Page 1
1
PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, UKURAN
PERUSAHAAN, PROFITABILITAS TERHADAP JANGKA WAKTU
PENYELESAIAN AUDIT ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016 )
GUSMAWATI
130462201081
Pembimibing: Inge Lengga Sari Munthe dan Hj. Asmaul Husna
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji
Tanjungpinang, Kepulauan Riau
Gmail: [email protected]
ABSTRAK
Gusmawati, 2018 : Pengaruh Debt To Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan,
Dan Profitabilitas Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit (
Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2013-2016 ). Tim Promotor: Inge Lengga Sari
Munthe, SE.Ak., M.Si., CA; Hj. Asmaul Husna, SE.Ak., MM., CA.
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah terdapat pengaruh debt to equity ratio,
current ratio, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap jangka waktu penyelesaian
audit. Populasi perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur ynag terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016. Teknik pemilihan
sampel menggunakan purposive sampling dan diperoleh sempel sbanyak 58 perusahaan
dengan total pengamatan 4 tahun sehingga jumlah sampel sebanyak 232. Teknik analisis
data dan pengujian hipotesis penelitian ini menggunkan metode regresi linier berganda
dengan bantuan SPSS 21. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel debt to equity ratio
dan protabilitas berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit. Sedangkan variabel
current ratio dan ukuran perusahan tidak berpengaruh tehadap jangka waktu penyelesaian
audit.
Kata Kunci: jangka waktu penyelesaian audit, debt to equity ratio, current ratio, ukuran
perusahan, dan profitabilitas.
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan hal yang digunakan dalam menyampaikan informasi
untuk pihak internal maupun eksternal perusahaan mengenai posisi keuangan dan hasil
Page 2
2
perusahaan. Laporan keuangan yang di hasilkan dari proses akuntansi yaitu kondisi
keuangan dan hasil usaha perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
Laporan keuangan yang umum diketahui yaitu Neraca atau laporan posisi keuangan,
Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan.
Laporan keuangan bertujuan memberikan informasi posisi keuangan dan kinerja
entitas yang telah di rancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar
perusahaan khususnya investor, kreditor, pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lain.
Menurut Hery (2016:4), investor sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan yang di
susun investee terutama dalam hal pembagian dividen, sedangkan kreditor berkepentingan
dalam hal pengembalian jumlah pokok pinjaman berikut bunganya. Investor dan kreditor
juga sangat tertarik terhadap informasi mengenai besarnya arus kas yang dimiliki investee
dan debitor di masa mendatang.
Setiap perusahan yang telah go public diharuskan untuk melakukan audit laporan
keuangan dan menyampaikan laporan keuangan yang telah disusun sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dan berdasarkan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan nomor 29/POJK.04/2016 yaitu terkait tentang laporan tahunan emiten atau
perusahaan publik pada bab 3 penyampaian laporan tahunan pasal 7 ayat 1 yaitu emiten
atau perusahaan publik wajib menyampaikan laporan tahunan kepada otoritas jasa
keuangan paling lambat pada akhir bulan ke empat setelah tahun buku berakhir. Dalam hal
ini perusahaan yang memiliki akhir priode tutup buku pada tanggal 31 Desember, maka
perusahaan harus manyampaikan laporan keuangan paling lama yaitu tanggal 30 April
pada tahun berikutnya.
Menurut Andika (2015), ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan
sangat penting bagi para pengguna laporan. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan
keuangan dapat mempengaruhi relevansi informasi keuangan yang disajikan. Informasi
pada laporan keuangan dikatan relevan apabila informasi tersebut disampaikan secara tepat
waktu dan mempunyai manfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan, sedangkan
informasi laporan keuangan dikatakan tidak relevan apabila terjadi penundaan dalam
penyampaian laporan keuangan.
Ketepatan waktu (timeliness) penyajian laporan keuangan dan laporan audit
merupakan syarat utama bagi peningkatan harga pasar saham perusahaan-perusahaan go
public tersebut (Dewangga, 2015). Menurut (Fiatmoko, 2015), Lamanya waktu
penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu informasi tersebut untuk
dipublikasikan sehingga berdampak pada reaksi pasar terhadap keterlambatan informasi
dan mempengaruhi tingkat ketidakpastian keputusan yang didasarkan pada informasi yang
dipublikasikan.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai jangka waktu penyelesaian
audit atau audit repot lag antara lain. Penelitian (Artaningrum et al. 2017) dan (Umami,
2017), menyatakan bahwa faktor debt to equity rasio berpengaruh terhadap audit delay. Hal
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi debt to equity ratio semakin lama audit report lag
nya dalam mempublikasi laporan keuangan.
Page 3
3
Dalam penelitian (Ramadhan, 2017), menyatakan bahwa faktor current ratio
berpengaruh positif terhadap audit delay, sedangkan (Istiqomah, 2010) berpengaruh
terhadap keterlambatan publikasi laporan keuangan (lag). Hal ini terjadi karna current ratio
atau likuiditas yang tinggi menandakan perusahaan mampu melunasi hutang jangka
pendeknya dengan segera dan cenderung audit report lag nya semakin pendek.
Dalam penelitian (Sari dan Ghozali, 2014) dan (Andika, 2015), ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Hal ini menunjukan bahwa semakin besar
ukuran perusahaan maka semakin pendek audit report lag atau semakin cepat dalam
menyampaikan laporan keuangan dan sebaliknya.
Dalam penelitian (Artaningrum et al. 2017), profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap audit report lag. Hal ini menunjukan bahwa perusahan yang mengalami
profitabilitas yang tinggi cenderung lebih pendek audit report lagnya dibandingkan
perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah. Berdasarkan penjabaran penelitian diatas
bertujuan untuk menegetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag dan
penelitian ini memberi judul “ Pengaruh debt to equity ratio, current ratio, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap jangka waktu penyelesaian audit (studi
empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016)”.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Audit report lag
Menurut Juanita (2012), secara sederhana audit report lag dapat didefinisikan
sebagai rentang waktu dalam menyelesaikan pekerjaan audit hingga tanggal diterbitkannya
laporan audit. Diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk memperoleh
laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan, sejak tanggal
tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera pada laporan
auditor independen. Sehingga semakin lama audit report lag nya maka semakin lama
pekerjaan auditor dalam penyelesaian auditnya.
Debt to equity ratio
Menurut Hery (2016:168), rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal. Rasio ini dihitung
sebagai hasil bagi antara total utang dengan modal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
(Artaningrum et al., 2017) dan (Umami, 2017), bahwa debt to equity ratio berpengaruh
terhadap audit delay atau juga sering di kenal dengan istilah audit report lag. Artinya
bahwa semakin tinggi debt to equity ratio maka semakin lama audit repor lag nya. Karena
debt to equity ratio yang tinggi menandakan perusahaan dalam situasi kesulitan keuangan
sehingga menejemen akan menunda pelaporan keuangan lebih lama. Dari uraian di atas,
maka hipotesis yang di ajukan adalah sebagai berikut.
H1: Diduga debt to equity rasio berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Page 4
4
Current ratio
Menurut Hery (2016:149), rasio likuiditas rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau memebayar utang jangka pendeknya. Dengan
kata lain, rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai
seberapa jauh tingkat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya
yang akan segerah jatuh tempo. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Ramadhan, 2017),
menyatakan bahwa faktor likuiditas yang menggunakan proksi current ratio berpengaruh
positif terhadap audit delay, dan (Istiqomah, 2010) berpengaruh terhadap keterlambatan
publikasi laporan keuangan (lag). Artinya semakin current ratio atau likuiditas tinggi
menandakan perusahaan mampu melunasi hutang jangka pendeknya dengan segera dan
cenderung jangka waktu penyelesaian auditnya semakin pendek. Dari uraian di atas, maka
hipotesis yang di ajukan adalah sebagai berikut.
H2: Diduga current ratio berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Ukuran Perusahaan
Menurut Dewangga (2015), ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu
skala dimana besar kecil perusahaan dapat di klasifikasikan dengan berbagai cara antara
lain dinyatakan dalam total aset, nilai pasar saham, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan (Sari dan Ghozali, 2014) dan (Andika, 2015), ukuran perusahaan
berpengaruh negatif terhadap audit report lag. Artinya semakin tinggi ukuran perusahan
maka semakin pendek audit repor lag nya. Karena perusahaan yang memiliki ukuran
perusahaan yang besar memiliki keharusan untuk menyampaikan laporan keuangan secara
tepat waktu. Besar kecilnya ukuran perusahaan diukur berdasarkan total aktiva yang
dimiliki perusahaan (Andika, 2015). Dari uraian di atas, maka hipotesis yang di ajukan
adalah sebagai berikut.
H3: Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Profitabbilitas
Menurut Kasmir (2015:114), profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan atau laba dalam suatu priode. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas menejemen suatu perusahaan yang ditunjukkan dari
laba yang dihasilkan dari penjualan atau dari pendapatan investasi. Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas lebih tinggi diduga memiliki jangka waktu penyelesaiaan
auditnya lebih pendek ketimbang dengan tingkat profitabilitas lebih rendah. Hasil
penelitian (Artaningrum et al., 2017) berpengaruh negatif, karena Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan
laporan keuangan lebih cepat hal tersebut dikarenakan keharusan untuk menyampaikan
kabar baik secepatnya kepada publik. Dari uraian di atas, maka hipotesis yang di ajukan
adalah sebagai berikut.
H4: Diduga Profitabilitas berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Page 5
5
Skema Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari dua kelompok utama yaitu variabel dependen dan
variabel independen. Berikut ini adalah pengukuran masing-masing variabel yang diajukan
dalam penelitian ini terdiri dari :
Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya
variabel bebas (Sujarweni, 3015:75). Dalam penelitian ini, variabel dependennya adalah
jangka waktu penyelesaian audit. Diukur berdasarkan lamanya hari yang dibutuhkan untuk
memperoleh laporan auditor independen atas audit laporan keuangan tahunan perusahaan,
sejak tanggal tutup buku perusahaan yaitu per 31 Desember sampai tanggal yang tertera
pada laporan auditor independen (Juanita, 2012).
Variabel Independen
Debt to Equity Ratio
Debt to Equity Rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui besarnya
proporsi utang terhadap modal, antara jumlah dana yang disediakan kreditur dengan dana
yang berasal dari pemilik. Rumusnya adalah total kewajiban dibagi total ekuitas (Darsono
dan Ashari, 2005:54-55).
Debt to Equity Ratio =
Page 6
6
Current Ratio
Rasio lancar (Current Ratio) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segerah jatuh
tempo dengan menggunakan total aset lancer yang tersedia. rasio lancar dihitung sebagai
hasil bagi antara total aset lancar dengan total kewajiban lancar (Hary, 2016:152-153).
Rasio Lancar =
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan gambaran besar kecilnya perusahaan yang ditentukan
berdasarkan sebuah ukuran yang dapat dinilai. Besar kecil ukuran perusahaan diukur
berdasarkan total aktiva yang dimiliki perusahaan (Andika, 2015).
Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya (Hery, 2016:192).
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung hasil pengembalian atas asset
yaitu laba bersih setelah pajak dibagi total asset:
Return On Asset (ROA)=
Populasi dan Sampel
Populasi Penelitian
Populasi adalah himpunan atau objek yang banyaknya terbatas dan tidak terbatas
(Tika, 2006:33). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) priode 2013-2016. Total populasi
dari 4 tahun berturut-turut yaitu berjumlah 133 perusahaan.
Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian suatu subjek atau objek yang mewakili populasi (Tika,
2006:33). sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling,
yaitu pemilihan sampel dari populasi dengan keriteria yang telah ditentukan. Adapun
kriteria yang digunakan dalam pengambilan sample penelitian yaitu:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia priode 2013-2016.
2. Perusahaan Manufaktur yang menerbitkan laporan keuangaan di BEI dan memiliki
tanggal laporan keuangan yang di publikasi per 31 Desember selama priode 2013-2016.
3. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangannya memiliki laba pada tahun penelitian
priode 2013-2016.
4. Perusahaan Manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah.
5. Perusahaan Manufaktur yang mempunyai laporan auditor independen yang di
publikasi.
Page 7
7
Adapun proses seleksi yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabei 3.1
Pemilihan Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI priode 2013-
2016.
133
2. Perusahaan Manufaktur yang tidak menerbitkan laporan
keuangan di BEI dan tidak memiliki tanggal laporan keuangan
yang dipublikasi per 31 Desember selama priode 2013-2016.
(6)
3. Perusahaan Manufaktur yang laporan keuangannya tidak
memiliki laba pada tahun penelitian priode 2013-2016.
(37)
4. Perusahaan Manufaktur yang tidak menggunakan mata uang
rupiah.
(28)
5. Perusahaan yang tidak mempunyai laporan auditor
independen yang di publikasi.
(4)
Jumlah data yang memenuhi kriteria 58
Selama 4 kali publikasi laporan keuangan tahunan 2013-2016 sehingga jumlah data
yang digunakan adalah sebanyak 232 data penelitian.
Metode Analisis Data
Uji Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali, (2013) Statistik deskriptif, yaitu penggambaran tentang statistik
data seperti rata-rata (mean), sum, standar deviasi, variance, range, dan lain-lain, serta
mengukur distribusi data dengan skewness.
Uji Asumsi Klasik
Dalam pengujian asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini yaitu meliputi
uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
Uji Hipotesis
Dalam menguji hipotesis pada penelitian ini, digunakan metode regersi berganda,
uji koefisien determinasi (R2), uji signifikan simultan (uji statistik F), dan uji signifikan
individual (uji statistik t).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah membandingkan
nilai minimum, nilai maksimum, nimai rata-rata dan standar deviasi. Berikut adalah data
Page 8
8
statistik deskriptif variabel jangka waktu penyelesaian audit dan variabel independen
lainnya.
Tabel 1
Tabel Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 232 .07 5.15 .8017 .76369
CR 232 .30 20.53 2.9790 2.81925
SIZE 232 .13 261.86 11.6712 33.83510
ROA 232 .00 1.76 .1113 .14650
ARL 232 38 167 75.75 16.084
Valid N
(listwise)
232
Sumber: Output SPSS 2, data diolah 2017
Tabel 2 menunjukkan hasil statistik deskriptif masing-masing variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas Setelah LN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 232
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 15.13661099
Most Extreme
Differences
Absolute .080
Positive .080
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z 1.226
Asymp. Sig. (2-tailed) .099
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS, data diolah 2017
Page 9
9
Adapun hasil dari pengujian normalitas setelah dilakukan LN data dapat dilihat
pada Tabel 2 di bawah yang menunjukkan hasil uji normalitas dengan menggunakan K-S
ynag menunjukkan hasil penelitian berdistribusi normal. Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada
uji K-S menunjukkan nilai sebesar 0.099. Nilai ini lebih besar dari 0.05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data penelitian sudah terdistribusi secara normal.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas P-P Plot
Sumber: Data sekunder SPSS 21, data diolah 2017
Berdasarkan pada hasil pengujian dengan analisis grafik histogram pada P-P plot
menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dekarenakan histogramnya
menunjukkan P-P plotny a sesuai dengan data normalitas yaitu data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 68.181 3.567 19.114 .000
LN_DER 3.988 1.756 .218 2.271 .024 .423 2.362
LN_CR 1.897 2.342 .086 .810 .419 .347 2.881
LN_SIZE -.840 .620 -.088 -1.355 .177 .928 1.077
LN_ROA -3.253 .863 -.274 -3.767 .000 .738 1.355
a. Dependent Variable: ARL
Sumber: Output SPSS 21, data diolah 2017
Page 10
10
Berdasarkan uji multikolinearitas diatas diketahui bahwa masing-masing variabel
memiliki nilai Tolerance > 0.1 dan memiliki nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak
terjadi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4
Hasil Uji Glejser
Untuk menguji heteroskedastisitas maka peneliti melakukan pengujian dengan
menggunakan uji Glejser. Berdasarkan tabel 4, signifikansi korelasi lebih dari 0.05 maka
dikatakam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Gambar 2 Scatterplot (Hasil Uji Heteroskedastisitas)
Sumber: Data sekunder SPSS 21, data diolah 2017
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 9.879 2.468 4.003 .000
LN_DER -.986 1.215 -.082 -.812 .418
LN_CR -.603 1.620 -.042 -.372 .710
LN_SIZE .830 .429 .132 1.937 .054
LN_ROA -.052 .597 -.007 -.087 .931
a. Dependent Variable: absut
Sumber: Output SPSS 21, data diolah 2017
Page 11
11
Karena korelasi nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing
variabel independen > 0.05 maka dapat disimpulkan pada model regresi tidak ditemukan
adanya masalah heteroskedastisitas. Dan pada scatterplot diatas , terlihat bahwa titik-titik
tersebar secara acak dan tidak menunjukkan adanya pola tertentu, serta titik-titik menyebar
di atas dan bawah angak 0 dan Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .338a .114 .099 15.269 1.890
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_SIZE, LN_DER, LN_CR
b. Dependent Variable: ARL
Sumber: Data yang diolah SPSS 21
Berdasarkan tabel 4.7 yaitu uji Durbin-Watson menunjukkan bahwa nilai DW
sebesar -2 < 1.890 < 2 berarti model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
Uji Hipotesis
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 6
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .338a .114 .099 15.269
a. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_SIZE, LN_DER, LN_CR
b. Dependent Variable: ARL
Sumber: Output SPSS 21, data diolah 2017
Tabel 6 diatas memberikan nilai koefisien determinasi sebesar 0.099. terlihat bahwa
kemapuan variabel bebas dalam menjelaskan varians variabel terikat adalah relative rendah
yaitu hanya 9,9% saja pada model penelitian. Terdapat 90.1% varians variabel terikat yang
belum mampu dijelaskan oleh keempat variabel bebas dalam model penelitian ini.
Page 12
12
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Tabel 7
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 6832.970 4 1708.243 7.327 .000b
Residual 52926.025 227 233.154
Total 59758.996 231
a. Dependent Variable: ARL
b. Predictors: (Constant), LN_ROA, LN_SIZE, LN_DER, LN_CR
Sumber: Output SPSS 21, data diolah 2017
Hasil uji F menunjukkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Dengan melihat nilai signifikan yang diperoleh lebih kecil dari
0.05. sehingga kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis ke lima (H5) yaitu Debt
to Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Tabel 8
Hasil Uji Parsial (Uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 68.181 3.567 19.114 .000
LN_DER 3.988 1.756 .218 2.271 .024
LN_CR 1.897 2.342 .086 .810 .419
LN_SIZE -.840 .620 -.088 -1.355 .177
LN_ROA -3.253 .863 -.274 -3.767 .000
a. Dependent Variable: ARL
Sumber: Output SPSS 21, data diolah 2017
Persamaan regresi:
ARL = 68.181 + 3.988DER + 1.897CR – 0.840SIZE – 3.253ROA + ε
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.10 dapat dijelaskan pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen sebagai berikut:
Page 13
13
1. Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah “Debt to equty ratio berpengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa Debt
to Equity Ratio berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai signifikan sebesar 0.024 dan
nilai thitung 2.271. nilai sig 0.024 lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung 2.271 lebih besar dari
ttabel 1.6515. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis 1 (H1),
sehingga Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
2. Pengaruh Current Ratio terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah “Current ratio berpengaruh terhadap
jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa current ratio
tidak berpengaruh secara asignifikan terhadap jangka waktu penyelesaian audit. Hal ini
dapat dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.419 dan nilai
thitung 0.810. Nilai sig 0.419 lebih besar dari 0.05 dan nilai thitung 0.810 lebih kecil Dari ttabel
1.6515. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik adalah menolak hipotesis 2 (H2),
sehingga current ratio tidak berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah “Ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa
ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikansi terhadap jangka waktu
penyelesaian audit. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0.177 dan nilai thitung -1.355. nilai sig 0.177 lebih besar dari 0.05 dan
nilai thitung -1.355 lebih besar dari ttabel -1.6515. Dengan demikian kesimpulan yang ditarik
adalah menolak hipotesis 3 (H3), sehingga ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
jangka waktu penyelesaian audit pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016.
4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah “Profitabilitas berpengaruh terhadap
jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2013-2016”. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu penyelesaian audit. Hal ini dapat
dilihat dari tabel 4.10, dimana didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.000 dan nilai thitung -
3.767. Nilai sig 0.000 lebih kecil dari 0.05 dan nilai thitung -3.767 lebih kecil dari ttabel -
1.6515. dengan demikian kesimpulan yang ditarik adalah menerima hipotesis 4 (H4),
Page 14
14
sehingga profitabilitas berpengaruh terhadap jangaka waktu penyelesaian audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Pembahasan
Pengaruh Debt to EquityRatio Terhadap Jangka Waktu Penyelesai Audit
Hipotesis pertama yang di ajukan peneliti adalah debt to equity ratio berpengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat
dibuktikan bahwa hipotesis pertama dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa debt to
equity ratio mempunyai pengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Artaningrum et
al. 2017) dan (Umami, 2017), bahwa debt to equity ratio berpengaruh terhadap audit delay
atau juga sering di kenal dengan istilah audit report lag. Artinya bahwa semakin tinggi debt
to equity ratio maka semakin lama jangka waktu penyelesaian auditnya. Hal ini terjadi
karena perusahaan yang memiliki debt to equity ratio yang tinggi menandakan perusahan
dalam suatu masalah dalam keuangan sehingga tidak dapat melunasi kewajibannya dan
menunda pelaporan keuangan dengan waktu yang cukup lama. Menurut Artaningrum et al.
(2017), Tingginya solvabilitas mencerminkan tingginya risiko keuangan perusahaan. Risiko
perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan
keuangan. Kesulitan keuangan adalah berita buruk bagi citra perusahaan di mata publik.
Hal ini menyebabkan manajemen akan menunda pelaporan keuangannya.
Pengaruh Current Ratio Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis kedua yang diajukan oleh peneliti adalah ukuran perusahan berpengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2013-2016. Berdasarkan hasil yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan bahwa
hipotesis kedua tidak dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa current ratio tidak
mempunyai pengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Andika, 2015)
dan (Ramadhan, 2012). Adapun penyebab tidak berpengaruhnya current ratio terhadap
jangka waktu penyelesaian audit menurut penelitian (Andika, 2015) dikarenakan hal ini
disebabkan perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi tentu menyampaikan
laporan keuangan secara tepat waktu begitu juga pada perusahaan yang memiliki tingkat
likuiditas rendah ingin segera melaporkan laporan keuangan secara tepat waktu, hal ini
bertujuan agar pihak kreditor dapat mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar
pinjaman kreditor. Bagi kreditor semakin lama perusahaan menyampaikan laporan
keuangan mengindikasikan ada suatu masalah yang terjadi pada perusahaan.
Dari hasil ini membuktikan bahwa tinggi atau rendahnya tingkat current ratio pada
perusahan tidak berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit laporan keuangan
yang ada di suatu perusahaan. Dengan asset lancar yang dimiliki, perusahaan berusaha
Page 15
15
untuk dapat melunasi kewajiban lancarnya. Sehingga perusahaan yang memiliki current
ratio rendah dapat juga menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis ketiga yang diajukan oleh peneliti adalah ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI tahun 2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat
dibuktikan bahwa hipotesis kedua tidak dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa
ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terdahap jangka waktu penyelesaian audit.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sari, 2014), (Juanita, 2012),
dan (Lianto dan Kusuma, 2010) bahwa ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh
terhadap jangka waktu penyelesaian audit yang memiliki proksi total asset. Perusahaan
yang memiliki total asset yang tinggi tentu menyampaikan laporan keuangan secara tepat
waktu begitu juga perusahaan yang memiliki total aset rendah, yang tidak membutuhkan
waktu yang lama dalam menilai jumlah total asset suatu perusahaan. Dalam hal ini
menujukan bahwa ukuran perusahan tidak memiliki peranan penting dalam menentukan
jangka waktu penyelesaian audit. Adapun penyebab tidak berpengaruhnya ukuran
perusahaan terhadap jangka waktu penyelesaian audit menurut penelitian (Sari, 2014),
semakin besar ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap waktu penyampaian laporan
keuangan, karena tugas yang dilakukan audit dalam menghitung total asset perusahaan
tidak membutuhkan waktu yang lama mengingat laporan keuangan serta dokumentasi
perusahaan cukup lengkap sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas auditor.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Hipotesis keempat diajukan oleh peneliti adalah profitabilitas berpengaruh terhadap
jangka waktu penyelesaian audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
2013-2016. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan oleh peneliti dapat dibuktikan
bahwa hipotesis keempat dapat diterima dengan hasil penelitian bahwa profitabilitas
mempunyai berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit. Artinya bahwa
semakin tinggi profitabilitas maka semakin pendek jangka waktu penyelesaian auditnya.
Dengan profitabilitas yang tinggi dan penyampaian laporan yang tepat waktu akan
membawa berita baik untuk perusahaan di mata publik, kreditor maupun investor. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Artaningrum et al, 2017),
adanya pengaruh negatif profitabilitas terhadap audit report lag, karena Perusahaan yang
memiliki tingkat profitabilitas yang lebih tinggi membutuhkan waktu dalam pengauditan
laporan keuangan lebih cepat hal tersebut dikarenakan keharusan untuk menyampaikan
kabar baik secepatnya kepada publik.
Page 16
16
Pengaruh Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas
Terhadap Jangka Waktu Penyelesaian Audit
Berdasarkan hasil uji simultan, diketahui bahwa debt to equity ratio, current ratio,
ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian
audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
Hal ini diperkuat dengan nilai koefisiensi determinasi sebesar 0.099 yang berarti jangka
waktu penyelesaian audit dipengaruhi oleh debt to equity ratio, current ratio, ukuran
perusahaan, dan ptofitabilitas sebesar 9,9% dan sisanya 90,1% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak ada dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dan uji hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian
ini, maka dapat disimpilkan sebagai berikut:
1. Debt to equity ratio berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada
perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
2. Current ratio tidak berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016.
3. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap jangka waktu penyelesaian audit
pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-
2016.
4. Profitabilitas berpengaruh terhadapjangka waktu penyelesaian audit pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2016.
5. Debt to equity ratio, current ratio, ukuran perusahaan, dan profitabilitas secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikansi terhadap jangka waktu penyelesaian
audit pada perusahan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dari penelitian ini untuk kesempurnaan
penelitian selanjutnya adalah:
1. Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi
jangka waktu penyelesaian audit.
2. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel yang berbeda selain
perusahan manufaktur.
3. Dan peneliti selanjutnya diharapkan dapat untuk memperpanjang priode penelitian
lebih dari 4 tahun.
Page 17
17
Daftar Pustaka
Andika, Windu. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan,
Opini Audit Terhadap Audit Report Lag. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Santa
Darma.
Artaningrum, Rai Gina at al. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Likuiditas, Ukuran
Perusahaan Dan Pergantian Manajemen Pada Audit Report Lag Perusahaan
Perbankan. Bali. Universitas Udayana (Unud)
Dewangga, Arga. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Audit Report Lag.
Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.
Darsono, dan Ashari. 2005. Pedoman Peraktis Memahami Laporan Keuangan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Fahmi, Irham. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fiatmoko, Arizal Latif. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran KAP, Laba/Rugi
Operasi Dan Opini Audit Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Perbankan Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2010-2012. Skripsi. Universitas Negri Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Hery. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.
Istiqomah, Dyah Febriantina. 2010. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas,
Likuiditas, Dan Kepemilikan Publik Terhadap Keterlambatan Publikasi Laporan
Keuangan. Skripsi. Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Juanita, Greta. 2012. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan, Laba Rugi,
Profitabilitas Dan Solvabilitas Terhadap Audit Report Lag. STIE Trisakti.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.
Lianto, Novince dan Budi Harsono Kusuma. 2010. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Audit Report Lag. Ringkas Skripsi. Universitas Tarumanegara.
Pramaharjan, Brian. 2015. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report Lag
Pada Perusahaan Manufaktur. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Putri, Alvyra Nesia Indah. 2014. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Report
Lag Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
Tahun 2008-2012. Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro.
Page 18
18
Ramadhan, Irfan. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi
Empiris Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun
2013-2015). Jurnal. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ramadhan, Wibisana. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Daftar Efek Syariah
Tahun 2008-2010). Jurnal. Yogyakarta. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Sari, Candara Hesti. 2011. Anilisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Jangka Waktu
Penyelesaian Audit (Kajian Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Dibursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009). Skripsi. Semarang. Universitas
Diponegoro.
Sari, Permata Indah. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Solvabilitas Dan Reputasi Kap
Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Property & Real Estate Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009-2012. Jurnal. Pekanbaru. Universitas Riau.
Sari, Revani Ratna dan Imam Ghozali. 2014. Faktor-Faktor Pengaruh Audit Report Lag
(Kajian Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2010-
2012). Jurnal. Semarang. Universitas Diponegoro.
Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik ParametikKonsep dan Aplikasi dengan SPSS.
Jakarta: Salemba Empat.
Sujarweni, Wiratna. 2015. Metode Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:
Pustakabarupress.
Tika, Pabundu. 2006. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: PT. Bumi Astra.
Umami, Dyah Amalia. 2017. Pengaruh Laba/Rugi Operasi, Solvabilitas Dan Reputasi Kap
Terhadap Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bei Periode 2014-2015. Jurnal. Universitas Nusantara Pgri Kediri.
www.idx.co.id.
www.ojk.go.id.