PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME (Oshpronemus gouramy) (Skripsi) Oleh FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 AHMAD JUMAIDI
34
Embed
PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN ...digilib.unila.ac.id/21590/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.” (A
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIRPADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME(Oshpronemus gouramy)
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
AHMAD JUMAIDI
SUMMARY
EFFECT OF DEBIT TO WATER QUALITY, SURVIVALE RATE ANDGROWTH RATE GOURAMY (Oshpronemus gouramy)
IN RECIRCULATING SYSTEM
By
Ahmad Jumaidi
The obstacle of cultivation of gouramy is less availability of juvenile. The highmortality rate of hatchery gouramy is often faced in this commodityindustrialization. Recerculation with debit treatment would be one of problemsolving. The purpose of this research was know the optimal debit to improvewater quality and relation between specific growth and survival rate of gouramy(Osphronemus gouramy) in recirculation system. This research was conducted onJuly until August 2015, in fisheries Laboratory, Aqua Department, FacultyAgriculture, University of Lampung. This research using completely randomizedesign of 3 treatments and 3 replicant. The treatment used different debit (0,02L/sec; 0,025 L/sec; and 0,03 L/sec). the fish used in this research has 2 cm inlength and 2 grams on body weight. The result of this research show that debittreatment has a significant effect for growth and survival rate of gourami. Thetreatments with debit 0,02; 0,025; 0,03 L/sec gave survivale rate respectivelyabout 78%, 82%, and 85% the growth rate in leight are 0,61±0,09 cm, 0,81±0,04cm and 1,28±0,15 cm; and the average of growth weight respectively 0,36±0,029g, 0,44±0,049 g, and 0,58±0,07 g. By using LSD test the treatment that have thebest result in growth rate and survival rate is treatment with debit 0,03 L/sec,which result in better growth rate other than the other treatments and the survivalrate is 85%.
Keywords: Gourami, mortality, water quality, growth rate, survival rate,debit.
RINGKASAN
PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITASAIR PADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYADENGAN SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN
GURAME (Oshpronemus gouramy)
Oleh
Ahmad Jumaidi
Kendala dalam kegiatan budidaya ikan gurame adalah ketersediaan benih yangkurang. Tingkat Kematian yang tinggi pada tahap pembenihan ikan guramemenjadi kendala yang sering dihadapi dalam industrialisasi komoditi ini. Sistemresirkulasi dengan perlakuan debit air dapat menjadi salah satu pemecahanmasalah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui debit yang paling optimaldalam memperbaiki kualitas air dan hubungannya dengan pertumbuhan dansintasan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) pada sistem resirkulasi.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli hingga Agustus 2015 di LaboratoriumBudidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, UniversitasLampung. Ikan uji yang digunakan adalah ikan gurame dengan panjang rata-rataawal 2 cm dan berat rata-rata awal 2 gram yang dipelihara dalam akuarium (60 x 40 x40 cm) dengan sistem resirkulasi selama masa pemeliharaan 30 hari. Modelrancangan yang digunakan adalah RAL dengan perlakuan debit (0,02 L/detik;0,025L/detik; dan 0,03 L/detik) dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkanbahwa media pemeliharaan benih ikan gurame dengan perlakuan debitmemberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikangurame. Perlakuan debit air 0,02; 0,025; 0,03 L/detik memberikan kelangsunganhidup benih ikan gurame secara berturut-turut sebesar 85 %, 82 % dan78 %; reratapertumbuhan panjang benih ikan gurame secara berturut-turut sebesar 0,61±0,09cm, 0,81±0,04 cm, dan 1,28±0,15 cm; dan rerata pertumbuhan berat benih ikangurame secara berturut-turut sebesar 0,36±0,029 g, 0,44±0,004 g dan 0,58±0,07 g.Kinerja pertumbuhan dan kelangsungan hidup terbaik diperoleh pada perlakuandengan debit 0,02 L/detik yang menghasilkan pertumbuhan lebih baikdibandingkan dengan perlakuan lainnya dan nilai kelangsungan hidup mencapai85%.
Kata kunci: ikan gurame, tingkat kematian, kualitas air, lajupertumbuhan, kelangsungan hidup, debit air
PENGARUH DEBIT AIR TERHADAP PERBAIKAN KUALITAS AIRPADA SISTEM RESIRKULASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN
SINTASAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN GURAME(Oshpronemus gouramy)
Oleh
AHMAD JUMAIDI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PERIKANAN
Pada
Jurusan Budidaya PerairanFakultas Pertanian Universitas Lampung
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kota Bandar Lampung pada
tanggal 12 November 1992, merupakan anak keempat
dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Sairi dan
Ibu Asminah. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman
Sekolah Dasar Negeri 01 Suka Jawa Bandar Lampung
pada tahun 2004. Menyelesaikan pendidikan di SMP
Negeri 01 Bandar Lampung pada tahun 2007, dan
Madrasah Aliyah Negeri 2 Bandar Lampung pada tahun
2010.
Tahun 2010, penulis mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S1
ke Perguruan Tinggi Universitas Lampung di Fakultas Pertanian, Jurusan
Budidaya Perairan melalui jalur PKAB (Penelusuran Kemampuan Akademik dan
Bakat). Selama menjadi mahasiswa penulis ikut organisasi di Himpunan
Mahasiswa Budidaya Perairan Unila (HIDRILA) sebagai Anggota Bidang
Kewirausahaan pada tahun 2011-2012.
Selama menikmati masa perkuliahan pada bulan Juli 2013 selama 30 hari penulis
mengikuti Praktik Umum (PU) di Balai Penelitian dan Pemuliaan Ikan (BPPI)
Sukamandi, Subang dengan judul “Pembenihan Ikan Mas Majalaya”. Kemudian
penulis juga mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tanjung Qencono,
Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur selama 40 hari. Dan yang
terakhir penulis melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Debit Air
Terhadap Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi Dan Hubungannya
Dengan Sintasan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus
Gouramy)” Di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan
Universitas Lampung.
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan
saya menang.”
(Anonymous)
"Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah
penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah
keberanian dan keyakinan yang teguh."
(Andrew Jackson)
"Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak
pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita
jatuh."
(Confusius)
PERSEMBAHAN
Karya ini ku persembahakan sebagai tanda baktikukepada kedua orang tua, Ibu dan Bapak serta
keluarga yang selalu mendo’akan, memberikanmotivasi dan selalu yakin padaku bahwa aku bisa
melewati ini semua.
Untuk sahabat-sahabatkuserta semua pihak yang ikut membantu
menyelesaikan skripsi ini.
Dan tak lupa untuk almamater tercinta.“Universitas Lampung”
SANWACANA
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan
rahamat dan dan karunia–Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
Sarjana Perikanan (S.Pi) pada program studi Budidaya Perairan, Fakultas
Pertanian Universitas Lampung dengan judul “Pengaruh Debit Air Terhadap
Perbaikan Kualitas Air Pada Sistem Resirkulasi Dan Hubungannya Dengan
Sintasan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Gurame (Oshpronemus gouramy)” di
Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas
Lampung.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku dekan Fakultas
Pertanian Universitas Lampung.
2. Ibu Ir. Siti Hudaidah, M.Sc, selaku ketua program studi Budidaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
3. Ibu Esti Harpeni, S.T.,MAppSc selaku dosen pembimbing akademik yang
memberikan motivasi penuh dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Herman Yulianto, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembimbing I yang
dengan sabar memberikan bimbingan dan masukan dalam penulisan
skripsi ini.
5. Bapak Eko Efendi ,S.T., M.Si, selaku dosen pembimbing II atas
bimbingan, kritik dan saran yang membangun dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Qadar Hasani, S.Pi., M.Si, selaku dosen pembahas atas segala
kritik, saran dan bimbingan yang diberikan kepada penulis.
7. Dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang telah memberikan
ilmu yang bermanfaat kepada penulis selama kuliah dikampus tercinta
Universitas Lampung
8. Guru-guruku, terimakasih atas khazanah ilmu, tauladan, bimbingan dan
nasehat-nasehatnya, atas jasa mereka penulis dapat merasakan sejuknya
ilmu dan pendidikan hingga jenjang ini.
9. Teristimewa keluargaku tersayang, Ibunda dan Ayahanda serta mbakku
atas cinta dan kasih sayang, perhatian, pengorbanan dan dukungan serta
do’a yang selalu dipanjatkan demi kelancaran, keselamatan dan
kesuksesan, serta terimakasih yang tak terbatas atas segalanya.
10. Sahabat setiaku yang dari kecil hingga saat ini menemaniku (Reza Pahlevi
Ali, Satria Syah Putra, Naufal Fikri Asyamami, Niko Adi Putra,
Muhammad Jumali, Erwin Ray dan rekan-rekan lainnya) terimakasih atas
kebersamaannya.
11. Keluarga besar tempat aku bernaung (Abah, Bapak Opan, Bapaknya
habib) selama masa kuliah terima kasih sebesar-besarnya yang telah
memberikan banyak pelajaran hidup. Habib, Tibi, Putra, Uud, Adi, Uci,
Handoko, Engkus, Melisa, dan teman lainnya terimakasih atas segala
kebersamaannya.
12. Sahabat-sahabat yang membantu dalam menyelesaikan penelitian Beni
Fitra Maishela, Miftahul Baihaqi P, A.Fauzy S.Pi, Yuti Kardin, M.
Pebriansyah, S.Pi, Ali ansori S.Pi, Shofan Al haq, S.Pi, Anggi Tri Satria,
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL). Rancangan acak lengkap merupakan rancangan yang digunakan pada
percobaan dengan jumlah perlakuan yang tidak terlalu banyak dan satuan
percobaan harus homogen serta faktor luar yang dapat mempengaruhi percobaan
harus dapat dikontrol dengan asumsi pengaruh perlakuan bersifat tetap, galat
percobaan bebas dengan nilai tengah nol dan ragam σ-kuadrat (Mattjik, et al.,
2002). Penempatan setiap satuan percobaan dilakukan secara acak seperti pada
(gambar 3), karena setiap unit percobaan memiliki peluang yang sama untuk
mendapatkan suatu perlakuan tertentu.
7
Desain penempatan satuan perlakuan adalah sebagai berikut:
Keterangan :A1, A2, A3 : perlakuan dengan debit 0,02 L/detikB1, B2, B3 : perlakuan dengan debit 0,25 L/detikC1, C2, C3 : perlakuan dengan debit 0,03 L/detik
Gambar 3. Desain Penempatan Satuan Penelitian
Model percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
Keterangan :
i = Perlakuan Debit Air A, B, dan C
j = Ulangan 1, 2, 3
Yij = Nilai pengamatan dari debit air yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan
pada ulangan ke-j
µ = Nilai tengah pengamatan
τi = Pengaruh pemberian debit air yang berbeda ke-i terhadap pertumbuhan pada
benih ikan gurame
∑ij = Pengaruh galat percobaan pada debit air yang berbeda ke-i terhadap
pertumbuhan pada ulangan ke-j
Pengujian perbedaan antar perlakuan digunakan analisis ragam (Anova) pada
selang kepercayaan 95% dan akan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil
(BNT) pada selang kepercayaan 95%
Yij = μ + σi + εij
C1 B3 C2A2 A1
B1A3C3
B1
8
2.4 Prosedur Penelitian
2.4.1 Persiapan dan Pelaksanaan
2.4.1.1 Wadah
Penelitian ini menggunakan sistem resirkulasi yang terdiri dari 9 buah
akuarium berukuran 60 cm x 40 cm x 40 cm. Tahap persiapan penelitian meliputi
pembuatan konstruksi sistem resirkulasi, pembersihan wadah, penempatan wadah,
pengisian air dan stabilisasi sistem. Filter yang digunakan adalah busa ijuk dan
pecahan karang. Untuk menstabilkan suhu agar tetap dalam kisaran 28-30 oC
dipasang heater.
2.4.1.2 Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami yang
berumur 25 hari dengan ukuran 1-2 cm. Akuarium diisi dengan 50 ekor per 72
liter (0,05 ekor/liter) kemudian diaklimatisasi selama 1 hari di dalam akuarium
sebelum penelitian berjalan. Berdasarkan standar nasional (BSN,2000) padat tebar
benih ikan gurami pendederan II untuk skala intensif yaitu 40 ekor/m3 (0,04
ekor/liter). Berdasarkan refrensi tersebut, penelitian ini memodifikasi kepadatan
ikan dari skala intensif menjadi super intensif untuk menunjang ketersediaan
benih. Sebelum benih ditebar, diambil 30% dari populasi untuk diukur panjang
dan bobot awalnya dan diperoleh panjang rata-rata benih yaitu 2 cm dan bobot
rata-rata yaitu 0,2 gram. Pakan yang diberikan selama penelitian adalah pakan
buatan. Pada pemeliharaan benih gurame pakan diberikan dengan FR 5% sesuai
dengan respon benih terhadap pakan.
2.4.1.3 Penentuan Debit Air
Perlakuan debit ditentukan berdasarkan metode biomassa dan kebutuhan
oksigen terlarut (Timmons, et al., 1994). Adapun tahapannya yaitu:
1. Target Produksi : 20 g
Asumsi menggunakan target produksi 20 gram sampai tahap
selanjutnya pendederan III karena Ikan gurami berpotensi tumbuh dengan
cepat. Kemampuan tumbuh ikan tersebut telah dibuktikan beberapa peneliti,
9
diantaranya Cahyoko (1995), Mokoginta et al (1996 dan 1999), Mubin
(1994), Jusadi et al (2000) dan Suprayudi et al (2000).
FR 5% Menurut Sahwan (1999) dalam Sunarto dan Sabariah (2009),
mengatakan bahwa dosis pakan pada ikan gurami (Osphreonemus gouramy)
sebesar 5- 7% dari berat tubuhnya perhari.
Biomassa awal 10 gram berdasarkan dari berat rata-rata benih awal tebar
yaitu 0,2 gram/ekor sebanyak 50 ekor.
FCR 1,5 berdasarkan perhitungan pakan yang digunakan selama
pemeliharaan 30 hari yaitu 15 gram dan biomassa total 10 gram.
Asumsi : FR 5%, FCR 1,5, dan biomassa awal 10 g2. Biomassa perkiraan : ℎ:
,: 100 g3. RDO (Total Kebutuhan O2) :
: 100 ,: 3,75 g DO/ hari4. Q flow (Debit Air) : ( ): 3,75 g DO x ( . ): 2 L/menit
: 0,03 L/detik (debit ke 1)5. EXCH (pergantian air):
: 0,072 3
10
:,,
: 36 min
Jadi, diketahui debit air 2L/menit keseluruhan. Volume air wadah akan terganti
setelah 36 menit.
Debit ke 2 :,
: 0,0016 m3/menit
: 1,6 L/menit
:1,5 L/menit
: 0,025 L/detik
Debit ke 3 :,
: 0,0012 m3/menit
: 1,2 L/menit
:1 L/menit
: 0,02 L/detik
Jadi, diketahui debit kedua dan ketiga yaitu 0,025 L/detik dan 0,02 L/detik
didapat berdasarkan asumsi waktu yang dibutuhkan untuk pergantian air adalah
selama 45 menit dan 60 menit.
Keterangan: (8-6) yaitu kandungan oksigen inlet dan outlet103 berfungsi untuk merubah dari g menjadi mg
2.5 Parameter yang Diamati
Parameter yang akan diamati dalam penelitian ini adalah tingkat
kelangsungan hidup, pertumbuhan berat dan panjang ikan serta kualitas air (suhu,
pH, amoniak, dan oksigen terlarut). Sampling dilakukan pada minggu ke- 1, 2, 3
dan 4 selama 30 hari dengan mengukur panjang dan berat benih ikan gurami.
11
Survival Rate = Nt x 100 %No
2.5.1 Tingkat Kelangsungan Hidup
Tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurame merupakan perbandingan
jumlah benih yang hidup dengan total benih yang ditebar pada awal pemeliharaan.
Pengukuran tingkat kelangsungan hidup dilakukan pada akhir penelitian.
Persamaan yang digunakan dalam mengukur kelangsungan hidup adalah
(Effendie, 2002):
Keterangan :
SR : Tingkat kelangsungan hidup ikan (%)
Nt : Jumlah ikan akhir pemeliharaan (ekor)
No : Jumlah ikan awal pemeliharaan (ekor)
2.5.2 Pertumbuhan berat mutlak
Pertumbuhan berat mutlak adalah selisih antara berat total akhir
pemeliharaan benih gurame dan berat total awal pemeliharaan benih gurame.
Berat tubuh diukur dengan menggunakan timbangan digital. Pengukuran berat
dilakukan dengan mengambil contoh 30% dari populasi. Pertumbuhan berat
mutlak dapat dihitung dengan persamaan (Effendi, 2002):
Keterangan :
Wm : Pertumbuhan berat mutlak (gram)
Wt : Rerata berat akhir (gram)
Wo : Rerata berat awal (gram)
2.5.3 Pertumbuhan panjang mutlak
Panjang total tubuh ikan diukur menggunakan penggaris dengan
pengambilan contoh sebanyak 30% dari populasi untuk diukur panjangnya setiap
satu minggu. Pertumbuhan panjang mutlak dihitung menggunakan rumus dari
Effendi (2002):
Wm = Wt – Wo
12
Keterangan :
Pm = Pertumbuhan panjang mutlak (cm)
Lt = Panjang rata-rata akhir (cm)
L0 = Panjang rata-rata awal (cm)
2.5.4 Kualitas Air
Parameter kualitas air yang diukur adalah suhu, pH, amoniak, dan DO.
Pengukuran dilakukan pada setiap unit perlakuan dengan frekuensi setiap minggu
selama penelitian. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah thermometer,
pH meter, dan DO meter. Sedangkan untuk pengukuran amoniak diuji di
Laboratorium Kualitas Air BBPBL.
2.6 Analisis Data
Data pertumbuhan, dan kelangsungan hidup benih ikan gurame dianalisis
dengan menggunakan sidik ragam (uji F) pada tingkat kepercayaan 95%. Apabila
hasil uji antar perlakuan berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut beda nyata
terkecil (BNT) dengan tingkat kepercayaan 95% untuk melihat perlakukan yang
berpengaruh nyata.
Pm = Lt – L0
20
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil dan analisis data adalah:
1. Hasil pada penelitian ini menunjukkan perlakuan memberikan pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan (berat dan panjang) dan kelangsungan hidup benih ikan
gurame.
2. Debit yang paling optimal terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
benih adalah 0,03 L/detik.
4.2. Saran
Adapun saran yang disampaikan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk para pelaku budidaya aplikasi debit dapat dilakukan karena dapat
mempercepat pertumbuhan sehingga dapat menghemat biaya produksi dan
waktu pemeliharaan.
2. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan debit 0,03 L/detik, sehingga disarankan
penggunaannya
21
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, R. 1993. Studi Kebiasaan Makan Ikan Gurame (Osphronemusgouramy). Ilmu Perairan dan Perikanan, 1 (2): 56-57.
Affrianto, E., & Liviawaty, E. 1988. Beberapa Metode Budidaya Ikan.Yogyakarta: Kanisius.
Afrianto, E., & Liviawaty, E. 1992. Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan.Yogyakarta: Kanisius.
Arie, U. 2000. Budidaya Ikan Bawal Air Tawar Untuk Konsumsi Ikan Hias.Jakarta: Swadaya.
Bardach, J. E., Ryther, J. H., & McLarney, W. O. 1972. Aquaculture: TheFarming and Husbandry of Fresh Water and Marine Organism. New York:John Wiley and Sons.
Boyd, C. E. 1990. Water Quality in Pond for Aquaculture. Alabama: ElsevierScience.
Brown, M. E. 1962. The Physiology of Fishes, Metabolism, Vol. I. New York:Academic Press Inc.
Cahyoko, Y. 1995. Pengaruh beberapa jenis karbohidrat dalam pakan terhadappertumbuhan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lacepede)(tesis). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Djarijah, A. S. 2001. Budidaya Ikan Bawal. Yogyakarta: Kanisius.
Durborow, M. R., Crosby, M. D., & Brunson, W. M. 1997. Ammonia in FishPonds. SRAC.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelola Sumberdaya danLingkungan Perairan. Jakarta: Kanisius.
Effendie, M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.
Haslam, S. M. 1995. River Pollution and Ecological Perspectiv. Chichester: J.Wiley and Sons.
Helfrich, L. A., & Libey, G. 2003. Farming In Recirculating Aquaculture System(RAS). Virginia: Department of Fisheries and Wildlife Sciences.
22
Insan, I. 2000. Teknik Pembenihan Ikan Gurame dengan Media dan PakanTerkontrol. Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 6, No. 2.
Irawan, A. H. 2000. Menanggulangi Hama dan Penyakit Ikan. Solo: Aneka.
Kelabora, D. M., & Sabariah. 2010. Tingkat Pertumbuhan dan KelangsunganHidup Larva Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma sp) dengan Laju Debit AirBerbeda pada Sistem Resirkulasi . Jurnal Akuakultur Indonesia 9 (1): 56-60.
Jusadi, D., A. Muis & I. Mokoginta. 2000. Kebutuhan vitamin C benih ikangurame Osphronemus gouramy. Journal Ilmu-ilmu Perairan danPerikanan Indonesia 7 (1): 17-26.
Khairuman, & Sudenda, D. (2002). Budidaya Patin Secara Intensif. Jakarta:Swadaya.
Kordi, K. M. 2007. Pengelolaan Kualitas Air dalam Budidaya Perairan. Jakarta:Rineka Cipta.
Lesmana, D. S. 2004. Kualitas Air Untuk Ikan Hias Air Tawar. Jakarta: Swadaya.
Losordo, T. M. 1998. Recirculation Aquaculture Production System. Carolina:The Status and furute.
Mattjik, A. A., & Sumertajaya. 2002. Perancangan Percobaan. Bogor: IPB.
Midlen, A., & Redding, T. A. 2000. Environmental Management for Aquaculture.Netherlands: Kluwer Acad.
Mokoginta, I., M.A. Suprayudi & M Setiawati. 1996. Kebutuhan optimumprotein dan energi pakan benih ikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.).Journal Penelitian Perikanan Indonesia I(3): 82 - 94.
Mokoginta, I., T. Takeuchi, M.A. Suprayudi, Y. Wiramiharja & M. Setiawati.1999. Pengaruh sumber karbohidrat yang berbeda terhadap kecernaanpakan, efisiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan gurame (Osphronemusgouramy Lac.). Journal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan IndonesiaVI(2): 13 - 19.
Mubin, S.B. 1994. Pengaruh tingkat pemberian pakan terhadap pertumbuhanikan gurame (Osphronemus gouramy Lac.) berukuran 2.5 g pada suhu media29oC (skripsi). Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
23
Prayogo, B. R. 2012. Eksplorasi Bakteri Indigen Pada Pembenihan Ikan LeleDumbo (Clarias. sp) Sistem Resirkulasi Tertutup. Jurnal Ilmiah Perikanandan Kelautan. Vol 4 (2).
Putra, S. D. 2011. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromisniloticus) dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16 (1):56-63.
Sasongko, A. 2001. Biomassa Bakteri Nitrifikasi Pada Berbagai Bahan Filterdalam Sistem Resirkulasi Aliran Tertutup dan Pengaruhnya TerhadapKondisi Ikan. Bogor: IPB.
Sendjaja, J. T. 2002. Pengaruh padat penebaran terhadap pertumbuhan dankelangsungan hidup benih ikan gurame (Osphronemus gouramy) sistemresirkulasi. Bogor: IPB.
Sunarto dan Sabariah. 2009. Pemberian Pakan Buatan Dengan Dosis Berbedaterhadap Pertumbuhan dan Konsumsi Pakan Benih Ikan Semah (Tordouronensis) dalam Upaya Domestikasi. Jurnal Perikanan dan IlmuKelautan. Vol 8(1): 67-76.
Suprayudi, M.A., T. Takeuchi, I. Mokoginta & T. Kartikasari. 2000. The effectof additional arginine in the high defatted soybean meal diet on the growthof giant gouramy Osphronemus gouramy Lac. Fish Sci 13 :178 - 187.
Sutisna, D. H., & Sutarmanto, R. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Yogyakarta:Kanasius.
Timmons, M. B., & James M. E. 1994. Aquaculture Water Reuse System:Enginering Desain and Management. Amsterdam: Elsevier Science.
Zonneveld, N. E., Husiman, A., & Bond, J. H. 1991. Prinsip-prinsip Budidayaikan . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.