On Asset (ROA)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
asset (ROA) terhadap harga saham syariah, yaitu semakin besar hasil yang
diperoleh dari asset, akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Mutdiyanti (2013) dan Ni Luh Putu Windarini (2013) yang menyatakan
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ROA dengan harga
saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku investor di pasar
modal saat ini yang lebih memilih untuk melakukan aktifitas trading
dibanding untuk investasi jangka panjang, sehingga variabel ROA tidak
dijadikan faktor utama dalam pengambilan keputusan investasi.
Kemungkinan para investor lebih tertarik terhadap capital gain dari
kegiatan trading saham, dibandingkan hasil deviden dari kegiatan
investasi.
81
Namun hasil ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Ricky Setiawan (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan antara ROA dengan harga saham. Perbedaaan ini
kemungkinan disebabkan oleh perbedaaan sample dan periode
pengamatan. Karena sampel yang digunakan hanya berpusat pada sektor
industri barang konsumsi dan juga karena penelitian dilakukan
menggunakan data kuartalan antara rentang tahun 2011-2013 sebagai
periode pengamatan.
2. Return On Equity (ROE)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham syariah. Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan pengaruh yang positif dan signifikan antara return on
equity (ROE) terhadap harga saham, yaitu semakin besar hasil yang
diperoleh dari asset, maka akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nur Afifah (2012) dan Ni Luh Putu Windarini (2013) yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara ROE dengan harga
saham. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perilaku para investor yang
tidak menjadikan ROE sebagai dasar dalam analisis fundamental. Harga
saham saat ini lebih dibentuk oleh rasio pasar dan volume transaksi yang
terjadi. Semakin besar permintaan suatu saham, maka akan turut
82
meningkatkan harga saham. Hal ini kemungkinan terjadi karena investor
lebih tertarik terhadap capital gain yang dihasilkan dari kegiatan trading
dibanding mendapatkan hasil dari pembagian deviden.
3. Book Value per Share (BVS)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel BVS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa adanya
pengaruh yang positif dan signifikan antara book value per share (BVS)
terhadap harga saham, yaitu semakin besar nilai equity per lembar saham,
maka akan meningkatkan harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susan
Grace Veranita Nainggolan (2008) yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara BVS dengan harga saham. Hal
ini mengindikasikan bahwa ketika jumlah ekuitas dibagi dengan lembar
saham yang dibagikan mengalami peningkatan maka nilai buku per
lembar saham juga mengalami peningkatan. Setiap peningkatan pada nilai
buku per lembar saham, juga berkaitan dengan peningkatan harga saham
di pasaran. Semakin besar nilai equity per lembar saham, maka akan
semakin meningkatkan harga dari saham.
4. Earning Per Share (EPS)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial,
variabel EPS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
83
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara EPS dengan harga saham,
yaitu semakin besar laba yang diberikan dalam setiap lembar saham, maka
akan semakin besar harga dari saham.
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh
Putu Windarini (2013), Rowland Bismark Fernando Pasaribu (2008) dan
Mutdiyanti (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara EPS dengan harga saham. Hal ini dikarenakan EPS
merupakan salah salah satu rasio profitabilitas yang mencerminkan laba
bersih per lembar saham atau earning per share, yang menggambarkan
kekuatan manajemen dalam mengelola perusahaan. Investor sering
memusatkan perhatian kepada earning per share yang dibagikan
perusahaan sebagai landasan dalam berinvestasi di pasar modal.
5. Price to Book Value (PBV)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial
variabel PBV memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham
syariah. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara PBV dengan harga saham, yaitu
semakin tinggi rasio PBV, makan semakin menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, sehingga
permintaan akan saham tersebut naik dan mendorong harga saham
perusahaan.
84
Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ricky
Setiawan (2011) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara PBV dengan harga saham. Hal ini dikarenakan
peningkatan harga saham yang terjadi turut meningkatkan penilaian
terhadap nilai buku saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap
peningkatan pada nilai buku per lembar saham, berkaitan dengan
peningkatan harga saham di pasaran. Semakin tinggi rasio PBV, maka
semakin menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan nilai
bagi pemegang saham. Dimana ketika semakin tinggi tingkat kepercayaan
pasar terhadap prospek perusahaan, maka permintaan saham tersebut juga
akan meningkat dan mendorong kenaikan harga saham.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian dengan
melakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara parsial faktor-faktor fundamental yang terdiri dari book value per
share (BVS), earning per share (EPS), price to book value (PBV)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah.
Ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap harga saham, dimana ketika suatu perusahaan mampu
meningkatkan BVS, EPS dan PBV, maka ini merupakan indikasi bahwa
harga saham akan mengalami kecenderungan untuk ikut naik. Sementara
variabel return on asset (ROA), return on equity (ROE), secara parsial
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham syariah
sektor consumer goods periode 2011-2013.
2. Secara simultan hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang
signifikan antara return on asset (ROA), return on equity (ROE), book
value per share (BVS), earning per share (EPS), dan price to book value
(PBV) terhadap harga saham syariah sektor consumer goods periode
2011-2013. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 95%
85
86
menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh return on asset (ROA), return
on equity (ROE), book value per share (BVS), earning per share (EPS),
dan price to book value (PBV) dalam menjelaskan harga saham syariah
sebesar 95% dan sisanya sebesar 5% dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
B. SARAN
Berkaitan dengan penelitian ini penulis menyarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Bagi Investor sebelum mengambil keputusan berinvestasi pada saham,
sebaiknya perlu memperhatikan informasi-informasi yang diindikasikan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Investor dapat
menggunakan variabel Book Value Per Share (BVS) dan Earning Per
Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV) sebagai pijakan dalam
berinvestasi, terutama untuk investasi jangka panjang. Karena dalam
penelitian ini ketiga variabel tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap harga saham syariah, khususnya saham-saham pada
sektor consumer goods. Investor dapat mengestimasi harga suatu saham
perusahaan dengan melihat nilai Book Value Per Share (BVS) dan
Earning Per Share (EPS) dan Price to Book Value (PBV).
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan. Pihak perusahaan dapat mempertahankan dan
meningkatkan nilai Earning per Share yang diberikan agar lebih menarik
87
bagi investor. Perusahaan juga perlu memperhatikan nilai Book Value Per
Share dan Price to Book Value karena kedua variabel tersebut juga
mengindikasikan bahwa jika harga saham tersebut tinggi, berarti saham
tersebut memiliki nilai yang lebih besar dari nilai bukunya. Hal ini
menandakan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik, sehingga
menarik untuk dijadikan sebagai wadah investasi jangka panjang bagi
investor.
3. Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya agar mendapatkan hasil
yang lebih baik lagi. Keterbatasan dalam penelitian ini diantaranya
terdapat beberapa variabel fundamental yaitu rasio profitabilitas ROA dan
ROE yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Hal ini menandakan bahwa harga saham tidak dipengaruhi oleh tingkat
profitabiltas yang di hasilkan oleh perusahaan. Harga saham lebih
dipengaruhi oleh banyaknya volume transaksi perdagangan yang terjadi
dan pertumbuhan rasio pasar saham tersebut. Sehingga dalam penelitian
selanjutnya dapat memasukkan dalam model penelitian faktor-faktor
lainnya yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga saham. Faktor
tersebut diantaranya yaitu faktor teknikal seperti volume perdagangan
saham. Selain itu juga dapat memasukkan faktor makro ekonomi, seperti
tingkat inflasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar, Produk Domestik Bruto
(PDB), tingkat suku bunga, dan lain-lain. Kemudian juga faktor
88
fundamental perusahaan lainnnya yang belum diteliti, seperti dividend
payout, debt to quity ratio, pertumbuhan aktiva, likuiditas, dan lain-lain.
Penelitian selanjutnya juga dapat membandingkan harga saham syariah
dengan harga saham syariah dari kelompok sektor saham lain yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan rentang
waktu yang berbeda dan lebih lama agar diperoleh hasil yang lebih akurat,
serta melakukan pengembangan teori sehingga penelitian selanjutnya lebih
baik dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Akfalia, Maris. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap Beta Saham Syariah (Studi Pada Jakarta Islamic Index Tahun 2004-2010). Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2011.
Al-Bawary, Sya’ban Muhammad Islam. Bursa saham. Kuala lumpur : Jasmin
Enterprise. 2007. Atmaja, Lukas Setia dan Thomdean. Who Wants To Be A Smiling Investor. Jakarta :
Kepustakaan Populer Gramedia. 2011. Chaidir, M. Analisis Fundamental Perusahaan dan Variabel Makro Ekonomi
Terhadap Return Saham Syariah. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Keempat. Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro. 2009. Hamid, Abdul. Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
2009. Hanafin, Mamduh M. dan Abdul Halim. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN. 2009. Hasan, Iqbal. Analisis Data Penelitian Dengan Statisti. Jakarta : PT. Bumi Aksara,
2006. Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2006. Hadi, Sutrisno Statistik 2. Yogyakarta: ANDI OFFSET. 1996.
Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. 2003.
Juanda, Bambang dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu : Teori dan Aplikasi.
Bogor : IPB press. 2012.
89
90
Melani, Agustina. Saham Unggulan Sektor Konsumsi Melesat pada 2013. Artikel diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://bisnis.liputan6.com saham-unggulan-sektor-konsumsi-melesat- /read/741304/ pada-2013.
Mutdiyanti. Pengaruh Price to Book Value, Earning Per Share, Return on Asset dan
Debt to Equity Ratio Terhadap Harga Saham. (Studi Pada Perusahaan Indeks LQ45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. 2013.
Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Ustman. Ekonometrika. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006. Naibaho, Franky. Pengenalan Analisa Fundamental. Jakarta : PT. CIMB Securities
Indonesia. 2011. Nainggolan, Susan Grace Veranita. Pengaruh variabel fundamental terhadap harga
saham perusahaan manufaktur yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia. Tesis S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara Medan. 2008.
Porman, T. Andy. Menilai harga saham. Jakarta : PT Elex komputindo. 2007.
Rodoni, Ahmad. Investasi Syariah. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta. 2009.
Samsul, Mohamad. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. 2006.
Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi Empat. Yogyakarta:
BPFE. 2008. Sihombing, Gregorius. Kaya dan Pinter Jadi Trader & Investor Saham. Yogyakarta :
Indonesia Cerdas. 2008. Situmorang, Parluhutan. Saham Consumer Goods di BEI Lebih Gurih. Artikel
diakses pada tanggal 15 februari 2014 dari http://www.investor.co.id /home/saham-consumer-goods-di-bei-lebih-gurih/66636.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana. 2009.
Sunariyah. Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2006.
Tryfino. Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Transmedia. 2009.
91
Weston, J. Fred dan Eugene F.Brigham, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. 1989.
Wicaksono, Arif. OJK : 322 Saham Masuk Daftar Efek Syariah. Artikel diakses pada
tanggal 23 mei 2014 dari http://www.tribunnews.com /bisnis/2014/05/23/ojk-322-saham-masuk-daftar-efek-syariah.
Windarini, Ni Luh Putu. Pengaruh beberapa faktor Fundamental keuangan terhadap
harga saham pada perusahaan consumer goods yang go public di PT Bursa Efek Indonesia. Volume 1, Nomor 1. jurnal manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Bali, 2013.
Wing Wahyu Winarno. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eview ed.
Ketiga. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN. 2011.