Page 1
i
PENGARUH DIVERSITAS KEBANGSAAN BOARD OF DIRECTOR
TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2014)
Oleh:
PAULINE JAYALAKSMI WINOTO
NIM : 232012021
KERTAS KERJA
Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Guna Memenuhi Sebagian dari
Persyaratan-Persyaratan untuk Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi
FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS
PROGRAM STUDI : AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
Page 6
vi
HALAMAN MOTTO
Orang-orang sering bertindak tidak masuk akal, tidak logis, dan mau menang
sendiri. Maafkanlah mereka!
Jika anda bersikap baik tapi orang menuduh anda punya maksud tertentu.
Tetaplah berbuat baik!
Saat sukses, anda akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh yang
sebenarnya. Sukseslah selalu!
Jika anda jujur dan terbuka, mungkin orang-orang akan berbuat curang. Tetaplah
jujur dan terbuka!
Apa yang anda bangun bertahun-tahun bisa saja dihancurkan orang hanya dalam
satu malam. Membangunlah selalu!
Jika anda mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mereka mungkin iri hati.
Berbahagialah selalu!
Kebaikan yang anda buat hari ini, akan dilupakan orang besok. Tetaplah berbuat
baik!
( Mother Teresa)
Page 7
vii
ABSTRACT
This paper examines to investigate the effect of board diversity based nation
towards firm value. This paper presume that board of commissioner, board of
director, and CEO or CFO which has foreign nation will give the increasing
value on company. This research employs 89 firm as samples, which cover
manufacturing companies listed in IDX during 2014. Those samples are sorted
out by purposive sampling method. Hypothesis testing is performed by using
multiple linier regression. The results showed that a lot of commissioners of
foreign nationals, the value of the company will be the increasing. While the
board of director and CEO or CFO have no impact towards firm value.
Keywords: corporate governance, nation diversity, firm value
Page 8
viii
SARIPATI
Penelitian ini menguji pengaruh diversitas kebangsaan anggota dewan
komisaris, direksi, dan CEO atau CFO terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
berangkat dari asumsi bahwa dewan komisaris, direksi, CEO atau CFO yang
berkewarganegaraan asing akan memberikan peningkatan bagi nilai perusahaan.
Nilai perusahaan akan diukur dengan rasio Tobin’s Q. Penelitian ini
menggunakan 89 sampel perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2014 yang dipilih menggunakan metode purposive sampling. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semakin banyak anggota dewan komisaris berkebangsaan
asing, semakin tinggi nilai perusahaan. Sedangkan posisi dewan direksi dan CEO
atau CFO asing tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: corporate governance, diversitas kebangsaan, nilai perusahaan.
Page 9
ix
KATA PENGANTAR
Nilai perusahaan merupakan apresiasi/penghargaan investor terhadap
sebuah perusahaan. Nilai tersebut tercermin pada harga saham perusahaan.. Kertas
kerja ini diangkat dalam judul “Pengaruh Diversitas Kebangsaan Anggota Dewan
terhadap Nilai Perusahaan” untuk melihat bagaimana pengaruh keberadaan orang
berkebangsaan asing dalam susunan anggota dewan melalui jabatan dewan
komisaris, dewan direksi, CEO atau CFO, terhadap nilai perusahaan. Adapun
manfaat dari penelitian ini bagi perusahaan yaitu diharapkan dapat memberi
kontribusi dalam merekrut dewan komisaris, dewan direksi, CEO atau CFO,
dengan mempertimbangkan aspek kebangsaan. Bagi investor, diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi.
Tugas akhir ini saya buat sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana
ekonomi. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penelitian ini,
sehingga diharapkan dapat dimaklumi dan diterima. Terima kasih.
Salatiga, 25 Januari 2016
Penulis
Page 10
x
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjadi
inspirasi dan kekuatan dalam hidup penulis. Terima kasih kepada berbagai pihak
yang selama ini turut serta memberikan bimbingan, motivasi, dan mendoakan
hingga tugas akhir ini selesai, yaitu:
1. Orang tua penulis, Andi Soesilo Winoto dan Fanny Kurniawan yang
meskipun terpisah jauh dari penulis, tetap memberikan dukungan serta
kasih sayang yang tidak terbatas. Tiga saudari penulis, Gievan Angelline
Winoto, Steffi Surya Winoto, dan Michaela Tantri Atmadja Winoto yang
telah memberikan kasih sayang dan mendukung selama perkuliahan
hingga saat penulisan tugas akhir ini. Roy Kristanto, calon kakak ipar yang
turut memberikan semangat.
2. Ibu Supatmi, SE., M.Ak, Akt., CA selaku dosen pembimbing, atas
kesabarannya dalam membimbing, membantu, dan selalu memberikan ide-
ide segar dalam penyelesaian tugas akhir ini.
3. Seluruh staff pengajar dan tata usaha Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UKSW yang sudah membimbing penulis selama masa perkuliahan, serta
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
4. Teman terbaik di Salatiga yang menghiasi hari-hari penulis dengan tawa
canda disaat penulis rindu kampung halaman (Oni, Nyo, Nico, Erwin,
Beni, Kiki, Teguh, Yoga, Kaleb, Kezia, Evan). Terima kasih atas semua
waktu yang pernah kita habiskan bersama dan semua candaan serta celaan
yang membuat kita menjadi semakin dekat. Kalian adalah keluarga kecil
yang kudapatkan di Salatiga.
5. Teman seperjuangan dalam bimbingan, Yuda dan Rendy. Terima kasih
atas kesetiaannya menemani penulis selama bimbingan.
6. Teman kost dipo 71 atas (lama dan baru) : Fela, Melly, Debby, Herlina,
Ayu, Citra, Debora, Dita, Eli, Silvi, Novi, Sheren. Terima kasih banyak
untuk setiap waktu yang kita lewati bersama. Juga untuk doa dan
dukungan yang kalian berikan.
Page 11
xi
7. Kakak angkatan 2011 (Ardi, Redya, Yosua, Nia) yang banyak mendukung
dan membantu selama masa perkuliahan hingga penulisan tugas akhir ini.
8. Panitia GTT Tilar 2014, Panitia ESCO 2014 & 2015, Panitia IICF 2015,
dan FEB Voice yang telah menjadi bagian dalam hidup penulis semasa
perkuliahan. Terima kasih sudah menjadi lahan bagi penulis untuk belajar
berorganisasi dan bersosialisasi.
9. Terima kasih kepada Erick, Michael, Budi, Rina, Jessica, Fajar, Lievel
yang meskipun belum lama ini dekat, kalian bisa memberikan dukungan
kepada penulis dengan cara kalian sendiri.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 (LEGEND 2012) yang sangat
banyak dan tidak dapat disebutkan satu per satu.
Dan untuk semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya
tugas akhir ini, semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa melimpahkan anugerah
serta kasih karunia-Nya.
Pauline Jayalaksmi Winoto
Page 12
xii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................. i
Pernyataan Tidak Plagiat ............................................................................................ ... ii
Pernyataan Persetujuan Akses .................................................................................... ... iii
Halaman Persetujuan .................................................................................................. ... iv
Pernyataan Keaslian Kertas Kerja............................................................................... ... v
Halaman Motto ............................................................................................................. vi
Abstract .......................................................................................................................... vii
Saripati ........................................................................................................................... viii
Kata Pengantar ............................................................................................................... ix
Ucapan Terima Kasih..................................................................................................... x
Daftar Isi ....................................................................................................................... xii
Daftar Tabel ................................................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ............................................................................................................. xv
Pendahuluan ................................................................................................................... 1
Tinjauan Pustaka ............................................................................................................
Teori Agensi ................................................................................................... 4
Good Corporate Governance ......................................................................... 5
Diversitas Kebangsaan .................................................................................... 5
Nilai Perusahaan .............................................................................................. 6
Page 13
xiii
Perumusan Hipotesis ...................................................................................................... 7
Metode Penelitian .......................................................................................................... 11
Populasi dan Sampel ........................................................................................ 11
Jenis dan Sumber Data ..................................................................................... 11
Pengukuran Variabel Penelitian....................................................................... 11
Teknik dan Langkah Analisis .......................................................................... 12
Analisis Data dan Pembahasan ...................................................................................... 14
Penentuan Sampel Penelitian .......................................................................... 14
Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................. 15
Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 16
Uji Hipotesis.......................................... .......................................................... 17
Pembahasan ..................................................................................................... 19
Penutup .......................................................................................................................... 20
Kesimpulan ...................................................................................................... 20
Implikasi Teori dan Terapan ............................................................................ 21
Keterbatasan Penelitian dan Saran ................................................................... 21
Daftar Pustaka ................................................................................................................ 23
Lampiran-Lampiran
Page 14
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel ..................................................................... 14
Tabel 2. Pengukuran Variabel ................................................................................... 15
Tabel 3. Statistika Deskriptif Variabel ...................................................................... 16
Tabel 4. Hasil Regresi Linier ..................................................................................... 17
Tabel 5. Rata-rata Nilai Perusahaan dengan Direksi dan CEO atau CFO asing ........ 18
Page 15
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Perusahaan
Lampiran 2. Hasil Statistik Deskriptif Variabel
Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas, Heteroskedastisitas,
Autokorelasi
Lampiran 4. Hasil Uji Regresi Linier
Page 16
1
PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian di Indonesia berkembang begitu pesat.
Persaingan antar individu ataupun perusahaan juga semakin ketat. Hal ini
dibuktikan dengan akan dilakukan pengesahan MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) 2015 oleh pihak pemerintah Indonesia. Pengesahan MEA 2015 akan
membuka kesempatan bagi seluruh pekerja dibidang ekonomi untuk dapat lebih
mudah melakukan akses ke luar negeri. Begitu pula sebaliknya, para pekerja
ekonomi dari luar negeri akan lebih mudah melakukan akses masuk ke Indonesia.
Pemerintah Indonesia memberikan signal kepada para generasi muda bangsa
Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi untuk dapat lebih meningkatkan
kualitas pribadi. Mulai dari kemampuan berbahasa asing, berwawasan luas, serta
pola pikir yang lebih positif untuk berani mengambil resiko dan menentukan suatu
keputusan dengan lebih bijaksana.
Dalam beberapa tahun terakhir pergerakan Warga Negara Asing (WNA) di
Indonesia terlihat berkembang pesat. Di dunia perbankan, misalnya, terdapat
sejumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang menjabat sebagai CEO. Diantaranya di
bank Danamon, Ho Hon Cheong (Henry Ho) yang berkewarganegaraan Malaysia,
saat ini menduduki posisi direktur utama. David Martin Fletcher yang merupakan
warga negara Inggris, saat ini menduduki posisi direktur utama bank Permata
(http://www.jaringnews.com). Dari sektor manufaktur diantaranya ada Bentoel
International Investama Tbk dengan Jason Fitzgerald Murphy yang
berkewarganegaraan Australia sebagai CEO, PT Lotte Chemical Titan Tbk
dengan Yoon Sungku yang merupakan warga negara Korea sebagai CEO.
Menurut penelitian yang dilakukan pada perusahaan Norwegia/Swedia oleh
Randoy dan Oxelheim (2001) ditemukan bahwa sistem tata kelola perusahaan
Anglo-Amerika (one-tier system) dinilai dapat membuat perusahaan lebih
meningkatkan reputasinya dipasar global. Sistem tata kelola perusahaan yang
digunakan di Indonesia yaitu two-tier system, dimana terlihat bahwa dewan
komisaris merupakan dewan yang bertugas mengawasi dan dewan direksi
merupakan dewan yang diawasi. Dengan adanya tugas dan fungsi tersebut akan
mengurangi agency problem dalam perusahaan, salah satunya yaitu manajemen
laba. Dengan manajemen laba yang baik akan membantu perusahaan dalam
Page 17
2
pencitraan perusahaan. Para investor akan lebih yakin terhadap perusahaan untuk
penanaman modal sehingga akan membantu dalam peningkatan nilai perusahaan.
Keberadaan anggota dewan komisaris dan direksi dengan kebangsaan asing
menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan proses globalisasi dan
pertukaran informasi dalam jejaring internasional. Menurut Wardani (2008)
struktur dewan dalam perusahaan di Indonesia menganut sistem two-tier, yakni
terdiri dari dewan direksi sebagai pengelola dan dewan komisaris sebagai pihak
yang melakukan pengawasan. Pemilihan dewan dalam suatu perusahaan
sebaiknya tidak dilakukan secara sembarangan atau hanya sekadar melihat latar
belakang pendidikannya saja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Meier (2005)
dikatakan bahwa National Association of Corporate Directors Blue Ribbon
Commission merekomendasikan diversitas gender, ras, umur, dan kebangsaan
harus dipertimbangkan dalam pemilihan dewan.
Adanya anggota dewan komisaris dan direksi dengan kebangsaan asing
juga merupakan salah satu ukuran diversitas dewan yang sering digunakan dalam
penelitian. Randoy dan Oxelheim (2001), Marimuthu (2008), Ararat et al. (2010),
Ruigrok dan Kaczmarek (2008) dalam Darmadi (2010), Choi et al. (2007)
menemukan pengaruh positif keberadaan anggota dewan asing atau etnis
minoritas pada nilai perusahaan. Keberadaan mereka dinilai membawa opini,
perspektif, bahasa, keyakinan, latar belakang keluarga, dan pengalaman
profesional yang beragam, sehingga memperkaya pengetahuan bisnis dan
alternatif penyelesaian masalah kompleks.
Keberadaan anggota dewan direksi asing mampu meyakinkan investor
asing bahwa perusahaan dikelola secara professional. Kinerja yang baik
cenderung memicu perusahaan melakukan pengungkapan yang lebih luas.
Keberadaan anggota dewan asing juga dapat memicu keterbukaan informasi
dengan harapan kredibilitas perusahaan akan meningkat (Randoy et al., 2006).
Dewan komisaris dan direksi yang memiliki akses secara langsung kepada para
investor, secara tidak langsung memberikan keyakinan dalam penanaman modal
saham dalam perusahaan. Terlebih apabila anggota dewan berkebangsaan asing
akan memperlihatkan bahwa perusahaan telah dikelola secara professional,
sehingga para investor asing tidak ragu untuk menanam modal dalam perusahaan.
Page 18
3
Penanaman modal saham yang tinggi akan menyebabkan nilai perusahaan yang
tinggi.
Dalam struktur tata kelola perusahaan, terdapat beberapa pihak yang
terlibat dalam pelaporan keuangan. Pihak-pihak tersebut antara lain Chief
Executife Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), dewan komisaris, dan
komite audit. CEO dan CFO merupakan pihak yang terlibat secara langsung
dalam pelaporan keuangan karena keduanya adalah pihak yang menandatangani
laporan keuangan dan bertanggung jawab atas informasi yang disajikan.
Sedangkan dewan komisaris dan komite audit terlibat secara tidak langsung, yaitu
keduanya berperan dalam fungsi pengawasan serta review atas informasi yang
disajikan (Khakim dan Puji, 2014). Karena tugas CEO dan CFO yang
berhubungan langsung dengan pelaporan keuangan serta jalannya operasional
perusahaan, posisi ini memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan.
Keputusan yang diambil akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, salah
satunya yaitu nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Dewi (2013), dan Trisnantari (2012) yang menunjukkan adanya
pengaruh seorang CEO atau CFO perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
Apalagi dengan keberadaan CEO atau CFO berkebangsaan asing yang dianggap
lebih profesional dalam menjalankan bisnis, diduga akan berdampak positif bagi
kinerja perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris
pengaruh diversitas kebangsaan anggota dewan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Randoy dan Oxelheim
(2001), dengan perbedaan yaitu menambahkan variabel keberadaan CEO atau
CFO asing apakah berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebangsaan anggota
dewan dilihat dari kebangsaan anggota dewan komisaris, dewan direksi, dan CEO
atau CFO perusahaan. Diversitas kebangsaan anggota dewan akan diuji dimana
keberadaan anggota dewan berkebangsaan asing diduga akan memberikan
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan untuk nilai perusahaan diukur dari
rasio Tobin’s Q. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Manfaat penelitian bagi
perusahaan yaitu diharapkan dapat memberi kontribusi dalam hal pemberdayaan
Page 19
4
dan pemilihan sumberdaya manusia secara efektif, yaitu dewan direksi, komisaris,
dan CEO atau CFO, serta diharapkan dapat memperbaiki proses pembuatan
keputusan pada tingkat CEO atau CFO perusahaan. Bagi investor, diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi.
LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Teori Agensi
Teori agensi adalah kontrak antara prinsipal (pemegang saham) dan agen
(manajer). Prinsipal mempekerjakan agen untuk melakukan tugas untuk
kepentingan prinsipal, termasuk pendelegasian, otorisasi, pengambilan keputusan
dari prinsipal kepada agen (Anthony dan Govindarajan 2005). Agen bertanggung
jawab untuk mengoptimalkan keuntungan prinsipal dan sebagai imbalannya akan
memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan demikian terdapat dua
kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana masing-masing pihak
berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang
dikehendaki (Ali 2002).
Menurut Watts dan Zimmerman (1990) dalam Kusumaningtyas (2012)
menyatakan bahwa teori agensi disebabkan adanya informasi yang tidak seimbang
yang disebut asimetri informasi (information asymmetry). Asimetri informasi ini
muncul karena adanya distribusi informasi yang tidak sama antara prinsipal dan
agen. Agen mempunyai informasi tentang perusahaan yang lebih berkualitas dari
pada informasi yang didapat oleh prinsipal karena agen berada di dalam
perusahaan. Informasi itu biasanya dalam bentuk laporan keuangan yang di
dalamnya menggambarkan kinerja perusahaan. Laporan keuangan dijadikan dasar
evaluasi apakah agen telah memenuhi kewajibannya dan layak mendapatkan
haknya. Terkait dengan nilai perusahaan, teori ini mengatakan adanya keterkaitan
antara pemegang saham dengan agen atau dalam penelitian ini yaitu anggota
dewan komisaris dan direksi perusahaan. Dewan direksi perusahaan
bertanggungjawab penuh atas keberlangsungan hidup perusahaan, sehingga akan
berusaha menunjukkan nilai perusahaan yang tinggi agar para pemegang saham
tidak melepaskan investasinya dalam perusahaan.
Page 20
5
Good Corporate Governance
Tata kelola perusahaan yang baik menggabungkan kombinasi antara hukum,
aturan-aturan, dan praktik-praktik sukarela sektor swasta yang menyebabkan
perusahaan dapat menarik modal, berkinerja efisien, menghasilkan laba,
memenuhi kewajiban hukum, dan memenuhi ekspektasi sosial umum. Meier
(2005) menyatakan, tata kelola perusahaan yang baik bertujuan untuk
memberikan dorongan kepada dewan (board) dan manajemen untuk mencapai
tujuan tersebut, yang merupakan kepentingan perusahaan dan pemegang
sahamnya. Wardani (2008), menyatakan bahwa kebanyakan definisi board of
director (BOD) yang dimaksudkan dalam penelitian di luar negeri mengacu
kepada one-tier system. Pada sistem ini BOD memiliki fungsi pengawasan
terhadap kinerja manajemen.
Di Indonesia menganut two-tier system, yang memisahkan peranan direksi
sebagai pengelola dan komisaris sebagai pengawas. Meier (2005), menyatakan
untuk sistem two-tier, dewan didefinisikan sebagai kombinasi antara pengawas
dan manajemen. Berdasarkan UU PT Nomor 40 Tahun 2007 dikatakan bahwa
dewan komisaris bertugas untuk melakukan pengawasan atas kebijakan
pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan
maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada dewan direksi. Dalam
menjalankan tugasnya dewan komisaris dibantu oleh komite audit yang biasanya
berlatar belakang pendidikan akuntansi dan keuangan. Sehingga dalam pelaporan
keuangan oleh direksi akan berjalan dengan lebih baik.
Diversitas Kebangsaan
Diversitas dewan didefinisikan sebagai distribusi perbedaan antara anggota
dewan komisaris dan direksi yang berkaitan dengan karakteristik-karakteristik
mengenai perbedaan dalam sikap dan opini (Ararat et al., 2010). Ponnu (2008)
menyebutkan bahwa seorang anggota dewan perusahaan harus memiliki
kredibilitas dan skill serta pengalaman yang diperlukan, sehingga mampu
memberikan judgment independen dalam isu yang berkaitan dengan strategi,
kinerja, dan sumber daya perusahaan.
Page 21
6
Dewan komisaris dan direksi harus terdiri dari anggota profesional, dengan
keahlian dalam bidang hukum, pajak, atau akuntansi. Keberadaan anggota dewan
komisaris dan direksi yang memiliki pengalaman dalam industri dan bisnis
relevan sangat bermanfaat bagi dewan perusahaan secara keseluruhan.
Keberadaan mereka memberikan perspektif mengenai risiko signifikan dan
keuntungan kompetitif, serta lebih memahami mengenai tantangan yang akan
dihadapi dalam bisnis perusahaan (Ponnu, 2008).
Anggota dewan komisaris dan direksi dengan kebangsaan asing membawa
opini dan perspektif yang beragam, bahasa, keyakinan, latar belakang keluarga,
dan pengalaman profesional yang berbeda antar satu negara dengan negara lain.
Keberadaan dewan komisaris dan direksi asing mencerminkan gagasan yang
berbeda mengenai peranan dewan perusahaan berkaitan dengan peranan
pengendalian terutama jika mereka berasal dari negara-negara dengan hak
pemegang saham yang lebih kuat (Ararat et al., 2010).
Keuntungan dari keberadaan direksi asing, diantaranya: (1) tersedia kandidat
anggota dewan yang berkualifikasi secara lebih luas (dengan pengalaman industri
yang lebih luas), (2) dengan latar belakang yang berbeda, dewan direksi asing bisa
menambah pengalaman yang lebih beragam dan berharga, yang tidak dimiliki
oleh dewan direksi domestik, dan (3) anggota dewan direksi asing bisa membantu
meyakinkan investor asing bahwa perusahaan dikelola secara professional
(Randoy dan Oxelheim, 2001).
Nilai Perusahaan
Da Silveira dan Barros (2007) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai
apresiasi/penghargaan investor terhadap sebuah perusahaan. Nilai tersebut
tercermin pada harga saham perusahaan. Investor yang menilai perusahaan
memiliki prospek yang baik di masa depan akan cenderung membeli saham
perusahaan tersebut. Akibatnya permintaan saham yang tinggi menyebabkan
harga saham meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga saham yang
meningkat menunjukan bahwa investor memberikan nilai yang tinggi terhadap
perusahaan. Aspek utama yang menyebabkan investor memberikan nilai lebih
terhadap perusahaan adalah kinerja perusahan yang tercermin dalam angka laba.
Page 22
7
Laba yang tinggi menunjukan efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan
perusahaan. Wahyudi dan Pawestri (2006) mengatakan nilai perusahaan pada
dasarnya diukur dari beberapa aspek salah satunya adalah harga pasar saham
perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian
investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki.
Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur menggunakan rasio Tobin’s
Q. Rasio Tobin’s Q didefinisikan sebagai nilai pasar dari ekuitas ditambah dengan
total kewajiban dan kemudian dibagi dengan total aktivanya (Chong dan López-
de-Silanes dalam Kusumastuti, 2008). Semakin besar nilai Tobin’s Q
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal
ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan
dengan nilai buku aset perusahaan, maka semakin besar kerelaan investor untuk
mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut
(Sukamulja, 2004). Penelitian-penelitian oleh Randoy dan Oxelheim (2001),
Ararat et al (2010), Da Silveira dan Barros (2007) yang mengkaitkan nilai
perusahaan dengan diversitas kebangsaan, menggunakan rasio Tobin’s Q sebagai
proporsi nilai perusahaan.
Perumusan Hipotesis
Dewan Komisaris Asing dan Nilai Perusahaan
Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (KNKCG)
dewan komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab
secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan Good Corporate
Governance. Berdasarkan UU PT Nomor 40 Tahun 2007, tujuan keberadaan
dewan komisaris adalah melakukan pengawasan atas jalannya usaha dan
memberikan nasihat kepada direksi. Secara tidak langsung tugas tersebut akan
memberikan pengaruh terhadap kualitas laba yang dilaporkan oleh perusahaan
karena dewan komisaris dapat mengarahkan kebijakan dan tindakan CEO dan
CFO terkait dengan pelaporan keuangan. Keunggulan perusahaan apabila
memiliki anggota dewan berkebangsaan asing adalah adanya pengalaman industri
yang lebih luas, serta pencitraan oleh pasar yang menilai bahwa perusahaan
Page 23
8
dengan anggota dewan asing bekerja secara professional (Randoy dan Oxelheim,
2001). Pengalaman dan pencitraan tersebut membuat para investor akan
memberikan pengorbanan lebih melalui penanaman saham pada perusahaan.
Semakin tinggi harga saham perusahaan berarti semakin besar kerelaan investor
untuk berkorban bagi perusahaan dan nilai perusahaan juga akan ikut meningkat.
Dengan tugas dan wewenang yang dimiliki oleh seorang dewan komisaris, serta
kelebihan seorang anggota dewan asing maka dikatakan diversitas kebangsaan
anggota dewan perusahaan memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Semakin banyak anggota dewan komisaris yang berkebangsaan asing maka dapat
dikatakan bahwa nilai perusahaan juga akan semakin tinggi.
Dalam penelitian yang dilakukan di Netherlands dan Switzerland oleh
Ruigrok dan Kaczmarek (2008) dalam Darmadi (2010), ditemukan pengaruh
positif diversitas kebangsaan anggota dewan komisaris terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Dalam penelitian Randoy dan Oxelheim (2001) di Swedia dan
Norwegia juga ditemukan pengaruh positif diversitas kebangsaan komisaris
terhadap nilai perusahaan. Ararat et al., (2010) melakukan penelitian pada
perusahaan-perusahaan di Turkish dan menemukan pengaruh positif diversitas
kebangsaan anggota dewan terhadap nilai perusahaan. Sehingga diajukan
hipotesis sebagai berikut:
H1 Semakin banyak anggota dewan komisaris asing dalam perusahaan akan
menghasilkan nilai perusahaan yang semakin tinggi
Dewan Direksi Asing dan Nilai Perusahaan
Penelitian yang dilakukan pada sistem tata kelola perusahaan di Eropa
oleh Ghezzi dan Malberti (2007), mengatakan bahwa model two-tier system
menganut dasar tradisi Jerman, di mana pertemuan pemegang saham menunjuk
dewan pengawas (komisaris), yang kemudian menunjuk dewan manajemen
(direksi). Sebaliknya, model one-tier system berasal dari tradisi Anglo-Amerika.
Dalam sistem ini pertemuan pemegang saham menunjuk dewan direksi, yang
kemudian menunjuk sejumlah direksi untuk komite audit yang dipercayakan
untuk fungsi pemantauan. Perusahaan di Indonesia kebanyakan menganut sistem
Page 24
9
tata kelola Jerman (two-tier system) yang memisahkan peranan antara dewan
direksi dengan dewan komisaris.
Dewan direksi bertanggungjawab atas jalannya perusahaan, pencapaian
tujuan perusahaan, pelaporan keuangan perusahaan, dan menerima nasihat yang
diberikan oleh anggota dewan komisaris. Dengan perbedaan latar belakang dan
wewenang yang dimiliki, dewan direksi asing bisa menambah pengalaman yang
lebih beragam dan berharga, yang tidak dimiliki oleh dewan direksi domestik.
Serta adanya pencitraan oleh pasar akan perusahaan dengan anggota dewan asing
yang dikatakan bekerja secara professional, akan mempengaruhi para investor
dalam penanaman modal saham pada perusahaan. Semakin tinggi harga saham
perusahaan berarti semakin besar kerelaan investor untuk berkorban bagi
perusahaan dan nilai perusahaan juga akan ikut meningkat. Dengan tugas dan
wewenang yang dimiliki oleh seorang dewan direksi, serta kelebihan seorang
anggota dewan asing maka dikatakan diversitas kebangsaan anggota dewan
perusahaan memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin banyak
anggota dewan direksi yang berkebangsaan asing maka dikatakan bahwa nilai
perusahaan juga akan semakin tinggi.
Randoy dan Oxelheim (2001) menyatakan adanya pengaruh positif
diversitas kebangsaan anggota dewan direksi pada perusahaan di Norwegia dan
Swedia terhadap nilai perusahaan. Ararat et al., (2010) melakukan penelitian pada
perusahaan-perusahaan di Turkish dan menemukan pengaruh positif diversitas
kebangsaan anggota dewan terhadap nilai perusahaan. Choi et al., (2007)
mengatakan adanya pengaruh positif diversitas anggota dewan terhadap kinerja
keuangan pada perusahaan-perusahaan di Korea. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :
H2 Semakin banyak anggota dewan direksi asing dalam perusahaan akan
menghasilkan nilai perusahaan yang semakin tinggi
CEO atau CFO Asing dan Nilai Perusahaan
CEO (Chief Executive Officer) adalah jabatan tertinggi dalam perusahaan
yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur seluruh kegiatan perusahaan. CEO
bertanggung jawab penuh atas pengurusan dan jalannya perusahaan. CEO
Page 25
10
merupakan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung
jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan (Dewi, 2013). CFO
(Chief Financial Officer) adalah jabatan di suatu perusahaan yang memiliki
tanggung jawab utama untuk mengelola risiko keuangan perusahaan. Pejabat ini
juga bertanggung jawab untuk perencanaan keuangan dan pencatatan, serta
pelaporan keuangan untuk manajemen yang lebih tinggi. CFO biasanya memiliki
tanggung jawab dalam mengawasi proses pelaporan keuangan perusahaan. Oleh
karena itu, CFO dimungkinkan memiliki dampak langsung pada keputusan
akuntansi terkait dengan perusahaan, seperti memilih metode akuntansi dan
membuat penyesuaian akuntansi (Ge Weili et al., 2011).
Dengan tugas dan wewenang yang dimiliki, seorang CEO ataupun CFO
memiliki kebebasan untuk menentukan kegiatan operasional yang akan dijalankan
oleh perusahaan. Seorang dewan direksi berkebangsaan asing dinilai dapat lebih
meyakinkan pihak investor untuk dapat menanamkan modal saham di perusahaan
(Randoy dan Oxelheim, 2001). Pengalaman industri yang lebih luas serta
pencitraan yang mengatakan perusahaan dengan anggota dewan asing lebih
professional, kelebihan tersebut akan menarik minat para investor untuk
menanamkan saham pada perusahaan. Semakin tinggi saham yang ditanamkan
dalam perusahaan, maka nilai perusahaannya juga akan semakin tinggi. Secara
tidak langsung, hal tersebut memperkuat dugaan bahwa seorang CEO yang
merupakan jabatan tertinggi dalam perusahaan dan pemilik wewenang penuh atas
perusahaan, apabila berkebangsaan asing dimungkinkan akan mempengaruhi
pertumbuhan nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini, melihat apakah adanya CEO atau CFO perusahaan
yang berkebangsaan asing akan memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dalam penelitiannya, Dewi (2013) menemukan adanya pengaruh peran CEO
terhadap kinerja perusahaan. Trisnantari (2012) dalam penelitiannya menemukan
adanya pengaruh positif dan signifikan pergantian CEO dengan kinerja
perusahaan. Dengan demikian, diajukan hipotesis sebagai berikut :
H3 Keberadaan CEO atau CFO asing dalam perusahaan akan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan
Page 26
11
METODA PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014. Dalam
penelitian ini sampel dipilih menggunakan purposive sampling dengan kriteria-
kriteria sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2014.
2. Perusahaan yang mempublikasikan annual report tahun 2014.
3. Perusahaan yang menyediakan kelengkapan data penelitian.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder yang
diambil dari laporan tahunan perusahaan. Pada bagian profil dewan direksi dan
komisaris, serta laporan keuangan konsolidasian pada tahun 2014. Data sekunder
yang dikumpulkan diperoleh dari situs www.idx.co.id
Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel dependen
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur
dengan Tobin’s Q ratio, yang mengacu pada penelitian Chong dan López-de-
Silanes dalam Kusumastuti (2008). Pengukurannya ditunjukkan dalam persamaan
sebagai berikut :
TOBIN = (MVE + DEBT)/TA
MVE = P x Qshares
DEBT = (CL – CA) + INV + LTL
Dimana :
MVE : Nilai pasar dari jumlah lembar saham beredar
DEBT : Nilai total kewajiban perusahaan
TA : Nilai buku dari total aktiva perusahaan
P : Harga saham penutupan akhir tahun
Qshares : Jumlah saham beredar akhir tahun
CL : Kewajiban jangka pendek
CA : Aktiva lancar
Page 27
12
INV : Nilai buku persediaan
LTL : Kewajiban jangka panjang
Variabel Independen
Pengukuran variabel independen menggunakan metode proporsi anggota
dewan dalam perusahaan. Perhitungannya sebagai berikut :
1) Kebangsaan Dewan Komisaris dihitung dengan cara jumlah komisaris
asing dalam perusahaan dibagi dengan total komisaris yang ada dalam
perusahaan.
2) Kebangsaan Dewan Direksi dihitung dengan cara jumlah direksi asing
dalam perusahaan dibagi dengan total direksi yang ada dalam perusahaan.
3) Kebangsaan CEO atau CFO dihitung dengan menggunakan variabel
dummy , apabila terdapat CEO dan CFO asing ataupun salah satunya maka
diberi nilai 1 (satu), apabila tidak terdapat CEO atau CFO asing dalam
perusahaan maka diberi nilai 0 (nol).
Teknik dan Langkah Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
linear berganda, dengan langkah-langkah analisis sebagai berikut :
1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan
memberikan gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam
penelitian ini, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar
deviasi. Berdasarkan data olahan SPSS variabel discretionary accrual.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data terdistribusi
secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data
akan mengikuti bentuk distribusi normal (Ghozali, 2007). Uji normalitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Jarque-Bera. Data dapat dikatakan
berdistribusi normal apabila nilai probability lebih besar dari α.
Uji Autokorelasi merupakan pengujian asumsi dalam regresi
dimana variabel dependen tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri.
Maksud korelasi dengan dirinya sendiri adalah bahwa nilai dari dependen
variabel tidak berhubungan dengan nilai variabel itu sendiri, baik nilai
Page 28
13
variabel sebelumnya atau nilai periode sesudahnya (Ghozali, 2007).
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi pada model penelitian ini
dilakukan uji Breusch-Godfrey. Data dikatakan tidak memiliki masalah
autokorelasi apabila nilai p value lebih besar dari α.
Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independent).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen (Ghozali, 2007). Untuk menguji masalah multikolinearitas
dapat melihat matriks korelasi dari variabel bebas, jika terjadi koefisien
korelasi lebih dari 0,8 maka terdapat multikolinearitas (Gujarati, 2006).
Uji heteroskesdatisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2007). Untuk menguji heteroskesdatisitas
dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Data dikatakan tidak
memiliki masalah heteroskesdatisitas apabila nilai p value lebih besar dari
α.
Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini, pengujian dilakukan dengan analisis regresi linear
berganda untuk pengujian hipotesis satu dan hipotesis dua. Dan analisis dengan
uji beda untuk pengujian hipotesis tiga.
Model regresi ditunjukkan dalam persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1PKA + β2PDA + β3DCA + ε
Keterangan :
Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
β1,β2, β3 = Koefisien Regresi
PKA = Proporsi komisaris asing
PDA = Proporsi direksi asing
DCA = Keberadaan CEO atau CFO asing
Page 29
14
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penentuan Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data laporan tahunan
perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014.
Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data yang diperlukan dalam
operasionalisasi variabel tidak diikutsertakan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan hal tersebut, jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian
adalah sebanyak 89 perusahaan. Rincian nama perusahaan yang menjadi sampel
dapat dilihat pada lampiran 1. Proses penetapan sampel diringkas dalam tabel 1
berikut:
Tabel 1. Kriteria Pengambilan Sampel
Kriteria Pengambilan Sampel Jumlah
Perusahaan
1. Jumlah perusahaan manufaktur tercatat di
BEI pada akhir tahun 2014
2. Jumlah perusahaan tidak
mempublikasikan annual report
141
(7)
3. Jumlah perusahaan tidak mempunyai
kelengkapan data dan outlier
(45)
Total sampel penelitian 89
Berdasarkan tabel 1 sampel yang digunakan sejumlah 89 perusahaan, karena ada 7
perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan tahunan dikarenakan sudah
delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI), 45 perusahaan yang tidak menyediakan
kelengkapan data penelitian (tidak ada informasi kewarganegaraan anggota
dewan, tidak ada informasi jumlah saham beredar, dan outlier).
Page 30
15
Tabel 2. Distribusi Sampel Berdasarkan Kebangsaan Anggota Dewan
Deskripsi Jumlah
Sampel
Persentase
Perusahaan yang memiliki dewan komisaris
berkebangsaan asing
30 33.71%
Perusahaan yang tidak memiliki dewan komisaris
berkebangsaan asing
59 66.29%
Jumlah Sampel 89 100%
Perusahaan yang memiliki dewan direksi
berkebangsaan asing
35 39.33%
Perusahaan yang tidak memiliki dewan direksi
berkebangsaan asing
54 60.67%
Jumlah Sampel 89 100%
Perusahaan yang memiliki CEO atau CFO
berkebangsaan asing
21 23.59%
Perusahaan yang tidak memiliki CEO atau CFO
berkebangsaan asing
68 76.41%
Jumlah Sampel 89 100%
Variabel independen penelitian melihat orang asing dalam kursi anggota
dewan di perusahaan. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa perusahaan
dengan warga negara asing didominasi oleh kedudukan dewan direksi sebesar
39,33 persen. Terlihat masih sedikit perusahaan dengan anggota dewan asing,
terutama pada kursi CEO atau CFO yang hanya sebesar 23,59 persen.
Page 31
16
Analisis Statistik Deskriptif
Dari hasil analisis statistik deskriptif didapati tabel sebagai berikut:
Tabel 3. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel
Penelitian Minimum Maximum Mean Std. Deviation
TOBIN 0.021 1.535 0.6826 0.345041
KOM 0 1 0.1517 0.244191
DIR 0 1 0.1457 0.232134
CEOCFO 0 1 0.2356 0.427000
Sumber : Data diolah (2015)
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa posisi dewan komisaris memiliki rata-rata
sebesar 15,17 persen, dewan direksi sebesar 14,57 persen, CEO atau CFO sebesar
23,56 persen. Dari ketiga variabel ditemukan bahwa tingkat diversitas kebangsaan
pada kursi anggota dewan masih rendah. Rata-rata tertinggi ada pada kursi CEO
atau CFO, namun itu juga masih jauh dibawah 100 persen hanya 23,56 persen.
Berdasarkan rasio Tobin’s Q yang menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,6826,
berarti bahwa nilai pasar lebih kecil dibandingkan dengan nilai buku sehingga
dapat dikatakan perusahaan dalam prospek yang tidak baik. Pasar menilai
perusahaan lebih rendah dari yang tercatat. Dapat dilihat pula nilai maximum 1
yang menunjukkan ada perusahaan yang memiliki anggota dewan komisaris
seluruhnya asing yaitu Keramika Indonesia Assosiasi Tbk, yang memiliki anggota
dewan direksi seluruhnya asing yaitu Indorama Synthetics Tbk. Minimum 0
menunjukkan ada perusahaan yang tidak memiliki anggota dewan berkebangsaan
asing baik dalam posisi komisaris, direksi, ataupun CEO atau CFO.
Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik meliputi uji Normalitas, Autokorelasi, Multikolinearitas,
dan Heteroskesdatisitas. Dalam pengujian ditemukan tidak ada masalah sehingga
untuk pengujian selanjutnya yaitu uji hipotesis Regresi Linier Berganda dapat
dilakukan. Output untuk hasil uji asumsi klasik dapat dilihat pada Lampiran 3.
Page 32
17
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan
perhitungan menggunakan program eviews diperoleh tabel regresi sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Pengujian Regresi
Variabel penelitian Koefisien
Regresi
T Sig.
Konstanta 0.6215 14.528 0.0000
KOM 0.4573 2.1372 0.0355
DIR 0.1390 0.4881 0.6267
CEOCFO -0.1211 -0.8643 0.3898
R2=0.095 Adjusted R2=0.063 F=2.967 Sig.F=0.037
Sumber : Data diolah (2015)
Berdasarkan hasil penelitian dalam tabel 4, ditemutkan nilai Adjusted R-
square sebesar 0,063 yang artinya variabel independen terbukti mempengaruhi
variabel dependen hanya sebesar 6,3 persen. Hal ini berarti masih ada 93,7 persen
variabel lain yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Signifikansi F sebesar
0,037 yang berarti ketiga variabel independen, yaitu dewan komisaris, direksi, dan
CEO atau CFO asing secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, namun secara terpisah menghasilkan hasil temuan sebagai berikut :
Hipotesis 1 : Semakin banyak anggota dewan komisaris asing dalam
perusahaan akan menghasilkan nilai perusahaan yang semakin tinggi
Pada hasil uji diatas, menunjukkan bahwa dewan komisaris berkebangsaan
asing berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Dapat dilihat dari nilai
signifikansi 0,0355 lebih kecil dari α (0,05) dan nilai koefisien regresi sebesar
0,4573. Artinya, semakin banyak anggota dewan komisaris yang berkebangsaan
asing di dalam perusahaan akan menghasilkan nilai perusahaan yang semakin
tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hipotesis 1 yang menyatakan bahwa
dewan komisaris berkebangsaan asing berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
sehingga hipotesis 1 diterima.
Page 33
18
Hipotesis 2 : Semakin banyak anggota dewan direksi asing dalam
perusahaan akan menghasilkan nilai perusahaan yang semakin tinggi
Hasil uji menunjukkan bahwa dewan direksi berkebangsaan asing tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dapat dilihat dari signifikansi sebesar
0,6267 serta koefisien regresi sebesar 0,1390. Artinya, anggota dewan direksi
yang berkebangsaan asing tidak mempengaruhi nilai perusahaan, sehingga
hipotesis 2 tidak dapat diterima.
Hipotesis 3 : Keberadaan CEO atau CFO asing dalam perusahaan akan
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan
Hasil uji menunjukkan bahwa CEO atau CFO berkebangsaan asing tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dapat dilihat dari signifikansi 0,3898 serta
koefisien regresi sebesar -0,1211. Artinya, dengan adanya CEO atau CFO
perusahaan yang berkebangsaan asing tidak memberikan nilai perusahaan yang
lebih baik, sehingga hipotesis 3 tidak dapat diterima.
Selain dari hasil pengujian regresi, berikut ini ditambahkan hasil analisis
tambahan dengan membedakan antara ada dan tidak adanya kebangsaan didalam
proporsi dewan direksi dan CEO atau CFO:
Tabel 5. Rata-rata Nilai Perusahaan dengan Direksi dan CEO/CFO Asing
Deskripsi Jumlah
Sampel
Rata-rata
Tobin’s Q
Perusahaan dengan dewan direksi asing 35 0.798
Perusahaan tanpa dewan direksi asing 54 0.607
Jumlah Sampel 89
Perusahaan dengan CEO atau CFO asing 21 0.765
Perusahaan tanpa CEO atau CFO asing 68 0.657
Jumlah Sampel 89
Sumber : Data diolah (2016)
Page 34
19
Dari tabel 5 diatas, dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan yang diukur dengan
Tobin’s Q ketika perusahaan itu memiliki anggota dewan direksi yang asing dan
CEO atau CFO asing ternyata lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang
tanpa anggota dewan direksi asing dan CEO atau CFO asing.
Pembahasan
Pengaruh Dewan Komisaris Berkebangsaan Asing terhadap Nilai
Perusahaan
Menurut analisis data yang dilakukan, terbukti bahwa dewan komisaris
berkebangsaan asing berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berarti semakin banyak anggota dewan komisaris asing, maka nilai perusahaan
akan semakin tinggi. Seorang komisaris memiliki tanggung jawab melakukan
pengawasan terhadap perusahaan dan memberikan nasihat kepada direksi, serta
apabila berkebangsaan asing dengan pengalaman industri yang lebih luas, terbukti
memberikan dampak positif bagi perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung
penelitian Ararat et al., (2010) yang mengatakan bahwa ada pengaruh diversitas
kebangsaan anggota dewan terhadap nilai perusahaan di Turkish. Hal ini juga
sejalan dengan hasil penelitian Randoy dan Oxelheim (2006) yang menemukan
adanya pengaruh anggota dewan berkebangsaan asing terhadap nilai perusahaan
di Norwegia dan Swedia.
Pengaruh Dewan Direksi Berkebangsaan Asing terhadap Nilai Perusahaan
Menurut analisis data yang dilakukan, tidak terbukti bahwa dewan direksi
berkebangsaan asing berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ini berarti jabatan
dewan direksi yang diemban oleh orang asing tidak mempengaruhi nilai
perusahaan. Indonesia yang menggunakan two-tier system memungkinkan adanya
perbedaan hasil penelitian dengan negara lain yang menggunakan one-tier system
dikarenakan di Indonesia ada pemisahan tugas fungsi antara dewan komisaris dan
direksi. Sehingga dalam penelitian yang dilakukan ditemukan tidak ada pengaruh
seorang anggota dewan direksi apabila berkebangsaan asing terhadap nilai
perusahaan. Darmadi (2010) mengatakan perbedaan sistem corporate governance
Page 35
20
yang ada di Indonesia dan di negara asing dapat menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan perbedaan hasil penelitian di tiap negara.
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan yang
memiliki dewan direksi asing terbukti lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang
tidak memiliki dewan direksi asing. Artinya bahwa keberadaan dewan direksi
asing dalam konteks ini terbukti memberikan dampak berbeda terhadap nilai
perusahaan dibandingkan dengan yang tanpa dewan direksi asing.
Pengaruh Keberadaan CEO atau CFO Berkebangsaan Asing terhadap Nilai
Perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian, tidak terbukti bahwa CEO atau CFO
berkebangsaan asing berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ini berarti jabatan
CEO atau CFO yang diemban oleh orang asing belum tentu memberikan dampak
positif bagi nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Darmadi
(2010) yang mengatakan bahwa belum ditemukan adanya pengaruh anggota
dewan terhadap perusahaan. Penelitian Darmadi ini dijabarkan lebih lanjut dalam
konteks CEO atau CFO asing. CEO atau CFO memiliki kewenangan tertinggi
dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Namun untuk menentukan
keputusan akhir tidak hanya diambil oleh CEO atau CFO saja, diperlukan
pertimbangan oleh seluruh jajaran dewan direksi.
Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan yang
memiliki CEO atau CFO asing terbukti lebih tinggi dibandingkan perusahaan
yang tidak memiliki CEO atau CFO asing. Artinya bahwa keberadaan CEO atau
CFO asing dalam konteks ini terbukti memberikan dampak berbeda terhadap nilai
perusahaan dibandingkan dengan yang tanpa CEO atau CFO asing.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini menguji pengaruh dewan komisaris, dewan direksi, CEO
atau CFO berkebangsaan asing terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014. Dari hasil
penelitian, dapat ditarik kesimpulan bahwa dewan komisaris berkebangsaan asing
Page 36
21
memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan, artinya semakin banyak
anggota dewan komisaris yang berkebangsaan asing akan membuat nilai
perusahaan semakin tinggi. Sedangkan dewan direksi dan keberadaaan CEO atau
CFO berkebangsaan asing tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan.
Implikasi Teori dan Terapan
Implikasi teori menunjukkan bahwa hasil pengujian kebangsaan anggota
dewan sejalan dengan penelitian Randoy dan Oxelheim (2001) di Norwegia dan
Swedia, Ararat et al., (2010) di Turkish, namun bertolak belakang dengan
penelitian Darmadi (2010) yang tidak menemukan adanya pengaruh diversitas
kebangsaan anggota dewan terhadap kinerja perusahaan. Sehingga masih ada
ketidakkonsistenan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yang
diduga karena adanya perbedaan pada objek penelitian dan periode penelitian.
Implikasi terapan bagi perusahaan hendaknya memperhatikan aspek
kebangsaan dalam merekrut anggota dewan komisaris perusahaan, karena hasil
penelitian ini membuktikan bahwa semakin banyak anggota dewan komisaris
asing semakin tinggi nilai perusahaan. Namun perusahaan hendaknya tidak
mengesampingkan para tenaga kerja domestik yang juga memiliki kemampuan.
Di sisi lain para tenaga kerja domestik dituntut untuk lebih mempersiapkan diri
dengan baik agar dapat bersaing dengan para tenaga kerja asing yang semakin
banyak masuk ke Indonesia. Terlebih dengan adanya pengesahan MEA yang akan
semakin memperketat persaingan antara tenaga kerja asing dan domestik. Bagi
investor, keberadaan dewan komisaris asing dapat menjadi dasar pertimbangan
untuk menilai kinerja perusahaan.
Keterbatasan Penelitian dan Saran
Ada subjektifitas dalam menentukan keberadaan anggota dewan asing
yang ditentukan melalui nama dan foto profil anggota dewan. Keterbatasan
lainnya yaitu bisa jadi pengaruh diversitas kebangsaan anggota dewan komisaris,
direksi, CEO atau CFO terhadap nilai perusahaan tidak secara langsung, seperti
adanya keterkaitan antara dewan direksi, dan CEO atau CFO asing.
Page 37
22
Saran untuk penelitian yang akan datang yaitu untuk mengurangi
subjektifitas dapat ditelusuri tentang profil anggota dewan melalui situs pribadi
atau situs lainnya yang memungkinkan. Selain itu dengan adanya hasil penelitian
ini dengan adjusted r-square yang rendah, maka untuk penelitian yang akan
datang dapat menambahkan variabel selain kebangsaan misalnya kompetensi
bidang ilmu tertentu misalnya hukum atau akuntansi dan keuangan, atau
pengalaman kerja anggota dewan perusahaan.
Page 38
23
DAFTAR PUSTAKA
Ali, I. 2002. Pelaporan keuangan dan asimetri informasi dalam hubungan agensi.
Lintasan Ekonomi 15(2).
Anthony, R. N., dan V. Govindarajan. 2005. Management Control System. Sistem
Pengendalian Manajemen. Diterjemahkan Oleh Kurniawan Tjakrawala,
Edisi Sebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Ararat, Melsa., Mine Aksu, and Ayse T. Cetin. 2010. Impact of Board Diversity
on Boards Monitoring Intensity and Firm Performance: Evidence from
the Istambul Stock Exchange. Available at:
http://ssrn.com/abstract=1572283.
Choi, J.J., Park, S.W. and Yoo, S.S. 2007. The value of outside directors:
evidence from corporate governance reform in Korea. Journal of
Financial and Quantitative Analysis, Vol. 42 No. 4, pp. 941-962.
Da Silveira, Alexandre Di Miceli and Lucas Ayres B. de C. Barros. 2007.
Corporate Governance Quality and Firm Value in Brazil. Available at
: http://ssrn.com/abstract=923310
Darmadi, Salim. 2010. Board diversity and firm performance: the Indonesian
evidence. In: MPRA Paper. repec:pra:mprapa:38721.
Dewi, Karunia C. 2013. Pengaruh Pergantian CEO terhadap Kinerja Perusahaan
dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening. Available at :
http://eprints.ums.ac.id/26975/24/02._Jurnal_Publikasi.docx.pdf.
Ge, Weili, Dawn Matsumoto, and Jenny Li Zhang. 2011. Do CFOs Have Style?
An Empirical Investigation of the Effect of Individual CFOs on
Accounting Practices. Contemporary Accounting Research, Vol. 28 No. 4
Ghezzi, Federico Cesare Guido and Malberti, Corrado. 2007. Corporate Law
Reforms in Europe: The Two-Tier Model and the One-Tier Model of
Corporate Governance in the Italian Reform of Corporate Law.
Bocconi Legal Studies Research Paper No. 15. Available at SSRN:
http://ssrn.com/abstract=960133
Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga.
Page 39
24
http://www.jaringnews.com/ekonomi/umum/11404/dilarang-jadi-ceo-inilah-
sejumlah-bankir-asing-di-perbankan-indonesia, 9 Juni 2015.
http://www.jaringnews.com/ekonomi/umum/11391/mulai-tahun-ini-orang-asing-
dilarang-pimpin-perusahaan-di-indonesia, 9 Juni 2015
Khakim, Imron. 2014. Analisis Pengaruh Board Diversity Berbasis Gender
Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Skripsi.
FEB Universitas Diponegoro. Available at :
http://eprints.undip.ac.id/43785/
Komite Nasional Kebijakan Corporate governance (KNKCG). 2001. Pedoman
Good Corporate governance: Ref. 4. 0.
Kusumaningtyas, M. 2012. Pengaruh Independensi Komite Audit dan
Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba. Prestasi Vol. 9 No.
1 (Juni 2012): 41-60.
Kusumastuti, Sari, Supatmi, dan Perdana Sastra. 2006. Pengaruh Board Diversity
terhadap Nilai Perusahaan dalam Perspektif Corporate Governance.
Jurnal Ekonomi Akuntansi-Universitas Kristen Petra. Available at:
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting.
Marimuthu, M. 2008. Ethnic Diversity on Board of Director and Its implication
on Firm financial Performance. The Journal of International Social
Research. Volume 1/4 2008. Hal 432-445.
Meier, S. 2005. How Global is Good Corporate Governance. Ethical Investment
Research Services. Available at : http://www.eiris.org/files/research
publication/howglobaliscorpgov05.pdf.
Ponnu, C.H. 2008. Academic Qualifications of Board of Directors and Company
Performance. The Business Review Cambridge. Vol. 10. No.1: 177-181.
Randoy, T., and Oxelheim, L. 2001. The impact of foreign board membership on
firm value. Working Paper, Research Institute of Industrial Economics
(IUI), Sweden. Available at : http://www.ifn.se/wfiles/wp/WP567.pdf.
Randoy, T., Oxelheim, L., and Thomsen, S. 2006. A Nordic Perspective on
Board Diversity. Nordic Inovation Centre. Available at :
http://www.nordicinovation.net/img/a_nordic_perspective_on_board_dive
rsity_final_web.pdf.
Page 40
25
Sukamulja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan:
Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek
Jakarta). Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis 8.1 : 1-25.
Trisnantari, Ayu Novi. 2012. Pengaruh Corporate Governance pada Hubungan
Pergantian Chief Executive Officer dengan Kinerja Perusahaan.
Available at :
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJA/article/download/315/270.
Wahyudi, Untung, dan Hartini Prasetyaning Pawestri. 2006. Implikasi struktur
kepemilikan terhadap nilai perusahaan: dengan keputusan keuangan
sebagai variabel intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9 : 1-25.
Wardani, R. 2008. Pengaruh Konsentrasi Pemilikan, Ukuran Perusahaan, dan
Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Makalah.
Disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi ke XI di Pontianak
23-24 Juli.
Wicaksana, K.A.B. dan Astawa, I.P. 2011. Pengaruh Kebangsaan Anggota Dewan
pada Kinerja Pasar. Jurnal Analisis Manajemen, Vol.5 No.2 Desember
2011. Hal 37-48.
Page 41
Lampiran 1
Data Penelitian
No. Kode
Perusahaan
CEO/CFO
(dummy)
Dewan
Komisaris
Dewan
Direksi TOBIN
1 ADMG 0 0.000 0.200 0.277
2 AKPI 0 0.000 0.000 0.505
3 ALDO 0 0.000 0.000 1.211
4 ALKA 0 0.000 0.000 0.287
5 ALMI 0 0.000 0.000 0.510
6 ALTO 0 0.000 0.000 0.688
7 AMFG 1 0.500 0.545 0.691
8 ARGO 0 0.000 0.000 1.299
9 ASII 0 0.545 0.111 1.423
10 BRAM 1 0.692 0.571 0.824
11 BRNA 0 0.000 0.000 0.305
12 BRPT 0 0.000 0.000 0.417
13 BTON 0 0.000 0.000 0.047
14 BUDI 0 0.000 0.000 0.518
15 CEKA 0 0.000 0.000 0.306
16 CINT 0 0.000 0.200 0.771
17 CNTX 1 0.667 0.833 0.798
18 CTBN 0 0.333 0.167 1.357
19 DAJK 0 0.000 0.000 0.545
20 DPNS 0 0.000 0.000 0.066
21 DVLA 0 0.500 0.429 1.188
22 EKAD 0 0.000 0.000 0.884
23 ERTX 1 0.250 0.667 0.717
24 ESTI 0 0.000 0.000 0.994
25 ETWA 0 0.250 0.000 0.747
26 FASW 0 0.000 0.000 1.265
27 FPNI 1 0.500 0.500 0.585
28 GDST 1 0.667 0.200 0.655
29 GDYR 1 0.667 0.250 0.324
30 GJTL 1 0.167 0.538 0.685
31 HDTX 0 0.000 0.000 0.927
32 IGAR 0 0.333 0.000 0.601
33 IKAI 0 0.000 0.000 0.722
34 IMAS 1 0.167 0.167 0.823
35 IMPC 0 0.500 0.167 1.465
36 INAF 0 0.000 0.000 0.953
Page 42
(Lanjutan)
No. Kode
Perusahaan
CEO/CFO
(dummy)
Dewan
Komisaris
Dewan
Direksi TOBIN
37 INAI 0 0.000 0.000 0.610
38 INDF 0 0.500 0.000 0.831
39 INDR 1 0.400 1.000 0.424
40 INDS 0 0.000 0.000 0.441
41 INRU 1 0.000 0.200 0.939
42 IPOL 0 0.000 0.125 0.429
43 JECC 0 0.000 0.250 0.706
44 JPFA 0 0.000 0.200 1.080
45 JPRS 0 0.000 0.000 0.046
46 KARW 1 0.667 0.750 1.535
47 KBLI 0 0.000 0.000 0.275
48 KBLM 0 0.000 0.000 0.410
49 KBRI 0 0.000 0.000 0.728
50 KDSI 0 0.000 0.000 0.348
51 KIAS 1 1.000 0.750 0.803
52 KICI 0 0.000 0.000 0.391
53 KRAS 0 0.000 0.000 0.671
54 LMPI 0 0.000 0.000 0.403
55 LPIN 1 0.000 0.250 0.789
56 MASA 0 0.200 0.000 0.768
57 MBTO 0 0.000 0.000 0.021
58 MLIA 0 0.200 0.167 0.803
59 MYTX 0 0.000 0.000 1.087
60 NIKL 0 0.500 0.200 0.528
61 NIPS 0 0.000 0.000 0.745
62 PBRX 0 0.000 0.333 0.909
63 PICO 0 0.000 0.000 0.436
64 PRAS 0 0.000 0.000 0.298
65 PSDN 0 0.000 0.000 0.513
66 PTSN 0 0.000 0.000 0.106
67 PYFA 0 0.000 0.000 0.594
68 RICY 0 0.000 0.000 0.413
69 RMBA 1 0.500 0.500 1.365
70 SCCO 0 0.333 0.000 0.383
71 SCPI 1 0.667 0.500 0.559
72 SIMA 0 0.000 0.000 1.105
73 SKLT 0 0.000 0.000 0.878
74 SMBR 0 0.000 0.000 0.618
75 SMCB 1 0.500 0.375 1.374
76 SPMA 0 0.000 0.000 0.615
77 SRIL 0 0.000 0.000 0.711
Page 43
(Lanjutan)
No. Kode
Perusahaan
CEO/CFO
(dummy)
Dewan
Komisaris
Dewan
Direksi TOBIN
78 SRSN 1 0.125 0.167 0.609
79 SSTM 0 0.000 0.000 0.757
80 TBMS 1 0.400 0.600 0.393
81 TIRT 0 0.000 0.000 0.775
82 TKIM 1 0.000 0.222 0.447
83 TPIA 1 0.571 0.429 0.727
84 TRIS 0 0.000 0.000 0.698
85 TRST 0 0.000 0.000 0.581
86 UNIC 0 0.000 0.200 0.314
87 UNIT 0 0.000 0.000 0.413
88 VOKS 0 0.200 0.200 0.628
89 YPAS 0 0.000 0.000 1.338
Page 44
Lampiran 2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
TOBIN KOM DIR CEOCFO
Mean 0.682562 0.151697 0.145652 0.235955
Median 0.671000 0.000000 0.000000 0.000000
Maximum 1.535000 1.000000 1.000000 1.000000
Minimum 0.021000 0.000000 0.000000 0.000000
Std. Dev. 0.345041 0.244191 0.232134 0.427000
Skewness 0.493022 1.388933 1.701331 1.243752
Kurtosis 2.913702 3.783314 5.185246 2.546919
Jarque-Bera 3.633167 30.89086 60.64390 23.70722
Probability 0.162580 0.000000 0.000000 0.000007
Sum 60.74800 13.50100 12.96300 21.00000
Sum Sq. Dev. 10.47668 5.247389 4.741976 16.04494
Observations 89 89 89 89
Page 45
Lampiran 3
Uji Normalitas
Uji Autokorelasi
F-statistic 0.542480 Prob. F(2,83) 0.5834
Obs*R-squared 1.148379
Prob. Chi-
Square(2) 0.5632
Uji Heterokesdastisitas
F-statistic 0.540128 Prob. F(3,85) 0.6561
Obs*R-squared 1.664898
Prob. Chi-
Square(3) 0.6448
Scaled explained SS 1.541009
Prob. Chi-
Square(3) 0.6728
Uji Multikolinearitas
KOM DIR CEOCFO
KOM 1.000000 0.722899 0.645330
DIR 0.722899 1.000000 0.797385
CEOCFO 0.645330 0.797385 1.000000
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Series: ResidualsSample 1 89Observations 89
Mean -2.00e-17Median -0.027506Maximum 0.716494Minimum -0.600506Std. Dev. 0.328282Skewness 0.389227Kurtosis 2.455420
Jarque-Bera 3.346982Probability 0.187591
Page 46
Lampiran 4
Uji Regresi Linier Berganda
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 0.621506 0.042781 14.52757 0.0000
KOM 0.457319 0.213978 2.137222 0.0355
DIR 0.139087 0.284934 0.488138 0.6267
CEOCFO -0.121106 0.140109 -0.864375 0.3898
R-squared 0.094784 Mean dependent var 0.682562
Adjusted R-squared 0.062835 S.D. dependent var 0.345041
S.E. of regression 0.334025 Akaike info criterion 0.688698
Sum squared resid 9.483656 Schwarz criterion 0.800547
Log likelihood -26.64707 Hannan-Quinn criter. 0.733781
F-statistic 2.966754 Durbin-Watson stat 2.104311
Prob(F-statistic) 0.036508