PENGARUH COSMOPOLITANISM TERHADAP CONSUMER ETHNOCENTRISM, PRODUCT QUALITY, PURCHASE INTENTIONS DAN FOREIGN PRODUCT PURCHASE BEHAVIOR PADA JENIS PRODUK FASHION DI JABODETABEK Naomi Tessania Dan Ira Iriyanti 1. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia 2. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia [email protected]Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cosmopolitanism terhadap consumer ethnocentrism, domestic product quality, domestic purchase intentions dan foreign product purchase behavior pada jenis produk fashion di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain riset konklusif, dengan metode kuantitatif yang akan dilakukan satu kali dalam satu periode (single crosssection). Penelitian ini disebar dengan konteks sampel yakni 187 responden yang merupakan responden yang telah memiliki pendapatan sendiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software Lisrel 8.51 dalam mengolah dan menganalisis data yang didapatkan dari kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel cosmopolitanism terhadap consumer ethnocentrism, domestic product quality, dan foreign product purchase behavior. Namun terdapat pengaruh signifikan positif pada variabel consumer ethnocentrism terhadap domestic product quality dan domestic purchase intentions. Selain itu terdapat pengaruh signifikan negatif pada variabel domestic purchase intentions dengan foreign product purchase behavior. The effects of Cosmopolitanism on Consumer Ethnocentrism, Product Quality, Purchase Intentions and Foreign Product Purchase Behavior on fashion products in Jabodetabek Abstract This study determine the effect on consumer ethnocentrism cosmopolitanism, domestic product quality, purchase intentions and foreign domestic product purchase behavior on the kind of fashion products in Indonesia. Design research used in this study is conclusive research design, quantitative method to be performed one time in one period (single crosssection). This research is disseminated in the context of 187 sample respondents who are respondents who have had their own income to supply their daily needs. Structural Equation Modeling (SEM) using software lisrel 8.51 in processing and analyzing the data obtained from the questionnaire. Results of this study prove that there was no significant effect on the variable cosmopolitanism against consumer ethnocentrism, quality domestic product and foreign product purchase behavior. However there is a significant positive effect on the variable consumer ethnocentrism against domestic domestic product quality and purchase intentions. In addition there is a significant negative effect on the variable purchase intentions with the foreign domestic product purchase behavior Keywords: Cosmopolitanism; Consumer Ethnocentrism; Domestic Product Quality; Domestic Purchase Intentions; Foreign Product Purchase Behavior Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGARUH COSMOPOLITANISM TERHADAP CONSUMER ETHNOCENTRISM, PRODUCT QUALITY, PURCHASE INTENTIONS
DAN FOREIGN PRODUCT PURCHASE BEHAVIOR PADA JENIS PRODUK FASHION DI JABODETABEK
Naomi Tessania Dan Ira Iriyanti
1. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
2. Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cosmopolitanism terhadap consumer ethnocentrism, domestic product quality, domestic purchase intentions dan foreign product purchase behavior pada jenis produk fashion di Indonesia. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain riset konklusif, dengan metode kuantitatif yang akan dilakukan satu kali dalam satu periode (single crosssection). Penelitian ini disebar dengan konteks sampel yakni 187 responden yang merupakan responden yang telah memiliki pendapatan sendiri dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan software Lisrel 8.51 dalam mengolah dan menganalisis data yang didapatkan dari kuesioner. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan pada variabel cosmopolitanism terhadap consumer ethnocentrism, domestic product quality, dan foreign product purchase behavior. Namun terdapat pengaruh signifikan positif pada variabel consumer ethnocentrism terhadap domestic product quality dan domestic purchase intentions. Selain itu terdapat pengaruh signifikan negatif pada variabel domestic purchase intentions dengan foreign product purchase behavior.
The effects of Cosmopolitanism on Consumer Ethnocentrism, Product Quality, Purchase
Intentions and Foreign Product Purchase Behavior on fashion products in Jabodetabek
Abstract This study determine the effect on consumer ethnocentrism cosmopolitanism, domestic product quality, purchase intentions and foreign domestic product purchase behavior on the kind of fashion products in Indonesia. Design research used in this study is conclusive research design, quantitative method to be performed one time in one period (single crosssection). This research is disseminated in the context of 187 sample respondents who are respondents who have had their own income to supply their daily needs. Structural Equation Modeling (SEM) using software lisrel 8.51 in processing and analyzing the data obtained from the questionnaire. Results of this study prove that there was no significant effect on the variable cosmopolitanism against consumer ethnocentrism, quality domestic product and foreign product purchase behavior. However there is a significant positive effect on the variable consumer ethnocentrism against domestic domestic product quality and purchase intentions. In addition there is a significant negative effect on the variable purchase intentions with the foreign domestic product purchase behavior
Berdasarkan pengolahan dapat uji model SEM olah pertama terdapat 1 butir pertanyaan
yang tidak lolos uji validitas model pengukuran dengan memiliki nilai SLF sebesar 0,28,
sehingga dapat dipertimbangkan untuk dilakukan respesifikasi dengan mengeliminasi butir
pertanyaan CP5. Untuk uji Reliabilitas pengukuran pertama nilai Construct Reliability dan
Variance extrated menunjukkan variabel cosmopolitanism memiliki nilai memenuhi syarat
reliabilitas model pengukuran dengan nilai Construct Reliability 0,807013. Namun nilai
Variance extrated yang dihasilkan tidak memenuhi syarat >0,50 dengan nilai 0,47632. Untuk
mendapatkan nilai VE yang memenuhi syarat perlu dilakukan uji reliabilitas ulang dengan
mengeliminasi indikator pertanyaan yang tidak lolos uji reliability. Untuk variabel consumer
ethnocentrism, Foreign Purchase Behavior, Domestic Product Quality dan Domestic
Purchase Intentions telah memenuhi syarat reliabilitas model pengukuran dengan nilai
Construct Reliability dan nilai Variance extrated yang dihasilkan juga sudah baik >0,50.
Pada penelitian ini dilakukan respesifikasi karena jika nilai t-value berada pada nilai
≥1,645 maka dapat dinyatakan bahwa indikator tersebut sudah valid. Sedangkan syarat
lainnya, indikator harus memenuhi nilai SLF ≥0,5, namun Igbaria et al (1997) mengemukakan
bahwa indikator dapat dipertimbangkan (tidak dihapus) dengan batas SLF ≥0,3. Jika nilai dari
salah satu uji diatas berada dibawah batas minimal, maka indikator tersebut akan dieleminasi
dan tidak dikut sertakan pada olah selanjutnya. Dari teori tersebut, maka uji model
pengukuran olah data yang kedua dilakukan karena hasil pengolahan lisrel dari olah data
pertama terdapat variabel yang menunjukkan hasil reliabilitas dibawah 0,05. Variabel yang
kurang reliable adalah CP5 yaitu keinginan responden untuk mempelajari cara hidup yang
lain sebesar 0,47632. Berdasarkan hasil tersebut, maka perlu dilakukan uji model pengukuran
olah data kedua dengan tidak dengan tidak menggunakan indikator CP5.
Berdasarkan pengolahan dapat uji model SEM olah kedua variabel cosmopolitanism,
consumer ethnocentrism, Foreign Purchase Behavior, Domestic Product Quality dan
Domestic Purchase Intentions telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas model
pengukuran dengan nilai Construct Reliability dan nilai Variance extrated yang dihasilkan
juga sudah baik.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
4.3 Analisis Model Struktural
Setelah menganalisis model pengukuran langkah selanjutnya adalah menganalisa model
structural. Tahap sebelumnya telah diestimasi uji kecocokan model pengukuran dengan dua
kali respesifikasi untuk mendapatkan model yang fit. Pada model structural juga akan diuji
kembali kecocokan modelnya (GOF). Pada penelitian ini nilai Goodness of Fit yaitu 0,86 dan
Chi-Square yaitu 307,55 berada di interval Marginal Fit. Sedangkan nilai RMSEA yaitu
0,069 berada pada interval Good Fit.
4.4 Analisis Pengaruh
Dalam penelitian ini menguji tujuh hipotesis. Analisis hipotesa dilakukan dengan melihat
hasil uji t-value dari analisa model struktural yang telah dilakukan, di mana nilai uji t-value >
1,645 atau < -1,645 maka hipotesis tersebut bisa diterima (didukung oleh data). Sebaliknya
bila nilai t-value < 1,645 maka hipotesis tersebut ditolak (tidak didukung data).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa H1 ditolak berdasarkan uji SEM nilai t-value
hubungan untuk hipotesis pertama nilainya kurang dari t-value (1,645) yaitu 1,17. Hal ini
menunjukan bahwa cosmopolitanism tidak memiliki pengaruh positif langsung terhadap
foreign product purchase behavior. Untuk H2 ditolak berdasarkan uji SEM nilai t-value
hubungan untuk hipotesis kedua nilainya kurang dari t-value (1,645) yaitu -1,00. Hal ini
menunjukan bahwa cosmopolitanism tidak memiliki pengaruh negatif langsung terhadap
consumer ethnocentrism. Untuk Hipotesis H3 ditolak berdasarkan uji SEM nilai t-value
hubungan untuk hipotesis ketiga nilainya kurang dari syarat t-value yaitu (1,645) yaitu -0,51.
Hal ini menunjukan bahwa cosmopolitanism tidak memiliki pengaruh negatif langsung
terhadap domestic product quality. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Parts (2013) bahwa tidak terdapat pengaruh negatif
langsung antara cosmopolitanism terhadap domestic product quality. Untuk H4 diterima
berdasarkan uji SEM nilai t-value hubungan untuk hipotesis keempat nilainya melebihi dari
syarat t-value (1,645) yaitu sebesar 2,00. Hasil ini menunjukan bahwa consumer
ethnocentrism memiliki hubungan positif langsung terhadap domestic product quality. Sejalan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Parts dan Vida (2013) bahwa terdapat pengaruh
positif langsung antara consumer ethnocentrism terhadap domestic product quality. H5
diterima berdasarkan uji SEM nilai t-value hubungan untuk hipotesis kelima nilainya kurang
dari syarat t-value yaitu (1,645) yaitu 2,13. Hal ini menunjukan bahwa consumer
ethnocentrism memiliki hubungan positif langsung terhadap domestic product purchase
intentions.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
Untuk hipotesis keenam diterima berdasarkan uji SEM nilai t-value hubungan untuk
hipotesis keenam nilainya melebihi dari syarat t-value yaitu sebesar 4,33. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa domestic product quality memiliki hubungan positif langsung terhadap
domestic product purchase intentions. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Parts dan Vida (2013) bahwa terdapat domestic product quality memiliki hubungan positif
langsung terhadap domestic product purchase intentions. Untuk hipotesis ketujuh diterima
berdasarkan uji SEM nilai t-value hubungan untuk hipotesis ketujuh nilainya melebihi dari
syarat t-value yaitu sebesar -4,22. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa domestic product
purchase intentions memiliki hubungan negatif langsung terhadap foreign product purchase
behavior. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Parts dan Vida (2013) bahwa
product purchase intentions memiliki hubungan negatif langsung terhadap foreign product
purchase behavior.
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dibahas pada Bab 4 sebelumnya, dibuat
kesimpulan untuk menjawab tujuan penelitian, antara lain:
1. Cosmopolitanism tidak berpengaruh positif yang signifikan terhadap foreign product
purchase behavior. Pengaruh yang tidak signifikan tersebut mengindikasikan bahwa
Cosmopolitanism yang tinggi belum tentu menjadikan konsumen memiliki sikap foreign
product purchase behavior yang tinggi. Cosmopolitanism dalam penelitian ini tidak
menjadikan konsumen memiliki sikap pembelian yang cenderung condong pada produk
asing lebih baik dibandingkan produk domestik
2. Cosmopolitanism tidak memiliki pengaruh negatif langsung yang signifikan terhadap
Consumer ethnocentrism. Cosmopolitanism yang definisikan sebagai keterbukaan
terhadap kebudayaan asing, internasionalisme, pikiran dunia, keduniawian atau
keterbukaan global bertolak belakang dengan consumer ethnocentrism sebagai keyakinan
konsumen menyangkut kepatutan atau moralitas dalam pembelian produk buatan luar
negeri.
3. Cosmopolitanism tidak memiliki pengaruh negatif langsung yang signifikan terhadap
domestic product quality. Cosmopolitanism pada penelitian ini memiliki pengaruh negatif
yang tidak signifikan terhadap kualitas produk Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa gaya
cosmopolitanism tidak mempengaruhi seseorang dalam menilai kualitas produk fashion
dalam negeri.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
4. Consumer ethnocentrism berpengaruh signifikan terhadap domestic product quality. Sikap
ethnocentrism dimana konsumen memiliki keyakinan pada moralitas dalam pembelian
produk buatan lokal yang tinggi akan membuat konsumen tersebut menilai kualitas
produk fashion di Indonesia juga tinggi. Kecenderungan untuk makin tumbuhnya rasa
cinta atau patriotisme terhadap produk lokal daripada produk luar negeri sejalan dengan
meningkatnya kualitas produk lokal.
5. Consumer ethnocentrism memiliki pengaruh yang signifikan tehadap domestic product
purchase intentions. Sikap ethnocentrism tinggi sejalan dengan minat beli konsumen
tersebut untuk membeli produk fashion asal Indonesia. Dengan tumbuhnya rasa cinta
terhadap produk lokal dan perasaan bersalah ketika memakai produk luar negeri
berbanding lurus terhadap keinginan dari konsumen untuk mengkomsumsi produk lokal
sehingga produk lokal dapat menguasai pasar domestik dan menjadi dominan di negeri
sendiri.
6. Domestic product quality memiliki pengaruh yang signifikan tehadap domestic product
purchase intentions. Kualitas produk fashion yang tinggi akan mempengaruhi konsumen
untuk melakukan pembelian produk domestik. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan
meningkatnya kualitas dan produk lokal setara dengan produk luar negeri maka makin
meningkat pula keinginan untuk konsumen untuk membeli produk lokal tersebut daripada
produk luar negeri yang umumnya harga lebih mahal.
7. Domestic product purchase intentions berpengaruh negatif yang signifikan terhadap
foreign product purchase behavior. Konsumen yang memiliki keseringan pembelian
produk asing maka akan cenderung memiliki minat pembelian produk domestik yang
rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan meningkatnya minat konsumsi produk
dalam negeri maka tingkat pembelian terhadap produk luar negeri makin rendah.
6. Implikasi Manajerial
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diberikan beberapa saran yang bersifat praktis
dan terkait dengan fashion produk di Jabodetabek, yaitu:
1) Produk fashion asal Indonesia harus memperbaiki persepsi kualitas produk domestik
karena kualitas produk mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk fashion
domestik.
2) Hasil penelitian ini dapat menjadi dapat menjadi referensi bagi pengusaha lokal mapun
maupun pengusaha kecil dan menengah untuk meningkatkan kualitas produk lokal agar
mampu bersaing terhadap produk luar negeri dan menjadi dominan di pasar domestik.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
7. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya, sehingga
berpengaruh terhadap hasil penelitian yang diperoleh secara keseluruhan. Keterbatasan-
keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:
1) Penelitian mengenai pengaruh cosmopolitanism, consumer ethnocentrism, domestic
product quality, purchase intentions dan foreign product purchase behavior hanya
dilakukan di pada satu produk fashion saja. Kategori fashion yang diambil penulis untuk
menjadi unit analisis hanya pakaian, sepatu dan tas.
2) Objek penelitian ini didominasi oleh responden kalangan muda yaitu usia 21 hingga 30
tahun namun memiliki pengeluran per bulan hanya pada skala Rp 2.500.000,- hingga Rp
3.500.000,-.
3) Sebagian pengisian kuesioner ini sebagian besar disebarkan melalui fasilitas Google
Form. Serta jumlah kuesioner yang diperoleh dan layak untuk diujikan adalah sebanyak
187 kuesioner.
8. Saran
Saran untuk penelitian selanjutnya yang didasarkan pada keterbatasan pelaksanaan dan hasil
yang diperoleh dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1) Pada penelitian ini cosmopolitanism tidak berpengaruh negatif yang signifikan terhadap
consumer ethnocentrism maka penelitian selanjutnya hendaknya mengambil sampel
responden pada satu segmentasi, misalnya kelas sosial atas.
2) Dari hasil penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan mengenai
cosmopolitanism terhadap foreign purchase behavior. Penulis menyarankan agar
penelitian mengenai cosmopolitanism mengambil unit analisis produk yang lebih tinggi
tingkat involvement seperti produk elektronik (handphone, televisi, air conditioner, dll)
atau furniture.
3) Penelitian juga hendaknya dilakukan pada konsumen atau narasumber ahli dengan tingkat
sosial dan pendidikan yang lebih tinggi sehingga memiliki wawasan yang lebih luas
mengenai produk asing dengan metode kualitatif.
4) Penelitian selanjutnya hendaknya melakukan modifikasi lebih lanjut terhadap model
penelitian seperti melakukan penelitian mengenai pengaruh cosmopolitanism saja
ataupun meneliti mengenai consumer ethnocentrims saja agar mendapatkan hasil yang
lebih fokus.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
9. Daftar Referensi Altintas, M.H, Kurtulmusoglu F.B, Kaufman H.R, dkk. 2013. The Development and Validation of Consumer Cosmopolitanism Scare : The Polar Opposite of Xenophobic Attitude. Economic Research 26(1) : 137-154
Castel, Manuel, 2000. “The Rise of the Fourth World”, dalam David Held and Anthony McGrew (eds.), 2000. The Global Transformations: A Reader. Cambridge: Polity Press.
Duncan, Tom, 2005, Principle Of Advertising and IMC, International Edition, Second Edition, McGrawHill, New York.
Fadila, Dewi dan Rasyid Nirwan. 2012. Pengaruh Ethnosentrisme Konsumen Terhadap Keterlibatan Pengambilan Keputusan Pembelian Produk. Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-VII, Mei 2012.
Garvin, A (1984). What Does “Product Quality” Really Mean?. Sloan Management Review. 26,1. Proquest Database
Hair, J.F, Anderson, R.E, Tatham, R.L, Black, W.C.2006. Multivariate Data Analysis 6th edition. Prentice Pp.I, New Jersey
Jorg, Rossel and Julia H. Schroedter. 2015. Cosmopolitan cultural consumption: Preferences and practices in a heterogenous, urban population in Switzerland. journal homepage: elsevier, Switzerland
Johanson, J.K. and A.A.Romkainen. 2003. “Global brands: Does Familiarity Breed Contempt? Jain,S.C.(ed), Handbook of Research in Internacional Marketing. Cheltenham.UK; Edgard Elgar
Kotler, P. Armstrong G (2010). Principles of Marketing. Pearson Prentice Hall. Thirteen Edition. New Jersey.
Kotler, Philip, and Kevin Lane Keller. 2009. Marketing management. Upper Saddle River, N.J.: Pearson Prentice Hall.
Lawrence, Steven J. 2012. Consumer Xenocentrismand and Consumer Cosmopolitanism : The Development and Validation of Scale of Construct Influencing Attitudes Towards Foreign Product Consumption. Bussiness Administration Dissertasi. Detroit, Michigan : 45
Malhotra, N. (2010). Marketing Research: An Applied Orientation, 6th Edition, USA: Prentice Hall
Parts, Oliver dan Irena Vida. 2013. The Effects of Cosmopolitanism on Consumer Ethnocentrism, Product Quality, Purchase Intentions and Foreign Product Purchases Behavior. International Journal of Business and Social Research (IJBSR), Volume -3, No.-11.
Peter, J. P., & Olson, J. C. (2013). Consumer Behavior and Marketing Strategy, Ninth Edition. Boston: McGraw-Hill/Irwin.
Riefler, Petra, Adamantios Diamantopoulos and Judy A Siguaw. 2012. Cosmopolitan consumers as a target group for segmentation. Journal of International Business Studies (2012) 43, 285–305
Rybina, Liza and James Reardon, Janet Humphrey. 2010. Patriotism, Cosmopolitanism, Consumer Ethnocentrism and Purchase Behavior in Kazakhstan. Organizations and Market in Emerging Economies. Vol 1, No.2
Sadat, Andi M. 2009. Brand Belief: Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta.
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
Sitinjak, Tumpal. J. R dan Sugiarto. (2006). Lisrel. Graha Ilmu, Jakarta.
Suryadi, Nanang dan Hendrawan Dimas. 2010. Kecenderungan Etnosentrisme, Sikap dan Intensi Konsumen dalam Membeli Produk Sepatu UKM. Jurnal Aplikasi Manajemen. Volume 8 No. 2.
Solomon, R. Michael. (2009). Customer Behaviour: A European Perspective. Financial Times Prentice Hall, New Jersey.
Steekamp, J.B.E.M.; Batra and D.L.Alden. 2003. How Perceived Brand Globalness Creates Brand Value. Journal of Internacional Business Studies. 34. 53-65.
Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8 Konsep dan Tutorial. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Wilkie, W.L. 1994. Customer Behavior, Third Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Mulyono, B.H (2008). Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus : Perumahan Puri Mediterania Semarang). (Tesis) Universitas Diponogoro. Semarang
Kompas (2014), “Jakarta Memang Kota Belanja”, available at: www.properti.kompas.com/sread.htm, diakses tanggal 4 April 2015
Cermat Bidik Pasar, Bisnis Fashion Berkibar., 2013, http://uai.ac.id/2013/03/05/cermat-bidik-pasar-bisnis-fashion-berkibar/, diakses tanggal 4 April 2015
Ishlahuddin., 2014, Konsumen Indonesia Selalu Ingin Jadi yang Pertama, http://m.koran-sindo.com/node/316293, diakses tanggal 20 April 2015.
Wonderfull Indonesia (2013), Kliping Berita – Pusat Komunikasi Publik, http://pkp.parekraf.go.id/oldlook/attachments/ , diakses tanggal 20 April 2015.
10. Lampiran Uji validitas model SEM olah pertama :
Variabel Butir Pertanyaan SLF T-Value Validitas
Cosmopolitanism
CP1 0,71 10,34 Baik dan memenuhi syarat CP2 0,82 12,67 Baik dan memenuhi syarat CP3 0,7 10,33 Baik dan memenuhi syarat CP4 0,79 11,95 Baik dan memenuhi syarat CP5 0,28 3,61 Tidak memenuhi syarat
Consumer Ethnocentrism
CE1 0,71 10,68 Baik dan memenuhi syarat CE2 0,86 14,04 Baik dan memenuhi syarat CE3 0,83 13,34 Baik dan memenuhi syarat CE4 0,58 8,28 Baik dan memenuhi syarat CE5 0,7 10,52 Baik dan memenuhi syarat
Foreign Purchase Behavior
FPPB1 0,89 14,69 Baik dan memenuhi syarat FPPB2 0,82 13,18 Baik dan memenuhi syarat FPPB3 0,87 14,2 Baik dan memenuhi syarat
Domestic Quality PQ1 0,87 14,7 Baik dan memenuhi syarat PQ2 0,92 16,12 Baik dan memenuhi syarat PQ3 0,88 14,85 Baik dan memenuhi syarat
Domestic Purchase Intentions
INT1 0,88 14,52 Baik dan memenuhi syarat INT2 0,89 15,13 Baik dan memenuhi syarat INT3 0,85 14,06 Baik dan memenuhi syarat INT4 0,81 13,11 Baik dan memenuhi syarat INT5 0,78 12,41 Baik dan memenuhi syarat
Pengaruh cosmopolitanism ..., Naomi Tessania, FEB UI, 2015
Uji reliabilitas model SEM olah pertama : Indikator Nilai CR Nilai VE
CP1 0,71 10,38 Baik dan memenuhi syarat CP2 0,82 12,62 Baik dan memenuhi syarat CP3 0,71 10,43 Baik dan memenuhi syarat CP4 0,78 11,75 Baik dan memenuhi syarat
Consumer Ethnocentrism
CE1 0,7 10,68 Baik dan memenuhi syarat CE2 0,86 14,04 Baik dan memenuhi syarat CE3 0,83 13,34 Baik dan memenuhi syarat CE4 0,58 8,28 Baik dan memenuhi syarat CE5 0,7 10,52 Baik dan memenuhi syarat
Foreign Purchase Behavior
FPPB1 0,89 14,69 Baik dan memenuhi syarat FPPB2 0,82 13,18 Baik dan memenuhi syarat FPPB3 0,87 14,21 Baik dan memenuhi syarat
Domestic Quality PQ1 0,87 14,7 Baik dan memenuhi syarat PQ2 0,92 16,12 Baik dan memenuhi syarat PQ3 0,88 14,85 Baik dan memenuhi syarat
Domestic Purchase Intentions
INT1 0,86 14,52 Baik dan memenuhi syarat INT2 0,89 15,13 Baik dan memenuhi syarat INT3 0,85 14,06 Baik dan memenuhi syarat INT4 0,81 13,11 Baik dan memenuhi syarat INT5 0,78 12,41 Baik dan memenuhi syarat