PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN (Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta) Disusun oleh: HUGI LOKON 092040979 SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh gelar sarjana (S.IP) program studi : Ilmu Pemerintahan SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHAN ABDI NEGARA 2012
93
Embed
Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
KELURAHAN
(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,
Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)
Disusun oleh:
HUGI LOKON092040979
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)
program studi : Ilmu Pemerintahan
SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHANABDI NEGARA
2012
PENGARUH EFISIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
KELURAHAN
(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,
Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)
Disusun oleh:
HUGI LOKON092040979
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)
program studi : Ilmu Pemerintahan
SEKOLAH TINGGI ILMU PEMERINTAHANABDI NEGARA
2i
012
P
ENGARUH EFESIENSI PELAYANAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KELURAHAN
(Survei di Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu,
Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta)
Hugi Lokon
092040979
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat ujianguna memperoleh gelar sarjana (S.IP)
program studi : Ilmu Pemerintahan
Diperiksa Oleh:
Widodo Suparto, SH, M , Si Dr Erna S. Widodo,SS, MMPembimbing Ketua Program Studi
Tanggal: …………………… Tanggal : …………………….
Disetujui,
Sekolah tinggi ilmu pemerintahan abdi Negara
Ketua,
Dr. Ir. H. Joedomo Setyawan, MM Tanggal:……...............................
ii
ABSTRAK
PENGARUH EFESIENSI PELAYANAN PUBLIK
TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI
KELURAHAN
Oleh
Hugi lokonNPM : 092 040 979
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan(Y) di Kelurahan Kebagusan, KecamatanPasar Minggu,Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta.
Respoden atau n sebanyak 30 orang yang diambil dari pegawai Kelurahan Kebakusan sebanyak 5 orang dan dari ketua RW dan RT Kelurahan Kebagusan sebanyak 25 orang.
Adapun analisis data menggunakan distrubusi frekuensi dan tendensi sentral untuk menguji data, sedangkan pengujian hipotensi penelitian mengunakan persamaan regresi Ŷ=a+bx untuk mengetahui pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y), mengunakan koefisien korelasi product momet dari pearson untuk mengukur kekuatan pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y),menggunakan koefisien determinasi untuk mengukur kontribusi variabel (X) terhadap variabel (Y)dan terakhir menggunakan t-hitung untuk mengukur signifikansi atau keberatian variabel (X) terhadap variabel (Y).
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut : Pengamatan peneliti dilapangan dan dari data-data yang diperoleh menujukkan bahwah Pengaruh EfesiensiPelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan sudah baik meskipun belum maksimal.
Penelitian ini menemukan pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ=103,98+81,87X yang berati bahwa setiap peningkatan 1 unit skor 1 Efesiensi Pelayanan Publik akan menyebabkan peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai Keluraha sebesar 81,87 pada konstanta 103,98.
Piii
enelitian ini menemukan koefisien korelasi rxy = 0,137, hal ini berati bahwa kekuatan pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan diinterpretasikan sangat rendah.
Penelitian ini menemukan koefisien detriminasi r² xу = 0,018, hal ini berati kontribusiatau sumbangan Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan sebesar 0,018 atau hanya 1% sangat kecil,sedangkan sisanya 99% disumbang oleh variabel bebas lainya yang tidak teliti.
Penelitian ini menemukan t- hitung sebesar 0,37 < t-tabel sebesar 2,04 hal ini berati keberartian atau signifikansi Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan tidak signifikan.
Dari penemuan-penemuan diatas dapat disimpulkan bahwa pengujian hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “terdapat pengaruh positif Efesiensi Pelayanan Publikterhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan” teruji benar meskipun pengaruhnya kecil.
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa dan atas segala berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat penyusunan
usulan Penelitian ini dapat di selesaikan tepat pada waktu yang telah
ditentukan.Sebagaimana tujuan Usulan penelitian ini disusun guna memenuhi salah sat
usyarat untuk diajukan sebagai bahan sidang usulan penelitian dalam rangka penulisan
skripsi jenjang sarjana pada SekolahTinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN)
Dengan demikian penulis memahami bahwa penyusunan Skripsi ini dapat
diselesaikan dengan adanya dorongan oleh berbagai pihak berupa moril dan materil,
sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa berterimaksih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Ones Bahapol selaku Bupati Kabupaten Yahukimo peserta seluruh
aparatur pemerintahan Daerah Kabupaten Yahukimo yang telah memberikan
kesempatan dan difasilitasi kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Sekolah
Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara(STIP-AN).
2. B
v
apak Widodo Suparto, SH, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi nasehat, saran,dan begitu meluangkan waktu, tenaga, serta ilmunya dalam bimbingan, dan mengarahkan penulis kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
3. Kepada bapak Dr. Ir.H. Joedomo Setyawan, MBA. MM selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN)
4. Kepada seluruh anggota pimpinan dan karyawan karyawati Sekolah Tinggi Ilmu
Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) yang bekerja keras demi menyukseskan penulis.
5. Kepada para dosen-dosen selaku pendidik yang mencurahkan ilmu, wawasan,
serta nasehat yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti perkuliahan di Sekolah
Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara selama kurang lebih dalam 4 tahun ini.
6. Kepada bapak Lurah serta seluruh aparatur pemerintah dan masyarakat luas di
Kelurahan Kebagusan yang memberikan dukungan dalam penelitian ini.
7. Kepada Ayah dan Ibu, serta keluarga besar suku lokon dan suku hugi yang
senantiasa memberikan dorongan berupa nasehat, kasih sayang, dan dukungan moril
maupun materil dari sejak dalam ikatan Ayah dan Ibu sampai selama mengikuti
perkuliahan di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN) di Jakarta.
8. Kepada bapak Oki Lokon selaku Bapak yang
memberikan dorongan dan motifasi gunamenyelesaikan Studi dalam setiap tingkatan p
endidikan ini.
9. Kepada Bapak Beny Wetapo. Matius Hugi,Jakase Hugi,
serta Enos Asso,selakuBapak yang
memberikan dorongan menyelesaikan studi dan motifasi yang di doakansetiap hari.
10. Kepada ibu Salmina Lokon, Bulel Lokon serta Gemertina Meage selaku ibu yang
memberikan dorongan menyelesaikan studi SekolahTinggi Ilmu Pemerintahan Abdi
Negara dan motifasi yang di doakan setiap hari.
11. Kepada Ibu Heteleh Hugi setiap hari mendoakan menaikan kepada Tuhan yang
mahaEsah dan adik-adik yang mendugung dan doakan.
12. Teman–teman khususnya Yermias, lokon,Enius Itlay, Panus Yahuli, Yakop Piter.
Meage, Sitim Bahabol, Taufik Rahamad, Daniel Sangket, Titus Giban, Eken Ismi,
Yanus Alua, Martinus waliagen, Okniel sobolim, Larius Kosay, Paskalis Matuan, yang
senantiasa menemani penulis dalam suka dan duka melewati masa-masa indah selama
penulis menempuh pendidikan di STIP-Abdi Negara.
Semoga skiripsi ini memberi manfaat bagi kita semua,khususnya bagi diri penulis.
Jakarta, 2012Penulis
Hugi Lokon
NPM : 092040979
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ii
ABSTRAK ………………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
1. Latar Belakang Masalah 1
2. Identifikasi Masalah 7
3. Pembatasan Masalah 8
4. Perumusan Masalah 8
5. Maksud dan Tujuan Penelitian 9
6. Kegunaan Penelitian 9
BAB II KERANGKA TEORITIS………………………………………….. 11
1. Tinjauan Pustaka 11
1. Hakikat Pemerintah dan Pemerintahan 11
1. Pengertian Pemerintah 11
2. Pengertian Pemerintahan 13
3. Sintesis Pemerintah dan Pemerintahan 14
1. Hakekat Efesiensi Pelayanan Publik 15
1. P
viii
engertian Efinsiensi 15
2. Pengertian Pelayanan 16
3. Pengertian Publik 17
4. Sintesis Efesiensi Pelayanan Publik 18
1. Hakikat Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan ......... 18
1. Pengerian Efektivitas 18
2. Pengertian Kerja 19
3. Pengertian Pegawai 20
4. Pengertian Kelurahan 21
5. Sintesis Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan 22
2. Kerangka Pemikiran 23
3. Hipotesis penelitian 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 27
1. Metode penelitian ............................................................... 27
2. Populasi Dan Sampel ......................................................... 28
1. Populasi ......................................................................... 28
2. Sampel ........................................................................... 29
3. Teknik Pengambilan Sampel ......................................... 30
3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32
Lampiran 2: Data Mentah Variabel x dan Y……………………… …. 80
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai sumber daya adalah penggerak organisasi. Organisasi tidak
akan berfungsi tanpa manusia, tanpa manusia tidak ada organisasi. Dengan demikian
harus diterima kenyataan bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan unsur utama
atau faktor sentral di dalam sebuah organisasi apapun bentuk organisasi tersebut.
Apakah organisasi tersebut organisasi profit (perusahaan dan industri), organisasi non
profit (instansi pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan).
Dengan demikian SDM yaitu karyawan atau pegawai sebuah organisasi termasuk
organisasi Kelurahan Kebagusan harus dikelola secara efektif dan efisien
supaya menjadi Kelurahan yang efektif dan efisien dalam mencapai
tujuannya. Mengelola atau memanajemen SDM secara profesional akan dapat
mewujudkan organisasi yang efektif.
M17
anajemen dan pemberdayaan manusia sebagai sumber daya tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan dan harus dilaksanakan secara simultan dan tidak boleh lagi berbentuk kegiatan memperlakukan manusia dengan menempatkannya sebagai obyek seperti benda sebagaimana dilakukan pada sebuah mesin atau hewan dalam proses memproduksi sesuatu. Setiap dan semua pemimpin atau manajer di lingkungan sebuah organisasi, baik pada tingkat (level) atas, menengah maupun tingkat bawah, seperti organisasi Kelurahan harus memiliki kesadaran yang tinggi bahwa para pegawai adalah manusia sebagaimana dirinya.
Posisi seorang Lurah Kelurahan Kebagusan sudah tidak seperti masa lalu
yaituboleh bertindak semena-mena atau semau-maunya terhadap
pegawainya. Perlakuan yang tidak layak manusiawi itu secara perlahan-lahan harus
berakhir dan dapat diprediksi akan berakhir dengan dilindas oleh hukum, bahkan jika
hukum tidak mampu menjangkaunya akan dilindas oleh kekuatan massa bawahan
yang akan menuntut pemenuhan hak-hak asasinya. Hanya Lurah yang mampu
memperlakukan bawahannya secara layak manusiawi, yang akan berhasil meng-
efektifkan Kelurahannya.
Efektivitas kerja terdiri dari dua kata yaitu efektivitas dan kerja. Seperti yang
dikatakan oleh Richard M. Steers, suatu pekerjaan dikatakan efektif jika suatu
pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan.
Efektivitas kerja menunjukkan kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuan
yangtelah ditetapkan secara tepat, sesuai dengan target waktu dengan ukuran maupun
standar yang berlaku. Pencapaian tujuan tersebut menunjukkan bahwa organisasi telah
bekerja dengan efektif dan mampu terus hidup.
Pada kenyataannya para pegawai Kelurahan merupakan faktor pengaruh yang
paling penting karena perilaku merekalah yang akan memperlancar atau merintangi
tercapainya tujuan Kelurahan. Pegawai Kelurahan merupakan sumber daya yang
langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam
Kelurahan terutama dalam menyelenggarakan pelayanan masyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat Kelurahan sebagai pengguna jasa.
Pegawai Kelurahan Kebagusan merupakan modal utama di dalam Kelurahan
yang akan berpengaruh besar terhadap efektivitas, karena walaupun teknologi yang
digunakan merupakan teknologi yang canggih dan didukung oleh adanya struktur yang
baik, namun tanpa adanya pegawai maka semua itu tidak ada gunanya.
Efektivitas kerja pegawai Kelurahan Kebagusan dalam praktek pelayanan
masyarakat (public service) dapat dinilai dengan menggunakan alat ukur berupa
pertanyaan-pertanyaan seperti: apakah pegawai Kelurahan Kebagusan memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat yang terus berkembang?
Seperti apa prestasi kerja pegawai Kelurahan Kebagusan? Apakah
masyarakat telah puas dengan penyelenggaraan pelayanan oleh pegawai Kelurahan
Kebagusan? Dari semua alat ukur yang digunakan untuk memotret penyelenggaraan
pelayanan masyarakat di Kelurahan Kebagusan, menunjukkan adanya kecenderungan
belum maksimal penyelenggaraan pelayanannya sehingga dapat diduga efektivitas
kerja pegawai Kelurahan Kebagusan belum efektif dan
dapat menimbulkan image negatif dan ketidak percayaan warga terhadap pegawai
Kelurahan Kebagusan.
Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mampu menciptakan secara
bersama-sama tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Efisiensi menunjukkan
kemampuan organisasi dalam menggunakan sumber daya dengan benar dan tidak ada
pemborosan, dan sebaliknya efektivitas menunjukkan kemampuan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara tepat, sehingga antara
efektivitas dan efisiensi itu saling terkait. Organisasi tidak hanya dituntut mengejar
tujuan semata, akan tetapi bagaimana tujuan itu bisa dicapai dengan cara efisien.
Efisiensi pelayanan publik dapat dimaknai sebagai
perbandingan antara input danoutput. Input yang dimaksudkan di sini dapat
berupa biaya, waktu, dan tenaga. Dari sisiinput, pelayanan publik dikatakan efisien
apabila pelayanan tersebut menggunakan sumber daya murah dan tidak boros. Dari
sisi proses, agar dapat dikatakan efisien prosedur layanan publik harus bersifat
sederhana sehingga warga tidak mengeluarkan banyak energi dan biaya dalam
mengakses suatu layanan. Sedangkan dari sisi output, pelayanan publik dikatakan
efisien apabila penggunaan sumber daya yang murah dan tidak boros
tadimenghasilkan produk pelayanan yang sesuai dengan standar dan memuaskan
pengguna layanan.
Efisiensi dalam pelayanan publik dapat dilihat dari perspektif pemberi layanan
maupun pengguna layanan. Dari perspektif pemberilayanan, organisasi pemberi
layanan harus mengusahakan agar harga pelayanan murah dan tidak terjadi
pemborosan sumberdaya publik. Pelayanan publik sebaiknya melibatkan sedikit
mungkin pegawai dandiberikan dalam waktu yang singkat. Demikian juga dari
perspektif pengguna layanan, mereka menghendaki pelayanan publik dapat
dicapai dengan biaya yang murah, waktu singkat, dan tidak banyak membuang energi.
Di dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik seringkali dijumpai adanya
biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh warga pengguna untuk diberikan kepada
pegawai Kelurahan Kebagusan agar dapat dilayani dengan cepat dan tidak bertele-
tele. Hal ini menyebabkan harga pelayanan publik menjadi semakin mahal pada hal
seharusnya sudah ada ketentuan harganya atau malahan gratis. Biaya tambahan
tersebut sering di interpretasikan oleh pegawai Kelurahan sebagai ucapan terima kasih
atas pelayanan yang telah mereka berikan.
Gejala efisiensi pelayanan publik juga nampak pada beberapa bidang pelayanan
seperti pembuatan dan pembaharuan KTP, ijin mendirikan bangunan, ijin usaha bisnis,
sertifikasi tanah, akte kelahiran dan retribusi ganda yang ditarik dari warga sehingga
semuanya menirnbulkan ekonomi biaya tinggi. Fenomena seperti ini merebak di era
otonomi daerah karena setiap daerah memiliki kecenderungan untuk berupaya
meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) dengan memungut dana dari masyarakat.
Efisiensi pelayanan publik adalah perbandingan terbaik
antara input dan outputpelayanan. Secara ideal, pelayanan akan efisien apabila
pegawai pelayanan dapat menyediakan input pelayanan, seperti biaya murah dan
waktu pelayanan cepat sehinggameringankan masyarakat pengguna jasa. Demikian
pula pada sisi output pelayanan,pegawai pelayanan publik secara ideal harus dapat
memberikan produk pelayanan yang berkualitas, terutama dari aspek biaya dan waktu
pelayanan. Efisiensi pada sisi inputdipergunakan untuk melihat seberapa jauh
kemudahan akses publik terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan.
Akses publik terhadap pelayanan dipandang efisien apabila publik memiliki
jaminan atau kepastian menyangkut biaya pelayanan.Kepastian biaya pelayanan yang
harus dikeluarkan oleh publik merupakan indikator penting untuk melihat intensitas
korupsi dalam sistem layanan.Pegawai pelayanan publik yang korup akan ditandai oleh
besarnya biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam mengakses
layanan. Masyarakat Kelurahan Kebagusan, dengan demikian, harus mengeluarkan
biaya ekstra untuk dapat memperoleh pelayanan yang terbaik dari pegawai pelayanan
publik, padahal secara prinsip seharusnya pelayanan terbaik harus dapat dinikmati oleh
publik secara keseluruhan.
Demikian pula efisiensi pelayanan dari sisi output, dipergunakan untuk melihat
pemberian produk pelayanan oleh pegawai pelayanan publik tanpa disertai
adanyatindakan pemaksaan kepada publik untuk mengeluarkan biaya ekstra.
Apabila kemudian muncul upaya untuk memperbaiki efisiensi pegawai pelayanan
publik Kelurahan Kebagusan secara menyeluruh mulai dari input, proses
dan outputpelayanan, diduga dapat meningkatkan efektivitas kerja pegawai Kelurahan
Kebagusan dalam melayani kebutuhan dan keinginan masyarakat di kelurahannya.
Berdasarkan berbagai pemikiran itu, mendorong penulis melakukan penelitian
tentang pengaruh efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai
Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan,
Provinsi DKI Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, diperoleh beberapa identifikasi
masalah yang terkait dengan topik penelitian ini yaitu:
1. Belum terwujudnya Efektivitas kerja pegawai di Kelurahan Kebagusan, kurang
efesien dan efektif dalam bekerja bahkan prestasinya menurun;
2. Banyaknya pegawai yang datang tidak tepat waktu.
3. Kurang memahami tupoksi pegawai dalam menyelenggarakan pelayanan publik.
4. Fasilitas kerja yang diperlakukan untuk bekerja oleh pegawai Kelurahan
Kebagusan kurang memandai.
5. Rendahnya disiplin kerja pegawai Kelurahan Kebagusan sangat
berpengaruh terhadap efektif kerja pegawai.
6. Kualitas pegawai Kelurahan Kebagusan dalam pelayanan publik yang kurang
memadai berpengaruh terhadap kualitas kerja pegawai Kelurahan.
7. Efisiensi pelayanan publik menyebabkan efektivitas kerja pegawai Kelurahan
Kebagusan belum maksimal.
C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut di
atas, supayapenelitian ini lebih fokus pada masalah keefektifan pegawai Kelurahan
Kabagusan dalam menyelenggarakan pelayanan publik, dan dapat direncanakan
dengan baik, maka dibatasi hanya pada aspek efesiensi pelayanan publik sebagai
variabel bebas (X), dan efektivitaskerja pegawai Kelurahan Kebagusan sebagai variabel
terikat (Y).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah, identifikasi
masalah,danpembatasan masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini dapat
penulis rumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Apakah terdapat Pengaruh
Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan Kebagusan.
E. Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat Pengaruh
Efesiensi Pelayanan Publik terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
Kebagusan,Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI
Jakarta.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengungkap dan mengetahui seberapa kuat atau
besarpengaruh efesiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai Kelurahan
Kebagusan.
F. Kegunaan Penelitian
Hasil dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian ini diharapkan berguna bagi:
1. Secara Akademis, hasil penelitian ini dalam bentuk skripsi kiranya dapat
digunakan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan pada
Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-AN).
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
kebijaksanaan untuk pihak yang berwenang dalam rangka mengambil keputusan dan
dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi pihak Kelurahan Kebagusan tentang
pentingnya pelayanan publik yang efisien bagi efektivitas kerja pegawai Kelurahan
Kebagusan.
3. Secara Teoritis, penelitian ini memiliki kegunaan untuk mengembangkan Ilmu
Pemerintahan dan Sumber Daya Aparatur Pemerintah.
4. Secara Individu, digunakan sebagai bahan pembelajaran atau modal untuk terjun
secara langsung di Kelurahan.
5. Secara Aplikatif, diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna dan dapat
diaplikasikan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Yahukimo.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
1. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Pemerintah dan Pemerintahan
1. Pengertian Pemerintah
Menurut pendapat C.F. Strong dalam Suradinata, pemerintahan dalam arti luas
mempunyai kewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanan negara, baik
kedalam maupun keluar. Yang pertama, harus mempunyai kekuatan tentara atau
kemampuan untuk mengendalikan angkatan perang. Kedua, harus mempunyai
kekuatan legislatif dalam arti membuat undang-undang dan ketiga harus mempunyai
kekuatan finansial.1
Masih menurut Suradinata, pemerintah adalah organisasi yang mempunyai
kekuatan besar dalam suatu Negara menyangkut urusan masyarakat, teritorial, dan
urusan kekuasaan dalam rangka mencapai tujuan negara. Sedangkan
pemerintahanadalah proses kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.2
P27
endapat lain disampaikan oleh Sayre dalam Suradinata, bahwapemerintahan adalah lembaga negara yang terorganisir yang memperhatikan dan menjalankan kekuasaannya, tetapi tidak menyebutkan nama-nama kekuasaan atau kekuatan pada instansitertentu.3
Sedangkan menurut Sumendar dalam Syafei, pemerintah sebagai badan yang
penting dalam rangka pemerintahannya. Pemerintah mesti memperhatikan
ketentramandan ketertiban umum, tuntutan dan harapan, serta pendapat
rakyat, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, pengaruh lingkungan, pengaturan
komunikasi, peran serta seluruh lapisan masyarakat, serta keberadaan legitimasi.4
Menurut Fener dalam Syafei, pemerintah harus mempunyai kegiatan yang
berlangsung terus menerus di wilayah negara, pejabat yang memerintah dan cara,
metode serta sistem dari pemerintah terhadap masyarakatnya.5 Pada sisi lain, menurut
Arief Budiman, Pemerintah merupakan lembaga eksekutif negara. Pemerintah meliputi
aparat birokrasi teknis (birokrasi dalam pengertian sempit) maupun para politisi dan
negarawan yang menjadi pucak pemimpin lembaga-lembaga negara. Pemerintah
merupakan aspekpersonel negara; dia adalah faktor manusia dari negara.6
2. Pengertian Pemerintahan
Menurut Suradinata, pemerintahan adalah proses kegiatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Pandangan tentang pemerintahan tersebut sangat
luas, karena semua aktifitas kegiatan negara digerakkan dalam rangka
memberikan kesejahteraan dan rasa aman pada masyarakat. Proses
tersebut melibatkan lembaga militer, kepolisian, fungsi legislatif, keuangan dan
penegakan hukum yang berkeadilan dalam rangka memberikan pelayanan kepada
masyarakat, menumbuh-kembangkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi
dalam berbagai bidang pembangunan bagi kepentingan bangsa.7
Sedangkan Rasyid berpendapat bahwa pemerintahan selalu dilihat sebagai
perpaduan antara aturan main (konstitusi, hukum, etika), lembaga-lembaga yang
berwenang mengelola serangkaian kekuasaan (eksekutif, legislatif, judikatif), serta
sejumlah birokrat dan pejabat politik sebagai pelaku dari dan penanggung jawab atas
pelaksanaan kewenangan-kewenangan tersebut.8
Pakar lain yaitu Nawawi, mengatakan bahwa negara atau pemerintahan sebagai
organisasi non profit berfungsi memberikan pelayanan pada setiap dan semua individu
sebagai masyarakat (public service) dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Pemerintahan yang bersifat non profit berfungsi sebagai pelaksana pembangunan
untuk mewujudkan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat/rakyatnya. Dalam
menjalankan fungsi yang bersifat non profit itu, pemerintah membentuk berbagai
lembaga yang lebih kecil, agar berjalannya fungsi pelayanan masyarakat (public
service) dan pembangunan, yang diantaranya diorientasikan menurut aspek-aspek
kehidupan seperti pendidikan, sosial, kesehatan, hukum, agama dan lain-lainnya.9
3. Sintesis Pemerintah dan Pemerintahan
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan pemerintah adalah
sekelompok orang yang beraktifitas menjalankan roda pemerintahan. Sedangkan
pemerintahan adalah institusi yang memiliki kekuasaan yang legitimasi melaksanakan
segala undang-undang. Dengan demikian, pengertian pemerintah dan pemerintahan
adalah sekelompok orang yang memiliki kekuasaan yang legitimasi dalam
melaksanakan segala undang-undang.
2. Hakikat Efisiensi Pelayanan Publik
1. Pengertian Efisiensi
Kermally mengatakan bahwa: “Effiency is doing the thing right
whereaseffectivness is doing the right thing right”. (Efisiensi adalah melakukan sesuatu
dengan benar, sedangkan efektivitas adalah melakukan sesuatu yang benar).10
Sedangkan menurut Drucker dalam Stoner, Freeman dan Gillbert, efisiensi
adalah kemampuan untuk meminimalkan penggunaan sumbar daya dalam mencapai
tujuan organisasi atau dengan kata lain yaitu melakukan sesuatu dengan tepat.
Efisiensi adalahmeminimalkan sumber daya, dana, sarana dan perasarana, untuk
menghasilkan barang atau jasa tertentu.11
Menurut Robbins dalam Kaloh, ada dua hal pokok yang terkait dengan
pengertian efisien adalah sebagai berikut: (1) proses dan lingkungan yang terjadi
membuat kegiatan dapat berjalan dengan biaya murah; (2) faktor utama yang penting
diperhatikan adalahmencapai tujuan dengan biaya minimal.12
2. Pengertian pelayanan
Menurut Kotler dalam Lukman, pelayanan adalah suatu kegiatan yang
mengungtukan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak terkait pada satu produk secara fisik.13
Zein Badudu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang
terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara
fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.14
Menurut H.A.S Moenir, berpendapat bahwa pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, maka manusia berusaha baik melalui orang lain maupun aktivitas
sendiri.15
Kemudian menurut Soetopo, mendefinisikan pelayanan sebagai suatu usaha
untuk membantu menyampaikan (mengurus) apa yang diperlukan orang lain.16
3. Pengertian publik
Menurut Zain Badudu, istilah publik berasal dari bahasa inggris public yang
berarti umum, masyarakat, negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi
bahasa indonesia baku menjadi publik yang berarti umum, orang banyak,
ramai. Padanan kata yang tepat digunakan adalah praja yang sebenarnya bermakna
rakyat sehingga lahir istilah pamong praja yang berarti pemerintah yang melayani
kepentingan seluruh rakyat17.
Menurut Syafiie dan kawan-kawannya, mendefinisikan bahwa publik adalah
sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, sikap dan
tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka miliki. Oleh
karena itu pelayanan publik diartikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan
terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam
suatu kumpulan atau kesatuan, menawarkan meskipun hasilnya tidak terkait pada
produksesuatu secara fisik.18
Dikaitkan dengan pelayanan, menurut Kepmenpan No,
63/KEP/M.PAN/7/2003,pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Dengan demikian pelayanan publik adalah pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat oleh penyelenggara negara.19
4. Sintesis Efisiensi Pelayanan publik
Berdasarkan teori-teori yang telah diuraikan diatas, maka dapat
disimpulkanbahwa efesiensi pelayanan publik adalah kemampuan meminimalkan
penggunaan sumbar daya secara benar dan tepat dalam pemenuhan keinginan dan
kebutuhan masyarakat,dengan ditandai beberapa indikator yaitu: hemat, benar,
tepatwaktu, kebutuhan, kepuasan.
3. Hakikat Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
1. Pengertian Efektivitas
Drucker dalam Handoko, mengatakan bahwa efektifitas adalah melakukan
pekerjaan yang benar (doing the right thing), sedangkan efesiensi adalah melakukan
pekerjaan dengan benar (doing thing right).20
Menurut Mahsun, bahwa efektivitas (hasil guna) merupakan hubungan antara
keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.Pengertian efektivitas ini pada
dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan.21
Menurut pendapat Rivai, Veithzal, yang di maksudkan dengan efektif adalah
sikap, gerakan tingkah laku, siap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan
kesanggupan untuk berbuat baik.22
Rothwell berpendapat bahwa efektifitas sebagai salah satu prinsip manajemen
dapat diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan hasil yang
diharapkan. Sedangkan efisien sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai dengan
usaha yang dikeluarkan.23
Menurut Ermaya, efektivitas adalah pencapaian sasaran yang telah disepakati
atas usaha bersama. Tingkat pencapaian sasaran itu menunjukan tingkat efektivitas.24
2. Pengetian Kerja
Kartini Kartono, mengatakan kerja merupakan aktivitas dasar dan bagian
esensial dari kehidupan manusia. Sama dengan kegiatan permainan bagi anak-anak,
maka kerja memberikan kesenangan dan arti tersendiri dari kehidupan manusia,sebab
kerja itu memberikan status kepada seseorang, dan mengikatkan diri sendiri dengan
individu-individu lain dalam masyarakat.25
Menurut Anoraga, ketenangan dan kegairahan kerja pegawai dipengaruhi oleh
dua faktor yaitu (1) faktor kepribadian dan kehidupan emosional pegawai itu sendiri. (2)
faktor luar terdiri dari faktor lingkungan rumah, keluarga dan lingkungan kerjanya. Kerja
merupakan aktivitas sosial yang memberikan bobot dan isi kepada kehidupan.26
Hersey dalam Wibowo, menjelaskan, kerja ditentukan oleh tujuan yang hendak
dicapai dan untuk melakukannya diperlukan adanya motif. Tanpa dorongan motif untuk
mencapai tujuan, kerja tidak akan berjalan. Dengan demikian, tujuan dan motif menjadi
indikator utama dari kerja. Namun, kerja memerlukan adanya dukungan lain
yaitu: sarana,kompetensi, peluang, standar, dan umpan balik27
3. Pengertian Pegawai
Menurut Ermaya, yang medefinisikan pegawai adalah manusia atau orang yang
melaksanakan suatu pekerjaan pada suatu organisasi, baik pemerintah maupu swasta,
dan karena jasa dan pekerjaan itu, maka mereka memperoleh upah atau gaji. Lebih
lanjut Ermaya menambahkan bahwa dalam kenyataan sehari-hari seseorang akan
melakukan suatu kerjaapabila terdorong oleh suatu tujuan untuk memperoleh hasil
yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya.28
Menurut Soedardjat, pegawai adalah manusia yang sedang melakukan aktivitas
atau kegiatan akan dituntut kreaktivitasnya, dan setiap pegawai atau pejabat harus
memiliki 4 CT: cepat tanggap,cepat temu, cepat tindak, dan cepat tuntas.29
4. Pengertian Kelurahan
Menurut Daeng Sudirwo, kepala kelurahan atau Lurah adalah penyelenggara
dan penanggung jawab utama dibidang pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, urusan
pemerintahan umum termasuk pembinaan ketentraman sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang belaku.30
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Pasal 127
berbunyi:
1). Kelurahan dibentuk di wilayah Kecamatan dengan Perda berpedoman pada Peraturan
Pemerintah;
2). Kelurahan dipimpin oleh Lurah yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan dari Bupati/Walikota (kewenangan delegatif).
3). Selain kewenangan delegatif, Lurah mempunyai tugas :1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan;
2. Pemberdayaan masyarakat;
3. Pelayanan masyarakat;
4. Penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.
4). Lurah diangkat oleh Bupati/Walikota atas usul Camat dari Pegawai Negeri Sipil yang
menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
5). Dalam melaksanakan tugas, Lurah bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui
Camat.
6). Lurah dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Perangkat Kelurahan.
7). Perangkat Kelurahan bertanggung jawab kepada Kelurahan.
5. Sintesis Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
Dari berbagai teori di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan efektivitas kerja pegawai Kelurahan adalah kemampuan pegawai Kelurahan
dalam menampilkan kualitas kinerjanya secara tepat guna yang ditandai dengan
beberapa indikator seperti: tepatguna, tanggungjawab, tujuan, motivasi, dan semangat.
2. Kerangka Pemikiran
Pengaruh Efisiensi Pelayanan Publik Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Kelurahan
Efesiensi pelayanan publik adalah penilaian terbaik
antara input dan outputpelayanan. Secara ideal, pelayanan publikakan efisien apabila
pegawai pelayanan publikdapat menyediakan input pelayanan, seperti biaya murah dan
waktu pelayanan cepat sehingga meringankan masyarakat Kelurahan Kebagusan
pengguna jasa. Demikian pula dari sisi output pelayanan publik, pegawai
pelayanan publik secara ideal harus dapat memberikan produk pelayanan yang
berkualitas, terutama dari aspek beaya dan ketepatan waktu pelayanan.
Efisiensi pada sisi input digunakan untuk melihat seberapa jauh kemudahan
akses publik terhadap sistem pelayanan yang ditawarkan. Akses publik
terhadappelayanan publik dipandang efisien apabila publik memiliki jaminan atau
kepastianmenyangkut biaya pelayanan yang harus dikeluarkan oleh publik dan
merupakan indikator penting untuk melihat intensitas korupsi dalam system
layanan publik. Pegawai pelayanan publik yang korup akan ditandai oleh besarnya
biaya ekstra yang harus dikeluarkan oleh pengguna jasa dalam mengakses layanan.
Demikian pula efisiensi pelayanan publik dari sisi output, digunakan
untuk melihat pemberian produk pelayanan oleh pegawai pelayanan publik tanpa
disertai adanyatindakan pemaksaan kepada publik untuk mengeluarkan biaya
ekstra pelayanan, seperti suap, sumbangan sukarela, dan berbagai pungutan dalam
proses pelayanan publik yang sedang berlangsung.
Salah satu bentuk keberhasilan pegawai pelayanan publik dalam melakukan
pekerjaannya adalah efektivitas penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian
agar efektivitas pelayanan publik yang doperoleh pegawai pelayanan publik dapat
optimal maka pegawai pelayanan publik harus dapat bekerja se efektif dan se efisien
mungkin.
Efesiensi pelayanan publik oleh pegawai pelayanan publik digunakan sebagai
salah satu alat untuk mengukur seberapa jauh efektivitas kerja pwgawai pelayanan
publik dalam memeberi pelayanan kepada publik, sehingga jika pelayanan kepada
publik bias lebih efisien, maka akan meningkat pula efektivitas kerja pegawai dalam
melayani kebutuhan publik. Demikian juga sebaliknya, jika pelayanan publik tidak
efesien, efektivitas kerja pegawai kelurahan kebagusan dalam menyelenggarakan
publik juga akan menurun.
Dari uraian diatas dapat diduga bahawa terdapat pengaruh positif efisiensi
pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai kelurahan. Atau dengan perkataan
lain makin efisiensi pelayanan publik, maka makin efektif pula pegawai kelurahan dalam
kerjanya melayani publik, dan sasaran (goal) yang ingin dicapai Kelurahan Kebagusan
yaitu terwujudnya kinerja pegawai Kelurahan Kebagusan yang prima seperti gambar di
bawah ini :
Gambar 2.1:
Kerangka Pemikiran
efesiensi pelayanan publik (X)
Efisiensi Pelayanan Publik(X)
Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
(Y)
Sasaran (Goal)
KinerjaPegawai Kelurahan Kebagusan
Prima
3. Pengajuan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan diatas, maka dapat
diajukan sebuah hipotesis penelitian sebagai jawaban sementara terhadap masalah
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebagai
berikut: “Terdapat pengaruhpositif efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja
pegawai Kelurahan.”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik survei, sebagai bagian metode deskriptif
untuk sejumlah informasi yang dikumpulkan berdasarkan pada suatu gejala yang terjadi
pada saat penelitian dilaksanakan.Usaha mendeskripsikan fakta-fakta yang diperoleh
pada tahap permulaan tertuju pada usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap
di dalam aspek yang diselidiki, agar jelas keadaan atau kondisinya dan bersifat
penemuan fakta-fakta seadanya (fact finding). Penemuan gejala-gejala tersebut berarti
juga menunjukkan distribusinya dan mengemukakan hubungannya satu dengan yang
lain di dalam aspek-aspek yang diselidiki.31
Survei juga dipandang sesuai untuk mengumpulkan informasi atau data yang
dipakai untuk menentukan pengaruh timbal balik antara berbagai variabel yang diteliti
pada saat penelitian.
Melalui penelitian ini akan dapat diketahui secara obyektif bagaimana pengaruh
efisiensi pelayanan publik terhadap efektivitas kerja pegawai Kelurahan
Kebagusan,Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi Jakarta Selatan, Provinsi DKI
Jakarta. Dari uraian tersebut diatas, dapat dikemukakan model konstelasi penelitian
seperti di bawah ini.
Gambar 3.1:Model Konstelasi Penelitian
ε
(X)
(Y)
Keterangan
X = Efesiensi Pelayanan Publik (variabel bebas)
Y = Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (variabel terikat)
ε = Epselon yaitu variabel bebas lain yang tidak diteliti, yang berpengaruhi terhadap variabel
terikat (Y).
B. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini, populasi target atau sasaran yaitu keseluruhan penduduk
Kelurahan Kebagusan, yang terdiri dari masyarakat dan pegawai Kantor Kelurahan
Kebagusan Jakarta Selatan yang berjumlah 30.555 jiwa (dokumentasi Kelurahan
Kebagusan, 2011). Sedangkan populasi terjangkaunya adalah populasi yang telah
homogen yaitu pegawai Kantor Kelurahan Kebagusan Jakarta Selatan dan para Ketua
RW dan RT KelurahanKebagusan.
2. Sampel
Menurut Arikunto, jika hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka
penelitian tersebut di sebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil dari
populasi yang diteliti yang telah dihomogenkan. Dinamakan penelitian sampel apabila
kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.32
Berdasarkan teori diatas maka populasi harus di homogenkan lebih dahulu, yaitu
terdiri para Ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan yang terdiri dari 8 RW dan 87
RTyang diasumsikan telah homogen karena mereka adalah tokoh masyarakat
yang mampu menilai dan mengkritisi jalannya pemerintahan kelurahan Kebagusan dan
juga berperan sebagai perpanjangan tangan dari kelurahan ke masyarakat dan
perpanjangan tangan dari masyarakat ke kelurahan Kebagusan, ditambah pegawai
kelurahan Kebagusan sebanyak14 orang.
Agar hasilnya baik, berkualitas, dan valid, untuk penelitian ditetapakan 30
responden yang diambil dari para ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan
sebanyak 25 orang ditambah dengan pegawai kelurahan Kebagusan selain Lurah
sebanyak 5 orang.
3. Teknik Pegambilan Sampel
Menurut Arikunto, langkah pertama teknik pengambilan sampel dilakukan
secaracluster sampling (sampel pengelompokan) yaitu mengelompokkan pegawai
Kelurahan Kebagusan dan ketua RW dan RT kelurahan Kebagusan. Kedua kelompok
tersebut sudah homogen dari aspek profesinya dan terakhir
menggunakan simple random sampling(sampel acak sederhana).33
Gambar 3.2:Skema Teknik Pengambilan Sampel
Populasi Kelurahan Kebagusan(30.555)
Sampel Pengelompokan (Cluster SamplingPegawai Kelurahan Kebagusan
(14)
Warga Kelurahan Kebagusan
(30.541)
Dihomogenkan
Pegawai Kelurahan Kebagusan (14)
Ketua RW dan RT Kebagusan (95)
Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Sampel Pegawai Kelurahan Kebagusan (5)
Sampel Ketua RW dan RT Kebagusan (25)
Sampel Penelitian
(30)
C. Teknik Pengumpulan Data
Data berbentuk skor yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua
jenis data, yaitu (1) skor yang berhubungan dengan Efesiensi Pelayanan Publik
(variabel bebas), dan (2) skor yang berhubungan dengan Efektivitas Kerja Pegawai
Kelurahan (variabel terikat).
Untuk mendapatkan skor variabel bebas dan variabel terikat tersebut, dijaring
dengan menggunakan instrumen skala empat dari Likert berupa kuesioner yang
disusun khusus untuk itu yang mencerminkan indikator masing-masing. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara)
dan angket (kuisioner).
Dalam mengumpulkan data sebagaimana telah disampaikan terdahulu, peneliti
bekerja sama dan didampingi oleh staf Kelurahan Kebagusan. Sebelum kuesioner
disebarkan, kepada para responden yang akan mengisi dijelaskan secara teknis
pelaksanaan dan prosedur pengisian secara benar.
4. Deskripsi Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang di teliti atau diukur yaitu Efesiensi
Pelayanan Publik sebagai variabel bebas (X), dan
Efektivitas Kerja Pegawai kelurahansebagai variabel terikat (Y).
Berdasarkan data penelitian untuk skor efesiensi pelayanan publik (x) yang
dikumpulkan dengan skalah empat dari likert diperoleh retangan skor teoritis 20-80
dengan nilai tengah 50, diperoleh skor empiris 63-72 dengan rentang skor 9. Dari hasil
analisis data diperoleh modus sebesar 69,83 mendia sebesar 70,5 dan nilai rata-rata
atau mean 67,4.
BNilai Nilai Nilai
Minimum Tengah x Maksimum
20 50 67,4 80
erdasarkan rentang skor teoritis yaitu 20- 80 dimana skor 20 adalah skor minimum, sedangkan skor 80 adalah skor maksimum, dengan nilai tengah teoritis adalah 50, dan nilai rata-rata empiris (X=67,4) sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.4 Letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentang Skor Teoritis
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai rata –rata variabel Efesiensi Pelayanan Publik, yaitu x= 67,4 lebih besar dari nilai tengah teoritis yaitu 50, sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel efesiensi pelayanan publik (x) adalah baik.
b. Menghitung Tendensi Sentral Variabel Efektitivitas Kerja Pegawai Kelurahan (X)
Berdasarkan data penelitian diperoleh harga-harga sebagai berikut:
ΣY =2084
ΣY² =140377
n = 30
Banyak Kelas = 1 +3,3 Log 30 =5,884 Diambil 5
Panjang Kelas (P) =7:5=14 Diambil 2
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak =70-0,5 = 69,5
b1= Frekuensi pada klas interval terbanyak dikurangi frekuensi klas interval terdekat sebelumnya =
p = Panjang klas interval dengan frekuensi terbanyak =1,8
F = Jumlah semua frekuensi sebelum klas median = 7 + 6 = 13
f = Frekuensi kelas mendia =14
1) Menghitung Modus (Mo)
Modus adalan titik tengah interval yang mempunyai frekuensi lebih tinggi atau
baling banyak dalam distribusi skor.b1
Mo = b+p(-----------) = 69,5+2 {8/(8+11)} = 69,5+0,84 =70,34
b1+b2
2) Menghitung Median(Md)
Median adalah titik tengah dari suatu distribusi skor median membagi distribusin
skor yang disusun secara rinci menjadidua bagian dengan jumlah skor yang sama
sehingga setengah bagian (50%) berada dibawah median dan setengah bagian (50%)
lainnya berada diatas mendian.1/2n-F
Me=b+p (————) = 69,5+2 {(½ x 30-13)/14} =69,5+0,28=69,78F
3) Menghitung Mean (Me)
Mean atau rata-rata hitung adalah rata-rata aritmati dari semua skor yang
diperoleh individu dalam sampal. Mean dengan cara memjumlahkan semua skor
kemudian dibagi dengan banyaknya sampelΣYiMean = x = —— = 2084 / 30 = 69,46n
berdasarkan data penelitian untuk skor Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)
yang dikumpulkan dengan skala empat dari likert diperoleh rentangan skor teoritis 20 –
80 dengan nilai tengah 50, diperoleh skor empiris 66 – 73 dengan rentan skor 7. Dari
hasil analisis data diperolah modus sebesar 70,34, media sebesar 69,78, dan nilai rata-
rata atau mean 69,46.
Berdasarkan rentang skor teoritis, yaitu 20-80, dimana skor 20 adalah skor
minimum, sedangkan skor 80 adalah skor maksimum, dengan nilai tengah dari teoritis
adalah sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:
Nilai Nilai Nilai
Minimum Tengah X maksimum
20 50 69, 46 80
Gambar 4.5 Letak Nilai Rata-Rata (Mean) Pada Rentangan Skor Teoritis
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai rata – rata Variabel Efektivitas Kerja
Pegawai Kelurahan (Y), yaitu x = 69,46 lebih besar dari nilai tengah teoritis yaitu 50,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
(Y) adalah baik.
4. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Pembahasan ini dilakukan dengan menguji hipotesis penelitian pada Bab II di
depan, untuk mengetahui pengaruh, kekuatan pengaruh dan signifikansi pengaruh
antara variabel Efisiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Kelurahan (Y).
a. Penguji Koefisien Regresi Variabel (X) Atas (Y)
Untuk menhitung Regresi Variabel (X) atas (Y) dalam penelitian ini digunakan
rumus persamaan garis regrisi, yaitu : Ŷ= a + bx
Keterangan :
Ŷ = Subyek dalam Variabel dependen yang di prediksikan
a = Konstanta regresi
b = Angka arah atau koefisien regresi yang menujukkan angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang di dasarkan pada variabel independen. Bila (+), maka naik,
dan bila b( - ) .maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu
( Sumber : Sugiyono, 200:244 )
Untuk mendapatkan nilai a dan b, di hitung dengan menggunakan
rumus:
a = (ΣΥ)(ΣX²) (ΣX)(ΣXΥ)
nΣX² (ΣX)²
b = n(ΣXΥ) (ΣX)(ΣXΥ)
nΣX²(ΣX)²
Dari tabulasi data hasil pendistribusian kuesioner yang terkait dengan variabel (X)
dan (Y), diketahui :
ΣX = 2022
ΣΥ = 2084
ΣXΥ = 140377
ΣX² = 136448
ΣΥ² = 140819
(ΣX)² = 4088484
(ΣΥ)² = 4343056
n = 30
sehingga dapat dihitung
a = (ΣΥ)(ΣX²) –(ΣX)(ΣXΥ)
nΣX² (ΣX)²
= (2084)x(136448) – (2022)x(140377)
(30 x 136448)-4088484
= 284357632-283842294
4093440 – 4088484
= 515338:4956 = 103,98
a.= 103,98.
b = n(ΣXΥ) (ΣX)(ΣΥ)
nΣX² (ΣX)²= 30.(140377) (2022).(2084)
30.136448 – 4088484
= 4211310 – 4213848
4088453-4088484
= 2538/31
b = 18,87
sehingga persamaan garis regresi sederhana (X) atas (Y) adalah Ŷ = 103,98 + 81,87 x
mengujian koefisien regresi sederhana (X) atas (Y) menunjukkan bahwa terdapat
Pengaruh Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
(Y) di kelurahan kebagusan. Pengaruh tersebut ditunjukan dengan persamaan regresi
Ŷ = 103,98 + 81,87 X.
regresi ini menujukkan bahwa setiap kenaikan ′ unit skor Efesiensi Pelayanan
Publik (X) akan menyebabkan kenaikan 81,98 unit skor Efektivitas Kerja Pegawai
Kelurahan (Y) pada konstanta 103, 98. Untuk memudahkan membuat grafik garis
regresi (X) atas (Y) diperlukan hpertolongan dengan mengalikan (X) sepuluh kali
sehingga diperoleh tabel seperti dibawa ini:
Tabel 4.20 :
Model Persamaan Regresi Sederhana Ŷ = 103,98+81,87x10 =922,68
X Ŷ = 103,98 + 81,87X
0 (103,98 + 81,78x0) = 103,98
1 (103,98 + 81,78x0) = 185,85
2 (103,98 + 81,78x0) = 267,72
3 (103,98 + 81,78x0) = 349,59
4 (103,98 + 81,78x0) = 431,46
5 (103,98 + 81,78x0) = 513,33
6 (103,98 + 81,78x0) = 595,2
7 (103,98 + 81,78x0) = 677,07
8 (103,98 + 81,78x0) = 758,94
9 (103,98 + 81,78x0) = 840,81
10 (103,98 + 81,78x0) = 922,68
Dengan menggunakan tabel penolong diatas, digambarkan grafik persamaan
garis regresi (X) atas (Y) sebagai berikut :
Gambar 4.6: Grafik Garis Regresi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai
Kelurahan (Y)
b. Pengujian Koefisien Korelasi Variabel (X) Terhadap (Y)
untuk mengetahui seberapa besar kekuatan pengaruh variabel Efesiensi
Pelayanan Publik (X) terhadap Variabel Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (X)
digunakan korelasi product moment dari pearson dengan rumus sebagai berkut :
nΣXΥ - (ΣX)(ΣΥ)
rxy =√{n(ΣX²)(ΣX)²}{n(ΣΥ²)(ΣΥ)²}
Diketahui dari data mentah variabel (X) dan Variabel (Y) :
ΣX = 2022
ΣΥ = 2084
ΣXΥ = 140377
ΣX² = 136448
ΣΥ² = 140819
(ΣX)² = 4088484
(ΣΥ)² = 4343056
n = 30
nΣXY – (ΣX)(ΣΥ)rxy =
√{n(ΣX²)(ΣX)²}{n(ΣY²)(ΣY)²}
(30)(140377)-(2022)(2084)rxy =
√{30(136448)- (4088484(}X{30(140819)-(4343056)}
4211310 – 4213848rxy =√(4039440- 4088484) X (4224570 – 4293184)
-2538rxy =
√ -4956 x-68614
-2538rxy =√ - 340050984- 2538rxy =
-18440
rxy = 0,137
untuk memberikan penafsiran seberapa besar kekuatan pengaruh terhadap
koefisien korelasi yang telah diperoleh, dapat berpedoman pada ketentuan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4. 21:
Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
Sumber : sugiyono (2007 :216)
c. Pengujian Koefisiensi Determinasi
merupakan kuadrat dari koefisien korelasi sederhana
r²xy = (0,137)² =0,018
d. pengujian signifikansi koefisien korelasi (X) atas (Y)
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi variabel (X) atas
(Y) menggunakanrumus t-hitung:
t = 0,137 x
= 0,137 x
t = 0,73
Tabel 4.22:
Uji Koefisien Korelasi Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja
Pegawai Kelurahan (Y)
Korelas antara
Koefisien korelasi
Koefisien Determinasi thitung
ttabel
α=0,05 α=0,01
X dan Y 0,137 0,018 0,73 2,04 2,46
Keterangan:
= tidak signifikan (t- hutung =0,37< t-tabel =2,04).
Harga t-hitung diperoleh 0,73, sedangkan dari tabel distribusi student “t” pada
taraf signifikansi0,05 (5%) diperoleh harga t-tabel sebesar 2,04. Oleh karena
t- hitung lebih kecil dari t-tabel, berati terdapat pengaruh variabel (X) terhadap variabel
(Y) yang tidak signifikan.
Berdasarkan uji koefisien korelasi variabel (X) terhadap variabel (Y)
diperoleh rxy = 0,137. Arinya dapat di interpretasikan bahwa kekuatan Pengaruh
Efesiensi Pelayanan Publik (Y) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)
sebesar rxy = 0,137 atau 13,7% adalah sangat rendah (lihat tabel 4.20).
Koefisien determinasi diperoleh r²xy = 0,018.artinya sumbangan atau kontribusi
Efesiensi Pelayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y)
sebesar 0,018 atau hanya 1% sangat kecil,sedangkan sisanya 99% disumbangan oleh
epsilon yaitu variabel lain yang berpengaruh tetapi tidak teliti.
Dengan demikian terdapat Pengaruh Positif Efisiensi Pelayanan Publik (X)
terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y).
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, di mana data telah ditabulasi menjadi data
mentah, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan dan pengujian hipotesis,maka pada
Bab V ini dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian dan saran – saran. Tidak
tertutup kemungkinan saran saran rekomendasi juga bermanfaat bagi para peneliti lain
yang berminat melakukan penelitian lanjutan atau penelitian sejenis sebagai
pengembangan terhadap penelitian yang telah dilaksanakan .
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Pertama, dari pengamatan lapangan dan dari data-data yang diperoleh di
Kelurahan Kebagusan selama ini terhadap Efesiensi Pelayanan Publik terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan diKelurahan Kebagusan sudah cukup baik.
2. K
86
edua, penelitian ini menemukan pengaruh Efesiensi Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) dikelurahan Kebagusan yang dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi Ŷ =103,98 + 81,87X. Artinya bahwa setiap kenaikan 1 unit skor Efesiensi Pelayanan Publik (X) akan menyebabkan kenaikan 81,87 unit skor Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) pada konstanta 103,98.
3. Ketiga, pengujian dengan koefisien korelasi yang mengatakan kekuatan
Pengaruh Efesiensi Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan
(Y) yang disimbolkan dengan rxy = 0,137 di interpretasikan sangat rendah.
4. Keempat, pengujian koefisien determinasi menemukan kontribusi Efesiensi
Palayanan Publik (X) terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Kelurahan (Y) yang
disimbolkan denganr²xy = 0,018, artinya kontribusinya sangat kecil yaitu 0,018 atau 1%,
sedangkan kontribusi variabel lainnya yang berpengaruh tetapi tidak diteliti sebesar
2 Ermaya Suradinata Kepemimpinan Daerah dan Nasional Membangun Daerah Menuju Indonesia Bangkit (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002), p. 13.
3Ibid.,p. 13.4Inu Kencana Syafiie. Ilmu Pemerintahan (Bandung:Mandar Maju,2003), p. 6.5Ibid., p. 6.
6Arief Budiman. Teori Negara (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,1997), p. 91.
7Ermaya Suradinata. Manajemen Pemerintahan Dalam Ilmu Pemerintahan (Jakarta: PT.Vidcodata, 2002), p. 14-15.
8Mohammad Ryaas Rasyid.Kajian Awal Birokrasi Pemerintahan dan Politik Orde Baru.(Jakarta: Yasrif, Watampone,1999), p. 21..
9Hadari Nawawi.Metode Penelitian Sosial (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 2007), p. 5.
10Sultan Kermally.Total Management Thinking (Great Britain: Biddles Ltd, Guildford and King’s Lynn, 1996), p. 69.
11James A.F. Stoner, Freeman, Gilbert. 1996. Manajemen, alihbahasa Alexander Sindoro. (Jakarta: PT. Prenhallindo), p. 11.
12J.Kaloh.Corporate Culture and Performance (New York: The Free Press, 2002), p.6.
13Kotler (dalam Lukman, manajemen kualitas pelayanan.jakarta STA LAN Press. 2006: p. 4-5.14Zein Badudu Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. 1994. p 25,15H.A.S Moenir Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta, PT. Bumi Aksara.. 2000. P.17.16Soetopo pelayanan prima.jakarta.STIA.LAN.Presss. 1999 . p. 164.
17Zain Badudu Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. 2001:p.781-782,18Syafiie inu kencana dkk. Hukum Etika Pemerintahan Penerbit : Rineka Cipta : 2001 p.17.
19Kepmenpan No, 63/KEP/M.PAN/7/2003, tentang Pedoman Umum. Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
20Hani Handoko. Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:BPFE, 2006), p. 7.21Mohammad Mahsun , pengukuran kinerja sektor publik , Yogyakarta :BPFE Yogyakarta 2006. P.182-183.22Rivai, Veithzal kepemimpinan f dalam sikap perilaku organisasi ,Jakarta. PT.raja grafindo persada. 2008. p.64.
23William J. Rothwell. Mastering Instructional Design Process: A Systematic Approach.(San Francisco: Jossey Bass Publisher,1992), p. 308.24 Ermaya . manajemen pemerintahan.jakarta:PT.vidcodata 2000. P. 11725Kartini Kartono Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2006. P.19
26Panji Anoraga. Dinamika Koperasi Bandung: Penerbit Rineka Cipta.1998. p.1727Hersey dalam Wibowo, Manajemen Kinerja :PT Rajg Grafindo Persadap,2007: p.76-80.28Ermaya. manajemen pemerintahan. jakarta: PT. vidcodata. 2000.p.10,14,15.29Soedarjat kapita selekta manajemen dan kepemimpinan serta imlementasinya.Jakarta : IND HILL co.1993.p.108.30Daeng Sudirwo Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Rangka Otonomi Daerah, Bandung, CV Andira. 1981 p.109
31Hadari Nawawi, Metode Penelitian Sosial (Gajah Mada University Press,2007), p. 63.
32Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka