Page 1
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi S1 Manajemen
Oleh:
Virly Vania
NIM: 172214008
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 2
i
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
HALAMAN JUDUL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi S1 Manajemen
Oleh:
Virly Vania
NIM: 172214008
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 3
ii
Skripsi
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi S1 Manajemen
Oleh:
Virly Vania
NIM: 172214008
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Kristia, M.B.A. Tanggal…………
Pembimbing II
Ferrynela Purbo Laksono M.M. Tanggal………….
9 Maret 2022
10 Maret 2022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 4
iii
Skripsi
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
Dipersiapkan dan Ditulis oleh:
Virly Vania
NIM: 172214008
Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 15 Maret 2022
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
JABATAN NAMA LENGKAP TANDA TANGAN
Ketua Patrick Vivid Adinata, M.Si.
Sekretaris Maria Theresa Ernawati, S.E., M.A.
Anggota Kristia, M.B.A.
Anggota Ferrynela Purbo Laksono, M.M.
Anggota Lucia Kurniawati S.Pd., M.S.M.
Yogyakarta, …….. 2022
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Dekan,
T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D.
31 Maret 2022
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 5
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kebahagiaan itu bukan tergantung pada kejadian, namun tergantung pada pemikiran.
Pemikiran adalah segalanya, apa yang dipikirkan adalah yang apa yang akan terjadi.
Buddha
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Diriku sendiri,
atas semua kerja keras dan usahaku
dalam menyelesaikan skripsi, meski
banyak rintangan yang harus dilalui.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 6
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan
judul:
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 15 Maret 2022 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam
bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau
pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan
atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam
referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan Tindakan tersebut
maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik
yang saya peroleh (S.M.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).
Virly Vania
NIM: 172214008
Yogyakarta, 31 Maret 2022
Yang membuat pernyataan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 7
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Sebagai sivitas akademika Universitas Sanata Dharma, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Virly Vania
NIM : 172214008
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
exclusive Royalty-free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengaruh eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma berhak menyimpan,
mengailhmediakan atau mengalihformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian
pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Virly Vania
NIM: 172214008
Yogyakarta, 31 Maret 2022
Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 8
vii
KATA PENGANTAR
HALAMAN KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih karunia dan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul, “Pengaruh eWOM, Sikap,
Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang Dirasakan terhadap Minat Beli
Pakaian Bekas”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, dukungan, bimbingan dan doa dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Patrick Vivid Adinata, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Ibu Kristia, M.B.A selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan
membimbing peulis dengan sepenuh hati sehingga skripsi ini dapat penulis
selesaikan.
4. Bapak Ferrynela Purbo Laksono M.M. selaku dosen pembimbing II, yang juga
telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan sepenuh hati sehingga skripsi
ini menjadi lebih sempurna.
5. Seluruh dosen dan karyawan sekretariat Program Studi Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dan mendukung
peneliti dalam menyelesaikan ini.
6. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, motivasi, perhatian, nasihat,
kasih sayang dan doa kepada peneliti untuk menjalani semuanya dengan sepenuh
hati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 9
viii
7. Sahabat penulis selama di Jogja, yaitu Natalia Arvionita Widodo dan Yehezkiel
Bagas Sumoadji yang secara rutin berdinamika dengan penulis, baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun saat penulisan skripsi.
8. Sahabat penulis di Bandung, yaitu Rosfatinya Farisya Astagina yang selalu
memberikan motivasi dan arahan terkait penulisan skripsi, meskipun terhalang
oleh jarak.
9. Kucing-kucing penulis yaitu Inong, Item, Putih, Abu, Tini, Wini, Biti, Kimi, dan
Ciki yang secara tidak langsung menjadi penyemangat penulis untuk terus
melanjutkan penulisan skripsi, maupun menghadapi lika-liku kehidupan.
Virly Vania
Yogyakarta, 31 Maret 2022
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 10
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ......................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xiii
HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... xiv
HALAMAN ABSTRACT ............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 11
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 11
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 12
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 14
A. Konsep dan Teori ............................................................................................ 14
B. Penelitian-penelitian Sebelumnya ................................................................... 25
C. Kerangka Konseptual Penelitian ..................................................................... 31
D. Hipotesis .......................................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 38
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 11
x
B. Unit Analisis .................................................................................................... 38
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ........................................................................... 39
D. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 39
E. Teknik Pengambilan Sampel ........................................................................... 41
F. Variabel Penelitian .......................................................................................... 42
G. Sumber Data ................................................................................................ 50
H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 51
I. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................................ 52
J. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 55
BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI ....................................................... 63
A. Bebas Sampah Indonesia (Bebas Sampah ID/BSID) ...................................... 63
B. Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) ................................................................................................... 67
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................................. 72
A. Proses Penelitian .............................................................................................. 72
B. Pengujian Instrumen ........................................................................................ 72
C. Analisis Deskriptif ........................................................................................... 75
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................... 86
E. Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................... 90
F. Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 92
G. Analisis Koefisien Determinasi ................................................................... 95
H. Pembahasan ................................................................................................. 96
BAB IV KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ............................... 106
A. Kesimpulan .................................................................................................... 106
B. Saran .............................................................................................................. 106
C. Keterbatasan .................................................................................................. 109
DAFTAR REFERENSI ............................................................................................ 110
LAMPIRAN ............................................................................................................. 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 12
xi
DAFTAR TABEL
HALAMAN DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Definisi Operasionalisasi .......................................................................... 45
Tabel III.2 Skala Likert .............................................................................................. 50
Tabel III.3 Pengkategorian Skor Variabel .................................................................. 56
Tabel V. 1 Hasil Pengujian Validitas ......................................................................... 74
Tabel V. 2 Hasil Pengujian Reliabilitas ..................................................................... 75
Tabel V. 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 76
Tabel V. 4 Karakteristik Responden berdasarkan Usia .............................................. 76
Tabel V. 5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 77
Tabel V. 6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ..................................... 77
Tabel V. 7 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Perbulan . 78
Tabel V. 8 Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Pembelian Pakaian Bekas
.................................................................................................................................... 78
Tabel V. 9 Karakteristik Responden berdasarkan Lokasi Pembelian Pakaian Bekas 79
Tabel V. 10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel eWOM ............................................. 80
Tabel V. 11 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Sikap ............................................... 81
Tabel V. 12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepedulian Lingkungan .................. 83
Tabel V. 13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
.................................................................................................................................... 84
Tabel V. 14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli ....................................... 85
Tabel V. 15 Hasil Pengujian Normalitas .................................................................... 87
Tabel V. 16 Hasil Pengujian Multikolinearitas .......................................................... 88
Tabel V. 17 Hasil Pengujian Heterokedastisitas ........................................................ 89
Tabel V. 18 Hasil Pengujian Linearitas ...................................................................... 90
Tabel V. 19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 91
Tabel V. 20 Hasil Uji F .............................................................................................. 93
Tabel V. 21 Hasil Uji t ............................................................................................... 94
Tabel V. 22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi .................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 13
xii
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
Gambar I. 1 Perkembangan Indeks Produksi Bulanan Industri Tekstil dan Industri
Pakaian Jadi, tahun 2018-2019 ..................................................................................... 2
Gambar II. 1 Kerangka Konseptual Penelitian ........................................................... 32
Gambar IV. 1 Logo Bebas Sampah Indonesia (BSID) ............................................... 64
Gambar IV. 2 Met Gala 2021 dan Limbah Tekstil Dunia .......................................... 66
Gambar IV. 3 Logo Koalisi Pemuda Hijau Indonesia DIY ........................................ 69
Gambar IV. 4 Upcycling Your Clothes to Reduce Fashion Waste ............................. 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 14
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 – Kuesioner Penelitian .......................................................................... 117
Lampiran 2 – Data Tertabulasi ................................................................................. 122
Lampiran 3 – Hasil Uji Validitas .............................................................................. 135
Lampiran 4 – Hasil Uji Reliabilitas .......................................................................... 140
Lampiran 5 – Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 141
Lampiran 6 – Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 143
Lampiran 7 – Hasil Uji F .......................................................................................... 143
Lampiran 8 – Hasil Uji t ........................................................................................... 144
Lampiran 9 – Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 144
Lampiran 10 – Tangkapan Layar Percakapan Personal dengan Salah Satu Responden
.................................................................................................................................. 145
Lampiran 11 – Tangkapan Layar Komentar Dalam Kuesioner ............................... 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 15
xiv
ABSTRAK
PENGARUH EWOM, SIKAP, KEPEDULIAN LINGKUNGAN, DAN DAYA
TARIK ESTETIKA YANG DIRASAKAN TERHADAP MINAT BELI
PAKAIAN BEKAS
HALAMAN ABSTRAK
Virly Vania
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2022
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh eWOM, sikap sikap,
kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan secara simultan
terhadap minat beli pakaian bekas, 2) pengaruh eWOM terhadap minat beli pakaian
bekas, 3) pengaruh sikap terhadap minat beli pakaian bekas, 4) pengaruh kepedulian
lingkungan terhadap minat beli pakaian bekas, 5) pengaruh daya tarik estetika yang
dirasakan terhadap minat beli pakaian bekas. Metode purposive sampling dilakukan
untuk memilih sampel yang tepat dari populasi. Data dikumpulkan melalui kuesioner
elektronik yang disebarkan kepada 100 responden. Sebanyak 100 kuesioner diperoleh,
kemudian dianalisis dengan metode analisis regresi linear berganda, menggunakan
aplikasi IBM SPSS Statistics 24. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) eWOM,
sikap sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli pakaian bekas, 2) eWOM tidak
berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas, 3) sikap berpengaruh terhadap minat
beli pakaian bekas, 4) kepedulian lingkungan tidak berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas, 5) daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas.
Kata kunci: eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, daya tarik estetika yang dirasakan,
pakaian bekas, keberlanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 16
xv
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EWOM, ATTITUDE, ENVIRONMENTAL CONCERN,
AND PERCEIVED AESTHETIC APPEAL ON INTENTION TO PURCHASE
SECOND-HAND CLOTHES
HALAMAN ABSTRACT
Virly Vania
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2022
The purpose of this study is to examine: 1) the influence of eWOM, attitude,
environmental concern, and perceived aesthetic appeal simultaneously on intention to
purchase second-hand clothes, 2) the influence of eWOM on intention to purchase
second-hand clothes, 3) the influence of attitude on intention to purchase second-hand
clothes, 4) the influence of environmental concern on intention to purchase second-
hand clothes, 5) the influence of perceived aesthetic appeal on intention to purchase
second-hand clothes. The purposive sampling method was conducted to choose the
suitable samples from the population. The data were gathered through an electronic
questionnaire distributed to 100 respondents. Then the filled questionnaires were
analyzed using the multiple regression analysis method, utilizing IBM SPSS Statictics
24. The results of this study indicates: 1) eWOM, attitude, environmental concern, and
perceived aesthetic appeal simultaneously affect the intention to purchase second-
hand clothes, 2) eWOM has no effect on the intention to purchase second-hand clothes,
3) attitude affects the intention to purchase second-hand clothes, 4) environmental
concern has no effect on the intention to purchase second-hand clothes, 5) perceived
aesthetic appeal affects the intention to purchase second-hand clothes.
Keywords: eWOM, attitude, environmental concern, perceived aesthetic appeal,
second-hand clothes, sustainability
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 17
1
BAB I
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Adanya pengaruh globalisasi di Indonesia menciptakan terjadinya pertukaran
informasi tanpa dibatasi ruang dan waktu, sehingga dapat memperkuat hubungan antar
negara, khususnya dalam sektor ekonomi (Asmaroini, 2017). Globalisasi menjadi
faktor pendorong perusahaan asing untuk memasuki pasar Indonesia, karena
berkurangnya batasan dalam pertukaran informasi, sehingga penyampaian informasi
terkait perilaku konsumen dalam negeri menjadi lebih cepat (Nasution, 2017).
Informasi tersebut salah satunya terkait pembelian pakaian, sehingga banyak
perusahaan asing yang bergerak di industri tekstil akhirnya beroperasi di Indonesia,
seperti H&M, ZARA, Stradivarius, UNIQLO, hingga Pull&Bear.
Globalisasi akhirnya memudahkan masyarakat lokal dalam menjangkau
produk dari perusahaan tekstil asing, yang akhirnya cenderung memengaruhi individu
untuk mengubah gaya hidupnya, termasuk dalam hal berpakaian (Arbaini dan
Yonyanis, 2017). Meningkatnya perusahaan asing yang bergerak di industri tekstil
membuat adanya peningkatan jumlah perusahaan tekstil lokal, sebagai upayanya
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dalam hal berpakaian, dan juga
untuk bersaing dengan perusahaan asing lainnya (Kitri, 2018:13). Banyaknya
perusahaan tekstil asing maupun lokal, akan meningkatkan pola konsumsi masyarakat
dalam membeli pakaian. Hal ini dapat terlihat dari data perkembangan produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 18
2
industri tekstil dan industri pakaian jadi di Indonesia yang meningkat secara
signifikan, mulai dari Juli 2018, hingga mencapai titik tertingginya pada Mei 2019
dengan indeks produksi sebesar 183,71 (Badan Pusat Statistik, 2019).
Gambar I. 1 Perkembangan Indeks Produksi Bulanan Industri Tekstil dan
Industri Pakaian Jadi, tahun 2018-2019
Sumber: Data sekunder, BPS (2019)
Meningkatnya produksi industri tekstil dan industri pakaian jadi di Indonesia
akan menciptakan kekhawatiran baru, karena banyaknya aktivitas produksi juga akan
meningkatkan penggunaan sumber daya alam, padahal pemanfaatan sumber daya
alam yang berlebihan akan memberikan dampak negatif terhadap masalah lingkungan,
juga mengancam sistem ekologi, yang kemudian akan memengaruhi kehidupan
manusia (Jung, Choi, dan Oh, 2020). Untuk mengantisipasi hal tersebut, masyarakat
harus memerhatikan isu lingkungan demi kehidupan yang berkelanjutan (sustainable),
dengan cara menjaga keberlangsungan hidup bumi.
Winston (2018) menyatakan bahwa bumi memiliki sisa waktu kehidupan
selama 12 tahun lagi, atau sampai pada tahun 2030 saja, jika semua individu di bumi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 19
3
tidak mengubah gaya hidupnya menjadi lebih ramah lingkungan (sustainable living).
PBB menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development
Goals (SDGs) sebagai agenda dunia untuk keselamatan manusia dan planet bumi,
yang berisi 17 tujuan dan 169 capaian yang diharapkan tercapai pada tahun 2030
(sdg2030indonesia.org, 2017). Adanya SDGs membuat banyak perusahaan mengubah
kegiatan operasionalnya menjadi lebih ramah lingkungan, salah satunya dengan cara
mengurangi dan bahkan menghentikan penggunaan sedotan plastik di beberapa
restoran maupun café (Nathania, Waluyanto, dan Wahyudi, 2019). Selain itu, menurut
Intan 2018 (dalam Fatia dan Sugandi, 2019), Associate Director Communication
McDonald’s Indonesia, Sutji Lantyka, menyatakan bahwa 190 gerai McDonald’s di
seluruh Indonesia sudah tidak memberikan sedotan plastik, yang awalnya disediakan
melalui dispenser khusus yang berisi sedotan plastik.
Selain perusahaan, kita sebagai konsumen juga perlu memulai langkah untuk
hidup ramah lingkungan, salah satunya dengan cara mengurangi pembelian pakaian
baru, dan beralih dengan membeli pakaian bekas (second-hand clothes). Hal ini
disebut sebagai perilaku konsumsi berkelanjutan (sustainable consumption behavior),
karena individu sadar akan konsekuensi atas perilaku konsumsinya terhadap
lingkungan (Mohammad, Quoquab, dan Sadom, 2020). Konsekuensi dari pembelian
pakaian baru adalah menumpuknya sampah pakaian lama yang dibuang, dan akan
mencemari sungai karena pembuangan limbah dari sampah tersebut. Komarawidjaja
(2016) menyebutkan bahwa pencemaran tersebut terjadi karena kontaminasi limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 20
4
dan sungai, padahal airnya dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai sumber air dan
untuk mengairi persawahan, dan ini akan membahayakan kesehatan mahkluk hidup,
juga memiliki dampak terhadap penurunan kualitas dan produktivitas padi sawah
setempat, yang akhirnya akan menghambat aktivitas ekonomi masyarakat.
Salah satu kebutuhan primer manusia adalah sandang (pakaian) yang
digunakan untuk menutupi bagian tubuh manusia. Seiring dengan bertambahnya
populasi manusia, kebutuhan akan pakaian semakin meningkat (Setyaningsih, Bahari,
dan Ardiyanto, 2018). Hal ini kemudian menciptakan sebuah tren dalam gaya
berpakaian (fashion trend) sebagai media bagi manusia untuk mengekspresikan
dirinya dengan cara memadupadankan pakaiannya supaya serasi, dan tidak
ketinggalan zaman. Natlia (2019) melalui thread.zalora.co.id melakukan kilas balik
mengenai fashion trend, yang sebenarnya model pakaian saat ini merupakan
penyempurnaan dari fashion trend tahun-tahun sebelumya. Adanya fashion trend
membuat setiap individu membeli pakaian bukan hanya sekedar pemenuhan
kebutuhan primernya, tapi sebagai keinginannya untuk mencapai posisi tertentu di
kalangan masyarakat agar tidak ketinggalan zaman (Mustafifin, 2015).
Fashion trend ini kemudian membuat manusia melakukan pembelian pakaian
baru secara terus-menerus, padahal kondisi ekonomi setiap orang berbeda, dan
membuat beberapa orang tidak bisa mengikuti fashion trend akibat
ketidakmampuannya secara ekonomi dalam membeli pakaian baru. Hal ini membuat
pembelian pakaian bekas (second-hand clothes) menjadi alternatif bagi individu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 21
5
tetap ingin mengikuti fashion trend, tetapi mengeluarkan uang yang lebih sedikit dari
pada membeli pakaian baru. Ini menciptakan sebuah tren baru di dalam fashion trend,
yaitu tren membeli pakaian bekas (thrifting trend).
Thrifting trend saat ini ramai diperbincangkan oleh generasi Z seiring dengan
kehadiran internet yang memberikan ruang terhadap setiap penggunanya untuk
menyampaikan informasi. Putra (2017) mengemukakan bahwa generasi Z merupakan
sekumpulan orang yang lahir dalam rentang tahun 1995 hingga 2010. Generasi ini
merupakan generasi pertama yang tumbuh bersama teknologi, sehingga penyebaran
informasi secara daring lebih cepat diterima oleh generasi Z, dibandingkan dengan
generasi sebelumnya (Tabassum, Kahawaja, dan Zaman, 2020).
Generasi Z saling bertukar informasi melalui media digital maupun media
sosial sebagai platform untuk mengungkapkan pendapat atau memberikan umpan
balik terkait pembelian pakaian bekas, sebagai kontribusinya dalam hidup ramah
lingkungan (Bovee dan Thill, 2019:54). Generasi Z yang mulai sadar akan pentingnya
hidup ramah lingkungan, kemudian berkumpul dalam komunitas pemerhati
lingkungan. Ini membuat pembelian pakaian bekas bukan hanya sekedar mengikuti
fashion trend dengan mengeluarkan uang yang lebih sedikit, tetapi mengenai upaya
dalam melakukan hidup ramah lingkungan, demi kelangsungan hidup bumi dalam
jangka panjang.
Kelangsungan hidup bumi ditentukan dari total sampah yang dihasilkan,
karena sampah sangat berbahaya bagi lingkungan (Marliani, 2014). Di sisi lain, data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 22
6
total sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia menurut Statistik
Persampahan Indonesia 2008 (dalam Hendra 2016) sebanyak 38,5 juta ton per tahun.
Padahal total pengangkutan sampah yang dapat dilakukan hanya sebesar 21,72 ton per
tahun, dan membuat 16,78 juta ton sampah tidak dapat terangkut.
Permasalahan sampah di Indonesia menjadi sangat mengkhawatirkan,
sehingga muncul lah platform nasional yang memetakan aset persampahan untuk
menjadi wadah tukar informasi terkait isu-isu persampahan di Indonesia, agar
pengelolaan sampah sampah bisa dilakukan dengan baik. Platform nasional ini
bernama Bebas Sampah Indonesia (Bebas Sampah ID/BSID), dan terdiri dari
sekelompok orang dengan prinsip yang sama dalam melakukan pengelolaan sampah
di Indonesia. BSID berfokus untuk mewujudkan Indonesia yang terbebas dari sampah,
dan secara konsisten mengedukasi isu tersebut melalui media sosial Instagram dalam
nama pengguna @bebassampahid, dengan pengikut sebanyak 6473 pengguna. Salah
satu publikasi konten yang dilakukan BSID melalui akun Instagram-nya adalah
melakukan edukasi terkait banyaknya limbah tekstil yang menumpuk di dunia untuk
dibakar setiap tahunnya. Maka dari itu, BSID menyarankan untuk melakukan
pembelian pakaian bekas, karena dampak positifnya adalah dapat melestarikan bumi
melalui pengurangan limbah tekstil.
Selain BSID, terdapat juga komunitas pemerhati lingkungan di Indonesia yang
peduli terhadap isu sampah dan lingkungan di Indonesia, yaitu Koalisi Pemuda Hijau
Indonesia (KOPHI) regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). KOPHI Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 23
7
merupakan wadah bagi generasi Z, khususnya di daerah Yogyakarta, yang hendak
berkontribusi dalam mencari solusi untuk perubahan iklim, agar terciptanya
lingkungan yang lestari. KOPHI Yogyakarta telah berdiri sejak tahun 2011 dengan
visi “Menjadi Wadah dan Penggerak Generasi Muda Yogyakarta dalam Berpikir,
Bertindak, dan Berkontribusi Secara Nyata dalam Penaggulangan Krisis Iklim dan
Ekologi di D.I. Yogyakarta”.
KOPHI Yogyakarta fokus terhadap isu pengelolaan sampah, reforma agraria
dan ekstraktifisme, pelestarian sumber daya air dan sungai, konservasi dan
keanekaragaman hayati, pendayagunaan ruang terbuka hijau, dan perubahan iklim.
KOPHI Yogyakarta secara konsisten mengedukasi isu tersebut melalui media sosial
Instagram dalam nama pengguna @kophiyogya, dengan pengikut sebanyak 2558
pengguna. Salah satu publikasi konten yang dilakukan melalui akun Instagram-nya
adalah memberikan informasi bahwa 41% generasi Z membeli baju setiap bulannya,
akibat dari perilaku konsumtif dalam pembelian pakaian. Hal ini menyebabkan
peningkatan sampah fashion, yang akhirnya berdampak pada lingkungan.
Sesuai yang telah penulis paparkan, bahwa konsekuensi dari pembelian
pakaian baru adalah menumpuknya sampah pakaian lama yang dibuang, dan akan
mencemari sungai karena pembuangan limbah dari sampah tersebut. Padahal, air di
sungai dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai sumber air. Hal ini membuat
aktivitas pembelian pakaian bekas selain mengurangi pencemaran lingkungan, juga
turut mengurangi potensi terjadinya kepunahan pada berbagai spesies. Baik KOPHI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 24
8
Yogyakarta maupun BSID, keduanya mendukung aktivitas ramah lingkungan, yang
memberikan kontribusi demi kelangsungan hidup bumi. Dukungan ini disuarakan
salah satunya melalui media sosial, dengan cara terus menyebarkan konten-konten
edukatif terkait kelestarian lingkungan.
Media digital dan media sosial selain menjadi platform yang edukatif, juga
menjadi perantara penyebaran informasi yang berasal dari penggunanya, salah satunya
adalah ulasan daring konsumen mengenai pembelian pakaian bekas. Ulasan daring ini
menurut Zaenab, Sulhaini, dan Athar (2019) adalah eWOM (Electronic Word of
Mouth), karena merupakan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara daring
melalui internet terkait penilaian positif atau negatif oleh konsumen lama, konsumen
baru, maupun konsumen potensial. Ulasan daring menurut Sudjatmika (2017) menjadi
salah satu pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian
suatu produk di perusahaan tertentu, dan berpotensi meningkatkan minat beli
konsumen.
Engler, Winter, dan Schulz 2015 (dalam Chen dan Chang, 2018)
mengemukakan bahwa penyebaran informasi dalam ulasan daring sangat efektif,
karena situs ulasan menjadi wadah bagi para konsumen dalam memberikan informasi
produk dan layanan yang berguna untuk konsumen potensial. Quoquab 2017 (dalam
Mohammad dkk., 2020) menjelaskan bahwa, melalui sebuah ulasan, individu yang
membaca ulasan kemudian melakukan evaluasi mengenai manfaat dan biaya yang
muncul dari perilaku pembelian pakaian bekas tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 25
9
Melalui ulasan yang telah dievaluasi dan respon yang dirasakan, kemudian
muncul sebuah sikap yang mengevaluasi perilaku pembelian pakaian bekas (Nam,
Dong, dan Lee, 2017). Menurut Ajzeen 1991 (dalam Mohammad dkk., 2020) dan
(Hung, de Kok, dan Verbeke, 2016), sikap membuat seorang individu melakukan
evaluasi mengenai kesukaan maupun ketidaksukaannya terhadap aktivitas pembelian
pakaian bekas. Sikap terhadap pembelian pakaian bekas dapat memengaruhi
pemrosesan informasi, penilaian dan perilaku yang ditimbulkan (Hung dkk., 2016).
Hsu dan Lin 2016 (dalam Huei, Cheng, dan Seong, 2018) menyatakan bahwa sikap
bisa menjadi salah satu pemicu minat beli, karena berkaitan dengan tindakan setiap
individu yang merasa yakin akan aktivitas pembelian pakain bekas.
Aktivitas pembelian pakaian bekas bisa muncul karena adanya sikap
kepedulian lingkungan. Alibeli dan Johnson 2009 (dalam Maichum, Parichatnon dan
Peng 2017) mendefinisikan kepedulian lingkungan sebagai kesadaran individu tentang
masalah lingkungan dan kemauan untuk mencari solusi atas masalah lingkungan
tersebut. Kalafatis, Pollard, East, dan Tsogas 1999 (dalam Maichum dkk. 2017) juga
mengemukakan bahwa kepedulian lingkungan merupakan kesadaran individu akan
fakta bahwa sumber daya alam itu terbatas, dan eksploitasi lingkungan akan
membahayakan keselamatan manusia, dan planet bumi. Adanya kesadaran akan
masalah lingkungan dapat memunculkan minat beli akan produk ramah lingkungan,
salah satunya adalah pakaian bekas (Ahmad dan Thyagaraj, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 26
10
Pakaian saat ini menjadi alat komunikasi visual manusia, karena
merepresentasikan identitas dirinya dalam lingkungan sosial dan pergaulan (Bagit,
2017). Zamani, Andin dan Peters (2017) menyatakan bahwa perkembangan zaman
dan adanya pengaruh globalisasi membuat industri pakaian konvensional dituntut
untuk mengikuti perkembangan gaya berpakaian, dengan cara melakukan pembaruan
desain pakaian secara berkala. Menurut McCann 2009 (dalam Hwang, Chung, dan
Sanders 2016), pakaian yang dikenakan harus memiliki keseimbangan antara
fungsinya dan aspek estetikanya, mulai dari desain, warna, kualitas fabrikasi,
potongan, proporsi, hingga detailnya, sehingga akan memberikan kepuasan pada
pemakainya. Estetika dari pakaian melengkapi aspek fungsional dan menambah
kualitas dari pakaian itu sendiri melalui bentuk, warna, dan ukuran yang dapat
menciptakan minat beli, karena sesuai dengan preferensi konsumen, (Lew dan
Sulaiman, 2014).
eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan
dapat menentukan apakah konsumen memiliki minat beli terhadap pakaian bekas.
Menurut Madahi dan Sukati 2012 (dalam Indika dan Jovita, 2017), minat beli terjadi
ketika seorang individu membutuhkan produk tertentu setelah melakukan evaluasi
atau mempersepsikan kelayakan produk tersebut untuk dibeli. Assael 2008 (dalam
Latief, 2018) mengemukakan minat beli merupakan respon individu terhadap suatu
produk dan memunculkan keinginan untuk melakukan pembelian produk tersebut.
Minat beli akan meningkatkan peluang terjadinya pembelian, karena mencerminkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 27
11
perencanaan dalam melakukan pembelian di masa yang akan datang (Manurung, Rini,
dan Lubis, 2017).
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk
meneliti mengenai variabel eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik
Estetika yang Dirasakan memiliki pengaruh terhadap minat beli pakaian bekas
(second-hand clothes). Maka dari itu, penulis menetapkan “Pengaruh eWOM, Sikap,
Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang Dirasakan terhadap Minat Beli
Pakaian Bekas” sebagai judul penelitian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis paparkan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang
dirasakan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli pakaian bekas?
2. Apakah eWOM berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas?
3. Apakah sikap berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas?
4. Apakah kepedulian lingkungan berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas?
5. Apakah daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas?
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian yang penulis lakukan terfokus pada rumusan masalah, maka
penulis membatasi lingkup penelitian agar tidak terlalu luas pembahasannya, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 28
12
mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Penulis hanya membahas
mengenai variabel eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, daya tarik estetika, dan
minat beli pakaian bekas. Objek penelitiannya adalah generasi Z Adapun kriteria yang
ditentukan oleh peneliti adalah generasi Z dalam rentang usia 16 – 26 tahun yang
pernah membeli pakaian bekas, dan mengikuti akun Instagram Bebas Sampah
Indonesia (Bebas Sampah ID/BSID) dalam nama pengguna @bebassampahid,
dan/atau komunitas pemerhati lingkungan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu
Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY) dalam nama pengguna @kophiyogya.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis paparkan, tujuan penelitian
ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik
estetika yang dirasakan secara simultan terhadap minat beli pakaian bekas.
2. Mengetahui pengaruh eWOM terhadap minat beli pakaian bekas.
3. Mengetahui pengaruh sikap terhadap minat beli pakaian bekas.
4. Mengetahui pengaruh kepedulian lingkungan terhadap minat beli pakaian bekas.
5. Mengetahui pengaruh daya tarik estetika yang dirasakan terhadap minat beli
pakaian bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 29
13
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis,
maupun secara praktis, sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang pengetahuan dalam ilmu manajemen
pemasaran, khususnya mengenai keberlanjutan (sustainability) yang berkaitan
dengan eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang
dirasakan, serta pengaruhnya terhadap minat beli pakaian bekas.
2. Manfaat Praktis
Bagi penjual pakaian bekas, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pandangan mengenai hal-hal yang memengaruhi minat beli pakaian bekas,
sehingga mampu menyusun strategi pemasaran yang tepat dalam menjual pakaian
bekas. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
komunitas dan platform yang peduli dengan permasalahan lingkungan di
Indonesia untuk mengetahui perilaku generasi Z dalam membeli pakaian bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 30
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep dan Teori
1. Electronic Word of Mouth (eWOM)
Al-Gasawneh dan Al-Adamat (2020) mengungkapkan bahwa konsumen
mencari informasi dan ulasan terkait sebuah produk sebelum melakukan
pembelian. Menurut Shukor 2015 (dalam Al-Gasawneh dan Al-Adamat, 2020),
Word of Mouth (WOM) menjadi alternatif penyebaran informasi yang membantu
konsumen dalam melakukan sebuah keputusan pembelian. Arndt 1967 (dalam
Huete-alcocer, 2017) mendefinisikan WOM sebagai komunikasi antar individu.
Komunikator menyampaikan informasi mengenai suatu merek, produk, dan
layanan, kemudian penerima memproses informasi tersebut sebagai ulasan non-
komersial.
Seiring berkembangnya teknologi, WOM berkembang menjadi eWOM
(Electronic Word of Mouth) (Serra-Cantallops, Ramon-Cardona, dan Salvi 2018).
Huete-alcocer (2017) membandingkan antara WOM dan eWOM, mulai dari aspek
kredibilitasnya, penerima informasi WOM sekaligus komunikatornya saling
mengetahui satu sama lain. Berbeda dengan WOM, terdapat anonimitas dari
komunikator dan penerima informasi melalui eWOM. Sedangkan dari aspek
kerahasiaan (privacy), WOM memiliki percakapan secara personal dalam waktu
nyata (real time), dan eWOM bersifat rahasia karena informasinya dimuat secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 31
15
daring, sehingga bisa diakses kapan pun oleh banyak orang. Selain itu, dari aspek
kecepatan penyebaran informasi melalui WOM cenderung lambat karena harus
menunggu momentum pertemuan antara komunikator dan penerima informasi.
Berbeda dengan eWOM yang penyebaran informasinya cepat karena melalui
daring. Terakhir, dari aspek aksesibilitas, akses informasi WOM cenderung
terbatas, dan eWOM sangat mudah diakses.
Zaenab dkk. (2019) mengemukakan bahwa eWOM (Electronic Word of
Mouth) merupakan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara daring melalui
media sosial terkait penilaian positif atau negatif oleh konsumen lama, konsumen
baru, maupun konsumen potensial. Sedangkan menurut Mohan (2020), eWOM
merupakan penyediaan informasi kepada konsumen terkait produk, layanan,
maupun penjual yang berbasis teknologi internet. Berdasarkan definisi tersebut,
dapat disimpulkan bahwa eWOM merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan
secara daring berupa ulasan, atau penilaian positif maupun negatif terkait suatu
produk dan layanan.
Ulasan secara daring merupakan salah satu bentuk eWOM yang berisi
analisis dan komentar terkait produk, layanan, maupun penjual yang dilontarkan
oleh konsumen berdasarkan pengalamanya membeli produk tertentu (Agata,
2020:13). Ulasan daring menurut Sudjatmika (2017) menjadi salah satu
pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian suatu
produk di perusahaan tertentu. Engler, Winter, dan Schulz 2015 (dalam Chen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 32
16
Chang, 2018) mengemukakan bahwa penyebaran informasi dalam ulasan daring
sangat efektif, karena situs ulasan daring menjadi wadah bagi para konsumen
dalam memberikan informasi produk dan layanan yang berguna untuk konsumen
potensial.
Situs ulasan daring dapat ditemukan dalam media digital maupun media
sosial. Bovee dan Thill (2019:261) mengemukakan bahwa website dan YouTube
merupakan salah satu media digital yang memungkinkan perusahaan sebagai pihak
internal untuk membagikan informasi kepada target pasarnya, dan konsumen
sebagai pihak eksternal untuk memberikan umpan balik berbentuk ulasan daring
terkait produk yang ditawarkan perusahaan. Selain itu, media sosial meliputi social
network seperti Facebook, Instagram, dan Twitter; forum diskusi seperti Kaskus;
dan situs personal yang memberikan informasi secara harian seperti blog dan
microblog, memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang berbentuk ulasan
daring.
Ulasan daring dalam media digital dan media sosial ini lebih dikenal
sebagai review oleh para generasi Z. Review merupakan ulasan daring yang
disampaikan oleh konsumen terkait perasaannya akan sebuah produk yang
ditawarkan perusahaan, dan ulasannya disampaikan melalui pihak ketiga, yaitu
media digital dan media sosial (idcloudhost.com, 2021). Review mencerminkan
sebuah kesaksian terkait pengalaman konsumen setelah melakukan transaksi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 33
17
menggunakan produk perusahaan (Sarsono, Sitorus, Fatahillah, Duwi, dan Eka,
2021).
Lackermair, Kailer, dan Kanmaz 2013 (dalam Sudjatmika, 2017)
menguraikan bahwa terdapat empat indikator ulasan daring, antara lain:
a. Kesadaran (Awareness)
Kesadaran akan adanya fitur ulasan produk secara daring, dan memanfaatkan
informasi yang tersedia dalam menyeleksi produk. Dalam hal ini, menyadari
kehadiran fitur ulasan produk secara daring mengenai pakaian bekas, dan
memanfaatkan ulasan tersebut untuk menyeleksi pakaian bekas.
b. Frekuensi (Frequency)
Frekuensi dalam pemanfaatan fitur ulasan produk secara daring sebagai
sumber informasi. Dalam hal ini memanfaatkan fitur ulasan produk secara
daring sebagai sumber informasi mengenai pakaian bekas.
c. Perbandingan (Comparison)
Membandingkan setiap ulasan produk secara daring sebelum melakukan
pembelian. Dalam hal ini membandingkan setiap ulasan pakaian bekas
sebelum melakukan pembelian.
d. Pengaruh (Effect)
Pengaruh yang didapatkan dari fitur ulasan produk secara daring setelah
menyeleksi produk. Dalam hal ini mendapatkan pengaruh dari fitur ulasan
produk secara daring setelah menyeleksi ulasan pakaian bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 34
18
Ulasan daring menurut Park, Lee, dan Han 2007 (dalam Shi dan Liao,
2018) dapat memfasilitasi para konsumen, karena membuat konsumen lain
menanggapi ulasan tersebut, yang kemudian mengantarkan para konsumen dalam
menciptakan keputusan pembelian.
2. Sikap
Nam dkk. (2017) mendefinisikan sikap merupakan perilaku evaluasi
terhadap perilaku tertentu. Menurut Ajzeen 1991 (dalam Mohammad dkk., 2020)
dan (Hung dkk., 2016), sikap membuat seorang individu melakukan evaluasi
mengenai kesukaan maupun ketidaksukaannya terhadap suatu objek. Sikap
terhadap suatu objek dapat memengaruhi pemrosesan informasi, penilaian dan
perilaku yang ditimbulkan (Hung dkk., 2016).
Quoquab 2017 (dalam Mohammad dkk., 2020) menyatakan bahwa, ketika
seorang individu memutuskan untuk berperilaku, mereka cenderung mengevaluasi
manfaat dan biaya yang muncul dari perilaku tersebut. Blackwell, Miniard, dan
Engel 2006 (dalam Indriani, Rahayu, dan Hadiwidjojo, 2019) menjelaskan bahwa
sikap merupakan pandangan positif atau negatif dari seorang individu, yang
merefleksikan preferensinya terhadap perilaku yang ditimbulkan. Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa sikap merupakan perilaku seorang individu dalam
mengevaluasi suatu objek, untuk mengetahui preferensi kesukaan maupun
ketidaksukaannya sebelum memutuskan untuk melakukan perilaku tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 35
19
Surianto, Setiawan, Sumiati, dan Sudjatno (2020) mengukur sikap melalui
tiga indikator, yaitu:
a. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan mengenai perilaku yang ditimbulkan. Dalam hal ini menyadari
perilaku pembelian pakaian bekas.
b. Perasaan Senang (Happy Feelings)
Perasaan senang terhadap perilaku yang ditimbulkan. Dalam hal ini merasa
senang dalam membeli pakaian bekas.
c. Kesanggupan (Affordability)
Kesanggupan dalam berperilaku. Dalam hal ini merasa sanggup dalam
membeli pakaian bekas.
Hsu dan Lin 2016 (dalam Huei dkk. 2018) menyatakan bahwa sikap
berkaitan dengan tindakan setiap individu, sehingga perilaku muncul dari sikap
yang dirasakan, dan keyakinan terhadap objek tertentu. Pada akhirnya, sikap
menciptakan preferensi kesukaan dan ketidaksukaan setiap individu.
3. Kepedulian Lingkungan
Masalah lingkungan kini menjadi lebih pelik, sehingga harus menjadi
perhatian setiap individu untuk menumbuhkan kepeduliannya terhadap lingkungan
(Arısal dan Atalar, 2016). Alibeli dan Johnson 2009 (dalam Maichum dkk. 2017)
mendefinisikan kepedulian lingkungan sebagai kesadaran individu tentang
masalah lingkungan dan kemauan untuk mencari solusi atas masalah lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 36
20
tersebut. Kalafatis, Pollard, East, dan Tsogas 1999 (dalam Maichum dkk. 2017)
juga mengemukakan bahwa kepedulian lingkungan merupakan kesadaran individu
akan fakta bahwa sumber daya alam itu terbatas, dan eksploitasi lingkungan akan
membahayakan keselamatan manusia, dan planet bumi.
Kepedulian lingkungan tercipta dari keterikatan emosional individu
terhadap lingkungan (Rausch dan Kopplin, 2021). Menurut McCarty dan Shrum
2001 (dalam Saleki, Quoquab, dan Mohammad 2019), individu cenderung terlibat
dalam menjaga lingkungan agar bisa menyelesaikan masalah lingkungan. Menurut
Dunlap dan Jones 2020 (dalam Ahmad dan Thyagaraj, 2015), kepedulian
lingkungan berkaitan tentang sejauh mana individu menyadari masalah
lingkungan dan berupaya untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan, dengan
menunjukkan ketersediaannya untuk berkontribusi kepada lingkungan secara
pribadi.
Kinnear, Taylor dan Ahmed 1974 (dalam Arısal dan Atalar, 2016)
mengukur kepedulian lingkungan melalui empat indikator, yaitu:
a. Kesadaran (Awareness)
Kesadaran akan konsekuensi atas aktivitas konsumsinya terhadap lingkungan.
b. Keterbukaan (Openess)
Keterbukaan terhadap ide-ide baru terkait solusi atas kerusakan lingkungan.
c. Ketertarikan (Interest)
Ketertarikan terhadap produk yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 37
21
d. Keingintahuan (Curiosity)
Keingintahuan terhadap solusi dari masalah lingkungan.
e. Keselamatan (Safety)
Kebutuhan akan keselamatan lingkungan yang akan berdampak pada
keselamatan pribadi.
Kesadaran individu terhadap lingkungan akan meminimalisir terjadinya
kerusakan lingkungan, sehingga perilaku konsumsinya bisa dikontrol demi
keselamatan planet bumi, yang kemudian akan memberikan dampak positif pada
manusia (Lukiarti, 2019).
4. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Pakaian saat ini menjadi alat komunikasi visual manusia, karena
merepresentasikan identitas dirinya dalam lingkungan sosial dan pergaulan (Bagit,
2017). Akibat perkembangan zaman dan adanya pengaruh globalisasi, industri
pakaian konvensional dituntut untuk mengikuti perkembangan gaya berpakaian,
dengan melakukan pembaruan desain pakaian secara berkala (Zamani dkk., 2017).
Sonderegger 2013 (dalam Hwang dkk. 2016) menyatakan bahwa perkembangan
zaman dan pengaruh globalisasi ini membuat pakaian menjadi lebih rumit, karena
selain dinilai melalui aspek manfaat dan kegunaannya, juga dinilai dari aspek
kenyamanan dan estetika.
Menurut McCann 2009 (dalam Hwang dkk. 2016), pakaian yang
dikenakan harus memiliki keseimbangan antara fungsinya dan aspek estetikanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 38
22
mulai dari desain, warna, kualitas fabrikasi, potongan, proporsi, hingga detailnya,
sehingga akan memberikan kepuasan pada pemakainya. Estetika dari pakaian
melengkapi aspek fungsional dari pakaian itu sendiri, karena menambah
kualitasnya melalui bentuk, warna, dan ukuran yang cocok dengan preferensi
konsumen (Lew dan Sulaiman, 2014). Hal ini kemudian akan menciptakan adanya
daya tarik estetika yang dirasakan oleh individu, yang berupa reaksi emosional
terhadap nilai estetika dari sebuah objek, yang dalam konteks penelitian ini adalah
pakaian (Yang, Gao, dan Li, 2018). Reaksi emosional tersebut berkaitan dengan
konsep diri setiap individu yang memiliki perbedaan perasaan dan pemikiran
terkait sebuah pakaian (Cham, Ng, Lim, dan Cheng, 2017).
Connel 2010 (dalam Rausch dan Kopplin 2021) mengemukakan bahwa
gaya hidup konsumsi pakaian bekas dinilai kurang memenuhi kebutuhan estetis
manusia, karena desain pakaiannya dianggap ketinggalan zaman. Di sisi lain,
Ronobir (2020) mengungkapkan bahwa pembelian pakaian bekas merupakan gaya
hidup ramah lingkungan, sehingga pengaruh yang diberikan bukan sekedar
memenuhi kebutuhan estetika, namun juga berkontribusi terhadap lingkungan.
Swilley 2012 (dalam Toufani, Stanton, dan Chikweche 2016) menyatakan
bahwa persepsi individu mengenai estetika suatu objek diukur melalui beberapa
indikator, yaitu:
a. Warna (Colour)
Terkait daya tarik estetika dalam pemilihan warna produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 39
23
b. Desain (Design)
Terkait daya tarik estetika dalam pemilihan desain produk.
c. Penampilan Keseluruhan (Overall Appearance)
Terkait daya tarik estetika dalam penampilan keseluruhan dari sebuah produk,
yang meliputi tekstur (texture) produk, keindahan (beauty) produk, dan bentuk
(shape) produk.
Menurut Dumaine 1991 (dalam Afzali dan Ahmed, 2016), faktor estetika
dari sebuah produk merupakan faktor yang memengaruhi minat beli konsumen.
Individu yang memiliki minat yang tinggi terhadap estetika dari suatu produk
cenderung bersedia membayar biaya yang lebih tinggi, dibanding dengan individu
dengan minat rendah terhadap faktor estetika (Afzali dan Ahmed, 2016).
5. Minat Beli
Menurut Kotler dan Keller 2015 (dalam Sari 2019), minat beli merupakan
perilaku konsumen ketika mempunyai keinginan untuk memilih, menggunakan,
hingga mengonsumsi suatu produk. Madahi dan Sukati 2012 (dalam Indika dan
Jovita, 2017), minat beli terjadi ketika seorang individu membutuhkan produk
tertentu setelah melakukan evaluasi atau mempersepsikan kelayakan produk
tersebut untuk dibeli.
Assael 2008 (dalam Latief 2018) mengemukakan minat beli merupakan
respon individu terhadap suatu produk dan memunculkan keinginan untuk
melakukan pembelian produk tersebut. Minat beli menurut Swastha dan Irawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 40
24
2005 (dalam Latief 2018) berkaitan dengan perasaan individu, karena ketika
individu merasa senang ketika melihat produk, maka hal itu akan meningkatkan
minat belinya. Minat beli merupakan kecenderungan dalam melakukan pembelian
di masa yang akan datang (Manurung dkk., 2017).
a. Indikator Minat Beli Menurut Ferdinand 2002 (dalam Latief 2018)
Ferdinand 2002 (dalam Latief 2018) mengukur minat beli melalui
beberapa indikator, antara lain:
1) Minat Eksploratif
Minat eksploratif muncul dari perilaku individu dengan keingintahuannya
atas informasi dari sebuah produk yang diminatinya.
2) Minat Preferensial
Minat preferensial muncul dari perilaku individu yang memiliki preferensi
utama dari sebuah produk.
3) Minat Transaksional
Minat transaksional muncul dari perilaku individu untuk membeli sebuah
produk.
4) Minat Referensial
Minat referensial muncul dari perilaku individu untuk mereferensikan
produk kepada individu lain.
b. Indikator Minat Beli Menurut Kotler dan Keller 2012 (dalam Satria 2017)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 41
25
Menurut Kotler dan Keller 2012 (dalam Satria 2017), indikator minat
beli terdiri dari:
1) Kesadaran (Awareness)
Kesadaran individu terhadap kebutuhannya akan sebuah produk.
2) Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan individu terhadap produk yang diminatinya.
3) Kesukaan (Liking)
Kesukaan individu terhadap suatu produk yang diminatinya.
4) Preferensi (Preference)
Preferensi individu terhadap produk setelah dilakukannya perbandingan
suatu produk dengan produk lain.
5) Keyakinan (Conviction)
Keyakinan konsumen dalam membeli suatu produk.
B. Penelitian-penelitian Sebelumnya
1. Pengaruh eWOM di Media Sosial terhadap Minat Beli Konsumen
Erkan dan Evans (2016) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh
percakapan di media sosial terhadap minat beli konsumen. Media sosial
menciptakan peluang untuk melakukan pertukaran informasi secara elektronik,
dengan membangun percakapan dari mulut ke mulut, yang dikenal dengan
Electronic Word of Mouth (eWOM). Saat ini orang-orang bisa saling
mendiskusikan produk dan layanan suatu perusahaan melalui media sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 42
26
Penelitian ini mengembangkan model konseptual berdasarkan integrasi
Information Adaption Model (IAM) dan komponen terkait dari Theory of
Reasoned Action (TRA). Model baru yang dinamakan Information Acceptance
Model (IACM) ini divalidasi melalui structural equation modelling (SEM)
berdasarkan survei terhadap 384 mahasiswa yang menggunakan media sosial
sebagai sampel yang representatif, ketika populasinya mencapai angka jutaan jiwa.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kualitas, kredibilitas, kegunaan dan
adopsi informasi, kebutuhan informasi dan sikap terhadap informasi merupakan
faktor kunci dari eWOM di media sosial yang memengaruhi minat beli konsumen.
Keterbatasan penelitian ini adalah populasi yang sangat banyak, sehingga sampel
mungkin tidak mencerminkan keseluruhan populasi. Selain itu, penelitian ini
hanya berfokus pada Facebook atau Twitter, sehingga rekomendasi untuk
penelitian selanjutnya adalah meneliti semua situs media sosial secara bersamaan,
atau melakukan perbandingan antara situs media sosial.
2. Peran eWOM, Sikap, dan Keterlibatan Konsumen dalam Konsumsi
Pakaian Bekas secara Sadar
Penelitian ini dilakukan oleh Mohammad, Quoquab, dan Sadom (2020)
untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung electronic word of mouth
(eWOM) pada mindful consumer behaviour (MCB) dalam pembelian produk
pakaian bekas, dan menguji efek mediasi dari keterlibatan konsumen (consumer
engagement) dan sikap (attitude) terhadap pakaian bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 43
27
Data untuk penelitian ini didapatkan melalui penyebaran 300 kuesioner di
beberapa shopping mall area Malaysia, kepada konsumen yang pernah membeli
pakaian bekas. Terdapat 175 kuesioner yang lengkap, untuk kemudian diolah dan
dianalisis dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling-Partial
Least Square (SEM-PLS).
Pada akhirnya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eWOM
berpengaruh secara positif terhadap sikap (attitude), keterlibatan konsumen
(consumer engagement), dan perilaku konsumen yang sadar (Mindful Consumer
Behaviour/MCB). Rekomendasi penelitian selanjutnya adalah
mempertimbangkan pendekatan pragmatis untuk mendapatkan pemahaman lebih
mengenai fenomena tersebut, karena penelitian ini menggunakan pendekatan
positivis yang akhirnya menjadi sebuah keterbatasan dalam penelitian. Kemudian,
penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti mengenai pakaian organik.
3. Minat Beli dan Perilaku Konsumen terkait Pakaian Berkelanjutan
Penelitian ini dilakukan oleh Rausch dan Kopplin (2021) untuk mengetahui
minat beli dan perilaku konsumen terkait pakaian berkelanjutan. Peningkatan
konsumsi tekstil membuat membuat penggunaan sumber daya alam meningkat dan
akan memberikan dampak pada lingkungan, yaitu penggunaan 118 miliar meter
kubik air yang akan digunakan untuk produksi pakaian global pada tahun 2030.
Oleh karena itu, perilaku konsumsi pakaian perlu dilakukan secara berkelanjutan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 44
28
dengan cara melakukan konsumsi ramah lingkungan, salah satunya dengan
melakukan pembelian pakaian berkelanjutan (sustainable clothes).
Penelitian ini membahas perilaku konsumsi pakaian berkelanjutan melalui
pendekatan komprehensif, untuk mengetahui perilaku pembelian (purchase
behavior) pakaian berkelanjutan dan menjelaskan kesenjangan antara minat beli
(purchase intention) dan perilaku pembelian dari pakaian tersebut. Penelitian ini
memperluas pendekatan Theory of Reasoned Action (TRA) melalui dimensi
literatur hijau, dengan variabel pengetahuan lingkungan (perceived environmental
knowledge) dan masalah lingkungan yang dirasakan (environmental concerns).
Selain itu, dimensi lain juga didapatkan melalui temuan penelitian sebelumnya,
dengan variabel pencitraan pemasaran hijau (greenwashing), risiko ekonomi yang
dirasakan (perceived economic risk), dan risiko estetika yang dirasakan (perceived
aesthetic risk). TRA mengidentifikasi variabel tambahan, yaitu variabel sikap
(attitude), dan norma subjektif (subjective norm).
Sebanyak 535 kuesioner disebarkan melalui berbagai situs media sosial,
namun hanya 464 responden yang bisa menjadi sampel dan datanya diolah untuk
menilai variabel dalam penelitian ini, dalam konteks pakaian berkelanjutan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sikap terhadap pakaian berkelanjutan memiliki
dampak tertinggi pada minat beli. Namun, hubungan ini dipengaruhi secara negatif
oleh kepedulian konsumen terhadap greenwashing. Selain itu, penelitian ini
menemukan bukti bahwa resiko estetika konsumen berdampak negatif pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 45
29
hubungan niat-perilaku, sedangkan persepsi risiko ekonomi tidak berpengaruh
secara signifikan pada hubungan ini.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah tidak merujuk ke produsen atau
merek pakaian tertentu, sehingga variabel greenwashing menjadi kurang bisa
dipahami oleh responden, sehingga fenomena greenwashing disarankan untuk
diteliti lebih lanjut di masa mendatang. Selain itu, rekomendasi untuk penelitian di
masa mendatang adalah berfokus pada lingkungan, namun dilakukan di negara
lain, karena masalah lingkungan dan pengetahuan masyarakat terkait lingkungan
mungkin berbeda di setiap negara.
4. Pengaruh Kepedulian Lingkungan dan Sikap terhadap Minat Beli
Produk Hijau
Lukiarti (2019) menyadari bahwa masalah ekologis yang dihadapi bumi
akan menyebabkan masa hidup bumi berkurang, karena terjadinya eksploitasi
sumber daya secara terus menerus. Perlu dimilikinya kepedulian terhadap
lingkungan dan sikap untuk melestarikan lingkungan yang ditanamkan oleh setiap
individu, salah satunya dengan cara membeli produk hijau. Penelitian ini dilakukan
karena peneliti percaya bahwa individu yang memiliki kepedulian terhadap
lingkungan dan sikap untuk melestarikan lingkungan akan memiliki minat
membeli produk hijau, sebagai kontribusinya dalam menyelesaikan masalah
ekologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 46
30
Individu di Kabupaten Rembang yang pernah membeli produk hijau
menjadi objek penelitian ini. Sebanyak 100 konsumen produk hijau di Kabupaten
Rembang dijadikan sampel melalui metode nonprobability sampling dan teknik
purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner,
wawancara dan observasi. SPSS 21 dimanfaatkan untuk mengolah data, dan uji
validitas, uji reliabilitas, uji regresi berganda dan uji determinasi dilakukan untuk
menguji instrumen dari kuesioner yang disebarkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif antara
kepedulian lingkungan terhadap minat beli produk hijau. Sikap juga berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap minat beli produk hijau. Terakhir,
kepedulian lingkungan dan sikap secara simultan berpengaruh terhadap minat beli
produk hijau. Melalui hasil penelitian ini, penelitian selanjutnya diharapkan untuk
mengeksplor variabel lain mengenai minat beli produk hijau, agar penelitian
menjadi lebih luas, dan informasi yang didapatkan menjadi lebih beragam.
5. Minat Beli Konsumen terhadap Pakaian Cetak 3D
Penelitian ini dilakukan oleh Perry (2016) untuk membahas bagaimana
karakteristik produk yang dirasakan (perceived product characteristics) yang
meliputi kompatibilitas dan estetika, kepercayaan konsumen (consumers’
confidence) yang meliputi efikasi diri, kemudian sikap, dan pengaruh sosial (social
influence) yang meliputi norma subjektif dapat memengaruhi minat beli pakaian
cetak 3D (3D-printed apparel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 47
31
Partisipan dalam penelitian ini sejumlah 1002 responden yang berdomisili
di Amerika Serikat. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner,
kemudian datanya diolah menggunakan SPSS 22.0. Pengujian dilakukan dengan
metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) dan Structural Equation Modeling
(SEM).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat beli dipengaruhi oleh sikap,
dan estetika maupun kompatibilitas pakaian cetak 3D sangat memengaruhi sikap.
Sikap konsumen terhadap pakaian cetakan 3D banyak ditentukan oleh produk itu
sendiri, apakah memenuhi kebutuhan estetika konsumen, dan apakah sesuai
dengan gaya hidup dan kebutuhan konsumen. Rekomendasi untuk penelitian yang
akan datang adalah melakukan pendekatan survei kualitatif untuk memahami
persepsi, kekhawatiran, dan kebutuhan konsumen akan pakaian cetak 3D.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual menjadi dasar dari keseluruhan penelitian yang
dilakukan, karena menggambarkan variabel-variabel yang akan diteliti Sekaran dan
Bougie (2016:77). Adapun kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 48
32
Gambar II. 1 Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan:
: Pengaruh secara simultan
: Pengaruh secara parsial
D. Hipotesis
Sekaran dan Bougie (2017:83) menyatakan bahwa hipotesis merupakan
pernyataan sementara yang dapat diuji untuk memprediksi hasil yang diharapkan
dalam penelitian. Hipotesis membantu penulis untuk memberikan gambaran secara
teoritis mengenai hubungan antar variabel di dalam penelitian.
1. eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan
Mohan (2020) mendefinisikan eWOM sebagai penyedia informasi kepada
konsumen terkait produk, layanan, maupun penjual yang berbasis teknologi
internet. eWOM menjadi faktor terpenting yang memengaruhi minat beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 49
33
konsumen, karena berbentuk ulasan produk dan rekomendasi konsumen terhadap
pakaian bekas yang disebarkan secara daring, sehingga penyebaran informasinya
cepat (Hong dan Pittman, 2020). Selain itu, Nam dkk. (2017) mendefinisikan sikap
merupakan tindakan evaluasi sebelum melakukan perilaku tertentu. Quoquab 2017
(dalam Mohammad dkk., 2020) menyatakan bahwa, ketika seorang individu
memutuskan untuk berperilaku, mereka cenderung mengevaluasi manfaat dan
biaya yang muncul dari perilaku tersebut. Mohammad dkk. (2020) menemukan
bahwa eWOM yang berbentuk ulasan produk memberikan pemahaman mengenai
pakaian bekas, dan meningkatkan evaluasi konsumen atas perilaku pembelian
pakaian bekas. Sehingga akhirnya eWOM dan sikap memberikan pengaruh
terhadap minat beli pakaian bekas.
Alibeli dan Johnson 2009 (dalam Maichum dkk., 2017) mendefinisikan
kepedulian lingkungan sebagai kesadaran individu tentang masalah lingkungan
dan kemauan untuk mencari solusi atas masalah lingkungan tersebut. Kepedulian
konsumen terhadap lingkungan membuat mereka mengubah perilaku
konsumsinya agar tidak merusak lingkungan, salah satunya adalah memunculkan
minat belinya terhadap produk ramah lingkungan (Saleki dkk., 2019). Penelitian
sebelumnya menemukan bahwa kepedulian lingkungan dapat memengaruhi minat
beli konsumen terhadap produk ramah lingkungan (Lukiarti, 2019).
Creusen dan Schoorman 2005 (dalam Lew dan Sulaiman, 2014)
menyatakan bahwa penampilan produk merupakan penilaian awal konsumen yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 50
34
akan memunculkan minat belinya terhadap pakaian bekas yang ia rasa mampu
untuk memenuhi kebutuhan estetikanya. Estetika dari pakaian bekas
mencerminkan kualitas pakaian bekas tersebut, karena dinilai dari bentuk, warna,
dan ukuran yang sesuai dengan preferensi konsumen (Lew dan Sulaiman, 2014).
Daya tarik estetika yang dirasakan menjadi bahan evaluasi utama dalam pembelian
pakaian karena meningkatkan kepercaya dirian, maka dari itu daya tarik estetika
yang dirasakan berdampak terhadap minat beli pakaian (Perry, 2016). Berdasarkan
premis tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H1: eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang
dirasakan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli pakaian bekas.
2. Electronic Word of Mouth (eWOM)
Mohan (2020) mendefinisikan eWOM sebagai penyedia informasi kepada
konsumen terkait produk, layanan, maupun penjual yang berbasis teknologi
internet. eWOM menjadi faktor terpenting yang memengaruhi minat beli
konsumen, karena berbentuk ulasan produk dan rekomendasi konsumen terhadap
pakaian bekas yang disebarkan secara daring, sehingga penyebaran informasinya
cepat (Hong dan Pittman, 2020). Mohammad dkk. (2020) menemukan bahwa
eWOM yang berbentuk ulasan produk memberikan pemahaman mengenai pakaian
bekas. Semakin banyak konsumen mengumpulkan informasi melalui ulasan
produk, maka semakin mendetail pemahamannya terkait pakaian bekas, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 51
35
akhirnya memengaruhi minatnya dalam pembelian pakaian bekas. Berdasarkan
premis tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H2: eWOM berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
3. Sikap
Nam dkk. (2017) mendefinisikan sikap merupakan tindakan evaluasi
sebelum melakukan perilaku tertentu. Quoquab 2017 (dalam Mohammad dkk.,
2020) menyatakan bahwa, ketika seorang individu memutuskan untuk berperilaku,
mereka cenderung mengevaluasi manfaat dan biaya yang muncul dari perilaku
tersebut. Manfaat dan biaya yang muncul dari perilaku pembelian pakaian bekas
adalah mengurangi sampah tekstil yang akan memberikan dampak buruk bagi
lingkungan. Mohammad dkk. (2020) menemukan bahwa eWOM yang berbentuk
ulasan produk memberikan pemahaman mengenai pakaian bekas, dan
meningkatkan evaluasi konsumen atas perilaku pembelian pakaian bekas.
Sehingga akhirnya sikap memberikan pengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
Berdasarkan premis tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Sikap berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas
4. Kepedulian Lingkungan
Alibeli dan Johnson 2009 (dalam Maichum dkk., 2017) mendefinisikan
kepedulian lingkungan sebagai kesadaran individu tentang masalah lingkungan
dan kemauan untuk mencari solusi atas masalah lingkungan tersebut. Kepedulian
konsumen terhadap lingkungan membuat mereka mengubah perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 52
36
konsumsinya agar tidak merusak lingkungan, salah satunya adalah memunculkan
minat belinya terhadap pakaian bekas (Saleki dkk., 2019). Penelitian sebelumnya
menemukan bahwa kepedulian lingkungan dapat memengaruhi minat beli
konsumen terhadap produk ramah lingkungan (Lukiarti, 2019). Berdasarkan
premis tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Kepedulian lingkungan berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas
5. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Creusen dan Schoorman 2005 (dalam Lew dan Sulaiman, 2014)
menyatakan bahwa penampilan produk merupakan penilaian awal konsumen yang
akan memunculkan minat belinya terhadap pakaian bekas yang ia rasa mampu
untuk memenuhi kebutuhan estetikanya. Estetika dari pakaian bekas
mencerminkan kualitas pakaian bekas tersebut, karena dinilai dari bentuk, warna,
dan ukuran yang sesuai dengan preferensi konsumen (Lew dan Sulaiman, 2014).
Daya tarik estetika yang dirasakan menjadi bahan evaluasi utama dalam
pembelian pakaian, karena bentuk, warna, dan ukurannya sesuai dengan preferensi
konsumen. Kesesuaian preferensi konsumen akan sebuah pakaian ini akan
meningkatkan kepercayaan diri, karena kebutuhan estetikanya terpenuhi, sehingga
daya tarik estetika yang dirasakan akan berdampak terhadap minat beli pakaian
bekas (Perry, 2016) Berdasarkan premis tersebut, maka penulis mengajukan
hipotesis sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 53
37
H5: Daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 54
38
BAB III
METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh eWOM, sikap, kepedulian
lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan terhadap minat beli pakaian bekas.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengetahuan maupun
pemahaman terhadap fenomena tersebut, dan menciptakan teori berdasarkan hasil
penelitian, dan menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Menurut
Mulyadi (2012), jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif desain
eksplanasi. Sedangkan menurut Sekaran dan Bougie (2017:6), tujuan penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian dasar (basic research).
Selain itu, penelitian ini juga dibedakan menurut tujuan studinya, untuk
menguji satu variabel yang berpotensi mengubah variabel lainnya, atau bahkan tidak
mengubah sama sekali. Peneliti ingin mengetahui apakah variabel X menyebabkan
variabel Y. Menurut Sekaran dan Bougie (2017:112), tujuan studi tersebut termasuk
dalam studi kausal.
B. Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian
selama tahap analisis data (Sekaran dan Bougie, 2017:119). Menurut Hermawan dan
Amirullah (2016:183), subjek penelitian adalah pihak yang ikut serta dalam penelitian,
untuk membantu menjawab pertanyaan penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 55
39
ini berfokus pada minat beli pakaian bekas yang didasari oleh eWOM, sikap,
kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan, maka dari itu peneliti
memerhatikan individu yang pernah membeli pakaian bekas sebagai unit analisis dari
penelitian ini.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 – Desember 2021.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di wilayah Indonesia.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sekaran dan Bougie (2017:53), populasi mengacu pada seluruh
kelompok, orang, peristiwa, atau hal-hal menarik yang hendak diteliti, kemudian
data populasi tersebut digunakan baik untuk pengambilan keputusan maupun
pengujian hipotesis. Berdasarkan definisi tersebut, populasi yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah individu yang mengikuti akun Instagram resmi Bebas
Sampah Indonesia (Bebas Sampah ID/BSID), dan/atau komunitas pemerhati
lingkungan di Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Koalisi Pemuda Hijau Indonesia
(KOPHI) regional Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Instagram. Merujuk
pada Instagram, maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 56
40
keseluruhan jumlah pengikut akun Instagram @bebassampahid dan
@kophiyogya, yaitu sebanyak 9.038 pengikut.
2. Sampel
Keterbatasan biaya, keterbatasan waktu, dan keterbatasan tenaga membuat
peneliti tidak bisa meneliti keseluruhan populasi. Maka dari itu peneliti
memanfaatkan sebagian dari jumlah populasi, atau yang disebut dengan sampel
(Sekaran dan Bougie, 2017:54). Peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari
jumlah populasi yang sudah ditentukan, selama bagian tersebut mewakili hal yang
diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah generasi Z dalam rentang usia 16 – 26
tahun yang pernah membeli pakaian bekas, dan mengikuti akun Instagram BSID
dalam nama pengguna @bebassampahid, dan/atau KOPHI DIY dalam nama
pengguna @kophiyogya.
Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada
penelitian ini menggunakan rumus Slovin, karena tidak adanya kepastian terkait
perilaku populasi (Isip, n.d.). Rumus Slovin juga digunakan karena jumlah
populasi dalam penelitian sudah diketahui, sehingga akan memudahkan penulis
dalam mendapatkan jumlah sampel yang representatif (Tejada dan Punzalan,
2012). Berikut rumus Slovin dalam penelitian ini:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
𝑛 : Jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 57
41
N : Jumlah populasi
E : Kelonggaran penelitian akibat kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir (e = 0.1 atau 10%).
Berdasarkan rumus Slovin, maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah
sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
𝑛 =9038
1 + 9038 𝑥 (0.1)2=
9038
91.38= 98.90
𝑛 = 98.90 (dibulatkan menjadi 100)
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, maka jumlah
sampel yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah sebanyak 100 orang
responden.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan untuk memilih sampel yang tepat dari
populasi, sehingga membantu penelitian dalam mendapatkan pemahaman mengenai
sifat dan karakter dari sampel tersebut (Sekaran dan Bougie, 2017:58). Penelitian ini
menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sekaran dan Bougie
(2017:67) mengemukakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel
yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari total populasi yang memenuhi
beberapa kriteria sesuai yang ditentukan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 58
42
Adapun kriteria yang ditentukan oleh peneliti adalah generasi Z dalam rentang
usia 16 – 26 tahun yang pernah membeli pakaian bekas, dan mengikuti akun Instagram
@bebassampahid dan/atau @kophiyogya. Dengan mengikuti salah satu akun
Instagram tersebut, artinya sampel sadar akan pentingnya menjaga lingkungan ketika
melakukan pembelian pakaian bekas.
F. Variabel Penelitian
1. Identifikasi dan Definisi Variabel
Variabel merupakan sebuah atribut berupa objek yang memiliki variasi
antara satu objek dengan objek lain, yang ditentukan oleh peneliti untuk ditelaah
agar mendapatkan informasi, hingga kemudian ditarik kesimpulannya (Lie, 2009).
Macam-macam variabel dibedakan berdasarkan cara pengukuran, yang meliputi
variabel laten, dan variabel terukur. Kemudian, variabel dibedakan berdasarkan
fungsi dalam hubungan antar variabel, yang meliputi variabel independen, variabel
dependen, variabel moderating, dan variabel intervening. Variabel yang ada dalam
penelitian ini adalah variabel independen, dan variabel dependen.
a. Variabel Independen
1) Electronic Word of Mouth (eWOM)
Zaenab dkk. (2019) mengemukakan bahwa eWOM (Electronic Word
of Mouth) merupakan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara daring
melalui media sosial terkait penilaian positif atau negatif oleh konsumen lama,
konsumen baru, maupun konsumen potensial. Sedangkan menurut Mohan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 59
43
(2020), eWOM merupakan penyediaan informasi kepada konsumen terkait
produk, layanan, maupun penjual yang berbasis teknologi internet. Sehingga
dapat didefinisikan, bahwa eWOM merupakan merupakan kegiatan
komunikasi yang dilakukan secara daring berupa ulasan, atau penilaian positif
maupun negatif terkait suatu produk dan layanan.
2) Sikap
Nam dkk. (2017) mendefinisikan sikap merupakan perilaku evaluasi
terhadap perilaku tertentu. Menurut Ajzeen 1991 (dalam Mohammad dkk.,
2020) dan (Hung dkk., 2016), sikap membuat seorang individu melakukan
evaluasi mengenai kesukaan maupun ketidaksukaannya terhadap suatu objek.
Sikap terhadap suatu objek dapat memengaruhi pemrosesan informasi,
penilaian dan perilaku yang ditimbulkan (Hung dkk., 2016). Sehingga, dapat
disimpulkan bahwa sikap merupakan perilaku seorang individu dalam
mengevaluasi suatu objek, untuk mengetahui preferensi kesukaan maupun
ketidaksukaannya sebelum memutuskan untuk melakukan perilaku tertentu.
3) Kepedulian Lingkungan
Alibeli dan Johnson 2009 (dalam Maichum dkk., 2017) mendefinisikan
kepedulian lingkungan sebagai kesadaran individu tentang masalah
lingkungan dan kemauan untuk mencari solusi atas masalah lingkungan
tersebut. Kalafatis, Pollard, East, dan Tsogas 1999 (dalam Maichum dkk.
2017) juga mengemukakan bahwa kepedulian lingkungan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 60
44
kesadaran individu akan fakta bahwa sumber daya alam itu terbatas, dan
eksploitasi lingkungan akan membahayakan keselamatan manusia, dan planet
bumi. Sehingga, kepedulian lingkungan merupakan kesadaran individu akan
masalah lingkungan yang terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam, dan
adanya keinginan untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
4) Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Yang dkk. (2018) mengemukakan bahwa daya tarik estetika yang
dirasakan merupakan reaksi emosional terhadap nilai estetika dari sebuah
objek, yang dalam konteks penelitian ini adalah pakaian. Menurut McCann
2009 (dalam Hwang dkk. 2016), seorang individu akan merasakan adanya daya
tarik estetika dari sebuah pakaian, ketika pakaian tersebut memiliki
keseimbangan antara fungsi dan aspek estetikanya, mulai dari desain, warna,
kualitas fabrikasi, potongan, proporsi, hingga detailnya. Sehingga, daya tarik
estetika yang dirasakan adalah reaksi emosional individu yang tercipta ketika
sebuah objek memiliki keseimbangan antara fungsi dan aspek estetikanya.
b. Variabel Dependen
1) Minat Beli
Assael 2008 (dalam Latief 2018) mengemukakan minat beli
merupakan respon individu terhadap suatu produk dan memunculkan
keinginan untuk melakukan pembelian produk tersebut. Minat beli menurut
Swastha dan Irawan 2005 (dalam Latief 2018) berkaitan dengan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 61
45
individu, karena ketika individu merasa senang ketika melihat produk, maka
hal itu akan meningkatkan minat belinya. Minat beli merupakan
kecenderungan dalam melakukan pembelian di masa yang akan datang
(Manurung dkk., 2017). Sehingga dapat disimpulkan, minat beli merupakan
niat pembelian di masa yang akan datang, ketika merasa puas setelah melihat
suatu produk.
Tabel III.1 Definisi Operasionalisasi
Tabel III.1
Definisi Operasionalisasi
Variabel Indikator Item Pernyataan
Electronic Word of
Mouth (eWOM)
Zaenab dkk. (2019)
mengemukakan bahwa
eWOM (Electronic
Word of Mouth)
merupakan komunikasi
pemasaran yang
dilakukan secara
daring melalui media
sosial terkait penilaian
positif atau negatif oleh
konsumen lama,
konsumen baru,
maupun konsumen
potensial.
Sedangkan menurut
Mohan (2020), eWOM
merupakan penyediaan
informasi kepada
konsumen terkait
produk, layanan,
maupun penjual yang
berbasis teknologi
internet.
1. Kesadaran
(Awareness)
Kesadaran akan
adanya fitur ulasan
produk secara daring.
2. Frekuensi
(Frequency)
Frekuensi dalam
pemanfaatan fitur
ulasan produk secara
daring.
3. Perbandingan
(Comparison)
Membandingkan
setiap ulasan produk
secara daring sebelum
melakukan
pembelian.
1. Sebelum membeli
pakaian bekas, saya
membaca review online
terlebih dahulu
2. Review online mengenai
pakaian bekas dapat
dipercaya
3. Saya sering membaca
review online mengenai
pakaian bekas
4. Untuk memastikan
pembelian pakaian
bekas yang tepat, saya
sering membaca review
online mengenai
pakaian bekas
5. Saya mengumpulkan
beberapa review online
sebelum membeli
pakaian bekas.
6. Saya berkonsultasi
dengan konsumen lain
yang memberikan
review online terkait
pakaian bekas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 62
46
eWOM merupakan
kegiatan komunikasi
yang dilakukan secara
daring berupa ulasan,
atau penilaian positif
maupun negatif terkait
suatu produk dan
layanan.
4. Pengaruh (Effect)
Pengaruh yang
didapatkan dari fitur
ulasan produk secara
daring
7. Review online mengenai
pakaian bekas
meningkatkan minat
saya
8. Review online mengenai
pakaian bekas
memengaruhi
keputusan saya
Sikap
Nam dkk. (2017)
mendefinisikan sikap
merupakan perilaku
evaluasi terhadap
perilaku tertentu.
Menurut Ajzeen 1991
(dalam Mohammad
dkk., 2020) dan (Hung
dkk., 2016), sikap
membuat seorang
individu melakukan
evaluasi mengenai
kesukaan maupun
ketidaksukaannya
terhadap suatu objek.
sikap merupakan
perilaku seorang
individu dalam
mengevaluasi suatu
objek, untuk
mengetahui preferensi
kesukaan maupun
ketidaksukaannya
sebelum memutuskan
untuk melakukan
perilaku tertentu.
1. Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan
mengenai perilaku
yang ditimbulkan
2. Perasaan Senang
(Happy Feelings)
Perasaan senang
terhadap perilaku
yang ditimbulkan.
3. Kesanggupan
(Affordability)
Kesanggupan dalam
berperilaku.
1. Saya mengetahui
tentang jual-beli
pakaian bekas
2. Saya berpikiran positif
dalam membeli pakaian
bekas
3. Pembelian pakaian
bekas merupakan hal
baik bagi saya
4. Pembelian pakaian
bekas menarik bagi saya
5. Saya merasa senang
saat membeli pakaian
bekas
6. Saya merasa harga
pakaian bekas
terjangkau
7. Saya sanggup secara
finansial untuk membeli
pakaian bekas
8. Saya melakukan
pembelian pakaian
bekas
Kepedulian
Lingkungan
Alibeli dan Johnson
2009 (dalam Maichum
dkk. 2017)
mendefinisikan
1. Kesadaran akan
Lingkungan
(Environmental
Awareness)
Kesadaran akan
konsekuensi atas
1. Saya peduli pada
lingkungan
2. Saya sadar perilaku
konsumsi saya
berpotensi merusak
lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 63
47
kepedulian lingkungan
sebagai kesadaran
individu tentang
masalah lingkungan
dan kemauan untuk
mencari solusi atas
masalah lingkungan
tersebut.
Kalafatis, Pollard, East,
dan Tsogas 1999
(dalam Maichum dkk.
2017) juga
mengemukakan bahwa
kepedulian lingkungan
merupakan kesadaran
individu akan fakta
bahwa sumber daya
alam itu terbatas, dan
eksploitasi lingkungan
akan membahayakan
keselamatan manusia,
dan planet bumi.
aktivitas konsumsinya
terhadap lingkungan.
2. Keterbukaan
(Openess)
Keterbukaan terhadap
ide-ide baru terkait
solusi atas kerusakan
lingkungan.
3. Ketertarikan
(Interest)
Ketertarikan terhadap
produk yang dapat
mengurangi
kerusakan lingkungan
3. Saya merasa pembelian
pakaian baru hanya
menambah sampah dan
merusak lingkungan
4. Saya bersedia untuk
membeli pakaian bekas
agar perilaku saya dapat
lebih ramah lingkungan
5. Saya merasa pembelian
pakaian baru hanya
menambah sampah,
sehingga saya membeli
pakaian bekas
6. Saya lebih suka
membeli pakaian bekas
dibanding pakaian baru,
karena berkontribusi
terhadap lingkungan.
7. Saya membeli pakaian
bekas untuk
mengurangi kerusakan
lingkungan
Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan
Menurut McCann 2009
(dalam Hwang dkk.
2016), pakaian yang
dikenakan harus
memiliki
keseimbangan antara
fungsinya dan aspek
estetikanya, mulai dari
desain, warna, kualitas
fabrikasi, potongan,
proporsi, hingga
detailnya, sehingga
akan memberikan
kepuasan pada
pemakainya.
1. Warna (Colour)
Terkait daya tarik
estetika dalam
pemilihan warna
produk.
2. Desain (Design)
Terkait daya tarik
estetika dalam
pemilihan desain
produk.
3. Penampilan
Keseluruhan
(Overall Appearance)
1. Pakaian bekas yang
saya sukai memiliki
warna yang menarik
2. Pakaian bekas yang
saya sukai memiliki
warna yang sesuai
dengan selera saya
3. Pakaian bekas yang
saya sukai memiliki
desain yang menarik
4. Pakaian bekas yang
saya sukai memiliki
desain yang sesuai
dengan selera saya
5. Penampilan pakaian
bekas yang saya sukai
merepresentasikan diri
saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 64
48
Hal ini kemudian akan
menciptakan adanya
daya tarik estetika yang
dirasakan oleh
individu, yang berupa
reaksi emosional
terhadap nilai estetika
dari sebuah pakaian
bekas (Yang, Gao, dan
Li, 2018).
Terkait daya tarik
estetika dalam
penampilan
keseluruhan dari
sebuah produk
6. Saya menyukai
penampilan pakaian
bekas yang saya
temukan
Minat Beli
Assael 2008 (dalam
Latief 2018)
mengemukakan minat
beli merupakan respon
individu terhadap suatu
produk dan
memunculkan
keinginan untuk
melakukan pembelian
produk tersebut.
Minat beli merupakan
kecenderungan dalam
melakukan pembelian
di masa yang akan
datang (Manurung
dkk., 2017)
1. Kebutuhan (Needs)
Kesadaran individu
terhadap
kebutuhannya akan
sebuah produk.
2. Pengetahuan
(Knowledge)
Pengetahuan individu
terhadap produk yang
diminatinya.
3. Kesukaan (Liking)
Kesukaan individu
terhadap suatu produk
yang diminatinya.
4. Keyakinan
(Conviction)
Keyakinan konsumen
dalam membeli suatu
produk.
1. Saya merasa butuh
untuk membeli pakaian
bekas
2. Saya berencana
membeli pakaian bekas
3. Saya mengetahui
mengenai jual-beli
pakaian bekas
4. Saya mengetahui toko
online/offline yang
menjual pakaian bekas
5. Saya mengetahui jenis
pakaian bekas yang
saya inginkan
6. Saya menyukai ide
pembelian pakaian
bekas
7. Ketika saya menyukai
pakaian bekas tertentu,
saya
mempertimbangkan
untuk melakukan
pembelian
8. Saya berniat membeli
pakaian bekas
9. Saya melakukan
pembelian pakaian
bekas ketika melihatnya
di toko online/offline
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 65
49
2. Skala Pengukuran Variabel
Apabila variabel tidak diukur dengan cara tertentu, maka peneliti tidak
akan bisa menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian, sehingga
dibutuhkannya pengukuran variabel untuk mencirikan objek melalui penggunaan
angka (Sekaran dan Bougie, 2017:19). Agar dapat mengumpulkan data dalam
bentuk angka, peneliti memerlukan skala. Skala merupakan komponen untuk
mengetahui perbedaan individu pada variabel ketertarikan di dalam penelitian.
Penelitian ini menggunakan skala likert untuk mengetahui seberapa kuat
subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan tunggal (Sekaran dan Bougie,
2017:30). Menurut Brown (2000), skala Likert bermanfaat untuk mengumpulkan
perasaan, pendapat, hingga sikap responden terkait topik yang diteliti, dengan cara
menandai kategori bernomor. Adapun kategori bernomor yang dimaksud berupa
bobot penilaian yang pada umumnya berupa skor 1 – 5 atau 1 – 7.
Selain bobot penilaian dengan skala 5 atau 7 poin, terkadang skala 4 poin
digunakan untuk mencegah jawaban yang tidak memihak atau netral, sehingga
peneliti mendapatkan temuan yang pasti (Bertram, n.d.). Improta, Perrone, Russo,
dan Triassi (2019) menjelaskan bahwa setiap jawaban yang diukur dengan skala
Likert harus mengarah pada kesetujuan atau ketidaksetujuan, sehingga penulis
menentukan bobot penilaian berupa skor 1 – 4 untuk setiap pernyataan. Hal ini
dilakukan untuk mengurangi skor dengan angka ganjil yang mencerminkan
keraguan dan netralitas, sehingga memungkinkan penulis untuk mengarahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 66
50
responden dalam memilih skor dengan angka genap (Improta dkk., 2019). Berikut
tabel skala Likert dalam penelitian ini:
Tabel III. 2
Skala Likert
No. Kode Keterangan Skor
1. STS Sangat Tidak Setuju 1
2. TS Tidak Setuju 2
3. S Setuju 3
4. SS Sangat Setuju 4
Tabel III.2 Skala Likert
G. Sumber Data
Data pada penelitian tidak bisa didapatkan tanpa adanya sumber data. Adapun
data tersebut diperoleh melalui sumber data primer atau sekunder, yaitu:
1. Data Primer
Sekaran dan Bougie (2017:130) mengemukakan bahwa data primer
merupakan data yang didapatkan langsung oleh peneliti untuk dianalisis, dan akhirnya
dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini memanfaatkan
sumber data primer berupa tanggapan responden mengenai variabel yang diteliti.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia tanpa dikumpulkan oleh
peneliti secara langsung (Sekaran dan Bougie, 2017:130). Penelitian ini
memanfaatkan sumber data sekunder berupa buku, jurnal, data perkembangan indeks
produksi bulanan industri tekstil dan industri pakaian jadi yang dikeluarkan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), data mengenai kilas balik fashion trend yang dipublikasi
melalui website Zalora, data mengenai Bebas Sampah Indonesia (Bebas Sampah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 67
51
ID/BSID), dan data mengenai Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data agar dapat
menjawab rumusan masalah dalam penelitian, sehingga tidak dapat terpisahkan dari
desain penelitian (Sekaran dan Bougie, 2017:134). Penulis memanfaatkan metode
pengumpulan data melalui sumber data primer, yaitu kuesioner. Sekaran dan Bougie
(2017:170) mendefinisikan kuesioner sebagai daftar pertanyaan yang dirumuskan
secara tertulis dan didefinisikan dengan jelas agar mudah dipahami oleh responden,
sehingga peneliti mengetahui karakteristik responden dan pengalaman responden
terkait variabel yang diteliti.
Sugiyono 2017 (dalam Sari, 2019:65) menyatakan jika jumlah responden
banyak dan tersebar di wilayah yang luas, maka pemilihan metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner merupakan hal yang tepat. Maka dari itu, penulis
memanfaatkan kuesioner elektronik yang dibuat menggunakan Google Form, dan
kuesioner tersebut dikirimkan secara langsung kepada responden yang kriterianya
sudah ditentukan oleh penulis.
Penulis menentukan untuk membagi kuesioner dalam tiga bagian supaya
mempermudah responden dalam memberikan jawaban. Bagian pertama berisi
identitas dan pengalaman responden, yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, pekerjaan, dan pendapatan/uang saku perbulan. Bagian kedua berisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 68
52
tanggapan responden yang meliputi item pernyataan untuk setiap variabel. Item
pernyataan ini diukur dengan skala likert 1 – 4, yang menunjukkan tingkat kesesuaian
responden terhadap item pernyataan. Semakin tinggi nilai yang diberikan, artinya item
pernyataan sangat sesuai dengan persepsi responden, dan semakin rendah nilai yang
diberikan, artinya item pernyataan sangat tidak sesuai dengan persepsi responden.
Bagian terakhir berisi evaluasi dan pernyataan terbuka, untuk mengetahui pengalaman
responden terkait pengisian kuesioner, sekaligus ungkapan terima kasih kepada
responden. Hal ini dilakukan agar responden merasa terlibat secara penuh dalam
penelitian ini, karena dapat memberikan komentar terkait aspek apapun dalam
kuesioner (Sekaran dan Bougie, 2017:154). Tidak lupa penulis mencantumkan nomor
WhatsApp pribadi penulis, seandainya ada responden yang hendak menghubungi
penulis secara pribadi untuk bertanya atau berdiskusi terkait penelitian.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Kuesioner sebagai instrumen dalam penelitian ini harus valid dan reliabel,
sehingga diperoleh data yang benar adanya, dan menghasilkan kesimpulan yang sesuai
dengan keadaan sesungguhnya. Maka dari itu, diperlukannya uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji Validitas
Sekaran dan Bougie (2017:177) menjelaskan bahwa validitas merupakan
sebuah tes untuk mengetahui seberapa baik suatu instrumen dalam penelitian
mengukur konsep yang ingin diukur. Validitas mengacu pada sejauh mana ukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 69
53
yang digunakan mencerminkan konsep yang diteliti (Cowles dan Nelson, 2015:105).
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑛∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
ඥሼ𝑛∑𝑋2 − (∑𝑋)2ሽሼ𝑛∑𝑌2 − (∑𝑌)2ሽ
Keterangan:
n : Jumlah responden
∑X : Total skor variabel X
∑Y : Total skor variabel Y
∑XY : Total skor variabel X dan Y
Melalui perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 selanjutnya bisa diketahui valid tidaknya suatu
instrumen, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Instrumen dikatakan valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf keyakinan 95%.
b. Instrumen dikatakan tidak valid jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan taraf keyakinan
95%.
2. Uji Reliabilitas
Cowles dan Nelson (2015:106) mendefinisikan bahwa reliabilitas mengacu
pada konsistensi tanggapan dari responden yang berbeda dalam situasi yang sama.
Reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten alat ukur dalam mengukur konsep apa
pun yang diukur. Adapun rumus yang digunakan dalam menguji realibilitas adalah
rumus alpha atau Cronbach’s alpha sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 70
54
𝑟11 = 𝑘
(𝑘 − 1)൨ ቈ1 −
∑𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
Keterangan:
𝑟11 : Reliabilitas instrumen
k : Jumlah butir pertanyaan
𝜎𝑡2 : Varian total
∑𝜎𝑏2 : Jumlah varian butir tiap pertanyaan
Nilai ∑𝜎𝑏2 dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
𝜎2 =ඨ𝑥2 −
(𝑥)2
𝑛𝑛 − 1
Keterangan:
𝜎2 : Nilai varian
N : Jumlah sampel
x2 : Jumlah skor
Melalui perhitungan realibilitas instrumen, selanjutnya bisa diketahui reliabel
tidaknya suatu instrumen, dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Item pertanyaan dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > 0,70
b. Item pertanyaan dikatakan tidak reliabel jika nilai cronbach’s alpha < 0,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 71
55
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
a. Analisis Deskriptif Responden
Mengklasifikasikan responden ke dalam beberapa bagian, dengan
tujuan untuk mengubah kumpulan data menjadi informasi yang mudah
dipahami. Adapun responden diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan frekuensi pembelian pakaian
bekas, lokasi pembelian pakaian bekas, dan perasaan membeli pakaian bekas.
b. Analisis Deskriptif Variabel
Adapun analisis deskriptif variabel dilakukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai variabel rata-rata (mean), dengan tahapan sebagai berikut:
1) Menghitung rata-rata (mean) dari setiap sampel
2) Menentukan skor minimum pengukuran variabel dengan skor 1
3) Menentukan skor maksimum pengukuran variabel dengan skor 4
4) Menentukan rentang kategori menggunakan interval kelas, dengan rumus
sebagai berikut:
𝐶 =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
𝐾
Keterangan:
C : Interval
Range : Selisih skor maksimum dan minimum
K : Banyak kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 72
56
Berdasarkan rumus tersebut, maka angka angka interval yang
diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
𝐶 =4 − 1
4= 0,75
Skala persepsi responden dengan skala sebesar 0,75 digambarkan
sebagai berikut:
Tabel III.3
Pengkategorian Skor Variabel
No.
Skor
Rata-
rata
Variabel
X1
Variabel
X2
Variabel
X3 Variabel X4
Variabel
Y
eWOM Sikap Kepedulian
Lingkungan
Daya Tarik
Estetika
yang
Dirasakan
Minat
Beli
1. 3,25 –
4,00
Sangat
terpercaya
Sangat
sesuai Sangat peduli
Sangat
menarik
Sangat
berminat
2. 2,50 –
3,24 Terpercaya Sesuai Peduli Menarik Berminat
3. 1,75 –
2,49
Tidak
terpercaya
Tidak
sesuai Tidak peduli
Tidak
menarik
Tidak
berminat
4. 1,00 –
1,74
Sangat
tidak
terpercaya
Sangat
tidak
sesuai
Sangat tidak
peduli
Sangat tidak
menarik
Sangat
tidak
berminat
Tabel III.3 Pengkategorian Skor Variabel
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistibusi
normal atau tidak normal. Pengujian normalitas dilakukan dengan rumus
Kolmogrov – Smirnov (K – S) sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 73
57
𝐾 = | 𝐹𝑠(x) − 𝐹𝑡 (x)| 𝑚𝑎𝑥
Keterangan:
𝐹𝑠 : Distribusi frekuensi kumpulan sampel
𝐹𝑠 : Distribusi frekuensi ukuran teoritis
Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi > 0,05,
sedangkan data dinyatakan berdistribusi tidak normal jika nilai signifikansi <
0,05.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengidentifikasi ada atau
tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu
pengaruh. Dua indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi
multikolinearitas adalah nilai toleransi dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF). Dalam nilai toleransi, tidak terjadinya multikolinearitas ketika nilai
toleransinya lebih besar dari 0,1. Dalam nilai VIF, tidak terjadinya
multikolinearitas ketika nilai VIF lebih kecil dari 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji ketidaksamaan varian
residual dari satu pengamatan, ke pengamatan yang lain (Mona, Kekenusa, dan
Prang, 2015). Ketika terdapat kesamaan varian dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, disebut homoskedastisitas. Sedangkan jika
variannya tidak sama, maka disebut heteroskedastisitas. Persamaan regresi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 74
58
yang tepat adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas, sehingga nilai t hitung
harus lebih kecil daripada t tabel, dan nilai signifikansinya lebih besar dari
0,05.
d. Uji Linearitas
Uji lineraitas dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Dewi, 2012).
Variabel akan dikatakan memiliki hubungan linear ketika tingkat signifikansi
lebih dari 0,05.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel independen, sehingga
analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel independen (X), terhadap variabel dependen (Y). Adapun
bentuk persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4 + 𝑒
Keterangan:
a : Konstanta
𝑏1…𝑏4 : Koefisiensi regresi
Y : Minat Beli Pakaian Bekas
𝑋1 : eWOM
𝑋2 : Sikap
𝑋3 : Kepedulian Lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 75
59
𝑋4 : Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
𝑒 : Variabel error
4. Teknik Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui diterima atau ditolaknya
hipotesis yang diajukan. Penulis mengajukan hipotesis eWOM, sikap, kepedulian
lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan terhadap minat beli pakaian
bekas. Untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak, maka
perlu dilakukannya uji F dan uji t.
a. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara serentak dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen
(Y), dengan identifikasi sebagai berikut:
H0 : PYX = 0 artinya tidak terdapat pengaruh antara eWOM, sikap, kepedulian
lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan tidak berpengaruh secara
simultan terhadap minat beli pakaian bekas.
H1 : PYX ≠ 0 artinya terdapat pengaruh antara eWOM, sikap, kepedulian
lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh secara simultan
terhadap minat beli pakaian bekas.
Pengujian hipotesis secara simultan dilakukan menggunakan uji F, dalam
rumus:
𝐹 =𝑅2/𝑘
(1 − 𝑅2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 76
60
Keterangan:
R : Koefisien korelasi ganda
m : Jumlah predictor
n : Jumlah sampel
Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) H0 diterima jika nilai Sig. > 0,05
2) H0 diterima jika F hitung < F tabel
3) H0 ditolak jika nilai Sig. < 0,05
4) Ho ditolak jika F hitung > Ftabel
b. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y),
dengan identifikasi sebagai berikut:
1) H0 : PYX1 = 0 artinya eWOM tidak berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas.
H1 : PYX1 ≠ 0 artinya eWOM berpengaruh terhadap minat beli pakaian
bekas.
2) H0 : PYX1 = 0 artinya sikap tidak berpengaruh terhadap minat beli pakaian
bekas.
H1 : PYX1 ≠ 0 artinya sikap berpengaruh terhadap minat beli pakaian
bekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 77
61
3) H0 : PYX1 = 0 artinya kepedulian lingkungan tidak berpengaruh terhadap
minat beli pakaian bekas.
H1 : PYX1 ≠ 0 artinya kepedulian lingkungan berpengaruh terhadap minat
beli pakaian bekas.
4) H0 : PYX1 = 0 artinya daya tarik estetika yang dirasakan tidak berpengaruh
terhadap minat beli pakaian bekas.
H1 : PYX1 ≠ 0 artinya daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh
terhadap minat beli pakaian bekas.
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan menggunakan uji t, dalam
rumus:
𝑡 =𝑟√𝑛 − 2
√1 − 𝑟2
Keterangan:
t : Distribusi normal
r : Koefisien korelasi
n : Banyaknya data
Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) H0 diterima jika nilai Sig. > 0,05
2) H0 diterima jika t hitung < t tabel
3) H0 ditolak jika nilai Sig. < 0,05
4) Ho ditolak jika t hitung > t tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 78
62
c. Analisis Koefisien Determinasi (R²)
Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase
kontribusi pengaruh variabel independen (X1, X2, X3, dan X4) bersama-sama
terhadap variabel dependen (Y). Koefisien determinasi mengacu pada besarnya
persentase variasi perubahan dalam satu variabel (dependen) yang ditentukan oleh
perubahan dalam variabel lain (independen). Ketika nilai R² = 0, maka kontribusi
pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah
tidak ada sama sekali, atau variabel independen tidak menjelaskan variasi dari
variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 79
63
BAB IV
GAMBARAN UMUM ORGANISASI BAB IV GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Bebas Sampah Indonesia (Bebas Sampah ID/BSID)
1. Profil
Bebas Sampah ID (BSID) merupakan platform nasional untuk
mengundang partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Indonesia yang terbebas
dari sampah. Platform ini memfasilitasi pertukaran informasi terkait isu
persampahan nasional, dan mendorong terbentuknya tata kelola persampahan
dalam negeri. BSID terbentuk melalui gerakan partisipatif Bergerak Indonesia
Bebas Sampah (BIBS), yang berfokus dalam menghadapi tantangan terkait
persampahan di Indonesia.
2. Sejarah
BIBS terbentuk dengan latar belakang kejadian di TPA Leuwigajah pada
21 Februari 2005 yang menimbulkan banyak korban akibat sampah, dan menjadi
bencana terbesar ke-dua di dunia yang terjadi akibat dampak buruk dari
penumpukan sampah. Tragedi ini kemudian menciptakan adanya peringatan Hari
Peduli Sampah Nasional (HPSN) setiap tanggal 21 Februari, yang menjadi awal
diciptakannya komitmen Indonesia Bergerak Bebas Sampah 2020 pada tanggal 21
Februari 2016 (menlhk.go.id, 2018). Menanggapi komitmen tersebut, BIBS
terbentuk untuk memfasilitasi peran dan komunikasi multi-pihak dalam menjawab
tantangan terkait persampahan nasional. Pada akhirnya, BSID tercipta dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 80
64
tergabung dalam BIBS, dengan tujuan utama adalah mewujudkan Indonesia Bebas
Sampah.
3. Tujuan
Tujuan utama BSID adalah membangun ekosistem Indonesia yang bersih
dan terbebas dari sampah, dengan tujuan jangka panjangnya adalah mendukung
perubahan sistem persampahan di Indonesia ke arah desentralisasi, berbasis
masyarakat, dan pengurangan di sumber.
4. Logo
Adapun logo Bebas Sampah Indonesia adalah sebagai berikut:
Gambar IV. 1 Logo Bebas Sampah Indonesia (BSID)
Sumber: Data Primer (2021)
5. Gerakan
Dalam mewujudkan tujuannya, BSID telah menciptakan beberapa gerakan
terbesarnya, antara lain:
a. Cipta Media Seluler Grant – Ford Foundation (2014)
Gerakan ini merupakan gerakan pendanaan pertama dengan cara membangun
Portal SMS Gateaway dan platform daring berbasis web. Portal SMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 81
65
Gateaway dimanfaatkan untuk pertukaran informasi dari dan untuk masyarakat
terkait persampahan dan sistem tata kelola persampahan. Sedangkan platform
daring berbasis web bertujuan untuk menginformasikan visualisasi Peta
Persampahan, dan informasi tersebut ditampilkan secara real time.
b. Make All Voices Count (2015 – 2016)
Gerakan ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan interaksi masyarakat
yang terlibat dalam BSID. Adapun bentuk kegiatannya adalah meningkatkan
platform daring Bebassampah.id dengan bantuan aplikasi Transfert Station
Rating, agar interaksi tidak terhambat dan membuat kerja sama menjadi tidak
berkelanjutan.
c. Plastic Solutions Funds (2017 – 2019)
Gerakan ini dibentuk untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia, dengan
cara melakukan kampanye terkait pentingnya pengurangan sampah plastik.
Penyampaian data timbunan sampah dilakukan secara transparan, sebagai
bentuk informasi terkait potensi terjadinya polusi. Kampanye ini bertujuan
untuk menambah kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengurangan
sampah plastik, sehingga menimbulkan inisiatif masyarakat untuk mengurangi
timbunan sampah tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 82
66
d. Met Gala 2021 dan Limbah Tekstil Dunia (2021)
Gerakan ini merupakan bentuk kampanye dalam melakukan pembelian
pakaian bekas (thrifting), sebagai upaya untuk mengurangi limbah tekstil.
Dalam kampanye ini disebutkan 3 manfaat thrifting, antara lain:
1) Menyelamatkan bumi dengan mengurangi limbah tekstil.
2) Melakukan penghematan karena pakaian bekas dijual dengan harga yang
lebih murah
3) Mengasah kemampuan memadupadankan pakaian.
Berikut konten kampanye thrifting yang dipublikasikan di akun Instagram
resmi @bebassampahid:
Gambar IV. 2 Met Gala 2021 dan Limbah Tekstil Dunia
Sumber: Data Sekunder, Instagram @bebassampahid (2021)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 83
67
B. Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY)
1. Profil
KOPHI DIY merupakan bagian dari KOPHI, namun terfokus di Daerah
Istimewa Yogyakarta. KOPHI merupakan wadah bagi pemuda dan pemudi
Indonesia yang memiliki hasrat sebagai penyumbang solusi terkait masalah
perubahan iklam, melalui tindakan yang berkelanjutan agar terciptanya lingkungan
yang lestari. KOPHI DIY merupakan wadah pertukaran informasi pemuda dan
pemudi di DIY yang memiliki hasrat untuk menjadi bagian dari solusi perubahan
iklim dan keadilan ekologis, sehingga mampu mewujudkan Indonesia – khususnya
DIY – yang lestari.
2. Sejarah
Pada tanggal 28 Oktober 2010, KOPHI Nasional didirikan oleh tiga orang
mahasiswa dari perguruan tinggi yang berbeda, dalam upayanya untuk menjadi
bagian dari solusi permasalahan iklim dan lingkungan. KOPHI Nasional kemudian
diresmikan pada 30 Oktober 2010 melalui deklarasi KOPHI di Museum Bank
Mandiri. Visi dari KOPHI Nasional adalah untuk mempersatukan generasi muda
Indonesia, agar lebih peduli terhadap lingkungan demi mewujudkan lingkungan
Indonesia yang lestari. Perwujudan visi tersebut dilakukan dengan cara meluaskan
KOPHI ke 14 provinsi di Indonesia, dan salah satunya adalah Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 84
68
Terbentuknya KOPHI DIY terbukti memberikan peran dan kontribusi
nyata terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup di wilayah DIY, karena
melakukan kegiatan secara aktif, nyata, dan insipratif. KOPHI DIY juga mampu
menggerakan gemerasi muda di Yogyakarta untuk turut serta melakukan kegiatan
pelestarian lingkungan. Misi KOPHI DIY yang mengedepankan harmony in
ecology diharapkan mampu menyeimbangkan langkah KOPHI DIY baik secara
organisasi, maupun kumpulan dari setiap individu, untuk menjadi teladan perilaku
yang beradaptasi dengan alam. Aksi pelestarian lingkungan yang dilakukan
KOPHI DIY dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat, karena
KOPHI DIY sadar bahwa aspek sosial masyarakat menjadi faktor utama dalam
menjaga lingkungan secara bersamaan.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Menjadi wadah dan penggerak generasi muda yogyakarta dalam
berpikir, bertindak, dan berkontribusi secara nyata dalam penanggulangan
krisis iklim dan ekologi di DIY.
b. Misi
Adapun misi dari KOPHI DIY dipaparkan sebagai berikut:
1) Menciptakan budaya organisasi yang bersifat kekeluargaan, profesional,
aman, ramah, gotong royong, dan inklusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 85
69
2) Melampaui sistem politik dan menggerakan kampanye berkelanjutan
(sustainability) dalam pelestarian lingkungan hidup yang sesuai dengan
kondisi iklim di DIY.
3) Menyebarkan kebenaran atas kerusakan ekologis secara konsisten yang
terjadi di sekitar, dengan data yang bisa dipertanggungjawabkan.
4) Mewujudkan keselarasan antara manusia, satwa, dan lingkungan melalui
kegiatan mewarnai element masyarakat yang berorientasi mengedepankan
aspek harmony in ecology.
5) Menjadikan kader KOPHI Yogyakarta sebagai teladan dalam perilaku
keseharian yang mengedepankan aspek ekological-sentris dalam berpikir,
bertindak, dan berkontribusi.
6) Meningkatkan peran aktif KOPHI Yogyakarta dalam mengadvokasi dan
menyikapi permasalahan ekologis di sekitar Yogyakarta sesuai dengan
perannya.
4. Logo
Adapun logo Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) regional Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah sebagai berikut:
Gambar IV. 3 Logo Koalisi Pemuda Hijau Indonesia DIY
Sumber: Data Primer (2021)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 86
70
5. Kegiatan
KOPHI DIY menyelenggarakan berbagai kegiatan, mulai dari Sekolah
Alam KOPHI dan Green Agent KOPHI yang mengedukasi anak-anak dan pelajar
untuk meningkatkan kesadarannya dalam menjaga lingkungan, sebagai bentuk
perwujudan visinya. Gerakan Pemilahan Sampah (Gelas KOPHI) dan Bank
Sampah KOPHI juga turut dilaksanakan untuk mengurangi volume sampah yang
masuk ke penampungan akhir. KOPHI Yogyakarta juga melakukan edukasi untuk
menumbuhkan inisiatif wirausaha dalam bisnis yang ramah lingkungan melalui
Inkubator Bisnis KOPHI, dan meningkatkan kesadaran kepariwisataan yang
ramah lingkungan melalui KOPHI Senusa. Dalam rangka merayakan peringatan
hari bumi setiap tanggal 22 April, KOPHI Earth Week diselenggarakan dengan
rangakaian kegiatan yang meliputi edukasi ke sekolah untuk memilih green agent
KOPHI, penanaman pohon, hingga talkshow.
Berkaitan dengan limbah tekstil, KOPHI DIY melakukan publikasi konten
yang berisi informasi bahwa 41% generasi Z membeli baju setiap bulannya, akibat
dari perilaku konsumtif dalam pembelian pakaian. Hal ini menyebabkan
peningkatan sampah fashion, yang akhirnya berdampak pada lingkungan.
Informasi tersebut membuat KOPHI DIY bersama dengan Ijol Klamby melakukan
kegiatan workshop dengan tema “Ubah Sampah Fashion”, dan sharing session
dengan tema “Upcycling: Ubah Sampah Fashion-mu jadi Lebih Bernilai”. Kedua
kegiatan ini berkaitan dengan daur ulang baju yang sudah tidak terpakai, agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 87
71
menjadi sebuah barang yang memiliki fungsi lain. Berikut konten publikasi terkait
kegiatan daur ulang yang dilaksanakan oleh KOPHI DIY dan Ijol Klamby:
Gambar IV. 4 Upcycling Your Clothes to Reduce Fashion Waste
Sumber: Data Sekunder, Instagram @kophiyogya (2021)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 88
72
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 8 Oktober 2021, hingga 14 Oktober
2021 di seluruh Indonesia. Tersebarnya populasi di seluruh Indonesia membuat
penulis melakukan penelitian dengan cara menyebarkan kuesioner melalui Google
Form. Tautan kuesioner dipublikasikan dalam bentuk poster, dan diunggah melalui
fitur story dalam akun Instagram @kophiyogya dan @bebassampahid. Penulis
berhasil mendapatkan 100 responden beserta 39 komentar yang relevan dengan
penelitian, melalui pertanyaan terbuka di bagian akhir kuesioner. Proses selanjutnya
adalah melakukan tabulasi dan pengolahan data. Adapun proses tabulasi dan
pengolahan data ini penulis memanfaatkan aplikasi IBM SPSS Statistics 24, dan
Microsoft Office Excel 2016.
B. Pengujian Instrumen
Setelah terkumpulnya data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data, untuk melihat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Sebelum dilakukannya analisis data,
penulis melakukan uji validitas dan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat kebenaran
dan kualitas data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 89
73
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan sebuah tes untuk mengetahui seberapa baik suatu
instrumen dalam penelitian mengukur konsep yang ingin diukur. Validitas
mengacu pada sejauh mana ukuran yang digunakan mencerminkan konsep yang
diteliti. Setiap butir pernyataan dikatakan valid ketika nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Adapun nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dalam penelitian ini adalah sebesar 0.195, karena jumlah
sampel adalah 100, dan nilai alpha sebesar 5%. Berikut hasil pengujian validitas
untuk setiap butir pernyataan dalam masing-masing variabel:
Tabel V.1
Hasil Pengujian Validitas
No. Variabel Pernyataan
Koefiesien
Korelasi
(𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔)
Nilai
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
1. eWOM (X1)
X1.1 0,622 0,195 Valid
X1.2 0,566 0,195 Valid
X1.3 0,482 0,195 Valid
X1.4 0,604 0,195 Valid
X1.5 0,648 0,195 Valid
X1.6 0,680 0,195 Valid
X1.7 0,745 0,195 Valid
X1.8 0,686 0,195 Valid
2. Sikap (X2)
X2.1 0,621 0,195 Valid
X2.2 0,548 0,195 Valid
X2.3 0,639 0,195 Valid
X2.4 0,634 0,195 Valid
X2.5 0,678 0,195 Valid
X2.6 0,465 0,195 Valid
X2.7 0,526 0,195 Valid
X2.8 0,739 0,195 Valid
3. Kepedulian
Lingkungan (X3)
X3.1 0,581 0,195 Valid
X3.2 0,507 0,195 Valid
X3.3 0,540 0,195 Valid
X3.4 0,601 0,195 Valid
X3.5 0,693 0,195 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 90
74
X3.6 0,798 0,195 Valid
X3.7 0,734 0,195 Valid
4. Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan (X4)
X4.1 0,783 0,195 Valid
X4.2 0,723 0,195 Valid
X4.3 0,745 0,195 Valid
X4.4 0,626 0,195 Valid
X4.5 0,604 0,195 Valid
X4.6 0,688 0,195 Valid
5. Minat Beli Pakaian
Bekas (Y)
Y.1 0,638 0,195 Valid
Y.2 0,605 0,195 Valid
Y.3 0,673 0,195 Valid
Y.4 0,465 0,195 Valid
Y.5 0,526 0,195 Valid
Y.6 0,681 0,195 Valid
Y.7 0,733 0,195 Valid
Y.8 0,737 0,195 Valid
Y.9 0,533 0,195 Valid
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 1 Hasil Pengujian Validitas
Berdasarkan Tabel V.1, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan
dalam variabel eWOM (X1), sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), daya tarik
estetika yang dirasakan (X4), dan minat beli pakaian bekas (Y) adalah valid,
karena nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
setiap pernyataan sudah dapat dijadikan alat ukur dari konsep yang harus diukur,
dan sudah dikatakan layak sebagai instrumen penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas mencerminkan konsistensi tanggapan dari responden yang
berbeda dalam situasi yang sama. Reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten
alat ukur dalam mengukur konsep apa pun yang diukur. Setiap butir pernyataan
dikatakan reliabel ketika nilai cronbach’s alpha (Cα) lebih besar dari 0.70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 91
75
(Sekaran dan Bougie, 2017:290). Berikut hasil pengujian reliabilitas untuk setiap
butir pernyataan dalam masing-masing variabel:
Tabel V.2
Hasil Pengujian Reliabilitas
No. Variabel Jumlah Item
Pernyatan
Cα
Hitung
Cα
Minimal Keterangan
1. eWOM (X1) 8 0,785 0,70 Reliabel
2. Sikap (X2) 8 0,752 0,70 Reliabel
3. Kepedulian
Lingkungan (X3) 7 0,762 0,70 Reliabel
4. Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan (X4) 6 0,802 0,70 Reliabel
5. Minat Beli Pakaian
Bekas (Y) 9 0,800 0,70 Reliabel
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 2 Hasil Pengujian Reliabilitas
Berdasarkan Tabel V.2, dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan
dalam variabel eWOM (X1), sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), daya tarik
estetika yang dirasakan (X4), dan minat beli pakaian bekas (Y) adalah reliabel,
karena nilai cronbach’s alpha (Cα) lebih besar dari 0.70. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tanggapan dari responden yang berbeda dalam situasi yang
sama sudah konsisten, dan sudah dikatakan layak sebagai instrumen penelitian.
C. Analisis Deskriptif
1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis deskriptif responden dilakukan dengan cara mengklasifikasikan
responden ke dalam beberapa bagian, dengan tujuan untuk mengubah kumpulan
data menjadi informasi yang mudah dipahami. Adapun responden diklasifikasikan
berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 92
76
frekuensi pembelian pakaian bekas, lokasi pembelian pakaian bekas, dan perasaan
membeli pakaian bekas. Berikut hasil analisis deskriptif responden berdasarkan
masing-masing karakteristik:
Tabel V.3
Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Pria 29 responden 29%
2. Wanita 71 responden 71%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan Tabel V.3, dapat diketahui bahwa hasil responden berjenis
kelamin wanita yang mengisi adalah sebesar 71%, dan responden pria adalah
sebesar 29%.
Tabel V.4
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
No. Usia Jumlah Persentase
1. 16 – 18 tahun 2 responden 2%
2. 19 – 21 tahun 31 responden 31%
3. 22 – 24 tahun 47 responden 47%
4. 25 – 26 tahun 20 responden 20%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 4 Karakteristik Responden berdasarkan Usia
Berdasarkan Tabel V.4, dapat diketahui bahwa responden berusia 16 - 18
tahun yang mengisi adalah sebesar 2%, responden berusia 19 – 12 tahun sebesar
31%, responden berusia 22 – 24 tahun sebesar 47%, dan responden berusia 25 –
26 tahun sebesar 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 93
77
Tabel V.5
Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. SMA 34 responden 34%
2. Diploma 6 responden 6%
3. Sarjana 52 responden 52%
4. Pascasarjana 8 responden 8%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan Tabel V.5, dapat diketahui bahwa penelitian ini diisi oleh
responden dengan pendidikan terakhir SMA sebesar 34%, pendidikan terakhir
diploma sebesar 6%, pendidikan terakhir sarjana sebesar 52%, dan pendidikan
terakhir pascasarjana sebesar 8%.
Tabel V.6
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1. Pelajar/Mahasiswa 48 responden 48%
2. PNS 5 responden 5%
3. Wiraswasta 11 responden 11%
4. Pegawai Swasta 27 responden 27%
5 Lainnya 9 responden 9%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 6 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan Tabel V.6, dapat diketahui bahwa responden dengan
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa yang berkontribusi adalah sebesar 48%, PNS
sebesar 5%, wiraswasta sebesar 11%, pegawai swasta sebesar 27%, dan pekerjaan
lainnya sebesar 9%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 94
78
Tabel V.7
Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Perbulan
No. Pendapatan/Uang Saku Perbulan Jumlah Persentase
1. Kurang dari Rp1.000.000 25 responden 25%
2. Rp1.000.000 – Rp2.000.000 32 responden 32%
3. Rp2.000.000 – Rp3.000.000 18 responden 18%
4. Lebih dari Rp3.000.000 25 responden 25%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 7 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan/Uang Saku Perbulan
Berdasarkan Tabel V.7, dapat diketahui bahwa responden dengan
pendapatan/uang saku perbulan kurang dari Rp1.000.000 adalah sebesar 25%,
Rp1.000.000 – Rp2.000.000 sebesar 32%, Rp2.000.000 – Rp3.000.000 sebesar
17%, dan lebih dari Rp3.000.000 sebesar 25%.
Tabel V.8
Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Pembelian Pakaian Bekas
No. Frekuensi Pembelian Pakaian Bekas Jumlah Persentase
1. 1 – 2 kali 32 responden 32%
2. 3 – 4 kali 25 responden 25%
3. 4 – 5 kali 10 responden 10%
4. Lebih dari 5 kali 33 responden 33%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 8 Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Pembelian Pakaian Bekas
Berdasarkan Tabel V.8, dapat diketahui bahwa responden dengan
frekuensi pembelian pakaian bekas 1 – 2 kali adalah sebesar 32%, 3 – 4 kali sebesar
25%, 4 – 5 kali sebesar 10%, dan lebih dari 5 kali sebesar 33%.
Tabel V.9
Karakteristik Responden berdasarkan Lokasi Pembelian Pakaian Bekas
No. Lokasi Pembelian Pakaian Bekas Jumlah Persentase
1. Toko Offline 30 responden 30%
2. Toko Online 28 responden 28%
3. Keduanya 42 responden 42%
Total 100 responden 100%
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 95
79
Tabel V. 9 Karakteristik Responden berdasarkan Lokasi Pembelian Pakaian Bekas
Berdasarkan Tabel V.9, dapat diketahui bahwa responden yang membeli
pakaian bekas di toko offline adalah sebesar 30%, toko online sebesar 28%, dan
baik di toko offline maupun toko online sebesar 42%.
2. Analisis Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai variabel rata-rata (mean). Dengan skala likert yang memiliki bobot
penilaian 1 – 4 dan skala persepsi responden sebesar 0.75, maka hasil analisis
deskriptif setiap variabel adalah sebagai berikut:
a. eWOM
Variabel eWOM dengan skala persepsi responden sebesar 0.75
memiliki kategori skor rata-rata yang berbeda. Skor rata-rata sebesar 1.00 –
1.74 dikategorikan sangat tidak terpercaya, skor rata-rata sebesar 1.75 – 2.49
dikategorikan tidak terpercaya, skor rata-rata sebesar 2.50 – 3.24 dikategorikan
terpercaya, dan skor rata-rata sebesar 3.25 – 4.00 dikategorikan sangat
terpercaya. Adapun hasil analisis deskriptif variabel eWOM adalah sebagai
berikut:
Tabel V.10
Hasil Analisis Deskriptif Variabel eWOM
No. Pernyataan Rata-
rata Kategori
1. Sebelum membeli pakaian bekas, saya
membaca review online terlebih dahulu 3,65
Sangat
terpercaya
2. Review online mengenai pakaian bekas dapat
dipercaya 3,36
Sangat
terpercaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 96
80
3. Saya sering membaca review online
mengenai pakaian bekas 3,33
Sangat
terpercaya
4.
Untuk memastikan pembelian pakaian bekas
yang tepat, saya sering membaca review
online mengenai pakaian bekas
3,46 Sangat
terpercaya
5. Saya mengumpulkan beberapa review online
sebelum membeli pakaian bekas. 3,35
Sangat
terpercaya
6.
Saya berkonsultasi dengan konsumen lain
yang memberikan review online terkait
pakaian bekas
3,36 Sangat
terpercaya
7. Review online mengenai pakaian bekas
meningkatkan minat saya 3,35
Sangat
terpercaya
8. Review online mengenai pakaian bekas
memengaruhi keputusan saya 3,44
Sangat
terpercaya
Rata-rata Total 3,41 Sangat
terpercaya
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel eWOM
Berdasarkan Tabel V.10, dapat diketahui bahwa rata-rata total dari jawaban
responden terkait variabel eWOM adalah sebesar 3,41. Nilai kategori tertinggi atas
variabel eWOM adalah 3,65, dan nilai kategori terendahnya adalah 3,33. Variabel
eWOM dalam penelitian ini memiliki indikator kesadaran, frekuensi,
perbandingan, dan pengaruh. Item pernyataan dengan nilai kategori tertinggi
merupakan bagian dari indikator kesadaran, dan nilai kategori terendahnya
merupakan bagian dari indikator frekuensi. Ini memiliki arti bahwa responden
menyadari adanya fitur ulasan produk secara daring, meskipun kurang
memanfaatkan fitur tersebut.
b. Sikap
Variabel sikap dengan skala persepsi responden sebesar 0.75 memiliki
kategori skor rata-rata yang berbeda. Skor rata-rata sebesar 1.00 – 1.74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 97
81
dikategorikan sangat tidak sesuai, skor rata-rata sebesar 1.75 – 2.49
dikategorikan tidak sesuai, skor rata-rata sebesar 2.50 – 3.24 dikategorikan
sesuai, dan skor rata-rata sebesar 3.25 – 4.00 dikategorikan sangat sesuai.
Adapun hasil analisis deskriptif variabel sikap adalah sebagai berikut:
Tabel V.11
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Sikap
No. Pernyataan Rata-
rata Kategori
1. Saya mengetahui tentang jual-beli pakaian
bekas 3,29
Sangat
sesuai
2. Saya berpikiran positif dalam membeli
pakaian bekas 3,39
Sangat
sesuai
3. Pembelian pakaian bekas merupakan hal
baik bagi saya 3,43
Sangat
sesuai
4. Pembelian pakaian bekas menarik bagi saya 3,32 Sangat
sesuai
5. Saya merasa senang saat membeli pakaian
bekas 3,29
Sangat
sesuai
6. Saya merasa harga pakaian bekas terjangkau 3,45 Sangat
sesuai
7. Saya sanggup secara finansial untuk
membeli pakaian bekas 3,52
Sangat
sesuai
8. Saya melakukan pembelian pakaian bekas 3,40 Sangat
sesuai
Rata-rata Total 3.38 Sangat
sesuai
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 11 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Sikap
Berdasarkan Tabel V.11, dapat diketahui bahwa rata-rata total dari
jawaban responden terkait variabel sikap adalah sebesar 3,38. Nilai kategori
tertinggi atas variabel sikap adalah 3,52, dan nilai kategori terendahnya adalah
3,29. Variabel sikap dalam penelitian ini memiliki indikator pengetahuan,
perasaan senang, dan kesanggupan. Item pernyataan dengan nilai kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 98
82
tertinggi merupakan bagian dari indikator kesanggupan, dan nilai kategori
terendahnya merupakan bagian dari indikator pengetahuan dan perasaan
senang. Ini memiliki arti bahwa responden kurang mengenali dan merasa
senang terkait perilaku pembelian pakaian bekas, meskipun secara finansial
sanggup membeli pakaian bekas tersebut.
c. Kepedulian Lingkungan
Variabel kepedulian lingkungan dengan skala persepsi responden
sebesar 0.75 memiliki kategori skor rata-rata yang berbeda. Skor rata-rata
sebesar 1.00 – 1.74 dikategorikan sangat tidak peduli, skor rata-rata sebesar
1.75 – 2.49 dikategorikan tidak peduli, skor rata-rata sebesar 2.50 – 3.24
dikategorikan peduli, dan skor rata-rata sebesar 3.25 – 4.00 dikategorikan
sangat peduli. Adapun hasil analisis deskriptif variabel kepedulian lingkungan
adalah sebagai berikut:
Tabel V.12
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepedulian Lingkungan
No. Pernyataan Rata-
rata Kategori
1. Saya peduli pada lingkungan 3,78 Sangat
peduli
2. Saya sadar perilaku konsumsi saya berpotensi
merusak lingkungan 3,62
Sangat
peduli
3. Saya merasa pembelian pakaian baru hanya
menambah sampah dan merusak lingkungan 3,47
Sangat
peduli
4.
Saya bersedia untuk membeli pakaian bekas
agar perilaku saya dapat lebih ramah
lingkungan
3,50 Sangat
peduli
5.
Saya merasa pembelian pakaian baru hanya
menambah sampah, sehingga saya membeli
pakaian bekas
3,40 Sangat
peduli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 99
83
6.
Saya lebih suka membeli pakaian bekas
dibanding pakaian baru, karena berkontribusi
terhadap lingkungan.
3,33 Sangat
peduli
7. Saya membeli pakaian bekas untuk mengurangi
kerusakan lingkungan 3,42
Sangat
peduli
Rata-rata Total 3,50 Sangat
peduli
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 12 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kepedulian Lingkungan
Berdasarkan Tabel V.12, dapat diketahui bahwa rata-rata total dari
jawaban responden terkait variabel kepedulian lingkungan adalah sebesar 3,50.
Nilai kategori tertinggi atas variabel kepedulian lingkungan adalah 3,78, dan
nilai kategori terendahnya adalah 3,33. Variabel kepedulian lingkungan dalam
penelitian ini memiliki indikator kesadaran akan lingkungan, keterbukaan, dan
ketertarikan. Item pernyataan dengan nilai kategori tertinggi merupakan bagian
dari indikator kesadaran akan lingkungan, dan nilai kategori terendahnya
merupakan bagian dari indikator ketertarikan. Ini memiliki arti bahwa
responden sadar akan konsekuensi atas aktivitas konsumsinya terhadap
lingkungan, namun cenderung kurang tertarik untuk melakukan konsumsi
produk yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
d. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Variabel daya tarik estetika yang dirasakan dengan skala persepsi
responden sebesar 0.75 memiliki kategori skor rata-rata yang berbeda. Skor
rata-rata sebesar 1.00 – 1.74 dikategorikan sangat tidak menarik, skor rata-rata
sebesar 1.75 – 2.49 dikategorikan tidak menarik, skor rata-rata sebesar 2.50 –
3.24 dikategorikan menarik, dan skor rata-rata sebesar 3.25 – 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 100
84
dikategorikan sangat menarik. Adapun hasil analisis deskriptif variabel daya
tarik estetika yang dirasakan adalah sebagai berikut:
Tabel V.13
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
No. Pernyataan Rata-
rata Kategori
1. Pakaian bekas yang saya sukai memiliki
warna yang menarik 3,48
Sangat
menarik
2. Pakaian bekas yang saya sukai memiliki
warna yang sesuai dengan selera saya 3,49
Sangat
menarik
3. Pakaian bekas yang saya sukai memiliki
desain yang menarik 3,40
Sangat
menarik
4. Pakaian bekas yang saya sukai memiliki
desain yang sesuai dengan selera saya 3,53
Sangat
menarik
5. Penampilan pakaian bekas yang saya sukai
merepresentasikan diri saya 3,42
Sangat
menarik
6. Saya menyukai penampilan pakaian bekas
yang saya temukan 3,48
Sangat
menarik
Rata-rata Total 3,46 Sangat
menarik
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 13 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Berdasarkan Tabel V.13, dapat diketahui bahwa rata-rata total dari
jawaban responden terkait variabel daya tarik estetika yang dirasakan adalah
sebesar 3,46. Nilai kategori tertinggi atas variabel daya tarik estetika yang
dirasakan adalah 3,53, dan nilai kategori terendahnya adalah 3,40. Variabel ini
memiliki indikator warna, desain, dan penampilan keseluruhan. Item
pernyataan dengan nilai kategori tertinggi maupun terendah merupakan bagian
dari indikator desain. Ini berarti bahwa desain pakaian bekas yang menarik
masih kurang menumbuhkan minat belinya, melainkan desain tersebut harus
sesuai dengan seleranya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 101
85
e. Minat Beli
Variabel minat beli dengan skala persepsi responden sebesar 0.75
memiliki kategori skor rata-rata yang berbeda. Skor rata-rata sebesar 1.00 –
1.74 dikategorikan sangat tidak berminat, skor rata-rata sebesar 1.75 – 2.49
dikategorikan tidak berminat, skor rata-rata sebesar 2.50 – 3.24 dikategorikan
berminat, dan skor rata-rata sebesar 3.25 – 4.00 dikategorikan sangat berminat.
Adapun hasil analisis deskriptif variabel minat beli adalah sebagai berikut:
Tabel V.14
Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli
No. Pernyataan Rata-
rata Kategori
1. Saya merasa butuh untuk membeli pakaian
bekas 3,45
Sangat
berminat
2. Saya berencana membeli pakaian bekas 3,41 Sangat
berminat
3. Saya mengetahui mengenai jual-beli pakaian
bekas 3,50
Sangat
berminat
4. Saya mengetahui toko online/offline yang
menjual pakaian bekas 3,60
Sangat
berminat
5. Saya mengetahui jenis pakaian bekas yang
saya inginkan 3,51
Sangat
berminat
6. Saya menyukai ide pembelian pakaian bekas 3,52 Sangat
berminat
7.
Ketika saya menyukai pakaian bekas tertentu,
saya mempertimbangkan untuk melakukan
pembelian
3,60 Sangat
berminat
8. Saya berniat membeli pakaian bekas 3,43 Sangat
berminat
9. Saya melakukan pembelian pakaian bekas
ketika melihatnya di toko online/offline 3,45
Sangat
berminat
Rata-rata Total 3,49 Sangat
berminat
Sumber: Data Primer, diolah dengan Excel 2016 (2021) Tabel V. 14 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Minat Beli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 102
86
Berdasarkan Tabel V.14, dapat diketahui bahwa rata-rata total dari
jawaban responden terkait variabel minat beli adalah sebesar 3,49. Nilai
kategori tertinggi atas variabel minat beli adalah 3,60, dan nilai kategori
terendahnya adalah 3,41. Variabel minat beli dalam penelitian ini memiliki
indikator kebutuhan, pengetahuan, kesukaan, dan keyakinan. Item pernyataan
dengan nilai kategori tertinggi merupakan bagian dari indikator pengetahuan
dan kesukaan, sedangkan nilai kategori terendahnya merupakan bagian dari
indikator kebutuhan. Ini memiliki arti bahwa responden mengetahui dan
menyukai ide pembelian pakaian bekas, namun belum menyadari kebutuhan
untuk membeli pakaian bekas.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistibusi normal
atau tidak normal. Data dinyatakan berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih
dari 0.05, sedangkan data dinyatakan berdistribusi tidak normal jika nilai
signifikansi kurang dari 0.05. Berikut hasil pengujian normalitas dalam penelitian
ini menggunakan uji Kolmogrov – Smirnov:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 103
87
Tabel V.15
Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.07001930
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .047
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 15 Hasil Pengujian Normalitas
Berdasarkan Tabel V.15, dapat diketahui bahwa variabel eWOM (X1),
sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), daya tarik estetika yang dirasakan (X4),
dan minat beli pakaian bekas (Y) adalah normal, karena nilai signifikansi (Assymp.
Sig.) adalah 0,200, dan lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
persamaan regresi yang dihasilkan sudah berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya
korelasi yang tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu pengaruh.
Dua indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi multikolinearitas adalah
nilai toleransi dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Dalam nilai toleransi,
tidak terjadinya multikolinearitas ketika nilai toleransinya lebih besar dari 0,10.
Dalam nilai VIF, tidak terjadinya multikolinearitas ketika nilai VIF lebih kecil dari
10. Berikut hasil pengujian multikolinearitas dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 104
88
Tabel V.16
Hasil Pengujian Multikolinearitas
No Variabel Nilai
Toleransi
Toleransi
Min
Nilai
VIF
VIF
Max Keterangan
1. eWOM 0,983 0,10 1,017 10 Tidak terjadi
multikolinearitas
2. Sikap 0,651 0,10 1,535 10 Tidak terjadi
multikolinearitas
3. Kepedulian
Lingkungan 0,990 0,10 1.010 10
Tidak terjadi
multikolinearitas
4.
Daya Tarik
Estetika yang
Dirasakan
0.642 0,10 1.557 10 Tidak terjadi
multikolinearitas
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 16 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Berdasarkan Tabel V.16, dapat diketahui bahwa variabel eWOM (X1),
sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), dan daya tarik estetika yang dirasakan
(X4) tidak terjadi multikolinearitas, karena nilai toleransi masing-masing adalah
0,983, 0,651, 0,990, dan 0,642 sudah lebih besar dari nilai toleransi minimum yaitu
0,10. Nilai VIF masing-masing adalah 1,017, 1,535, 1,010, dan 1,557 tidak
melebihi nilai VIF maksimum yaitu 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
adanya korelasi yang tinggi antara variabel independen.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji ketidaksamaan varian
residual dari satu pengamatan, ke pengamatan yang lain. Tidak terjadinya
heterokedastisitas ketika nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel, dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05. Adapun nilai t tabel diketahui melalui rumus
n – k = 100 – 5 = 95 (n adalah jumlah responden, dan k adalah jumlah variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 105
89
independen dan variabel dependen). Berikut hasil pengujian heterokedastisitas
dalam penelitian ini:
Tabel V.17
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
No Variabel 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Nilai
Sig.
Sig.
Min Keterangan
1. eWOM -0,271 1,9852 0,781 0,050 Tidak terjadi
heterokedastisitas
2. Sikap -0,831 1,9852 0,408 0,050 Tidak terjadi
heterokedastisitas
3. Kepedulian
Lingkungan 1.937 1,9852 0,056 0,050
Tidak terjadi
heterokedastisitas
4. Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan -1,891 1,9852 0,062 0,050
Tidak terjadi
heterokedastisitas
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 17 Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Berdasarkan Tabel V.17, dapat diketahui bahwa variabel eWOM (X1),
sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), dan daya tarik estetika yang dirasakan
(X4) tidak terjadi heterokedastisitas, karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 masing-masing adalah -
0,271, -,0831, 1,937, dan -1,891 lebih kecil dari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,9852.
Sedangkan nilai signifikansi masing-masing adalah 0,781, 0,408, 0,056, dan 0,062
sudah melebihi nilai signifikansi minimum yaitu 0,050. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak adanya ketidaksamaan varian residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.
4. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linear atau tidaknya hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel dikatakan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 106
90
hubungan linear ketika tingkat signifikansi lebih dari 0,05. Berikut hasil pengujian
linearitas dalam penelitian ini:
Tabel V.18
Hasil Pengujian Linearitas
No Variabel Nilai Sig. Sig. Minimum
1. eWOM 0,245 0,050
2. Sikap 0,356 0,050
3. Kepedulian Lingkungan 0,652 0,050
4. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan 0,241 0,050
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 18 Hasil Pengujian Linearitas
Berdasarkan Tabel V.18, dapat diketahui bahwa variabel eWOM (X1),
sikap (X2), kepedulian lingkungan (X3), dan daya tarik estetika yang dirasakan
(X4) memiliki hubungan linear, karena nilai signifikansi masing-masing adalah
0,245, 0,356, 0,652 dan 0,241 sudah lebih besar dari nilai signifikansi minimum
yaitu 0,050.
E. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya pengaruh variabel independen (X), terhadap variabel dependen (Y). Berikut
hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 107
91
Tabel V.19
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
1
(Constant) 7.631 3.368
eWOM .012 .071 .011
Sikap .480 .090 .459
Kepedulian Lingkungan .046 .086 .037
Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan .452 .109 .359
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 19 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan Tabel V.19, dapat diketahui bahwa persamaan regresi linear
berganda pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 7,631 + 0,012X1 + 0,480X2 + 0,046X3 + 0,452X4
Berdasarkan hasil uji t, dinyatakan bahwa variabel X1 (eWOM) dan
variabel X3 (kepedulian lingkungan) tidak berpengaruh signifikan, sehingga nilai
koefisien pada persamaan regresi linear berganda tersebut tidak memiliki makna.
Nilai positif koefisien variabel X2 (sikap) memiliki arti bahwa semakin sesuai
sikap responden terhadap pakaian bekas, maka semakin berminat dalam
melakukan pembelian pakaian bekas. Selanjutnya, nilai positif koefisien variabel
X4 (daya tarik estetika yang dirasakan) berarti bahwa semakin menarik daya tarik
estetika pakaian bekas, maka responden semakin berminat dalam melakukan
pembelian pakaian bekas.
Nilai angka koefisien pada persamaan regresi linear berganda tersebut
tidak memiliki makna dalam penelitian ini. Hal ini dikarenakan angka tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 108
92
merupakan skala rasio, sedangkan dalam penelitian ini penulis melakukan
penyebaran kuesioner elektronik menggunakan skala ordinal.
F. Pengujian Hipotesis
1. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara serentak
dari variabel eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang
dirasakan terhadap variabel minat beli pakaian bekas. Asumsi pengambilan
keputusan dalam uji F adalah ketika nilai signifikansinya kurang dari 0.05, dan
nilai F hitung lebih besar dari F tabel. Adapun nilai F tabel diketahui dengan cara
menentukan nilai df 1 dan df 2 sebagai berikut:
𝑑𝑓 1 = 𝑘 − 1 = 4
𝑑𝑓 2 = 𝑛 − 𝑘 = 95
Diketahui n adalah jumlah responden, dan k adalah jumlah variabel
independen dan variabel dependen. Berdasarkan nilai tersebut, kemudian
diketahui nilai F tabel adalah sebesar 2.47. Kriteria pengambilan keputusannya
adalah H0 diterima jika nilai Sig. > 0,05, dan H0 ditolak jika nilai Sig. < 0,05.
Kemudian, H0 diterima jika F hitung < F tabel, dan H0 ditolak jika F hitung > Ftabel.
Berikut hasil uji F dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 109
93
Tabel V.20
Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 500.697 4 125.174 28.032 .000b
Residual 424.213 95 4.465
Total 924.910 99
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 20 Hasil Uji F
Berdasarkan Tabel V.20, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kurang
dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Kemudian, diketahui nilai F hitung sebesar 28,032,
dan sudah lebih besar dari F tabel yaitu 2,47. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
H01 ditolak dan H1 diterima, yaitu terdapat pengaruh antara eWOM, sikap,
kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh secara
simultan terhadap minat beli pakaian bekas.
2. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya pengaruh masing-
masing variabel eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika
yang dirasakan terhadap variabel minat beli. Asumsi pengambilan keputusan
dalam uji t adalah ketika nilai signifikansinya kurang dari 0.05, dan nilai t hitung
lebih besar dari t tabel. Adapun nilai t tabel diketahui melalui rumus n – k = 100 –
5 = 95 (n adalah jumlah responden, dan k adalah jumlah variabel independen dan
variabel dependen), sehingga diketahui nilai t tabel sebesar 1,9852. Berikut hasil
uji t dalam penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 110
94
Tabel V.21
Hasil Uji t
No Variabel 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Nilai
Sig.
Sig.
Max
1. eWOM 0,162 1,9852 0,872 0,050
2. Sikap 5,326 1,9852 0,000 0,050
3. Kepedulian Lingkungan 0,534 1,9852 0,595 0,050
4. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan 4,146 1,9852 0,000 0,050
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 21 Hasil Uji t
Berikut analisis hasil uji t untuk setiap variabel:
a. eWOM
Nilai signifikansi untuk variabel eWOM adalah sebesar 0,872, yang berarti
lebih besar dari nilai signifikansi maksimum. Nilai t hitung sebesar 0,162, yang
berarti t hitung kurang dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H02 diterima
dan H2 ditolak, artinya eWOM tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli
pakaian bekas.
b. Sikap
Nilai signifikansi untuk variabel sikap adalah sebesar 0,000, yang berarti
lebih kecil dari nilai signifikansi maksimum. Nilai t hitung adalah sebesar 5,326,
yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa
H03 ditolak dan H3 diterima, artinya sikap berpengaruh signifikan terhadap minat
beli pakaian bekas.
c. Kepedulian Lingkungan
Nilai signifikansi untuk variabel kepedulian lingkungan adalah sebesar
0,595, yang berarti lebih besar dari nilai signifikansi maksimum. Nilai t hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 111
95
adalah sebesar 0,534, yang berarti t hitung kurang dari t tabel, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H04 diterima dan H4 ditolak, artinya kepedulian lingkungan
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli pakaian bekas.
d. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Nilai signifikansi untuk variabel daya tarik estetika yang dirasakan adalah
sebesar 0,000, yang berarti lebih kecil dari nilai signifikansi maksimum. Nilai t
hitung adalah sebesar 4,146, yang berarti t hitung lebih besar dari t tabel, sehingga
dapat disimpulkan bahwa H05 ditolak dan H5 diterima, artinya daya tarik estetika
yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pakaian bekas.
G. Analisis Koefisien Determinasi
Analisis koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui persentase
kontribusi pengaruh variabel independen (eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan
daya tarik estetika yang dirasakan) bersama-sama terhadap variabel dependen (minat
beli). Koefisien determinasi mengacu pada besarnya persentase variasi perubahan
dalam satu variabel (dependen) yang ditentukan oleh perubahan dalam variabel lain
(independen). Berikut hasil analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini:
Tabel V.22
Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .736a .541 .522 2.113
Sumber: Data Primer, diolah dengan SPSS 24 (2021) Tabel V. 22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi ditunjukkan oleh nilai R Square (0,541),
sehingga berdasarkan Tabel V.22, dapat diketahui bahwa variabel eWOM, sikap,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 112
96
kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan secara bersama-
sama memengaruhi variabel minat beli pakaian bekas sebesar 54,1%, dan tersisa
45,9% variabel minat beli pakaian bekas dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti, seperti promosi, harga, dan kualitas produk.
H. Pembahasan
1. Profil Responden
Penelitian ini mengikutsertakan 100 responden sebagai sampel.
Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 2% responden adalah berusia antara 16 - 18
tahun, 31% responden berusia antara 19 – 12 tahun, 47% responden berusia antara
22 – 24 tahun, dan 20% responden berusia antara 25 – 26 tahun. Responden yang
mendominasi dalam kategori usia adalah responden yang berusia antara 22 – 24
tahun. Hal ini mengartikan bahwa responden dengan rentang usia tersebut
cenderung memiliki kebutuhan yang tinggi dalam memiliki pakaian yang variatif,
sehingga lebih berminat dalam melakukan pembelian pakaian bekas untuk
memenuhi kebutuhannya.
Berdasarkan kategori pendidikan terakhir, diketahui bahwa sebesar 34%
responden berpendidikan terakhir SMA, 6% responden berpendidikan terakhir
diploma, 52% responden berpendidikan terakhir sarjana, dan 8% responden
berpendidikan terakhir pascasarjana. Mendominasinya responden yang
berpendidikan terakhir sarjana mengartikan bahwa pembelian pakaian bekas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 113
97
dilakukan karena kelompok responden ini sudah memiliki pengetahuan terkait
pakaian bekas.
Berdasarkan kategori pekerjaan, diketahui bahwa responden dengan
pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa adalah sebesar 48%, sebagai PNS sebesar
5%, sebagai wiraswasta 11%, sebagai pegawai swasta 27%, dan sebesar 9%
responden masuk dalam kategori pekerjaan lainnya. Tingginya minat pembelian
pakaian bekas di kalangan pelajar/mahasiswa mengartikan bahwa pakaian bekas
tersebut digunakan untuk kebutuhan studi ataupun kebutuhan sosialnya, seperti
menongkrong bersama teman-teman, hingga mengikuti fashion trend.
Berdasarkan kategori pendapatan/uang saku perbulan, sebanyak 25%
responden memiliki pendapatan/uang saku perbulan kurang dari Rp1.000.000,
32% responden memiliki pendapatan/uang saku antara Rp1.000.000 –
Rp2.000.000, 18% responden memiliki pendapatan/uang saku antara Rp2.000.000
– Rp3.000.000, dan 25% responden memiliki pendapatan/uang saku lebih dari
Rp3.000.000. Responden dengan pendapatan/uang saku perbulan antara
Rp1.000.000 – Rp2.000.000 mendominasi pembelian pakaian bekas, dikarenakan
harga jual pakaian bekas lebih rendah dibanding harga pakaian baru, sehingga
adanya kesesuaian antara pendapatan dengan daya beli pakaian bekas.
Responden dengan pendapatan/uang saku perbulan kurang dari
Rp1.000.000, dan lebih dari Rp3.000.000 memiliki persentase yang sama. Hal ini
dikarenakan pembelian bekas saat ini tidak hanya menyasar konsumen dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 114
98
kelas ekonomi menengah ke bawah, melainkan konsumen dengan kelas ekonomi
menengah ke atas juga mulai melakukan pembelian pakaian bekas. Pembelian
pakaian bekas bagi konsumen dengan kelas ekonomi menengah ke atas dilakukan
sebagai bentuk pencapaian pribadi, karena bisa membayar dengan harga yang
lebih rendah untuk pakaian bekas, dibanding pakaian baru (Ronobir, 2020).
Berdasarkan frekuensi pembelian pakaian bekas, 32% responden
melakukan pembelian pakaian bekas antara 1 – 2 kali, 25% responden membeli
pakaian bekas antara 3 – 4 kali, 10% responden membeli antara 4 – 5 kali, dan
33% responden telah membeli pakaian bekas sebanyak lebih dari 5 kali.
Mendominasinya responden yang telah membeli pakaian bekas sebanyak lebih
dari 5 kali mencerminkan bahwa pembelian pakaian bekas saat ini bukan lagi
merupakan hal yang baru di antara pengikut akun Instagram @kophiyogya
dan/atau @bebassampahid.
Berdasarkan lokasi pembelian pakaian bekas, responden yang membeli
pakaian bekas di toko offline adalah sebanyak 30%, toko online sebanyak 42%,
dan baik di toko offline maupun online adalah sebanyak 42%. Ini mencerminkan
bahwa mayoritas responden sudah mengetahui bahwa aktivitas jual beli pakaian
bekas tersedia secara daring maupun secara luring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 115
99
2. eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan Menurut pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau
@bebassampahid
Rata-rata total dari jawaban responden terkait variabel eWOM adalah
sebesar 3,41. Mengacu pada kategori skor variabel, angka tersebut berada pada
rentang 3,25 – 4,00 dan dinyatakan sangat terpercaya. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kegiatan komunikasi secara daring terkait penilaian positif atau negatif dari
pakaian bekas sangat terpercaya bagi pengikut akun Instagram @kophiyogya
dan/atau @bebassampahid. Variabel eWOM dalam penelitian ini memiliki
indikator kesadaran, frekuensi, perbandingan, dan pengaruh. Item pernyataan
dengan nilai kategori tertinggi merupakan bagian dari indikator kesadaran, dan
nilai kategori terendahnya merupakan bagian dari indikator frekuensi. Ini memiliki
arti bahwa responden menyadari adanya fitur ulasan produk secara daring,
meskipun kurang memanfaatkan fitur tersebut.
Rata-rata total dari jawaban responden terkait variabel sikap adalah sebesar
3,38. Mengacu pada kategori skor variabel, angka tersebut berada pada rentang
3,25 – 4,00 dan dinyatakan sangat sesuai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
perilaku evaluasi pakaian bekas sangat sesuai dengan preferensi kesukaan maupun
ketidaksukaan dari pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau
@bebassampahid. Variabel sikap dalam penelitian ini memiliki indikator
pengetahuan, perasaan senang, dan kesanggupan. Item pernyataan dengan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 116
100
kategori tertinggi merupakan bagian dari indikator kesanggupan, dan nilai kategori
terendahnya merupakan bagian dari indikator pengetahuan dan perasaan senang.
Ini memiliki arti bahwa responden kurang mengenali dan merasa senang terkait
perilaku pembelian pakaian bekas, meskipun secara finansial sanggup membeli
pakaian bekas tersebut.
Rata-rata total dari jawaban responden terkait variabel kepedulian
lingkungan adalah sebesar 3,50. Mengacu pada kategori skor variabel, angka
tersebut berada pada rentang 3,25 – 4,00 dan dinyatakan sangat peduli. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau
@bebassampahid memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Variabel
kepedulian lingkungan dalam penelitian ini memiliki indikator kesadaran akan
lingkungan, keterbukaan, dan ketertarikan. Item pernyataan dengan nilai kategori
tertinggi merupakan bagian dari indikator kesadaran akan lingkungan, dan nilai
kategori terendahnya merupakan bagian dari indikator ketertarikan. Ini memiliki
arti bahwa responden sadar akan konsekuensi atas aktivitas konsumsinya terhadap
lingkungan, namun cenderung kurang tertarik untuk melakukan konsumsi produk
yang dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
Rata-rata total dari jawaban responden terkait variabel daya tarik estetika
yang dirasakan adalah sebesar 3,46. Mengacu pada kategori skor variabel, angka
tersebut berada pada rentang 3,25 – 4,00 dan dinyatakan sangat menarik. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 117
101
@bebassampahid memiliki persepsi bahwa daya tarik estetika pakaian bekas
sangat menarik. Variabel daya tarik estetika yang dirasakan dalam penelitian ini
memiliki indikator warna, desain, dan penampilan keseluruhan. Item pernyataan
dengan nilai kategori tertinggi maupun terendah merupakan bagian dari indikator
desain. Ini berarti bahwa desain pakaian bekas yang menarik masih kurang
menumbuhkan minat belinya, melainkan desain tersebut harus sesuai dengan
seleranya.
Rata-rata total dari jawaban responden terkait variabel minat beli adalah
sebesar 3,49. Mengacu pada kategori skor variabel, angka tersebut berada pada
rentang 3,25 – 4,00 dan dinyatakan sangat berminat. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau @bebassampahid sangat
berminat dalam membeli pakaian bekas. Variabel minat beli dalam penelitian ini
memiliki indikator kebutuhan, pengetahuan, kesukaan, dan keyakinan. Item
pernyataan dengan nilai kategori tertinggi merupakan bagian dari indikator
pengetahuan dan kesukaan, sedangkan nilai kategori terendahnya merupakan
bagian dari indikator kebutuhan. Ini memiliki arti bahwa responden mengetahui
dan menyukai ide pembelian pakaian bekas, namun belum menyadari kebutuhan
untuk membeli pakaian bekas.
3. Pengaruh eWOM terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Variabel eWOM memiliki nilai signifikansi sebesar 0,872 yang lebih besar
dari nilai signifikansi maksimum yaitu 0,05. Kemudian nilai t hitung sebesar 0,162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 118
102
kurang dari t tabel yaitu 1,9852. Sehingga dapat disimpulkan bahwa eWOM tidak
berpengaruh signifikan terhadap minat beli pakaian bekas. Ini didukung dengan
pendapat salah satu responden yang berdiskusi dengan penulis melalui pesan
personal di Instagram (akun Instagram @hatta_gutama), pakaian bekas cenderung
dibeli oleh konsumen ketika menarik secara visual, ketika pakaian tersebut berasal
dari merek ternama, dan ketika tidak memiliki kecacatan maupun kerusakan pada
pakaian tersebut. Hubungan eWOM tidak berpengaruh terhadap minat beli terjadi
karena setiap konsumen memiliki preferensi pakaian bekas yang berbeda,
sehingga eWOM dinilai tidak mewakili responden, dan responden cenderung
kurang memanfaatkan eWOM sebelum melakukan pembelian pakaian bekas
(Husmann dan Poellmann, 2016). Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Erkan dan Evans (2016) yang menyatakan bahwa eWOM menjadi
faktor kunci yang memengaruhi minat beli konsumen.
4. Pengaruh Sikap terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Variabel sikap memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil
dari nilai signifikansi maksimum yaitu 0,05. Kemudian nilai t hitung sebesar 5,326
lebih besar dari t tabel yaitu 1,9852. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap
berpengaruh signifikan terhadap minat beli pakaian bekas. Hasil ini mencerminkan
bahwa responden melakukan pemrosesan informasi dan memberikan penilaiannya
terkait pakaian bekas, sehingga akhirnya memiliki minat beli pakaian bekas karena
sesuai dengan preferensi kesukaannya. Hasil ini selaras dengan penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 119
103
dilakukan oleh Lukiarti (2019) yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh
terhadap minat beli produk hijau.
Blackwell dkk. 2006 (dalam Indriani dkk., 2019) menjelaskan bahwa sikap
berkaitan dengan pandangan positif atau negatif dari seorang individu, yang
merefleksikan preferensinya terhadap perilaku yang ditimbulkan. Responden
dalam penelitian ini memiliki pandangan positif terhadap aktivitas pembelian
pakaian bekas, terlebih didukung dengan kesanggupannya secara finansial, yang
akhirnya menumbuhkan minat beli pakaian bekas. Hasil ini selaras dengan
penelitian yang dilakukan oleh Indriani dkk. (2019) yang menyatakan bahwa sikap
terhadap produk hijau berpengaruh terhadap minat beli hijau.
5. Pengaruh Kepedulian Lingkungan terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Variabel kepedulian lingkungan memiliki nilai signifikansinya sebesar
0,595 yang lebih besar dari nilai signifikansi maksimum yaitu 0,05. Kemudian
nilai t hitung sebesar 0,534 kurang dari t tabel yaitu 1,9852. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kepedulian lingkungan tidak berpengaruh terhadap minat beli
pakaian bekas. Hal ini didukung oleh komentar beberapa responden dalam
pertanyaan terbuka di bagian akhir kuesioner, yang menyatakan bahwa mereka
sadar akan lingkungan, namun tidak menyadari keterikatan antara kepedulian
lingkungan dengan aktivitas pembelian pakaian bekas. Beberapa responden
menyebutkan terkait ketidaktahuannya akan pembelian pakaian bekas sebagai
salah satu sikap kepedulian lingkungan. Hal ini membuat responden membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 120
104
pakaian bekas bukan untuk tujuan mencari solusi atas masalah lingkungan,
melainkan untuk memenuhi kebutuhan sandangnya. Hasil ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Lukiarti (2019) yang menyatakan bahwa
kepedulian lingkungan berpengaruh terhadap minat beli produk hijau.
6. Pengaruh Daya Tarik Estetika yang Dirasakan terhadap Minat Beli Pakaian
Bekas
Variabel daya tarik estetika yang dirasakan memiliki nilai signifikansinya
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai signifikansi maksimum yaitu 0,05.
Kemudian nilai t hitung sebesar 4,146 lebih besar dari t tabel yaitu 1,9852.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh
terhadap minat beli pakaian bekas. Hasil ini mencerminkan bahwa responden
memiliki minat beli pakaian bekas ketika munculnya reaksi emosional yang
positif, karena menilai bahwa pakaian tersebut memiliki keseimbangan antara
fungsi dan aspek estetikanya. Hasil ini selaras dengan penelitian yang dilakukan
oleh Perry (2016) yang menyatakan bahwa karakteristik produk yang meliputi
daya tarik estetika berpengaruh terhadap minat beli pakaian cetak 3D.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa desain pakaian bekas yang menarik
masih kurang menumbuhkan minat beli individu, melainkan desain tersebut harus
sesuai dengan seleranya. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan konsep diri
terkait estetika sebuah pakaian. Konsep diri mengacu pada perbedaan perasaan dan
pemikiran antara individu satu dengan yang lain (Cham dkk., 2017). Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 121
105
memiliki penilaian yang berbeda terkait pakaian bekas yang menarik, dan
cenderung memilih pakaian bekas yang sesuai dengan seleranya. Adanya
perbedaan konsep diri yang tertanam pada setiap individu menjadi faktor yang
menumbuhkan minat beli. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cham dkk. (2017) yang menyatakan bahwa konsep diri berpengaruh terhadap
minat akan sebuah pakaian, dan akhirnya berpengaruh terhadap minat beli.
7. Pengaruh eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Berdasarkan Tabel V.20, eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya
tarik estetika yang dirasakan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli
pakaian bekas. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis yang menunjukkan bahwa
nilai signifikansi adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi maksimum
yaitu 0,05. Kemudian nilai F hitung sebesar 28,032 lebih besar dari nilai F tabel
yaitu 2,47. Adapun kontribusi variabel eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan
daya tarik estetika yang dirasakan terhadap minat beli pakaian bekas adalah
sebesar 54,1%, dan tersisa 45,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti,
seperti greenwashing, norma subjektif, dan norma sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 122
106
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN BAB IV KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada 100 pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau
@bebassampahid, dengan metode penelitian kuantitatif desain eksplanasi, dengan
tujuan untuk menganalisis pengaruh antara eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan
daya tarik estetika yang dirasakan terhadap minat beli pakaian bekas, maka beberapa
kesimpulan dipaparkan sebagai berikut:
1. eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan daya tarik estetika yang dirasakan
berpengaruh secara simultan terhadap minat beli pakaian bekas.
2. eWOM tidak berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
3. Sikap berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
4. Kepedulian lingkungan tidak berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
5. Daya tarik estetika yang dirasakan berpengaruh terhadap minat beli pakaian bekas.
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan penelitian ini, maka penulis mengajukan saran
sebagai berikut:
1. Bagi Penjual Pakaian Bekas
Berdasarkan variabel daya tarik estetika yang dirasakan, indikator yang
memiliki penilaian terendah adalah penampilan keseluruhan (overall appearance).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 123
107
Dalam melakukan pembelian pakaian bekas, konsumen lebih teliti dalam melakukan
penilaian, karena banyak aspek yang dipertimbangkan seperti merek, keutuhan, dan
tidak adanya kecatatan dalam pakaian bekas. Penulis menyarankan kepada para
penjual pakaian bekas, untuk lebih cermat dalam menawarkan produk, khususnya
terkait daya tarik estetika. Berdasarkan hasil penelitian, daya tarik estetika diketahui
berpengaruh terhadap minat beli konsumen. Semakin sebuah pakaian dinilai sangat
menarik oleh konsumen, maka semakin berminat konsumen untuk melakukan
pembelian.
Meningkatkan daya tarik estetika pakaian bekas, penulis menyarankan kepada
penjual pakaian bekas untuk melakukan pengambilan gambar yang presisi sebelum
mengunggah gambar tersebut ke platform penjualan daring. Pakaian bekas yang
hendak dijual sebaiknya dicuci secara bersih terlebih dahulu, selain untuk
meningkatkan higienitas, juga untuk memastikan noda-noda yang mungkin terdapat
pada pakaian bekas tersebut menghilang. Pakaian bekas juga hendaknya disetrika
secara berkala agar lebih menarik, dan semakin meningkatkan minat beli konsumen.
Berdasarkan variabel sikap, indikator yang memiliki penilaian terendah adalah
pengetahuan dan perasaan senang. Penulis menyarankan kepada penjual pakaian
bekas untuk lebih masif melakukan aktivitas pemasaran, agar pengetahuan konsumen
terkait jual beli pakaian lebih meningkatkan. Penjual pakaian bekas juga bisa
menyuarakan isu terkait lingkungan dan menginformasikan manfaat pembelian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 124
108
pakaian bekas bagi lingkungan, sehingga meningkatkan pengetahuan konsumen
terkait aktivitas jual beli pakaian bekas.
Meningkatkan perasaan senang konsumen saat membeli pakaian bekas bisa
dilakukan dengan cara menciptakan packaging yang unik, contohnya berupa kantung
plastik yang terdapat logo perusahaan atau slogan perusahaan. Packaging juga bisa
dibuat ramah lingkungan seperti berbahan kardus atau kain yang bisa dipakai kembali.
Penjual pakaian bekas juga disarankan untuk menyisipkan thank you card ke dalam
packaging supaya konsumen menyadari bahwa pembeliannya dinilai berharga oleh
orang lain, sehingga perasaan senang konsumen akan meningkat.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Berikut saran yang penulis ajukan bagi peneliti selanjutnya:
a. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah pakaian bekas, dan penulis
mengajukan saran bagi peneliti selanjutnya untuk mempertimbangkan objek
penelitian lain yang masih berkaitan dengan keberlanjutan (sustainability), seperti
pakaian berkelanjutan, pakaian organik, hingga makanan organik.
b. Aspek demografis bisa menjadi pertimbangan untuk diteliti, agar diketahui
pengaruhnya terhadap minat beli pakaian bekas berdasarkan jenis kelamin, usia,
pendapatan, pendidikan, hingga pekerjaan. Secara khusus, penulis menyarankan
untuk meneliti berdasarkan pendapatan, dikarenakan hasil penelitian ini diketahui
bahwa responden dengan pendapatan kurang dari Rp1.000.000 dan lebih dari
Rp3.000.000 memiliki persentase yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 125
109
c. Penelitian ini menggunakan variabel eWOM, sikap, kepedulian lingkungan, dan
daya tarik estetika yang dirasakan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap minat
beli, sehingga penulis mengajukan saran untuk menggunakan variabel lain yang
untuk diteliti, seperti tanggung jawab pada lingkungan, norma subjektif,
pengetahuan lingkungan, hingga kesadaran konsumsi.
C. Keterbatasan
Keterbatasan yang dialami selama proses penelitian adalah sulitnya
menjangkau pengikut akun Instagram @kophiyogya dan/atau @bebassampahid untuk
menyebarkan tautan kuesioner elektronik melalui pesan personal. Hal ini terjadi
karena adanya kebijakan Instagram yang membatasi pengiriman pesan dengan format
yang sama atau serupa, ke pengguna berbeda dalam waktu yang berdekatan. Adapun
pembatasan tersebut terjadi ketika penulis mengirimkan 15 kali tautan kuesioner
berturut-turut, dan kemudian penulis tidak dapat mengirimkan pesan personal sama
sekali selama 5 hingga 12 jam. Selain itu, dengan populasi sebanyak 9038, sampel
yang diteliti seharusnya bisa lebih banyak dari 100 responden, agar sampel bisa lebih
representatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 126
110
DAFTAR REFERENSI
Afzali, Mehdi, dan Elsadig Musa Ahmed. 2016. “Exploring Consumer Doubt towards
Local New Products Innovation and Purchase Intention.” World Journal of
Entrepreneurship, Management, and Sustainable Development 12 (1): 2–17.
https://doi.org/10.1108/WJEMSD-05-2015-0022.
Agata, Geronimo. 2020. “Pengaruh Harga, Electronic Word of Mouth (e-WOM), dan
Promosi terhadap Keputusan Pembelian Secara Daring pada Situs Shopee.”
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ahmad, Anees, dan K. S Thyagaraj. 2015. “Consumer’s Intention to Purchase Green
Brands: the Roles of Environmental Concern, Environmental Knowledge and
Self Expressive Benefits.” Current World Environment 10 (3): 879–89.
https://doi.org/10.12944/cwe.10.3.18.
Al-Gasawneh, Jassim Ahmad, dan Abdullah Matar Al-Adamat. 2020. “The Mediating
Role of e-Word of Mouth on The Relationship Between Content Marketing and
Green Purchase Intention.” Management Science Letters 10 (8): 1701–8.
https://doi.org/10.5267/j.msl.2020.1.010.
Arbaini, Nurul, dan Yonyanis. 2017. “Gaya Hidup Shopaholic pada Mahasiswa (Studi
pada Mahasiswa Fisip Universitas Riau yang Kecanduan Berbelanja Pakaian).”
Journal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Riau 4 (1): 1–11.
Arısal, İbrahim, dan Tarık Atalar. 2016. “The Exploring Relationships between
Environmental Concern, Collectivism and Ecological Purchase Intention.”
Procedia: Social and Behavioral Sciences 235 (October): 514–21.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.11.063.
Asmaroini, Ambiro Puji. 2017. “Menjaga Eksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi
Masyarakat di Era Globalisasi.” JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1
(2): 50–64. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24269/v2.n1.2017.59-72.
Badan Pusat Statistik. 2019. “Perkembangan Indeks Produksi Industri Manufaktur
2017-2019.”
Bagit, Vini Fitriana. 2017. “Orientasi Nilai Budaya di Kalangan Perempuan terhadap
Model Pakaian di Kota Manado.” Jurnal of Social and Culture 10 (19): 1–25.
Bertram, Dane. n.d. “Likert Scale.” N/A N/A (N/A): N/A.
Bovee, Courtland L., dan John V. Thill. 2019. “Business Communication Today.” In
Edinburgh: Pearson Education Limited.
Brown, James Dean. 2000. “What Issues Affect Likert-scale Questionnaire Formats?”
ALT Testing & Evaluation SIG Newsletter 4 (1): 27–30.
Cham, Tat Huei, Caryn Kar Yan Ng, Yet Mee Lim, dan Boon Liat Cheng. 2017.
“Factors Influencing Clothing Interest and Purchase Intention: A Study of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 127
111
Generation Y Consumers in Malaysia.” The International Review of Retail,
Distribution and Consumer Research 28 (2): 174–89.
https://doi.org/https://doi.org/10.1080/09593969.2017.1397045.
Chen, Chia-chen, dan Ya-ching Chang. 2018. “What Drives Purchase Intention on
Airbnb? Perspectives of Consumer Reviews, Information Quality, and Media
Richness.” Telematics and Informatics Journal 35 (5): 1512–23.
https://doi.org/10.1016/j.tele.2018.03.019.
Cowles, Ernest L., dan Edward Nelson. 2015. An Introduction to Survey Research:
Quantitative Approaches to Decision Making Collection. New York: Business
Expert Press. https://doi.org/10.2307/3151216.
Dewi, Sarita Permata. 2012. “Pengaruh Pengendalian Internal dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan SPBU Yogyakarta (Studi Kasus pada
SPBU Anak Cabang Perusahaan RB. Group).” Jurnal Nominal 1 (1).
https://doi.org/https://doi.org/10.21831/nominal.v1i1.993.
Erkan, Ismail, dan Chris Evans. 2016. “The Influence of eWOM in Social Media on
Consumers’ Purchase Intentions: An Extended Approach to Information
Adoption.” Journal of Marketing Communications, 1–17.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2016.03.003.
Fatia, Dara, dan Yogi Sugandi. 2019. “Gerakan Tanpa Sedotan: Hindari Kerusakan
Lingkungan.” Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi 3 (2): 66–75.
https://doi.org/10.7868/s0869565216210155.
Hendra, Yulia. 2016. “Perbandingan Sistem Pengelolaan Sampah di Indonesia dan
Korea Selatan: Kajian 5 Aspek Pengelolaan Sampah.” Aspirasi: Jurnal Masalah-
masalah Sosial 7 (1): 77–91.
https://doi.org/https://doi.org/10.46807/aspirasi.v7i1.1281.
Hermawan, Sigit, dan Amirullah. 2016. “Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan
Kuantitatif & Kualitatif.” In Malang: Media Nusa Creative.
Hong, Seoyeon, dan Matthew Pittman. 2020. “eWOM Anatomy of Online Product
Reviews: Interaction Effects of Review Number, Valence, and Star Ratings on
Perceived Credibility.” International Journal of Advertising 39 (7): 892–920.
https://doi.org/10.1080/02650487.2019.1703386.
Huei, Cham Tat, Low Suet Cheng, Lim Chee Seong, Aye Aye Khin, Raymond Ling,
dan Leh Bin. 2018. “Preliminary Study on Consumer Attitude towards FinTech
Products and Services in Malaysia.” International Journal of Engineering &
Technology 7 (2): 166–69. https://doi.org/10.14419/ijet.v7i2.29.13310.
Huete-alcocer, Nuria. 2017. “A Literature Review of Word of Mouth and Electronic
Word of Mouth: Implications for Consumer Behavior.” Frontiers in Psychology
8: 1–4. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2017.01256.
Hung, Yung, Theo M. de Kok, dan Wim Verbeke. 2016. “Consumer Attitude and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 128
112
Purchase Intention towards Processed Meat Products with Natural Compounds
and a Reduced Level of Nitrite.” Meat Science 121: 119–26.
https://doi.org/10.1016/j.meatsci.2016.06.002.
Husmann, Andrea, dan Lorenz Poellmann. 2016. “eWOM in the Performing Arts:
Exploratory Insights for the Marketing of Theaters.” Journal of Arts and The
Market 6 (1): 111–23. https://doi.org/10.1108/AAM-08-2013-0013.
Hwang, Chanmi, Te-lin Chung, dan Eulanda A Sanders. 2016. “Attitudes and
Purchase Intentions for Smart Clothing: Examining US Consumers’ Functional,
Expressive, and Aesthetic Needs for Solar-Powered Clothing.” Clothing and
Textiles Research Journal 34 (3): 207–22.
https://doi.org/10.1177/0887302X16646447.
idcloudhost.com. 2021. “Mengenal Perbedaan Review, Feedback, dan Testimonial
untuk Bisnis.” IdCloudHost. 2021. https://idcloudhost.com/mengenal-
perbedaan-review-feedback-dan-testimonial-untuk-bisnis/. diakses tanggal 19
September 2021
Improta, Giovanni, Antonietta Perrone, Mario Alessandro Russo, dan Maria Triassi.
2019. “Health Technology Assessment (HTA) of Optoelectronic Biosensors for
Oncology by Analytic Hierarchy Process (AHP) and Likert Scale.” BMC Medical
Research Methodology 19 (1): 1–14. https://doi.org/10.1186/s12874-019-0775-
z.
Indika, Deru R, dan Cindy Jovita. 2017. “Media Sosial Instagram Sebagai Sarana
Promosi Untuk Meningkatkan Minat Beli Konsumen.” Jurnal Bisnis Terapan 1
(01): 25–32. https://doi.org/10.24123/jbt.v1i01.296.
Indriani, Ida Ayu Debora, Mintarti Rahayu, dan Djumilah Hadiwidjojo. 2019. “The
Influence of Environmental Knowledge on Green Purchase Intention the Role of
Attitude as Mediating Variable.” International Journal of Multicultural and
Multireligious Understanding 6 (2): 627–35.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v6i2.706.
Isip, Franklin Bel. n.d. “Encouraging the use of Slovin’s Formula in Computing
Sample Sizes in DMS Survey Related Projects.” Position Paper N/A (N/A): N/A.
Jung, Hye Jung, Yun Jung Choi, dan Kyung Wha Oh. 2020. “Influencing Factors of
Chinese Consumers’ Purchase Intention to Sustainable Apparel Products:
Exploring Consumer ‘Attitude–Behavioral Intention’ Gap.” Sustainability 12 (5):
1–14. https://doi.org/10.3390/su12051770.
Kitri, Zita Parama. 2018. “Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Lokal dalam
Menciptakan Image Internasional Tahun 2018 (Kasus pada Clothing Brand Saint
Osa).” Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Komarawidjaja, Wage. 2016. “Sebaran Limbah Cair Industri Tekstil dan Dampaknya
di Beberapa Desa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.” Jurnal Teknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 129
113
Lingkungan 17 (2): 118–25.
https://doi.org/https://doi.org/10.29122/jtl.v17i2.1045.
Latief, Abdul. 2018. “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Lokasi dan Promosi terhadap
Minat Beli Konsumen pada Warung Wedang Jahe (Studi Kasus Warung Sido
Mampir di Kota Langsa).” Jurnal Manajemen dan Keuangan 7 (1): 90–99.
https://doi.org/https://doi.org/10.33059/jmk.v7i1.756.
Lew, Sharon, dan Zuraidah Sulaiman. 2014. “Consumer Purchase Intention toward
Products Made in Malaysia vs. Made in China: A Conceptual Paper.” Procedia:
Social and Behavioral Sciences 130: 37–45.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.005.
Lie, Liana. 2009. “Penggunaan MRA dengan SPSS untuk Menguji Pengaruh Variabel
Moderating terhadap Hubungan antara Variabel Independen dan Variabel
Dependen.” Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK 14 (2): 90–97.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/95/90.
Lukiarti, Ming Ming. 2019. “Pengaruh Kepedulian Lingkungan dan Sikap terhadap
Minat Beli Produk Hijau.” BBM: Buletin Bisnis & Manajemen 5 (1): 15–28.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.47686/bbm.v5i1.240.
Maichum, Kamonthip, Surakiat Parichatnon, dan Ke-Chung Peng. 2017. “The
Influence of Environmental Concern and Environmental Attitude on Purchase
Intention towards Green Products: A Case Study of Young Consumers in
Thailand.” IJBMM: International Journal of Business Marketing and
Management 2 (3): 1–8.
Manurung, Heri Prasuhanda, Endang Sulistya Rini, dan Arlina Nurbaity Lubis. 2017.
“Pengaruh Promosi, Lokasi, dan Citra Merek terhadap Minat Beli Serta
Dampaknya pada Keputusan Pembelian Sepatu Boenot UMKM Kisaran.”
Economic Science: Jurnal Ilmiah dan Ekonomi 1 (1).
Marliani, Novi. 2014. “Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik)
Sebagai Bentuk Implementasi dari Pendidikan Lingkungan Hidup.” Formatif:
Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA 4 (2): 124–32.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v4i2.146.
menlhk.go.id. 2018. “Indonesia Bergerak Bebas Sampah 2020.” Kementrian
Lingkungan Hidup & Kehutanan Republik Indonesia. 2018.
https://www.menlhk.go.id/site/single_post/1184. diakses tanggal 12 Juli 2021
Mohammad, Jihad, Farzana Quoquab, dan Nur Zulaikha Mohamed Sadom. 2020.
“Mindful Consumption of Second-hand Clothing: The Role of eWOM, Attitude
and Consumer Engagement.” Journal of Fashion Marketing and Management 25
(3). https://doi.org/10.1108/JFMM-05-2020-0080.
Mohan, Reenu. 2020. “Follow and/or Forward: Impact of e-WoM on WhatsApp
Health Messages.” Science IX (January): 60–64.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 130
114
Mona, Margareta, John Kekenusa, dan Jantje Prang. 2015. “Penggunaan Regresi
Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa. Studi Kasus:
Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud.” d’Cartesian:
Jurnal Matematika dan Aplikasi 4 (2): 196–203.
https://doi.org/10.35799/dc.4.2.2015.9211.
Mulyadi, Mohammad. 2012. “Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Pemikiran
Dasar Menggabungkannya.” Jurnal Studi Komunikasi dan Media 15 (1): 127–
38. https://doi.org/10.31445/jskm.2011.150106.
Mustafifin, Juliana. 2015. “Pengaruh Harga, Selera, Merek dan Reference Group
terhadap Keputusan Pembelian Baju Second Impor di Surabaya.” Surabaya:
STIE Mahardhika.
Nam, Changhyun, Huanjiao Dong, dan Young A. Lee. 2017. “Factors Influencing
Consumers’ Purchase Intention of Green Sportswear.” Fashion and Textiles 4
(1): 1–17. https://doi.org/10.1186/s40691-017-0091-3.
Nasution, Robby Darwis. 2017. “Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi
Komunikasi terhadap Eksistensi Budaya Lokal.” e-Journal Penelitian dan
Pengembangan: Komunikasi dan Informatika 21 (1): 30–42.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33299/jpkop.21.1.981.
Nathania, Sesilia Marcia, Heru Dwi Waluyanto, dan Anang Tri Wahyudi. 2019.
“Perancangan Buku Cerita Ilustrasi Anak tentang Bahaya Sedotan Plastik
terhadap Lingkungan.” Jurnal DKV Adiwarna, Universitas Kristen Petra 2 (15):
1–9. https://doi.org/https:/doi.org/10.21512/humaniora.v3i2.3410.
Natlia, Wulandari. 2019. “7 Tren Fashion yang Mendefinisikan Mode di Tahun 2010-
an.” thread.zalora.co.id. 2019. https://thread.zalora.co.id/7-tren-fashion-yang-
mendefinisikan-mode-di-tahun-2010-an-9317d0fbe2bf. diakses tanggal 8 Juni
2021
Perry, Anna. 2016. “Consumers’ Purchase Intention of 3D-printed Apparel.” Journal
of Global Fashion Marketing 7 (4): 225–37.
https://doi.org/https://doi.org/10.1080/20932685.2016.1205953.
Putra, Yanuar Surya. 2017. “Theoritical Review: Teori Perbedaan Generasi.” Journal
of Economics & Business 9 (2): 123–34.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.52353/ama.v9i2.142.
Rausch, Theresa Maria, dan Cristopher Siegfried Kopplin. 2021. “Bridge The Gap:
Consumers’ Purchase Intention and Behavior Regarding Sustainable Clothing.”
Journal of Cleaner Production 278: 1–35.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.123882.
Ronobir, JK Rajjo. 2020. “The Socioeconomics Causes and Effects of the Gentrified
Thrifting Experience.” Finxerunt Publications 1 (1): 48–56.
https://doi.org/10.1038/292782a0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 131
115
Saleki, Reza, Farzana Quoquab, dan Jihad Mohammad. 2019. “What Drives
Malaysian Consumers’ Organic Food Purchase Intention? The Role of Moral
Norm, Self-identity, Environmental Concern and Price Consciousness.” Journal
of Agribusiness in Developing and Emerging Economies 9 (5): 584–603.
https://doi.org/10.1108/JADEE-02-2019-0018.
Sari, Agnes Dwi Kurnia. 2019. “Pengaruh Brand Image, Brand Ambassador,
Electronic Word of Mouth dan Kualitas Produk terhadap Minat Beli Konsumen
Produk Laneige Water Sleeping Mask (Studi Pada Mahasiswa Universitas
Lampung).” Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sarsono, Ari, Pandi Sitorus, Reza Fatahillah, Alif Duwi, dan Chandra Eka. 2021.
“Pengaruh Tipe Post, Waktu Post, Testimoni, dan Follower Instagram terhadap
Minat Beli Konsumen.” Jurnal Manajemen Strategik Kewirausahaan 1 (1): 91–
100. https://doi.org/https://doi.org/10.37366/master.v1i1.158.
Satria, Arief Adi. 2017. “Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap
Minat Beli Konsumen pada Perusahaan A-36.” Jurnal Manajemen dan Start-Up
Bisnis 2 (1): 45–53.
Sekaran, Uma, dan Roger Bougie. 2017. “Research Methods for Business: A Skill-
building Approach 7th Edition.” Chichester: John Wiley & Sons.
Serra-Cantallops, Antoni, José Ramon-Cardona, dan Fabiana Salvi. 2018. “The
Impact of Positive Emotional Experiences on eWOM Generation and Loyalty.”
ESIC: Spanish Journal of Marketing 22 (2): 142–62.
https://doi.org/10.1108/SJME-03-2018-0009.
Setyaningsih, Ayuni, Nooryan Bahari, dan Deny Tri Ardiyanto. 2018. “Kuasa Baju
Bekas: Kode Kultural Fesyen Baju Bekas Dalam Ranah Industri Kreatif.” Jurnal
Industri Kreatif dan Kewirausahaan 1 (1): 10–22.
https://doi.org/https://doi.org/10.36441/kewirausahaan.v1i1.48.
Shi, Xinping, dan Ziqi Liao. 2018. “Online Consumer Review and Group-Buying
Participation: The Mediating Effects of Consumer Beliefs Telematics and
Informatics Online Consumer Review and Group-buying Participation: The
Mediating Effects of Consumer Beliefs.” Telematics and Informatics 34 (5): 605–
17. https://doi.org/10.1016/j.tele.2016.12.001.
Sudjatmika, Fransiska Vania. 2017. “Pengaruh Harga, Ulasan Produk, Kemudahan,
dan Keamanan Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di
Tokopedia.com.” Jurnal AGORA 5 (1).
Surianto, Moh. Agung, Marogono Setiawan, Sumiati, dan Sudjatno. 2020. “Cause-
related Marketing Campaigns and Repurchase Intentions: The Mediating Role of
Brand Awareness, Consumer Attitude and Corporate Image.” Management
Science Letters 10 (14): 3235–42. https://doi.org/10.5267/j.msl.2020.6.015.
Tabassum, Sidra, Muddasar Ghani Khwaja, dan Umer Zaman. 2020. “Can Narrative
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 132
116
Advertisement and eWOM Influence Generation Z Purchase Intentions?”
Journal of Computers in Human Behavior 61 (12): 47–55.
https://doi.org/10.3390/info11120545.
Tejada, Jeffry J., dan Joyce Raymond B. Punzalan. 2012. “On the Misuse of Slovin’s
Formula.” The Philippine Statistician 61 (1): 129–36.
Toufani, Samrand, John Philip Stanton, dan Tendai Chikweche. 2016. “The
Importance of Aesthetics on Customers’ Intentions to Purchase Smartphones.”
Marketing Intelligence & Planning Journal 35 (3): 316–38.
https://doi.org/https://doi.org/10.1108/MIP-12-2015-0230.
Winston, Andrew. 2018. “The Story of Sustainability in 2018: “We have about 12
years left".” Harvard Business Review. https://hbr.org/2018/12/the-story-of-
sustainability-in-2018-we-have-about-12-years-left.
Yang, Qi, Zhao Gao, dan Yang Li. 2018. “Factors Contributing to The Aesthetic
Attractiveness of Metaphors in a Complimentary Context.” Lingua 217: 69–79.
https://doi.org/10.1016/j.lingua.2018.10.011.
Zaenab, Atikah., Sulhaini., dan S. Athar, H. 2019. “The Effect of Electronic Word of
Mouth in Social Media and Experiential Value on Destination Image Dan Revisit
Intention after Earthquake in Lombok.” Global Journal of Management and
Business Research 19 (8): 17–24.
Zamani, Bahareh, Gustav Sandin, dan Greg M Peters. 2017. “Life Cycle Assessment
of Clothing Libraries: Can Collaborative Consumption Reduce The
Environmental Impact of Fast Fashion.” Journal of Cleaner Production 162: 1–
17. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.06.128.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 133
117
LAMPIRAN
Lampiran 1 – Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan terhadap Minat Beli Pakaian Bekas
Selamat pagi/siang/sore, saya Virly Vania selaku mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma sedang melakukan penelitian yang berjudul, “Pengaruh
eWOM, Sikap, Kepedulian Lingkungan, dan Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
terhadap Minat Beli Pakaian Bekas”.
Apabila Anda berusia 16 – 26 tahun, pernah membeli pakaian bekas, dan mengikuti
akun Instagram @bebassampahid atau @kophiyogya, saya mengharapkan
kesediaan Anda untuk mengisi pertanyaan berikut sesuai tingkat pengalaman Anda.
Adapun keseluruhan data dalam penelitian ini akan diolah hanya untuk kepentingan
penelitian. Atas kesediaan waktu dan bantuan Anda, saya ucapkan terima kasih.
BAGIAN I
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda ceklis (√) pada jawaban yang Anda pilih!
A. Identitas Responden
1. Jenis Kelamin : □ Pria □Wanita
2. Usia : □ 16-18 tahun □ 19-21 tahun
□ 22-24 tahun □ 25-26 tahun
3. Pendidikan Terakhir : □ SMP □ SMA □ Diploma
□ Sarjana □ Pascasarjana
4. Pekerjaan : □ Pelajar/Mahasiswa □ PNS
□ Wiraswasta □ Pegawai Swasta
□ Lainnya..................
5. Pendapatan/Uang Saku Perbulan
□ < Rp. 1.000.000
□ Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000
□ Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
□ > Rp. 3.000.000
B. Pengalaman Responden
6. Sudah berapa kali anda membeli pakaian bekas?
□ 1-2 kali □ 3-4 kali □ 4-5 kali □ Lebih dari 5 kali
7. Di mana tempat anda membeli pakaian bekas? □ Toko Offline □ Toko Online □ Keduanya
8. Bagaimana Perasaan Anda saat membeli pakaian bekas?
□ Sangat puas □ Puas □ Biasa saja □ Tidak puas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 134
118
BAGIAN II
Petunjuk Pengisian: Lingkari angka (O) pada jawaban yang Anda pilih!
Ketentuan: Setiap pertanyaan memiliki nilai 1 – 4. Semakin tinggi nilai yang Anda
pilih, maka Anda memberikan penilaian yang baik/sesuai atas pernyataan tersebut.
Sebaliknya, semakin kecil nilai yang Anda berikan maka Anda memberikan penilaian
yang kurang baik/tidak sesuai atas pernyataan tersebut.
A. Tanggapan Responden mengenai eWOM
No. Pernyataan Tanggapan
Kesadaran (Awareness)
1. Sebelum membeli pakaian bekas, saya
membaca review online terlebih dahulu
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
2. Review online mengenai pakaian bekas
dapat dipercaya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Frekuensi (Frequency)
3. Saya sering membaca review online
mengenai pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
4.
Untuk memastikan pembelian pakaian
bekas yang tepat, saya sering membaca
review online mengenai pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Perbandingan (Comparison)
5.
Saya mengumpulkan beberapa review
online sebelum membeli pakaian
bekas.
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
6.
Saya berkonsultasi dengan konsumen
lain yang memberikan review online
terkait pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Pengaruh (Effect)
7. Review online mengenai pakaian bekas
meningkatkan minat saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
8. Review online mengenai pakaian bekas
memengaruhi keputusan saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
B. Tanggapan Responden mengenai Sikap
No. Pernyataan Tanggapan
Pengetahuan (Knowledge)
1. Saya mengetahui tentang jual-beli
pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
2. Saya berpikiran positif dalam membeli
pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Perasaan Senang (Happy Feeling)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 135
119
3. Pembelian pakaian bekas merupakan
hal baik bagi saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
4. Pembelian pakaian bekas menarik bagi
saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
5. Saya merasa senang saat membeli
pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Kesanggupan (Affordability)
6. Saya merasa harga pakaian bekas
terjangkau
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
7. Saya sanggup secara finansial untuk
membeli pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
8. Saya melakukan pembelian pakaian
bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
C. Tanggapan Responden mengenai Kepedulian Lingkungan
No. Pernyataan Tanggapan
Kesadaran akan Lingkungan (Environmental Awareness)
1. Saya peduli pada lingkungan Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
2. Saya sadar perilaku konsumsi saya
berpotensi merusak lingkungan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Keterbukaan (Openess)
3.
Saya merasa pembelian pakaian baru
hanya menambah sampah dan merusak
lingkungan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
4.
Saya bersedia untuk membeli pakaian
bekas agar perilaku saya dapat lebih
ramah lingkungan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
5.
Saya merasa pembelian pakaian baru
hanya menambah sampah, sehingga
saya membeli pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Ketertarikan (Interest)
6.
Saya lebih suka membeli pakaian
bekas dibanding pakaian baru, karena
berkontribusi terhadap lingkungan.
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
7. Saya membeli pakaian bekas untuk
mengurangi kerusakan lingkungan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
D. Tanggapan Responden mengenai Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
No. Pernyataan Tanggapan
Warna (Colour)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 136
120
1. Pakaian bekas yang saya sukai
memiliki warna yang menarik
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
2.
Pakaian bekas yang saya sukai
memiliki warna yang sesuai dengan
selera saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Desain (Design)
3. Pakaian bekas yang saya sukai
memiliki desain yang menarik
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
4.
Pakaian bekas yang saya sukai
memiliki desain yang sesuai dengan
selera saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Penampilan Keseluruhan (Overall Appearance)
6. Penampilan pakaian bekas yang saya
sukai merepresentasikan diri saya
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
7. Saya menyukai penampilan pakaian
bekas yang saya temukan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
E. Tanggapan Responden mengenai Minat Beli Pakaian Bekas
No. Pernyataan Tanggapan
Kebutuhan (Needs)
1. Saya merasa butuh untuk membeli
pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
2. Saya berencana membeli pakaian
bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Pengetahuan (Knowledge)
3. Saya mengetahui mengenai jual-beli
pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
4. Saya mengetahui toko online/offline
yang menjual pakaian bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
5. Saya mengetahui jenis pakaian bekas
yang saya inginkan
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Kesukaan (Liking)
6. Saya menyukai ide pembelian pakaian
bekas
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
7.
Ketika saya menyukai pakaian bekas
tertentu, saya mempertimbangkan
untuk melakukan pembelian
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
Keyakinan (Conviction)
8. Saya berniat membeli pakaian bekas Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 137
121
9.
Saya melakukan pembelian pakaian
bekas ketika melihatnya di toko
online/offline
Sangat
rendah 1 2 3 4
Sangat
tinggi
BAGIAN III
Petunjuk Pengisian: Anda bisa memilih untuk menjawab bagian ini, atau
langsung menekan tombol submit.
Saya sangat berterima kasih atas kesediaan Anda dalam mengisi setiap butir
pertanyaan. Dengan tulus saya menghargai waktu dan kerja sama Anda. Bagian ini
adalah bagian akhir dari kuesioner, dan Anda dipersilakan untuk berkomentar atau
memberikan masukan terkait aspek apapun dalam kuesioner penelitian ini. Anda juga
diperkenankan untuk mengajukan pertanyaan di nomor 08886674393 (WhatsApp).
1. Bagaimana perasaan anda setelah mengisi kuesioner ini?
□ Tidak Senang □ Biasa Saja □ Senang
2. Kesan, pesan, atau saran mengenai kuesioner penelitian ini.
Jawaban Anda:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 138
122
Lampiran 2 – Data Tertabulasi
A. eWOM
Responden eWOM (X1)
TOTAL_X1 X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8
1. 3 3 3 4 4 3 4 4 28
2. 4 3 3 3 3 3 4 4 27
3. 3 4 3 3 3 3 3 2 24
4. 4 4 3 4 3 3 3 2 26
5. 3 3 3 3 2 2 2 3 21
6. 4 3 3 4 4 4 4 3 29
7. 4 4 3 3 4 4 4 4 30
8. 3 3 3 2 2 3 3 3 22
9. 3 3 3 3 4 4 3 3 26
10. 4 4 4 3 3 3 3 3 27
11. 3 4 4 4 3 3 4 4 29
12. 4 3 3 3 4 4 3 3 27
13. 4 3 3 3 3 3 2 2 23
14. 3 3 3 2 2 2 3 3 21
15. 3 3 3 3 4 4 3 3 26
16. 3 3 4 4 3 3 3 4 27
17. 4 3 3 3 3 3 3 3 25
18. 4 4 3 4 3 4 4 3 29
19. 3 3 4 4 3 3 3 4 27
20. 4 3 4 4 3 4 4 3 29
21. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
22. 4 3 3 4 4 4 4 4 30
23. 3 3 3 3 3 3 3 4 25
24. 3 3 3 2 2 3 3 3 22
25. 4 4 3 3 4 4 3 3 28
26. 4 4 4 3 4 4 3 3 29
27. 4 4 3 3 3 3 2 2 24
28. 4 3 4 4 3 3 3 3 27
29. 4 4 3 3 3 4 4 4 29
30. 4 4 4 4 3 4 4 4 31
31. 4 3 4 3 3 3 3 4 27
32. 4 4 4 4 3 3 4 4 30
33. 3 3 3 3 2 3 2 2 21
34. 4 4 4 4 4 3 4 4 31
35. 4 4 3 3 4 4 4 4 30
36. 4 4 3 3 3 3 4 4 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 139
123
37. 3 3 3 3 2 2 2 3 21
38. 4 3 3 3 3 4 4 4 28
39. 4 4 3 3 3 3 3 4 27
40. 4 3 4 3 3 3 4 4 28
41. 4 3 3 4 4 4 3 3 28
42. 2 2 2 3 3 2 3 2 19
43. 3 3 3 4 4 3 3 3 26
44. 3 3 4 4 3 3 4 4 28
45. 4 4 4 4 3 3 3 4 29
46. 3 3 4 4 4 4 3 3 28
47. 3 3 3 3 3 2 2 2 21
48. 3 3 4 4 4 4 3 3 28
49. 4 4 3 3 4 4 3 4 29
50. 4 4 4 3 4 3 3 3 28
51. 4 3 3 4 4 3 3 3 27
52. 4 3 3 3 3 4 4 4 28
53. 4 4 3 4 4 4 3 4 30
54. 3 2 2 3 3 2 2 3 20
55. 4 2 2 4 4 4 3 4 27
56. 4 4 3 3 3 3 3 4 27
57. 4 4 3 4 4 4 4 4 31
58. 4 4 3 4 4 3 3 3 28
59. 4 3 3 4 3 4 4 4 29
60. 4 4 4 4 4 3 4 4 31
61. 3 3 4 4 3 3 3 3 26
62. 4 3 3 4 4 3 3 3 27
63. 3 4 4 4 3 4 3 3 28
64. 3 3 3 3 2 2 3 3 22
65. 4 3 4 4 3 3 3 3 27
66. 3 3 3 3 4 4 4 4 28
67. 3 3 3 3 3 3 2 2 22
68. 4 3 3 3 3 4 4 4 28
69. 4 4 4 4 3 4 4 4 31
70. 3 3 4 4 3 3 4 4 28
71. 4 3 3 3 4 4 3 3 27
72. 3 3 3 3 3 4 4 4 27
73. 3 3 3 3 2 2 3 3 22
74. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
75. 4 4 4 4 3 3 3 3 28
76. 4 3 4 4 4 3 3 4 29
77. 4 4 3 4 4 4 3 4 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 140
124
78. 4 3 4 4 4 3 4 4 30
79. 4 4 4 3 4 4 4 4 31
80. 4 4 4 4 3 4 4 4 31
81. 4 3 3 3 3 3 2 2 23
82. 4 4 4 4 4 3 4 4 31
83. 4 3 3 3 3 4 4 3 27
84. 4 4 2 4 4 4 4 4 30
85. 4 4 4 4 4 3 4 4 31
86. 3 3 3 3 3 2 2 3 22
87. 3 3 3 4 4 3 4 4 28
88. 4 4 3 3 3 3 4 4 28
89. 4 3 3 3 3 4 4 4 28
90. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
91. 4 3 3 3 4 4 3 4 28
92. 4 3 4 3 3 3 4 4 28
93. 4 4 3 4 4 3 4 4 30
94. 4 3 3 4 4 4 3 3 28
95. 4 3 3 3 3 4 4 4 28
96. 3 3 4 4 4 4 4 3 29
97. 4 3 3 4 4 4 4 4 30
98. 3 3 4 3 3 4 4 4 28
99. 4 4 4 4 4 4 3 3 30
100. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
Total 365 336 333 346 335 336 335 344
Rata-rata 3.65 3.36 3.33 3.46 3.35 3.36 3.35 3.44
B. Sikap
Responden Sikap (X2) TOTAL_X2
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
1. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2. 4 4 3 4 4 4 4 4 31
3. 4 3 4 4 4 3 4 4 30
4. 4 4 4 3 3 4 4 4 30
5. 4 3 4 4 4 2 2 3 26
6. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7. 4 4 4 3 3 4 4 3 29
8. 3 3 4 4 4 4 4 4 30
9. 3 3 3 3 3 4 4 3 26
10. 3 3 4 4 4 3 3 3 27
11. 3 3 3 2 2 4 4 4 25
12. 4 3 3 4 4 4 4 4 30
13. 4 4 4 4 3 3 4 4 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 141
125
14. 3 4 3 4 3 3 3 3 26
15. 1 4 3 2 3 3 3 3 22
16. 3 3 3 2 2 2 3 2 20
17. 3 3 3 4 4 4 4 4 29
18. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
19. 4 4 4 3 3 4 4 4 30
20. 4 3 4 4 3 3 4 4 29
21. 3 4 2 1 2 4 4 4 24
22. 2 3 3 3 3 3 3 3 23
23. 3 3 3 3 3 4 4 3 26
24. 3 3 3 4 4 4 4 4 29
25. 3 3 3 4 3 4 3 3 26
26. 4 4 4 4 4 3 3 3 29
27. 4 4 4 3 4 3 4 4 30
28. 3 4 3 4 3 4 3 4 28
29. 4 4 4 3 4 4 4 3 30
30. 4 4 4 3 4 3 3 4 29
31. 4 3 3 3 4 4 4 4 29
32. 4 3 3 3 3 3 3 3 25
33. 2 4 3 3 3 4 4 3 26
34. 3 4 3 3 3 3 4 3 26
35. 4 3 4 4 3 4 4 4 30
36. 3 4 3 4 4 4 3 3 28
37. 4 4 4 3 4 4 3 3 29
38. 4 4 4 4 3 4 4 4 31
39. 4 4 4 3 4 4 4 4 31
40. 4 4 4 4 3 4 4 4 31
41. 3 4 3 3 3 3 3 3 25
42. 2 3 4 3 3 3 3 3 24
43. 3 4 3 4 4 4 4 3 29
44. 3 3 4 4 4 3 3 4 28
45. 3 2 4 4 4 4 4 4 29
46. 3 3 3 3 3 4 4 4 27
47. 3 2 3 3 3 2 3 2 21
48. 3 3 3 4 4 3 3 3 26
49. 3 4 4 4 3 3 4 3 28
50. 4 4 4 3 3 3 4 4 29
51. 4 3 4 4 4 3 3 4 29
52. 2 3 2 2 2 3 3 3 20
53. 4 2 2 3 2 4 4 2 23
54. 4 3 4 3 3 2 3 3 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 142
126
55. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
56. 3 3 4 4 4 4 3 3 28
57. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
58. 4 4 4 3 3 4 4 4 30
59. 3 4 4 4 4 3 4 3 29
60. 4 3 3 2 3 3 3 3 24
61. 2 3 4 3 3 4 4 3 26
62. 4 3 3 4 4 4 4 4 30
63. 2 3 3 2 3 4 3 3 23
64. 2 3 3 3 3 3 4 2 23
65. 3 3 4 3 3 3 4 3 26
66. 4 4 4 3 3 3 4 4 29
67. 1 3 3 3 3 4 3 3 23
68. 4 3 4 4 3 2 3 3 26
69. 3 4 4 4 4 4 4 4 31
70. 4 4 4 3 3 3 3 3 27
71. 3 3 2 2 2 3 3 3 21
72. 3 3 4 4 3 3 3 3 26
73. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
74. 3 3 3 3 3 4 3 3 25
75. 4 4 4 3 3 3 4 4 29
76. 4 4 3 3 3 4 3 3 27
77. 3 3 4 4 3 2 3 4 26
78. 4 4 3 3 3 3 4 4 28
79. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
80. 3 3 3 3 3 4 3 3 25
81. 3 3 4 3 3 3 3 3 25
82. 3 4 4 3 3 4 4 4 29
83. 4 4 4 4 4 4 3 3 30
84. 2 3 3 3 3 3 3 3 23
85. 3 3 3 3 3 4 4 3 26
86. 3 4 3 3 3 4 4 3 27
87. 3 3 4 4 4 4 4 4 30
88. 4 4 3 3 3 4 4 4 29
89. 4 3 3 3 4 4 4 4 29
90. 3 3 3 4 4 4 4 4 29
91. 4 4 4 3 3 3 3 3 27
92. 3 3 3 3 3 3 4 3 25
93. 3 3 3 3 3 3 3 3 24
94. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
95. 3 4 4 4 4 4 3 4 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 143
127
96. 2 2 3 3 3 4 4 3 24
97. 3 2 2 3 3 3 3 3 22
98. 3 4 4 4 4 3 3 4 29
99. 4 4 4 4 4 4 4 4 32
100. 4 4 3 4 3 3 3 4 28
Total 329 339 343 332 329 345 352 340 2709
Rata-rata 3.29 3.39 3.43 3.32 3.29 3.45 3.52 3.4 27.09
C. Kepedulian Lingkungan
Responden Kepedulian Lingkungan (X3)
TOTAL_X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
1. 4 4 4 4 4 4 4 28
2. 4 4 3 3 3 2 2 21
3. 3 3 3 3 2 2 3 19
4. 4 4 4 3 3 3 3 24
5. 4 3 3 4 4 4 4 26
6. 4 3 3 3 4 3 3 23
7. 3 3 3 3 2 2 3 19
8. 4 4 3 3 3 3 3 23
9. 4 3 4 4 4 4 4 27
10. 4 3 3 3 2 2 3 20
11. 4 4 4 4 4 3 4 27
12. 3 3 3 4 4 3 3 23
13. 4 4 3 3 3 4 3 24
14. 3 4 3 4 3 3 3 23
15. 4 4 4 4 3 3 4 26
16. 4 4 3 3 3 3 3 23
17. 3 3 3 2 2 3 3 19
18. 4 4 4 4 4 4 4 28
19. 3 3 3 4 3 3 3 22
20. 3 4 3 4 4 3 3 24
21. 4 4 4 3 4 4 3 26
22. 3 4 3 3 4 4 4 25
23. 3 3 3 3 3 3 3 21
24. 4 4 3 4 3 4 4 26
25. 4 4 4 3 3 3 4 25
26. 3 3 3 3 4 3 4 23
27. 4 3 4 4 3 4 3 25
28. 4 4 3 4 4 3 4 26
29. 4 4 4 4 3 4 4 27
30. 4 4 3 3 4 3 4 25
31. 4 3 4 4 4 4 4 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 144
128
32. 3 4 4 4 4 4 4 27
33. 4 4 3 3 3 3 3 23
34. 4 4 4 4 3 3 3 25
35. 4 3 4 4 4 4 4 27
36. 4 3 4 4 3 3 3 24
37. 4 4 4 4 4 4 4 28
38. 3 3 3 3 3 3 3 21
39. 4 4 4 3 4 3 3 25
40. 4 4 4 3 3 3 3 24
41. 3 3 4 4 3 3 3 23
42. 4 3 4 4 3 3 4 25
43. 4 4 4 4 3 3 4 26
44. 4 3 3 3 3 3 3 22
45. 4 4 4 3 4 3 3 25
46. 4 4 4 4 3 3 3 25
47. 4 4 4 4 3 3 3 25
48. 4 4 4 4 4 4 4 28
49. 4 4 3 3 3 3 3 23
50. 4 3 4 4 4 4 4 27
51. 4 3 4 4 4 3 3 25
52. 3 3 3 3 2 2 2 18
53. 4 4 3 3 3 3 3 23
54. 3 4 4 4 3 4 4 26
55. 4 3 3 3 4 4 4 25
56. 4 3 4 3 3 3 3 23
57. 4 4 4 4 4 4 3 27
58. 4 4 4 4 3 3 4 26
59. 4 4 4 3 2 4 4 25
60. 4 4 4 4 4 4 4 28
61. 4 4 3 3 4 4 3 25
62. 4 3 3 4 4 4 4 26
63. 4 3 3 3 3 4 4 24
64. 4 4 3 4 3 3 3 24
65. 4 4 3 3 4 4 4 26
66. 4 4 4 3 3 4 4 26
67. 4 4 4 3 3 4 4 26
68. 4 4 3 3 4 4 3 25
69. 3 4 4 3 4 3 3 24
70. 4 3 4 3 4 3 4 25
71. 4 4 4 4 3 3 3 25
72. 3 3 3 3 3 2 2 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 145
129
73. 4 4 4 4 3 3 4 26
74. 3 3 3 4 4 4 4 25
75. 4 4 4 4 4 3 3 26
76. 4 3 3 3 4 4 3 24
77. 3 3 3 3 3 2 2 19
78. 4 4 3 4 4 3 3 25
79. 4 3 3 4 3 4 3 24
80. 4 4 3 3 4 4 4 26
81. 4 3 3 4 4 4 4 26
82. 4 4 3 4 4 4 4 27
83. 4 4 4 4 3 3 3 25
84. 3 3 3 3 3 2 3 20
85. 4 4 4 4 4 3 3 26
86. 4 4 3 4 4 4 4 27
87. 4 3 3 3 4 4 4 25
88. 4 4 4 3 4 4 4 27
89. 4 4 3 4 4 4 3 26
90. 4 4 3 4 4 4 4 27
91. 4 4 4 4 4 4 4 28
92. 4 4 3 4 3 4 4 26
93. 3 3 3 3 2 2 3 19
94. 4 4 4 3 3 3 4 25
95. 3 3 3 3 3 3 3 21
96. 4 4 4 4 4 4 4 28
97. 4 4 3 3 3 2 2 21
98. 4 3 3 3 2 2 3 20
99. 4 4 4 4 4 4 4 28
100. 4 4 3 3 4 4 4 26
Total 378 362 347 350 340 333 342 2452
Rata-rata 3.78 3.62 3.47 3.5 3.4 3.33 3.42 24.52
D. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Responden Daya Tarik Estetika yang Dirasakan (X4) TOTAL_X4
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6
1. 4 4 4 4 4 4 24
2. 3 4 3 4 3 4 21
3. 3 4 3 4 4 4 22
4. 4 4 4 4 4 4 24
5. 3 3 4 3 3 3 19
6. 4 4 4 4 4 4 24
7. 4 4 3 4 4 3 22
8. 4 4 3 4 4 3 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 146
130
9. 3 3 3 3 3 3 18
10. 3 3 3 3 3 4 19
11. 4 4 3 3 3 3 20
12. 3 4 3 4 4 4 22
13. 3 4 4 4 3 3 21
14. 4 3 3 4 3 3 20
15. 4 4 4 4 1 4 21
16. 3 3 3 3 3 4 19
17. 4 4 4 4 3 4 23
18. 2 3 2 3 3 3 16
19. 4 4 4 4 4 4 24
20. 3 4 4 3 4 3 21
21. 3 3 3 3 4 4 20
22. 4 3 3 3 4 3 20
23. 3 3 3 3 3 3 18
24. 4 4 4 4 3 4 23
25. 3 3 3 3 3 3 18
26. 4 3 3 3 3 3 19
27. 4 3 4 4 3 4 22
28. 4 4 4 3 3 4 22
29. 4 4 3 4 3 4 22
30. 4 3 3 4 3 3 20
31. 4 4 4 4 4 4 24
32. 3 3 3 3 3 3 18
33. 3 3 3 3 3 3 18
34. 4 4 4 3 3 3 21
35. 4 4 4 3 4 4 23
36. 4 3 4 4 4 3 22
37. 4 4 3 4 4 4 23
38. 4 4 4 3 4 4 23
39. 4 4 3 4 4 4 23
40. 3 4 4 4 3 4 22
41. 3 3 3 3 3 3 18
42. 4 3 3 3 4 4 21
43. 4 4 4 4 4 3 23
44. 4 4 4 4 3 4 23
45. 4 4 4 4 4 4 24
46. 4 4 2 4 4 4 22
47. 3 2 3 3 3 3 17
48. 2 3 3 4 4 3 19
49. 3 4 3 3 3 4 20
50. 4 4 4 4 3 4 23
51. 4 4 4 4 4 3 23
52. 4 4 4 4 4 4 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 147
131
53. 4 4 4 4 4 3 23
54. 3 3 3 3 3 3 18
55. 3 3 3 3 3 3 18
56. 4 4 4 4 4 4 24
57. 3 3 3 3 3 3 18
58. 4 4 3 3 3 4 21
59. 3 4 4 4 4 4 23
60. 3 3 3 3 4 4 20
61. 3 3 3 4 4 3 20
62. 4 3 4 4 4 4 23
63. 4 4 3 3 3 3 20
64. 2 2 4 4 4 3 19
65. 3 4 3 3 3 3 19
66. 4 3 4 4 3 4 22
67. 4 3 3 3 3 3 19
68. 3 3 3 3 4 4 20
69. 4 4 4 4 3 4 23
70. 3 3 2 3 3 3 17
71. 3 3 3 3 3 3 18
72. 2 2 2 2 2 2 12
73. 3 3 3 3 3 3 18
74. 4 3 4 4 3 3 21
75. 3 3 3 4 3 4 20
76. 3 2 3 3 3 3 17
77. 3 3 3 3 3 3 18
78. 4 4 4 4 4 3 23
79. 3 3 3 4 3 3 19
80. 3 3 3 3 3 3 18
81. 2 4 2 4 4 4 20
82. 4 4 4 4 4 4 24
83. 4 4 4 4 4 4 24
84. 3 3 3 3 2 3 17
85. 3 3 3 3 3 3 18
86. 3 3 3 3 3 3 18
87. 4 4 4 3 3 2 20
88. 4 4 4 4 4 4 24
89. 4 4 4 4 4 4 24
90. 4 4 4 4 4 4 24
91. 4 4 4 4 4 4 24
92. 4 3 3 3 2 3 18
93. 3 3 3 3 3 3 18
94. 4 4 4 4 4 4 24
95. 3 4 4 3 4 4 22
96. 3 3 4 4 4 3 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 148
132
97. 3 3 3 4 4 4 21
98. 3 4 4 3 4 4 22
99. 4 4 4 4 4 4 24
100. 4 4 3 4 4 3 22
Total 348 349 340 353 342 348 2080
Rata-rata 3.48 3.49 3.4 3.53 3.42 3.48 20.8
E. Minat Beli
Responden Minat Beli Pakaian Bekas (Y)
TOTAL_Y Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
1. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
2. 4 3 3 3 4 4 4 4 3 32
3. 3 4 4 4 3 4 4 4 3 33
4. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
5. 4 4 3 3 3 3 3 3 3 29
6. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
7. 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34
8. 4 4 3 3 4 4 4 4 4 34
9. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 34
10. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
11. 4 3 3 3 3 3 4 4 4 31
12. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35
13. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
14. 4 3 4 3 4 3 4 3 4 32
15. 4 3 3 3 3 3 4 3 3 29
16. 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30
17. 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
18. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
19. 3 3 3 4 4 4 4 4 4 33
20. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 34
21. 3 4 3 4 3 3 3 2 2 27
22. 2 3 2 3 3 3 3 3 4 26
23. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
24. 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29
25. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 32
26. 2 2 4 4 4 4 4 3 4 31
27. 3 4 4 4 3 4 4 4 3 33
28. 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32
29. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
30. 3 4 4 4 3 3 3 3 3 30
31. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
32. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 149
133
33. 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28
34. 4 3 4 3 4 3 4 4 3 32
35. 3 4 4 4 3 4 4 3 4 33
36. 4 3 3 4 3 4 4 3 4 32
37. 4 4 4 3 4 4 4 3 4 34
38. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 35
39. 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
40. 4 4 3 4 4 3 4 3 4 33
41. 3 3 4 4 3 3 4 4 4 32
42. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
43. 4 4 3 4 3 4 4 4 4 34
44. 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
45. 3 3 3 3 4 4 3 3 4 30
46. 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
47. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
48. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
49. 3 3 3 3 4 4 3 3 3 29
50. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
51. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 32
52. 3 3 4 4 3 3 3 3 3 29
53. 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30
54. 3 3 4 4 4 4 3 3 4 32
55. 4 4 3 3 3 3 4 4 3 31
56. 3 3 3 4 4 4 4 3 3 31
57. 4 4 3 3 3 3 3 2 2 27
58. 4 4 3 3 4 3 4 3 3 31
59. 4 4 4 3 3 3 3 4 4 32
60. 2 3 3 3 4 4 3 3 2 27
61. 3 3 4 4 4 3 3 4 3 31
62. 3 4 4 4 3 4 4 4 4 34
63. 2 2 1 3 3 2 3 2 3 21
64. 3 3 3 3 3 3 4 4 4 30
65. 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29
66. 4 4 3 4 4 4 4 4 3 34
67. 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29
68. 4 3 4 4 4 3 3 3 4 32
69. 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35
70. 3 3 4 4 4 4 4 4 4 34
71. 3 3 4 4 4 4 4 3 3 32
72. 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
73. 2 3 3 3 3 3 3 3 3 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 150
134
74. 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30
75. 3 3 3 4 3 3 4 3 3 29
76. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28
77. 4 3 3 3 3 4 3 3 3 29
78. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
79. 3 3 4 4 4 3 3 3 3 30
80. 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28
81. 4 3 3 3 3 4 3 4 4 31
82. 4 4 3 2 4 4 4 4 3 32
83. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
84. 3 3 4 4 3 3 3 3 4 30
85. 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29
86. 3 3 3 2 3 3 3 3 2 25
87. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
88. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
89. 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
90. 4 4 4 4 3 4 4 3 4 34
91. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35
92. 2 3 3 3 3 4 3 3 4 28
93. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
94. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 35
95. 4 4 4 4 3 4 4 4 3 34
96. 4 4 3 3 3 3 3 4 4 31
97. 4 3 3 3 4 4 3 3 3 30
98. 4 3 4 4 3 4 4 4 3 33
99. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
100. 4 4 4 4 3 4 4 3 3 33
Total 345 341 350 360 351 352 360 343 345 3147
Rata-rata 3.45 3.41 3.5 3.6 3.51 3.52 3.6 3.43 3.45 31.47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 151
135
Lampiran 3 – Hasil Uji Validitas
A. eWOM
Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 eWOM
X1.1 Pearson Correlation 1 .470** .130 .221* .363** .427** .315** .320** .622**
Sig. (2-tailed) .000 .197 .027 .000 .000 .001 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.2 Pearson Correlation .470** 1 .342** .215* .221* .233* .267** .232* .566**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .032 .027 .020 .007 .020 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.3 Pearson Correlation .130 .342** 1 .388** .072 .089 .263** .237* .482**
Sig. (2-tailed) .197 .000 .000 .478 .380 .008 .018 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.4 Pearson Correlation .221* .215* .388** 1 .489** .237* .300** .242* .604**
Sig. (2-tailed) .027 .032 .000 .000 .017 .002 .015 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.5 Pearson Correlation .363** .221* .072 .489** 1 .537** .289** .261** .648**
Sig. (2-tailed) .000 .027 .478 .000 .000 .004 .009 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.6 Pearson Correlation .427** .233* .089 .237* .537** 1 .487** .338** .680**
Sig. (2-tailed) .000 .020 .380 .017 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.7 Pearson Correlation .315** .267** .263** .300** .289** .487** 1 .717** .745**
Sig. (2-tailed) .001 .007 .008 .002 .004 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X1.8 Pearson Correlation .320** .232* .237* .242* .261** .338** .717** 1 .686**
Sig. (2-tailed) .001 .020 .018 .015 .009 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
eWOM Pearson Correlation .622** .566** .482** .604** .648** .680** .745** .686** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 152
136
B. Sikap
Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 Sikap
X2.1 Pearson Correlation 1 .331** .372** .277** .261** .022 .214* .408** .621**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .005 .009 .828 .032 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.2 Pearson Correlation .331** 1 .358** .094 .171 .183 .190 .347** .548**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .354 .088 .068 .059 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.3 Pearson Correlation .372** .358** 1 .480** .463** -.066 .119 .355** .639**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .514 .237 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.4 Pearson Correlation .277** .094 .480** 1 .670** .092 .070 .334** .634**
Sig. (2-tailed) .005 .354 .000 .000 .363 .487 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.5 Pearson Correlation .261** .171 .463** .670** 1 .230* .099 .384** .678**
Sig. (2-tailed) .009 .088 .000 .000 .021 .330 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.6 Pearson Correlation .022 .183 -.066 .092 .230* 1 .527** .350** .465**
Sig. (2-tailed) .828 .068 .514 .363 .021 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.7 Pearson Correlation .214* .190 .119 .070 .099 .527** 1 .449** .526**
Sig. (2-tailed) .032 .059 .237 .487 .330 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
X2.8 Pearson Correlation .408** .347** .355** .334** .384** .350** .449** 1 .739**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sikap Pearson Correlation .621** .548** .639** .634** .678** .465** .526** .739** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 153
137
C. Kepedulian Lingkungan
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
Kepedulian
Lingkungan
X3.1 Pearson
Correlation
1 .380** .307** .186 .260** .373** .298** .581**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .064 .009 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.2 Pearson
Correlation
.380** 1 .283** .159 .202* .234* .174 .507**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .115 .044 .019 .083 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.3 Pearson
Correlation
.307** .283** 1 .366** .133 .196 .282** .540**
Sig. (2-tailed) .002 .004 .000 .187 .051 .004 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.4 Pearson
Correlation
.186 .159 .366** 1 .335** .333** .328** .601**
Sig. (2-tailed) .064 .115 .000 .001 .001 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.5 Pearson
Correlation
.260** .202* .133 .335** 1 .590** .410** .693**
Sig. (2-tailed) .009 .044 .187 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.6 Pearson
Correlation
.373** .234* .196 .333** .590** 1 .671** .798**
Sig. (2-tailed) .000 .019 .051 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
X3.7 Pearson
Correlation
.298** .174 .282** .328** .410** .671** 1 .734**
Sig. (2-tailed) .003 .083 .004 .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100
Kepedulian
Lingkungan
Pearson
Correlation
.581** .507** .540** .601** .693** .798** .734** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 154
138
N 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
D. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Correlations
X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5 X4.6
Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan
X4.1 Pearson
Correlation
1 .544** .516** .409** .192 .313** .703**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .056 .002 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X4.2 Pearson
Correlation
.544** 1 .460** .471** .359** .501** .783**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X4.3 Pearson
Correlation
.516** .460** 1 .456** .290** .344** .723**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X4.4 Pearson
Correlation
.409** .471** .456** 1 .439** .450** .745**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X4.5 Pearson
Correlation
.192 .359** .290** .439** 1 .365** .626**
Sig. (2-tailed) .056 .000 .003 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X4.6 Pearson
Correlation
.313** .501** .344** .450** .365** 1 .688**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan
Pearson
Correlation
.703** .783** .723** .745** .626** .688** 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 155
139
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
E. Minat Beli Pakaian Bekas
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9
Minat Beli
Pakaian Bekas
Y.1 Pearson
Correlation
1 .561** .322** .000 .259** .266** .426** .455** .189 .638**
Sig. (2-tailed) .000 .001 1.000 .009 .007 .000 .000 .059 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.2 Pearson
Correlation
.561** 1 .344** .157 .079 .315** .361** .388** .150 .605**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .120 .436 .001 .000 .000 .137 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.3 Pearson
Correlation
.322** .344** 1 .461** .296** .369** .355** .394** .198* .673**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .003 .000 .000 .000 .049 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.4 Pearson
Correlation
.000 .157 .461** 1 .129 .284** .231* .144 .231* .465**
Sig. (2-tailed) 1.000 .120 .000 .202 .004 .021 .154 .021 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.5 Pearson
Correlation
.259** .079 .296** .129 1 .404** .384** .292** .177 .526**
Sig. (2-tailed) .009 .436 .003 .202 .000 .000 .003 .079 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.6 Pearson
Correlation
.266** .315** .369** .284** .404** 1 .543** .441** .256* .681**
Sig. (2-tailed) .007 .001 .000 .004 .000 .000 .000 .010 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.7 Pearson
Correlation
.426** .361** .355** .231* .384** .543** 1 .562** .321** .737**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 156
140
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .021 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.8 Pearson
Correlation
.455** .388** .394** .144 .292** .441** .562** 1 .432** .737**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .154 .003 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y.9 Pearson
Correlation
.189 .150 .198* .231* .177 .256* .321** .432** 1 .533**
Sig. (2-tailed) .059 .137 .049 .021 .079 .010 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Minat Beli
Pakaian Bekas
Pearson
Correlation
.638** .605** .673** .465** .526** .681** .737** .737** .533** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 4 – Hasil Uji Reliabilitas
A. eWOM
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.785 8
B. Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.752 8
C. Kepedulian Lingkungan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.762 7
D. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.802 6
E. Minat Beli Pakaian Bekas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.800 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 157
141
Lampiran 5 – Hasil Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.07001930
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .047
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
B. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
eWOM .983 1.017
Sikap .651 1.535
Kepedulian Lingkungan .990 1.010
Daya Tarik Estetika yang Dirasakan .642 1.557
a. Dependent Variable: Minat Beli Pakaian Bekas
C. Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s t Sig.
Collinearity
Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 158
142
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 3.249 2.061 1.576 .118
eWOM -.012 .044 -.026 -.271 .787 .983 1.017
Sikap -.046 .055 -.099 -.831 .408 .651 1.535
Kepedulian
Lingkungan
.102 .053 .188 1.937 .056 .990 1.010
Daya Tarik Estetika
yang Dirasakan
-.126 .067 -.228 -1.891 .062 .642 1.557
a. Dependent Variable: ABS_RES
D. Uji Linearitas
1. eWOM
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Beli Pakaian
Bekas * eWOM
Between
Groups
(Combined) 148.249 13 11.404 1.263 .251
Linearity 9.458 1 9.458 1.047 .309
Deviation from
Linearity
138.791 12 11.566 1.281 .245
Within Groups 776.661 86 9.031
Total 924.910 99
2. Sikap
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Beli Pakaian
Bekas * Sikap
Between
Groups
(Combined) 481.750 12 40.146 7.881 .000
Linearity 419.042 1 419.042 82.265 .000
Deviation from
Linearity
62.708 11 5.701 1.119 .356
Within Groups 443.160 87 5.094
Total 924.910 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 159
143
3. Kepedulian Lingkungan
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Beli Pakaian Bekas *
Kepedulian Lingkungan
Between
Groups
(Combined) 75.296 10 7.530 .789 .639
Linearity 7.275 1 7.275 .762 .385
Deviation from
Linearity
68.021 9 7.558 .792 .625
Within Groups 849.614 89 9.546
Total 924.910 99
4. Daya Tarik Estetika yang Dirasakan
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Minat Beli Pakaian Bekas *
Daya Tarik Estetika yang
Dirasakan
Between
Groups
(Combined) 431.049 9 47.894 8.728 .000
Linearity 372.803 1 372.803 67.939 .000
Deviation from
Linearity
58.246 8 7.281 1.327 .241
Within Groups 493.861 90 5.487
Total 924.910 99
Lampiran 6 – Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.631 3.368
eWOM .012 .071 .011
Sikap .480 .090 .459
Kepedulian Lingkungan .046 .086 .037
Daya Tarik Estetika yang Dirasakan .452 .109 .359
a. Dependent Variable: Minat Beli Pakaian Bekas
Lampiran 7 – Hasil Uji F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 160
144
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 500.697 4 125.174 28.032 .000b
Residual 424.213 95 4.465
Total 924.910 99
a. Dependent Variable: Minat Beli Pakaian Bekas
b. Predictors: (Constant), Daya Tarik Estetika yang Dirasakan, Kepedulian Lingkungan, eWOM,
Sikap
Lampiran 8 – Hasil Uji t
Coefficientsa
Model t Sig.
1 (Constant) 2.266 .026
eWOM .162 .872
Sikap 5.326 .000
Kepedulian Lingkungan .534 .595
Daya Tarik Estetika yang Dirasakan 4.146 .000
a. Dependent Variable: Minat Beli Pakaian Bekas
Lampiran 9 – Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .736a .541 .522 2.113
a. Predictors: (Constant), Daya Tarik Estetika yang Dirasakan,
Kepedulian Lingkungan, eWOM, Sikap
b. Dependent Variable: Minat Beli Pakaian Bekas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 161
145
Lampiran 10 – Tangkapan Layar Percakapan Personal dengan Salah Satu
Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 162
146
Lampiran 11 – Tangkapan Layar Komentar Dalam Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Page 163
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI